Penerapan model pembelajaran komperatif metode Make-a Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang.

(1)

Siti Sholihah

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH

MUNGKID KABUPATEN MAGELANG

Siti Sholihah

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make A-Match. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid tahun ajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 33 siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus menggunakan waktu 2 jam pelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) instrumen observasi terhadap guru, (2) instrumen observasi terhadap siswa, (3) instrumen observasi terhadap kelas, (4) instrumen observasi keaktifan, (5) instrumen motivasi belajar.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan Rata-rata keaktifan belajar siswa pra penelitian : 58,71%; pada siklus I : 64,94% pada Siklus II : 85,76%. Hasil perhitungan Rata-rata motivasi belajar pra penelitian : 58,86%; pada siklus I : 66,78%; pada siklus II : 79,47%. Rata-rata hasil belajar siswa pra penelitian : 58,80, pada siklus I : 70,86 dan pada siklus II : 80,71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make A-Match dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang.


(2)

ABSTRACT

APPLICATION METHODS COOPERATIVE LEARNING MAKE-A MATCH METHOD TO INCREASE LIVELINESS, MOTIVATION AND

LEARNING STUDENTS CLASS VIII A DISTRICT MUNGKID SMP MUHAMMADIYAH MAGELANG

Siti Sholihah

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2013

This study aims to find out how to increase activity, motivation and student learning outcomes on economic subjects with basic competencies economic actors in the system of the Indonesian economy through the implementation of cooperative learning Make A-Match method. This research is a classroom action research (CAR). The subjects of this study were students of class VIII A Mungkid SMP Muhammadiyah school year 2010/2011, amounting to 33 students.

Action research was conducted in two cycles and each cycle using a 2-hour lesson. The instrument used in this study are (1) observation instrument for teachers, (2) observation of student instruments, (3) classroom observation instruments, (4) active observation instruments, (5) learning motivation instruments ..

Based on the analysis it can be concluded that the calculation of average pre-study student learning activity: 58,71% ; In the first cycle: 64,94%, in Cycle II: 85,76%. The results of the calculation of average pre-study learning motivation: 58,86%; in the first cycle: 66,78%; in cycle II: 79,47%. The average pre-study student learning outcomes: 58.80, on the first cycle: 70.86 and the second cycle: 80.71. It can be concluded that the implementation of cooperative learning Make A-Match method can improve the activity, motivation and learning outcomes of class VIII A Mungkid SMP Muhammadiyah Magelang.


(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE

MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH

MUNGKID KABUPATEN MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Siti Sholihah

NIM : 101322004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Februari 2013 Penulis


(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILIMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Siti Sholihah

Nama Mahasiswa : 101322004

Demikian pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MOTIVASI DAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH MUNGKID KABUPATEN MAGELANG

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 4 Februari 2013


(8)

Siti Sholihah

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH

MUNGKID KABUPATEN MAGELANG

Siti Sholihah

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make A-Match. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid tahun ajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 33 siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus menggunakan waktu 2 jam pelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) instrumen observasi terhadap guru, (2) instrumen observasi terhadap siswa, (3) instrumen observasi terhadap kelas, (4) instrumen observasi keaktifan, (5) instrumen motivasi belajar.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan Rata-rata keaktifan belajar siswa pra penelitian : 58,71%; pada siklus I : 64,94% pada Siklus II : 85,76%. Hasil perhitungan Rata-rata motivasi belajar pra penelitian : 58,86%; pada siklus I : 66,78%; pada siklus II : 79,47%. Rata-rata hasil belajar siswa pra penelitian : 58,80, pada siklus I : 70,86 dan pada siklus II : 80,71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make A-Match dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang.


(9)

ABSTRACT

APPLICATION METHODS COOPERATIVE LEARNING MAKE-A MATCH METHOD TO INCREASE LIVELINESS, MOTIVATION AND

LEARNING STUDENTS CLASS VIII A DISTRICT MUNGKID SMP MUHAMMADIYAH MAGELANG

Siti Sholihah

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2013

This study aims to find out how to increase activity, motivation and student learning outcomes on economic subjects with basic competencies economic actors in the system of the Indonesian economy through the implementation of cooperative learning Make A-Match method. This research is a classroom action research (CAR). The subjects of this study were students of class VIII A Mungkid SMP Muhammadiyah school year 2010/2011, amounting to 33 students.

Action research was conducted in two cycles and each cycle using a 2-hour lesson. The instrument used in this study are (1) observation instrument for teachers, (2) observation of student instruments, (3) classroom observation instruments, (4) active observation instruments, (5) learning motivation instruments ..

Based on the analysis it can be concluded that the calculation of average pre-study student learning activity: 58,71% ; In the first cycle: 64,94%, in Cycle II: 85,76%. The results of the calculation of average pre-study learning motivation: 58,86%; in the first cycle: 66,78%; in cycle II: 79,47%. The average pre-study student learning outcomes: 58.80, on the first cycle: 70.86 and the second cycle: 80.71. It can be concluded that the implementation of cooperative learning Make A-Match method can improve the activity, motivation and learning outcomes of class VIII A Mungkid SMP Muhammadiyah Magelang.


(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make-A Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang” berjalan lancar dan dapat menyelesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi sebagian dari syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S-1, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Banyak hambatan sehingga menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Rohandi, Ph.D, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USDY yang telah berkenan memberikan surat ijin peneliti.

2. Indra Darmawan, SE, M.Si, selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan masukan, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Dr. C. Teguh Dalyono, M.S, selaku pembimbing II yang memberi arahan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak & Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USDY.

5. Kepala sekolah SMP Muhammadiyah Mungkid yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.


(11)

6. Sukarjono sebagai guru IPS yang telah membantu dalam penelitian.

7. Semua pihak yang telah memberi bantuan moral maupun material dalam penyusunan skripsi

Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis yakin bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 4 Februari 2013 Peneliti

Siti Sholihah NIM : 101322004


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………

HALAMAN PENGESAHAN ………..

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………. ABSTRAK ………..……….. ABSTRACT ……….. KATA PENGANTAR ………..

DAFTAR ISI ……….

DAFTAR TABEL ………. DAFTAR GAMBAR ……… DAFTAR LAMPIRAN ……….

BAB I PENDAHULUAN ……….

A. Latar Belakang Masalah ………

B. Batasan Masalah ………

C. Rumusan Masalah ……….

D. Tujuan Penelitian ………...

E. Manfaat Penelitian ……….

i ii iii iv v vi vii viii x xiii xiv xv 1 1 4 4 5 6


(13)

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………

A. Model Pembelajaran………...

B. Metode-metode Pembelajaran Kooperatif ………...………….. C. Make-A Match……….………

D. Keaktifan ……….………..

E. Motivasi ………..………...

F. Hasil Belajar ……….

G. Hasil Penelitian Yang Relevan ………..

H. Kerangka Berfikir ………..

I. Hipotesis ………..………..

BAB III METODE PENELITIAN ………...

A. Jenis Penelitian ………..

B. Rencana Penelitian ……….... 1. Variabel Penelitian ………..

2. Subjek Penelitian ……….

3. Tempat Penelitian ………

4. Waktu Penelitian ……….

5. Objek Penelitian ………..

C. Prosedur Penelitian ………

1. Prosedur Penelitian dilakukan dalam 1 dan 2 siklus …………...

D. Instrumen Penelitian ……….

E. Tehnik Pengumpulan Data ………

F. Indikator Keberhasilan ……….. 7 7 10 13 15 16 18 21 21 24 26 26 26 26 27 27 27 27 28 28 33 35 37


(14)

BAB IV GAMBARAN UMUM ………... A. Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah Mungkid ………. B. Visi Dan Misi SMP Muhammadiyah Mungkid ……… C. Sistem Pendidikan SMP Muhammadiyah Mungkid ………. D. Kurikulum SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang… E. Susunan Organisasi SMP Muhammadiyah Mungkid ……… F. Sumber Daya Manusia SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten

Magelang ………

G. Rekapitulasi Siswa SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten

Magelang ………

H. Kondisi Fisik Dan Lingkungan Sekolah SMP Muhamamdiyah Mungkid Kabupaten Magelang ………. I. Fasilitas Pendidikan ………... J. Dewan Sekolah / Komite Sekolah ………. K. Hubungan Antara SMP Muhammadiyah Mungkid Dengan Instansi

Lain ………

L. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ……….

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………

A. Hasil Penelitian ………..

B. Pembahasan ………

BAB VI PENUTUP ………...

A. Kesimpulan ………

B. Saran ………..

39 39 41 42 42 44 57 57 57 58 59 60 61 63 63 84 89 89 89


(15)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Pengamatan Keaktifan Siswa di kelas ………... Tabel 3.1. Motivasi Belajar Operasional Variabel……… Tabel 3.2. Operasional Variabel ……….. Tabel 3.3. Indikator Keberhasilan ……… Tabel 4.1. Susunan Organisasi SMP Muhammadiyah Mungkid ……… Tabel 5.1. Hasil Nilai Post Test Pra Siklus ………. Tabel 5.2. Ketuntasan Klasikal Aspek Kognitif Siswa ……… Tabel 5.3. Kriteria Deskriptif Presentase Keaktifan Siswa secara Kumulatif.. Tabel 5.4. Keaktifan Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dalam % Tabel 5.5. Peningkatan Keaktifan Siswa ……….. Tabel 5.6. Kriteria Deskriptif Presentase dari Masing-masing aspek

Keaktifan Siswa ………

Tabel 5.7. Rincian Keaktifan Siswa dari Setiap Aspek yang diamati (%) …... Tabel 5.8. Kriteria Deskriptif Presentase Motivasi Belajar Siswa secara

kumulatif ………..

Tabel 5.9. Motivasi Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II (%) ……… Tabel 5.10. Peningkatan Motivasi Siswa ………. Tabel 5.11. Kriteria Deskriptif Presentase dari Masing-masing aspek

Motivasi Belajar Siswa ……….

2 34 36 37 44 63 74 75 76 77 78 78 80 81 82 82


(16)

Tabel 5.12. Rincian Motivasi Belajar Siswa dari Setiap Aspek yang diamati

(%) ……… 82

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir .………. 24 Gambar 4.1. Susunan Organisasi SMP Muhammadiyah Mungkid………. 44


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ………. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...………... 3. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus I ……….. 4. Soal Akhir Siklus I ……….

5. Lembar Jawab ………

6. Kunci Jawaban dan Skor Penilaian ………

7. Kartu Make-A Match ……….

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……… 9. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus II ………. 10. Soal Akhir Siklus II ………

11. Lembar Jawab ………

12. Kunci Jawaban dan Skor Penilaian ………

13. Kartu Make-A Match ……….

14. Pengamatan Keaktifan di Kelas ………. 15. Daftar Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ………. 16. Rincian Keaktifan Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati

Aspek Pra Siklus ………

17. Rincian Keaktifan Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati

Aspek Siklus I ………

92 94 99 100 103 104 106 108 113 114 116 117 119 121 123 124 126


(18)

18. Rincian Keaktifan Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati

Aspek Siklus II ………...

19. Rincian Motivasi Belajar Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati Aspek Pra Siklus ……….. 20. Rincian Motivasi Belajar Siswa Dari Setiap Aspek Yang

Diamati Aspek Siklus I ……….. 21. Rincian Motivasi Belajar Siswa Dari Setiap Aspek Yang

Diamati Aspek Siklus II ……….

22. Daftar Hadir………

23. Kegiatan Belajar Mengajar ………. 24. Kegiatan Make-A Match ……… 25. Hasil Make-A Match ……….. 26. Kegiatan Akhir Siklus (Mengerjakan Soal) ………...

128

130

132

134 136 137 138 140 142


(19)

BABBI

PENDAHULUAN

A. LatarBBelakangBMasalah

Di sekolah masih sering kita jumpai proses pembelajaran yang menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber informasi, sehingga di kelas siswa hanya diam, duduk, mendengarkan, menghafal, mencatat semua informasi yang disampaikan oleh guru. Proses seperti ini membuat siswa kurang termotivasi untuk aktif dan kurang bisa mengembangkan diri serta sukar untuk benar-benar memahami materi karena siswa cepat lupa.

Proses pembelajaran yang baik hendaknya memposisikan siswa sebagai subjek yang aktif dalam mencapai informasi, sedangkan guru sebagai fasilitator yang mengorganisir belajar ke dalam bentuk yang mudah dipahami oleh siswa. Jadi informasi yang didapat siswa dapat lebih mudah diterima oleh siswa.

Saat pembelajaran IPS yang didominasi dengan menggunakan metode ceramah ternyata aktifitas selama proses pembelajaran tidak muncul secara maksimal, karena pembelajaran berpusat pada guru. Oleh karena itu keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sangat kurang, guru seharusnya senantiasa menggunakan berbagai pendekatan, metode, strategi dan tehnik yang dapat merangsang keaktifan siswa sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh potensi dalam dirinya.


(20)

Kenyataannya guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran selain itu siswa cenderung tidak memperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal. Terbukti dengan data dan informasi yang diperoleh penulis saat observasi pada kelas VIII A SMP Muhamadiyah Mungkid dengan total siswa 34.

Data tersebut sebagai berikut :

Tabel 1.1. Pengamatan keaktifan siswa di kelas

No. Aktifitas Jumlah Presentase

1. Siswa tertarik dan antusias pada materi pembelajaran

10 29,4%

2. Siswa bertanya kepada guru 6 17,65%

3. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

dengan tepat

12 35,29%

4. Siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran 22 64,71%

5. Siswa menggangu teman lain 6 17,65%

6. Siswa mondar mandir di kelas 4 11,65%

7. Siswa mengantuk saat pembelajaran 12 35,29%

Sumber : hasil pra observasi 2012

Berdasarkan hasil observasi tersebut penulis menemukan beberapa metode yang digunakan oleh guru yaitu ceramah tidak mampu mengaktifkan siswa sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik pada materi pembelajaran. Hasilnya siswa mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran IPS yang materi tentang pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Yang banyak hafalan, metode ceramah yang digunakan oleh guru untuk belajar dan hasil


(21)

belajar siswa tidak mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan minimal untuk pelajaran IPS di SMP Muhammadiyah Mungkid adalah 67. Diantara jumlah siswa 34 siswa yang tuntas 7, siswa tidak tuntas 27, tidak ikut ulangan 0 dan nilai rata-rata 58,80 Sumber hasil observasi 2011.

Untuk menyelesaikan masalah kurangnya aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS peneliti dalam PTK yang dibuatnya mengambil judul “Penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make-A Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012”.

Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar di SMP Muhamadiyah Mungkid adalah sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran atau metode pembelajaran masih menggunakan cara tradisional / konvensional.

2. Media pembelajaran jumlahnya terbatas / tidak mencukupi kebutuhan pembelajaran, sehingga dalam mengajar guru menggunakan media yang sederhana atau belum menggunakan produk teknologi dan informasi.

3. Faktor siswa.

a. Siswa kurang semangat dalam mengikuti pelajaran di kelas, terutama pada jam pelajaran terakhir.


(22)

c. Input siswa yang rendah

d. Latar belakang siswa sebagian besar dari kalangan ekonomi rendah dan keluarga broken home.

4. Faktor guru

Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan materi, sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi monoton dan tidak menyenangkan. Berdasarkan fenomena tersebut di atas, guru idealnya merubah metode mengajar yang dirasa kurang efektif.

B. BatasanBMasalahBBBBBBBBBB

Adanya beberapa masalah yang terkait dengan pembelajaran IPS Ekonomi di kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid, Penerapan model pembelajaran Make-A Match untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa masih rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Make A Macth.

C. RumusanBMasalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah:

1. Apakah model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan

keaktifan siswa kelas VIII A semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011 / 2012.


(23)

2. Apakah model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII A Semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011 / 2012.

3. Apakah model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VIII A Semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011 / 2012.

D. TujuanBPenelitian

1. Untuk meningkatkan keaktifan pada materi pelaku-pelaku ekonomi dalam

sistem perekonomian Indonesia melalui model pembelajaran Make A Match bagi siswa kelas VIII A Semester II tahun pelajaran 2011 / 2012.

2. Untuk meningkatkan motivasi pada materi pelaku-pelaku ekonomi dalam

sistem perekonomian Indonesia melalui model pembelajaran Make A Match bagi siswa kelas VIII A Semester II tahun pelajaran 2011 / 2012 3. Untuk meningkatkan hasil belajar pada materi pelaku-pelaku ekonomi

dalam sistem perekonomian Indonesia melalui model pembelajaran Make A Match bagi siswa kelas VIII A Semester II tahun pelajaran 2011 / 2012

E. ManfaatBPenelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Guru


(24)

a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan

b. Memberi wacana baru tentang pembelajaran aktif melalui model pembelajaran Make A Match.

c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.

2. Bagi siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru.

b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif.

c. Meningkatkan tanggung jawab dan rasa kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

3. Bagi Lembaga / Sekolah

Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan di SMP Muhammmadiyah Mungkid agar lebih menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

BABBII


(25)

A. ModelBPembelajaran

1. PengertianBModelBPembelajaran

Model pembelajaran yaitu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran. Lingkungan pembelajaran, dan pengolahan kelas.

Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

2. ModelBPembelajaranBLangsung

Pembelajaran langsung adalah toeri behaviorisme dan teori belajar sosial. Pembelajaran langsung menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme menekankan balajar sebagai proses stimulus-respons bersifat mekanis, maka teori belajar sosial beraksentuasi pada perubahan perilaku bersifat organis melalui peniruan.

Modelling berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada peserta didik. Modelling mengikuti urut-urutan berikut :

a. Guru mendemonstrasikan perilaku yang hendak dicapai sebagai hasil belajar.

b. Perilaku itu dikaitkan dengan perilaku-perilaku lain yang sudah dimiliki peserta didik.


(26)

c. Guru mendemonstrasikan berbagai bagian perilaku tersebut dengan cara yang jelas, terstruktur, dan berurutan disertai penjelasan mengenai apa yang dikerjakannya setelah setiap langkah selesai dikerjakan. d. Peserta didik perlu mengingat langkah-langkah yang dilihatnya dan

kemudian menirukannya.

Model pembelajaran langsung dapat diterapkan pada mata pelajaran apa pun, namun yang paling tepat untuk mata pelajaran yang berorientasi kinerja atau performance, seperti membaca. Model pembelajaran langsung juga cocok untuk komponen-komponen keterampilan dalam mata pelajaran yang lebih berorientasi pada informasi, seperti sejarah, sosiologi, dan sejenisnya.

3. ModelBPembelajaranBKooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah :

a. Positive interdependence (saling ketergantungan positif) b. Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan) c. Face to face promotive interaction (interaksi promotif) d. Interpersonal skill (komunikasi antaranggota)


(27)

e. Group processing (pemrosesan kelompk)

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

Pembelajaran kooperatif terdri dari 6 (enam) fase yaitu : 1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik 2) Menyajikan informasi.

3) Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar. 4) Membantu kerja tim dan belajar

5) Mengevaluasi

6) Memberikan pengakuan atau penghargaan. 4. ModelBPembelajaranBBerbasisBMasalah

Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan. Proses belajar penemuan meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi.

Hasil belajar dari pembelajaran berbasis masalah adalah peserta didik memiliki keterampilan penyelidikan, mempunyai kemampuan mengatasi masalah, mempunyai kemampuan mempelajari peran orang dewasa, dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan indipenden.

Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan pembelajaran berbasis masalah harus ditandai oleh keterbukaan, keterlibatan aktif peserta didik, kebebasan intelektual.


(28)

B. Metode-MetodeBPembelajaranBKooperatif 1. Jigsaw

Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point. Guru menanyakan kepada peseta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut.

Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Jika dalam satu kelas ada 40 orang, maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang.

Setelah kelompk asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari guru.

Berikutnya membentuk kelompok ahli. Jumlah kelompok ahli tetap 4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal, mereka berdiskusi. Diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan.


(29)

Pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya guru meminta peserta didik berpasang-pasangan untuk berdiskusi.

Hasil diskusi dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab

3. Numbered Heads Together

Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sesuai jumlah konsep yang dipelajari. Tiap-tiap orang dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor 1-8.

Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru.

4. Group Investigation

Dimulai dengan pembagian kelompok memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu. Sesudah topik permasalahannya disepakati, peserta didik beserta guru


(30)

menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.

Setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah mereka rumuskan. Langkah berikutnya adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok

5. Two Stay Two Stray

Diawali dengan pembagian kelompok, setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya.

Setelah diskusi intrakelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya bertemu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompoknya kepada tamu tersebut. Orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertemu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing.

Setelah kembali ke kelompok asal, peserta didik yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan.

6. Make A-Match

Yang perlu dipersiapkan adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.


(31)

Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok pembawa isi jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai. Posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U. Kelompok pertama dan kedua belajar saling berhadapan.

Jika masing-masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi.

Pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok ini kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok. Kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu menjadi kelompok penilai. Kelompok penilai pada sesi pertama dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian memegang kartu jawaban. Mereka dalam bentuk huruf U. Kegiatan seperti contoh yang pertama.

C. Make-A Match

Langkah-langkah penerapan metode Make A Match sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.


(32)

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

4. Tiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin (ilmiah).

5. Setiap siswa dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.

9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

D. KeaktifanBBelajar

Menurut Sardiman (2003 : 98) Keaktifan Belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yang berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.


(33)

Keaktifan belajar adalah segala aktifitas yang dilakukan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar disekolah yang mempengaruhi tingkat kemajuan dalam perkembangan sikap kecakapan minat dan penyesuaian diri dalam hal belajar aktif ( Baharudin, 2008 : 13 ).

Keaktifan belajar adalah siswa juga mempengaruhi pada hasil belajar siswa. Karena baik keaktifan siswa maupun hasil belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting untuk keberhasilan dalam proses kegiatan pembelajaran.

Kelima hasil belajar merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa :

1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilikan informasi verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan.

2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi jamak, konsep konkret dan terdefinisi, dan prinsip.

3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah,

4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.


(34)

5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.

E. MotivasiBBelajar

1. PengertianBMotivasi

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting.

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/ “feeling”, afeksi seseorang. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Dengan ke tiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks.

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

2. FungsiBMotivasi

Tiga fungsi motivasi yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.


(35)

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

3. Macam-macamBMotivasi

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1. Motif-motif bawaan

2. Motif-motif yang dipelajari

b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis 1. Motif atau kebutuhan organis

2. Motif-motif darurat 3. Motif-motif objektif

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah 1. Momen timbulnya alasan 2. Momen pilih

3. Momen putusan

4. Momen terbentuknya kemauan d. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

1. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.


(36)

F. HasilBBelajar

Belajar merupakan suatu proses panjang dari lahir hingga akhir hayat. Belajar dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun nonformal yaitu pendidikan dari keluarga dan lingkungannya sampai pendidikan sekolah yang mempunyai tujuan untuk merubah tingkah laku, sikap, keterampilan, kebiasaan serta perubahan seseorang kearah yang lebih baik.

Ada beberapa hal pokok dalam belajar antara lain : 1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.

2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.

3. Belajar merupakan perubahan yang relatif mantap.

4. Tingkah laku yang dialami karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik psikis maupun fisik seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.

Menurut (Agus Suprijono, 2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk dari pengertian tersebut bahwa hasil-hasil belajar berupa :

1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.


(37)

2. Ketrampilan intelektual adalah kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorikan kemampuan analisis sintesis, fakta konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktifitas kognitif bersifat khas.

a. Strategi kognitif adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

b. Ketrampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

c. Sikap adalah kemampuan menolak / menerima objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan mengeksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Menurut Bloom dalam Supriyono (2009:6) ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu :

1. Ranah afektif, merupakan aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek.

2. Ranah psikomotor, merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan yang melibatkan anggota badan, kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.


(38)

3. Ranah kognitif, merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

Agus Suprijono (2009:13) menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subjek belajar, tujuan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Dengan demikian jika pencapaian hasil belajar itu tinggi, dapat dikatakan bahwa mengajar itu berhasil.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dan sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedang dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.

G. HasilBPenelitianBYangBRelevan

Pada bagian ini peneliti mencoba untuk memaparkan hasil penelitian pada skripsi sya’ban Istiqomah (2011) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make-A Match untuk meningkatkan motivasi


(39)

dari hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Geografi Pokok Bahasan Ketenagakerjaan pada siswa kelas VIII B Semester II SMPN 16 Surakarta tahun ajaran 2009 / 2010” dapat dipaparkan bahwa :

1. Metode pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match dapat

meningkatkan prestasi belajar IPS.

2. Metode pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match memiliki

dampak positif mampu meningkatkan motivasi siswa yaitu dalam siklus I 64,86% dan siklus II 88,19% dan meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 62,16% dari jumlah siswa dari siklus II 89,18%.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match dalam pembelajaran geografi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

H. KerangkaBBerfikir.

Mutu pendidikan perlu ditingkatkan untuk mewujudkan manusia yang berkualitas tinggi, di antaranya pendidikan SMP. Untuk meningkatkan kualitas siswa dalam proses belajar mengajar diperlukan model mengajar yg baik. Model yang selalu digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar umumnya memakai metode konvensional. Model konvensional yang digunakan dalam proses belajar mengajar ternyata kurang optimal, karena membuat siswa menjadi pasif. Sehingga perlu adanya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa mek\lalui model Make-A Match


(40)

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Refleksi siklus I digunakan untuk rencana pembelajaran pada siklus II. Setiap berakhirnya siklus diadakan post tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Penelitian ini berhasil jika ketuntasan belajar individual mencapai nilai 67≤ dan suatu kelas tuntas belajar bila 75% siswa telah tuntas belajar.

Kegiatan pembelajaran sebaiknya menarik, ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran IPS. Beberapa besar penguasaan siswa terhadap mata pelajaran diwujudkan dengan menggunakan soal tes, sehingga dapat diketahui nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh guru.

Memilih model pembelajaran kooperatif metode Make-A Match siswa tidak bosan, mengantuk, membuat siswa senang, aktif dalam pembelajran memotivasi belajar siswa sehingga hasil ulangan akan meningkat. Model Make-A Match ini akan diterapkan pada mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di tempat penelitian, menunjukkan bahwa masih ada beberapa anak masih rendah dalam mengikuti pembelajaran ekonomi. Terbukti masih dijumpai dalam kelas terdapat beberapa siswa yang bersikap acuh tak acuh ataupun asyik membicarakan hal-hal lain dengan teman di luar materi pelajaran pada saat guru menjelaskan materi pelajaran. Hal tersebut dapat terjadi karena guru belum menggunakan model dan media pembelajaran yang menyenangkan, hanya memberi metode ceramah dan latihan soal saja. Dengan kondisi yang seperti ini, model


(41)

Make-A Match dapat diterapkan dalam kelas sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model keaktifan Make-A Match diajak untuk belajar menjawab pertanyaan atau mencari jawaban dengan teman lainnya yang memungkinkan mereka dapat kerjasama dengan temannya dan berdiskusi.

Menurut pengamatan kami kerangka berpikir ini seperti tersebut diatas adalah cocok untuk pembelajaran tentang keaktifan belajar siswa. Contohnya dengan pembelajaran ini siswa sangat senang, tidak membosankan, siswa bisa bertukar pengalaman, berkreatif dalam mencari jawaban.

SkemaBKerangkaBBerfikir

Kondisi Awal Guru Pembelajaran

secara Konvensional

Prestasi Belajar Siswa Rendah


(42)

Gb. 2.1. Skema Kerangka Berfikir I. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :

1. Penerapan model pembelajaran Make-A Match meningkatkan keaktifan

belajar siswa kelas VIII A Semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011/2012.

2. Penerapan model pembelajaran Make-A Match meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas VIII A Semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011/2012.

3. Penerapan model pembelajaran Make-A Match meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VIII A Semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011/2012.

Tindakan Penggunaan Model

Make-A Match

Siklus II

Kondisi Akhir

Penggunaan Model Make-A Match Meningkatkan Hasil


(43)

BABBIII

METODEBPENELITIAN

A. JenisBPenelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk menekankan kelas sebagai setting dari penelitian. Dalam konteks penelitian


(44)

kelas lebih ditekankan pada bagaimana ketrampilan teknik yang dimiliki guru bisa menggali informasi untuk kepentingan perbaikan pembelajaran.

B. RencanaBPenelitian 1. Variabel Penelitian

a. Keaktifan adalah dorongan dasar atau dorongan dari hati kita pribadi yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya.

b. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan

c. Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid, Kabupaten Magelang jumlah siswa 34 orang.

3. Tempat Penelitian

SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada


(45)

sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

4. Waktu Penelitian

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan peneliti menentukan menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan mulai bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 mulai dari siklus I sampai siklus II.

5. Objek Penelitian

Motivasi, keaktifan dan hasil belajar.

JadwalBPenelitian

No. Kegiatan

Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penulisan dan

pengajuan proposal

√ √ √ √

No. Kegiatan Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2. Persiapan penelitian √

3. Pelaksanaan penelitian √ √ √

4. Pembuatan laporan √ √ √

5. Pengumpulan laporan √

C. ProsedurBPenelitian

1. Prosedur penelitian ini dilakukan dalam 1 dan 2 siklus.


(46)

Meliputi menyiapkan materi pelajaran, penentuan model pembelajaran, merencanakan program pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan RPP, penyusunan modul, kartu – kartu yang berisi soal dan jawaban (permainan kartu pasangan), soal post tes, lembar pengamatan untuk penilaian aktivitas siswa.

b. Tindakan ( Action ) / Kegiatan mencakup : berupa kegiatan pembelajaran.

1) Siklus I meliputi : a) Pendahuluan :

(a) Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan

(b) Guru menjelaskan tentang Make-A Match (mencari

pasangan) yang akan digunakan dalam pembelajaran

b) Kegiatan pokok :

(a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi kartu soal

dan kartu jawaban.

(b) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

(c) Tiap siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang

dipegang.

(d) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu

yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)

(e) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum


(47)

(f) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.

(g) Evaluasi

(h) Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran

c) Penutup :

(a) Guru bersama siswa bersama menyimpulkan.

(b) Guru memberi pesan moral agar anak meningkatkan belajar.

2) Siklus II meliputi : a) Pendahuluan :

(a) Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan

(b) Guru menjelaskan tentang Make-A Match (mencari

pasangan) yang akan digunakan dalam pembelajaran b) Kegiatan pokok :

(a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi kartu soal dan kartu jawaban.

(b) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

(c) Tiap siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang.

(d) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)

(e) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point.


(48)

(f) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.

(g) Evaluasi

(h) Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran c) Penutup

(a) Guru bersama siswa bersama menyimpulkan.

(b) Guru memberi pesan moral agar anak meningkatkan belajar.

Secara operasional penelitian tindakan yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. KegiatanBpraBpenelitian a. Observasi pada guru

Salah satu bentuk instrumen observasi adalah observasi anekdoktal. Observasi terhadap guru meliputi kegiatan pra pembelajaran (melakukan apersepsi dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai), kegiatan ini (penguasaan materi pelajaran, pemanfaatan media / sumber belajar, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa), dan kegiatan penutup (melakukan refleksi, rangkuman, tindak lanjut setelah pembelajaran).

b. Observasi pada siswa

Observasi anekdot terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik. Masing-masing


(49)

individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati pada saat pembelajaran (siswa siap mengikuti proses pembelajaran), kegiatan inti (siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa menanggapi pembahasan pembelajaran, siswa mencatat hal-hal penting), kegiatan penutup (siswa mengerjakan tugas dengan baik, secara pribadi maupun dalam kelompok).

c. Observasi pada kelas

Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, observasi demikian dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas.

2. ObservasiBdanBMonitoring

Observasi dan monitoring dilakukan bersama ketika pembelajaran (pelaksanaan tindakan) berlangsung. Pengamatan ini tidak dilakukan oleh peneliti sendiri yang bertindak sebagai guru tetapi bekerja sama dengan guru bidang studi IPS yang berperan sebagai observer / pengamat yang bertugas mengamati keaktifan siswa dalam kerjasama dalam kelompok dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.


(50)

Data hasil observasi berupa data kuantitatif yang berupa penguasaan materi (nilai post test) dan tanggapan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan penelitian tindakan kelas. Karena dengan adanya suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapatkan suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Data yang diperoleh dari hasil observasi, selanjutnya didiskusikan antara guru bidang studi dengan peneliti untuk mengetahui :

a. Apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana. b. Kemajuan apa yang dicapai siswa, terutama dalam hal peningkatan

motivasi, keaktifan dan hasil belajar siswa.

Jika setelah refleksi terdapat masalah, dilakukan tindakan lanjutan yang meliputi perencanaan, tindakan dan observasi, sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tercapainya hasil yang optimal.

4. EvaluasiB

Setelah ketiga tahap tersebut dilaksanakan, tahap terakhir sebagai penentu hasil belajar maka dilakukan evaluasi. Tahap ini merupakan proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan diantara dialog awal, perencanaan tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan proses yang terkait secara sistematis dan berkesinambungan. Evaluasi ditujukan pada penemuan bukti adanya peningkatan hasil belajar IPS


(51)

Ekonomi siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011/2012.

D. InstrumenBPenelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri dari tes tertulis dan observasi.

1. TesBTertulis

Untuk mencari data hasil belajar siswa

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150).

2. Observasi

Untuk mencari data keaktifan siswa a. KeaktifanBSiswa

Lembar Observasi

No Nama

Siswa

Indikator Memperhatikan

dan mendengarkan

Membaca Materi

Kemampuan Menjawab Pertanyaan

Kerjasama Dengan Pasangannya

Jumlah Skor


(52)

Lembar observasi digunakan sebagai lembar penilaian aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang proses pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan.

b. MotivasiBBelajar

Tabel 3.1. Motivasi Belajar Operasional Variabel

Variabel Aspek Indikator Nomor Butir

Motivasi belajar

Motivasi Intrinsik

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

Positif Negatif

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Motivasi Ekstrinsik

4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

E. TeknikBPengumpulanBData

Pada penelitian ini data diperoleh melalui beberapa cara yaitu :

1. Tes tertulis untuk mencari data hasil belajar siswa

2. Observasi, digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa (Aktivitas


(53)

dilakukan dengan pengamatan langsung di kelas mengenai kondisi siswa. Hasil observasi dicatat pada lembar yang berupa :

a. Sistem penilaian aktivitas siswa

No Nama Siswa Indikator Memperhatikan dan mendengarkan Membaca Materi Kemampuan Menjawab Pertanyaan Kerjasama Dengan Pasangannya Jumlah Skor

b. Sistem penilaian motivasi belajar siswa

Tabel 3.2. Operasional Variabel

Variabel Aspek Indikator Nomor Butir

Motivasi belajar

Motivasi Intrinsik

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

Positif Negatif

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Motivasi Ekstrinsik

4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif


(54)

3. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (kognitif) yang dilakukan setelah tindakan dengan model pembelajaran Make-A Match. Tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda dan uraian yang harus diselesaikan siswa pada waktu yang telah ditentukan. Pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan pada tiap akhir siklus dengan instrumen yang sudah di uji cobakan dan dianalisis, kemudian penskoran selanjutnya skor diubah menjadi nilai.

F. IndikatorBKeberhasilan

Tabel 3.3. Indikator Keberhasilan

Indikator Keberhasilan

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II Instrumen

Keaktifan siswa

Siswa tertarik dan antusias pada materi pembelajaran

10 20 24 Lembar

pengamatan Jumlah siswa yang bertanya

pada guru

6 15 20 Lembar

pengamatan Jumlah siswa yang

menjawab pertanyaan guru dengan tepat

12 20 24

Lembar pengamatan

Jumlah siswa yang pasif dalam kegiatan

pembelajaran

22 15 4

Lembar pengamatan

Jumlah siswa mengganggu

teman lain 6 4 2

Lembar pengamatan Siswa mondar mandir di

kelas

4 3 2 Lembar

pengamatan


(55)

mengantuk dan melamun saat pembelajaran

pengamatan

Hasil belajar

Jumlah siswa yang tuntas (siswa dikatakan tuntas jika mendapat nilai ≥ 67)

7 20 24

Tes tertulis

Data kondisi awal tentang keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti. Sedangkan data kondisi awal tentang hasil belajar diperoleh dari hasil pra siklus.

Untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan indicator sebagai berikut : 1. Pada akhir siklus, untuk hasil belajar kognitif siswa mencapai

ketuntasan belajar klasikal sebesar ≥ 75%, untuk aktifitas siswa sebesar ≥ 75% dan motivasi belajar siswa ≥ 75% pada pokok bahasan pelaku-pelaku ekonomi pada system perekonomian Indonesia.

2. Setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode Make-A Macth hasil belajar siswa pada pokok bahasan pelaku-pelaku ekonomi pada sistem perekonomian Indonesia meningkat.


(56)

GAMBARANBUMUM

A. SejarahBBerdirinyaBSMPBMuhammadiyahBMungkid

SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang berdiri pada tanggal 1 Januari 1963. Pada tahun 1957 sekolah ini bernama SMI (Sekolah Menengah Islam). Letaknya yang strategis dan nyaman membuat kegiatan belajar mengajar siswa dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini berjalan dengan baik, pendirinya RH. Habibullah.

Kondisi fisik SMP Muhammadiyah Mungkid cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. SMP Muhammadiyah Mungkid memiliki luas tanah 2.320 m2 terbagi menjadi beberapa bangunan dan

masing-masing gedung mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Sarana dan prasarana fisik sekolah tersebut meliputi ruang Kepala Sekolah, ruang Tata Usaha, ruang BK, ruang guru, ruang kelas, perpustakaan, ruang laboratorium komputer, laboratorium IPA, mushola, ruang tunggu, tempat parkir, ruang UKS, ruang koperasi, ruang BP, kamar mandi, kantin, ruang OSIS, ruang alat olahraga dan gudang.

Pada waktu kegiatan belajar mengajar olahraga atau pendidikan jasmani dan kesehatan dilakukan di lapangan olahraga yang berada di dekat sekolah.

1. PenggunaanBGedungBSekolah

Gedung sekolah SMP Muhammadiyah Mungkid yang terletak di Pemandian II Blabak Mungkid, kecamatan Mungkid, kabupaten Magelang hanya digunakan oleh segenap warga SMP Muhammadiyah Mungkid


(57)

sebagai sarana belajar mengajar, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan tambahan lain.

Adapun jadwal efektif pembelajaran di sekolah ini berlangsung dari hari senin sampai Sabtu. Hari Senin sampai Kamis pembelajaran berlangsung dari jam 07.00 – 13.10 WIB, hari Jum’at mulai jam 07.00 – 10.40 WIB, sementara untuk hari Sabtu pembelajaran dimulai jam 07.00 – 12.10 WIB.

Untuk ekstrakurikuler, SMP Muhammadiyah Mungkid memiliki beberapa kegiatan yang dapat menyalurkan bakat untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi diri perserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut yaitu HW, olahraga meliputi voli, sepakbola, tapak suci.

SMP Muhammadiyah Mungkid milik yayasan Muhammadiyah Majelis Dikdasmen Cabang Mungkid, beralamat Jl. Magelang Yogyakarta Km 11 Babrik Mungkid Magelang. Status terakreditasi A, status tanah yaitu tanah wakaf.

2. KeadaanBGuruBdanBSiswa

a. Guru

Guru SMP Muhammadiyah Mungkid berjumlah 30 yang terdiri atas 14 laki-laki dan 16 guru perempuan.

b. Siswa

Siswa disampaikan berjumlah 382 siswa 206 siswa laki-laki dan 176 siswa perempuan.


(58)

Visi dan misi sekolah SMP Muhammadiyah Mungkid sebagai berikut :

VisiB:

Cerdas, beriman, dan siap berkompetisi Indikator

1. Unggul dalam perolehan NEM 2. Unggul dalam lomba olahraga 3. Unggul dalam kedisiplinan 4. Unggul dalam kepedulian sosial 5. Unggul dalam aktifitas keagamaan MisiB:

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sesuai dengan

waktu yang tersedia sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal.

2. Mengembangkan bakat seni dan ketrampilan kepada siswa sehingga setelah keluar dari SMP Muhammadiyah Mungkid sudah memiliki kemampuan dalam bidang seni dan dapat dikembangkan secara optimal.

3. Menanamkan kedisiplinan pada siswa sehingga siswa patuh terhadap peraturan yang disepakati siswa dan sekolah sehingga siswa tidak melanggar peraturan.

4. Memiliki rasa sosial terhadap masyarakat tertanam jiwa sosial terhadap

lingkungan masyarakat dimana berada.

5. Menciptakan suasana islami di lingkungan sekolah siswa dapat


(59)

kehidupan islami misalnya cara makan, minum, berbicara, berpakaian dan sebagainya.

C. SistemBPendidikanBSMPBMuhammadiyahBMungkidBMagelang

Tujuan pendidikan dan tingkat satuan pendidikan di SMP Muhammadiyah Mungkid Kab. Magelang mengacu pada tujuan pendidikan yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan aklak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kemampaunnya, konsekuensi dari tujuan tersebut adalah harus memberi dan bekal keilmuan untuk studi lebih lanjut dan mempersiapkan lulusan yang handal.

D. KurikulumBSMPBMuhammadiyahBMungkidBKabupatenBMagelang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum dimaksudkan untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar dan membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap dan terampil sesuai dengan tuntutan kurikulum.

SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang saat ini sudah menggunakan Kurikulum 2006 atau disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan pengembangan Kurikulum 2004 (KBK). Hal-hal yang berkaitan dengan KTSP adalah :

1. Struktur Program sesuai dengan Standar Isi, yang meliputi : a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.


(60)

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan f. Kelompok mata pelajaran muatan lokal

g. Pengembangan diri 2. Standar Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam satu kompetensi dasar berkisar 0-10%. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator 75%.

3. Standar Kelulusan

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

c. Lulus ujian sekolah

d. Lulus ujian nasional, dengan kriteria :

1) Nilai ujian nasional untuk 4 mata pelajaran minimum 4,25 2) Rata-rata ujian nasional 5,50


(61)

Gambar 4.1. Susunan Organisasi SMP Muhammadiyah Mungkid Ketua Komite Sekolah

Kholid Santoso

Kepala Sekolah H. Ahmad Sudjati,S.Pd.I

Bendahara B O S Hj. Siti Munawaroh

Kepala Tata Usaha H. Kabul Sumedi

Waka Ur. Kurikulum Masrur,S.Pd Waka Ur. Kesiswaan

Ibnu Mundir

Waka Ur. Keagamaan Roja’I AKbar M,S.PdI

Waka Ur. Sarpras Helmi Redi Dayana,S.Pd Waka Ur. Humas

Siswarsono,S.Pd

Guru B P Wali Kelas


(62)

TugasBkepalaBSekolah,BGuru,BdanBKaryawan KepalaBSekolah

Nama : H. Ahmad Sidjati,S.Pd.I

NIP : 130193460 / 19530504 197903 . 005

NBM : 710 452

Kepala Sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dengan perincian sebagai berikut :

1. Mengatur proses belajar mengajar

a. Program tahunan, semesteran, berdasarkan kalender pendidikan b. Jadwal pendidikan pertahun, persemester termasuk penetapan jenis

mata pelajaran / bidang pengembangan / bidang studi / bidang pengajaran / keterampilan, dan pembagian tugas guru.

c. Program satuan pelajaran (teori dan praktek) berdasarkan buku kurikulum

d. Pelaksanaan jadwal satuan pelajaran (teori dan praktek) menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan.

e. Pelaksanaan ulangan / tes / hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas dan EBTA Ujian AKhir Sekolah

f. Penyusunan norma penilaian

g. Penetapan aturan kenaikan kelas, berdasarkan petunjuk yang ada h. Laporan kemajuan hasil belajar murid / siswa


(63)

i. Penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar. 2. Mengatur administrasi kantor

3. Mengatur administrasi murid / siswa 4. Mengatur administrasi personalia 5. Mengatur administrasi perlengkapan 6. Mengatur administrasi keuangan 7. Mengatur administrasi perpustakaan 8. Mengatur pembinaan kemuridan

9. Mengatur hubungan dengan masyarakat Jadwal Kerja Kepala Sekolah :

Dalam kegiatan Kepala Sekolah dapat mencapai sasaran secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja Kepala Sekolah yang meliputi kegiatan-kegiatan rutin harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan.

1. Kegiatan Harian

a. Memeriksa daftar hadir guru, tenaga teknis kependidikan, dan tenaga tata usaha.

b. Mengatur dan memeriksa kegiatan 5 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, dan Kekeluargaan) di sekolah.

c. Memeriksa program persiapan mengajar guru dan persiapan lainnya yang menunjang proses belajar mengajar.

d. Menyelesaikan surat-surat, menerima tamu dan menyelenggarakan pekerjaan kantor lainnya.


(64)

e. Mengatasi hambatan-hambatan terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar.

f. Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

g. Memeriksa segala sesuatu menjelang sekolah itu selesai 2. Kegiatan Mingguan

a. Upacara bendera pada hari Senin dan hari-hari besar lainnya. b. Senam kesegaran jasmani pada hari yang ditetapkan

c. Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat.

d. Mengadakan rapat mingguan berjenjang (hari Sabtu) guna membahas jalannya pelajaran dan kasus yang belum terselesaikan untuk menjadi bahan rencana kegiatan minggu berikutnya.

e. Memeriksa keuangan sekolah antara lain biaya ritun dari IDP. f. Mengatur penyediaan keperluan perlengkapan kantor / sekolah g. Mengadakan supervisi kelas secara teratur dan terprogram. 3. Kegiatan Bulanan

a. Pada awal bulan dilakukan kegiatan antara lain :

Melaksanakan penyelesaian kegiatan setoran IDP, gaji pegawai / guru laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan kantor / sekolah dan rencana belanja bulanan, antara lain :

1. Buku Kelas

2. Daftar Hadir Guru Karyawan Tata Usaha 3. Kumpulan bahan evaluasi berikut analisanya 4. Kumpulan bahan evaluasi berikut analisanya


(65)

5. Kumpulan program persiapan mengajar 6. Program perbaikan dan pengayaan 7. Buku catatan pelaksanaan BP / BK.

Memberi petunjuk catatan kepada guru tentang siswa yang perlu diperhatikan, kasus yang perlu diketahui, dalam rangka pembinaan kegiatan siswa.

b. Pada akhir bulan dilakukan kegiatan antara lain : 1. Penutupan buku kegiatan dan keuangan 2. Pertanggung-jawaban keuangan

3. Evaluasi terhadap kegiatan sekolah persediaan dan penggunaan alat dan bahan praktek.

4. Kegiatan Semester

Setiap semester dilaksanakan kegiatan antara lain sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan perbaikan sarana sekolah (alat kantor, alat praktek, gedung, pagar sekolah, dan lainnya sejauh diperlukan)

b. Menyelenggarakan pengisian daftar induk siswa / buku induk siswa c. Menyelenggarakan persiapan evaluasi / semesteran

d. Menyelenggarakan evaluasi kegiatan BP/BK, OSIS, IRM, UKS, dan Ekstra Kurikuler.

e. Menyelenggarakan semesteran termasuk kegiatan :

1. Kumpulan nilai dasar / standar ketuntasan batas minimal (SKBM) 2. Ketetapan nilai raport


(66)

4. Pengisian nilai semesteran 5. Pembagian raport

6. Pemberitahuan pemanggilan orang tua, sejauh diperlukan untuk berkonsultasi.

5. Kegiatan Tahunan

Setiap tahun pelajaran dilaksanakan kegiatan tertentu dalam rangka penutupan tahun ajaran sekaligus melaksanakan kegiatan persiapan untuk tahun ajaran yang akan datang antara lain sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan penutupan buku inventaris dan keuangan

b. Menyelenggarakan UAS & UANAS, penulisan ijazah, pengumuman ujian

c. Menyelenggarakan persiapan kenaikan kelas / tingkat yang meliputi : 1. Pengisian daftar nilai (leger)

2. Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru 3. Pengisian raport dan nilai UAS / UANAS.

4. Rapat akhir tahun ajaran, kenaikan kelas, pembagian raport, penyerahan STTB, dan pelepasan kelulusan.

5. Menyelenggarakan penyusunan rencana, kegiatan belajar mengajar tahun ajaran yang bersangkutan.

6. Menyelenggarakan penyusunan rencana keuangan tahun yang akan datang, tiga bulan sebelumnya.

7. Menyelenggarakan penyusunan rencana perbaikan dan pemeliharaan sekolah dan alat bantu pendidikan.


(67)

8. Membuat laporan akhir tahun pelajaran kepada penyelenggara sekolah

9. Melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru yang meliputi : a. Penyiapan formulir dan pengumuman penerimaan siswa baru b. Pembentukan panitia penerimaan dan pendaftaran siswa baru c. Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran 6. Kegiatan Akhir Tahun Ajaran

Setiap akhir tahun ajaran dilaksanakan kegiatan dalam rangka penutupan tahun pelajaran sekaligus persiapan menghadapi tahun pelajaran berikutnya, antara lain :

a. Menyelenggarakan penutupan buku inventaris dan keuangan b. Pembagian tugas mengajar

c. Program persiapan mengajar

d. Kebutuhan buku teks pelajaran, buku pegangan guru dan referensi e. Kelengkapan alat pelajaran dan bahan pelajaran

f. Rapat guru

g. Pelaksanaan masa orientasi siswa

h. Rapat komite untuk penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

1. Guru

Tugas guru di SMP Muhammadiyah Mungkid adalah guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Selain tugas pokok guru juga


(68)

mempunyai tugas tambahan yaitu membantu kepala sekolah di bidang program-program pengajaran melakukan kegiatan :

a. Penyusunan jadwal kegiatan sekolah b. Penyusunan pembagian tugas guru c. Penyusunan jadwal pelajaran d. Penyusunan jadwal evaluasi belajar

e. Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala

Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di bidang kesiswaan melakukan kegiatan :

1) Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS

2) Pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah

3) Pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS 4) Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah sebagai wali kelas, melakukan kegiatan :

1) Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan / bulanan 2) Pengisian daftar nilai siswa

3) Pendataan alamat siswa dan orang tua / wali murid

4) Pembuatan catatan khusus tentang siswa yang bermasalah 5) Pencatatan mutasi siswa


(69)

Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di bidang bimbingan dan penyuluhan, melakukan kegiatan :

1) Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang meliputi : waktu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan peralatan dan biaya, teknik pengolahan data hasil bimbingan dan penyuluhan.

2) Koordinasi dengan wali kelas, guna penanggung jawab bidang pembinaan kesiswaan dan orang tua / wali murid.

3) Penyusunan dan pelaksanaan program kerja 4) Evaluasi pelaksanaan BP

5) Penyusunan statistic hasil evaluasi BP 6) Pemberian saran kepada siswa.

Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di bidang perpustakaan sekolah, melakukan kegiatan :

1) Perencanaan pengadaan buku / bahan pustaka 2) Pengurusan pelayanan perpustakaan

3) Perencanaan pengembangan perpustakaan 4) Pemeliharaan dan perbaikan buku

5) Penyusunan laporan bulanan.

2. Karyawan

Karyawan SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang sebanyak 8 orang terdiri dari 3 orang karyawan tetap (PNS), dan 5 orang karyawan tidak tetap. Tugas pokok pegawai / karyawan :


(70)

Nama : H. Kabul Sumedi

Fungsi dan Tugas :

Kepala Tata Usaha Sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam hal :

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah 2. Pengelolaan keuangan sekolah

3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

6. Penyusunan dan penyajian data atau statistik sekolah

7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan 7K (Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kerapian, Keamanan, Kerindangan, dan kekeluargaan)

8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala

a) Mengkoordinir tugas-tugas ketatausahaan b) Mencatat mutasi siswa

c) Mengkoordinir pengadaan naskah d) Mencatat daftar ulang siswa baru e) Memegang struktur organisasi f) Menyimpan persayaratan siswa baru g) Memegang surat ijin guru / karyawan


(71)

h) Memegang urusan kepegawaian

i) Memegang daftar hadir guru / karyawan j) Membuat laporan bulanan

k) Membuat laporan setiap semester l) Menyusun program kerja TU dan Staf m) Menyusun rincian tugas TU dan Staf n) Mengontrol ketercapaian target

o) Membina dan mengembangkan karier pegawai p) Mengonsep surat dinas

q) Menyusun dan menyajikan data / statistic sekolah r) Mengkoordinir pelaksanaan 7K

s) Memecahkan masalah-masalah keadministrasian dan menyusun kegiatan ke-TU-an secara berkala

b. TataBLaksanaBIB(BendaharaBSekolah)

Nama : Hj. Siti Munawaroh

Tugas :

1. Mengelola uang Negara (BOS)

2. Menerima, menyimpan, mengeluarkan dan membuat SP3 atas uang negara tersebut

3. Membuat laporan SP tiap tiga bulan sekali (triwulan) pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

a) Membuat Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS) b) Memegang Keuangan Sekolah


(72)

c) Memegang setoran keuangan

d) Membukukan pemasukan dan pengeluaran uang sekolah secara rutin, tertib, dan teratur

e) Membuat catatan logistik (uang / barang)

f) Membuat laporan keuangan masuk dan keluar kepada kepala sekolah dan PDM Majlis dikdasmen Kabupaten Magelang

g) Melaksanakan pembayaran antara lain : 1. Honorarium Guru dan Karyawan 2. Konsumsi bulanan dan rapat sekolah

3. Koran, majalah, listrik, telepon, PDAM, dll.

h) Pengadaan surat-surat atau nota menyangkut keuangan sekolah

i) Mengerjakan pembukaan IDP (Iuran Dana Pendidikan), DKS (Dana Kegiatan Sekolah), SOS (Sumbnagan Operasional Sekolah).

j) Membuat laporan-laporan SPJ, Gaji Honor, etc, memungut dan menyetarakan pajak.

k) Mengarsipkan daftar gaji rapel.

c. PembantuBPelaksanaBIB(BPekerjaBLayananB)

Nama : Fahruroji

Tugas :

1. Melayani kebutuhan guru dan karyawan

2. Membuka dan menutup pintu ruang kelas, dan pintu gerbang sekolah 3. Mengatur dan membersihkan halaman, selokan depan dan belakang 4. Mengatur dan mengawasi keamanan sepeda guru, karyawan, dan siswa


(73)

5. Memperbaiki kerusakan kecil yang terjadi pada gedung sekolah 6. Menyiapkan minuman untuk guru / karyawan

7. Membeli peralatan kecil yang diperlukan sekolah secara insidental (kapur, penghapus, sapu, sulak, gula pasir, teh, ges, minyak tanah, dll) 8. Membersihkan kamar kecil / toilet siswa

9. Membersihkan kaca jendela

10. Mengantar surat-surat ke instansi lain 11. Menjaga keamanan kekayaan sekolah 12. Melayani kebutuhan guru dan karyawan

13. Menyiapkan minuman pagi untuk guru / karyawan

14. Mengatur dan membersihkan halaman, taman, selokan depan dan belakang

15. Menjaga dan mengawasi keamanan sepeda guru, karyawan, dan siswa 16. Memperbaiki kerusakan kecil yang terjadi pada gedung sekolah 17. Menyiapkan minuman / makanan untuk kegiatan ekstra

18. Membeli peralatan kecil yang diperlukan sekolah secara insidental (kapur, penghapus, sapu, sulak, gula pasir, teh, ges, minyak tanah, dll) 19. Membersihkan kamar kecil / toilet siswa

20. Membersihkan kaca jendela 21. Lain-lain.


(74)

F. Sumber B Daya B Manusia B SMP B Muhammadiyah B Mungkid B KabupatenB Magelang

Sumber daya manusia yang ada, meliputi : kepala sekolah, para guru, dan karyawan yang bekerja untuk SMP Muhammadiyah Mungkid. Jumlah sumber daya yang ada sebanyak 32 orang terdiri dari guru dan karyawan dengan rincian, sebagai berikut :

1. Guru Tetap PNS : 8 orang

2. Guru tetap Yayasan : 3 orang

3. Guru Tidak Tetap : 19 orang

4. Karyawan / pegawai Tetap : - orang

5. Karyawan / Pegawai Tidak Tetap: 12 orang

G. RekapitulasiBSiswaBSMPBMuhammadiyahBMungkidBKabupatenBMagelang

Siswa SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang, rekapitulasi data siswa meliputi jumlah siswa tiap kelas berdasarkan jenis kelamin, dan setiap kelas berjumlah 32 anak, dan jumlah kelas ada 12 kelas. Jadi jumlah siswa SMP Muhammadiyah Mungkid ada 382.

H. KondisiBFisikBdanBLingkunganBSekolahBSMPBMuhammadiyahBMungkidB

KabupatenBMagelang

SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang yang terdiri dari 12 kelas, yaitu kelas 7A, kelas 7B, kelas 7C, kelas 7D, kelas 8A, kelas 8B, kelas 8C, kelas 8D, dan kelas 9A, 9B, 9C, dan 9D. Dan gedung perpustakaan, gedung laboratorium IPA, gedung laboratorium TIK, mushola, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TV dan tersedia : tempat parkir sepeda guru dan


(75)

siswa, rumah penjaga, dan 1 kantin. Gedung SMP Muhammadiyah Mungkid

Kabupaten Magelang berdiri di atas tanah seluas 2320 m2. Ini dipergunakan

untuk bangunan ruang kelas.

SMP Muhammadiyah Mungkid terletak di Desa Mungkid tepatnya di jalan Pemandian II Blabak Mungkid Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.

I. FasilitasBPendidikan

Fasilitas belajar yang ada di SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang, antara lain :

1. Papan tulis yang tersedia cukup memadai untuk digunakan dalam proses belajar mengajar dan terletak ditengah-tengah dinding depan kelas.

2. Meja dan kursi belajar

Kondisi meja dan kursi belajara siswa sudah agak lama, meskipun begitu tetap masih bisa digunakan untuk belajar. Tetapi kesadaran para siswa dalam menjaga fasilitas ini kurang baik terlihat banyak meja-meja yang bercoret-coret hal-hal yang tidak sepantasnya.

3. Sumber belajar

Sumber belajar yang ada di sekolah ini, meliputi :

a. Kurikulum yang mengikuti perkembangan zaman, perpustakaan, buku paket, dan buku-buku lain yang relevan.

b. Terdapat 2 laboratorium, yaitu laboratorium komputer dan laboratorium untuk IPA.


(76)

Di SMP Muhammadiyah Mungkid terdapat media penunjang kegiatan pembelajaran, antara lain :

1) Komputer : 20 Buah

2) Laptop : 2 buah

3) LCD : 1 buah

4) Radio/tape recorder : 2 buah

5) Kamera digital : 2 buah

6) Televisi : 3 buah

J. DewanBSekolahB/BKomiteBSekolah

Komite Sekolah yaitu beranggotakan masyarakat yang peduli akan peningkatan mutu pendidikan, terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman, dan usia merupakan wadah untuk merumuskan seluruh kebijakan pelaksanaan PSB pada SMP Muhammadiyah Mungkid, maka tanggung jawabnya antara lain :

1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan pelaksanaan PSB, mulai dari perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi / penilaian.

2. Ikut memikirkan bagaimana sekolah, misal : perkembangan gedung sekolah, perkembangan untuk tempat sepeda bapak ibu guru, dan tempat sepeda untuk siswa, serta perkembangan kamar kecil untuk para siswa.


(1)

DAFTARBHADIR

Mata Pelajaran

: IPS EKONOMI

Kelas / Semester

: VIII A / 2

NO. NAMA 10 April 2012Siklus I 29 Mei 2012Siklus II Keterangan 1. Anang Pradipta

2. Bayu Gagat Rahino 3. Eris Wahyu Jatmiko 4. Maryanto

5. Maufhada Algania 6. Mega Ayu Lestari

7. Muhammad Nanang Nur Fauzi 8. Muhammad Yusril Saputra 9. Murdiningsih

10. Ninik Mulyani 11. Novi Nurviani 12. Rini Astuti

13. Septiana Bayu Raditya 14. Siti Aminah

15. Umi Saroh 16. Umi Piji Lestari

17. Abdul Cholil Abid Ulwan 18. Agus Setiawan

19. Ahmad Rizqi Mahendra 20. Arinda Fauzizah Azizah 21. Herman Agustio 22. Heriyawan Yuliansah 23. Aji Prabowo

24. Ahmad Nurcahyono 25. Nadia Dwi Cahyani 26. Venita Aisyiah 27. Arif Ramadhan 28. Agus Purnama

29. Akhmad Suryo Wibowo 30. Nita Kristiani

31. Riza Arif Gunawan 32. Ardi Nur Ikhsan 33. Arif Nurhidayat 34. Intan Dina Nugraheni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

KEGIATANBMAKE-ABMATCH

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

HASILBMAKE-ABMATCH

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

KEGIATANBAKHIRBSIKLUSB(MENGERJAKANBSOAL)

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII MTS Muhammadiyah Waru Ta

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII MTS Muhammadiyah Waru Tah

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS 1X C SMP NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010

0 1 17

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MACTH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII A SMP Penerapan Strategi Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII A Di SMP Ta’mirul Islam Surakarta Tahun

0 1 17

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL ... 1 SM

0 0 8

Penerapan model pembelajaran komperatif metode Make-a Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang - USD Repository

0 0 155