PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA LEMBAR KERJA MAHASISWA : Penelitian Tindakan Kelas padaMata Kuliah Dasar Keguruan di Universitas Pendidikan Indonesia.
'Vy
PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MATA KULIAH
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MELALUI
MEDIA LEMBAR KERJA MAHASISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Kuliah Dasar Keguruan
di Universitas Pendidikan Indonesia)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan Jenjang S2 pada Program Studi Pengembangan Kurikulum
6£
tt
rfi8U*&]
Oleh:
Muthia Alinawati
NIM. 019550
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2004
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Prof Dr. R. Ibrahim, M.A.
MP. 130 217 573
Pembimbing II,
j"
Prof. Dr H. Mohammad AH, M.A.
NIP. 130 809 427
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum
Universitas Pendidikan Indonesia
Prof. Dr. H. R. Ibrahim, M.A.
NIP. 130 217 573
ABTRAKS
Muthia Alinawati, Peningkatan Mutu Pembelajaran Mata Kuliah
Kurikulum dan Pembelajaran melalui Media Lembaran Kerja>Mahas,swa
^eneMan Tindakan Kelas pada Mata Kuliah Dasar Keguruan d^UruversUas
Pendidilxm Indonesia), Program Magister Pengembangan Kurikulum Program
Pascasariana Universitas Pendidikan Indonesia, 2004.
Selain fenomena yang terkait dengan kurangnya motivast mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, ternyata dan
SiaS penelitian yang telah dilakukan ada kecenderungan bahwa; perkuliahan
mat! ^STS^ bdum efektif dan perolehan hasil belajar yang dicapai
mahasiswa belum memuaskan.
.
i,nai;tj,c'
Ada tiga unsur penting yang berperanan dalam upaya peningkatan kuaitas
pembelajaran di perguruan tinggi, yaitu: kegiatan belajar mahasiswa, kegiatan
metaafdosen, dL sarana pendukung pembelajaran, antara lain media
pembelajaran Oeh karena itu upaya peningkatan efektivitas pembelajaran dan
dan hams dikelola secara terintegratif. Salahsatu upaya yang dapat dilakukan
ulk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan mengopumalkan
SngSThasil belajar mahasiswa harus terkait dengan ketiga unsui: tereebiu
SataaTeafar mandiri, antara lain dengan mempersiapkan media penunjang
bag! Saksananya kegiatan belajar mahasiswa dalam bentuk Lembaran Kerja
^"I^ntasalah penelitian ini adalah: Pertama, faktor-fato apa yang
meniadi penyebab rendahnya prestasi belajar dalam perkuliahan MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran?. Kedua, bagaimana cara yang dapat d.tempuh
untuk m^nanggulangi permasalahan dalam pembelajaran pada perkuliahan
SDK
Kurikufum LPembelajaran?. Ketiga, ^.%^™£».™
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada perkuliahan MKDK Kurikulum
danPCrtleSlnfdilakukan pada Mata Kuliah MKDK Kurikulum dan
Pembelaiaran di Program Administrasi Perkantoran FPIPS Univers.ias Pendidikan
r^a^n menggunakan metode penelitian tindakan kelas sebanyak tig
££^X»n yang meliputi perencanaan, implementasi/ tindakan, dan
refl6kS Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
K^^
perkuliahan
yang disampaikan
Saran yang diajukan
oerkuliahan MKDK Kurikulum dan
adala perkuhahari 11
Pembelajaran perlu dirancang sesuai dengan ^kondis,
ap p*g
oenggunaan model-model pembelajaran, dan sumber belajar yang
untufmenumbuhkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR ISI
ABSTRAKS
KATA PENGANTAR
i
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
v
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BAB II
1
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Hasil Penelitian
7
E. Definisi Operasional
9
STUDI KEPUSTAKAAN
A. Pendidikan Orang Dewasa
1. Konsep pendidikan Orang Dewasa
2. Strategi dan Metode Pendidikan Orang Dewasa
B. Pembelajaran Mandiri di Perguruan Tinggi
1. Konsep Pembelajaran Mandiri di Perguruan Tinggi
2. Desain Program Pembelajaran Mandiri
3. Belajar dan Pembelajaran menurut Teori Pemrcsesan
Informasi
11
17
20
25
33
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media pembelajaran
2.
Klasifikasi Media Pembelajaran
3. Fungsi Media Pembelajaran
4. Lembaran Kerja Mahasiswa sebagai Media Pembelajaran.
D. Peranan Pembelajaran Mandiri melalui Penggunaan LKM
dalam Peningkatan Hasil Belajar di Perguruan Tinggi
39
40
43
44
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
56
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
59
C. Instrumen Penelitian
59
D. Instrumen Pengumpulan Data
60
E. Analisis Data
°*
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada
Perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
63
64
1. Faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada
Perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
2. Cara yang Ditempuh untuk Menanggulangi Permasalahan
Perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
3. Efektivitas Penggunaan Media LKM dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Mahasiswa pada Perkuliahan MKDK
75
111
Kurikulum dan Pembelajaran di UPI
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V
115
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
125
B. Saran-saran
126
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
128
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Descriptive Statistics Skor Pretes dan Postes Tindakan I
111
Tabel 4.2
Descriptive Statistics Skor Pretes dan Postes Tindakan II
113
Tabel 4.3
Descriptive Statistics Skor Pretes dan Postes Tindakan III
114
Tabel 5.1
Perbandingan Perolehan Hasil Belajar Mahasiswa
pada Pelaksanaan Tindakan 1, Tindakan 2, dan Tindakan 3
115
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dan pembelajaran merupakan salah satu unsur utama dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang perlu mendapat perhatian, baik dari dosen, lembaga
maupun mahasiswa itu sendiri. Kegiatan pembelajaran merupakan ujung tombak
penentu bagi terciptanya lulusan yang berkualitas, karena inti dari pembelajaran
terkait dengan dua unsur utama, yakni: kegiatan belajar mahasiswa dan kegiatan
mengajar dosen. Kegiatan belajar mahasiswa akan terarah dan memiliki makna jika
dosen memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan yang memadai bagi kegiatan
belajar tersebut melalui kegiatan mengajar yang dilakukannya. Kedua kegiatan ini
harus selalu dikembangkan sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh kedua
komponen tersebut dan didukung oleh berbagai sarana dan prasarana yang memadai
bagi terciptanya interaksi yang harmonis antara kedua unsur tersebut
Fenomena yang yang ada saat ini adalah kurangnya motivasi mahasiswa
dalam perkuliahan, khususnya mata kuliah dasar keguruan (MKDK) Kurikulum dan
Pembelajaran. Fenomena ini bisa terlihat dari upaya mereka dalam menyelesaikan
tugas perkuliahan, misalnya; sering terlambat mengumpulkan tugas, kurang berupaya
mencari sumber-sumber rujukan, mengerjakan tugas dengan asal jadi dan tidak
termotivasi untuk memperbaikinya/ meningkatkannya. Bahkan dari beberapa hasil
penelitian, sebagian dari mahasiswa beranggapan bahwa mata kuliah ini (MKDK,
termasuk MKDK Kurikulum dan Pembelajaran) merupakan mata kuliah kelas dua
setelah mata kuliah bidang studi (MKBS). Ini jelas pandangan yang keliru, karena
semua mala kuliah seharusnya dipandang sama sebagai suatu kesatuan bagi keutuhan
kompetensi lulusan.
Selain itu, ada pula persepsi yang salah yang berkembang di kalangan
mahasiswa saat ini yang berkaitan dengan penilaian akhir perkuliahan dan tugaslugas perkuliahan. Sebagian mahasiswa memandang bahwa dengan mengikuti ujian
ulang atau her dan atau membuat makalah, ia akan lulus dalam suatu mata kuliah.
Padahal ujian ulang atau membuat makalah itu seringkali diikuti dan dibuat dengan
asal ikut dan asal jadi/asal mengumpulkan. Persepsi ini jelas keliru dan perlu
diluruskan. Kalau tidak, janganlah terlalu berharap bahwa kualitas pembelajaran akan
meningkat, atau dengan kata lain kualitas lulusan akan meningkat.
Adanya kecenderungan masih belum efektifhya kegiatan perkuliahan dan
perolehan hasil belajar yang belum memuaskan seperti yang telah dikemukakan di
atas didukung oleh beberapa hasil penelitian, antara lain: Pertama, hasil studi yang
dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Djajapriatna (1989) yang menyatakan
bahwa masih banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa mata kuliah MKDK
sebagai mata kuliah pelengkap bagi bidang spesialisasinya (MKBS) dan hanya
mengikuti perkuliahan hanya sebagai persyaratan formal untuk melengkapi jumlah
SKS yang diwajibkan. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa daya serap
mahasiswa terhadap mata kuliah ini masih tergolong rendah. Kedua, penelitian
File:MA-2004
Ratnawulan (1992) yang dilakukan di dua program studi, khususnya yang berkenaan
degan MKDK Administrasi Pendidikan, mengungkapkan bahwa perolehan nilai
mahasiswa masih rendah, yakni tidak lebih dari 7.69% mahasiswa yang memperoleh
nilai A sekit?r 38.18% memperoleh nilai B, lebih dari setengahnya (51.71%)
memperoleh nilai C, dan lainnya (sekitar 2.41%) memperoleh nilai D atau tidak
lulus. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Djadjuri (1990) menunjukkan bahwa
kegiatan belajar mahasiswa belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan sistem SKS
yang seharusnya. Kegiatan pembelajaran hanya terbatas pada kegiatan tatap muka
terjadwal, sedangkan kegiatan terstruktur di luar jam terjadwal dan kegiatan belajar
mandiri belum optimal dilakukan. Demikian pula kegiatan perkuliahan masih
didominasi metode ceramah dan belum mengoptimalkan media pembelajaran sebagai
sumber belajar. Terakhir adalah penelitian yang dilakukan oleh Hemawan (1997)
menggambarkan bahwa persepsi mahasiswa pada MKDK, khususnya MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran, sebenamya sudah dalam kategori baik, baik terhadap
program maupun pelaksanaan perkuliahan. Namun demikian para mahasiswa masih
mendapat kesulitan untuk memperoleh suatu sumber rujukan yang komprehensif
yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut. Untuk itu peneliti kemudian
merekomendasikan bahwa perlu adanya buku sumber yang dapat memfasilitasi
kesulitan mahasiswa tersebut.
Beberapa catatan lain yang perlu dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan
efektivitas pembelajaran sebagai berikut:
File:MA-2004
1.
Mengetahui apa yang sedang anda katakan, hal ini merupakan faktor terpenting
dalam evaluasi siswa terhadap instrukturnya. Siswa akan mencap bahwa guru
tersebut tidak siap, jika guru tersebut tidak jelas apa yang sedang
dibicarakannya.
2.
Mengajar dan awali dengan contoh, dalam mengajar perlu adanya pemberian
contoh, bahkan akan lebih bagus lagi mendemonstrasikannya, sehingga
pengetahuan yang diterima akan lebih banyak.
3.
Hargai Siswa anda, bagian yang terrpenting dalam sikap menghargai ini adalah
dengan mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat.
4.
Motivasi siswa, belajar akan lebih efisien jika peserta didik termotivasi dan
terdorong untuk menempatkan kebutuhan untuk belajar.
5.
Menyusun tujuan instruksional, hal ini jelas bahwa dengan adanya tujuan
instruksional maka akan lebih sistematis dalam penyampaian materi.
6.
Mengajarkan
keterampilan
memecahkan
masalah
kepada
siswa
dan
menyediakan umpan balik dengan segera terhadap apa yang dikemukakan
siswa.
7.
Katakan dan tunjukkan, apa yang kita ajarkan harus dihubungkan dengan
kehidupan dan membangun konsep secara perlahan, memberikan penekanan
dengan aplika dan penugasan.
8.
Membaca gaya belajar siswa.
File:MA-2C04
9.
Ajarkan siswa anda bagaimana cara belajar efektif, agar apa yang akan kita
sampaikan dapat diterima dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
10. Menyusun test-test yang valid, untuk mengukur sejauhmana materi yang
disampaikan dikuasai oleh siswa.
Sekaitan dengan hal tersebut, berbagai upaya sebenamya telah dilakukan
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah MKDK
tersebut, mulai dari penyempumakan kurikulum, penyusunan sumber rujukan yang
komprehensif, dan pembuatan bank soal. Namun demikian upaya-upaya tersebut
masih dalam terbatas pada kepentingan tugas dosen sebagai pengajar, dan bukan pada
optimalisasi kegiatan mahasiswa sebagai pihak yang belajar. Untuk itu perlu upaya
lanjutan, dimana kegiatan pembelajaran lebih banyak difokuskan pada kegiatan
mahasiswa dan upaya-upaya memotivasi mahasiswa dalam belajar, sehingga pada
akhimya diharapkan adanya pencapaian hasil belajar yang optimal.
B.
Rumusan Masalah
Ada tiga unsur penting yang berperanan dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran di perguruan tinggi, yaitu: kegiatan belajar mahasiswa, kegiatan
mengajar dosen, dan sarana pendukung pembelajaran, antara lain media
pembelajaran. Oleh karena itu upaya peningkatan efektivitas pembelajaran dan
peningkatan hasil beiajar mahasiswa harus terkait dengan ketiga unsur tersebut dan
harus dikelola secara terintegratif.
File:MA-2004
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran adalah dengan mengoptimalkan kegiatan belajar mandiri. Kegiatan
belajar mandiri dapat optimal bila dosen mempersiapkan media penunjang bagi
terlaksananya kegiatan belajar -mahasiswa. Media pembelajaran yang dapat digunakan
untuk kegiatan belajar mandiri mahasiswa diantaranya berupa Lembar Kerja
Mahasiswa (LKM). LKM yang dimaksud adalah LKM yang didesain sedemikian
rupa oleh dosen yang meliputi empat komponen utama pembelajaran, yaitu: tujuan,
materi, metode, dan evaluasi.
Melalui LKM diharapkan kegiatan belajar mahasiswa akan tercipta karena
mahasiswa termotivasi untuk mengerjakan berbagai tugas yang ada dalam LKM,
apalagi tugas-tugas tersebut dijadikan sebagai salah satu syarat bagi kelulusan
mahasiswa dalam matakuliah. Munculnya motivasi ini pada akhimya diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah "Bagaimana
peningkatan mutu yang dapat dikembangkan melalui penggunaan LKM pada MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa di
Universitas Pendidikan Indonesia?".
Adapun rumusan masalah penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar dalam
perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran?
2. Bagaimana cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi permasalahan dalam
pembelajaran pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran?
File:MA-2004
3. Apakah penggunaan media LKM meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada
perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran di UPI?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu model pembelajaran
mandiri melalui penggunaan LKM pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa di Universitas Pendidikan
Indonesia. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar dalam
perkulihaan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran.
2. Mengekplorasi cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi permasalahan
yang dihadapi dalam pembelajaran pada perkulihaan MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran.
3. Mengkaji efektivitas penggunaan media LKM dalam meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran di UPI.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Untuk Kepentingan Ilmiah/ Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memaparkan data empiris dan memberikan
masukan yang berarti bagi kegiatan pengembangan LKM sebagai media dan sumber
belajar, oola-pola penggunaan, dan format-formatnya untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa, baik yang dilakukan oleh para dosen dalam
File:MA-2004
setiap perkuliahan maupun oleh tim pengembang khusus MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran.
2. Untuk Kepentingan Institusional
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan satu dari sekian
jawaban +entang upaya peningkatan mutu pembelajaran di perguruan tinggi,
khususnya Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan asumsi bahwa peningkatan
mutu pembelajaran pada akhimya dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
peningkatan mutu lulusan.
3. Untuk Kepentingan Praktis
Perelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti bagi upaya
pengembagan pembelajaran MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, khususnya dalam
pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) sebagai sumber belajar yang dapat
meningkatkan dan mengoptimalkan pencapaian hasil belajar mahasiswa di
Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Untuk Kepentingan Studi Lanjutan
Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan kajian bagi penelitian
selanjutnya, khsusnya yang terkait dengan penggunaan media LKM sebagai media
untuk kegiatan pembelajaran mandiri bagi mahasiswa di perguruan tinggi.
File:MA-2004
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian inidapatdijelaskan sebagai
berikut:
1. Peningkatan Mutu Pembelajaran.
Peningkatan mutu pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini berkenaan
dengan peningkatan mutu mengajar dosen dan peningkatan mutu belajar mahasiswa.
Peningkatan mutu mengajar dosen dilihat dari kegiatan yang dilakukan dosen dalam
perkuliahan, sedangkan peningkatan mutu belajar mahasiswa dilihat dari
peningkatan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa selama perkuliahan berlangsung.
Untuk melihat peningkatan mutu belajar mahasiswa ini pada setiap perkulaiahan
dilakukan pretes dan postes.
2. Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran.
Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran adalah mata kuliah yang termasuk
pada kelompok Mata Kuliah dasar Keguruan (MKDK). MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran adalah salahsatu dari empat mata kuliah yang termasuk MKDK. Mata
kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
kependidikan di Universitas Pendidikan Indonesia dengan beban 3 SKS.
3. Media Lembar Kerja Mahasiswa
Media Lembar Kerja Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
media yang termasuk pada kategori printed materials yang disusun sedemikian rupa
untuk kepentingan pembelajaran. Media LKM dalam penelitian ini dirancang oleh
dosen untuk kepentingan belajar mandiri mahasiswa di rumah. Media LKM bensi
File:MA-20C4
tujuan pembelajaran, materi/ bahan yang akan diajarkan, dan tugas/ latihan/ soal yang
hams dijawab oleh mahasiswa. Dalam penelitian ini media LKM diberikan kepada
mahasiswa sebelum perkuliahan berlangsung. Jadi, sebelum perkuliahan yang
membahas tentang topik yang ada di media LKM, mahasiswa sebelumnya sudah
mempelajari LKM dan mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang ada di LKM dan
dikumpulkan di awal kegiatan perkuliahan.
Fite:MA-2004
55*-
,' JJ "f> \/^ * 2 /I
a *•
BAB HI
f*
V^j^.,/
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkapkan usaha meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa melalui model pembelajaran mandiri dengan
menggunakan lembar kerja mahasiswa (LKM) pada perkuliahan MKDK Kurikulum
dan Pembelajaran. Dalam penelitian ini dilibatkan dosen dan mahasiswa UPI yang
mengikuti perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran mandiri dan LKM yang telah disiapkan.
Metode yang digunakan daiam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan desain penelitian yang akan dikembangkan meliputi tiga hal, yaitu:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan tahap refleksi.
Secararinci ketiga langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap Pertama; Perencanaan Tindakan. Rencana tindakan dalam penelitian ini
di awali dcnghan melakukan kajian pendahuluan (refleksi awal). Kegiatan ini
dilakukan dengan mengkaji berbagai permasalahan yang terkait dengan kegiatan
pembelajaran pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. Pada tahap ini
peneliti dan dosen secara kolaboratif melakukan kegiatan tentang berbagai aspek
yang diasumsikan dapat mengatasi permasalahan antara lain: a) mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan model pembelajaran tersebut;
56
57
c) merumuskan hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya;
d) menetapkan dan
menyusun rancangan pelaksanaan model pembelajaran yang bam, dalam hal ini
model pembelajaran mandiri melalui penggunaan LKM.
Tahap Kedua;
Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan. Pada tahap
pelaksanaan ini peran peneliti adalah a) merancang interpensi yang berkaitan dengan
pelaksanaan
model
yang telah
dirancang bersama
dosen
dengan
cara
mengkomunikasikan, mendiskusikan, dan bemegosiasi dengan dosen sehingga
diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan; b) bekerja sama dengan dosen
dalam melaksanakar. tindakan yang telah direncanakan. Dalam hal ini peneliti
berperan sebagai pengarah, pemotivasi dan perangsang agar praktisi dapat
menjalankan perannya sesuai dengan rencana tindakan; c) melakukan pemantauan
komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen
pengumpul data yang telah ditetapkan sehingga diperoleh seperangkat data tentang
pelaksanaan tindakan kendala-kendala yang dihadapi serta peluang dan kesempatan
yang ada.
Tahap Ketiga; Refleksi. Peneliti dan dosen mendiskusikan hasil pengamatan
kegiatan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan materi didiskusikan melalui
kegiatan: a) melakukan analisis berkaitan dengan tindakan yang telah dilaksanakan;
b) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang
telah dilakukan; c) membahas kendala-kendala yang ditemukan berkaitan dengan
tindakan yang dilakukan; dan d) melakukan interpretasi, pemaknaan dan
File: MA-2004
58
penyimpulan data yang diperoleh untuk selanjutnya dilihat relevansinya dengan teori
serta rencana yang telah ditetapkan.
Setelah daur pertama dilakukan dan dari kegiatan pengamatan serta penilaian
secara reflektif diperoleh data yang menunjukkan adanya keharusan untuk melakukan
daur ulang, maka perencanaan berikutnya mempakan perencanaan yang sudah
direvisi dan akan menjadi daur kedua. Banyaknya tindakan bergantung pada keluasan
tema penelitian yang ditindaki demi perbaikan. Daur tindakan akan berhenti apabila
sudah diperoleh suatu justifikasi dari gagasan umum awal dan tema penelitian yang
dikehendaki serta bila upaya perbaikan sudah berhasil. Gambaran perlakuan
penelitian (PTK) tersebut dapat dilihatpadabagan berikut ini:
Plan
Reflective
Action/
Observation
Revised
Plan
Reflective
Action
Observation
Revised
Plan
Reflection
Action
Observation
Sumber:
File: MA-2004
Spiral Tindakan Kelas (Adopsi dari Hopkin; 1993; 48 dalamTim
Pelatiha Proyek PGSM, 1999; 7).
59
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
—
Penelitian ini akan dilakukan pada Mata Kuliah Dasar Keguruan Kurikulum
dan Pembelajaran (MKDK Kurikulum dan Pembelajaran). Adapun kelas yang akan
dijadikan implementasi tindakan adalah Program Studi Administrasi Perkantoran
FPIPS UPI pada semesterGanjil 2003/ 2004.
C. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka jenis-jenis data yang dihimpun
dalam penelitian ini adalah data tentang:
1. Faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada perkuliahan MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran.
2. Pelaksanaan perkuliahan dengan menggunakan LKM.
3. Pemahaman mahasiswa tentang konsep-konsep yang telahdipelajari.
Untuk memperoleh data tentang kegiatan diatas, maka teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Wawan cara
Menjaring faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada perkuliahan
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran.
File: MA-2004
60
2. Observasi (Pengamatan)
Menjaring permasalahan yang dihadapi dosen dan mahasiswa dalam
menggunakan LKM pada mata kuliah MKDK Kurikulum dan Pembelajaran.
3. Catatan Kegiatan Perkuliahan
Menjaring permasalahan yang dihadapi dosen dan mahasiswa dalam
menggunakan LKM pada mata kuliah MKDKKurikulum dan Pembelajaran.
4.
Tes
Tes digunakan untuk memiliki penguasaan konsep mahasiswa sebelum dan
setelah pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Tes
dibuat dalam bentuk pilihan ganda tentang pokok bahasan Konsep Dasar
Pembelajaran dan Sistem Proses Pembelajaran.
Tes yang digunakan adalah tes yang telah disusun oleh tim pengembang
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. Hal ini dimaksudkan bahwa validitas dan
reliabilitas tes sudah teruji dan divalidasi oleh tim ahli.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa
instrumen yakni peneliti sebagai instrumen kunci, format observasi, format catatan
lapangan, pedoman wawancara, dan format dokumentasi. Teknik studi dokumentasi
digunakan untuk menggali data tentang model pembelajaran mandiri, model LKM
yang digunakan pada kelas yang terpilih sebagai subjek pengkajian serta dokumen
File: MA-2004
61
lainnya yarg dianggap relevan dengan pengkajian seperti persiapan mengajar yang
telah disusun oleh dosen. Teknik wawancara dan penyebaran kuesioner digunakan
untuk memperoleh data baik dari gum maupun siswa.Teknik observasi digunakan
untuk memperoleh data mengenai pola interaksi dosen dan mahasiswa dalam
kegiatan belajar-mengajar.
Dalam kegiatan observasi ini akan terkumpul data
mengenai aktivitas belajar mahasiswa
dan kreativitas dosen dalam kegiatan
mengajar berdasarkan model pembelajaran yang dikembangkan. Catatan lapangan
digunakan untuk mencatat semua informasi yang didengar, dilihat, dialami dan
dipikirkan berkaitan dengan data yang akan dikumpulkan. Daiam melakukan
pencatatan data di lapangan peneliti membuat catatan singkat dengan menggunakan
pengkodean, untuk kemudian dideskripsikan secara lengkap.
E. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian dianalisis melalui kegiatan
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses analisis data dilakukan
sejak kegiatan observasi dan pengumpulan data dilakukan, yaitu selama dan setelah
tindakan diberikan dengan mengacu pada prinsip on-going analysis.
Analisis data dilakukan melalui kegiatan menelaah (menganalisis, mensistesis,
memaknai dan menyimpulkan) seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, baik
catatan lapangan, dokumentasi, maupun hasil wawancara. Setelah dibaca, dipelajari,
dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah melakukan reduksi data dengan
File: MA-2004
menyusun data ke dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan. Agargam!
data baik secara keselumhan atau pun bagian-bagian dapat dilihat dan dipahami
secara keselumhan
maka pengkategorisasian dilakukan
dengan melakukan
pengkodean data.
Untuk mengontrol dan melihatkeefektifen tindakan yang diberikan, dilakukan
pengontrolan dengan melakukan pretes dan postes. Hasil-hasil yang diperoleh dari
kedua tes ini kemudian akan diolah dengan menggunakan statistik yang relevan.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Prestes
(tl)
-> /
Tindakan
(action)
Daii hasil sajian data yang lengkap, maka dilakukan penafsiran data dan
penarikan kesimpulan. Tahap akhir dari analisis data ini adalah melakukan
pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan verifikasi terhadap hasil temuan.
Kegiatan verifikasi data dilakukan melalui kegiatan triangulasi data. Mengingat
penelitian ini mempakan penelitian tindakan, maka tahap analisis data dilakukan
secara partisipatoris, kolaboratif, dan kooperatifantara peneliti dan praktisi.
File: MA-2004
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut;
1. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar mahasiswa pada perkulihaan
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran adalah
masih rendahnya motivasi
mahasiswa. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan dan hasil
temuan dalam penelitian ini ditemukan terdapat tiga faktor dominan
penyebab rendahnya motivasi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah
Kurikulum dan Pembelajaran, yaitu faktor penyebab yang berkaitan
dengan permasalahan kurang bergairah dalam mengikuti mata kuliah,
pandangan mahasiswa terhadap mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
sebagai mata kuliah "kelas dua", dan teknik penyelenggaraan perkuliahan
yang menumt mereka terkesan monoton
2. Cara yang dapat ditempuh berkenaan dengan faktor penyebab yang
dihadapi mahasiswa dalam mengkufi perkulihan MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran, khususnya berkenaan dengan pembelajaran yang monoton
adalah dengan melakukan pembelajaran yang variatif dan menggunakan
media LKM sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah.
3. Penggunaan media LKM dalam kegiatan perkuliahan MKDK Kurikulum
dan Pembelajaran memberikan pengaruh kepada mahasiswa, khususnya
125
terkait dengan penumbuhan motivasi mereka di dalam mengikuti
perkuliahan dan peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap materi
perkuliahan yang disampaikan. Dari data yang diperoleh menunjukkan
bahwa hasil belajar mahasiswa cenderung meningkat dari kegiatan
pembelajaran pada tindakan pertama ke pembelajaran pada tindakan kedua
dan ketiga.
B. Saran-saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian yang
telah dikemukakan di atas adalah:
1. Untuk Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
Pengembangan perkuliahan yang dirancang oleh tim pengembang MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran padadasamya sudah baik. Namun demikian
perlu ditegaskan kepada setiap dosen untuk menyelaraskan implementasi
pembelajaran mata kuliah ini sesuai dengan kondisi dan karakteristik
program studi atau jurusan masing-masing. Hal ini penting agar dapat
menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah ini
secara serius sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
2. Untuk Dosen MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
Untuk menumbuhkan motivasi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, dosen perlu mengembangkan
model-model dan mengoptimalkan berbagai sumber belajar agar terjadi
pembelajaran yang lebih bervariasi dan diharapkan dapat menumbuhkan
FILE: MA-2004
motivasi dan meningkatkan pemahaman mahasiswa terfiaq^LaiWiiJ If
&/
perkulihan yang disampaikan. Sebagai contoh penggunaan'L§§Bttf88^^'
dapat lebih mengefektifkan kegiatan belajar mahasiswa, menumbuhkan
motivasi dan meningkatkan hasil belajar.
3 Untuk Peneliti Lebih Lanjut
Berdasarkan hasil studi, media LKM ternyata dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu studi-studi lain yang terkait
dengan media LKM masih sangat terbuka, baik yang dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian lain maupun dengan melibatkan sampelsampel yang lebih luas dan pengembangan media LKM yang lebih
inovatif.
FILE: MA-2004
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1986). Definisi Teknologi Pendidikan; Satuan Tugas dan Terminologi
,4£Cr(Terjemahan), Jakarta: PAU-UT dan Rajawali Press.
Anderson, R. H. (1987). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran (Terjemahan), Jakarta: PAU-UTdan Rajawali Press.
Abdulhak, I. (2002). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa, Bandung; Andira.
Ali, M. (2000). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. BandungrSinar Baru.
Arif, Z. (1994). Andragogi. Bandung: Angkasa.
Garton, B.J. et all. (1998). The Relationship between Students' Learning Styles
and Teaching Performances in an Introductory Animal Science Course,
dalam J. Anin. Sci. vol 76. Suppl.l/j. Daiy Sci. vol 81, suppl 1/1998.
http:// Sroc. coafes. Umn.edu/ Swine/Recent% 20 Publications/rogcr.htm
Bloom, B. S. (1982), Human Characteristics And School Learning, USA:
McGraw-Hill Book Company
Budiningsih, C. A. (2001). Analisis KarakteristikSiswa Kaitannya dengan Tahaptahap Perkembangan Penalaran Moralnya, Edisi Nomor 9. Teknodik,
Oktober 2001, Jakarta: Pustekkom Diknas.
Ching-Chun, Shih. (2001). WEB-Based Learning: Relationships Among Student
Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement, Journal of
Agricultural
Education,
volume
42,
Issue
4,
2001.
http://www.pabs.aged.tamu.edu/ Jae/pdf/vol.42-04-12.pdf
Davies, I. K. (1987). Pengelolaan Belajar. Jakarta: PAU-UT dan Rajawali Press.
Diaz, D.P. and Cartral, R.B. (1999). Studen 'sLearning Styles in Two Classes; On
line distance Learning and Equivalent on-campus, http://
home.earthink.net/ daviddiaz/lts/html.docs/grlss.htm.
Djadjuri, D. 1990. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan Perkuliahan.
Bandung : IKIP Bandunng.
Djajapriatna, D. (1989). Keterkaitan Persepsi Mahasiswa IKIP Bandung dalam
MKDK dengan Prestasi Belajarnya. Bandung : IKIP Bandung. Laporan
Perkuliahan.
Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : DepdikbudDirjen. Dikti.
Gagne, R.M. (Munandir, penterjemah). (1989). Kondisi Belajar dan Teori
Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dirjen. Dikti.
128
izy
Gumay R.(1990). Sikap dan Kebiasaan Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembane
nttp://www. depdiknas.com
Hamalik, 0. (1986). Media Pengajaran. Bandung:Alumni IKIP.
. T1990). Metodologi Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung •
Tarsito.
b
. (1982). Media Pendidikan, Bandung: Alumni.
Handoko, M (1994). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta •
Kanisius.
Hemawan A.H. dan kawan-kawan. (1997). Tinjauan Kritikal Terhadap Persepsi
Mahasiswa IKIP Bandung tentang Pelaksanaan Perkuliahan MKDK
Kurikulum dan
Pembelajaran.Bandung : IKIP Bandung.
Hiemstra, R. (1998). Changes in selfdirected learning language over adecade
(URL: http://WWW-distance.syr.edu /SDLH1.HTML).
Lunandi, A, G. (1987). Pendidikan orang dewasa. Jakarta: Gramedia.
Knowles, Nalcolm S. (1979). The Modern Pratice ofAdult Education. New YorkHolt, Rinehart and Winston.
Makmun, Abin Syamsudin. (1990). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem
Pengajaran Modul. Bandung:Remaja Rosdakarya.
(1993). Kontribusi Konsep Mengajar dan Motif Berprestasi
lernadap Proses Mengajar dan Hasil Belajar. Tesis FPS IKIP Bandung :
tidak diterbitkan
.(1993). Pendidikan Kemandirian Suatu Tinjauan Kurikuler
Psikologis. Bandung : tidak diterbitkan
,(1990). Pengantar Psikologi. Publikasi Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan. Bandung: tidak diterbitkan.
Usman, Marmai (2001). Hubungan don Upaya Penelitian dan Pengajaran dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi, Journal Pendidikan dan
Kebudayaan, September 2001 tahun ke -7 Nomor 031, Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan, Depdiknas
Marvison, D. L., and Frick, . J. The Effect ofAgricultural Students 'Learning
Styles on Academic Achievement and Their Perception ofTwo Methods of
Instruction, Journal of Agricultural Education, volume 35, No.l, 1994,
http://pubs.aged.tamu fidu/Jae/pdf/vol,35/35-01 -26 pdf
Ratnawulan, N. (1992). Studi Komparalif mengenai Kemampuan Penguasaan
Materi MKDK Administrasi Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung.
Laporan Penelitian.
Rinanto, A. (1982). Peranan Media Audio Visual dalam Pendidikan, Yogyakarta:
Kanisius.
Sadiman, A.S. (1986). A/e^/a Pendidikan; Pengertian, ^gff^^jgjpPemanfaatan, Jakarta: Rajawali Press.
- o^L^si^Sr J
Soedarminto dkk. (1998). Pengembangan Kurikulum dan Bafh
Jakarta:
Universitas Terbuka.
Soedijarto, (1981), Faktor-faktoryang Mempengamhi Kualitas Proses dan Mutu
Hasil Belajar Kelas Terakhir Sekolah Dasar, (disertasi), Sekolah Pasca
Sarjana IKIP Bandung
Sugilar. (1999). Kesiapan Belajar Mandiri Peserta Pendidikan Jarak Jauh.
[Online]. Tersedia : http://psi.ut.ac.id/ptjp2sugilar.htm [18 Oktober 2001 ]
Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru.
Sudjana, N. dan Rivai, A. (1989). Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Bam.
Sutadipura, H. B. (1978). Motivasi dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :
tidak diterbitkan.
Sukmadinata, N. S. (1997). Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Usman, M. U. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Widodo, R., dkk. (1998). Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar II,
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wilkinson, G. L. (1984). Media dalam Pembelajaran; Penelitian Selama 60
Tahun (Terjemahan), Jakarta: Pustekkom Dikbud dan Rajawali Press.
PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MATA KULIAH
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MELALUI
MEDIA LEMBAR KERJA MAHASISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Kuliah Dasar Keguruan
di Universitas Pendidikan Indonesia)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan Jenjang S2 pada Program Studi Pengembangan Kurikulum
6£
tt
rfi8U*&]
Oleh:
Muthia Alinawati
NIM. 019550
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2004
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Prof Dr. R. Ibrahim, M.A.
MP. 130 217 573
Pembimbing II,
j"
Prof. Dr H. Mohammad AH, M.A.
NIP. 130 809 427
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum
Universitas Pendidikan Indonesia
Prof. Dr. H. R. Ibrahim, M.A.
NIP. 130 217 573
ABTRAKS
Muthia Alinawati, Peningkatan Mutu Pembelajaran Mata Kuliah
Kurikulum dan Pembelajaran melalui Media Lembaran Kerja>Mahas,swa
^eneMan Tindakan Kelas pada Mata Kuliah Dasar Keguruan d^UruversUas
Pendidilxm Indonesia), Program Magister Pengembangan Kurikulum Program
Pascasariana Universitas Pendidikan Indonesia, 2004.
Selain fenomena yang terkait dengan kurangnya motivast mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, ternyata dan
SiaS penelitian yang telah dilakukan ada kecenderungan bahwa; perkuliahan
mat! ^STS^ bdum efektif dan perolehan hasil belajar yang dicapai
mahasiswa belum memuaskan.
.
i,nai;tj,c'
Ada tiga unsur penting yang berperanan dalam upaya peningkatan kuaitas
pembelajaran di perguruan tinggi, yaitu: kegiatan belajar mahasiswa, kegiatan
metaafdosen, dL sarana pendukung pembelajaran, antara lain media
pembelajaran Oeh karena itu upaya peningkatan efektivitas pembelajaran dan
dan hams dikelola secara terintegratif. Salahsatu upaya yang dapat dilakukan
ulk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan mengopumalkan
SngSThasil belajar mahasiswa harus terkait dengan ketiga unsui: tereebiu
SataaTeafar mandiri, antara lain dengan mempersiapkan media penunjang
bag! Saksananya kegiatan belajar mahasiswa dalam bentuk Lembaran Kerja
^"I^ntasalah penelitian ini adalah: Pertama, faktor-fato apa yang
meniadi penyebab rendahnya prestasi belajar dalam perkuliahan MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran?. Kedua, bagaimana cara yang dapat d.tempuh
untuk m^nanggulangi permasalahan dalam pembelajaran pada perkuliahan
SDK
Kurikufum LPembelajaran?. Ketiga, ^.%^™£».™
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada perkuliahan MKDK Kurikulum
danPCrtleSlnfdilakukan pada Mata Kuliah MKDK Kurikulum dan
Pembelaiaran di Program Administrasi Perkantoran FPIPS Univers.ias Pendidikan
r^a^n menggunakan metode penelitian tindakan kelas sebanyak tig
££^X»n yang meliputi perencanaan, implementasi/ tindakan, dan
refl6kS Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
K^^
perkuliahan
yang disampaikan
Saran yang diajukan
oerkuliahan MKDK Kurikulum dan
adala perkuhahari 11
Pembelajaran perlu dirancang sesuai dengan ^kondis,
ap p*g
oenggunaan model-model pembelajaran, dan sumber belajar yang
untufmenumbuhkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR ISI
ABSTRAKS
KATA PENGANTAR
i
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
v
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BAB II
1
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Hasil Penelitian
7
E. Definisi Operasional
9
STUDI KEPUSTAKAAN
A. Pendidikan Orang Dewasa
1. Konsep pendidikan Orang Dewasa
2. Strategi dan Metode Pendidikan Orang Dewasa
B. Pembelajaran Mandiri di Perguruan Tinggi
1. Konsep Pembelajaran Mandiri di Perguruan Tinggi
2. Desain Program Pembelajaran Mandiri
3. Belajar dan Pembelajaran menurut Teori Pemrcsesan
Informasi
11
17
20
25
33
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media pembelajaran
2.
Klasifikasi Media Pembelajaran
3. Fungsi Media Pembelajaran
4. Lembaran Kerja Mahasiswa sebagai Media Pembelajaran.
D. Peranan Pembelajaran Mandiri melalui Penggunaan LKM
dalam Peningkatan Hasil Belajar di Perguruan Tinggi
39
40
43
44
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
56
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
59
C. Instrumen Penelitian
59
D. Instrumen Pengumpulan Data
60
E. Analisis Data
°*
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada
Perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
63
64
1. Faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada
Perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
2. Cara yang Ditempuh untuk Menanggulangi Permasalahan
Perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
3. Efektivitas Penggunaan Media LKM dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Mahasiswa pada Perkuliahan MKDK
75
111
Kurikulum dan Pembelajaran di UPI
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V
115
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
125
B. Saran-saran
126
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
128
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Descriptive Statistics Skor Pretes dan Postes Tindakan I
111
Tabel 4.2
Descriptive Statistics Skor Pretes dan Postes Tindakan II
113
Tabel 4.3
Descriptive Statistics Skor Pretes dan Postes Tindakan III
114
Tabel 5.1
Perbandingan Perolehan Hasil Belajar Mahasiswa
pada Pelaksanaan Tindakan 1, Tindakan 2, dan Tindakan 3
115
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dan pembelajaran merupakan salah satu unsur utama dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang perlu mendapat perhatian, baik dari dosen, lembaga
maupun mahasiswa itu sendiri. Kegiatan pembelajaran merupakan ujung tombak
penentu bagi terciptanya lulusan yang berkualitas, karena inti dari pembelajaran
terkait dengan dua unsur utama, yakni: kegiatan belajar mahasiswa dan kegiatan
mengajar dosen. Kegiatan belajar mahasiswa akan terarah dan memiliki makna jika
dosen memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan yang memadai bagi kegiatan
belajar tersebut melalui kegiatan mengajar yang dilakukannya. Kedua kegiatan ini
harus selalu dikembangkan sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh kedua
komponen tersebut dan didukung oleh berbagai sarana dan prasarana yang memadai
bagi terciptanya interaksi yang harmonis antara kedua unsur tersebut
Fenomena yang yang ada saat ini adalah kurangnya motivasi mahasiswa
dalam perkuliahan, khususnya mata kuliah dasar keguruan (MKDK) Kurikulum dan
Pembelajaran. Fenomena ini bisa terlihat dari upaya mereka dalam menyelesaikan
tugas perkuliahan, misalnya; sering terlambat mengumpulkan tugas, kurang berupaya
mencari sumber-sumber rujukan, mengerjakan tugas dengan asal jadi dan tidak
termotivasi untuk memperbaikinya/ meningkatkannya. Bahkan dari beberapa hasil
penelitian, sebagian dari mahasiswa beranggapan bahwa mata kuliah ini (MKDK,
termasuk MKDK Kurikulum dan Pembelajaran) merupakan mata kuliah kelas dua
setelah mata kuliah bidang studi (MKBS). Ini jelas pandangan yang keliru, karena
semua mala kuliah seharusnya dipandang sama sebagai suatu kesatuan bagi keutuhan
kompetensi lulusan.
Selain itu, ada pula persepsi yang salah yang berkembang di kalangan
mahasiswa saat ini yang berkaitan dengan penilaian akhir perkuliahan dan tugaslugas perkuliahan. Sebagian mahasiswa memandang bahwa dengan mengikuti ujian
ulang atau her dan atau membuat makalah, ia akan lulus dalam suatu mata kuliah.
Padahal ujian ulang atau membuat makalah itu seringkali diikuti dan dibuat dengan
asal ikut dan asal jadi/asal mengumpulkan. Persepsi ini jelas keliru dan perlu
diluruskan. Kalau tidak, janganlah terlalu berharap bahwa kualitas pembelajaran akan
meningkat, atau dengan kata lain kualitas lulusan akan meningkat.
Adanya kecenderungan masih belum efektifhya kegiatan perkuliahan dan
perolehan hasil belajar yang belum memuaskan seperti yang telah dikemukakan di
atas didukung oleh beberapa hasil penelitian, antara lain: Pertama, hasil studi yang
dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Djajapriatna (1989) yang menyatakan
bahwa masih banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa mata kuliah MKDK
sebagai mata kuliah pelengkap bagi bidang spesialisasinya (MKBS) dan hanya
mengikuti perkuliahan hanya sebagai persyaratan formal untuk melengkapi jumlah
SKS yang diwajibkan. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa daya serap
mahasiswa terhadap mata kuliah ini masih tergolong rendah. Kedua, penelitian
File:MA-2004
Ratnawulan (1992) yang dilakukan di dua program studi, khususnya yang berkenaan
degan MKDK Administrasi Pendidikan, mengungkapkan bahwa perolehan nilai
mahasiswa masih rendah, yakni tidak lebih dari 7.69% mahasiswa yang memperoleh
nilai A sekit?r 38.18% memperoleh nilai B, lebih dari setengahnya (51.71%)
memperoleh nilai C, dan lainnya (sekitar 2.41%) memperoleh nilai D atau tidak
lulus. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Djadjuri (1990) menunjukkan bahwa
kegiatan belajar mahasiswa belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan sistem SKS
yang seharusnya. Kegiatan pembelajaran hanya terbatas pada kegiatan tatap muka
terjadwal, sedangkan kegiatan terstruktur di luar jam terjadwal dan kegiatan belajar
mandiri belum optimal dilakukan. Demikian pula kegiatan perkuliahan masih
didominasi metode ceramah dan belum mengoptimalkan media pembelajaran sebagai
sumber belajar. Terakhir adalah penelitian yang dilakukan oleh Hemawan (1997)
menggambarkan bahwa persepsi mahasiswa pada MKDK, khususnya MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran, sebenamya sudah dalam kategori baik, baik terhadap
program maupun pelaksanaan perkuliahan. Namun demikian para mahasiswa masih
mendapat kesulitan untuk memperoleh suatu sumber rujukan yang komprehensif
yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut. Untuk itu peneliti kemudian
merekomendasikan bahwa perlu adanya buku sumber yang dapat memfasilitasi
kesulitan mahasiswa tersebut.
Beberapa catatan lain yang perlu dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan
efektivitas pembelajaran sebagai berikut:
File:MA-2004
1.
Mengetahui apa yang sedang anda katakan, hal ini merupakan faktor terpenting
dalam evaluasi siswa terhadap instrukturnya. Siswa akan mencap bahwa guru
tersebut tidak siap, jika guru tersebut tidak jelas apa yang sedang
dibicarakannya.
2.
Mengajar dan awali dengan contoh, dalam mengajar perlu adanya pemberian
contoh, bahkan akan lebih bagus lagi mendemonstrasikannya, sehingga
pengetahuan yang diterima akan lebih banyak.
3.
Hargai Siswa anda, bagian yang terrpenting dalam sikap menghargai ini adalah
dengan mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat.
4.
Motivasi siswa, belajar akan lebih efisien jika peserta didik termotivasi dan
terdorong untuk menempatkan kebutuhan untuk belajar.
5.
Menyusun tujuan instruksional, hal ini jelas bahwa dengan adanya tujuan
instruksional maka akan lebih sistematis dalam penyampaian materi.
6.
Mengajarkan
keterampilan
memecahkan
masalah
kepada
siswa
dan
menyediakan umpan balik dengan segera terhadap apa yang dikemukakan
siswa.
7.
Katakan dan tunjukkan, apa yang kita ajarkan harus dihubungkan dengan
kehidupan dan membangun konsep secara perlahan, memberikan penekanan
dengan aplika dan penugasan.
8.
Membaca gaya belajar siswa.
File:MA-2C04
9.
Ajarkan siswa anda bagaimana cara belajar efektif, agar apa yang akan kita
sampaikan dapat diterima dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
10. Menyusun test-test yang valid, untuk mengukur sejauhmana materi yang
disampaikan dikuasai oleh siswa.
Sekaitan dengan hal tersebut, berbagai upaya sebenamya telah dilakukan
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah MKDK
tersebut, mulai dari penyempumakan kurikulum, penyusunan sumber rujukan yang
komprehensif, dan pembuatan bank soal. Namun demikian upaya-upaya tersebut
masih dalam terbatas pada kepentingan tugas dosen sebagai pengajar, dan bukan pada
optimalisasi kegiatan mahasiswa sebagai pihak yang belajar. Untuk itu perlu upaya
lanjutan, dimana kegiatan pembelajaran lebih banyak difokuskan pada kegiatan
mahasiswa dan upaya-upaya memotivasi mahasiswa dalam belajar, sehingga pada
akhimya diharapkan adanya pencapaian hasil belajar yang optimal.
B.
Rumusan Masalah
Ada tiga unsur penting yang berperanan dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran di perguruan tinggi, yaitu: kegiatan belajar mahasiswa, kegiatan
mengajar dosen, dan sarana pendukung pembelajaran, antara lain media
pembelajaran. Oleh karena itu upaya peningkatan efektivitas pembelajaran dan
peningkatan hasil beiajar mahasiswa harus terkait dengan ketiga unsur tersebut dan
harus dikelola secara terintegratif.
File:MA-2004
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran adalah dengan mengoptimalkan kegiatan belajar mandiri. Kegiatan
belajar mandiri dapat optimal bila dosen mempersiapkan media penunjang bagi
terlaksananya kegiatan belajar -mahasiswa. Media pembelajaran yang dapat digunakan
untuk kegiatan belajar mandiri mahasiswa diantaranya berupa Lembar Kerja
Mahasiswa (LKM). LKM yang dimaksud adalah LKM yang didesain sedemikian
rupa oleh dosen yang meliputi empat komponen utama pembelajaran, yaitu: tujuan,
materi, metode, dan evaluasi.
Melalui LKM diharapkan kegiatan belajar mahasiswa akan tercipta karena
mahasiswa termotivasi untuk mengerjakan berbagai tugas yang ada dalam LKM,
apalagi tugas-tugas tersebut dijadikan sebagai salah satu syarat bagi kelulusan
mahasiswa dalam matakuliah. Munculnya motivasi ini pada akhimya diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah "Bagaimana
peningkatan mutu yang dapat dikembangkan melalui penggunaan LKM pada MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa di
Universitas Pendidikan Indonesia?".
Adapun rumusan masalah penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar dalam
perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran?
2. Bagaimana cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi permasalahan dalam
pembelajaran pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran?
File:MA-2004
3. Apakah penggunaan media LKM meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada
perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran di UPI?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu model pembelajaran
mandiri melalui penggunaan LKM pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa di Universitas Pendidikan
Indonesia. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar dalam
perkulihaan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran.
2. Mengekplorasi cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi permasalahan
yang dihadapi dalam pembelajaran pada perkulihaan MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran.
3. Mengkaji efektivitas penggunaan media LKM dalam meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran di UPI.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Untuk Kepentingan Ilmiah/ Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memaparkan data empiris dan memberikan
masukan yang berarti bagi kegiatan pengembangan LKM sebagai media dan sumber
belajar, oola-pola penggunaan, dan format-formatnya untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa, baik yang dilakukan oleh para dosen dalam
File:MA-2004
setiap perkuliahan maupun oleh tim pengembang khusus MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran.
2. Untuk Kepentingan Institusional
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan satu dari sekian
jawaban +entang upaya peningkatan mutu pembelajaran di perguruan tinggi,
khususnya Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan asumsi bahwa peningkatan
mutu pembelajaran pada akhimya dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
peningkatan mutu lulusan.
3. Untuk Kepentingan Praktis
Perelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti bagi upaya
pengembagan pembelajaran MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, khususnya dalam
pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) sebagai sumber belajar yang dapat
meningkatkan dan mengoptimalkan pencapaian hasil belajar mahasiswa di
Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Untuk Kepentingan Studi Lanjutan
Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan kajian bagi penelitian
selanjutnya, khsusnya yang terkait dengan penggunaan media LKM sebagai media
untuk kegiatan pembelajaran mandiri bagi mahasiswa di perguruan tinggi.
File:MA-2004
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian inidapatdijelaskan sebagai
berikut:
1. Peningkatan Mutu Pembelajaran.
Peningkatan mutu pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini berkenaan
dengan peningkatan mutu mengajar dosen dan peningkatan mutu belajar mahasiswa.
Peningkatan mutu mengajar dosen dilihat dari kegiatan yang dilakukan dosen dalam
perkuliahan, sedangkan peningkatan mutu belajar mahasiswa dilihat dari
peningkatan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa selama perkuliahan berlangsung.
Untuk melihat peningkatan mutu belajar mahasiswa ini pada setiap perkulaiahan
dilakukan pretes dan postes.
2. Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran.
Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran adalah mata kuliah yang termasuk
pada kelompok Mata Kuliah dasar Keguruan (MKDK). MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran adalah salahsatu dari empat mata kuliah yang termasuk MKDK. Mata
kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
kependidikan di Universitas Pendidikan Indonesia dengan beban 3 SKS.
3. Media Lembar Kerja Mahasiswa
Media Lembar Kerja Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
media yang termasuk pada kategori printed materials yang disusun sedemikian rupa
untuk kepentingan pembelajaran. Media LKM dalam penelitian ini dirancang oleh
dosen untuk kepentingan belajar mandiri mahasiswa di rumah. Media LKM bensi
File:MA-20C4
tujuan pembelajaran, materi/ bahan yang akan diajarkan, dan tugas/ latihan/ soal yang
hams dijawab oleh mahasiswa. Dalam penelitian ini media LKM diberikan kepada
mahasiswa sebelum perkuliahan berlangsung. Jadi, sebelum perkuliahan yang
membahas tentang topik yang ada di media LKM, mahasiswa sebelumnya sudah
mempelajari LKM dan mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang ada di LKM dan
dikumpulkan di awal kegiatan perkuliahan.
Fite:MA-2004
55*-
,' JJ "f> \/^ * 2 /I
a *•
BAB HI
f*
V^j^.,/
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkapkan usaha meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa melalui model pembelajaran mandiri dengan
menggunakan lembar kerja mahasiswa (LKM) pada perkuliahan MKDK Kurikulum
dan Pembelajaran. Dalam penelitian ini dilibatkan dosen dan mahasiswa UPI yang
mengikuti perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran mandiri dan LKM yang telah disiapkan.
Metode yang digunakan daiam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan desain penelitian yang akan dikembangkan meliputi tiga hal, yaitu:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan tahap refleksi.
Secararinci ketiga langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap Pertama; Perencanaan Tindakan. Rencana tindakan dalam penelitian ini
di awali dcnghan melakukan kajian pendahuluan (refleksi awal). Kegiatan ini
dilakukan dengan mengkaji berbagai permasalahan yang terkait dengan kegiatan
pembelajaran pada perkuliahan MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. Pada tahap ini
peneliti dan dosen secara kolaboratif melakukan kegiatan tentang berbagai aspek
yang diasumsikan dapat mengatasi permasalahan antara lain: a) mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan model pembelajaran tersebut;
56
57
c) merumuskan hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya;
d) menetapkan dan
menyusun rancangan pelaksanaan model pembelajaran yang bam, dalam hal ini
model pembelajaran mandiri melalui penggunaan LKM.
Tahap Kedua;
Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan. Pada tahap
pelaksanaan ini peran peneliti adalah a) merancang interpensi yang berkaitan dengan
pelaksanaan
model
yang telah
dirancang bersama
dosen
dengan
cara
mengkomunikasikan, mendiskusikan, dan bemegosiasi dengan dosen sehingga
diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan; b) bekerja sama dengan dosen
dalam melaksanakar. tindakan yang telah direncanakan. Dalam hal ini peneliti
berperan sebagai pengarah, pemotivasi dan perangsang agar praktisi dapat
menjalankan perannya sesuai dengan rencana tindakan; c) melakukan pemantauan
komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen
pengumpul data yang telah ditetapkan sehingga diperoleh seperangkat data tentang
pelaksanaan tindakan kendala-kendala yang dihadapi serta peluang dan kesempatan
yang ada.
Tahap Ketiga; Refleksi. Peneliti dan dosen mendiskusikan hasil pengamatan
kegiatan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan materi didiskusikan melalui
kegiatan: a) melakukan analisis berkaitan dengan tindakan yang telah dilaksanakan;
b) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang
telah dilakukan; c) membahas kendala-kendala yang ditemukan berkaitan dengan
tindakan yang dilakukan; dan d) melakukan interpretasi, pemaknaan dan
File: MA-2004
58
penyimpulan data yang diperoleh untuk selanjutnya dilihat relevansinya dengan teori
serta rencana yang telah ditetapkan.
Setelah daur pertama dilakukan dan dari kegiatan pengamatan serta penilaian
secara reflektif diperoleh data yang menunjukkan adanya keharusan untuk melakukan
daur ulang, maka perencanaan berikutnya mempakan perencanaan yang sudah
direvisi dan akan menjadi daur kedua. Banyaknya tindakan bergantung pada keluasan
tema penelitian yang ditindaki demi perbaikan. Daur tindakan akan berhenti apabila
sudah diperoleh suatu justifikasi dari gagasan umum awal dan tema penelitian yang
dikehendaki serta bila upaya perbaikan sudah berhasil. Gambaran perlakuan
penelitian (PTK) tersebut dapat dilihatpadabagan berikut ini:
Plan
Reflective
Action/
Observation
Revised
Plan
Reflective
Action
Observation
Revised
Plan
Reflection
Action
Observation
Sumber:
File: MA-2004
Spiral Tindakan Kelas (Adopsi dari Hopkin; 1993; 48 dalamTim
Pelatiha Proyek PGSM, 1999; 7).
59
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
—
Penelitian ini akan dilakukan pada Mata Kuliah Dasar Keguruan Kurikulum
dan Pembelajaran (MKDK Kurikulum dan Pembelajaran). Adapun kelas yang akan
dijadikan implementasi tindakan adalah Program Studi Administrasi Perkantoran
FPIPS UPI pada semesterGanjil 2003/ 2004.
C. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka jenis-jenis data yang dihimpun
dalam penelitian ini adalah data tentang:
1. Faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada perkuliahan MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran.
2. Pelaksanaan perkuliahan dengan menggunakan LKM.
3. Pemahaman mahasiswa tentang konsep-konsep yang telahdipelajari.
Untuk memperoleh data tentang kegiatan diatas, maka teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Wawan cara
Menjaring faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar pada perkuliahan
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran.
File: MA-2004
60
2. Observasi (Pengamatan)
Menjaring permasalahan yang dihadapi dosen dan mahasiswa dalam
menggunakan LKM pada mata kuliah MKDK Kurikulum dan Pembelajaran.
3. Catatan Kegiatan Perkuliahan
Menjaring permasalahan yang dihadapi dosen dan mahasiswa dalam
menggunakan LKM pada mata kuliah MKDKKurikulum dan Pembelajaran.
4.
Tes
Tes digunakan untuk memiliki penguasaan konsep mahasiswa sebelum dan
setelah pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Tes
dibuat dalam bentuk pilihan ganda tentang pokok bahasan Konsep Dasar
Pembelajaran dan Sistem Proses Pembelajaran.
Tes yang digunakan adalah tes yang telah disusun oleh tim pengembang
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. Hal ini dimaksudkan bahwa validitas dan
reliabilitas tes sudah teruji dan divalidasi oleh tim ahli.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa
instrumen yakni peneliti sebagai instrumen kunci, format observasi, format catatan
lapangan, pedoman wawancara, dan format dokumentasi. Teknik studi dokumentasi
digunakan untuk menggali data tentang model pembelajaran mandiri, model LKM
yang digunakan pada kelas yang terpilih sebagai subjek pengkajian serta dokumen
File: MA-2004
61
lainnya yarg dianggap relevan dengan pengkajian seperti persiapan mengajar yang
telah disusun oleh dosen. Teknik wawancara dan penyebaran kuesioner digunakan
untuk memperoleh data baik dari gum maupun siswa.Teknik observasi digunakan
untuk memperoleh data mengenai pola interaksi dosen dan mahasiswa dalam
kegiatan belajar-mengajar.
Dalam kegiatan observasi ini akan terkumpul data
mengenai aktivitas belajar mahasiswa
dan kreativitas dosen dalam kegiatan
mengajar berdasarkan model pembelajaran yang dikembangkan. Catatan lapangan
digunakan untuk mencatat semua informasi yang didengar, dilihat, dialami dan
dipikirkan berkaitan dengan data yang akan dikumpulkan. Daiam melakukan
pencatatan data di lapangan peneliti membuat catatan singkat dengan menggunakan
pengkodean, untuk kemudian dideskripsikan secara lengkap.
E. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian dianalisis melalui kegiatan
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses analisis data dilakukan
sejak kegiatan observasi dan pengumpulan data dilakukan, yaitu selama dan setelah
tindakan diberikan dengan mengacu pada prinsip on-going analysis.
Analisis data dilakukan melalui kegiatan menelaah (menganalisis, mensistesis,
memaknai dan menyimpulkan) seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, baik
catatan lapangan, dokumentasi, maupun hasil wawancara. Setelah dibaca, dipelajari,
dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah melakukan reduksi data dengan
File: MA-2004
menyusun data ke dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan. Agargam!
data baik secara keselumhan atau pun bagian-bagian dapat dilihat dan dipahami
secara keselumhan
maka pengkategorisasian dilakukan
dengan melakukan
pengkodean data.
Untuk mengontrol dan melihatkeefektifen tindakan yang diberikan, dilakukan
pengontrolan dengan melakukan pretes dan postes. Hasil-hasil yang diperoleh dari
kedua tes ini kemudian akan diolah dengan menggunakan statistik yang relevan.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Prestes
(tl)
-> /
Tindakan
(action)
Daii hasil sajian data yang lengkap, maka dilakukan penafsiran data dan
penarikan kesimpulan. Tahap akhir dari analisis data ini adalah melakukan
pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan verifikasi terhadap hasil temuan.
Kegiatan verifikasi data dilakukan melalui kegiatan triangulasi data. Mengingat
penelitian ini mempakan penelitian tindakan, maka tahap analisis data dilakukan
secara partisipatoris, kolaboratif, dan kooperatifantara peneliti dan praktisi.
File: MA-2004
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut;
1. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar mahasiswa pada perkulihaan
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran adalah
masih rendahnya motivasi
mahasiswa. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan dan hasil
temuan dalam penelitian ini ditemukan terdapat tiga faktor dominan
penyebab rendahnya motivasi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah
Kurikulum dan Pembelajaran, yaitu faktor penyebab yang berkaitan
dengan permasalahan kurang bergairah dalam mengikuti mata kuliah,
pandangan mahasiswa terhadap mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
sebagai mata kuliah "kelas dua", dan teknik penyelenggaraan perkuliahan
yang menumt mereka terkesan monoton
2. Cara yang dapat ditempuh berkenaan dengan faktor penyebab yang
dihadapi mahasiswa dalam mengkufi perkulihan MKDK Kurikulum dan
Pembelajaran, khususnya berkenaan dengan pembelajaran yang monoton
adalah dengan melakukan pembelajaran yang variatif dan menggunakan
media LKM sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah.
3. Penggunaan media LKM dalam kegiatan perkuliahan MKDK Kurikulum
dan Pembelajaran memberikan pengaruh kepada mahasiswa, khususnya
125
terkait dengan penumbuhan motivasi mereka di dalam mengikuti
perkuliahan dan peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap materi
perkuliahan yang disampaikan. Dari data yang diperoleh menunjukkan
bahwa hasil belajar mahasiswa cenderung meningkat dari kegiatan
pembelajaran pada tindakan pertama ke pembelajaran pada tindakan kedua
dan ketiga.
B. Saran-saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian yang
telah dikemukakan di atas adalah:
1. Untuk Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
Pengembangan perkuliahan yang dirancang oleh tim pengembang MKDK
Kurikulum dan Pembelajaran padadasamya sudah baik. Namun demikian
perlu ditegaskan kepada setiap dosen untuk menyelaraskan implementasi
pembelajaran mata kuliah ini sesuai dengan kondisi dan karakteristik
program studi atau jurusan masing-masing. Hal ini penting agar dapat
menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah ini
secara serius sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
2. Untuk Dosen MKDK Kurikulum dan Pembelajaran
Untuk menumbuhkan motivasi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan
MKDK Kurikulum dan Pembelajaran, dosen perlu mengembangkan
model-model dan mengoptimalkan berbagai sumber belajar agar terjadi
pembelajaran yang lebih bervariasi dan diharapkan dapat menumbuhkan
FILE: MA-2004
motivasi dan meningkatkan pemahaman mahasiswa terfiaq^LaiWiiJ If
&/
perkulihan yang disampaikan. Sebagai contoh penggunaan'L§§Bttf88^^'
dapat lebih mengefektifkan kegiatan belajar mahasiswa, menumbuhkan
motivasi dan meningkatkan hasil belajar.
3 Untuk Peneliti Lebih Lanjut
Berdasarkan hasil studi, media LKM ternyata dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu studi-studi lain yang terkait
dengan media LKM masih sangat terbuka, baik yang dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian lain maupun dengan melibatkan sampelsampel yang lebih luas dan pengembangan media LKM yang lebih
inovatif.
FILE: MA-2004
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1986). Definisi Teknologi Pendidikan; Satuan Tugas dan Terminologi
,4£Cr(Terjemahan), Jakarta: PAU-UT dan Rajawali Press.
Anderson, R. H. (1987). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran (Terjemahan), Jakarta: PAU-UTdan Rajawali Press.
Abdulhak, I. (2002). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa, Bandung; Andira.
Ali, M. (2000). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. BandungrSinar Baru.
Arif, Z. (1994). Andragogi. Bandung: Angkasa.
Garton, B.J. et all. (1998). The Relationship between Students' Learning Styles
and Teaching Performances in an Introductory Animal Science Course,
dalam J. Anin. Sci. vol 76. Suppl.l/j. Daiy Sci. vol 81, suppl 1/1998.
http:// Sroc. coafes. Umn.edu/ Swine/Recent% 20 Publications/rogcr.htm
Bloom, B. S. (1982), Human Characteristics And School Learning, USA:
McGraw-Hill Book Company
Budiningsih, C. A. (2001). Analisis KarakteristikSiswa Kaitannya dengan Tahaptahap Perkembangan Penalaran Moralnya, Edisi Nomor 9. Teknodik,
Oktober 2001, Jakarta: Pustekkom Diknas.
Ching-Chun, Shih. (2001). WEB-Based Learning: Relationships Among Student
Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement, Journal of
Agricultural
Education,
volume
42,
Issue
4,
2001.
http://www.pabs.aged.tamu.edu/ Jae/pdf/vol.42-04-12.pdf
Davies, I. K. (1987). Pengelolaan Belajar. Jakarta: PAU-UT dan Rajawali Press.
Diaz, D.P. and Cartral, R.B. (1999). Studen 'sLearning Styles in Two Classes; On
line distance Learning and Equivalent on-campus, http://
home.earthink.net/ daviddiaz/lts/html.docs/grlss.htm.
Djadjuri, D. 1990. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan Perkuliahan.
Bandung : IKIP Bandunng.
Djajapriatna, D. (1989). Keterkaitan Persepsi Mahasiswa IKIP Bandung dalam
MKDK dengan Prestasi Belajarnya. Bandung : IKIP Bandung. Laporan
Perkuliahan.
Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : DepdikbudDirjen. Dikti.
Gagne, R.M. (Munandir, penterjemah). (1989). Kondisi Belajar dan Teori
Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dirjen. Dikti.
128
izy
Gumay R.(1990). Sikap dan Kebiasaan Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembane
nttp://www. depdiknas.com
Hamalik, 0. (1986). Media Pengajaran. Bandung:Alumni IKIP.
. T1990). Metodologi Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung •
Tarsito.
b
. (1982). Media Pendidikan, Bandung: Alumni.
Handoko, M (1994). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta •
Kanisius.
Hemawan A.H. dan kawan-kawan. (1997). Tinjauan Kritikal Terhadap Persepsi
Mahasiswa IKIP Bandung tentang Pelaksanaan Perkuliahan MKDK
Kurikulum dan
Pembelajaran.Bandung : IKIP Bandung.
Hiemstra, R. (1998). Changes in selfdirected learning language over adecade
(URL: http://WWW-distance.syr.edu /SDLH1.HTML).
Lunandi, A, G. (1987). Pendidikan orang dewasa. Jakarta: Gramedia.
Knowles, Nalcolm S. (1979). The Modern Pratice ofAdult Education. New YorkHolt, Rinehart and Winston.
Makmun, Abin Syamsudin. (1990). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem
Pengajaran Modul. Bandung:Remaja Rosdakarya.
(1993). Kontribusi Konsep Mengajar dan Motif Berprestasi
lernadap Proses Mengajar dan Hasil Belajar. Tesis FPS IKIP Bandung :
tidak diterbitkan
.(1993). Pendidikan Kemandirian Suatu Tinjauan Kurikuler
Psikologis. Bandung : tidak diterbitkan
,(1990). Pengantar Psikologi. Publikasi Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan. Bandung: tidak diterbitkan.
Usman, Marmai (2001). Hubungan don Upaya Penelitian dan Pengajaran dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi, Journal Pendidikan dan
Kebudayaan, September 2001 tahun ke -7 Nomor 031, Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan, Depdiknas
Marvison, D. L., and Frick, . J. The Effect ofAgricultural Students 'Learning
Styles on Academic Achievement and Their Perception ofTwo Methods of
Instruction, Journal of Agricultural Education, volume 35, No.l, 1994,
http://pubs.aged.tamu fidu/Jae/pdf/vol,35/35-01 -26 pdf
Ratnawulan, N. (1992). Studi Komparalif mengenai Kemampuan Penguasaan
Materi MKDK Administrasi Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung.
Laporan Penelitian.
Rinanto, A. (1982). Peranan Media Audio Visual dalam Pendidikan, Yogyakarta:
Kanisius.
Sadiman, A.S. (1986). A/e^/a Pendidikan; Pengertian, ^gff^^jgjpPemanfaatan, Jakarta: Rajawali Press.
- o^L^si^Sr J
Soedarminto dkk. (1998). Pengembangan Kurikulum dan Bafh
Jakarta:
Universitas Terbuka.
Soedijarto, (1981), Faktor-faktoryang Mempengamhi Kualitas Proses dan Mutu
Hasil Belajar Kelas Terakhir Sekolah Dasar, (disertasi), Sekolah Pasca
Sarjana IKIP Bandung
Sugilar. (1999). Kesiapan Belajar Mandiri Peserta Pendidikan Jarak Jauh.
[Online]. Tersedia : http://psi.ut.ac.id/ptjp2sugilar.htm [18 Oktober 2001 ]
Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru.
Sudjana, N. dan Rivai, A. (1989). Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Bam.
Sutadipura, H. B. (1978). Motivasi dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :
tidak diterbitkan.
Sukmadinata, N. S. (1997). Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Usman, M. U. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Widodo, R., dkk. (1998). Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar II,
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wilkinson, G. L. (1984). Media dalam Pembelajaran; Penelitian Selama 60
Tahun (Terjemahan), Jakarta: Pustekkom Dikbud dan Rajawali Press.