MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA JARI DAN KARTU BERGAMBAR.

(1)

MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERCERITADENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

BONEKA JARI DAN KARTU BERGAMBAR

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Saifullah Sukajadi Bandung Kelompok B Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

HANNA RACHMAWATI P 0604488

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman

Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan

Media Boneka Jari Dan Kartu Bergambar

Oleh

Hanna Rachmawati P

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Hanna Rachmawati P 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

BONEKA JARI DAN KARTU BERGAMBAR

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Saifullah Sukajadi Bandung Kelompok B Tahun Ajaran 2013/2014)

Hanna Rachmawati P 0604488

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih rendahnya kemampuan kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah. Berdasarkan hasil observasi awal, hasil belajar anak yang menunjukkan rendahnya kemampuan kosakata bahasa Inggris anak yaitu anak kurang tertarik dengan pembelajaran bahasa Inggris karena jarangnya guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, sehingga anak terlihat bosan, kaku dan kemampuan kosakata bahasa Inggris menjadi kurang optimal. Berdasarkan hal tersebut, upaya untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak dilakukan kesepakatan dengan guru untuk dilaksanakannya pembelajaran melalui penggunaan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi objektif pembelajaran bahasa Inggris di TK, untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar yang meliputi: langkah persiapan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi, untuk mengetahui peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak setelah pelaksanaan pembelajaran metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar.

Metode yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah melaksanakan tindakan dalam beberapa siklus, pembelajaran metode bercerita dengan menggunakan boneka jari dan kartu bergambar telah menunjukan hasil dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak. Peningkatan tersebut dapat terlihat yaitu anak sudah dapat menangkap paling sedikit lima kosakata bahasa Inggris yang telah ditentukan yaitu nama binatang, nama bagian tubuh binatang dan urutan bilangan 1-10 yang semuanya berjumlah sepuluh kosakata.

Rekomendasi bagi guru TK, agar dalam pelaksanaan pembelajaran metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, guru hendaknya menguasai isi cerita, olah vokal yang jelas, serta memperlihatkan bahasa tubuh dan ekspresi karena dengan menggunakan media boneka jari yang menarik dan memiliki karakter di setiap bentuk tokoh bonekanya.


(6)

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1LatarBelakangMasalah... 1

1.2RumusanMasalah ... 6

1.3TujuanPenelitian ... 6

1.4ManfaatPenelitian ... 7

1.5SistematikaPenelitian ... 8

II. LANDASAN TEORITIS ... 9

2.1 KonsepPerkembanganBahasaAnak ... 9

2.1.1 PengertianBahasa ... 9

2.1.2 PerkembanganBahasa ... 11

2.1.3 Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPerkembangan BahasaAnak ... 12

2.2 KonsepPembelajaranBahasaInggrisAnak ... 14

2.2.1 BahasaInggrisSebagaiBahasaAsing di Indonesia ... 14

2.2.2 PembelajaranBahasaInggrisUntukAnak TK ... 14

2.2.3 BahasaInggrisDalam Proses KegiatanPembelajaran di TK ... 16

2.2.4 PenguasaanKosakataBahasaInggris ... 16

2.2.5 IndikatorPenguasaanKosakataBahasaInggrisAnak TK ... 17

2.2.6 Faktor-Faktor Yang MembantuPenguasaanKosakata BahasaInggrisAnak TK ... 18

2.3 Konsep Media Pembelajaran ... 20

2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran... 20


(8)

2.3.4 Manfaat Media Pembelajaran ... 22

2.4 Konsep Media BonekaJari ... 23

2.4.1 PengertianBonekaJari ... 23

2.5 Konsep Media KartuBergambar ... 24

2.5.1 Pengertian Media KartuBergambar ... 24

2.5.2 Jenis-Jenis Media KartuBergambar ... 25

2.5.3 Manfaat Media KartuBergambar ... 25

2.5.4 Kelebihan Media KartuBergambar ... 26

2.5.5 Kelemahan Media KartuBergambar ... 26

2.6 MetodeBercerita ... 27

2.6.1 PengertianMetodeBerceritaBagiAnak TK ... 27

2.6.2 ManfaatMetodeBerceritaBagiAnak TK ... 29

2.6.3 TujuanMetodeBerceritaUntukAnak TK ... 30

2.6.4 Kriteria Yang HarusDiperhatikanOlehPencerita ... 30

2.6.5 Bentuk-BentukMetodeBerceritaUntukAnak TK ... 31

2.6.6 KriteriaMemilihCeritaDalamBahasaInggris ... 33

2.6.7 Cerita Yang SesuaiDenganPekembanganAnak ... 33

2.6.8 TeknikBerceritaDenganBonekaJari ... 35

2.7 MetodeBerceritaDenganBonekaJaridanKaitannyaDengan PeningkatanJumlahKosakataBahasaInggrisAnak ... 36

III. METODE PENELITIAN ... 37

3.1 Metode Dan DesainPenelitian ... 37

3.1.1 MetodePenelitian ... 37

3.1.2 DesainPenelitian ... 38

3.1.3 ProsedurPenelitian ... 40

3.2 Lokasi Dan SubjekPenelitian ... 42

3.3 PenjelasanIstilah ... 43

3.4 TeknikPengumpulan Data ... 44

3.5 Kisi-Kisi PengembanganInstrumenPenelitian ... 45

3.6 Analisis Data ... 60

3.7 Validasi Data ... 61

IV. HASIL PENELITIAN ... 62

4.1 Hasil-HasilPenelitian di Lapangan... 64 4.1.1 KondisiObjektifKosakataBahasaInggrisAnak


(9)

4.1.1.1 GambaranUmum TK Saifullah ... 64

4.1.1.2 KeadaanAnak TK Saifullah ... 66

4.1.1.3 KegiatanRutin Proses Pembelajaran TK Saifullah 68

4.1.1.4 KosakataBahasaInggrisAnak TK Saifullah ... 69

4.1.2 Siklus I PelaksanaanMetodeBerceritaDengan MenggunakanMedia BonekaJari Dan KartuBergambar UntukMeningkatkanKosakataBahasaInggrisAnak TK Saifullah ... 76

4.1.2.1 PerencanaanSiklus I ... 76

4.1.2.2 Pelaksanaan Dan PengamatanSiklus I ... 78

4.1.2.3 HasilPengamatanSiklus I ... 80

4.1.2.4 Refleksi ... 87

4.1.3 Siklus II PelaksanaanMetodeBerceritaDengan MenggunakanMedia BonekaJari Dan KartuBergambar UntukMeningkatkanKosakataBahasaInggrisAnak TK Saifullah ... 88

4.1.3.1 PerencanaanSiklus II ... 88

4.1.3.2 Pelaksanaan Dan PengamatanSiklus II ... 89

4.1.3.3 HasilPengamatanSiklus II ... 92

4.1.3.4 Refleksi ... 99

4.1.4 PeningkatanKosakataBahasaInggrisAnak di TK SaifullahSetelahMenggunakanMetodeBercerita DenganMenggunakanMedia BonekaJari Dan KartuBergambar ... 100

4.1.4.1 GambaranPeningkatanKemapuanKosakata BahasaInggrisSecaraKeseluruhan ... 104

4.1.5 Pembahasan ... 108

4.1.5.1 KondisiObjektifKosakataBahasaInggrisAnak TK SaifullahSebelumDilakukanPembelajaran MetodeBerceritaDenganMenggunakan Media BonekaJari Dan KartuBergambar ... 108 4.1.5.2 PelaksanaanMetodeBerceritaDengan

Menggunakan Media BonekaJari Dan


(10)

4.1.5.3 PeningkatanKosakataBahasaInggrisAnak TK SaifullahSetelahDilakukanMetodeBercerita DenganMenggunakan Media BonekaJari Dan

KartuBergambar ... 112 V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 114 5.1 Simpulan ... 114 5.1.1 KondisiObjektifKosakataBahasaInggrisAnak

TK Saifullah ... 114 5.1.2 PelaksanaanMetodeBerceritaDenganMenggunakan

Media BonekaJari Dan KartuBergambarUntuk

MeningkatkanKosakataBahasaInggrisAnak TK Saifullah ... 114 5.1.3 PeningkatanKosakataBahasaInggrisAnak TK Saifullah SetelahDilakukanMetodeBerceritaDenganMenggunakan

Media BonekaJari Dan KartuBergambar ... 115 5.2 Rekomendasi ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... xiii LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Indikator Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak TK ... 19

3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 47

3.2 Instrumen Observasi Anak Saat Tindakan Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari untuk Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris ... 52

3.3 Data Observasi Kinerja Guru ... 60

4.1 Daftar Jumlah Anak TK Saifullah Sukajadi Bandung ... 67

4.2 Daftar Nama Anak Kelompok B TK Saifullah Sukajadi Bandung ... 67

4.3 Rangkuman Penilaian Kosakata Bahasa Inggris Anak TK Saifullah Sukajadi Bandung Pra-Siklus ... 70

4.4 Tingkat Kosakata Bahasa Inggris Masing-masing Anak Pra-Siklus ... 74

4.5 Data Observasi Kinerja Guru Pra-Siklus ... 75

4.6 Rangkuman Penilaian Kosakata Bahasa Inggris Anak TK Saifullah Sukajadi Bandung ... 80

4.7 Tingkat Kosakata Bahasa Inggris Masing-masing Anak Pada Siklus ... 85

4.8 Data Observasi Kinerja Guru Siklus I... 86

4.9 Rangkuman Penilaian Kosakata Bahasa Inggris Anak TK Saifullah Sukajadi Bandung Pada Siklus II ... 92


(12)

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal 3.1 Bagan Tindakan Kelas Adaptasi dari John Elliot ... 40


(14)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Hal 4.1 Rekapitulasi Persentase Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Aspek

Kosakata Benda-Benda Universal ... 101 4.2 Rekapitulasi Persentase Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Aspek

Kosakata Khusus ... 102 4.3 Rekapitulasi Persentase Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Aspek Kata

Bilangan Pokok ... 103 4.4 Rekapitulasi Persentase Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Dari

Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 104 4.5 Rekapitulasi Persentase Perbandingan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak

Pra-Siklus dengan Pasca Siklus ... 106 4.6 Rekapitulasi Persentase Perbandingan Total Poin Kemampuan Kosakata Bahasa

Inggris Anak Pra-Siklus, Siklus I, Siklus II ... 106 4.7 Rekapitulasi Persentase Perbandingan Kinerja Guru dari Pra-Siklus, Siklus I, Siklus


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan anak, karena dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Akhadiah ( Suhartono : 2005) menyatakan bahwa dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi di dalam kelompok. Belajar bahasa tidak lepas dari kosakata, penguasaan kosakata merupakan hal terpenting dalam keterampilan berbahasa, tanpa penguasaan kosakata yang memadai, maka tujuan pembelajaran bahasa tidak akan tercapai, karena semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang, semakin terampil pula ia berbahasa.

Penguasaan kosakata merupakan salah satu syarat utama yang menentukan keberhasilan seseorang untuk terampil berbahasa, semakin kaya kosakata seseorang semakin besar kemungkinan seseorang untuk terampil berbahasa dan semakin mudah pula ia menyampaikan dan menerima informasi baik secara lisan, tulisan maupun menggunakan tanda-tanda atau isyarat. Dalam hal ini Tarigan (1985 : 85), menjelaskan bahwa kosakata dapat meningkatkan pertumbuhan kegiatan menulis, berbicara, membaca dan menyimak. Kridalaksana (1993: 127) mendefinisikan kosakata sebagai komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa.

Bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak dini, karena usia dini merupakan masa keemasan dimana segala sesuatu dapat diserap dengan mudah dan cepat. Kosasih (Hery, 2003) seorang pakar bahasa memiliki pandangan bahwa semakin dini


(16)

anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu. Me Laughlin dan Genesee (Hery, 2003) menyatakan bahwa anak-anak lenih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Sesuai dengan pendapat diatas, Purwo (2003) menyatakan bahwa usia 4-12 tahun merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar bahasa lain selain bahasa ibu (bahasa pertama), karena anak masih plastis dan lentur sehingga proses penyampaian lebih mulus.

Mempelajari bahasa Inggris sejak dini dipandang lebih efektif karena pada masa ini, daya pikir anak lebih siap menerima berbagai rangsangan, termasuk rangsangan berbahasa mengingat usia dini merupakan usia keemasan (Kosasih dalam Asti, 2009). Sesuai dengan perkembangan anak usia TK, sebaiknya pembelajaran bahasa Inggris lebih ditekankan pada keterampilan menyimak, karena menyimak adalah kemampuan yang pertama diperoleh oleh anak, terutama jika mereka belum belajar menulis.

Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya pun memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif, tidak sekedar mempelajari vocabulary dengan membuat anak mampu mengucapkan bahasa Inggris dengan tepat dan menghapal, namunn tahapan pemerolehan bahasa anak pun harus menjadi pertimbangan utama dimana anak memperoleh bahasa pertamanya dimulai dengan kemampuan menyimak terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman.

Gardner (1975 : 89) menyatakan “Seorang anak jika diajarkan atau dididik dari awal maka anak akan berhasil di masa depan dan sebaliknya, jika gagal mendidik anak maka awal dari kehidupan anak sekolah awal kehancuran”. Dalam pembelajaran bahasa anak belum dapat belajar secara sempurna, karena anak tidak boleh


(17)

3

dipaksakan untuk belajar, sebaiknya guru dan orang tua memberikan metode pembelajaran bahasa Inggris yang bias membuat anak merasa senang dan merasa tidak terpaksa untuk belajar. Senada dengan penyataan diatas, Moeslichatoen (2004) menyatakan bahwa metode-metode yang sesuai dengan karakteristik anak usia TK yaitu bermain, karyawisata, bercakap-cakap dan bercerita.

Menurut Hurlock (1990 : 113) usia 4-5 tahun saat berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok dalam berbicara yaitu menambah kosakata. Menguasai penambahan pengucapan kata dan menggabungkan kata menjadi kalimat. Penguasaan kosakata anak meningkat pesat ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti baru. Anak usia 4-5 tahun umumnya sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosakata, sedangkan menurut Tarigan (1993 : 3) lingkup kosakata yang diucapkan anak menyangkut kosakata dasar, diantaranya yaitu perbendaharaan kata benda universal, kata kerja pokok dan kata bilangan pokok.

Hurlock (1990 : 151), mengemukakan bahwa salah satu tugas utama dalam belajar berbicara adalah anak harus dapat meningkatkan jumlah kosakata. Anak harus dapat belajar meningkatkan arti dengan bunyi karena banyak kata yang memiliki arti yang lebih dari satu dan sebagian kata yang bunyinya hamper sama, tetapi memiliki arti yang berbeda. Peningkatan kosakata dapat dilakukan dengan berbagai macam cara melalui membaca, mendengarkan dan menonton. Peningkatan kosakata atau penguasaan kosakata tersebut lebih banyak dilakukan di dunia pendidikan, terutama di lembaga pendidikan prasekolah seperti lembaga pendidikan anak usia dini, mengingat kosakata anak masih terbatas. Menurut Tarigan (1993 : 3) secara umum untuk memperkenalkan kosakata pada anak perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan kosakata dasar, diantaranya adalah perbendaharaan kata benda universal, kata kerja pokok dan kata bilangan pokok.


(18)

Umumnya peningkatan kosakata di lembaga pendidikan anak usia dini dilakukan dengan menciptakan situasi yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Kesempatan ini dilakukan dengan menggunakan media pengajaran bahasa anak khususnya peningkatan kosakata anak. Penggunaan media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi belajar anak.

Pengembangan kemampuan berbahasa di TK bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa dengan baik (Somantri, 2006 : 6). Namun dalam kenyataannya tujuan tersebut belum bisa dicapai secara maksimal.Sebagai contoh anak seringkali mendapat kesulitan mengungkapkan pendapatnya ketika pembelajaran berlangsung, sulit mendapatakan jawaban ketika guru bertanya, bahkan untuk berbicara pun anak masih perlu motivasi dan bantuan dari guru.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan khususnya di TK Saifullah, pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional. Guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga penyampaian pembelajarannya pun kurang menarik bagi anak, begitu pula dalam pelajaran pengembangan berbahasa khususnya dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris masih terlihat kaku, karena pembelajaran bahasa Inggris dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Dalam melalukan suatu kegiatan pembelajaran jarang sekali guru menggunakan metode dan menyediakan media yang menarik bagi anak, sehingga anak terlihat bosan dan kemampuan kosakata bahasa Inggris kurang optimal.


(19)

5

Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di TK termasuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak usia TK, media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman penguasaan kosakata. Untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris yang belum optimal maka diperlukan suatu media lain yang dapat mempermudah anak untuk menambah penguasaan kosakata bahasa Inggris, salah satunya dengan menggunakan media boneka jari. Seperti dalam (Ermayani, 2009 : 5) dijelaskan bahwa “Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan kepada anak, yang dapat membantu anak untuk meningkatkan motivasinya dalam belajar, serta membuat pembelajaran lebih bervariasi dan diharapkan agar pembelajaran yang dilakukan anak lebih bermakna.”

Berkaitan dengan media pembelajaran, untuk meningkatkan keterampilan berbahasa anak, Isah Suryani (2004 : 99) memaparkan bahwa kemampuan guru adalah dalam mencari cara atau media komunikasi yang sesuai dengan karakteristik anak. Biasanya, cara yang dapat diterima anak yaitu cara-cara paling menyenangkan bagi anak, ilmiah dan tidak banyak intervensi orang dewasa. Dengan cara tersebut disamping pembelajaran yang tampak alamiah dan merangsang minat anak, juga keterlibatan anak dalam pembelajaran bahasa semakin tinggi.

Media pembelajaran berfungsi sebagai alat yang menarik perhatian dan untuk menumbuhkan minat anak berperan serta dalam proses dan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media boneka jari. Boneka merupakan media yang sangat sering digunakan anak dalam bermain. Dengan melalui penggunaan media boneka jari, secara tidak langsung anak akan belajar mengenai berbicara dengan tanpa disadari. Dengan melalui media tersebut, diharapkan anak akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan dan senang memainkannya secara langsung.


(20)

Boneka jari merupakan media yang digunakan untuk bercerita yang dimainkan oleh jari tangan, dapat dipakai untuk media bercerita anak, melatih daya imajinasi anak, atau juga sebagai alat peraga di Taman Kanak-kanak. Boneka jari ini dibuat dari kain yang tidak mudah bertiras. Kain dibentuk sesuai dengan figure cerita. Satu narasi cerita dapat 10 boneka. Penyelesaian boneka dijahit dengan tusuk feston (Eliyawati, 2005 : 71). Manfaat boneka jari bagi kemampuan berbahasa anak yaitu dengan boneka jari anak akan mengeluarkan ide-ide dan pemikiran secara bebas sehingga melatih keterampilan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Boneka adalah mainan yang pantas untuk diajak bicara. Anak akan berinteraksi dengan boneka seolah-olah boneka tersebut dapat memahami bahasa manusia.

Akiriningsih (2013) mengemukakan salah satu metode untuk meningkatkan kemampuan anak dalam penguasaan bahasa Inggris adalah menggunakan card

(kartu). Berbagai macam flash card (kartu bergambar) banyak ditemukan dengan beragam jenis, warna da bentuk. Kartu bergambar digunakan untuk pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan melalui permainan, lagu, gambar dan aktivitas menyenangkan lainnya. Kartu bergambar dapat meningkatkan optimalisasi otak kanan sehingga mempermudah anak untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris: reading, listening, speaking, dan writing.

Mengingat pentingnya media dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris pada saat pembelajaran, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media boneka jari dan mengangkatnya kedalam sebuah judul penelitian “Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar di TK Saifullah kelompok B.


(21)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan kosakata bahasa Inggris anak? 2. Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita

dengan media boneka jari dan kartu bergambar?

3. Apakah terdapat peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita dengan media boneka jari dan kartu bergambar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk merancang penelitian, pemilihan metode penelitian yang tepat, dan pengelolaan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 :

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak Taman kanak-kanak TK Saifullah melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kondisi objektif tingkat kosakata bahasa Inggris anak di TK Saifullah.


(22)

b. Mengetahui proses penerapan pembelajaran dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah Bandung.

c. Mengetahui hasil penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak TK.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat, diantaranya: 1. Manfaat Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan diperoleh informasi tentang bagaimana meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam mengembangkan bahasa khususnya tentang “Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari Dan Kartu Bergambar”

b. Bagi Guru PAUD

a). Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak TK.


(23)

9

b). Memberikan informasi tentang peranan atau manfaat metode dan media dalam proses belajar anak khususnya dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak.

c). Bagi lembaga, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga agar dapat meningkatkan dan mengembangkan program pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris anak.

d). Bagi orangtua, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya suatu media dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran kosakata pada anak.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulis menguraikan struktur penulisan yang teratur untuk memudahkan penulis dalam penulisan penelitian. Adapun struktur penulisan penelitian ini, yang juga merupakan struktur organisasi skripsi, adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II, pada bab ini penulis membahas mengenai konsep perkembangan bahasa anak, perkembangan kosakata anak TK (pengertian kosakata, kosakata dasar, jenis-jenis kosakata, perluasan kosakata, penguasaan kosakata), tugas-tugas perkembangan bahasa, bahasa Inggris sebagai bahasa Asing di Indonesia, pembelajaran bahasa Inggris untuk anak TK, penguasaan kosakata bahasa Inggris, media pembelajaran (pengertian media pembelajaran, cirri-ciri media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, media boneka jari, media kartu bergambar (flash card), metode bercerita (pengertian metode bercerita bagi anak TK, manfaat metode bercerita bagi anak TK, tujuan metode bercerita untuk anak, criteria yang harus diperhatikan oleh pencerita, bentuk-bentuk metode bercerita


(24)

untuk anak, criteria memilih cerita dalam bahasa Inggris, cerita yang sesuai dengan perkembangan anak, teknik bercerita dengan boneka jari, metode bercerita dengan boneka jari dan kartu bergambar dan kaitannya dengan peningkatan jumlah kosakata bahasa Inggris anak).

BAB III, membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian, yakni metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB IV, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan rekomendasi untuk pihak sekolah, guru dan peneliti selanjutnya.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian, diperlukan metode yang tepat, karena metode yang tepat akan mampu memecahkan masalah dengan efektif dan efisien. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK diartikan dengan Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus). PTK dilakukan dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja guru yang bersangkutan supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagaimana Carl dan Kemmis yang dikutip oleh Siswojo Harjodipuro (Muslihuddin, 2009: 6) mengemukakan bahwa:

PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pastisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi social (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalisme dan kebenaran (a) praktik-praktik social atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi (dan lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

Menurut John Elliot (Muslihuddin, 2009: 6) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah suatu kajian tentang situasi social dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan penelitian di dalamnya yaitu : (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi.


(26)

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian tindakan untuk meningkatkan dan memperbaiki program pembelaja


(27)

ran yang selama ini dilakukan, selain itu PTK juga dapat meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih optimal.

Penelitian ini akan melibatkan beberapa pihak, yaitu kepala sekolah, guru dan peneliti berdasarkan masalah yang ada di kelas. Tujuannya, untuk menemukan solusi serta mempraktekkan beberapa tindakan dalam kegiatan pembelajaran, agar dapat meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK kelompok B di TK Saifullah Bandung melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sehingga bentuk penyajiannya berupa data deskriptif yang berhubungan dengan kosakata bahasa Inggris anak TK melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. Menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 2005: 3), pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

3.1.2 Desain Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian mengenai meningkatkan kosakata Bahasa Inggris anak TK melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, maka desain dalam rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model John Elliot (Muslihuddin: 2009), yang dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Digambarkan sebagai berikut:


(28)

Gambar 3.1

Bagan Tindakan Kelas Adaptasi dari John Elliot (Muslihuddin, 2009: 6)

Pengamatan

Tindakan

Perencanaan

Tindakan Siklus II

Refleksi

Pengamatan

Apabila masalah belum terselesaikan dilanjutkan ke siklus berikutnya.apa

sssssssiiiikkl lSssiklSiklus

Refleksi Siklus I

Apabila masalah belum terselesaikan dilanjutkan ke siklus berikutnya.


(29)

3.1.3 Prosedur Penelitian

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terbagi menjadi ke dalam empat tahapan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Secara operasional, keempat tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan

Tahap ini meliputi perencanaan persiapan tindakan dan pelaksanaan tindakan. Pada tahap perencanaan juga dilakukan identifikasi masalah yang terdapat di TK Saifullah Sukajadi Bandung, terkait dengan peningkatan kosakata bahasa Inggris anak.

Adapun tahap-tahap perencanaan yang dilakukan adalah:

a. Membuat skenario pembelajaran dengan perencanaan tertulis untuk kegiatan pembelajaran yang berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan tema.

b. Mempersiapkan media atau sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini yaitu boneka jari dan kartu bergambar.

c. Menyiapkan setting kelas dan pedoman lembar observasi yang akan dipergunakan.

2. Tahap Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan adalah cara melaksanakan semua yang tertulis dalam skenario, sebagaimana yang telah direncanakan. Pada saat yang bersamaan, kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi. Pelaksanaan meliputi:

a. Melaksanakan pembelajaran metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK.


(30)

b. Peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Tindakan dapat dilaksanakan secara terus-menerus, mulai dari siklus satu sampai siklus berikutnya, hingga dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dan hambatan yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian tersebut akan mempengaruhi tindakan selanjutnya. Catatan peneliti akan menghasilkan suatu bahan untuk mengadakan refleksi dan secara langsung akan memberikan masukan guna memperbaiki kegiatan selanjutnya.

3. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data atau masukan yang diperoleh pada saat melakukan observasi. Refleksi dilakukan dengan cara mendiskusikan serta mengevaluasi jalannya pelaksanaan tindakan dan hasil pengamatan atas pelaksanaan tindakan tersebut. Tahap ini dilakukan di akhir setiap siklus. Tujuan dari refleksi ini adalah memperoleh data yang menunjukkan ada atau tidaknya keharusan untuk melakukan perbaikan atau mengubah perencanaan pada siklus berikutnya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada peningkatan kosakata bahasa Inggris anak melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. Langkah-langkah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Merumuskan masalah yang timbul dengan guru; 2) Merencanakan tindakan yang dilakukan dengan guru;


(31)

3) Merumuskan rancangan kegiatan pembelajaran dengan guru sesuai tema, yaitu meningkatkan kosakata Bahasa Inggris anak TK melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. b. Pelaksanaan

Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dan foto kegiatan.

c. Refleksi

Menganalisis dan merefleksi hasil pembelajaran atau tindakan pada siklus I. Data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan didiskusikan kembali dengan guru, untuk mengetahui kekurangan-kekurangan, sehingga bisa diperbaiki pada tindakan di siklus II. RKH dapat dilihat di lampiran.

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Merancang kembali kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan hasil refleksi terhadap siklus I.

2) Merumuskan rancangan kegiatan pembelajaran dengan guru sesuai tema, yaitu meningkatkan kosakata Bahasa Inggris anak TK melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. b. Pelaksanaan

Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dan foto kegiatan.

c. Refleksi

Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan pembelajaran atau tindakan di siklus II. Analisis dilakukan setelah pelaksanaan tindakan, untuk memperoleh


(32)

gambaran atas pelaksanaan tindakan dan observasi, kemudian dijadikan perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya. RKH dapat dilihat di lampiran.

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Taman Kanak-kanak Saifullah Sukajadi Bandung. Adapun kelompok yang dijadikan penelitian adalah kelompok B yang berjumlah 10 orang. Dari 10 orang anak ini terdiri dari 7 laki-laki dan 3 perempuan.

3.3 Penjelasan Istilah

Dalam penelitian tindakan kelas ini, terdapat beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara operasional dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kosakata Bahasa Inggris

Kosakata Bahasa Inggris adalah sebuah komponen yang begitu penting di dalam pembelajaran. Tanpa memahami kosakata, kita tidak mampu menangkap ide saat mendengar (listening), memahami bacaan disaat membaca (reading), mengucapkan sesuatu disaat berbicara (speaking), dan menuliskan kata-kata yang mempunyai maksud tertentu disaat pembelajaran writing skill.

2. Metode Bercerita

Metode bercerita adalah suatu cara untuk menambah kosakata bahasa Inggris melalui kegiatan bercerita dengan menggunakan bahasa Inggris. Pembelajaran yang digunakan oleh guru dengan cara menyampaikan informas, menyampaikan cerita atau member penjelasan pada anak secara lisan. Guru membawakan cerita menarik dengan memperhatikan teknik bercerita seperti bercerita dengan nada suara yang berbeda sesuai dengan karakter tokoh dalam buku cerita.


(33)

3. Media Boneka Jari

Boneka jari merupakan media boneka tiruan yang digunakan untuk bercerita yang dimainkan oleh jari-jari tangan, dapat dipakai untuk media bercerita anak, melatih daya imajinasi anak, atau juga sebagai alat peraga di taman kanak-kanak. Boneka jari digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan yang dapat merangsang pemikiran, perasaan, minat serta perhatian anak yang dirancang sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar berlangsung menarik dan menyenangkan.

4. Media Kartu Bergambar

Kartu bergambar (Flash Card) adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata. Gambar-gambar pada kartu bergambar dikelompok-kelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka. Kartu bergambar dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat, hanya dalam 1 detik untuk masing-masing kartu. Tujuannya yaitu melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah alat penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur tingkah laku siswa pada waktu belajar dan perilaku guru saat mengajar. Berkaitan dengan hal tersebut, Muslihuddin (2009: 60) menyatakan bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan/pengambilan data untuk memotret sejauh mana efek


(34)

tindakan yang telah mencapai sasaran. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kosakata bahasa Inggris anak TK melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, perencanaan pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, materi, media, metode dan evaluasi.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah kegiatan pencatatan kejadian-kejadian penting yang ditemukan pada saat proses pembelajaran/tindakan. Catatan lapangan dalam penelitian ini meliputi:

a. Catatan hasil observasi peneliti selama proses tindakan berlangsung, b. Catatan hasil diskusi peneliti dan guru setelah pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang dicatat peneliti dan didiskusikan dengan guru adalah mengenai persepsi guru serta aktivitas dan sikap anak didik selama pelaksanaan tindakan.

3. Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang pembelajaran yang selama ini dilakukan di TK Saifullah Sukajadi Bandung dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak, baik itu mengenai tujuan pembelajaran, materi, media, metode dan evaluasi yang digunakan ataupun kendala-kendala yang dihadapi oleh guru.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak taman kanak-kanak melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. Studi


(35)

dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengecek kesesuaian data. Studi dokumentasi dilakukan terhadap data-data yang dimiliki oleh TK Saifullah dan dokumen-dokumen lain yang menunjang.

Menurut Wiriatmaja (2005) menyatakan bahwa rekaman foto merupakan alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas. Foto-foto yang dijadikan alat pengumpulan data merupakan foto yang diambil pada saat sedang berjalannya kegiatan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar dari mulai awal sampai akhir pembelajaran berlangsung.

3.5 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006), istrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pedoman observasi, lembar wawancara pada guru kelas dan kisi-kisi penelitian. Kisi-kisi pedoman observasi dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

“Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar”

No Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan

1. Kosakata Bahasa Inggris

1)Kosakata benda-benda universal

 Menyebutkan nama-nama binatang dalam

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang ayam


(36)

bahasa Inggris (chicken)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang bebek (duck)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang kucing (cat)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang ikan (fish)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang kambing

(sheep)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang sapi (cow)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang kuda (horse)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang kura-kura

(turtle)


(37)

menyebutkan nama binatang gajah

(elephant)

 Anak dapat

menyebutkan nama binatang singa (lion)

2)Kosakata khusus

 Menyebutkan bagian-bagian dari binatang dengan bahasa Inggris

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari ayam, jengger (cockscomb)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari bebek, pelatuk ( trigger)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari kucing, kumis (mustache)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari ikan, sirip

(fins)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari kambing,


(38)

tanduk (horn)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari sapi, ekor

(tail)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari kuda, rambut (hair)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari kura-kura, tempurung (shell)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari gajah, belalai (proboscis)

 Anak dapat

menyebutkan nama bagian dari singa, taring (fangs)

3) Kata bilangan pokok

 Menyebutkan urutan bilangan 1-10

 Anak dapat

menyebutkan urutan bilangan 1-10 dalam bahasa Inggris


(39)

- 1 (one)

- 2 (two)

- 3 (three)

- 4 (four)

- 5 (five)

- 6 (six)

- 7 (seven)

- 8 (eight)

- 9 (nine)

- 10 (ten)

2. Media Boneka Jari

1) Perencanaan pembelajaran

a. Komponen pembelajaran

1) Perumusan tujuan pembelajaran 2) Perencanaan materi

pembelajaran 3) Pemilihan

media/sumber belajar 4) Penentuan evaluasi b.Dokumentasi perencanaan pembelajaran 1) Kurikulum pembelajaran yang digunakan 2) Perencanaan Rancangan Kegiatan Mingguan (RKM) 3) Perencanaan Rancangan Kegiatan Harian (RKH)


(40)

2)Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

a. Aktivitas guru 1) Melaksanakan apersepsi

2) Menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan 3) Menyediakan media

boneka jari yang akan digunakan

4) Menyampaikan materi

5) Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang media yang akan diperlihatkan 6) Mengajukan

pertanyaan yang berkaitan dengan media yang akan diperlihatkan b. Aktivitas anak 1) Mendengarkan

penjelasan guru yang berkaitan dengan tujuan dan tema media boneka jari 2) Mengikuti


(41)

pembelajaran 3) Menyimak cerita

yang dibawakan guru 4) Menjawab pertanyaan

guru yang berkaitan dengan cerita dan media boneka jari c. Evaluasi 1) Anak dapat melihat

gambar yang diperlihatkan 2) Anak menjawab

pertanyaan mengenai cerita dan media boneka jari

3) Setiap jawaban anak memiliki nilai 1 poin.

Tabel 3.2

Instrumen Observasi Anak Saat Tindakan Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Kosakata Bahasa

Inggris

No Pernyataan

Hasil Pengamatan

B C K


(42)

1  Anak dapat menyebutkan nama binatang ayam (chicken)

2  Anak dapat menyebutkan nama binatang bebek (duck)

3  Anak dapat menyebutkan nama binatang kucing (cat)

4  Anak dapat menyebutkan nama binatang ikan (fish

5  Anak dapat menyebutkan nama binatang kambing

(sheep)

6  Anak dapat menyebutkan nama binatang sapi (cow)

7  Anak dapat menyebutkan nama binatang kuda (horse)

8  Anak dapat menyebutkan nama binatang kura-kura

(turtle)

9  Anak dapat menyebutkan nama binatang gajah

(elephant)

10  Anak dapat menyebutkan nama binatang singa (lion)

Kosakata khusus

1  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari ayam, jengger (cockscomb)

 Anak dapat menyebutkan nama bagian dari singa, taring

(fangs)

2  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari bebek, pelatuk ( trigger)

3  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kucing, kumis (mustache)

4  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari ikan, sirip


(43)

5  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kambing, tanduk (horn)

6  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari sapi, ekor

(tail)

7  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kuda, rambut (hair)

8  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kura-kura, tempurung (shell)

9  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari gajah, belalai (proboscis)

10  Anak dapat menyebutkan nama bagian dari singa, taring

(fangs)

Kata bilangan pokok

1  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 (one)

2  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 2 (two)

3  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 3 (three)

4  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 4 (four)

5  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 5 (five)

6  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 6 (six)

7  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 7 (seven)

8  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 8 (eight)

9  Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 9 (nine)


(44)

Indikator Penilaian Kosakata Bahasa Inggris Anak Kriteria “Baik” (Anak sudah mampu sendiri tanpa bantuan guru)

1. Anak dapat menyebutkan nama binatang ayam (chicken) tanpa bantuan guru. 2. Anak dapat menyebutkan nama binatang bebek (duck) tanpa bantuan guru. 3. Anak dapat menyebutkan nama binatang kucing (cat) tanpa bantuan guru. 4. Anak dapat menyebutkan nama binatang ikan (fish) tanpa bantuan guru. 5. Anak dapat menyebutkan nama binatang kambing (sheep) tanpa bantuan guru. 6. Anak dapat menyebutkan nama binatang sapi (cow) tanpa bantuan guru. 7. Anak dapat menyebutkan nama binatang kuda (horse) tanpa bantuan guru. 8. Anak dapat menyebutkan nama binatang kura-kura (turtle) tanpa bantuan

guru.

9. Anak dapat menyebutkan nama binatang gajah (elephant) tanpa bantuan guru. 10.Anak dapat menyebutkan nama binatang singa (lion) tanpa bantuan guru. 11.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari ayam, jengger (cockscomb) tanpa

bantuan guru.

12.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari bebek, pelatuk ( trigger) tanpa bantuan guru.

13.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kucing, kumis (mustache)tanpa bantuan guru.

14.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari ikan, sirip (fins) tanpa bantuan guru.

15.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kambing, tanduk (horn) tanpa bantuan guru.

16.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari sapi, ekor (tail) tanpa bantuan guru.


(45)

17.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kuda, rambut (hair) tanpa bantuan guru.

18.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kura-kura, tempurung (shell)tanpa bantuan guru.

19.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari gajah, belalai (proboscis) tanpa bantuan guru.

20.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari singa, taring (fangs)tanpa bantuan guru.

21.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 (one)tanpa bantuan guru. 22.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 2 (two) tanpa bantuan guru. 23.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 3 (three)tanpa bantuan guru. 24.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 4 (four)tanpa bantuan guru. 25.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 5 (five) tanpa bantuan guru. 26.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 6 (six) tanpa bantuan guru. 27.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 7 (seven)tanpa bantuan guru. 28.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 8 (eight)tanpa bantuan guru. 29.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 9 (nine) tanpa bantuan guru. 30.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 10 (ten)tanpa bantuan guru.

Indikator Penilaian Kosakata Bahasa Inggris Anak Kriteria Cukup (Anak mampu dengan bantuan/motivasi guru)

1. Anak dapat menyebutkan nama binatang ayam (chicken) dengan bantuan/ motivasi guru.

2. Anak dapat menyebutkan nama binatang bebek (duck) dengan bantuan/ motivasi guru.


(46)

3. Anak dapat menyebutkan nama binatang kucing (cat) dengan bantuan/ motivasi guru.

4. Anak dapat menyebutkan nama binatang ikan (fish)dengan bantuan/ motivasi guru.

5. Anak dapat menyebutkan nama binatang kambing (sheep)dengan bantuan/ motivasi guru.

6. Anak dapat menyebutkan nama binatang sapi (cow)dengan bantuan/ motivasi guru.

7. Anak dapat menyebutkan nama binatang kuda (horse)dengan bantuan/ motivasi guru.

8. Anak dapat menyebutkan nama binatang kura-kura (turtle)dengan bantuan/ motivasi guru.

9. Anak dapat menyebutkan nama binatang gajah (elephant)dengan bantuan/ motivasi guru.

10.Anak dapat menyebutkan nama binatang singa (lion)dengan bantuan/ motivasi guru.

11.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari ayam, jengger (cockscomb)dengan bantuan/ motivasi guru.

12.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari bebek, pelatuk ( trigger)dengan bantuan/ motivasi guru.

13.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kucing, kumis (mustache) dengan bantuan/ motivasi guru.

14.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari ikan, sirip (fins)dengan bantuan/ motivasi guru.

15.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kambing, tanduk (horn)dengan bantuan/ motivasi guru.


(47)

16.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari sapi, ekor (tail)dengan bantuan/ motivasi guru.

17.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kuda, rambut (hair)dengan bantuan/ motivasi guru.

18.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari kura-kura, tempurung (shell)

dengan bantuan/ motivasi guru.

19.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari gajah, belalai (proboscis)dengan bantuan/ motivasi guru.

20.Anak dapat menyebutkan nama bagian dari singa, taring (fangs) dengan bantuan/ motivasi guru.

21.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 (one) dengan bantuan/ motivasi guru.

22.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 2 (two)dengan bantuan/ motivasi guru.

23.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 3 (three)dengan bantuan/ motivasi guru.

24.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 4 (four) dengan bantuan/ motivasi guru.

25.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 5 (five)dengan bantuan/ motivasi guru.

26.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 6 (six)dengan bantuan/ motivasi guru.

27.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 7 (seven) dengan bantuan/ motivasi guru.

28.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 8 (eight) dengan bantuan/ motivasi guru.


(48)

29.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 9 (nine)dengan bantuan/ motivasi guru.

30.Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 10 (ten) dengan bantuan/ motivasi guru.

Indikator Penilaian Kosakata Bahasa Inggris Anak Kriteria Kurang (Anak belum mampu, walaupun sudah dimotivasi guru)

1. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang ayam (chicken)walaupun sudah dimotivasi guru.

2. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang bebek (duck)walaupun sudah dimotivasi guru.

3. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang kucing (cat)walaupun sudah dimotivasi guru.

4. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang ikan (fish)walaupun sudah dimotivasi guru.

5. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang kambing (sheep)walaupun sudah dimotivasi guru.

6. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang sapi (cow)walaupun sudah dimotivasi guru.

7. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang kuda (horse)walaupun sudah dimotivasi guru.

8. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang kura-kura (turtle)walaupun sudah dimotivasi guru.

9. Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang gajah (elephant)walaupun sudah dimotivasi guru.


(49)

10.Anak tidak dapat menyebutkan nama binatang singa (lion)walaupun sudah dimotivasi guru.

11.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari ayam, jengger

(cockscomb)walaupun sudah dimotivasi guru.

12.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari bebek, pelatuk ( trigger)walaupun sudah dimotivasi guru.

13.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari kucing, kumis (mustache)

walaupun sudah dimotivasi guru.

14.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari ikan, sirip (fins)walaupun sudah dimotivasi guru.

15.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari kambing, tanduk

(horn)walaupun sudah dimotivasi guru.

16.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari sapi, ekor (tail)walaupun sudah dimotivasi guru.

17.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari kuda, rambut

(hair)walaupun sudah dimotivasi guru.

18.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari kura-kura, tempurung (shell)

walaupun sudah dimotivasi guru.

19.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari gajah, belalai

(proboscis)walaupun sudah dimotivasi guru.

20.Anak tidak dapat menyebutkan nama bagian dari singa, taring (fangs)

walaupun sudah dimotivasi guru.

21.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 (one) walaupun sudah dimotivasi guru.

22.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 2 (two)walaupun sudah dimotivasi guru.


(50)

23.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 3 (three) walaupun sudah dimotivasi guru.

24.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 4 (four) walaupun sudah dimotivasi guru.

25.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 5 (five)walaupun sudah dimotivasi guru.

26.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 6 (six)walaupun sudah dimotivasi guru.

27.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 7 (seven) walaupun sudah dimotivasi guru.

28.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 8 (eight) walaupun sudah dimotivasi guru.

29.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 9 (nine)walaupun sudah dimotivasi guru.

30.Anak tidak dapat menyebutkan urutan bilangan 10 (ten) walaupun sudah dimotivasi guru.

Penulis juga merancang pedoman observasi kinerja guru dalam penelitian tindakan kelas, seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3.3

Data Observasi Kinerja Guru

Hari/Tanggal : Nama Guru : Siklus I :

No Kegiatan Pengamatan


(51)

PERSIAPAN 1 Mengkondisikan anak untuk tertib

2 Menyiapkan buku cerita yang akan dipergunakan 3 Mengatur posisi duduk anak

4 Menjelaskan pada anak tentang apa yang akan diceritakan PELAKSANAAN

5 Melaksanakan apersepsi

6 Bercerita dengan menggunakan buku cerita dengan menggunakan media boneka jari

7 Bercerita menggunakan media boneka jari dengan mimik muka yang sesuai dengan tokoh yang ada di dalam buku cerita

8 Bercerita sambil mengikutsertakan anak dalam

menceritakan isi buku cerita dengan menggunakan media boneka jari

PENUTUP

9 Memberikan kesempatan kepada anak untuk bercerita menggunakan boneka jari sesuai dengan isi cerita yang dilihat dan didengar dibuku cerita secara singkat dengan bahasanya sendiri

10 Mengadakan tanya jawab dengan anak mengenai cerita dalam buku cerita

3.6Analisis Data

Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tahap ini berlangsung dari awal sampai akhir. Dalam penelitian ini, data hasil penelitian akan


(52)

dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan tiga tahap yang dilakukan secara berulang sejak proses pengambilan data dilakukan. Nasution (Sugiyono, 2009: 245) mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif, analisis data telah dimulai sejak merumuskan masalah dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, selama berlangsungnya penelitian, terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan model teknik interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984).

Menurut Sugiyono (2009: 246) aktivitas dalam analisis data interaktif, yaitudata reduction, data display dan conclution drawing/verification.

1. Reduksi Data(Data Reduction)

Reduksi data adalah merangkum setiap data yang ada agar lebih mudah dipahami, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Adapun data-data yang dimaksud untuk direduksi adalah data-data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai peningkatan kosakata bahasa Inggris anak TK melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar.

2. Paparan Data (Data Display)

Data yang telah direduksi perlu dipaparkan dalam bentuk narasi dengan tertata rapi yang menyeluruh pada setiap aspek kosakata bahasa Inggris anak.

3. Kesimpulan Verification (Conclusion Drawing)

Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu dan kesimpulan akhir pada siklus kedua atau terakhir.


(53)

3.7Validasi Data

Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dari hasil penelitian. Validitas data merupakan kegiatan yang penting dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Wiriatmaja (2005: 17) validitas data merupakan istilah alternative dengan standar rasional untuk menilai kredibilitas penelitian kualitatif, diperlukan beberapa persyaratan yaitu:

1. Member-check

Member-check ini dilakukan untuk memeriksa kembali kebenaran dan keterangan atau informasi data yang diperoleh dari peneliti selama observasi, wawancara, dan catatan lapangan berlangsung dari sumber data. Peneliti mendiskusikan hasil kegiatan di setiap akhir pembelajaran atau tindakan dengan guru TK.

2. Triangulasi

Triangulasi dilakukan untuk memeriksa kembali kebenaran hasil observasi dengan cara mengkonfirmasikannya kepada guru pendamping TK Saifullah kelompok B.

3. Audit Trail

Audit Trail yaitu memeriksa catatan yang ditulis oleh peneliti pada saat tindakan berlangsung. Pada tahap ini, peneliti meminta pendapat dan bertukar pikiran dengan guru TK mengenai kekurangan maupun kendala yang ditemui ketika pelaksanaan pembelajaran atau tindakan.

4. Expert Opinion (Pandangan Para Ahli)

Teknis validitas ini merupakan proses mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada pembimbing untuk mendapatkan arahan terhadap


(54)

masalah-masalah yang ada dalam penelitian. Teknik validasi ini untuk memperbaiki atau memodifikasi setelah mendapatkan masukan dan arahan-arahan dari pembimbing dan para ahli di bidangnya.


(55)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap penerapan metode bercerita dengan menggunakan memdia boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah Sukajadi Bandung, secara umum menunjukkan bahwa kosakata bahasa Inggris anak meningkat signifikan melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar.

5.1.1 Kondisi Objektif Kosakata Bahasa Inggris Anak TK SaifullahSukajadi Bandung

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi sebelum diterapkannya metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah Sukajadi Bandung masih rendah.

2. Rendahnya tingkat kosakata bahasa Inggris anakdi TK Saifullahdisebabkan olehmasih rendahnya kemampuan penguasaan bahasa Inggris pada guru, sehingga pembelajaran bahasa Inggris kurang berkembang optimal.

3. Pembelajaran masih berpusat kepada guru artinya pembicaraan yang banyak didominasi oleh guru.

4. Terbatasnya media yang digunakan pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran hanya menggunakan buku cerita, kartu kata dan majalah pembelajaran.


(56)

5.1.2 Pelaksanaan Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak TK Saifullah Sukajadi Bandung

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jaridan kartu bergambar menarik perhatian dan minat anak untuk belajar dengan bahasa Inggris, anak terlihat antusias mengikuti pembelajaran tersebut.

2. Pentingnya penguasaan bahasa Inggris yang harus dimiliki oleh guru akan berimbas terhadap proses pembelajaran kosakata bahasa Inggris anak.

3. Teknik bercerita, mimik muka dan intonasi suara harus dikuasai oleh guru karena sangat penting peranannya agar anak tertarik untuk memperhatikan cerita.

4. Penggunaan media pada saat proses pembelajaran bercerita mempunyai peranan yang sangat penting, karena denga media akan mendukung cerita untuk lebih hidup dan untuk menarik perhatian anak.

5.1.3 Peningkatan Kosakata Bahasa Inggris Anak di TK Saifullah Sukajadi Bandung Setelah dilakukan Metode Bercerita dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi setelah diterapkannyametode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, dapat disimpulkan:


(57)

110

1. Metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar dapat meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak pada setiap siklusnya.

2. Keberhasilan penerapan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak dipengaruhi oleh kesiapan guru yang lebih maksimal dalam menyampaikan cerita dan penguasaan bahasa Inggris yang lebih matang serta kualitas dari penggunaan media boneka jari dan kartu bergambar. 3. Yang harus diperhatikan oleh guru pada saat bercerita adalah olah vokal

suara, terampil dalam berekspresi. Selain itu di dalam bercerita media memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung sebuah cerita untuk lebih menarik.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa rekomendasi yang diajukan peneliti, yaitu:

1. Untuk Pihak Sekolah

 Menyediakan media pembelajaran yang lebih efektif dan bervariasi dalam proses pembelajaran. Misalnya, menyediakan media boneka jari dan kartu bergambar sebagai media dalam kegiatan bercerita.

 Memotivasi dan memfasilitasi guru untuk terus mengembangkan penguasaan bahasa Inggris.

2. Untuk Guru

 Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, hendaknya guru lebih kreatif untuk membuat kegiatan pembelajaran lebih bervariasi sehingga pada proses pembelajaran akan lebih menarik, termotivasi, dan lebih menyenangkan bagi anak.


(58)

 Guru senantiasa mengembangkan atau berinovasi dalam melaksanakan kegiatan bercerita khususnya kegiatan bercerita menggunakan bahasa Inggris untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak.

 Guru senantiasa meningkatkan penguasaan bahasa Inggris.

 Guru senantiasa menggunakan media tiga dimensi saat pembelajaran karena anak dapat melihat langsung bentuk visual dalam bentuk tiruan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

 Peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperdalam metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak, dengan menggunakan instrumen yang berbeda.

 Diharapkan dapat menggunakan metode dan media yang bervariasi dalam membantu anak TK dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggrisnya.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Akmapala.(2012). Pengertian Media Pembelajaran. [online]. Tersedia: (blogspot.com/2012/04/pengertian-media-pembelajaran-education.html). [1 Oktober 2013]

Arsyad, A. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Bengkalis-school.(2008). Pengertian Bahasa Inggris. [online]. Tersedia: ( http://bengkalis-school.blogspot.com/2008/07/pengertian-bahasa-inggris.html). [28 Januari 2010]

Duneeya.(2010). Boneka Jari Multifungsi. [online]. Tersedia:

(http://duneeya.multiply.com/journal/item/8/Boneka_Jari_Multifungsi). [12 Juni 2010]

Duniaparenting.(2013). Kartu Bergambar. [online]. Tersedia:

(duniaparenting.com/tag/kartu-bergambar.html). [3 Oktober 2013)

Dhieni, N. et al. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka Eliyawati, dkk. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini.

Jakarta: Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Ermayani, D. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Peningkatan Kosakata Dasar Anak Usia Dini Usia 4-5 tahun. Skripsi.Tidak diterbitkan. Bandung: PGTKFIP UPI.

Gantini, L. (2011). Metode Bercerita dengan Menggunakan Media Boneka untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara. Skripsi Sarjana PGPAUD FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan. Hamalik.(1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hurlock, B. E. (1990). Perkembangan Anak Jilid I. (diterjemahkan oleh: Meitasari Tjandrasa). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, B. E. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Jubaedah, S. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak TK Melalui Penggunaan Media Boneka Tangan (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Al-Amin Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat).Skripsi.Tidak diterbitkan.PGPAUDFIP UPI.

Mariana, Hendarto. (2010). Meningkatkan Minat Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Metode Permainan. [online]. Tersedia: (http://www.bpkpenabur.or.id/node/7844) [1 Oktober


(60)

(http://rumahoci.multiply.com/photos/album/3/boneka_jari). [28 Januari 2010]

Sadiman, Arief. (2008). Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Satriani, M. (2009). Pengaruh Penggunaan Metode Bercerita Dengan Gambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini. Skripsi.Tidak diterbitkan. Bandung: PGPAUDFIP UPI. Solehudin, M. (1997).Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Sugiono.(2008). Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. (1986). Pengajaran Kosakata. Bandung: Aksara Tarigan, Henry Guntur. (1984). Psikolinguistik. Bandung: Angkasa.

Usman, H. Arifin dan Yamin.(1979). Pengantar Ilmu Kosakata. Padang: Fakultas Sastra IKIP Padang.

Wartawarga, G. (2010). Pengertian Boneka Adalah tiruan Dari bentuk Manusia[online].Tersedia:

( http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/pengertian-boneka-adalah-tiruan-dari-bentuk-manusia/). [12 Juni 2010]

Wiriatmadja, R. (2005). Pengertian, Peranan, dan Fungsi Media Pengajaran Perspektif

Bahasa Arab.[online]. Tersedia:

http://ahmadyaniar.blogspot.com/2011/10/pengertian-peranan-dan-fungsi-media.html [21 Juli 2012]


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap penerapan metode bercerita dengan menggunakan memdia boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah Sukajadi Bandung, secara umum menunjukkan bahwa kosakata bahasa Inggris anak meningkat signifikan melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar.

5.1.1 Kondisi Objektif Kosakata Bahasa Inggris Anak TK SaifullahSukajadi Bandung

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi sebelum diterapkannya metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah Sukajadi Bandung masih rendah.

2. Rendahnya tingkat kosakata bahasa Inggris anakdi TK Saifullahdisebabkan olehmasih rendahnya kemampuan penguasaan bahasa Inggris pada guru, sehingga pembelajaran bahasa Inggris kurang berkembang optimal.

3. Pembelajaran masih berpusat kepada guru artinya pembicaraan yang banyak didominasi oleh guru.

4. Terbatasnya media yang digunakan pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran hanya menggunakan buku cerita, kartu kata dan majalah pembelajaran.


(2)

109

Hanna Rachmawati Purnamasari, 2013

Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari Dan Kartu Bergambar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.1.2 Pelaksanaan Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak TK Saifullah Sukajadi Bandung

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jaridan kartu bergambar menarik perhatian dan minat anak untuk belajar dengan bahasa Inggris, anak terlihat antusias mengikuti pembelajaran tersebut.

2. Pentingnya penguasaan bahasa Inggris yang harus dimiliki oleh guru akan berimbas terhadap proses pembelajaran kosakata bahasa Inggris anak.

3. Teknik bercerita, mimik muka dan intonasi suara harus dikuasai oleh guru karena sangat penting peranannya agar anak tertarik untuk memperhatikan cerita.

4. Penggunaan media pada saat proses pembelajaran bercerita mempunyai peranan yang sangat penting, karena denga media akan mendukung cerita untuk lebih hidup dan untuk menarik perhatian anak.

5.1.3 Peningkatan Kosakata Bahasa Inggris Anak di TK Saifullah Sukajadi Bandung Setelah dilakukan Metode Bercerita dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi setelah diterapkannyametode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar, dapat disimpulkan:


(3)

1. Metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar dapat meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak pada setiap siklusnya.

2. Keberhasilan penerapan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak dipengaruhi oleh kesiapan guru yang lebih maksimal dalam menyampaikan cerita dan penguasaan bahasa Inggris yang lebih matang serta kualitas dari penggunaan media boneka jari dan kartu bergambar. 3. Yang harus diperhatikan oleh guru pada saat bercerita adalah olah vokal

suara, terampil dalam berekspresi. Selain itu di dalam bercerita media memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung sebuah cerita untuk lebih menarik.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa rekomendasi yang diajukan peneliti, yaitu:

1. Untuk Pihak Sekolah

 Menyediakan media pembelajaran yang lebih efektif dan bervariasi dalam proses pembelajaran. Misalnya, menyediakan media boneka jari dan kartu bergambar sebagai media dalam kegiatan bercerita.

 Memotivasi dan memfasilitasi guru untuk terus mengembangkan penguasaan bahasa Inggris.

2. Untuk Guru

 Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, hendaknya guru lebih kreatif untuk membuat kegiatan pembelajaran lebih bervariasi sehingga pada proses pembelajaran akan lebih menarik, termotivasi, dan lebih menyenangkan bagi anak.


(4)

111

Hanna Rachmawati Purnamasari, 2013

Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari Dan Kartu Bergambar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Guru senantiasa mengembangkan atau berinovasi dalam melaksanakan kegiatan bercerita khususnya kegiatan bercerita menggunakan bahasa Inggris untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak.

 Guru senantiasa meningkatkan penguasaan bahasa Inggris.

 Guru senantiasa menggunakan media tiga dimensi saat pembelajaran karena anak dapat melihat langsung bentuk visual dalam bentuk tiruan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

 Peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperdalam metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak, dengan menggunakan instrumen yang berbeda.

 Diharapkan dapat menggunakan metode dan media yang bervariasi dalam membantu anak TK dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggrisnya.


(5)

Akmapala.(2012). Pengertian Media Pembelajaran. [online]. Tersedia: (blogspot.com/2012/04/pengertian-media-pembelajaran-education.html). [1 Oktober 2013]

Arsyad, A. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Bengkalis-school.(2008). Pengertian Bahasa Inggris. [online]. Tersedia: ( http://bengkalis-school.blogspot.com/2008/07/pengertian-bahasa-inggris.html). [28 Januari 2010]

Duneeya.(2010). Boneka Jari Multifungsi. [online]. Tersedia:

(http://duneeya.multiply.com/journal/item/8/Boneka_Jari_Multifungsi). [12 Juni

2010]

Duniaparenting.(2013). Kartu Bergambar. [online]. Tersedia: (duniaparenting.com/tag/kartu-bergambar.html). [3 Oktober 2013)

Dhieni, N. et al. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka Eliyawati, dkk. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini.

Jakarta: Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Ermayani, D. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Peningkatan Kosakata Dasar Anak Usia Dini Usia 4-5 tahun. Skripsi.Tidak diterbitkan. Bandung: PGTKFIP UPI.

Gantini, L. (2011). Metode Bercerita dengan Menggunakan Media Boneka untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara. Skripsi Sarjana PGPAUD FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan. Hamalik.(1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hurlock, B. E. (1990). Perkembangan Anak Jilid I. (diterjemahkan oleh: Meitasari Tjandrasa). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, B. E. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Jubaedah, S. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak TK Melalui Penggunaan Media Boneka Tangan (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Al-Amin Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat).Skripsi.Tidak diterbitkan.PGPAUDFIP UPI.

Mariana, Hendarto. (2010). Meningkatkan Minat Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Metode Permainan. [online]. Tersedia: (http://www.bpkpenabur.or.id/node/7844) [1 Oktober


(6)

Hanna Rachmawati Purnamasari, 2013

Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari Dan Kartu Bergambar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moeslichatoen.(2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta Rumah, Oci.(2008). BonekaJari.[online]. Tersedia:

(http://rumahoci.multiply.com/photos/album/3/boneka_jari). [28 Januari 2010]

Sadiman, Arief. (2008). Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Satriani, M. (2009). Pengaruh Penggunaan Metode Bercerita Dengan Gambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini. Skripsi.Tidak diterbitkan. Bandung: PGPAUDFIP UPI. Solehudin, M. (1997).Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Sugiono.(2008). Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. (1986). Pengajaran Kosakata. Bandung: Aksara Tarigan, Henry Guntur. (1984). Psikolinguistik. Bandung: Angkasa.

Usman, H. Arifin dan Yamin.(1979). Pengantar Ilmu Kosakata. Padang: Fakultas Sastra IKIP Padang.

Wartawarga, G. (2010). Pengertian Boneka Adalah tiruan Dari bentuk Manusia[online].Tersedia: ( http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/pengertian-boneka-adalah-tiruan-dari-bentuk-manusia/). [12 Juni 2010]

Wiriatmadja, R. (2005). Pengertian, Peranan, dan Fungsi Media Pengajaran Perspektif

Bahasa Arab.[online]. Tersedia:

http://ahmadyaniar.blogspot.com/2011/10/pengertian-peranan-dan-fungsi-media.html [21 Juli 2012]


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA Upaya meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui bercerita dengan boneka tangan pada anak kelompok a di taman kanak-kanak aisyiyah cabang kartasura tahun pelajaran 2013

0 3 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN Upaya meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui bercerita dengan boneka tangan pada anak kelompok a di taman kanak-kanak aisyiyah cabang kartasura tahun pelajaran 2013/2014.

0 3 11

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan melalui Metode Bercerita dengan Boneka Tangan pada Anak Kelompok B Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Ber

0 1 16

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan melalui Metode Bercerita dengan Boneka Tangan pada Anak Kelompok B Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Ber

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU SUKU KATA BERGAMBAR.

0 3 32

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO.

0 6 35

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO.

5 11 40

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK.

1 1 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN BONEKA JARI.

0 4 48

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI CIBEREM KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014

0 2 14