PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN T.A 2012/2013.

(1)

BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII

SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN T.A 2012/2013

Oleh : Indah Pratiwi NIM. 071244110021

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di Kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. W. Rajagukguk, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd, Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si, dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis juga disampaikan terima kasih.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak M. Hanafiah, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 2 Perbaungan dan Bapak Jason Tarigan, S.Pd selaku


(4)

guru kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan dan seluruh bapak/ibu guru serta staf pegawai yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Marly, ibunda Risnani, adik Violin Astika, Sylvia Anggraini, M. Fadly Syahputra yang telah memberikan dukungan material, spritual, memberikan doa yang tulus dan nasehat yang menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Begitu juga penulis ucapkan terima kasih kepada para sahabat stambuk 2007 Dik B dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian penelitian ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini. Kiranya penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2012 Penulis,

Indah Pratiwi


(5)

Penerapan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Operasi Hitung Penjumlahan

dan Pengurangan Bilangan Bulat di Kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan T.A 2012/2013

Indah Pratiwi (NIM 07124411002)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013 melalui penerapan pendekatan CTL.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 33 orang. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menerapkan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Data penelitian dikumpulkan dengan mengguunakan tes (pre test, post test I, dan post test II) dan observasi. Tes yang diberikan sebanyak 5 soal dan telah divalidkan oleh 3 orang validator.

Dari hasil pre test didapat hasil belajar siswa dengan rata-rata 36,6667 yang jauh dibawah nilai ketuntasan yaitu 0%. Pada tes hasil belajar siklus I (post test I) diperoleh rata-rata 69,3939 dan terdapat 9 siswa dari 33 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan ketuntasan klasikal 72,73%. Ini berarti terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 32,7272 dan peningkatan ketuntasan sebesar 72,73% dari pre test yang dilaksanakan. Karena tingkat ketuntasan klasikal belum tercapai maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II diperoleh hasil belajar (post test II) dengan rata-rata 76,9696 dengan 4 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dan tingkat ketuntasan klasikal 87,88%, yang berarti terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 7,5757 dan peningkatan ketuntasan sebesar 15,15%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013 sehingga pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Identifikasi Masalah 7

1.3 Batasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 8

1.6 Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pembelajaran Matematika 9

2.2 Hasil Belajar 11

2.1.3 Pendekatan Kontekstual 12 2.3 Pengertian dan Perlunya Pendekatan Kontekstual 13 2.3.1 Konsep dasar strategi pembelajaran Kontektual 12 2.3.2 Karakteristik Pembelajaran Kontekstual 14 2.3.3 Komponen Pembelajaran Kontekstual 15 2.3.4 Keunggulan dan Kelemahan CTL 19

2.4BILANGAN BULAT 20


(7)

2.4.2 Operasi Penjumlahan pada Bilangan Bulat 22 2.4.3 Operasi Pengurangan pada Bilangan Bulat 24 2.5 Kerangka Konseptual 26

2.6 Hipotesis Tindakan 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 28 3.2 Subjek dan Objek Penelitian 28 3.2.1 Subjek Penelitian 28 3.2.2 Objek Penelitian 28

3.3 Jenis Penelitian 28

3.4 Alat Pengunpul Data 28 3.4.1 Tes Hasil Belajar 28 3.4.2 Observasi 29 3.5 Prosedur Penelitian 30 3.6 Teknik Analisis Data 33 3.6.1 Analisis Tes 33 3.6.2 Analisis Observasi 34 3.7 Indikator Keberhasilan 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 36

4.1.1 Siklus I 36

4.1.2 Siklus II 47

4.2 Temuan Penelitian 58

4.3 Diskusi Penelitian 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 61


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Penguasaan 34 Tabel 3.2 Kriteria Pencapaian Indikator 35 Tabel 4.1 Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Pre Test 36 Tabel 4.2 Tingkat Penguasaan Siswa pada Pre Test 36 Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus I 40 Tabel 4.4 Nilai Siswa pada Post Test I 44 Tabel 4.5 Deskripsi Nilai Post Test I Siswa 45 Tabel 4.6 Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Post Test I 46 Tabel 4.7 Tingkat Penguasaan Siswa pada Post Test I 46 Tabel 4.8 Hasil Observasi Siklus II 50 Tabel 4.9 Nilai Siswa pada Post Test II 54 Tabel 4.10 Deskripsi Nilai Post Test II Siswa 55 Tabel 4.11 Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Post Test II 56 Tabel 4.12 Tingkat Penguasaan Siswa pada Post Test II 56


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 65 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 68 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 71 Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 74 Lampiran 5 : Soal Pre Test 77 Lampiran 6 : Soal Post Test I 80 Lampiran 7 : Soal Post Test II 83 Lampiran 8 : Kunci Jawaban 86 Lampiran 9 : Lembar Validasi Tes 87 Lampiran 9 : Lembar Validasi Tes 88 Lampiran 9 : Lembar Validasi Tes 89 Lampiran 10 : Daftar Nama Validator 90 Lampiran 11 : Nilai Pre Test Siswa 91 Lampiran 12 : Nilai Post Test I Siswa 92 Lampiran 13 : Nilai Post Test II Siswa 93 Lampiran 14 : Lembar Observasi 109 Lampiran 14 : Lembar Observasi 98 Lampiran 15 : Dokumentasi Penelitian 118


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu dasar dari pengembangan sains (basic of

science) dan sangat berguna dalam kehidupan semua manusia. Di lingkungan

masyarakat secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Seperti ketika orang menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah, ongkos, hak waris dan masih banyak yang lainnya. Ini berarti tidak ada orang yang tidak memerlukan matematika dalam kehidupan dan perkembangannya. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Sujono (dalam Sari, 2007:1) bahwa:

“Matematika merupakan himpunan peradaban manusia. Matematika merupakan faktor pendukung dalam laju perkembangan dan persaingan di berbagai bidang, ekonomi, teknologi, persenjataan, usaha eksplorasi ruang

angkasa dan sebagainya.”

Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan yang memiliki dampak positif maupun negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan negara-negara yang sudah maju tersebut.

Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki peran penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran matematika dalam tujuan umum pendidikan matematika dalam mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan yang berkembang melalui tindakan dasar pemikir kritis, rasional dan cermat serta dapat menggunakan pola berfikir matematika baik dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari- hari.

“Matematika merupakan fondasi yang perlu ditanamkan sejak dini.

Kalau sejak dini siswa tidak suka matematika, maka siswa tidak akan pernah suka


(12)

2

Pada kenyataannya matematika telah diajarkan sejak SD bahkan di bangku TK. Namun sampai sekarang, masih banyak siswa yang menunjukkan bahwa matematika itu sukar dan menakutkan. Sebagaimana Sujono (dalam Sari, 2007:2) mengungkapkan bahwa:

”Pandangan bahwa matematika adalah sesuatu yang menakutkan dimulai sejak anak masuk kelas satu Sekolah Dasar. Guru dan banyak orang dewasa lain menunjukkan bahwa matematika itu sukar dan menakutkan, dan pada saat yang sama ditunjukkan bahwa keterampilan dan kemampuan matematika disajikan sebagai suatu yang hanya dapat dikerjakan oleh anak-anak yang benar-benar cemerlang, anak dipaksa untuk menghafalkan fakta-fakta matematika misalnya tabel perkalian, di bawah tekanan yang bertubi-tubi dan mereka didesak agar bekerja lebih keras. Dalam kondisi semacam ini, dijamin kegagalan dan timbul

perasaan tidak mampu yang tidak dapat dielakkan.”

Kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa sebagai bekal mempelajari matematika salah satunya adalah kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung siswa perlu dipupuk dan dilatih dengan berbagai teknik agar tertanam dalam pola berpikir anak sehingga nantinya dalam mempelajari matematika tak ada kendala dalam hal kemampuan berhitung.

Setelah siswa menyelesaikan studi di tingkat SD kemampuan berhitung yang harus telah dikuasai adalah meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan penarikan akar. Kemampuan berhitung itu harus dikuasai anak untuk diterapkan pada himpunan bilangan Asli, cacah, bulat, dan pecahan/desimal.

Dari pandangan Sujono tersebut, dapat dilihat bahwa ketakutan terhadap matematika mengakibatkan kegagalan dan perasaan tidak mampu yang akhirnya berujung pada hasil belajar matematika yang rendah.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Cockroft ( dalam Abdurrahman, 2003 : 253 ) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena:

1. Matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan

2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai 3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas

4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara 5. Meningkatkan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan


(13)

3

6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Operasi hitung bilangan bulat biasanya telah dikenal oleh anak semenjak dini. Terutama operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat walaupun anak itu sendiri belum menyadari bahwa ia sedang melakukan operasi hitung. Hal itumerupakan sebuah potensi dasar anak yang sangat perlu dikembangkan oleh orang tua dan atau gurunya. Disekolah dasar operasi hitung mulai dikembangkan oleh guru dengan cara menanamkan dasar-dasar pengetahuan pada siswa melalui bidang pengajaran, terutama pembelajaran matematika. Melalui berbagai kegiatan pembelajaran matematika siswa berlatih mengembangkan potensi diri dan mengembangkan pengetahuan serta pola pikir untuk belajar memecahkan masalah.

Ketakutan dan kesukaran siswa dalam mempelajari matematika bersumber pada pelaksanaan pembelajarannya yang kurang bermakna yang membuat siswa pasif dan tidak merasakan nikmatnya belajar matematika, dimana pembelajaran yang diterima hanya menekankan pada pola hafalan rumus dan soal-soal latihan. Sebagaimana diungkapkan Baskoro (http://rumahilmuindonesia.net) bahwa:

“Fakta menunjukkan, tidak sedikit siswa sekolah yang masih

menganggap matematika adalah pelajaran yang bikin “stress”, membuat

pikiran bingung, menghabiskan waktu dan cenderung hanya mengotak-atik rumus yang tidak berguna dalam kehidupan. Akibatnya, matemmengotak-atika dipandang sebagai ilmu yang tidak perlu dipelajari dan dapat diabaikan. Selain itu, hal ini juga didukung dengan proses pembelajaran di sekolah yang masih hanya berorientasi pada pengerjaan soal-soal latihan saja.” Kemudian Suherman (http://educare.e-fkipunla.net) mengatakan bahwa:

”Pelaksanaan pembelajaran matematika sekarang ini pada umunya guru masih

mendominasi kelas, siswa pasif (datang, duduk, nonton, berlatih,...,lupa). Guru memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi. Siswa tidak menyadari tujuan belajar sebenarnya, tidak mengetahui manfaat belajar bagi masa depannya nanti. Ditambah lagi materi matematika susah (abstrak) dan seringkali dibuat susah, suasana pembelajaran yang monoton, penuh ketegangan, banyak tugas dan nilainya jelek lagi. Dampak dari hal tersebut bagi siswa adalah tidak merasa nikmatnya (enjoy) belajar, belajar hanya sekedar melaksanakan kewajiban yang


(14)

4

Kondisi yang terjadi pada SMP Negeri 2 Perbaungan, dari pengamatan awal menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, guru menjelaskan materi disertai contoh soal kemudian diberi latihan. Sedangkan siswa bersifat pasif hanya menerima rumus-rumus tanpa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri, ditambah lagi dengan masih diterapkannya sistem guru kelas yang mengajarkan semua mata pelajaran kecuali agama, keterampilan dan olah raga yang kemungkinan besar tidak semua guru memiliki latar belakang pendidikan matematika.

Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang bermakna, yaitu pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata dan melibatkan peran siswa secara aktif. Karena pembelajaran yang bermakna membuat siswa selalu ingat pada pelajaran tersebut, seperti yang

diungkapkan Johnson (2008:64) bahwa: ”Ketika para siswa menemukan makna di dalam pelajaran mereka, mereka akan belajar dan ingat apa yang mereka pelajari.”

Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman (2003:252) bahwa :

“Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan

bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siwa yang berkesulitan belajar”.

Selama ini pembelajaran matematika kurang menyentuh kepada substansi pemecahan masalah. Siswa cenderung menghafal konsep-konsep matematika sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sangat kurang.

Seperti diungkapkan Lilis Widianti (http://newspaper.pikiranrakyat.com/prprint?mib=beritadetail&id=72425)

“Selama ini pembelajaran matematika terkesan kurang menyentuh kepada

substansi pemecahan masalah. Kebanyakan mengajarkan prosedur atau langkah pengerjaan soal. Bahkan siswa cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika dan sering dengan mengulang-ngulang menyebutkan defenisi yang diberikan guru atau yang tertulis dalam buku yang tentu saja dapat dikatakan mengabaikan kebermaknaan dari konsep-konsep matematika yang dipelajari siswa, sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sangat kurang”.

Kekurang pemahaman siswa dalam operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dimungkinkan oleh beberapa faktor yang


(15)

5

mempengaruhinya dalam kegiatan belajar mengajar. Biasanya guru menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tidak menggunakan pengalaman siswa sehari-hari, sehingga siswa sulit memahaminya. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran kurang bermakna, sedangkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat harus dikuasai oleh siswa untuk pembelajaran yang lebih tinggi. Siswa yang tidak menguasai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran selanjutnya. Apabila hal ini berlanjut pada siswa maka bisa saja siswa tidak menyukai pembelajaran matematika, karena pelajaran matematika dianggap sulit, bahwa siswa akan malas bersekolah bila ada pelajaran matematika.

Kesulitan belajar merupakan ketidakmampuan siswa dalam menguasai pengetahuan yang telah ditentukan. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar jika selalu memperoleh yang rendah dalam belajar.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Abdurrahman ( 1999:9)

bahwa:”Para guru umumnya memandang semua siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah disebut sebagai siswa berkesulitan belajar.

Selanjutnya Kauffman (dalam Abdurrahman, 1999:6) mengatakan bahwa :

“Kesulitan adalah suatu gagasan dalam satu atau lebih proses psikologi dasar yang

mencakup pemahaman dan pengguanaan bahasa, tulisan, dan gangguan itu berupa

membaca, menulis, dan berhitung”.

Berarti kesulitan belajar adalah gangguan yang bersifat psikologi dasar yang dimiliki anak seperti dalam hal membaca, menulis, dan berhitung. Untuk peneliti menggunakan suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemecahan masalah siswa yaitu Contextual Teaching and Learning (CTL). Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu sisstem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa seorang akan mampu menyerap materi pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari pelajaran tersebut. CTL merupakan sistem menyeluruh yang terdiri dari bagian – bagian yang saling terhubung yang terdiri dari 7 komponen yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian yang auntentik.


(16)

6

Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik, sebenarnya telah banyak hal disarankan dan diusahakan tetapi pembelajaran cenderung kembali ke cara konvensional, (http://www.depdiknas.go.id/jurnal51/0404429%-ed-nurhayati-penerapan-model-pembelajaran.pdf) menyatakan bahwa:

“ Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika peserta didik salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru dikelas. Kenyataan menunjukkan selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional dan banyak

didominasi oleh guru”.

Ini berarti dalam proses pembelajaran tidak cukup bila hanya memberi tekanan pada terampil menghitung dan menghitung soal. Perhatian khusus juga harus diberikan pada bagaimana pemahaman dan sikap siswa dapat terbentuk serta kemampuan menerapkan pembelajaran yang merupakan penting terbentuknya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang mungkin dihadapinya. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkanantara materi dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pendekatan kontekstual ini diterapkan mengingat bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihapal. Dalam hal ini fungsi dan peranan guru masih dominan sehingga siswa menjadi pasif da tidak kreatif.

Hal ini dikarenakan penyampaian materi cenderung abstrak, padahal materi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengatasi ketakutan dan kesulitan siswa yang dapat menyebabkan hasil belajar siswa rendah dalam mempelajari bilangan bulat, dapat digunakan pendekatan kontekstual, di mana kegiatan belajar mengajar akan lebih bermakna dan melibatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran sedangkan peranan guru hanya sebagai fasilitator, mengarahkan siswa untuk belajar dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan.


(17)

7

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di Kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih rendah. 2. Siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit.

3. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah sangat kurang.

4. Kurangnya pengalaman siswa dalam belajar sehingga tidak dapat mengaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada hasil belajar matematika dan kurangnya pengalaman siswa kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih rendah sehingga tidak dapat mengaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013?


(18)

8

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan hasil penelitian ini memberi manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru matematika untuk menerapkan pendekatan kontekstual dalam pengajaran matematika.

2. Bagi siswa, diharapkan dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan pemahaman siswa yang berujung pada meningkatnya hasil belajar siswa.

3. Memberikan sumbangan pemikiran dan mengetahui kesulitan yang dialami siswa untuk peningkatan kualitas pengembangan pembelajaran matematika. 4. Pedoman bagi penulis sebagai calon guru untuk diterapkan nantinya di

lapangan.


(19)

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan pada penelitian ini adalah:

1. Nilai rata-rata tes meningkat sebesar 32,7272 (69,3939 – 36,6667) dari hasil

pre test ke post test I (siklus I) dan peningkatan sebesar 7,5757 (76,9696 – 69,3939) dari siklus I ke siklus II.

2. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal meningkat sebesar 72,73% (72,73%-0%) dari pre test ke post test I (siklus I) dan peningkatan sebesar 15,15% (87,88% - 72-73%) dari siklus I ke siklus II.

3. Ketuntasan belajar siswa minimal berkategori sedang mengalami pertambahan sebanyak 5 orang dari siklus I ke siklus II.

4. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai ketentuan ( 85%) yaitu 87,88%.

5. Pembelajaran yang dilakukan termasuk kedalam kategori baik (3,07) dengan peningkatan nilai observasi sebesar 0,24 (3,12 - 2,88).

6. Penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika hendaknya selalu berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dan mempertimbangkan pendekatan kontekstual sebagai alternatif pembelajaran.

2. Kepada siswa SMP Negeri 2 Perbaungan di sarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau ide – ide, dapat memepergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika


(20)

90

3. Kepada Kepala SMP Negeri 2 Perbaungan, agar dapat mengkoordinasikan guru-guru untuk menerapkan pendekatan yang relevan dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga pendekatan CTL sebagai salah satunya.

4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pendekatan CTL pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ataupun materi yang lain yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Aqib, Zainal., Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru SMP. SMA, SMK, Penerbit CV.Yrama Widya, Bandung.

Armanto, D., dan Firdaus, M., (2007), Alat Pendidikan Matematika, Diktat Perkuliahan, FMIPA Unimed.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Baskoro, E.T., (2008), Ubah Cara Pengajaran Matematika, http://rumahilmuindonesia.net, (Tanggal diakses: 12-8-2009).

Bandono, (2008),Menyusun Model Contextual Teaching and Learning( CTL) Error! Hyperlink reference not valid.

Chandra, S., (2010), Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Pecahan di Kelas V SD Negeri 067091 Medan Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA

Unimed.

Hudojo, H., (1998), Strategi Belajar Matematika, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Johnson, E.B., (2008), Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Penerbit MLC, Bandung.

Muslich, M., (2008), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

M. Cholik Adinawan, S.,(2006), Matematika SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta. Popham, W.J., dan Baker, E. L., (2003), Teknik Mengajar Secara Sistematis, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Saiful, B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sardiman, A.M., (2004), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Bandung.


(22)

Suherman, E., (2009), Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika, http://educare.e-fkipunla.net, (Tanggal diakses: 12-8-2009).

Suyitno, A., dkk, (2000), Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1, FMIPA UNNES, Semarang.

Syah, M., (2003), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Usman, (2004), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wono Setya Budhi, Ph.D.,(2006), Matematika Jilid 1A untuk SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga, Bandung.

………, (2009) Skripsi Pelaksanaan Contextual Teaching


(23)

RIWAYAT HIDUP

Indah Pratiwi adalah anak pertama dari empat bersaudara. Lahir di Perdagangan tanggal 16 Februari 1990. Ayah bernama Marly dan Ibu bernama Risnani. Jenjang pendidikan dimulai pada SD Swa Karya pada tahun 1995 dan lulus tahun 2001. Pada tahun 2001 melanjutkan pendidikan ke SMP Karya Bunda dan lulus pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2004 melanjutkan pendidikan ke SMA Univ. T. Amir Hamzah dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 peulis diterima pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur PMP.


(1)

8 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan hasil penelitian ini memberi manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru matematika untuk menerapkan pendekatan kontekstual dalam pengajaran matematika.

2. Bagi siswa, diharapkan dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan pemahaman siswa yang berujung pada meningkatnya hasil belajar siswa.

3. Memberikan sumbangan pemikiran dan mengetahui kesulitan yang dialami siswa untuk peningkatan kualitas pengembangan pembelajaran matematika. 4. Pedoman bagi penulis sebagai calon guru untuk diterapkan nantinya di

lapangan.


(2)

89 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan pada penelitian ini adalah:

1. Nilai rata-rata tes meningkat sebesar 32,7272 (69,3939 – 36,6667) dari hasil

pre test ke post test I (siklus I) dan peningkatan sebesar 7,5757 (76,9696 – 69,3939) dari siklus I ke siklus II.

2. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal meningkat sebesar 72,73% (72,73%-0%) dari pre test ke post test I (siklus I) dan peningkatan sebesar 15,15% (87,88% - 72-73%) dari siklus I ke siklus II.

3. Ketuntasan belajar siswa minimal berkategori sedang mengalami pertambahan sebanyak 5 orang dari siklus I ke siklus II.

4. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai ketentuan ( 85%) yaitu 87,88%.

5. Pembelajaran yang dilakukan termasuk kedalam kategori baik (3,07) dengan peningkatan nilai observasi sebesar 0,24 (3,12 - 2,88).

6. Penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2012/2013.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika hendaknya selalu berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dan mempertimbangkan pendekatan kontekstual sebagai alternatif pembelajaran.

2. Kepada siswa SMP Negeri 2 Perbaungan di sarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau ide – ide, dapat memepergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika


(3)

90

3. Kepada Kepala SMP Negeri 2 Perbaungan, agar dapat mengkoordinasikan guru-guru untuk menerapkan pendekatan yang relevan dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga pendekatan CTL sebagai salah satunya.

4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pendekatan CTL pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ataupun materi yang lain yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Aqib, Zainal., Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk guru SMP. SMA, SMK, Penerbit CV.Yrama Widya, Bandung.

Armanto, D., dan Firdaus, M., (2007), Alat Pendidikan Matematika, Diktat Perkuliahan, FMIPA Unimed.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Baskoro, E.T., (2008), Ubah Cara Pengajaran Matematika, http://rumahilmuindonesia.net, (Tanggal diakses: 12-8-2009).

Bandono, (2008),Menyusun Model Contextual Teaching and Learning( CTL) Error! Hyperlink reference not valid.

Chandra, S., (2010), Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Pecahan di Kelas V SD Negeri 067091 Medan Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA Unimed.

Hudojo, H., (1998), Strategi Belajar Matematika, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Johnson, E.B., (2008), Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Penerbit MLC, Bandung.

Muslich, M., (2008), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

M. Cholik Adinawan, S.,(2006), Matematika SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Popham, W.J., dan Baker, E. L., (2003), Teknik Mengajar Secara Sistematis, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Saiful, B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sardiman, A.M., (2004), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Bandung.


(5)

Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suherman, E., (2009), Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika, http://educare.e-fkipunla.net, (Tanggal diakses: 12-8-2009).

Suyitno, A., dkk, (2000), Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1, FMIPA UNNES, Semarang.

Syah, M., (2003), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Usman, (2004), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wono Setya Budhi, Ph.D.,(2006), Matematika Jilid 1A untuk SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga, Bandung.

………, (2009) Skripsi Pelaksanaan Contextual Teaching http://gudangmakalah.blogspot.com.net, (Tanggal Diakses : 6-8-2009).


(6)

RIWAYAT HIDUP

Indah Pratiwi adalah anak pertama dari empat bersaudara. Lahir di Perdagangan tanggal 16 Februari 1990. Ayah bernama Marly dan Ibu bernama Risnani. Jenjang pendidikan dimulai pada SD Swa Karya pada tahun 1995 dan lulus tahun 2001. Pada tahun 2001 melanjutkan pendidikan ke SMP Karya Bunda dan lulus pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2004 melanjutkan pendidikan ke SMA Univ. T. Amir Hamzah dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 peulis diterima pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur PMP.


Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT KELAS VII SMP AISYIAH MUHAMMADIYAH 3 MALANG

2 31 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN CTL (contextual teaching and learning) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VII MUHAMMADIYAH 02 BATU

0 3 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATERI BILANGAN BULAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN CODO 2 WAJAK

0 10 16

PENERAPAN MEDIA PAPAN HITUNG PADA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS V DI SDN DADAPREJO 1 BATU

4 23 23

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE BUZZ GROUP DISERTAI PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IVA SDN AJUNG 03 JEMBER

0 9 16

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA KELAS V SDN 002 SEKIP HULU RENGAT Helminaria SDN 002 Sekip Hulu

0 0 14

PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN KELANCARAN PROSEDURAL SISWA DALAM OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 0 14

PROBLEM SOLVING DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SDN 1 TATURA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT Hamsinah Abstrak: Masalah yang dikaji dalam PTK ini adalah Apa

0 2 9

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SD

0 0 87