Peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas III SD N Bango semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
SEDERHANA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III
SD N BANGO SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Catarina Eka Budi Astuti
NIM : 081134199


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
SEDERHANA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III
SD N BANGO SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Catarina Eka Budi Astuti
NIM : 081134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tuaku
Robertus Belarminus Suharno dan Veronika Ngatinem
Adikku
Paulus Dwi Feriyanto
Calon Suamiku
Benedictus Magut Saryanto

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO

Jangan biarkan setiap orang yang datang pada Anda,
pergi tanpa merasa lebih baik dan lebih bahagia. Jadikan
hidup Anda sebagai ungkapan kebaikan Tuhan.

(Bunda Teresa)

Hidup kita diawali dengan huruf B yaitu BIRTH, dan
diakhiri dengan huruf D yaitu DEATH. Antara huruf
B dan D terdapat huruf C yaitu CHOICE. Hidup kita
ini pilihan, ketika Anda memilih satu hal maka Anda
harus siap kehilangan hal lainnya. (NN)

Ing ngarsa sung TULADHA.
Ing madya mangun KARSA.
Tut wuri HANDAYANI.
(Ki Hajar Dewantara)


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 November 2012
Penulis

Catarina Eka Budi Astuti

vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa

: CATARINA EKA BUDI ASTUTI
: 081134199

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:


PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
SEDERHANA
DENGAN
PENDEKATAN
CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III
SD N BANGO SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 12 November 2012
Yang menyatakan


Catarina Eka Budi Astuti

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Astuti, Catarina Eka Budi. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Karngan
Sederhana dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada
Siswa Kelas III SD N Bango Semester 2 Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi
S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Contextual
Teaching and Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan

sederhana pada siswa kelas III SD N Bango semester 2 tahun ajar 2010/2011. Hal
ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi dasar
Menulis Karangan Sederhana terlihat pada kondisi awal sebesar 6 dari 16 siswa
yang mencapai nilai KKM (71). Penelitian ini dilakukan pada 16 siswa di SD N
Bango pada tanggal 21 Mei 2011 – 07 Juni 2011. Penelitian ini termasuk
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 (dua) siklus. Tiap siklus
dilaksanakan dalam 2 (dua) kali pertemuan. Pengumpulan data diperoleh dengan
menggunakan produk untuk mengetahui jumlah siswa yang mencapai nilai KKM.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan
Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis karangan sederhana. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan
jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (71). Jumlah siswa yang mencapai nilai
KKM sebelum tindakan adalah 37,50%. Pada siklus I jumlah siswa yang
mencapai nilai KKM meningkat menjadi 62,50%, lalu pada siklus 2 menjadi
81,25%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Contextual
Teaching and Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan
sederhana pada siswa kelas III SD Bango semester 2 tahun ajaran 2010/2011.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, terdapat saran yang
dapat menjadi bahan pertimbangan guru untuk kemajuan belajar siswa khususnya
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hendaknya guru dapat lebih kreatif

dalam menggunakan pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran khususnya
pendekatan Contextual Teaching and Learning karena pendekatan ini akan
menuntut guru untuk mampu menggunakan hal-hal yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari siswa dalam mengaitkan materi yang dipelajari sehingga siswa akan
belajar berpikir kritis dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Pendekatan Contextual Teaching and Learning, Kemampuan
Menulis Karangan Sederhana

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Astuti, Catarina Eka Budi. 2012. The Improvement of Simple Text Writing Ability
using Contextual Teaching and Learning Approach for the second semester
of the third grade students in SD N Bango Year 2010/2011. Bachelor
Degree Thesis. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.
This research aims at identifying whether Contextual Teaching and
Learning Approach can improve the simple text writing ability of the second
semester of third grade students in SD N Bango Year 2010/2011. The background
of this research is based on the low achievement of the basic competence of
Simple Text Writing which is shown by the initial condition with 6 students out of
16 who achieved the minimum criteria of 71. This research was conducted to 16
students in SD N Bango on May 21- June 7 in 2011. This research included
Classroom Action Research which was conducted in 2 (two) cycles. Every cycle
was conducted in 2 (two) meetings. The data gathering was obtained by using the
products to identify the number of the students who achieved the minimum
criteria.
The result of the research conducted showed that Contextual Teaching and
Learning Approach could improve the students’ ability in writing simple text. It
could be observed from the increasing of the number of the students who could
achieve the minimum criteria of 71. The number of the students who could achieve
the minimum criteria before the action research was 37, 50%. In the first cycle,
the number of the students increased to be 62, 50%, and in the second cycle it
turned to be 81, 25%. Therefore, it can be concluded that Contextual Teaching
and Learning Approach can improve the simple text writing ability of the second
semester of third grade students in SD N Bango Year 2010/2011.
Based on the result obtained in this research, there are some suggestions
that can be considered for teachers to improve the students’ achievement,
especially in Bahasa Indonesia lesson. Teachers should be more creative in
applying approaches in learning process, especially Contextual Teaching and
Learning Approach, because this approach requires teachers to relate daily life
practices with the materials being taught so that students will think critically and
creatively in daily life activities.
Keywords: Contextual Teaching and Learning Approach, Simple Text Writing
Ability

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Sederhana dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Siswa
Kelas III SD N Bango Semester 2 Tahun Ajaran 2010/2011” ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
sesuai dengan program studi yang ditempuh.
Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan FKIP.
2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J, S.S, BST, M.A. selaku Ketua Program
Studi PGSD USD.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku pembimbing I, terimakasih atas bimbingan,
waktu, dan perhatian yang telah diberikan.
4. Galih Kusumo, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing II, terimakasih atas
bimbingan, waktu, dan perhatian yang telah diberikan.
5. Drs. YB. Adimassana, M.A selaku dosen penguji, terima kasih atas waktu dan
kesediaannya.
6. Keluarga besar SD N Bango yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7. Orang-orang (kawan, sahabat, teman kerja, saudara) di sekitarku yang selalu
memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
bermanfaat membangun untuk kemajuan skripsi ini. Akhirnya penulis
mengucapkan selamat membaca skripsi ini, semoga bermanfaat bagi kita
semua.

Yogyakarta, 12 November 2012
Penulis

Catarina Eka Budi Astuti

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………….………..

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………….....……….

ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….....……....

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………….....…….

iv

HALAMAN MOTTO ……………………………………………..…….

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………...…..….

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ………

vii

ABSTRAK ……………………………………………………………...

viii

ABSTRACT ………………………………………………………….....

ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………….....

x

DAFTAR ISI …………………………………………………………....

xii

DAFTAR BAGAN ………………………………………………….......

xv

DAFTAR DIAGRAM …………………………………………………..

xvi

DAFTAR TABEL …………………………………………………….....

xvii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

xviii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..…………………………………... 1
B. Batasan Masalah ....................................................................

3

C. Rumusan Masalah …………………………………………..

3

D. Pemecahan Masalah ...............................................................

3

E. Batasan Pengertian .................................................................

4

F. Tujuan Penelitian …………………………………………....

4

G. Manfaat Penelitian ………………………………………..

4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan ……………...……………...

6

B. Kemampuan Menulis Karangan Sederhana ...........................

8

1. Pengertian Kemampuan .....................................................

8

xi i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Pengertian Menulis .............................................................

8

3. Karangan Sederhana ...........................................................

9

4. Penilaian Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan
Gambar ..............................................................................

10

C. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ..…………...

11

1. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning ... 11
2. Tahap Pendekatan Contextual Teaching and Learning ..... 15
3. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Contextual
Teaching and Learning .......…………………………...... 15
D. Kerangka Berpikir ...................................................................

17

E. Hipotesis Tindakan .................................................................

17

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………...………..…....

18

B. Desain Penelitian ………………………………………..…..

18

C. Waktu Penelitian ………………………………………..….

19

D. Tempat Penelitian ..............................................................….

20

E. Subyek Penelitian....................................................................... 20
F. Obyek Penelitian ........................................................................ 20
G. Rencana Tindakan ..................................................................... 21
1. Siklus I ................................................................................ 21
2. Siklus II ............................................................................. 24
H. Analisis Data ............................................................................ 27
I. Variabel Penelitian ...................................................................

27

J. Instrumen Penelitian ................................................................

28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian …………………………… 38
1. Siklus I …………………………………………………...

39

2. Siklus 2 ………………………………………….……….

44

B. Hasil Penelitian ............................…...…………………….… 48
1. Hasil Kemampuan Menulis Karangan Sederhana siklus 1 ... 49
2. Hasil Kemampuan Menulis Karangan Sederhana siklus 2 ... 50
xi i i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Pembahasan ................................................................................ 52
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 54
B. Saran ………………………………………………………… 54
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

xi v

56

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1. Model Penelitian Taggart dan Kemmis..............………….....

xv

18

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 1.

Perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM
antara kondisi awal dan siklus 1 ...............................

Diagram 2.

49

Perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM
pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 ..................

xvi

50

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Contoh Rubrik Penilaian Menulis ........................................

10

Tabel 2. Target Keberhasilan .............................................................

19

Tabel 3. Jadwal Penelitian .................................................................

20

Tabel 4. Kriteria Penskoran Siklus I pertemuan 1 ............................

28

Tabel 5. Penskoran Demokratis Siklus I ............................................

30

Tabel 6. Kriteria Penilaian Siklus I pertemuan 2 ...............................

31

Tabel 7. Kriteria Penilaian Siklus II pertemuan 1 ..............................

33

Tabel 8. Penskoran Demokratis Siklus II...........................................

35

Tabel 9. Kriteria Penilaian Siklus II pertemuan 2 ..............................

36

Tabel 10. Skor Kondisi Awal ...............................................................

75

Tabel 11. Patokan Acuan Penilaian pada Kondisi Awal ....................

76

Tabel 12. Perubahan Skor menjadi Nilai pada Kondisi Awal ...........

77

Tabel 13. Skor Penilaian Demokratis Siklus I Pertemuan 1 ..............

78

Tabel 14. Skor “Papan Cerita Bersama” ...................... .....................

79

Tabel 15. Skor “Papan Ceritaku”.............. ........................................

80

Tabel 16. Patokan Acuan Penilaian pada Siklus I..............................

81

Tabel 17. Perubahan Skor menjadi Nilai pada Siklus I......................

82

Tabel 18. Skor Penilaian Demokratis Siklus II Pertemuan 1..............

83

Tabel 19. Skor Saku “Cerita Kami” ................. .................................

84

Tabel 20. Skor “Cerita Bergambar” ...................... ............................

85

Tabel 21. Patokan Acuan Penilaian pada Siklus II.............. ..............

86

Tabel 22. Perubahan Skor menjadi Nilai pada Siklus II................. ...

87

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jaring-jaring Tema…...…………………………………...
57
Lampiran 2 Silabus……………………………………………………

58

Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 1 dan 2 …………………………

61

Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1 .....…......……………….........

64

Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 …......……………….............

67

Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1 ……………………………….

69

Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

70

Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 1 …………………………….

71

Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 2 …………………………… .

72

Lampiran 10 Gambar Tunggal ……………………………................

73

Lampiran 11 Gambar Seri

……………………….........................

74

Lampiran 12 Foto-foto Penelitian ............................…………………

88

Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian ..............…………………………...

90

Lampiran 14 Surat Keteranga Telah Penelitian ....................................

91

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan suatu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia
karena bagaimanapun juga tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang harus senantiasa selalu dapat berhubungan dengan orang lain. Komunikasi
tidak hanya melalui suara, komunikasi juga dapat dilakukan dengan bahasa yang
lainnya seperti bahasa isyarat bagi mereka yang tuna rungu ataupun bahasa tulis
misalnya dengan surat untuk berhubungan dengan orang lain dalam jarak dekat maupun
jauh. Namun, kenyataannya saat ini kemampuan seseorang untuk mengungkapkan
sesuatu melalui tulisan mulai menurun. Hal ini dapat dilihat mulai dari jarangnya
seseorang berhubungan dengan orang lain melalui surat melainkan hanya menggunakan
handpone dengan berkirim sms ataupun telepon, dan tidak banyak orang yang
menyukai menuliskan kisah hariannya melalui sebuah buku diary. Bahkan yang cukup
memprihatinkan adalah beberapa bulan terakhir ini terungkap bahwa seorang
mahasiswa S3 salah satu sekolah tinggi di Bandung dengan sengaja melakukan
penjiplakan (dalam Kedaulatan Rakyat, 23 April 2010). Seorang mahasiswa S3 saja
malas untuk mengungkapkan pikirannya dan lebih suka menjiplak karya orang lain,
apalagi bagi siswa Sekolah Dasar yang pada umumnya masih belum mempunyai
ketrampilan dalam bidang menulis yaitu untuk mengungkapkan kata-kata yang ada
dalam pikiran mereka.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada awal tahun 2011, pada pembelajaran
menulis khususnya kompetensi dasar “mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam karangan sederhana dan puisi”, siswa kelas III SD N Bango Imogiri
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Bantul sering mengalami kesulitan dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca
ataupun merangkai kata dalam satu kalimat maupun paragraf. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar siswa kelas III SD N Bango Imogiri yang berjumlah 16 siswa. Dari
keseluruhan jumlah siswa tersebut, hanya 6 siswa yang dapat mencapai KKM (71). Jika
dipersentasekan hanya sekitar 37,5% saja yang mampu memenuhi tuntutan KKM.
Faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III
SD N Bango Imogiri Bantul adalah siswa tidak dibiasakan menulis karangan baik itu
di sekolah maupun di rumah, siswa kurang tertarik saat guru memberikan penjelasan
karena materi yang diberikan pada siswa tidak dekat dengan lingkungan mereka
sehingga membosankan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memilih menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning yang diharapkan dapat meningkatkan kemapuan
menulis karangan sederhana pada siswa kelas III SD N Bango khususnya mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut Elin Rosalin (2008:78) pendekatan Contextual
Teaching and Learning merupakan salah satu pendekatan yang dapat membantu peserta
didik dalam mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata mereka
sehari-hari. Dengan pendekatan ini, kegiatan pembelajaran akan lebih nyata serta lebih
bermakna dan menyenangkan. Demikian pula dalam pembelajaran menulis karangan
sederhana yang menuntut guru untuk mampu menggunakan hal-hal yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari siswa dalam mengaitkan materi yang dipelajari. Melalui
pembelajaran menulis karangan sederhana dengan pendekatan Contextual Teaching
and Learning ini siswa akan belajar untuk dapat berpikir kritis dan kreatif dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and
Learning dalam menulis karangan sederhana diharapkan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas III SD Bango Imogiri Bantul.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B.

3

Batasan Masalah
Bila mengulas tentang kemampuan menulis karangan sederhana tentunya akan
banyak sekali hal yang dapat diuraikan di dalamnya. Oleh sebab itu, peneliti membatasi
masalah penelitian ini agar tidak terjadi kerancuan di dalam ulasannya. Peneliti
membatasi penelitian ini pada standar kompetensi 8 yaitu mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi yang menitik beratkan
pada kompetensi dasar 8.2 yaitu menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri
menggunakan pilihan kata yang tepat dengan memerhatikan penggunaan ejaan, huruf
kapital, dan tanda titik. Dalam kompetensi dasar terurai tentang media gambar seri
namun dalam penelitian ini peneliti lebih berfokus pada pendekatannya yaitu
pendekatan Contextual Teaching and Learning yang tentunya cakupannya akan lebih
luas dibandingkan media gambar seri tersebut.

C.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Bagaimana proses pembelajaran menulis karangan sederhana dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas III SD N Bango semester 2
tahun ajaran 2010/2011?

2.

Apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana pada siswa kelas III SD N
Bango semester 2 tahun ajaran 2010/2011?

D.

Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti memilih menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning dalam pemecahan masalah penelitian ini.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E.

4

Batasan Pengertian
Seperti yang telah diuraikan di atas yang dimaksud dengan :
a. Menulis karangan sederhana ialah mennyampaikan suatu gagasan dalam bentuk
tulisan berupa cerita.
b. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ialah salah satu pendekatan yang
dapat digunakan dalam suatu pembelajaran di kelas yang menekankan pada
pengalaman nyata seorang siswa dan memaknainya sendiri.
c. Kemampuan menulis karangan sederhana adalah skor yang diperoleh siswa dalam
membuat cerita tunggal maupun seri yang kemudian diubah menjadi nilai dengan
menerapkan PAP (Patokan acuan Penilaian) tipe II.

F.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui pendekatan Contextual
Teaching and Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana
pada siswa kelas III SD N Bango semester 2 tahun ajar 2010/2011.

G.

Manfaat Penelitian
1.

Bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang materi menulis karangan
sederhana dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning.

2.

Bagi guru, dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan sederhana.

3.

Bagi siswa, dapat menjadi suatu pembelajaran baru yang diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III SD N
Bango Imogiri Bantul khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.

5

Bagi Prodi PGSD USD, menambah referensi tentang salah satu pendekatan yang
dapat meningkatkan kumampuan menulis karangan sederhana pada siswa kelas III
yaitu pendekatan Contextual Teaching and Learning.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.

Hasil Penelitian yang Relevan
Indri Lestari (2009) melakukan penelitian tentang Peningkatan Kemampuan
Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas III SDN I Balonggebang Kabupaten
Nganjuk dengan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan). Tujuan umum dari
penelitian tersebut ialah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis
karangan sederhana dengan menggunakan strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan
Mengembangkan) siswa kelas III SD Negeri I Balonggebang Kabupaten Nganjuk.
Sedangkan, tujuan khusus penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan
kemampuan menulis karangan sederhana dengan menggunakan strategi 3M siswa kelas
III SD Negeri I Balonggebang kabupaten Nganjuk pada tahap meniru, (2)
mendiskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan
menggunakan strategi 3M siswa kelas III SD Negeri I Balonggebang kabupaten
Nganjuk pada tahap mengolah, dan (3) mendiskripsikan peningkatan kemampuan
menulis karangan sederhana dengan menggunakan strategi 3M siswa kelas di SD
Negeri I Balonggebang kabupaten Nganjuk pada tahap mengembangkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III
SD Negeri I Balonggebang kabupaten Nganjuk dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan. Pada tahap meniru siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis
karangan sederhana terutama dalam ketelitian penggunaan ejaan dan tanda baca. Pada
tahap mengolah, siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana
terutama dalam mengolah bangun struktur karangan sesuai dengan imajinasi dan
kreativitas siswa. Pada tahap mengembangkan, siswa mampu meningkatkan
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

kemampuan menulis karangan sederhana siswa terutama dalam mengembangkan
kerangka karangan dan ide menjadi karangan utuh. Hal tersebut berdasarkan pada
perolehan nilai siswa di atas SKM yang ditentukan oleh sekolah, yaitu sebesar ≥ 70.
Siti Umayanah (2009) melalukan penelitian tentang Pemanfaatan Media
Lingkungan Sekitar Sekolah untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi Kelas IV SDN Resapombo 03 kecamatan Doko kabupaten Blitar. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
memanfaatkan media lingkungan sekitar sekolah siswa kelas IV SDN Resapombo 03
kecamatan Doko kabupaten Blitar pada tahap pra menulis, tahap menulis, dan tahap
pasca menulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa kelas IV SDN Resapombo 03 kecamatan Doko kabupaten Blitar
mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil yang diperoleh mencapai rata-rata 40% dan
pada siklus II mengalami peningkatan dengan hasil rata-rata 92%. Hasil penelitian
menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis penelitian yaitu jika dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi memanfaatkan media lingkungan sekitar sekolah maka,
dapat meningkatkan prestasi siswa SDN Resapombo 03 kecamatan Doko kabupaten
Blitar dalam menulis karangan deskripsi.
Kedua penelitian di atas memiliki persamaan dan perbedaan degan penelitian ini.
Persamaannya yaitu sama-sama bertujuan meningkatkan kemampuan menulis karangan
sederhana dan ketiga penelitian ini sama-sama menunjukkan peningkatan hasil.
Beberapa perbedaan dari penelitian ini dan kedua penelitian di atas yaitu, (1) cara untuk
meningkatkannya atau melakukan penelitiaannya, dan (2) cara menentukan
ketercapaian penelitiannya. Dalam penelitian di atas, peneliti pertama menggunakan
strategi 3M dan peneliti kedua menggunakan media lingkungan sedangkan penelitian
ini menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Kedua penelitian di

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

atas melihat ketercapaian penelitian dari segi nilai rata-rata siswa sedangkan penelitian
ini melihat ketercapaiannya dari banyaknya jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ KKM
(71).
Kedua penelitian ini dapat menjadi salah satu cermin bagi peneliti dalam
melakukan penelitian, seperti pada penelitian Indri Lestari yang menggunakan strategi
3M yaitu meniru-mengolah-mengembangkan karangan dan juga pada penelitian Siti
Umayanah yang menggunakan media lingkungan sekitar maka dalam penelitian ini
peneliti melakukan kegiatan pembelajaran mengembangkan menulis karangan
sederhana berdasarkan kehidupan nyata siswa. Kedua penelitian ini dapat
meningkatkan kemampuan menulis maka diharapkan penelitian ini pun juga dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana dengan pendekatan Contextual
Teaching and Learning.

B.

Kemampuan Menulis Karangan Sederhana
1.

Pengertian Kemampuan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976:628) mampu
berarti kuasa (sanggup melakukan sesuatu). Selain uraian kamus tersebut, mampu
juga memiliki persamaan kata yaitu “dapat” ataupun “bisa”. Jadi, kemampuan
berarti seseorang dapat melakukan sesuatu hal.

2.

Pengertian Menulis
Menurut Kusmayadi (2009:4) menulis atau mengarang berarti menggunakan
bahasa terpilih dan tersusun. Kata yang dipilih lalu disusun menjadi kalimat.
Kalimat disusun pula menjadi paragraf. Paragraf disusun menjadi wacana atau
bacaan yang lebih lengkap.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Menulis merupakan kegiatan aktif, menulis dikatakan kegiatan aktif karena
penulis harus aktif dan kreatif dalam menyusun pikiran. Pikiran kita akan bekerja
untuk menghasilkan kata-kata yang dapat dimengerti orang lain (Kusmayadi,
2009:4).
Menulis juga disebut sebagai kegiatan produktif karena menghasilkan
sesuatu, yakni karangan atau karya tulis. Semakin sering seseorang menulis, maka
semakin banyak pula karya tulis yang dihasilkannya (Kusmayadi, 2009:4).
Jadi, berdasarkan uraian tersebut di atas dapat digaris bawahi bahwa
kemampuan menulis berarti pula suatu kesanggupan menuangkan ide atau gagasan
sehingga dapat menghasilkan sebuah karya yaitu tulisan.
3.

Karangan Sederhana
Membuat karangan sederhana merupakan salah satu bentuk upaya menulis
seseorang dalam menuangkan sebuah gagasan ataupun ide dan bentuk upaya
menulis ini dapat dimasukkan dalam kesusastraan. Kesusastraan tidak hanya
berupa tulisan ada pula yang berbentuk lisan. Berdasarkan bentuknya, sastra
terbagi menjadi tiga jenis, yakni prosa, puisi, dan drama.
Prosa adalah karya sastra yang penyampaiannya berupa naratif atau cerita.
Prosa disebut juga sebagai karya cangkokan karena di dalamnya tersaji monolog
atau dialog (Kosasih, 2008:5). Secara umum, prosa terbagi menjadi dua jenis,
yakni prosa nonsastra dan prosa sastra. Karangan yang termasuk prosa nonsastra
adalah karangan-karangan yang biasa disebut sebagai karya ilmiah, seperti laporan
penelitian, makalah, dan artikel. Adapun prosa sastra terbagi menjadi dua jenis,
yakni prosa fiksi dan nonfiksi (Kosasih, 2008:51). Unsur-unsur dalam sebuah prosa
sastra, meliputi tema, alur cerita, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan
gaya bahasa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Dalam sebuah karangan di sekolah dasar khususnya kelas III cakupannya
belum begitu luas dimana seorang siswa baru diajarkan membuat kalimat lalu dari
kalimat-kalimat tersebut nantinya akan dapat disusun menjadi satu paragraf.
Setelah itu, mereka dapat membuat suatu cerita berdasarkan pengalaman nyata
ataupun mengarang berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan sekitar siswa.
Dalam cerita siswa kelas III, beberapa unsur intrinsik cerita di atas juga disebutkan,
seperti adanya tokoh dalam cerita, adanya alur cerita, dan juga latar baik itu latar
waktu maupun latar tempat. Namun, siswa kelas III belum dikenalkan dengan
istilah-istilah tersebut karena umumnya guru memberikan pertanyaan pancingan
seperti dengan kata “siapa” untuk menunjukkan tokohnya, lalu “dimana” untuk
menunjukkan latar tempatnya dan “kapan” untuk menunjukkan latar waktunya.
4.

Penilaian Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar
Pembuatan karangan sederhana dapat dilakukan dengan beberapa cara di
antaranya dengan menggunakan gambar, suara atau bahkan mungkin gambar dan
suara. Dalam penelitian ini, peneliti memilih gambar sebagai salah satu media
dalam membuat karangan sederhana selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain sebagai sarana untuk memberikan tugas berbicara, bentuk-bentuk
visual seperti gambar baik juga dipakai sebagai rangsangan untuk tugas menulis
(Nurgiyantoro, 2010:428). Rubrik penilaian menulis berdasarkan gambar dapat
menggunakan rubrik di bawah ini (Nurgiyantoro, 2010:430).
Tabel 1.
Contoh Rubrik Penilaian Menulis

No.

Aspek yang Dinilai

Tingkat Ketercapaian Kinerja
1

1

Kesesuaian dengan gambar

2

Ketetapan logika urutan cerita

2

3

4

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Ketetapan makna keseluruhan cerita

4

Ketepatan kata

5

Ketepatan kalimat

6

Ejaan dan tata tulis

11

Jumlah Skor

Aspek penilaian tersebut bila diruraiankan satu persatu sebagai berikut, aspek
penilaian 1. kesesuaian dengan gambar, aspek ini berkaitan dengan topik cerita
yang dibuat pengarang sesuai atau tidak dengan gambar yang ada baik itu gambar
tunggal atau seri yang ada dalam penelitian ini. Aspek penilaian 2. ketetapan logika
urutan cerita, ini berkaiatan dengan urutan cerita dari awal sampai akhiri yang
disesuaiakan juga dengan gambar sebagai medianya. Aspek penilaian 3. ketetapan
makana keseluruhan cerita, 4. Ketepatan kata, 5. ketepatan kalimat, dan juga 6.
ejaan dan tata tulis ini berkaitan dengan kebahasaan apakah paragraf kohesif dan
koheren, kalimat efektif dan komunikatif, struktur kalimat baku, diksi tepat dan
variatif, makna tidak ambigu, penerapan konjungsi secara tepat (yang secara
keseluruhan saling berkaiatan). Tidak ada kesalahan ejaan sama sekali, bila tulis
tangan rapi dan jelas terbaca, tidak ada salah tulis, pemilihan jenis dan ukuran
huruf sesuai, maka nilai yang diberikan pada pengarang adalah nilai maksimal.
C.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning
1.

Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Pembelajaran kontektual dikembangkan oleh The Washington State
Concortium for Contextual Teaching and Learning, yang melibatkan 11 perguruan
tinggi, 20 sekolah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di
Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan
kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

kontekstual di Amerika Serikat, melalui Direktorat SLTP Depdiknas (Rosalin,
2008:20).
Menurut Webster’s New World Dictionary dalam (Johnson, 2002:83)
”konteks” berasal dari kata kerja Latin contexere yang berarti menjalin bersama.
Kata ”konteks” merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang atau lingkungan
yang terhubung dengan diri yang terjalin bersamanya. Johnson (2002:14)
mengungkapkan Contextual Teaching and Learning adalah sebuah sistem belajar
yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila
mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan
mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan
makna informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka
miliki sebelumnya. Anggota-anggota Konsorsium Negara Bagian Washington
telah merumuskan definisi CTL sebagai berikut, pengajaran kontekstual adalah
pengajaran yang membuat semua siswa mampu memperkuat, mengembangkan,
dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka diberbagai
kondisi baik di dalam maupun di luar sekolah untuk memecahkan masalah nyata
maupun simulasi (Johnson, 2002:309).
Bila CTL diibaratkan sebuah lagu atau musik, musik tersusun dari alat musik
dan bunyi yang berbeda. Alat musik itu bila dimainkan secara bersamaan maka
akan menghasilkan lagu yang bagus dan dapat dinikmati. Demikian juga dengan
CTL, bila ketujuh komponen CTL di bawah ini dapat dilaksanakan dengan baik
dalam suatu pembelajaran maka hasil dari pembelajaran akan maksimal.
Ketujuh komponen itu adalah (Nurhadi, 2002:5) :
a. Konstruktivisme (constructivism)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak tiba-tiba.
Pengetahuan bukanlah seperangkat faktor, konsep, atau kaidah yang siap untuk
diambil dan diingat. Manusia harus mengonstruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dalam teori konstruktivisme yang terpenting adalah dalam proses
pembelajaran, pelajarlah yang harus mendapat penekanan. Merekalah yang
harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pengajar atau orang
lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya (Rosalin,
2008:5).
b. Menemukan (inquiry)
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharap bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Jadi
siswa mengetahui mendapat pengetahuan tidak dari buku atau pemberitahuan
dari guru namun siswa sendiri yang menemukan.
c. Bertanya (questioning)
Bertanya dalam belajar dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong,
membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran
yang produktif kegiatan bertanya berguna untuk:
1. Menggali informasi
2. Mengecek pemahaman siswa
3. Membangkitkan respon kepada siswa
4. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa
5. Mengetahui hal- hal yang sudah diketahui siswa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

d. Masyarakat Belajar (learning community)
Hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain, dari
‘sharing’ antar teman, antar kelompok dan antara yang tahu ke yang belum
tahu. Di ruang kelas, di sekitar kelas, di sekitar sekolahan dan di dalam
masyarakat, semuanya adalah anggota masyarakat belajar. Di dalam
pembelajaran, guru disarankan untuk membagi siswa dalam kelompokkelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen.
Siswa yang pandai mengajari yang lemah.
e. Pemodelan (modeling)
Pemodelan yaitu dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau
pengetahuan tertentu, ada model yang ditiru. Dalam pendekatan CTL, guru
bukanlah satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan
siswa. Model juga dapat didatangkan dari luar. Misalnya pada pelajaran
Bahasa Indonesia, dapat juga menghadirkan petani atau nelayan sebagai
modelnya selaku narasumber.
f. Refleksi (reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa- apa yang sudah kita lakukan dimasa lalu.
Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan
yang baru diterima.
g. Penilaian autentik
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa agar guru bisa
memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran yang benar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Penilaian autentik mengajak para siswa untuk menggunakan pengetahuan
akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan yang bermakna.
Singkatnya, komponen-komponen tersebut mengundang siswa untuk
mengaitkan tugas-tugas sekolah dengan kehidupan sehari-hari yang penuh
makna. Ketika siswa melihat makna dalam tugas-tugas yang harus mereka
kerjakan, mereka bisa menyerap pelajaran dan mengingatnya dalam jangka yang
panjang (Johnson, 2002:15).
2.

Tahap-Tahap dalam Pelaksanan Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan pendekatan CTL adalah sebagai berikut
(Rosalin, 2008:78).
a.

Mengkaji materi yang akan diajarkan pada peserta didik.

b.

Mengkaji konteks kehidupan peserta didik sehari-hari dengan cermat
sebagai upaya untuk memahami konteks kehidupan peserta didik.

c.

Memilih materi pelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan peserta
didik.

d.

Menyusun persiapan kegiatan belajar-mengajar yang telah memasukkan
konteks kehidupan ke dalam materi yang akan diajarkan.

e.

Melaksanakan KBM kontekstual dengan mendorong siswa untuk
mengaitkan materi yang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman yang
telah dimiliki sebelumnya.

f.
3.

Melakukan penilaian yang sebenarnya terhadap hasil belajar peserta didik.

Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Contextual Teaching and Learning
a. Kelebihan Pendekatan Contextual Teaching and Learning

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Beberapa kelebihan Pendekatan Contextual Teaching and Learning
ialah suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena melalui
pendekatan ini guru dapat menampilkan media-media pembelajaran yang
menarik bagi siswa dan pembelajaran pun tidak hanya dilakukan di dalam
kelas namun juga dapat dilakukan di halaman sekolah. Selain itu,
pendekatan ini juga dapat melatih siswa dalam hal bekerja sama dengan
teman sekelasnya karena salah satu komponen pendekatan ini ialah learning
community.
Siswa dapat menghubungkan pelajaran dengan kehidupan mereka
dan mereka tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga belajar
menggunakan ketrampilan berpikir dalam ingatan yang lebih tinggi
(Johnson, 2002:275). CTL membantu para siswa menemukan makna dalam
pelajaran mereka dengan cara menghubungkan materi akademik dengan
konteks kehidupan sehari-hari (Johnson, 2002:88).
b. Kelemahan Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Seperti suatu pepatah yang mengatakan bahwa tidak ada gading
yang tak retak begitu pula dengan pendekatan ini dibalik banyaknya
kelebihan yang dimiliki pendekatan ini tentunya juga pula memilki
kekurangan, diantaranya pendekatan ini membutuhkan waktu persiapan
yang lebih lama, pengelolaan kelas pun menjadi relatif lebih lama, suasana
kelas cenderung ramai dan memungkinkan mengganggu kelas lain,
membutuhkan lingkungan yang lebih luas dan variatif karena tentunya
harus menyesuaikan materi dengan media ataupun lingkungan yang tepat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D.

17

Kerangka Berpikir
Berdasarkan pre-test, lemahnya kemampuan menulis karangan siswa kelas III SD
Bango disebabkan oleh beberapa hal yang diantaranya ialah kurang tepatnya
pendekatan yang dilakukan oleh guru, baik itu yang menyangkut strategi pembelajaran
maupun metode ataupun bahkan media pembelajaran yang jarang sekali guru
menggunakannya saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga, siswa merasa
kurang tertarik pada pembelajaran yang disampaikan oleh guru mereka yang berakibat
siswa tidak mau memperhatikan penjelasan guru dengan begitu materi yang
disampaikan oleh guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan sebaik mungkin. Dengan
adanya hal ini, peneliti mulai mencari suatu hal yang kiranya tepat dan dapat digunakan
saat pembelajaran Bahasa Indonesia yang berakaitan dengan menulis karangan
sederhana.
Tahap berpikir anak kelas III masih berada pada tahap operasi berpikir konkrit,
yang artinya mereka akan mudah menerima pengetahuan bila hal tersebut nyata dan
ada. Jadi, diputuskanlah oleh penulis untuk menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning. Alasanya singkat saja, karena pendekatan ini merupakan salah
satu pendekatan yang dapat membantu siswa dalam mengaitkan materi pembelajaran
dengan kehidupan atau lingkungan sehari-hari siswa. Dengan demikian, siswa akan
cenderung mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

E.

Hipotesis Tindakan
Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan sederhana pada siswa kelas III SD Bango.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Amik Setiaji
(dalam Seminarnya pada tanggal 25 Desember 2011) penelitian tindakan kelas (PTK)
merupakan bentuk penelitian tindakan yang diterapkan dalam aktifitas pembelajaran di
kelas. Menurut Kemmis (Setiaji, 2010:1), penelitian tindakan adalah sebuah bentuk
penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi-situasi sosial
(termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri.

B.

Desain Penelitian
1.

Model Penelitian
Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral (model Kemmis dan Mc. Taggart). Model penelitian ini berbentuk spiral dari
siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana),
action (tindakan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Langkah pada
siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang
berupa identifikasi permasalahan. Seperti terlihat pada bagan di bawah ini.

18

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Perencanaan
Siklus I
Refleksi

Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II

Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

Bagan 1. Siklus Model Taggart dan Kemmis
2.

Rencana Banyaknya Siklus
Siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini sebanyak 2 (dua) siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan.

3.

Kriteria Keberhasilan
Tabel 2.
Target Keberhasilan
Indikator

Kondisi Awal

Kemampuan menulis 37,5%
karangan sederhana

Siklus I

siswa diharapkan

nilainya di atas 65%
KKM

Siklus II
diharapkan

80%

siswa siswa nilainya di

nilainya di atas atas KKM
KKM

C.

Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 – Oktober 2012 yaitu sebagai
berikut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

Tabel 3.
Jadwal Penelitian
Bulan dan Tahun

D.

Kegiatan Penelitian

Februari 2011

pengajuan proposal penelitian

Maret 2011

perbaikan proposal penelitian

April 2011

mengumpulkan sumber-sumber penelitian

Mei 2011

pengumpulan data

Juni 2011 – Juni 2012

pengolah data dan konsultasi

Juli 2012 – September 2012

perbaikan

November 2012

Ujian

Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Bango Imogiri Bantul yang beralamatkan di Bango
Selopamioro Imogiri Bantul Yogyakarta 55782.

E.

Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Bango Imogiri Bantul yang terdiri
dari 1 (satu) kelas. Jumlah siswa kelas III yaitu 16 siswa, siswa putra sebanyak 7 siswa
dan siswa putri sebanyak 9 siswa.

F.

Obyek Penelitian
Penelitian ini memiliki obyek yang akan diteliti yaitu kemampuan menulis karangan
sederhana siswa kelas III SD N Bango Imogiri Bantul semester 2 tahun ajaran
2010/2011.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G.

21

Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD N Bango Imogiri Bantul.
b. Observasi dan wawancara dengan siswa kelas III SD Bango Imogiri Bantul.
c. Identifikasi masalah.
d. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus.
e. Penyusunan silabus, LKS, dan instrumen penelitian.
f. Persiapan media pembelajaran.
2. Rencana Tindakan Setiap Sklus
a. Siklus I (2 kali pertemuan)
1) Persiapan Siklus I
a) Membuat RPP dan LKS.
b) Mempersiapkan media gambar tunggal.
c) Membuat rubrik penilaian dan pedoman pensekoran untuk kegiatan
“menulis karangan sederhana”.
2) Rencana Tindakan Siklus I
a) Pertemuan 1 (2jp)
1.

Tahap pra menulis
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
serta kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Guru memu

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan penerapan metode permainan susun gambar dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

3 24 93

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Pengaruh penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap motivasi belajar PAI siswa di SMPN 250 Jakarta

2 8 150

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199