Studi Korelasi Antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultaas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' di Kota Bandung.

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas ‘X’ di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa KKNI angkatan 2013 yang berjumlah 157 orang. Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasional.

Alat ukur grit yang digunakan merupakan hasil terjemahan peneliti bersama ahli bahasa Inggris dari alat ukur baku Grit Scale dari Angela Lee Duckworth (2007) yang terdiri dari 12 item. Sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa adalah IPK terakhir yang mereka peroleh. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji korelasi Pearson dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Validitas dari alat ukur grit berkisar dari 0,367-0,675 dengan reliabilitas alat ukur grit 0,818.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik, maka didapat koefisien korelasi untuk derajat grit dan IPK adalah 0,307.

Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan namun lemah antara grit dengan IPK. Peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian mengenai korelasi antara Grit dan IPK pada mahasiswa yang memiliki tingkat IPK yang bervariasi (Kurikulum 2008).


(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The research was conducted to determine the relationship between Grit and GPA in college students with a curriculum based on KKNI in University ‘X’ Bandung. Subjects in this research were all college students with a curriculum based on KKNI who total 157 people. The design of this research is correlational research design.

Measuring instrument grit used are translation of researchers with language expert from measuring instrument Grit Scale by Angela Lee Duckworth (2007) which consists of 12 items. Meanwhile measuring instrument used to measure academic achievement college students is the final GPA they earn. The data obtained were processed using Pearson’s correlation test with SPSS 16.0 for windows. Validity of grit scale is 0,367-0,675 with reliability of grit scale is 0,818. Based on the statistical data processing, the correlation coefficient obtained for degree of grit and GPA is 0,307.

The conclusion obtained is that there is a positive and significant but weak correlation between grit and GPA. Researcher propose suggestions to do research about the correlation between grit and GPA in college students who have variant levels of GPA (Curriculum 2008).


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

ABSTRAK...iii

ABSTRACT...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR SKEMA ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10

1. 5 Kerangka Pikir ... 11

1.6 Asumsi ... 18

1.7 Hipotesis ... 19

Bab II TINJAUAN PUSTAKA ... 20

2.1 Character Strength ... 20

2.2 Pendekatan trait dalam kepribadian ... 20

2.3 Grit dan Pencapaian ... 22

2.3.1 Definisi Grit ... 24

2.3.2 Aspek Grit ... 25

2.3.3 Penelitian Mengenai Grit ... 26

2.3.4 Mengukur Perbedaan Individu dalam Grit ... 28

2.4 Prestasi Akademik ... 29

2.4.1 Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Akademik...29

2.5 Metode Student Centered Learning (SCL)... 36

2.6 Dewasa awal ... 37

2.6.1 Definisi dewasa awal... 37


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.6.3 Perkembangan kognitif ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 43

3.1 Rancangan Penelitian ... 43

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...44

3.2.1 Variabel Penelitian ... 44

3.2.2 Definisi Konseptual ... 44

3.2.3 Definisi Operasional... 44

3.3 Alat Ukur ... 45

3.3.1 Alat Ukur Grit (Grit Scale) ... 45

3.3.2 Skoring Alat Ukur Grit ... 46

3.3.3 Alat ukur Prestasi akademik ... 47

3.3.4 Data pribadi dan data penunjang ... 48

3.3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...48

3.3.5.1 Validitas Alat Ukur ... 48

3.3.5.2 Reliabilitas Alat Ukur...49

3.4 Populasi ... 49

3.4.1 Populasi Sasaran ... 49

3.5 Teknik Analisis Data ... 50


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Data Demografis Responden ... 52

4.1.2 Data Utama Responden ... 53

4.1.2.1 Gambaran derajat Grit responden ... 53

4.1.2.2 Gambaran Prestasi Akademik responden ... 53

4.1.3 Uji hipotesis (Korelasi antara Grit dan IPK) ... 54

4.1.4 Tabulasi silang antara Grit dan IPK ... 55

4.1.5 Tabulasi silang antara Grit dan Komponen Grit ... 56

4.1.5.1 Tabulasi silang antara Grit dan Ketekunan usaha ... 56

4.1.5.2 Tabulasi silang antara Grit dan Konsistensi minat ... 57

4.2 Pembahasan ... 58

4.3 Diskusi... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66


(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

5.2.1 Saran Teoritis ... 66

5.2.2 Saran Praktis ... 67

DAFTAR PUSTAKA...68

DAFTAR RUJUKAN...70


(8)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi alat ukur Grit ... 49

Tabel 3.2 Skor pilihan jawaban ... 49

Tabel 4.1 Gambaran responden berdasarkan usia ... 55

Tabel 4.2 Derajat Grit responden ... 56

Tabel 4.3 Klasifikasi Prestasi Akademik responden ... 56

Tabel 4.4 Korelasi Grit dengan IPK ... 57

Tabel 4.5 Tabulasi silang antara Grit dan IPK ... 58

Tabel 4.6 Tabulasi silang antara Grit dan ketekunan usaha... 59


(9)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Skema Kerangka Pikir ... 18 Skema 2.5 Skema Student Centered Learning ... 37 Skema 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 46


(10)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat ijin melakukan pengambilan data... 2-L Lampiran 2. Alat ukur ... 3-L Lampiran 3.1 Reliabilitas kuesioner Grit Scale ... 9-L Lampiran 3.2 Validitas kuesioner Grit Scale ... 9-L Lampiran 4.1 Tabulasi silang antara IPK dengan Motivasi belajar ... 10L Lampiran 4.2 Tabulasi silang antara IPK dengan Suasana kelas ... 10L Lampiran 4.3 Tabulasi silang antara IPK dengan Fasilitas yang dimiliki... 11L Lampiran 4.4 Tabulasi silang antara IPK dengan Kondisi fisik... 11L Lampiran 4.5 Tabulasi silang antara IPK dengan keterlibatan orangtua ... 12L Lampiran 4.6 Tabel Kontribusi Grit terhadap IPK ... 12L Lampiran Gambaran Tujuan Mahasiswa KKNI ... 12L Lampiran Gambaran Konsistensi Minat Mahasiswa KKNI ... 13L Lampiran Gambaran Minat Setelah Lulus S1 ... 13L


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha Bab I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, di Indonesia, anak-anak yang berada pada usia sekolah diwajibkan untuk belajar selama 12 tahun dimanapun mereka berada, baik di desa maupun di kota (www.edukasikompasiana.com). Tuntutan zaman yang semakin berkembang membuat pendidikan tidak bisa ditinggalkan, seperti dalam hal mencari pekerjaan. Sehingga semakin banyak orang yang berlomba-lomba melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi.

Quacquarelly Symonds Top Universities (QS Top Universities) merupakan lembaga penelitian di bidang pendidikan yang melakukan riset di berbagai universitas di dunia, yang pada tahun 2013 mencatat bahwa fakultas psikologi merupakan salah satu dari sepuluh fakultas yang paling diminati. QS Top Universities mencatat bahwa fakultas psikologi selalu masuk dalam 10 fakultas terpopuler di Inggris bahkan dunia (www.edukasikompas.com). Di Indonesia fakultas psikologi juga menjadi salah satu fakultas yang paling banyak peminatnya di perguruan tinggi, yaitu sebanyak 59.133 peminat (www.infokampus.web.id).

Salah satu perguruan tinggi di Bandung yang memiliki banyak peminat dalam fakultas psikologi adalah Universitas ‘X’. Menurut data yang didapatkan


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha

dari Biro Akademik Administrasi Universitas ‘X’, fakultas psikologi merupakan fakultas ketiga yang paling banyak dipilih oleh calon mahasiswa pada tahun ajaran 2013 dan 2014. Fakultas Psikologi di Universitas ‘X’, pada tahun 2013 hingga saat ini mengalami pergantian kurikulum, dari kurikulum 2008 menjadi Kurikulum Berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Perubahan ini merupakan implementasi dari perkembangan kebijakan dan peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia tentang Standar Pendidikan Psikologi Indonesia, dimana ditetapkan Kurikulum Berbasis KKNI untuk Program Studi Psikologi (S1) harus berlaku secara nasional di Indonesia (Surat Keputusan Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia 02_2013).

Kurikulum berbasis KKNI menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning), dimana mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuan, tidak hanya menekankan pada penguasaan materi tetapi juga dalam mengembangkan karakter mahasiswa (life-long learning). Dosen berperan sebagai fasilitator. Iklim belajar yang dikembangkan lebih bersifat kolaboratif, suportif dan kooperatif. Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam mengembangkan pengetahuan, konsep dan keterampilan. Setiap mata kuliah dalam kurikulum berbasis KKNI sudah disusun kedalam modul-modul pembelajaran, sehingga dosen berperan sebagai fasilitator dan motivator. (Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi).


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha

Kriteria penilaian yang diberikan pada mahasiswa KKNI tercantum di dalam rubrik penilaian. Rubrik merupakan panduan asesmen yang menggambarkan kriteria yang digunakan dosen dalam menilai dan memberi tingkatan dari hasil pekerjaan mahasiswa. Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan mahasiswa dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut (Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi). Kriteria penilaian yang digunakan Universitas ‘X’ dibagi menjadi dua bagian, yaitu kriteria hard skill dan kriteria soft skill.

Kriteria penilaian pada sistem KKNI dilihat dari beberapa aspek seperti, mampu menjelaskan, menghargai perbedaan pendapat, komunikasi tertulis, komunikasi lisan (presentasi dan menyampaikan pendapat), kerjasama, ketelitian, disiplin dan kerja keras. Keaktifan juga merupakan salah satu kriteria penilaian. Nilai yang diberikan bergradasi dari nilai A yaitu 80-100 (Sangat Memuaskan), B+ yaitu 73-79 (Memuaskan), B yaitu 67-72 (Standard), C+ yaitu 61-66 (Kurang Memuaskan) dan C yaitu 54-60 (di bawah standar). Seperti yang dilihat dari kriteria penilaian di atas pembelajaran dalam sistem KKNI lebih mengutamakan soft skills, dimana tidak hanya memfokuskan pada isi yang harus dipelajari, tetapi lebih menitikberatkan pada kemampuan apa yang harus dimiliki.

Sebagai contoh salah satu kriteria penilaian adalah mahasiswa diharuskan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, di dalam komunikasi tertulis yaitu dalam pembuatan laporan dan komunikasi lisan yaitu pada saat presentasi dan dalam menyampaikan pendapat mereka. Mereka harus dapat menjelaskan


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha

materi secara runtut dan mudah dipahami serta dapat memberikan contoh-contoh lain selain dari buku dan dari penjelasan dosen dengan kata-kata mereka sendiri. Nilai A pada kriteria komunikasi lisan diberikan jika mahasiswa mampu menyampaikan materi secara integratif sehingga pendengar paham, menggugah semangat pendengar dan menggunakan visualisasi yang menarik dan sesuai dengan materi. Sebaliknya, jika mahasiswa tidak memenuhi kriteria seperti yang disebutkan di atas, maka mahasiswa akan mendapatkan nilai C.

Kriteria penilaian yang lain adalah ketelitian, dimana mahasiswa dituntut untuk teliti dalam pengetikan laporan dan tidak melakukan kesalahan. Nilai A diberikan jika mahasiswa sama sekali tidak melakukan kesalahan pengetikan. Mahasiswa juga harus disiplin dalam mengumpulkan tugas sesuai dengan aturan yang ditentukan dan mematuhi aturan di dalam kelas. Selain itu juga mahasiswa dituntut untuk bekerja keras dalam arti harus mencari sumber referensi sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan tugas, memperhatikan kualitas sumber referensi yang dipakai tidak hanya memilih secara asal dan juga berusaha dengan keras untuk mengerjakan tugas sesuai atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan.

Nilai akhir yang diperoleh mahasiswa KKNI Universitas ‘X’ pada setiap modul pembelajaran didapat dari rata-rata nilai semua kriteria yang telah disebutkan di atas. Dari nilai akhir tersebut kemudian didapatkan IP (Indek Prestasi) mahasiswa di setiap semester dan akan di kumulatifkan menjadi IPK (Indek Prestasi Kumulatif). IPK tersebut menggambarkan prestasi akademik mahasiswa selama menjalani perkuliahan.


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha

Prestasi akademik didefinisikan sebagai sesuatu yang diperoleh atau dipelajari, yang merupakan suatu hasil dari proses belajar yang dibantu dengan instruksi dan kegiatan belajar (Gage & Berliner, 1979: 72). Dengan melihat sistem pembelajaran yang bersifat student centered learning serta kriteria yang lebih menekankan pada soft skill, mengharuskan mahasiswa aktif mencari materi perkuliahan, menghargai teman-teman dan dosen di dalam kelas, aktif bertanya dan berdiskusi serta taat pada aturan yang telah diterapkan di dalam kelas. Jika mahasiswa bisa menerapkan itu semua setidaknya nilai minimal sudah mereka dapatkan. Nilai minimal yang diterapkan pada mahasiswa KKNI adalah nilai B (67-72). Jika ada mahasiswa yang mendapatkan nilai dibawah nilai B, maka mereka harus mengikuti remedial.

Untuk dapat memeroleh prestasi akademik yaitu IPK yang memuaskan maka mahasiswa harus dapat memenuhi setiap kriteria yang diterapkan dalam rubrik penilaian yang berupa hard skill dan soft skill.

Data yang diperoleh dari bagian administrasi Fakultas Psikologi Universitas ‘X’, mahasiswa KKNI angkatan 2013 memiliki rata-rata perolehan IPK sebesar 3.0 (sebanyak 51% mahasiswa). Lalu sebanyak 24% mahasiswa (46 orang) memeroleh IPK di bawah 3.0 dan sebanyak 15% mahasiswa (29 orang) memeroleh IPK di atas 3.5. Selain itu didapat pula data bahwa sebanyak 10% mahasiswa (20 orang) telah mengundurkan diri.

Dari data yang diperoleh dari bagian administrasi Fakultas Psikologi dapat dilihat bahwa dalam menjalani perkuliahan dengan menggunakan sistem KKNI tidaklah mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan ketekunan agar mahasiswa tidak


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha

mudah bosan dan menyerah saat menghadapi tuntutan dan kesulitan, seperti jadwal kuliah yang padat, setiap hari menjalani hal yang sama, lalu dituntut untuk dapat menyerap materi perkuliahan dengan cepat, selalu aktif di kelas, tekun mencari materi karena dosen juga terbatas dalam menjelaskan materi, menghargai teman-teman dan dosen serta taat pada aturan yang ada. Selain ketekunan, mahasiswa juga diharapkan untuk dapat tetap konsisten dan fokus pada tujuan dan pilihan mereka yaitu agar dapat lulus dari fakultas psikologi serta bersemangat dalam menjalaninya apapun kesulitan yang mereka hadapi serta dapat membuahkan hasil yang terbaik yang dapat terlihat dari perolehan IPK mahasiswa. Ketekunan dan konsisten terhadap minat mereka, diistilahkan oleh Duckworth sebagai Grit. IPK didapatkan dari rata-rata nilai akhir dari setiap rubrik penilaian. Dalam rubrik penilaian, grit berperan dalam soft skill yang juga lebih diutamakan dalam sistem pengajaran menggunakan kurikulum berbasis KKNI.

Grit termasuk ke dalam kelompok trait personality. Grit menurut Angela Lee Duckworth (2007) adalah kecenderungan untuk mempertahankan ketekunan dan semangat untuk tujuan jangka panjang yang menantang, dimana orang-orang bertahan dengan hal-hal yang menjadi tujuan mereka dalam jangka waktu yang sangat panjang sampai mereka menguasai hal-hal tersebut. Di dalam grit terdapat dua hal penting, yakni konsistensi minat dan ketekunan usaha. Konsistensi minat diartikan sebagai seberapa konsisten usaha seseorang untuk menuju suatu arah, dan ketekunan usaha adalah seberapa keras seseorang berusaha untuk mencapai tujuan. Di dalam ketekunan terdapat energi yang menggerakkan seseorang.


(17)

7

Universitas Kristen Maranatha

Dalam menjalani perkuliahan, mahasiswa KKNI memiliki tujuan agar dapat lulus dari Fakultas Psikologi Universitas ‘X’. Sebelum mahasiswa memutuskan untuk masuk fakultas psikologi, mereka memiliki minat yang berbeda-beda. Namun, ketika mereka memutuskan untuk masuk dan menjalani perkuliahan di fakultas psikologi, minat mereka terfokus pada bidang psikologi walaupun dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Grit dalam penelitian ini menyoroti apakah terjadi perubahan minat pada mahasiswa setelah menjalani perkuliahan dan bagaimana usaha yang mahasiswa kerahkan dalam menjalani perkuliahan. Salah satu wujud dari Grit yang dapat terlihat pada mahasiswa adalah rasa ingin tahu yang tak kunjung habis. Hal ini sejalan dengan metode belajar yang menuntut mahasiswa untuk aktif dalam mencari materi (Student Centered Learning).

Grit dihubungkan dengan pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Pada tahun 2005, Duckworth melakukan penelitian kepada seluruh mahasiswa di Ivy League University untuk melihat apakah Grit berhubungan dengan IPK mahasiswa. Didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang memiliki skor Grit yang tinggi mendapatkan IPK yang lebih tinggi pula dibandingkan mahasiswa yang memiliki skor Grit yang rendah. Skor Grit memiliki hubungan dengan pencapaian IPK yang tinggi, yaitu sebesar r = 0.25, p < .01 (Duckworth, 2007). Menurut Gage & Berliner (1984), prestasi akademik didefinisikan sebagai sesuatu yang diperoleh atau dipelajari, yang merupakan suatu hasil dari proses belajar yang dibantu dengan instruksi dan kegiatan belajar. Hasil belajar mahasiswa KKNI dapat diketahui melalui IPK yang mereka dapatkan. Mahasiswa yang memperoleh


(18)

8

Universitas Kristen Maranatha

nilai grit tinggi tentunya diharapkan memperoleh IPK yang lebih tinggi daripada mahasiswa KKNI yang memperoleh nilai grit lebih rendah.

Survey awal dilakukan peneliti kepada 10 orang mahasiswa yang memiliki IPK diatas 3,5 dan 10 orang mahasiswa yang memiliki IPK dibawah 3,5. Dari 10 orang mahasiswa dengan perolehan IPK diatas 3,5, didapatkan hasil sebanyak sembilan orang mahasiswa (90%) tidak mengalami perubahan minat setelah menjalani perkuliahan selama kurang lebih 4 semester dan mereka berusaha sebaik-baiknya memenuhi bahkan melebihi tuntutan dari setiap dosen dengan baik dengan banyak bertanya, mencari berbagai referensi dalam membuat tugas, mengulang pelajaran. Sehingga, dapat disimpulkan sembilan orang (90%) tersebut memiliki grit yang cenderung tinggi. Sedangkan satu orang mahasiswa (10%) sejak awal tidak berminat pada bidang psikologi dan setelah menjalaninya pun tetap tidak berminat, ia bertahan karena suruhan orang tuanya serta dalam menjalani perkuliahan ia tidak berusaha semaksimal mungkin tetapi hanya berusaha sekedarnya saja agar setidaknya memenuhi standar yang ditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan satu orang mahasiswa (10%) yang memiliki IPK diatas 3,5 cenderung memiliki grit yang cenderung rendah.

Selain itu, hasil yang didapatkan dari 10 orang mahasiswa yang memperoleh IPK dibawah 3,5, sebanyak tujuh orang mahasiswa (70%) tidak mengalami perubahan minat setelah menjalani perkuliah selama kurang lebih 4 semester. Sedangkan tiga orang mahasiswa (30%) tetap bertahan sampai saat ini di fakultas psikologi karena orang tua mereka sudah mahal-mahal membiayai kuliah mereka sehingga mereka memiliki konsistensi minatnya yang cenderung


(19)

9

Universitas Kristen Maranatha

rendah. Selain itu sebanyak delapan orang mahasiswa (80%) berusaha sebaik-baiknya agar dapat memenuhi tuntutan dari dosen akan tetapi beberapa dari mereka kurang aktif di kelas dan hanya menjawab apabila ditanya oleh dosen. Sedangkan dua orang mahasiswa (20%) kurang berusaha karena mereka hanya belajar dan memenuhi tuntutan agar sekedar “lolos” saja bukan untuk mengejar nilai yang sebaik-baiknya. Sehingga, sebanyak tujuh orang mahasiswa (70%) yang memperoleh IPK dibawah 3,5 cenderung memiliki grit yang tinggi. Serta tiga orang mahasiswa (30%) cenderung memiliki grit yang rendah.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari bagian administrasi dan dari hasil survey awal, ternyata terdapat variasi. Mahasiswa yang memeroleh IPK yang tinggi maupun rendah bisa saja terdiri dari mahasiswa yang tidak mengalami perubahan minat ketika sudah menjalani perkuliahan di fakultas psikologi, maupun mahasiswa yang tetap tidak berminat walaupun sudah menjalani perkuliahan di fakultas psikologi, serta dilihat dari usaha yang mahasiswa kerahkan baik mahasiswa yang bekerja keras dan rajin maupun yang tidak. Dengan adanya fakta tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Studi Korelasi Antara Grit dan IPK pada Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas ‘X’ di Kota Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas ‘X’ di Kota Bandung.


(20)

10

Universitas Kristen Maranatha

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas ‘X’ di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai ada tidaknya hubungan antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas ‘X’ di Kota Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

- Memberikan informasi mengenai teori Grit dalam bidang ilmu Psikologi Positif dan Psikologi Pendidikan.

- Memberi masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai Grit.

1.4.2 Kegunaan Praktis

- Memberikan informasi kepada mahasiswa KKNI angkatan 2013 mengenai Grit, dan mengapa Grit menjadi penting dalam mencapai prestasi akademik.


(21)

11

Universitas Kristen Maranatha

- Memberikan informasi agar mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI dapat mengembangkan dan meningkatkan Grit mereka. - Memberikan informasi kepada Fakultas Psikologi Universitas

‘X’ mengenai pentingnya Grit dalam mencapai prestasi akademik.

1. 5 Kerangka Pikir

Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ angkatan 2013 rata -rata berusia 19-20 tahun. Menurut Santrock (2012), usia tersebut berada pada tahap perkembangan dewasa awal. Tugas perkembangan pada masa ini diantaranya adalah mulai bekerja, mendapatkan uang untuk hidup, meraih karier dan berkembang dalam suatu karier. Selain itu masa dewasa awal adalah masa untuk mencapai puncak prestasi (Schaie, dalam Santrock, 2002).

Dalam menjalani perkuliahan, metode pembelajaran yang diterapkan pada mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi yaitu metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning). Menurut McCombs dan Whisler (1997), Student Centered Learning adalah model pembelajaran yang memadukan fokus antara siswa secara indivudal dengan fokus pada pembelajaran. Siswa secara individual yaitu mengarah kepada pengalaman, perspektif, latar belakang, talenta, minat, kapasitas dan kebutuhan siswa itu sendiri. Student Centered Learning method menekankan mahasiswa yang secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, kemudian mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuan, tidak hanya menekankan pada


(22)

12

Universitas Kristen Maranatha

penguasaan materi tetapi juga dalam mengembangkan karakter mahasiswa (life-long learning).

Mahasiswa yang mengikuti sistem pembelajaran student centered learning diharapkan untuk memiliki kompetensi yaitu menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang perlukan, yang kemudian dituangkan kedalam rubrik yang memuat kriteria penilaian yang akan dilihat dari masing-masing mahasiswa. Rubrik merupakan panduan asesmen yang menggambarkan kriteria yang digunakan dosen dalam menilai dan memberi tingkatan dari hasil pekerjaan mahasiswa (Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi). Setiap mata kuliah juga memiliki bobot penilaian masing-masing yaitu 60% hard skill dan 40% soft skill, walaupun ada beberapa mata kuliah praktikum yang menetapkan standar 50% hard skill dan 50% soft skill.

Dari rubrik penilaian akan didapatkan hasil akhir setiap mahasiswa berupa IP (Indek Prestasi) di setiap semester dan akan di kumulatifkan menjadi IPK (Indek Prestasi Akademik). IPK merupakan gambaran dari prestasi akademik yang diperoleh setiap mahasiswa. Menurut Gage & Berliner, prestasi akademik didefinisikan sebagai sesuatu yang diperoleh atau dipelajari, yang merupakan suatu hasil dari proses belajar yang dibantu dengan instruksi dan kegiatan belajar (Gage & Berliner, 1979: 72).

Menurut W.S Winkel (1987) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Pertama, faktor di dalam individu itu sendiri (internal) yang terdiri dari taraf inteligensi, motivasi belajar, perasaan-sikap-minat dan keadaan fisik. Taraf inteligensi diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai


(23)

prestasi-13

Universitas Kristen Maranatha

prestasi yang di dalamnya berpikir main peranan. Mahasiswa yang mempunyai inteligensi tinggi mempunyai peluang untuk memperoleh nilai yang tinggi, sedangkan mahasiswa yang mempunyai inteligensi yang lebih rendah memiliki peluang yang lebih kecil untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

Motivasi belajar diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Mahasiswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sehingga mempunyai peluang untuk mencapai nilai yang tinggi, sedangkan mahasiswa yang bermotivasi lemah kurang mempunyai energi untuk melakukan kegiatan belajar sehingga peluangnya untuk mencapai nilai yang tinggi akan lebih kecil.

Perasaan-sikap minat dimaksudkan bahwa mahasiswa yang tertarik pada suatu hal atau bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut akan menimbulkan minat dan diperkuat oleh sikap positif akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan nilai yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang kurang tertarik. Kesehatan fisik akan menunjang proses belajar yang dilakukan mahasiswa sehingga mahasiswa tersebut mempunyai peluang lebih besar untuk memeroleh nilai yang tinggi dibandingkan mahasiswa yang kesehatannya sering terganggu.

Kedua, faktor yang berada di luar individu (eksternal) yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan perguruan tinggi. Lingkungan dan keadaan ekonomi keluarga yang baik dan memadai akan menunjang proses belajar


(24)

14

Universitas Kristen Maranatha

mahasiswa sehingga mahasiswa tersebut mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencapai nilai yang tinggi. Lingkungan perguruan tinggi menyangkut fasilitas belajar yang memadai dan efektivitas dosen dalam mengajar. Dosen yang mengajar dengan fleksibel, memimpin dan menyesuaikan diri dengan keadaan kelas sehingga mahasiswa termotivasi dan berpeluang untuk mencapai nilai yang tinggi. Di dalam lingkup lingkungan perguruan tinggi termasuk juga metode pengajaran yaitu metoda KKNI dengan sistem belajar student centered learning.

Dengan melihat adanya tuntutan dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi Universitas ’X’, maka mahasiswa diharapkan memiliki ketekunan untuk berusaha dalam menjalani perkuliahan agar tidak mudah bosan, tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan dan memenuhi tuntutan. Mahasiswa juga diharapkan untuk dapat tetap konsisten dan fokus pada tujuan dan pilihan mereka saat ini, agar dapat membuahkan hasil yang terbaik dan mencapai puncak prestasi serta dapat menjalankan tugas perkembangan mereka. Ketekunan dalam berusaha dan konsisten pada tujuan mereka diistilahkan oleh Angela Lee Duckworth (2007) sebagai Grit. Grit memampukan mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi untuk dapat bekerja keras dalam menghadapi tuntutan dalam perkuliahan. Grit juga dibutuhkan untuk mencapai prestasi akademik karena grit berperan dalam penilaian soft skill yang lebih diutamakan dalam sistem pengajaran menggunakan kurikulum berbasis KKNI.

Grit termasuk ke dalam kelompok trait personality, yaitu dimensi-dimensi dari perbedaan individu dalam kecenderungannya memperlihatkan pola yang


(25)

15

Universitas Kristen Maranatha

konsisten dari berpikir, merasa, dan bertindak. Grit menurut Angela Lee Duckworth (2007) adalah kecenderungan untuk mempertahankan ketekunan dan semangat untuk tujuan jangka panjang yang menantang. Sehingga, seseorang yang memiliki grit maka dalam berinteraksi dengan lingkungannya akan berpikir, merasa dan bertindak dengan tekun dalam berusaha dan konsisten terhadap tujuan mereka. Di dalam grit terdapat dua aspek, yakni konsistensi minat dan ketekunan usaha. Yang pertama adalah konsistensi minat yang diartikan sebagai seberapa konsisten usaha seseorang untuk menuju suatu arah. Konsistensi minat dapat terlihat dari minat dan tujuan seseorang yang tidak mudah berubah, tidak mudah teralihkan dengan ide/ minat/ tujuan lain dan tetap fokus pada tujuan. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi yang konsistensi terhadap minat mereka akan terlihat dari minat dan tujuan mahasiswa tidak mudah berubah, yaitu mereka mereka akan tetap menjalani kuliah di Fakultas Psikologi sampai selesai. Misalnya dalam menjalani perkuliahan, tidak sedikit mahasiswa yang mengikuti kegiatan organisasi di luar bidang perkuliahan dan mereka tidak akan teralihkan dengan kegiatan lain yang mereka ikuti melainkan tetap fokus dalam menjalani perkuliahannya agar dapat lulus dari fakultas psikologi.

Aspek yang kedua adalah ketekunan usaha yang diartikan sebagai seberapa keras seseorang berusaha untuk mencapai tujuan serta berapa lama seseorang dapat mempertahankan usaha. Ketekunan usaha dapat terlihat dari perilaku seseorang yang rajin/ pekerja keras, bertahan dalam menghadapi tantangan dan rintangan serta bertahan terhadap pilihannya. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi yang memiliki ketekunan usaha akan memperlihatkan perilaku


(26)

16

Universitas Kristen Maranatha

yang rajin dan mau berusaha dengan keras dalam mencari buku sebanyak-banyak sebagai sumber referensi dalam mengerjakan tugas dan belajar, mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan standar yang diberikan bahkan melebihi standar tersebut, berusaha bertanya dan mencari tahu sendiri jika ada hal-hal yang tidak ia mengerti serta bagaimana mahasiswa tersebut dapat terus melakukan hal ini sepanjang masa kuliahnya. Lalu mereka dapat bertahan dalam menghadapi tantangan dan rintangan, yaitu bertahan dalam menghadapi tuntutan di dalam sistem belajar di KKNI serta kompetensi-kompetensi yang harus mereka capai. Kemudian yang terakhir mereka dapat bertahan terhadap pilihan mereka.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh Costa & McCrae (dalam McCrae, 2006) diperoleh bahwa bagaimana teori trait dapat dengan baik memprediksi tingkah laku. Trait berlangsung untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki grit yang tinggi diprediksi akan dapat memeroleh prestasi akademik yang tinggi pula yang dalam hal ini tercantum dalam IPK.

Keunggulan mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi yang memiliki grit tinggi adalah dalam hal stamina, apabila orang lain mengubah haluan mereka saat jemu/ bosan dan menghadapi kesulitan, mahasiswa tersebut akan terus menjalaninya apapun yang terjadi. Sebaliknya apabila mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi yang memiliki grit rendah akan lebih mudah patah semangat dan menyerah ketika mengalami hambatan atau kesulitan dan mengubah haluan mereka kepada minat yang baru. Individu yang gritty cenderung bekerja lebih keras daripada rekan-rekan mereka dengan tingkat kemampuan yang sama, dan


(27)

17

Universitas Kristen Maranatha

mereka tetap berkomitmen untuk memilih mengejar tujuan mereka lebih lama (Duckworth et al., 2007).

Apabila mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi memiliki grit yang tinggi maka akan terlihat dari cara mahasiswa tersebut belajar. Mahasiswa tersebut akan bekerja keras untuk memenuhi tuntutan kompetensi yang diberikan bahkan berusaha melampauinya. Rajin dan disiplin dalam belajar dan mengerjakan tugas serta pantang menyerah saat menghadapi kesulitan atau kegagalan dalam proses belajar tersebut. Mereka tetap bertahan apapun yang terjadi. Mereka menjaga komitmen mereka agar tetap fokus selama menghadapi perkuliahan dan menjalaninya dengan penuh semangat, sehingga dapat berhubungan juga pada hasil belajar mahasiswa tersebut yang terlihat dari pencapaian prestasi (IPK) yang tinggi.


(28)

18

Universitas Kristen Maranatha

Skema 1.1 Kerangka Pikir

1.6 Asumsi

1. Dalam menjalani perkuliahan mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’ menghadapi berbagai tuntutan yang cukup berat untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

2. Tujuan mahasiswa KKNI adalah untuk lulus dari Fakultas Psikologi. Mahasiswa

KKNI Fakultas Psikologi angkatan

2013 Universitas

‘X’

IPK GRIT

Aspek Grit:

- Konsistensi minat - Ketekunan usaha

Faktor internal: - Taraf inteligensi - Motivasi belajar - Perasaan-sikap-minat - Keadaan fisik.

Faktor eksternal: -Lingkungan keluarga -Lingkungan Perguruan Tinggi


(29)

19

Universitas Kristen Maranatha

3. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’ yang memiliki grit yang tinggi akan belajar dengan tekun dan terus berusaha ketika menghadapi kesulitan dan konsisten terhadap pilihan/ minat mereka.

4. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’ yang memiliki grit yang rendah lebih cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan dan memiliki minat/ tujuan yang berubah-ubah.

5. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’ yang memiliki derajat grit yang tinggi akan memeroleh IPK yang tinggi pula.

1.7 Hipotesis

Terdapat hubungan yang positif antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’.


(30)

66 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa :

- Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Grit dan IPK. Artinya, semakin tinggi derajat grit mahasiswa, maka semakin tinggi pula prestasi akademik yang dicapai mahasiswa yang dalam penelitian ini adalah pencapaian IPK.

- Faktor-faktor yang berkaitan dengan IPK mahasiswa adalah motivasi belajar, suasana kelas, kondisi fisik serta fasilitas yang dimiliki mahasiswa. Sedangkan faktor keterlibatan orangtua tidak berkaitan dengan IPK mahasiswa.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

- Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan jika ingin melakukan penelitian mengenai Grit dan IPK pada mahasiswa.

- Mengingat dalam penelitian ini hasil korelasi yang didapatkan antara Grit dan IPK tergolong lemah, yang mungkin disebabkan oleh IPK mahasiswa yang homogen. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan


(31)

67

Universitas Kristen Maranatha

penelitian mengenai Korelasi antara Grit dan IPK pada mahasiswa yang memiliki tingkat IPK yang bervariasi (misalnya kurikulum 2008).

5.2.2 Saran Praktis

- Bagi pihak Fakultas Psikologi Universitas ‘X’, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memprediksi pencapaian akademik yang dicapai oleh mahasiswa.

- Mengingat sudah dibuktikan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara Grit dan IPK, maka mahasiswa KKNI disarankan untuk dapat meningkatkan grit mereka.


(32)

68

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggarakan Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia. 2013. Kurikulum Inti Program Studi Psikologi (S1). (online). (http://www.ap2tpi.or.id, diakses pada tanggal 31 Agustus 2014).

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2008). Buku Panduan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan tinggi. (online). (http://www.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/buku-panduan-kurikulum-kbk.pdf, diakses pada tanggal 31 Agustus 2014).

Duckworth, A. L., Peterson, C., Matthews, M. D., & Kelly, D. R. (2007). Grit: Perseverance and passion for long-term goals. Journal of Personality and Social Psychology, 92(6), 1087-1101.

Duckworth, A.L, & Quinn, P.D. (2009). Development and validation of the Short Grit Scale (Grit-S). Journal of Personality Assessment, 91, 166-174. (http://www.sas.upenn.edu/~duckwort/images/Duckworth%20and%20Quin n.pdf).

Duckworth, A. L. (2013). True grit. The Observer, 26(4), 1-3.

Feist, J.& Feist, G. J, 2006. Theories of Personality 6th edition. New York: McGraw-Hill Inc.

Friedenberg, L. 1995. Psychological Testing, Design, Analysis, and Use. Allyn & Bacon. A Pearson Education Company.

Gage & Berliner, 1979, Educational Psychology, 2nd ed. Chicago: Ran Mcnally College Publishing Company.

---. 1984, Educational Psychology Third Edition. London: Houghton Mifflin Company Boston.

McCombs, barbara. L & Wishler, J. 1997. The Learner-Centered Classroom and School: Strategies For Increasing Student Motivation and Achievement, First edition. San Fransisco: John Wiley & Sons.


(33)

69

Robertson-Kraft, C., & Duckworth, A. L. (in press). True grit: Trait-level perseverance and passion for long-term goals predicts effectiveness and retention among novice teachers. Teachers College Record.

Santrock, J. W. 2002. Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta : Erlangga.

--- 2012. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Edisi Ketigabelas, Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Seligman, M. E. 2013. Beyond Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Sempurna dengan Psikologi Positif. Bandung: Kaifa.

Sitepu, Nirwana. S.K. 1995. Analisis Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran.

Sugiyono & Eri Wibowo. 2014. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tough, P. 2012. How Children Succed: Grit, Curiosity, and the Hidden Power of Character. New York: Houghton Mifflin Hadcourt Boston.

Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.


(34)

70

DAFTAR RUJUKAN

Afifah, Riana. 2013. Jurusan Kuliah Paling Diminati. (Online). (http://edukasi.kompas.com, diakses pada tanggal 2 September 2013). Fitriana, Annisa. 2014. Pentingnya Pendidikan di Indonesia. (Online).

(http://edukasi.kompasiana.com, diakses pada tanggal 31 September 2014). Sumantri. 2014. Inilah 10 Jurusan paling Diminati di Perguruan Tinggi. (Online).


(1)

19

Universitas Kristen Maranatha

3. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’ yang memiliki grit yang tinggi akan belajar dengan tekun dan terus berusaha ketika menghadapi kesulitan dan konsisten terhadap pilihan/ minat mereka.

4. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’ yang memiliki grit yang rendah lebih cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan dan memiliki minat/ tujuan yang berubah-ubah.

5. Mahasiswa KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’ yang memiliki derajat grit yang tinggi akan memeroleh IPK yang tinggi pula.

1.7 Hipotesis

Terdapat hubungan yang positif antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas ‘X’.


(2)

66 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa :

- Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Grit dan IPK. Artinya, semakin tinggi derajat grit mahasiswa, maka semakin tinggi pula prestasi akademik yang dicapai mahasiswa yang dalam penelitian ini adalah pencapaian IPK.

- Faktor-faktor yang berkaitan dengan IPK mahasiswa adalah motivasi belajar, suasana kelas, kondisi fisik serta fasilitas yang dimiliki mahasiswa. Sedangkan faktor keterlibatan orangtua tidak berkaitan dengan IPK mahasiswa.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

- Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan jika ingin melakukan penelitian mengenai Grit dan IPK pada mahasiswa.

- Mengingat dalam penelitian ini hasil korelasi yang didapatkan antara Grit dan IPK tergolong lemah, yang mungkin disebabkan oleh IPK mahasiswa yang homogen. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan


(3)

67

Universitas Kristen Maranatha

penelitian mengenai Korelasi antara Grit dan IPK pada mahasiswa yang memiliki tingkat IPK yang bervariasi (misalnya kurikulum 2008).

5.2.2 Saran Praktis

- Bagi pihak Fakultas Psikologi Universitas ‘X’, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memprediksi pencapaian akademik yang dicapai oleh mahasiswa.

- Mengingat sudah dibuktikan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara Grit dan IPK, maka mahasiswa KKNI disarankan untuk dapat meningkatkan grit mereka.


(4)

68

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggarakan Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia. 2013. Kurikulum Inti Program Studi Psikologi (S1). (online). (http://www.ap2tpi.or.id, diakses pada tanggal 31 Agustus 2014).

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2008). Buku Panduan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan tinggi. (online). (http://www.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/buku-panduan-kurikulum-kbk.pdf, diakses pada tanggal 31 Agustus 2014).

Duckworth, A. L., Peterson, C., Matthews, M. D., & Kelly, D. R. (2007). Grit: Perseverance and passion for long-term goals. Journal of Personality and Social Psychology, 92(6), 1087-1101.

Duckworth, A.L, & Quinn, P.D. (2009). Development and validation of the Short Grit Scale (Grit-S). Journal of Personality Assessment, 91, 166-174. (http://www.sas.upenn.edu/~duckwort/images/Duckworth%20and%20Quin n.pdf).

Duckworth, A. L. (2013). True grit. The Observer, 26(4), 1-3.

Feist, J.& Feist, G. J, 2006. Theories of Personality 6th edition. New York: McGraw-Hill Inc.

Friedenberg, L. 1995. Psychological Testing, Design, Analysis, and Use. Allyn & Bacon. A Pearson Education Company.

Gage & Berliner, 1979, Educational Psychology, 2nd ed. Chicago: Ran Mcnally College Publishing Company.

---. 1984, Educational Psychology Third Edition. London: Houghton Mifflin Company Boston.

McCombs, barbara. L & Wishler, J. 1997. The Learner-Centered Classroom and School: Strategies For Increasing Student Motivation and Achievement, First edition. San Fransisco: John Wiley & Sons.


(5)

69

Robertson-Kraft, C., & Duckworth, A. L. (in press). True grit: Trait-level perseverance and passion for long-term goals predicts effectiveness and retention among novice teachers. Teachers College Record.

Santrock, J. W. 2002. Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta : Erlangga.

--- 2012. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Edisi Ketigabelas, Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Seligman, M. E. 2013. Beyond Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Sempurna dengan Psikologi Positif. Bandung: Kaifa.

Sitepu, Nirwana. S.K. 1995. Analisis Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran.

Sugiyono & Eri Wibowo. 2014. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tough, P. 2012. How Children Succed: Grit, Curiosity, and the Hidden Power of Character. New York: Houghton Mifflin Hadcourt Boston.

Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.


(6)

70

DAFTAR RUJUKAN

Afifah, Riana. 2013. Jurusan Kuliah Paling Diminati. (Online). (http://edukasi.kompas.com, diakses pada tanggal 2 September 2013). Fitriana, Annisa. 2014. Pentingnya Pendidikan di Indonesia. (Online).

(http://edukasi.kompasiana.com, diakses pada tanggal 31 September 2014). Sumantri. 2014. Inilah 10 Jurusan paling Diminati di Perguruan Tinggi. (Online).


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2015 dengan Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Deskriptif Mengenai Goal Orientation pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2013 yang Mengikuti Perkuliahan Kurikulum KKNI di Universitas "X".

0 0 46

Studi Diferensial tentang Motif dan Strategi Belajar pada Mahasiswa dengan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis KKNI dan Kurikulum KBI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 1 98

Academic Buoyancy, Protective Factors dan Kecenderungan Stres pada Mahasiswa Psikologi yang Menggunakan Kurikulum KKNI di Universitas "X" Bandung.

0 0 15

Studi Korelasi antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' di Kota Bandung.

1 2 15

Studi Deskriptif Mengenai Kemampuan Self-Regulation pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Angkatan 2013 di Universitas "X" Bandung.

0 0 33

Kontribusi Protective Factors terhadap Resilience Mahasiswa Fakultas Psikologi Kurikulum Berbasis KKNI di Universitas "X" Kota Bandung.

0 1 42

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Angkatan 2013 yang Mengikuti Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitaas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 35

Studi Korelasi Antara Kecerdasan Emosional dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2010 di Universitas "X" Bandung.

0 1 37

Studi Deskriptif Mengenai Explanatory Style Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2008 Universitas "X" Bandung Dengan IPK Tinggi dan Rendah.

1 1 30