Studi Diferensial tentang Motif dan Strategi Belajar pada Mahasiswa dengan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis KKNI dan Kurikulum KBI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan motif dan strategi pada mahasiswa Psikologi dengan kurikulum KKNI dan KBI di Universitas “X” di Bandung. Metode yang digunakan adalah metode studi diferensial . Variabel penelitiannya adalah dimensi- dimensi learning approach yaitu motif dan strategi. Pemilihan sampling menggunakan Purposive sampling dengan sampel penelitian 170 orang.

Alat ukur yang digunakan adalah The revised Two- Factor Study Process Questionnaire (R-SPQ-2F), yang dibuat oleh John Biggs (2001), diterjemahkan dan dimodifikasi oleh peneliti, yang mengukur deep motive, deep strategy, surface motive dan surface strategy. Setelah dilakukan uji validitas diperoleh 35 item ( 0,331-0,672 ) dan uji reabilitas sebesar 0.893. Untuk mencari validitas digunakan rumus Rank Spearman dan reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan bantuan SPSS.20.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik menggunakan T-test (compare means), maka didapat koefisien signifikansi untuk dimensi- dimensi learning approach yaitu motif 0.38 dan strategi 0, dengan melihat taraf kepercayaan 0.05.

Kesimpulan dari penelitian adalah tidak terdapat perbedaan motif antara kedua kelompok mahasiswa dan terdapat perbedaan strategi antara kedua kelompok mahasiswa, yang berarti kedua kelompok mahasiswa memiliki motif belajar yang sama dalam proses pembelajaran, namun memiliki strategi belajar yang berbeda, dikarenakan sistem kurikulum kedua kelompok mahasiswa yang berbeda. Saran dari peneliti adalah agar mahasiswa dapat mempertahankan dan mengembangkan motif dan strategi belajar yang tinggi, serta dosen dan fakultas dapat membimbing dan mendukung mahasiswa dalam mengembangkan motif dan strategi.


(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha

Abstract

This study was conducted to determine differences in the motives and strategies in Psychology students with curriculum KKNI and KBI in the University "X" in Bandung. The method used is the method of differential studies. Variable dimensions learning approach research is motive and strategies. Selection of sampling using purposive sampling with a sample of 170 people.

Measuring instrument used is the revised Two- Factor Study Process Questionnaire (R-SPQ-2F), made by John Biggs (2001), translated and modified by the researcher, which measures the deep motive, deep strategy, surface motive and surface strategy. After testing the validity of the obtained 35 items (0.331 to 0.672) and reliability testing by 0893. To find a formula used Rank Spearman validity and reliability using Cronbach Alpha formula, with the help SPSS.20.

Based on statistical data processing using T-test (compare means), then the significance of the coefficients obtained for the dimensions of learning approach is motive 0.38 and strategy 0 ,to see the level of confidence 0.05.

The conclusion is there is no difference motive between the two groups and there are differences in strategy between the two groups of students, which means that the two groups had the motive to learn the same in the learning process, but it has a strategy to learn different, because the curriculum system the two groups different , Advice from researchers is that students can maintain and develop motifs and high learning strategies, as well as professors and faculty can guide and support students in developing motives and strategies.


(3)

iii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…...ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI…...iii

LEMBAR PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK (BAHASA INDONESIA) ... v

ABSTRACT (BAHASA INGGRIS) ... vi

KATA PENGANTAR…... vii

DAFTAR ISI…... ix

DAFTAR BAGAN... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Teoritis... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis... 8

1.5 Kerangka Pikir... 8


(4)

iv

Universitas Kristen Maranatha

1.7 Hipotesis Penelitian... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 15

2.1 Definisi Belajar... 15

2.2 Learning Approach... 16

2.2.1 Definisi Learning Approach... 16

2.2.2 Jenis Learning Approach... 17

2.3 Presage, Process and Product... 22

2.4 Proses Belajar sebagai Suatu Sistem... 24

2.5 Faktor yang berkaitan dengan Learning Approach...25

2.5.1 Personal Factors...25

2.5.2 Experiental Background Factor...28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...30

3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian...30

3.2 Bagan Rancangan Penelitian...30

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasioanl...31

3.3.1 Variabel Penelitian...31

3.3.2 Definisi Operasional Learning Approach...31

3.4 Alat Ukur...31

3.4.1 Alat Ukur Learning Approach... 31

3.4.2 Data Sosiodemografis... 33

3.4.3 Validitas dan Reabilitas Alat ukur... 34

3.4.3.1 Validitas Alat Ukur Learning Approach... 34


(5)

v

Universitas Kristen Maranatha

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel... 36

3.5.1 Populasi Sasaran... 36

3.5.2 Karakteristik Populasi... 36

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel... 36

3.6 Teknik Analisis Data... 36

3.7 Hipotesa Statistik... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 38

4.1 Gambaran Responden Penelitian... 38

4.1.1 Gambaran Responden berdasarkan jenis kelamin... 38

4.1.2 Gambaran Responden berdasarkan jadwal belajar... 38

4.1.3 Gambaran Responden berdasarkan pendidikan orangtua... 39

4.1.5 Gambaran Responden berdasarkan status tinggal... 40

4.2 Hasil Penelitian... 40

4.2.1 Hasil Penelitian Motif dan Strategi... 41

4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 49

5.1 Simpulan... 49

5.2 Saran... 49

5.2.1 Saran Teoritis... 50

5.2.2 Saran Praktis... 50 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN


(6)

vi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pikir…... 13 Bagan 3.1 Rancangan Penelitian…...30


(7)

vii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Cara penilaian alat ukur Learning Approach (item positif)...32

Tabel 3.2 Cara penilaian alat ukur Learning Approach (item negatif)...32

Tabel 3.3 Kisi- kisi Alat Ukur... 33

Tabel 4.1.1 Gambaran Responden berdasarkan jenis kelamin... 38

Tabel 4.1.2 Gambaran Responden berdasarkan jadwal belajar...38

Tabel 4.1.3 Gambaran Responden berdasarkan pendidikan orangtua... 39

Tabel 4.1.4 Gambaran Responden berdasarkan status tinggal... 40

Tabel 4.5 Hasil Penelitian Motif dan Strategi... 41 Tabel 4.6 Tabulasi silang antara jenis kelamin dengan total motif... L-11 Tabel 4.7 Tabulasi silang antara jenis kelamin dengan total strategi... L-11 Tabel 4.8 Tabulasi silang antara jadwal belajar dengan total motif... L-12 Tabel 4.9 Tabulasi silang antara jadwal belajar dengan total strategi... L-12 Tabel 4.10 Tabulasi silang antara status tinggal dengan total motif... L-13 Tabel 4.11 Tabulasi silang antara status tinggal dengan total strategi...L-13


(8)

viii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Pengambilan data

Lampiran 2 Kuesioner Learning Approach dan Data Sosiodemografis Lampiran 3 Validitas dan Reabilitas Alat Ukur

Lampiran 4 Hasil Tabulasi Silang Lampiran 5 Hasil Skor Mentah


(9)

L-1 LAMPIRAN 1: LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR Kepada Yth,

Mahasiswa KKNI dan KBI .

Saya, Siska Natalia (NRP : 1130138), merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang sedang menyusun skripsi yang berjudul “Studi Diferensial tentang Motif dan Strategi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Psikologi dengan Kurikulum KKNI Angkatan 2013 dan Kurikulum KBI Angkatan 2012 di Universitas “X” di Bandung. Agar penelitian ini dapat terlaksana, saya selaku peneliti mengharapkan kesediaan Saudara untuk meluangkan waktu guna mengisi kuesioner ini.

Data yang Saudara berikan sangat bermanfaat bagi penelitian saya ini. Saya sangat berharap agar Saudara dapat mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan apa yang Saudara rasakan, pikirkan, atau keadaan diri Saudara, sehingga dapat diperoleh data yang objektif. Oleh karena itu saya akan menjaga kerahasiaan data-data yang Saudara berikan.

Atas kesediaan dan bantuan yang Saudara berikan, saya mengucapkan banyak terima kasih.

Bandung, Oktober 2015


(10)

L-2 LAMPIRAN 2: KUISIONER DAN DATA SOSIODEMOGRAFIS

2.1 KUISONER LEARNING APPROACH

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Pada halaman ini , terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan kegiatan belajar saudara yang berkaitan dengan sistem KKNI (angkatan 2013) dan sistem KBI (angkatan 2012), isilah sesuai dengan kurikulum yang saudara tempuh. Pada setiap pernyataan terdapat empat pilihan jawaban, yaitu:

STS : Sangat tidak setuju S : Setuju

TS : Tidak setuju SS : Sangat setuju

Pada setiap pernyataan Saudara diminta untuk mengisinya sesuai dengan keadaan Saudara dengan mengaitkan konteks saat mengikuti pembelajaran mata kuliah inti psikologi. Dengan cara memberikan tanda check list () pada pilihan jawaban yang sesuai.


(11)

L-3

No Pertanyaan STS TS S SS

1. Setiap kali saya belajar, memberikan kepuasan pribadi bagi saya.

2. Saya harus mengerahkan usaha untuk memahami materi agar dapat menyimpulkann nya sendiri.

3. Tujuan saya adalah lulus mata kuliah dengan usaha seminimal mungkin.

4. Saya hanya ingin memelajari materi yang diberikan di kelas, tanpa berusaha mencari lebih banyak.

5. Saya merasa setiap materi dapat menjadi sangat menarik saat saya mendalaminya. 6. Saya meluangkan waktu lebih banyak

untuk mencari informasi lebih jauh dalam memelajari materi baru.

7. Saya merasa perkuliahan ini tidak terlalu menarik, sehingga saya tidak perlu bekerja keras.

8. Saya belajar dengan cara menghapal berulang- ulang tanpa perlu memahami.


(12)

L-4 9. Setiap kali saya mendapatkan topik baru

dikelas, saya merasa sama tertariknya dengan membaca novel atau film

10. Saya menguji kemampuan saya sendiri atas topik- topik tertentu hingga saya dapat memahaminya dengan utuh.

11. Saya merasa untuk menghadapi ujian cukup dengan cara menghapal dibandingkan dengan memahami materinya.

12. Dalam belajar saya membatasi materi yang tidak membutuhkan usaha ekstra. 13. Saya bersungguh- sungguh belajar, karena

saya merasa materi- materinya menarik. 14. Saya mengisi waktu luang untuk mencari

tahu mengenai topik yang menarik sesudah didiskusikan di kelas.

15. Saya merasa mendalami suatu materi itu tidak bisa membantu karena hanya membuat bingung dan membuang waktu, padahal yang dibutuhkan hanya


(13)

L-5 mengetahui sedikit tentang materi

tersebut.

16. Saya meyakini bahwa dosen seharusnya tidak menuntut mahasiswa untuk menghabiskan waktu memelajari materi. 17. Saya tiba di kelas dengan berbagai

pertanyaan- pertanyaan yang ingin mendapatkan jawaban.

18. Saya membaca berbagai buku sumber dari mata kuliah yang saya tempuh.

19. Cara terbaik untuk lulus ujian adalah dengan cara mengingat jawaban yang sekiranya akan ditanyakan

20. Memelajari secara mendalam suatu materi membuat saya merasa puas dalam memahami materi yang sulit saya pahami. 21. Saya mencari tahu lebih lanjut mengenai

materi yang belum saya pahami.

22. Saya bertanya kepada dosen agar lebih memahami topik yang disampaikan.


(14)

L-6 23. Saya menyusun jadwal untuk belajar

secara mandiri di luar jam kuliah.

24 Saya menguji diri untuk dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan di dalam kelas.

25. Saya merasa nilai minimal kelulusan sudah memuaskan diri saya

26. Saya merasa bosan ketika mengikuti perkuliahan.

27. Saya merasa menghapal merupakan metode terbaik untuk belajar.

28. Saya meyakini bahwa belajar secara menyeluruh tidaklah penting, belajar cukup dengan memelajari inti materi saja 29. Saya mencoba menghapalkan materi

untuk presentasi tanpa berusaha untuk memahami lebih lanjut mengenai materi tersebut

30. Apabila saya menemukan materi yang sulit, saya akan mengabaikannya dan memelajari materi yang lebih mudah saja


(15)

L-7 31. Saya merasa masih kurang apabila ada

pertanyaan yang belum tuntas.

32. Saya tidak berhenti mencari jawaban sampai saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya.

33. Saya berusaha untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan mengenai suatu materi agar dapat memahami secara lebih menyeluruh.

34. Saya memiliki keyakinan bahwa saya hanya perlu lulus pada suatu mata kuliah tanpa melihat nilainya.

35. Saya tidak tertarik untuk memelajari lebih jauh materi yang diajarkan didalam kelas. 36. Saya hanya memelajari materi yang saya

anggap mudah

37. Saya merasa puas apabila saya dapat menjawab pertanyaan dari dosen secara detail

38. Saya sering mengulangi kembali materi yang saya tidak pahami diluar jam kuliah.


(16)

L-8 39. Saya menghafal semua materi yang masuk

dalam ujian, meskipun saya tidak memahaminya secara mendalam

40. Saya hanya menghafal materi yang akan masuk dalam ujian.

2.2. DATA SOSIODEMOGRAFIS

Inisial :

Jenis Kelamin :

Semester :

Kurikulum yang ditempuh :

Jadwal belajar ( teratur/ tidak teratur) :

Pendidikan orangtua :

Status tinggal di Bandung :


(17)

L-9 LAMPIRAN 3: VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 3.1. VALIDITAS ITEM

Dimensi Deep Motive No.Item Koefisien

Validitas

Keterangan

1 0.270 Tidak Valid

5 0.423 Valid

9 0.379 Valid

13 0.408 Valid

17 0.295 Valid

20 0.459 Valid

21 0.576 Valid

31 0.479 Valid

32 0.338 Valid

37 0.353 Valid

Dimensi Deep Strategy No.Item Koefisien

Validitas

Keterangan

2 0.151 Tidak Valid

6 0.505 Valid

10 0.514 Valid

14 0.507 Valid

18 0.645 Valid

22 0.450 Valid

23 0.331 Valid

24 0.672 Valid

33 0.433 Valid


(18)

L-10 Dimensi Surface Motive

No.Item Koefisien Validitas

Keterangan

3 0.476 Valid

7 0.429 Valid

11 0.577 Valid

15 0.590 Valid

25 0.551 Valid

26 0.484 Valid

27 0.248 Tidak Valid

34 0.412 Valid

35 0.480 Valid

39 0.310 Valid

Dimensi Surface Strategy No.Item Koefisien

Validitas

Keterangan

4 0.576 Valid

8 0.537 Valid

12 0.212 Tidak Valid

16 0.393 Valid

19 0.405 Valid

28 0.286 Tidak Valid

29 0.536 Valid

30 0.558 Valid

36 0.548 Valid

40 0.495 Valid

3.2. REABILITAS ITEM Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items


(19)

L-11

LAMPIRAN 4: HASIL TABULASI SILANG ANTARA DIMENSI LEARNING APPROACH DAN RESPONDEN

Tabel 4.6 Tabulasi silang antara Jenis kelamin mahasiswa KKNI dan KBI dengan total motif

Jenis Kelamin Motif KKNI Total Motif KBI Total

Tinggi Rendah Tinggi Rendah

Laki- laki 8 9 17 1 7 8

47 % 53 % 100 % 12.5 % 87.5 % 100 %

Perempuan 56 32 88 17 40 57

63.7 % 36.3 % 100 % 29.9 % 70.1 % 100 %

64 41 105 18 47 65

Tabel 4.7 tabulasi silang antara jenis kelamin mahasiswa KKNI dan KBI dengan total strategi

Jenis Kelamin Strategi KKNI Total Strategi KBI Total

Tinggi Rendah Tinggi Rendah

Laki- laki 3 14 17 0 12 12

17.7% 82.3 % 100 % 0 100 100 %

Perempuan 10 78 88 1 52 53

11.3% 88.7 % 100% 1.9 % 98.1 % 100%


(20)

L-12

Tabel 4.8 tabulasi silang antara jadwal belajar mahasiswa KKNI dan KBI dengan total motif

Jadwal belajar Motif KKNI Total Motif KBI Total

Tinggi Rendah Tinggi Rendah

teratur 16 22 38 5 11 16

42.1 % 57.9 % 100% 31.2 % 68.8% 100 %

Tidak teratur 24 43 67 13 36 49

35.9 % 64.1 % 100 % 26.6 % 73.4 % 100 %

40 65 105 18 47 65

Tabel 4.9 tabulasi silang antara jadwal belajar mahasiswa KKNII dan total strategi

Jadwal belajar Strategi KKNI Total Strategi KBI Total

Tinggi Rendah Tinggi Rendah

teratur 8 30 38 1 15 16

21 % 79% 100 % 6.3 % 93.7 % 100 %

Tidak teratur 5 62 67 0 49 49

7.4 % 92.6 % 100 % 0 100 % 100 %


(21)

L-13

Tabel 4.10 tabulasi silang antara status tinggal mahasiswa KKNI dan KBI dengan total motif

Status Tinggal Motif KKNI Total Motif KBI Total

Tinggi Rendah Tinggi Rendah

Kost 19 27 46 5 23 28

41.3 % 58.7 % 100 % 17.9 % 82.1 % 100 %

Tinggal bersama orangtua

17 34 51 13 24 37

33.3 % 66.7 % 100 % 35.1 % 64.9 % 100 %

Lain- lain

(tinggal bersama kerabat, dll)

4 4 8 0 0 0

50 % 50 % 100 % 0 0 0

40 65 105 18 47 65

Tabel 4.11 tabulasi silang antara status tinggal mahasiswa KKNI dan KBI dengan total strategi

Status Tinggal Strategi KKNI Total strategi KBI Total

Tinggi Rendah Tinggi Rendah

Kost 6 40 46 0 28 28

13 % 87 % 100 % 0 % 100 % 100 %

Tinggal bersama orangtua

5 46 51 1 36 37

10 % 90 % 100 % 2.8 % 97.2 % 100 %

Lain- lain

(tinggal bersama kerabat, dll)

2 6 8 0 0 0

25 % 75 % 100 % 0 0 0


(22)

L-14 LAMPIRAN 5: DATA MENTAH HASIL PENELITIAN

5.1 DATA MENTAH DIMENSI MOTIF No

Resp.

Jenis Kelamin

Semester Kurikulum Jadwal Belajar

Pendidikan Orangtua

Status tinggal Skor Total Motif

Label 1

perempuan V KKNI tidak teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

2

perempuan V KKNI teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Motive

3

perempuan V KKNI teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Motive

4

perempuan V KKNI teratur

S2 ayah; SMK

ibu kost 43 Surface Motive

5

perempuan V KKNI teratur

Akademi TNI-AU

tinggal bersama

Orangtua 52 Deep Motive

6 perempuan V KKNI teratur S3 dan S1 kost 59 Deep Motive

7

perempuan V KKNI teratur S2

tinggal bersama

Orangtua 42 Surface Motive

8

perempuan V KKNI teratur S2

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

9

perempuan V KKNI teratur sarjana

tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

10

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 39 Surface Motive

11 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 50 Deep Motive

12 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 50 Deep Motive

13

perempuan V KKNI teratur

S2 ayah; SMA

ibu tinggal bersama kakak 49 Surface Motive

14

perempuan V KKNI teratur D3 ayah; S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 53 Deep Motive

15

laki-laki V KKNI tidak teratur

SMA ayah; D3 ibu

tinggal bersama


(23)

L-15

16 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 49 Surface Motive

17 laki-laki V KKNI tidak teratur SMA kost 51 Deep Motive

18 laki-laki V KKNI tidak teratur D3 kost 50 Deep Motive

19 perempuan V KKNI tidak teratur SD kost 56 Deep Motive

20 perempuan V KKNI - S1 - 49 Surface Motive

21 perempuan V KKNI tidak teratur S1 menetap 51 Deep Motive

22

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

23

perempuan V KKNI tidak teratur D2

tinggal bersama

Orangtua 52 Deep Motive

24 perempuan V KKNI tidak teratur S1 kost 51 Deep Motive

25

laki-laki V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

26 perempuan V KKNI teratur S1 ayah; D3 ibu kost 58 Deep Motive

27 perempuan V KKNI teratur S1 kost 51 Deep Motive

28 perempuan V KKNI tidak teratur sarjana kost 44 Surface Motive

29

laki-laki V KKNI tidak teratur S2 ayah; S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Motive

30 laki-laki V KKNI - S2 - 53 Deep Motive

31 laki-laki V KKNI teratur SMA kost 44 Surface Motive

32

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

33 perempuan V KKNI teratur S1 kost 48 Surface Motive

34

perempuan V KKNI teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Motive

35

perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah ; S2 ibu

tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

36 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 43 Surface Motive


(24)

L-16 38

perempuan V KKNI tidak teratur D3

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

39

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 55 Deep Motive

40 perempuan V KKNI teratur S1 kost 44 Surface Motive

41 perempuan V KKNI tidak teratur S1 - 48 Surface Motive

42

perempuan V KKNI S1

tinggal bersama

Orangtua 53 Deep Motive

43 perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah; D2 ibu kost 50 Deep Motive

44

laki-laki V KKNI teratur S2

tinggal bersama

Orangtua 62 Deep Motive

45 laki-laki V KKNI tidak teratur S1 kost 49 Surface Motive

46

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

47

perempuan V KKNI tidak teratur D3

tinggal bersama

Orangtua 42 Surface Motive

48

perempuan V KKNI tidak teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

49 perempuan V KKNI tidak teratur D3 kost 58 Deep Motive

50 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 41 Surface Motive

51

laki-laki V KKNI tidak teratur

S1 ayah; SMA

ibu kost 48 Surface Motive

52 perempuan V KKNI teratur S1 kost 48 Surface Motive

53 perempuan V KKNI tidak teratur S1 kost 50 Deep Motive

54

laki-laki V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 50 Deep Motive

55

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 48 Surface Motive

56 perempuan V KKNI teratur S2 kost 48 Surface Motive

57

perempuan V KKNI teratur D3

tinggal bersama


(25)

L-17

58 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 39 Surface Motive

59 perempuan V KKNI tidak teratur S1 kost 48 Surface Motive

60

perempuan V KKNI teratur S1 ayah; S2 ibu

tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

61

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur D3 Kost 38 Surface Motive

62

perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Motive

63

perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S2 Kost 52 Deep Motive

64

perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1 Kost 46 Surface Motive

65

laki-laki V KKNI

Tidak

Teratur SMA Kost 53 Deep Motive

66 perempuan V KKNI Teratur S1 Kost 48 Surface Motive

67

perempuan V KKNI Teratur S1 ayah; D1 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 52 Deep Motive

68

perempuan V KKNI

Tidak

Teratur D3

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Motive

69

laki-laki V KKNI

Tidak

Teratur SMA Kost 33 Surface Motive

70

perempuan V KKNI Teratur

S1 ayah;SMA

ibu Kost 48 Surface Motive

71

perempuan V KKNI Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Motive

72 laki-laki V KKNI Teratur SMP Kost 46 Surface Motive

73

perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S3

Tinggal bersama

orangtua 56 Deep Motive

74

Perempuan V KKNI Teratur D3 ayah ;S1 ibu

Tinggal bersama


(26)

L-18 75

Perempuan V KKNI Teratur D3

Tinggal bersama

Orangtua 50 Deep Motive

76 Perempuan V KKNI Teratur STM Kost 47 Surface Motive

77

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1 Kost 54 Deep Motive

78

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Motive

79

Perempuan V KKNI

Tidak Teratur

SMA ayah;

SMK ibu Kost 47 Surface Motive

80

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Motive

81

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 54 Deep Motive

82

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1

Tinggal Bersama

Orangtua 38 Surface Motive

83 Perempuan V KKNI Teratur D3 Kost 49 Surface Motive

84

Perempuan V KKNI

Tidak Teratur

SMA ayah; D3

ibu Tinggal Bersama Kakak 51 Deep Motive

85

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1 Kost 47 Surface Motive

86

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S2

Tinggal bersama

Orangtua 50 Deep Motive

87

Perempuan V KKNI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

88

Perempuan V KKNI Teratur S2

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

89

laki-laki V KKNI teratur S1

Tinggal sendiri di

rumah 52 Deep Motive

90

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama


(27)

L-19 91

perempuan V KKNI teratur

SMA ayah;S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

92

perempuan V KKNI teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

93 perempuan V KKNI tidak teratur D3 Kost 45 Surface Motive

94 perempuan V KKNI teratur S1 Kost 50 Deep Motive

95

perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah;S3 ibu

tinggal bersama

Orangtua 38 Surface Motive

96

Laki- laki V KKNI tidak teratur S1 ayah ;D3 ibu

Tinggal sendiri di

rumah 45 Surface Motive

97

perempuan V KKNI teratur S1

Tinggal bersama Nenek

dan kakak 53 Deep Motive

98 perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah; D3 ibu Kost 53 Deep Motive

99 perempuan V KKNI teratur S2 Kost 52 Deep Motive

100

perempuan V KKNI tidak teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

101

perempuan V KKNI tidak teratur D3

tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

102 Laki- laki V KKNI tidak teratur SMA Kost 56 Deep Motive

103

perempuan V KKNI teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 58 Deep Motive

104 perempuan V KKNI tidak teratur S2 ayah ; S1 ibu Kost 45 Surface Motive

105

perempuan V KKNI tidak teratur S2 ayah ;S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Motive

106

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 46 Surface Motive

107

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1 Kost 56 Deep Motive

108

Perempuan VII KBI

Tidak


(28)

L-20 109

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 42 Surface Motive

110

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Motive

111

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

112

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1 Kost 41 Surface Motive

113

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S2

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

114 Perempuan VII KBI Teratur SMA Kost 54 Deep Motive

115

Laki- laki VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 50 Deep Motive

116

Laki- laki VII KBI Tidak teratur

SMA ayah;SMP ibu

Tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Motive

117

Laki- laki VII KBI

Tidak

Teratur SMA Kost 28 Surface Motive

118

Laki- laki VII KBI

Tidak

Teratur S2 ayah; S1 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Motive

119

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Motive

120

Perempuan VII KBI Teratur S1 ayah; S2 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Motive

121

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

SMA ayah; D3 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

122

Perempuan VII KBI Teratur S2 ayah; S1 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 50 Deep Motive

123

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 42 Surface Motive

124

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama


(29)

L-21 125

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

126

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 56 Deep Motive

127

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA Kost 45 Surface Motive

128

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1 Kost 46 Surface Motive

129

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1 Kost 48 Surface Motive

130 Perempuan VII KBI Teratur SMA Kost 49 Surface Motive

131

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Motive

132

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 53 Deep Motive

133

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA Kost 37 Surface Motive

134 Perempuan VII KBI Teratur S1 Kost 55 Deep Motive

135

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

136

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

SD ayah; SMA

ibu Kost 47 Surface Motive

137

Perempuan VII KBI Teratur

S1 ayah; SMA ibu

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

138

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Motive

139

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Motive

140

Laki- laki VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama


(30)

L-22 141

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

S1 ayah; SMA ibu

Tinggal bersama

Orangtua 53 Deep Motive

142

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1 Kost 48 Surface Motive

143

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

SD ayah; SMP

ibu Kost 50 Deep Motive

144

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

SMA ayah; SMK ibu

Tinggal bersama

Orangtua 46 Surface Motive

145

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Motive

146

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA Kost 49 Surface Motive

147

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

148

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S2 Kost 40 Surface Motive

149 Laki- laki VII KBI Teratur S2 ayah ;S1 ibu Kost 42 Surface Motive

150

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Motive

151

Laki- laki VII KBI

Tidak

Teratur S2 Kost 45 Surface Motive

152

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Motive

153

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

S1 ayah; SMA ibu

Tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

154

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 52 Deep Motive

155

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA Kost 48 Surface Motive

156

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama


(31)

L-23 157

Perempuan VII KBI Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Motive

158

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

SMA ayah

;SMP ibu Kost 44 Surface Motive

159

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1 Kost 43 Surface Motive

160

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1 ayah; D3 ibu Kost 54 Deep Motive

161

Perempuan VII KBI Teratur

SMA ayah; S1

ibu Kost 47 Surface Motive

162

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA Kost 42 Surface Motive

163

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Motive

164

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 56 Deep Motive

165

Laki- laki VII KBI

Tidak Teratur

SMA ayah; S1

ibu Kost 40 Surface Motive

166

Perempuan VII KBI

Tidak Teratur

SMA ayah; SMP ibu

Tinggal bersama

Orangtua 46 Surface Motive

167

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Motive

168 Perempuan VII KBI Teratur SMA Kost 49 Surface Motive

169

Perempuan VII KBI

Tidak

Teratur Kost 42 Surface Motive

170 Perempuan VII KBI Teratur S2 ayah; S1 ibu Kost 48 Surface Motive

5.2. DATA MENTAH DIMENSI STRATEGI No.

Resp

Jenis

Kelamin Semester Kurikulum Jadwal Belajar

Pendidikan Orangtua

Status tinggal di Bandung

Skor Total


(32)

L-24 1

perempuan V KKNI tidak teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

2

perempuan V KKNI teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 37 Surface Strategy

3

perempuan V KKNI teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

4

perempuan V KKNI teratur

S2 ayah; SMK

ibu kost 41 Surface Strategy

5

perempuan V KKNI teratur

Akademi TNI-AU

tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Strategy

6 perempuan V KKNI teratur S3 dan S1 kost 53 Deep Strategy

7

perempuan V KKNI teratur S2

tinggal bersama

Orangtua 38 Surface Strategy

8

perempuan V KKNI teratur S2

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Strategy

9

perempuan V KKNI teratur sarjana

tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

10

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 37 Surface Strategy

11 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 47 Surface Strategy

12 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 47 Surface Strategy

13

perempuan V KKNI teratur

S2 ayah; SMA

ibu tinggal bersama kakak 44 Surface Strategy

14

perempuan V KKNI teratur D3 ayah; S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 51 Deep Strategy

15

laki-laki V KKNI tidak teratur

SMA ayah; D3 ibu

tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Strategy

16 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 41 Surface Strategy

17 laki-laki V KKNI tidak teratur SMA kost 39 Surface Strategy

18 laki-laki V KKNI tidak teratur D3 kost 45 Surface Strategy


(33)

L-25 20

perempuan V KKNI - S1

Tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Strategy

21

perempuan V KKNI tidak teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Strategy

22

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

23

perempuan V KKNI tidak teratur D2

tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Strategy

24

perempuan V KKNI tidak teratur S1

Tinggal bersama

orangtua 42 Surface Strategy

25

laki-laki V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 39 Surface Strategy

26 perempuan V KKNI teratur S1 ayah; D3 ibu Kost 51 Deep Strategy

27 perempuan V KKNI teratur S1 Kost 47 Surface Strategy

28 perempuan V KKNI tidak teratur sarjana Kost 43 Surface Strategy

29

laki-laki V KKNI tidak teratur S2 ayah; S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 35 Surface Strategy

30

laki-laki V KKNI - S2

Tinggal bersama

orangtua 51 Deep Strategy

31 laki-laki V KKNI teratur SMA kost 46 Surface Strategy

32

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 36 Surface Strategy

33 perempuan V KKNI teratur S1 kost 47 Surface Strategy

34

perempuan V KKNI teratur sarjana

tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

35

perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah; S2 ibu

tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Strategy

36 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 36 Surface Strategy

37 perempuan V KKNI tidak teratur S1 kost 41 Surface Strategy

38

perempuan V KKNI tidak teratur D3

tinggal bersama


(34)

L-26 39

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 48 Surface Strategy

40 perempuan V KKNI teratur S1 kost 42 Surface Strategy

41 perempuan V KKNI tidak teratur S1 - 41 Surface Strategy

42

perempuan V KKNI S1

tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

43 perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah; D2 ibu kost 41 Surface Strategy

44

laki-laki V KKNI teratur S2

tinggal bersama

Orangtua 59 Deep Strategy

45 laki-laki V KKNI tidak teratur S1 kost 41 Surface Strategy

46

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

47

perempuan V KKNI tidak teratur D3

tinggal bersama

Orangtua 37 Surface Strategy

48

perempuan V KKNI tidak teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 39 Surface Strategy

49 perempuan V KKNI tidak teratur D3 kost 50 Deep Strategy

50 perempuan V KKNI tidak teratur SMA kost 39 Surface Strategy

51

laki-laki V KKNI tidak teratur

S1 ayah; SMA

ibu kost 42 Surface Strategy

52 perempuan V KKNI teratur S1 kost 50 Deep Strategy

53 perempuan V KKNI tidak teratur S1 kost 48 Surface Strategy

54

laki-laki V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Strategy

55

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

56 perempuan V KKNI teratur S2 kost 46 Surface Strategy

57

perempuan V KKNI teratur D3

tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Strategy


(35)

L-27

59 perempuan V KKNI tidak teratur S1 kost 43 Surface Strategy

60

perempuan V KKNI teratur S1 ayah; S2 ibu

tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

61 Perempuan V KKNI Tidak Teratur D3 Kost 34 Surface Strategy

62

perempuan V KKNI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Strategy

63 perempuan V KKNI Tidak Teratur S2 Kost 42 Surface Strategy

64 perempuan V KKNI Tidak Teratur S1 Kost 41 Surface Strategy

65 laki-laki V KKNI Tidak Teratur SMA Kost 45 Surface Strategy

66 perempuan V KKNI Teratur S1 Kost 44 Surface Strategy

67

perempuan V KKNI Teratur S1 ayah; D1 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 48 Surface Strategy

68

perempuan V KKNI Tidak Teratur D3

Tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Strategy

69 laki-laki V KKNI Tidak Teratur SMA Kost 28 Surface Strategy

70

perempuan V KKNI Teratur

S1 ayah; SMA

ibu Kost 44 Surface Strategy

71

perempuan V KKNI Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Strategy

72 laki-laki V KKNI Teratur SMP Kost 41 Surface Strategy

73

perempuan V KKNI Tidak Teratur S3

Tinggal bersama

orangtua 48 Surface Strategy

74

Perempuan V KKNI Teratur D3 ayah; S1 ibu

Tinggal bersama

orangtua 48 Surface Strategy

75

Perempuan V KKNI Teratur D3

Tinggal bersama

Orangtua 49 Surface Strategy

76 Perempuan V KKNI Teratur STM Kost 47 Surface Strategy

77 Perempuan V KKNI Tidak Teratur S1 Kost 46 Surface Strategy

78

Perempuan V KKNI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama


(36)

L-28 79

Perempuan V KKNI Tidak Teratur

SMA ayah;SMK

ibu Kost 47 Surface Strategy

80

Perempuan V KKNI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 38 Surface Strategy

81

Perempuan V KKNI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 55 Deep Strategy

82

Perempuan V KKNI Tidak Teratur S1

Tinggal Bersama

Orangtua 35 Surface Strategy

83 Perempuan V KKNI Teratur D3 Kost 48 Surface Strategy

84

Perempuan V KKNI Tidak Teratur

SMA ayah; D3

ibu Tinggal Bersama Kakak 34 Surface Strategy

85 Perempuan V KKNI Tidak Teratur S1 Kost 42 Surface Strategy

86

Perempuan V KKNI Tidak Teratur S2

Tinggal bersama

Orangtua 44 Surface Strategy

87

Perempuan V KKNI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

88

Perempuan V KKNI Teratur S2

Tinggal bersama

Orangtua 42 Surface Strategy

89

laki-laki V KKNI teratur S1

Tinggal sendiri di

rumah 51 Deep Strategy

90

perempuan V KKNI tidak teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 46 Surface Strategy

91

perempuan V KKNI teratur

SMA ayah; S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 46 Surface Strategy

92

perempuan V KKNI teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Strategy

93 perempuan V KKNI tidak teratur D3 Kost 39 Surface Strategy

94 perempuan V KKNI teratur S1 Kost 48 Surface Strategy

95

perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah; S3 ibu

tinggal bersama


(37)

L-29 96

Laki- laki V KKNI tidak teratur S1 ayah; D3 ibu

Tinggal sendiri di

rumah 41 Surface Strategy

97

perempuan V KKNI teratur S1

Tinggal bersama Nenek

dan kakak 44 Surface Strategy

98 perempuan V KKNI tidak teratur S1 ayah; D3 ibu Kost 51 Deep Strategy

99 perempuan V KKNI teratur S2 Kost 47 Surface Strategy

100

perempuan V KKNI tidak teratur SMA

tinggal bersama

Orangtua 39 Surface Strategy

101

perempuan V KKNI tidak teratur D3

tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Strategy

102 Laki- laki V KKNI tidak teratur SMA Kost 49 Surface Strategy

103

perempuan V KKNI teratur S1

tinggal bersama

Orangtua 50 Deep Strategy

104 perempuan V KKNI tidak teratur S2 ayah; S1 ibu Kost 46 Surface Strategy

105

perempuan V KKNI tidak teratur S2 ayah; S1 ibu

tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

106

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

107 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 Kost 44 Surface Strategy

108 Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA Kost 31 Surface Strategy

109

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 37 Surface Strategy

110

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

111

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 38 Surface Strategy

112 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 Kost 35 Surface Strategy

113

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S2

Tinggal bersama

Orangtua 39 Surface Strategy


(38)

L-30 115

Laki- laki VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

116

Laki- laki VII KBI Tidak teratur

SMA ayah;SMP ibu

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Strategy

117 Laki- laki VII KBI Tidak Teratur SMA Kost 25 Surface Strategy

118

Laki- laki VII KBI Tidak Teratur S2 ayah; S1 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 37 Surface Strategy

119

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 38 Surface Strategy

120

Perempuan VII KBI Teratur S1 ayah; S2 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

121

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

SMA ayah; D3 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 35 Surface Strategy

122

Perempuan VII KBI Teratur S2 ayah; S1 ibu

Tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

123

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 35 Surface Strategy

124

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Strategy

125

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 38 Surface Strategy

126

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Strategy

127 Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA Kost 37 Surface Strategy

128 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 Kost 39 Surface Strategy

129 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 Kost 46 Surface Strategy

130 Perempuan VII KBI Teratur SMA Kost 43 Surface Strategy

131

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Strategy

132

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama


(39)

L-31

133 Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA Kost 33 Surface Strategy

134 Perempuan VII KBI Teratur S1 Kost 46 Surface Strategy

135

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 45 Surface Strategy

136

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

SD ayah;SMA

ibu Kost 41 Surface Strategy

137

Perempuan VII KBI Teratur

S1 ayah; SMA ibu

Tinggal bersama

Orangtua 42 Surface Strategy

138

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

139

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 34 Surface Strategy

140

Laki- laki VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 30 Surface Strategy

141

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

S1 ayah; SMA ibu

Tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Strategy

142 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 Kost 41 Surface Strategy

143

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

SD ayah; SMP

ibu Kost 46 Surface Strategy

144

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

SMA ayah;SMK ibu

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Strategy

145

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

146 Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA Kost 34 Surface Strategy

147

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 40 Surface Strategy

148 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S2 Kost 37 Surface Strategy

149 Laki- laki VII KBI Teratur S2 ayah; S1 ibu Kost 41 Surface Strategy

150

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 33 Surface Strategy


(40)

L-32 152

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 43 Surface Strategy

153

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

S1 ayah; SMA ibu

Tinggal bersama

Orangtua 39 Surface Strategy

154

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 42 Surface Strategy

155 Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA Kost 42 Surface Strategy

156

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 48 Surface Strategy

157

Perempuan VII KBI Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 35 Surface Strategy

158

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

SMA ayah;SMP

ibu Kost 39 Surface Strategy

159 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 Kost 39 Surface Strategy

160 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 ayah; D3 ibu Kost 49 Surface Strategy

161

Perempuan VII KBI Teratur

SMA ayah; S1

ibu Kost 46 Surface Strategy

162 Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA Kost 36 Surface Strategy

163

Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Strategy

164

Perempuan VII KBI Teratur S1

Tinggal bersama

Orangtua 47 Surface Strategy

165

Laki- laki VII KBI Tidak Teratur

SMA ayah; S1

ibu Kost 30 Surface Strategy

166

Perempuan VII KBI Tidak Teratur

SMA ayah;SMP ibu

Tinggal bersama

Orangtua 39 Surface Strategy

167

Perempuan VII KBI Tidak Teratur SMA

Tinggal bersama

Orangtua 41 Surface Strategy

168 Perempuan VII KBI Teratur SMA Kost 44 Surface Strategy

169 Perempuan VII KBI Tidak Teratur S1 Kost 35 Surface Strategy


(41)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, apa yang sedang terjadi dalam diri individu yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamatinya, bahkan hasil belajarnya tidak langsung kelihatan tanpa individu itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, namun tidak sembarang berada ditengah- tengah lingkungan, menjamin adanya proses belajar, individu harus aktif, melibatkan diri dengan segala pemikiran, kemauan dan perasaannya, supaya terjadi proses belajar. Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktvitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan- pemahaman, keterampilan dan nilai- sikap(Winkel, 1987). Sedangkan proses belajar adalah suatu aktivitas psikis/ mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan- pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Proses belajar yang ditempuh di perguruan tinggi, tentu berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya, karena materi belajar yang diberikan pada mahasiswa lebih luas dan kompleks dibandingkan materi belajar yang diberikan di pendidikan sebelumnya. Gie (1979) mengatakan cara belajar yang baik sangat mendukung seseorang untuk berhasil dalam studinya.

Di perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk mandiri dan aktif baik secara perilaku maupun cara belajar. Mahasiswa harus mencari dan membaca buku referensi dari materi yang diajarkan, selain itu mahasiswa pun diberikan tugas- tugas yang dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok.


(42)

2

Universitas Kristen Maranatha Untuk meningkatkan kompetensi dan keaktifan pada mahasiswa, pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI ( Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan lampirannya menjadi acuan dalam penyusunan capaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional. Kurikulum perguruan tinggi merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan capaian pembelajaran dari jalur pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam jenis dan jenjang pendidikan tinggi. Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada pencapaian kompetensi, diubah menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning outcomes). Dengan adanya Kurikulum perguruan tinggi ini diharapkan akan mengubah cara melihat kompetensi seseorang, tidak lagi semata ijazah tapi dengan melihat pada kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan seseorang secara luas (formal, non formal, atau in formal) yang akuntanbel dan transparan.

Dalam menerapkan kurikulum tersebut, perguruan tinggi mempunyai fungsi dan tugas yaitu setiap program studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran yang mengacu pada standar perguruan tinggi. Setiap program studi wajib menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum yang mengacu pada kualifikasi yang sudah disepakati oleh pemerintah , dan setiap program studi wajib mengembangkan sistem penjaminan mutu internal untuk memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran program studi.

Pelaksanaan Kurikulum perguruan tinggi ini dapat dilakukan melalui delapan tahapan. Adapun kedelapan tahapan yang dimaksud adalah penetapan profil kelulusan, merumuskan learning outcomes, merumuskan kompetensi bahan kajian, pemetaan learning outcomes, pengemasan matakuliah, penyusunan kerangka kurikulum, penyusunan rencana perkuliahan.(Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73


(43)

3

Universitas Kristen Maranatha Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi).

Fakultas Psikologi di Universitas “X” Bandung telah menerapkan sistem kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI sejak tahun akademik 2013/2014. Dalam hal ini, Fakultas memiliki empat kompetensi yang dicanangkan kepada mahasiswa, yaitu kompetensi dalam menganalisis perilaku, kompetensi dalam melakukan assessment, kompetensi dalam melakukan intervensi, dan kompetensi dalam melakukan penelitian. Adapun tahapan pelaksanaan kurikulum perguruan tinggi di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung dimulai darimahasiswa mengontrak mata kuliah dalam bentuk paket yang sudah ditentukan untuk setiap semesternya, tidak bergantung pada pencapaian IP/ IPK. Setiap mata kuliah disusun dalam modul- modul yang sudah dirancang untuk kemudahan mahasiswa memelajari mata kuliah dan memeroleh kompetensi yang sudah ditentukan. Kegiatan belajar mahasiswa di kelas dilakukan secara aktif melalui aktivitas diskusi ataupun kerja kelompok, dan presentasi baik dalam kelompok kecil maupun kelas. Kegiatan di atas dilakukan karena standar nilai yang ditetapkan dalam kurikulum perguruan tinggi tersebut minimal B, sehingga mahasiswa berusaha untuk aktif didalam kelas untuk memahami materi yang diberikan. (https://www.maranatha.edu/prodi/psikologi/). Sistem kurikulum perguruan tinggi di Universitas “X” berfokus pada student learning yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner centered) selaku peserta didik. Diharapkan model pembelajaran tersebut dapat mendorong mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku.

Paralel dengan penerapan kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI, fakultas ini juga masih memberlakukan sistem pendidikan kurikulum 2008 atau yang sering disebut sebagai Kurikulum Berbasis Isi (KBI). Adapun kebijakan menerapkan dua kurikulum secara parallel adalah karena mahasiswa angkatan-angkatan sebelum tahun akademik 2013/2014 masih tersisa


(44)

4

Universitas Kristen Maranatha dalam jumlah yang cukup banyak sehingga fakultas tetap memberi kesempatan kepada mahasiswa beberapa angkatan itu untuk menyelesaikan pendidikan S1-nya.

Sistem kurikulum KBI meletakkan kurikulum sebagai aspek input, padahal sesungguhnya kurikulum mempunyai peran kompleks di dalam proses pendidikan. Tercakup kedalam pengertian ini adalah jarangnya dipertimbangkan apakan lulusan yang dihasilkan suatu program studi relevan dengan kebutuhan masyarakat atau tidak. Kurikulum KBI menerapkan metode pembelajaran teacher centered learning, yaitu menitikberatkan pada upaya mentransfer pengetahuan dosen kepada mahasiswa. Proses pembelajaran KBI biasanya memanfaatkan satu metode pembelajaran yaitu dengan metode ceramah; selain itu standar nilai yang ditetapkan oleh kurikulum ini adalah C. Ini artinya mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan minimal sesuai dengan sasaran kurikulum agar biasa lulus pada suatu mata kuliah. Pada KBI, lebih banyak menekankan pada hardskill (bukansoftkill) (Panduan Pengembangan dan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi,dan Pendidikan Berbasis Capaian, 2012). Sistem student center maupun teacher center akan memengaruhi motif dan strategi belajar yang digunakan oleh mahasiswa. Motif dan strategi merupakan bagian dari teori learning approach.

Learning approach atau pendekatan belajar memiliki dua pengertian. Learning approach merujuk pada suatu proses yang digunakan untuk mendapatkan hasil belajar, yang pada awalnya dikemukakan oleh Marton & Saljo,dalam Biggs, 1987. Learning approach juga merujuk pada predisposisi untuk menggunakan proses khusus didalam kegiatan belajar (Biggs, 1987a).

Ada dua jenis learning approach, yaitu deep approach dan surface approach (Biggs, 1993). Deep approach adalah pendekatan belajar yang mengacu pada ketertarikan mahasiswa untuk memahami materi yang dipelajari dan mencari hal- hal yang mendasari prinsip dari suatu materi agar dapat menghubungkan dengan pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya.


(45)

5

Universitas Kristen Maranatha Sedangkan surface approach merupakan pendekatan belajar yang hanya berfokus pada hafalan dan mahasiswa belajar hanya untuk lulus dengan usaha yang minimal.

Bertolak dari paparan di atas mengenai learning approach, baik deep approach maupun surface approac htersusun atas dua dimensi yaitu motif dan strategi. Ini sekaligus menunjukkan bahwa motif dan strategi merupakan kunci dari learning approach. Penelitian ini tidak bermaksud membedakan pendekatan belajar yang digunakan oleh kedua kelompok mahasiswa yang mengikuti kurikulum berbeda ini, melainkan bermaksud membedakan motif dan strategi belajar pada kedua kelompok mahasiswabersangkutan.

Motif merupakan alasan atau tujuan mahasiswa untuk belajar, sedangkan strategi merujuk pada metode yang digunakan mahasiswa dalam memelajari materi (Biggs, 1993).Marton & Saljo menekankan bahwa motif dan strategi belajar yang digunakan mahasiswa sangat penting untuk menentukan pendekatan belajar yang digunakan

Motif cenderung menentukan strategi, apa yang mahasiswa ingin tentukan (motif) maka itulah yang akan mahasiswa lakukan (strategi). Motif dan strategi cenderung selaras, bersama- sama membentuk sebuah pendekatan untuk belajar (Biggs 1985; Marton& Saljo 1976).

Motif adalah kebutuhan mahasiswa yang didapatnya dari belajar. Ada berbagai alasan mengapa mahasiswa menggunakan satu pendekatan dalam memelajari suatu mata kuliah, alasan tersebut bisa berasal dari motif yang dapat muncul dari dalam maupun luar diri. Motif yang berasal dari dalam diri yaitu berupa komitmen pribadi untuk memelajari materi mata kuliah, adanya ketertarikan pada tugas- tugas akademik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada suatu materi atau tugas- tugas akademik dan memiliki motivasi untuk beprestasi terutama pada bidang akademik. Sedangkan motif yang berasal dari luar diri yaitu mahasiswa menginginkan nilai yang diperolehnya minimal mencapai standar yang telah ditentukan oleh kurikulum, lebih mementingkan hasil akhir dibandingkan proses, dan seringkali merasa cemas atau kuatir dengan tugas- tugas akademik ataupun ujian yang sulit yang akan berdampak pada


(46)

6

Universitas Kristen Maranatha prestasinya. Motif mahasiswa dengan kurikulum perguruan tinggi dan KBI dapat berbeda- beda, hal tersebut tergantung pada penghayatan mahasiswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan pada suatu mata kuliah.

Strategi adalah cara mahasiswa untuk mencapai kebutuhannya dari belajar. Sama halnya dengan motif, strategi yang ditetapkan oleh mahasiswa dengan kurikulum perguruan tinggi dan KBI dapat berbeda- beda seperti membuat jadwal belajar khusus diluar proses pembelajaran dikelas, memelajari materi yang akan diberikan oleh dosen, bersikap aktif dan kritis dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengevaluasi materi yang didapatkan, dan menghubungkan pengetahuan yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya. Selain itu terdapat pula strategi belajar yang dapat diterapkan mahasiswa yaitu rote learning yang artinya menghafal secara berulang- ulang tapi hanya poin- poin tertentu saja tanpa mengetahui makna dari materi tersebut, hanya memelajari materi yang diberikan dikelas, dan mahasiswa cenderung bersikap secara tidak mandiri karena hanya tergantung pada materi yang diberikan dikelas.

Mahasiswa yang akan menjadi responden adalah mahasiswa kurikulum perguruan tinggi angkatan 2013 dan mahasiswa KBI angkatan 2012, dikarenakan metode pembelajaran yang diterapkan oleh kedua kurikulum tersebut berbeda. Kurikulum perguruan tinggi lebih berpusat pada student centered yang diharapkan akan mengarahkan mahasiswa untuk memiliki motif dan strategi yang deep dibandingkan dengan KBI yang lebih berpusat dengan teacher centered yang akan lebih mengarahkan mahasiswa memiliki motif dan strategi yang surface. Namun berdasarkan hasil wawancara pada lima orang mahasiswa kurikulum perguruan tinggi , dengan sistem student centered yang diterapkan di kelas, mahasiswa cenderung mengerjakan tugas agar memeroleh nilai, dikarenakan sebagian besar penilaian mahasiswa didapatkan dari tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa.


(47)

7

Universitas Kristen Maranatha Peneliti ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan dimensi learning approach yaitu motif dan strategi belajar, karena peneliti menduga tuntutan pembelajaran yang terjadi di sistem kurikulum perguruan tinggi dan KBI terdapat perbedaan dalam mengarahkan motif dan strategi belajar pada mahasiswa, maka peneliti ingin menelusuri lebih lanjut.

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti motif dan strategi belajarpada mahasiswa Kurikulum perguruan tinggi angkatan 2013 dan mahasiswaKBI angkatan 2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan motif dan strategi belajar antara mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI dan mahasiswa KBI angkatan 2012di fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif dan strategi belajar pada mahasiswa kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI angkatan 2013 dan KBI angkatan 2012 di fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

1.3.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motif dan strategi belajaryang digunakan oleh mahasiswa kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNIangkatan 2013 dan KBI angkatan 2012 di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.


(48)

8

Universitas Kristen Maranatha 1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoretis

1) Sebagai bahan rujukan untuk peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai learning approach

2) Memberikan informasi tambahan mengenai learning approach pada bidang psikologi pendidikan

1.4.2. Kegunaan Praktis

1) Untuk memberikan informasi pada tim dosen setiap mata kuliah mengenaimotif dan strategi belajaryang digunakan oleh mahasiswa, untuk mengembangkan dan mempertahankan motif dan strategi belajar mahasiswa dengan memberikan metode pembelajaran yang tepat.

2) Memberikan informasi kepada Fakultas mengenai kebijakan berubahnya kurikulum KBI menjadi kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI dalam hubungannya dengan motif dan strategi belajar yang digunakan oleh mahasiswa.

3) Memberikan informasi pada mahasiswa kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI dan KBI di Fakultas Psikologi Universitas “X” kota Bandung tentang motif dan strategi belajar dan kegunaannya dalam proses pembelajaran, supaya dapat menjadi bahan refleksi.

1.5. Kerangka pikir

Fakultas Psikologi di Universitas “X’ di Bandung menerapkan kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) sejak tahun akademik 2013/2014. Kurikulum ini mengharuskan mahasiswa mengontrak mata kuliah dengan sistem paket yang sudah ditetapkan oleh fakultas untuk setiap semester yang akan berjalan. Dengan mengontrak matakuliah paket ini berarti IP atau IPK yang dimiliki mahasiswa bukan menjadi


(49)

9

Universitas Kristen Maranatha penentu jumlah SKS yang dapat ditempuhnya. Setiap mata kuliah sudah disusun ke dalam modul- modul yang sudah disesuaikan oleh standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh sistem kurikulum perguruan tinggi. Proses pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum ini lebih menitikberatkan pada aktivitas mahasiswa didalam kelasnya, seperti kerjasama didalam mengerjakan tugas kelompok, diskusi, tanya jawab pada saat persentasi, ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Penilaian pada sistem kurikulum perguruan tinggi ini lebih difokuskan kepada nilai keaktifan mahasiswa dalam kelas dan standar nilai yang ditetapkan oleh kurikulum ini adalah B, sehingga mahasiswa berusaha untuk memeroleh standar nilai tersebut. Sehingga pada proses pembelajaran kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI ini lebih berpusat pada student centered yaitu proses pembelajaran yang lebih berpusat pada mahasiswa (learner centered).

Bersamaan dengan penerapan kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI, Fakultas Psikologi Universitas “X” juga masih menyelenggarakan perkuliahan dengan sistem pendidikan Kurikulum 2008 atau yang biasa disebut sebagai Kurikulum Berbasis Isi (KBI), Sistem kurikulum KBI meletakkan kurikulum sebagai aspek input, padahal kurikulum memunyai peran yang kompleks dalam proses pendidikan. Dalam hal ini jarang dipertimbangkan apakan lulusan yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan masyarakat atau tidak. Proses pembelajaran pada sistem KBI ini pun biasanya menggunakan satu metode pembelajaran dalam bentuk ceramah, dimana dosen lebih banyak menjelaskan materi dan seringkali dosen pun memberikan tugas individu maupun kelompok, karena pada dasarnya pada proses pembelajaran KBI ini lebih dititikberatkan pada bagaimana penyampaian materi yang dilakukan oleh dosen. Standar nilai yang ditetapkan oleh sistem KBI ini adalah C, artinya dengan nilai C mahasiswa sudah dapat dinyatakan tuntas pada satu mata kuliah yang ditempuhnya. Nilai C mengisyaratkan bahwa mahasiswa cukup mengantongi kemampuan minimal sesuai dengan sasaran kurikulum (Panduan Pengembangan dan Penyusunan


(50)

10

Universitas Kristen Maranatha Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan Pendidikan Berbasis Capaian (PBC), 2012). Selain itu, KBI lebih berorientasi pada penerapan metode pembelajaran teacher centered learning, dengan menitikberatkan pada pentransferan pengetahuan yang dimiliki oleh dosen kepada mahasiswa.

Menurut Winkel (1987) belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, apa yang sedang terjadi dalam diri individu yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung melainkan hanya dengan mengamatinya, bahkan hasil belajarnya tidak langsung terlihat tanpa individu itu melakukan sesuatu untuk menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Mahasiswa dikatakan belajar apabila dirinya dapat mengolah informasi yang didapatkan dan pengolahannya tersebut dapat melalui beberapa cara pendekatan belajar (learning approach) Menurut Heuristic Model of Learning dari Entwistle, pendekatan belajar (learning approach) dianggap memengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran.

Menurut Biggs (1987), keberhasilan mahasiswa dalam menjalani perkuliahan tergantung pada bagaimana mahasiswa ini melakukan pendekatan belajar terhadap materi perkuliahan (learning approach). Learning approach atau pendekatan belajar memiliki dua jenis pengertian. Learning approach merujuk pada suatu proses yang digunakan untuk mendapatkan hasil belajar, yang pada awalnya dikemukakan oleh Marton & Saljo, dalam Biggs, 198. Learning approach juga merujuk pada predisposisi untuk menggunakan proses khusus didalam kegiatan belajar (Biggs, 1987a).

Ada dua jenis learning approach, yaitu deep approach dan surface approach. Menurut Schmeck (1983), mahasiswa dengan gaya belajar deep approach memiliki rasa ketertarikan dan kepuasan pribadi untuk memelajari tugas- tugas akademik, berusaha untuk mencari makna yang mendasari suatu prinsip dari setiap materi ataupun tugas- tugas akademik, mengevaluasi pengetahuan yang didapat secara kritis, mengintegrasikan aspek atau bagian dari tugas menjadi suatu keseluruhan yang utuh, menghubungkan materi yang didapatkan dengan materi yang


(51)

11

Universitas Kristen Maranatha didapat sebelumnya dan mencoba untuk membentuk suatu simpulan dari materi yang didapatkan. Apabila menurut Biggs & Das (1973) mahasiswa yang menggunakan gaya belajar deep approach akan berpikir secara divergen yaitu pemikiran yang meliputi kemampuan berpikir kreatif dan keluwesan dalam berpikir, memiliki kinerja yang baik dan memiliki kemampuan untuk mencari makna.

Sedangkan mahasiswa yang menerapkan gaya belajar surface approach, menurut Schmenk (1983), akan melihat suatu tugas hanya sebagai tuntutan yang harus dipenuhi, melihat suatu materi atau tugas sebagai hal yang tidak berhubungan satu sama lain dengan materi atau tugas sebelumnya, belajar hanya untuk lulus dengan usaha seminimal mungkin, merasa khawatir ataupun cemas akan kegagalan terhadap suatu tugas, metode yang digunakan hanya menghafal berdasarkan materi yang diberikan dikelas dan hanya mengingat poin- poin tertentu pada suatu materi sehingga tidak dapat mengintegrasikan materi secara detail. Apabila menurut Biggs & Das (1973), mahasiswa cenderung menghindari untuk mencari makna dari suatu teori dan hanya menggunakan metode menghafal.

Bertolak dari paparan di atas mengenai learning approach, deep approach dan surface approach tersusun atas dua dimensi yaitu motif dan strategi. Ini artinya motif dan strategi merupakan kunci dari learning approach. Penelitian ini tidak membedakan pendekatan belajar yang digunakan oleh kedua kelompok mahasiswa tetapi penelitian ini bermaksud untuk membedakan motif dan strategi belajar pada kedua kelompok mahasiswa.

Motif merupakan alasan atau tujuan mahasiswa untuk belajar, dan motif merupakan keadaan dalam diri yang mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Motif belajar dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri mahasiswa. Sedangkan strategi merujuk pada metode yang digunakan mahasiswa dalam memelajari materi (Biggs, 1993), dan strategi belajar pun menggambarkan cara


(1)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Siska Natalia

NRP : 1130138

Fakultas/ jurusan : Psikologi

menyatakan bahwa :

1. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti Non-ekslusif (Non Ekslusive Royalti Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“Studi Diferensial tentang Motif dan Strategi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Psikologi dengan Kurikulum KKNI Angkatan 2013 dan Kurikulum KBI angkatan 2012 di Universitas “X” di Bandung”.

Sub judul : Suatu Penelitian Berdasarkan Teori Learning approach

2. Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti/ pencipta.

3) Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat digunakan sebagaimana semestinya.

Bandung, Juni 2016 Yang menyatakan,

Siska Natalia Nrp. 1130138


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan perlindungannya, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Meskipun dalam penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan banyak kesulitan, namun berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak, peneliti dapat menyelesaikannya. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, karena keterbatasan peneliti dan kurangnya pengalaman peneliti. Peneliti meminta kebijaksanaan pembaca untuk memakluminya dan serta memberikan kritik dan saran yang dapat membantu mengembangkan penelitian ini.

Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti dibantu oleh banyak pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Dr. Dra. O. Irene Prameswari Edwina, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2. Lie Fun Fun, M.Psi., Psi selaku ketua program S1 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

3. Eveline Sarintohe, M.Si selaku dosen wali peneliti yang sudah membimbing peneliti dalam memilih dan merencanakan mata kuliah untuk setiap semester sejak awal perkuliahan.

4. Dr. Ria Wardani, M.Si.,Psi selaku dosen pembimbing I peneliti dalam penyusunan usulan penelitian ini.

5. Trisa Genia, M.Psi.,Psi selaku dosen pembimbing II peneliti dalam penyusunan usulan penelitian ini.

6. Dr. Hendy Ginting atas masukannya kepada peneliti mengenai pengolahan data pada skripsi ini.


(3)

7. Seluruh dosen dan asdos mata kuliah konseling dan metode penelitian kuantitatif, atas ijin kepada peneliti untuk melakukan pengambilan data.

8. Seluruh Mahasiswa KKNI dan KBI, atas kesediaan mengisi kuisioner

9. Kedua orang tua peneliti yaitu ibu Nola Naswantari dan bapak Irawan Hanafiah (alm), atas dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini, memberikan kasih sayang dan perhatian yang begitu besar kepada peneliti, serta yang sudah bekerja untuk membiayai peneliti untuk kuliah.

10.Kakak peneliti Jaka Tirtana Hanafiah, yang selalu memberikan dukungan, bimbingan, serta selalu menghibur ketika peneliti merasa putus asa

11.Teman- teman seperjuangan peneliti di bangku kuliah Dinda, Dewi, Prita, Cepe, Kiki, Odi, Yuli, Cyndi, Nesya, Nella, Selyna, Shiendy, Sharleen dan Putri yang sudah menjadi sahabat peneliti yang baik, setia mendengarkan setiap keluhan ataupun permasalahan peneliti, serta menjadi teman diskusi dalam penyusunan skripsi ini. 12.Sahabat- sahabat dan kakak- kakak peneliti di gereja Sherly, Risna, Jeko, Cilla, Boim,

Baba, Ferdi, Vica, a’ ubhe, a’ puji, a’ abuy dan semua tim Vocal Group Pemuda GKP Bandung yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti agar segera menyelesaikan skripsi ini.

13.Semua Teman- teman Remaja dan Pemuda di GKP Bandung yang selalu memberikan dukungan, keceriaan, dan selalu mengibur peneliti dengan canda dan tawa.

14.Sahabat- sahabat peneliti di SMA Alin, Jojoy, Jeje, Rina, Iin, Fredrick, Ricky, Yohan, Erwin, Toni, Nita, Ruth, dan Bendri terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik bagi peneliti sejak SMA hingga saat ini, memberikan keceriaan, setia menemani peneliti, menjadi pendengar yang baik serta selalu menghibur peneliti.

15.Orang spesial dalam hidup peneliti, Tonny Rendika Dwi Putra, terima kasih sudah selalu setia menemani peneliti dalam mengerjakan skripsi ini, membantu dalam


(4)

pengambilan data, selalu mengingatkan peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan memberikan semangat pada saat peneliti merasa putus asa.

16.Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu- persatu yang sudah memberikan bantuan maupun dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karna itu peneliti mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sangat berguna bagi peneliti dalam melakukan perbaikan di lain kesempatan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.

Bandung, Juni 2016


(5)

50

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Biggs, J. (1987). Student Approaches to Learning and Studying. Melbourne: Australian Council for Educational Research.

Biggs, J., & More, P. J. (1993). The Process of Learning Third Edition. New Jersey: Pretince. Biggs, J., Kember, D., & Leung, D. Y. (2001). The Revised Two Factor Study Process

Questionnaire: R-SPQ-2F. British Journal of Educational Psychology.

dolmans, d. H., Loyens, S. M., Marcq, H., & Gijbels, D. (2014). Deep and surface learning in problem-based learning:.

Graziano, A. M., & Raulin, M. L. (2010). Research Methods a Process of Inquiry. New York. L, D., Dinsmore, A, P., & Alexander. (2012). A Critical Discussion of Deep and Surface

Processing.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan. Sunjoyo. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.


(6)

51

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Arifin, F. F. (2013). Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa/I di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Setiyadi, I. (2008). Perbandingan Hubungan antara Dimensi- dimensi Learning Approach dengan Prestasi Belajar antara Kelompok Siswa dengan Kelompok Siswi. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Syafitri, F. P. (2015). Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Angkatan 2013 yang mengikuti Kuirkulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung . Bandung: Universitas Kristen Maranatha.


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2015 dengan Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Deskriptif Mengenai Goal Orientation pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2013 yang Mengikuti Perkuliahan Kurikulum KKNI di Universitas "X".

0 0 46

Academic Buoyancy, Protective Factors dan Kecenderungan Stres pada Mahasiswa Psikologi yang Menggunakan Kurikulum KKNI di Universitas "X" Bandung.

0 0 15

Studi Korelasi antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' di Kota Bandung.

1 2 15

Studi Diferensial tentang Dimensi-Dimensi Explanatory Style pada Mahasiswa dengan Sistem KBI dan KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 35

Studi Korelasi Antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultaas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' di Kota Bandung.

21 87 34

Kontribusi Protective Factors terhadap Resilience Mahasiswa Fakultas Psikologi Kurikulum Berbasis KKNI di Universitas "X" Kota Bandung.

0 1 42

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Angkatan 2013 yang Mengikuti Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitaas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 35

Studi Deskriptif Mengenai Tipologi Motivasi Masuk Perguruan Tinggi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2010 di Universitas "X" Bandung.

0 0 29

Korelasi Antara Sikap Belajar dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Akademik (Studi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 'X' di Bandung).

0 0 69