PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Survei Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 14 Bandung.

(1)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN AKUNTANSI

(Survei Pada Siswa Kelas XI IPS DI SMA Negeri 14 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

OLEH :

PUTRI ASTI WULANDARI NIM. 0801002

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

(3)

oleh

Putri Asti Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Putri Asti Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

(5)

Putri Asti Wulandari

Pembimbing I : Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Ak. Pembimbing II : Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran minat belajar, kebiasaan belajar siswa di sekolah dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung serta untuk mengetahui pengaruh minat belajar dan kebiasaan belajar siswa di sekolah terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif, yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung, dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 86 orang siswa dari populasi sebanyak 110 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data minat belajar dan kebiasaan belajar siswa diperoleh dari penyebaran angket, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari telaah dokumen.

Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi Y = 6,552 + 0,561X1 + 0,889X2 . Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi, terdapat pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa di sekolah dengan Prestasi Belajar Akuntansi dan terdapat pengaruh Minat Belajar, Kebiasaan Belajar Siswa di sekolah, terhadap Prestasi Belajar Akuntansi.

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah siswa yang memiliki minat belajar yang rendah dan kebiasaan belajar yang rendah akan mengalami hambatan dalam proses belajar berikutnya, yang pada akhirnya siswa tersebut akan mengalami ketertinggalan dalam proses belajarnya.


(6)

Supervisor I: Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Ak. Supervisor II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si.

ABSTRACT

The purposes of this research is to know the imagine of learning interest, habit and student’s achievement in these subjects in class XI Accountancy IPS SMAN 14 Bandung and aslo to know the effect of learning interest and study habits on student achievement in the subjects of Accounting at SMAN 14 Bandung.

The method that used in this research is descriptive survey method, the population is the students of class XI IPS SMAN 14 Bandung, with the amount of samples that used iscounted 86 students of population counted 110 people. The technique that used in sample taking use simple random sampling. The interest in learning and study habits of student’s data is acquired from spreading of questionnaire, while student’s learning achievement data is acquired by document studying.

The results of multiple regression analysis derived regression equation Y= 6.552 + 0.561 X1+ 0.889 X2. The results of research that there concluding interest to the Learning Achievement in Accounting Education, there is an impact Habits Learning by Learning Achievement in Accounting and are impact Learning interest, Habit Learning, the Learning Achievement in Accounting.

The implications from this research is student ware who have a low interest in learning and study habits that low will experience the trouble in next learning process,so that in the end the student will left away behind in his learning process.


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK. ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN……….………..1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

BAB II LANDASAN TEORI. ... 11

2.1 Belajar ... 11

2.1.1 Pengertian Belajar ... 11

2.1.2 Teori - Teori Belajar... 12

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 14

2.2 Minat Belajar ... 16

2.2.1 Pengertian Minat Belajar... 16

2.2.2 Macam-macam Minat Belajar ... 17

2.2.3 Indikator Minat Belajar ... 18

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 19

2.2.5 Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar ... 19

2.3 Kebiasaan Belajar... 21

2.3.1 Pengertian Kebiasaan Belajar ... 21

2.3.2 Pembentukan Kebiasaan Belajar. ... 22

2.3.3 Indikator Kebiasaan Belajar ... 24

2.3.4 Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar ... 25

2.4 Prestasi Belajar ... 26

2.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 26

2.4.2 Indikator Prestasi Belajar ... 26

2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 29

2.5 Mata Pelajaran Akuntansi………..………30

2.5.1 Pengertian Akuntansi. ... 30

2.5.2 Strategi Belajar Akuntansi. ... 31


(8)

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 40

3.3 Populasi dan Sampel ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5 Teknik Pengolahan Data. ... 47

3.5.1 Uji Validitas Item ... 47

3.5.2 Uji Reliabilitas Item... 51

3.5.3 Uji Asumsi Klasik. ... 53

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis……….56

3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda. ... 56

3.6.2 Pengujian Hipotesis………...57

3.6.2.1 Uji Keberartian Regresi (Uji F)……… 57

3.6.2.2 Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t)……59

BAB IV PEMBAHASAN………61

4.1 Gambaran Objek Penelitian. ... 61

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

4.2.1 Gambaran Umum Minat Belajar(Variabel X1)... 62

4.2.2 Gambaran Indikator Minat Belajar. ... 63

4.2.3 Gambaran Umum Kebisaan Belajar Siswa(Variabel X2). .... 67

4.2.4 Gambaran Indikator Kebiasaan Belajar Siswa. ... 68

4.2.5 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa(Variabel Y). ... 71

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 73

4.3.1 Regresi Linier Berganda ... 78

4.3.2 Uji Hipotesis... 79

4.3.2.1 Uji F. ... 79

4.3.2.2 Uji t... 81

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….……….91 5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA…….………94

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(9)

Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi. ... 27

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 41

Tabel 3.2 Populasi Penelitian. ... 42

Tabel 3.3 Jumlah Sampel. ... 44

Tabel 3.4 Penilaian Skema Numerik. ... 46

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Minat Belajar Siswa. ... 49

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kebiasaan Belajar Siswa ... 50

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar Siswa. ... 52

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.1 Deskripsi Minat Belajar ... 63

Tabel 4.2 Frekuensi Belajar ... 64

Tabel 4.3 Kegiatan yang Disenangi ... 64

Tabel 4.4 Jenis Kegiatan Untuk Mencapai Hal Yang Disenangi ... 65

Tabel 4.5 Mengerjakan Tugas - Tugas ... 65

Tabel 4.6 Kegiatan Belajar Di Sekolah ... 66

Tabel 4.7 Usaha Untuk Merealisasikan Keinginan ... 66

Tabel 4.8 Deskripsi Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah ... 67

Tabel 4.9 Konsentrasi... 68

Tabel 4.10 Memahami Materi. ... 68

Tabel 4.11 Mengatur Waktu Belajar. ... 69

Tabel 4.12 Membaca dan Membuat Catatan... 69

Tabel 4.13 Mengerjakan Tugas. ... .70

Tabel 4.14 Mengulangi Materi yang diajarkan. ... .70

Tabel 4.15 Belajar Secara Kelompok... .71

Tabel 4.16 Daftar Jumlah Siswa yang Belum dan Sudah Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Ajaran 2011/2012. ... ..71

Tabel 4.17 Tabel ANOVA Minat Belajar. ... ..74

Tabel 4.18 Tabel ANOVA Kebiasaan Belajar . ... ..75

Tabel 4.19 Tabel Coefficients Multikolinieritas... ..77

Tabel 4.20 Coefficientsa. ... ..78

Tabel 4.21 ANOVAa. ... ..79


(10)

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi ... 31

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ... 37

Gambar 2.4 Hubungan Variabel ... 38

Gambar 3.1 Garis Kontinum ... 49

Gambar 4.1 Grafik Prestasi Belajar Siswa XI IPS SMA 14 Bandung. ...72

Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Minat Belajar, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar………... .. ..73


(11)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan bermasyarakat, pendidikan memegang peranan yang penting, karena baik buruknya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk dari suatu masyarakat, maka semakin baik juga kualitas SDM. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya SDM yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas SDM merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM adalah pendidikan.

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa tersebut maju atau mundur, sebab pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dalam proses pendidikan ini gagal, maka sulit dibayangkan bagaimana mencapai kemajuan yang diinginkan oleh setiap bangsa.

Pendidikan dapat memberikan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik kepada setiap individu, di samping itu juga dapat digunakan sebagai alat untuk


(12)

mentransformasikan hal-hal yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pendidikan bagi setiap individu baik laki-laki ataupun perempuan sangatlah penting.

Pendidikan dapat ditempuh melalui jalur formal dan non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang dimulai dari jenjang terendah sampai jenjang tinggi yang harus ditempuh dengan serangkaian prasyarat tertentu jika akan naik ke jenjang selanjutnya, sedangkan pendidikan non formal merupakan jenjang pendidikan yang diperoleh dalam sebuah lembaga pendidikan yang berorientasi memberi dan meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkompetensi dalam meraih kesuksesan hidup.

Proses pendidikan secara formal salah satunya dilaksanakan di sekolah. Adapun yang dilakukan sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran atau proses belajar mengajar. Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Dasar pendidikan berhubungan dengan tujuan pendidikan, tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Tanpa dasar tujuan maka praktik pendidikan tidak akan ada artinya. Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas para pendidik yang harus dituntaskan. Setiap sekolah memiliki cara mendidik masing-masing dan berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun, tidak semua siswa memiliki hasil belajar yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di sekolah.


(13)

Dalam mengevaluasi siswa belajar, guru dapat menilai mutu pendidikan dari prestasi yang didapat siswa. Prestasi pendidikan dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Makmun (2005 : 27) bahwa: “Prestasi belajar adalah indikator dari perubahan dan perkembangan prilaku dalam term-term pengetahuan (penalaran), sikap (penghayatan), dan keterampilan (pengalaman)”. Perubahan dan perkembangan ini mempunyai arah yang positif dan negatif dan kualifikasinya pun terbagi-bagi seperti tinggi, sedang, rendah atau berhasil dan tidak berhasil, lulus dan tidak lulus. Sukses akademik dicirikan dalam berbagai cara yang dapat dilihat oleh orang lain. Prestasi belajar siswa terlihat dari nilai yang didapat oleh siswa tersebut.

Seperti fenomena yang terlihat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 14 Bandung, masih terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum. Peneliti tertarik melakukan penelitian di SMAN 14 Bandung ini dikarenakan SMAN 14 Bandung memiliki peminat yang selalu banyak setiap tahunnya, karena SMAN 14 merupakan salah satu SMA kategori terbaik di Bandung.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 14 Bandung, ditemukan fenomena suatu prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi, seperti yang ditunjukan oleh tabel berikut ini.


(14)

Tabel 1.1

Persentase Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas pada UAS Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS 2011/2012

Kelas KKM Jumlah Siswa

Siswa yang berada di atas

KKM

Siswa yang berada di bawah KKM XI IPS 1

75

38 18,4% 81,6%

XI IPS 2 36 30,6% 69,4%

XI IPS 3 36 44,4% 55,6%

Rata-rata 110 30,9% 69,1%

(Sumber : Daftar nilai siswa XI IPS SMAN 14 Bandung)

Bila dilihat dari persentase nilai di atas, sebagian besar siswa kelas XI IPS memiliki prestasi belajar yang rendah, dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar yang diraih kurang optimal, karena masih berada jauh dari standar KKM. Kelas XI IPS 1, siswa yang berada di bawah nilai KKM sebesar 81,6% atau sebanyak 31 siswa, kelas XI IPS 2 sebesar 69,45 atau sebanyak 25 siswa, dan kelas XI IPS 3 sebesar 55,6% atau sebanyak 20 siswa. Jadi, dari 110 siswa, hanya 30,9% atau 34 siswa yang mendapatkan nilai UAS di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), dan 69,1% atau 76 siswa berada di bawah standar nilai KKM. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum mengerti materi yang diajarkan, tingkat ketelitian mereka pun sangat kurang. Sedangkan mata pelajaran akuntansi bersifat siklus, yang artinya apabila di awal materi siswa tidak mengerti, akan sulit untuk melanjutkan materi selanjutnya.


(15)

Menyikapi prestasi belajar siswa yang rendah ini tentu para guru dan perangkat pendidikan harus mengetahui faktor yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa, guna meningkatkan prestasi siswa agar lebih baik lagi. Rendahnya prestasi belajar siswa dapat diakibatkan dari pengaruh eksternal dan internal siswa itu sendiri, maupun faktor pendekatan belajar atau upaya siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, apabila siswa memiliki minat belajar yang besar dan kebiasaan belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran akan lebih berkualitas lagi hasil belajarnya. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu masalah yang tidak dapat dibiarkan begitu saja karena masalah tersebut akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia, untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan hasil dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh Syah, M (2009:145), yaitu:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) a. Aspek fisiologis (jasmani)

Panca indera (mata, telinga) b. Aspek psikologis

Minat, bakat, sikap, motivasi, intelegensi,dan kebiasaan belajar. 2) Faktor Ekternal (faktor dari luar siswa)

a. Lingkungan sosial

Keluarga, guru, masyarakat, teman. b. Lingkungan non-sosial


(16)

Dari beberapa faktor internal dan eksternal siswa, penulis lebih tertarik untuk meneliti faktor internal, yaitu minat belajar siswa dan kebiasaan belajar, karena faktor internal itu adalah modal yang dimiliki diri siswa itu sendiri sehingga lebih mempunyai dorongan peningkatan prestasi belajar.

Di SMA, pembelajaran tercakup dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan, salah satunya adalah mata pelajaran akuntansi. Menurut Jogiyanto (2009:5)

Tujuan pembelajaran mata pelajaran akuntansi adalah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara benar menurut prinsip akuntansi Indonesia.

Berdasarkan pengalaman mengajar di SMAN 14 Bandung, peneliti dapat mengatakan bahwa faktor penyebab kurang optimalnya prestasi belajar yang diraih siswa siswi SMAN 14 Bandung terkait dengan prestasi belajar mereka yang masih berada di bawah KKM, secara garis besar mereka menyampaikan bahwa terdapat beberapa hal yang membuat mereka memiliki prestasi yang rendah dalam mata pelajaran akuntansi, seperti tugas-tugas akuntansi yang banyak, kurang menarik, masih banyak siswa yang tidak memiliki sumber belajar akuntansi, kegiatan pembukuan sehingga membuat mereka cepat merasa jenuh dan sulit lagi untuk berkonsentrasi dan ketelitian pun hilang, cara guru dalam menjelaskan materi pelajaran yang sulit untuk dipahami siswa, dan hal-hal itu membuat mereka hanya belajar jika akan ulangan saja. Dapat dilihat bahwa mereka kurang menyadari pentingnya mempelajari mata pelajaran akuntansi.


(17)

Menurut pendapat Djamarah (2008:157) bahwa “Minat belajar yang besar akan menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya kurangnya minat belajar akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah”. Apabila kenyataan di atas diabaikan dan dibiarkan terus menerus maka PBM (proses belajar mengajar) di SMA tidak akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran pun tidak akan terwujud. Minat mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu untuk melahirkan perhatian dalam melakukan sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajari. Minat belajar memegang peranan penting dalam memberikan semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai minat tinggi akan lebih tekun dan tertarik dalam belajar, pada akhirnya akan mampu memperoleh prestasi yang baik.

Minat belajar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Sebagaimana yang telah dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Fifi Yuliawatiningsih (2008) mengenai motivasi dan minat intern dan ekstern siswa, penulis akan meneliti faktor selain motivasi yaitu kebiasaan belajar siswa. Kebiasaan belajar siswa merupakan modal yang dimiliki siswa itu sendiri. Kebiasaan belajar biasanya dikaitkan dengan cara belajar dan salah satu cara belajar yang baik dilihat dari jangka waktu belajar. Seorang siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik yakni belajar terjadwal, mengerjakan tugas dengan benar, belajar kelompok dan memperbanyak membaca buku. Kebiasaan tidak terbentuk dengan sendirinya, jika seorang siswa memiliki minat untuk menyukai hal, maka siswa tersebut akan terus menerus mengerjakan hal


(18)

yang ia sukai. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Djaali (2007:128) bahwa “Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis”, sedangkan siswa di SMAN 14 Bandung, mereka kurang membiasakan diri untuk belajar, terutama untuk pelajaran akuntansi yang mereka anggap sulit. Dengan mengetahui seberapa besar minat dan kebiasaan belajar siswa yang benar-benar mempelajari akuntansi dengan sungguh-sungguh maka hasil yang dicapai pun akan optimal.

Berdasarkan pemaparan di atas penulis ingin melanjutkan penelitian sebelumnya mengenai prestasi belajar akuntansi siswa dengan perbedaan antara variabelnya dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan judul

“Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pada Kelas XI IPS di

SMAN 14 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

2. Bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.


(19)

3. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Penelitian

Peneliti bermaksud untuk mencari data dan informasi yang diperlukan untuk memperoleh gambaran jelas mengenai seberapa besar pengaruh minat dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa yang diambil dari sampel XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan apa yang dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi SMAN 14 Bandung.

2. Mengetahui pengaruh kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung. 3. Mengetahui pengaruh minat belajar dan kebiasaan belajar siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung.


(20)

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian di atas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara akademik maupun praktis.

a. Kegunaan Akademik

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis serta menambah ilmu yang telah didapat dibangku kuliah.

2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis.

b. Kegunaan Praktis 1. Bagi Penulis

Menambah wawasan pengetahuan penulis pada bidang pendidikan, khususnya pada masalah yang diteliti yaitu mengenai perbedaan minat belajar siswa dan kebiasaan belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.

2. Bagi Guru

Penelitian ini akan menghasilkan suatu kesimpulan dan saran-saran terhadap masalah yang dihadapi guru sebagai pertimbangan dalam menerapkan aturan belajar mengajar yang efektif.

3. Bagi Siswa

Penelitian ini memberikan masukan dalam rangka mengembangkan pengetahuan walaupun berbeda keperibadian untuk memperoleh


(21)

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan hasil sebagai informasi untuk memperkaya cakrawala berpikir dan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.


(22)

3.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2), “Metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini, penulis berencana melakukan survei pada SMA Negeri 14 Bandung karena penulis tertarik dengan prestasi pada mata pelajaran akuntansi khususnya, dan mengenai minat serta kebiasaan belajar siswa-siswanya, karena SMAN 14 merupakan salah satu SMA yang termasuk kategori tinggi di kota Bandung.

Menurut Hasan (2002: 31), “Desain penelitian adalah kerangka kerja dalam

suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur, dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Desain penelitian mencakup langkah-langkah yang digunakan dalam suatu penelitian sehingga didapatkan hasil dan kesimpulan penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif verifikatif, yaitu berdasarkan kondisi sebenarnya yang terjadi saat ini. Sejalan dengan pernyataan

diatas, menurut Muh.Nazir (dalam Sugiyono, 2010:63), “penelitian deskriptif

adalah suatu metode dalam penelitian status manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas/peristiwa pada masa


(23)

kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di

lapangan” (Arikunto, 2006 : 8). Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan

membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa mendatang. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai minat belajar dan kebiasaan belajar di sekolah pada SMA Negeri 14 Bandung.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:59), “Variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Dalam mempelajari obyek penelitian, diperlukan penjelasan terlebih dahulu dari setiap variabel penelitian sehingga dapat diukur dan dioperasionalkan dalam penelitian.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur pengaruh dari minat belajar dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar yang dilihat dari persepsi siswa dengan metode survei. Kedua variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel X1: Minat Belajar.

Minat belajar adalah perhatian yang mengandung perasaan yang tinggi terhadap sesuatu hal.


(24)

Kebiasaan belajar adalah pola perilaku atau sikap belajar dari peserta didik (siswa) yang dilakukan berulang-ulang dan otomatis.

3. Variabel Y: Prestasi Belajar.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar di sekolah yang bersifat kognitif, ditentukan melalui nilai tes. Prestasi belajar ini dapat dilihat melalui nilai UAS siswa.

Sesuai pemaparan variabel-variabel di atas, maka operasional variabel dapat digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

Item

Minat Belajar (X1)

Waktu

Rasa ketertarikan

Aktivitas

 Frekuensi belajar

 Kegiatan yang disenangi,

 Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi.

 Mengerjakan tugas-tugas,

 Kegiatan belajar di sekolah,

 Usaha untuk merealisasikan keinginan Interval 1, 2,3 4,5,6,7 8,9,10 11,12 13,14 15,16


(25)

Kebiasaan Belajar

(X2)

Pikiran

Kegiatan

 Konsentrasi,

 Memahami materi pelajaran.

 Mengatur waktu belajar,

 Membaca dan membuat catatan,

 Mengerjakan tugas,

 Mengulang materi yang diajarkan,

 Belajar secara kelompok. Interval 17,18,19 20,21 22,23 24,25,26 27,28 29,30 31,32 Prestasi Belajar (Y) Nilai

Nilai UAS siswa kelas

XI IPS Interval

3.3 Populasi dan Sampel

Sukardi (2003 : 53) menyatakan bahwa, “Populasi pada prinsipnya adalah

semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari

hasil akhir suatu penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI IPS SMAN 14 Bandung, sebanyak 110 orang.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Kelas Jumlah

XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3

38 36 36

Jumlah 110


(26)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan pengambilan secara acak (simple random sampling).

Menurut Riduwan (2009: 57), “Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Dalam hal ini setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, sedangkan simple random sampling menurut Sugiyono (2010: 118), “dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili (representatif) dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, maka dalam penentuan sampel digunakan rumus slovin sebagai berikut:

2

1

Ne

N

n

(Sekaran, 2004: 108)

Keterangan:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolelir


(27)

= 86,2 ≈ 86

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2005:78), dan sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 86 orang.

Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus :

(Riduwan, 2011 : 25) Keterangan :

ni : jumlah sampel menurut stratum n : jumlah sampel seluruhnya

Ni : jumlah populasi menurut stratum N : jumlah populasi seluruhnya

Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya

Siswa Sampel

XI IPS 1 38

XI IPS 2 36

XI IPS 3 36


(28)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yang akan dilakukan penulis yaitu sebagai berikut:

a. Kuesioner/Angket

Menurut Sugiyono (2010: 199), “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner sebagai instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Tujuan dari pengujian instrumen penelitian (kuesioner) adalah untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan dari alat ukur tersebut dapat menjamin mutu dari penelitian sehingga kesimpulan-kesimpulan terhadap hubungan-hubungan antar variabel dapat dipercaya, akurat dan dapat diandalkan sehingga hasil penelitian bisa diterima.

Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Jenis kuesioner yang digunakan penulis adalah kuesioner tertutup dan terstruktur, artinya pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka karena jawabannya telah disediakan.

Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran numerical scale (skala numerik) 5 point.


(29)

titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub pada dua ujung

keduanya”. Kuesioner untuk minat belajar dan kebiasaan belajar siswa ini

berisi 32 pernyataan, 16 item mengenai minat belajar dan 16 item mengenai kebiasaan belajar, masing- masing penyataan berisi 5 opsi jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1 menunjukkan penilaian terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut ini :

Tabel 3.4

Penilaian Skala Numerik

No. Item Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut: 1)Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi,

artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa sangat tinggi. 2)Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi,

artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa tinggi.

3)Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang, artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa sedang.

4)Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah, artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa rendah.

5)Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah, artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa sangat rendah.


(30)

b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa IPS kelas XI SMAN 14 Bandung untuk keperluan penyebaran kuesioner.

3.5 Teknik Pengolahan Data 3.5.1 Uji Validitas Item

Menurut Hasan (2002: 79), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen”. Validitas menunjukkan sejauh

mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tersebut semakin mengenai pada sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi pengukurannya atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes atau pengukuran tersebut.

Untuk menentukan kevalidan dari setiap item kuesioner digunakan metode koefisien korelasi Product Moment Pearson yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing responden dari setiap item pertanyaan dengan masing-masing skor total variabel X dan variabel Y. Rumus korelasi Product Moment Method adalah sebagai berikut:


(31)

2 2

2

 

2

Y Y n X X n Y X XY n rhitung           

(Riduwan, 2009 : 98) Keterangan:

r hitung = nilai korelasi Product Moment n = jumlah responden

∑X = jumlah skor variabel X

∑Y = jumlah skor total (seluruh item)

Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut Sugiyono (2010 : 251) adalah :

 Jika nilai r hitung > nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan valid dan dapat dipergunakan,

 Jika nilai r hitung≤ nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.

1. Uji Validitas Variabel Minat Belajar

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan uji coba angket penelitian kepada 30 siswa SMAN 14 Kota Bandung dengan jumlah item pernyataan 16. Dari 30 siswa tersebut diambil tiap kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 30 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,361. Hasil uji validitas


(32)

variabel minat belajar dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Minat Belajar Siswa No

Item

Keterangan

1 0,569 0,361 Valid 2 0,641 0,361 Valid 3 0,559 0,361 Valid 4 0,399 0,361 Valid 5 0,569 0,361 Valid 6 0,400 0,361 Valid 7 0,420 0,361 Valid 8 0,556 0,361 Valid 9 0,432 0,361 Valid 10 0,700 0,361 Valid 11 0,599 0,361 Valid 12 0,446 0,361 Valid 13 0,376 0,361 Valid 14 0,363 0,361 Valid 15 0,807 0,361 Valid 16 0,735 0,361 Valid

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 16 pernyataan mengenai minat belajar siswa yang disebarkan kepada responden dinyatakan valid semua.

2. Uji Validitas Variabel Kebiasaan Belajar

Uji validitas yang dilakukan untuk variabel kebiasaan belajar siswa menggunakan pengujian yang sama dengan uji validitas pada variabel minat belajar sebelumnya yakni dengan malakukan uji coba angket


(33)

pernyataan. Dari 30 siswa tersebut diambil tiap kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 30 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,361. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel kebiasaan belajar siswa dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Kebiasaan Belajar Siswa No

Item

Keterangan 17 0,424 0,361 Valid 18 0,239 0,361 Tidak Valid 19 0,429 0,361 Valid 20 0,549 0,361 Valid 21 0,232 0,361 Tidak Valid 22 0,672 0,361 Valid 23 0,681 0,361 Valid 24 0,628 0,361 Valid 25 0,696 0,361 Valid 26 0,407 0,361 Valid 27 0,041 0,361 Tidak Valid 28 0,467 0,361 Valid 29 0,521 0,361 Valid 30 -0,100 0,361 Tidak Valid 31 0,642 0,361 Valid 32 0,615 0,361 Valid

Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 16 pernyataan mengenai kebiasaan belajar siswa terdapat 4 item soal yang tidak valid, yaitu no 18, 21, 27 dan 30. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian empat


(34)

pernyataan digugurkan, 12 pernyataan mengenai kebiasaan belajar siswa kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.

3.5.2 Uji Reliabilitas Item

Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha cronbach sebagai berikut:

(Arikunto , 2009 : 109) Keterangan :

= Reliabilitas yang dicari = Jumlah item

= Jumlah varians skor tiap item = Varians total

Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:

(Arikunto, 2009:110)

=


(35)

Keputusannya dengan membandingkan dengan rtabel, dengan

ketentuan jika > r tabel berarti reliabel dan ≤ r tabel berarti tidak

reliabel.

1. Uji Reliabilitas Minat Belajar Siswa

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan rtabel. Untuk variabel minat belajar

siswa diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 30 siswa dengan taraf

signifikansi 0,05 sebesar 0,361. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variabel minat belajar siswa menggunakan rumus alpha cronbach dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar Siswa

r tabel Keterangan

0,882 0,361 Reliabel Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel minat belajar siswa dalam penelitian ini reliabel, karena

>rtabel.

2. Uji Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa

Uji reliabilitas untuk variabel kebiasaan belajar siswa diperoleh dari responden yang berjumlah 30 siswa dengan taraf signifikansi


(36)

0,05 sebesar 0,361. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variabel kebiasaan belajar siswa menggunakan rumus alpha cronbach dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa

r tabel Keterangan

0,812 0,361 Reliabel Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel kebiasaan belajar siswa dalam penelitian ini reliabel, karena

>rtabel .

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien. Di samping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrika yang melandasinya (Gujarati, 2007: 97).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang


(37)

regresi yang berdistribusi normal”, (Wijaya, 2009:126). Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

b) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal Pengujian secara visual dapat dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan:

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

(Santoso, 2002: 322) b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji linear tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel independen. Menurut Wibisono (2008: 1666) menyatakan

bahwa “dengan menggunakan diagram pencar (scatter diagram) maka dapat

diketahui hubungan apa yang terjadi diantara kedua variabel tersebut”. Jika

terdapat gejala bahwa letak titik-titik (data) itu ada pada atau menyebar sekitar garis lurus maka cukup menjadi alasan bahwa variabel-variabel tersebut ada hubungan linear, sedangkan jika datanya menyebar tidak membentuk garis lurus maka termasuk non-linear.


(38)

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan program SPSS, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara menganalisisnya:

 Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti

bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas

 Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas

(Priyatno, 2012:165) d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi yang kuat antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam analisis regresi. Apabila dalam analisis terdeteksi multikolinieritas, maka angka estimasi koefisien regresi yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interpretasi. Selain itu juga nilai standar


(39)

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel bebas, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar error-nya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF). Dengan rumus sebagai berikut:

Dimana Ri² adalah koefisien determinasi yang diperoleh dngan meregresikan salah satu variabel bebas terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF-nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinierita.

(Gujarati, 2003: 362)

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Wijaya (2009: 99), “Regresi linier berganda digunakan

untuk menguji pengaruh lebih dari satu independent variable terhadap dependent variable”. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh minat dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung. Persamaan regresinya sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010: 277) Keterangan:


(40)

α = Konstanta

b1,b2 = Koefisien arah garis X1 = Minat Belajar X2 = Kebiasaan Belajar

Langkah-langkah uji regresi linier berganda adalah :

1) Mengadakan estimasi (penaksiran) terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2) Menguji berapa besar variasi variabel terikat (dependen) dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas (independen).

3) Menguji apakah penafsiran atau estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.

4) Menguji apakah tanda atau magnitude dari estimasi sesuai dengan teori atau tidak.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

3.6.2.1Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi dengan menggunakan taraf keberartian 5%. Rumus yang digunakan untuk uji F ini adalah sebagai berikut :


(41)

Keterangan :

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima Hipotesis:

a) Ho : Regresi tidak berarti Ha : Regresi berarti

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

 Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak, artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa di sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

 Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima, artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa di sekolah tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.


(42)

3.6.2.2Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t)

Selain uji F perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui keberartian koefisien regresi. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows. Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :

S

bi

=

√S

b 2

S

b 2

=

 

S2yx= 

Sb2 = Varians

(Sudjana, 2003 : 31) Keterangan:

b = koefisien regresi

Sb = standard deviasi dari variabel independen

Selanjutnya harus digunakan distribusi Student t dengan dk = (n – 2), berdasarkan kriteria:

Kriteria Uji :

a. t hitung >t tabel maka H0 ditolak

b. t hitung≤ t tabel maka H0 diterima


(43)

Hipotesis:

a) Ho1 : β1 = 0 : Minat belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Ha1 : β1 ≠ 0 : Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

b) Ho2 : β2 = 0 : Kebiasaan belajar siswa di sekolah tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Ha2 : β2 ≠ 0 : Kebiasaan belajar siswa di sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.


(44)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran hasil penelitian mengenai minat belajar di SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori sedang.

2. Gambaran hasil penelitian mengenai kebiasaan belajar siswa di SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Gambaran prestasi belajar di SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori rendah. Banyak siswa yang belum memenuhi standar KKM. 4. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran

akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

5. Kebiasaan belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

6. Minat belajar dan kebiasaan belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.


(45)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian terhadap indikator minat belajar di SMA Negeri 14 Bandung termasuk kategori sedang, terutama pada memiliki jadwal belajar, kegiatan yang disenangi, mengerjakan tugas-tugas dan kegiatan yang disenangi. Siswa bisa membagi waktu dan memanfaatkan waktu mereka untuk belajar akuntansi sendiri, dan jangan belajar jika akan ulangan saja, yang terpenting jangan terlalu memaksakan atau memporsir belajar hingga larut malam karena biasanya hasil yang didapat tidak akan bisa maksimal. Siswa diharapkan bisa untuk semangat apabila ada tugas yang diberikan oleh guru, karena tugas akuntansi sifatnya lebih untuk melatih kita mengingat materi yang telah dijelaskan.

2. Hasil penelitian terhadap indikator kebiasaan belajar siswa di SMA Negeri 14 Bandung termasuk kategori sedang, terutama pada indikator memahami materi dan mengulang materi yang diajarkan masih berada pada ketegoti rendah. Siswa dan guru diharapkan bisa menciptakan suasana kelas yang nyaman untuk belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kita pelajari benar-benar masuk ke otak, kita harus tenang dan dalam keadaan nyaman. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi. Dan cobalah untuk


(46)

mengulang materi di rumah, agar kita bisa lebih mengerti dan mengingatnya jauh lebih lama.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori rendah untuk itu perlu ditingkatkan dengan cara mulai mengarahkan siswa untuk biasa belajar dan menumbuhkan mianat di dalam diri siswa sendiri dalam belajar, kemudian untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal haruslah dilakukan secara sadar serta terorganisir dengan baik.


(47)

Annurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, S.B. (2002). PsikologiBelajar.Jakarta: RinekaCipta ---. (2008).Psikologi Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta Gujarati. (2003). Basic Econometric.Singapore: McGraw Hill

Hamalik, O.(1990). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung.Tarsito.

---. (2004). Kurikulum dan Pembelajar. Jakarta: PT. BumiAksara ---. (2005). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: PT. BumiAksara.

Iqbal, Hasan. (2002).Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Jogiyanto, H.M. (2009). Filosofi, Pendekatan dan Penerapan Pembelajaran

Metode Kasus. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Joni, R. (1992). Strategi Belajar Mengajar Suatu Tujuan Pengantar. Jakarta: Depdikbud.

Liang Gee. (2002). Cara BelajarEfisiensi I. Jakarta: RinekaCipta.

Makmun, Abin. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Moeslihat, R. (2005). Akuntansi. Bogor: CV. Regina.

Nazir. (2004).Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Priyanto, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Jakarta: Andi Publisher


(48)

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi

Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta ---. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sekaran, Uma. (2004). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

---. (2006). MetodologiPenelitian.Jakarta: Salemba.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

---. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis.Edisi 8.Bandung: Alfabeta ---. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta ---. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. CV. ALFABETA ---. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sujana, Nana.(2005).Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajar dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani

Quraisy.

Suryabrata, S. (2002). PsikologiPendidikan. Jakarta: PT. GrafindoPersada. Syah, M (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers


(49)

---. (2004). Psikologi Pendekataan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Usman, M. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya

Winarno, Surakhmad.(2002). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.

Kelompok Karya Ilmiah : Skripsi

Dharma Ertanto, A. (2008). Pengaruh kebiasaan Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Ketersediaan Sumber Belajar di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Siklus Akuntansi di SMK PGRI 6 Malang.

Iskandar Muda, A. (2008). Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Minat Belajar Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Laboratorium Malang.

Lutfi B, A. (2008). Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Akuntansi Terhadap Prestasi Siswa Pada Kelas X SMK PGRI 6 Malang.

Yuliawatiningsih, F. (2008). Pengaruh Motivasi dan Minat Intern dan Ekstern Siwa Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Islam Jabung, Malang. Sumber Internet:

Abrantes, J. A. (2007). “Pedagogical Affect, Student Interest, And Learning Performance”, Business Research 60 p.960-964.

Tersedia: http://prof.fe.unl.pt-ifpaperJBR.education [07/03/12]

Ariwaseso, G. (2009). “Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa di Nganjuk”. Tersedia: http://digilib.uin-suka.ac.id [07/03/12]

Ogbodo, R. O. (2010). “Effective Study Habits In Education”, Counselling Implications Vol.3, No.2, p. 229-239


(1)

91 Putri Asti Wulandari, 2013

Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran hasil penelitian mengenai minat belajar di SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori sedang.

2. Gambaran hasil penelitian mengenai kebiasaan belajar siswa di SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Gambaran prestasi belajar di SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori rendah. Banyak siswa yang belum memenuhi standar KKM. 4. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran

akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

5. Kebiasaan belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

6. Minat belajar dan kebiasaan belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.


(2)

Nurfitra Yanto, 2013

Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian terhadap indikator minat belajar di SMA Negeri 14 Bandung termasuk kategori sedang, terutama pada memiliki jadwal belajar, kegiatan yang disenangi, mengerjakan tugas-tugas dan kegiatan yang disenangi. Siswa bisa membagi waktu dan memanfaatkan waktu mereka untuk belajar akuntansi sendiri, dan jangan belajar jika akan ulangan saja, yang terpenting jangan terlalu memaksakan atau memporsir belajar hingga larut malam karena biasanya hasil yang didapat tidak akan bisa maksimal. Siswa diharapkan bisa untuk semangat apabila ada tugas yang diberikan oleh guru, karena tugas akuntansi sifatnya lebih untuk melatih kita mengingat materi yang telah dijelaskan.

2. Hasil penelitian terhadap indikator kebiasaan belajar siswa di SMA Negeri 14 Bandung termasuk kategori sedang, terutama pada indikator memahami materi dan mengulang materi yang diajarkan masih berada pada ketegoti rendah. Siswa dan guru diharapkan bisa menciptakan suasana kelas yang nyaman untuk belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kita pelajari benar-benar masuk ke otak, kita harus tenang dan dalam keadaan nyaman. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi. Dan cobalah untuk


(3)

93

Nurfitra Yanto, 2013

Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

mengulang materi di rumah, agar kita bisa lebih mengerti dan mengingatnya jauh lebih lama.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori rendah untuk itu perlu ditingkatkan dengan cara mulai mengarahkan siswa untuk biasa belajar dan menumbuhkan mianat di dalam diri siswa sendiri dalam belajar, kemudian untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal haruslah dilakukan secara sadar serta terorganisir dengan baik.


(4)

94 Putri Asti Wulandari, 2013

Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Annurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, S.B. (2002). PsikologiBelajar.Jakarta: RinekaCipta ---. (2008).Psikologi Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta Gujarati. (2003). Basic Econometric.Singapore: McGraw Hill

Hamalik, O.(1990). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

Bandung.Tarsito.

---. (2004). Kurikulum dan Pembelajar. Jakarta: PT. BumiAksara ---. (2005). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: PT. BumiAksara.

Iqbal, Hasan. (2002).Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Jogiyanto, H.M. (2009). Filosofi, Pendekatan dan Penerapan Pembelajaran

Metode Kasus. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Joni, R. (1992). Strategi Belajar Mengajar Suatu Tujuan Pengantar. Jakarta: Depdikbud.

Liang Gee. (2002). Cara BelajarEfisiensi I. Jakarta: RinekaCipta.

Makmun, Abin. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Moeslihat, R. (2005). Akuntansi. Bogor: CV. Regina.

Nazir. (2004).Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Priyanto, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Jakarta: Andi Publisher


(5)

95

Putri Asti Wulandari, 2013

Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi

Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta ---. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sekaran, Uma. (2004). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

---. (2006). MetodologiPenelitian.Jakarta: Salemba.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

---. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti.

Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis.Edisi 8.Bandung: Alfabeta ---. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta ---. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. CV. ALFABETA ---. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sujana, Nana.(2005).Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajar dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani

Quraisy.

Suryabrata, S. (2002). PsikologiPendidikan. Jakarta: PT. GrafindoPersada. Syah, M (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers


(6)

Putri Asti Wulandari, 2013

Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

---. (2004). Psikologi Pendekataan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Usman, M. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya

Winarno, Surakhmad.(2002). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.

Kelompok Karya Ilmiah : Skripsi

Dharma Ertanto, A. (2008). Pengaruh kebiasaan Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Ketersediaan Sumber Belajar di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Siklus Akuntansi di SMK PGRI 6 Malang.

Iskandar Muda, A. (2008). Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Minat Belajar Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Laboratorium Malang.

Lutfi B, A. (2008). Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Akuntansi Terhadap Prestasi Siswa Pada Kelas X SMK PGRI 6 Malang.

Yuliawatiningsih, F. (2008). Pengaruh Motivasi dan Minat Intern dan Ekstern Siwa Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Islam Jabung, Malang. Sumber Internet:

Abrantes, J. A. (2007). “Pedagogical Affect, Student Interest, And Learning Performance”, Business Research 60 p.960-964.

Tersedia: http://prof.fe.unl.pt-ifpaperJBR.education [07/03/12]

Ariwaseso, G. (2009). “Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa di Nganjuk”. Tersedia: http://digilib.uin-suka.ac.id [07/03/12]

Ogbodo, R. O. (2010). “Effective Study Habits In Education”, Counselling Implications Vol.3, No.2, p. 229-239


Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG.

0 3 41

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 2 39

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 14 BANDUNG.

0 3 58

PENGARUH MINAT, MOTIVASI, DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 CIMAHI.

0 5 59

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Pada Siswa Kelas Xi IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 52

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung.

6 13 49

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI :Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kabupaten Garut.

0 1 44

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMAN 14 BANDUNG.

0 0 40