PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE A MATCH
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
DI SMP MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL

Oleh :
Lisa Humairoh
NIM 408111073
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iv

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT sebagai Rabb semesta alam, atas rahmat dan
hidayah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Penerapan Model Kooperatif dengan Metode Make A Match untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa kelas VII Pada Materi Operasi
Hitung Bilangan Bulat di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal”. Skripsi ini disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus sekretaris jurusan
matematika yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan
bimbingan berupa ilmu, nasihat, motivasi serta kasih sayang sejak awal sampai
selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih pula kepada Bapak Dr.
W.Rajagukguk, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing penulis terutama dalam bidang akademik. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Ibu Dra.
Katrina Samosir, M.Pd, Ibu Faiz Ahyaningsih, S.Si, M.Si dan Bapak Drs. Syafari,
M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan saran-saran mulai

dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Bapak
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta staf-stafnya di Universitas
Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs.
Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta staf-stafnya di FMIPA UNIMED.
Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan
Matematika serta seluruh Bapak dan Ibu dosen dan pegawai jurusan matematika
yang telah banyak membantu kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ayahanda Muhammad Kasim dan Ibunda Suminarsih yang menjadi
sumber motivasi dan senantiasa memberikan doa, cinta dan kasih sayang serta
dukungan moril dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai

v

dengan selesai. Terima kasih juga disampaikan kepada saudara-saudara tercinta,
Kakanda Syahrul, Yeni, Fian dan adik saya Arif Munandar yang senantiasa
memberikan kasih sayang, do’a, dan motivasi.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada
kakanda M. Desdi L.A yang telah memberikan bantuan, do’a, kasih sayang,

dukungan, dan semangat kepada penulis.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak M. Arif, SE
selaku kepala sekolah SMP Muhammadiyah 47 Sunggal dan Ibu Safrina
Sembiring, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP Muhammadiyah 47
Sunggal serta guru-guru yang telah memberikan bantuan dan informasi bagi
penulis selama melakukan penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat selama
perkuliahan, The Narsiez (Ade, Winta, Yuni, Hetty, Rifi, Ningsih, Irda), Sri, Ijam,
Mila, Bukhari dan teman-teman Dik B Reguler 2008, teman-teman seperjuangan
beserta kakak stambuk pendidikan matematika UNIMED yang telah banyak
membantu dan memotivasi penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada
sahabat-sahabat tersayang, Putri, Mbak Dina dan Runi yang telah memberikan
do’a dan dukungan kepada penulis.
Dengan segala keterbatasan, penulis telah berupaya semaksimal mungkin
dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi tata bahasa, penulisan, isi dan
sebagainya. Untuk itu penulis sangat berterimakasih apabila ada masukan berupa
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
bermanfaat dalam dunia pendidikan.


Medan, Januari 2013
Penulis

Lisa Humairoh
NIM. 408111073

iii

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE A
MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI OPERASI
HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP
MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL
Lisa Humairoh (NIM. 408111073)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode make a
match pada materi operasi hitung bilangan bulat di SMP Muhammadiyah 47
Sunggal. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dalam 2 siklus yang masing-masing dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Muhammadiyah 47 Sunggal
tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang. Data yang diambil berupa hasil
observasi dan hasil tes pada setiap akhir siklus dengan indikator keberhasilan
persentase aktivitas siswa memenuhi batas toleransi waktu ideal dan persentase
siswa yang memperoleh nilai minimal 65 sebanyak 85% atau lebih. Berdasarkan
hasil penelitian, 3 kategori aktivitas siswa pada siklus I belum memenuhi batas
toleransi waktu ideal sedangkan pada siklus II setiap kategori aktivitas siswa
sudah memenuhi batas toleransi waktu ideal. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II. Adapun hasil belajar siswa
yang diperoleh pada siklus I adalah 60% siswa memperoleh nilai minimal 65 dan
pada siklus II 86,67% siswa yang memperoleh nilai minimal 65 artinya terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 26,67% dan telah
tercapainya ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Berdasarkan hasil penelitian
ini disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif dengan metode make a match
pada materi operasi hitung bilangan bulat dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa. Disarankan agar guru dapat menciptakan variasi dalam
pembelajaran dan dapat menerapkan model pembelajaran make a match pada
materi lain yang sesuai.


viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas
berdasarkan alurnya Suhardjono

34

Gambar 4.1 Diagram prosentase waktu aktivitas siswa pada siklus I

64

Gambar 4.2 Prosentase waktu aktivitas guru siklus I

66

Gambar 4.3 Tingkat penguasaan siswa pada siklus I

71


Gambar 4.4 Jawaban siswa untuk butir soal no.1 pada tes hasil belajar I

73

Gambar 4.5 Jawaban siswa untuk butir soal no.2 pada tes hasil belajar I

75

Gambar 4.6 Jawaban siswa untuk butir soal no.3 pada tes hasil belajar I

76

Gambar 4.7 Jawaban siswa untuk butir soal no.4 pada tes hasil belajar I

77

Gambar 4.8 Jawaban siswa untuk butir soal no.5 pada tes hasil belajar I

78


Gambar 4.9 Jawaban siswa untuk butir soal no.6 pada tes hasil belajar I

80

Gambar 4.10 Diagram prosentase waktu aktivitas siswa pada siklus II

87

Gambar 4.11 Prosentase waktu aktivitas guru siklus I

90

Gambar4.12 Tingkat penguasaan siswa pada siklus II

94

Gambar 4.13 Jawaban siswa untuk butir soal no.1 pada tes hasil belajar II

95


Gambar 4.14 Jawaban siswa untuk butir soal no.2 pada tes hasil belajar II

97

Gambar 4.15 Jawaban siswa untuk butir soal no.3 pada tes hasil belajar II

98

Gambar 4.16 Jawaban siswa untuk butir soal no.4a pada tes hasil belajar II

99

Gambar 4.17 Jawaban siswa untuk butir Soal no.4b pada tes hasil belajar II

100

Gambar 4.18 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II

101


Gambar 4.19 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II

102

Gambar 4.20 Jawaban siswa untuk butir soal no.5 pada tes hasil belajar II

102

Gambar 4.21 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II

103

Gambar 4.22 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II

103

Gambar 4.23 Tingkat penguasaan siswa pada siklus I dan siklus II

106


Gambar 4.24 Prosentase aktivitas siswa siklus I dan siklus II

107

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana
yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya insani. Oleh karena itu,
pendidikan perlu mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat dan pengelola
pendidikan khususnya.
Matematika sebagai bagian dari pendidikan tentunya tidak bisa dilupakan
dari kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang
menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat terlihat dari waktu
jam pelajaran matematika di sekolah lebih banyak dari pelajaran lain dan
diberikan pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan pada jenjang Perguruan Tinggi (PT) juga
masih diberikan pelajaran matematika untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, seperti yang
dikemukakan oleh Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009 : 253) :
Ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika
merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal polapola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan
kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya.
Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak siswa yang menganggap
pelajaran matematika sebagai momok, penuh dengan lambang-lambang dan
rumus-rumus yang membingungkan sehingga timbul persepsi bahwa matematika
sebagai pelajaran yang sulit, membosankan dan menakutkan. Karena anggapan
tersebut maka siswa semakin tidak menyukai pelajaran matematika bahkan anti
terhadap matematika seperti yang dikatakan oleh Dr Iwan Pranoto selaku

1

2

pemerhati pendidikan matematika dan dosen pada Departemen Matematika
Institut Teknologi Bandung dalam Semiloka Mengatasi Fobia Matematika pada
Anak di Bandung, “ Matematika itu tidak sulit. Masalahnya, banyak orang yang
tidak dapat bermatematika secara optimum gara-gara takut terhadap matematika.
Ketakutan tersebut membuat mereka

enggan belajar bahkan antipati.”

(http://ibnufajar75.wordpress.com/ 2012/01/23/guru-kunci-utama-atasi-ketakutansiswa-terhadap-matematika/)
Oleh sebab itu, tidak mengherankan bila prestasi belajar matematika
sebahagian besar siswa menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, bahkan boleh
dibilang terpuruk. Kenyataannya, pendidikan matematika di Indonesia masih
memprihatinkan dilihat dari rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil
survey PISA (programme for International Student Assesment) tahun 2006,
Indonesia berada pada urutan ke-52 dari 57 negara dalam hal matematika. Hal
serupa juga terlihat dari hasil laporan The Trends in International Mathematics
and Science Study (TIMSS) tahun 2007, Indonesia menempati urutan ke-36 dari
48 negara tentang penguasaan matematika untuk siswa SMP. (http://repository.upi
edu/operator/upload/d_mtk_0707085_chapter1.pdf)
Secara

khusus,

gambaran prestasi belajar

matematika

siswa

di

daerah/provinsi tidak berbeda dengan prestasi siswa dalam skala nasional,
misalnya di Sumatera Utara. Berdasarkan data dari Depdiknas tahun 2008, hasil
Ujian Akhir Nasional (UAN) siswa SMP se-Sumatera Utara TP.2007/2008,
menunjukkan bahwa siswa paling banyak tidak lulus adalah diakibatkan nilai
matematika yang tidak tuntas (tidak mencapai skor 5,25) yaitu 15,29%.
Sedangkan yang tidak lulus akibat nilai Bahasa Indonesia adalah 13, 84%, akibat
nilai bahasa Inggris yang tidak tuntas 12,51%, dan akibat nilai IPA yang tidak
tuntas 9,70%, dan sisanya adalah akibat tidak lengkap. Jadi persentasi penyebab
siswa SMP yang tidak lulus di Sumatera Utara yang paling tinggi adalah bidang
studi

matematika.

(http://repository.upi.edu/operator/upload/d_mat_0707026

_chapter1.pdf)
Dari data-data di atas, jelas dinyatakan bahwa hasil belajar matematika
sebagian besar siswa masih mengecewakan. Demikian pula halnya yang terjadi di

3

SMP Muhammadiyah 47 Sunggal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
penulis dengan salah seorang guru bidang studi matematika kelas VII di SMP
Muhammadiyah 47 Sunggal yaitu Ibu Syafrina yang mengatakan bahwa “Hasil
belajar matematika siswa disini belum cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari
hasil ulangan harian maupun ujian semester, sebagian besar siswa masih
memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)”.
Salah satu materi matematika yang dianggap sulit dan tidak diminati oleh
sebagian besar siswa kelas VII SMP dalam pembelajaran matematika adalah
bilangan bulat. Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari bilangan bulat
disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka mengenai bilangan bulat yang
telah mereka pelajari saat berada di Sekolah Dasar. Padahal bilangan bulat
merupakan pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa SMP karena
berhubungan dengan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Kesulitan ini juga
dialami oleh sebagian besar siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal
seperti yang dikemukakan oleh Ibu Safrina Sembiring bahwa
Kebanyakan siswa disini sering merasa kesulitan dalam mengoperasikan
bilangan bulat. Apalagi kalau operasinya melibatkan bilangan bulat positif
dan bilangan bulat negatif, banyak sekali siswa yang melakukan kesalahan
dalam melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun
pembagian sehingga siswa sering mengeluh dan enggan mempelajarinya.
Akibatnya, nilai yang diperoleh siswa pun tidak seperti yang diharapkan.
Hal ini terlihat dari hasil tes pada observasi yang dilakukan penulis,
sebagian siswa melakukan kesalahan dalam pengoperasian antara bilangan bulat
positif dan bilangan bulat negatif sehingga mayoritas siswa memperoleh nilai di
bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Hasil belajar matematika siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru
dalam melaksanakan pembelajaran mtaematika di sekolah. Guru sebagai salah
satu pusat dalam proses pembelajaran perlu membangun penuh dan memberi
kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat memilih
model pembelajaran yang tepat dan menarik. Sebab, model pembelajaran
berpengaruh terhadap mudah atau tidaknya siswa dalam menerima informasi yang

4

tertuang dalam pembelajaran karena hakikat pembelajaran adalah komunikasi dan
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Model pembelajaran yang tepat
dan menarik perhatian akan membawa siswa dalam suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan memudahkan siswa menyerap dengan baik materi yang
diajarkan.
Sebagai lanjutan wawancara penulis dengan Ibu Syafrina, penulis
menanyakan

mengenai

model

pembelajaran

yang

digunakan

di

SMP

Muhammadiyah 47 Sunggal, beliau mengatakan bahwa, ”Dalam pembelajaran
matematika

kami

menggunakan

sistem

pengajaran

langsung.

Kami

menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah kemudian kami
memberikan tugas/latihan kepada siswa”. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan masih banyak didominasi oleh guru, sementara
siswa duduk menerima informasi pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa
kurang terlibat dalam pembelajaran (pasif).
Pembelajaran yang terpusat pada guru akan menempatkan siswa hanya
sebagai penonton sehingga siswa hanya mencatat dan mencontoh bagaimana cara
menyelesaikan soal yang telah diselesaikan oleh gurunya. Jika diberi soal yang
berbeda dengan soal latihan, maka siswa akan bingung menyelesaikannnya dan
tidak tahu darimana mulai bekerjanya. Oleh karena itu, Keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran sangatlah penting. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa
diharapkan benar-benar aktif dalam belajar matematika, sehingga akan berdampak
pada ingatan siswa tentang materi pelajaran yang di ajarkan. Keterlibatan siswa
dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran dapat mempertajam ingatan
tentang materi pelajaran. Suatu konsep akan lebih mudah untuk di pahami dan di
ingat apabila di sajikan melalui langkah dan prosedur yang menarik.
Agar pembelajaran berpusat pada siswa, guru perlu memilih model
pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara aktif. Salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
adalah model pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran make a
match atau mencari pasangan. Metode make a match merupakan salah satu

5

alternative model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan kepada siswa
dalam pembelajaran karena keunggulan dari model ini adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang
menyenangkan. Secara teoritis, penerapan metode pembelajaran make a match
yaitu dimulai dari guru menyuruh siswa untuk mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya berakhir kemudian siswa
yang dapat mencocokkan kartunya akan diberikan sebuah poin. Dengan demikian,
siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung karena
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat dibutuhkan dalam metode
ini sehingga diharapkan dengan menerapkan metode ini hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Penerapan Model Kooperatif dengan Metode Make
A Match untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di SMP Muhammadiyah 47
Sunggal.”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Adanya siswa yang menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan
pelajaran yang menakutkan.
2. Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika.
3. Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung pada bilangan
bulat.
4. Pembelajaran matematika yang berlangsung masih didominasi guru.
5. Aktivitas siswa terbatas pada mencatat dan mengerjakan soal latihan seperti
yang telah dicontohkan guru.

6

1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, dan
terarah. Penulis membatasi masalah pada: keaktifan dan hasil belajar siswa
melalui penggunaan model kooperatif dengan metode make a match pada sub
materi operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian)
bilangan bulat semester I SMP Muhammadiyah 47 Sunggal TP.2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dapat
dirumuskan permasalahan yaitu :
1. Bagaimana keaktifan siswa pada sub materi operasi hitung bilangan bulat
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif menggunakan metode
make a match di kelas VII SMP Muhammadiyah 47 Sunggal Tahun Ajaran
2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada sub materi operasi hitung bilangan bulat
setelah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode make a
match di kelas VII SMP Muhammadiyah 47 Sunggal Tahun Ajaran
2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalm penelitian ini adalah
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika
melalui penerapan model kooperatif metode make a match.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan
bulat melalui penerapan model kooperatif metode make a match.

7

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada banyak pihak
antara lain siswa, guru dan sekolah.
1. Manfaat bagi Siswa
a. Memberikan suasana pembelajaran yang menggairahkan.
b. Memupuk pribadi siswa aktif dan kreatif.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Siswa mampu dan terampil dalam menyelesaikan soal yang berhubungan
dengan materi matematika khususnya bilang bulat.
2. Manfaat bagi guru
a. Sebagai masukan dan evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika.
b. Sebagai wahana dalam memperbaiki proses belajar mengajar dalam
upaya meningkatkan keterlibatan siswa.
c. Memberikan kesempatan guru untuk lebih menarik perhatian siswa dalam
proses belajar mengajar.
3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk kemajuan
sekolah terutama dalam pembelajaran matematika.
4. Manfaat bagi peneliti
Dapat menembah pengetahuan dan pengalaman karena sesuai dengan
profesi yang akan ditekuni yaitu sebagai pendidik sehingga nantinyandapat
diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
5. Manfaat bagi peneliti lain
Dapat menjadi masukan bagi peneliti yang berminat untuk melakukan
penelitian yang sejenis selanjutnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa
1. Penerapan model kooperatif dengan metode make a match dapat
meningkatkan keaktifan siswa kelas VII-1 SMP Muhammadiyah 47
Sunggal dalam pembelajaran matematika pada sub materi operasi hitung
bilangan bulat.
2. Penerapan model kooperatif dengan metode make a match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-1 SMP Muhammadiyah 47
Sunggal dalam pembelajaran matematika pada sub materi operasi hitung
bilangan bulat.

5.2

Saran
1. Kepada guru matematika, dalam pembelajaran matematika hendaknya
dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode make a
match pada topik bilangan bulat atau topik lain agar pembelajaran
menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
2. Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan untuk refleksi bagi guru
dan kepala sekolah.
3. Kepala sekolah diharapkan memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan pola pembelajaran disekolah.
4. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran, percaya diri dan mau
bertanya kepada guru atau temannya, mau mengulang pelajaran yang
telah dipelajari serta menggali informasi atau pengetahuan mengenai
materi yang akan dan telah dipelajari di sekolah dari berbagai sumber.

109

110

5. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian sejenis diharapkan
mampu mengelola kelas dengan baik dan mampu mengembangkan
penelitian dengan mempersiapkan strategi pembelajaran.

ii

RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Lisa Humairoh, lahir di desa Paya Geli, kecamatan
Sunggal, kabupaten Deli Serdang pada tanggal 25 Juli 1990. Ayah bernama
Muhammad Kasim dan Ibu bernama Suminarsih dan merupakan anak pertama
dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 104188 Medan
Krio, kecamatan Sunggal dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis
diterima di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan,
dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi
Matematika Jurusan Matematika, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN T.A 2012/2013.

0 2 23

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM SISWA Penerapan Strategi Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII E SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajara

0 1 14

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM SISWA Penerapan Strategi Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas VII E SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajara

0 1 12

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS 1X C SMP NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010

0 1 17

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG.

0 0 39

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MACTH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII A SMP Penerapan Strategi Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII A Di SMP Ta’mirul Islam Surakarta Tahun

0 1 17

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT.

0 0 42

Penerapan model pembelajaran komperatif metode Make-a Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang.

0 17 157