PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X: Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung.

(1)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 112/UN40.7.D1/LT/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE

SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN

SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X

(Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S, Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Dita Amelia Putri 1006758

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS


(2)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Tahun 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI

DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X (Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

Oleh Dita Amelia Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Dita Amelia Putri Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa seijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

KOMPETENSI

DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X (Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh : Penguji I

Dr. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. 19611108 198601 2 001

Penguji II

Dr. H. Suwatno, M.Si. 19620127 198803 1 001


(4)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Hendri Winata, M.Si. 19620617 198803 1 003


(5)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI

DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X (Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

Oleh:

Dita Amelia Putri

1006758

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai ulangan siswa dikarenakan pengunaan model pembelajaran seorang guru yang kurang bervariasi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar khususnya aspek kognitif siswa dalam kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan pada siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Bandung. Penelitian menggunakan model pembelajaraan cooperative tipe snowball

throwing.

Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian The

nonequivalent Control Group Design. Subyek penelitian ini adalah 72 siswa yang terdiri

dari 36 siswa untuk kelas eksperimen dan 36 siswa untuk kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik sampel acak kelas pada siswa kelas X. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar aspek kognitif yang terdiri dari 18 butir soal berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dengan bantuan

software SPSS versi 20 for windows.

Berdasarkan perhitungan menunjukkan bahwa : (1) Hasil belajar dilihat dari rata-rata nilai gain ternormalisir pada kelas kontrol sebesar 0.29. Hasil tersebut termasuk kategori rendah. (2) Hasil belajar dilihat dari rata-rata nilai gain ternormalisir pada kelas eksperimen sebesar 0.4 yang termasuk ke dalam kategori tinggi. (3) Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol ditunjukkan oleh

Sig.(2-tailed) uji-t sebesar 0,012 untuk hasil posttest, karena nilai signifikansinya 0,012 maka H0 ditolak. Ini berarti hasil belajar aspek kognitif dengan penerapan Model Pembelajaran Cooperative tipe Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.


(6)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH SNOWBALL THROWING TYPE TOWARDS STUDENTS’ COGNITIVE LEARNING OUTCOMES IN BASIC COMPETENCE IN

DETERMINING ARCHIVAL SYSTEM IN CLASS X (A Quasi Experimental study at SMK Negeri 1 Bandung)

By:

Dita Amelia Putri 1006758

ABSTRACT

This research is discussed by the low score of students exam because application

of one theacher’s teaching model which lack of variation. This study attempts to improve students’ cognitive learning outcomes in basic competence in determining the archival

system of grader X AP students in SMK Negeri 1 Bandung. The study used cooperative learning models with snowball throwing type.

The method used was quasi-experimental research design with The nonequivalent Control Group Design. The subjects of this study were 72 students consisting of 36 students for experimental class and 36 students for control class obtained by random

sampling technique in class X. The instruments used are the test results of students’

cognitive learning outcome consisting of 18 items of multiple choices. The data analysis technique used in this study is the t-test formula with the help of SPSS software version 20 for windows.

Based on the calculations,it was known that: (1) the learning outcomes seen from the average value of the normalize gain on the control class was 0.29. This result is considered as low. (2) the learning outcome seen from the average value of the normalize gain on the experimental class was 0.4 which is included into a high category. (3) The results of the experimental class learning outcome were higher compared with the result in the control class shown by Sig. (2 - tailed) t-test was 0.012 for the post test results,

because the significance value of 0.012 ≤ 0.05 then H0 is rejected. This means that the cognitive learning outcome with the application of Cooperative Learning Models with Snowball Throwing type was higher than the application of Conventional Learning Model towards The Basic Competence in Determining the Archival System. So, it can conclude that any different result on experimental class and control class.


(7)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan………..

Lembar Pengesahan……….. Lembar Pernyataan………..

Abstrak……….

Kata Pengantar……….

Ucapan Terima Kasih………..

Daftar Isi………..

Daftar Tabel ………...

Daftar Grafik ………...

Daftar Gambar……….

Bab I Pendahuluan………

1.1 Latar Belakang………..

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah………

1.2.1 Identifikasi Masalah……….

1.2.2 Perumusan Masalah………..

1.3 Tujuan Penelitian……….

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian..……….

1.4.1 Kegunaan Teoritik………

1.4.2 Kegunaan Praktik………

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis……….…………

2.1 Kajian Pustaka………

2.2.1 Model Pembelajaran Snowball Throwing………

2.2.2 Model Pembelajaran Konvensional…..………

2.2.3 Konsep Hasil Belajar………..

i ii iii iv v vi viii xi xiii xiv 1 1 8 8 9 9 10 10 11 12 12 12 18 20


(8)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2 Penelitian Sebelumnya………

2.3 Kerangka Berfikir………

2.4 Hipotesis Penelitian……….

Bab III Desain Penelitian….……….

3.1 Objek Penelitian..………

3.2 Metode Penelitian.………..

3.3 Sumber Data……… 3.4 Skenario Pembelajaran……… 3.5 Instrumen Penelitian………

3.5.1 Uji Validitas Instrumen………..

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen………

3.5.3 Tingkat Kesukaran………..

3.5.4 Daya Pembeda………

3.6 Alur Penelitian………

3.7 Teknis Analisis Data………..

3.7.1 Uji Normalitas………

3.7.2 Uji Homogenitas………

3.7.3 Uji Kesamaan Rata-rata (Uji-t ) ………

3.7.4 Gain Ternormalkan………

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……….

4.1 Profil Sekolah……….

4.1.1 Sejarah singkat SMK Negeri 1 Bandung………

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Bandung……….

4.1.3 Bidang Keahlian dan Program Keahlian………

4.1.4 Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah………... 4.1.5 Kondisi Peserta didik dan Tenaga Kependidikan………...

31 32 35 36 36 36 38 38 41 42 43 44 45 47 49 49 50 51 52 53 53 53 54 55 56 56


(9)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Pelaksanaan Penelitian………

4.2.1 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen………. 4.2.2 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol………

4.3 Hasil Pengujian Instrumen………..

4.3.1 Uji Validitas Instrumen………..

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen………..

4.3.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen………..

4.3.4 Uji Daya Pembeda Instrumen……….

4.4 Deskripsi Data……….

4.4.1 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen……….. 4.4.2 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol……….

4.5 Hasil Pengujian Analisis Data………

4.5.1 Uji Normalitas………

4.5.2 Uji Homogenitas………

4.5.3 Uji Kesamaan Rata-Rata (Uji-t )………

4.5.4 Analisis Uji N-Gain………

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian……….

BAB V Penutup……….

5.1 Kesimpulan……….

5.2 Saran………

Daftar Pustaka……….

Lampiran-Lampiran………. 57 57 58 58 58 60 60 62 64 65 67 68 69 70 72 74 77 81 81 82 83 84


(10)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Rata-Rata Nilai Ulangan………

Tabel 1.2 Nilai Ulangan Kelas X AP 2….……….

Tabel 2.1 Perbandingan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran

Konvensional... Tabel 3.1 Desain Penelitian The Nonequivalent Control Group Design………

Tabel 3.2 Skenario Pembelajaran…………..………

Tabel 3.3 Interpretasi Derajat Reliabilitas..………

Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran………....……….

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda………..………

Tabel 3.6 Kriteria Indek Gain………..…..

Tabel 4.1 Bidang Keahlian dan Keadaan Peserta Didik SMK Negeri 1

Bandung……….

Tabel 4.2 Data Pendidikdan Tenaga Kependidikan………..

Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal………….……….……... Tabel 4.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal…………..…………...

Tabel 4.5 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal………..

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen..………

Tabel 4.7 Penilaian Pretest dan Posttest ………

3 3

19 37 39 44 45 47 52 56 57 59 61 62 63 65


(11)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8 Output Deskripsi Statistik Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol.………

Tabel 4.9 Output Deskripsi Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol………..

Tabel 4.10 Output Uji Normalitas Nilai Pretest..………. Tabel 4.11 Output Uji Normalitas Nilai Posttest.………. Tabel 4.12 Output Uji Homogenitas Nilai Pretest..………. Tabel 4.13 Output Uji Homogenitas Nilai Posttest.………. Tabel 4.14 Output Uji Kesamaan Rata-Rata ( Uji-t ) Nilai Pretest.……… Tabel 4.15 Output Uji Kesamaan Rata-Rata ( Uji-t ) Nilai Posttest...…………

Tabel 4.16 Nilai Gain Peserta Didik………

Tabel 4.17 Output Uji Kesamaan Rata-Rata Nilai Gain……… Tabel 4.18 Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest Pencapaian Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol………...

Tabel 4.19 Perbandingan Rata-Rata Nilai Posttest Pencapaian Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol………

68 68 69 70 71 72 73 74 75 76

77


(12)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen..……… Grafik 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen..……… Grafik 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol………. Grafik 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol……… Grafik 4.5 Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol….………

Grafik 4.6 Perbandingan Nilai Gain Ternormalisir...……… 66 66 67 67 79 80


(13)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………

Gambar 3.1 Alur Penelitian………..………

34 48


(14)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pendidikan juga merupakan salah satu jalan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan yang berkualitas sesuai tuntutan pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk menyiapkan peserta didik menjadi individu yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya pada bidang masing-masing. Oleh karena itu, pendidikan perlu didukung oleh kompetensi guru untuk mengadakan pembelajaran yang efektif di dalam kelas.


(15)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran yang efektif dapat diciptakan dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Pembelajaran yang tepat adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik sehingga peserta didik aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran adalah perolehan hasil belajar yang baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan tercermin dari hasil belajar yang akan dicapai siswa. Artinya, semakin baik pelaksanaan pembelajaran maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik. Sebaliknya, semakin kurang baik pelaksanaan pembelajaran maka hasil belajar siswa juga semakin rendah. Maka tolok ukur keberhasilan pembelajaran pada umumnya adalah hasil belajar yang dapat dilakukan dengan adanya evaluasi pembelajaran.

Hasil belajar pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di SMK Negeri 1 Bandung terlihat kurang memenuhi standar. Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas pada guru program studi administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Bandung, terlihat bahwa guru masih menggunakan metode ceramah, yang kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan ide dan mengajukan pertanyaan. Selain itu, peneliti berhasil melakukan wawancara dengan salah satu murid yang mengatakan bahwa model pembelajaran yang diterapkan oleh guru terkesan monoton, sehingga terdapat kejenuhan dan bosan dalam belajar.


(16)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara seharusnya guru menerapkan model pembelajaran yang bervariatif sehingga siswa akan aktif dalam belajar dan akan meningkatkan hasil belajar.

Berikut daftar tabel mengenai rata-rata nilai hasil ulangan kearsipan kelas X AP dengan metode ceramah:

Tabel 1.1

Daftar Rata-Rata Nilai Ulangan

No Kelas Rata-rata

1. X AP 1 59.20

2. X AP 2 58.05

3. X AP 3 57.35

Sumber: Data Sekolah

Adapun rincian nilai ulangan untuk kelas eksperimen yaitu X AP 2 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2

Nilai Ulangan Kelas X AP 2

No Nama Nilai

1 Amelia Destiani 48

2 Andika Wibiksana 70

3 Anggini Santosa 72

4 Ani Nurhayati 65

5 Athalia Nizar Maudy 48

6 Dinda Wuri 62

7 Ditha Fauziyah 48

8 Elina 50

9 Elizabeth Rosalin 62


(17)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 Fenny Nisa 50

12 Fitri Susilowati 73

13 Frety Andila 40

14 Ghabby Ghaisani 60

15 Gina Adistya 62

16 Hashinah 43

17 Irma Juwanti 70

18 Junun Tritanti 70

19 Kris Hartati 62

20 Laras Kusmawati 50

21 Maya Nurshauma 43

22 Nanda Dwita 52

23 Neli Suryani 40

24 Neng Sri 52

25 Nida Yusri 60

26 Nila Nabilasari 52

27 Novi Tri 62

28 Nuraini 62

29 Pani Septiani 70

30 Rahayu Oktavianingsih 60

31 Rezta Pandu 65

32 Robiah Adawiyah 50

33 Siska Oktaviani 50

34 Siti Fatimah 70

35 Tessa Sri Meilati 72

36 Yuke Ayudia 65

Nilai Rata-Rata 58.05


(18)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 1.1

Nilai Ulangan Kelas X AP 2

Sumber : Data Sekolah

Berdasarkan tabel dan grafik nilai ulangan dengan metode ceramah diatas dikatakan bahwa rata-rata nilai ulangan kelas X AP di bawah 75. Salah satu kelas dengan metode ceramah yaitu kelas X AP 2 memperoleh nilai rata-rata 58.05. Artinya semua siswa tersebut mempunyai nilai di bawah KKM 75. Maka hal ini harus mendapat perhatian yang lebih oleh guru, sehingga menjadi bahan evaluasi agar tercapainya tujuan pendidikan.

Anita Lie (2008: 2) menyatakan :

“Paradigma yang lama adalah guru memberikan pengetahuan pada siswa

yang pasif. Dia tidak perlu tahu mengenai proses belajar mengajar yang tepat. Dia hanya perlu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam botol kosong yang siap menerimanya. Mengajar dengan model pembelajaran

ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat, dan hafal.”

0 10 20 30 40 50 60 70 80 A m e li a D e st ian i A n g g in i S an to sa At ha lia N iza r… D ith a F au zi y ah E li za b e th Ro sal in F e n n y N is a F re ty A n d il a G in a A d is ty a Ir m a Ju w an ti K ri s H ar ta ti Ma y a N u rs h au m a N e li S u ry an i N id a Y u sr i N o v i T ri P a n i S e p ti a n i Re zt a P an d u S is k a O k tav ian i T e ss a S ri M e il at i

NILAI ULANGAN

NILAI ULANGAN


(19)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses belajar mengajar dengan paradigma lama cenderung menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar yaitu model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran. Model pembelajaran yang digunakan harus tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Selaras dengan pendapat B. Bloom mengenai teori belajar di sekolah (Nana S, 2010:23) bahwa :

“Ada dua faktor utama yang dominan terhadap hasil belajar yaitu

karakteristik intern siswa yang meliputi (kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya dan motivasi) serta karakteristik ekstern kualitas pengajaran yang meliputi (guru, model pembelajaran dan fasilitas belajar).”

Pendapat tersebut menyebutkan bahwa faktor eksternal yaitu model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar. Maka dapat diperjelas oleh Oemar

Hamalik (2001:124 ) “Guru bertugas menyampaikan pelajaran di dalam kelas melalui pengajaran dengan menggunakan metode dan teknik pengajar agar

mencapai tujuan”.

Berdasarkan fakta yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana upaya guru untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariatif. Etin Solihatin (2007:5) menyatakan bahwa salah satu model yang dianggap efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Pendapat tersebut diperjelas oleh Stahl (1994) dalam bukunya (Isjoni


(20)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2001:12) menyatakan “Cooperative learning dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial”.

Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Isjoni (2010:16)

Pada dasarnya model cooperative learning dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, et al.(2000) dalam buku Isjoni (2001:27), yaitu :

a. Hasil belajar akademik

Para pengembang model ini telah menunjukkan, model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

b. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja kelompok mendapatkan hasil yang tinggi. c. Pengembang keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.


(21)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model cooperative learning untuk meningkatkan hasil belajar memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah tipe Snowball Throwing. Menurut Bayor

(2010) “Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang pelaksanaannya banyak melibatkan siswa.”

Kokom Komalasari (2011:67) memperjelas bahwa “Snowball Throwing akan membuat siswa terampil dalam membuat dan menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju”.

Hasil penelitian sebelumnya oleh Yulia Kusumayanti (2013) terlihat dari hasil analisis uji t dengan thitung > dari ttabel yaitu 1,95146 > 1,67109 dengan derajat kebebasan 59 dan rata-rata skor hasil belajar IPA kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media konkret dan model pembelajaran konvensional adalah 23,78 (Kategori sangat tinggi) dan 17,51 (kategori tinggi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang dicapai oleh kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media konkret lebih baik dibandingkan dengan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.

Dari penelitian terdahulu menunjukkan terdapat proses peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing ini dapat berhasil meningkatkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran IPA.


(22)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran Snowball Throwing diharapkan bisa memberikan alternative pembelajaran kepada siswa khususnya dalam kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan pada kelas X AP di SMK Negeri 1 Bandung. Dalam penerapan model tersebut terdapat kemampuan bertanya, sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh mana wawasan yang diserap, sejauh mana rasa ingin tahu peserta didik. Dilihat dari pelemparan pertanyaan yang dibuat dari kertas berbentuk bola, guru dapat mengetahui kemampuan membuat pertanyaan sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis bermaksud mengkaji dan menganalisis secara mendalam dalam sebuah penelitian yang berjudul :“Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing terhadap hasil belajar siswa kelas X pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di SMKN 1 Bandung.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan berikut :

1. Hasil belajar siswa yang kurang maksimal dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Snowball Throwing dan model pembelajaran konvensional.


(23)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan gambaran permasalahan yang dipaparkan dalam latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini diambil rumusan masalah yang hanya mencakup aspek kognitif, yaitu :

“ Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Snowball Throwing dan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan?”.

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal berikut :

“Memperoleh gambaran perbedaan hasil belajar siswa di kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Snowball Throwing dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di kelas X.”

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritik


(24)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kegunaan teoritik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan alternative model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan;

2. Menjadikan sumber informasi keilmuan mengenai model pembelajaran Snowball Throwing.

3. Menjadikan peluang dan kesempatan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing.

2. Memberikan informasi kepada guru mengenai peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Snowball Throwing.

3. Membantu siswa dalam melatih kerjasama pada sebuah kelompok yang anggotanya heterogen dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.


(25)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bandung. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak dua kelas, yaitu kelas X AP 2 dan kelas X AP 3 dengan jumlah peserta 72 orang dan masing-masing kelas berjumlah 36 peserta didik. Kedua kelas digunakan dalam penelitian ini memiliki kemampuan akademis yang setara pada batas nilai KKM yang sama yaitu sebesar 75.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode penelitian yang bertujuan meneliti saling hubungan sebab akibat cara menggunakan suatu perlakuan kepada suatu kelompok dan membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol. “Namun pada penelitian ini tidak memungkinkan untuk mengontrol variable-variabel lain selain variable bebas dan variable terikat”. (Sugiyono, 2010: 77).

Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan metode di mana dalam penelitian ini digunakan dua kelas yang memiliki kemampuan setara didasarkan pada batas nilai KKM yang sama. Satu kelas digunakan sebagai kelompok eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing dan satu kelompok kontrol menggunakan metode konvensional.


(26)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran menggunakan model snowball throwing yang dilakukan di kelompok eksperimen yaitu pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menggali materi sendiri bersama teman kelompoknya dan membuat pertanyaan yang nantinya akan ditukar dengan kelompok lain sebagai evaluasinya. Sedangkan pembelajaran konvensional di kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pada masing-masing kelas diawal dan diakhir pembelajaran diberikan sebuah tes yang bertujuan untuk melihat hasil belajar peserta didik.

Desain penelitian yang digunakan yakni “The nonequivalent Control Group Design”. Maksudnya dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggunakan 2 kelompok kelas. Kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran model snowball throwing, sedangkan kelompok kedua dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua kelompok tersebut akan diberikan pretest dan posttest yang sama. Rancangan desain penelitian ini dapat dinyatakan dalam tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian The Nonequivalent Control Group Design

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

(Sugiyono, 2012 : 116) Keterangan :

O1 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen O2 : Tes Akhir (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen


(27)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O3 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol O4 : Tes Akhir (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

X : Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing

3.3 Sumber Data

Sumber data untuk menjaring data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka instrumen yang akan digunakan adalah tes dan lembar observasi. Guru melakukan pretest untuk mengetahui seberapa dalam materi yang dapat diserap peserta didik, kemudian guru memberikan post-test untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar peserta didik.

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah “serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” (Riduwan, 2007: 76). Bentuk dari instrumen tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Soal-soal yang digunakan dibuat sedemikian rupa agar dapat mengukur hasil belajar dari mulai hapalan, pemahaman, penerapan, dan analisis.

Langkah penyusunan tes hasil belajar adalah penyusunan kisi-kisi, konsultasi dengan dosen pembimbing dan uji coba soal. Aspek kognitif dapat diukur dengan menggunakan taksonomi tujuan pembelajaran Bloom yang telah direvisi yaitu mulai dari C1 sampai C4. Butir soal dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Soal objektif yang dipersiapkan sebanyak 20 soal. Kemudian nantinya akan diujicobakan untuk dianalisis.


(28)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian eksperimen terdapat langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing (kelas eksperimen) dan penerapan konvensional (kelas kontrol) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skenario Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing (kelas eksperimen)

Model Pembelajaran konvensional 1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Guru menyiapkan materi yang akan

dibahas

c) Menyiapkan soal-soal untuk pretest dan posttest

1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Guru menyiapkan materi yang akan dibahas

c) Menyiapkan soal-soal untuk pretest dan posttest

2. Pelaksanaan A. Pendahuluan

a) Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran

b) Apersepsi: guru mengulas tentang materi pelajaran sebelumnya

c) Motivasi :

- Guru memberikan pretest kepada siswa

- Guru menyampaikan tujuan

2. Pelaksanaan A. Pendahuluan

a) Guru mengkondisikan

kelas dan memeriksa kehadiran

b) Apersepsi: guru mengulas tentang materi pelajaran sebelumnya

c) Motivasi :


(29)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran yang akan dicapai

- Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing

- Guru meminta siswa

membentuk kelompok diskusi 5-6 orang perkelompok

pretes kepada siswa

- Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa

B. Kegiatan Inti

a) Tahap pembelajaran kooperatif

- Guru memanggil ketua

kelompok dari tiap kelompok untuk diberikan materi b) Tahap membangun konsep dan

inkuiry

- Guru meminta ketua

kelompok untuk kembali ke

kelompoknya dan

menjelaskan materi yang telah guru sampaikan kepada kelompoknya

c) Tahap menyusun pertanyaan

- Guru meminta

masing-masing siswa untuk menulis satu pertanyaan yang sesuai dengan materi kearsipan pada kertas yang disediakan guru

- Guru meminta siswa

B. Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan materi mengenai kearsipan

b) Guru membagi siswa ke dalam kelompok, masing-masing 5-6 orang siswa c) Siswa secara kelompok

mendiskusikan materi yang akan dibahas

d) Membimbing atau

mengawasi selama kegiatan penugasan berlangsung e) Siswa mengerjakan soal

latihan yang dibuat oleh guru

f) Siswa menyerahkan hasil

penugasan kemudian

dibahas dalam kelas

g) Guru memberikan

penilaian terhadap hasil penugasan


(30)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu membuat kertas pertanyaan

tersebut menjadi bola pertanyaan

- Guru meminta siswa agar saling bertukar atau melempar bola pertanyaan ke temannya

- Setelah siswa saling bertukar bola pertanyaan, guru

meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan secara lisan

d) Tahap kooperatif

- Guru memberi kesempatan pada siswa untuk membahas hasil jawabannya dan melakukan diskusi

3. Kegiatan penutup

a) Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dibahas

b) Guru menutup pembelajaran dan menginformasikan kepada siswa tentang materi selanjutnya

4. Kegiatan penutup

a) Guru membuat kesimpulan bersama siswa mengenai materi pembelajaran yang dipelajari

b) Guru memberikan posttest secara perorangan

Sumber Data Hasil Analisis Peneliti


(31)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. “Instrumen dalam penelitian dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.” (Sugiyono, 2012: 305)

Untuk menjaring data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka instrumen yang akan digunakan adalah tes. Guru melakukan pretest untuk mengetahui seberapa dalam materi yang dapat diserap peserta didik. Setelah melakukan beberapa pertemuan, kemudian guru memberikan posttes untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar peserta didik.

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah “serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Riduwan, 2007: 76). Bentuk dari instrumen tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Soal-soal yang digunakan dibuat sedemikian rupa agar dapat mengukur hasil belajar dari mulai hapalan, pemahaman, penerapan, dan analisis.

Perancangan soal berpedoman pada contoh soal pemahaman tingkat kemampuan kognitif Bloom. Langkah penyusunan tes hasil belajar adalah penyusunan kisi-kisi, konsultasi dengan dosen pembimbing dan uji coba soal. Menurut Widodo (2006) “aspek kognitif dapat diukur dengan menggunakan taksonomi tujuan pembelajaran Bloom yang telah direvisi. Butir soal dibuat dalam bentuk pilihan ganda yang difokuskan pada pemahaman konsep”. Sebagaimana


(32)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikemukakan oleh Purwanto (2008: 36) bahwa “...tes objektif baik untuk mengukur hasil belajar tingkat knowledge, comprehension, aplikasi dan analisis.”

Soal objektif yang dipersiapkan sebanyak 20 soal. Kemudian nantinya akan diujicobakan untuk dianalisis. Intrumen penelitian perlu dianalisis. Berikut langkah-langkah menganalisis instrument :

3.5.1 UJi Validitas Instrumen

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan agar instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuai dengan kenyataannya, sehingga data yang diperoleh valid untuk penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2012: 173), “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas ini adalah korelasi Product Moment oleh Person sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Suharsimi Arikunto, 2005: 72) Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel yang

dikorelasikan x : Skors tiap items x


(33)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka nilai dibandingkan dengan nilai . Suatu butir soal dikatakan valid jika >

.

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2012: 173), “ Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.” Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil -hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Jadi uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas uji coba instrumen ini dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach sebagai berikut:

[ ][ ] ∑

(Nana Sudjana, 2009: 19) Keterangan :

: Realibilitas tes secara keseluruhan

k : Jumlah butir instrument

Tabel 3.4

Interprestasi Derajat Reliabilitas


(34)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,000-0,200 Sangat rendah

0,201-0,400 Rendah

0,401-0,600 Cukup

0,601-0,800 Tinggi

0,801-1,000 Sangat tinggi

(Suharsimi Arikunto, 2005: 223)

3.5.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran (difficulty level) suatu butir soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar (Nana, 2009 : 135).

Formula yang digunakan untuk megidentifikasi tingkat kesukaran soal

yaitu:

Nana Sudjana (2009:137) Keterangan :

I : Indeks Kesukaran untuk setiap butir soal

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar setiap butir soal N : Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti tabel dibawah ini:


(35)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran

No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

1 0,70-1,00 Mudah

2 0,30-0,70 Sedang

3 0,00-0,30 Sukar

(Nana Sudjana, 2009:137)

3.5.4 Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Artinya bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi tinggi; dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah. (Nana, 2009 : 141)

Menurut Purwanto (2008: 120), mengemukakan bahwa “Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dan siswa-siswa yang berkemampuan rendah (lower group)”. Dengan kata lain, soal yang diberikan dapat mengukur kemampuan siswa, mana siswa yang dikatakan berkemampuan tinggi dan mana saja siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D), indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus dibawah ini:


(36)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Suharsimi arikunto, 2005 : 100) Keterangan :

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok alas

: Banyaknya peserta kelompok bawah

: Proporsi kelompok atas yang meniawab benar : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai Daya Beda Klasifikasi

1 0,00-0,19 Jelek

2 0,20-0,39 Cukup

3 0,40-0,69 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali

5 Negatif Tidak Baik


(37)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Alur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian tertuang dalam alur penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian terdapat pada gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Alur Penelitian


(38)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Data Analisis Peneliti

3.7 Teknis Analisis Data

Analisis Standar Isi Materi Kearsipan

Analisis Literatur Model

Snowball Throwing

Perumusan Masalah

Pembuatan Instrumen Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Uji Validitas dan

Uji Coba

Tes Awal

Kelas Eksperimen

“Model Pembelajaran Snowball Throwing”

Kelas Kontrol

“Model Konvensional

Tahap Persiapan

Tes Akhir

Analisis Data

Temuan Dan Pembahasan

Kesimpulan

Tahap Pengolahan Data

dan Pelaporan Tahap Pelaksana


(39)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk mengolah, menyusun, menafsirkan dan menganalisis agar dapat menjawab pertanyaan penelitian, menguji hipoteses dan menulis kesimpulan data yang diperoleh dari hasil pengukuran (pra tes dan post tes) selanjutnya diolah dengan cara statistik. Data yang didapat diolah melalui langkah-langkah berikut :

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak (Sambas, 2010: 92). Hal ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan dan analisis data yang diperoleh dari lapangan. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Singgih Santoso (2012: 192) Langkah-langkah pengujian :

1) Buka program SPSS 20, klik layout Variable view di kiri bawah SPSS editor untuk mendefinisikan variabel terlebih dahulu. Pada layout variable view kolom Name pada baris pertama tuliskan pretest. Sedangkan pada kolom Label, beri penjelasan pada variabel yang telah didefinisikan pada kolom Name. Lalu klik pada kolom Value hingga muncul dialog Value Labels: ketik pada Value angka 1 dan pada Labels ketik kelompok eksperimen lalu klik tombol Add. Kemudian ketik angka 2 pada Value dan pada Labels ketik kelompok kontrol lalu klik tombol Add. Kemudian klik tombol OK. Pada baris kedua tuliskan kelas. Sedangkan pada kolom Label, beri penjelasan pada


(40)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel yang telah didefinisikan pada kolom Name. Lalu klik pada kolom Value hingga muncul dialog Value Labels: ketik pada Value angka 1 dan pada Labels ketik kelompok eksperimen lalu klik tombol Add. Kemudian ketik angka 2 pada Value dan pada Labels ketik kelompok kontrol lalu klik tombol Add. Kemudian klik tombol OK.

2) Klik layout Data View di kiri bawah editor SPSS Masukkan data tes awal pada kolom pretest. Data pertama diisi pada baris pertama, data kedua diisi pada baris kedua dan seterusnya hingga semua data terisi. Pada kolom kedua pilih 1 untuk kelompok eksperimen dan 2 untuk kelompok kontrol.

3) Simpan data dengan nama pretest.sav

4) Pada Menu Bar pilih Analyze, lalu Descriptive Statistics lalu Explore. Tunggu beberapa saat hingga muncul dialog Explore.

5) Pada kotak Dependen List, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada Factors List pilih kelas.

6) Klik tombol Plots pada dialog Explore, kemudian ceklist kotak Normality plots with tests. Kemudian klik tombol continue.

7) Klik OK pada dialog Explore, tunggu beberapa saat hingga muncul output

3.7.2 Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas diketahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua kelompok, yaitu dengan


(41)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melihat perbedaan varians kelompoknya (Sambas, 2010: 96). Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20 for windows dengan menggunakan uji Levene. Berikut langkah-langkah pengujian Singgih Santoso (2012: 192) :

1) Buka program SPSS 20, kemudian buka file pretest.sav yang telah disimpan. 2) Pada Menu Bar, pilih Analyze, kemudian pilih Compare means lalu pilih

One-Way ANOVA. Tunggu hingga muncul dialog One-One-Way ANOVA.

3) Pada kotak Dependen List, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada Factors List pilih kelas.

4) Klik tombol Options pada jendela One-Way ANOVA: Otions pilih Homogeneity of Variance Test. Kemudian klik tombol continue.

5) Klik OK sehingga akan diperoleh output

3.7.3 Uji Kesamaan Rata-rata (Uji-t)

Jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan melakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan uji t yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dalam bukunya Singgih Santoso (2012: 253) Langkah-langkah uji-t :


(42)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pada Menu Bar, pilih Analyze, kemudian pilih Compare means lalu pilih Sampel T Test. Tunggu hingga muncul dialog Independent-Sampel T Test.

3) Pada kotak Test Variables, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada Grouping Variable pilih kelas. Klik tombol Define Group hingga muncul dialog Define Group: pada Group 1 ketikkan angka 1 dan pada group 2 ketikkan angka 2. Lalu klik continue.

4) Klik OK untuk menutup jendela Independent-Sampel T Test sehingga akan diperoleh output

3.7.4 Gain Ternormalkan

Dalam penelitian ini, gain ternormalkan digunakan untuk mengetahui kualitas peningkatan hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen.

(Hake, 1999:2) Keterangan :

α : Nilai posstest : Nilai Pretest : Nilai Ideal

Kriteria indeks gain terdapat pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Indek Gain


(43)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G Kriteria Indek Gain

> 0.7 Tinggi

0, 3 < g ≤ 0,7 Sedang

≤ 0,3 Rendah

(Hake, 1999:2) Dalam penelitian ini, Gain Ternormalisasi digunakan untuk menentukan gain hasil belajar peserta didik dan mengingat gain absolut (selisih nilai postest dan nilai pretest) kurang menggambarkan peningkatan yang dicapai peserta didik.


(44)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui proses pengolahan data, serta pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai model pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar siswa ranah kognitif dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe Snowball Throwing dan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan pada kelas X terdapat perbedaan. Dilihat dari proses belajar mengajar untuk kelas kontrol rata-rata nilai pretest 58.86. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model konvensional maka rata-rata skor posttest menjadi 70.50. Namun dilihat dari nilai rata-rata gain ternormalisir sebesar 0.29. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori rendah. Apabila dibandingkan dengan kelas eksperimen pada awal pembelajaran rata-rata nilainya sama dengan kelas kontrol yaitu 59.61. Hasil belajar ini didapat sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran. Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing untuk kelas eksperimen, nilai hasil belajar meningkat menjadi 76.17. Dilihat dari indeks gain, peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 0.4 termasuk ke dalam kategori tinggi. Maka terlihat jelas adanya perbedaan signifikan dari nilai indeks gain. Dengan


(45)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di SMKN 1 Bandung pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional untuk kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan kelas X di SMKN 1 Bandung, maka penulis merekomendasikan kepada pihak yang terkait, yaitu :

1. Bagi pihak sekolah, model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing merupakan model pembelajaran yang cocok diterapkan kepada siswa sebagai pengganti model pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya ranah kognitif.

2. Bagi siswa-siswi, supaya ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat bekerja sama dalam suatu kelompok. Hal ini untuk menggali pengetahuan sendiri dan akan lebih mudah memahami materi pelajaran dengan cara belajar kelompok, diskusi dan langsung mempraktekkan hasil pembahasan materi sesuai dengan teori yang ada.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya peneliti mampu mengevaluasi pertanyaan yang dibuat oleh siswa dan disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Perlu


(46)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya penelitian lebih lanjut mengenai hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.


(1)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melihat perbedaan varians kelompoknya (Sambas, 2010: 96). Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20 for windows dengan menggunakan uji Levene. Berikut langkah-langkah pengujian Singgih Santoso (2012: 192) :

1) Buka program SPSS 20, kemudian buka file pretest.sav yang telah disimpan. 2) Pada Menu Bar, pilih Analyze, kemudian pilih Compare means lalu pilih

One-Way ANOVA. Tunggu hingga muncul dialog One-One-Way ANOVA.

3) Pada kotak Dependen List, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada

Factors List pilih kelas.

4) Klik tombol Options pada jendela One-Way ANOVA: Otions pilih

Homogeneity of Variance Test. Kemudian klik tombol continue.

5) Klik OK sehingga akan diperoleh output

3.7.3 Uji Kesamaan Rata-rata (Uji-t)

Jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan melakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan uji t yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dalam bukunya Singgih Santoso (2012: 253) Langkah-langkah uji-t :


(2)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pada Menu Bar, pilih Analyze, kemudian pilih Compare means lalu pilih

Sampel T Test. Tunggu hingga muncul dialog Independent-Sampel T Test.

3) Pada kotak Test Variables, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada

Grouping Variable pilih kelas. Klik tombol Define Group hingga muncul

dialog Define Group: pada Group 1 ketikkan angka 1 dan pada group 2 ketikkan angka 2. Lalu klik continue.

4) Klik OK untuk menutup jendela Independent-Sampel T Test sehingga akan diperoleh output

3.7.4 Gain Ternormalkan

Dalam penelitian ini, gain ternormalkan digunakan untuk mengetahui kualitas peningkatan hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen.

(Hake, 1999:2) Keterangan :

α : Nilai posstest : Nilai Pretest : Nilai Ideal

Kriteria indeks gain terdapat pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Indek Gain


(3)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G Kriteria Indek Gain

> 0.7 Tinggi

0, 3 < g ≤ 0,7 Sedang

≤ 0,3 Rendah

(Hake, 1999:2) Dalam penelitian ini, Gain Ternormalisasi digunakan untuk menentukan gain hasil belajar peserta didik dan mengingat gain absolut (selisih nilai postest dan nilai pretest) kurang menggambarkan peningkatan yang dicapai peserta didik.


(4)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui proses pengolahan data, serta pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai model pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar siswa ranah kognitif dengan menggunakan model pembelajaran

cooperative tipe Snowball Throwing dan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan pada kelas X terdapat perbedaan. Dilihat dari proses belajar mengajar untuk kelas kontrol rata-rata nilai pretest 58.86. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model konvensional maka rata-rata skor posttest menjadi 70.50. Namun dilihat dari nilai rata-rata gain ternormalisir sebesar 0.29. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori rendah. Apabila dibandingkan dengan kelas eksperimen pada awal pembelajaran rata-rata nilainya sama dengan kelas kontrol yaitu 59.61. Hasil belajar ini didapat sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran. Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative tipe

snowball throwing untuk kelas eksperimen, nilai hasil belajar meningkat

menjadi 76.17. Dilihat dari indeks gain, peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 0.4 termasuk ke dalam kategori tinggi. Maka terlihat jelas adanya perbedaan signifikan dari nilai indeks gain. Dengan


(5)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran cooperative tipe

snowball throwing meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X

kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di SMKN 1 Bandung pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa model pembelajaran

cooperative tipe snowball throwing lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensional untuk kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan kelas X di SMKN 1 Bandung, maka penulis merekomendasikan kepada pihak yang terkait, yaitu :

1. Bagi pihak sekolah, model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing merupakan model pembelajaran yang cocok diterapkan kepada siswa sebagai pengganti model pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya ranah kognitif.

2. Bagi siswa-siswi, supaya ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat bekerja sama dalam suatu kelompok. Hal ini untuk menggali pengetahuan sendiri dan akan lebih mudah memahami materi pelajaran dengan cara belajar kelompok, diskusi dan langsung mempraktekkan hasil pembahasan materi sesuai dengan teori yang ada.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya peneliti mampu mengevaluasi pertanyaan yang dibuat oleh siswa dan disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Perlu


(6)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya penelitian lebih lanjut mengenai hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SN 050604 BEKIUN.

0 2 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Quasi Eksperimen Di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

0 1 37

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Quasi Eksperimen di Kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung.

0 1 51

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BATEGEDE JEPARA

0 0 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING DI SEKOLAH DASAR

0 0 16