Perbedaan tingkat kemampuan menulis karangan narasi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas V SD Kanisius Ganjuran tahun ajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Susilowati, Christina. 2013. Perbedaan Tingkat Kemampuan Menulis Karangan
Narasi antara Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan Kelas V SD Kanisius
Ganjuran, Tahun Ajaran 2012/2013. FKIP.PBSID.Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji perbedaan tingkat kemampuan menulis karangan
narasi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Populasi penelitian ini adalah
siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas V SD Kanisius Ganjuran Tahun Ajaran
2012/2013. Sampelnya adalah 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Intrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan datanya adalah tes untuk menulis karangan
narasi dengan tema “liburan”. Datanya berupa skor hasil mengarang siswa
berdasarkan tujuh aspek penilaian karangan narasi.
Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dan simpangan

baku, mengkonversikan skor ke dalam skala seratus dan uji-t. Uji-t digunakan untuk
mencari perbedaan nilai rata-rata kemampuan menulis karangan narasi antara siswa
laki-laki dan siswa perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa laki-laki
kelas V SD Kanisius Ganjuran adalah 48,4 yang berada pada kategori hampir sedang,
sedangkan kemampuan rata-rata siswa perempuan adalah 62,6 berada pada kategori
hampir sedang. Dari analisis test-t diperoleh t-hitung 3,641lebih besar daripada ttabel 2,048 dalam taraf signifikan 5%. Hal itu berarti bahwa kemampuan menulis
karangan narasi siswa laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran kepada guru
bahasa Indonesia dan penelitian lain. Guru bahasa Indonesia diharapkan lebih banyak
memberikan tugas membaca buku dan lebih sering memberikan latihan menulis
berbagai jenis karangan khususnya karangan narasi, lebih memperhatikan dalam
penggunaan ejaan khususnya pada siswa laki-laki. Penelitian lain diharapkan
mengembangkan penelitian yang sejenis. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
membedakan antara dua sekolah yang berbeda. Selain itu, peneliti juga dapat
mengembangkan topik ini ke dalam jenis karangan yang berbeda.

viii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Susilowati, Christina. 2013. The Level Differences of Narrative Writing Ability to
Write Narrations between Male Students and Female grade V studenst of SD
Kanisius Ganjuran, Academic Year 2012/2013. FKIP. PBSID. Yogyakarta:
Sanata Dharma University.
This research examined the level differences to write narrations between male
students and female students grade V SD Kanisius Ganjuran Academic Year
2012/2013. The sample was 15 male students and 15 female students. The
instruments used to collect the data were tests to write narrations titled “holiday”. The
data were the students’ writing scores based on seven aspects of writing narrations.
The data were analyzed by calculating average scores and standard deviation,
converting the scores in the scale of one hundred and t-test. t-test was used to find the
differences of the average scores to write narrations between male students and
female students.

The results of the research showed that the ability of male students Grade V
SD Kanisius Ganjuran was 48.4, in the category of almost sufficient, while the
average ability of female students was 62.6, in the category of almost sufficient. The
result of the t-test analysis showed that the t-counted 3.641, was bigger that the t-table
2.048, in the significance level of 5%. It means that there was a significant difference
between the male students’ ability to write narrations and the female students’ ability
to write narrations.
Based on the results of this research, the writer would like to give suggestions
to the Bahasa Indonesia teachers and other researchers. The Bahasa Indonesia
teachers are expected to give more assignments to read books and more practice on
writing especially writing narrations more frequently, give more attention to the
students’ spelling, especially the male students’. Other researchers were hoped to
develop similar researches. This research could be developed by comparing two
different schools. Besides, other researchers could develop this research by discussing
different kinds of writing.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI
ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN
KELAS V SD KANISIUS GANJURAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
Christina Susilowati
NIM : 071224038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI
ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN
KELAS V SD KANISIUS GANJURAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah


Disusun oleh:
Christina Susilowati
NIM : 071224038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

.

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO

Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tetapi dengan
ketekunan dan kegigihan.
(Samuel Jhpnson)

Keberhasilan dltentukan oleh 99% peruatan dan hanya 1% pikiran.
(Albert Enstein)

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN


Skripsi ini saya persembahkan untuk:
 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,
 Kedua orang tua saya, Bapak Petrus Subagiono dan Ibu Elisabet Sogi yang
selalu memberikan semangat, dorongan, dan selalu mendoakan,
 Anak saya, Yohanes Rio Sanjaya yang selalu menemani dalam suka dan duka,
dan menjadi penyemangat dalam hidup saya,
 Suami

saya,

BRIPTU

Christhopus

Hadi

penyemangat agar terselesainya skripsi ini.

v


Sulistianta

yang

menjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARANGAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan di dalam
daftar pustaka,sebagai layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 29 April 2013
Penulis

Christina Susilowati

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Christina Susilowati

Nomor Induk Mahasiswa

: 071224038

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PERBEDAAN

TINGKAT

KEMAMPUAN

MENULIS

KARANGAN

NARASI

ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN KELAS V SD KANISIUS
GANJURAN, TAHUN AJARAN 2012/2013
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam benuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta
izin dari saya maupun memberikan loyaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 29 April 2013
Yang menyatakan,

Christina Susilowati

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Susilowati, Christina. 2013. Perbedaan Tingkat Kemampuan Menulis Karangan
Narasi antara Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan Kelas V SD Kanisius
Ganjuran, Tahun Ajaran 2012/2013. FKIP.PBSID.Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji perbedaan tingkat kemampuan menulis karangan
narasi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Populasi penelitian ini adalah
siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas V SD Kanisius Ganjuran Tahun Ajaran
2012/2013. Sampelnya adalah 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Intrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan datanya adalah tes untuk menulis karangan
narasi dengan tema “liburan”. Datanya berupa skor hasil mengarang siswa
berdasarkan tujuh aspek penilaian karangan narasi.
Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dan simpangan
baku, mengkonversikan skor ke dalam skala seratus dan uji-t. Uji-t digunakan untuk
mencari perbedaan nilai rata-rata kemampuan menulis karangan narasi antara siswa
laki-laki dan siswa perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa laki-laki
kelas V SD Kanisius Ganjuran adalah 48,4 yang berada pada kategori hampir sedang,
sedangkan kemampuan rata-rata siswa perempuan adalah 62,6 berada pada kategori
hampir sedang. Dari analisis test-t diperoleh t-hitung 3,641lebih besar daripada ttabel 2,048 dalam taraf signifikan 5%. Hal itu berarti bahwa kemampuan menulis
karangan narasi siswa laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran kepada guru
bahasa Indonesia dan penelitian lain. Guru bahasa Indonesia diharapkan lebih banyak
memberikan tugas membaca buku dan lebih sering memberikan latihan menulis
berbagai jenis karangan khususnya karangan narasi, lebih memperhatikan dalam
penggunaan ejaan khususnya pada siswa laki-laki. Penelitian lain diharapkan
mengembangkan penelitian yang sejenis. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
membedakan antara dua sekolah yang berbeda. Selain itu, peneliti juga dapat
mengembangkan topik ini ke dalam jenis karangan yang berbeda.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Susilowati, Christina. 2013. The Level Differences of Narrative Writing Ability to
Write Narrations between Male Students and Female grade V studenst of SD
Kanisius Ganjuran, Academic Year 2012/2013. FKIP. PBSID. Yogyakarta:
Sanata Dharma University.
This research examined the level differences to write narrations between male
students and female students grade V SD Kanisius Ganjuran Academic Year
2012/2013. The sample was 15 male students and 15 female students. The
instruments used to collect the data were tests to write narrations titled “holiday”. The
data were the students’ writing scores based on seven aspects of writing narrations.
The data were analyzed by calculating average scores and standard deviation,
converting the scores in the scale of one hundred and t-test. t-test was used to find the
differences of the average scores to write narrations between male students and
female students.
The results of the research showed that the ability of male students Grade V
SD Kanisius Ganjuran was 48.4, in the category of almost sufficient, while the
average ability of female students was 62.6, in the category of almost sufficient. The
result of the t-test analysis showed that the t-counted 3.641, was bigger that the t-table
2.048, in the significance level of 5%. It means that there was a significant difference
between the male students’ ability to write narrations and the female students’ ability
to write narrations.
Based on the results of this research, the writer would like to give suggestions
to the Bahasa Indonesia teachers and other researchers. The Bahasa Indonesia
teachers are expected to give more assignments to read books and more practice on
writing especially writing narrations more frequently, give more attention to the
students’ spelling, especially the male students’. Other researchers were hoped to
develop similar researches. This research could be developed by comparing two
different schools. Besides, other researchers could develop this research by discussing
different kinds of writing.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan karunia, rahmat, dan cinta
kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dengan lancer skripsi yang
berjudul “Perbedaan Tingkat Kemampuan Menulis Karangan Narasi antara Siswa
Laki-laki dan Siswa Perempuan Kelas V SD Kanisius Ganjuran Tahun Ajaran
2012/2013”
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyususn skrisi ini, banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan, dorongan, petunjuk, dan nasehat. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah.
2. Dr. Y. Karmin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dengan penuh kesabaran
membimbing dan memberikan saran yang sangat berharga bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3. Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II dengan penuh
kesabaran membimbing dan memberikan saran yang sangat berharga bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku dosen tamu yang telah menguji saya.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuan
kepada penulis selama ini.
6. Bapak H.Y.Budisantoso, S.Sos, selaku Kepala Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran
yang telah memberikan ijin kepada saya untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Irma Budi Utari, S.Pd, selaku guru pengampu Bahasa Indonesia yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.
8. Bapak Petrus Subagiono dan Ibu Elisabet Sogiarti yang selalu memberikan
semangat, dorongan, dan doa.
9. Adik saya Fransiska Susi Darmawanti yang selalu memberikan semangat dan
dorongan untuk cepat menyelesaikan skripsi.
10. Anak saya Yohanes Rio Sanjaya yang selalu menemani, memberikan keceriaan,
semangat dalam hari-hari peneliti.
11. Suami saya Briptu Christhopus Hadi Sulistianta yang membuat saya semakin
semangat dalam menyelesaikan skripsi.
12. Sahabat-sahabat saya Anggun, Wahyu, Siska, Vero, Intam, Anggi, dan Galuh atas
persahabatan, kebersamaan dan dukungannya.
13. Teman-teman PBSID 2007, 2008, 2009 atas kebersamaan dan dukungannya.
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyususn skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skrpsi ini bermanfaat dan
dapat digunakan sebaik-baiknya.
Penulis

Christina Susilowati

x ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………....

ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………

iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………......

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………. vii
ABSTRAK …………………………………………………………...…………... viii
ABSTRCT…………………………………………………………………………. ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

x

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. xii
DAFTAR ISI TABEL…………………………………………………………… xvii
DAFTAR ISI LAMPIRAN …………………………………………………….. xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………......

1

1.1 Latar Belakang ………………………………………..……………….

1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………...……………...

4

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………..…………….

4

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………..…………...

5

1.5 Variabel Penelitian ………………………………………...…..............

5

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.6 Batasan Istilah ………………………………………………................

6

1.6.1 Menulis ………………………………………………………….

6

1.6.2 Karangan ………………………………………………..……….

6

1.6.3 Paragraf ……………………………………………….….……...

6

1.6.4 Narasi …………………………………………………….……...

6

1.7 Sistematika Penyajian …………………………………………...…….

7

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka ……………………………...………………………

8

2.2 Landasan Teori ……………………………………..…………….…... 10
2.3 Kerangka Berfikir …………………………………...……………....... 40
2.4 Hipotesis ……………………………………………………………...

44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ……………………………………….………………

45

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………............

45

3.3 Instrumen Penelitian ……………………………………...…………..

46

3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………...…………

46

3.5 Teknik Analisis Data ………………………………………..…..........

47

3.6 Desain Penelitian …………………………………………….……....

56

x iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………

58

4.1 Deskripsi Data …………………………………………………….…

58

4.2 Analisis Data …………………………………………………….......

60

4.2.1 Hasil Analisis Menulis Karangan Narasi Siswa Laki-Laki ...

61

4.2.2 Hasil Analisis Menulis Karangan Narasi Siswa Perempuan .. 66
4.2.3 Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Laki-Laki
Kelas V SD Kanisius Ganjuran …………………………….

71

4.2.4 Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Laki-Laki
Kelas V SD Kanisius Ganjuran …………………………….

73

4.3 Uji Normalitas ………………………………………………...….….

75

4.4 Menguji Perbedaan Tingkat Kemampuan Menulis Karangan Narasi
antara Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan ……………………...

76

4.5 Pengujian Hipotesis …………………………………………….……

78

4.5.1 Pengujian Hipotesis I ………………………………….…..

78

4.5.2 Pengujian Hipotesis II ………………………………….….

79

4.5.3 Pengujian Hipotesis III ……………………………….……

79

4.4 Pembahasan ……………………………………………………….….

80

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………….…………………………………..

83

5.2 Implikasi ………………………….…………………………………..

84

5.3 Saran ……………………………….…………………………………

85

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………

87

LAMPIRAN ……………………………………………………………………..

90

BIODATA ………………………………………………………………………. 128

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1

: Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif...............................

25

Tabel 2

: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar…………………………..

40

Tabel 3

: Aspek Penilaian Karangan Narasi…………………………………….

50

Tabel 4

: Pedoman Penghitungan Persentase Skala Seratus……………………..

54

Tabel 5

: Pedoman Konversi Nilai Angka ke Skala Seratus…………….,………

55

Tabel 6

: Data Skor sebagai Persiapan Penghitungan
Mean dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis
Karangan Narasi Siswa Laki-laki………….........................................

Tabel 7

58

: Data Skor sebagai Persiapan Penghitungan
Mean dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis
Karangan Narasi Siswa Perempuan…………………………………..

Tabel 8

: Data Skor Siswa Laki-laki Kelas V
Berdasarkan Kriteria Kualitas Paragraf……………………………….

Tabel 9

69

: Konversi Nilai Kemampuan Menulis
Karangan Narasi Siswa Laki-laki…………………………………….

Tabel 9.1

64

: Data Skor Siswa Perempuan Kelas V
Berdasarkan Kriteria Kuualitas Paragraf……………………………..

Tabel 8.1

59

71

: Konversi Nilai Kemampuan Menulis
Karangan Narasi Siswa Perempuan…………………………………..

xvii

73

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

: Surat Ijin Penelitian……………………………………..

90

LAMPIRAN 2

: Surat Keterangan Penelitian ...........…………………….

91

LAMPIRAN 3

: Daftar Nama Siswa Laki-laki…………………………...

92

LAMPIRAN 4

: Daftar Nama Siswa Perempuan…………………………

93

LAMPIRAN 5

: Petunjuk Penulisan Karangan Narasi…………………...

94

LAMPIRAN 6

: Hasil Karangan Siswa Laki-Laki………………………..

95

LAMPIRAN 7

: Hasil Karangan Siswa Perempuan……………………...

110

LAMPIRAN 8

: Hasil Analisis T-Test dengan SPSS…………………….

124

LAMPIRAN 9

: Tabel nilai kritis t…………………………………….....

125

LAMPIRAN 10

:Foto Penelitian…………………………………………..

126

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi

oleh

masyarakat

pemakainya

(Widjono,

2011:10).

Bahasa

berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya. Setiap orang dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar apabila
terampil dalam berbahasa. Keterampilan seseorang dalam berbahasa memberikan
pengaruh yang besar terhadap pergaulan dengan masyarakat sekitar.
Keterampilan berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Keterampilan bahasa dilakukan melalui urutan hubungan yang teratur yaitu
pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara. Setelah itu kita
belajar membaca dan menulis dimana keempatnya saling berhubungan. Keterampilan
menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang dilakukan secara
lisan dan keterampilan menulis dan membaca merupakan keterampilan berbahasa
yang dilakukan secara tertulis.
Menulis adalah suatu alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan
sendirinya memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan (Enre,
1988:6).Menulis merupakan suatu alat yang membantu seseorang berfikir lebih
mudah dalam menghasilkan ide-ide baru. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Menulis merupakan suatu proses pengembangan yang
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

menuntut pengalaman, waktu, latihan dan pengajaran langsung menjadi seorang
penulis. Dalam kegiatan menulis seseorang harus terampil memanfaatkan struktur
bahasa dan kosakata. Seseorang dapat terampil menulis apabila orang itu berlatih
terus menerus tanpa ada rasa putus asa.
Di Sekolah Dasar (SD) kegiatan menulis sangat penting karena siswa dapat
mengembangkan bakat yang mereka miliki seperti dalam hal menuangkan ide serta
gagasan dalam bentuk tulisan dan dapat dituangkan dalam bentuk karangan.
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh pembaca (The Liang Gie, 1992:17).
Di SD kegiatan menulis diberikan dari kelas satu hingga kelas enam. Kegiatan
menulis dimulai dengan menulis sederhana yaitu melengkapi suatu kalimat, menulis
kalimat sederhana yang didiktekan guru. Pada tingkat yang lebih tinggi, siswa sudah
mulai belajar menyusun karangan singkat, misalnya mendeskripsikan tumbuhan
dengan bahasa tulis. Guru juga dapat menyuruh siswa menyusun karangan tentang
berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunan ejaan. Kemampuan
menulis antara siswa laki-laki dan siswa perempuan memiliki kemampuan yang
berbeda seperti dalam menuangkan gagasan maupun ide dalam bentuk tulisan.
Menurut Chaer (2009:133) meskipun otak pria memiliki ukuran yang lebih
besar, daerah tertentu otak wanita lebih kaya akan neuron dibandingkan otak pria.
Perlu dicatat makin banyak neuron disuatu daerah, makin kuat fungsi otak di sana.
Daerah otak wanita yang mengurus kemampuan kognitif tingkat tinggi (antara lain
kemampuan berbahasa) lebih banyak neuronnya dibandingkan dengan daerah yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

sama pada otak pria. Peneliti ingin meneliti mengenai perbedaan kemampuan menulis
karangan antara siswa laki-laki dan perempuan dengan alasan, (1) kemampuan
berbahasa dalam menyampaikan ide atau gagasan antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan berbeda meskipun diajar oleh guru yang sama. (2) siswa SD biasanya
sangat gemar bercerita atau menceritakan sesuatu kepada temannya, dan mereka juga
gemar mendengarkan cerita (dongeng, pengalaman teman), (3) materi mengenai
menyusun karangan (narasi) terdapat dalam kurikulum 2006, dan (4) menurut
sepengetahuan peneliti, penelitian ini belum pernah dilakukan oleh mahasiswa
PBSID USD.
Berdasarkan uraian dan beberapa alasan di atas, penelitian mengenai
perbedaan menulis karangan narasi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan masih
layak untuk dilakukan karena (1) sekolah tempat penelitian berbeda dengan penelitian
terdahulu, (2) topik penelitian berbeda dengan topik penelitian terdahulu, yaitu
penelitian Kiki Dian Sunarwati berfokus pada kemampuan siswa dalam menulis
paragraf narasi menggunakan medis gambar acak dan penelitian Irin Lorensi Tri
Murniati berfokus pada kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa sedangkan topik
penelitian peneliti berfokus para perbedaan kemampuan menulis karangan narasi
antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi peneliti lain dan dapat dilakukan pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Seberapa tinggi tingkat kemampuan menulis karangan narasi siswa lakilaki kelas V SD Kanisius Ganjuran.
2. Seberapa tinggi tingkat kemampuan menulis karangan narasi siswa
perempuan kelas V SD Kanisius Ganjuran.
3. Adakah perbedaan tingkat kemampuan menulis karangan narasi antara
siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas V SD Kanisius Ganjuran.

1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada di atas, tujuan yang akan di capai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa laki-laki
kelas V SD Kanisius Ganjuran.
2. Mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa perempuan
kelas V SD Kanisius Ganjuran.
3. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis karangan narasi antara
siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas V SD Kanisius Ganjuran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah, guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia, dan bagi peneliti lain.
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
perbedaan kemampuan menulis karangan narasi antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan.
2. Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, dan pengetahuan
dalam meningkatkan kemampuan mengarang terutama mengarang paragraf narasi
dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa didiknya.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat memberikan pandangan bagi peneliti lain dalam
menentukan topik penelitian sejenis.

1.5 Variabel Penelitian
Variabel memiliki tiga ciri yaitu dapat diukur, membedakan objek dari objek yang
lain dalam satu populasi dan nilainya bervariasi (Purwanto, 2011:18). Variabel sangat
berperan penting dalam suatu penelitian.
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Kemampuan menulis karangan narasi merupakan variabel terikat dan jenis kelamin
(laki-laki dan perempuan) merupakan variabel bebas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

1.6 Batasan Istilah
Batasan istilah dalam suatu penelitian perlu diberikan agar tidak terjadi
penyimpangan atau salah penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dibatasi dalam
penelitian ini adalah menulis, karangan, paragraf , narasi, paragraf narasi, dan jenis
kelamin.
1. Menulis
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambar grafik itu (Tarigan, 2008:22).
2. Karangan
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (The Liang Gie, 1992:17).
3. Paragraf
Alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk suatu gagasan (Keraf, 2004:69).
4. Narasi
Narasi adalah suatu betuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan
sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2007:136).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

1.7 Sistematika Penyajian
Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan
Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian, Bab V Kesimpulan,
Implikasi dan Saran. Tiap-tiap bab memiliki subbab dengan garis besar isinya sebagai
berikut.
Bab I berisi pendahuluan. Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, variabel
penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II berisi landasan teori. Bab
ini menguraikan penelitian relevan dan kajian teori.
Bab III berisi metodologi penelitian. Bab ini menguraikan jenis penelitian,
populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian,teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data.Bab IV berisi hasil penelitian. Bab ini menguraikan deskripsi
data, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.Bab V berisi penutup. Bab ini
menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian, implikasi dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Tinjauan Pustaka
Peneliti menemukan dua penelitian sejenis tentang kemampuan siswa dalam

menulis paragraf narasi yaitu penelitian Kiki Dian Sunarwati dan penelitian Irin
Lorensi Tri Murniati.
Penelitian Kiki Dian Sunarwati berjudul Kemampuan Menulis Narasi
Menggunakan Media Gambar Acak Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas III SD
Kanisius Gayam Yogyakarta, Tahun Ajaran 2006/2007.Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan kemampuan mengurutkan media gambar acak siswa laki-laki dan
perempuan, mendeskripsikan kemampuan menulis narasi menggunakan media
gambar acak siswa laki-laki, mendeskripsikan kemampuan menulis narasi
menggunakan media gambar acak siswa perempuan, dan mendeskripsikan perbedaan
kemampuan menulis narasi menggunakan media gambar acak siswa laki-laki dan
perempuan. Instrumen yang digunakan adalah 5 soal untuk menyusun karangan
narasi dan gambar acak bertema kegiatan berbelanja yang menarik.Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa: 1) rata-rata kemampuan mengurutkan media gambar acak
siswa laki-laki adalah 27,6 dan kemampuan mengurutkan media gambar acak siswa
perempuan adalah 30, kemampuan siswa perempuan lebih baik daripada kemampuan
siswa laki-laki, 2) rata-rata kemampuan menulis karangan narasi dengan media
gambar acak siswa laki-laki adalah 77,36, 3) rata-rata kemampuan menulis karangan
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

narasi dengan media gambar acak siswa perempuan adalah 79,52, 4) berdasarkan
rata-rata (mean) yang telah dihitung antara siswa laki-laki dan siswa perempuan,
maka kemampuan siswa perempuan dengan rata-rata 79,52 lebih tinggi dari rata-rata
siswa laki-laki yaitu 77,36. Ini membuktikan bahwa kemampuan siswa perempuan
kelas III SD Kanisius Gayam Yogyakarta dalam menulis narasi menggunakan media
gambar acak adalah lebih tinggi dari kemampuan siswa laki-laki.
Penelitian Irin Lorensi Tri Murniati berjudul Kesalahan Ejan dalam Karangan
Narasi yang Dibuat oleh Siswa Laki-laki dan yang Dibuat oleh Siswa Perempuan
SMP Van Lith Jakarta Pusat Kelas VII Semester 2 Tahun Ajaran 2006/2007.
Populasi penelitian ini adalah SMP Van Lith Jakarta Pusat kelas VII semester 2 tahun
ajaran 2006/2007. Masalah penelitian ini adalah kesalahan ejaan apa yang dibuat oleh
siswa laki-laki dalam karangan narasi, kesalahan ejaan apa yang dibuat oleh siswa
perempuan dalam karangan narasi, dan bagaimana urutan jenis kesalahan dilihat dari
banyaknya kesalahan dalam karangan narasi yang dibuat oleh siswa laki-laki dan
perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif. Peneliti melakukan analisis terhadap kesalahan ejaan yang terdapat pada
karangan narasi kemudian mendeskripsikannya hal yang ditemukan sesuai dengan
permasalahan yang dirumuskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis
urutan jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa laki-laki, yaitu kesalahan pemakaian
huruf kapital dan huruf miring sejumlah 1.138, kesalahan penulisan kata sejumlah
308, dan kesalahan penulisan unsur serapan 2. Adapun urutan jenis kesalahan yang
dibuat oleh siswa perempuan meliputi: (1) kesalahan pemakaian huruf kapital dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

huruf miring sejumlah 1280, (2) kesalahan pemakaian tanda baca sejumlah 722, (3)
kesalahan pemakaian kata sejumlah 308, dan (4) kesalahan pemakaian unsur serapan
sejumlah 2.
Hasil kedua penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kiki Dan Sunarwati
menunjukkan bahwa kemampuan siswa perempuan dalam menulis narasi
menggunakan media gambar acak lebih tinggi dari pada siswa laki-laki dan hasil
penelitian yang dilakukan Irin Lorensi Tri Murniati menunjukkan bahwa dalam
menulis karangan narasi siswa perempuan lebih banyak ditemukan kesalahan ejaan
daripada karangan siswa laki-laki. Penelitian ini lebih berfokus pada perbedaan
menulis karangan narasi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan berdasarkan
tujuh aspek dalam karangan, dan tanpa menggunakan media gambar.
Hal itu mendorong peneliti untuk mengembangkan penelitian yang sejenis
yaitu, perbedaan tingkat kemampuan menulis karangan narasi antara siswa laki-laki
dan siswa prempuan di sekolah dasar. Dengan penelitian ini, peneliti dapat
memberikan bukti nyata kepada guru bagaimana perbedaan tingkat kemampuan
menulis karangan narasi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di sekolah
tempat mengajar.. Peneliti berharap guru mendorong siswa agar banyak membaca
supaya gagasan atau ide menjadi luas. Guru juga diharapkan memberikan banyak
latihan dalam menulis khususnya karangan narasi agar kemampuan siswa dalam
menulis dapat lebih baik lagi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.2

11

Landasan Teori
Dalam landasan teori ini akan diuraikan (1) menulis, (2) karangan,

(3) karangan narasi, (4) jenis kelamin, dan (5) hubungan antara kemampuan menulis
narasi dengan jenis kelamin.

2.2.1 Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung kepada orang lain. Keterampilan menulis tidak
datang dengan sendirinya tetapi membutuhkan latihan yang cukup dan teratur.
Sebelum menulis seseorang harus mengetahui maksud dan tujuan yang hendak
dicapai tidak hanya itu penulis diharapkan mampu manggunakan struktur bahasa,
kosa-kata, dan penggunaa ejaan yang tepat.
Menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambar grafik itu (Tarigan, 2008:22). Lambang tersebut dapat berupa
gambar maupun lukisan. Gambar atau lukisan mungkin dapat digunakan seseorang
untuk menyampaikan makna-makna. Tetapi tidak semua orang dapat memahami
maksud dan makna yang disampaikan.
Menulis berarti mengubah bunyi yang didengar menjadi tanda-tanda yang dapat
dilihat (Wiyanto, 2004:1). Bunyi yang di dengar adalah bunyi bahasa yang dihasilkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

oleh alat ucap manusia. Agar bunyi yang didengar dapat dilihat, bunyi itu
dilambangkan lagi dengan tanda-tanda yang dapat dilihat yaitu huruf dan tanda baca.
Dari kedua pendapat di atas peneliti menggunakan pengertian menulis menurut
Tarigan. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan gambar-gambar grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami
bahasa dan gambaran grafis itu. Dari pengertian ini jelas bahwa kegiatan menulis
merupakan komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung, tidak tatap muka
dengan lawan bicaranya tetapi hanya dengan menurunkan lambang-lambang yang
berupa bahasa dimana orang lain diharapkan mengerti lambang itu.

2.2.1.1 Fungsi dan Tujuan Menulis
Dalam kegiatan berbahasa, menulis memiliki fungsi sebagai alat komunikasi
yang menggunakan bahasa tulis. Menulis juga dapat menolong kita untuk berfikir
secara kritis, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi.
Menurut Daeng,dkk (2011:72) menulis memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Menginformasikan sesuatu kepada pembaca (dengan informasi yang
dituliskan, pembaca yang sebelumnya belum tau akan menjadi tahu, sehingga
wawasannya bertambah),
b. Meyakinkan pembaca (dengan informasi yang disampaikan, diharapkan
pembaca menjadi yakin akan informasi tersebut karena disertai dengan bukti
yang konkret),

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

c. Mengajak pembaca (dengan informasi yang dituliskan, diharapkan pembaca
melakukan apa yang dituliskan atau disampaikan oleh penulis),
d. Menghibur pembaca (tulisan tidak bersifat informasi, tetapi mengajak
pembaca untuk berangan-angkan, misalnya tulisan narasi),
e. Melarang atau memerintah pembaca (informasi yang dituliskan bersifat
larangan atau perintah agar pembaca tidak melakukan hal yang dituliskan),
f. Mendukung pendapat orang lain (informasi yang disampaikan berupa opini
yang merupakan dukungan akan suatu hal agar pembaca meyakini bahwa
informasi itu benar),
g. Menolak atau menyanggah pendapat orang lain )informasi yang disampaikan
(opini) berupa sanggahan atau menolak, menyatakan ketidak setujuan akan
suatu hal atau masalah).
Selain fungsi yang telah disampaikan itu, seorang penulis tentunya memiliki
tujuan yang hendak dicapai dalam tulisannya. Menurut Hugo Hartig (via Tarigan,
2008: 25—26) tujuan menulis adalah sebagai berikut.
a. Assignment purpose (tujuan penugasan), yaitu menulis sesuatu karena
ditugaskan, bukan karena kemamuan sendiri (misal:merangkum buku);
b. Altruistic purpose (tujuan altruistik), yaitu penulis bertujuan untuk
menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca,
ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan
penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih
menyenangkan dengan karyanya itu;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

c. Persuasive purpose (tujuan persuasif), yaitu tulisan yang bertujuan
meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan;
d. Information purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan), yaitu
tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan/ penerangan
kepada pembaca;
e. Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri), yaitu tulisan yang
bertujuan memperkenalkan atau atau menyatakan diri sang pengarang
keoada para pembaca;
f. Creativepurpose (tujuan kreatif), yaitu tulisan yang bertujuan mencapai
nilai-nilai artistik , nilai-nilai kesenian; dan
g. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah), yaitu penulis ingin
memecahkan

masalah

yang

dihadapi

dengan

cara

menjelaskan,

menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran
dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh
pembaca.
Dari uraian itu dapat disimpulkan bahwa menulis berfungsi sebagai sarana
untuk menghibur pembaca, mengajak, memberikan informasi, meyakinkan
pembaca, melarang, mendukung dan menolak. Menulis bertujuan untuk penugasan,
menyenangkan pembaca, meyakinkan, memberikan informasi, menyatakan diri,
kreatif, dan memecahkan masalah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

2.2.1.2 Manfaat Menulis
Di samping mempunyai fungsi dan tujuan, menulis juga mempunyai manfaat.
Menurut Enre (1988:6) manfaat menulis sebagai berikut.
a. Menulis menolong kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui.
Menulis merangsang pikiran kita dan membantu kita membangkitkan
pengetahuan dan pengalaman yang pernah dialami.
b. Menulis menghasilkan ide-ide baru. Menulis merangsang pikiran untuk
menggali informasi-informasi sehingga dapat menghasilkan suatu ide
baru.
c. Menulis

membantu

mengorganisasikan

pikiran

kita,

dan

menempatkankannya dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri. Dengan
menulis kita dapat menggali konsep-konsep yang kabur atau kurang jelas
untuk diri sendiri karena menulis mengenai hal tertentu.
d. Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi.
Dengan menulis kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri dan
melihatnya lebih objektif pada waktu menuliskannya.
e. Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru. Dengan
menulis kita memahami banyak materi dengan menyimpannya secara
tertulis tentang hal itu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Akhadiah, dkk (1988:1—2) menuliskan manfaat atau kegunaan dari menulis
yaitu sebagai berikut.
a. Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri
kita (sampai dimana kemampuan kita mengenai suatu topik),
b. Melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan (kita
diharapkan mampu bernalar, membanding-bandingkan atau menghubunghubungkan fakta yang ada),
c. Kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari, serta
menguasai informasi sehubung dengan topik yang kita tulis (dengan
demikian kegiatan menulis dapat memperluas wawasan kita),
d. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta
mengungkapkannya

secara

tersurat

(kita

dapat

melaksanakan

permasalahan yang semula masih samar bagi diri kita sendiri),
e. Melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri
secara lebih objektif.
f. Dengan menulis kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu
dengan menganalisa secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret.
g. Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif
(dengan demikian kita diharapkan dapat menjadi penemu sekaligus
pemecah masalah, bukan sekedar penyerap informasi dari orang lain),
h. Kegiatan menulis mebiasakan kita berfikir serta berbahasa secara tertib.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Dari uraian itu dapat disimpulkan bahwa menulis bermanfaat untuk mengenali
potensi diri, gagasan semakin berkembang, banyak memperoleh informasi, lebih
mudah memecahkan suatu masalah, dapat mendorong kita belajar secara aktif, dan
dengan menulis kita terbiasa untuk berfikir.

2.2.2

Karangan
Seseorang dapat menyampaikan gagasan-gagasannya dalam bentuk karangan.

Karangan yang dituliskan terdiri dari beberapa paragraf (alinea) dimana setiap alinea
memiliki satu ide pokok
The Liang Gie (1992:17) mendefinisikan karangan sebagai hasil perwujudan
gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh
pembaca. Dalam menulis suatu karangan seseorang diharapkan mempunyai ide atau
gagasan yang hendak disampaikan baik yang berupa pengalaman, pendapat,
pengetahuan yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh orang lain.
Ada aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan sebuah karangan. Aturan
bertujuan agar karangan menjadi jelas dan teratur. Menurut Widyamartaya (1990:10)
ada

beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan karangan, yaitu

sebagai berikut.
1. Tentukan sebuah topik yang baik dan menarik.
Dalam menulis sebuah karangan penulis harus menentukan topik berkenaan
hal apa yang ingin tuliskan dan disampaikan kepada pembaca.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

18

Batasi topik itu.
Dalam penulisan karangan, topik yang diambil harus dibatasi. Dalam satu

karangan hanya ada satu topik agar pembaca dapat dengan mudah menangkap
informasi yang disampaikan dengan mudah.
3. Tentukan tujuan karangan.
Sebelum menulis penulis harus menentukan tujuan penulisannya apakah
hanya sekedar informasi, bersifat mengajak atau mempengaruhi.
4. Perjelas sikap Anda terhadap topik dan pembaca.
Dalam menulis karangan, penulis harus memperjelas sikapnya. Apakah
penulis bersikap senang, menggurui, marah terhadap topik yang dituliskan.
5. Nilailah data-data yang terkumpul.
Sebelum

menulis,

seseorang

harus

mengumpulkan

data-data

untuk

mendukung tulisannya. Misalnya melakukan pengamatan, mencari contoh-contoh
yang konkret, dan apakah data-data tersebut dapat dijadikan pedoman dalam menulis
sebuah karangan.
6. Susunlah kerangka karangan Anda.
Sebelum menulis karangan, seseorang harus membuat kerangka karangan agar
gagasan-gagasan yang dituliskan dapat terorganisir, gagasan runtut, ide-ide pokok
yang dituliskan jelas, sehingga karangan yang di tuliskan dapat dengan mudah di
mengerti oleh pembaca.
Aturan dalam penulisan karangan seperti yang telah dijelaskan, sangat
berperan penting dalam penulisan sebuah karangan. Dengan memperhatikan aturan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

tersebut, seseorang dapat menghasilkan karangan yang jelas, gagasan yang runtu
sehingga apa yang disampaikan atau dituliskan dapat dipahami oleh pembaca dengan
baik.

2.2.2.1 Unsur-Unsur Karangan
Menurut The Liang Gie (1992:17) ada empat unsur dalam karangan. Berikt ini
disebutkan keempat unsur karangan itu.
a. Gagasan
Gagasan yaitu topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis. Dalam
suatu karangan gagasan yang disampaikan mengandung suatu topik maupun tema
tertentu diungkapkan secara tertulis kepada pembaca. Dengan adanya gagasan
karangan akan menjadi jelas. Dalam setiap karangan hanya akan membicarakan satu
topik atau tema saja (misalnya; liburan sekolah).
b. Tuturan
Tuturan ialah bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami
pembaca. Tuturan yang jelas dapat mempermudah pembaca memahami gagasan yang
hendak disampaikan dalam karangan. Tuturan dalam karangan dapat diungkapkan
dengan cara bercerita, melukiskan akan suatu hal, pemaparan, dan dapat berupa
argumentasi.
c. Tatanan
Tatanan

ialah

tertib

pengaturan

dan

penyusunan

gagasan

dengan

mengindahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai merencanakan rangka dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

langkah. Dalam membuat sebuah karangan, seseorang harus memperhatikan susunan
dari karangan yang dibuat agar karangan lebih terarah, dapat dengan

mudah

dipahami dan dimengerti pembaca, dan menarik. Karangan yang baik terdiri dari
paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.
d. Wahana
Wahana ialah sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama
menyangkut kosakata, gramatikal dan retorikal (seni memakai bahasa secara efektif).
Dalam membuat suau karangan, seseorang menggunakan bahasa tulis sehingga
diharapkan mampu menggunakan bahasa secara efektif termasuk dalam penggunaan
ejaan dan pilihan kata. Bahasa tulis yang digunakan adalah menulis karangan.
2.2.2.2 Asas dalam Karang-Mengarang
Kegiatan

men

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul ‘Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang

6 30 95

Penggunaan huruf kapital dalam penulisan karangan narasi siswa kelas V MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun pelajaran 2013- 2014.

0 8 96

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan ekposisi siswa kelas X sekolah (SMK) PGRI Babakanmadang

2 14 109

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Pengaruh model experiential learning terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN Cengkareng Timur 15 Pagi Jakarta Barat

10 96 238

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20172018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. 3.3 Waktu Penelitian

0 0 12