PERBANDINGAN HASIL LATIHAN ANTARA PASING BAWAH KEDINDING DENGAN PASSING BAWAH BERPASANGAN PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTAKURIKULER BOLAVOLI DI SMPN 2 MAJA : Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.

(1)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN HASIL LATIHAN ANTARA PASING BAWAH KEDINDING DENGAN PASSING BAWAH BERPASANGAN PADA SISWA YANG

MENGIKUTI EKSTAKURIKULER BOLAVOLI DI SMPN 2 MAJA (KECAMATAN MAJA KABUPATEN MAJALENGKA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh:

Pajar Anugrah Prasetio 0901841

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PERBANDINGAN HASIL LATIHAN ANTARA PASING BAWAH KEDINDING DENGAN PASSING BAWAH BERPASANGAN PADA SISWA YANG

MENGIKUTI EKSTAKURIKULER BOLAVOLI DI SMPN 2 MAJA (KECAMATAN MAJA KABUPATEN MAJALENGKA)

Oleh

Pajar Anugrah Prasetio

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Pajar Anugrah Prasetio 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang- undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,


(3)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PAJAR ANUGRAH PRASETIO 0901841

PERBANDINGAN HASIL LATIHAN ANTARA PASING BAWAH KEDINDING DENGAN PASSING BAWAH BERPASANGAN PADA SISWA YANG

MENGIKUTI EKSTAKURIKULER BOLAVOLI DI SMPN 2 MAJA (KECAMATAN MAJA KABUPATEN MAJALENGKA)


(4)

ABSTRAK

PERBANDINGAN HASIL LATIHAN ANTARA PASING BAWAH KEDINDING DENGAN PASSING BAWAH BERPASANGAN PADA SISWA YANG

MENGIKUTI EKSTAKURIKULER BOLAVOLI DI SMPN 2 MAJA (KECAMATAN MAJA KABUPATEN MAJALENGKA)

Oleh

Pajar Anugrah Prasetio 0901841

Passing bawah merupakan salah satu teknik dasar Bolavoli yang sangat penting. Teknik ini digunakan untuk menerima servis, menerima spike, serta yang paling penting adalah untuk mengembalikan bola ke pengumpan atau tosser agar pengumpan dapat menciptakan serangan dengan mengumpan bola pada spiker untuk menjatuhkan bola di daerah lawan demi untuk mendapatkan angka. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) ingin mengetahui pengaruh treatment passing bawah ke dinding terhadap keterampilan passing bawah. (2) pengaruh latihan passing bawah berpasangan terhadap keterampilan passing bawah. (3) perbandingan hasil latihan passing bawah ke dinding dengan hasil latihan passing bawah berpasangan. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental pre and post test design dengan kelompok sampel menggunakan dua kelompok sampel yaitu Sampel A dan Sampel B yang masing-masing diberikan perlakuan yang berbeda. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh. Sampel merupakan siswa SMPN 2 Maja yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli. Hasil akhir penelitian yaitu (1) Terdapat pengaruh latihan passing bawah ke dinding terhadap keterampulan passing bawah. (2) Terdapat pengaruh latihan passing bawah berpasangan terhadap keterampilan passing bawah. (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil bentuk latihan passing bawah ke dinding dengan hasil bentuk latihan passing berpasangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dasar lain pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMPN 2 Maja.

Kata Kunci : Passing Bawah Bolavoli, Latihan Passing Bawah Ke Dinding, Latihan Passing Bawah Berpasangan.


(5)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… ix

BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ……… 3

D. Manfaat Penelitian ………. 4

E. Batasan Masalah ……… 5

F. Metode Penelitian ………... 6

BAB II. Kajian Pustaka A. Latihan Dalam Peningkatan Keterampilan Bolavoli………. 7

B. Latihan Passing Bawah ke Dinding ………. 13

C. Latihan Passing Bawah Berpasangan ………..…… 16

D. Permainan Bolavoli Pada Ekstrakurikuler ……… 18

E. Hasil Penelitian Terdahulu ……… 19

F. Anggapan Dasar ……… 20

G. Hipotesis ……… 22

BAB III. Metode Penelitian A. Lokasi dan Sampel Penelitian ……… 24


(6)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

C. Metode Penelitian ………. 25

D. Program Treatment ………. 27

E. Definisi Operasional ……… 33

F. Instrumen Penelitian ……….. 34

G. Pelaksanaan Penelitian ………...…… 36

H. Pengolahan Data ……… 37

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan A.Pengolahan Data……… 40

1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Passing Bawah Ke Dinding…………..….. 41

2. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Passing bawah Berpasangan ………..……. 44

3. Ujji Beda (Uji t) Perbandingan latihan passing bawah ke dinding dengan passing bawah berpasang………...…… 47

B. Pembahasan………..……… 48

BAB V. Kesimpulan A. Kesimpulan ………. 50

B. Saran ……… 51

Daftar Pustaka ……….. 52

Lampiran –Lampiran ……… 54


(7)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel Halaman

3.1 Program Latihan Passing Bawah ke Dinding ………. 31

3.2 Program Latihan Passing Bawah Berpasangan ……… 32

3.3 Norma Tes Passing Bawah Bolavoli ……….36

4.1 Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok A……… 41

4.2 Uji Normalitas………. 45

4.3 Uji Hipotesis ………... 42

4.4 Uji Regresi ……… 43

4.5 Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok B ………. 44

4.6 Uji Normalitas ………. 45

4.7 Uji Hipotesis ………. 45

4.8 Uji Regresi…….……… 46

4.9 Uji Beda ( uji t) Perbandingan Latihan Passing Bawah ke Dinding dengan Passing Bawah Berpasangan ………. 47


(8)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Posisi lengan dan gerak passing bawa.……… 12

2.2 Bentuk Latihan Passing Bawah Ke dinding dan Bentuk Latihan Passing Ke Dinding Lantai ... ……….. 14

2.3 Latihan Passing Bawah Berpasangan dan Latihan Passing Bawah Dari Bola Pukulan Teman Latihan ………. 17

3.1 Desain Penelitian ……….. 24

3.1 Langkah- langkah Penelitian ……… 26

3.3 Progresif Oferload ……… 30

3.4 Tes Passing Bawah Bolavoli ………. 35


(9)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Lampiran 1 Tabel Tes Awal dan Tes Akhir……….. 54

1. Hasil tes awal dan tes akhir passing bawah ……….. 54

2. Hasil Tes Awal Kelompok A atau kelompok passing bawah ke dinding………... 55

3. Hasil Tes Akhir Kelompok A atau kelompok passing bawah ke dinding…………. 56

4. Hasil Tes Awal Kelompok B atau kelompok passing bawah berpasangan ………. 57

5. Hasil Tes Akhir Kelompok B atau kelompok passing bawah berpasangan ………. 58

6. Bahan Pengolahan Data Kelompok A dan Kelompok B ………. 59

Lampiran 2 Output SPSS ………. 60

1. Uji Normalitas Passing ke dinding ……….. 60

2. Uji Regresi Passing ke dinding ……… 60

3. Uji Normalitas Passing berpasangan ……… 61

4. Uji Regresi passing bawah berpasangan ……….. 61

5. Uji t test passing bawah ke dinding ………. 62

6. Uji t test passing bawah berpasangan ……….. 62

7. Uji Beda passing bawah ke dinding dan passing bawah berpasangan ……….. 63

Lampiran 3 Dokumentasi ………. 64

Lampiran 4 Daftar Surat ……….. 66

1.Surat Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi ………. 66

2.Surat Permohonan Izin Penelitian ………. 69


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bolavoli merupakan cabang olahraga yang banyak di minati masyarakat luas, bolavoli juga merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan penguasaan teknik yang baik. Selain itu dalam cabang olahraga bolavoli memerlukan beberapa teknik yang wajib dikuasai seorang pemain. Dalam hal ini menguasai teknik dasar Bolavoli merupakan unsur yang sangat mendasar untuk mencapai prestasi Bolavoli. Berkaitan dengan teknik dasar Bolavoli M. Yunus (1992: 68) menyatakan bahwa,

“Teknik dalam permainan Bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Menurut Soedarwo, Sunardi dan Agus Margono (2000: 6) bahwa, “Teknik dasar Bolavoli adalah proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga permainan Bolavoli”. Hal senada dikemukakan Dieter Beutelstahl (2003: 9) bahwa, “Teknik merupakan prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan praktek, dan bertujuan mencari penyelesaian suatu problem pergerakan

tertentu dengan cara yang paling ekonomis dan berguna”.

Berdasarkan tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar permainan Bolavoli merupakan suatu proses gerak tubuh yang dibuktikan dengan praktek yang dilakukan dengan sebaik mungkin dalam arti efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas yang pasti guna mencapai hasil yang baik dalam permainan Bolavoli. Teknik permainan Bolavoli merupakan aktivitas jasmani yang menyangkut cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang maksimal.

Teknik dasar yang sangat penting salah satunya yaitu passing bawah. Passing bawah merupakan salah satu teknik dasar Bolavoli. Teknik ini digunakan untuk


(11)

2

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menerima servis, menerima spike, serta yang paling penting adalah untuk mengembalikan bola ke pengumpan atau tosser agar pengumpan dapat menciptakan serangan dengan mengumpan bola pada spiker untuk menjatuhkan bola di daerah lawan demi untuk mendapatkan angka.

Passing bawah merupakan bagian dari sebuah penyerangan dalam Bolavoli. Keberhasilan penyerangan tergantung dari baik buruknya passing bawah. Apabila bola yang berikan kurang baik, maka pengumpan akan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk para penyerang atau spiker. Begitu pentingnya passing bawah sehingga sekarang ada pemain yang memakai kaos yang berbeda. pemain ini hanya bermain di belakang. dia hanya mengganti pemain yang mempunyai passing yang kurang baik. pemain ini disebut libero. biasanya libero mempunyai kemampuan passing yang baik. sehingga proses penyerangan akan lebih mudah, karena penyerangan sangat bergantung pada penerimaan bola pertama passing bawah tersebut.

Banyak bentuk-bentuk latihan passing bawah yang sering digunakan hanya pada saat pemanasan atau hanya pada awal latihan, tetapi yang banyak digunakan pada bentuk latihan passing bawah ke dinding dan pada bentuk latihan passing bawah berpasangan, dalam hal ini kedua bentuk latihan tersebut sering dipelajari pada para siswa baik saat pelajaran penjas maupun pada saat kegiatan ekstrakurikuler, tetapi bentuk latihan tadi terkadang hanya menjadi pemanasan tanpa di terapkan pada latihan teknik yang mengkhususkan mempelajari latihan passing bawah demi meningkatkan keterampilan passing bawah bolavoli.

Teknik passing bawah biasanya jarang dipelajari secara khusus pada siswa Sekolah Menengah Pertama sekalipun itu pada waktu duluar jam pelajaran seperti pada saat ekstrakurikuler, passing bawah pada siswa sekolah menengah pertama hanya berlatih passing pada sela-sela pemanasan, para pelatih Bolavoli di sekolah menengah pertama khususnya di SMPN 2 Maja jarang sekali menerapkan latihan passing bawah secara intensif, sehingga pada saat mengikuti pertandingan para siswa


(12)

3

yang bermain memiliki keterbatasan pada pertahanan dan juga bola pertama yaitu pada passing bawah, selain itu passing bawah merupakan hal dasar yang harus dimiliki pada setiap permainan, karena pada siswa SMP merupakan awal usia spesialisasi pada suatu cabang olahraga khususnya pada cabang olahraga bolavoli. Karena itu teknik dasar passing bawah pada siswa di SMPN 2 Maja pelu dipelajari agar kemampuan individu khususnya pada kemampuan passing bawah dapat di tingkatkan. Selain itu peningkatan passing bawah dapat dilatih diluar jam pelajaran seperti pada ekstrakurikuler agar lebih banyak waktu latihan, oleh karena itu pada passing bawah perlu di pelajari secara khusus untuk meningkatkan kemampuan para siswa khususnya pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMPN 2 Maja.

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah penelitian maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh hasil latihan passing bawah dengan bentuk latihan dipatulkan ke dinding?

2. Seberapa besar pengaruh hasil latihan passing bawah dengan bentuk latihan dengan bantuan teman (berpasangan)?

3. Manakah hasil latihan yang lebih efektif diantara kedua bentuk latihan di atas dalam keterampilan passing bawah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan tujuan permasalahan yang dihadapi maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(13)

4

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Ingin mengungkap pengaruh hasil latihan passing bawah dengan bentuk latihan dipantulkan ke dinding.

2. Ingin mengungkap pengaruh hasil latihan passing bawah melalui bentuk latihan dengan bantuan teman (berpasangan).

3. Ingin mengungkap perbedaan hasil latihan diantara kedua bentuk latihan tersebut dalam mengembangkan penguasaan teknik passing bawah.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan temuan-temuan yang nantinya mempunyai manfaat yang berguna:

1. Bagi Guru

Memberikan gambaran tentang keterampilan passing bawah bolavoli sebagai bahan menyusun kembali program pengajaran pendidikan jasmani pada umumnya dan pada cabang olahraga bolavoli khususnya.

2. Bagi Pelatih

Memberikan gambaran keterampilan dasar bolavoli sebagai bahan atau referensi dalam meningkatkan kembali kemampuan dasar bolavoli agar dapat meningkatkan prestasi pada cabang olahraga bolavoli khususnya pada tingkat sekolah menengah pertama.

3. Bagi Sekolah

Memberikan masukan kepada pihak sekolah agar memperhatikan prestasi olahraga khususnya pada cabang olahraga bolavoli.

4. Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan referensi untuk rekan-rekan mahasiswa pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya yang relevan pada penelitian ini dengan melibatkan variabel-variabel lain serta dengan populasi yang lebih luas.


(14)

5

E.Batasan Masalah

Sehubungan dengan terlalu luasnya masalah penelitian maka dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup masalah penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel terikat (independen) yaitu latihan passing bawah

b. Variabel bebas (dependen) yaitu bentuk latihan passing bawah ke dinding dan bentuk latihan passing bawah dari bantuan teman (berpasangan).

1) Bentuk latihan passing bawah dengan menghadap ke tembok dan memantlkan bola lalu menahannya dengan passing bawah seecara berulang-ulang.

2) Bentuk latihan passing bawah ke dinding lantai dengan memantulkan bola secara vertikal menggunakan passing bawah. 3) Bentuk latihan passing bawah berhadapan dengan memberikan

teman pasangan latihan passing biasa dengan bola melambung secara berulang-ulang.

4)Bentuk latihan passing berpasangan dengan menerima pukulan dari teman latihan secara bergantian.

5) Populasi sekaligus sampel adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuer bolavoli di SMPN 2 Maja.


(15)

6

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang digunakan untuk menunjukan sebab akibat, yaitu variable independen mempengaruhi variable dependen. Bentuk sederhana dari metode ini adalah mengukur variable 1 (X1) dari kelompok tunggal (DV), melakukan treatment (IV

terhadap kelompok sample, kemudian dilanjutkan dengan variable awal lagi (X2). Feel dari treatment diasumsikan memberi pengaruh yang berbeda antara


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilakukan di SMPN 2 Maja tepatnya di kabupaten majalengka kecamatan maja. Populasi penelitian adalah semua siswa dan siswi yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMPN 2 Maja. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan sampling jenuh dengan menjadikan populasi sebagai sampel karena populasi kurang dari 30 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan experimental pre and post test design, dimana menggambarkan terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, namun sebelum diberi perlakuan dilakukan pretest terlebih dahulu. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

E1 O1 X1 O2

E2 O3 X2 O4

Gambar 3.1 Desain Penelitian


(17)

25

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan : E1 = Kelompok Eksperimen 1

E2 = Kelompok eksperimen 2

X1 = Perlakuan atau treatment latihan passing bawah ke dinding

X2 = Perlakuan atau treatment latihan passing bawah berpasangan

O1 dan O3 = Tes awal atau observasi awal

O2 dan O4 = Tes akhir atau observasi akhir

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang digunakan untuk menunjukan sebab akibat, yaitu variable independen mempengaruhi variable dependen. Bentuk sederhana dari metode ini adalah mengukur variable 1 (X1) dari kelompok tunggal (DV), melakukan treatment (IV

terhadap kelompok sample, kemudian dilanjutkan dengan variable awal lagi (X2).

Feel dari treatment diasumsikan memberi pengaruh yang berbeda antara kedua pengukuran. Metode eksperimen merupakan satu- staunya metode penelitian yang dapat dengan sungguh-sungguh mengetest mengenai sebab akibat dan pengaruh suatu hubungan. Metode eksperimen ini menggambarkan pendekatan yang paling tepat sebagai cara memecahkan masalah penelitian. Tujuan penelitian eksperimen ini adalah untuk membandingkan perkembangan yang berhubungan dengan paradigma positif.

Selain membuat desain penelitian, penulis juga membuat alur untuk melaksanakan penelitian tersebut yaitu sebagai berikut :


(18)

26

Gambar 3.2

Langkah- langkah penelitian (Sumber: penulis)

Populasi

Sampel

Tes Keterampilan Passing

bawah Bola Voli

Kelompok A Latihan passing bawah

ke dinding

Kelompok B Latihan passing bawah

berpasangan

Tes Keterampilan Passing bawah Bola Voli

Analisis Data

Treatment


(19)

27

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Program Treatment

Demi tercapainya hasil latihan maka setiap pelatih memerlukan program latihan untuk tercapainya prestasi, program harus direncanakan secara bertahap agar perkembangan keterampilan biomotorik. Untuk menyusun sebuah program latihan passing bawah yang baik maka pelatih perlu merencanakan secara matang. Seperti yang di ungkapkan Harsono (1988: 146) yaitu “latihan harus direncanakan dengan baik (well – organized) agar semua yang direncanakan dapat terlaksanakan dan terkontrol”. Rencana latiihan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemanasan: bertujuan untuk menaikan suhu tubuh, khususnya suhu otot. Kenaikan suhu otot berkontraksi dan mengendur lebih cepat, selain itu juga pemanasan bertujuan untuk mengurangi resiko cedera otot. Gerakan-gerakan pada saat melakukan latihan passing bawah agar menjadi tidak kaku dan lebih efisien. Pemanasan dilakukan dengan bimbingan penulis, yaitu melakukan peregangan statis aktif, lari mengelilingi lapangan dan melakukan peregangan dinamis.

2. Latihan inti: kelompok sampel A diberikan latihan passing bawah ke dinding dan kelompok sampel B diberikan latihan passing berpasangan dengan metode latihan distribusi meningkat dengan istirahat disetiap set nya makin meningkat. Selain itu jumlah pertemuan latihan inti yaitu 14 pertemuan dengan ditambah pertemuan tes awal dan tes akhir sehingga total jumlah pertemuan yaitu 16 pertemuan. Selain itu penulis juga perlu memaparkan cara melakukan passing bawah dengan benar yaitu sebagai berikut:

Berikut tahap-tahap dalam melaksanakan passing bawah, yaitu: a. Persiapan


(20)

28

2) Genggam jari tangan

3) Kedua tungkai merenggang santai, bahu terbuka lebar 4) Tekuk lutut, tahan tubuh dalam posisi rendah

5) Bentuk landasan dengan lengan 6) Ibu jari sejajar, siku terkunci

7) Lengan sejajar paha, punggung lurus 8) Pandangan ke arah bola

b. Pelaksanaan

1) Terima bola di depan badan

2) Kaki sedikit diulurkan, lengan jangan diayunkan 3) Alihkan berat badan ke depan

4) Pukul bola jauh dari badan, gerakkan landasan ke sasaran 5) Pinggul bergerak ke depan

6) Perhatikan saat bola menyentuh lengan c. Gerakan Lanjutan

1) Jari tangan tetap digenggam, siku tetap terkunci 2) Landasan mengikuti bola ke sasaran

3) Lengan sejajar di bawah bahu

4) Pindahkan berat badan ke arah sasaran 5) Perhatikan bola bergerak ke sasaran

3. Pendinginan: pelemasan bertujuan untuk mengembalikan fungsi tubuh pada kondisi istirahat setelah melakukan latihan passing bawah yaitu dengan melakupekan lari kecil dengan pelemasan kembali otot-otot yang telah dipakai pada saat latihan.


(21)

29

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Passing bawah termasuk pada latihan teknik, maka dalam latihan teknik passing bawah pada penelitian ini perlu adanya suatu rancangan latihan adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan latihan passing bawah pada sampel pemula putra dan putri yang mengikuti ekstrakurikuler pada observasi awal kebutuhan pertandingan yaitu 86 kali untuk putra dan putri.

b. Pada latihan teknik passing bawah volume latihan ada pada 60% hingga 70% dari kebutuhan latihan karena dalam hal ini latihan teknik ada pada tahap persiapan umum (Iman Imanudin, 2008: 167-168). c. Jumlah set dalam latihan yaitu menganalisis pada rata-rata

kemampuan sampel melakukan teknik passing bawah dengan benar pada saat latihan karena dalam prinsip latihan teknik yaitu “jangan sampai ada kelelahan dalam latihan teknik”(Iman Imanudin 2008: 68). d. Istirahat dalam setiap setnya yaitu menggunakan metode latihan

distribusi meningat karena dalam hal ini sampel merupakan pemula dan pada sela istirahat mulai dari 20 detik sampel bisa melakukan latihan teknik passing bawah dengan benar, yaitu setiap setnya waktu istirahat akan meningkat, seperti istirahat set I: 20 detik, set ke II: 40 detik, set ke III: 60 detik dan seterusnya.

Penambahan jumlah beban latihan yang dilakukan penulis pada setiap latihan passing bawah diberikan secara bertahap yaitu pada tangga pertama dan kedua naik dan bertambah, kemudian pada tangga ketiga turun. Dengan maksud untuk memberikan kesempatan pada otot atau tubuh untuk melakukan pemulihan (recovery) atau istirahat. Harsono (1988 : 106) menjelaskan: “Bahwa setiap garis vertical menunjukan perubahan (penambahan) beban, sedangkan setiap garis horizontal adalah fase adaptasi terhadap beban baru.”


(22)

30

3

2 4

1

Gambar 3.3 Progressif Overload

Berdasarkan gambar 3.3 yaitu pada progresif overload yitu pada tiga anak tangga pertama dinaikan sesuai dengan tahapan. Kemudian pada anak tangga ke empat beban kembali turun dengan memberikan kesempatan organisme tubuh untuk melakukan regenerasi sel yang rusak, menurut Iman Imanudin (2008: 45) yaitu “penambahan volume latihan atau overload bisa dimanipulasi dari volume latihan, intensitas latihan dan istirahat latihan”.

Adapun program latihan yang telah disusun penulis untuk diterapkan pada treatmen latihan passing bawah ke dinding dengan latihan passing bawah berpasangan yaitu sebagai berikut:


(23)

31

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Pertemuan Jenis Kegiatan Volume

Latihan

Itensitas


(24)

32

3.1 Program Latihan Passing Bawah ke Dinding 1 Pertemuan

ke 1

Tes awal: tes kemampuan dasar passing bawah bolavoli.

Depdiknas. (1999). Petunjuk Tes

Keterampilan Bolavoli Usia 13-15 Tahun. 2 Pertemuan

ke 2-4

1. Pemanasan 2. Latihan inti:

a. Melakukan latihan passing bawah ke dinding. b. Permainan (game) 3. Pendinginan.

60% x 86 = 50 kali

1 set = 10 kali menjadi 5 set.

Metode latihan yaitu distribusi meningkat. istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik, dan set ke IV: 80 detik dan set ke V: 100 detik.

3 Pertemuan ke 5-8

1. Pemanasan 2. Latihan Inti:

a. Latihan passing bawah ke dinding. b. Permainan (Game) 3. Pendinginan.

65% x 86 = 55 Kali

1 set = 11 kali menjadi 5 set.

istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik set ke IV: 80 detik, set ke V: 100 detik 4 Pertemuan

ke 9-11

1. Pemanasan 2. Latihan Inti:

a. Latihan passing bawah ke dinding. b. Permainan (Game) 3. Pendinginan

70% x 86 = 60 kali

1 set = 12 kali menjadi 5 set.

istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik set ke IV: 80 detik, set ke V: 100 detik 5 Pertemuan

ke 12-15

1. Pemanasan 2. Latihan Inti:

a. Latihan passing bawah ke dinding. b. Permainan

(Game) 3. Pendinginan

65% x 86 = 55 kali

1 set = 11 kali. Menjadi 5 set.

istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik set ke IV: 80 detik, set ke V: 100 detik

6 Pertemuan ke 16

Tes Akhir hasil latihan passing bawah ke dinding.

Depdiknas. (1999). Petunjuk Tes Keterampilan Bolavoli Usia 13-15 Tahun. No Pertemuan Jenis Kegiatan Volume Itensitas Metode latihan


(25)

33

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Program Latihan Passing Bawah Berpasangan

Latihan Latihan 1 Pertemuan

ke 1

Tes awal: tes kemampuan dasar passing bawah bolavoli.

Depdiknas. (1999). Petunjuk Tes Keterampilan Bolavoli Usia 13-15 Tahun.

2 Pertemuan ke 2-4

1. Pemanasan 2. Latihan inti:

a. Melakukan latihan passing bawah berpasangan. b. Permainan (game) 3. Pendinginan.

60% x 86 = 50 kali

1 set = 10 kali menjadi 5 set.

Metode latihan yaitu distribusi meningkat. istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik, dan set ke IV: 80 detik dan set ke V: 100 detik. 3 Pertemuan

ke 5-8

1. Pemanasan 2. Latihan Inti:

a. Latihan passing bawah

berpasangan. b. Permainan (Game) 3. Pendinginan.

65% x 86 = 55 Kali

1 set = 11 kali menjadi 5 set.

istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik set ke IV: 80 detik, set ke V: 100 detik.

4 Pertemuan ke 9-11

1. Pemanasan 2. Latihan Inti:

a. Latihan passing bawah

berpasangan. b. Permainan (Game) 3. Pendinginan

70% x 86 = 60 kali

1 set = 12 kali menjadi 5 set.

istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik set ke IV: 80 detik, set ke V: 100 detik.

5 Pertemuan ke 12-15

1. Pemanasan 2. Latihan Inti:

a. Latihan passing bawah

berpasangan. b. Permainan (Game) 3. Pendinginan

65% x 86 = 55 kali

1 set = 11 kali. Menjadi 5 set.

istirahat set ke I: 20 detik, set ke II: 40 detik, dan set ke III: 60 detik set ke IV: 80 detik, set ke V: 100 detik.

6 Pertemuan ke 16

Tes Akhir hasil latihan passing bawah ke

dinding.

Depdiknas. (1999). Petunjuk Tes Keterampilan Bolavoli Usia 13-15 Tahun.


(26)

34

E. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini perlu dibatasi sehingga tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menurut Suharno HP (1981: 29), Passing dalam permainan Bolavoli adalah usaha maupun upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.

2. Passing bawah Nuril Ahmadi. (2007: 21) upaya seorang pemain dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan lengan sisi bagian dalam untuk dimainkanya kepada teman seregu untuk dimainkan dilapangan sendiri.

3. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan sekolah/ madrasah.

4. Latihan passing bawah ke dinding adalah latihan passing bawah dengan memantulkan bola ke dinding secara berulang-ulang.

5. passing bawah ke lantai yaitu memantulkan bola kelantai dan memantulkan bola ke atas secara vertical dengan passing bawah.

6. Latihan passing berpasangan yaitu latihan yang dilakukan berpasangan dengan memberikan bola passing bawah bergantian.

7. latihan passing bawah dari bola pukulan teman yaitu latihan menahan bola yang di pukul teman tanpa meloncat.


(27)

35

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Instrumen Penelitian

Depdiknas. (1999). Petunjuk Tes Keterampilan Bolavoli Usia 13-15 Tahun. 1. Passing bawah

a. Tujuan

Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan pass bawah selama 60 detik.

b. Alat dan perlengkapan

1)Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri. 2) Bolavoli.

3) Stopwatch.

4)Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan ukuran 4,5 x 4,5 m. 5) Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar petugas tes yang berdiri di atasnya, pandangannya segaris (horizontal) dengan tinggi net.

c. Petugas tes Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut:

1) Petugas tes I:

a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes. b) Menghitung waktu selama 60 detik. c) Memberi aba-aba.

d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar arena. 2) Petugas tes II:

a) Berdiri di atas bangku/box.

b) Menghitung pass bawah yang benar. d. Pelaksanaan:


(28)

36

2) Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes, setelah mendengar aba-aba “Ya”

3) Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan passing bawah dengan ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

4) Bila peserta tes gagal melakukan pass bawah dan bola keluar area, maka peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan pass bawah kembali.

5) Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I memerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola yang terpantul sewaktu kedua kaki berada di luar area tidak dihitung.

Gambar 3.4

Test passing bawah bolavoli (Sumber: Depdiknas, 1999)


(29)

37

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Pencatatan hasil Pass bawah yang dianggap benar dan dihitung adalah bila bola mencapai ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 untuk putri dan dilakukan di dalam area selama 60 detik.

Passing Bawah Bolavoli : Norma test dan pengukuran untuk mengetahui tingkat ketrampilan teknik dasar passing bawah dalam permainan Bolavoli dalam waktu 1 (satu) menit.

Tabel 3.3 norma tes passing bawah bolavoli (depdiknas, 1999)

G. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di lapangan bolavoli SMPN 2 Maja, penelitian dilaksanakan selama tiga minggu terhitung dari tanggal 4 September 2013 hingga tanggal 23 September 2013, yaitu setiap hari selasa, rabu, kamis dan sabtu yaitu setiap pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB. Dan setiap hari minggu khususnya pada minggu kedua dan ke tiga diadakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada

LAKI-LAKI PEREMPUAN KATEGORI SCORE

60 ke atas 40 ke atas Sangat baik 85

47-59 30-39 Baik 80

31-46 20-29 Sedang 75

16-30 09-19 Kurang 70


(30)

38

pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB dan pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Demi memperoleh data yang lebik baik dalam suatu penelitian maka penulis akan merencanakan tahap-tahap pengambilan data untuk menunjang keberhasilan dalam menguji kedua bentuk latihan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Sampel berjumlah 24 orang putra dan putri.

2. Sampel akan dibagi dua kelompok yang masing-masing kelompok adalah 12 orang putra dan putri dengan menentukan Sampel A dan Sampel B.

a. Sampel A akan melakukan latihan passing bawah ke dinding.

b. Sampel B akan melakukan latihan passing bawah berpasangan.

3. Latihan akan dilakukan selama tiga minggu dengan pertemuan setiap minggunya yaitu lima kali dengan minggu ke dua dan ketiga masing-masing enak kali pertemuan sehingga jumlah pertemuan ada 16 kali.

4. Dari 16 pertemuan akan dilakukan tes awal di pertemuan pertama, dan di pertemuan terakhir akan dilakukan tes akhir. Sehingga total latihan passing bawah ke dinding dan passing bawah berpasangan menjadi 14 pertemuan.

H. Pengolahan Data

Data yang diambil pada penelitian ini adalah hasil pengukuran tes awal dan tes akhir masing-masing bentuk latihan yang akan di analisis menggunakan SPSS versi 17 dengan menggunakan analisi sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data akan menggunakan program pengolahan data SPSS 17 dengan uji normalita one sample kolmogorov smirnov. Pengujian dilakukan dengan


(31)

39

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

cara melihat hasil pengolahan data yaitu melihat nilai sig atau nila probabilitas < 0,05 (nilai α) maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai probabilitas > 0,05 (nilai α) maka data tersebut dinyatakan berdistribusi Normal.

2. Uji Regresi

Uji regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh antar variabel, dengan uji regresi maka akan terlihat prediksi persentase pengaruh antar variabel seperti pada pengaruh latihan passing bawah terhadap hasil latihan. Dengan melihat nilai R square yang meruakam pengkuadratan dari koefesien korelasi.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yaitu menggunakan uji compare means sample t-test yaitu menguji signifikan pengaruh kedua bentuk latihan pada masing-masing tes awal dan tes akhir setiap kelompok. Serta menguji perbedaan hasil latihan dari kedua kelompok yang menggunakan nilai probabilitas.

a. Passing bawah ke dinding

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah ke

dinding terhadap peningkatan keterampilan passing bawah bolavoli.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah ke

dinding terhadap peningkatan keterampilan passing bawah bolavoli.

b. Passing bawah berpasangan

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah

berpasangan terhadap peningkatan keterampilan passing bawah bolavoli.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah


(32)

40

c. Perbandingan hasil latihan passing bawah ke dinding dengan hasil latihan passing bawah berpasangan.

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil bentuk latihan passing

bawah ke dinding dengan hasil bentuk latihan passing bawah berpasangan pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil bentuk latihan passing ke

dinding dengan hasil bentuk latihan passing bawah berpasangan pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli.


(33)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah ke dinding terhadap peningkatan passing bawah pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMPN 2 Maja.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah berpasangan terhadap peningkatan keterampilan passing bawah pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMPN 2 Maja.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil bentuk latihan passing bawah ke dinding dengan hasil bentuk latihan passing bawah berpasangan pada keterampilan passing bawah bolavoli.

4. Hasil latihan yang lebih efektif dalam peningkatan keterampilan passing bawah terdapat pada bentuk latihan passing bawah berpasangan.

B. Saran

1. Hasil penelitian tentunya bisa menjadi bahan acuan untuk meningkatkan keterampilan lain pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMPN 2 Maja yang dapat mengasah keterampilan-keterampilan dasar khususnya pada cabang olahraga bolavoli agar para siswa dapat lebih berkeinginan besar dalam menekuni cabang olahraga bolavoli.

2. Penelitian dapat dilanjutkan dengan melibatkan variabel lain seperti pada teknik dasar bolavoli yang lainnya serta pada tingkatan subyek yang lebih tinggi atau pada tingkatan seperti atlet.


(34)

51

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada 3. Penelitian juga bisa dilanjutkan dengan melibatkan populasi yang lebih

banyak agar lebih akurat dan dapat menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain. 4. Sebagai bahan referensi bagi yang akan meneliti khususnya pada cabang


(35)

52

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aip Syaripudin. (1991). Permainan Bola Voli. Jakarta: C. V. Tembak Kusumah.

Arikunto. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Barbara L. Viera. (2004). Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.

Depdiknas. (1999). Petunjuk Tes Keterampilan Bolavoli Usia 13-15 Tahun. Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Departemen Pendidikan Nasional.

Dieter Beutelstahl. (2003). Belajar Brmain Bola Volley. Bandung : Pioner.

Dieter Beutelsthal. (2012). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung : CV Pioner Jaya.

Djoko Pekik Iriyanto. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Negeri Yogyakarta.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek- Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : C. V. Tambak Kusumah.

Iman Imanudin. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. FPOK. Program studi ilmu keolahragaan: Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud

M, Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Depdikbud.

Nuril Ahmadi. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta : Era Pustaka Utama.

Putra, Natalinova, D, H, V. Peningkatan Kemampuan Passing Bawah Bola Voli Dengan Menggunakan Permainan 3 On 3 Pada Siswa Kelas Vii. C Smp Negeri 1 Leksono, Wonosobo Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Universitas Negeri Surabaya.

Santosa. (2005). Ilmu Faal Olahraga : Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga, FPOK, UPI.


(36)

53

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Santoso, Singgih. (2005). Mastering SPSS 18. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Soeharno HP. (1981). Dasar- Dasar Permainan Bola Voli. FPOK IKIP Yogyakarta.

Sri Mawarti. (2009). Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia : Permainan Bola Voli Mini Anak Sekolah Dasar. 89-96.

Sudrajat. (1999). Teori Dan Metodologi Latihan Olahraga. FPOK. UPI.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. ALFABETA.

Sukintaka. (1979). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sunardi ( 2000). Permainan Besar II. Jakarta : Universitas Terbuka.

Supandi dan Seba. (1983). Ilmu Kepelatihan Dasar Olahraga. Jakarta.

Toto Subroto dan Yunyun Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. FPOK: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ulum, A. (2011: 37). Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Bagi Siswa Kelas V Sdn Peleret Ii Kabupaten Pasuruan (Studi Pada Siswa Kelas V Sdn Pleret Ii Tahun Pelajaran 2011/2012). Universitas Negeri Surabaya.

Yunyun Yudiana. (2011). Model Latihan Keterampilan Permainan Bola Voli. Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

(nilai α) maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai probabilitas > 0,05 (nilai α) maka data tersebut dinyatakan berdistribusi Normal.

2. Uji Regresi

Uji regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh antar variabel, dengan uji regresi maka akan terlihat prediksi persentase pengaruh antar variabel seperti pada pengaruh latihan passing bawah terhadap hasil latihan. Dengan melihat nilai R square yang meruakam pengkuadratan dari koefesien korelasi.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yaitu menggunakan uji compare means sample t-test yaitu menguji signifikan pengaruh kedua bentuk latihan pada masing-masing tes awal dan tes akhir setiap kelompok. Serta menguji perbedaan hasil latihan dari kedua kelompok yang menggunakan nilai probabilitas.

a. Passing bawah ke dinding

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah ke dinding terhadap peningkatan keterampilan passing bawah bolavoli.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah ke dinding terhadap peningkatan keterampilan passing bawah bolavoli.

b. Passing bawah berpasangan

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah berpasangan terhadap peningkatan keterampilan passing bawah bolavoli.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah berpasangan terhadap peningkatan keterampilan passing bawah bolavoli.


(2)

40

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

perpustakaan.upi.edu

c. Perbandingan hasil latihan passing bawah ke dinding dengan hasil latihan passing bawah berpasangan.

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil bentuk latihan passing bawah ke dinding dengan hasil bentuk latihan passing bawah berpasangan pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil bentuk latihan passing ke dinding dengan hasil bentuk latihan passing bawah berpasangan pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli.


(3)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah ke dinding terhadap peningkatan passing bawah pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMPN 2 Maja.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari hasil latihan passing bawah berpasangan terhadap peningkatan keterampilan passing bawah pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMPN 2 Maja.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil bentuk latihan passing bawah ke dinding dengan hasil bentuk latihan passing bawah berpasangan pada keterampilan passing bawah bolavoli.

4. Hasil latihan yang lebih efektif dalam peningkatan keterampilan passing bawah terdapat pada bentuk latihan passing bawah berpasangan.

B. Saran

1. Hasil penelitian tentunya bisa menjadi bahan acuan untuk meningkatkan keterampilan lain pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMPN 2 Maja yang dapat mengasah keterampilan-keterampilan dasar khususnya pada cabang olahraga bolavoli agar para siswa dapat lebih berkeinginan besar dalam menekuni cabang olahraga bolavoli.

2. Penelitian dapat dilanjutkan dengan melibatkan variabel lain seperti pada teknik dasar bolavoli yang lainnya serta pada tingkatan subyek yang lebih tinggi atau pada tingkatan seperti atlet.


(4)

51

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten

Majalengka)

3. Penelitian juga bisa dilanjutkan dengan melibatkan populasi yang lebih banyak agar lebih akurat dan dapat menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain. 4. Sebagai bahan referensi bagi yang akan meneliti khususnya pada cabang


(5)

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Aip Syaripudin. (1991). Permainan Bola Voli. Jakarta: C. V. Tembak Kusumah.

Arikunto. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Barbara L. Viera. (2004). Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.

Depdiknas. (1999). Petunjuk Tes Keterampilan Bolavoli Usia 13-15 Tahun. Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Departemen Pendidikan Nasional.

Dieter Beutelstahl. (2003). Belajar Brmain Bola Volley. Bandung : Pioner.

Dieter Beutelsthal. (2012). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung : CV Pioner Jaya.

Djoko Pekik Iriyanto. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Negeri Yogyakarta.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek- Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : C. V. Tambak Kusumah.

Iman Imanudin. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. FPOK. Program studi ilmu keolahragaan: Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud

M, Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Depdikbud.

Nuril Ahmadi. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta : Era Pustaka Utama.

Putra, Natalinova, D, H, V. Peningkatan Kemampuan Passing Bawah Bola Voli

Dengan Menggunakan Permainan 3 On 3 Pada Siswa Kelas Vii. C Smp Negeri 1 Leksono, Wonosobo Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Universitas

Negeri Surabaya.

Santosa. (2005). Ilmu Faal Olahraga : Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga, FPOK, UPI.


(6)

53

Pajar Anugrah Prasetio, 2013

Perbandingan Hasil Latihan Antara Pasing Bawah Kedinding Dengan Passing Bawah Berpasangan Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstakurikuler Bolavoli Di SMPN 2 Maja (Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Santoso, Singgih. (2005). Mastering SPSS 18. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Soeharno HP. (1981). Dasar- Dasar Permainan Bola Voli. FPOK IKIP Yogyakarta.

Sri Mawarti. (2009). Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia : Permainan Bola Voli

Mini Anak Sekolah Dasar. 89-96.

Sudrajat. (1999). Teori Dan Metodologi Latihan Olahraga. FPOK. UPI.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. ALFABETA.

Sukintaka. (1979). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sunardi ( 2000). Permainan Besar II. Jakarta : Universitas Terbuka.

Supandi dan Seba. (1983). Ilmu Kepelatihan Dasar Olahraga. Jakarta.

Toto Subroto dan Yunyun Yudiana. (2010). Permainan Bola Voli. FPOK: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ulum, A. (2011: 37). Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Bagi Siswa Kelas V Sdn Peleret Ii Kabupaten Pasuruan (Studi Pada Siswa Kelas V Sdn Pleret Ii Tahun Pelajaran 2011/2012). Universitas Negeri Surabaya.

Yunyun Yudiana. (2011). Model Latihan Keterampilan Permainan Bola Voli. Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK: Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN DINDING DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

9 132 87

Perbedaan Pengaruh Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing dan Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli Terhadap Hasil Pass Bawah Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Voli SMA Negeri 1

0 4 106

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN TEMAN DAN LATIHAN PASSING BAWAH SENDIRI DALAM KOTAK TERHADAP HASIL PASSING BAWAH SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRI SMA SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN BERANDAN TAHUN 2016.

0 1 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DAN LATIHAN DRILL TERHADAP HASIL PASSING BAWAH PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 1 LIMAPULUH TAHUN 2017.

1 9 20

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH FORMASI SEGITIGA DENGAN LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN TERHADAP HASIL PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMK NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2016.

0 3 14

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP HASIL PASSING BAWAH BOLA VOLI SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER SMA SWASTA AL-MAKSUM PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 19

Perbandingan Latihan Passing Bawah Berpasangan Dengan Passing Bawah Dipantulkan Ke Dinding Terhadap Keterampilan Melakukan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Putera Kelas VIII SMP Negeri 13 Pekalongan 2008-2009.

1 8 100

PENGARUH LATIHAN PASSING BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA KALASAN USIA 10-12 TAHUN.

3 40 97

PENGARUH BERMAIN BOLA PANTUL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLA VOLI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP 2 BANGUNTAPAN.

2 5 96

BOLA VOLI Pasing bawah passing atas (1)

1 6 19