PENGARUH MINAT BELAJAR, KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Lebak-Banten.

113

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Abdul Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Ali Imran. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya.
Asri Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Rieneka Cipta
Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Abdul Hadis dan Nurhayati B. (2010). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Abim S. Makmun (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Cece Wijaya dan Tabrani R. (1992). Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Damodar Gujarati . (1998). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta
Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. (2005). Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005,
Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

114

E. Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
E. Mulyasa. (2008). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hamzah B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis Bidang
Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah B. Uno. (2008). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi Dan Reformasi
Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Hutapea, P dan Thoha, N. (2008). Kompetensi Plus. Teori, Desain, Kasus, Dan
Penerapan Untuk HR dan Organisasi Yang Dinamis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Harun Al Rasyid. (1993).Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala.
Bandung: UNPAD
John W. Santrock. (2009). Psikologi Pendidikan (Educational Psychology).
Jakarta: Salemba Humanika.
Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Belajar. Bandung: Grafindo Persada
Martinis Yamin. (2007). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Mochammad Surya. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Jurusan PPB UPI
Moleong L. (2010) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Karya
Neti Budiwati dan Leni Permana. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi.
Bandung: Lab FPEB

Nana S. Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Ngalim Purwanto. (2009). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Nana Sudjana. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Nana Sudjana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

115

Nana Sudjana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Ratna W. Dahar. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rieneka Cipta
Saeful B. Djamarah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sudjana. (1997). Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian I. Bandung: Alfabeta
Singarimbun, M dan Efendi, S. (2006). Metode Penelitian Survey II. Jakarta:
LP3S
Suparno P. (1997). Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta :
Pustaka Filsafat
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
The Liang Gie. (1995). Cara Belajar Efisien I, Yogyakarta: PUBIB
Udin S. Winataputra. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka
Univesitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI
WS Wingkel. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Yana Rohmana. (2010). Ekonometrika Teori Dan Aplikasi. Bandung: Lab FBEB.


Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

116

Jurnal, Tesis , Disertasi dan Skripsi
Fitriani, Pratiwi, I. (2011). Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran kuntansi (survey Pada Kelas XI SMA
Negeri di Kota Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
Hapsari, Indah, R . (2010). Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata
Pelajaran Ekonomi. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Jajang W. Mahri. (2010). Kepemimpinan, Kompetensi, Motivasi, dan Kepuasan
Kerja Pengaruhnya terhadap Kinerja Guru (Penelitian pada Sekolah
Menengah Kejuruan di Kota Bandung). Disertasi. Bandung : Universitas
Padjadjaran

Prestinova Rismadewy. (2012). Pengaruh Kebiasaan Belajar, Kompetensi
Pedagogik Guru dan Sarana Prasarana Terhadap Hasil Mata Pelajaran
Ekonomi. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Ratumanan, Gerson, T. (2003). “Pengaruh Model Pembelajaran Dan Gaya
Kogniitif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SLTP Di Kota
Ambon”. Jurnal Pendidikan Dasar (1) :1-10
Rima R Marhamah. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Survey pada
siswa kelas XI Madrasah Aliyah se-Kota Bandung). Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Siti Suhaebah. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA di Kota Bandung. Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Slamet Maulana. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar
Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung. Skripsi.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wulandari, Rini, S. (2010). Kontribusi Kompetensi Pedagogik Dan Profesional
Terhadap Proses Dan Hasil Pembelajaran Matematika (Survey Terhadap
Guru Matematika SMPN Di Kota Palembang).Tesis. Magister pada SPS
UPI: Tidak diterbitkan

Yonfeldi. 2009. Hubungan Antara Latar Belakang Pendidikan Guru, Fasilitas
Pembelajaran dan Strategi Promosi Dengan Efektifitas Pembelajaran
Berbasis Unit Produksi (Survey Pada Guru SMK Di Kabupaten Kuantang
Singing Prov. Riau). Tesis. Magister pada SPS UPI: Tidak diterbitkan.

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

117

Internet
Amir Hamzah. (2012). Potret pendidikan di kabupaten lebak. Tersedia:
http://www.radarbanten.com//3 maret 2012
Rifa’I, A dan Catharina, Anni, T. (2012). Teori Belajar Kognitif . Tersedia
http://moshimoshi.netne.net/materi/psikologi_pendidikan/bab_8.htm.11
april 2012
Riski Adam. (2011). Kualitas Guru Indonesia Harus Ditingkatkan . Tersedia
[Online]. http://berita.liputan6.com/read/360011/kualitas-guru-indonesiaharus-ditingkatkan. [21 Februari 2012]

Sumarno, A. (2011). Psikologi belajar. (online). Tersedia: http://respository
Unes.com
Wijaya Kusumah.
/2009/12/16

(2009).

Edukasi.

Tersedia:

http://www.kompas.com//

Yamin, H. (2009). Kajian Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Synopsis. Online. Tersedia : http//yusufhadi.net/wpcontent/upload/2009/02/synopsis-kompetensi-guru.pdf. 26 januari 2010.

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia

atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara
menyeluruh. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual
keagamaan serta memiliki keterampilan, pemerintah telah menggariskan dalam
Bab II Pasal 3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003 tentang tujuannya bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung
jawab”.
Berdasarkan tujuan di atas, maka diperlukan pembangunan pendidikan.
Salah satu pembangunan pendidikan pada saat ini adalah peningkatan kualitas
penyelenggaraan pembelajaran pada tingkat sekolah. Telah diketahui bersama di
kalangan siswa SMA telah berkembang kesan yang kuat bahwa mata pelajaran
ekonomi merupakan salah satu rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial yang memiliki
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2


tujuan, karakter dan tingkat kesulitan yang khas. Merujuk pada standar isi satuan
pendidikan dasar dan menengah (2006: 206), tujuan dari pembelajaran ekonomi di
sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan
masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di
lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara.
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang
diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi
yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara.
4. Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial
ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional
maupun internasional.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui ketercapaian
tujuan diatas adalah melalui hasil belajar. Budiwati dan Permana (2010: 22),
“Hasil belajar siswa merupakan penguasaan kompetensi yang meliputi kebulatan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang didemonstrasikan, ditunjukkan atau
ditampilkan oleh siswa.” Sedangkan menurut Syamsudin Makmun (2004: 26),
“Hasil belajar merupakan seperangkat kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui suatu proses belajar mengajar yang mengakibatkan suatu perubahan
tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut diwujudkan dalam pola-pola respon
yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.”
Rumusan hasil belajar tersebut sesuai dengan klasifikasi hasil belajar
menurut Benyamin Bloom dan David R. Krathwohl (Syaodih 2009: 180) bahwa
„Ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik.‟

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif yang paling sering
digunakan oleh guru untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik,
diantaranya dalam bentuk hasil ujian akhir sekolah (UAS). Berdasarkan hasil
observasi diketahui tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik pada mata
pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Lebak tahun ajaran 2011/2012
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nilai UAS Semester I Kelas XI Mata Pelajaran Ekonomi
SMA Negeri di Kabupaten Lebak
Tahun Ajaran 2011-2012
No

Nama
Sekolah

Jumlah
siswa

KKM
KKM

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

SMAN 1 Malingping
129
75
SMAN 1 Cipanas
70
70
SMAN 1 Rangkasbitung
120
75
SMAN 1 Cikulur
57
70
SMAN Sobang Filial Cipanas
76
70
SMAN 1 Muncang
75
70
SMAN 1 Bayah
123
70
SMAN 1 Banjar Sari
123
70
SMAN 1 Curug Bitung
97
70
SMAN 1 Cibadak
86
70
SMAN 1 Warunggunung
89
70
SMAN 3 Rangkasbitung
120
70
SMAN 1 Cimarga
70
70
SMAN 2 Rangkasbitung
84
70
SMAN 1 Panggarangan
76
70
SMAN 1 Maja
117
70
SMAN 1 Cileles
86
70
SMAN 1 Cibeber
83
70
SMAN 1 Leuwidamar
74
70
SMAN 1 Gunung Kencana
62
70
SMAN 1 Cilograng
83
65
Sumber : Berbagai Sekolah (diolah)

Memenuhi
KKM
Orang
%
73
57
37
52
68
56
26
45
28
37
30
40
45
37
54
45
40
41
36
41
44
49
62
52
43
61
35
42
25
33
71
60
43
50
39
47
23
31
26
42
13
16

Belum Memenuhi
KKM
Orang
%
56
43
33
47
45
44
31
55
48
65
35
60
78
63
66
55
57
59
50
59
45
51
58
48
27
39
45
58
51
67
46
40
43
50
44
53
51
69
36
68
70
84

Nilai
Minimum

Nilai
Maksimum

Nilai
Rata-rata

40
25
35
20
35
15
13
20
30
25
35
18
20
35
22
30
35
23
25
30
12

91
82
90
85
80
85
92
92
85
90
92
94
90
91
94
92
95
94
85
92
89

75.1
71.4
70.0
71.2
72.8
73.2
67.3
69.5
67.3
68.4
69.7
69.5
65.8
68.8
57.3
70.2
68.2
68.2
62.3
64.1
58.2

Berdasarkan data yang diperoleh, KKM yang ditetapkan oleh SMA Negeri
yang ada di Kabupaten Lebak antara 70-75. Nilai akhir mata pelajaran ekonomi
pada semester satu tahun ajaran 2011-2012 yang disajikan pada tabel 1.1
menunjukan bahwa masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM. SMAN 1
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4

Malingping adalah SMA yang presentase pencapaian KKM paling tinggi, dari 129
siswa sebanyak 73 siswa (57%) sudah mencapai KKM, dari semua sekolah yang
berada di Kabupaten Lebak, SMAN 1 Cilograng menempati urutan pertama
presentase siswa yang belum mencapai KKM diantara sekolah lainnya yaitu dari
83 siswa sebanyak 70 siswa (84%) belum mencapai KKM.
Selanjutnya nilai minimum ujian akhir sekolah SMA Negeri di Kabupaten
Lebak yaitu antara 12-40 dan nilai maksimum antara 89-94. Sedangkan nilai ratarata keseluruhan hasil ujian akhir sekolah SMA Negeri di Kabupaten Lebak masih
dibawah nilai KKM yaitu sebesar 67. Kondisi ini menunjukan masih rendahnya
hasil belajar kognitif siswa dalam mata pelajaran ekonomi.
Rendahnya hasil belajar kognitif siswa SMA Negeri di Kabupaten Lebak
diduga disebabkan oleh banyak faktor. Baik faktor internal maupun eksternal.
Slameto (2010: 54-74) menyatakan bahwa faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:
1.

2.

Faktor internal (faktor dalam diri individu yang sedang belajar), yakni
keadaan jasmaniah (kesehatan, dan cacat tubuh), psikologis (inteligensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan kelelahan.
Faktor eksternal (faktor dari luar individu), yakni kondisi keluarga (cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan), kondisi sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas
belajar, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, metode belajar dan
tugas rumah), kondisi masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Diantara faktor internal yang berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif

siswa SMA Negeri di Kabupaten Lebak adalah minat. Menurut Syah (2010: 133)
“Secara sederhana minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Selanjutnya menurut Gie
(1995: 28) “Penelitian-penelitian di Amerika mengenai salah satu sebab utama
kegagalan studi adalah kekurangan minat.”
Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran ekonomi Secara umum rendahnya minat belajar siswa
khususnya dalam mata pelajaran ekonomi di Kabupaten Lebak diantaranya dapat
dilihat dari kurangnya minat baca siswa. Seperti dikemukakan Amir Hamzah yang
dipublikasikan pada Radar Banten yang terbit 11 April 2011 “Semua sekolah
tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Lebak rata-rata telah memiliki perpustakaan
sendiri, namun perpustakaan tersebut masih sepi dari kunjungan siswa.”
Faktor selanjutnya yang diduga mempengaruhi rendahnya hasil belajar
kognitif siswa adalah kompetensi guru. Guru merupakan salah satu komponen
yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, terutama
dalam pendidikan di sekolah. Tanpa memiliki kompetensi seorang guru tidak akan
mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Budiwati dan Permana (2010: 46)
“Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang diharapkan bisa dicapai
seseorang setelah menyelesaikan suatu program pendidikan.”
Menurut Dekan Sampoerna School of Education Prof. Dr. Paulina Pannen,
mengatakan bahwa :
“Data UNESCO 2011, Indonesia memiliki lebih dari 3,4 juta orang guru.
Namun, berdasarkan Kemendiknas hanya 16,9 persen atau 575 ribu orang guru
yang memiliki sertifikasi. "Kekurangan baik dalam jumlah maupun mutu
tenaga pendidik mempertaruhkan masa depan generasi muda Indonesia. Oleh
karena itu, selayaknya tanggung jawab membangun generasi muda,

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6

meningkatkan jumlah, dan mutu tenaga pendidik profesional merupakan
tanggung jawab kita bersama."
(Liputan6.com)
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Ade
Nurhikmat yang dipublikasikan pada Republika yang terbit 1 Februari 2012,
“Dari 8.100 guru yang ada di Kabupaten Lebak sekitar 60% sudah memiliki ijasah
sarjana kependidikan. Sedangkan, 40% sisanya belum memiliki ijasah sarjana
kependidikan.”
Faktor eksternal kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar kognitif
adalah fasilitas belajar. Tersedianya fasilitas belajar disekolah harus mendapat
perhatian dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, karena fasilitas merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa di sekolah. Menurut Dimyati
dan Mujiono (1999: 249) bahwa:
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan
olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sarana
pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas
labolatorium sekolah dan berbagai media pengajaran lain.
Seperti yang tercantum didalam UU No. 20 tahun 2003 tentang
SISDIKNAS pasal 45 ayat 1 yang berbunyi:
Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional,
dan kejiwaan peserta didik.
Menurut Djamarah (2011: 151) mengemukakan bahwa: “Anak didik tentu
dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi
segala kebutuhan belajar anak didik, masalah yang anak didik hadapi dalam
belajar relatif kecil, hasil belajar anak didik tentu akan lebih baik.”

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7

Berdasarkan data Bappeda Kabupaten Lebak, kondisi fasilitas belajar dari
tahun 2005-2011 rata-rata masih memperihatinkan. Kondisi fasilitas belajar yang
rusak diantaranya TK 62 buah (termasuk TPA), SD 763 buah, SLTP 74 buah dan
SLTA 43 buah. Masih banyaknya fasilitas belajar yang mengalami kerusakan di
kabupaten lebak diakibatkan oleh keterbatasan alokasi anggaran untuk sektor
pendidikan.
Dari latar belakang masalah diatas maka penulis bermaksud untuk meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa baik internal
maupun eksternal dengan judul penelitian: “Pengaruh Minat Belajar
Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi” (Survey pada Siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri di Kabupaten Lebak -Banten).
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan pada bagian

sebelumnya dan agar penelitian terarah dapat dirumuskan masalah yang akan
diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum minat belajar, kompetensi guru dan fasilitas
belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi ?
2. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada
mata pelajaran ekonomi ?
3. Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar kognitif siswa
pada mata pelajaran ekonomi ?

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8

4. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada
mata pelajaran ekonomi ?
5. Bagaimana pengaruh, minat belajar, kompetensi guru dan fasilitas belajar
terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi ?
1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran umum minat belajar, kompetensi guru, fasilitas
belajar, dan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi.
2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa
pada mata pelajaran ekonomi.
3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar kognitif
siswa pada mata pelajaran ekonomi.
4. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif
siswa pada mata pelajaran ekonomi.
5. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar, kompetensi guru dan fasilitas
belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi.
1.3.2

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan,
khususnya mengenai minat belajar, kompetensi guru, fasilitas belajar dan hasil
belajar kognitif.

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9

2. Manfaat Praktis
a. Bagi pihak SMA Negeri di Kabupaten Lebak sebagai masukan dalam
memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lebak.
c. Sebagai bahan kajian bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian
lebih lanjut.

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

47

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

explanatory. Menurut Singarimbun dan Efendi (2006 :4), survey explanatory
adalah “Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dengan tujuan untuk
menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.”
3.2

Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009:117), “Populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajar kemudian ditarik
kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS
SMA Negeri di Kabupaten Lebak yang berjumlah 1900 orang.
3.2.2 Sampel
Menurut Arikunto (2002: 109), yang dimaksud dengan sampel adalah
“Sebagian atau wakil dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur
tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.” Teknik penentuan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportioned Stratified
Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang bertujuan agar dapat
menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen. Berikut tahap-tahap
pengambilan sampel:
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

48

1.

Sampel Sekolah
Dari 21 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Lebak, dibagi ke dalam 5

cluster, yang terdiri dari 4 sekolah cluster I, 6 sekolah cluster II, 5 sekolah cluster
III, 3 sekolah cluster IV dan 3 sekolah cluster V. Penarikan sampel sekolah
dilakukan secara random, yaitu satu sekolah mewakili setiap cluster. Sehingga
diambil 5 sekolah yang menjadi sampel dalam penelitian. Sampel sekolah yang
terpilih adalah SMA Negeri 1 Malingping, SMA Negeri 1 Bayah, SMA Negeri 1
Panggarangan, SMA Negeri 1 Cibeber dan SMA Negeri 1 Cilograng.
Tabel 3.1
Cluster sekolah SMA Negeri di Kabupaten Lebak
Cluster

Nama Sekolah
SMAN 1 Malingping
SMAN 1 Cipanas
Cluster I
SMAN 1 Rangkasbitung
SMAN 1 Cikulur
SMAN Sobang Filial Cipanas
SMAN 1 Muncang
SMAN 1 Bayah
Cluster II
SMAN 1 Banjar Sari
SMAN 1 Curug Bitung
SMAN 1 Cibadak
SMAN 1 Warunggunung
SMAN 3 Rangkasbitung
SMAN 1 Cimarga
Cluster III
SMAN 2 Rangkasbitung
SMAN 1 Panggarangan
SMAN 1 Maja
Cluster IV
SMAN 1 Cileles
SMAN 1 Cibeber
SMAN 1 Leuwidamar
SMAN 1 Gunung Kencana
Cluster V
SMAN 1 Cilograng
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Lebak

2.

Sampel
SMAN 1 Malingping
SMAN 1 Bayah

SMAN 1 Panggarangan

SMAN 1 Cibeber

SMAN 1 Cilograng

Sampel Siswa
Dalam penentuan jumlah sampel siswa menggunakan rumus dari Al

Rasyid (1993: 22) sebagai berikut:

n0 =

nO
1+

−1

sedangkan no dapat dicari:

no =


Z 1−�

2

2BE

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

49

Keterangan:
n1
= Ukuran sampel keseluruhan
N
= Ukuran populasi keseluruhan

= Resiko kekeliruan yang mungkin terjadi
BE
= Bound of Error

Z 1 − 2 = Nilai kritis Z tabel untuk taraf signifikasi
Dengan rumus penentuan sampel diatas, dalam penelitian ini digunakan
resiko kekeliruan (a) = 0,05 artinya kepercayaan yang dikehendaki 95%, diperoleh
Z yang merupakan konstanta (bilangan) yang diperoleh dari tabel normal baku
sebesar 1,96 dengan Bound of Error = 0,05. dengan demikian sampel penelitian
dapat dihitung sebagai berikut:

no =

Z 1−

2BE




2

1,96
no =
2 x 0.05

2

2

1.96
no =
no = 384,16
0.1

Sehingga,
nO

n0 =
1+

−1

n0 =

384,16
384,16
n0 =
(384,16 − 1)
1,77562753
1+
494

n0 = 216

Tabel 3.2
Sampel Siswa Kelas XI Jurusan IPS
No
1
2
3
4
5

Nama Sekolah
SMAN 1 Malingping
SMAN 1 Bayah
SMAN 1 Panggarangan
SMAN 1 Cibeber
SMAN 1Cilograng
Jumlah

Jumlah Siswa
129
123
76
83
83
494

Sampel Siswa
129/494 x 216 = 56
123/494 x 216 = 54
76/494 x 216 = 34
83/494 x 216 = 36
83/494 x 216 = 36
216

Dari 494 siswa akan diambil sampel sebanyak 216 siswa, dengan cara
random.

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

50

3.3

Operasional Variabel
Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep

teoritis, empiris dan analitis. Konsep teoritis merupakan variabel utama yang
bersifat umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan
terjabar dari konsep teoritis. Konsep analitis adalah penjabaran dari konsep teoritis
dimana data itu diperoleh. Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Operasional Variabel
Variabel

Konsep Teoritis

Tingkat
Kompete
nsi Guru
(X1)

Kompetensi guru
merupakan
perpaduan antara
kemampuan
personal, keilmuan,
teknologi, sosial,
dan spiritual yang
secara
kaffah
membentuk
kompetensi standar
profesi guru, yang
mencakup
penguasaan materi,
pemahaman
terhadap peserta
didik, pembelajaran
yang mendidik,
pengembangan
pribadi dan
profesionalisme
(Mulyasa 2008: 26)

Konsep Empiris

Konsep Analisis

Skala

Jumlah skor kompetensi Kompetensi guru di Ordinal
guru dalam bentuk ukur menurut persepsi
skala likert 5 poin siswa yang meliputi:
dengan indikator :
1. Kemampuan
1. Kompetensi
mengelola
Pegagogik.
pembelajaran Secara
operasional.
2. Pemahaman
terhadap
peserta
didik
Secara
operasional.
3. Perencanaan
pembelajaran.
4. Pelaksanaan
pembelajaran yang
mendidik
dan
dialogis
5. Pemanfaat teknologi
pembelajaran
6. Evaluasi
hasil
belajar
dilakukan
untuk mengetahui
perubahan perilaku
dan
pembentukan
kompetensi peserta
didik.
7. Pengembangan

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

51

peserta didik
2. Kompetensi
Profesional.

Tingkat
Fasilitas
Belajar
(X2)

Fasilitas
belajar
merupakan
kelengkapan
mengajar yang harus
dimiliki
sekolah,
sehingga
fasilitas
belajar
mempengaruhi
kegiatan
belajar
mengajar disekolah
(Djamarah
2011:
184-185)

1. Menguasai materi,
struktur,
konsep,
dan
pola
pikir
keilmuan
yang
mendukung mata
pelajaran
yang
diampu
2. Menguasai standar
kompetensi
dan
kompetensi dasar
materi
pelajaran
yang diampu
3. Mengembangkan
materi belajar yang
diampu
secara
kreatif
4. Mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutan
dengan melakukan
tindakan reflektif
5. Memanfaatkan
teknologi informasi
dan
komunikasi
untuk
mengembangakn
diri
Ketersediaan fasilitas fasilitas
belajar
di Ordinal
belajar
yang sekolah dan di rumah di
mendukung
ukur menurut persepsi
berlangsungnya proses siswa yang meliputi:
belajar mengajar pada
mata
pelajaran
ekonomi.
1. Prasarana belajar di 1. Kondisi
gedung
sekolah.
sekolah
2. Kondisi ruang kelas.
3. Kondisi meja dan
kursi.
4. Kondisi
ruang
perpustakaan

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

52

2. Sarana belajar
sekolah.

Tingkat
Minat
Belajar
(X3)

Minat belajar
mencerminkan
kecenderungan yang
tetap untuk
memperhatikan dan
mengenang
beberapa kegiatan
suatu objek yang
bersifat tetap dan
pada akhirnya akan
berubah menjadi
suatu kesenangan.
Hilgard (Slameto,
2010: 57)

di 1. Ketersediaan bukubuku
pelajaran
ekonomi
di
perpustakaan
2. Ketersediaan
Komputer
dan
fasilitas internet
3. Ketersediaan
alat
pembelajaran
4. Ketersediaan media
pembelajaran
5. Ketersediaan
laboratorium
6. Ketersediaan alatalat laboratorium

3. Fasilitas belajar di
rumah

1. Kondisi
ruang
belajar dirumah.
2. Kondisi Meja dan
kursi untuk belajar.
3. Ketersediaan Alat
tulis.
4. Ketersediaan Buku
pelajaran.
5. Komputer.
6. Kalkulator

Jumlah skor minat
belajar dalam bentuk
skala likert 5 poin
dengan indikator :
1. Minat personal

Jawaban
terhadap
tentang:

responden Ordinal
pernyataan

1. Ketertarikan siswa
pada mata pelajaran
ekonomi
2. Kemauan
siswa
untuk
mengikuti
pembelajaran mata
pelajaran ekonomi
3. Kesediaan
siswa
untuk mengerjakan
tugas yang diberikan
guru ekonomi
4. Kepemilikan
berbagai
sumber
belajar
mata
pelajaran ekonomi

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

53

5. Kemauan
siswa
untuk
menggali
berbagai informasi
yang
berkaitan
dengan
mata
pelajaran ekonomi
dari
berbagai
sumber.
2. Minat situasional

1. Kemauan
siswa
untuk mempelajari
mata
pelajaran
ekonomi tergantung
pada
metode
mengajar
yang
digunakan guru
2. Kemauan
siswa
untuk mempelajari
mata
pelajaran
ekonomi tergantung
kepada bahan/materi
yang dipelajari
3. Kemauan
siswa
untuk mempelajari
mata
pelajaran
ekonomi tergantung
kepada media yang
digunakan
4. Kemauan
siswa
untuk mempelajari
mata
pelajaran
ekonomi tergantung
kepada
suasana
kelas.

3. Minat psikologikal

1. Pandangan
siswa
atas mata pelajaran
ekonomi
diantara
mata pelajaran lain.
2. Pandangan
siswa
mengenai manfaat
mempelajari mata
pelajaran ekonomi
dalam
kehidupan
sehari-hari.
3. Pandangan
siswa

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

54

Tingkat
Hasil
Belajar
Kognitif
(Y)

3.4

Hasil
Belajar
Kognitif merupakan
keberhasilan peserta
didik
dalam
Mengoptimalkan
kemampuan ranah
kognitifnya sehingga
terjadi
perubahan
tingkah laku dalam
dirinya
(Sudjana
2010: 3)

mengenai
tingkat
kesulitan
mempelajari mata
pelajaran ekonomi.
4. Keingintahuan yang
mendalam
untuk
mempelajari mata
pelajaran ekonomi
dan terhadap hal-hal
yang
berkaitan
dengan ekonomi
Hasil belajar siswa Nilai hasil belajar yang Interval
yang diukur dari enam diperoleh siswa dari tes
aspek kognitif yaitu :
hasil belajar
mata
1. Pengetahuan
pelajaran ekonomi yang
2. Pemahaman
mencakup enam aspek
3. Penerapan
ranah kognitif.
4. Analisis
5. Sintesis
6. Penilaian

Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan

menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian
(Moloeng, 2010: 168). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket dan tes hasil belajar.
3.4.1 Angket
Menurut Arikunto (2002: 128-129) “Angket atau kuesioner merupakan
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.”
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini mengenai minat belajar,
kompetensi guru dan fasilitas belajar.
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

55

Skala yang digunakan dalam instrument penelitian ini adalah skala likert.
Menurut Sugiyono (2006: 107) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial.”
Dengan menggunakan skala likert setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk
pernyataan positif dan negatif.
 Sangat setuju/Selalu/Sangat Memadai

 Setuju/Sering/Memadai

 Ragu/Kadang-Kadang/Cukup

 Tidak setuju/jarang/Kurang Memadai

=5
=4
=3
=2

 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Tidak ada = 1
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
1.

Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh minat
belajar, kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif
siswa.

2.

Membuat kisi-kisi

3.

Menyusun pernyataan-pernyataan sesuai kisi-kisi

4.

Melakukan uji coba

5.

Menganalisis hasil angket

6.

Merevisi angket sampai didapat angket yang valid dan reliabel

7.

Menyebarkan angket

8.

Mengolah dan menganalisis hasil angket.

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

56

3.4.2 Tes Hasil Belajar
Menurut Arikunto (2002: 127), “Tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes hasil
belajar adalah sebagai berikut:
1.

Membuat kisi-kisi soal berdasarkan aspek kognitif Taksonomi Bloom yang
direvisi.

2.

Membuat tes hasil belajar sebanyak 30 soal dalam bentuk pilihan ganda
berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

3.

Melakukan uji coba instrument.

4.

Melakukan analisis uji instrumen tes yang meliputi uji validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya pembeda.

5.

Merevisi tes hasil belajar sampai didapat tes hasil belajar yang valid dan
reliabel

6.

Melaksanakan tes hasil belajar

7.

Mengolah dan menganalisis tes hasil belajar

3.5

Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang

memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan standar
metode penelitian. Maka perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas pada angket dan
tes hasil belajar kognitif, tingkat kesukaran dan daya pembeda pada instrumen tes
hasil belajar kognitif.
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

57

3.5.1 Uji Validitas Angket
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen sehingga layak digunakan untuk mengukur atau
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Arikunto (2002 : 145) “Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”.
Formula yang akan digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Product Moment dari Karl Pearson sebagai berikut:
rxy=

{ ∑

2



− ∑

(∑ )

2

− ∑ ��) { ∑ 2 –(∑ )2 }

(Arikunto 2002: 146)

Di bawah ini hasil uji validitas angket penelitian yaitu angket minat
belajar, kompetensi guru dan fasilitas belajar. Dengan bantuan program Microsoft
Excel 2007 diperoleh hasil uji validitas angket penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.4
Uji Validitas Angket Minat Belajar
No

r

thitung

ttabel

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

0.37
0.38
0.28
0.87
0.36
0.67
0.51
0.40
0.47
0.43
0.6
0.37

5.86
6
4.22
25.81
2.37
4.84
8.67
2.33
7.79
6.89
10.97
5.86

1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan angka korelasi > 0.30. Hasil thitung
lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) dengan α = 0,05. Sehingga dapat diambil
kesimpulan seluruh instrumen pernyataan untuk minat belajar dinyatakan valid.
Hal ini berarti instrumen pernyataan minat belajar menggambarkan aspek yang
diukur.
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

58

Tabel 3.5
Uji Validitas Angket Kompetensi Guru
No

r

thitung

ttabel

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

0.58
0.56
0.55
0.56
0.65
0.56
0.65
0.53
0.61
0.61
0.63
0.58

10.49
10.01
9.55
9.97
12.60
9.83
12.40
9.20
11.14
11.38
11.93
10.11

1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.5 menunjukkan angka korelasi > 0.30. Hasil thitung
lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) dengan α = 0,05. Sehingga dapat diambil
kesimpulan seluruh instrumen pernyataan untuk kompetensi guru dinyatakan
valid. Hal ini berarti seluruh instrument pernyataan kompetensi guru
menggambarkan aspek yang diukur.
.Tabel 3.6
Uji Validitas Angket Fasilitas Belajar
No

r

thitung

ttabel

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

0.57
0.57
0.56
0.55
0.52
0.72
0.62
0.51
0.52
0.64
0.62
0.48
0.56
0.45
0.53
0.54
0.46

10.19
10.16
9.82
9.62
8.86
15.35
11.66
8.70
9.01
12.25
11.47
8.03
9.83
7.35
9.07
9.48
7.50

1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.6 menunjukkan angka korelasi > 0.30. Hasil thitung
lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) dengan α = 0,05.Sehingga dapat diambil

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

59

kesimpulan seluruh instrumen pernyataan untuk fasilitas belajar dinyatakan valid.
Hal ini berarti seluruh instrument pernyataan mengenai fasilitas belajar
menggambarkan aspek yang diukur.
3.5.2

Uji Reliabilitas
Dengan bantuan Program Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil uji

reliabilitas sebagai berikut :
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Instrumen Angket
No
1
2
3

Variabel
Minat Belajar Siswa (X1)
Kompetensi Guru (X2)
Fasilitas Belajar (X3)

r

thitung

ttabel

Keterangan

0.856
0.786
0.874

24
18.4
26

1.96
1.96
1.96

Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.7 menunjukan instrument penelitian pada minat
belajar, kompetensi guru dan fasilitas belajar dinyatakan reliabel karena t hitung >
ttabel. Dengan demikian maka semua angket yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.
3.5.3

Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Di bawah ini hasil uji validitas tes hasil belajar kognitif. Dengan bantuan

program Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil uji validitas angket penelitian
sebagai berikut :

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

60

Tabel 3.8
Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
No Soal

Ranah

rxy

thitung

ttabel

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

C1
C1
C1
C2
C2
C3
C4
C4
C1
C2
C4
C3
C1
C2
C2
C3
C2
C4
C3
C4
C3
C5
C6
C6
C6
C6
C5
C5
C5
C5

0,35
0,466
0,54
0,646
0,536
0,412
0,442
0,634
0,527
0,48
0,35
0,35
0,366
0,5
0,535
0,363
0,366
0,463
0,35
0,568
0,91
0,559
0,655
0,76
0,641
0,751
0,527
0,559
0,646
0,546

1,98
2,79
3,39
4,48
3,36
2,39
2,61
4,34
3,28
2,89
1,98
1,98
2,08
3,05
3,35
2,06
2,08
2,76
1,98
3,65
11,61
3,57
4,59
6,19
4,42
6,02
3,28
3,57
4,48
3,45

1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96
1.96

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.8 menunjukan angka korelasi > 0.30. Hasil uji thitung
lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) untuk α = 0,05 Sehingga dapat diambil
kesimpulan seluruh instrumen tes hasil belajar dinyatakan valid. Dengan demikian
Seluruh instrumen tes hasil belajar menggambarkan aspek yang diukur.
3.5.4

Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar
Dengan bantuan Program Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil uji

reliabilitas instrumen penelitian sebagaimana ditunjukkan tabel berikut:

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

61

Tabel 3.9
Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
No

Variabel

r

thitung

ttabel

Keterangan

1

Hasil Belajar Kognitif (Y)

0.8

9.9

1.96

reliabel

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.9 menunjukan instrumen penelitian tes hasil belajar
dinyatakan reliabel karena thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel). Dengan
demikian maka semua tes hasil belajar kognitif yang digunakan dalam penelitian
ini mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.
3.5.5

Tingkat Kesukaran
Dengan bantuan Program Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil pengujian

tingkat kesukaran tiap butir soal tertera pada tabel 3.10 sebagai berikut:
Tabel 3.10
Analisis Tingkat Kesukaran Soal
No

TK

Ket

No

TK

Ket

No

TK

Ket

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0.75
0.73
0.69
0.60
0.56
0.78
0.43
0.54
0.67
0.71

Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

0.53
0.48
0.56
0.71
0.55
0.64
0.69
0.42
0.56
0.52

Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

0.63
0.48
0.48
0.49
0.45
0.50
0.47
0.43
0.46
0.38

Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Tabel 3.10 menyajikan persentase soal dengan kriteria sedang sebanyak 25
soal atau sebesar 83 %. Sedangkan soal dengan kriteria mudah sebanyak 5 soal
atau sebesar 17%. Berbeda dengan hasil uji validitas pada tahap pertama dan
kedua, kemampuan siswa pada saat uji sebenarnya meningkat seiring dengan
diperolehnya sejumlah pengetahuan serta pengalaman belajar ekonomi. Jarak
waktu tes validitas dengan uji sebenarnya terpaut jarak dua minggu, selama
Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

62

rentang waktu tersebut siswa telah memiliki pengalaman belajar yang mendorong
meningkatnya pemahaman mengenai konsep-konsep tentang pelajaran ekonomi
menjadi lebih lengkap dan lebih detail.
Selanjutnya guru sebagai fasilitator telah memberikan arah bagi
tercapainya interaksi aktif siswa dengan sumber belajar seperti buku pelajaran,
internet atau sumber pelajaran ekonomi lainnya. Pemberian tugas, kerja kelompok
serta tanya jawab telah meningkatkan kemampuan siswa terutama pada aspek
pengetahuan tentang ekonomi.
3.5.6

Daya Pembeda
Berikut ditampilkan hasil analisis daya pembeda tiap butir soal yang diolah

dengan bantuan program Microsoft Excel 2007:
Tabel 3.11
Analisis Daya Pembeda
No

DP

Ket

No

DP

Ket

No

DP

Ket

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0.02
0.05
0.23
0.04
0.36
0.02
0.25
0.32
0.00
0.21

Sangat Jelek
Sangat Jelek
Cukup
Sangat Jelek
Cukup
Sangat Jelek
Cukup
Cukup
Sangat Jelek
Cukup

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

0.04
0.11
0.00
0.11
0.42
0.00
0.02
0.36
0.16
0.14

Jelek
Jelek
Sangat Jelek
Jelek
Baik
Sangat Jelek
Sangat Jelek
Cukup
Cukup
Jelek

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

0.00
0.22
0.49
0.20
0.25
0.11
0.25
0.31
0.13
0.35

Sangat Jelek
Cukup
Baik
Jelek
Cukup
Jelek
Cukup
Cukup
Jelek
Cukup

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Tabel 3.11 menyajikan hasil analisis daya pembeda dengan bantuan
program microsof excel 2007, persentase dari hasil analiasis yaitu 9 soal atau
sebesar 30 % soal memiliki daya pembeda dengan kriteria sangat jelek. 7 soal atau
sebesar 23 % soal memiliki daya pembeda dengan kriteria jelek. 12 soal atau

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

63

sebesar 40 % soal memiliki daya pembeda dengan kriteria cukup dan 2 soal
memiliki daya pembeda dengan kriteria baik.
Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat daya pembeda diantaranya
adalah, meningkatnya pengetahuan siswa seiring dengan adanya proses
pembelajaran. Siswa mampu mengingat kembali materi pelajaran karena adanya
penguat ingatan atau tranformasi pengetahuan baik melalui pemberian tugas atau
pekerjaan rumah. Pemberian tugas mengharuskan siswa membaca kembali
beberapa materi yang telah disampaikan.
Rentang waktu tes daya pembeda pertama dengan tes pada uji sebenarnya
terpaut jarak dua minggu, selama rentang waktu tersebut siswa telah mencapai
ketuntasan belajar pada beberapa sub materi yang diajarkan baik melalui tugas,
kerja kelompok, membaca kembali, tanya jawab atau diskusi baik dengan guru
maupun dengan teman satu kelompok. Pengalaman belajar telah mendorong siswa
dalam merekonstruksi pengetahuannya tentang konsep-konsep dalam pendidikan
ekonomi menjadi lebih lengkap dan detail.
3.6

Prosedur Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 19), prosedur penelitian adalah “Langkah-

langkah sistemik yang ditempuh

untuk mengungkapkan data dan fakta

dilapangan yang berkenaan dengan pertanyaan penelitian, sehingga diperoleh
jawaban atas permasalahan yang menjadi objek penelitian.” Prosedur dalam
penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu: Persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian dan pelaporan penelitian.

Rustandi, 2012
Pengaruh Minat Belajar, Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

64

1.

Tahap persiapan penelitian, meliputi:
a. Menentukan masalah.
b. Melakukan pra penelitian pada sekolah-sekolah yang menjadi objek
penelitian.

2.

Tahap pelaksanaan penelitian, meliputi:
a. Melakukan perizinan pada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini.
b. Menetapkan sampel sekolah dan sampel siswa yang akan menjadi objek
penelitian.
c. Menyusun instrumen penelitian berupa angket dan tes hasil belajar
d. Melakukan uji analisis instrumen
e. Merevisi instrumen sampai didapat instrumen yang memenuhi criteria
f. Melaksanakan penelitian
g. Mengolah data penelitian.

3.

Ta

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMIAKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA

1 16 209

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey pada siswa kelas XI SMA Negeri di Kota Bandung).

0 1 39

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: Survey Pada Siswa Kelas XI IPS Swasta di Kabupaten Bandung Barat.

16 59 14

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: survey pada siswa kelas xi ips sma negeri se-kota cimahi.

0 0 43

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI :Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kabupaten Garut.

0 1 44

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

0 2 44

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Survei Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 14 Bandung.

0 0 49

Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA NEGERI 1 LASEM JAWA TENGAH Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 13