HUBUNGAN INTELEGENSI INTERPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SEMESTER II SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

(1)

HUBUNGAN INTELEGENSI INTERPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SEMESTER II SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Misahradarsi Dongoran NIM: 081244410018

Program Studi: Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

HUBUNGAN INTELEGENSI INTERPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SEMESTER II SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Misahradarsi Dongoran (NIM 081244410018)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi serta mengetahui besar konstribusi intelegensi interpersonal terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012, sampelnya sebanyak 70 orang yang diambil dari keseluruhan siswa kelas XI IPA1 dan XI IPA2. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Alat pengumpul data adalah angket tertutup. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

Hasil analisis data yang diperoleh adalah “tidak ada hubungan yang signifikan antara intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011 / 2012.”. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi, besarnya nilai korelasi (r) (0,12) terdapat di antara 0,00–0,20, berarti intelegensi interpersonal siswa memiliki interpretasi korelasi sangat rendah bahkan dapat diabaikan terhadap hasil belajar biologi. Berdasarkan uji signifikan (t) thitung (1,02) < ttabel (1,67), berarti hipotesis nihil (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Besarnya konstribusi intelegensi interpersonal siswa hanya sebesar 1,5% terhadap hasil belajar biologi siswa.


(3)

THE RELATION OF INTERPERSONAL INTELLEGENCE to BIOLOGY LEARNING OUTCOME FOR 11th GRADE SCIENCE STUDENTS

2ndSEMESTER SMA 1 BANGUN PURBA (ACADEMIC YEAR 2011 / 2012)

Misahradarsi Dongoran (NIM 081244410018)

ABSTRACT

This reseach was conducted to know the relation of interpersonal intellegence to biology learning outcome and to investigate how big the contribution of interpersonal intelligence toword the biology learning outcome for 11th grade science students 2ndsemester SMA 1 Bangun Purba Academic Year 2011 / 2012. The population are the total student of 11th grade science students 2ndsemester SMA 1 Bangun Purba Academic Year 2011 / 2012. As many as 70 students were involved as the participants. This reseach is a descriptive aimed.

The results of data analysis show that “there is no significant correlation between interpersonal intelligence with biology learning outcome of 11th grade science students 2ndsemester SMA 1 Bangun Purba Academic Year 2011 / 2012”, because the contribution of interpersonal intelligence only 1,5%. Even, it is low correlation, but researcher still thinks, interpersonal intelligence is important for student. This basically from bolton (2002) theory, started that 80% people fail because the less of interpersonal intelligence. So, it’s better for educator enhance this interpersonal intelligence from early education.


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Faktor-faktor Dasar dalam Konsepsi Awam

Dan Konsepsi Ahli Mengenai Intelegensi 8 Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Intelegensi Interpersonal 26 Tabel 3.2 Jawaban dan Skor Angket Intelegensi Interpersonal 27 Tabel 3.3 Skor dan Kategori Angket Intelegensi Interpersonal 28

Tabel 3.4 Desain Penelitian 28

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Intelegensi Interpersonal Siswa 33 Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa 34 Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data Nilai Rata-rata, Standar Deviasi,

Nilai Maksimum dan Nilai Minimum masing- masing


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Dimensi Intelegensi Interpersonal 14


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya orang berpendapat bahwa IQ merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan performansi yang optimal. Hubungan sistematis antara prestasi akademik dan IQ tampaknya ini tidak dapat dinyatakan secara konklusif karena terdapat konsistensi yang memperlihatkan korelasi yang signifikan mengisyaratkan bahwa pada situasi tertentu memang prestasi belajar ikut ditentukan oleh faktor IQ, namun masih banyak faktor-faktor lain yang juga ikut berperan, salah satunya adalah intelegensi interpersonal, yang merupakan salah satu jenis kecerdasan yang diungkapkan oleh Howard Gardner (1983) dalam teori intelegensi gandanya (Multiple Inteligence) (Lwin, 2008).

Intelegensi interpersonal sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang terutama ketika berada di dunia kerja, sebuah pribahasa mengatakan “Kecerdasan akademis membuat Anda dipekerjakan tetapi kecerdasan Interpersonal membuat Anda dipromosikan, anggapan ini kemudian diperkuat dengan pendapat Bolton dalam Armstrong (2002) yang berpendapat bahwa 80% orang yang gagal ditempat kerja disebabkan karena mereka tidak mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain, hal ini disebabkan karena kurangnya intelegensi interpersonal yang dimiliki.

Sebenarnya banyak orang secara teknis tidak pernah mencapai tataran tinggi dalam karirnya karena mereka kurang mampu bergaul secara baik dengan orang lain, sedangkan orang lain yang belum tentu memiliki IQ tinggi melaju kedepan dalam karir mereka karena mereka mengetahui orang yang tepat dan memanfaatkan keterampilan kerjasama mereka (Lwin, 2008).

Selain itu menurut Azwar (1996), adanya anggapan bahwa tes IQ yang rendah merupakan vonis akhir bahwa individu yang bersangkutan tidak mungkin dapat mencapai prestasi yang baik. Hal ini tidak saja merendahkan self-esteem (harga diri) seseorang akan tetapi dapat menghancurkan pula motivasinya untuk


(7)

belajar yang justru menjadi awal dari segala kegagalan yang tidak seharusnya terjadi. Untuk itulah sebelum memasuki dunia kerja ini seseorang harus dibekali dan diberi pemhahaman tmengenai intelegensi interpersonal agar orang tersebut dapat menggali dan mengembangkan kecerdasan interpersonal intelegensinya sejak dini.

Menurut Rousseau dalam Sarwono (2002) ada 4 tahap perkembangan individu yaitu umur 0-5 tahun (masa kanak), 5-12 tahun (masa kanak-kanak akhir), 12-15 tahun (masa pubertas) dan umur 15-20 tahun (masa kesempurnaan remaja) merupakan puncak perkembangan. Dari pernyataan ini, dapat diketahui bahwa usia siswa kelas IX berada diantara rentang 15-20 tahun, yang berarti bahwa siswa kelas XI IPA masih berada dalam tahap kesempurnaan remaja. Jadi, sangat penting untuk memperhatikan dan memgembangkan intelegensi interpersonal siswa kelas XI IPA, karena siswa masih berada pada puncak perkembangan emosi.

Tidak ada kata terlambat untuk mulai menanamkan dan mengembangkan intelegensi interpersonal dalam diri seseorang meskipun orang tersebut telah berada tahap kesempurnaan remaja agar mereka secepatnya mendapatkan pengetahuan dini tentang cara untuk menngembangkan dan meningkatkan intelegensi interpersonal yang ada pada dirinya sebab jika seorang yang kurang mempunyai kecerdasan interpersonal dapat menyebabkan tingkah laku mereka kedepannya tidak bisa diterima secara sosial, karena mereka cenderung tidak peka, tidak peduli, egois dan menyinggung perasaan orang lain, itulah sebabnya kecerdasan interpersonal ini perlu dikembangkan kepada anak-anak sejak dini mungkin karena kecerdasan ini sangat penting dan akan berpengaruh saat mereka sudah berada di dunia kerja (Lwin, 2008).

Ramayulis (1999) dalam Syawaladi (2011) menyatakan bahwa Metode yang tepat untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dalam proses pembelajaran yang melibatkan khususnya para siswa adalah metode kerja kelompok. Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok dimana per individu dituntut untuk dapat menghargai pendapat individu lainnya


(8)

dan menyatukan pendapat mereka, dalam arti lain anak yang dominan intelegensi interpersonalnya akan lebih mudah menangkap pelajaran bila dilakukan dengan diskusi kelompok.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “ Hubungan Intelegensi Interpersonal Dengan Hasil Belajar Biologi Semester II Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Ajaran 2011/2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut ;

1. Bervariasinya faktor intelegensi yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Adanya siswa yang belum bisa mencapai KKM (hasil belajar rendah) yang salah satunya bisa disebabkan karena kurangnya intelegensi interpersonal yang dimilikinya.

3. Pentingnya untuk memperhatikan intelegensi interpersonal siswa.

1.3 Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penilitian ini adalah hubungan antara intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Berapa besar kontribusi intelegensi interpersonal terhadap hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.


(9)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui hubungan intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Mengetahui besar kontribusi intelegensi interpersonal terhadap hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mengembangkan dan menyesuaikan kecerdasan interpersonal yang dimilikinya dengan karier/cita-cita yang ingin dicapai.

2. Sebagai bahan masukan bagi orang tua siswa untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anaknya.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa dan menerapkan metode diskusi dalam pelajaran.

4. Dapat merubah asumsi bahwa tidak hanya IQ yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar hidup seseorang.

1.7 Defenisi Operasional

Untuk menyamakan konsep, maka di bawah ini diberikan defenisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Intelegensi Interpersonal adalah kemampuan seorang siswa untuk membina hubungan antar pribadi (sosial), memahami,menerima pendapat dan mampu bekerja sama dengan teman-temannya.

2. Hasil Belajar Biologi didefenisikan sebagai nilai dalam belajar atau suatu tingkat pencapaian tertentu yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan belajar biologi.


(10)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Besarnya nilai r (0,12) terdapat di antara 0,00 – 0,20, berarti intelegensi

interpersonal terhadap hasil belajar biologi memiliki interpretasi korelasi sangat rendah bahkan dapat diabaikan terhadap hasil belajar biologi. Berdasarkan uji signifikan (t) thitung (1,02) < ttabel (1,67), berarti Ho diterima, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Besarnya konstribusi intelegensi interpersonal terhadap hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah 1,5%. Intelegensi interpersonal memberikan kontribusi yang sangat sedikit yakni hanya 1,5% terhadap hasil belajar biologi sedangkan selebihnya yakni 98,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor belajar lainnya.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah:

Intelegensi interpersonal merupakan salah satu dari intelegensi ganda (multiple intelegence), walaupun pada penelitian ini intelegensi interpersonal berkontribusi sangat rendah terhadap hasil belajar biologi tetapi dengan mengetahui skor dan kategori intelegensi interpersonal yang dicapai oleh siswa, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukkan bagi siswa, guru serta orang tua dalam mengembangkan dan menyesuaikan intelegensi interpersonal yang dimiliki siswa dengan cita-cita/karir yang ingin dicapainya untuk ke selanjutnya dapat menguntungkan dan mendukung dalam keberhasilan didalam dunia kerja dan meraih kesuksesan hidup.


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2010. Kecerdasan Interpersonal, (online)

(http://ebekunt.wordpress.com /2010/10/31/kecerdasan-interpersonal-2/ diakses tanggal 11 Februari 2012

Anonim2. 2010. Portal Porsea, (online) (http://portal.porsea.com/2010/11/30/eq-iq/ diakses tanggal 11 Februari 2012)

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta

Armstrong, T. 2002. 7 Kinds Of Smart: Menemukan dan Meningkatkan

Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Azwar, S. 1996. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dimyati, 2006, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Lwin, M,(et al). 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Yogyakarta. PT. Indeks

Mahmud. 2011. Kumpulan Makalah. (online), http://mahmud09- kumpulanmakalah.blogspot.com/2011/01/intelligence-quotient-iq.html/diakses tanggal 11 Februari 2012

Safaria, T. 2005. Interpersonal Intelligence:Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books

Sarwono, S. W. 2002. Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2002. Metoda statistika. Bandung: Tarsito

Syawaladi,J. 2011. Kecerdasan Interpersonal Dan Musical, (online)

http://julysyawaladi.blogspot.com/2011/04/kecerdasan- interpersonal-dan-musical.html/diakses tanggal 11 Februari 2012.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya orang berpendapat bahwa IQ merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan performansi yang optimal. Hubungan sistematis antara prestasi akademik dan IQ tampaknya ini tidak dapat dinyatakan secara konklusif karena terdapat konsistensi yang memperlihatkan korelasi yang signifikan mengisyaratkan bahwa pada situasi tertentu memang prestasi belajar ikut ditentukan oleh faktor IQ, namun masih banyak faktor-faktor lain yang juga ikut berperan, salah satunya adalah intelegensi interpersonal, yang merupakan salah satu jenis kecerdasan yang diungkapkan oleh Howard Gardner (1983) dalam teori intelegensi gandanya (Multiple Inteligence) (Lwin, 2008).

Intelegensi interpersonal sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang terutama ketika berada di dunia kerja, sebuah pribahasa mengatakan “Kecerdasan akademis membuat Anda dipekerjakan tetapi kecerdasan Interpersonal membuat Anda dipromosikan, anggapan ini kemudian diperkuat dengan pendapat Bolton dalam Armstrong (2002) yang berpendapat bahwa 80% orang yang gagal ditempat kerja disebabkan karena mereka tidak mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain, hal ini disebabkan karena kurangnya intelegensi interpersonal yang dimiliki.

Sebenarnya banyak orang secara teknis tidak pernah mencapai tataran tinggi dalam karirnya karena mereka kurang mampu bergaul secara baik dengan orang lain, sedangkan orang lain yang belum tentu memiliki IQ tinggi melaju kedepan dalam karir mereka karena mereka mengetahui orang yang tepat dan memanfaatkan keterampilan kerjasama mereka (Lwin, 2008).

Selain itu menurut Azwar (1996), adanya anggapan bahwa tes IQ yang rendah merupakan vonis akhir bahwa individu yang bersangkutan tidak mungkin dapat mencapai prestasi yang baik. Hal ini tidak saja merendahkan self-esteem (harga diri) seseorang akan tetapi dapat menghancurkan pula motivasinya untuk


(2)

belajar yang justru menjadi awal dari segala kegagalan yang tidak seharusnya terjadi. Untuk itulah sebelum memasuki dunia kerja ini seseorang harus dibekali dan diberi pemhahaman tmengenai intelegensi interpersonal agar orang tersebut dapat menggali dan mengembangkan kecerdasan interpersonal intelegensinya sejak dini.

Menurut Rousseau dalam Sarwono (2002) ada 4 tahap perkembangan individu yaitu umur 0-5 tahun (masa kanak), 5-12 tahun (masa kanak-kanak akhir), 12-15 tahun (masa pubertas) dan umur 15-20 tahun (masa kesempurnaan remaja) merupakan puncak perkembangan. Dari pernyataan ini, dapat diketahui bahwa usia siswa kelas IX berada diantara rentang 15-20 tahun, yang berarti bahwa siswa kelas XI IPA masih berada dalam tahap kesempurnaan remaja. Jadi, sangat penting untuk memperhatikan dan memgembangkan intelegensi interpersonal siswa kelas XI IPA, karena siswa masih berada pada puncak perkembangan emosi.

Tidak ada kata terlambat untuk mulai menanamkan dan mengembangkan intelegensi interpersonal dalam diri seseorang meskipun orang tersebut telah berada tahap kesempurnaan remaja agar mereka secepatnya mendapatkan pengetahuan dini tentang cara untuk menngembangkan dan meningkatkan intelegensi interpersonal yang ada pada dirinya sebab jika seorang yang kurang mempunyai kecerdasan interpersonal dapat menyebabkan tingkah laku mereka kedepannya tidak bisa diterima secara sosial, karena mereka cenderung tidak peka, tidak peduli, egois dan menyinggung perasaan orang lain, itulah sebabnya kecerdasan interpersonal ini perlu dikembangkan kepada anak-anak sejak dini mungkin karena kecerdasan ini sangat penting dan akan berpengaruh saat mereka sudah berada di dunia kerja (Lwin, 2008).

Ramayulis (1999) dalam Syawaladi (2011) menyatakan bahwa Metode yang tepat untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dalam proses pembelajaran yang melibatkan khususnya para siswa adalah metode kerja kelompok. Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok dimana per individu dituntut untuk dapat menghargai pendapat individu lainnya


(3)

dan menyatukan pendapat mereka, dalam arti lain anak yang dominan intelegensi interpersonalnya akan lebih mudah menangkap pelajaran bila dilakukan dengan diskusi kelompok.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Intelegensi Interpersonal Dengan Hasil Belajar Biologi Semester II Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Ajaran 2011/2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut ;

1. Bervariasinya faktor intelegensi yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Adanya siswa yang belum bisa mencapai KKM (hasil belajar rendah) yang salah satunya bisa disebabkan karena kurangnya intelegensi interpersonal yang dimilikinya.

3. Pentingnya untuk memperhatikan intelegensi interpersonal siswa.

1.3 Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penilitian ini adalah hubungan antara intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Berapa besar kontribusi intelegensi interpersonal terhadap hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.


(4)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui hubungan intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Mengetahui besar kontribusi intelegensi interpersonal terhadap hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mengembangkan dan menyesuaikan kecerdasan interpersonal yang dimilikinya dengan karier/cita-cita yang ingin dicapai.

2. Sebagai bahan masukan bagi orang tua siswa untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anaknya.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa dan menerapkan metode diskusi dalam pelajaran.

4. Dapat merubah asumsi bahwa tidak hanya IQ yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar hidup seseorang.

1.7 Defenisi Operasional

Untuk menyamakan konsep, maka di bawah ini diberikan defenisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Intelegensi Interpersonal adalah kemampuan seorang siswa untuk membina hubungan antar pribadi (sosial), memahami,menerima pendapat dan mampu bekerja sama dengan teman-temannya.

2. Hasil Belajar Biologi didefenisikan sebagai nilai dalam belajar atau suatu tingkat pencapaian tertentu yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan belajar biologi.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Besarnya nilai r (0,12) terdapat di antara 0,00 – 0,20, berarti intelegensi

interpersonal terhadap hasil belajar biologi memiliki interpretasi korelasi sangat rendah bahkan dapat diabaikan terhadap hasil belajar biologi. Berdasarkan uji signifikan (t) thitung (1,02) < ttabel (1,67), berarti Ho diterima, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara intelegensi interpersonal dengan hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Besarnya konstribusi intelegensi interpersonal terhadap hasil belajar biologi semester II siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangun Purba Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah 1,5%. Intelegensi interpersonal memberikan kontribusi yang sangat sedikit yakni hanya 1,5% terhadap hasil belajar biologi sedangkan selebihnya yakni 98,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor belajar lainnya.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah:

Intelegensi interpersonal merupakan salah satu dari intelegensi ganda (multiple intelegence), walaupun pada penelitian ini intelegensi interpersonal berkontribusi sangat rendah terhadap hasil belajar biologi tetapi dengan mengetahui skor dan kategori intelegensi interpersonal yang dicapai oleh siswa, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukkan bagi siswa, guru serta orang tua dalam mengembangkan dan menyesuaikan intelegensi interpersonal yang dimiliki siswa dengan cita-cita/karir yang ingin dicapainya untuk ke selanjutnya dapat menguntungkan dan mendukung dalam keberhasilan didalam dunia kerja dan meraih kesuksesan hidup.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2010. Kecerdasan Interpersonal, (online)

(http://ebekunt.wordpress.com /2010/10/31/kecerdasan-interpersonal-2/ diakses tanggal 11 Februari 2012

Anonim2. 2010. Portal Porsea, (online) (http://portal.porsea.com/2010/11/30/eq-iq/ diakses tanggal 11 Februari 2012)

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta

Armstrong, T. 2002. 7 Kinds Of Smart: Menemukan dan Meningkatkan

Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Azwar, S. 1996. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dimyati, 2006, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Lwin, M,(et al). 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Yogyakarta. PT. Indeks

Mahmud. 2011. Kumpulan Makalah. (online), http://mahmud09- kumpulanmakalah.blogspot.com/2011/01/intelligence-quotient-iq.html/diakses tanggal 11 Februari 2012

Safaria, T. 2005. Interpersonal Intelligence:Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books

Sarwono, S. W. 2002. Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2002. Metoda statistika. Bandung: Tarsito

Syawaladi,J. 2011. Kecerdasan Interpersonal Dan Musical, (online)

http://julysyawaladi.blogspot.com/2011/04/kecerdasan- interpersonal-dan-musical.html/diakses tanggal 11 Februari 2012.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI BERTANYA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS II SMA NEGERI I BIMA

0 5 13

HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI BALUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

6 31 156

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 GADINGREJO

1 11 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEJARAH KELAS XI SMA NEGERI 1 TRIMURJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014

2 27 61

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 12 87

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TRIMURJO SEMESTER GENAP TAHUN AJAR 2013/2014

0 23 48

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 12 83

PPENGARUH DEEPER LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN PERMAINAN CLASS ADVENTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 1 BOLOH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 14

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GETASAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20172018

0 5 16