DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA KABUPATEN SUKOHARJO

(1)

SUKOHARJO

Diajukan Sebagai Prasyarat untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai

Gelar Ahli Madya

Disusun Oleh : YATNO ROHMADI

C9507127

PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

Konsep Karya Tugas Akhir Dengan Judul

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA KABUPATEN

SUKOHARJO

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan penguji

Pembimbing Tugas Akhir I Pembimbing Tugas Akhir II

Arief Iman Santoso, S.Sn Esty Wulandari, S.Sos, M.Si

NIP:19790327 2 00501 1 002 NIP:19791109 2 00801 2 015

Mengetahui Koordinator Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.sn NIP:19790327 200501 1 002


(3)

Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir Pada tanggal,……...

Panitia Penguji

Ketua Sidang Tugas Akhir

Andreas S Widodo, S,Sn, M.Hum (………..)

NIP. 197551201 20011 2 002

Sekretaris Sidang Tugas Akhir

Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn (...)

NIP. 19711115 200604 1 001

Pembimbing Tugas Akhir I

Arief Iman Santoso, S.Sn (……….………...…..)

NIP. 19790327 200501 1 002

Pembimbing Tugas Akhir II

Esty Wulandari, S.Sos, M.Si (………...…...)

NIP:19791109 2 00801 2 015

Mengetahui Ketua Program Dekan Fakultas Saatra dan Seni Rupa D3 Deskomvis

Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D


(4)

1. Berusaha dan berdoa untuk mencapai apa yang diinginkan. 2. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

3. Tidak akan pernah menyerah sebelum keinginan itu tercapai. 4. Selalu bangkit dari keterpurukan.

5. Hidup adalah pilihan, jangan sampai disia-siakan.

6. Belajar dari kesalahan dan jadikan itu pengalaman sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.


(5)

“Untuk keluarga terutama ibu tersayang yang selalu memberi dukungan, doa dan pengorbananmu tak akan bisa dilupakan”


(6)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan sebuah karya Tugas Akhir

dengan judul “ DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA

KABUPATEN SUKOHARJO”.

Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III program studi DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis sadari tanpa bimbingan, dukungan dan bantuan yang besar dari berbagai pihak,yang telah memberikan bantuan dan masukan dari awal sampai akhir sehingga terselesaikan karya Tugas Akhir ini. Maka dengan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

2. Drs. Ahmad Adid, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Program Studi D III Desain Komunikasi Visual.

3. Arief Iman Santoso, S.sn selaku Pembimbing I, yang sabar dalam membimbing dan mengarahkan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

4. Esty Wulandari, S.sn selaku Pembimbing II, yang sabar dalam membimbing dan mengarahkan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.


(7)

7. Seluruh pihak dan sahabat yang telah membantu, memberi semangat, dan turut berperan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas semua bantuan kalian.

Penulis berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu penulis mohon maaf, dan mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca guna perbaikan di masa yang akan datang.

Surakarta, Juli 2011


(8)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah………...……… 3

C. Tujuan………. 4

BAB II IDENTIFIKASI DATA………... 5

A. Data Produk ……..………. 5

B. Target ……….……….. 26

C. Kompetitor………. 28

BAB III KONSEP PERANCANGAN ……… 35

A. Konsep kreatif……… 35

B. Konsep perancangan ………...………...………... 43

C. MediaPlacement……… . . 57

D. Teknis Pelaksanaan………. 71

BAB IV VISUALISASI KARYA …………...……… 76


(9)

E. Kesimpulan ……….. 94 F. Saran ………. 94

DAFTAR PUSTAKA... 96


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung di bagian barat dengan Jawa Barat, Timur dengan Jawa Timur, Utara dengan Laut Jawa,dan Selatan dengan Samudra Hindia. Pada dasarnya banyak tempat-tempat pariwisata di Jawa Tengah yang mempunyai karakter tersendiri setiap wisatanya. Dari wisata alam, sejarah, kerajinan, dan kesenian terdapat di Jawa Tengah yang tersebar di berbagai daerah Jawa Tengah. Pariwisata adalah sektor usaha yang besar, karena merupakan pendapatan asli daerah. Banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan untuk usaha contohnya banyak dijumpai para pedagang disekitar tempat wisata. Dengan pesona wisata yang menarik dan mempunyai karakteristik akan dapat mendatangkan wisatawan-wisatawan untuk berkunjung baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang merupakan sebagai kota wisata industri budaya lokal dan global. Sukoharjo mempunyai daerah wisata yang dapat dijadikan alternatif wisata daerah lainnya. Dengan slogan Kabupaten Sukoharjo MAKMUR yang artinya Maju, Aman, Konstitusional, Mantap, Unggul Rapi dijadikan pemicu kemajuan Sukoharjo untuk berkembang. Dari awal masuk gapura selamat datang di Sukoharjo akan disambut


(11)

dengan 2 patung seorang tukang jamu dan seorang petani yang memberi petunjuk pada tukang jamu. Berarti masyarakat Sukoharjo itu pekerja keras atau energik yang mempunyai semangat kerja yang tinggi dan sangat ramah tamah terhadap para pengujung dari luar kota dan untuk menikmati wisata yang dimiliki Kabupaten Sukoharjo. Untuk mendapatkan informasi tempat wisata di Sukoharjo dapat dijumpai di Alun-alun Sukoharjo yang terdapat petunjuk dalam bentuk peta didalamnya dijelaskan dimana letak-letak wisata Sukoharjo. Sehingga masyarakat lebih mudah untuk menuju tempat wisata tersebut.Tetapi, seiring berjalannya waktu yang semakin cepat membuat teknologi juga berkembang pesat. Seperti banyak tempat yang sudah terdapat tekhnologi contohnya tempat resto, mall, sekolah, maupun tempat umum diberikan fasilitas hot spot. Dan banyak media yang menjadi informasi seperti televisi, handphone, komputer, koran, dll. Padahal masyarakat juga membutuhkan tempat-tempat rekreasi yang baru agar tidak jenuh dan dapat digunakan untuk relasaksi tubuh atau penyegaran. Dari berkembang pesatnya teknologi banyak masyarakat yang kurang mengenal tempat-tempat wisata lainnya. Khususnya tempat wisata Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari kawasan wisata alam yaitu Bendungan Colo dan Batu Seribu, tempat wisata makam yaitu Makam Ki Ageng Balak, Ki Ageng Purwoto Sidik, Bumi Arum Majasto, dan tempat wisata kerajinan yaitu Kerajinan Batik tulis, dan kerajinan makanan jenang. Tetapi generasi muda sekarang lebih tertarik dengan teknologi sehingga waktu luang mereka hanya untuk bermain dengan barang-barang yang canggih.


(12)

Pariwisata kabupaten Sukoharjo harus lebih maju dan mampu bersaing dengan tempat wisata daerah lainnya. Oleh karena itu ada macam-macam bentuk sarana dalam pengenalan wisata Sukoharjo yang harus diaplikasikan pada suatu media promosi yang kreatif dan komunikatif untuk mensosialisasikan Tempat Wisata Kabupaten Sukoharjo kepada masyarakat khususnya Kabupaten Sukoharjo dan pada umumnya masyarakat diluar Kabupaten Sukoharjo. Dengan begitu akan membantu proses sosialisasi dalam rangka mempromosikan Wisata Kabupaten Sukoharjo terhadap masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya, serta mampu mencapai sasaran yang dituju lainnya.

B. Rumusan Masalah

Maka untuk itu sangatlah diperlukan suatu strategi komunikasi untuk meningkatkan citra dari Wisata Kabupaten Sukoharjo, maka didapatkan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana caranya membuat branding image Kabupaten Sukoharjo sebagai kota wisata industri budaya lokal dan global yang mempunyai karakteristik tersendiri dari wisata Kabupaten Sukoharjo?

2. Bagaimana merancang media komunikasi visual untuk media promosi yang unik, inovatif, kreatif dan komunikatif untuk mengenalkan tempat Wisata Kabupaten Sukoharjo ?


(13)

C. Tujuan

Serangkaian media promosi dengan Desain Komunikasi Visual juga elemen-elemennya dijadikan komunikator utama, karena serangkaian media promosi tersebut dianggap lebih mampu dipahami dan menarik perhatian dari masyarakat luas. Tujuan perancangannya adalah sebagai berikut :

1. Membuat branding image Kabupaten Sukoharjo sebagai kota wisata industri budaya lokal dan global yang mempunyai karakteristik tersendiri dari wisata Kabupaten Sukoharjo

2. Merancang media komunikasi visual untuk media promosi yang unik, inovatif, kreatif dan komunikatif untuk Wisata Kabupaten Sukoharjo.


(14)

PR PEN

DESAI

MEDIA

Me ROGRAM FA NGANTA

IN KOM

A PROM

Diajuk enempuh U M STUDI AKULTA UNIVER

AR KAR

MUNIKA

MOSI W

SUKOH

an Sebaga Ujian Tugas Gelar Ah Disusun YATNO R C950 D3 DESA S SASTR RSITAS SE SURAK 20

YA TUG

ASI VISU

WISATA

HARJO

ai Prasyara s Akhir Gu hli Madya

n Oleh : ROHMADI

07127

AIN KOM RA DAN S

EBELAS KARTA 010

GAS AKH

UAL SEB

KABUP

at untuk una Mencap I MUNIKA SENI RUP S MARET HIR

BAGAI

PATEN

pai ASI VISUA PA T AL


(15)

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Sejarah Singkat Kabupaten Sukoharjo

Pasca perang jawa (1825-1830) kompeni Belanda makin memperketat keamanan untuk mencegah terulangnya pemberontakan rakyat jawa. Kondisi masyarakat Jawa semakin miskin mendorong terjadinya tindak kejahatan (pidana) di berbagai tempat. Menghadapi hal itu pemerintah kolonial menekan raja Surakarta dan Yogyakarta agar menerapkan hukum secara tegas. Salah satunya dengan membentuk lembaga hukum yang dilengkapi dengan berbagai pendukung. Di Kasunanan Surakarta dibentuk Pradata Gedhe, yakni pengadilan kerajaan yang menjadi pusat penyelesaian semua perkara. Lembaga ini dipimpin oleh Raden Adipati (Patih) di bawah pengawasan Residen Surakarta. Dalam pelaksanaannya Pradata Gedhe mengalami kesulitan karena volume perkara yang sangat besar. Sunan Pakubuwono dan Residen Surakarta memandang perlu melimpahkan sebagian perkara kepada pemerintah daerah. Mereka sepakat membentuk pengadilan di tingkat kabupaten yang diberi nama Pradata Kabupaten.

Pada tanggal 16 Februari 1874, Sunan Pakubuwono IX dan Residen Surakarta Keucheneus membuat perjanjian pembentukan Pradata Kabupaten di wilayah Klaten,


(16)

Boyolali, Ampel, Kartasura, Sragen dan Larangan. Surat perjanjian tersebut disyahkan pada hari Kamis tanggal 7 Mei 1874 Staatsblad nomor 209. Pada Bab I surat perjanjian, tertulis sebagai berikut :

"Ing Kabupaten Klaten, Ampel, Boyolali, Kartasura lan Sragen, apadene ing Kawedanan Larangan kadodokan pangadilan ingaranan Pradata Kabupaten. Kawedanan Larangan saikiki kadadekake kabupaten ingaranan Kabupaten Sukoharjo"

(Di Kabupaten Klaten, Ampel, Boyolali, Kartasura dan Sragen dan juga Kawedanan

Larangan dibentuk pengadilan yang disebut Pradata Kabupaten. Kawedanan

Larangan sekarang dijadikan kabupaten dengan nama Kabupaten Sukoharjo)

Berdasarkan Surat Perjanjian tersebut dapat disimpulan bahwa hari jadi Kabupaten Sukoharjo adalah tanggal 7 Mei 1874, yang sebelum itu bernama Kawedanan Larangan. Dengan demikian pada tahun ini (2009) Kabupaten Sukoharjo sudah berusia 135 tahun. Dengan slogan “MAKMUR” kependekan dari Maju, Aman, Konstitusional, Mantap, Unggul, Rapi. Slogan tersebut menjadi kebanggaan dan cermin kepribadian masyarakat Sukoharjo. Dengan visi dan misi Kabupaten Sukoharjo yaitu :

Visi Kabupaten Sukoharjo :


(17)

Misi Kabupaten Sukoharjo :

a. Mengamalkan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat yang bertumpu pada peningkatan Ketahanan Pangan dan UKM.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana perekonomian.

d. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan aparatur pemerintah daerah yang professional dan bebas KKN.

e. Mewujudkan supremasi Hukum, penegakan Hukum didaerah.

f. Menciptakan kondisi daerah yang aman, damai, tertib dan tentram.

2. Geografis

Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah, letaknya diapit oleh 6 (enam) Kabupaten / Kota yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Surakarta dan Kabupaten Karangayar, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali. Dengan letak yang strategis, Kabupaten Sukoharjo merupakan jalur transportasi dan perdagangan yang ramai. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat Sungai Bengawan Solo yang cukup terkenal dengan membelah wilayah Kabupaten Sukoharjo menjadi dua bagian, yaitu: bagian utara dengan


(18)

kondisi secara umum berupa dataran rendah dan bergelombang, sedangkan bagian selatan berupa pegunungan dan dataran tinggi. Kabupaten Sukoharjo juga dilintasi jalur kereta api Solo-Wonogiri, yang dioperasikan kembali pada tahun 2004 setelah selama puluhan tahun tidak difungsikan. Jalur kereta api ini merupakan salah satu yang paling "berbahaya" di Indonesia, karena melintas di tepi jalan raya tanpa adanya pembatas.

Sedangkan letak astronomi Kabupaten Sukoharjo adalah :

a. Bagian Ujung Sebelah Timur : 110 57’ 33.70” LS

b. Bagian Ujung Sebelah Barat : 110 42’ 6.79” LS

c. Bagian Ujung Sebelah Utara : 7 32’ 17.00” BT

d. Bagian Ujung Sebelah Selatan : 7 49’ 32.00” BT

(Dihitung dari Meredian Greenwich)

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sukoharjo.

3. Luas Wilayah

Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah terkecil kedua di Privinsi Jawa Tengah, secara administrasi Kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12 kecamatan yang terdiri dari 167 Desa/Kelurahan . Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo tercatat 46,666 Ha atau sekitar 1.43% luas wilayah Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan yang terluas adalah Kcamatan Polokarto yaitu 6.218 Ha (13%), sedangkan yang paling kecil adalah kecamatan Kartasura seluas 1.923 Ha (4%) dari luas Kabupaten Sukoharjo.


(19)

Menurut penggunaan lahan terdiri dari lahan sawah sebesar 45,55% (21.257 Ha) dan lahan bukan sawah sebesar 54,45% (25.409 Ha). Dari lahan sawah yang mempunyai pengairan teknis seluas 14.900 Ha (70,09%), irigasi setengan teknis 1.902 Ha (8,95%), irigasi sederhana 2.021 Ha (9.51%% dan tadah hujan seluas 2.434 Ha (11,45%). Adapun tabel dari luas wilayah dan prosentase menurut 12 Kecamatan Sukoharjo data pada tahun 2009 .

Kecamatan Luas (Ha) Prosentase (%)

010. Weru 4198 9.00

020. Bulu 438 9.40

030. Tawangsari 3998 8.57

040. Sukoharjo 4458 9.55

050. Nguter 5488 11.76

060. Bendosari 5299 11.36

070. Polokarto 6218 13.32

080. Mojolaban 3554 7.62

090. Grogol 3000 6.43

100. Baki 2198 4.71

110. Gatak 1947 4.17

120. Kartasura 1923 4.12

Jumlah 46666 100.00

Tabel. Luas Wilayah dan Prosentase Kecamatan Kabupaten Sukoharjo

Tiap kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dibagi lagi menjadi kelurahan,yaitu Kecamatan Weru dibagi menjadi 13 Kelurahan (Grogol, Karangtengah, Krajan, Jatingaran, Karanganyar, Alasombo, Karangmojo, Weru, Karakan, Tegalsari, Tawang, Ngreco), Kecamatan Bulu dibagi menjadi 12 Kelurahan (Sanggang, Kamal, Gentan, Kedongsongo, Tiaran, Bulu, Kuden, Malangan, Lengking, Ngasinan,


(20)

Karangasem), Kecamatan Tawangsari dibagi menjadi 12 Kelurahan (Watubonang, Kundungrejo, Lorog, Grajegan, Kedungjambal, Ponowaren, Kateguhan, Dalangan, Pojok, Tangkisan, Majasto, Tambakboyo), Kecamatan Sukoharjo dibagi menjadi 14 Kelurahan (Kenep, Banmati, Mandan, Begajah, Gayam, Joho, Jetis, Combongan, Kriwen, Bulakan, Dukuh, Sukoharjo, Bolakrejo, Sonorejo), Kecamatan Nguter dibagi menjadi 16 Kelurahan (Lawu, Baran, Nguter, Gupit, Pengkol, Jangglengan, Tanjungrejo, Serot, Juren, Celep, Plesan, Kedungwinong, Daleman, Kepuh, Pondok, Tanjung), Kecamatan Bendosari dibagi menjadi 14 Kelurahan (Jagan, Manisharjo, Cabean, Puhgogor, Paluhombo, Bendosari, Mojorejo, Mertani, Mulur, Toriyo, Jombor, Sidorejo, Sugihan, Gentan), Kecamatan Polokarto dibagi menjadi 17 Kelurahan (Peranan, Bugel, Karangwuni, Ngombakan, Bakalan, Godog, Kemasan, Kenorejo, Tepisari, Bulu, Rejosari, Polokarto, Mranggen, Wonorejo, Jatisoko, Kayuapak, Genengsari), Kecamatan Mojolaban dibagi menjadi 15 Kelurahan (Tegalmade, Klaban, Wiru, Bekonang, Cantol, Klumprit, Kragilan, Sapen, Triayagan, Demakan, Dukuh, Plumbon, Gadingan, Palur), Kecamatan Grogol dibagi menjadi 14 Keluahan (Pondok, Parang joro, Pandeyan, Telukan, Kadokan, Grogol, Madegondo, Langenharjo, Gedangan, Kwarasan, Sanggrahan, Manang, Banaran, Cemani), Kecamatan Baki dibagi menjadi 14 Kelurahan (Ngrombo, Mancasan, Gedongan, Jetis, Bentakan, Kudu, Kadilanggu, Baki pandeyan, Menuran, Duwet, Siwal, Waru, Gentan, Purbayan), Kecamatan Gatak dibagi menjadi 14 Kelurahan (Sanggung, Kagokan, Blimbing, Krajan, geneng, Jati, Trosemi, Luwang, Klaseman, Tempel,


(21)

Sraten, Wironanggan, Trangsan, Mayang), Kecamatan Kartasura dibagi menjadi 12 kelurahan (Ngemplak, gumpang, Makamhaji, Pabelan, Ngadirojo, Kartasura, Pucangan, Kertonatan, Wirogunan, ngaabean, Singopuran, Gonilan). Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009.

4. Pemerintahan

a. Wilayah Administrasi

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 wilayah Kabupaten Sukoharjo terbagi dalam 12 Kecamatan, 150 Desa dan !7 Kelurahan. 2.071 Dukuj, 1.474 Rukun Warga (RW) dan 4.517 Rukun Tetangga (RT). Kecamatan Polokarto merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak yaitu 17 desa dan kecamatan dengan jumlah desa terkecil adalah Kecamatan bulu, kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Kartasura dengan masing-masing jumlah desa sebanyak 12 desa.

b. Kepegawaian

Pada Akhir tahun 2009 jumlah Pegawai Negri Sipil (PNS) do Kabupaten Sukoharjo tercatat sebagai peserta TASPEN sebanyak 11.759 orang. PNS sebanyak itu terdiri dari 1062 orang sebagai PNS Pusat (9,00%), 10.733 orang sebagai PNS Daerah Otonaom (DO) atau sebesar 91,00%. Dan apabila dilihat dari glongan PNS, yang terbesar adalah PNS golongan III yaitu 4.234 orang (39,47%) dan berturut-turut PNS golongan II sebanyak 2065


(22)

orang (19,25%), Golongan I sebanyak 233 orang (2,17%) dan golongan IV sebanyak 4.194 orang (39,10%).

5. Demografis

Data Kependudukan merupakan data pokok yang yang dibutuhkan baik kalangan pemerintah maupun swasta sebagai bahan untuk perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 jumlah penduduk tercatat sebanyak 843.127 jiwa yang terdiri dari 417.276 laki-laki (49,49%) dan 425.851 perempuan (50,51%). Apadilihat dari penyebaran penduduk, Kecamatan Grogol paling tinggi prosent senya yaitu 12,24%, kemudian Kec. Kartasura 10,80%, Kec. Sukoharjo 10,05% sedangkan yang terkecil Kec. Gatak 5,76%. Rasio Jenis Kelamin pada tahun 2009 sebesar 97,99 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk laki-laki, hamper di semua kecamatan angka rasio jenis kelamin di bawah 100, yaitu berkisar 93 dan 99, kecuali Kecamatan Baki mempunyai sex ratio 100,58. Kepadatan penduduk dalam kurun waktu lima tahun (2004-2009) cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan jumlah

penduduk. Pada tahun 2009 tercatat sebesar 1.807 jiwa setiap Km2. Di sisi lain

penyebaran penduduk masih belum merata, Kecamatan Kartasura paling padat

penduduknya yaitu 4.736 jiwa per Km2. Sedangkan Kecamatan Nguter kecamatan


(23)

Mayoritas penghasilan masyarakat diperoleh dari bercocok tanam dan berdagang. Sehinnga Kabupaten Sukoharjo memilih symbol PakTani dan Jamu Gendong, karena mempunyai arti filosofi yang dalam yaitu kesabaran semangat tinggi dan keuletan dalam bekerja.

Sektor industri menjadi andalan Kabupaten Sukoharjo. Terdapat dua industri besar di Kabupaten Sukoharjo, yaitu PT. Sritex yang merupakan perusahaan tekstil nasional yang sudah terkenal di luar negeri yang menjadi salah satu kebanggaan Sukoharjo. Ada lagi industri besar lainnya, yaitu PT Konimex Pharmaceutical Laboratories pabrik farmasi terutama untuk jenis produk obat bebas yang produknya sudah menembus pasaran luar seperti Kamboja, Vietnam dan Birma. Terdapat juga industri kecil daerah ini, berbagai produk kerajinan rakyat terus dikembangkan misalnya kaca grapir yang merupakan industri kerajinan khas daerah Sukoharjo yang berkembang di Kecamatan Kartasura, Grogol dan Baki. Sektor perdagangan menjadi pilihan menarik masyarakat untuk mengatasi dampak krisis ekonomi setelah produksi pertanian terus menurun akibat hasil panen yang kurang baik. Sesungguhnya Sukoharjo unggul di lapangan usaha pertanian, namun Sukoharjo yang terus berkembang ke arah industrialisasi memang tidak bisa di cegah. Akibatnya banyak lahan persawahan penduduk yang harus berubah untuk kepentingan industri dan perumahan.

Rata-rata mata pencaharian penduduknya adalah bertani, buruh, dan berdagang. Sedangkan dalam sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten


(24)

Sukoharjo terdiri dari SLB, TK, SD, SLTP, SLTA serta Universitas. Peningkatan jumlah penduduk yang bersekolah tentunya harus diimbangi dengan persediaan sarana fisik dan tenaga guru yang memadai. Tetapi rata-rata penduduk Kabupaten Sukoharjo hanya lulusan SLTP dan SLTA.

6. Pariwisata Kabupaten Sukoharjo

Obyek Wisata Kabupaten Sukoharjo terdiri dari Wisata Alam, Wisata Situs

Bersejarah, Wisata Religi/Ziarah, Wisata Sentra Kerajinan, dan Wisata Modern. Dari klasifikasi diatas nama dan tempat wisata tersebut adalah :

a. Wisata Alam

1) Umbul Pacinan Batu Seribu

Obyek Wisata Batu Seribu, merupakan wisata alam yang indah menyegarkan. Suasana Alam yang teduh penuh pepohonan menjadi daya tarik obyek wisata ini, terdapat 3


(25)

kolam renang dengan air yang jernih dari mata air alami yang disebut Umbul Pacinan. Air keluar alami dari sela-sela batu dan pepohonan. Sambil menikmati suasana alam juga dapat menikmati makanan khas Pecel Lontong. Selain itu juga terdapat Taman arena bermain anak-anak, panggung gembira, arena jelajah alam, out bond dan bumi perkemahan. Di perbukitan di atasnya, ada sebuah gardu pandang untuk melihat keindahan daerah itu. Lokasi di Desa Gentan, Bulu.

2) DAM Colo

Dam Colo sebenarnya adalah sebuah pintu air dari aliran air waduk Wonogiri untuk keperluan irigasi atau pengairan sawah di Kabupaten Sukoharjo. Kemegahan


(26)

besarnya pintu air dan suara air yang mengalir merupakan daya tarik tersendiri dari Dam Colo. Disamping itu dapat memandang keindahan alam dari atas pintu air. Dan Dam colo juga menjadi tempat favorit bagi para pemancing ikan. Dam Colo sendiri terletak di Desa Pengkol, Kec. Nguter.

3) Waduk Mulur

Waduk Mulur berada di Kecamatan Bendosari. Pada event olah raga air, Waduk Mulur biasa dipakai untuk lomba Dayung, Ski Air, dan Motor Air. Disamping Waduk terdapat lapangan bumi perkemahan untuk kegiatan kepramukaan. Waduk Mulur juga merupakan salah satu tempat favorit untuk para penghobi mancing.


(27)

b. Wisata Situs Bersejarah

1) Benteng Kraton Kartasura

Banyak Peninggalan (petilasan) yang membuktikan keberadaan Kraton Kartasura, antara lain : Alun-alun, Kolam Segaran (sekarang menjadi lapangan), Gedong obat (dahulu gudang mesiu), Tembok berlubang akibat geger Pacinan, Sumur Madusaka yang digunakan untuk memandikan pusaka-pusaka kerajaan, Makam Bray Sedah Mirah, Tembok Beteng dari batu bata setebal 2-3 meter, dan Masjid yang dibangun Sunan Paku Buwono II. Makam-makam di Keraton Kartasura banyak yang dikeramatkan masyarakat seperti makam Mas Ngabehi Sukareja, Makam Bray Adipati Sedahmirah (garwa


(28)

ampil/selir PB IX), makam KPH Adinegoro, dan Makam Ki Nyoto Carito (dalang terkenal).

2) Petilasan Kraton Pajang

Joko Tingkir adalah Penguasa dan Raja dari Kerajaan Pajang dan di tempat inilah Petilasan Kraton Kerajaan Pajang berada di Kampung Pajang Kecamatan Kartasura di samping sebuah aliran sungai yang menembus sungai Bengawan Solo. Beberapa barang peninggalan Kraton Pajang dapat dilihat disini.


(29)

Pesanggrahan Langenharjo terletak di tepi sebelah utara Bengawan Solo, tepatnya di Kampung Langen Arjan. Dibangun oleh Paku Buwono (PB) IX setelah menjalani tapa ngeli di Sungai Bengawan Solo tahun 1870 dan dilanjutkan oleh Susuhunan Paku Buwono X. Saat itu tempat ini digunakan oleh keluarga Kraton Kasunanan Surakarta untuk rekreasi. Di beberapa tempat terdapat ruangan khusus untuk bertapa, ada pertapaan yang hanya Raja dan keturunannya yang boleh masuk, dan ada pula tempat bersemedi yang diperbolehkan bagi masyarakat umum dengan maksud mendapatkan berkah atau mendapatkan ketenangan jiwa. Terdapat pula serpihan kayu Perahu Jaka Tingkir yang


(30)

dipergunakan Paku Buwono IX saat menemukan pesanggrahan ini, dan hiasan kepala perahu yang bernama Kyai Rojomolo. c. Wista Religi/Ziarah

1) Makam Ki Ageng Balak

Kia Ageng Balak diyakini oleh masyarakat adalah salah satu keturunan dari kerajaan Majapahit yang dikenal sebagai Raden Sujono, sampai akhir hayatnya beliau ditemani oleh dua orang pengawal yang setia yaitu Tumenggung Simbarja dan Tumenggung Simbarjoyo. Raden Sujono saat itu merupakan sosok yang pilih tanding, bijaksana serta menguasai berbagai ilmu tinggi. Kesaktiannya sampai saat ini oleh mesyarakat sekitar diyakini mampu memberikan tuah yang tinggi. Setiap bulan Syura hari minggu terakhir diselenggarakan Upacara Ritual Pulung Langse. Makam Ki Ageng Balakan berada di


(31)

Dusun Mertan, Kecamatan Bendosari. Setiap malam Jum’at kliwon sangat ramai dikunjungi para peziarah. Peziarah akan dipandu oleh 5 juru Kunci dari penyiapan sesaji, menyampaikan hajat, berdo’a di dalam Makam, atau berendam di Pasucen.

2) Makam Bumi Arum Majasto Ki Ageng Sutowijoyo

Berada di puncak bukit setinggi kurang lebih 60 meter di Pegunungan Kendeng Kidul, Desa Majasto, Tawangsari adalah Makam Ki Ageng Sutawijaya atau yang dikenal dengan nama Bumi Arum Majasto berada. Semasa hidupnya, Ki Ageng Sutawijaya yang juga dikenal sebagai Joko Bodho adalah putra nomor 107 dari raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V dan merupakan murid kesayangan Sunan


(32)

Kalijaga. Ki Ageng juga mendirikan masjid yang diperkirakan usianya sama dengan Masjid Agung Demak. Pada malam satu Sura, maupun malam Selasa dan Jumat kliwon peziarah membludak.

d. Wisata Sentra Kerajinan 1) Desa Wisata Wirun

Desa Wisata Wirun terletak di Kecamatan Mojolaban hanya 5 km arah timur dari Kota Solo. Desa ini dikenal sebagai penghasil Kerajinan Gamelan yang telah terkenal sampai luar negeri. Ada puluhan Sanggar Pengrajin Gamelan disini, wisatawan dapat melihat dari dekat proses pembuatan Gamelan dari proses peleburan sampai menjadi seperangkat gamelan.


(33)

Selain itu Desa Wirun memiliki berbagai potensi wisata yang sangat menarik, antara lain : Sentra Batik, Mebel, Keris, dan Budidaya Tanaman Bonsai.

2) Kerajinan Batik

Kabupaten Sukoharjo termasuk Kabupaten penghasil batik, baik batik tulis, batik cap, atau batik kuas. Selain yang terbesar adalah Batik Keris di Cemani Kecamatan Grogol juga terdapat ratusan pengrajin batik yang tersebar di Kecamatan Tawangsari, Baki, Grogol, dan Polokarto. Kerajinan Batik sangat diandalkan dan merupakan cirri khas daerah. Salah satunya batik tulis yang berpeluang besar yakni batik tulis Kedung Gudel. Perajin batik ini terkonsentrasi di Desa Pojok dan Tangkisan, Kecamatan Tawangsari. Ada juga Batik Sarung Goyor. Untuk industry batik tulis di Tangkisan Tawangsari berjumlah 45 industri. Sementara di Pojok Tawangsari sebanyak 32 industri dan Godog sebanyak 35. Batik tulis lain yang dihasilkan di Sukoharjo yakni batik Godog di Kecamatan Polokarto.

e. Wisata Modern


(34)

Berlokasi di Solo Baru, Pandawa Water World bukan kolam renang biasa, melainkan kolam renang dengan aneka permainan, yang lebih bersifat petualangan. Pengunjung objek wisata ini bukan saja turis domestik, tapi juga mancanegara.

Memasuki objek wisata ini, pengunjung langsung menatap menatap dunia pewayangan dalam ukuran raksasa. Patung Pandawa Lima yang dibangun untuk memperindah pemandangan dibuat dalam ukuran besar. Patung Kresna setinggi 37 meter nampak gagah menghiasi gua buatan yang di bawahnya dikitari genangan air kolam. Banyak Wahana petualangan air yang menarik seperti : Bungy Jumping, Black Hole, Bungy River, Wave Pool, Raft Slide, Racer Slide, Kiddy


(35)

Pool, dan wahana air lainnya. Tersedia juga disini aneka sajian makanan jawa, steak, sea food, dan lainnya.

7. Promosi Yang Pernah Dilakukan

Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa, dan berbentuk cetakan.


(36)

B. Target

1. Target Market

Target market adalah siapa saja yang menjadi segmen atau pasar, dalam menawarkan barang atau jasa kepada konsumen.

Target Market kita bedakan menjadi: a. Target Market Menurut geografis

Yaitu target market yang berdasarkan daerah sasaran , terdiri dari: Masyarakat di wilayah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Sukoharjo. b. Target Market Menurut demografis

1) Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

2) Umur : 7-45 Tahun

3) Agama : Semua Agama

4) Pendidikan : SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan Umum

5) Kelas Sosial : Bawah s/d menengah keatas

2. Target Audience

Target Audience adalah siapa saja yang perlu melihat, mendengar, sehingga menimbulkan respon untuk berkunjung ketempat tersebut.

a. Target Audience menurut geografis:

Yaitu target market yang berdasarkan daerah sasaran , terdiri dari : Masyarakat di wilayah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Sukoharjo.


(37)

b. Target Market Menurut demografis

1) Jenis Kelamin : Pria dan Wa0nita

2) Umur : 18-45 Tahun

3) Agama : Semua Agama

4) Pendidikan : SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan Umum

5) Kelas Sosial : Bawah s/d menengah keatas

c. Target menurut Psikografis

Anak-anak, remaja, dan orangtua yang menikmati, refresing, belajar dan menjaga kellestarian tempat wisata-wisata agar dapat dikenal masyarakat Jwa Tengah khususnya masyarakat Kabupaten Sukoharjo.

2. Target Karya

Target Karya yang harus dicapai dengan media promosi diantaranya adalah : a. Logo

b. Media Lini Bawah ( bellow the line media )

1) Stationery a) Kartu Nama b) Kop Surat c) Amplop 2) Kaos 3) Sticker


(38)

4) X- Banner

5) Kalender 6) Pin 7) Folder

8) Gantungan Kunci 9) I.D Card

10) Mug

11) Umbul- umbul 12 ) Spanduk 13) Jam Dinding

c. Media Lini Atas (Above The Line Media )

1) Baliho 2) Poster 3) Iklan

C. Kompetitor

Kabupaten Sukoharjo merupakan kota dengan jalur transportasi yang padat dan setrategis juga terdapat banyak tempat pariwisata yang patut untuk dikunjungi. Tetapi, bukan hanya Kabupaten Sukoharjo saja yang mempunyai tempat-tempat wisata. Banyak daerah yang mempunyai tempat wisata yang bagus jaga. Sehingga ini merupakan kompetitor bagi pariwisata Kabupaten Sukoharjo untuk bersaing dengan


(39)

daerah lain dalam bidang wisata. Misal daerah Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar dengan kelebihan juga kelemahannya.

1. Kabupaten Wonogiri

Wonogiri, (bahasa Jawa:wanagiri, secara harfiah "Hutan di Gunung"), adalah

sebuah daerah kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis lokasi Wonogiri berada di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan Wonosari di provinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Ibu kotanya terletak di Wonogiri Kota. Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan populasi 1,5 juta jiwa. Kabupaten Wonogiri merupakan kota pegunungan walaupun banyak pegunungan terdapat tempat wisata alam yang dikenal banyak masyarakat yaitu Waduk Gajah Mungkur (WGM). Selain Waduk Gajah Mungkur dengan wisata alamnya yang indah terdapat wisata petualangan yaitu Gantole. Kabupaten Wonogiri juga termasuk tempat wisata olahraga gantole yang dapat memacu andrenalin karena terdapat banyak pegunungan. Selain itu juga terdapat wisata alam seperti Plaza,Goa juga wisata spiritual yaitu Kahyangan yang merupakan situs bersejarah terletak di dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya kurang lebih 47 km dari ibu kota kabupaten Wonogiri. Dan masih banyak lagi tempat-tempat wisata di Kabupaten Wonogiri.


(40)

Obyek Wisata Kabupaten Wonogiri mempunyai kondisi wisata yang unggul karena tempat wisatanya yang cukup khas seperti Waduk Gajah Mungkur dan Pegunungan yang dapat dijadikan wisata olahraga Gantole dengan udara yang sejuk juga pemandangan yang cukup indah. Dan tiap tempat wisatanya disediakan lahan parkir yang cukup luas juga tempat untuk istirahat umum dalam wisata cukup baik. Dengan keadaan alam yang cukup menarik dan merupakan jalur tranportasi setrategis banyak masyarakat yang singgah juga berkunjung di tempat wisata Kabupaten Wonogiri.

b. Kelemahan Wisata Kabupaten Wonogiri

Pariwisata Kabupaten Wonogiri memang sangat diminati masyarakat umum dengan berbagai kalangan. Tetapi jarak tiap wisata ketempat wisata lain cukup jauh dengan keadaan alam berupa pegunungan. Dan terdapat banyak tempat wisata yang kurang terawat juga akses jalan yang tidak memenuhi standard.

2. Kabupaten Karangayar

Karanganyar adalah sebuah kabupaten yang masuk didalam karesidenan Surakarta. Terletak + 14 km disebelah timur kota Surakarta pada sekitar 110 46’ LS diketinggian rata-rata 511 meter dpl.28’ – 7 70’ BT dan 7 110 Terdiri dari 17 kecamatan yang sebagian besar merupakan sentra pertanian tanaman pangan, daerah indutri di Kecamatan Jaten dan pariwisata, dan dari ke 5 Kabupaten yang menjadi daerah penyangga Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar dengan Luas


(41)

+ 77.378,6374 km2 merupakan daerah yang paling banyak memiliki aset wisata. Berbagai potensi wisata tersebar dibeberapa kecamatan dan mempunyai karakteristik yang khas, mengutamakan wisata agro wisata, alam dan sejarah budaya. Diantara beberapa wisata terkenal diKabupaten Karanganyar yang bisa dijadikan tujuan utama adalah :

a. Gunung Lawu. terletak di ruas Jalan Raya Tawangmangu - Magetan, selain merupakan areal wisata alam pendakian gunung yang terkenal, gunung Lagu juga mempunyai sejarah mistik yang sampai sekarang masih dipergunakan untuk bermeditasi. Dengan lokasi yang berbatasan langsung dengan Kab Magetan Propinsi Jawa Timur disisi sebelah timur, sehingga mempermudah untuk dicapai dari berbagai kota, dengan berbagai alat transportasi. Ditunjang dengan rute jalan lingkar terbaru yang telah dibangun oleh Pemerintah setempat sehingga memudahkan akses transportasi menuju kelokasi.

b. Air terjun Grojogan Sewu. Terletak dikaki Gunung Lawu, merupakan

sebuah tempat wisata alam berupa air terjun dengan ketinggian + 81 m dan kawasan hutan lindung seluas + 20 Hektar, dan sebagai salah satu Sumber Pendapatan Daerah Karanganyar. Terletak diketinggian + 1100 m dpl, merupakan sebuah lokasi wisata berudara sejuk yang mempunyai fasilitas pendukung yang lengkap seperti hotel, villa, taman rekreasi, dll.


(42)

c. Wana Wisata Gunung Bromo. Terletak diruas Jalan Raya Karanganyar- Mojogedang, + 5 km ditimur pusat kota Karanganyar, adalah sebuah kawasan hutan lindung dengan luas + 11 hektar. Mempunyai berbagai macam koleksi tanaman yang biasa dijadikan sebagai studi dan penelitian botani. Juga merupakan areal yang masih digunakan sebagai berbagai kegiatan yang bersifat mistik dengan adanya Petilasan Putri Serang yang mengandung nilai magis.

d. Pemandian Air Hangat Cumpleng. masih berlokasi didaerah tawangmangu tepatnya di Desa plumbon, mempunyai daya tarik wisata dengan tempat pemandian air hangat yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Mempunyai luas areal + 113 m2, dilengkapi sarana tempat pemandian dan rekreasi.

e. Pemandian Sapta Tirta Pablengan. Adalah sebuah tempat pemandian yang merupakan peninggalan dari Dinasti Raja Mangkunegara VI. Mempunyai 7 macam sumber mata air yang terletak berdekatan tetapi mempunyai tujuh khasiat yang berbeda. Terletak di Jalan Karangpandan - Matesih, + 20 km dari pusat kota Karanganyar.

f. Candi Cetho. Merupakan sebuah Candi bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit Akhir pada Abad ke -15, terletak didesa Gumeng, wilayah Kecamatan Jenawi dengan ketinggian 1400 m dpl. Mempunyai nilai mistik yang tinggi dan biasa dipergunakan sebagai tempat


(43)

perenungan diri dan meditasi. Dikelilingi hamparan perkebunan teh berada disekitarnya serta kesejukan udara yang akan memberikan nuansa kembali ke alam ang kental.

g. Candi Sukuh. Terletak pada ketinggian 900 dpl di Desa Berjo, wilayah Kecamatan Ngargoyoso. Sebuah candi Hindu peninggalan kerajaan Majapahit Akhir pada abad 15 atau sekitar tahun 1437 Masehi, mempunyai ciri khas tata ruang yang menunukkan keerotisan dan visualisasi seks sebagai lambang kesuburan dan keabadian.

Selain itu, masih banyak sekali kawasan wisata yang mempunyai keistimewaan dan nilai kekhasan tersendiri. Berbagai situs erkeologi, museum, agrowisata, situs purbakala (Watukandang, Giyanti dan Palanggatan), dan situs pemakaman seperti Astana Giri Bangun (Makam Presiden ke II Indonesia), Astana Mangadeg (Kompleks Pemakaman raja2 Mangkunegaran), Waduk buatan sebagai resapan air dan difungsikan sebagai wisata pemancingan, areal perkebunan teh, dan banyak lagi.

a. Kelebihan Wisata Kabupaten Karanganyar

Kelebihan Wisata di Kabupten Karanganyar adalah selain tata kota dri kabupaten Karanganyar yang sudh bagus , akses menuju daerah Wisata di sana juga sudah memenuhi standard.

Peran Pemerintah Kota dalam mengolah, merawat serta menjaga Daerah Wisata di Karanganyar membuat Daerah Pariwisata di


(44)

Kota tersebut mengalami kemajuan yang cukup pesat sehingga masyarakat, touris dari dalam maupun luar daerah dapat ikut serta menikmati Wisata daerah tersebut.

b. Kelemahan Wisata Kabupaten Karanganyar

Untuk Kelemahan Wisata di Kabupaten Karanganyar Penulis merasa sangatlah minim kelemahan dari tempat-tempat Pariwisata tersebut hanya mungkin Peran Pemerintah dalam Memasarkan dan memperkenalkan daerah-daerah wisata kecil seperti Pemandian Sapta Tirta Pablengan, Pemandian Air Hangat Cumpleng, situs purbakala (Watukandang, Giyanti dan Palanggatan), dll ke daerah di luar Jawa belum memenuhi target.


(45)

KONSEP PERANCANGAN

A.

Konsep Kreatif

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminkan kemampuan operasional anak kreatif ( www.labschool-unj.sch.id ).

Pada saat ini banyak sekali terdapat tempat-tempat wisata yang beraneka ragam dan lengkap dengan fasilitas yang disediakan. Terdapatnya tempat-tempat wisata tersebut menjadikan minat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata Kabupaten Sukoharjo menjadi berkurang. Penulis berfikir bahwa dengan adanya pengenalan tempat wisata Kabupaten Sukoharjo ini mampu untuk mengajak dan menarik masyarakat untuk berkunjung ke tempat wisata Kabupaten Sukoharjo dan berharap mampu untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang, juga mampu bersaing dengan wisata kabupaten lainnya.

Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu dari beberapa kabupaten yang memiliki tempat wisata dengan industri budaya lokal. Tempat wisata di Kabupaten Sukoharjo dibedakan dalam beberapa jenis yaitu wisata alam ( Batu Seribu, Waduk


(46)

Sutowijoyo dan Makam Ki Ageng Balak ), wisata kerajinan yang merupakan wisata industri lokal yaitu ( Kerajinan Wirun dan Kerajinan Batik ), dan wisata modern yaitu Pandawa Water Word. Promosi mengenai wisata dan industri budaya lokal Kabupaten Sukoharjo ini adalah salah satu upaya untuk mengangkat kembali kemegahan Objek wisata Kabupaten Sukoharjo yang selama ini sangat kurang

diketahui masyarakat dan mengadakan promosi visual hanya lewat booklet pada

tahun sebelumnya. Penulis berfikir bagaimana caranya untuk mengembangkan promosi wisata dan industri budaya lokal Kabupaten Sukoharjo dengan melalui berbagai macam komunikasi visual tidak hanya sekedar booklet saja, tapi juga dapat dibuat beberapa item visual yang mendukung promosi obyek wisata Kabupaten Sukoharjo yaitu Kartu Nama, Kop Surat, Amplop, Kaos, Sticker, X-Banner, Kalender, Pin, Leaflet, Gantungan Kunci, Poster, I.D Card, Mug, Iklan Koran, Baliho, Spanduk, dan Umbul- Umbul maka citra Wisata ini akan terasa lebih berkelas dan penulis berharap dengan dilakukan promosi ini akan meningkatkan jumlah pengunjung.

Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam perancangan promosi Wisata Kabupaten Sukoharjo, maka penetapan konsep karya disusun menggunakan pendekatan-pendekatan sebagai berikut:


(47)

Strategi kreatif adalah cara menyampaikan suatu pesan atau informasi dari Wisata Kabupaten Sukoharjo melalui Desain Komunikasi Visual yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat sasaran sehingga dapat dipromosikan kepada audience. Dengan cara menciptakan desain yang mempunyai identitas karakteristik atau punya cirri khas tersendiri.

2. Positioning

Pada konsep berikut ini penulis menempatkan atau mempromosikan

Wisata Kabupaten Sukoharjo sebagai tempat wisata yang beraneka ragam. 3. Unique Selling Preposition

Keunikan dari Wisata Kabupaten Sukoharjo adalah pada beraneka

ragamnya tempat wisata dari wisata alam, kerajinan, tempat ziarah, dan wisata modern. Sehingga dapat membuat minat masyarakat untuk berkunjung.

4. Big Idea

a. Strategi Promosi

Beberapa pedoman komunikasi periklanan yang direncanakan untuk mempromosikan Wisata Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

1) Perhatian (Attention)

Dalam kegiatan promosi Wisata Kabupaten Sukoharjo ini yang

digunakan untuk menarik perhatian audience adalah melalui unique


(48)

Menciptakan desain yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat sasaran melalui Desain Komunikasi Visual yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada audience sehingga dapat mempengaruhi minat audience untuk menikmati Wisata Kabupaten Sukoharjo

3) Kebutuhan atau Keinginan (Desire)

Wisata Kabapaten Sukoharjo menyajikan tempat wisata yang dapat dinikmati untuk semua kalangan. Sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan atau keinginan pengunjung akan tempat-tempat wisata di Kabupaten Sukoharjo.

4) Yakin (Conviction)

Membuat brand image positif dalam benak konsumen baik dari

kualitas produk Wisata Kabupaten Sukoharjo yang ditampilkan serta melalui logo, warna, slogan, ilustrasi, layout, dan typografi.

5) Tindakan (Action)

Merancang strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat sehingga dapat menciptakan desain yang digunakan untuk media promosi sebagai alat komunikasi kepada audience.

Kegiatan promosi menggunakan strategi kreatif, menarik,


(49)

masyarakat di Jawa Tengah khususnya masyarakat kabupaten Sukoharjo sendiri. Desain media promosi akan mengacu pada wisata Alam, Ziarah, Kerajinan, Modern dengan tujuan masyarakat mengetahui wisata apa saja yang terdapat di Kabupaten Sukokoharjo.

b. Strategi Pemilihan Media

Dalam dunia periklanan terdapat dua media yang digunakan, yaitu dibedakan sebagai berikut :

1) Media Lini Atas (Above The Line Media)

Media Lini Atas sering pula disebut iklan yang menggunakan media, baik media cetak maupun elektronik dan media luar ruang yang menjangkau khalayak cukup banyak.

2) Media Lini Bawah (Below The Line Media)

Segala aktivitas periklanan atau promosi penjualan yang sifatnya jangka pendek, dan bertujuan merangkul konsumen agar sadar terhadap kaberadaan suatu produk.Terdiri dari seluruh media selain media diatas, seperti kalender, poster, X-banner, folder, brosur, mug, pin, gantungan kunci, maupun jam dinding

Agar komunikasi dalam promosi atau periklanan dapat berjalan dengan efektif, dan baik harus mencakup 3 hal, yaitu:


(50)

lagi apabila perhatian itu dapat kita arahkan khusus kepada konsumen dan calon konsumen yang kita tuju.

2) Dapat menarik

Jika iklan sudah menarik perhatian, kemungkinan iklan kita akan diperhatikan, yaitu dibaca, dilihat, atau didengar baik-baik.

3) Dapat menimbulkan keinginan

Untuk dapat menimbulkan keinginan untuk membeli kita harus mengetahui motif seseorang untuk membeli. Adapun motif seseorang untuk membeli suatu produk terdiri dari dua jenis, yaitu motif rasional dan motif emosional.

Fungsi dari periklanan tersebut adalah :

1) Merupakan alat komunikasi

2) Memberikan informasi atas produk

3) Menciptakan kesan atau image yang baik tentang produk.

4) Memuaskan keinginan.

5) Membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan iklan adalah sebagai berikut:


(51)

bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendisain (Surianto Rustan, 2008)

Elemen-elemen yang terdapat dalam layout adalah headline, overline, subheadline, bodycopy, visual, caption, slogan atao logo. Namun tidak semua elemen-elemen itu digunakann, tergantung media yang akan dibuat. Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada control estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout.

2) Logo (Trade Mark)

Logo merupakan tanda / simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa logo type, logo graf dan


(52)

erat kaitannya dengan sebuah produk atau jasa yang ditawarkan. Logo digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu :

a) Logo sebagai identitas yang berfungsi sebagai pembeda antara produk satu dengan produk lain atau pesaingnya.

b) Logo sebagai alat promosi/daya tarik produk. 3) Ilustrasi

Fungsi Illustrasi adalah sebagai penghias, dapat pula memperjelas teks. Ilustrasi merupakan penggambaran visual yang menyertai teks. Demikian juga gambaran dan tulisan mempunyai pembahasan atau tema yang menjelaskan tulisan dari sebuah manuskrip/dalam buku-buku yang dicetak.

Ilustrasi dapat digolongkan menurut teknik pembuatannya ada tiga macam, yaitu :

a) Ilustrasi tangan (drawing), yang biasa didefinisikan sebagai ilustrasi yang dalam pembuatannya menggunakan cara manual, yakni menggambar dengan kemampuan gerak alami tangan.

b) Ilustrasi fotografi, yang biasa didefinisikan sebagai ilustrasi yang dalam pembuatannya menggunakan tehnik foto dengan berbagai manipulasinya.


(53)

teknik pengolahan komputer, baik dari hasil gambar tangan, fotografi maupun penggabungan dari keduanya.

Ilustrasi dalam iklan sangat membantu untuk menjadikannya menarik perhatian, karena ilustrasi berfungsi sebagai penarik pandang mata yang mula-mula. Ilustrasi dapat berupa foto atau gambar, mampu berkata-kata lebih banyak, dan menjadi representasi obyek yang hendak ditonjolkan. Sifat ilustrasi khususnya foto adalah aktual, nyata dan menjadi hal yang dapat dipercaya oleh khalayak.

B.

Konsep Perancangan

1. Strategi visual secara umum :

a. Menggunakan desain visual yang unik pada layoutnya dan dalam perancangan promosi dibuat secara kreatif, menarik, komunikatif sehingga tepat dalam mempromosikan Wisata Kabupaten Sukoharjo yang sesuai denga perancangannya.

b.Menciptakan identitas atau karakteristik yang punya ciri khas tersendiri baik dalam gambar / foto, logo, warna, copywriting maupun tipografi yang menarik dan dalam pemilihan media yang tepat dengan memanfaatkan fasilitas yang dapat digunakan sebagai media atau alat komunikasi untuk mempromosikan Wisata Kabupaten Sukoharjo.


(54)

a. Copywriting

Copywriting adalah rancangan teks iklan yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan kepada audience. Dalam konsep promosi ini menggunakan copywriting, terdiri dari :

1) Judul/Kepala Berita (Headline)

Headline sering disebut sebagai judul atau kepala tulisan juga merupakan tema utama iklan. Headline merupakan elemen peling penting dalam iklan media cetak. Headline mempunyai fungsi yang central merupakan pusat dari suatu bentuk media informasi. Fungsi headline sendiri adalah untuk menarik perhatian, bersifat informatif, menunjukkan

tema. Dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi tersebut, headline

mengemban tugas untuk menerangkan produk dan merk, serta mendorong target audience untuk membaca bodycopy. Idealnya headline ditulis dengan huruf besar dari bodycopy dan hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat, mudah diingat, lugas dan jelas sehingga mampu mengangkat tema dan menimbulkan daya tarik yang kuat bagi audience. Dalam pembuatan

headline hendaknya harus melakukan riset dan analisis komprehensif mengenai produk yang akan diangkat dalam hubungannya dengan karakteristik, kebutuhan, dan persepsi target audience terhadap produk tersebut sehingga suatu judul atau headline mampu untuk berfungsi secara optimal. Headline yang digunakan dalam kegiatan promosi ini adalah


(55)

Judul tersebut sangat sederhana yang maksudnya menunjukkan tempat wisata Sukoharjo dan juga menunjukkan jati diri kabupaten Sukoharjo.

2) Anak Judul (sub headline)

Sub headline merupakan sebagai penghubung antara headline dan body text. Sub headline berfungsi untuk memperkuat ide atau gagasan dari headline agar lebih mendapat ketertarikan dari target. Dengan begitu sub headline dapat mendorong headline dalam penyampaian isi pesan sehingga bagi pembaca menjadi tertarik. Sub headline digunakan apabila kalimat dalam headline cukup panjang sehingga kurang efektif dalam dampak komunikasinya. Headline yang sudah memiliki kemampuan lebih untuk menarik perhatian membaca body text, maka sub headline tidak diperlukan lagi.

3) Body copy (Teks)

Body copy merupakan penjabaran yang logis dari idea tau tema sentral yang berda pada headline. Tema sentral dalam headline dijadikan dasar untuk penjelasan jenis produk yang ditawarkan, menggambarkan manfaat dan kenikmatan yang diperoleh sehingga membentuk pesan yang menyatu antara tema dengan ilustrasi yang


(56)

adalah :

“Umbul Pacinan Batu Seribu, DAM COLO, Benteng Kraton Kartasura, Petilasan Kraton Pajang, Pesanggrahan Langenharjo,

Makam Ki Ageng Balak, Makam Bumi Arum Majasto Ki Ageng Sutowijoyo, Desa Wisata Wirun, Kerajinan BatikPandawa Water

World” 4) Kalimat Dasar (Base Line)

Base line merupakan unsur lain yang biasanya ditempatkan di bawah dari bidang keseluruhan. Dan biasanya mencantumkan alamat lengkap dari obyek yang ditawarkan. Baseline yang digunakan pada materi iklan kali ini adalah tempat tujuan wisata.

“Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Sukoharjo JL. Veteran No. 9 Sukoharjo Telp. (0271) 593023”

5) Slogan (key words)

Merupakan inti sari dari pesan yang ingin disampaikan. Slogan dapat membantu untuk mengenalkan dan menanamkan citra produk pada benak masyarakat. Salah satu unsur dalam keberhasilan suatu slogan adalah kalimat atau kata-kata yang digunakan harus komunikatif dan tidak bertele-tele, sehingga mudah diingat dan


(57)

adalah :

“Ragam Wisata yang Berbudaya”

Slogan tersebut menunjukkan beragamnya wisata Kabupaten Sukoharjo dengan masih menyimpan nilai-nilai budaya, Dengan berbagai tempat berekreasi/berwisata dikawasan kabupaten Sukoharjo menunjukan Sukoharjo dapat dijadikan tempat wisata yang baik dengan masyarakatnya yang santun.

3. Strategi Visual Non Verbal a. Layout

Layout adalah pengaturan dan penempatan gambar maupun typografi serta ilustrasi sehingga terbentuk keharmonisan dalam suatu tata ruang iklan. Dapat dikatakan bahwa layout berperan sangat penting untuk menyampaikan pesan, untuk menunjukkan citra suatu brand. Layout yang digunakan dalam desain ini dikerjakan dengan berpedoman pada prinsip desain pada konsep karya yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.

b. Ilustrasi

Ilustrasi sudah dianggap bahasa universal yang dapat menimbulkan perbedaan bahasa kata-kata. Ilustrasi ( termasuk foto , diagram, peta, grafik, dan tanda-tanda/signed) dapat mengungkapkan hal secara cepat dan lebih mempunyai pengaruh yang besar terhadap sisi psikologis konsumen


(58)

ilustrasi yaitu menarik perhatian, menonjolkan keistimewaan produk, bersifat informatif, menimbulkan suasana yang khas, mendramatisasi pesan, dan mendukung judul.

Ilustrasi yang digunakan dalam desain ini adalah menggunakan ilustrasi dari slogan Kabupaten Sukoharjo yaitu Sukoharjo “Makmur” dan struktur daratan dari Kabupaten Sukoharjo karena terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah dengan menambahkan dari obyek-obyek wisata Kabupaten Sukoharjo. Meresapi kata Makmur berarti keadaan dari wilayah Kabupaten Sukoharjo sangat subur dengan masih banyak tempat-tempat penghijauan yang masih asli. Dengan begitu dapat diketahui bagaimana karakteristik dari wilayah Kabupaten Sukoharjo sebagai dasar dalam membuat suatu logo dari “Pesona Wisata Sukoharjo”. Dengan didukung ilustrasi fotografi dari obyek-obyek wisata dapat sebagai dasar pengolahan dalam pembuatan desain iklan tersebut. Selain itu penulis juga menggunakan ilustrasi pengolahan computer yang merupakan olahan hasil dari fotografi atau logo “Pesona Wisata Sukoharjo”.

c. Tipografi

Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai `visual

language', yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu bentuk tulisan. Pada merek dagang komputer yang kita gunakan, koran atau


(59)

lagi. Hampir semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak komunikatif. (Priscilia Yunita Wijaya) Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/design/.

Tipografi adalah ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia. Huruf yang tertata rapi dan memperhatikan kaidah estetika mampu menarik perhatian pembaca untuk mencari makna dari pesan yang disampaikan. Typografi yang baik dalam desain yaitu typografi yang mampu memenuhi kebutuhan pembaca. Dalam desain logotype, typografi berperan penting dalam menciptakan pengalaman visual, diferensiasi dan persepsi. Dalam desain typografi mampu mengangkat sebuah citra, gaya atau emosi lewat sentuhan estetika dengan mengutamakan kenyamanan dan kejelasan pembaca. Menurut El Morits perancang huruf matari Advertising “Typografi adalah satu perangkat komunikasi visual dalam desain grafis. Huruf adalah the shape of language, kalau shapenya hancur, maka pesan-pesan yang terkandung tidak dapat terbaca”.


(60)

fungsi dan juga karakter huruf yang digunakan. Dari tema yang diangkat, pemilihan tipografi disesuaikan dengan gaya desain yang sederhana, dan juga menggunakan tipografi yang bentuknya sederhana namun tetap sesuai dengan karakteristik dari logo “Pesona Wisata Sukoharjo” itu sendiri. Tipografi disini adalah jenis-jenis huruf yang digunakan dalam setiap desain dari logo Pesona Wisata Sukoharjo ini disesuaikan dengan karakter desainnya sehingga membentuk suatu perpaduan yang baik. Tipografi yang digunakan pada kegiatan promosi ini bersifat minimalis yang dapat berkesan serius tetapi tidak kaku, bersifat ringan tetapi kokoh dan fleksibel untuk dipadukan dengan elemen-elemen desain lainnya. Berikut adalah beberapa jenis tipografi atau font yang digunakan dalam kegiatan promosi ini :

1) Arial

Alasan memilih huruf ini adalah :

Jenis huruf ini termasuk jenis huruf sans serif yaitu huruf yang tidak memiliki sirip diujungnya. Huruf ini juga memiliki kesan sederhana dan karakter ini biasa digunakan untuk memberi informasi yang jelas dan mudah dibaca. Dengan karakter yang tegas, mudah dibaca dan simple huruf ini biasanya digunakan untuk memberi informasi. Berikut adalah contoh font Arial :


(61)

Alasan memilih huruf ini adalah :

Jenis huruf ini termasuk dalam jenis huruf script, karakter dari huruf ini cocok untuk digunakan sebagai body text. Karena karakternya yang akrab dan memberi kesan memikat secara pribadi juga kuat dalam memberi informasi. Berikut contoh font Pristina :

3) Forte

Alasan memilihan huruf ini adalah :

Huruf ini merupakan jenis huruf Script dan karakternya cocok untuk digunakan dalam membuat logo font, sifat dari font ini santai dan cocok juga dapat digunakan sebagai headline sebuah iklan. Kesan yang ditimbulkan adalah santai, kuat, dan akrab. Berikut contoh font Forte :

4) Magneto

Alasan memilih huruf ini adalah :

Magneto termasuk dalam keluarga jenis huruf Dekoratif. Huruf ini memiliki karakter yang dapat mengikat, jelas, ornamental dan santai


(62)

sebagai slogan. Berikut contoh font Magneto :

d. Warna

Warna juga merupakan unsur terpenting dalam pembuatan desain yang akan divisualisasikan melalui media komunikasi visual. Warna mempunyai bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan melalui visual. Penggunaan warna dalam sebuah desain menunjukkan identitas dari produk atau jasa yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap media visual yang akan digunakan.

Warna yang digunakan dalam konsep promosi ini adalah warna-warna yang menunjukkan karakteristik dari Wisata Kabupaten Sukoharjo yaitu : 1) Hijau

Warna hijau mempunyai karakter yang subur, segar dan sejuk dapat ditunjukan seperti sesuatu yang hidup yaitu alam maupun


(63)

tumbuh-yaitu “Makmur”. 2) Coklat

Warna coklat memiliki karakter tersendiri yang mampu memberikan filosofi dan kesan tertentu. Respon psikologis yang mampu ditimbulkan dari warna coklat adalah kehangatan dan natural.

3) Kuning

Warna kuning melambangkan suasana keceriaan, keteguhan, kejayaan dan juga merupakan kesuburan karena Kabupaten Sukoharjo juga merupakan lumbung padi dalam pertanian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sukoharjo Makmur.


(64)

memukau, kuat, tajam, formal dan bijaksana. Warna ini digunakan dalam pembuatan logo “Pesona Wisata Sukoharjo”.

e. Logo (Trade Mark)

Dalam pembuatan logo “Pesona Wisata Sukoharjo” menggunakan pertimbangan tertentu untuk menciptakan suatu logo dalam periklanan. Pada pembuatan logo ini berdasarkan dengan struktur dataran wilayah Kabupaten Sukoharjo yaitu dari wilayah selatan merupakan dataran tinggi dan pada wilayah utara dataran rendah juga aliran sungai Bengawan Solo yang merupakan ilustrasi dari logo. Dan dasar yang paling utama logo ini merupakan slogan dari Kabupaten Sukoharjo yaitu “Makmur” dapat diartikan bahwa wilayah Kabupaten Sukoharjo subur akan pertaniannya, masih banyak tanaman-tanaman, pengairan sungai yang baik, masyarakatnya yang santun.

Dari beberapa dasar tersebut penulis membuat logo dengan menggunakan logo type dan logo graf,yaitu typografi dengan font Magneto dan Forte. Selain itu juga menggunakan ilustrasi yaitu garis menyerupai bukit dengan diteruskan dari atas bukit kebawah dengan dipisahkan aliran sungai yaitu Bengawan Solo. Dengan pemilihan warna hijau pada bukit yang menggambarkan kesuburan dan kesejukan. Juga warna coklat pada aliran sungai menggambarkan masyarakatnya yang hangat dan santun. Berikut ini adalah bentuk logo dari “Pesona Wisata Sukoharjo” serta penjelasannya :


(65)

2) Color guide

3) Typografi


(66)

5) Configuration


(67)

1. Media Lini Atas (Above The Line Media) a. Iklan Koran

1) Alasan pemilihan media :

Koran dipilih sebagai media promosi, karena Koran punya jumlah pembaca yang cukup besar jika dibandingkan dengan iklan majalah dan media cetak lainnya. Selain itu Koran juga media iklan yang tarifnya relatif murah. Dengan adanya iklan koran ini maka konsumen dari luar daerah juga dapat mengenal.

2) Bentuk Desain :

Dalam iklan koran ini penulis buat dengan ukuran 100 mm x 3 kolom, (3 kolom = 137 mm). Visualisasi desainnya menonjolkan illustrasi fotografi dan logo Pesona Wisata Sukoharjo, dengan memadukan komposisi dari headline, baseline, bodytext dan slogan yang dicantumkan dibawahnya.

3) Nama Koran :

Nama Koran yang digunakan adalah Radar Solo (Radar Tengah Group). Alasan memilih Radar Solo (Radar Tengah Group) karena prioritas pertama dari promosi ini ditujukan kepada masyarakat Yogyakarta, Solo, Semarang dan sekitarnya.


(68)

Baliho sebagai media iklan yang sangat efektif karena memiliki intensitas yang tinggi dan menjangkau banyak pemirsa sebagai target konsumen.

2) Bentuk Desain :

Bentuk desain dengan ukuran 2 x 1,5 m , visualisasi ilustrasi fotografi, logo Pesona Wisata Sukoharjo, dan warna dominan cerah dari logo Pesona Wisata Sukoharjo.

3) Penempatan Media :

Media ini ditempatkan di sudut-sudut tertentu di dalam kota dan sepanjang jalan utama Sukoharjo yang tentunya memiliki intensitas dan efektifitas yang tinggi untuk dapat dibaca calon konsumen.

c. Poster

1) Alasan pemilihan media :

Poster dipilih sebagai media promosi karena biasanya poster ini akan lebih menarik sehingga orang akan biasa lebih lama dalam membaca dan memahami pesan yang ingin disampaikan sehingga isi pesan yang ingin disampaikan dapat lebih lengkap dan mudah dipahami oleh khalayak umum.


(69)

Bentuk desainnya menonjolkan illustrasi fotografi dan logo Pesona Wisata Sukoharjo, dengan background ilustrasi fotografi dengan memadukan komposisi dari headline, baseline, bodytext dan slogan yang dicantumkan dibawahnya.

3) Penempatan media :

Media yang digunakan sebagai tempat poster ini adalah berupa tempat-tempat penempelan poster seperti di Dinas Pariwisata, hotel, dan biro perjalanan.

2. Media Lini Bawah (Below The Line Media)

Media Lini Bawah (Below the Line Media). adalah media yang tidak mengharuskan adanya pembayaran komisi, misalnya saja : poster, kaos, pamflet, jam dinding dan sebagainya. Sedangkan media lini bawah yang dipakai untuk media promosi Pesona Wisata Sukoharjo adalah sebagai berikut: a. Folder

1) Alasan pemilihan media :

Folder dipilih sebagai media karena selain termasuk media lini bawah yang tidak memerlukan jasa media lain untuk penyebarannya, juga karena media ini sangat tepat penyampaian promosinya kepada khalayak sasaran. Karena bentuknya kecil dan ringkas, sehingga sangat


(70)

dalam berpromosi. 2) Bentuk Desain :

Dalam folder ini penulis buat dengan ukuran A4 (210 mm x 297 mm). Bentuk desainnya dengan menonjolkan foto-foto obyek wisata dengan menggabungkan baseline, bodytext dan slogan untuk cover depan. Dengan komposisi ilustrasi komputer dan logo dari Pesona Wisata Sukoharjo dan background ilustrasi komputer.

3) Penempatan media :

Folder ini dapat dibagikan dalam event-event yang berhubungan

dengan kebudayaan dan lain sebagainya. Folder ini dapat juga di

letakkan di tempat tempat umum, misalnya di hotel, biro perjalanan, bandara, stasiun, didaerah sekitar wisata, stand pameran dan sebagainya sehingga bila ada orang tertarik, mereka dapat mengambil dan membacanya.

b. X- banner

1) Alasan pemilihan media :

X-banner dipilih sebagai media karena bentuknya yang sangat mencolok, sehingga standing banner akan dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan ataupun promosi yang disampaikan.


(71)

Dalam X-banner ini penulis buat dengan ukuran 60 x 160 cm. Bentuk desainnya menonjolkan illustrasi fotografi dari salah satu obyek wisata, logo dari Pesona Wisata Sukoharjo dan ilustrasi komputer berwarna hijau, kuningdan coklat dengan memadukan komposisi dari logo, baseline, bodytext dan slogan yang dicantumkan diatas dan bawahnya.

3) Penempatan media :

X-banner ini dapat digunakan saat event-event yang berhubungan dengan pariwisata atau dapat juga diletakkan di depan pintu masuk Hotel yang berada didalam kawasan tersebut dan kantor Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kabupaten Sukoharjo dan depan stand pameran.

c. Kaos

1) Alasan pemilihan media :

Kaos dipilih sebagai media, karena kaos adalah suatu hal yang sangat umum dipakai semua orang. Baik tua, muda, lelaki, perempuan, remaja, ataupun anak anak semuanya bisa memakai kaos. Maka pemakaian media kaos sangatlah cocok dan tepat sasaran. Sehingga hanya dengan memakai kaos dengan desain Pesona Wisata Sukoharjo, maka mereka dapat mengiklankan atau mempromosikan Wisata Kabupaten Sukoharjo kepada khalayak umum.


(72)

Desain kaos ini dibuat dengan memadukan logo dari Pesona Wisata Sukoharjo, slogan dan slogan dengan dipadukan ornamen-ornamen yang mendukung.

3) Penempatan media :

Kaos ini nantinya dapat dibagikan sebagai hadiah, sebagai souvenir dan juga dapat dijual ditempat-tempat wisata. Selain itu dapat juga digunakan sebagai kaos sehari-hari.

d. Sicker Cutting

1) Alasan pemilihan media :

Stiker dipilih sebagai media karena merupakan media yang relatif disukai semua orang dan mempunyai daya tahan paling lama diantara media promosi cetak yang lain. Selain itu stiker juga sangat fleksibel, karena stiker ini dapat ditempatkan dimana saja tergantung selera. Jadi hanya dengan menempelkan stiker Pesona Wisata Sukoharjo, maka mereka secara tidak langsung sudah mengiklankan Wisata Kabupaten Sukoharjo.

2) Bentuk desain :

Desain stiker ini dibuat dengan mengikuti logo dari Pesona Wisata Sukoharjo dengan teknik cutting. Sehingga dengan desain dan


(73)

umum. Ukuran yang dipakai adalah 8 x 8 cm. 3) Penempatan media :

Karena stiker ini, bentuknya relatif kecil dan juga murah harganya nantinya bisa dibagi-bagikan secara gratis, sebagai souvernir, ditempel pada tempat-tempat umum, ataupun sebagai hadiah dalam event-event yang berhubungan dengan pariwisata.

e. Pin

1) Alasan pemilihan media :

Pin merupakan sebuah media yang sedang popular dan banyak digemari saat ini. Pin biasa dipasang pada pakaian, tas, topi, atau hanya sekedar untuk dikoleksi saja. Dalam perkembangannya bentuk pin yang menjadi beraneka ragam. Ada yang berbentuk lingkaran, persegi, bintang, segi lima dan lain-lain. Dengan banyaknya orang yang gemar memakai pin, maka pin dapat menjadi sebuah media yang sangat efektif untuk mengiklankan Pesona Wisata Sukoharjo pada khalayak umum.

2) Bentuk desain :

Desain pin ini dibuat dengan bentuk bulat diameter 5,8 cm dengan desain yang menarik yaitu memadukan ilustrasi fotografi dan logo dari Pesona Wisata Sukoharjo. Sehingga dengan desain dan


(74)

umum dan dapat dikenakan oleh semua kalangan. 3) Penempatan media :

Karena pin ini, bentuknya relatif kecil, nantinya bisa dibagi-bagikan secara gratis, sebagai souvernir, dijual ditempat wisata tersebut, dikenakan pada pakaian, topi, tas dan lain-lain, ataupun sebagai hadiah dalam event-event yang berhubungan dengan pariwisata.

f. Mug

1) Alasan pemilihan media :

Mug menjadi media promosi yang efektif karena setiap orang menggunakannya untuk minum. Mug atau cangkir adalah wadah yang biasanya terbuat dari keramik dan digunakan untuk minum. Namun karena desainnya yang bermacam macam, maka tak jarang orang menjadikan mug sebagai koleksi atau pajangan. Oleh karena itu, maka saat itu juga mereka akan melihat pesan ataupun iklan yang disampaikan.

2) Bentuk desain :

Mug ini berbentuk silinder dengan pegangan di salah satu sisinya. Warna dasar mug ini adalah putih. Mug ini didesain dengan


(75)

Wisata Sukoharjo. 3) Penempatan media :

Mug dapat dibagi-bagikan sebagai souvernir, ataupun dapat dijual atau sebagai hadiah dalam event-event yang berhubungan dengan pariwisata.

g. Jam dinding

1) Alasan pemilihan media :

Jam dinding menjadi media promosi yang efektif karena jam dinding merupakan alternatif yang sudah digunakan sebagai media iklan sejak dahulu. Biasanya diberikan secara gratis sebagai souvenir. Karena hampir setiap saat, orang melihat jam untuk menentukan waktu, oleh karena itu jam dinding termasuk media yang sangat tepat untuk mempromosikan Pesona Wisata Sukoharjo kepada khalayak umum. Karena saat melihat jam maka saat itu juga orang akan melihat pesan ataupun iklan yang disampaikan.

2) Bentuk desain :

Jam dinding ini dengan menonjolkan illustrasi logo dari Pesona Wisata Sukoharjo dengan warna hijau, coklat dan kuning yang dipadukan dengan slogan yang dicantumkan dibawahnya.


(76)

dalam event-event yang berhubungan dengan pariwisata. h. Kalender

1) Alasan pemilihan media :

Kalender dipilih sebagai media promosi karena Kalender sebagai media penunjuk waktu (hari, tanggal, bulan, tahun, memo), yang hampir setiap saat orang melihatnya. Sehingga jika pada kalender dijadikan media promosi Wisata Kabupaten Sukoharjo sangat mengenai sasaran, selain itu juga dapat mengiklankan Wisata Kabupaten Sukoharjo

2) Bentuk Desain :

Kalender ini didesain dengan warna karakteristik dari Pesona Wisata Sukoharjo yaitu hijau, coklat dan kuning dengan menampilkan logo Pesona Wisata Sukoharjo dan foto-foto obyek wisata sebagai ilustrasi, dengan ditambah keterangan penjelas. Dibuat dengan bentuk yang unik agar dapat menarik perhatian masyarakat umum.

3) Penempatan media :

Kalender dapat diletakkan pada dinding dan dapat pula dijadikan sebagai souvenir untuk para pelanggannya. Sehingga dengan demikian dapat mengiklankan Wisata Kabupaten Sukoharjo pada khalayak umum.


(77)

1) Alasan Pemilihan Media :

Gantungan Kunci sebagai media iklan yang sangat efektif karena selain sebagai hiasan yang menarik dapat digunakan oleh berbagai kalangan dan memiliki jangkauan sangat luas.

2) Bentuk Desain :

Bentuk desain dengan ukuran diameter 4,6 cm, visualisasi logo Pesona Wisata Sukoharjo, dan warna dominan cerah dari logo Pesona Wisata Sukoharjo.

3) Penempatan Media :

Penempatan media ini sangat fleksible sesuai dengan selera penggunanya.Dapat dijual di tempat wisata, di stand pameran dan sebagai souvenir.

j. Kartu Nama

1) Alasan pemilihan media :

Kartu Nama berfungsi sebagai identitas pegawai dan orang-orang yang berada dalam wilayah kerjanya dan agar para pengunjung tempat wisata bisa mengenal siapa orang yang diajak bicara.


(78)

Kabupaten Sukoharjo dan memadukan logo dari Pesona Wisata Sukoharjo dengan. ukuran yang dipakai adalah 5,8 cm x 9 cm.

k. Kop Surat

1) Alasan pemilihan media :

Kop Surat kertas surat nantinya akan digunakan oleh Wisata Kabupaten Sukoharjo yang berfungsi untuk mengirimkan informasi atau pesan kepada perorangan, lembaga atau perusahaan yang lain, jadi kertas surat ini sangat efektif sebagai media komunikasi untuk berpromosi dengan khalayak umum.

2) Bentuk Desain :

Kop Surat ini dibuat dengan ukuran kertas kuarto A4 dengan desain ciri khas dari Wisata Kabupaten Sukoharjo dengan disertai

ilustrasi komputer dan memadukannya dengan logo Pesona Wisata

Sukoharjo yang diletakkan dibagian kanan atas.

l. Amplop

1) Alasan pemilihan media :

Amplop kertas surat ini nantinya akan digunakan oleh Wisata Kabupaten Sukoharjo untuk amplop pribadi yang berfungsi mengirimkan pesan ataupun sesuatu lewat pos, lembaga atau


(79)

komunikasi untuk berpromosi dengan khalayak umum. 2) Bentuk Desain :

Amplop ini dibuat dengan ukuran 23 x 11cm dengan desain pada bagian depan dan belakang. Untuk bagian depan sebelah bawah terdapat warna ciri khas dari Wisata Kabupaten Sukoharjo yaitu hijau,

coklat dan kuning dengan disertai slogan dan memadukannya dengan

logo dari Pesona Wisata Sukoharjo..

m. ID Card

1) Alasan pemilihan media :

ID Card berfungsi sebagai kartu identitas pegawai. ID Card biasa dipakai setiap harinya oleh para pegawai sebagai identitas di Wisata Kabupaten Sukoharjo

2) Bentuk Desain :

ID Card ini dibuat dengan ukuran 5,8 cm x 9 cm dengan desain menggabungkan gambar maskot dan logo Pesona Wisata Sukoharjo

dengan background ilustrasi komputer dengan menambahkan tempat

foto pegawai, dan bagian bawahnya dibuat kolom-kolom disertai keterangan-keterangan penjelas identitas.

n. Spanduk


(80)

market yang diinginkan, karena memiliki banyak titik penempatan yang efektif dan dapat dipasang temporer untuk event temporer.

2) Bentuk Desain :

Spanduk ini dibuat dengan ukuran 275cm x 60 cm dengan

desain menggabungkan ilustrasi fotografi, ilustrasi komputer dan logo Pesona Wisata Sukoharjo dan dengan mencantumkan headline, dan slogan.

3) Penempatan Media :

Penempatan media ini di depan pintu masuk Wisata Kabupaten Sukoharjo dan di tempat yang dikehendaki, seperti di dekat tempat wisata.

o. Umbul-umbul

1) Alasan pemilihan media :

Umbul- Umbul di pilih karena mampu mencakup target market

yang diinginkan, memiliki banyak titik penempatan yang efektif dan dapat dipasang temporer untuk event temporer.

2) Bentuk Desain :

Umbul-umbul ini dibuat dengan ukuran 350 cm x 55 cm dengan desain minimalis, ilustrasi komputer dan logo Pesona Wisata Sukoharjo dan dengan mencantumkan.


(81)

Penempatan media ini di jalan sebelum pintu masuk obyek wisata Kabupaten Sukoharjo dan juga di sepanjang kawasan wisata ini juga bisa dipasang di sepanjang jalan menuju kawasan wisata Kabupaten Sukoharjo.

D. Teknik Pelaksanaan

Pembuatan desain iklan untuk Wisata Kabupaten Sukoharjo menggunakan ilustrasi digital dan fotografi. Awalnya penulis melakukan survey dan mengambil foto dari tempat obhek wisata yang akan dikenalkan, setelah dirasa cukup kemudian diolah dengan komputer menggunakan software pengolah vektor yaitu Corel Draw X3 dan software pengolah gambar foto atau bitmap yaitu Adobe Photoshop CS2.

Berikut adalah keterangan rencana media yang akan dibuat: 1. Media Lini Atas

a. Iklan Koran

Nama Media : Joglosemar Bahan : Kertas koran

Ukuran : 4kolom(178mm) x 150mm Tehnik : cetak offset

b. Baliho


(82)

Ukuran : 2,44 x 3,66 m

Tehnik : Digital printing outdoor c. Poster Indoor

Bahan : kertas glossy paper 120gr Ukuran : A2 (42 x 59,4 cm) Tehnik : digital printing

2. Media Lini Bawah

a. Folder

Bahan : art paper 85 gr Ukuran : A4

Tehnik : cetak offset b. X- Banner

Bahan : Paper Flexi Synthetic Hi Res Ukuran : 160 x 60 cm

Tehnik : Digital Printing c. Kaos

Bahan : cotton Ukuran : All size

Tehnik : print dan sablon d. Sticker Cutting


(83)

Ukuran : 8 x 8 cm Tehnik : Cutting e. Pin

Bahan : Inkjet paper Finishing : laminasi doff Ukuran : 5,8cm

Tehnik : Digital Printing

f. Mug

Bahan : Keramik Ukuran : Standar mug Tehnik : Cetak pres g. Jam dinding

Bahan : Jam dan art paper Ukuran : Diameter 27 cm. Tehnik : Digital printing h. Kalender Bulanan

Bahan : Art paper 120 gr Ukuran : 20 cm x 15 cm Tehnik : Offset


(84)

Ukuran : Diameter 5,8 cm Tehnik : Press, print j. Kartu nama

Bahan : art carton 120 gr Ukuran : 5,8 cm x 9 cm Tehnik : Cetak Offset k. Kop Surat

Bahan : Hvs 80 gr Ukuran : A4

Tehnik : Cetak Sablon

l. Amplop

Bahan : Hvs 100 gr Ukuran : 23 x 11 cm Tehnik : Print Digital m.ID card

Bahan : Mika

Ukuran : 5,8 cm x 9 cm Tehnik : Press

n. Spanduk


(85)

Tehnik : Digital Printing o. Umbul-umbul

Bahan : Kain tetron Ukuran : 350 cm x 55 cm Tehnik : Sablon


(86)

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A. Media Lini Atas

1. Baliho

a. Visualisasi : CorelDRAW, Adobe Photoshop CS 3 b. Ukuran : 2x1,5 m

c. Format : Horizontal

d. Bahan : MMT A Doff

e. Identitas : Alamat, Slogan, Logo Wisata Sukoharjo dan Logo Dinas f. Ilustrasi : Foto Digital dari obyek wisata

g. Typografi : Arial, Magneto, dan Forte h. Teknik : Cetak Digital Printing


(87)

2. Poster

a. Visualisasi : CorelDRAW, Adobe Photoshop CS 3 b. Ukuran : A2 (42x59,4 cm)

c. Format : Vertikal

d. Bahan : Glossy papper 120gr

e. Identitas : Alamat, Slogan, Logo,dan Bodycopy

f. Ilustrasi : Foto Digital dari obyek wisata dan garis lengkung g. Typografi : Arial, Magneto, Forte, dan Pristina

h. Teknik : Digital Printing


(88)

3. Iklan Koran

a. Visualisasi : CorelDRAW, Adobe Photoshop CS 3 b. Nama Koran : Radar Solo, Solopos

c. Ukuran : (2 kolom) 243 x 284 mm 100mm x 3 kolom, (3 kolom = 137 mm). (2 kolom) 243 x 284 mm.(4 kolom)184 x 130 mm d. Frek. Penayangan: 2 x dalam 1 minggu

e. Hal. Penayangan : 1 ( pertama ) f. Bahan : Kertas Koran

g. Ilustrasi : Gambar logo utama, Foto dari obyek wisata dan patung h. Typografi : Arial, Magneto, Forte, dan Pristina


(89)

B. Media Lini Bawah

1. Kartu Nama

a. Visualisasi : CorelDRAW X4

b. Ukuran : 5,5 x 9 cm c. Format : Horizontal d. Bahan : Art carton 120 gr

e. Identitas : Nama, Jabatan,Alamat, Slogan, Logo Sukoharjo dan Dinas f. Ilustrasi : Foto Digital dari obyek wisata

g. Typografi : Arial, Magneto, dan Forte

h. Teknik : Cetak offset


(90)

2. Kop Surat

a. Visualisasi : CorelDRAW X4

b. Ukuran : A4

c. Format : Horizontal d. Bahan : HVS putih 80 gr

e. Identitas : Alamat, Slogan, Logo Wisata Sukoharjo dan Logo Dinas f. Ilustrasi : Warna pokok hijau,kuning, dan coklat

g. Typografi : Arial, Magneto, dan Forte


(91)

3. Amplop

a. Visualisasi : CorelDRAW X4

b. Ukuran : 23 x 11 cm c. Format : Horizontal d. Bahan : Hvs 8 gr

e. Identitas : Alamat, Logo Wisata Sukoharjo dan Logo Dinas f. Ilustrasi : Garis lengkung dengan warna hijau, kuning, dan coklat g. Typografi : Arial, Magneto, dan Forte

h. Teknik : Print Digital


(92)

4. T-shirt

a. Visualisasi : CorelDRAW X4

b. Ukuran : All size

c. Bahan : cotton

d. Identitas : Slogan dan Logo Wisata Sukoharjo

e. Ilustrasi : Bentuk garis lengkung dengan warna pokok biru, kuning, dan coklat

f. Typografi : Magneto dan Forte

g. Teknik : Sablon


(93)

5.Sticker Cutting

a. Visualisasi : CorelDRAW X4

b. Ukuran : 8 x 5,5 cm c. Bahan : Sticker Cutting

d. Identitas : Logo Wisata Sukoharjo dan foto patung e. Typografi : Magneto, dan Forte

f. Teknik : Cutting


(1)

13. Jam dinding

a. Visualisasi : CorelDRAW X4 b. Ukuran : Diameter 27 cm

c. Identitas : Alamat, Slogan, Logo Wisata Sukoharjo

d. Ilustrasi : Foto dan Bentuk Garis lengkung dengan warna pokok biru, kuning, dan coklat

e. Typografi : Arial, Magneto, dan Forte f. Teknik : Digital Printing

g. Penempatan : Dijual sebagai oleh-oleh bagi para pengunjung dan dipasang di kantor kesetariatan obyek wisata


(2)

14. Folder

a. Visualisasi : CorelDRAW X4, Adobe Photoshop CS 3 b. Ukuran : A4

c. Format : Horizontal d. Bahan : Art paper

e. Identitas : Alamat, Slogan, Logo Wisata Sukoharjo dan Logo Dinas, Keterangan Foto objek wisata

f. Ilustrasi : Foto Digital dari obyek wisata dan ilustrasi bentuk lengkung g. Typografi : Arial, Magneto, dan Forte


(3)

15. Kalender

a. Visualisasi : CorelDRAW X4, Adobe Photoshop CS 3 b. Ukuran : 21 cm x 14,5 cm

c. Format : vertikal d. Bahan : Art paper 120 gr

e. Identitas : Alamat, Slogan, Logo Wisata Sukoharjo dan Logo Dinas f. Ilustrasi : Foto Digital dari obyek wisata dan bentuk lengkungan g. Typografi : Arial, Magneto, dan Forte

h. Teknik : Offset

i. Distribusi : Dijual untuk oleh-oleh dan juga diletakkan dikantor secretaria lokasi wisata


(4)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Kabupaten Sukoharjo memiliki Potensi Wisata Budaya dan Alam yang menarik, namun ternyata media promosi yang dilakukan oleh Kabupaten Sukoharjo belum lengkap dan masih banyak obyek pariwisata yang belum dikelola.

Dalam promosi Wisata Kabupaten Sukoharjo ini, penulis diharapkan dengan tema yang berhubungan dengan alam dan budaya dapat menciptakan suatu konsep karya desain yang baru dalam memenuhi strategi promosi pariwisata Kabupaten Sukoharjo. Dengan adanya konsep perancangan yang menarik dengan media lini atas dan lini bawah ini dapat meningkatkan pariwisata di Kabupaten Sukoharjo dan dapat mewujudkan juga menumbuhkan rasa kecintaan terhadap wisata Kabupaten Sukoharjo. Selain itu wisata Kabupaten Sukoharjo juga dapat dikenal oleh masyarakat luas.

B. Saran

Dalam mempromosikan Wisata Kabupaten Sukoharjo ini sangat dibutuhkan sekali dalam konsep kretifnya (Marketing Communication) dan adanya (Responitioning) pada target audiencenya dimaksudkan agar dapat lebih mengetahui dan mengenal obyek-obyek wisata apa saja yang ada di Kabupaten Sukoharjo sebagai tempat sarana rekreasi dan pendidikan.


(5)

meningkatkan promosi pariwisatanya antara lain :

1. Pentingnya perencanaan strategi promosi dan periklanan yang lebih terkosep dan terpadu dengan diimbangi peningkatan SDM serta sarana prasaran yang dapat menununjang pembuatan promosi wisata Kabupaten Sukoharjo.

2. Pentingnya strategi promosi yang tepat dan efektif dengan pemanfaatan media iklan yang komunikatif sehingga dapat menimbulkan konsep promosi yang tepat sasaran.

3. Dan penulis barharap pembuatan promosi wisata Kabupaten Sukoharjo ini merupakan langkah awal untuk peningkatan kepariwisataan. Upaya ini diharapkan dapat memberikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih efektif , komunikatif, dan kreatif dalam semua proses baik pengumpulan data maupun pembuatan konsep, sehingga pada saat eksekusi pembuatannya berjalan dengan baik tanpa kesulitan.


(6)

C. Daftar Pustaka

Buku :

Adi Kusrianto, 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi Offset

Danang, Koskow, Natalia. 2009. Workshop Layout. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Dendi Sudiana, 1989, Komunikasi Periklanan Cetak, Bandung : CV Remaja Karya. Rhenald Khasali, 1995, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya do

Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Grafiti, Jakarta : Pustaka Grafity

Triyadi, Dendy dan Addy Sukma Bharata. 2010. Ayo Bikin Iklan! : Memahami Teori dan Praktek Iklan Media Lini Bawah. Jakarta: Elex Media Komputindo Dinas terkait :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo, 2009.

Kantor Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Sukoharjo Internet :

Priscilia Yunita Wijaya, Jurusan DKV Fakultas Seni Universitas Kristen Petra, http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

www.pariwisatasukoharjo.com, diakses pada 18 Desember 2010, pukul 18.00 WIB www.Wikipedia_Indonesia.com, diakses pada 11 Januari 2011, pukul 20.00 WIB