TINJAUAN YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR PASAR MODAL.

TINJAUAN YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS
JASA KEUANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN
TERHADAP INVESTOR PASAR MODAL
ABSTRAK
Achmad Eka Satria Panjinegara
110110100160
Investor adalah pihak terpenting yang berperan di dalam kegiatan
pasar modal. Dapat dikatakan salah satu indikator terpenting dalam pasar
modal adalah keberadaan investor. Investor yang terlibat dalam pasar
modal Indonesia adalah investor domestik dan asing., perorangan dan
institusi yang mempunyai karakteristik masing-masing. Perkembangan
pasar modal tidak lepas dari kebutuhan dan pengaruh investor. Investor
berhak mendapatkan informasi yang jelas dan perlindungan yang layak
dalam berinvestasi di pasar modal. Oleh sebab itu diperlukan lembaga
yang dapat memberikan perlindungan kepada investor demi kelancara
berinvestasi. Lembaga tersebut adalah Otoritas Jasa Keuangan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memahami peran Otoritas Jasa Keuangan
dalam memberikan perlindungan kepada investor pasar modal.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif analitis, melalui analisis dengan menggunakan data-data dan

teori-teori yang berkaitan, terutama mengenai peran Otoritas Jasa
Keuangan dalam memberikan perlindungan kepada investor pasar modal.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif
dengan tahap penelitian melalui penelitian kepustakaan analisi data yang
dilakukan dengan metode yuridis kualitatif yaitu data-data yang telah
diperoleh dianalisis, untuk mengungkapan kenyataan yang ada sesuai
hasil penelitian dengan penjelasan-penjelasan yang tidak dapat
diwujudkan dalam bentuk angka-angka dan untuk menambah lengkapnya
skripsi juga dilakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan
skripsi ini.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa masih terdapat
beberapa kekurangan yang dimiliki Otoritas Jasa Keuangan terkait
perannya dalam memberikan perlindungan kepada investor jasa
keuangan khususnya pasar modal. Masih kurangnya edukasi kepada
masyarakat dan masih adanya regulasi yang menghambat dalam
memberikan perlindungan, merupakan alasan-alasan utama mengapa
perlindungan investor pasar modal oleh Otoritas Jasa Keuangan dinilai
belum optimal

iii


LEGAL ASPECTS ON ROLE OF FINANCIAL SERVICES AUTHORITY
BASED ON LAW NUMBER 21 YEAR 2011 REGARDING FINANCIAL
SERVICES AUTHORITY LINKED WITH PROTECTION OF CAPITAL
MARKET INVESTOR
ABSTRACT

ACHMAD EKA SATRIA PANJINEGARA
110110100160

Investor is the most important role in the capital market. It is said so
because without the existence of investor, can make a really big
differences in the capital market. There are many kinds of investor in the
capital market. Domestic investor and Foreign investor, even Individual or
Company Investor. The importance of investor, make he/she has right
about the actual information about the market, even getting protection
from the Government. According that fact, Government develop the
Financial Services Authority for making that purposes. The reason of this
research is to understand the function of Financial Services Authority in
giving protection to investor.

The research method of this study, is descriptive analyze. Analyze
the study according the data and theory about Financial Services
Authority in giving protection. Jurisdical Normative, with the library
research and Jurisdical Qualitative with the data to give the facts about the
situation with the explanation according the result. Also, for the completion
the authors did the interview report with the required party.
The result of this research, Financial Services Authority show
poorness in giving protection to the investor. The society did lacks
education in general application of capital market in accordance with the
administrative step to submit the complaint. And also, some regulation did
not applicable in the previous case according with the new law. So, the
people with the previous case do not have right to submit a complaint of
loss with this new law about Indonesia Securities Investment Protection
Funds.There are the reasons, Financial Services Authority still has a long
way to do a completion of investor protection.

iv

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kehadirat Allah
SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam
kepada Rasulullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini tepat pada waktunya. Adapun skripsi ini berjudul: “TINJAUAN
YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANGUNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA
KEUANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN TERHADAP
INVESTOR PASAR MODAL”.
Ucapan terimakasih Penulis tujukan kepada Bapak Sudaryat, S.H.,
M.H. selaku dosen pembimbing dan Ibu Emma Rahmawati, S.H., M.H.
selaku dosen pembimbing pendamping yang telah bersedia dan dengan
sabar membimbing Penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada para dosen penguji atas
kesediaannya untuk memeriksa dan menguji skripsi penulis pada sidang
ujian akhir.
Penulis juga ingin menyampaikan ungkapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. GanjarKurnia, DEA. selaku Rektor UniversitasPadjadjaran;
2. Dr. Sigid Suseno, S.H.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran;


v

3. Dr. H. Agus Mulya Karsona, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran;
4. Dr. An-an Chandrawulan, S.H.,LL.M selaku Wakil Dekan 2 Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran;
5. Hj. Susilowati Suparto Dajaan, S.H., M.H. selaku dosen wali penulis
selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran Bandung;
6. Kepala Bagian dan seluruh staff Sub Bagian Akademik Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran;
7. Seluruh dosen di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran;
8. Seluruh staf perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran;
9. Seluruh narasumber yang telah bersedia meluangkan waktunya
sehingga penulis dapat mendapatkan data yang dibutuhkan untuk
penyelesaian Skripsi ini;
10. Kedua orang tua penulis Yudawansyah Panjinegara dan Rita Riswati
yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayangnya kepada
penulis serta selalu memberikan semangat dan doa sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya;
11. Saudari kandung penulis Tiara Adinda Putri yang telah banyak
memberikan saran dan kecerian disaat penulis berada dalam
kesulitan dalam mengerjakan skripsi ini;

vi

12. Kepengurusan BEM FH UNPAD periode 2011-2012 dan 2012-2013
yang telah memberikan banyak sekali pengalaman.
13. Teman seperjuangan 2 periode BEM FH UNPAD Edvin Rayfandra,
Pridana Dicky Santoso, Lovynia Wandani, Roby Rovan Ronar,
Bonifasius Bonny Adam dan M. Ridha Avisena.
14. Teman terbaik yang selalu menemani, Dimas Rapanta, Mayanda
Johan, Distie Saraswati, Nevani Ranifo, Haidar Assagaf, Ario Putra,
Bagus Wicaksono, Adam Gagak, Rian Satria, Riki Januar, Nevita
Ranifo, Tiara Nachita, Agnar Indra, Zaki Alliqa, Ghazi Luthfi, Jati
Hamdani, Noor Sultan, Mohammad Aditya, Clinton Abraham, dan
Theressia Jessica.
15. Keluarga Besar 6th International Kampoeng Jazz. Presidium terbaik,
Masagus Syafran, Bimo Pradopo, Muhammad Khairi, Annisa Fauzia,

Artha Wanodya, Krikammanis Novianti, dan Adenina Peni.
16. Para Director terhebat Kampoeng Jazz, Christian Hamonangan,
Batara Jogiandra, Nadya Serafim, dan Hesa Putri.
17. Teman Berkontemplasi yang tak terlupakan, Rangga Saputra dan
Aristya Michiko.
18. ALSA LC UNPAD
19. Saudara Sepupu penulis, Adhiputra Perkasa, Kae Aliya, Trisa Amalia,
Tarra Nadhira, Karim Manar, Gita Denaya, Kemal Beny, Kevin Dwi,
Gilang Rhamanda, Stefanindiana Gandhi, dan yang tak terlupakan
Rachmandityo Prastawa.

vii

Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini baik substansi maupun sistematika penulisannya dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu,
penulis

mengharapkan


kritik

dan

saran

yang membangun

serta

memotivasi penulis agar dapat menjadi lebih baik lagi. Pada akhirnya
penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga skripsi ini dapat
berguna

untuk

kemajuan

dan


pengembangan

praktisi

hukum.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Bandung, Desember 2014

ACHMAD EKA SATRIA
PANJINEGARA
NPM. 110110100160

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………………..iii
ABSTRACT..............................................................................................iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………….......v
DAFTAR ISI ………...………………………………………………………..ix

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................9
C. Tujuan Penelitian ............................................................10
D. Kegunaan Penelitian ......................................................10
E. Kerangka Pemikiran .......................................................11
F. Metode Penelitian ...........................................................20

BAB II

TINJAUAN UMUM MENGENAI TRANSAKSI EFEK DI
PASAR MODAL INDONESIA
A. Pendekatan Terhadap Pasar Modal Di Indonesia...........27
1. Fungsi Pasar Modal................................................27
2. Mekanisme Bertransaksi Efek di Pasar Modal...... 29

3. Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Transaksi Pasar
Modal.......................................................................35

ix

B. Hubungan dan Akibat Hukum Antara Perantara Pedagang
Efek dengan Investor Ditinjau Berdasarkan Kitab UndangUndang

Hukum

Perdata

dan

Hukum

Pasar

Modal...................................................................................40
1.

Perjanjian

Sebagai

Perantara

Dasar

Pedagang

Hubungan

Hukum

Efek

dengan

Investor....................................................................40
2. Hak dan Kewajiban Perantara Pedagang Efek dan
Investor....................................................................47
C. Risiko Kerugian Dalam Investasi di Pasar Modal............51
1. Kerugian Akibat Wanprestasi...................................51
2. Kerugian Akibat Perbuatan Melawan Hukum..........56
D. Peraturan Mengenai Dana Perlindungan Pemodal........61

BAB III

Perkembangan

Otoritas

Jasa

Keuangan

dan

Implementasi Perlindungan Investor Pasar Modal di
Indonesia
A. Latar Belakang Otoritas Jasa keuangan.........................65
1.

Otoritas

Jasa

Keuangan

Menurut

Undang-

Undang....................................................................65
2. Tugas dan Wewenang OJK.....................................66
3. Asas OJK.................................................................70

x

4. Struktur Organisasi OJK..........................................70
B. POJK Sebagai Bentuk Produk Hukum Oleh OJK...........72
C. Keputusan Ketua Bapepam –LK no. VI.A.5 Sebagai
Dasar

Hukum

Berdirinya

Penyelenggara

Dana

Perlindungan
Pemodal.............................................……………............73
1.Definisi......................................................................73
2.Fungsi PDPP.............................................................74
3.Kewajiban PDPP.......................................................76
4.Kewenangan PDPP..................................................77
5.Sumber Dana PDPP.................................................80
D. Kasus PT. Sarijaya Permana Sekuritas...........................81
E. Kasus PT. Cipaganti Citra Graha Tbk..............................82

BAB IV

ANALISIS YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DIHUBUNGKAN
DENGAN

PERLINDUNGAN

TERHADAP

INVESTOR

PASAR MODAL
A. Analisis Pelaksanaan Perlindungan Terhadap Investor
Pasar Modal oleh OJK, Dikaitkan Dengan POJK Nomor
1/POJK.07/2013

Tentang

xi

Perlindungan

Konsumen

Sektor

Jasa

Keuangan

........................................................................................84
B. Analisis Pelaksanaan Perlindungan Terhadap Dana
Investor Pasar Modal Dalam Hal Terjadi Kehilangan Aset
Akibat Penipuan Di Pasar Modal Dikaitkan Dengan
Keputusan

Ketua

Bapepam

Penyelenggaraan

No.

Perlindungan

VI.A.5
Dana

Tentang
Pemodal

........................................................................................93

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................103
B. Saran ...........................................................................104

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................105
CURICULUM VITAE ...............................................................................110

xii

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

2 58 122

Perlindungan Hukum Data Nasabah Dalam Internet Banking (Tinjauan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan)

0 4 77

Tinjauan Hukum Tentang Peralihan Pengawasan Perbankan Dari Bank Indonesia Kepada Otoritas Jasa Keuangan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 4 71

DESKRIPSI KEDUDUKAN DAN WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

0 14 44

PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN SETELAH DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

4 28 71

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

Perlindungan Hukum bagi Pihak Ketiga Akibat Misleading Information Dihubungkan dengan Prinsip Keterbukaan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

5 9 46

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH PERBANKAN DAN TINJAUAN ASAS KEADILAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN.

0 0 1

INDEPENDENSI OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN PERBANKAN DI INDONESIA (BERDASARKAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN).

0 0 13

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (“UNDANG-UNDANG OJK”)

0 0 68