DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI PASAR “DEPOK” SURAKARTA

(1)

commit to user

i

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI PASAR “DEPOK” SURAKARTA

Laporan Tugas Akhir

NAMA : WISNU TRIYARSO

NIM : K3203032

PROGRAM : PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user

ii

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI PASAR “DEPOK” SURAKARTA

Oleh:

NAMA : WISNU TRIYARSO

NIM : K3203032

PROGRAM : PENDIDIKAN SENI RUPA

TUGAS AKHIR

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Margana, M. Sn Dra. M.Y.N. Yuliastuti, M.Pd


(4)

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada Hari : ... Tanggal :...

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua :Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn

Sekretaris : Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd

Anggota I : Drs.Margana, M. Sn

Anggota II : Dra. M.Y.N. Yuliastuti, M.Pd .

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah. M.Pd. NIP. 196007271987021001


(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Wisnu Triyarso. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA

PROMOSI PASAR “DEPOK” SURAKARTA. Tugas Akhir, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April. 2011.

Tujuan perancangan ini adalah: Membuat media promosi Pasar “Depok”

Surakarta melalui Desain Komunikasi Visual.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi pengamatan langsung (observasi), dan dokumentasi. Metode analisis ini menggunakan metode SWOT.

Berdasarkan segmentasi pasar, identifikasi pesaing, keunggulan produk maka media promosi yang dibuat dengan perancangan melalui desain komunikasi

visual sebagai berikut: (1) Billboard: difungsikan untuk membangun citra dengan

tampilannya serta memberi petunjuk kepada masyarakat tentang Pasar “Depok”

Surakarta di Kotamadya dan ditempatkan di titik-titik strategis. (2) X-Banner:

dibutuhkan dalam event-event yang akan diikuti oleh Dinas Pengelolaan Pasar

Surakarta. (3) Brosur: brosur akan lebih difungsikan untuk informasi tentang

Pasar “Depok” Surakarta yang diberikan ke pengunjung atau pembeli di pasar

“Depok” Surakarta. (4) Poster: berisi gambar dan pesan untuk menginformasikan

Pasar “Depok” Surakarta yang akan ditempelkan ditempat-tempat yang sudah

ditentukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar, serta kantor pasar “Depok” Surakarta.

(5) T-Shirt: Media T-Shirt merupakan iklan berjalan dibuat untuk cidera mata atau

souvenir kepada pengunjung atau pembeli sebagai media promosi pasar “Depok”

Surakarta. (6) Penunjuk arah: media luar ruang yang berukuran kecil yang sifatnya memberikan informasi arah atau petunjuk blok-blok yang ada di pasar

“Depok” Surakarta. (7) Stiker dibuat untuk cinderamata atau souvenir kepada

pengunjung atau pembeli sebagai media promosi pasar “Depok” Surakarta.(8)

Kop Surat difungsikan sebagai sarana surat-menyurat oleh Dinas Pengelolaan

Pasar Surakarta dan kantor pengelola pasar “Depok” Surakarta.(9) Iklan Majalah:

difungsikan sebagai informasi pasar “Depok” Surakarta untuk jangkauan promosi


(6)

commit to user

vi

MOTTO

 Berusaha dan berdoa semoga Allah SWT setuju dengan impian kita

 Selesaikan selagi masih ada waktu

Berpikir dengan ceria, bekerja dengan gembira, impian tercapai dengan


(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini ku persembahkan kepada :

Allah SWT yang memberikan kesempatan

mencari ilmu

 Ayah dan Ibunda tercinta serta Kakak dan adik

ku tersayang

 Seseorang yang selalu menemani dan berbagi

untuk ku

FKIP seni rupa UNS


(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kenikmatan, rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Tugas Akhir ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Suparno, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Yant Mujianto, M.Pd Selaku Ketua Tim Skripsi Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn selaku Ketua Program Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Ketua Penguji yang telah banyak memberikan kemudahan dan masukan serta semangat sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

5. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd selaku Sekretaris Penguji yang membantu

memberikan bimbingan dan arahan

6. Drs. Margana, M.Sn sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

7. Dra. M.Y.N. Yuliastuti, M.Pd sebagai pembimbing II yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tugas akhir ini.

8. Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta yang telah memberikan ijin dan

kemudahan untuk menyelesaikan tugas akhir.

9. Bpk Daliman selaku Kepala Pasar “Depok” Surakarta yang telah memberikan

ijin dan kemudahan untuk mengadakan penelitian.

10.Semua pihak yang telah membantu terlaksananya, yang tidak dapat di


(9)

commit to user

ix

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan YME dan semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat meskipun penulis menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan penulis pelajari. Amin

Surakarta, April 2011


(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Perancangan ... 3

E. Manfaat Perancangan ... 3

1. Manfaat Praktis ... 3

2. Manfaat Teoritis ... 4

F. Metode Perancangan ... 4

1. Metode Pengumpulan Data ... 4

a. Data Primer ... 4

b. Data Sekunder ... 5

2. Metode Analisis Data ... 6

G. Skema Perancangan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA... 8


(11)

commit to user

xi

1. Desain Komunikasi Visual... ... 8

a. Desain ... 8

b. Komunikasi ... 12

c. Visual ... 13

d. Komunikasi Visual ... 13

2. Media Promosi... 14

a. Media... 14

b. Promosi... 16

3. Elemen-Elemen Visual Iklan Media Cetak ... 17

4. Tinjauan Tentang Pasar... 18

a. Pasar Menurut Bentuk Kegiatan ... 18

b. Pasar Menurut Jenis Barang ... 18

c. Pasar Menurut Cara Transaksi ... 18

B. Identifikasi Data Pasar “Depok” Surakarta ... 19

1. Tinjauan Umum Pasar “Depok” Surakarta ... 19

a. Pasar “Depok” Surakarta ... 19

b. Lokasi Pasar “Depok” Surakarta ... 20

c. Struktur Organisasi Pasar “Depok” Surakarta ... 21

d. Data Produk ... 22

e. Harga Produk yang Ditawarkan ... 35

f. Positioning ... 36

g. Target Audience ... 36

h. Profil Pasar ... 37

i. Fasilitas Pasar ... 38

j. Promosi yang Telah Dilakukan ... 38

C. Analisis SWOT ... 39

D. Identifikasi Data Kompetitor ... 40

1. Gapura (Billboard) ... 42

2. Brosur ... 42

BAB III PROSES PERANCANGAN ... 43


(12)

commit to user

xii

1. Isi Pesan ... 43

2. Bentuk Pesan ... 43

a. Pesan Verbal ... 43

b. Pesan Visual ... 44

B. Konsep Perancangan ... 50

1. Strategi Kreatif Unique Selling Proposition ... 50

a. Strategi Positioning ... 50

b. Strategi Konsep ... 51

c. Strategi Visual ... 51

C. Pemilihan Media ... 51

1. Media Cetak ... 51

a. Billboard ... 52

b. Penunjuk Arah ... 52

c. Poster ... 53

d. Brosur ... 53

e. Kaos ... 54

f. Banner ... 54

g. Iklan Surat Kabar ... 55

2. Office StationaryPromotion ... 56

a. Kartu Nama ... 56

b. Kop Surat ... 56

3. Marchandise ... 57

a. Stiker ... 57

BAB IV DESKRIPSI KARYA ... 58

1. Billboard ... 58

2. Penunjuk Arah ... 59

3. Poster ... 60

4. Brosur ... 61

5. X-Banner ... 63

6. Iklan Majalah ... 65


(13)

commit to user

xiii

8. Kop Surat ... . 67

9. T-Shirt ... 68

10.Stiker ... 69

BAB V PENUTUP ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Skema Perancangan ... 7


(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Media Promosi ... 15

Tabel 2. Harga Burung Sudah Berbunyi Pasar Burung “Depok” Solo ... 35


(16)

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Wawancara dengan Lurah Pasar Depok Surakarta ... 5

Gambar 2: Suasana Pasar “Depok” Surakata ... 20

Gambar 3: Burung Cocak Rawa ... 22

Gambar 4: Burung Jalak Suren ... 23

Gambar 5: Burung Kenari ... 24

Gambar 6: Burung Anis Merah ... 24

Gambar 7: Burung Kacer ... 25

Gambar 8: Burung Perkutut ... 26

Gambar 9: Burung Muray Batu ... 27

Gambar 10: Burung Branjangan ... 27

Gambar 11: Ayam Serama ... 28

Gambar 12: Ayam Bekisar ... 29

Gambar 13: Kucing Persia ... 29

Gambar 14: Ular Sanca ... 30

Gambar 15: Iguana ... 30

Gambar 16: Kelinci ... 31

Gambar 17: Hamster ... 32

Gambar 18: Anjing American Pit Bull Terier ... 32

Gambar 19: Anjing Rotweiller ... 33

Gambar 20: Anjing Herder ... 34

Gambar 21: Anjing Golden Red Reiver ... 35

Gambar 22 : Promosi Pedagang Pasar “Depok” Surakarta ... 38

Gambar 23: Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) ... 41

Gambar 24: Billboard dan Gapura PASTY ... 41

Gambar 25: Brosur Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) 42 Gambar 26: Logo Pasar “Depok” Surakarta ... 45

Gambar 27: Logo Pemerintah Daerah Kotamadya Surakarta ... 45

Gambar 28: Layout Group ... 46


(17)

commit to user

xvii

Gambar 30: Warna Coklat ... 49

Gambar 31: Warna Hijau ... 49

Gambar 32: Warna Hitam ... 50

Gambar 33: Billboard ... 58

Gambar 34: Penunjuk Arah ... 59

Gambar 35: Poster... 60

Gambar 36: Brosur ... 61

Gambar 37: X-Banner ... 63

Gambar 38: Iklan Majalah ... 65

Gambar 39: Kartu Nama ... 66

Gambar 40: Kop Surat ... 67

Gambar 41: T-Shirt ... 68


(18)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pasar merupakan tempat proses transaksi antara permintaan dan penawaran bertemu yang berupa barang maupun jasa. Pasar didalamnya dijumpai banyak penjual yang menawarkan berbagai macam barang, baik hasil pertanian, maupun hasil industri. Selain itu, banyak dijumpai orang dengan tujuan berbelanja

dengan yang berbeda. Dari hanya untuk memenuhi kebutuhannya

(mengkonsumsi), untuk dijual kembali (distribusi) sampai untuk diolah kembali kemudian dijual (produksi). Selanjutnya, diantara pembeli dan penjual tersebut sering kali terjadi tawar menawar yang diakhiri dengan transaksi jual beli.

Surakarta yang terkenal dengan sebutan kota Solo yang memiliki banyak beragam kebudayaan, mulai dari acara-acara ritual adat sampai pertunjukan kesenian, yang mana menjadi aset besar bagi kota Solo sebagai pedapatan daerah melalui bidang pariwisata. Di kota ini juga banyak tempat-tempat yang memperjualbelikan hewan peliharaan yang mempunyai beragam penggemar. Sehingga kegemaran memelihara hewan sebagai salah satu identitas kesempurnaannya dalam masyarakat, seperti halnya norma aturan yang masih berlaku di masyarakat Jawa, bahwa seorang laki-laki Jawa harus lima unsur di dalam kehidupannya untuk dapat disebut sebagai laki-laki sejati. Dari kelima itu

yaitu harus memiliki wisma (rumah), karya (pekerjaan), garwa (istri), turonggo

(kuda atau kendaraan), curiga (keris atau kelebihan), kukilo (burung peliharaan),

dan waranggana (penyanyi atau hiburan). Oleh karena itu, memelihara burung merupakan salah satu instrumen dalam memenuhi kebutuhan identitas di masyarakat, burung yang biasanya disimbolkan memiliki derajat yang paling tinggi ialah burung Perkutut. Menurut masyarakat Jawa Hal ini, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kotoran burung Perkutut yang tidak berbau dan apabila sudah matipun bangkai burung Perkutut bahkan juga tidak menimbulkan

bau. Burung Perkutut juga dikenal mempunyai pengaruh terhadap


(19)

commit to user

malapetaka. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh aura atau yang biasanya disebut

yoni.

Dalam perkembangannya memelihara burung dan hewan peliharaan lainnya mengalami perkembangan jaman hal ini dilihat dari berkembangnya keanekaragaman hewan peliharaan yang diperjualbelikan di pasar. Di samping itu perkembangan hobi memelihara burung juga berkembang karena hobi tersebut dapat dikembangkan menjadi suatu pekerjaan yang dapat menghasilkan uang,

mulai dari jual beli ataupun breding atau menangkarkan hewan peliharaan. Selain

perkembangan jumlah penyuka binatang peliharaan (hobby) perkembangan lain adalah berkembangnya juga jenis hewan yang dapat menjadi hewan peliharaan. Bahkan jenis hewan yang dulunya dianggap menakutkan ataupun hama, kini bisa menjadi hewan peliharaan seperti ular, tikus, musang, biawak, bahkan jenis reptil seperti buaya dan ular berbisa.

Di Surakarta terdapat tempat yang memperjualbelikan hewan peliharaan

yaitu pasar “Depok” Surakarta yang beralamatkan di jalan Belekambang Lor,

Depok, Manahan, Banjarsari, Surakarta. Pasar tersebut selama ini dikenal sebagai tempat yang menyediakan hewan peliharaan jenis burung dan unggas sehingga kesan yang tertanam di masyarakat adalah pasar burung. Hal ini dikarenakan jenis hewan peliharaan yang diperjualbelikan didominasi oleh jenis bangsa burung

yang dalam nama Latinnya disebut bangsa aves. Faktor lain yang lebih dikenalnya

pasar Depok Surakarta sebagai pasar burung dikarenakan sejak pertama berdiri di lokasi pasar Slompretan Surakarta, para pedagang memulai menjual jenis burung sebagai hewan dagangannya. Jenis burung yang diperjualbelikan di Pasar Depok Surakarta lebih beragam bila dibandingkan dengan pasar hewan lainnya khususnya pasar hewan di Jawa Tengah.

Pasar “Depok” Surakarta dalam perkembangannya tidak hanya memperjualbelikan hewan peliharaan berupa burung tetapi beraneka macam jenis hewan seperti: anjing, kucing, kelinci, reptil, primata lokal, bahkan jenis hewan air (ikan hias dan kura-kura), dan juga menyediakan kebutuhan hewan peliharaan seperti pakan dan perlengkapan kandang juga asesorisnya. Sehingga,


(20)

commit to user

menunjang kegiatan ekonomi bagi pedagang dan peternak hewan peliharaan, pengrajin sangkar, masyarakat sekitar, dan penghobi binatang.

Keberadaan pasar “Depok” Surakarta baru dikenal oleh masyarakat Solo

dan sekitarnya. Sedangkan perkembangan jenis dagangan pedagang pasar masih kurang dikenal oleh masyarakat Solo dan sekitarnya. Untuk lebih memperluas jangkauannya maka penulis merancang desain komunikasi visual sebagai media

promosi bagi pasar “Depok” Surakarta sebagai salah satu tempat tujuan penghobi

hewan peliharaan terbesar dan terlengkap sebagai tempat transaksi kepada masyarakat khususnya kota Surakarta dan sekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang media promosi pasar “Depok” Surakarta melalui desain

komunikasi visual?.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka pembatasan masalah

mencakup pada media visual yang berupa: logo, billboard, x baner, brosur, poster,

iklan majalah, kaos, kartu nama, kop surat, dan stiker

D. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan ini adalah untuk menciptakan desain komunikasi visual sebagai media promosi pasar Depok Surakarta di Surakarta.

E. Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan media promosi pasar Depok Surakarta dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi kepada masyarakat umum keberadaan “Pasar Depok


(21)

commit to user

b. Hewan-hewan peliharaan di “Pasar Depok Surakarta” Surakarta dapat lebih

dikenal oleh masyarakat umum.

c. Bagi penjual di “Pasar Depok Surakarta” dengan lebih dikenal masyarakat

hewan-hewan yang dijual dapat meningkatkan omset penjualan.

2. Manfaat Teoritis

Sebagai acuan untuk mengembangkan sarana promosi dan studi tentang perancangan sebuah media promosi, sehingga mampu menghasilkan solusi pemecahan masalah yang timbul dalam sebuah promosi.

F. Metode Perancangan 1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

1) Wawancara

Wawancara merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tatap muka dan tanya jawab sepihak antara pewawancara yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan orang yang diwawancarai yaitu penjual, pembeli, dan tokoh masyarakat, serta berlandaskan kepada tujuan perancangan ini. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dan data lebih mendalam dan

lengkap mengenai pasar “Depok” Surakarta. Informan dalam wawancara ini

adalah bapak Anton Herdinarto, S.Sos. selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Bapak Daliman selaku kepala pasar Depok Surakarta, Bapak Prapto selaku ketua Paguyuban Pedagang Pasar Depok Surakarta, Bapak Sentuk dan Bapak Yoyok selaku penjual hewan peliharaan di Pasar Depok Surakarta serta masyarat kota Solo. Dengan teknik wawancara ini dapat diperoleh data-data

mengenai sejarah berdirinya, perkembangan pasar “Depok” Surakarta dan media

promosi apa saja yang telah dilakukan. Selain itu informan lain dalam teknik wawancara ini adalah Bapak Triyana selaku ketua Paguyuban Pedagang Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) yang menjadi kompetitornya.


(22)

commit to user

Gambar 1: Wawancara dengan Lurah Pasar Depok Surakarta (Dokumentasi Oleh; Maryam 2010)

2) Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikian hingga subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati. Observasi digunakan untuk mengetahui keadaan secara

langsung kondisi pasar “Depok” Surakarta mengenai aneka jenis hewan, data

lokasi, teknik pemasaran maupun daya beli masyarakat sehingga dapat menjadi dasar dalam menyusun strategi promosi, begitu pula terhadap kompetitornya, sehingga akan dapat membantu memperkaya referensi dalam menentukan media-media yang tepat untuk dibuat sebagai promosi.

b. Data Sekunder

1) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara melihat dokumen-dokumen yang sudah ada, dengan mengumpulkan berita, foto, dan data pendukung lainnya, seperti: majalah, koran, brosur maupun internet yang berkaitan dengan berita berkenaan dengan permasalahan, sehingga dapat menjadi referensi dalam menemukan solusi pemecahannya.


(23)

commit to user 2. Metode Analisis Data a. Analisis SWOT

Data di lapangan dianalisis dengan SWOT, untuk melihat kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats). Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman perusahaan. (M. Suyanto, 2007: 24). Analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. (M. Suyanto, 2007: 26)

1) Strength /Kekuatan

a) Segmentasi pasar tidak terbatas.

b) Berbagai macam jenis hewan yang diperjualbelikan di pasar “Depok” Surakarta lebih beragam.

2) Weakness /Kelemahan

a) Kualitas tampilan desain yang kurang komunikatif.

b) Kurangnya promosi media komunikasi visual yang bertahap.

3) Opportunities /Kesempatan

a) Kesempatan untuk menjadi tujuan tempat jual-beli sangat terbuka.

dengan Berbagai macam jenis hewan yang diperjualbelikan di pasar

“Depok”

4) Threats/Ancaman

a) Menurunnya minat pembeli jika pengelolaan tidak tepat.

b) Kompetitor juga mempunyai persamaan karakteristik berbagai macam

jenis hewan.

b. Pengkajian dan referensi dilakukan untuk mendapatkan teori-teori mengenai

identiti brand, logo, media promosi dan progam pemerintah dalam

pengembangan wisata edukasi dan transaksi pasar “Depok” Surakarta.

c. Penyusunan konsep perancangan dilakukan dengan metode mensitesis data

lapangan dan data referensi.

d. Pengembangan rancangan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

(ilmiah) dan kreatif (estetik).


(24)

commit to user

menurut pendekatan perancangan desain komunikasi visual.

G. SKEMATIKA PERANCANGAN

Bagan 1. Skema Perancangan

Pengkajian Data Pustaka Pengumpulan Data

Analisis Data

Penyusunan

Konsep Rancangan

Pemgembangan

Konsep Rancangan

Penyusunan

Konsep Kreatif


(25)

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA A. Landasan Teori

1. Desain Komunikasi Visual a. Desain

Kata “desain” secara etimologi berasal dari kata designo (Itali) yang artinya “gambar” (Jervis, 1984). Widagdo (1993) “Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai untuk status kurun waktu tertentu”.

The Columbia Encyclopedia pengertian desain dibagi menjadi 3, yaitu:

1) Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang dalam

satu kesatuan.

2) Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti arsitektur, desain

produk industri, dan lain-lain, atau dapat pula sebagai ekspresi estetis yang bersifat pribadi.

3) Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni; atau merupakan

elemen-elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.

Desain adalah terjemahan fisik dari aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia dan merupakan cermin budaya jamannya. (Gunawan, 1986)

Desain adalah sebuah kegiatan kreatif yang mencerminkan keanekaan bentuk kualitas, proses pelayanan, dan sistem, bagaikan sebuah lingkaran yang saling berhubungan. Selain itu desain merupakan faktor yang membangun kegiatan inovasi pemanusiaan teknologi, dinamika budaya dan perubahan ekonomi. (ICSD, 1999).

Desain diartikan sebagai proses, cara, dan perbuatan merancang yang dilakukan oleh seseorang.

Kotler/Amstrong (1992: 357) berpendapat bahwa:

Desain merupakan sebuah konsep yang lebih luas dari gaya. Gaya hanya mendeskripsikan penampilan sebuah produk. Gaya dapat merupakan daya tarik atau ilham yang mengagumkan. Sebuah gaya yang sensasional dapat menarik perhatian, tetapi tidak harus membuat produk itu mempunyai performa lebih baik. Singkatnya, desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan performa produk, menekan biaya produksi, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk di dalam pasar sasaran.


(26)

commit to user

Dalam dunia seni rupa Indonesia, kata desain kerap dipadankan dengan: reka bentuk, reka rupa, tata rupa, perupaan, anggitan, dan rancangan. Rancang bangun, gagas rekayasa, perencanaan, kerangka, sketsa ide, gambar, busana, hasil ketrampilan, karya kerajinan, kriya, teknik presentasi, penggayaan, komunikasi

rupa, denah, layout, ruang (interior), benda yang bagus, pemecahan masalah rupa,

seni rupa, susunan rupa, tata bentuk, tata warna, ukiran, motif,ornamen, grafis, dekorasi, (sebagai kata benda) atau: menata, komposisi, merancang, merencana, menhias, memadu, menyusun, mencipta, berkreasi, menghayal, merenung, menggambar, meniru, gambar, menjiplak gambar, melukiskan, menginstalasi, menyajikan karya, (sebagai kata kerja), dan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan proses perupaan dalam arti luas.

Desain jaman tradisional berbeda dengan jaman modern seperti sekarang ini perbedaannya terletak pada prosesnya. Jika desain tradisional prosesnya selalu berpikir gambar lalu dibuat bendanya, sedangkan desain modern prosesnya selalu diawali dengan sebuah konsep, kemudian diwujudkan dengan gambar lalu diproses dalam bentuk aslinya yang kemudian dievaluasi setelah dipandang baik dan memenuhi syarat lalu karya tersebut diproduksi. (Ronald Justice, 2005: 14-18).

Elemen desain (moment of desain) adalah sebagai berikut:

1) Garis (Line), beberapa sifat garis yaitu:

a) Garis Lurus

Garis lurus digunakan sebagai petunjuk disertai kualitas tertentu. Misalnya kekuatan, stabilitas, dan aspirasi ketenangan.

b) Garis Vertikal

Garis vertikal yaitu garis yang berdiri tegak lurus, garis vertikal mempunyai kesan kekuatan yang bergerak dari atas ke bawah dan dengan menggunakan garis vertikal untuk membantu pemberian kesan ketinggian yang nyata.

c) Garis Horisontal

Garis horisontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala. Garis horisontal mempunyai kesan ketenangan dan berguna


(27)

commit to user

memberikan kesan mempertegas judul atau kalimat.

d) Garis Diagonal

Garis diagonal adalah garis dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan, garis diagonal mempunyai sifat memberi aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan. Oleh karena itu garis diagonal digunakan untuk memberi kesan

tekanan atau emphasis.

e) Garis Lengkung

Garis lengkung adalah garis lurus yang dibengkokan. Garis lengkung mempunyai kesan pada perasaan yang kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif. Diantaranya garis yang berlawanan dan garis transisi. Garis transisi adalah garis yang dengan mudah dapat mengarahkan mata dari satu bidang ke bidang yang lainnya contoh yaitu garis selang-seling, garis berirama dan garis memancar. Dalam garis berirama terjadi gerakan yang diperoleh dari pengulangan yang beraturan dari suatu elemen desain.

2) Ruang (Space) adalah:

a) Bentuk dua atau tiga dimensional yang telah disusun atau dibentuk.

b) Pengikat, penghubung, penerus yang membentuk suatu kesan batas.

Sebagai contohnya ruang bagi seorang pelukis merupakan ilusi atau khayalan karena ia bekerja dengan bentuk dua dimensional sedangkan bagi pematung atau arsitek berupa kenyataan.

3) Warna (Colour)

Warna dalam desain mempunyai tempat khusus terutama dalam kaitannya dengan efek psikologis yang ditimbulkannya pada makhluk hidup terutama manusia. Warna dapat menimbulkan kesan rasa hangat, dingin, atau merupakan peringatan terhadap. Sesuatu bahaya. Warna bahan dapat dikelompokkan menjadi: Warna pokok/primer terdiri dari: merah, kuning, dan

biru. Warna sekunder, terdiri dari: jingga (orange), hijau, dan violet (ungu) dan

warna tertier yaitu campuran antara warna primer dengan warna sekunder.

4) Tekstur (Teksture)

Tekstur yaitu kualitas permukaan dari suatu benda. Kualitasnya tidak semata dirasakan melalui rabaan, tetapi juga kejelasan (visual) memiliki kualitas


(28)

commit to user

taktil (tactile quality)

Dalam mendesain hal-hal lain yang juga harus diperhatikan adalah prinsip-prinsip desain yang antara lain:

1) Kesatuan (Unity)

Desain yang tidak mempunyai unsur pemersatu akan terlihat kacau,

tetapi tanpa keragaman (variety) juga menimbulkan desain menjadi kurang

menarik. Oleh karena unsur-unsur harus disusun secara menyatu agar membentuk satu kesatuan yang memiliki nilai-nilai yang lebih dari jumlah elemennya sehingga terjelma sebuah bentuk karya desain yang menarik dan memiliki makna. Dalam desain dasar terdapat beberapa cara untuk mencapai suatu kesatuan:

a) Menentukan dominan / pengaruh yang tepat :

(1)Dominan pada ukuran

(2)Dominan pada warna

(3)Dominan pada letak

(4)Menyatukan arah

(5)Menyatukan bentuk

b) Menentukan unsur-unsur yang ada keterkaitannya/bertalian/sangkut

paut (coherence).

2) Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan kualitas dalam suatu ruang dan member rasa tenang. Hal ini berhubungandengan kesan berat pada penglihatan. Dalam menyusun benda atau menyusun unsur rupa, Faktor keseimbangan sangat menentukan nilai artistik dari sebuah komposisi yang dibuat. Oleh karena itu, penerapan keseimbangan diperlukan kepekaan perasaaan dari seorang perancang.

3) Proporsi dan Perbandingan (Proportion and Scale)

Proporsi dan skala menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran bidang dalam layout keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan perbandingan satu bagian terhadap keseluruhan atau satu bagian dengan bagian yang lainnya.

4) Irama (Ritme)


(29)

commit to user

Untuk lebih jelasnya irama merupakan untaian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsure-unsur rupa yang dipadukan secara berdampingan dan secara keseluruhan dalam suatu komposisi.

b. Komunikasi

Menurut A Kurnia dan Edi Sudadi (1998 : 3) Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama. Sehingga dengan demikian komunikasi mengandung maksud memberitahukan dan menyebar informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi

milik bersama (commoness).

Menurut Freddy Adiono Basuki dalam Pujiriyanto (2002: 13),

communication atau komunikasi diartikan sebagai cara penyampaian pesan yang diwujudkan dalam bentuk lambang-lambang sebagai paduan pikiran dan perasaan yang berupa ide, gagasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung/tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengaan tujuan mengubah sikap atau perilaku.

Sedang Menurut Kismiaji, kata komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari

bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang

berarti “sama” (dalam Bahasa Inggris:common). Kemudian komunikasi dianggap

sebagai proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan

pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan) (http://islamicgraphicdesign.blogdetik.com).

Freddy Adiono Basuki dalam Pujiriyanto (2002 : 13), communication

atau komunikasi diartikan sebagai cara penyampaian pesan yang diwujudkan dalam bentuk lambang-lambang sebagai paduan pikiran dan perasaan yang berupa ide, gagasan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung/tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengaan tujuan mengubah sikap atau perilaku.


(30)

commit to user

menurut Edward Sapir dalam A Kurnia dan Edi Sudadi (1998: 3-4) yang membagi komunikasi menjadi dua macam jenis komunikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Komunikasi Langsung

Komunikasi langsung adalah komunikasi yang tidak menggunakan alat (media). Disebut pula dengan istilah proses primer. Komunikasi ini berbentuk bahasa, gerakan-gerakan yang mempunyai arti khusus, dan aba-aba.

2) Komunikasi Tidak Langsung

Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang menggunakan alat (media) disebut juga proses sekunder. Dalam kegiatan proses sekunder ini orang menggunakan mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan ataupu untuk menghadapi hambatan-hambatan seperti misalnya hambatan geografis.

c. Visual

Visual merupakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan, jadi berhubungan dengan fungsi indera mata. Poerwodarminto (1990: 1120), berpendapat bahwa “Visual merupakan segala sesuatu yang dilihat dengan indera penglihatan (visi)”.

d. Komunikasi Visual

Komunikasi berasal dari bahasa Latin “Communicare” yang artinya

memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama, sehingga dengan demikian komunikasi mengandung maksud memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai untuk menggugah parisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama.

Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual (yang menjadi kekuatan umum dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dipakai untuk menyampaikan arti, makna dan pesan. Komunikasi ini mempergunakan indera mata sebagai alat penglihatan.

Jadi, desain komunikasi visual adalah tampilan yang memuat misi untuk mewakili perancangan dalam komunikasi dengan komunikan dengan visual akan mewakili sebuah informasi yang akan disampaikan dalam sebuah pesan yang ditampilkan dalam suatu rancangan.


(31)

commit to user 2. Media Promosi a. Media

Media dapat diartikan sebagai alat yang dalam hal ini merupakan sarana pelancar komunikasi. Seperti yang dikemukakan Rhenald Kasali (1993: 31). “Media adalah saluran atau alat yang digunakan dalam penyampaian informasi pada proses komunikasi”.

Secara umum media dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.

1) Media Cetak

Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar/foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak meliputi: surat kabar, majalah, brosur, dan buklet.

2) Media Elektronik

Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Jenis-jenis media elektronik meliputi: televisi dan radio.

3) Media Luar Ruang

Media luar ruangan yaitu media iklan biasanya berukuran besar yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti pinggir jalan dan di pusat keramaian.

Jenis-jenis media luar ruangan meliputi: billboard, baliho, spanduk, poster,

umbul-umbul, dan transit (panel bus).

4) Media Lini Atas

Media lini atas merupakan media yang cenderung menjadi media primer, antara lain: iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (koran, majalah, dn tabloid), media elektronik (televisi, radio, dan bioskop) serta media luar ruang

seperti papan reklame/billboard dan angkutan.

5) Media Lini Bawah

Media lini bawah yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada 4 macam yang digunakan yaitu pameran,

direct mail, point of purchase, merchandising schemes, dan kalender.


(32)

commit to user

sosial dan teknologi. Dalam melakukan pemilihan media promosi harus dipahami karakteristik, fungsi, kelebihan, kekurangan, dan tujuan yang akan dicapai dalam membantu kelancaran instansi merencanakan dan memprediksi anggaran atau biaya dan ketepatan sasaran promosi sesuai segmentasi yang dituju.

Beberapa jenis media baik indoor atau outdoor memiliki karakteristik

yang berbeda-beda dengan perbandingan yang hampir sama (John E Kennedy &

R Dermawan Soemanagara, Marketing Communication, 2006: 100). Berikut

perbandingan kekuatan dan kelemahan tiap-tiap media: Tabel 1: Perbandingan Media Promosi

Jenis Media Promosi Kekuatan Kelemahan

Billboard dan Penunjuk Arah.

• Daya jangkauan luas

• Daya rangsang cukup

tinggi.

• Biaya produksi,

perawatan, perijinan

dan pajak tinggi.

• Informasi terbatas.

• Jika posisi penempatan

tidak strategis atau

tidak tepat maka tujuan tidak tercapai.

Brosur • Informasi yang

disampaikan sangat

spesifik.

• Biaya murah dengan

hasil produksi

berjumlah banyak.

• Daya rangsang bisa

kuat ataupun rendah tergantung atas daya tarik visual atau materi yang ditampilkan.

• Cenderung diabaikan

jika isinya tidak

menarik atau tidak

berhubungan dengan

kebutuhan.

• Area desain ditentukan

atau dibatasi oleh

materi dan kemampuan biaya.

Kop Surat, kartu nama,

stiker, dan T- Shirt.

• Informasi langsung

mengena karena dapat dibaca berulang-ulang

dan sebagai iklan

berjalan.

• Menjadi kebanggaan

dan kenang-kenangan

dari suatu kegiatan

karena dapat dilihat berulang-ulang.

• Cenderung mudah

dilupakan atau

diabaikan jika bentuk,

atau materi yang

disampaikan tidak

menarik.

• Setelah habis dibaca

cenderung dibuang.

X- Banner dan poster • Daya jangkauan cukup

besar karena pesan

• Daya rangsang rendah


(33)

commit to user

singkat langsung

mengena jika

penempatannya

strategis dan sesuai

dengan fungsinya

• Biaya produksi relatif

rendah dan

memberikan kesan

eksutif

yang disampaikan.

• Keamanan kurang

terjamin.

• Jika penempatan tidak

sesuai segmentasi dan target audiens maka tujuan tidak tercapai

Iklan Majalah • Dapat dibaca

berulang-ulang dimana saja.

• Biaya pemasangan

relatif rendah.

• Jangkauan terbatas

• Daya rangsang rendah

• Kualitas visual

tergantung pada

kualitas cetakan

• Habis dibaca cenderung

tidak terpakai atau jadi bungkus makanan.

b. Promosi

Setiap pasar atau perusahaan selalu berusaha agar calon konsumen menyukai produk yang akan ditawarkan. Hal itu, dapat dilakukan dengan cara mengkomunikasikan produk tersebut agar dapat mengubah sikap atau mendorong konsumen untuk bertindak. Semua kegiatan tersebut disebut promosi .

Tugas utama promosi adalah menginformasikan kepada calon pembeli tentang ketersediaan dan sifat produk. Dalam hal produk baru, pembelian jelas membutuhkan informasi yang demikian. Tapi seandainya produk yang tidak baru, banyak calon pembeli yang mungkin tidak mengetahui bahwa produk itu ada.

Produk yang sudah mengalami perubahan, perlu dikomunikasikan kepada pembeli. Sedangkan, tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, membujuk, serta mengingatkan pelanggan tentang pasar atau perusahaan

Rhenald Kasali (1992: 11), berpendapat bahwa “Promosi merupakan

bagian dari bauran pemasaran (marketing mix)” yang didalamnya terdiri dari

advertising (iklan), personal selling, sales promotion (promosi penjualan), dan


(34)

commit to user

3. Elemen-Elemen Visual Iklan Media Cetak

Elemen visual iklan cetak mencangkup:

a. Typography /huruf berfungsi untuk menulis pesan kalimat seperti headline,

subheadline, body copy, slogan, dan baseline.

b. Ilustrasi/gambar berfungsi untuk menarik perhatian, menciptakan image atau

suasana yang sesuai dengan keadaan nyata serta menjelaskan pesan melalui sebuah gambar.

c. Warna berfungsi untuk mempengaruhi mata dan jiwa manusia sehingga dapat

membangkitkan emosi. Warna dalam iklan salah satunya berfungsi membentuk suasana hati.

d. Layout berfungsi untuk mengatur tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.

e. Logo merupakan penyajian atau tampilan nama, bentuk seragam, tulisan, atau

ciri khas perusahaan atau instansi secara visual (Jefkins, Frank, Periklanan,

1996: 391)

Sebuah iklan yang dipublikasikan melalui media cetak atau media penyiaran pada dasarnya mempunyai sebuah struktur dan urutan sebagai berikut:

a. Headline (Judul dan Kepala Tulisan)

Headline letaknya selalu diawal, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang.

b. Subheadline

Subheadline merupakan sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan,

dalam suatu kalimat pendek atau panjang dan biasanya mengikuti headline.

c. Amplifikasinya (Perluasan)

Amplifikasinya yaitu naskah atau teks iklan yang mengikuti headline,

sering juga disebut sebagai body copy atau copy teks yang berisi penjelasan yang


(35)

commit to user

4. Tinjauan tentang Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Jenis pasar dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut jenis barangnya.

a. Pasar Menurut Bentuk Kegiatan

Pasar menurut bentuk kegiatannya dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata (abstrak).

1) Pasar Nyata

Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan

diperjualbelikan dapat dibeli oleh pembeli dan dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

2) Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Biasanya dapat melalui internet dan pemesanan telepon. Barang yang diperjualbelikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya melalui brosur dan rekomendasi. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus.

b. Pasar Menurut Jenis Barang

Pasar menurut jenis barang yang dijual dapat dibagi menjadi pasar

hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan, dan daging serta pasar loak. c. Pasar Menurut Cara Transaksi

Pasar menurut cara transaksinya, dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.


(36)

commit to user

1) Pasar Tradisional

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau

gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola

pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, dan pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

2) Pasar Modern

Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan

pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada

dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan seperti: buah, sayuran, dan daging. Sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar

swalayan dan hypermarket, supermarket, dan minimarket.

B. Identifikasi Data Pasar “Depok” Surakarta 1. Tinjauan Umum Pasar “Depok” Surakarta a. Pasar “Depok” Surakarta

Pasar “Depok” Surakarta merupakan salah satu pasar yang

memperjualbelikan beraneka macam hewan peliharaan yang beralamatkan di Jl.

Balekambang Lor, “Depok”, Manahan, Banjarsari, Surakarta, dahulunya pasar ini


(37)

commit to user

Pasar “Widuran” hanya memperjualbelikan hewan peliharaan berupa

burung dan perlengkapan peliharaan burung. Pasar ini dahulunya pindahan dari Pasar burung di Slompretan Klewer kemudian tahun 1985-an Pasar Widuran dipindah ke Depok. Meski sudah dipindah, sampai sekarang masih banyak pedagang yang berjualan bermacam-macam burung beserta perlengkapannya.

Nama pasar “Widuran” diambil dari nama Pangeran Widuro bangsawan keraton Solo yang sering berkunjung ke pasar tersebut, sehingga pasar tersebut

dikenal oleh masyarakat daerah Widuran. Pasar “Widuran” sekarang berganti

nama menjadi pasar “Depok” karena lokasinya dipindahkan ke daerah “Depok”

tepatnya di Jl. Balekambang Lor, Depok, Manahan, Banjarsari, Surakarta,

Surakarta.

Gambar 2: Suasana Pasar “Depok” Surakata

(Dokumentasi Oleh: Wisnu Triyarso, 2010)

b. Lokasi Pasar “Depok” Surakarta

Pasar “Depok” Surakarta beralamatkan di Jl. Balekambang Lor, Depok,

Kalurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Kelurahan Manahan merupakan kawasan tengah di kota Surakarta. Hal

ini memberikan keuntungan bagi keberadaan pasar “Depok” Surakarta karena

berada tengah kota Surakarta.

Keberadaan pasar “Depok” Surakarta berdekatan dengan terminal


(38)

commit to user

pengunjung atau konsumen yang menggunakan sarana transportasi umum. Keuntungan adalah berdekatan dengan taman Balekambang Surakarta yang dijadikan objek wisata dan juga terdapat arena perlombaan hewan peliharaan seperti kontes atau lomba burung berkicau. Hal ini menjadi daya tarik lain bagi

keberadaan pasar “Depok” Surakarta

Sedangkan keberadaan pasar “Depok” Surakarta di kota Surakarta adalah

suatu keuntungan yang penting, sebab Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta) yang terkenal dengan ramai akan bisnis perdagangannya sehingga secara tidak langsung dapat memacu pertumbuhan

pasar “Depok” Surakarta. Saat ini Surakarta merupakan salah satu kota tujuan di

Indonesia dengan iklim ekonomi yang menjanjikan. Tahun 2008 kota Solo dinobatkan oleh Badan Penanaman Modal (BPM) Jateng sebagai kota paling Pro Investasi se-Jawa Tengah.

c. Struktur Organisasi Pasar “Depok” Surakarta

Struktur organisasi pasar “Depok” Surakarta dikepalai oleh seorang

“Lurah”. Lurah pasar “Depok” Surakarta dibentuk oleh Pemerintah Kota

Surakarta. Dalam melaksanakan tugasnya Lurah pasar “Depok” Surakarta dibantu

oleh staf-stafnya. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi pasar “Depok”

Surakarta :

Bagan 2: Struktur Organisasi Pasar “Depok” Surakarta

Struktur organisasi pasar “Depok” Surakarta, meliputi:

1) Bapak Daliman selaku Lurah Pasar “Depok” Surakarta.

2) Bapak Sarmin menjabat sebagai staf penarik retribusi.

3) Bapak Widodo menjabat sebagai Staf administrasi.

4) Bapak Slamet menjabat sebagai staf kebersihan dan keamanan.

LURAH PASAR

STAF ADMINISTRASI STAF PENARIK

RETRIBUSI

STAF KEBERSIHAN DAN KEAMANAN


(39)

commit to user d. Data Produk

Jenis hewan peliharaan yang diperjualbelikan di pasar “Depok” Surakarta

sangatlah beragam, mulai dari bangsa burung, unggas, mamalia berkaki empat,

pengerat. Berikut beberapa jenis hewan yang diperjualbelikan di pasar “Depok”

Surakarta antara lain:

1) Cucak Rawa

Cucak Rawa adalah burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Nama

ilmiahnya adalah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).Dalam bahasa Jawa

dibaca cucak rowo. cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam

bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, warna kepalanya yang kuning-jerami

pucat.. Panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 cm. Mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau

kuning-jerami pucat; setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata

berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor

kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan pantat kuning. Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap. Seperti namanya, Cucak Rawa biasa ditemukan di paya-paya dan rawa-rawa di sekitar sungai, atau di tepi hutan. Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan buah-buahan. Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat sampai ketinggian 800 m dpl.


(40)

commit to user

2) Jalak Suren

Jalak Suren dalam bahasa Latinnya disebut strurnus contra jalla

sebenarnya bisa ditemukan di seluruh pelosok Indonesia. Jalak Suren dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah, karena dengan memelihara burung ini, maka situasi rumah akan selalu terjaga oleh kepekaan dari burung tersebut. Jalak Suren akan memberikan efek suaranya yang keras dan bervariasi ketika ada tamu yang datang ke rumah tersebut.

Jalak Suren jantan memiliki tubuh yang lurus dengan ukuran relatif lebih besar dari betina, dengan bulu kepala dan punggung berwarna hitam legam, mata lebih cerah, serta ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Sedangkan betina memiliki bentuk tubuh bulat dan pendek dengan warna hitam dan putihnya agak suram dan kurang lincah ataupun agresif dibandingkan dengan yang jantan.

Gambar 4: Burung Jalak Suren

3) Kenari

Nama burung “Kenari” diambil berdasarkan tempat asalnya yaitu pulau Canary. Burung Kenari sebagian besar didapat dari hasil tangkapan dengan menyeleksi terlebih dahulu burung mana yang menghasilkan suara lebih baik. Kenari liar memiliki ciri warna mirip Kenari Hijau akan tetapi pada bagian dadanya warna bulunya agak keabuan. Inilah merupakan cikal bakal dari jenis Spanish Timbrado, dan disebarluaskan oleh Jean De Berthan Cout keseluruh dunia yang mana dia sendiri merupakan seorang pelaut.


(41)

commit to user

Gambar 5: Burung Kenari

4) Anis Merah

Anis Merah atau dalam latinnya disebut sebagai zoothera citrina atau

orange-headed thrush penyebarannya di Indonesia pertama kali berimigrasi atau berevolusi dari Pakistan Timur melaui India dan Srilangka, ke China Selatan menuju Asia Tenggara, lalu menuju Jawa, Bali dan Kalimantan.

Anis Merah senang tinggal di daerah-daerah lembab dekat daerah perairan atau sungai. Makanannya adalah serangga, cacing tanah,dan buah-buahan dari hutan. Anis Merah mempunyai ukuran tubuh yang berbeda-beda tergantung dari daerah atau negara mana ia berasal. Rata-rata panjang Anis Merah dewasa berkisar 21-25 cm. Anis merah adalah burung dengan berjuta variasi, dikarenakan variasi gaya, suara serta kebiasaannya selama berevolusi selalu berbeda dan indah dimata penggemarnya. Perubahan gaya diajang kontes serta penambahan variasi suara dan tabiat kesehariannya membedakan Anis Merah dahulu dengan sekarang.


(42)

commit to user

5) Kacer

Burung Kacer dikenal sebutan Kucita dan Haur, yang dikenal sampai sekarang ada dua anak jenis yaitu yang satu dibagian perut berwarna hitam lainya di bagian perut berwarna putih. Kacer dengan perut berwarna hitam dikenal

dengan nama ilmiah copscycus saularis amoenus sedang yang berwarna putih

disebut copscycus saularis javensis, Pembeda kedua sub spesies tersebut secara

mencolok pada warna perutnya. Daerah penyebarannya Kacer perut putih tersebar di daerah Pulau Jawa bagian barat (Jawa Barat) sedangkan Kacer perut hitam tersebar di bagian timur (JawaTimur) untuk daerah Jawa Tengah dapat ditemukan kedua ras tersebut.

Burung Kacer memiliki kebiasaan hidup di daerah taman, pedesaan, hutan sekunder, hutan terbuka, dan hutan Bakau. Burung ini suka memperagakan diri dengan nyanyiannya dan atraksi hidupnya pada saat bertengger di cabang-cabang pohon apabila mencari makan di permukaan tanah sambil menggerak-gerakan ekornya ke atas dan ke bawah.

Gambar 7: Burung Kacer

6) Perkutut

Perkutut disimbolkan sebagai burung untuk pemenuhan kesempurnaan

bagi kaum laki-laki Jawa. Burung ini menjadi klangenan (kesukaan) karena

suaranya begitu merdu mendayu, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat.

Katuranggan (ciri-ciri fisik) juga menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan banyak

raja-raja Jawa mempercayai anggungan suara maupun wujud fisik burung ini

mampu memberi pengaruh terhadap pemiliknya. Pengaruh baik yang menentramkan keluarga dan membawa keuntungan atau pengaruh buruk yang


(43)

commit to user

bisa mendatangkan kekacauan bahkan bencana. Perkutut dipercayai masyarakat mempunyai kekuatan majik.

Perkutut (geopelia striata) memiliki kekhasan tertentu yaitu memiliki

banyak ras (anak jenis). Burung ini termasuk suku colombidae anak suku

stretopeliane. Ukuran tubuhnya (dari ujung paruh sampai ujung ekor)17,5-30 cm. Bulu tubuh berwarna coklat keabu-abuan. Bagian kepala abu-abu dengan bagian belakang kecoklatan, kulit disekeliling mata abu-abu kebiruan, iris mata berwarna putih, paruh biru keabu-abuan, bagian punggung, sayap, mantel, sisi leher, dada, sisi badan berwarna coklat abu-abu dengan berbelang-belang seperti Zebra.

Gambar 8: Burung Perkutut

7) Murai Batu

Burung Murai Batu memiliki ciri khas ekor panjang dan ketika berkicau ekornya serta merta dihentakkan ke atas dan ke bawah. Pada jaman dahulu para pakar burung mengatakan bahwa burung Murai Batu asal Medan Sumatera yang menjadi favorit para penghobi burung Murai, namun sekalipun burung tersebut berasal dari Medan tidak menjamin bahwa burung tersebut adalah burung yang

bagus karena semua itu tergantung dari bawaan burung tersebut atau katuranggan.

Ciri khas Murai Batu Medan menurut pakar burung adalah ukuran tubuh lebih besar dari ekor lebih panjang dan pada ujung ekornya biasanya akan mengarah ke bawah bila sudah panjang. Variasi lagu lebih banyak dari jenis Murai Batu lainnya.


(44)

commit to user

Gambar 9: Burung Muray Batu

8) Branjangan

Branjangan (Mirafra Javanica) merupakan burung dari bangsa

Passeriformes Alaudidae dari keluarga terkenal bisa menyanyi dengan indah. Dalam kemampuan mereka untuk meniru suara burung lain dan sayap gaya bertarungnya dengan meningkatkan orang-orang favorit mengepakan untuk menjaga burung-burung. Branjangan sering bernyanyi di alam liar, di atas kabel telepon, batu, puncak pohon yang tinggi, dan kadang-kadang menyanyi dengan pola seperti sebuah helikopter untuk menunjukkan wilayah atau untuk menarik perhatian betina.


(45)

commit to user

9) Serama

Mereka adalah ayam paling ringan di dunia. Serama mempunyai ciri-ciri bulu ekor vertikal, sayap di dekat-vertikal, payudara penuh, dan kaki pendek. Serama belum diakui sebagai ayam ras oleh Asosiasi Unggas Amerika atau

American Association Banten karena kurangnya standar yang ditetapkan, seperti warna, ukuran, dan kepribadian. Serama di AS telah menjadi subjek kontroversi berkaitan dengan apa jenis atau standar ideal harus dikejar. Sebagai hasil dua sekolah pemikiran telah muncul, standar Malaysia asli yang diusulkan oleh AS Serama Club, dan standar Amerika yang diusulkan oleh Dewan Serama Amerika Utara. "Tapi secara keseluruhan, paling Serama penggemar akan setuju bahwa," membuat sebuah Serama hewan peliharaan yang indah di dalam ruangan atau di luar ruangan.

Gambar 11: Ayam Serama

10) Bekisar

Bekisar adalah generasi pertama hibrida keturunan dari ayam Hutan

Hijau dan permainan Ayam betina domestik dari sub spesies bankiva. Bekisar

secara tradisional digunakan oleh penduduk asli dari Kepulauan Sunda sebagai

simbol spiritual di perahu cadik. Green liar Ayam hutan adalah mangrove hutan

diadaptasi spesies. Tidak seperti Ayam hutan Merah, leluhur yang paling ayam domestik Ayam hutan Hijau yang sebagian besar mendapatkan air dari embun dalam kabut pesisir pada buah-buahan dan serangga. Ayam Hutan Hijau juga berkembang pada hewan air terdampar di pantai dan kolam litoral, Ayam Hutan Merah yang tidak dapat dilakukan. Pada saat air surut rendah ayam Hutan Hijau


(46)

commit to user

pasang tinggi ayam hutan bakau Green terbang ke pulau di mana mereka berdiam.

Membawa jauh-teriakan dari ayam hutan Hijau laki-laki dapat didengar selama pemutus, meskipun volume mereka sangat rendah dibandingkan dengan yang dari unggas domestik atau Ayam Hutan Merah.

Gambar 12: Ayam Bekisar

11) Kucing Persia

Kucing Persia adalah Salah satu tertua kucing ras berambut panjang dengan wajah bulat dan moncong pendek. Mendapatkan namanya dari tempat

asalnya: Persia (Iran). Diakui oleh fancy kucing sejak akhir abad-19,

dikembangkan pertama kali oleh Inggris dan terutama oleh peternak Amerika setelah Perang Dunia Kedua. Sifat tenang dan sederhana dari Persia menganugerahkan kecenderungan untuk tinggal di apartemen.

.

Gambar 13: Kucing Persia

12) Ular Sanca

Ular Sanca Kembang, dikenal sebagai (Asia) Reticulated python adalah


(47)

commit to user

tumbuh lebih dari 28 kaki (8,7 m) panjang tetapi biasanya tumbuh rata-rata 10-20

meter. Ular Sanca Kembang constrictors non-berbisa dan biasanya tidak

dianggap berbahaya bagi manusia. Meskipun spesimen besar cukup kuat untuk membunuh orang dewasa.

Gambar 14: Ular Sanca

13)Iguana

Iguana adalah genus dari Kadal asli daerah tropis Tengah dan Amerika Selatan dan Karibia. Genus yang pertama kali dideskripsikan oleh Austria

naturalis Josephus Nicolaus Laurenti dalam bukunya Spesimen Medicum,

Exhibens Synopsin Reptilium Emendatam cum Experimentis sekitar Venena di 1768. Iguana genus mencakup dua jenis yaitu Iguana Hijau, yang tersebarluas di seluruh rentang, dan Lesser Antillean Iguana, yang endemik kepada Lesser Antilles dan hampir punah karena habitat rusaknya. Sebuah kapal layar, Jonathon Nappi, sedang melakukan perjalanan di seluruh dunia dengan Magellan ketika ia

mendirikan Iguana di Karibia. Dia mencatat itu dalam bukunya The genesis

Iguana.


(48)

commit to user

14) Kelinci

Kelinci kecil mamalia dalam keluarga Leporidae tatanan Lagomorpha, ditemukan di beberapa bagian dunia. Ada tujuh berbeda marga dalam keluarga

diklasifikasikan sebagai kelinci, termasuk kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus),

(Sylvilagus genus; 13 spesies ), dan kelinci Amami (Pentalagus furnessi, sebuah

spesies terancam di Ōshima Amami , Jepang ).

Kelinci juga dapat hidup di padang pasir dan lahan basah. Kelinci hidup dalam berkelompok dan spesies yang dikenal terbaik yaitu kelinci eropa karena tinggal di bawah tanah liang (liku) atau lubang kelinci. Kelinci menyebar di seluruh dunia antara lain: barat daya Eropa, Asia Tenggara , Sumatera, beberapa pulau-pulau di Jepang, dan di beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan. Kelinci pertama kali memasuki Amerika Selatan yang relatif baru-baru ini,

sebagai bagian dari Great American Interchange.

Gambar 16: Kelinci

15) Hamster

Hamster adalah hewan pengerat yang termasuk dalam sub famili

cricetinae yang hidup di dalam liang bawah tanah pada siang hari untuk menghindari tertangkap oleh predator. Makanan mereka antara lain: kering, buah, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran segar. Di alam mereka akan makan apapun gandum, kacang dan potongan kecil buah dan sayuran yang mungkin mereka temukan tergeletak di atas tanah, dan kadang-kadang akan memakan serangga kecil seperti lalat buah kecil, jangkrik, dan cacing makan


(49)

commit to user

.

Gambar 17: Hamster 16) American Pitt Bull Terier

American Pit Bull Terrier (APBT) merupakan salah satu ras yang tertua

yang merupakan ras anjing yang asli (original dog), ras anjing ini memiliki

kelebihan dibandingkan dengan ras jenis lain, yaitu memiliki tenaga yang paling besar dibandingkan dengan ras lain, tahan terhadap rasa sakit, sifat pantang menyerah, tempramen stabil. Leluhur APBT yang dahulunya digunakan sebagai anjing petarung. Leluhur APBT yang diadu dengan sesama anjing ataupun dengan

banteng (bull baiting) dan beruang (bear baiting) mau tidak mau mengharuskan

leluhur APBT beradaptasi dengan keadaan tersebut. Karena pada zaman sekarang Adu anjing dilarang maka untuk mengetahui sifat-sifat dasar APBT digunakan berbagai cara dengan mengadakan adu tarik tali dan adu tarik beban.


(50)

commit to user

17) Rottweiler

Rottweiler adalah medium untuk ukuran besar berkembang biak dari anjing domestik yang berasal Rottweil , Jerman . Germanherdcarts Anjing-anjing

itu dikenal sebagai "tukang jagal Rottweil 'anjing" (Jerman: Rottweiler

Metzgerhund) karena mereka digunakan untuk menggiring ternak dan menarik gerobak sarat dengan daging dibantai dan produk lainnya ke pasar. Beberapa catatan menunjukkan bahwa Rottweiler mungkin sebelumnya juga telah digunakan untuk berburu, meskipun Rottweiler modern memiliki naluri berburu

yang relatif rendah. Rail road droving Rottweiler bekerja dalam peran-peran

tradisional sampai pertengahan abad ke-19 ketika kereta api diganti droving untuk

mendapatkan ternak ke pasar. Sementara masih digunakan dalam menggiring, Rottweiler sekarang juga digunakan dalam pencarian dan penyelamatan, sebagai anjing panduan untuk orang buta, sebagai penjaga atau anjing polisi, dan peran lainnya.

Gambar 19: Anjing Rotweiller

18) Anjing Gembala Jerman

Anjing Gembala Jerman (AGJ) adalah jenis anjing berukuran besar yang berasal dari Jerman. Gembala Jerman adalah relatif baru berkembang biak dari anjing dengan asal-usulnya sebagai bagian dari kelompok Menggembalakan,

Gembala Jerman adalah anjing kerja awalnya dikembangkan untuk

menggembalakan domba. Karena kekuatannya, kecerdasan dan kemampuan dalam pelatihan ketaatan itu sering bekerja di kepolisian dan peran militer di seluruh dunia. Karena setia dan protektif sifatnya, Gembala Jerman adalah salah


(51)

commit to user

satu yang paling terdaftar dari breedsbreeddog Spitz Pomerania Central Europe

Germany Poland.

Gambar 20: Anjing Herder

19) Golden RedReiver

Golden Red Riever adalah anjing yang berkembang biak dari anjing.

They were historically developed as gundog sretrieve water fowl duck supland game. Mereka historis dikembangkan sebagai gundogs untuk mengambil gambar unggas air seperti bebek dan permainan dataran tinggi burung selama berburu dan menembak pihak. Dengan demikian mereka dibesarkan untuk memiliki mulut lembut untuk mengambil permainan rusak dan memiliki cinta naluriah air.

The breed's intelligence and versatility suit the dogs well for a variety of roles including Guide Doghunting dogillegal drugsearch and rescue Berkembang biak yang sesuai dengan kecerdasan dan fleksibilitas baik untuk anjing-anjing berbagai peran termasuk anjing penuntun untuk mendengar, anjing untuk orang-orang buta tuli, anjing pemburu, obat-obatan ilegal detektor, dan pencarian dan penyelamatan peserta Karena setia dan lembut temperamen mereka, anjing golden

retriever juga hewan peliharaan keluarga populer. Golden Retriever memiliki sifat

ramah, bersemangat untuk harap sikap, dan merupakan yang paling populer keluarga.


(52)

commit to user

Gambar 21: Anjing Golden Red Reiver

e. Harga Produk yang Ditawarkan

Berikut ini adalah daftar harga burung di pasar “Depok” Surakarta

Tabel 2 : Harga Burung Sudah Berbunyi

Pasar Burung “Depok” Solo

Jenis Burung Harga Jenis Burung Harga

Beo Rp 350.000,- Derkuku Rp 20.000,-

Perkutut Rp 100.000,- Kacamata Rp 15.000,-

Cucak Jenggot Rp 100. 000,- Merpati Rp 25.000,-

Parkit Rp 70.000 / psg Ciblek Rp 60.000.-

Sulingan Rp 125. 000.- Trucukan Rp 15. 000,-

Gold Amadine Topi Orange

Rp 1.500.000,- Love Bird Topi

Merah

Rp 1.300.000.- /psg

Gold Amadine

Topi Hijau

Rp 450.000,- Love Bird Topi

Kuning

Rp 400.000,- / psg

Love Bird Topi Hitam/Abu

Rp 400.000,- / psg

Love Bird Topi Hijau

Rp 400.000,- / psg

Love Bird Topi Kn Gading

Rp 450.000 / psg Love Bird Topi

Pastel

Rp 400.000,- / psg

Blackstroat Rp 600.000,- Poksay Rp

1000.000,-Cucak Rowo Rp 3.000.000,- Blacken Rp 500.000,-

Wha Mei Rp1.000.000,- Decu Rp 150.000,-

Anis Merah Rp 750.000,- Kacer Rp 100.000,-

Anis Kembang Rp 250.000,- Kepodang Rp 150.000,-

Cucak Hijau Rp 400.000,- Pistat Rp

350.000,-Murai Batu Rp 750.000,- Gelatik Holland Rp

200.000,-Tledekan Rp 200.000,- Gelatik Putih Rp

70.000,-Cendet Rp 50.000,- Gelatik Silver Rp

125.000,-Kenari Rp 150.000,- Jalak Hitam Rp

50.000,-Branjangan Rp 150.000,- Zebra Rp


(53)

25.000,-commit to user f. Positioning

Positioning merupakan upaya dan proses untuk menempatkan suatu produk, merk, perusahaan, individu atau apa saja yang dalam pikiran mereka yang diangggap sebagai sasaran atau konsumennya (Rhenald Kasali, 1995: 157).

Positioning merupakan sebuah inti dari segala sesuatu yang diinginkan

pengelola pasar “Depok” Surakarta agar dipikirkan, dirasakan dan dipercaya oleh

khalayak sasarannya mengenai produknya, dimana kita yakin konsumen akan dapat membedakan produk milik kita dengan produk-produk sejenis di pasaran. Untuk itu perlu ditampilkan citra tersendiri untuk menempati posisi tersendiri dibenak konsumen.

Dalam hal ini, positioning dari pasar “Depok” Surakarta adalah untuk

menanamkan image dibenak target audience bahwa pasar “Depok” Surakarta

merupakan satu-satunya pasar hewan peliharaan yang terbesar dan terlengkap di Indonesia, yang menjual produk berupa hewan peliharaan dengan jenis hewan yang relatif lengkap.

g. TargetAudience

Target Audience merupakan sasaran dari masyarakat yang ingin dituju dalam mencapai tujuan periklanan yang diinginkan, yang mana masyarakat tersebut memiliki susunan dan lapisan yang berbeda-beda. Lapisan masyarakat tertentu yang ingin dicapai perhatiannya secara khusus melaui promosi periklanan

inilah yang dinamakan target audience.

Dalam mempromosikan pasar “Depok” Surakarta melalui media

komunikasi yang akan dirancang, sangat penting terlebih dahulu untuk

mengetahui dan mengenali siapa target audience yang ingin dituju. Adapun target

audience yang dituju dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Primer

Masyarakat yang bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta.

2) Skunder

Masyarakat yang bertempat tinggal di eks Kotamadya Surakarta atau diluar sekitar Surakarta daiantaranya: Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten dan daerah di luar sekitar Surakarta.


(54)

commit to user

3) Segmentasi

a) Geografis

Segmentasi geografis adalah suatu pembagian pasar menjadi unit-unit geografik seperti bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, dan kabupaten (Kotler/Armstrong, 1992 : 304).

Adapun segmentasi geografis dari pasar “Depok” Surakarta adalah

sebagai berikut :

(1) Wilayah : seluruh masyarakat Surakarta dan luar sekitar

Surakarta.

(2) Ukuran kota : kota dan kabupaten.

(3) Permukiman : perkotaan dan pedesaan.

b) Demografis

Segmentasi demografi dalah suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografik seperti: umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan (Kotler/Armstrong, 1992 : 304).

Adapun segmentasi demografi dari pasaradalah sebagai berikut :

(1) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

(2) Usia : 8 tahun ke atas

(3) Pekerjaan : tidak terbatas

(4) Agama : tidak terbatas

c) Psikografis

Segmentasi psikografis suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan

(1) Kelas sosial : ekonomi bawah, sedang, dan atas

(2) Gaya hidup : gaya hidup yang sederhana ataupun mewah

(3) Kepribadian : tidak terbatas

h. Profil Pasar

1) Luas pasar : 4.480 m2

2) Spesifikiasi dagangan : hewan peliharaan (burung, unggas, reptil,


(55)

commit to user

3) Jumlah kios : 280 buah

4) Jumlah pedagang oprokan : 82 orang

i. Fasilitas Pasar

1) Kantor pasar

2) Tempat parkir

3) Mushola

4) MCK

5) Sarana pemadam kebakaran (hydrant dan APAR)

6) Sarana bongkar muat sarana kebersihan (container, bin sampah, TPS

(Tempat Pembuangan Sampah Sementara)

j. Promosi yang Telah Dilakukan

Untuk lebih meramaikan pasar “Depok” Surakarta, para pedagang dan

peghobi hewan peliharaan sering mengadakan latihan rutin hewan peliharaan

ataupun event kontes atau lomba hewan peliharaan. Selain itu sebagian promosi

yang dilakukan sendiri oleh para pedagangnya, antara lain dengan menggunakan spanduk yang dipasang di depan kios.

Gambar 22 : Promosi Pedagang Pasar “Depok” Surakarta


(56)

commit to user C. Analisis SWOT Tabel 3. Analisis Data SWOT

Eksternal

Opportunities

a. Berada di kota Surakarta kota perdagangan yang ramai dikunjungi

masyarakat dari luar kota.

b. lokasi berada du jalur angkutan umum, sehingga memudahkan pengunjung untuk menuju pasar.

Threats

a.Banyaknya toko hewan / Pet Shop yang menjual hewan yang sama yang memiliki fasilitas lebih menarik. b.Kompetitor memiliki keunggulan bentuk pasar yang lebih menarik I n t e r n a l Strenghts

1. Produk yang sangat bervariasi dan terjaga ketersediaannya memungkinkan konsumen berbelanja kebutuhannya dalam satu atap (one stop shoppig).

2. Harga produk relatif murah, dapat ditawar

3. Segmentasi pasar tidak terbatas

12a. Mengkampanyekan iklan pasar “Depok “ Surakarta melalui berbagai media dengan menonjolkan kelebihan pasar “Depok” Surakarta.

3b . Memasang iklan di jalur keluar masuk kota

Surakarta.

123ab. Pemkot kota Surakarta hendaknya merenovasi pasar ”Depok” Surakarta sehigga memiliki bangunan yang lebih menarik, fasilitas dan jumlah kios yang lebih banyak.


(57)

commit to user

D. Identifikasi Data Kompetitor

Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) adalah pasar yang juga memperjualbelikan hewan peliharaan dan tanaman hias. Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) berada di Jln. Bantul No. 141 Yogyakarta. Tempat yang dulunya hanya merupakan bursa tanaman hias, kini bertambah dengan pedagang burung. Pasar burung dan tanaman hias yang dikonsep taman ini juga dicanangkan sebagai salah satu objek wisata minat khusus di Yogyakarta. Pasar yang terletak di Jalan Bantul Km 1 Dongkelan ini memiliki luas tanah 15.605 meter persegi dengan luas bangunan 5.500 meter persegi. PASTY juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang memadai seperti taman,

tempat ibadah, toilet umum, food court, play ground area, dan arena burung

berkicau

Weaknesess

1. Kurangnya promosi yang dilakukan

2. Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana yang ada. 3. Kurangnya jumlah kios

sehingga banyak pedangang yang tidak tertampung di dalam pasar.

1ab. Mengkampanyekan iklan pasar “Depok “ Surakarta melalui berbagai media dengan menonjolkan kelebihan pasar “Depok” Surakarta.

2a merancang sistem tanda berisi petunjuk, peritah dan larangan atau nasehat berkaitan dengan ketaatan peraturan pasar.

2a..

Mengkampanyekan iklan pasar “Depok “ Surakarta melalui berbagai media dengan menonjolkan kelebihan pasar “Depok” Surakarta. 3ab. merenovasi pasar ”Depok” surakarta serta melengkapi sarana dan fasilitas pasar sehingga

pengunjung lebih merasa nyaman .


(58)

commit to user

Gambar 23: Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) (Dokumentasi Oleh: Wisnu Triyarso, 2010)

Apabila dilihat dari segi area dan bangunan, PASTY memiliki area dan

bentuk bangunan yang lebih menarik dibandingkan dengan pasar “Depok”

Surakarta karena juga didukung dengan adanya fasilitas penunjang seperti area

refreshing dan taman, serta tata ruang pasar yang lebih menarik.

Promosi yang pernah dilakukan oleh Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta PASTY antara lain:

1. Gapura (Billboard)

Gambar 24 : Billboard dan Gapura PASTY

(Dokumentasi Oleh: Wisnu Triyarso, 2010)


(59)

commit to user

Gambar 25: Brosur Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) (Dokumentasi Oleh: Wisnu Triyarso, 2010)


(60)

commit to user

43

BAB III

PROSES PERANCANGAN

A.Standar Visual 1. Isi Pesan

Kampanye ini ingin menyampaikan informasi-informasi tentang Pasar

“Depok” Surakarta beserta perkembangan keanekaragaman hewan peliharaan

yang diperjualbelikan di Pasar “Depok” Surakarta

2. Bentuk Pesan

Bentuk pesan yang disampaikan kepada target konsumen dalam dua bentuk, yaitu pesan verbal dan visual:

a. Pesan Verbal

Pesan verbal meliputi: headline, subheadline, Body copy, baseline, dan

slogan.

1) Headline

Headline merupakan salah satu kunci dalam suatu keberhasilan iklan yang dirangkai dalam bentuk kalimat ataupun kata-kata pendek berupa pernyataan yang ditampilkan secara mencolok sehingga mudah dilihat, dibaca, dan diingat dengan tujuan memberikan suatu rangsangan untuk menikmati iklan lebih jauh.

Headline yang digunakan pada setiap materi promosi akan berbeda namun semuanya mengandung kata-kata persuasif dan ditampilkan dalam ukuran yang

lebih besar dari yang lain. Headline yang digunakan dalam promosi ini adalah

“Pasar Hewan Depok Surakarta” dengan menggunakan jenis huruf “Aparjita

2) BodyCopy

Body copy merupakan sekumpulan kalimat yang bertujuan sebagai

penjelas dari apa yang tertulis dalam headline dan dikemas dalam bahasa yang

sederhana dan jelas, mudah dipahami oleh konsumen dan tidak membosankan. Dengan demikian, diharapkan pembaca sudah mampu untuk memahami informasi


(1)

commit to user

F. Iklan Majalah

Gambar 38. Iklan Majalah

Software Graphic : Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop CS

Ukuran : 20,5 cm x 28 cm

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital printing

Ilustrasi : Foto pasar “Depok”,binatang peliharaan, suasananya,dan

gambar yang menggambarkan image surakarta

Typografi : Trebuchet MS-Bold, Albertus Medium-Normal, Arial

Headline : Pasar Hewan “Depok” Surakarta

Slogan : Pasarnya Hewan Kesayangan Anda

Baseline : Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, logo Pasar “Depok”,

logo Solo Spirit Of Java

Media Placement : di halaman majalah

Iklan majalah sangat efektif untuk dapat dibaca langsung oleh konsumen. Dalam perancangan media ini akan dimuat di majalah “Kucica”. Yaitu majalah yang membahas tentang penghobi binatang peliharaan yang terbit seminggu sekali.


(2)

commit to user

G. Kartu Nama

Gambar 39. Kartu Nama

Software Graphic : Corel Draw 14

Ukuran : 8,5 cm x 5 cm

Page Layout : Horizontal

Teknik : Digital printing

Ilustrasi : Foto burung dan gambar tumbuhan untuk

menggambarkan image melestarikan

Typografi : Trebuchet MS- Bold, Albertus Medium-Normal, Arial

Headline : Pasar Hewan “Depok” Surakarta

Sub Headline : Nama pedagang atau staf pegawai kantor pasar “Depok”

Surakarta beserta jabatannya

Base line : Alamat pasar “Depok” Surakarta

Media Placement : disimpan di dompet, di meja ruang kantor atau dikios pasar

Merupakan salah satu media komunikasi yang berfungsi sebagai identitas pribadi dan pengingat dalam kegiatan komunikasi dengan klien atau rekan kerja


(3)

commit to user

H. Kop Surat

Gambar 40. Kop Surat

Software Graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X3

Ukuran : 21 cm x 29 cm

Page Layout : Vertikal

Teknik : Digital Printing

Ilustrasi : Logo Pasar “Depok” Surakarta,foto burung, dan

tumbuhan

Typografi : Trebuchet MS- Bold, Albertus Medium- Normal, Arial

Headline : Pasar Hewan “Depok” Surakarta

Baseline : Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta

Media Placement : Kantor Pasar “Depok” Surakarta dan Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta.

Kop surat merupakan media yang bersifat informatif apabila, apabila terisi informasi atau suatu pesan dari instansi kepada instansi lain. Sehingga instansi yang menerima surat dapat langsung mengetahui dari mana surat tersebut berasal


(4)

commit to user

I. T-Shirt

Gambar 41. T-Shirt

Software Graphic : Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop CS.

Ukuran : All size

Bahan : Cotton warna Putih

Teknik : Digital printing

Ilustrasi : Gambar laki-laki bepakaian adat Jawa, foto-foto hewan

dan suasana yang berkaitan dengan pasar “Depok”

Surakarta

Typografi : Trebuchet MS- Bold, Albertus Medium-Normal, Arial


(5)

commit to user J. Stiker

Gambar 42. Stiker

Software Graphic : Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X3

Ukuran : 6 CM X 7 CM

Teknik : Digital printing

Typografi : Arial, Trebuchet MS- Bold

Headline : Pasar Hewan “Depok” Surakarta

Media Placement : Fleksibel menurut pengguna

Stiker merupakan salah satu bentuk media promosi berfungsi sebagai pengingat yang bertahan cukup lama, cukup efektif karena dapat ditempel bersifat


(6)

commit to user

70 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Setelah dlakukan penelitian perihal Pasar “Depok” Surakarta sebagai proses perancangan promosi guna memperkenalkan kepada masyarakat Surakarta

dan sekitarnya. Gambaran umum perihal Pasar “Depok” Surakarta dapat

dirangkum dalam beberapa sebagai berikut :

1. Perkembangan Pasar “Depok” Surakarta masih kurang dikenal masyarakat luas.

2. Kurangnya kenyamanan pengunjung karena kurangnya penataan area pasar.

3. Pasar “Depok” Surakarta berpotensi untuk lebih dikembangkan.

4. Kurangnya promosi berkelanjutan dan minimnya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai Pasar “Depok” Surakarta, sehingga masih kurang mendapat apresiasi.

Berdasarkan kondisi dan gambaran umum di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses perancangan promosi yang dikerjakan diharapkan mampu menjadi salah satu solusi menginformasikan perkembangan Pasar “Depok” Surakarta kepada masyarakat luas. Sasaran pasar utama adalah masyarakat Surakarta pada khususnya dan masyarakat diluar Surakarta pada umumya yang akan diraih dengan media promosi melalui media cetak.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada seluruh pihak terkait guna meningkatkan perkembangan pasar “Depok” Surakarta, seperti Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta,pemda,dan masyarakat di pasar “Depok” Surakarta adalah :

1. Merancang suatu promosi secara sistematis, terarah dan berkelanjutan agar tujuan perancangan tersebut dapat tercapai dengan baik.

2. Pemda dan Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta lebih perhatian terhadap perkembangan pasar di Surakarta supaya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas dan lebih meningkatkan kesejahteraan pedagang di pasar.

3. Pedagang dan masyarakat pasar “Depok” Surakarta supaya lebih

meningkatkan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk lebih meningkatkan kenyamanan pengunjung pasar.