Penggunaan huruf kapital dalam penulisan karangan narasi siswa kelas V MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun pelajaran 2013- 2014.

(1)

1

KABUPATEN TANGERANG

TAHUN PELAJARAN 2013- 2014

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

oleh Nina Rosanti NIM 1811018300038

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

NINA ROSANTI. NIM: 1811018300038. Skripsi. Judul “Penggunaan Huruf Kapital Dalam Penulisan Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014. Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universtas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembimbing: Dindin Ridwanuddin, M.Pd. 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni Pagedangan KabupatenTangerang Tahun Pelajaran 2013- 2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif dan dilakukan secara teknik fortopolio. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni yang berjumlah 18 orang. Pengumpulan data

diperoleh dari hasil karangan narasi yang ditulis oleh masing-masing siswa.

Hasil analisis didapatkan melalui tabel analisis yakni penggunaan huruf kapital diperoleh kriteria penilain sangat baik (sempurna) mencapai 22,22%, kriteria penilaian cukup- baik mencapai 50%, dan kriteria penilaian sedang- cukup mencapai 27,77%.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas izin dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW pembawa rahmat dan teladan bagi seluruh umat manusia.

Skripsi yang berjudul “Penggunaan Huruf Kapital Dalam Penulisan

Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2013- 2014” ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana pendidikan Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari pihak lain, penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dra. Nurlena Rifai, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr.Fauzan, MA selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Kependidikan, beserta stafnya yang telah memberikan rekomendasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;

3. Asep Ediana Latip,M.Pd selaku sekertaris umum PGMI Fakultas Ilmu

Tarbiyah da Pendidikan;

4. Dindin Ridwanudin, M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan

cahaya penuh inspirasi dengan kegigihan dan tanggung jawab yang tinggi, telah banyak waktu untuk koreksi penulisan dan arahan- arahan yang dapat mengembangkan ide penulis;

5. Suamiku tercinta dan anakku tersayang( Nanda Aulia, Dinda Novranty,

Rivalda Huniawan, Mayda Azra Shafeera ) yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materil hingga selesainya skripsi ini;


(8)

iii

6. Papa( H. Moh Amin ) kakak( Ida Farida, Deny Setiawan ) dan adik- adikku

tercinta yang senantiasa selalu mendo’akan;

7. Kepala Madrasah dan guru-guru MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten

Tangerang yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini;

8. Sahabat- sahabatku tercinta, terutama Nina Rosina, Susi, adapun yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Semoga persahabatan akan terus terjalin dan silaturahmi tetap terjaga;

9. Teman-teman PGMI yang tidak bisa disebutkan satu persatu tetapi tidak

mengurangi rasa hormat penulis yang telah membantu dukungan moril hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat, terutama pada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga bantuan, dukungan dan partisipasi baik secara moril maupun materil yang telah mereka berikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Jakarta, 4 Desember 2014 Penulis


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

ix x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah………..

B. Identifikasi Masalah ………...

C. Batasan Masalah ………

D. Rumusan Masalah ……….…………

E. Tujuan Penelitian ...……….

F. Manfaat Penelitian……….

1 3 3 3 3 4

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Hakikat Perkembangan Bahasa……….

B. Hakikat Menulis……….………...

C. Huruf Kapital …...………

D. Karangan……….….….

E. Karangan Narasi………

F. Hakikat Psikologi……….

G. Penelitian yang Relevan………

5 6 6 14 15 16 17


(10)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian ………..

B. .Metode penelitian………..

C.Obyek penelitian………...………

D.Teknik analisis data………..

E. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data………..

F. Tehnik Pengumpulan Data………..

G. Instrumen Penelitian………

H. Prosedur penelitian………

20 20 21 21 22 22 23 26

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah ……….………...

B. Deskripsi Data………..………...

28 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ………

B. Saran ………...

55 55

DAFTAR PUSTAKA ………..……… 57


(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Jadwal Penelitian

Keadaan Murid Keadaan Guru/TU

18 32 33

Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian 21

Tabel 2 Penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan 22

Tabel 3 Kriteria penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan 23

Tabel 4 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan 27

Tabel 5 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 1 39

Tabel 6 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 2 40

Tabel 7 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 3 41

Tabel 8 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 4 42

Tabel 9 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 5 43

Tabel 10 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 6 45

Tabel 11 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 7 47

Tabel 12 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 8 48

Tabel 13 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 9 50

Tabel 14 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan responden 10

52


(12)

vii

responden 11 54

Tabel 16 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 12 55

Tabel 17 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 13 57

Tabel 18 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 14 58

Tabel 19 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 15 59

Tabel 20 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan responden 16

60 Tabel 21 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 17

61

Tabel 22 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan responden 18


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Grafik Hasil penggunaan huruf capital dalam menulis karangan 35

Gambar 2 Grafik analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 1 36

Gambar 3 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 2 37

Gambar 4 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 3 38

Gambar 5 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 4 39

Gambar 6 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 5 40

Gambar 7 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 6 41

Gambar 8 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 7 42

Gambar 9 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 8 43

Gambar 10 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 9 44

Gambar 11 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 10 45

Gambar 12 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 11 46

Gambar 13 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 12 47

Gambar 14 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 13

48

Gambar 15 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis


(14)

ix

Gambar 16 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 15 50

Gambar 17 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 16 51

Gambar 18 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 17 52

Gambar 19 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Karangan Siswa


(16)

1

BAB I

PENDUHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan keterampilan berpikir, mengungkapkan gagasan perasaan pendapat, menyampaikan informasi suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengarahkan siswa untuk terampil berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam penggunaan bahasa ada beberapa kategori seperti: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menulis adalah bahasa lisan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai bentuk, salah satunya keterampilan membuat karangan. Dalam pembelajaran menulis karangan diharapkan siswa bukan hanya menyambungkan ide, gagasan sehingga menjadi sebuah cerita yang menarik, tetapi dalam penggunaan huruf kapital perlu diperhatikan dalam sebuah karangan, karena huruf dibuat untuk menggantikan peran bunyi bahasa sehingga orang menyatakan huruf sebagai lambang bunyi.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sukar dilakukan anak-anak dalam tingkatan berbahasa, dengan menulis berarti harus menuangkan ide, gagasan yang ada dalam pikiran. Kadang- kadang menyusun kata-kata dalam tulisan kurang tepat sehingga maksud dan ide yang ingin disampaikan kepada pembaca kurang dimengerti. Oleh karena itu keterampilan menulis memerlukan latihan yang terus menerus maka pada akhirnya siswa akan memiliki kemampuan menulis khususnya menulis karangan.

Keterampilan mengarang merupakan bagian dari materi yang dimunculkan dalam pembelajaran bahasa Indnesia. Keterampilan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan berimajinasi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pengajaran mengarang sering digambarkan sebagai kegiatan yang belum berlangsung sesuai harapan. Tidak


(17)

sedikit para siawa sering mengalami kesulitan dalam menghadapi pelajaran mengarang.

Penelitian yang dilakukan diatas kertas kerja siswa, hal ini jelas dapat membantu menunjukkan kemampuan menulis siswa pada sebuah karangan dengan menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar. Berpegang pada pengalaman mengajar anak kurang respons pada pelajaran menulis, hal ini disebabkan kuatnya pengaruh bahasa daerah, kurangnya motivasi pada pelajaran bahasa Indonesia dan kurang kebanggaan dalam menggunakan bahasa Indonesia. Besar harapan akan ada peningkatan pengetahuan bahasa Indonesia khususnya dalam kegiatan menulis.

Kesulitan yang dihadapi siswa biasanyan terletak pada pengembangan imajinasi yang kurang, artinya dalam mengarang imajinasi siswa cenderung terhambat atau bahkan tidak berkembang. Faktor penyabab terjadinya hal tersebut, terletak pada penyampaian materi yang monoton dari pengajar sehingga membuat siswa menjadi bosan dan jenuh. Terkadang suasana belajar yang disiapkan kurang mendukung dalam kegiatan ketrampilan menulis. Hal ini sangat diperlukan siswa untuk mencari solusi dalam memberi gagasan baru, dengan adanya ruang kelas dan suasana yang menyenangkan untuk kemudian menjadi daya tarik siswa untuk menulis. Seperti memberikan kesempatan siswa bebas mengeluarkan gagasan. Ketika guru mengangkat topik kemudian meminta siswa untuk menulis topik yang disampaikan guru. Guru juga berperan penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Pengembangan kemampuan menulis bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui menulis secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan berbahasa Indonesia yang baik dan penggunaan huruf kapital dengan baik dan jelas. Maka penulis mengadakan penelitian tentang menulis sebuah karangan narasi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2013- 2014. Tugas guru khususnya dalam pelajaran bahasa Indonesia mengembangkan kemampuan menulis secara baik dan benar dengan menggunakan huruf kapital. Oleh karena itu lingkungan anak juga sangat mendukung sekali apalagi orang tua dan guru sangat


(18)

memegang peranan penting dalam hal ini lingkungan rumah dan di sekolah serta masyarakat harus menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan menulis karangan pada anak.

.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dapat diidentifikasi beberapa masalah yang timbul seperti;

1. pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis masih kurang;

2. kemampuan siswa terbatas dalam menyesuaikan antara judul dengan isi

karangan;

3. hasil menulis karangan anak tidak sesuai dengan Indikator pembelajaran,

misalnya penggunaan huruf kapital dalam sebuah karangan;

4. kemapuan siswa terbatas dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi

suatu karangan;

5. guru kurang terampil dan cenderung menggunakan metode yang kurang

efektif pada pembelajaran ketrampilan menulis.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Cihuni Pagedangan KabupatenTangerang tahun pelajaran 2013- 2014.

D. Rumusan Masalah

Bagaimanakah penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Cihuni Pagedangan Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2013- 2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni Pagedangan Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2013- 2014.


(19)

F. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan secara teoritis

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan pengembangan

salah satu teori pembelajaran menulis karangan narasi, dalam pelajaran bahasa Indonesia d Madrasah Ibtidaiyah .

- Selain itu, siswa dapat menulis dengan bahasa dan penggunaan huruf

kapital dengan benar.

2. Kegunaan secara praktis

a. Siswa

- Agar anak gemar menulis.

- Agar anak dapat menulis karangan narasi dengan menggunakan

huruf kapital yang dan benar.

b. Guru

- Penggunaan media pembelajaran yang inovatif dalam pelajaran

bhsa Indonesia.

- Menambah wawasan agar lebih menerapkan dalam pelajaran

bahasa Indonesia untuk membuat karangan narasi yang berdasarkan pengalaman siswa.


(20)

5

BAB II

KAJIAN TEORETIS

Kajian Pustaka

A. Hakikat Perkembangan Bahasa

Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang atbitrer yang digunakan oleh kelompok anggota sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasikan diri.1Bahasa apa pun sama baiknya dengan bahasa lain

dan kosa kata dari bahasa tertentu mungkin dipinjam dari bahasa lain jika ada kebutuhan. Contohnya penggunaan bahasa Inggris banyak diambil dalam bahasa Indonesia untuk kata-kata tehnologi yang memang tidak ada pedomannya dalam bahasa Indonesia.

Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar

sesamanya, berdasarkan pada budaya yang mereka miliki bersama.2

Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah, maka penggunaan bahasa Indonsia adalah hal yang tepat untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi. Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.3

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat pemersatu dalam kehidupan bersosial, walau dengan latar belakang bahasa yang berbeda- beda, bukan berarti komunikasi, interaksi antar sesama kurang lancar, justru dengan perbedaan bahasa tersebut memperkaya kosa kata dalam berkomunikasi.

1

Ramlan A. Gani, Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bahasa Indonesia ( Jakarta, FITK Press,2011). Cet.2, h.1

2

Soenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik,(Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2003), cet.I, h.16

3


(21)

B. Hakikat Menulis

Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Kemampuan puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa ialah menulis. Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis juga merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan

ilmu pengetahuan.4 Karena sebelum menulis harus mengetahui tata bahasa,

tanda baca, terutama perbendaharaan kata yang kompleks. Selain itu menulis juga menceritakan yang ada dalam khayalan dituangkan dalam tulisan yang tersusun rapi dan didisain sedemikian menarik agar pembaca tertarik tuk membaca, juga pembaca dapat memahami maksud dari penulis.

Jadi hakikat menulis adalah menyebarluaskan infomasi maupun ilmu pengetahuan yang dikemas sedemikian menarik dengan tata bahasa,tanda baca dan perbendaharaan yang demikian kompleks, sehingga membuat pembaca tertarik untuk mengetahui informasi yang akan disampaikan penulis dan memahami maksud dari penulis.

C. Keterampilan Menulis

1. Pengertian Keterampilan

Beberapa literature mengunakan istilah yang merujuk pada

pengertian keterampilan berbahasa, misalnya kompetensi bahasa (language

competence), keterampilan berbahasa (language skill), dan kecakapan

berbahasa (language proficiency). Menurut pendapat Omagio dalam buku

Terampil Menulis di Sekolah Dasar karangan Dr. Zulela H.M Saleh, mengartikan bahwa keterampilan bahasa sebagai tingkat ideal dari kopetensi

dan performansi yang diperoleh seseorang melalui proses berlatih.5

Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berbahasa dalam posisi

sebagai pengirim pesan, dalam proses encoding ia terampil memilih

4

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar, (Jakarta,Nusa Indah Mandiri,2012), Cet, h.201

5

Zulela H.M, Terampil Menulis di Sekolah Dasar, (Tangerang, PT.Pustaka Mandiri, 2013), Cet.I h. 25


(22)

bentuk bahasa yang tepat, sesuai dengan kontek komunikasi dalam suatu kontek komunikasi menjadi pesan yang utuh, yang sama dengan yang

dimaksudkan oleh si pengirim.6 Seseorang dikatakan memiliki keterampilan

menulis bila yang bersangkutan dapat memilih bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa kata, kalimat, paragrap) serta menggunakan retorika (organisasi

tulisan) yang tepat guna mengutarakan pikiran, perasaan, gagasa, fakta.7

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah seseorang akan dikatakan terampil dalam menulis diawali proses latihan, dengan berlatih maka akan terampil menggunakan dan memilih bentuk-bentuk bahasa tertulis serta menggunakan retorika yang tepat guna mengutarakan pikiran, gagasan, perasaan dan fakta. Dengan tujuan yang diinginkan penulis akan sampai maksud isi tulisan kepada pembaca.

2. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, strutur, bahasa dan kosakata.

Menulis bukanlah kegiatan yang diwariskan oleh leluhur. Terbukti bahwa tidak semua orang memiliki keterampilan menulis, dan hanya dimiliki orang-orang tertentu. Ini dapat dibuktikan tidak setiap hasil tuliasan dapat dipandang sebagai hasil kegiatan seseorang dalam menulis. Menulis merupakan kegitan yang menyatu dalam proses belajar. Keterampilan ini menuntut wawasan dan pengetahuan yang luas dalam memaparkan ide dan gagasan. Ramlan A. Gani, Mahpudah Fitriyah dalam buku “Disiplin Bahasa Indonesia,” Menulis ialah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan

6

Yeti Mulyati dkk, Keterampilan Bebahasa Idonesia SD, (Jakarta, Universitas Terbuka, 2007) Cet. I, h.1.5

7


(23)

penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya.8 Oleh karena itu kemampuan menulis bukan suatu hal yang didapat dari warisan atau bakat, tetapi suatu keterampilan yang harus dilakukan dengan berlatih dan proses belajar.

Soenjono Dardjowidjojo, dalam buku” Psikolinguistik” berpendapat,

menulis sebagai sebuah keterampilan, berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan. Karena terkadang seseorang mahir dalam berbicara belum tentu dapat mengungkapkan ide dan gagasan yang ada dalam benak dan perasaan. Oleh karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan yang ada dalam pikiran dan perasaan.

Bromley (1992) menulis diperlukan adanya keserasian antara pikiran dan tataan berbahasa yang tepat dalam mengekspresikan gagasan yang tertuang dalam lambang-lambang bahasa tulisan. Maka dari itu dalam bahasa ada dua ragam dalam menulis.

Dalam buku Terampil menulis di sekolah dasar, karangan Zulela H.M S, keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikan bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Berdasarkan batasan itu dapat dikatakan bahwa menulis merupakan rangkaian proses berupa kegiatan seseorang untuk menungkapkan isi pikiran, perasaan, pendapat, sikap penulis kepada siapa saja yang membaca tulisan ituagar pembaca dapat memahami dan mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.

Kiranya bukanlah suatu hal yang berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang yang terpelajar, Sehubungan dengan hal ini ada penulis yaitu Morsey dalam Tarigan mengatakan bahwa:

8

M. Silitonga, A.H. Hasan Lubis, dkk, Membaca dan Menulis, (Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984) Cet. I h. 9


(24)

“menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat/memberitahukan, dan mempengaruhi dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jalas, kejelasan ini tergantung pada

pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat.”9

Asul Wijayanto berpandangan bahwa di dalam suatu masyarakat

selain dikenal kata menulis dikenal kata mengarang. Namun, banyak orang yang menurutnya menggunakan kata menulis dengan arti mengarang dan kata mengarang dengan arti menulis, padahal kedua kata itu mempunyai persamaan dan perbedaan. Pandangan Asul Wijayanto tersebut dipertegas dalam kutipan berikut ini.

Kegiatan menulis dan mengarang adalah kegiatan yang sama-sama

mengungkapkan gagasan. Baik penulis maupun pengarang menyampaikan gagasan melalui melalui huruf dan tanda baca. Huruf dan tanda baca itu menjadi” wakil” bunyi bahasa (bahasa kata, frasa, kalimat dan paragraf) yang berisi gagasan unttuk disampaikan kepada orang lain. Perbedaannya, kegiatan menulis menghasilkan tulisan, sedangkan karangan menghasilkan karangan. Tulisan dilandasi fakta, pengalaman, pangamatan, penelitian, pemikiran, atau analisis. Sebaliknya karangan hanya dipengaruhi oleh

imajinasi dan perasaan pengarang.10

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan menulis adalah alat komunikasi secara tak langsung dan bukan merupakan warisan leluhur, karena menulis memerlukan latihan agar dapat menguasai kosa kata, tata bahasa dan memahami struktur kalimat, dengan harapan segala isi fikiran, gagasan dan ide dapat tertulis dengan rapi, pembacapun akan mengerti yang akan disampaikan penulis. Oleh karena seseorang dapat dikatakan terpelajar dan intelektual tinggi bila dapat mencurahkan gagasan, ide, dan pendapat dalam bentuk tulisan.

9

Henry Guntur Tarigan, Menulis dengan suatu keterampilan berbahasa, (Bandung: Offset Angkasa, 1986), Cet. IV, h.4.

10


(25)

3. Kemampuan menulis

Kemampuan menulis kecakapan seseoarang dalam mengutarakan

pikiran, perasaan dan pengalaman yang berkenaan dengan masalah secara jelas, lugas, dan tuntas dengan menggunakan bahasa tulis.

Kemampuan menulis adalah kemampuan orang memakai bahasa tulis

sebagai wadah, alat, dan media untuk memaparkan isi jiwa serta pengalaman. Kemampuan ini memungkinkan untuk mengkomunikasikan isi jiwa, penghayatan, dan pengalaman kepada berbagai pihak. Kemampuan menulis adalah terampil membuat huruf (besar maupun kecil) dengan jalan

menyalin atau meniru tulisan-tulisan dalam struktur kalimat.11

Jadi kemampuan menulis adalah kemampuan seseorang

berkomunikasi dengan pembaca untuk mengutarakan isi pikiran, perasaan dan pengalaman dalam bentuk tulisan dengan struktur kalimat yang jelas dan lugas.

4. Tujuan menulis

Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk menulis, ia harus memngetahui” apa tujuan” yang diharapkannya. Tujuan itu mungkin tidak dinyatakan dalam tulisan, melainkan berada dalam pikiran penulis saja. Tujuan itu dapat dikerjakan pada awal proses penulisan, yaitu perencanan proses penulisan. Jadi tujuan penulisan adalah hal penting dalam menulis. Tujuan menulis adalah untuk memberikan gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan tulisannya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan (materi) tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang

(point of view). Dengan mengacu pada tujuan yang diidentifikasikan antara

lain sebagai alat untuk: (1) menginformasikan sesuatu kepada pembaca, (2) meyakinkan pembaca, (3) mengajak membaca, (4) menghibur pembaca, (5)

11

Broto Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua diSekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif, ( Jakarta, Bulan Bintang, 1978 ) h,143.


(26)

melarang atau memerintah pembaca, (6) mendukung pendapat oarng lain,

dan (7) menolak atau menyanggah pendapat orang lain.12

Menulis sudah menjadi ciri yang melekat pada setiap insan akademis agar ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Adapun tercetus lagi beberapa tujuan dalam menulis yaitu, (1) menginformasikan, menceritakan peristiwa, pandangan yang berhubungan dengan fakta, data maupun suatu hal yang berupa sejarah maupun kejadian yang tengah diperbincangkan dituangkan dalam bentuk tulisan melalui bermacam-macam publikasi yang baik berupa jurnal ilmiah maupun maupun jurnal majalah atau surat kabar. (2) mendidik, karena dengan tulisan akan menambah wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Dengan menulis akan membuat akan menjadi tahu dari yang tidak tahu, berani mengungkapkan segala yang ada dalam fikiran menjadi tulisan indah. (3) menghibur, dengan menulis akan sangat bisa mengurangi beban yang ada dalam pikiran kita,

awalnya sangat membosankan menjadi sesuatu yang

menyenangkan dengan tujuan dapat melupakan sejenak

permasalahan yang dihadapi.13

Syafei dalam Isah Cahyani dan Khodijah menjelaskan bahwa tujuan penulisan sering dikacaukan dengan maksud penulisan. Walaupun ada hubungan yang erat antara maksud dan tujuan penulisan, namun

keduanya terdapat 14tujuan penulisan adalah perubahan tingkah laku

yang diharapkan terjadi dalam diri pembaca setelah ia membaca tulisan. Misalnya: setelah seorang membaca tulisan yang ada dalam skripsi ini, diharapkan memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang menulis. Kemudian dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, akan menjadi sadar bahwa banyak hal yang belum diketahui tentang menulis setelah membaca skripsi ini. Adapun maksud penulisan adalah motivasi yang mendorong seseorang melakukan kegiatan menulis, baik itu dorongan dari dalam diri sendiri (intrisik) maupun dorongan dari luar

12

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar, (Jakarta, Nusa Citra Mandiri,2012)Cet. h,208

13

Hadiyanto, Membudayakan Kebiasaan Menulis sebuah pengantar, (Jakarta, PT Fikahati Aneska, 2001)Cet1. h,10

14

Isah Cahyani dan Khodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia, ( Bandung: UPI PRESS, 2007), CET. 1, h. 134.


(27)

diri sendiri (ekstrinsik), misalnya: siswa menulis karangan narasi yang ditugaskan dari guru Bahasa Indonesia.

Ada dua cara untuk menyatakan tujuan penulisan, yaitu: tesis dan pernyataan maksud. Tesis digunakan jika penulis ingin mengembangkan gagasan yang berupa tema seluruh tulisan. Pernyataan maksud digunakan jika penulis tidak mengembangkan gagasan serupa itu.

a. Tesis

Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan bila ada sebuah tema karangan yang dominan.Tesis sama dengan kalimat utama dalam paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak diperkenankan lebih dari satu kalimat.

Sebuah topik yang telah dibatasi “Sistem Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SD/Madrasah Ibtidaiyah di Seluruh Jakarta Selatan”

_misalnya_ mungkin akan menghasilkan kalimat tujuan “tulisan ini menunjukkan Madrasah Ibtidaiyah, perlu adanya peningkatan kualitas

di masa yang akan datang”. Dalam pembahasan selanjutnya tentu saja,

penulis akan menunjukkan bagaimana meningkatkan kualitas

pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI, komponen-komponen apa saja yang ditingkatkan. Ini menunjukkan bahan yang akan menjadi tulisan.

b. Pengungkapan Maksud

Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide sentral.

Contoh:

Topik: Kecemasan Ketika Mengikuti UAN.

Tujuan: Mengisahkan kecemasan ketika mengikuti UAN.

Pengungkapan maksud: Dalam tulisan ini, penulis akan menggambarkan bagaimana seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah merasa cemas ketika mengikuti UAN sehingga pembaca dapat merasakan peristiwa seperti yang dirasakan oleh siswa tersebut. Ketakutan tidak dapat mengisi soal


(28)

dan kecemasan kemungkinan tidak dapat lulus bercampur menjadi satu.

Semuanya dideskripsikan oleh penulis.15

5. Tahapan Menulis

Dalam menulis kita mengetahui beberapa tahap yaitu, pramenulis, menulis konsep, revisi dan yang terakhir mengedit. Dikemukakan, para penulis perlu mengetahui pengetahuan teoritisnya di samping harus biasa berlatih mempergunakannya. Untuk itu, pada bagian berikut ini akan disajikan pengetahuan teoritis tentang salah satu aspek menulis, yakni sistematika tulis beberapa aspek beserta aplikasinya. Suatu tulisan atau karangan dapat dikatakan terbentuk secara sistematis antara lain apabila:

1. Terdapat relevansi yang baik antara judul dengan bagian

pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup tulisan;

2. Terdapat relevansi yang baik antara awal/penutup tulisan, atau

sebaliknya;

3. Terdapat relevansi antara kalimat/ klausa yang satu dengan kalimat/

klausa yang lain dalam tiap alenia; dan

4. Terdapat relevansi yang tepat antara isi tulisan dengan tujuannya.16

Betty mattix dalam bukunya yang berjudul Reasoning and

writing well berpendapat bahwa penilaian situasiretorik dapat dianggap

sebagai tahap awal dari proses penulisan. Bagian 1 dari buku ini fokus pada tahap awal penulisan yang mempertimbangkan situasi retorik, pra-penulisan,dan penyusunan. Bagian 2 fokus pada hal-hal yang muncul selama revisi dan pengeditan.

Cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan diri adalah dengan menghilangkan segala mitos yang anda dengar tentang penulis.

Cara menyempurnakan setiap kalimat saat pertama kali dibuat:

15

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitryah Z. A. Disiplin Berbahasa Indonesia

(Jakarta,FITK UIN, 2010) Cet2, h.1 138

16

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Brkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar(Jakarta,Nusa Citra Mandiri,2013)Cet.h,208


(29)

c. Pra-penulisan, tujuan dari pra-penulisan adalah untuk menangkap dan menyimpan ide-ide yang ada.

d. Penyusunan, tujuan dari penyusunan adalah membiarkan ide-ide anda

mengembangkan, memperluas, dan membentuk hubungan- hubungan yang ada.

D. Huruf kapital.

Dalam Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu (1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan (2) penulisan huruf miring.

Penulisan huruf kapital yang kita jumpai dalam tulisan-tulisan resmi kadang-kadang menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah penilisan huruf kapital itu adalah sebagai berikut.

- Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal

kalimat.

- Huruf pertama petikan langsung.

- Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama

Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

- Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang

diikuti nama orang.

- Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau

yang dipakai sebagai pengganti nama tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

- Huruf pertama unsur-unsur nama orang

- Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

- Huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.

- Huruf pertama nama geografi.

- Huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

- Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan


(30)

- Huruf pertama semua kata didalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.

- Huruf pertama kata penunjuk kekerabatan.

- Huruf pertama kata ganti Anda.17

E. Karangan

1. Arti Karangan

Mengarang ialah melahirkan pikiran dan perasaan dengan cara yang

teratur, dan dituliskan dalam bahasa tulisan.18Menurut pendapat saya

mengarang adalah berbicara melalui tulisan segala yang ada di pikiran seseorang, dan hal ini sangat membantu bila seseorang kurang percaya diri untuk berkata dengan kalimat yang cukup banyak.

Dalam menulis karangan seseorang harus memilih kata dan bentukkan yang tepat dan menyusun kalimat, yang harus diperhatikan dan ditaati adalah konvensi dalam penggunaan huruf, tanda baca, serta konvensi tata tulis lainnya. Oleh karena itu dalam menulis kita dituntut untuk dapat memilih bentuk kata yang benar, menyusun kalimat yang efektif, dan memperhatikan aspek ejaan serta organisasi karangan.

2. Macam-macam Karangan

Macam-macam karangan yang dapat diajarkan di SD dapat dijelaskan sebagai berikut:

Menurut tingkatannya, dari kelas pemula sampai kelas yang lebih tinggi

a. Menurut isi/bentuknya

1. Karangan verlag (laporan), umumnya diberikan di kelas-kelas rendah

yang dialami dalam Pengajaran Lingkungan.

2. Karangan fantasi, karangan ini mengeluarkan isi yang ada dalam

khayalan atau sesuatu yang dibayangkan, contohnya: tentang khayalan andai menjadi raja, andai menjadi guru kelak

17

E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,( Jakarta, Akademia Presendo,2010 )Cet 12. h,175

18

M. Ngalim Purwanto, dan Djaelani Alim. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (Bandung, Remaja RosdaKarya Offset, 1997)Cet. h,58


(31)

3. Karangan reproduksi, karangan ini menceritakan kembali peristiwa sejarah, pahlawan, dan yang bersifat perkara yang diuraikan dengan kata-kata sendiri.

4. Karangan argumentasi, karangan ini membiasakan siswa menyatakan

pendapat atau pikirannya berdasarkan alasan yang tepat.

b. Menururt susunannya

1. Karangan terikat adalah karangan yang terikat oleh jumlah baris, bait

dan ritma. Ada dua jenis yaitu: puisi lama dan puisi baru.

2. Karangan bebas adalah karangan yang tidak terikat oleh jumlah baris,

bait dan ritma. Ada dua jenis yaitu prosa lama dan prosa baru.

3. Karangan

F. Karangan Narasi

Gorys Keraf mengemukakan bahwa narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga Nampak seolah-olah pembaca melihat sendiri peristiwa itu, dan yang

terpenting pada sebuah narasi adalah unsure perbuatan dan tindakan19

Lain halnya dengan Jos Daniel Parera mengungkapkan bahwa narasi adalah satu bentuk pengembangan karangan dan tulisan yang bersifat

menyejarahkan sesuatu berdasarkan pengembangan dari waktu ke waktu.20

Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi, berdasarkan pengalaman diri sendiri, tentang orang lain, atau tentang diri sendiri dan orang lain pada suatu saat atau suatu kurun waktu tertentu.

19

Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Gramedia, 1997), Cet. XI, h. 135-136.

20

Jos Daniel Parera, Menulis Tertib dan Sistematik, (Jakarta: Erlangga, 1987). Cet. 11, h. 5


(32)

G. Hakikat Psikologi

Betapa tidak, teori-teori dan riset psikologi telah digunakan dan diaplikasikan secara luas dalam berbagai lapangan kehidupan, seperti ekonomi , kesehatan, pendidikan dan proses pembelajaran, industri, dan bahkan agama.

Psikologi khusus kemungkinan akan terus berkembang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Karena itu tidak tertutup kemungkinan akan bermunculan cabang-cabang psikologi khusus lainnya, seperti psikologi perkembangan peserta didik.

Psikologi perkembangan peserta didik adalah bidang kajian psikologi perkembangan secara khusus mempalajari aspek-aspek perkembangan yang

berada pada tahap usia sekolah dasar dan sekolah menengah.21 Maka

psikologi perkembangan anak didik bertujuan mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial.

Dapat disimpulkan bahwa hakikat psikologi adalah mempelajari karakteristik perkembangan peserta didik baik secara fisik maupun psikososial, hal ini sangat membantu kemampuan siswa dalam pelajaran menulis dalam mencurahkan pengalaman dan perasaan yang dibenaknya.

H. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelusuran literatur yang dilakukan oleh penulis ada beberapa literarur yang dimaksud antara lain adalah:

a. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi Siswa

Kelas X SMK Bintang Nusantara Pondok Aren, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012, ditulis oleh Agung Setiawan Dari hasil penelitiannya berkesimpulan :

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk

semua unsur kata ulang sempurna) didalam nama buku, majalah,

21

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,( Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2010 )Cet 1.h, 5


(33)

surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, yang,

untuk yang tidak terletak pada posisi awal, sebanyak 18,09%. Ini

menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa kelas X, sudah memahami tentang penggunaan huruf kapital pada aspek ini.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,

hari raya, dan peristiwa sejarah, sebanyak 9,52%. Ini menunjukkan hampir semua siswa kelas X memahami penggunaan huruf kapital pada aspek ini.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang,

sebanyak 0,95%. Ini menunjukkan hampir semua siswa kelas X

memahami penggunaan huruf kapital dalam aspek ini.22

b. Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan media teks

wawacancara pada siswa SMA Taruna Mandiri Pamulang- Tangerang Selatan. Oleh Nurma Ulfa- 108013000048. Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan dalam pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa SMA Taruna Mandiri dengan menggunakan media test wawacancara. Hal ini dapat dibuktikan bahwa analisis data yang diperoleh dari hasil pra tindakan, siklus 1 dan siklus 2. Nilai rata-rata diperoleh pada saat pratindakan adalah 64,8 dan tungkat keberhasilan siswa mencapai 26,3%. Nilai tersebut mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75 atau 75% sehingga perlu dilakukan tindakan untuk

perbaikan. Kemudian, dilakukan tindakan siklus 1 dengan

menggunakan media teks wawacancara sehingga nilai rata- rata pratindakan yaitu 78,6 dan tingkat keberhasilaan siswa mencapai 64,4%. Karena belum mencapai KKM, peneliti melakukan siklus ke 2 dengan nilai yang diperoleh yaitu 83,2 dan tingkat keberhasilan siswa mencapai 89,5%. Karena hasil nilai rata-rata pada siklus ke 2 telah melampaui KKM yang telah ditentukan yaitu 75 atau 75% sehingga

22

Agung Setiawan, 2012, Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Dalam Karangan Narasi Siswa kelas X SMK Bintang Nusantara Pondok Aren, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 ( Jakarta,2012, FITK UIN ) h,85.


(34)

penelitian dihentikan. Jadi media teks wawancara dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan pada siswa Taruna Mandiri.

c. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Dengan Media

Gambar Seri Siswa kelas X.8 SMA Negeri I Leuwiliang Kabupaten Bogor 2012. Oleh Helda Dwi Oktaviani Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X.8 SMA Negeri Leuwiliang Bogor dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan:

- Kemampuan proses pembelajaran menulis narasi tersebut. Hal ini

dapat dibuktikan dengan meningkatnya tingkat ketercapaian siswa dalam proses pembelajaran menulis narasi melalui media gambar seri, yaitu: Pada kegiatan pratindakan hanya 35% meningkat pada siklus 1 menjadi 50% dan lebih meningkat lagi pada siklus ke 2 menulis narasi menjadi 86,8%. Dengan demikian, penggunaan gambar seri dalam pembelajaran menulis narasi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menuli narasi pada siswa kelas X.8 SMAN I Leuwilang Kabupaten Bogor.

- Kemampuan menulis narasi tersebut dapat dibuktikan dengan

meningkatnya nilai kemampuan menulis narasi pada setiap siklusnya yaitu: Pada siklus I didapatkan bahwa jumlah siswa 38, hanya 10 orang yang mendapat nilai skor minimal 10, sedangkan pada siklus II 33siswa dari 38 mendapat skor minimal 15 dan 5 siswa mendapatka skor maksimal 20. Dengan demikian, penggunaan mediagambar seri dalam pembelajaran menulis narasi dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas X.8 SMAN 1 Leuwiliang Kabupaten Bogor.


(35)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni Pagedangan Kabupaten Tangerang.

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 22 April sampai dengan 15 Mei 2014

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

N

o Kegiatan

Bulan

Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014

Minggu Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Survai

2 Penyempurnaan seminar prosposal 3 Perijinan

4 Pelaksanaan

penelitian

5 Uji keabsahan data 6 Membuat draflaporan

penelitian

7 Diskusi draf laporan

8 Penyempurnaan laporan

B. Metode penelitian

Menulis karangan narasi dengan menggunakan huruf kapital yang baik dan benar. Adapun yang menjadi pertimbangan lokasi agar lebih mudah untuk mengadakan penelitian di sekolah sendiri dan sudah mengenal kemampuan serta karakteristik siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitian kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah


(36)

eksperimen) dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan maknadari pada generalisasi.

C. Objek penelitian

Penelitian yang akan penulis lakukan adalah huruf kapital dalam sebuah karangan narasi pada siswa di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni Kabupatan Tangarang Tahun Pelajaran 2013- 2014.

D. Teknik analisis data

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. 23

Dari hasil pengumpulan data yang dijadikan hipotesis, akan mendapat kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data model Miles and Huberman, yang dilakukan

pengumpulan data dalam periode tertentu. Khususnya data Reduktion (Ruksi

Data), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari pola dan temanya.

Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu melakukan kegiatan beberapa langkah yaitu :

1. Mengumpulkan hasil karangan anak- anak .

2. Mengidentifikasikan hasil karangan anak-anak .

3. Mengelompokkan hasil karangan anak yang mengikuti kaidah kaidah

penulisan huruf kapital yang baik dan benar pada karangan yang dibuat oleh siswa.

4. Membuat kesimpulan setelah mengkoreksi hasil karangan anak

23

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,Alpabeta, CV. 2011) Cet14, h 245.


(37)

E. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data

Portofolio sebagai asemen autentik dapat diterapkan pada berbagai mata

pelajaran dan berbagai jenjang pendidikan. Dianjurkan 3 (tiga) langkah

dalam menerapkan portofolio, yaitu:

a. Persiapan, pada langkah ini kegiatan yang harus dilakukan meliputi:

b. Mengatur portofolio

c. Pemberian nilai akhir portofolio.24

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini,teknik analisis data yang digunakan :

1. Fortofolio

David & Roger dalam Harun Rasyid dan Mansur, mendefenisikan

portofolio sebagai kumpulan bukti atau keterangan yang berkaitan dengan siswa atau sekelompok siswa yang menujukkan kemajuan akademik, prestasi, keterampilan dan sikap. Berdasarkan defenisi di atas portofolio merupakan kumpulan (koleksi) terbaik yang dimiliki siswa baik berupa pekerjaan dalam arti tugas-tugas intrakulikuler maupun ekstrakulikuler, yang paling berarti sebagai kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata pelajaran) tertentu. Jadi portopolio adalah suatu metode pengukuran dengan melibatkan peserta didik untuk menilai

kemajuan dalam bidang study tersebut.25

Dalam hal ini siswa ditugaskan membuat karangan narasi. Adapun dalam penulisan karangan narasi diharapkan isi karangan sesuai dengan judul, terutama penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan.

24

Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana Prima,2009) Cet, h. 236

25

Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana Prima,2009)Cet, h. 230.231


(38)

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.26Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data menulis

karangan narasi yaitu menggunakan tes menulis karangan narasi. Untuk lebih jelasnya mengenai instrumen penelitian akan dibahas secara terperinci pada pembahasan yang terpisah.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya baik, dalam dari lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen Tes penggunaan huruf huruf kapital dalam karangan narasi:

a. Defenisi Konseptual

Peneliti mengamati anak anak yang mengerti sampai anak anak yang belum mengerti menjadi mengerti dan paham menulis karangan narasi dengan menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil penelitian ada dua teknik untuk mengevaluasi perkembangan anak bahasa anak melalui kegiatan menulis yaitu observasi secara induvidu. Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan guru dalam setiap pembelajaran dengan cara mengamati berbagai macam aktifitas anak dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan evaluasi adalah praktek menulis dalam bentuk karangan narasi selama dalam kegiatan.

b. Defenisi Operasional

Dalam karangan akan memperoleh skor tentang penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan kriteria penilaian.

26

Suharmi Arikamto, Prosedur Penelitian , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. XII, h. 150


(39)

c. Kisi-kisi instrument penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan. Menulis karangan merupakan tes tertulis yang digunakan untuk melihat kemampuan anak dalam memnggunakan huruf capital sesuai kriteria yang ditentukan. Indikator yang dinilai adalah kualitas isi karangan, ejaan dan tata tulis, organisasi penulisan dan kesesuaian judul dengan isi. Tabel 3.2

Penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan narasi

No Indikator yang dinilai skor

1 Kualitas isi karangan 20

2 Ejaan dan tata tulis 20

3 Organisasi penulisan 35

4 Kesesuaian judul dengan isi 25

Jumlah 100

d. Deskripsi kriteria penilaian

Adapun deskripsi kriteria penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan narasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Kriteria penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan narasi No. Penilaian Skor Kriteria

1 Kualitas isi

Karangan

17-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informasi, mengandung unsur utama berupa unsu perbuatan dan waktu yang sangat jelas, pembaca mendapatkan informasi dan

pengalaman yang diinginkan penulis 13-16 CUKUP-BAIK: informasi cukup,

mengandung unsur utama berupa unsur perbuatan dan waktu cukup

jelas,pengembangan alur cukup baik, pembaca cukup mendapatkan informasi dan

pengalaman yang diinginkan penulis

9-12 SEDANG-CUKUP: informasi terbatas,

mengandung unsur utama berupa unsur perbuatan dan waktu terbatas, pengembangan alur terbatas, pembaca mendapatkan

informasi dan pengalaman terbatas

4-8 SANGAT KURANG: tidak berisi, unsur

waktu dan perbuatan tidak terperinci, alur tidak jelas, pembaca tidak mendapatkan


(40)

informasi dan pengalaman

2 Ejaan dan

tata tulis

17-20 SANGAT BAIK – SEMPURNA; menguasai

penulisan, penggunaan huruf kapital sudah tepat

13-16 CUKUP-BAIK; menguasai penulisan, penggunaan huruf kapital sebagian tepat, sebagian kurang tepat

9-12 SEDANG- CUKUP; kurang menguasai

penulisan, penggunaan huruf kapital kurang tepat

4-8 SANGAT KURANG; tidak menguasai

penulisan, penggunaan huruf kapital tidak yang tepat

3 Organisasi

penulisan

30-35 SANGAT BAIK – SEMPURNA; pemanfaatan

kata sempurna, pilihan kata dan ungkapan kata dengan baik, menguasai penggunaan huruf kapital sudah tepat

24-29 CUKUP – BAIK; pemanfaatan kata cukup

baik, pilihan kata dan penggunaan huruf kapital sebagian tepat sebagian tidak tepat 18-23 SEDANG- CUKUP; pemanfaatan kata

terbatas, sering terjadi kesalahan penggunaan huruf kapital dalam karangan

12-17 SANGAT KURANG; pemanfaatan potensi kata tidak tepat,belum menguasai penggunaan huruf kapital dalm menulis karangan

4 Kesesuaian

judul dengan isi

20-25 SANGAT BAIK – SEMPURNA; isi karangan

menunjukkan penulis memiliki pengetahuan tentang penggunaan huruf kapital dengan benar sesuai kaidah- kaidah yang yang ada 14-

19

CUKUP – BAIK; isi karangan menunjukkan

penulis memiliki pengetahuan penggunaan huruf kapital cukup baik

8 – 13

SEDANG- CUKUP; isi karangan

menunjukkan penulis memiliki pengetahuan penggunaan huruf kapital dalam karangan terbatas

2 – 7 SANGAT KURANG; isi karangan

menunjukkan penulis tidak memiliki

pengetahuan penggunaan huruf kapital dalam

karangan27

27

Burhan Nurgiyanoro, Penilaian pembelajaran bahasa, (Yokyakarta ), Edisi pertama, h. 441


(41)

H. Prosedur penelitian

Untuk mewujudkan peningkatan pengembangan kemampuan berbahasa anak melalui kegiatan menulis dengan menggunakan huruf kapital yang baik dan benar dan agar anak senang menulis, maka prosedur perbaikan kegiatan yang dilaksanakan mengacu kepada tahap analisis. Tahap pelaksanaan pengamatan, observasi, kegiatan anak dalam menulis karangan narasi yang dilaksanakan oleh peneliti dan mengumpulkan data (karangan) setelah kegiatan.

Berdasarkan data yang terkumpul oleh observer, peneliti melakukan analisis data dan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, kemudian mendiskusikan kepada teman guru untuk melanjutkan pada kesimpulan data yang diproleh tentang hasil kerja siswa membuat karangan narasi dengan menggunakan huruf kapital yang baik dan benar.

Bertitik tolak dari dasar penelitian ini, maka untuk menganalisis data tersebut agar dapat lebih mudah dalam mengambil kesimpulan, maka penulis akan memproses melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing Data, proses editing merupakan proses dimana penulis melakukan

klarifikasi terhadap kelengkapan data yang sudah terkumpul. Dalam hal ini, penilis mempelajari kembali berkas-berkas yang dibutuhkan dalam proses penelitian.Kemudian data tersebut dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.

2. Pengkodean Data, yaitu penulis menterjemah data ke dalam kode-kode

dalam bentuk angka untuk dapat dipindahkan ke dalam sarana penyimpangan.

3. Cek Kesalahan, penulis melakukan pengecekan kesalahan sebelum data-data

diinput ke komputer. Hal ini berguna untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah diselesaikan tanpa ada kesalahanyang serius.

4. Tabulating, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab dinyatakan

dalam bentuk tabel yang sebelumnya telah diberikan kode dan dihitung presentasenya, sehingga dapat diketahui kecenderungan tiap-tiap jawaban alternatifnya.

5. Analisis dan Interpretasi Data, sesudah data diolah sesuai dengan ketentuan


(42)

menginterprestasikannya sebagai jawaban dari hasil tes yang telah disebarkan kepada responden.


(43)

28

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni Sejarah Singkat Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni yang berdiri pada Tahun 1974 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah dengan luas tanah

1.165,00 m2 dengan luas bangunan 665 m2 yang didirikan atas tanah wakaf

H. Ali bin H. Abdul Karim, yang pada saat itu sebagai pengurus harian sekaligus sebagai pendiri Yayasasn Pendidikan Islam Nurul Falah Cihuni yang ditunjuk langsung oleh keluaga besar yayasan tersebut. Hingga pada saat itu berdirilah sebuah Madrasah Ibtidaiyah yang diberinama dengan nama Madradah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni hingga sekarang.

Madrasah ini hanya berdindingkan bilik bambu dan belum berlantaikan keramik seperti sekarang ini, dimana sejak berdirinya sampai saat ini mayoritas para siswanya yang berangkat ke Madrasah ini menempuhnya dengan berjalan kaki. Seiring dengan kemajuan zaman Madrasah ini diapat dengan dari arah gerbang timur Gading Serpong dan sebaliknya, bahkan sekarang ini disebelah Timur Madrasah terdapat Jalan raya yang sudah cukup memadai menuju kea rah Masjid raya milik jama’ah sekitar, sebelah utara dan selatan sudah dipadatkan dengan rumah pemukiman warga. Lokasi memang sangat strategis karena Madrasah ini dapat ditempuh dengan bebagai arah.

Namun demikian Madrasah tersebut masih bertahan untuk tetap berdiri di lingkungan masyarakat sekitar karena begitu besar kepercayaan masyarakat terhada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni. Dapat dilihat dari keadaan data yang kami peroleh.

Berdasarkan data yang dapat saya peroleh dari Kepala Tata Usaha Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni yaitu :


(44)

a. Komponen-Komponen Madrasah 1. KURIKULUM

a. Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum KELAS 1

1 2 3 4 5 6

KTSP sesuaistandarisi √ √ √ √ √ √

b. Dokumen yang berkaitan dengan Kurikulum

JenisDokumen Ada Tidakada Keterangan

1) Standarisi √

2) SKL Satuanpendidikan √

3) SKL kelompokmatapelajaran √

4) SKL setiapmatapelajaran √

5) SK dan KD

setiapmatapelajaran

6) Pedomanpengembangan

KTSP

7) Kurikulum Tingkat

Satuanpendidikan

c. Jam belajar efektif setiap minggu MI

Kelas I : 37 jam pelajaran

Kelas II : 37 jam pelajaran

Kelas III : 37 jam pelajaran

Kelas IV : 40 jam pelajaran

Kelas V : 40 jam pelajaran

Kelas VI : 40 jam pelajaran

d. Alokasi waktu setiap jam pelajaran : 35 menit

2. Siswa/Peserta Didik

a. Siswa Masuk Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Jumlah Presentase

Diterima

ASAL SISWA

Pendaftar Diterima RA TK LAINNYA


(45)

b. Jumlah Siswa & Jumlah Rombongan Belajar

Kelas Rombongan Belajar

Siswa Perbandinganjumlahsiswa Dengantahunlalu Lk Pr Jumlah = < >

I 2 31 39 70 √

II 2 30 29 59 √

III 2 29 23 52 √

IV 3 29 37 66 √

V 2 20 25 45 √

VI 2 23 50 73 √

Jumlah 14 162 203 365 √

c. Tamatan / keluaranth. 2011/2012 Madrasah Ibtidaiyah

Jumlah peserta ujian Peserta yang lulus ujian

Semus Kelas VI Semua Kelas VI

Kelas. VI a Kelas. VI b

23 25

Perolehan Nilai UASBN / UAMBN

Mata Pelajaran Tertinggi Terendah Rata-rata Bahasa Indonesia BahasaInggris 9.80 10.00 6.50 6.60 8.27 8.45 Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam Al-Qur’an Hadits

AqidahAkhlak Fiqih SKI Bahasa Arab 9.90 9.50 10.00 10.00 9.60 10.00 10.00 6.50 6.50 8.60 7.60 7.00 7.80 7.00 7.85 7.73 9.52 9.08 7.88 9.28 7.96

Tamatan th. 2011/2012 yang melanjutkan ke SLTP

Semuakelas VI. a VI. b VI. c VI. d

48 Orang (100%) 23 Orang (100%) 25 Orang (100%) _ Orang ( - % ) _ Orang ( - % )


(46)

3. Keterangan a. Guru

1) Jumlah semua guru

Pendidikanterakhir Tetap Honor DPK PTT Jml Guru Pascasarjana (S2)

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

- - - -

-Sarjana / S1

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

7 10

2

- - 17

2 Sarjanamuda D. III

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

- 1 - - 1

Diploma II (D.II)

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

- - - - -

Dibawah D. II - 2 - - 2

Jumlah Guru 7 15 22

2) Jumlah guru setiap mata pelajaran

Mata Pelajaran

JUMLAH GURU

Seluruh nya

Pendidikan Jurusan<S1 Rt-rt jam >S1 < S1 Sesuai Tdk

Ses uai

Men gaja r

Kelas 1 3 √ √ √ 37

Kelas 2 2 √ 37

Kelas 3 2 √ √ 37

Kelas 4* 3 √ √ 40

Kelas 5* Kelas 6*

Pendidikan Agama

Islam

*Fikih/Ibadah 1 √ √


(47)

*Al-Qur’an/Hadits 1 √ √

*Bahasa Arab 1 √ √

*Sej. Kebudayaan

Islam

1 √ √

PPKn/ PKn 1 √ √

Bahasa Indonesia 1 √ √

Bahasa Inggris 1 √ √

Matematika 1 √ √

IPA 1 √ √

IPS 1 √ √

KTK/Kesenian/S.Buda ya Penjaskes/Penjas Ketrampilan. TIK PLKJ MuatanLokal *Elektronika

*Komputer 1 √ √

Jumlah semua guru 22

4. Sarana dan Prasarana a. Sumber belajar

N o Jenis Sumber belajar Jumla h ruang Luas ruanga n Kondisi Bai k Kuran g Baik Tida k ada

1 Ruang Belajar 9 49 m2 6 3 -

2 Ruang perpustakaan 1 28 m2

3 Ruang laboratorium

a. IPA

b. IPS

c. Bahasa

d. Komputer 1 49 m2 √

4 Ruang

kesenian/Ketram

- - - - -

5 Ruang media / ruang

Audio visual - - - - -

6 Ruang kaca / Green

house

- - - - -

7 Ruang olah raga - - - - -

8 Lapangan olah raga 1 - √ - -


(48)

N

o Jenis sumber belajar

Kuantitas Kondisi

cuku p kuran g Tidakad a bai k Kuran g

9 Buku perpustakaan

a. Fiksi

b. Non Fiksi

c. Referensi - - √ √ √ - - - - √ √ √ - - - 10 Alat peraga/alat Bantu

Pembelajaran a. Matematika b. IPA c. IPS d. Bahasa e. AqidahAkhlak f. Qurdis g. Fiqh h. SKI i. B.Arab - - - - - - - - - √ - √ - - √ - - √ - - - - - - - - - √ - √ - - √ - - √ - - - - - - - - - 11 Alat praktik

a. Kesenian b. Keterampilan c. Pendidikan Jasmani - - √ √ √ - - - - √ √ √ - - - 12 Media pendidikan

a. OHP

b. Audio player /

radio

c. Video player /

TV

d. Slide projector

e. Komputeruntuk

Pembelajaran

f. LCD

g. Papan display /

Majalahdinding - √ √ - - - - - - - - √ - √ - - - - - - - - √ √ - - - - - - - - √ - √

13 Software

a. Kaset pembelajaran b. VCD pembelajaran - - - √ - - - √ - -


(49)

B. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni, untuk pengumpulan data dan informasi mengenai penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi, peneliti menggunakan instrument berupa tes tertulis dalam bentuk karangan narasi.

Hasil tentang penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi diperoleh dari hasil tes tertulis yaitu tes menulis karangan narasi. Sampel diambil dari 18 responden siswa kelas V. Dari jumlah sampel tersebut, peneliti kemudian mengumpulkan data dan melakukan pengolahan data tentang penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi. Berikut ini akan disajikan data tentang penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa.

Tabel 4.1

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi

No Nama Hasil penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi

1. Adistya syaharani 84

2. M. Rizky Al-Ridho 80

3. Aufar Israqi 68

4. Bagas Izhar Setiawan 82

5. Asfa Davi Akhsan 74

6. Syahdina Aulia I 60

7. Diva Ayu Ardelia 76

8. Maulida Hermawati 65

9. Brata Sujana Fajri 68

10. M. Rizal Saputra 70

11. Fernando Akbar 76

12. Ifatul Maula H 80


(50)

84 80 68 82 74 60 76

65 68 70

76 80

72 72 75 78 74 60 Ad is ty a sy ah ar an i M. Ri zky Al -Ri d h o Au far I sra q i Bagas I zh a r S e ti a w an As fa Dav i Ak h san Sy ah d in a Au li a I Di v a Ay u A rd e li a Ma u li da H e rm awat i Brat a Su ja n a F aj ri M. Ri zal S ap u tra Fe rn an d o Ak b ar Ifatu l Ma u la H Ana n d a L u tfi y an ti Raf i Ri zk y P Re y n al d y Seti aw an Si ti A is y ah Jah ro tu l Ch o fi fah Ary a Di ll a

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Hasil penggunaan huruf kapital dalam

menulis karangan narasi

Hasil penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

14. Rafi Rizky P 72

15. Reynaldy Setiawan 75

16. Siti Aisyah 78

17. Jahrotul Chofifah 74

18. Arya Dilla 60

Jumlah 1321

Gambar 4.1


(51)

Tabel 4.2

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 1 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Adistya syaharani

1 Kualitas isi karangan 18

Sangat baik

2 Ejaan dan tata tulis 17

3 Organisasi penulisan 28

4 Kesesuaian judul dengan isi 21

Jumlah 84

Gambar 4.2

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 1

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 84. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori sangat baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan narasi dengan skor 18, ejaan dan tata tulis

0 5 10 15 20 25 30

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Adistya syaharani

Skor, 21


(52)

dengan jumlah skor 17, ketepatan organisasi penulisan 28, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 21.

Tabel 4.3

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 2

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

M. Rizky Al-Ridho

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 27

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 80

Gambar 4.3

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 2

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi tabel di atas berjumlah 80. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

0 10 20 30

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian

judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

M. Rizky Al-Ridho


(53)

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 27, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 20.

Tabel 4.4

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 3 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Aufar Israqi

1 Kualitas isi karangan 12

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 18

Jumlah 68

Gambar 4.4

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 3

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 68. Hal ini menunjukkan

0 10 20 30

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Aufar Israqi


(54)

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori Cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 12, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 23, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 18.

Tabel 4.5

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 4 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Bagas Izhar Setiawan

1 Kualitas isi karangan 17

Sangat baik

2 Ejaan dan tata tulis 19

3 Organisasi penulisan 24

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 82

Gambar 4.5

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 4 0

5 10 15 20 25

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian

judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Bagas Izhar Setiawan


(55)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 82. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori sangat baik Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 17, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 19, ketepatan organisasi penulisan 24, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 20.

Tabel 4.6

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 5 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Asfa Davi Akhsan

1 Kualitas isi karangan 17

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 18

3 Organisasi penulisan 21

4 Kesesuaian judul dengan isi 18

Jumlah 74

Gambar 4.6

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 5 0

5 10 15 20 25

Kualitas isi

karanganEjaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Asfa Davi Akhsan

17 18 21

18


(56)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 74. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 17, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 18

Tabel 4.7

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 6 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Syahdina Aulia I

1 Kualitas isi karangan 12

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 16

3 Organisasi penulisan 18

4 Kesesuaian judul dengan isi 14

Jumlah 60

Gambar 4.7

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 6 0

2 4 6 8 10 12 14 16 18

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek


(57)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 60. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa/siswi ini berkategori Cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 16, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 14

Tabel 4.8

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 7 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Diva Ayu Ardelia

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 76

Gambar 4.8

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 7 Skor 0 5 10 15 20 25 Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi 1 2 3 4 Subyek

Diva Ayu Ardelia 18

15

23

20


(58)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 76. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 25, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 20

Tabel 4.9

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 8 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Maulida Hermawati

1 Kualitas isi karangan 13

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 17

3 Organisasi penulisan 19

4 Kesesuaian judul dengan isi 16

Jumlah 65

Gambar 4.9

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 8 0

5 10 15 20

Kualitas isi

karanganEjaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi

1 2

3

4 Subyek

Maulida Hermawati


(59)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 65. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 13, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 17, ketepatan organisasi penulisan 19, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 16

Tabel 4.10

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 9 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Brata Sujana

Fajri

1 Kualitas isi karangan 13

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 17

3 Organisasi penulisan 19

4 Kesesuaian judul dengan isi 16

Jumlah 65

Gambar 4.10

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 9 Skor 0

5 10 15 20

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian

judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Brata Sujana Fajri

13 17 19

16


(60)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 65. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 13, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 17, ketepatan organisasi penulisan 19, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 16

Tabel 4.11

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 10 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

M. Rizal Saputra

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 19

3 Organisasi penulisan 20

4 Kesesuaian judul dengan isi 15

Jumlah 70

Gambar 4.11

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 10 0

5 10 15 20

Kualitas isi

karanganEjaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

M. Rizal Saputra

18 19 20

15


(61)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 70. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 19, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 15

Tabel 4.12

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 11 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Fernando Akbar

1 Kualitas isi karangan 15

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 18

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 76

Gambar 4.12

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 11 0

5 10 15 20 25

Kualitas isi

karanganEjaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi

1 2

3

4 Subyek

Fernando Akbar

15 18

23

20


(62)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 76. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 15, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 23, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 20

Tabel 4.13

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 12 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Ifatul Maula H

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 25

4 Kesesuaian judul dengan isi 22

Jumlah 80

Gambar 4.13

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 12 Skor

0 10 20 30

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian

judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Ifatul Maula H 18

15 25 22


(63)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 80. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 25, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 22

Tabel 4.14

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 13 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Ifatul Maula H

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 25

4 Kesesuaian judul dengan isi 22

Jumlah 80

Gambar 4.14

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 13 0

5 10 15 20 25

Kualitas isi

karanganEjaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Ifatul Maula H 18

15 25 22


(64)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 80. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 25, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah skor 22

Tabel 4.15

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 14 Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Ananda Lutfiyanti

1 Kualitas isi karangan 14

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 25

4 Kesesuaian judul dengan isi 18

Jumlah 72

Gambar 4.15

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 14 Skor 0

5 10 15 20 25

Kualitas isi

karangan Ejaan dan

tata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaian

judul dengan isi 1

2

3

4 Subyek

Ananda Lutfiyanti

14 15

25

18


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul ‘Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang

6 30 95

Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi

0 7 101

Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Berbicara Pada Siswa Kelas V MI Raudhatul Islamiyah Batuceper Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013

0 7 0

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN PEMILIHAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Pemilihan Kata pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP NU 1 Wonosegoro.

2 5 17

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN PEMILIHAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Pemilihan Kata pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP NU 1 Wonosegoro.

1 3 13

ANALISIS PENULISAN TANDA BACA, HURUF KAPITAL, DAN KATA TIDAK BAKU PADA KARANGAN SISWA Analisis Penulisan Tanda Baca, Huruf Kapital, Dan Kata Tidak Baku Pada Karangan Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Penulisan Tanda Baca, Huruf Kapital, Dan Kata Tidak Baku Pada Karangan Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 6

penulisan huruf kapital

0 0 3

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Dewi Indah Susanti Universitas Indraprasta PGRI ABSTRACT - View of Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan Narasi siswa Kelas VII Sekolah Menenga

0 0 18

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA DALAM KARANGAN NARASI DAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII MTsN 1 PARIGI

0 0 8