UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 MEDAN PADA MATERI GARIS DAN SUDUT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) T.A 2013/2014.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 21 MEDAN PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) T.A 2013/2014
Oleh :
Andreas Sembiring
NIM. 4103311006
Program Studi Pendidikan matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
Judul Skripsi
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP Negeri 21 Medan Pada Materi Garis dan
Sudut Dengan Menggunakan Model Contextual
Teaching and Learning (CTL) T.A. 2013/2014
Nama Mahasiswa
Andreas Sembiring
NIM
4103311006
Program Studi
Pendidikan Matematika
Jurusan
Matematika
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. Syafari, M.Pd
NIP. 19540929 198903 1 001
Mengetahui:
FMIPA UNIMED
Jurusan Matematika
Dekan,
Ketua,
Drs. Syafari, M.Pd.
NIP. 19540929 198903 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan BerkatNya yang memberikan kesehatan, kesempatan, dan kemudahan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 21
Medan Pada Materi Garis Dan Sudut Dengan Menggunakan Model Contextual Teaching and
Learning (CTL) T.A 2013/2014”, disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : Bapak Drs. Syafari,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saransaran yang membangun kepada penulis sejak penyusunan proposal, penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. KMS.
Amin Fauzi, M.Pd, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si., Bapak Dr. Edi Surya, M.Si., dan Ibu Drs. Nerli
Khairani, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang
membangun mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran perkuliahan. Bapak Prof.Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan
FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua jurusan , Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si sekertaris jurusan, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua program studi pendidikan
matematika FMIPA UNIMED serta seluruh Bapak, Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada IbuMarita Yetti, S.Pd.,M.M. selaku Kepala Sekolah SMPNegeri 21 Medan,
BapakModen Sihotang, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP Negeri 21 Medan, guru,
staf, pegawai, dan siswa-siswi SMP Negeri 21 Medan yang namanya tidak
memungkinkan penulis untuk sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala arahan
bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Benyamin Sembiring dan
Ibunda Onna Perangin-angin serta untuk abangda Bennis A Sembiring dan adinda Berry P
Sembiring yang telah banyak memberi kasih sayang, semangat, nasehat, doa, dan materi
sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Terimakasih
untuk teman-teman seperjuangan,
kakanda, dan adinda di Jurusan Matematika FMIPA
UNIMED. Teman-teman Kelas Matematika Ekstensi 2010, teman-teman seperjuangan di
kepengurusan HMJ Matematika FMIPA Unimed dan semua sahabat-sahabat yang tidak bisa
penulis cantumkan namanya satu persatu namun senantiasa memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2014
Penulis,
Andreas Sembiring
NIM: 4103311006
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 21 MEDAN PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) T.A 2013/2014
Andreas Sembiring (NIM. 4103311006)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi Garis
dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 21 Medan T.A 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-9 SMP Negeri 21
Medan yang berjumlah 26 orang. Yang menjadi objek penelitian ini adalah
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi garis dan
sudut SMP Negeri 21 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Instrumen penelitian dalam mengumpulkan data adalah tes dan lembar
observasi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan di akhir setiap siklus diberikan tes
hasil belajar.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Dari tes awal yang diperoleh nilai ratarata 57,69 dengan tingkat ketuntasan 19,23%. Dari tes hasil belajar 1 yang
diperoleh nilai rata-rata 67,30 dengan tingkat ketuntasan adalah 61,54% . Dari tes
hasil belajar II yang diperoleh nilai rata-rata 76,15 dengan tingkat ketuntasan
belajar 88.64%. Berdasarkan hasil observasi, pengelolaan pembelajaran yang
dilaksanakan peneliti pada siklus I, termasuk kategori cukup baik dengan skor
2,52. Akan tetapi pada siklus II, tingkat kemampuan peneliti mengelola
pembelajaran termasuk kategori baik dengan skor 3,05.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Garis dan Sudut.
DAFTAR ISI
Halaman
i
ii
iii
v
vii
viii
ix
x
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Pembatasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1
6
6
7
7
7
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.2 Model Pembelajaran
2.3 Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
2.3.1 Defenisi Contextual Teaching and Learning
2.3.2 Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas
2.3.2.1 Konstruktivisme (Constructivism)
2.3.2.2 Inkuiri (Inquiri)
2.3.2.3 Bertanya (Questioning)
2.3.2.4 Masyarakat Belajar (Learning Community)
2.3.2.5 Pemodelan (Modelling)
2.3.2.6 Refleksi (Reflection)
2.3.2.7 Penilaian Autentic (Authentic Assessment)
2.4 Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual
2.5 Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual
2.7 Problem Posing
2.8 Garis dan Sudut
2.8.1 Garis
2.8.2 Sudut
2.9 Penelitian yang Relevan
2.10 Kerangka Berpikir
2.11 Hipotesis Tindakan
8
8
8
10
12
13
13
14
15
16
17
17
18
18
19
19
20
21
23
24
24
31
43
46
47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
3.2 Subjek Penelitian
3.3 Objek Penelitian
48
48
48
48
i
3.4 Jenis Penelitian
3.5 Defenisi Operasional
3.6 Prosedur Penelitian
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Tes
3.7.2 Observasi
3.8 Prosedur Penelitian
3.8.1 Reduksi Data
3.8.2 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Materi Garis dan Sudut
3.8.3 Lembar Observasi
3.9 Interpretasi Data
48
49
49
53
53
53
55
55
55
56
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1.
Deskripsi Kemampuan Awal Siswa
4.1.1.1 Perencanaan Tindakan
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1.3 Observasi
4.1.1.4 Analisis Data Hasil Siklus I
4.1.1.4.1 Tes Hasil Belajar I
a. Reduksi Data
4.1.1.5 Refleksi I
4.1.2
Hasil Penelitian Siklus II
4.1.2.1 Permasalahan
4.1.2.2 Perencanaan Tindakan
4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan
4.1.2.4 Observasi
4.1.2.5 Analisis Data Hasil Siklus II
4.1.2.5.1 Tes Hasil Belajar II
a. Reduksi Data
4.1.2.6 Refleksi II
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
4.3
Temuan Penelitian
58
58
58
59
59
61
61
61
61
63
65
65
65
66
68
68
68
68
70
71
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
75
75
76
DAFTAR PUSTAKA
77
ii
DAFTAR TABEL
Tabel .1. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
4
Table. 2. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
50
Tabel .3. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa
56
Tabel .4. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Awal
59
Tabel .5. Deskripsi Tes Hasil Belajar I
62
Tabel .6. Deskripsi Gambaran Persentase Ketuntasan Siswa Pada THB I
63
Tabel .7. Deskripsi Tes Hasil Belajar II
69
Tabel .8. Deskripsi Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada THB II
70
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Peneliti Membuka Pelajaran
154
Gambar 2.
Peneliti Merefleksikan Siswa Berkaitan dengan Materi Pelajaran
154
Gambar 3.
Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran
155
Gambar 4.
Peneliti Membagi Siswa Ke dalam Beberapa Kelompok
155
Gambar 5.
Peneliti Membagikan instrument
156
Gambar 6.
Peneliti Menanggapi pertanyaan Siswa Tentang Tes yang Diberikan
156
Gambar 7.
Peneliti menyuruh Perwakilan Kelompok Menuliskan Hasil Diskusinya
157
Gambar 8.
Peneliti Menanggapi Hasil Kerja Kelompok Lain
157
Gambar 9.
Peneliti Menengahi Perbedaan Pendapat Antara Siswa dan Memberikan
Kesimpulan
158
Gambar 10.
Siswa mengerjakan Tes Hasil Belajar
158
Gambar 11.
Peneliti Membuka Pelajaran dan Mengingatkan Materi Sebelumnya
159
Gambar 12.
Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Menggunakan Power Point 159
Gambar 13.
Siswa Bertanya Tentang Materi yang Tidak Dimengerti
160
Gambar 14.
Peneliti Menanggapi Pertanyaan Siswa
160
Gambar 15.
Peneliti Membagikan Siswa Kedalam Beberapa Kelompok
161
Gambar 16.
Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi
161
Gambar 17.
Siswa Menanggapi Hasil Kerja kelompok lain
162
Gambar 18.
Peneliti Menanggapi Pertanyaan Siswa dan Membuat Kesimpulan
162
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
79
Lampiran 2.
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran II
87
Lampiran 3.
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran III
95
Lampiran 4.
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran IV
104
Lampiran 5.
Soal Tes Awal
112
Lampiran 6.
Alternatif Penyelesaian Tes Awal
113
Lampiran 7.
Lembar Validitas Tes Awal
115
Lampiran 8.
Pedoman Pemberian Skor Tes
118
Lampiran 9.
Lembar Observasi Guru
119
Lampiran 10. Lembar Lembar Observasi Kegiatan Siswa
127
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I
135
Lampiran 12. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I
136
Lampiran 13. Tes Hasil Belajar I
139
Lampiran 14. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I
140
Lampiran 15. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II
142
Lampiran 16. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II
143
Lampiran 17. Tes Hasil Belajar II
146
Lampiran 18. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II
148
Lampiran 19. Daftar Nilai Tes Diagnostik
150
Lampiran 20. Daftar Nilai Tes Tes Awal
151
Lampiran 21. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I
152
Lampiran 22. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar II
153
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian
154
Lampiran 24. Permohonan Surat Izin Penelitian
163
Lampiran 25. Surat Izin Penelitian
164
Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
165
Lampiran 27. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi
166
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan dasar dari pengembangan sains (basic of science)
dan sangat berguna dalam kehidupan semua manusia.Di lingkungan masyarakat
secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika.Seperti ketika orang
menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah,
ongkos, hak warisan dan masih banyak lainya.Ini berarti tidak ada orang yang
tidak memerlukan matematika dalam kehidupan dan perkembangan. Hudojo,
(2009:37) menyatakan bahwa:
“Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir.
Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari
maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu
dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK. ”
Banyak kalangan pelajar yang menganggap belajar di kelas adalah hal
yang
kurang
menyenangkan,
duduk
berjam–jam
mendengarkan
guru
menyampaikan imformasi materi berdasarkan buku teks yang telah ditentukan dan
mengerjakan tugas dari guru untuk mendapatkan nilai. Kegiatan seperti ini
biasanya dijalani pelajar setiap hari, sehingga pelajar menggangap belajar hanya
sebagai rutinitas untuk mendapatkan nilai tanpa diimbangi kesadaran untuk
menambah pengetahuan yang baru dan menggunakan pengetahuan yangtelah
dimilikinya untuk memecahkan suatu masalah sehingga siswa menjadi pasif dan
pembelajaran kurang bermakna. Hudojo, (2009:38) menyatakan bahwa:
Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta
operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya.
Namun penunjukan kuantitas seperti itu belum memenuhi sasaran
matematika yang lain, yaitu yang ditujukan kepada hubungan, pola, bentuk
dan struktur.
Mengingat besarnya peranan matematika dalam kehidupan tersebut, maka
pelaksanaan
permbelajaran
matematika
1
harus
dilakukan
dengan
baik.
2
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan pembelajaran matematika yang
menyenangkan.Pengembangan konsep, metode dan strategi juga perlu dilakukan.
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA), bahkan Perguruan Tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa
bidang studiini penting dalam pendidikan, bahkan bukan hanya dalam dunia
pendidikan, Matematika juga sangat penting dibutuhkan dalam kehidupan. Begitu
banyak alasan yang menjadikan matematika tersebut menjadi salah satu bidang
studi yang harus ada. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Cockrof (dalam
Abdurrahman, 2003 : 253 ) bahwa:
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; (5) Menigkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan
kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang’.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa matematika memegang peranan yang
sangat penting dalam pendidikan, sehingga seharusnya matematika penting dan
dijadikan bidang studi yang difavoritkan siswa, namun kenyataan matematika
belum menjadi yang difavoritkan siswa, melainkan menjadi momok bagi siswa
dalam mempelajarinya.
Namun, pada kenyataannya mutu pendidikan matematika di Indonesia
masih sangat rendah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai
dengandata UNESCO yang menunjukkan bahwa : mutu pendidikan matematika di
Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara yang diamati. Data lain yang
menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia dapat dilihat dari
hasil survei Pusat Statistik Internasional untuk Pendidikan ( National Center For
Statistic, 2003) terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika, dimana
Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 di bawah Thailand dan Uruguay.
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report
3
2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan
Organisasi pendidikan, Ilmu pengetahuan,dan kebudayaan Perserikatan BangsaBangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, indeks pembangunan
pendidikan Indonesia atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data
tahun 2008 di posisi ke–69 dari 127 negara di dunia berada di bawah Brunai
Darussalam ( ke-34) dan Malaysia (ke-65 ).
Kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan matematika
di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan.Selama ini banyak
siswa
memandang
matematika
adalah
bidang
studi
yang
paling
sulit.Abdurrahman, (2003: 252 )
”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika
dianggap bidang studi yang paling sulit, baik yang tidak berkesulitan dan
lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar. Hal tersebut
menyebabkan nilai pelajaran matematika yang di peroleh siswa cenderung
lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain”
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dan
menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat, sehingga siswa lebih
mudah
untuk
memahami
dan
tidak
merasa
bosan
untuk
belajar
matematika.Pembelajaran matematika di sekolah masih di dominasi oleh
pembelajaran konvensional dengan peradigma mengajarnya.Trianto (2011:5)
menyebutkan di pihak lain secara empiris berdasarkan analisi penelitian terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominannya pembelajaran
konvensional. Siswa diposisikan sebagai obyek, dimana siswa dianggap tidak tahu
apa-apa.Sementara guru memposisikan diri sebagai yang mempunyai pengetahuan
atau sumber.Hal ini tidaklah sesuai dengan tujuan pendidikan matematika untuk
mengembangkan pola pikir logis, kritis dan jujur. Dengan itu perlu dirancang
suatu pembelajaran yang memusatkan perhatian pada usaha untuk menarik minat,
semangat, kreativitas, kemampuan dan keaktifan siswa untuk menemukan dan
memecahkan pemasalahan dengan sendiri,
4
Hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 21 Medan Kecamatan
Medan Tuntungan, khususnya di kelas VII-9 juga rendah. Hal ini diperoleh dari
hasil wawancara peneliti kepada salah seorang guru matematika di sekolah
tersebut, Bapak M. Sihotang pada tanggal 27 januari 2014 mengatakan bahwa : “
Nilai rata-rata ujian matematika siswa masih rendah dan belum tuntas kerana
masih banyak dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 65.
Dan berdasarkan tes diagnostik yang dilakukan peneliti terhadap siswa
kelas VII-9 diperoleh tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor rata–rata diagnostik
adalah 48,11 Hasil lengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
Interval
Tingkat
Banyak
Persentase
Rata – rata
Penelitian
Ketuntasan
Siswa
Jumlah
Nilai Siswa
Siswa
90% - 100%
Sangat Tinggi
0
0%
80% - 89%
Tinggi
1
3,8%
65% - 79%
Sedang
7
26,9%
48,11
55% - 64%
Rendah
2
7,69%
(Rendah)
00% - 54%
Sangat
16
61,54%
26
100%
Rendah
Jumlah
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang efektif. Seperti
yang diungkapkan oleh Trianto, (2011:5) bahwa : “ Berdasarkan hasil analisis
penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yangdisebabkan
dominannya proses pembelajaran konvensional.Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif ”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak M.Sihotang peneliti
menyimpulkan penyebab rendahnya hasil belajar siswa di SMP Negeri 21 Medan
Kecamatan Medan Tuntungan, khususnya kelas VII adalah kurangnya minat
5
belajar siswa, model dan cara mengajar guru matematika belum efektif dan siswa
belum diajak berinteraksi secara langsung dalam proses pembelajaran. Di samping
itu, berdasarkan penelitian dalam jurnal yang berjudul Keefektifan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe SQ3R Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa SMP Kelas VII dinyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam materi
garis dan sudut.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran
matematika di SMP Negeri 21 Medan, peneliti menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning pada materi Garis dan Sudut.Gamabar di
bawah merupakan salah satu contoh siswa yang menunjukkan kurangnya siswa
dalam menyelesaiakan soal garis dan sudut.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Garis dan Sudut adalah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL). Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(
CTL) merupakan konsep belajar yang mampu membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan dunia siswa dan mendorong siswa untuk membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan
pembelajaran matematika lebih bermakna dan membuat siswa lebih aktif dalam
proses
pembelajaran.
Guru
berperan sebagai
fasilitator,
pengarah
dan
6
pembimbing, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi
informasi. CTL hanya salah satu model pembelajaran yang dihubungkan dengan
tujuan agar pembelajaran berjalan lebih aktif dan bermakna.
Penggunaan model pembelajaran CTL pada materi Garis dan Sudut
diharapkan anak
belajar
menjalani
sendiri,
mengkontruksi pengetahuan
berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
Trianto, (2011:111) menyatakan bahwa ada 7 langkah yang harus di tempuh guru
dalam penerapan CTL di kelas yaitu : (1) Konstruktivisme, (2) Inkuiri, (3),
Bertanya, (4) Masyarakat belajar, (5) Pemodalan, (6) Refleksi, (7) Penilaian
autentik.
Melalui Contextual Teaching and Learning, peneliti mengharapkan dapat
membuat perubahan bagi para siswa SMP Negeri 21 Medan kecamatan Medan
Tuntungan pada materi Garis dan Sudut sehingga hasil belajar siswa semakin
meningkat dari tahun ke tahun dan membuat guru matematika lebih baik dalam
mengajarkan materi Garis dan Sudut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP Negeri 21 Medan Pada Materi Garis dan Sudut Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) T.A
2013/2014”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Matematika dianggap pelajaran yang sulit oleh siswa.
2. Matematika dianggap pelajaran yang membosankan.
3. Hasil belajar matematika siswa kelas VII masih rendah.
4. Penggunaan model dan cara mengajar guru belum efektif.
7
5. Proses pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh pembelajaran
konvensional.
6. Model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar pada materi garis
dan sudut.
1.3.Pembatasan Masalah
Melihat
luasnya
cakupan
masalah-masalah
yang
teridentifikasi
dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis perlu
memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas.
Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan model
pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Garis dan Sudut di SMP Negeri 21 Medan tahun ajaran
2013/2014.
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah Dengan
Menggunakan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Garis dan Sudut di Kelas VII
SMP Negeri 21 Medan TA 2013/2014?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada materi Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 21 Medan TA 2013/2014.
1.6.Manfaat Penelitian
Dengan diterapkan tujuan penelitian ini, dapat diharapkan manfaatnya
sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
8
2. Bagi calon guru / guru matematika
Sebagai bahan informasi mengenai model pembelajaran Contextual
Teaching andLearning.
3. Bagi pengelola sekolah
Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu kebijakan dalam
memperbaikai mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam penelitian
selanjutnya dengan cakupan yang lebih luas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Pembelajaran Contectual Teaching and Learning dapat meningkatkan
hasil belajar garis dan sudut pada siswa kelas VII-9 SMP Negeri 21 Medan.
Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa adalah menerapkan 7 komponen pembelajaran kontekstual yaitu:
konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning),
masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi
(reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata sebesar 67,30 dan meningkat pada siklus II menjadi 76,15
sehingga diperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 8,65. Selain
itu, diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 7 orang (26,92%), yaitu
dari 16 orang siswa (61,53%) pada siklus I meningkat menjadi 23 orang siswa
(88,46%) pada siklus II dan tingkat ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus
II yakni 88,46% sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa
yang mencapai tes kemampuan hasil belajar siswa 65.
5.2 SARAN
Adapun saran-saran
yang diajukan berdasarkan
hasil penelitian,
pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika kelas VII-9 SMP Negeri 21 Medan diharapkan
menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan
memberikan motivasi dan memperbanyak memberi pertanyaan-pertanyaan
yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dan
75
berikan selalu tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang soal-soalnya sesuai
dengan kemampuan siswa yang akan dicapai agar siswa semakin mengerti
dan hasil belajar matematika siswa dapat meningkat.
2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar setiap anggota
kelompok aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal latihan.
3. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan
untuk menyediakan alokasi waktu yang lebih karena pembelajaran ini
menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahankelemahan yang ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan
semakin lebih baik.
76
DAFTAR PUSTAKA
AbilMansyurdanAsmin., (2012). EvaluasiHasilBelajar, UniversitasNegeri Medan, Medan.
Abdurrahman M., (2003), PendidikanBagiAnakBerkesulitanBelajar,PenerbitRinekaCipta,
Jakarta.
Arifin, Zainal., (2009), EvaluasiPembelajaran,PT RemajaRosdaKarya, Bandung.
Astra, Umiatin,,Jannah, M., (2012),Pengaruh Model PembelajaranProblem Posing TipePreSolution Posing TerhadapHasilBelajarFisikadanKarakterSiswa SMA,
JurnalPendidikanFisika Indonesia: 135-143.
Dewi nurharini, Tri Wayuni, (2008),Matematika Konsep dan Aplikasinya, Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah kelas VII, Penerbit Perbukuan Dapertemen
Pendidikan Nasional,Jakarta.
DjamarahdanZain., (2006), StrategiBelajarMengajar, PenerbitRinekaCipta, Jakarta.
Herawati,
Eny.,(2011),
PenerapanPembelajaranKontekstual
(CTL)UntukMeningkatkanHasilBelajarMatematikaSiswaPadaPokokBahasanRelasi
Dan FungsiKelas ViiiSMP Negeri 2 PrajekanBondowosoTahunAjaran 2011/2012,
Skripsi,FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, UniversitasJember, Jember.
Hudojoh.,(2009), PembelajaranMatematika.UniversitasNegeri Malang, Malang
Novita., (2008), EfektifitasPemberian Pretest Dan PostesPada Model Pembelajaran CTL
DalamPembelajaranFisikaUntukMenungkatkanPrestasiBelajarSiswa,
Skripsi,
FMIPA, UniversitasNegeri Medan, Medan.
Sagala, Saiful., (2009), KonsepdanMaknaPembelajaran, PenerbitAlfabeta, Bandung.
Slameto., (2010), Belajar&Faktor-Faktor yang Mempengaruhi,PenerbitRinekaCipta,Jakarta.
Sanjaya, Wina., (2009), StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan,
PenerbitKencanaPrenada Media Group, Jakarta.
Syafitri, Ely., (2012), UpayaUntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaKelas VII SMP Swasta
Pembangunan GalangPadaMateriBilanganBulatDenganMenggunakan Model
PembelajaranContextual Teaching And Learning, Skripsi, FMIPA, UniversitasNegeri
Medan, Medan.
Sarwono, Jonathan., (2006), MetodePenelitianKuantitatif&Kualitatif, PenerbitGrahaIlmu,
Yogyakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif,
PenerbitKencanaPrenada Media Group, Jakarta.
Yudhitira, Dadang., (2012), PenelitianTindakanKelas, PenerbitRinekaCipta, Jakarta.
78
SMP NEGERI 21 MEDAN PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) T.A 2013/2014
Oleh :
Andreas Sembiring
NIM. 4103311006
Program Studi Pendidikan matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
Judul Skripsi
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP Negeri 21 Medan Pada Materi Garis dan
Sudut Dengan Menggunakan Model Contextual
Teaching and Learning (CTL) T.A. 2013/2014
Nama Mahasiswa
Andreas Sembiring
NIM
4103311006
Program Studi
Pendidikan Matematika
Jurusan
Matematika
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. Syafari, M.Pd
NIP. 19540929 198903 1 001
Mengetahui:
FMIPA UNIMED
Jurusan Matematika
Dekan,
Ketua,
Drs. Syafari, M.Pd.
NIP. 19540929 198903 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan BerkatNya yang memberikan kesehatan, kesempatan, dan kemudahan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 21
Medan Pada Materi Garis Dan Sudut Dengan Menggunakan Model Contextual Teaching and
Learning (CTL) T.A 2013/2014”, disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : Bapak Drs. Syafari,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saransaran yang membangun kepada penulis sejak penyusunan proposal, penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. KMS.
Amin Fauzi, M.Pd, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si., Bapak Dr. Edi Surya, M.Si., dan Ibu Drs. Nerli
Khairani, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang
membangun mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran perkuliahan. Bapak Prof.Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan
FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua jurusan , Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si sekertaris jurusan, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua program studi pendidikan
matematika FMIPA UNIMED serta seluruh Bapak, Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada IbuMarita Yetti, S.Pd.,M.M. selaku Kepala Sekolah SMPNegeri 21 Medan,
BapakModen Sihotang, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP Negeri 21 Medan, guru,
staf, pegawai, dan siswa-siswi SMP Negeri 21 Medan yang namanya tidak
memungkinkan penulis untuk sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala arahan
bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Benyamin Sembiring dan
Ibunda Onna Perangin-angin serta untuk abangda Bennis A Sembiring dan adinda Berry P
Sembiring yang telah banyak memberi kasih sayang, semangat, nasehat, doa, dan materi
sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Terimakasih
untuk teman-teman seperjuangan,
kakanda, dan adinda di Jurusan Matematika FMIPA
UNIMED. Teman-teman Kelas Matematika Ekstensi 2010, teman-teman seperjuangan di
kepengurusan HMJ Matematika FMIPA Unimed dan semua sahabat-sahabat yang tidak bisa
penulis cantumkan namanya satu persatu namun senantiasa memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2014
Penulis,
Andreas Sembiring
NIM: 4103311006
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 21 MEDAN PADA MATERI GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) T.A 2013/2014
Andreas Sembiring (NIM. 4103311006)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi Garis
dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 21 Medan T.A 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-9 SMP Negeri 21
Medan yang berjumlah 26 orang. Yang menjadi objek penelitian ini adalah
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi garis dan
sudut SMP Negeri 21 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Instrumen penelitian dalam mengumpulkan data adalah tes dan lembar
observasi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan di akhir setiap siklus diberikan tes
hasil belajar.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Dari tes awal yang diperoleh nilai ratarata 57,69 dengan tingkat ketuntasan 19,23%. Dari tes hasil belajar 1 yang
diperoleh nilai rata-rata 67,30 dengan tingkat ketuntasan adalah 61,54% . Dari tes
hasil belajar II yang diperoleh nilai rata-rata 76,15 dengan tingkat ketuntasan
belajar 88.64%. Berdasarkan hasil observasi, pengelolaan pembelajaran yang
dilaksanakan peneliti pada siklus I, termasuk kategori cukup baik dengan skor
2,52. Akan tetapi pada siklus II, tingkat kemampuan peneliti mengelola
pembelajaran termasuk kategori baik dengan skor 3,05.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Garis dan Sudut.
DAFTAR ISI
Halaman
i
ii
iii
v
vii
viii
ix
x
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Pembatasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1
6
6
7
7
7
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.2 Model Pembelajaran
2.3 Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
2.3.1 Defenisi Contextual Teaching and Learning
2.3.2 Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas
2.3.2.1 Konstruktivisme (Constructivism)
2.3.2.2 Inkuiri (Inquiri)
2.3.2.3 Bertanya (Questioning)
2.3.2.4 Masyarakat Belajar (Learning Community)
2.3.2.5 Pemodelan (Modelling)
2.3.2.6 Refleksi (Reflection)
2.3.2.7 Penilaian Autentic (Authentic Assessment)
2.4 Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual
2.5 Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual
2.7 Problem Posing
2.8 Garis dan Sudut
2.8.1 Garis
2.8.2 Sudut
2.9 Penelitian yang Relevan
2.10 Kerangka Berpikir
2.11 Hipotesis Tindakan
8
8
8
10
12
13
13
14
15
16
17
17
18
18
19
19
20
21
23
24
24
31
43
46
47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
3.2 Subjek Penelitian
3.3 Objek Penelitian
48
48
48
48
i
3.4 Jenis Penelitian
3.5 Defenisi Operasional
3.6 Prosedur Penelitian
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Tes
3.7.2 Observasi
3.8 Prosedur Penelitian
3.8.1 Reduksi Data
3.8.2 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Materi Garis dan Sudut
3.8.3 Lembar Observasi
3.9 Interpretasi Data
48
49
49
53
53
53
55
55
55
56
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1.
Deskripsi Kemampuan Awal Siswa
4.1.1.1 Perencanaan Tindakan
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1.3 Observasi
4.1.1.4 Analisis Data Hasil Siklus I
4.1.1.4.1 Tes Hasil Belajar I
a. Reduksi Data
4.1.1.5 Refleksi I
4.1.2
Hasil Penelitian Siklus II
4.1.2.1 Permasalahan
4.1.2.2 Perencanaan Tindakan
4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan
4.1.2.4 Observasi
4.1.2.5 Analisis Data Hasil Siklus II
4.1.2.5.1 Tes Hasil Belajar II
a. Reduksi Data
4.1.2.6 Refleksi II
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
4.3
Temuan Penelitian
58
58
58
59
59
61
61
61
61
63
65
65
65
66
68
68
68
68
70
71
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
75
75
76
DAFTAR PUSTAKA
77
ii
DAFTAR TABEL
Tabel .1. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
4
Table. 2. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
50
Tabel .3. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa
56
Tabel .4. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Awal
59
Tabel .5. Deskripsi Tes Hasil Belajar I
62
Tabel .6. Deskripsi Gambaran Persentase Ketuntasan Siswa Pada THB I
63
Tabel .7. Deskripsi Tes Hasil Belajar II
69
Tabel .8. Deskripsi Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada THB II
70
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Peneliti Membuka Pelajaran
154
Gambar 2.
Peneliti Merefleksikan Siswa Berkaitan dengan Materi Pelajaran
154
Gambar 3.
Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran
155
Gambar 4.
Peneliti Membagi Siswa Ke dalam Beberapa Kelompok
155
Gambar 5.
Peneliti Membagikan instrument
156
Gambar 6.
Peneliti Menanggapi pertanyaan Siswa Tentang Tes yang Diberikan
156
Gambar 7.
Peneliti menyuruh Perwakilan Kelompok Menuliskan Hasil Diskusinya
157
Gambar 8.
Peneliti Menanggapi Hasil Kerja Kelompok Lain
157
Gambar 9.
Peneliti Menengahi Perbedaan Pendapat Antara Siswa dan Memberikan
Kesimpulan
158
Gambar 10.
Siswa mengerjakan Tes Hasil Belajar
158
Gambar 11.
Peneliti Membuka Pelajaran dan Mengingatkan Materi Sebelumnya
159
Gambar 12.
Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Menggunakan Power Point 159
Gambar 13.
Siswa Bertanya Tentang Materi yang Tidak Dimengerti
160
Gambar 14.
Peneliti Menanggapi Pertanyaan Siswa
160
Gambar 15.
Peneliti Membagikan Siswa Kedalam Beberapa Kelompok
161
Gambar 16.
Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi
161
Gambar 17.
Siswa Menanggapi Hasil Kerja kelompok lain
162
Gambar 18.
Peneliti Menanggapi Pertanyaan Siswa dan Membuat Kesimpulan
162
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
79
Lampiran 2.
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran II
87
Lampiran 3.
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran III
95
Lampiran 4.
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran IV
104
Lampiran 5.
Soal Tes Awal
112
Lampiran 6.
Alternatif Penyelesaian Tes Awal
113
Lampiran 7.
Lembar Validitas Tes Awal
115
Lampiran 8.
Pedoman Pemberian Skor Tes
118
Lampiran 9.
Lembar Observasi Guru
119
Lampiran 10. Lembar Lembar Observasi Kegiatan Siswa
127
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I
135
Lampiran 12. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I
136
Lampiran 13. Tes Hasil Belajar I
139
Lampiran 14. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I
140
Lampiran 15. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II
142
Lampiran 16. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II
143
Lampiran 17. Tes Hasil Belajar II
146
Lampiran 18. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II
148
Lampiran 19. Daftar Nilai Tes Diagnostik
150
Lampiran 20. Daftar Nilai Tes Tes Awal
151
Lampiran 21. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I
152
Lampiran 22. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar II
153
Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian
154
Lampiran 24. Permohonan Surat Izin Penelitian
163
Lampiran 25. Surat Izin Penelitian
164
Lampiran 26. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
165
Lampiran 27. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi
166
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan dasar dari pengembangan sains (basic of science)
dan sangat berguna dalam kehidupan semua manusia.Di lingkungan masyarakat
secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika.Seperti ketika orang
menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah,
ongkos, hak warisan dan masih banyak lainya.Ini berarti tidak ada orang yang
tidak memerlukan matematika dalam kehidupan dan perkembangan. Hudojo,
(2009:37) menyatakan bahwa:
“Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir.
Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari
maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu
dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK. ”
Banyak kalangan pelajar yang menganggap belajar di kelas adalah hal
yang
kurang
menyenangkan,
duduk
berjam–jam
mendengarkan
guru
menyampaikan imformasi materi berdasarkan buku teks yang telah ditentukan dan
mengerjakan tugas dari guru untuk mendapatkan nilai. Kegiatan seperti ini
biasanya dijalani pelajar setiap hari, sehingga pelajar menggangap belajar hanya
sebagai rutinitas untuk mendapatkan nilai tanpa diimbangi kesadaran untuk
menambah pengetahuan yang baru dan menggunakan pengetahuan yangtelah
dimilikinya untuk memecahkan suatu masalah sehingga siswa menjadi pasif dan
pembelajaran kurang bermakna. Hudojo, (2009:38) menyatakan bahwa:
Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta
operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya.
Namun penunjukan kuantitas seperti itu belum memenuhi sasaran
matematika yang lain, yaitu yang ditujukan kepada hubungan, pola, bentuk
dan struktur.
Mengingat besarnya peranan matematika dalam kehidupan tersebut, maka
pelaksanaan
permbelajaran
matematika
1
harus
dilakukan
dengan
baik.
2
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan pembelajaran matematika yang
menyenangkan.Pengembangan konsep, metode dan strategi juga perlu dilakukan.
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA), bahkan Perguruan Tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa
bidang studiini penting dalam pendidikan, bahkan bukan hanya dalam dunia
pendidikan, Matematika juga sangat penting dibutuhkan dalam kehidupan. Begitu
banyak alasan yang menjadikan matematika tersebut menjadi salah satu bidang
studi yang harus ada. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Cockrof (dalam
Abdurrahman, 2003 : 253 ) bahwa:
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; (5) Menigkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan
kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang’.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa matematika memegang peranan yang
sangat penting dalam pendidikan, sehingga seharusnya matematika penting dan
dijadikan bidang studi yang difavoritkan siswa, namun kenyataan matematika
belum menjadi yang difavoritkan siswa, melainkan menjadi momok bagi siswa
dalam mempelajarinya.
Namun, pada kenyataannya mutu pendidikan matematika di Indonesia
masih sangat rendah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai
dengandata UNESCO yang menunjukkan bahwa : mutu pendidikan matematika di
Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara yang diamati. Data lain yang
menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia dapat dilihat dari
hasil survei Pusat Statistik Internasional untuk Pendidikan ( National Center For
Statistic, 2003) terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika, dimana
Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 di bawah Thailand dan Uruguay.
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report
3
2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan
Organisasi pendidikan, Ilmu pengetahuan,dan kebudayaan Perserikatan BangsaBangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, indeks pembangunan
pendidikan Indonesia atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data
tahun 2008 di posisi ke–69 dari 127 negara di dunia berada di bawah Brunai
Darussalam ( ke-34) dan Malaysia (ke-65 ).
Kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan matematika
di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan.Selama ini banyak
siswa
memandang
matematika
adalah
bidang
studi
yang
paling
sulit.Abdurrahman, (2003: 252 )
”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika
dianggap bidang studi yang paling sulit, baik yang tidak berkesulitan dan
lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar. Hal tersebut
menyebabkan nilai pelajaran matematika yang di peroleh siswa cenderung
lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain”
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dan
menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat, sehingga siswa lebih
mudah
untuk
memahami
dan
tidak
merasa
bosan
untuk
belajar
matematika.Pembelajaran matematika di sekolah masih di dominasi oleh
pembelajaran konvensional dengan peradigma mengajarnya.Trianto (2011:5)
menyebutkan di pihak lain secara empiris berdasarkan analisi penelitian terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominannya pembelajaran
konvensional. Siswa diposisikan sebagai obyek, dimana siswa dianggap tidak tahu
apa-apa.Sementara guru memposisikan diri sebagai yang mempunyai pengetahuan
atau sumber.Hal ini tidaklah sesuai dengan tujuan pendidikan matematika untuk
mengembangkan pola pikir logis, kritis dan jujur. Dengan itu perlu dirancang
suatu pembelajaran yang memusatkan perhatian pada usaha untuk menarik minat,
semangat, kreativitas, kemampuan dan keaktifan siswa untuk menemukan dan
memecahkan pemasalahan dengan sendiri,
4
Hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 21 Medan Kecamatan
Medan Tuntungan, khususnya di kelas VII-9 juga rendah. Hal ini diperoleh dari
hasil wawancara peneliti kepada salah seorang guru matematika di sekolah
tersebut, Bapak M. Sihotang pada tanggal 27 januari 2014 mengatakan bahwa : “
Nilai rata-rata ujian matematika siswa masih rendah dan belum tuntas kerana
masih banyak dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 65.
Dan berdasarkan tes diagnostik yang dilakukan peneliti terhadap siswa
kelas VII-9 diperoleh tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor rata–rata diagnostik
adalah 48,11 Hasil lengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
Interval
Tingkat
Banyak
Persentase
Rata – rata
Penelitian
Ketuntasan
Siswa
Jumlah
Nilai Siswa
Siswa
90% - 100%
Sangat Tinggi
0
0%
80% - 89%
Tinggi
1
3,8%
65% - 79%
Sedang
7
26,9%
48,11
55% - 64%
Rendah
2
7,69%
(Rendah)
00% - 54%
Sangat
16
61,54%
26
100%
Rendah
Jumlah
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang efektif. Seperti
yang diungkapkan oleh Trianto, (2011:5) bahwa : “ Berdasarkan hasil analisis
penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yangdisebabkan
dominannya proses pembelajaran konvensional.Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif ”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak M.Sihotang peneliti
menyimpulkan penyebab rendahnya hasil belajar siswa di SMP Negeri 21 Medan
Kecamatan Medan Tuntungan, khususnya kelas VII adalah kurangnya minat
5
belajar siswa, model dan cara mengajar guru matematika belum efektif dan siswa
belum diajak berinteraksi secara langsung dalam proses pembelajaran. Di samping
itu, berdasarkan penelitian dalam jurnal yang berjudul Keefektifan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe SQ3R Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa SMP Kelas VII dinyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam materi
garis dan sudut.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran
matematika di SMP Negeri 21 Medan, peneliti menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning pada materi Garis dan Sudut.Gamabar di
bawah merupakan salah satu contoh siswa yang menunjukkan kurangnya siswa
dalam menyelesaiakan soal garis dan sudut.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Garis dan Sudut adalah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL). Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(
CTL) merupakan konsep belajar yang mampu membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan dunia siswa dan mendorong siswa untuk membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan
pembelajaran matematika lebih bermakna dan membuat siswa lebih aktif dalam
proses
pembelajaran.
Guru
berperan sebagai
fasilitator,
pengarah
dan
6
pembimbing, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi
informasi. CTL hanya salah satu model pembelajaran yang dihubungkan dengan
tujuan agar pembelajaran berjalan lebih aktif dan bermakna.
Penggunaan model pembelajaran CTL pada materi Garis dan Sudut
diharapkan anak
belajar
menjalani
sendiri,
mengkontruksi pengetahuan
berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
Trianto, (2011:111) menyatakan bahwa ada 7 langkah yang harus di tempuh guru
dalam penerapan CTL di kelas yaitu : (1) Konstruktivisme, (2) Inkuiri, (3),
Bertanya, (4) Masyarakat belajar, (5) Pemodalan, (6) Refleksi, (7) Penilaian
autentik.
Melalui Contextual Teaching and Learning, peneliti mengharapkan dapat
membuat perubahan bagi para siswa SMP Negeri 21 Medan kecamatan Medan
Tuntungan pada materi Garis dan Sudut sehingga hasil belajar siswa semakin
meningkat dari tahun ke tahun dan membuat guru matematika lebih baik dalam
mengajarkan materi Garis dan Sudut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP Negeri 21 Medan Pada Materi Garis dan Sudut Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) T.A
2013/2014”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Matematika dianggap pelajaran yang sulit oleh siswa.
2. Matematika dianggap pelajaran yang membosankan.
3. Hasil belajar matematika siswa kelas VII masih rendah.
4. Penggunaan model dan cara mengajar guru belum efektif.
7
5. Proses pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh pembelajaran
konvensional.
6. Model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar pada materi garis
dan sudut.
1.3.Pembatasan Masalah
Melihat
luasnya
cakupan
masalah-masalah
yang
teridentifikasi
dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis perlu
memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas.
Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan model
pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Garis dan Sudut di SMP Negeri 21 Medan tahun ajaran
2013/2014.
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah Dengan
Menggunakan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Garis dan Sudut di Kelas VII
SMP Negeri 21 Medan TA 2013/2014?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada materi Garis dan Sudut di kelas VII SMP Negeri 21 Medan TA 2013/2014.
1.6.Manfaat Penelitian
Dengan diterapkan tujuan penelitian ini, dapat diharapkan manfaatnya
sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
8
2. Bagi calon guru / guru matematika
Sebagai bahan informasi mengenai model pembelajaran Contextual
Teaching andLearning.
3. Bagi pengelola sekolah
Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu kebijakan dalam
memperbaikai mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam penelitian
selanjutnya dengan cakupan yang lebih luas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Pembelajaran Contectual Teaching and Learning dapat meningkatkan
hasil belajar garis dan sudut pada siswa kelas VII-9 SMP Negeri 21 Medan.
Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa adalah menerapkan 7 komponen pembelajaran kontekstual yaitu:
konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning),
masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi
(reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata sebesar 67,30 dan meningkat pada siklus II menjadi 76,15
sehingga diperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 8,65. Selain
itu, diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 7 orang (26,92%), yaitu
dari 16 orang siswa (61,53%) pada siklus I meningkat menjadi 23 orang siswa
(88,46%) pada siklus II dan tingkat ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus
II yakni 88,46% sudah mencukupi syarat ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa
yang mencapai tes kemampuan hasil belajar siswa 65.
5.2 SARAN
Adapun saran-saran
yang diajukan berdasarkan
hasil penelitian,
pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika kelas VII-9 SMP Negeri 21 Medan diharapkan
menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan
memberikan motivasi dan memperbanyak memberi pertanyaan-pertanyaan
yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dan
75
berikan selalu tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang soal-soalnya sesuai
dengan kemampuan siswa yang akan dicapai agar siswa semakin mengerti
dan hasil belajar matematika siswa dapat meningkat.
2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar setiap anggota
kelompok aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal latihan.
3. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan
untuk menyediakan alokasi waktu yang lebih karena pembelajaran ini
menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahankelemahan yang ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan
semakin lebih baik.
76
DAFTAR PUSTAKA
AbilMansyurdanAsmin., (2012). EvaluasiHasilBelajar, UniversitasNegeri Medan, Medan.
Abdurrahman M., (2003), PendidikanBagiAnakBerkesulitanBelajar,PenerbitRinekaCipta,
Jakarta.
Arifin, Zainal., (2009), EvaluasiPembelajaran,PT RemajaRosdaKarya, Bandung.
Astra, Umiatin,,Jannah, M., (2012),Pengaruh Model PembelajaranProblem Posing TipePreSolution Posing TerhadapHasilBelajarFisikadanKarakterSiswa SMA,
JurnalPendidikanFisika Indonesia: 135-143.
Dewi nurharini, Tri Wayuni, (2008),Matematika Konsep dan Aplikasinya, Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah kelas VII, Penerbit Perbukuan Dapertemen
Pendidikan Nasional,Jakarta.
DjamarahdanZain., (2006), StrategiBelajarMengajar, PenerbitRinekaCipta, Jakarta.
Herawati,
Eny.,(2011),
PenerapanPembelajaranKontekstual
(CTL)UntukMeningkatkanHasilBelajarMatematikaSiswaPadaPokokBahasanRelasi
Dan FungsiKelas ViiiSMP Negeri 2 PrajekanBondowosoTahunAjaran 2011/2012,
Skripsi,FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, UniversitasJember, Jember.
Hudojoh.,(2009), PembelajaranMatematika.UniversitasNegeri Malang, Malang
Novita., (2008), EfektifitasPemberian Pretest Dan PostesPada Model Pembelajaran CTL
DalamPembelajaranFisikaUntukMenungkatkanPrestasiBelajarSiswa,
Skripsi,
FMIPA, UniversitasNegeri Medan, Medan.
Sagala, Saiful., (2009), KonsepdanMaknaPembelajaran, PenerbitAlfabeta, Bandung.
Slameto., (2010), Belajar&Faktor-Faktor yang Mempengaruhi,PenerbitRinekaCipta,Jakarta.
Sanjaya, Wina., (2009), StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan,
PenerbitKencanaPrenada Media Group, Jakarta.
Syafitri, Ely., (2012), UpayaUntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaKelas VII SMP Swasta
Pembangunan GalangPadaMateriBilanganBulatDenganMenggunakan Model
PembelajaranContextual Teaching And Learning, Skripsi, FMIPA, UniversitasNegeri
Medan, Medan.
Sarwono, Jonathan., (2006), MetodePenelitianKuantitatif&Kualitatif, PenerbitGrahaIlmu,
Yogyakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif,
PenerbitKencanaPrenada Media Group, Jakarta.
Yudhitira, Dadang., (2012), PenelitianTindakanKelas, PenerbitRinekaCipta, Jakarta.
78