MOTIF PARTISIPASI OLAHRAGA PADA WANITA DI KABUPATEN BANDUNG.

(1)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Anggapan Dasar ... 6

F. Batasan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Motif ... 8

B. Teori Partisipasi ... a. Pengertian partisipasi ... b. Jenis-jenis partisipasi ... c. Ciri-ciri partisipasi... d. Pentingnya partisipasi ... 9 10 10 11 11 C. Wanita ... a. Partisipasi wanita dalam olahraga ... 12 14 D. Aktivitas Rekreasi ... a. Definisi rekreasi ... b. Fungsi aktivitas rekreasi ... 14 15 16 E. Penelitian yang Relevan ... 17


(2)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

vi BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ... 20

B. Desain Penelitian ... 20

C. Metode penelitian ... 22

D. Definisi Operasional ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 24

F. Uji Validitas dan reliabilitas ... 26

G. Teknik pengumpulan Data ... 29

H. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data ... 31

1. Deskripsi Data ... 31

2. Analisis Data Deskriptif ... 41

3. Analisis Data Inferensi ... a. Hasil Uji Homogenitas ... b. Hasil Uji Independent Sampel t Test ... 44 44 46 B. Diskusi Penemuan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Rekomendasi ... ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN


(3)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, begitu juga kepentingan untuk menjaga dan memelihara kesehatan itu sendiri, menurut Anwar (2001:33) dalam Meyrifan (2011:14) “semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kebugaran jasmaninya akan semakin tinggi“. Dalam rangka menyehatkan badan seseorang mau tidak mau harus melakukan gerak fisik dengan berolahraga, seperti yang dikatakan oleh Santosa dan Muchtamadji (2005:30) yaitu „Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya‟.

Tujuan dari olahraga tersebut adalah untuk menyehatkan dan juga menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan sehat. Olahraga adalah suatu hal yang wajib untuk dilakukan oleh semua orang. Karena dilihat dari manfaatnya, olahraga dapat dijadikan investasi untuk masa depan dengan kata lain untuk bekal dimasa tua. Namun pada kenyataannya, orang yang bekerja, khususnya wanita dan umumnya yang bekerja diluar rumah, lebih enggan untuk melakukan olahraga karena satu dan lain hal.

Sebagian besar wanita yang bekerja hampir tak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Sebuah survei di Inggris menemukan dari 75 % wanita Inggris yang bekerja 12 jam sehari, 31 % mengaku hanya memiliki


(4)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

waktu senggang 30 menit sehari. Selain bekerja dikantor, setelah pulang kerumahpun melanjutkan pekerjaan sebagai seorang ibu. Sebanyak 55 % lainnya mengakui selalu berkejaran dengan waktu.

Kesimpulannya berdasarkan survey tersebut, pekerjaan yang pokok belum tentu dapat dilakukan dengan baik dan kontinyu, begitu juga olahraga yang mungkin suatu hal yang dianggap tidak terlalu penting dilakukan. Oleh karena itu, wanita yang bekerja enggan untuk melakukan kegiatan fisik atau olahraga.

Berdasarkan data yang dilihat dilingkungan sekitar, wanita yang bekerja cenderung tidak melakukan olahraga, baik ditempat mereka bekerja maupun dirumah. Alasannya adalah karena rasa malas, bentuk tubuh sudah terlampau tidak ideal, make up akan rusak, bingung untuk olahraga apa, tidak mood, tidak punya waktu senggang untuk melakukan olahraga.

Wanita yang tidak bekerjapun sama halnya dengan wanita yang bekerja, mempunyai alasan untuk tidak ingin melakukan olahraga, seperti lelah, takut tekanan darah naik karena merasa sudah cukup tua, takut cedera dan tidak adanya dukungan dari pihak keluarga atau teman.

Persepsi yang timbul dan mengatakan bahwa olahraga bukanlah kewajiban, dan malah kegiatan itu hanya untuk membuat tubuh semakin lelah, haruslah diubah karena hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat yang kemudian akan lebih enggan untuk melakukan olahraga. Berdasarkan isu-isu tersebut, yang paling penting dan utama adalah harus adanya


(5)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

partisipasi dan motivasi didalam diri seseorang baik internal maupun eksternal.

Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga masih dinilai kurang, sebagaimana yang dikutip oleh Panji Qadhafi-Koran SI (2012) yang dikatakan oleh Deputi Kementrian Pemuda dan Olahraga Bidang IPTEK, Agus Mahendra, “Menurut kajian di Kemenpora, tingkat partisipasi olahraga masyarakat saat ini, belum mencapai 15 persen dari seluruh penduduk Indonesia begitu juga di Jawa Barat.”

Hal yang sama juga dilansir oleh Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Jawa barat, sampai saat ini tingkat partisipasi olahraga masyarakat Indonesia belum mencapai angka 15 persen, begitu juga dengan kondisi di Provinsi Jawa Barat. Oleh sebab itu, PERWOSI akan berupaya meningkatkan partisipasi olahraga masyarakat kaum wanita hingga mencapai 50 persen.

Selain partisipasi, diperlukan pula motif yang mendukung wanita untuk meningkatkan rasa keinginan untuk berolahraga. Dalam Studi yang dimuat dalam Journal of Business and Psycology yang ditulis oleh Soegeng Haryadi dalam Sriwijaya Pos, mengungkapkan bahwa seorang atasan yang tidak menyempatkan dirinya untuk berolahraga cenderung lebih stress dan mudah marah pada anak buahnya dibanding atasan yang rajin berolahraga. Partisipan dalam penelitian tersebut diminta untuk menjawab pertanyaan seputar kebiasaan berolahraga dan level stres di tempat kerja.


(6)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Hasilnya diketahui bahwa semakin stres para supervisor, maka makin tinggi pula level stres yang dimiliki oleh bawahannya. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Tim dari University of California, San Francisco yang menemukan bahwa Olahraga berkaitan dengan menurunkan level stres kronis pada wanita. Sehingga jelas bahwa manfaat dari berolahraga selain dapat menjaga kondisik fisik, juga dapat menjaga kondisi psikis yang akan menunjang seseorang untuk melakukan pekerjaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai. Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka penulis mengajukan Rumusan Masalah Penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten Bandung dalam melakukan olahraga?

2. Apa motif utama wanita di kabupaten Bandung berpartisipasi dalam aktivitas berolahraga?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motif partisipasi olahraga wanita yang bekerja dan tidak bekerja dalam aktivitas olahraga di kabupaten Bandung?


(7)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan Rumusan Masalah diatas maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten Bandung dalam melakukan olahraga.

2. Untuk mengetahui motif utama wanita di Kabupaten Bandung berpartisipasi dalam aktivitas berolahraga.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan mengenai motif partisipasi olahraga pada wanita yang bekerja dan tidak bekerja dalam aktivitas olahraga di kabupaten Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Harapan peneliti setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan Ilmu Pengetahuan bagi para Mahasiswa Ilmu Keolahragaan untuk dijadikan sebuah Referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang motif partisipasi olahraga pada wanita.

2. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk para wanita akan pentingnya berolahraga dan menjaga tingkat kesehatannya.

3. Bagi Masyarakat, dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi para wanita untuk berolahraga dan agar mengetahui pentingnya olahraga.


(8)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

E. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah titik tolak ukur bagi penulis untuk proses penelitian yang hendak dikerjakan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2007:24), bahwa “ Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam pelaksaan penelitian”

Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu berdasarkan Teori yang diadopsi dari Participation Motive Questionnaire (PMQ) Gill, Gross, Huddlestone (1983). yang mengatakan bahwa „teori motif terdiri atas tujuh hal, yaitu motif kebugaran, kesenangan, pelepasan energi, persahabatan, kerjasama, kemahiran dan status‟.

Motif tersebut sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan olahraga karena olahraga merupakan sebuah investasi pribadi yang sangat penting bagi kesehatan dimasa depan. Kemudian menurut Maehr dan Braskamp terdapat dua indikator yang menyatakan mengapa seseorang melakukan olahraga.

Pertama individu tersebut memiliki motivasi, yaitu mereka melakukan aktivitas fisik karena adanya motivasi atau dorongan, kedua individu tersebut memiliki partisipasi untuk melakukan aktivitas fisik sebagai sesuatu tindakan, yang mana prosesnya dilakukan sesuai dengan waktu, bakat, tenaga dan aktivitas fisik yang dipilihnya.

Manfaat yang diperoleh dari teori ini yaitu bahwa seorang individu memiliki motif partisipasi dalam aktivitas fisik bukan hanya dipengaruhi


(9)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

oleh individu atau kelompok lain, namun yang paling penting adalah motivasi dan partisipasi yang berasal dari dirinya sendiri

F. Batasan Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian, hanya dibatasi pada wanita yang berusia antara 25-40 tahun yang ada di Kabupaten Bandung.

2. Olahraga yang digunakan adalah olahraga rekreasi, seperti olahraga yang menggunakan bola, kesegaran jasmani, kegiatan out door, bela diri, tari, olahraga air, dan olahraga radisional.

3. Populasi yang diambil yaitu wanita yang berada di kabupaten Bandung. Sampel yang diambil yaitu wanita sebanyak 100 orang yakni sebanyak 50 orang yang bekerja dan 50 orang yang tidak bekerja. 4. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner untuk Motif Partisipasi

Olahraga Pada Wanita di Kabupaten Bandung dengan menggunakan 5 Skala Likert.


(10)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2011:215). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita yang berada dikabupaten Bandung. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, apa yang dipelajari oleh sampel itu sendiri, nantinya akan diberlakukan pula untuk populasi, sehingga sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Sampel dalam penelitian ini adalah wanita di kabupaten bandung yang berusia antara 25-40 tahun sebanyak 100 orang, yakni 50 orang wanita yang bekerja dan 50 orang wanita yang tidak bekerja , teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah probability sampling dengan simpel random sampling.

B. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian. Adapun desain penelitian yang digunakan, adalah desain penelitian assosiatif yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti. Sebagai gambaran, berikut ini penulis sajikan bentuk desain pendekatan penelitian yang digunakan.


(11)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Keterangan :

X : Motif Partisipasi Y : Olahraga Wanita

Motif dan Partisipasi wanita untuk melakukan olahraga merupakan variabel yang akan diteliti, yaitu variabel independen (motif partisipasi) dan variabel dependen (olahraga wanita). Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka dapat dibuat langkah-langkah penelitian, yaitu sebagai berikut:

Y

X

2

X

3

X

5

X

4

X

6

X

7

X

1

Populasi

Pemberian Angket

Sampel


(12)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

C. Metode Penelitian

Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode Penelitian terdiri dari Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Metode Penelitian R&D. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey. Survey dilakukan dengan menggunakan angket atau kuisioner yang diberikan kepada sampel untuk mengetahui keadaan, gambaran, dan fakta yang ada.

Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011:147), penelitian deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Mengenai metode survey, Arikunto (2002:297) dalam Tri Sandi (2006), mengemukakan sebagai berikut :

Kesimpulan

A

nalisis Data


(13)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

“metode survey dirancang untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan, tujuannya untuk melukiskan variabel atau kondisi apa yang terjadi pada suatu situasi”.

D. Definisi Operasional

Dalam penulisan uraian di atas, untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka penulis menjelaskan mengenai istilah dan definisi operasional variabel yang digunakan oleh penulis. Adapun istilah yang digunakan dalam penulisan adalah sebagai berikut :

1. Motif menurut Walgito, Bimo (2005:240), Kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan Driving Force. Jadi motif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motif yang berhubungan dengan psikologi, relaksasi dan hiburan, melepaskan energi, kesehatan, ekspresi diri, kebugaran, kontak sosial. 2. Partisipasi menurut Nikkelson (2001) yang dikutip oleh Zulkarnain

Nasution (2009:17), Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan mereka. Jadi Partisipasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah partisipasi wanita untuk melakukan olahraga khususnya olahraga rekreasi.

3. Wanita menurut Prof. Moh. Yamin, menyebut istilah lain untuk wanita adalah “perempuan” yang berasal dari kata „empu‟ atau‟pu‟

dan suffix „an‟. Yang dimaksud wanita dalam penelitian ini adalah

wanita yang berada di kabupaten Bandung yang berusia antara 25 – 40 tahun.


(14)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

4. Olahraga Rekreasi menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4), adalah kegiatan olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata. Olahraga rekreasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah olahraga yang menggunakan bola, kesegaran jasmani, kegiatan out door, bela diri, tari, olahraga air, dan olahraga radisional.

E. Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket) Motif Partisipasi Olahraga pada Wanita di Kabupaten Bandung dengan menggunakan angket yang diadopsi dari Quesionaire for the adolscent demografic information recreation participation questionare Chun , Lin dan Alabama (2008) yang terdiri dari 7 butir pertanyaan informasi demografi dan 31 butir pernyataan motif partisipasi, dengan menggunakan 5 Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Data Demografis Chun, Lin &Alabama (2008)

No Pertanyaan Pilihan

jawaban

1 Tingkatan Pendidikan 5

2 Beban Pekerjaan 3


(15)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Lanjutan ....

4 Durasi Melakukan Aktivitas Rekreasi 5

5 Waktu untuk Melakukan Aktivitas Rekreasi 3 6 Biaya yang dikeluarkan untuk Aktivitas Rekreasi 5

7 Aktivitas Olahraga yang dilakukan 7

Tabel diatas adalah tabel data demografis dalam angket yang diberikan pada wanita yakni yang dijadikan sampel dalam penelitian. Pertanyaan yang diajukan pada data diatas adalah tingkatan pendidikan yang ditempuh oleh sampel, beban pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh sampel, intensitas atau berapa kali sampel melakukan aktivitas rekreasi, durasi atau waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas rekreasi, waktu yang dipilih untuk melakukan aktivitas rekreasi, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas rekreasi, dan pertanyaan terakhir adalah aktivitas rekreasi apa saja yang diminati dan dilakukan oleh sampel.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Angket Quesionaire for the adolscent recreation participation and recreation satisfacction

Chun, Lin &Alabama (2008)

Motif Partisipasi Nomor Soal

Kebugaran 7, 23, 24

Kesenangan 2, 4, 12, 13, 17, 20, 26, 28

Kerjasama 19, 22

Pelepasan Energi 3, 10

Persahabatan 1, 8, 9, 15

Kemahiran 5, 11, 16, 18


(16)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Adapun skala penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likert , Sugiyono (2011:93) menjelaskan sebagai berikut: Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti.

Skala ini terdiri dari item jawaban dari yang nilainya positif hingga negatif, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Oleh karenanya skala ini sesuai dengan tujuan penelitian penulis, yaitu mengungkap mengenai masalah sikap. Adapun alternatif jawaban yang digunakan dan skala penilaiannya adalah sebagai berikut pada tabel 3.2.

Tabel 3.3

Skala Alternatif Jawaban

F. Uji Validitas dan Realibilitas

Sebelum menggunakan suatu angket atau kuisioner dalam suatu penelitian, sebelumnya angket tersebut harus di uji coba terlebih dahulu kepada subjek dengan keadaan yang sama namun bukan sampel yang diteliti. Peneliti mengadakan uji validitas dan realibitas dengan membagikan angket yang sudah peneliti buat kepada 20 orang wanita yang bekerja maupun tidak

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2


(17)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

bekerja di kabupaten Bandung. Hasil uji validitas dan reliabilitas dari hasil pengujian instrumen Data dianalisis dengan menggunakan teknik statistik perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 16.0. pada uji validitas dan reliabilitas pada angket motif partisipasi olahraga pada wanita menggunakan dengan menggunakan reliability scale didapatkan hasil sebesar 0,859.

Tabel 3.4

Hasil Validitasi Angket Motif Partisipasi Olahraga

NO. SOAL

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

1 142.75 160.724 .329 .824

2 141.35 171.503 .214 .826

3 142.10 163.568 .287 .825

4 142.30 165.800 .230 .827

5 142.00 160.526 .619 .816

6 141.80 169.537 .217 .826

7 141.55 172.155 .138 .828

8 141.95 164.892 .469 .820

9 141.30 173.589 .043 .829

10 141.65 169.503 .220 .826

11 142.55 156.576 .589 .814

12 141.95 162.787 .581 .818

13 141.35 174.555 -.014 .830

14 143.55 164.997 .365 .822

15 142.50 159.211 .467 .818

16 142.10 163.884 .434 .820

17 142.15 171.187 .156 .827

18 142.20 161.853 .546 .817

19 142.10 168.937 .210 .827

20 141.70 171.800 .151 .827


(18)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan rebility scale didapat hasil uji per item statistik. Menurut Nisfiannoor Muhammad (2009:229), bahwa “untuk menyatakan bahwa butir valid atau tidak valid digunakan patokan 0,2”. Berdasarkan hasil uji seluruh item yang memiliki nilai diatas 0,2 berarti item dari angket motif partisipasi olahraga adalah valid dan reliabel, namun setelah melakukan uji validitas didapat 9 pertanyaan yang memiliki nilai kurang dari 0,2 yaitu soal yang bernomor 7, 9, 13, 17, 20, 22, 23, 28, dan 34 yang tidak valid dan reliabel.

Tabel 3.5

Hasil Reliabilitas Angket Motif Partisipasi Olahraga

22 143.00 175.684 -.078 .836

23 142.50 176.158 -.097 .835

Lanjutan ...

24 141.60 166.989 .610 .821

25 142.05 164.892 .399 .821

26 142.10 157.568 .676 .813

27 142.95 160.261 .352 .823

28 142.70 174.958 -.053 .836

29 143.70 165.695 .384 .822

30 142.40 166.253 .397 .822

31 143.05 165.313 .248 .826

32 141.40 170.884 .212 .826

33 143.80 165.326 .361 .822

34 142.65 167.187 .181 .829

35 143.05 155.734 .593 .814

36 143.45 168.366 .203 .827

37 141.60 168.884 .451 .823

38 142.00 164.000 .453 .820

39 141.75 170.197 .328 .825

40 141.65 168.661 .262 .825


(19)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) yang dikutip oleh Siti Hutami (2011) bahwa “apabila nilai cronbach alpa lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reliabilitas dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hasil dari angket motif partisipasi olahraga pada wanita di kabupaten Bandung adalah 0,859 lebih besar dari 0,05 berarti angket ini valid dan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitin ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuisioner. Langkah pertama yang dilakukan adalah membagikan angket kepada seluruh sampel yaitu kepada wanita yang bekerja diperkantoran, dan juga ibu rumah tangga kemudian peneliti menginstruksikan dan menjelaskan cara pengisian angket kepada sampel agar tidak terjadi kesalahan dalam pengisian angket, setelah terkumpul semua angket diperiksa.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, setelah data dari sampel terkumpul langkah selanjutnya yang dilakukan adalah analisis data. Kegiatan dalam analisis data adalah input data dan menguji instrumen yang sudah diajukan sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 17.0 dan analisis data yang digunakan adalah:


(20)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1. Deskriptif analisis frequency untuk menguji apa gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten Bandung dalam melakukan olahraga. Sehingga bisa diketahui gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten Bandung.

2. Deskriptif analisis frequency, untuk menguji apa motif utama wanita di kabupaten Bandung berpartisipasi dalam aktivitas olahraga, sehingga bisa diketahui gambarannya.

3. Independent Sample t Test, untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara variable numeric. Sehingga bisa digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motif partisipasi wanita yang bekerja dan tidak bekerja dalam aktivitas olahraga di kabupaten Bandung


(21)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab IV, dapat dijabarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Gambaran motif partisipasi wanita yang bekerja yaitu untuk pelepasan energi (23%), kebugaran (17%), kerjasama (15%), persahabatan (13%), kemahiran (11%), status (11%) dan kesenangan (8%). Sedangkan motif partisipasi wanita yang tidak bekerja yaitu untuk kebugaran (30%), kerjasama (28%), pelepasan energi (26%), kesenangan (14%), persahabatan (10%) kemahiran (8%), dan status (6%).

2. Motif utama wanita yang bekerja adalah karena ingin melepaskan energi yaitu sebesar 23%, dan motif utama wanita yang tidak bekerja yaitu untuk kebugaran sebesar 30%.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motif partisipasi olahraga dalam hal kebugaran antara wanita yang bekerja dan tidak bekerja. Dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara motif kesenangan, pelepasan energi, kerjasama, persahabatan, kemahiran, dan status.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama pelaksanaan penelitian, penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:


(22)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1. Bagi wanita

Meningkatkan kesehatan khususnya bagi wanita bisa dilakukan dengan berbagai cara. Wanita diharapkan bisa meningkatkan partispasinya dalam berolahraga mengingat banyak keuntungan yang bisa diambil dari aktivitas olahraga tersebut. Meningkatkan kebugaran jasmani selain adanya motivasi dan partisipasi, dapat juga dijadikan sebagai media pelepasan energi, mendapatkan kesenangan (joyfull), serta dapat menjaga hubungan sosial yang merupakan sebagian kecil dari keuntungan bagi wanita yang aktif berpartipasi dalam olahraga.

2. Bagi pemerintah setempat

Pemerintah diharapkan bisa melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan partisipasi masyarakat umumnya dan wanita pada khususnya untuk berolahraga. Upaya yang bisa dilakukan antara lain adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang lengkap di setiap kecamatan, penyuluhan tentang olahraga kesehatan di Puskesmas, dan upaya-upaya lainnya yang bisa mendukung peningkatan motivasi wanita untuk berolahraga. Dengan begitu keinginan untuk meningkatkan kesehatan khususnya wanita di Jawa Barat akan meningkat pula.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini, penulis hanya mengungkap mengenai motif partisipasi wanita saja, dan ruang lingkup penelitian yang hanya di daerah


(23)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Kabupaten Bandung saja. Dengan begitu, penulis berharap agar pada penelitian selanjutnya dapat mengungkap mengenai motif partisipasi baik pria maupun wanita, juga tidak hanya melakukan penelitian di daerah kabupaten saja, tapi dalam lingkup geografis yang lebih luas, karena belum tentu tingkat motif partisipasi di suatu daerah sama dengan daerah lainnya.

Menambahkan variabel-variabel penelitian lainnya seperti status ekonomi dan usia yang penulis usulkan mengingat motivasi merupakan sesuatu yang komplek sehingga terkait dengan banyak hal. Kemudian menambahkan pula tingkat demografi seperti beban pekerjaan, waktu, dan biaya yang digunakan untuk berolahraga agar lebih spesifik dan lebih diklasifikasikan. Dengan menambahkan variabel-veriabel penelitian lainnya diharapkan lebih bisa mengungkap keadaan atau fakta yang ada di lapangan.


(24)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

55

DAFTAR PUSTAKA

Chun, Lin-Alabama, Daphne (2008),”An Analysis of Adolescent and Satisfactionof Recreational Sport Activitiesin Hsin Chu City Taiwan”. Journal.

Walgito, Bimo (2010). Pengantar Psikologi Uum. Yogyakarta : ANDI.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan-Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Nisfiannoor, Muhammad (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk ilmu sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Santoso, Singgih (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Rahayu, N.I (2000), Motif Penglibatan Mahasiswa Upi Dan Ukm Dalam Aktiviti Sukan Dan Rekreasi Satu Kajian Perbandingan. Tesis Magister pada Universitas Kebangsaan Malaysia; Tidak diterbitkan.

Meyrifan, Gian (2011), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Olahraga Lansia di Puskesmas DTP Cilawu-Garut. Skripsi FPOK UPI; Tidak diterbitkan.

Sumber lain:

http://rendrapjk08.wordpress.com/2010/10/30/motivasi-olahraga/ (21-oktober- 2011)

http://palembang.tribunnews.com (12-April-2012)

www.Matahari.com (16 juni 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Wanita (25-juni 2012)

http://rumah-blog-baca.blogspot.com/2011/07/instrumen-penelitian-dan-teknnik.html (14 juli 2012)

http://cholip.wordpress.com/tag/peran-wanita-dalam-olahraga-catatanbujangan.wordpress.com


(25)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

55

http://palembang.tribunnews.com/2012/01/30/bos-gampang-marah-karena-jarang-olahraga (30-januari-2012).


(1)

1. Deskriptif analisis frequency untuk menguji apa gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten Bandung dalam melakukan olahraga. Sehingga bisa diketahui gambaran motif partisipasi wanita di kabupaten Bandung.

2. Deskriptif analisis frequency, untuk menguji apa motif utama wanita di kabupaten Bandung berpartisipasi dalam aktivitas olahraga, sehingga bisa diketahui gambarannya.

3. Independent Sample t Test, untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara variable numeric. Sehingga bisa digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motif partisipasi wanita yang bekerja dan tidak bekerja dalam aktivitas olahraga di kabupaten Bandung


(2)

52

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab IV, dapat dijabarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Gambaran motif partisipasi wanita yang bekerja yaitu untuk pelepasan energi (23%), kebugaran (17%), kerjasama (15%), persahabatan (13%), kemahiran (11%), status (11%) dan kesenangan (8%). Sedangkan motif partisipasi wanita yang tidak bekerja yaitu untuk kebugaran (30%), kerjasama (28%), pelepasan energi (26%), kesenangan (14%), persahabatan (10%) kemahiran (8%), dan status (6%).

2. Motif utama wanita yang bekerja adalah karena ingin melepaskan energi yaitu sebesar 23%, dan motif utama wanita yang tidak bekerja yaitu untuk kebugaran sebesar 30%.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan mengenai motif partisipasi olahraga dalam hal kebugaran antara wanita yang bekerja dan tidak bekerja. Dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara motif kesenangan, pelepasan energi, kerjasama, persahabatan, kemahiran, dan status.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama pelaksanaan penelitian, penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:


(3)

1. Bagi wanita

Meningkatkan kesehatan khususnya bagi wanita bisa dilakukan dengan berbagai cara. Wanita diharapkan bisa meningkatkan partispasinya dalam berolahraga mengingat banyak keuntungan yang bisa diambil dari aktivitas olahraga tersebut. Meningkatkan kebugaran jasmani selain adanya motivasi dan partisipasi, dapat juga dijadikan sebagai media pelepasan energi, mendapatkan kesenangan (joyfull), serta dapat menjaga hubungan sosial yang merupakan sebagian kecil dari keuntungan bagi wanita yang aktif berpartipasi dalam olahraga.

2. Bagi pemerintah setempat

Pemerintah diharapkan bisa melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan partisipasi masyarakat umumnya dan wanita pada khususnya untuk berolahraga. Upaya yang bisa dilakukan antara lain adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang lengkap di setiap kecamatan, penyuluhan tentang olahraga kesehatan di Puskesmas, dan upaya-upaya lainnya yang bisa mendukung peningkatan motivasi wanita untuk berolahraga. Dengan begitu keinginan untuk meningkatkan kesehatan khususnya wanita di Jawa Barat akan meningkat pula.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini, penulis hanya mengungkap mengenai motif partisipasi wanita saja, dan ruang lingkup penelitian yang hanya di daerah


(4)

54

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Kabupaten Bandung saja. Dengan begitu, penulis berharap agar pada penelitian selanjutnya dapat mengungkap mengenai motif partisipasi baik pria maupun wanita, juga tidak hanya melakukan penelitian di daerah kabupaten saja, tapi dalam lingkup geografis yang lebih luas, karena belum tentu tingkat motif partisipasi di suatu daerah sama dengan daerah lainnya.

Menambahkan variabel-variabel penelitian lainnya seperti status ekonomi dan usia yang penulis usulkan mengingat motivasi merupakan sesuatu yang komplek sehingga terkait dengan banyak hal. Kemudian menambahkan pula tingkat demografi seperti beban pekerjaan, waktu, dan biaya yang digunakan untuk berolahraga agar lebih spesifik dan lebih diklasifikasikan. Dengan menambahkan variabel-veriabel penelitian lainnya diharapkan lebih bisa mengungkap keadaan atau fakta yang ada di lapangan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Chun, Lin-Alabama, Daphne (2008),”An Analysis of Adolescent and Satisfactionof Recreational Sport Activitiesin Hsin Chu City Taiwan”. Journal.

Walgito, Bimo (2010). Pengantar Psikologi Uum. Yogyakarta : ANDI.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan-Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Nisfiannoor, Muhammad (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk ilmu sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Santoso, Singgih (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Rahayu, N.I (2000), Motif Penglibatan Mahasiswa Upi Dan Ukm Dalam Aktiviti Sukan Dan Rekreasi Satu Kajian Perbandingan. Tesis Magister pada Universitas Kebangsaan Malaysia; Tidak diterbitkan.

Meyrifan, Gian (2011), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Olahraga Lansia di Puskesmas DTP Cilawu-Garut. Skripsi FPOK UPI; Tidak diterbitkan.

Sumber lain:

http://rendrapjk08.wordpress.com/2010/10/30/motivasi-olahraga/ (21-oktober- 2011)

http://palembang.tribunnews.com (12-April-2012) www.Matahari.com (16 juni 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Wanita (25-juni 2012)

http://rumah-blog-baca.blogspot.com/2011/07/instrumen-penelitian-dan-teknnik.html (14 juli 2012)

http://cholip.wordpress.com/tag/peran-wanita-dalam-olahraga-catatanbujangan.wordpress.com


(6)

Inkeu Tri Auguntari, 2012

Motif Partisipasi Olahraga Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

55

http://palembang.tribunnews.com/2012/01/30/bos-gampang-marah-karena-jarang-olahraga (30-januari-2012).