PENGARUH EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V SDN Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas V SDN Banyurip 02 Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

PENGARUH EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V SDN

BANYURIP 02 TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: SEPITRI MUDANTO

A 510110172

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

PENGARUH EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V SDN

BANYURIP 02 TAHUN AJARAN 2014/2015 oleh:

Sepitri Mudanto, A510110172, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2015 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 2, (2) besarnya pengaruh ektrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 2. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas V SDN Banyurip 2 Tahun 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02, (2) ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02.


(4)

A. Pendahulan

Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, karena pendidikan mampu membentuk karakter suatu bangsa. Apabila pendidikan disuatu negara maju secara otomatis negara tersebut akan menjadi negara yang maju pula. Pendidikan yang ada di indonesia sekarang ini belum merata hanya terpusat di pulau Jawa saja, jumlah tenaga pendidik yang masih kurang dapat mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, hal ini masih menjadi permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita.

Pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki pandangan luas dan maju untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Pendidikan disekolah sendiri dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas, kegiatan yang ada di luar kelas berupa kegiatan yang dapat mengembangkan kepribadian siswa yang nantinya sebagai bekal kemampuan dasar siswa untuk terjun ke masyarakat. Salah satu pendidikan yang dapat membentuk kepribadian siswa adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah cara efektif lainnya yang dapat membantu siswa membangun perasaan dihargai sebagai anggota komunitas sekolah. (Lickona. 2012: 469). Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah sudah tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berhubungan dengan program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler lebih diarahkan untuk pembentukan kepribadian anak melalui kegiatan seperti Pramuka, UKS, Olahraga, Kesenian dan Palang Merah Remaja. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang mampu membentuk karakter siswa melalui kegiatan Pramuka.

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka bersifat menyenangkan karena kegiatan ini berada di luar kelas sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang ada di pramuka secara lebih cepat karena siswa dapat memperoleh pembelajaran secara nyata, dalam kegiatan pramuka dapat meentuk sikap


(5)

kemandirian, kedisiplinan, dan sebagainya. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah diharapkan tidak menggangu prestasi belajar siswa dikelas. Sebaliknya justru bisa menambah prestasi belajar siswa, kegiatan ekstrakurikuler pramuka juga mengajarkan berbagai pendidikan karakter yang sangat berguna untuk kepribadian siswa.

Pendidikan karakter diajarkan berbagai sikap seperti kedisiplinan, kemandirian, kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, dan sebagainya. Pendidikan karakter tersebut sangat bermanfaat bagi siswa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasanya kelak. Selain itu, menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis. Oleh karena itu penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun bangsa.

Menurut Nugraha (2013: 5) pramuka adalah wahana yang dilakukan di alam terbuka, maka kegiatan yang dilakukan oleh pamuka selalu di alam terbuka dan membutuhkan pengetahuan serta keterampilan dasar tentang hal tersebut. Sedangkan menurut Suyahman (2014: 23) Pendidikan Dalam Pramuka adalah suatu proses pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas kecakapan yang dimiliki peserta didik, baik dia sebagai pendidik maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah dasar sangat beragam dan penting untuk kepribadian siswa, salah satunya adalah sikap kemandirian yang harus dimiliki siswa. Menurut Samani dan Hariyanto (2012: 131) mandiri adalah mampu memenuhi kehidupan diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain dan orang yang mandiri mampu mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan sendiri. Sedangkan menurut Mudjiman (2011: 9) kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetemsi yang telah dimiliki. Untuk


(6)

siswa sekolah dasar sendiri mulai ditanamkan sikap kemandirian terhadap dirinya, misalnya anak mulai diajarkan tentang perannya sebagai murid adalah belajar, maka anak mulai di didik sejak dini untuk mau belajar dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tidak mudah untuk mengandalkan kemampuan orang lain dan berani menghadapi resiko atas keputusan yang nanti akan di ambilnya.

SDN Banyurip 2 merupakan sekolah dasar yang melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka, jadwal untuk ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan pada hari jumat setelah pulang sekolah sampai selesai, kegiatan kepramukaan diikuti oleh siswa kelas III sampai kelas VI. Usia anak SD termasuk golongan pramuka siaga dan penggalang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang yang bervariasi baik dilihat dari segi ekonomi, keluarga, afektif, kognitif dan psikomotornya sehingga hal ini dapat mempegaruhi prestasi belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pembina pramuka tentang kegiatan pramuka yang dilaksanakan ternyata masih ada sebagian siswa yang kurang beminat dalam mengikuti pramuka karena di anggap kurang menyenangkan, pramuka masih bersifat sukarela sehingga mereka mengikuti kalau ingin saja, karena faktor orang tua yang kurang mendukung dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan tentang kemandirian belajar siswa dalam belajar juga masih kurang, dilihat dari siswa yang masih mencontek, kurang disiplin dalam mengerjakan tugas dan sebagainya. Dari permasalahan tersebut maka peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar yang dimiliki siswa, Sehingga peneliti mengangkat judul. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas V SDN Banyurip 2 Kecamatan Sambungmacan Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Banyurip 2, yang berlokasi di desa Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen dan dilaksanakan pada kelas V. Peneliti memilih tempat tersebut karena: faktor jarak rumah yang


(7)

dekat dengan peneliti sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Berdasarakan hasil observasi, peneliti melihat adanya minat yang rendah siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler pramuka, sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V yang berjumlah 21.

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu bebas dan terikat. variabel bebas dalam penelitian ini yaitu ekstrakurikuler pramuka. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kmandirian belajar. Menurut Noor (2012: 75) “Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dngan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan secara khusus diselenggarakan oleh pihak pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.” Menurut Nugraha (2013: 5) pramuka adalah wahana yang dilakukan di alam terbuka, maka kegiatan yang dilakukan oleh pamuka selalu di alam terbuka dan membutuhkan pengetahuan serta keterampilan dasar tentang hal tersebut. kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetemsi yang telah dimiliki. (Mudjiman, 2011: 9)

Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, dokementasi, wawancara. Metode angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. (sugiyono, 2010: 199). Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329). Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam dan jumlah responden yang sedikit/kecil. (Sugiyono, 2010: 194). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana atau uji t. teknik ini


(8)

untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar siswa.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan. 1. Hasil Penelitian

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau uji prasyarat analisis. Asumsi yang harus terpenuhi dalam teknik korelasi Product Moment adalah uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test pada taraf signifikansi (Asymsp. Sig.) sebesar 5 % atau 0,05. Hasil uji normalitas dapat dapat dilihat pada Lampiran 6 dan ringkasan hasil uji normalitas pada variabel penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas

Variabel Asymp. Sig Keterangan Ekstrakurikuler pramuka 0,48 Normal

Kemandirian belajar 0,731 Normal

Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas di atas, diperoleh data bahwa nilai Asymp. Sig. pada variabel yaitu untuk data angket ekstrakurikuler pramuka sebesar 0,48 dan untuk angket kemandirian belajar siswa sebesar 0,731 lebih besar dari taraf signifikansi 5% (>0,05), maka kesimpulannya adalah data variabel penelitian berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji linieritas dapat dilihat pada lampiran 6 dan ringkasan hasil uji linieritas pada variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.


(9)

Tabel 2 Hasil Uji Linieritas Variabel Df

(0,05)

Deviation From Linearity

Ket. Ekstrakurikuler

pramuka (X) dengan kemandirian

Belajar (Y)

8 ; 11 0,319 2,95 0,942 Linier

Berdasarkan tabel ringkasan hasil uji linieritas, koefisien deviation from linearity variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat adalah lebih besar dari taraf signifikansi 5% dan lebih kecil dari ( < ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah linier.

Setelah data memenuhi uji prasyarat maka selanjutnya dilakukan uji Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana. Dalam penelitian ini ada satu hipotesis yang akan diuji secara empirik untuk menemukan ada tidaknya pengaruh profesi orang tua terhadap prestasi belajar (X terhadap Y). Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk membuktikan hipotesis.

Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Sederhana X Terhadap Y

Sumber Koef. R Sig Ket.

Konstanta pramuka

18,677 0,597a 0,356 3,243 0,004 Positif Signifikan 0,605

Berdasarkan tabel 4.14 nilai korelasi (r) sebesar 0,597a menunjukkan bahwa ada hubungan positif variabel (X) dengan variabel (Y). Nilai r2 sebesar 0,356 menunjukkan bahwa variabel ekstrakurikuler pramuka


(10)

memberikan pengaruh sebesar 35,6 % terhadap variabel kemandirian belajar siswa.

Signifikansi nilai korelasi (r) diketahui dengan melihat kolom t dan sig. Nilai thitung sebesar 3,243 lebih besar dari ttabel > ttabel 2,093) dan sig. 0,044 (< 0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan bahwa nilai korelasi (r) antara ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar adalah signifikan.

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa ekstrakurikuler pramuka (X) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar (Y). Selanjutnya, dirumuskan persamaan regresi antara penggunaan variabel ekstrakurikuler pramuka (X) dan kemandirian belajar (Y) sebagai berikut:

Y = 18,677 + 0,605X

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar 18,677 dan nilai koefisien (b) kemandirian belajar sebesar 0,605 yang berarti apabila ekstrakurikuler pramuka meningkat satu poin maka kemandirian belajar belajar siswa akan meningkat 0,605 poin.

2. Pembahasan

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka bersifat menyenangkan karena kegiatan ini berada di luar kelas sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang ada di pramuka secara lebih cepat karena siswa dapat memperoleh pembelajaran secara nyata, dalam kegiatan pramuka dapat membentuk sikap kemandirian, kedisiplinan, dan sebagainya. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah diharapkan tidak menggangu prestasi belajar siswa dikelas, sedangkan Kemandirian anak dalam belajar sangat diperlukan unuk membentuk karakter anak, terutama pada anak sekolah dasar yang nantinya akan berguna kelak ketika mereka sudah dewasa. Hal ini diperkuat oleh Mudjiman (2011: 9) kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif


(11)

untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka lebih unggul daripada yang jarang mengikuti kegiatan pramuka. Hal ini dikarenakan anak yang aktif mengikuti pramuka lebih memiliki kesiapan dalam belajar karena karakter mereka lebih terbentuk dari pada yang tidak mengikuti terutama dalam kemandirian belajar, hal ini terlihat dalam sikap ketika belajar mereka lebih percaya diri, tanggung jawab, disiplin dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah dibandingkan siswa yang jarang mengikuti ekstrakurikuler pramuka.

Siswa yang aktif dalam pramuka akan lebih mudah bergaul dalam kehidupan sosial mereka biasanya lebih mudah berinteraksi dngan masyarakat dan lebih peduli terhadap teman.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ekstrakurikuler pramuka berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SD Negeri Banyurip 2, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini berdasarkan dari analisis statistik yang memperoleh thitung = 3,243 > ttabel = 2.093 dan sig. sebesar 0,044 < (0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan bahwa nilai korelasi (r) antara ekstrakuler pramuka (X) dan kemandirian belajar (Y) adalah signifikan. Dengan demikian menunjukkan bahwa semakin aktif siswa mengikuti ekstrakurikuler pramuka, maka akan semakin baik pula kemandirian belajarnya.

Hasil tersebut diperkuat dengan Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2014) Dengan Judul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan, yang menyimpulkan adanya pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak. Pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap kemandirian anak pada kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.


(12)

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dalam Bab IV dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 2 Tahun Ajaran 2014/2015”, diperoleh kesimpulan:

1. Ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02. Hasil yang diperoleh dari kemandirian belajar siswa kelas V SD Negeri Banyurip 2 menunjukkan ekstrakurikuler pramuka dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa, hal ini dikarenakan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka akan lebih terbentuk sikap dan karakternya sehingga akan mempengaruhi kemandirian belajar yag dimiliki siswa. Jadi, hipotesis pertama yang menyatakan ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02 dapat diterima.

2. Ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,243 lebih besar dari ttabel (>ttabel 2,093) dan sig. 0,044 (<0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan regresi antara variabel terikat kemandirian belajar (Y) dengan variabel bebas ekstrakurikuler pramuka (X) berpengaruh positif dan signifikan dengan koefisien korelasi 0,597 dengan kontribusi yang diberikan sebesar 35,6 % sedangkan 64,4 % dipengaruhi oleh variabel lain. Jadi, hipotesis kedua yang menyatakan ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02 dapat diterima.


(13)

E. Daftar Pustaka

Lickona, Thomas. 2012. Educating for charakter. Bantul: Kreasi Wacana. Mujdiman, Haris. 2011. Belajar mandiri (pembekalan dan penerapan).

Surakarta: UNS Press.

Noor, Rohinah. 2012. The Hidden Curriculum (Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler). Yogyakarta: Insan Madani.

Novitasari. (2014). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Skipsi FKIP UMS Surakarta.

Nugraha, Satya. 2013. Panduan Lengkap Pramuka: Siaga, Pengglang, Penegak, Pandega. Yogyakarta: Pustaka Mahardika.

Samani, Muclas & Hariyanto. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyahman & Suprapti Hariyani. 2014. Materi Dasar Pendidikan Kepramukaan. Surakarta.


(1)

untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar siswa.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan. 1. Hasil Penelitian

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau uji prasyarat analisis. Asumsi yang harus terpenuhi dalam teknik korelasi Product Moment adalah uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test pada taraf signifikansi (Asymsp. Sig.) sebesar 5 % atau 0,05. Hasil uji normalitas dapat dapat dilihat pada Lampiran 6 dan ringkasan hasil uji normalitas pada variabel penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas

Variabel Asymp. Sig Keterangan

Ekstrakurikuler pramuka 0,48 Normal

Kemandirian belajar 0,731 Normal

Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas di atas, diperoleh data bahwa nilai Asymp. Sig. pada variabel yaitu untuk data angket ekstrakurikuler pramuka sebesar 0,48 dan untuk angket kemandirian belajar siswa sebesar 0,731 lebih besar dari taraf signifikansi 5% (>0,05), maka kesimpulannya adalah data variabel penelitian berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji linieritas dapat dilihat pada lampiran 6 dan ringkasan hasil uji linieritas pada variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.


(2)

Tabel 2 Hasil Uji Linieritas Variabel Df

(0,05)

Deviation From Linearity

Ket. Ekstrakurikuler

pramuka (X) dengan kemandirian

Belajar (Y)

8 ; 11 0,319 2,95 0,942 Linier

Berdasarkan tabel ringkasan hasil uji linieritas, koefisien deviation from linearity variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat adalah lebih besar dari taraf signifikansi 5% dan lebih kecil dari ( < ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah linier.

Setelah data memenuhi uji prasyarat maka selanjutnya dilakukan uji Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana. Dalam penelitian ini ada satu hipotesis yang akan diuji secara empirik untuk menemukan ada tidaknya pengaruh profesi orang tua terhadap prestasi belajar (X terhadap Y). Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk membuktikan hipotesis.

Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Sederhana X Terhadap Y

Sumber Koef. R Sig Ket.

Konstanta pramuka

18,677 0,597a 0,356 3,243 0,004 Positif Signifikan 0,605

Berdasarkan tabel 4.14 nilai korelasi (r) sebesar 0,597a menunjukkan bahwa ada hubungan positif variabel (X) dengan variabel (Y). Nilai r2 sebesar 0,356 menunjukkan bahwa variabel ekstrakurikuler pramuka


(3)

memberikan pengaruh sebesar 35,6 % terhadap variabel kemandirian belajar siswa.

Signifikansi nilai korelasi (r) diketahui dengan melihat kolom t dan

sig. Nilai thitung sebesar 3,243 lebih besar dari ttabel > ttabel 2,093) dan sig.

0,044 (< 0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan bahwa nilai korelasi (r) antara ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar adalah signifikan.

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa ekstrakurikuler pramuka (X) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar (Y). Selanjutnya, dirumuskan persamaan regresi antara penggunaan variabel ekstrakurikuler pramuka (X) dan kemandirian belajar (Y) sebagai berikut:

Y = 18,677 + 0,605X

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar 18,677 dan nilai koefisien (b) kemandirian belajar sebesar 0,605 yang berarti apabila ekstrakurikuler pramuka meningkat satu poin maka kemandirian belajar belajar siswa akan meningkat 0,605 poin.

2. Pembahasan

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka bersifat menyenangkan karena kegiatan ini berada di luar kelas sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang ada di pramuka secara lebih cepat karena siswa dapat memperoleh pembelajaran secara nyata, dalam kegiatan pramuka dapat membentuk sikap kemandirian, kedisiplinan, dan sebagainya. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah diharapkan tidak menggangu prestasi belajar siswa dikelas, sedangkan Kemandirian anak dalam belajar sangat diperlukan unuk membentuk karakter anak, terutama pada anak sekolah dasar yang nantinya akan berguna kelak ketika mereka sudah dewasa. Hal ini diperkuat oleh Mudjiman (2011: 9) kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif


(4)

untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka lebih unggul daripada yang jarang mengikuti kegiatan pramuka. Hal ini dikarenakan anak yang aktif mengikuti pramuka lebih memiliki kesiapan dalam belajar karena karakter mereka lebih terbentuk dari pada yang tidak mengikuti terutama dalam kemandirian belajar, hal ini terlihat dalam sikap ketika belajar mereka lebih percaya diri, tanggung jawab, disiplin dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah dibandingkan siswa yang jarang mengikuti ekstrakurikuler pramuka.

Siswa yang aktif dalam pramuka akan lebih mudah bergaul dalam kehidupan sosial mereka biasanya lebih mudah berinteraksi dngan masyarakat dan lebih peduli terhadap teman.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ekstrakurikuler pramuka berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SD Negeri Banyurip 2, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini berdasarkan dari analisis statistik yang memperoleh thitung = 3,243 > ttabel = 2.093 dan sig. sebesar 0,044 < (0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan bahwa nilai korelasi (r) antara ekstrakuler pramuka (X) dan kemandirian belajar (Y) adalah signifikan. Dengan demikian menunjukkan bahwa semakin aktif siswa mengikuti ekstrakurikuler pramuka, maka akan semakin baik pula kemandirian belajarnya.

Hasil tersebut diperkuat dengan Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2014) Dengan Judul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten

Grobogan, yang menyimpulkan adanya pengaruh antara pola asuh orang tua

terhadap kemandirian anak. Pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap kemandirian anak pada kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.


(5)

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dalam Bab IV dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 2 Tahun Ajaran 2014/2015”, diperoleh kesimpulan:

1. Ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02. Hasil yang diperoleh dari kemandirian belajar siswa kelas V SD Negeri Banyurip 2 menunjukkan ekstrakurikuler pramuka dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa, hal ini dikarenakan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka akan lebih terbentuk sikap dan karakternya sehingga akan mempengaruhi kemandirian belajar yag dimiliki siswa. Jadi, hipotesis pertama yang menyatakan ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02 dapat diterima.

2. Ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,243 lebih besar dari ttabel (>ttabel 2,093) dan sig. 0,044 (<0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan regresi antara variabel terikat kemandirian belajar (Y) dengan variabel bebas ekstrakurikuler pramuka (X) berpengaruh positif dan signifikan dengan koefisien korelasi 0,597 dengan kontribusi yang diberikan sebesar 35,6 % sedangkan 64,4 % dipengaruhi oleh variabel lain. Jadi, hipotesis kedua yang menyatakan ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02 dapat diterima.


(6)

E. Daftar Pustaka

Lickona, Thomas. 2012. Educating for charakter. Bantul: Kreasi Wacana. Mujdiman, Haris. 2011. Belajar mandiri (pembekalan dan penerapan).

Surakarta: UNS Press.

Noor, Rohinah. 2012. The Hidden Curriculum (Membangun Karakter Melalui

Kegiatan Ekstrakurikuler). Yogyakarta: Insan Madani.

Novitasari. (2014). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.

Skipsi FKIP UMS Surakarta.

Nugraha, Satya. 2013. Panduan Lengkap Pramuka: Siaga, Pengglang, Penegak,

Pandega. Yogyakarta: Pustaka Mahardika.

Samani, Muclas & Hariyanto. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyahman & Suprapti Hariyani. 2014. Materi Dasar Pendidikan Kepramukaan. Surakarta.