Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ayah terhadap Keberhasilan ASI Eksklusif pada Peserta Talkshow Menyusui di Gedung Wanita Bandung 17 Februari 2013.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU AYAH TERHADAP KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF PADA PESERTA TALKSHOW MENYUSUI

Di GEDUNG WANITA BANDUNG 17 FEBRUARI 2013

Michael Namonang Sitompul, 2013; Pembimbing I: dr. Stella Tinia Hasiana, M. Kes Pembimbing II: dr. Dani, M. Kes

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan ideal bagi bayi selama 6 bulan pertama. Walaupun demikian, hasil Riskesdas 2010 menunjukkan penurunan persentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3 %. Salah satu faktor penyebabnya adalah masih rendahnya pemahaman orang tua tentang pentingnya ASI Eksklusif. Ayah merupakan tokoh penting dalam keputusan pemberian ASI eksklusif karena budaya di Indonesia yang umumnya bersifat paternalistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku ayah terhadap keberhasilan ASI eksklusif pada ibu menyusui.

Subjek penelitian adalah ayah yang memiliki bayi berusia 6 bulan ke atas. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan teknik pengambilan data cross sectional. Penarikan sampel dilakukan dengan whole sampling, dan selanjutnya data dianalisis dengan analisis chi square, menggunakan interval kepercayaan 95 % (alfa=5%).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara ayah yang memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku baik dibandingkan sedang-buruk dalam keberhasilan pemberian ASI bagi putra putrinya ( p value < 0,05).

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR OF FATHER TOWARD THE SUCCESS OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN TALKSHOW

PARTICIPANTS AT GEDUNG WANITA BANDUNG 17th FEBRUARY 2013 Michael Namonang Sitompul, 2013; Tutor I: dr. Stella Tinia Hasiana, M. Kes

Tutor II: dr. Dani, M. Kes

Breastmilk is the ideal food for infant during the first 6 months of life. Nevertheless , the result from Riskesdas 2010 showed that the percentage of breastfed infants aged until 6 months with exclusive breastfeeding was only 15.3 %. One of the factors that plays an important role in this condition is the low understanding about exclusive breastfeeding. Father has an important role in the decision of breasfeeding because generally Indonesian people practice paternalistic culture. The purpose of this study was to examine the effect of knowledge, attitude, and behavior of father toward the success of exclusive breasfeeding.

The subjects of this research were fathers with infants aged 6 months and above. This is an observational analytic research using cross sectional method. Data were collected by whole sampling and were analyzed with chi square hypothesis test, with 95 % confidence intervals (alfa=5 %).

The result showed that knowledges, attitudes, behaviors of the father affect in the success of exclusive breastfeeding (α<0.05).

From this study, it can be concluded that the knowledge, attitude and, behavior of father affect the success of giving exclusive breastmilk.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL...i

LEMBAR PERSETUJUAN...ii

SURAT PERNYATAAN...iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI………...viii

DAFTAR TABEL……….xi

DAFTAR GAMBAR………xii

DAFTAR LAMPIRAN………...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang……….…………... 1

1.2. Identifikasi Masalah……….……….………... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ……….……… 3

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah….…..……….………... 3

1.5. Kerangka Pemikiran ...……..……….……...….…... 4

1.6. Hipotesis ……….………….……...….……...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara dan Fisiologi Laktasi………..6

2.1.1. Perkembangan Payudara……….6

2.1.2. Pertumbuhan Sistem Duktus dan Peranan Estrogen………...7

2.1.3. Perkembangan Sistem Lobulus – Alveolus dan Peranan Progesteron……….7

2.1.4. Permulaan Laktasi dan Peranan Prolaktin………...7


(4)

2.1.6. Proses Ejeksi dalam Sekresi Air Susu

dan Fungsi Oksitoksin……….9

2.2. ASI………..………10

2.2.1. Komposisi ASI………..…10

2.2.2. Manfaat ASI………..11

2.3. ASI Eksklusif………..13

2.4. Praktek Pemberian ASI………...15

2.5. Risiko Kesehatan terhadap Susu Formula bagi Bayi………..16

2.6. Pengetahuan dan Sikap tentang ASI………...17

2.6.1. Pengetahuan tentang ASI………..17

2.6.2. Sikap tentang ASI……….18

2.7. Perilaku Ayah dalam keberhasilan ASI………..19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...24

3.2. Rancangan Penelitian...24

3.3. Subjek Penelitian...24

3.4. Kerangka kerja dan Instrumen Penelitian...24

3.4.1. Kerangka Kerja...24

3.4.2. Instrumen Penelitian...25

3.5. Cara Pengumpulan Data...25

3.6. Analisis Data...25

3.7. Definisi Operasional...25

3.7.1. Identitas Responden...25

3.7.2. Tingkat Pengetahuan...25

3.7.3. Tingkat Sikap...26

3.7.4. Tingkat Perilaku...26

3.8. Pengolahan Data...26


(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian………..28

4.2. Analisis Statistik………29

4.3. Pembahasan………...30

4.3.1. Pengetahuan……….………30

4.3.2. Sikap………31

4.3.3. Perilaku………32

4.4. Uji Hipotesis………..33

4.4.1. Hipotesis 1………...33

4.4.2. Hipotesis 2………...33

4.4.3. Hipotesis 3………...33

4.4.4. Kesimpulan………..33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.2.1 Kesimpulan...34

4.2.2 Saran...34

DAFTAR PUSTAKA...35

LAMPIRAN...38


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jumlah Subjek Penelitian...28

Tabel 4.2. Data pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap ASI eksklusif...28

Tabel 4.3. Data pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap ASI eksklusif + susu formula (campuran)...28

Tabel 4.4. Hasil analisis data pengetahuan...29

Tabel 4.5. Hasil analisis data sikap...29


(7)

DAFTAR GAMBAR


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis statistik SPSS untuk data pengetahuan...38

Lampiran 2 Analisis statistik SPSS untuk data sikap...39

Lampiran 3 Analisis statistik SPSS untuk data perilaku...40

Lampiran 4 Kuesioner...41


(9)

LAMPIRAN 1

ANALISIS STATISTIK SPSS UNTUK DATA PENGETAHUAN

tentang * pengetahuan Crosstabulation

pengetahuan Total

baik sedang

tentang

asi eksklusif Count 44 1 45 Expected Count 40.5 4.5 45.0

campuran Count 19 6 25

Expected Count 22.5 2.5 25.0

Total Count 63 7 70

Expected Count 63.0 7.0 70.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 8.469a 1 .004

Continuity Correctionb 6.222 1 .013

Likelihood Ratio 8.367 1 .004

Fisher's Exact Test .007 .007

Linear-by-Linear Association 8.348 1 .004 N of Valid Cases 70

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.50. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for tentang (asi eksklusif / campuran) 13.895 1.564 123.447 For cohort pengetahuan = baik 1.287 1.028 1.611 For cohort pengetahuan = sedang .093 .012 .726


(10)

LAMPIRAN 2

ANALISIS STATISTIK SPSS UNTUK DATA SIKAP

Perlakuan * Sikap Crosstabulation

Sikap Total

baik sedang

Perlakuan

asi eksklusif Count 44 1 45 Expected Count 39.9 5.1 45.0

campuran Count 18 7 25

Expected Count 22.1 2.9 25.0

Total Count 62 8 70

Expected Count 62.0 8.0 70.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 10.550a 1 .001

Continuity Correctionb 8.157 1 .004 Likelihood Ratio 10.515 1 .001

Fisher's Exact Test .002 .002

Linear-by-Linear Association 10.399 1 .001 N of Valid Cases 70

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.86. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Perlakuan (asi eksklusif / campuran) 17.111 1.962 149.245 For cohort Sikap = baik 1.358 1.059 1.741 For cohort Sikap = sedang .079 .010 .609


(11)

LAMPIRAN 3

ANALISIS STATISTIK SPSS UNTUK DATA PERILAKU

Perlakuan * perilaku Crosstabulation

perilaku Total

baik sedang

Perlakuan

asi eksklusif Count 40 5 45 Expected Count 36.6 8.4 45.0

campuran Count 17 8 25

Expected Count 20.4 4.6 25.0

Total Count 57 13 70

Expected Count 57.0 13.0 70.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.637a 1 .031

Continuity Correctionb 3.359 1 .067

Likelihood Ratio 4.454 1 .035

Fisher's Exact Test .052 .035

Linear-by-Linear Association 4.571 1 .033 N of Valid Cases 70

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.64. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Perlakuan (asi eksklusif / campuran) 3.765 1.075 13.182 For cohort perilaku = baik 1.307 .980 1.744 For cohort perilaku = sedang .347 .127 .948


(12)

LAMPIRAN 4 KUESIONER

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU AYAH TERHADAP KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF PADA PESERTA TALKSHOW MENYUSUI

Di GEDUNG WANITA BANDUNG 17 FEBRUARI 2013

IDENTITAS RESPONDEN

Ayah Nama

Usia

Pendidikan terakhir Pekerjaan

Penghasilan per bulan a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 c. > Rp 5.000.000

RIWAYAT ANAK Jumlah anak: …

No Nama anak Tanggal lahir Persalinan: a. Spontan b. Operasi caesar

Riwayat nutrisi 0-6 bulan: a. ASI eksklusif dan susu formula (campuran) b. ASI eksklusif saja c. Susu formula saja

Riwayat kenaikan berat badan pada KMS:

Pilihan jawaban: a. Zona hijau

b. Di bawah zona hijau c. Di atas zona hijau


(13)

42

Lembar isian Bag 1: Pengetahuan

1. Menurut ayah, apa ASI eksklusif itu ?

a. Pemberian ASI pada bayi sampai usia 6 bulan, dapat disertai pemberian susu formula maupun makanan lain jika bayi belum kenyang dan atau berat badan kurang

b. Pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain

c. Pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan dan selanjutnya diberikan bubur bayi

2. Menurut Ayah, apa kandungan yang terdapat pada ASI ?

a. Zat gizi namun kalah lengkap dibandingkan susu formula mahal b. Kandungannya sama seperti susu formula

c. Kandungannya lebih lengkap dibandingkan susu formula

3. Menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara pada ibu Menyusui ? a. Benar

b. Salah

4. ASI dapat menurunkan risiko diare dan batuk pilek pada bayi ? a. Benar

b. Salah

5. Bila hari-hari pertama ASI ibu belum banyak keluar, yang sebaiknya dilakukan adalah…

a. Berikan susu formula kepada bayi sambil menunggu produksi ASI meningkat b. Biarkan bayi menyusu sesering mungkin untuk merangsang produksi ASI 6. Menurut ayah, apa yang harus dilakukan agar dapat berhasil memberikan ASI

eksklusif ?

a. Sudah bawaan tiap ibu, ada yang banyak ASI-nya, ada yang sedikit b. Minum suplemen menyusui, pijat payudara, dan akupuntur pelancar ASI c. Mengupayakan persalinan secara normal (tanpa operasi) diikuti IMD dan rawat

gabung bersama bayi

7. Menurut ayah, apakah yang dimaksud dengan Inisiasi Menyusu Dini ? a. Tidak tahu

b. Mengajari bayi untuk segera menyusu setelah lahir dengan menempelkan mulut bayi di payudara ibu


(14)

43

8. Menurut ayah, bagaimana memberikan ASI jika ibu harus terpisah dengan bayi atau bekerja ?

a. Sebelum cuti habis, berhenti memberi ASI agar bayi terbiasa dengan susu formula

b. Susu formula selama ibu di kantor dan menyusui langsung jika ibu di rumah c. Memerah ASI selama ibu di kantor dan menyusui langsung jika ibu di rumah Bag 2: Sikap

1. Setujukah ayah untuk ikut berpartisipasi dalam pengasuhan dan perawatan bayi (menggendong, memandikan, mengganti popok) ?

a. Setuju b. Tidak setuju

2. Setujukah ayah untuk ikut serta dalam kelas edukasi/penyuluhan tentang ASI dan kesehatan bayi ?

a. Setuju b. Tidak setuju

3. Setujukah ayah agar bayi diberikan ASI saja tanpa tambahan susu formula selama 6 bulan ?

a. Setuju b. Tidak setuju

4. Setujukah ayah jika anak ayah tidur di kamar/tempat tidur yang sama dengan ayah ibu ?

a. Setuju b. Tidak setuju

5. Setujukah bila ASI eksklusif digantikan dengan susu formula saat ibu bekerja atau bepergian ?

a. Setuju b. Tidak setuju Bag 3: Perilaku

1. Apakah ayah membantu menggendong, menggantikan popok, dan memandikan bayi ?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah ayah turut serta dalam pekerjaan rumah tangga yang dilakukan ibu ? a. Ya


(15)

44

3. Apakah ayah mengucapkan kata-kata dukungan agar ibu tetap menyusui anak ? a. Ya

b. Tidak

4. Apakah ayah pernah secara khusus membaca buku tentang pemberian ASI ? a. Ya

b. Tidak

5. Ayah pernah ikut penyuluhan tentang ASI atau kesehatan bayi ? a. Ya

b. Tidak

6. Apakah ayah ikut bangun malam hari untuk membantu pengasuhan bayi ? a. Ya

b. Tidak

7. Apakah ayah mengantarkan istri membawa anak periksa kesehatan ke dokter ? a. Ya


(16)

LAMPIRAN 5 HASIL PENELITIAN

No Nama Inisial Subjek Penelitian Pengetahuan Sikap Perilaku

ASI eksklusif/ campuran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 STS IS O FK VB TH H RIP HPNA IG D IP DS AS YR YM HA R H BR YP TK REN AY GAP FS HS B MRNA B W AFA RAP RH ZF EM HJL ARTH AH K Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Campuran Campuran ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif Campuran Campuran ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif Campuran ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif Campuran ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif Campuran ASI eksklusif Campuran ASI eksklusif ASI eksklusif


(17)

46 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 NAEC RHH OS FLH FP T DASP YA JH RA AW A WH DM AJP AL Y R B A B A KG ESP RM AMS J AG MF Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Sedang Sedang Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Baik Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif ASI eksklusif Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran Campuran


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Air susu ibu (ASI) merupakan bentuk makanan ideal bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupan karena ASI menyediakan zat-zat gizi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI mengandung protein tinggi yang mudah diserap oleh bayi serta mengandung laktosa dan karbohidrat yang tinggi. Mineral di dalam ASI juga mudah diserap oleh bayi. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang melindungi bayi dari penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Apabila ASI tidak diberikan kepada bayi, risiko kesehatan seperti malnutrisi, diare, dan kematian akan berdampak pada gangguan kondisi kesehatan bayi (Perkins & Vannais, 2004).

Keuntungan ASI akan optimal bila pemberian ASI dilakukan secara eksklusif tanpa pemberian makanan tambahan yang lain selama 6 bulan pertama kehidupan. Berhubungan dengan ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai berusia 6 bulan pada Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 (Roesli, 2000).

Keuntungan ASI tidak hanya dapat dirasakan oleh bayi, ibu juga dapat merasakan keuntungan dari ASI. Hormon oksitoksin yang dihasilkan selama menyusui merangsang kontraksi uterus dan membantu uterus kembali pada ukuran normal. Selain itu, menyusui dapat menurunkan kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan serta mengurangi risiko ibu terkena kanker payudara dan rahim (Riordan, 2005).

Hasil penelitian pemantauan kesehatan dan gizi Provinsi Sumatera Barat tentang peranan ayah dalam praktek pemberian ASI di Kota Bukittinggi menunjukkan cakupan ASI eksklusif sebanyak 15,8 % pada tahun 2004, 18 % pada tahun 2005, 21,5 % pada tahun 2006, 27,8 % pada tahun 2007, 32,5 % pada tahun 2008, dan 43 % pada tahun 2009. Data tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya peranan ayah dalam praktek pemberian ASI eksklusif di Kota Bukittinggi. Hal ini terjadi karena dalam masyarakat minangkabau kedudukan wanita dianggap kuat dan dilindungi oleh sistem warisan


(19)

2

Konsep tentang ASI eksklusif saat ini terasa semakin sulit untuk dilaksanakan. Berdasarkan Riskesdas 2010, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan hanya 15,3 % dan pemakaian susu botol meningkat menjadi 32,4 %. Proporsi ini rendah dan mencerminkan ketidaktahuan mengenai ASI eksklusif bagi perkembangan bayi pada awal pertumbuhannya (Departemen Kesehatan, 2011).

Alasan yang diberikan kepada ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif karena ibu harus bekerja dan tidak dapat memberikan ASI yang cukup dan kurangnya dukungan keluarga. Selain itu, adanya media massa mengenai iklan susu formula bagi bayi mempengaruhi ibu untuk tidak memberikan ASI (Roesli, 2000).

Kebanyakan ibu secara fisik mampu menyusui asalkan dapat dorongan yang cukup. Banyak ibu menyusui masih ragu bahwa ASI akan keluar dan berhasil menyusui bayi bila mereka diyakinkan dan didukung. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peran dan dukungan keluarga terutama ayah dalam keberlanjutan ibu memberikan ASI (Nelson, 2000).

Proses menyusui bukan hanya terjadi pada ibu dan bayi, tetapi ayah juga mempunyai peran penting dan dituntut keterlibatannya walaupun masih banyak ayah beranggapan cukup menjadi pengamat yang pasif saja. Dari semua dukungan bagi ibu menyusui, dukungan sang ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI khususnya ASI eksklusif karena ayah akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi ibu. Dengan demikian ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan yang praktis (Roesli, 2000).

Peran ayah sangat mempengaruhi pengambilan sikap dan keputusan ibu memberikan ASI pada bayi. Menurut data penelitian Ohio, 115 ibu yang baru melahirkan menunjukkan ketidakberhasilan menyusui hanya 26,9 % karena ayah tidak mengerti pengetahuan tentang ASI, sedangkan keberhasilan menyusui hampir mencapai 98 % karena ayah mengerti pengetahuan tentang ASI. Oleh karena itu, keterlibatan ayah dalam keberhasilan menyusui sangat besar bahkan Michigan State University merekomendasikan pendidikan ASI bagi ayah (Littman, 1994).


(20)

3

Indonesia belum terlaksana secara keseluruhan. Pengetahuan tentang ASI perlu diketahui lebih dalam sebagai wujud perhatian ayah mendukung keberhasilan ASI eksklusif atau menjadi ayah ASI untuk memacu kecerdasan dan kesehatan anak. Selain itu, pengetahuan ayah tentang ASI diperlukan untuk memberikan pengarahan dan saran pada ibu tentang pentingnya ASI.

Permasalahan tersebut melatarbelakangi penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ayah dalam praktek pemberian ASI eksklusif. Peranan ayah secara optimal pada ibu dan bayi dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui:  Apakah pengetahuan ayah berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif  Apakah sikap ayah berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif

 Apakah perilaku ayah berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif

1.3.Maksud dan Tujuan

 Mengetahui pengaruh pengetahuan ayah terhadap keberhasilan ASI eksklusif  Mengetahui pengaruh sikap ayah terhadap keberhasilan ASI eksklusif

 Mengetahui pengaruh perilaku ayah terhadap keberhasilan ASI eksklusif

1.4.Manfaat karya tulis ilmiah

Manfaat Akademis

 Menambah wawasan dunia kesehatan tentang pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku ayah terhadap keberhasilan ASI eksklusif pada ibu menyusui

Manfaat Praktis

 Memberikan informasi bahwa ASI eksklusif sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, bermanfaat bagi ibu, dan pentingnya keterlibatan ayah sebagai ayah ASI dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif


(21)

4

1.5.Kerangka Pemikiran

ASI merupakan makanan paling ideal bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan bayi. Keuntungan ASI akan optimal bila bayi diberikan ASI hingga 6 bulan pertama kehidupan, yang disebut ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah bayi dari berbagai penyakit infeksi dan risiko penyakit lainnya karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi secara optimal. Faktor tersebut berasal dari ibu, ayah, dan keluarga serta lingkungan. Beberapa faktor yang mempengaruhi ibu adalah pendidikan, pekerjaan ibu, akses informasi ibu tentang ASI, pengetahuan dan sikap ibu tentang ASI. Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi ayah adalah pendidikan ayah, akses infomasi ayah tentang ASI, pengetahuan dan sikap ayah tentang ASI serta peranan ayah dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi.

Pemberian ASI khususnya ASI eksklusif tidak hanya melibatkan ibu dan bayi. Dukungan keluarga terutama ayah berperan penting dalam keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif. Ibu dan ayah yang mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui merupakan langkah dalam mencapai keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif. Pada budaya di Indonesia yang umumnya bersifat paternalistik, keputusan ayah merupakan hal yang penting dan dominan dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga.

Peranan ayah yang baik dapat membantu keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif karena ayah dapat memberikan dukungan baik secara emosional maupun bantuan praktis dalam pengasuhan bayi atau meringankan pekerjaan ibu. Agar ayah dapat mendukung pemberian ASI eksklusif, ayah harus memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik.

Perilaku ayah pada praktik pemberian ASI dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap ayah terhadap hal-hal yang berhubungan dengan faktor sosial ekonomi dan berbagai sarana komunikasi media massa dan interpesonal. Perilaku ayah juga dapat ditentukan berdasarkan tindakan ayah selama masa kehamilan, persalinan dan pasca salin pada ibu.


(22)

5

1.6. Hipotesis

 Pengetahuan ayah mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif  Sikap ayah mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang didapat, dapat diambil kesimpulan bahwa:

 Pengetahuan ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif terhadap ibu menyusui

 Sikap ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif terhadap ibu menyusui

 Perilaku ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif terhadap ibu menyusui

5.2. Saran

 Penelitian dilakukan pada populasi yang lebih beragam dan jumlah sampel yang lebih banyak

 Penelitian dilakukan pada anggota keluarga lain yang juga berperan sebagai pendukung ibu selain ayah seperti kakek, nenek, paman, dan bibi.

 Bagi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, departemen kesehatan dan instansi terkait diusulkan untuk mengadakan program pendidikan ASI bagi keluarga serta mempromosikan ASI eksklusif melalui media massa, media cetak, dan media elektronik.

 Bagi petugas kesehatan diusulkan untuk lebih meningkatkan penyuluhan mengenai ASI eksklusif bagi keluarga


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2001. Pengambilan Keputusan Pemberian ASI Eksklusif kepada Bayi di Kota Bogor. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

American Academy of pediatrics. 1997. Breastfeeding and the use of human milk. Journal of Human Lactation 32 (4): 543-545

Amiruddin. 2006. Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 6-11 Bulan. FKM Unhas: Jakarta

Anderson, Johnstone, & Remley. 1999. Brestfeeding and Cognitive Development. Journal of Human Lactation 62 (4): 451-453

Anonymous. 2006. A Controlled Trial of the Fathers Rules in Breastfeeding Promotion.

http://Pediatrics.aap Publication.org

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta Atkinson et al. 2000. Defines Psychology as The Scientific Study of behavior and Mental

Processes. Elsevier: USA

Cernadas, Noceda, Barrera, Martinez, & Garsd. 2003. Maternal and Perinatal factors influencing the duration of exclusive breastfeeding during the first 6 months of life. Journal of Human Lactation, 19 , 136

Cunningham. 2010. Williams Obstetrics. McGraw-Hill Company: USA

Departemen Kesehatan. 2011. Panduan 13 Dasar Gizi Seimbang. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Bina Gizi Masyarakat. Depkes: Jakarta

Dinas Kesehatan Bukittinggi. 2010. Peranan ayah terhadap praktik pemberian ASI. Dinkes: Bukittinggi

Dowshen, Izenberg, and Bass. 2002. The Kids Health Guide for parents. McGraw-Hill Company: USA


(25)

36

Eroschenko V.P. 2005. di’Fiores Atlas of Histology, 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins, Baltimore.

Ganong. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta Guyton. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta

Kamudoni, Maleta, Shi, & Ottesen. 2007. Feeding Practices in the first 6 months. Journal of Human Lactation, 23, 325

Khomsan, Ali. 2006. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Diktat Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya. Institut Pertanian Bogor

Kramer and Karen. 2002. The timing of children’s helping behavior across the life cycle of families. Journal of Anthropological Research 55 (4): 499-504

Lawoyin, Olawoyi, & Onadeko. 2001. Factors associated with exclusive breastfeeding. Journal of Human Lactation, 17, 131

Littman, Medendorp, & Goldfarb. 1994. The decision to breastfeed. Clinical pediatric Journal, 33 (4), 214-219

Menarailmuku. 2012. Anatomi & Fisiologi Payudara.

menarailmuku.blogspot.com/2012/11/anatomi-dan-fisiologi-payudara-pada.html Moriss et al. 1999. Breast Milk and Cognitive Development. McGraw-Hill Company:

New York

Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC: Jakarta

Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta Perkins & Vannais. 2004. Breastfeeding. Wiley Publishing: USA

Purwanto, Heri. 2008. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Kesehatan. EGC: Jakarta Riordan. 2005. Breastfeeding and Human Lactation. Jones and Barlett Publisher:


(26)

37

Sherwood. 2001. Human Physiology from Cell to System. Pacific Grove: USA Sri Utami Rahayuningsih. 2008. Sikap (Attitude). http://www.attitude,blogspot.com UNICEF. 2006. Breastfeeding Saves Lives of 30.000 Indonesian Children yearly.

http://www.unicef.org/indonesia/Breastfeeding release English (1).pdf WABA. 2006. Family support key to breastfeeding.

http://www.waba.org.my/whatwedo/mensinitiative/pdf/family-support-irishhealth.pdf

Welford, Heather. 2001. Successful Infant feeding. A Carrol & Brown Book: USA Winarno. 1995. Perhatian Ayah dalam Keberhasilan ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui.

Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

WHO. 1991. Indicators for Assessing Breastfeeding Practices. WHO: Geneva WHO. 1993. Breastfeeding: The Technical Basis and Recommendations for Action.

WHO: Geneva

WHO. 2000. Effect of Breastfeeding on Infant and Child Mortality due to Infectious Disease in Less Developed Countries. The Lancet Journal, 415 (5), 355


(1)

4

1.5. Kerangka Pemikiran

ASI merupakan makanan paling ideal bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan bayi. Keuntungan ASI akan optimal bila bayi diberikan ASI hingga 6 bulan pertama kehidupan, yang disebut ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah bayi dari berbagai penyakit infeksi dan risiko penyakit lainnya karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi secara optimal. Faktor tersebut berasal dari ibu, ayah, dan keluarga serta lingkungan. Beberapa faktor yang mempengaruhi ibu adalah pendidikan, pekerjaan ibu, akses informasi ibu tentang ASI, pengetahuan dan sikap ibu tentang ASI. Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi ayah adalah pendidikan ayah, akses infomasi ayah tentang ASI, pengetahuan dan sikap ayah tentang ASI serta peranan ayah dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi.

Pemberian ASI khususnya ASI eksklusif tidak hanya melibatkan ibu dan bayi. Dukungan keluarga terutama ayah berperan penting dalam keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif. Ibu dan ayah yang mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui merupakan langkah dalam mencapai keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif. Pada budaya di Indonesia yang umumnya bersifat paternalistik, keputusan ayah merupakan hal yang penting dan dominan dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga.

Peranan ayah yang baik dapat membantu keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif karena ayah dapat memberikan dukungan baik secara emosional maupun bantuan praktis dalam pengasuhan bayi atau meringankan pekerjaan ibu. Agar ayah dapat mendukung pemberian ASI eksklusif, ayah harus memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik.

Perilaku ayah pada praktik pemberian ASI dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap ayah terhadap hal-hal yang berhubungan dengan faktor sosial ekonomi dan berbagai sarana komunikasi media massa dan interpesonal. Perilaku ayah juga dapat ditentukan berdasarkan tindakan ayah selama masa kehamilan, persalinan dan pasca salin pada ibu.


(2)

1.6. Hipotesis

 Pengetahuan ayah mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif  Sikap ayah mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif


(3)

34 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang didapat, dapat diambil kesimpulan bahwa:

 Pengetahuan ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif terhadap ibu menyusui

 Sikap ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif terhadap ibu menyusui

 Perilaku ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif terhadap ibu menyusui

5.2. Saran

 Penelitian dilakukan pada populasi yang lebih beragam dan jumlah sampel yang lebih banyak

 Penelitian dilakukan pada anggota keluarga lain yang juga berperan sebagai pendukung ibu selain ayah seperti kakek, nenek, paman, dan bibi.

 Bagi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, departemen kesehatan dan instansi terkait diusulkan untuk mengadakan program pendidikan ASI bagi keluarga serta mempromosikan ASI eksklusif melalui media massa, media cetak, dan media elektronik.

 Bagi petugas kesehatan diusulkan untuk lebih meningkatkan penyuluhan mengenai ASI eksklusif bagi keluarga


(4)

35

Abdullah. 2001. Pengambilan Keputusan Pemberian ASI Eksklusif kepada Bayi di Kota

Bogor. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

American Academy of pediatrics. 1997. Breastfeeding and the use of human milk. Journal of Human Lactation 32 (4): 543-545

Amiruddin. 2006. Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada

Bayi 6-11 Bulan. FKM Unhas: Jakarta

Anderson, Johnstone, & Remley. 1999. Brestfeeding and Cognitive Development. Journal of Human Lactation 62 (4): 451-453

Anonymous. 2006. A Controlled Trial of the Fathers Rules in Breastfeeding Promotion. http://Pediatrics.aap Publication.org

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta

Atkinson et al. 2000. Defines Psychology as The Scientific Study of behavior and Mental

Processes. Elsevier: USA

Cernadas, Noceda, Barrera, Martinez, & Garsd. 2003. Maternal and Perinatal factors

influencing the duration of exclusive breastfeeding during the first 6 months of life.

Journal of Human Lactation, 19 , 136

Cunningham. 2010. Williams Obstetrics. McGraw-Hill Company: USA

Departemen Kesehatan. 2011. Panduan 13 Dasar Gizi Seimbang. Departemen Kesehatan

RI. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Bina Gizi Masyarakat.

Depkes: Jakarta

Dinas Kesehatan Bukittinggi. 2010. Peranan ayah terhadap praktik pemberian ASI. Dinkes: Bukittinggi

Dowshen, Izenberg, and Bass. 2002. The Kids Health Guide for parents. McGraw-Hill Company: USA


(5)

36

Eroschenko V.P. 2005. di’Fiores Atlas of Histology, 10th ed. Lippincott Williams &

Wilkins, Baltimore.

Ganong. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta

Guyton. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta

Kamudoni, Maleta, Shi, & Ottesen. 2007. Feeding Practices in the first 6 months. Journal of Human Lactation, 23, 325

Khomsan, Ali. 2006. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Diktat Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya. Institut Pertanian Bogor

Kramer and Karen. 2002. The timing of children’s helping behavior across the life cycle of families. Journal of Anthropological Research 55 (4): 499-504

Lawoyin, Olawoyi, & Onadeko. 2001. Factors associated with exclusive breastfeeding. Journal of Human Lactation, 17, 131

Littman, Medendorp, & Goldfarb. 1994. The decision to breastfeed. Clinical pediatric Journal, 33 (4), 214-219

Menarailmuku. 2012. Anatomi & Fisiologi Payudara.

menarailmuku.blogspot.com/2012/11/anatomi-dan-fisiologi-payudara-pada.html

Moriss et al. 1999. Breast Milk and Cognitive Development. McGraw-Hill Company: New York

Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC: Jakarta

Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta

Perkins & Vannais. 2004. Breastfeeding. Wiley Publishing: USA

Purwanto, Heri. 2008. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Kesehatan. EGC: Jakarta

Riordan. 2005. Breastfeeding and Human Lactation. Jones and Barlett Publisher: Massachusetts


(6)

Sherwood. 2001. Human Physiology from Cell to System. Pacific Grove: USA

Sri Utami Rahayuningsih. 2008. Sikap (Attitude). http://www.attitude,blogspot.com

UNICEF. 2006. Breastfeeding Saves Lives of 30.000 Indonesian Children yearly. http://www.unicef.org/indonesia/Breastfeeding release English (1).pdf

WABA. 2006. Family support key to breastfeeding.

http://www.waba.org.my/whatwedo/mensinitiative/pdf/family-support-irishhealth.pdf Welford, Heather. 2001. Successful Infant feeding. A Carrol & Brown Book: USA

Winarno. 1995. Perhatian Ayah dalam Keberhasilan ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

WHO. 1991. Indicators for Assessing Breastfeeding Practices. WHO: Geneva

WHO. 1993. Breastfeeding: The Technical Basis and Recommendations for Action. WHO: Geneva

WHO. 2000. Effect of Breastfeeding on Infant and Child Mortality due to Infectious