SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA PEMAIN UMUR 12-13 TAHUN DI KLUB PSD KABUPATEN DEMAK.

(1)

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PERMAINAN

SEPAK BOLA PADA PEMAIN UMUR 12-13 TAHUN DI KLUB

PSD KABUPATEN DEMAK

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh : Ari Widianto 6101404532

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009


(2)

ii

SARI

Ari Widianto. 2009. Survei Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Pemain Umur 12-13 Tahun di Klub PSD Kabupaten Demak. Fakultas Ilmu Keolahragaan Tahun 2009 Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd. Pembimbing II Rumini, S.Pd., M.Pd

Kata Kunci : Keterampilan, teknik dasar bermain sepak bola, dan sepak bola. Sepak bola adalah cabang olahraga permainan beregu yang membutuhkan kerjasama tim yang baik, oleh karena itu setiap pemain harus menguasai semua bagian-bagian dan macam teknik dasar serta keterampilan bermain sepak bola. Tanpa menguasai dasar-dasar teknik dan keterampilan bermain sepak bola dengan baik, untuk selanjutnya pemain tidak dapat melakukan pola-pola permainan atau pengembangan taktik modern dan tidak akan dapat membaca permainan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur 12-13 tahun di Klub PSD Kabupaten Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur 12-13 tahun di Klub PSD kabupaten Demak .

Populasi penelitian ini adalah peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD kabupaten Demak Tahun 2009 yang berjumlah 55 peserta. Dalam penelitian ini menggunakan Total sampling sehingga sampel yang digunakan adalah seluruh peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD Kabupaten Demak yang berjumlah 55 peserta.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD kabupaten Demak melalui 5 macam item tes diperoleh hasil bahwa keterampilan teknik dasar bermain sepak bola pada peserta yang mengikuti latihan sepak bola di PSD kabupaten Demak tergolong sedang terbukti dari 30,91% memiliki keterampilan dasar bermain sepak bola dalam kategori baik, 60,00% dalam kategori sedang dan sisanya 9,09% dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur 12-13 tahun di klub PSD Kabupaten Demak berada dalam kategori sedang.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti memberikan saran bahwa pemberian latihan teknik dasar bermain sepak bola hendaknya diberikan sejak usia dini agar lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain.


(3)

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan siding Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 24 Agustus 2009

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. M. Nasution, M. Kes Drs. Hermawan Pamot R, M. Pd

NIP. 131876219 NIP. 196510201991031002

Ketua Penguji

Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd NIP. 196204251986011001 Anggota Penguji 1

Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd NIP. 196109031988031002 Anggota Penguji 2

Rumini, S.Pd., M.Pd NIP. 197002231995122001


(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

¾ ”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain) (QS. Al-Insyirah 6-7)

¾ Seorang pejuang rela berkorban demi tanah airnya, sedangkan orang tua berkorban demi membela anaknya (Penulis)

¾ Hidup itu indah jika manusia dapat menikmatinya (Penulis)

PERSEMBAHAN

¾ Bapak (Wahyudi) dan ibu (Ery

Tyastuti) yang selalu mendoakanku serta membimbingku

¾ Dosen-dosen ku yang telah

membimbingku dan mendidikku

¾ Kedua adikku (Budi Erviyanti dan Citra Nur Fitriani) ,S’ Nox (Nur Oktafiya) yang selalu mendoakanku

¾ Seluruh keluarga besarku yang selalu memberi dorongan dalam studi

¾ Teman-teman seperjuanganku

PJKR_04 yang mendukungku di UNNES

¾ Semua orang yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan kepadaku tanpa pamrih dan tanpa mengenal lelah.


(5)

v

KATA PENGANTAR

Bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Survei Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Pemain Umur 12-13 Tahun di Klub PSD Kabupaten Demak”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rosul Muhammad SAW.

Maksud dari penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah skripsi pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.

Mengingat semua kegiatan dari penulis tidak luput dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Mugiyo Hartono, M. Pd. Selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi

4. Rumini, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi


(6)

vi

5. Bapak Mustofa sebagai Wakil Ketua PSD Kabupaten Demak, beserta pengurusnya yang telah memberikan fasilitas dalam melaksanakan penelitian ini.

6. Peserta latihan sepak bola PSD Kabupaten Demak yang telah sudi menjadi sampel dalam penelitian.

7. Staf Laboratorium PJKR Universitas Negeri Semarang.

8. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini, yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.

Saran dan kritik dari pembaca sangat diperlukan demi menambah wawasan penulis. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, April 2009


(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SARI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ………... ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Permasalahan ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Penegasan Istilah ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Sejarah Sepak Bola ... 8

2.2 Keterampilan Teknik Dasar Sepak Bola ... 9

2.2.1 Teknik Dasar Tanpa Bola... 10

2.2.2 Teknik Dengan Bola ... 10

2.2.2.1 Menendang Bola ... 10

2.2.2.2 Menghentikan Bola ... 16

2.2.2.3 Menggiring Bola ... 19

2.2.2.4 Menyundul Bola ... 22

2.2.2.5 Lemparan Kedalam ... 24

2.2.2.6 Gerak Tipu Dengan Bola ... 25

2.2.2.7 Merampas Bola ... 26


(8)

viii

2.3 Teknik Permainan Sepak Bola ... 28

2.3.1 Teknik Individu ... 29

2.3.2 Teknik Unit ... 29

2.3.3 Teknik Beregu ... 29

2.4 Keterampilan Gerak ... 30

2.4.1 Klasifikasi Keterampilan Gerak ... 31

2.4.2 Unsur-Unsur Pendukung Gerakan Terampil ... 32

2.5 Karakteristik Gerak Anak Usia 12-13 Tahun... 33

2.5.1 Ukuran Tubuh Usia 12-13 Tahun ... 33

2.5.2 Bentuk Tubuh Usia 12-13 Tahun…… ... 33

2.5.3 Perkembangan Sikap dan Perilaku…… ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian ... 35

3.1.1 Penentuan Populasi ... 35

3.1.2 Sampel Penelitian ... 36

3.1.3 Variabel Penelitian ... 36

3.2 Instrumen Penelitian ... 36

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 37

3.4 Metode Analisis Data ... 37

3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.2 Pembahasan ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola... 40

2 Keterampilan Tendangan kaki bagian dalam ... 42

3 Keterampilan Tendangan kura-kura bagian dalam ... 43

4 Keterampilan menggiring... 44

5 Keterampilan Menyundul Bola ... 45

6 Keterampilan Melempar Bola ... 46

7 Hasil Penelitian Menyundul Bola ... 52

8 Hasil Penelitian Menggiring Bola ... 54

9 Hasil Penelitian Melempar Bola ... 56

10 Hasil Penelitian Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam ... 58

11 Hasil Penelitian Menendang Dengan Kura-Kura Bagian Dalam ... 60 12 Hasil Penelitian Teknik Dasar Sepak Bola ...62-64


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Menendang bola dengan kaki bagian dalam ... 12

2 Menendang dengan punggung kaki ... 13

3 Menendang dengan punggung kaki bagian dalam ... 14

4 Menendang dengan punggung kaki bagian luar ... 15

5 Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam ... 17

6 Menghentikan bola dengan kaki bagian luar ... 18

7 Menghentikan bola dengan punggung kaki ... 19

8 Menggiring bola dengan kaki bagian dalam ... 20

9 Menggiring bola dengan kaki bagian luar ... 21

10 Menggiring bola dengan punggung kaki ... 21

11 Menyundul bola ... 23

12 Melempar bola ... 24

13 Grafik Keterampilan dasar bermain sepak bola ... 40

14 Grafik keterampilan tendangan kaki bagian dalam... 41

15 Grafik keterampilan tendangan kura-kura bagian dalam ... 42

16 Grafik keterampilan menggiring bola ... 43

17 Grafik keterampilan menyundul bola ... 44

18 Grafik keterampilan melempar bola ... 45


(11)

xi

20 Diagram lapangan tes menendang bola dengan kura-kura bagian

dalam ... 68

21 Diagram lapangan tes menyundul bola ... 70

22 Diagram lapangan tes menggiring bola ... 72


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Hasil Penelitian Tes Menyundul Bola ... 53

2 Hasil Penelitian Tes Menggiring Bola ... 55

3 Hasil Penelitian Tes Melempar Bola ... 57

4 Hasil Penelitian Tes Menendang Kaki Bagian Dalam ... 59

5 Hasil Penelitian Tes Menendang Kura-kura Bagian Dalam ... 61 6 Hasil Penelitian Tes Keterampilan Dasar Sepak Bola ... 63-65 7-11 Instrumen Penelitian ... 66-75 12 Pengajuan Judul Skripsi

13 Usulan Penetapan Pembimbing 14 Penetapan Dosen Pembimbing 15 Permohonan Ijin Observasi 16 Permohonan Ijin Penelitian 17 Foto Penelitian


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun di desa. Kenyataan ini dapat dilihat, bahwa perkembangan permainan sepak bola mengalami kemajuan yang begitu pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya klub-klub sepak bola baik di desa, di kota maupun instansi pemerintah dan swasta. Banyaknya klub-klub sepak bola di masyarakat mengakibatkan persaingan di kalangan klub lebih tinggi, maka setiap klub jelas dituntut untuk berusaha meningkatkan prestasi yang semaksimal mungkin.

Bagi sebagian orang permainan sepak bola dimainkan tidak sekedar sebagai hiburan dan pengisi waktu senggang, akan tetapi sudah dituntut suatu prestasi yang tinggi. Hal ini wajar, karena permainan sepak bola sudah dipertandingkan baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional, selain itu sepak bola dewasa ini dapat dijadikan sebagai ladang pekerjaan yang menjanjikan. Sepak bola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan tim, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerja tim yang baik, untuk itu diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua bagian-bagian dan macam-macam teknik dasar serta keterampilan permainan sepak bola. Salah satu tugas pelatih klub sepak bola adalah mampu mengembangkan kemampuan pemain dan sanggup


(14)

memotivasi pemain untuk senantiasa berlatih dengan baik dan penuh semangat. Suasana latihan yang kondusif akan berdampak positif bagi perkembangan pemain yang pada akhirnya mampu menciptakan pencapaian prestasi yang maksimal.

Di kabupaten Demak hampir keseluruhan desa memiliki perkumpulan sepak bola. Perkembangan ini mendorong klub-klub sepak bola yang ada berlomba-lomba untuk meningkatkan prestasi. Untuk dapat menciptakan prestasi yang baik sebuah klub sepak bola harus memiliki pemain-pemain yang mampu menguasai berbagai macam teknik dasar permainan sepak bola, sehingga pelatih dapat menerapkan berbagai strategi dalam setiap pertandingan, untuk membantu klub memenangkan pertandingan.

Hasil observasi awal diperoleh data bahwa klub PSD (Persatuan Sepak Bola Demak) bermula dari kegiatan bermain sepak bola anak-anak kampung Kauman Desa Bintoro Kecamatan Demak bertempat di Alun-Alun Demak (depan Masjid Agung Demak), kemudian dirintis sebuah klub sepak bola dengan nama Persatuan Sepak Bola Baruklinting (PS Baruklinting). Tergoda dengan adanya kegiatan tersebut, pada tahun 1959 adalah Raden Mas Sumardiono (Komandan Polisi Kabupaten Demak) berinisiatif membentuk klub sepak bola di tingkat Kabupaten Demak, maka bersama Sie Tam Bah (seorang pemain sepak bola dari PS Baruklinting) merintis terbentuknya kesebelasan sepak bola. Untuk merealisasikan keinginan tersebut Raden Mas Sumardiono dan Sie Tam Bah mengajak dan mendekati orang-orang (pemain sepak bola) yang ada di wilayah atau lingkungan Kelurahan Bintoro, maka pada tahun tersebut juga terbentuklah


(15)

Bondem Sepak Bola (Persatuan Sepak Bola Setingkat Kabupaten Demak) dengan Persatuan Sepak bola Demak (PERSIDEM), dan pada tahun tersebut juga Bondem ini didaftarkan ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mendapat pengesahan.

Setelah menjalani tes uji coba sebagai persatuan diakuinya sebuah Bondem sepak bola oleh PSSI, pada tahun 1962 saat kongkres PSSI ke 31 di Solo Bondem PERSIDEM ditetapkan dan dikukuhkan sebagai sebuah Persatuan Sepak Bola oleh kongkres PSSI. Karena nama PERSIDEM ternyata dirasa kurang tepat maka Bondem disesuaikan dengan nama Persatuan Sepak Bola Demak dengan singkatan (PSD).

Dirintis mulai tahun 2000 setelah terjadi pergantian kepengurusan periode tahun 2001 hingga 2006 di bawah Drs. Muhamad Ridwan, kesebelasan PSD mengikuti turnamen atau kejuaraan yang diselenggarakan oleh kepanitiaan. Adapun rincian kegiatan atau kejuaraan sebagai berikut:

1) Juara I Turnamen Sepak Bola dan Dim Cap Kota Semarang tahun 2003. 2) Juara I Turnamen Sepak Bola dan Dim Cap Kota Semarang tahun 2004. 3) Juara I Turnamen Sepak Bola dan Dim Cap Kota Semarang tahun 2005. 4) Juara II Kompetisi Divisi II.B. PSSI Pengda Jateng tahun 2005.

5) Juara III Kompetisi Yunior PSSI Pengda Jateng 2008.

6) Kompetisis Divisi III PSSI Pengda Jateng, lolos mengikuti putaran Kompetisi Nasional Zona Jawa di Tasikmalaya tahun 2008.

Persoalan yang timbul ialah bagaimana kesebelasan PSD dapat mengembangkan dan memilih pemain yang tepat sehingga klub yang berasal dari


(16)

Desa Kauman Bintoro Demak mampu bersaing mengikuti kompetisi yang ada dan mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan. Di Demak banyak sekali bermunculan sepak bola, hal tersebut sangat menggembirakan karena dari klub-klub tersebut diharapkan dapat ditemukan bibit-bibit pemain yang dapat mengharumkan nama bangsa. Sungguh suatu hal yang patut disesalkan, apabila meningkatnya jumlah klub-klub yang ada baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Karena pada dasarnya sepak bola merupakan sebuah permainan yang sederhana, dan rahasia permainan sepak bola yang baik adalah melakukan hal-hal sederhana sebaik-baiknya.

Berdasarkan beberapa alasan diatas penulis tertarik mengambil judul “Survey Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Umur 12-13 Tahun Di Klub PSD Kabupaten Demak”.

Adapun alasan peneliti memilih judul penelitian di atas, adalah sebagai berikut :

1. PSD Demak dalam melakukan beberapa pertandingan terakhir prestasi dan kualitas permainannya mulai menurun.

2. Penurunan prestasi ini disebabkan karena keterampilan gerak pemain yang mengalami penurunan secara kualitas sehingga mempengaruhi hasil permainan.

3. Untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan gerak dasar para peserta PSD Demak.


(17)

1.2 Permasalahan

Dasar atau pondasi yang penting dan harus dimiliki pemain sepak bola yaitu teknik gerak dasar sepak bola yang baik. Sehingga teknik dasar mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain pada Klub Sepak Bola Demak . Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:

“Bagaimana Keterampilan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Pada Pemain Umur 12-13 Tahun Di Klub PSD Kabupaten Demak ?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur 12-13 tahun di Klub PSD Kabupaten Demak.

1.4 Penegasan Istilah

Untuk mengerti dan memahami apa yang terkandung dalam suatu penulisan peneliti, maka terlebih dahulu harus mengerti dengan pasti dari judul penelitian tersebut. Sehingga tidak akan timbul salah penafsiran tentang judul penelitian, maka dari itu perlu peneliti tegaskan istilah-istilah dalam judul skripsi ini.

1.4.1 Teknik Dasar Sepak Bola

Teknik dasar sepak bola merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepak bola, jadi belum sampai pada pengertian bermain sepak bola di dalam latihan untuk menguasai teknik dasar dapat dilakukan bersama teman,


(18)

misalnya menggunakan dinding papan atau tembok untuk memantulkan bola, atau dengan bola gantung (Sukatamsi, 1984: 83).

1.4.2 Sepak Bola

Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Masing-masing regu berusaha memasukkan bola sebayak-banyaknya kedalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan dengan peraturan-peraturan permainan yang sudah ditetapkan.

(A. Sumpaet, Zulfar Djazet,dkk, 1992:5).

1.4.3 Keterampilan Sepakbola

Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya menurut Depdikbud (2005:23) adalah mampu melakukan suatu (pekerjaan, aktivitas) secara baik. Yang dimaksud keterampilan sepakbola adalah melakukan sepakbola dengan mampu melakukan gerakan-gerakan dasar dalam sepakbola.

1.4.4 Keterampilan Gerak

Keterampilan gerak adalah gerakan berorientasi yang diwakili oleh koordinasi respons terhadap tanda-tanda tertentu (Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra,2000:43).

Keterampilan gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik tertentu (Menurut Soedarminto,1992:77).

Keterampilan gerak adalah sesuatu yang ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati (Menurut Phil Yanuar Kiram).


(19)

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

1) Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat selama kuliah di program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Imu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

2) Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran di bidang ilmu keolahragaan terutama mengenai olahraga sepak bola.

1.5.2 Manfaat Praktis

1) Manfaat bagi pemain sepak bola

Dapat membantu meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman dalam hal kompetisi sepak bola serta dapat meningkatkan motifasi untuk meningkatkan prestasi.

2) Manfaat bagi pelatih

Memberikan masukan kepada guru-guru olahraga, pembinaan maupun pelatih sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk memperoleh prestasi yang lebih baik.

3) Manfaat bagi peneliti

Peneliti mendapat pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga mengenai keterampilan tenik dasar sepak bola pada pemain umur 12-13 tahun di Klub PSD Kabupaten Demak.


(20)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Singkat Permainan Sepak Bola

Pada tahun 112-247 sebelum masehi permainan sepak bola sudah dimainkan di Tiongkok dengan nama Tsu-chiu. Kemudian pada abad ke-11 di Inggris mengenal permainan sepak bola tersebut dari usus lembu.

Pada abad 14 Jepang mengenal permainan sepak bola dengan nama Kemari, dimainkan oleh delapan orang untuk masing-masing regu dan pada tahun 1530 Italia mengenal permaianan sepak bola dengan nama Giugo de calico.

Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepak bola dengan nama Federation Internationale de Football Association ( FIFA ) atas inisiatif Gueron dari Perancis dan baru beranggotakan tujuh anggota. Pertandingan-pertandingan permainan sepak bola yang diselenggarakan FIFA adalah pertandingan permainan sepak bola Olympiade dan pertandingan permainan sepak bola piala dunia.

Kejuaraan dunia baru diselenggarakan pada tahun 1930 di Montevideo (Uruguai), atas inisiatif A Jules Rimet. Karena jasa-jasa Jules Rimet, maka mulai tahun 1946 piala dunia itu disebut Jules Rimet Cup dan diadakan tiap 4 (empat) tahun sekali.

Permainan sepak bola modern berkembang di Indonesia mulai kapan dan siapa yang mengembangkannya tidak diketahui dengan jelas. Tetapi banyak orang berpendapat bahwa permainan sepakbola di Indonesia di bawa oleh penjajah Belanda.


(21)

Usaha untuk mendirikan organisasi permainan sepakbola baru terwujud pada tanggal 19 April 1930 yang terdiri dari tujuh anggota perkumpulan yaitu: PERSIJA, PERSIB, PSIM, PERSIS, PPSM, MVB, PERSEBAYA.

Dari ketujuh perkumpulan itu kemudian mendirikan PSSI, nama itu sampai sekarang tetap dipakai dan pengurus PSSI pertama diketahui oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Pada tahun 1930-1941 kompetisi PSSI diadakan tiap 1 tahun sekali. Pada zaman Jepang dan perang kemerdekaan tahun 1942-1950 tidak ada kompetisi PSSI berjalan kembali dan mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan remaja taruna, piala itu diambil untuk menghargai jasa-jasa Ir. Soeratin dalam membina dan mengembangkan PSSI.

2.2 Keterampilan Teknik Dasar Sepak Bola

Teknik dasar bermain sepak bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan untuk bermain sepak bola (Sukatamsi, 1984: 33). Menurut Sukatamsi (1984: 34) teknik dasar bermain sepak bola meliputi: (a) menendang bola, (b) menghentikan bola, (c) menyundul bola, (d) menggiring bola.

Pemain harus dibekali dengan teknik dasar bermain sepak bola agar menghasilkan permainan yang baik. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepak bola adalah menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribling), meyundul (heading), merampas (tackling), lemparan ke dalam (throw-in) dan menjaga gawang (goal keeping) ( Sucipto, 2000: 17 ).

Pada dasarnya teknik dasar bermain sepak bola terbagi atas dua bagian yaitu teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan menggunakan bola.


(22)

2.2.1 Teknik Dasar Tanpa Bola

Teknik dasar tanpa bola meliputi: (a) Lari, (b) melompat, (c) gerak tipu tanpa bola, (d) gerakan khusus penjaga gawang (Sukatamsi, 1984 : 34).

2.2.2 Teknik Dengan Bola

Teknik dengan bola yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola yang meliputi (1) Menendang bola, (2) Menghentikan bola, (3) Menggiring bola, (4) Menyundul bola, (5) Melempar bola, (6) Gerak tipu dengan bola, (7) Merampas atau merebut bola, (8) Teknik-teknik khusus penjaga gawang

(Sukatamsi, 1984: 34).

2.2.2.1 Menendang Bola ( kicking )

Menendang bola adalah teknik dasar bermain sepak bola yang paling digunakan dalam permainan sepak bola. Memiliki passing yang akurat adalah harga mati bagi seorang pemain sepak bola. Mengingat passing begitu sering dilakukan dalam sebuah pertandingan, pelatih yang baik akan memulai tugasnya dengan memperbaiki kemampuan passing para pemainnya (Sceunemann T, 2005 : 33).

Menendang bola merupakan teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepak bola. Maka teknik menendang bola merupakan dasar di dalam bermain sepak bola. Seorang pemain yang tidak menguasai teknik menendang bola dengan baik, tidak akan mungkin menjadi pemain yang baik. (Sukatamsi, 1984 : 44).


(23)

Seorang pemain perlu menguasai prinsip-prinsip teknik menendang bola, guna menunjang hasil tendangan yang baik. Menurut Remmy Muchtar (1992 : 30), prinsip-prinsip menendang bola yang baik terdiri dari:

2.2.2.1.1 Pandangan Mata

Pandangan mata terutama untuk mengamati situasi atau keadaan permainan. Pada waktu akan menendang bola, pandangan mata ke arah sasaran ke mana bola akan ditendang, kemudian pandangan jalannya arah bola.

2.2.2.1.2 Kaki Tumpu

Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada saat persiapan akan menendang bola. Kaki tumpu merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu terhadap bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola. Lutut kaki sedikit ditekuk dan pada waktu menendang lutut diluruskan merupakan kekuatan mendorong ke depan.

2.2.2.1.3 Kaki yang Menendang

Kaki yang menendang adalah kaki yang digunakan untuk menendang bola. Pergelangan kaki pada saat akan menendang bola dikuatkan atau ditegangkan. Tungkai kaki yang menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke depan sehingga bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang mengenai bagian bola yang ditendang, kemudian dilanjutkan dengan gerakan lanjutan ke depan dan seterusnya bergerak untuk mencari posisi.


(24)

Bagian bola yang ditendang merupakan bagian bola yang di sebelah mana yang ditendang, ini akan menentukan arah jalannya bola dan tinggi rendahnya lambungan bola.

2.2.2.1.5 Sikap badan

Sikap badan pada waktu menendang bola sangat dipengaruhi oleh posisi atau letak kaki tumpu terhadap bola. Posisi kaki tumpu tepat di samping bola maka pada saat menendang bola badan berada tepat di atas bola dan sikap badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan ini untuk tendangan bola menggulir rendah atau sedikit melambung sedang.

Menurut Remmy Muctar (1992 : 29) ada empat cara dalam menendang bola yaitu :

1. Dengan kaki bagian dalam (Insede-foot)

Berikut ini adalah Ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan dengan kaki bagian dalam :

Gambar 1

Tendangan kaki bagian dalam (Insede-foot) Remmy Muchtar (1992 : 30)


(25)

Pelaksanaan :

a. Kaki tumpu ditempatkan sejajar dan dekat dengan bola. Lutut sedikit dibengkokkan.

b. Kaki tendang datang dari arah belakang, dengan lutut berputar arah keluar. c. Posisi badan berada diatas bola (menutup).

d. Tangan membentang kesamping untuk menjaga keseimbangan tubuh.

e. Bola ditendang pada bagian tengah-tengah bola. Bagian kaki menyentuh bola adalah tengah-tengah kaki bagian dalam.

f. Mata melihat pada bola.

2. Dengan punggung kaki (Instep-foot)

Berikut ini adalah ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan dengan punggung kaki (Instep-foot) :

Gambar 2

Tendangan punggung kaki (Instep-foot) Remmy Muchtar (1992 : 31) Pelaksanaan :

a. Kaki tumpu diletakkan disamping dan sejajar dengan bola. Lutut sedikit bengkok.


(26)

b. Kaki tendang diayun dari belakang. Saat perkenaan kaki dengan bola, ujung sepatu mengarah ketanah, dan harus ditegangkan. Bagian kaki yang mengenai bola adalah punggung kaki, atau bagian dimana terdapat tali sepatu.

c. Gerakan kaki tendang terutama datang dari persendian lutut. Lutut dari kaki tendang pada saat perkenaan, berada diatas bola.

d. Setelah tendangan, kaki tendang masih terus mengikuti gerakan (follow-trough).

3. Dengan punggung kaki bagian dalam (Insede-instep)

Berikut ini adalah ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan punggung kaki bagian dalam (Insede-instep) :

Gambar 3

Tendangan dengan punggung kaki bagian dalam (Insede-instep) Remmy Muchtar (1992 : 31)

Pelaksanaan :

a. Kaki tumpu diletakkan disamping belakang bola.

b. Kaki tendang diayun dari belakang, tenaga datang mulai dari paha.

c. Perkenaan bagian kaki adalah daerah batas antara kaki depan dan kaki bagian dalam.


(27)

d. Tangan direntangkan untuk keseimbangan. e. Pandangan mata pada bola.

f. Follow-trough dari kaki tendang.

4. Dengan punggung kaki bagian luar (outside-instep)

Berikut ini adalah ilustrasi serta cara pelaksanaan tendangan dengan punggung kaki bagian luar (outside-instep) :

Gambar 4

Tendangan dengan punggung kaki bagian luar (outside-instep) Remmy Muchtar (1992 : 32)

Pelaksanaan :

a. Kaki tumpu sejajar dengan bola atau sedikit dibelakangnya.

b. Kaki tendang diayun dari belakang, dan pada saat menyentuh bola ujung sepatu (ujung kaki) diputar arah kedalam.

c. Gerakan kaki tendang terutama dari sendi lutut. d. Tangan direntang.

e. Mata tertuju pada bola.


(28)

Selain keempat cara tersebut kita harus mengetahui letak kaki tumpu terhadap sentuhan bola yaitu terletak disamping bola kurang lebih 10-15 cm dari bola, dengan sikap badan sedikit condong kedepan, kedua lengan terbuka kesamping badan untuk menjaga keseimbangan badan, serta pandangan mata melihat pada bola dan kearah sasaran.

Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa menendang bola merupakan teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai setiap pemain sepak bola. Pemain sepak bola yang baik harus menguasai teknik menendang bola dengan cepat, cermat, dan tepat pada sasaran, sasaran teman maupun dalam membuat gol ke mulut gawang lawan. Tujuan menendang bola di sini adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal) dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping). Dalam melakukan teknik dasar ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu menggunakan kaki dalam, kaki luar dan punggung kaki.

2.2.2.2 Menghentikan Bola (Controling)

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikannya untuk mengontrol bola, yang termasuk di dalamnya untuk mengatur tempo permainan. Mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk passing. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan telapak kaki (Sucipto dkk, 2000: 22).


(29)

Menghentikan bola diartikan sebagai cara menangkap bola, menghentikan bola atau menguasai bola. Menghentikan bola dapat dilakukan dengan seluruh bagian badan dari kaki sampai dahi (kepala), kecuali dengan lengan dan tangan. Dalam menghentikan bola atau menerima bola pada dasarnya adalah dengan cara mengurangi kekuatan atau kecepatan bola hingga bola berhenti untuk kemudian dikuasai (Sukatamsi, 1984: 124).

Dalam teknik ini ada 3 macam jalan bola yaitu : a Bola menyusur tanah (ground-ball)

Dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan telapak kaki.

Gambar 5

Bola Menyusur Ketanah dengan Kaki Bagian Dalam (Remmy Muchtar 1992 : 33)

Pelaksanaan :

1. Lari meyongsong datangnya bola, pandangan mata kearah bola, berhenti. 2. Kaki tekuk terarah pada bola, lutut kaki tumpu ditekuk sedikit.

3. Kaki penerima menerima bola tepat pada kaki bagian dalam.

4. Kaki penerima dengan bola digerakkan mengikuti arah lintasan bola. 5. Kaki penerima bersama bola berhenti, bola dikuasai.


(30)

Teknik menahan bola dengan bola pantul dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, telapak kaki dan perut.

Gambar 6

Bola Memantul Ketanah Dengan Kaki Bagian Luar (Remmy Muchtar 1992 : 34)

Pelaksanaan :

1. Mata mengawasi bola.

2. Badan condong sedikit kearah datangnya bola.

3. Berat badan pada kaki tumpu, kaki yang berada pada sebelah datangnya bola. 4. Lutut kaki tumpu bengkok sedikit dan mengarah kedatangannya bola.

5. Kaki penahan sedikit diangkat dari tanah, lutut bengkok, kaki bagian dalam menghadap ketanah. Bola ditahan antara kaki bagian dalam.

6. Kaki penahan digantung dengan lepas. 7. Tangan direntang menjaga keseimbangan. c Bola tinggi atau bola udara

Teknik menahan bola diudara (tanpa jatuh ketanah) dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, dengan paha, dengan dada, punggung kaki dan dengan kepala.


(31)

Gambar 7

Bola Memantul Ketanah Dengan Punggung Kaki (Remmy Muchtar 1992 : 35)

Pelaksanaan :

1. Kaki tumpu kearah datangnya bola, lutut kaki tumpu sedikit ditekuk. 2. Kaki penerima digerakkan ke depan ke arah datangnya bola.

3. Kaki penerima, menerima bola tepat pada kaki bagian dalam, sedikit diangkat di atas tanah.

4. Kaki penerima dengan bola digerakkan mengikuti arah lintasan bola. 5. Bola dijatuhkan ke tanah, bola berhenti dan dikuasai.

Dari pendapat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa menahan bola merupakan usaha menghentikan bola atau mengambil bola untuk selanjutnya di kuasai sepenuhnya. Dengan demikian bola dapat di mainkan dalam usaha menyusun serangan, begitu juga dalam membangun serangan balik.

2.2.2.3 Menggiring Bola ( Dribbling )

Menggiring bola dapat diartikan dengan gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus diatas tanah, menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. (Sukatamsi, 1984 : 159).


(32)

a Bola didalam penguasaan pemain, bola selalu dikaki, badan pemain terletak antara bola dan lawan serta bola tetap terkontrol.

b Didepan pemain terdapat daerah kosong, bebas dari lawan.

c Bola digiring dengan kaki bagian dalam atau luar dengan irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama kaki.

d Pandangan pada waktu menggiring bola tidak selalu kearah bola saja, akan tetapi harus memperhatikan dan mengamati gerakan lawan

e Badan condong kedepan, gerakan tangan bebas seperti pada waktu lari biasa. Menurut Remmy Muchtar (1992 : 40) dribbling pada umumnya dibagi menjadi 3 cara yaitu :

a Dengan kaki bagian dalam

Gambar 8

Menggiring bola dengan kaki bagian dalam (Remmy Muchtar, 1992: 40) Pelaksanaan :

1. Mata melihat pada bola. 2. Kepala dan badan di atas bola.

3. Bola didorong dengan bagian dalam kaki, dan tetap dalam jarak penguasaan. 4. Bola didorong kedepan dalam garis lurus.


(33)

b Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Gambar 9

Menggiring bola dengan kaki bagian luar (Remmy Muchtar, 1992: 41) Pelaksanaan :

1. Mata melihat pada bola. 2. Kepala dan badan di atas bola.

3. Bola disentuh kedepan dalam garis lurus, dengan kaki bagian luar.

4. Kaki yang digunakan mendorong bola diputar kedalam, sehingga bagian kaki yang menyentuh bola adalah bagian kaki dekat kelingking.

5. Langkah dalam lari tidak boleh terhalang. 6. Jarak bola tetap dalam penguasaan pemain. 7. Posisi badan berada antara bola dan lawan. c Menggiring bola dengan punggung kaki

Gambar 10

Menggiring bola dengan punggung kaki (Remmy Muchtar, 1992: 43).


(34)

Pelaksanaan :

1. Mata melihat pada bola. 2. Kepala dan badan diatas bola.

3. Bola disentuh kedepan dengan punggung kaki.

4. Ujung kaki yang menyentuh bola menghadap ketanah. 5. langkah-langkah dalam lari pendek-pendek.

6. Jarak bola tetap dalam penguasaan pemain. 7. Badan berada antara bola dan lawan.

Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa menggiring bola (dribbling) merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola dengan cara menendang terputus-putus atau pelan yang bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan dan menghambat permainan. Dalam melakukan teknik ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu menggunakan kaki dalam, kaki luar dan punggung kaki.

2.2.2.4 Menyundul Bola ( Heading )

Teknik menyundul bola merupakan teknik yang sering digunakan dalam pertandingan sepak bola didalam menciptakan peluang dimulut gawang lawan pada duel diudara baik secara langsung maupun tidak langsung akibat umpan lambung dari teman. (Wiel Coerver, 1985 : 161).

Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah untuk mengumpan, mencetak gol dan untuk mematahkan serangan lawan. Ditinjau dari posisi tubuhnya,


(35)

menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri, melompat dan sambil meloncat (Sucipto dkk, 2002 : 32).

Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menyundul bola yaitu: a. Mata mengawasi bola yang datang.

b. Badan condong sedikit kebelakang pada pinggang (untuk mendapatkan tenaga lecutan).

c. Kedua tangan direntang kesamping.

d. Pada saat kontak, bagian depan kening mengenai bagian tengah bola.

e. Bola disundul dengan lecutan yang tenaganya datang dari pinggang dan leher. f. Arah bola datang dapat diatur dengan gerakan leher.

Gambar 11 Menyundul bola (Remmy Muchtar 1992 : 45)

Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa heading merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola dengan cara menyundul bola yang bertujuan untuk mencetak gol, mengumpan dan mematahkan serangan lawan. Tingkat penguasan dalam heading menjadi bagian yang penting karena pemain dapat mengontrol bola melalui gerakan sundulan tersebut.


(36)

2.2.2.5 Lemparan ke dalam (Throw-in)

Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepak bola yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan. Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu kaki ke depan (Sucipto dkk, 2002 : 36).

Lemparan bola ke dalam atau throw-in, sesuai dengan peraturan pasal 15 dari peraturan sepak bola, adalah cara untuk menilai kembali permainan setelah bola meninggalkan lapangan permainan melalui garis tepi lapangan (touch-line) dan dilakukan dengan kedua belah tangan melalui diatas kepala.

Menurut Remmy muchtar (1992 : 49) cara melakukan throw-in adalah :

a Bola dipegang dengan seluruh jari dan telapak tangan pada kedua sisi bola atau dibelakang bola.

b Lemparan dilakukan dari atas garis atau luar garis tepi lapangan permainan. c Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak ke tanah.

d Bola harus dilempar kearah lapangan permainan dengan kedua tangan, melalui atas belakang kepala.

Gambar 12

Melempar Bola (Throw-in) (Remmy Muctar 1992 : 49)


(37)

Dari pendapat diatas dapat penulis simpulkan, bahwa lemparan ke dalam (Throw-in) merupakan metode untuk memulai kembali setelah bola keluar dari garis samping. Bola di pegang dengan kedua tangan dan di lepaskan langsung di atas kepala, kedua kaki harus menyentuh permukaan lapangan saat bola di lepaskan, lemparan kedalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu kaki kedepan.

2.2.2.6 Gerak Tipu dengan Bola

Gerak tipu dengan bola adalah gabungan gerak tipu badan dengan gerakan membawa bola (Sukatamsi, 1984 : 189). Gerak tipu dilaksanakan apabila seorang pemain sedang menguasai bola berusaha melewati lawan dengan melakukan gerakan yang tidak sebenarnya, sehingga lawan-lawan mengira gerakan tersebut adalah gerakan yang sebenarnya (Sukatamsi, 1984 : 187).

a. Gerak tipu menarik bola dengan sol sepatu

Gerak tipu tersebut dilakukan dengan menggiring bola ke depan datang lawan dari sisi pemain,dengan sol sepatu kaki bola dihentikan bola segera ditarik kebelakang. Selanjutnya memperhatikan gerakan reaksi lawan, dengan segera memperhatikan reaksi lawan , dengan segera melakukan gerakan menggiring bola cepat ke depan, atau melakukan gerakan memutar badan seperempat putaran ke bagian samping kanan atau ke kiri membelakangi lawan, sesuai dengan posisi lawan, kemudian bola segera digiring menjauhi lawan (Sukatamsi, 1984: 189-190).


(38)

Gerak tipu tersebut dilakukan dengan menggiring bola dengan kura-kura bagian dalam kaki kanan ke arah kiri. Dengan mendadak dengan kura-kura kaki sebelah luar kaki kanan bola dibawa ke arah kanan, bersamaan dengan gerakan kaki tumpu kaki kiri menolak ke arah kanan, badan condong ke arah kanan (Sukatamsi, 1984: 190-191).

Tujuan gerak tipu adalah untuk menipu lawan dengan gerakan-gerakan yang menggiurkan, sehingga pemain yang menguasai bola tersebut dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu ini dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan (swervig), atau berhenti dengan tiba-tiba (Remmy Muchtar, 1992 : 43-44).

2.2.2.7 Merampas atau Merebut Bola ( tackling )

Merampas bola (tackling) ialah teknik merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola (Sukatamsi, 1984 : 191).

Merampas bola adalah suatu teknik mengambil atau merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola. Untuk keberhasilan merampas bola kecuali teknik merampas bolanya sendiri, juga masih ditentukan faktor-faktor lain yaitu keberanian, kekuatan dan ketenangan pemain. Teknik merampas bola sering dilakukan oleh pemain bertahan di dalam usahanya untuk melindungi dan mematahkan serangan lawan. Walaupun demikian sebaiknya semua pemain dapat melakukannya. Sesungguhnya tujuan utama melakukan ”tackling” adalah memenangkan bola dari kaki lawan dan menggunakannya untuk suatu umpan yang baik ke teman kita. Dengan kata lain, kita harus belajar kapan kita melakukan tackling, dan kapan kita tidak melakukannya (Batty, 1987 : 13).


(39)

Menurut Sukatamsi (1984: 191) merampas bola ialah teknik merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola. Teknik merampas bola terdiri dari : a. Merampas bola dengan memblok

Merampas bola dengan memblok (memblokir) adalah menahan atau menutup jalan lawan yang sedang menguasai bola.

b. Merampas bola mendorong bola dengan bahu

Merampas bola mendorong dengan bahu dilakukan dengan mendorong bahu lawan dengan menggunakan bahu sendiri sehingga lawan kehilangan keseimbangan dalam menguasai bola.

c. Merampas bola dengan meluncur (the sliding tackle)

Merampas bola dengan meluncur merupakan teknik merampas bola yang sering digunakan oleh pemain belakang untuk menggagalkan serangan pemain lawan. Langkah-langkah dalam merampas bola dengan meluncur :

1. Lari mendekati lawan, hingga memungkinkan untuk dapat meluncur ke arah bola.

2. Pada langkah terakhir kaki tumpu, lutut dibengkokan hingga titik berat badan menjadi lebih rendah, dekat dengan tanah.

3. Kaki yang lain untuk meluncur ke arah bola, dengan kaki bagian dalam atau denga sol sepatu bola dibuang atau didorong ke luar lapangan, badan direbahkan dengan dibantu tangan.

4. Gerakan lanjutan setelah meluncur, segera badan dan tungkai diputar ke samping, lutut harus melekat di tanah, cepat berdiri.


(40)

Dari pendapat diatas dapat penulis simpulkan, bahwa merampas bola merupakan upaya untuk merebut bola dari penguasaan lawan. Merampas bola dapat dilakukan sambil berdiri (standing tacling) dan sambil meluncur (sliding tackling).

2.2.2.8 Tenik-teknik Khusus Penjaga Gawang

Ada beberapa teknik khusus penjaga gawang yaitu : sikap badan keadaan siaga, teknik menangkap bola bawah, menangkap bola atas, meninju bola, menepis bola, menerkam bola, melayang menangkap bola, melempar dan menendang bola (Sukatamsi, 1984 : 198-199).

Menurut Remmy Muchtar (1992 : 50-51), teknik penjaga gawang yaitu : menangkap bola yang bergulir ketanah, menangkap bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, men-tip bola tinggi melalui atas gawang.

Klub-klub sepak bola profesional pada umumnya memiliki seorang khusus yang melatih penjaga gawang. Seorang penjaga gawang harus terlatih baik secara fisik maupun mental, seorang penjaga gawang yang cerdik dan aktif akan selalu waspada sepanjang permainan (Batty, 1986 : 74-87).

Dari pendapat penulis simpulkan, bahwa penjaga gawang merupakan palang pintu terakhir pertahanan maka perlu mendapat pelatihan yang intensif guna menjaga fisik dan mental, agar selalu siap menjaga daerahnya hingga pertandingan berakhir.

2.3 Teknik Permainan Sepak Bola

Teknik merupakan suatu cara untuk memenangkan pertandingan. Dalam menerapkan teknik dalam permainan dibutuhkan syarat-syarat seperti kondisi


(41)

fisik, kemampuan teknik, stabilitas mental, dan kecerdasan pemain. Teknik diterapkan pada saat permainan sedang berlangsung. Berdasarkan penggunaannya, tenik dibedakan menjadi: teknik, individu, unit, dan tim.

2.3.1 Teknik Individu

Teknik individu diterapkan oleh individu atau pemain dalam menghadapi disituasi-situasi dalam permainan, seperti :

1. Mengambil inisiatif kapan bola harus ditendang, dikontrol, dilindungi, diumpan, digiring, dan dikeluarkan dari lapangan permainan.

2. Mengambil inisiatif kemana bola akan diumpan pada saat dilakukannya tendangan gawang, tendangan sudut, tendangan bebas langsung atau tidak langsung, dan lemparan ke dalam.

2.3.2 Teknik Unit

Teknik unit diterapkan oleh tiap-tiap unit permainan (belakang, tengah, dan depan) dalam menghadapi disituasi-situasi dalam permainan, seperti :

1. Mengambil inisiatif dalam mengambil tendangan penjuru. 2. Mengambil inisiatif untuk menjebak off side pada lawan.

3. Mengambil inisiatif untuk melakukan tipuan-tipuan pada waktu dilakukannya tendangan bebas langsung atau tidak langsung.

2.3.3 Teknik Beregu

Teknik beregu diterapkan oleh regu atau tim dalam menghadapi situasi-situasi dalam permainan, seperti :

1. Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya memperlambat tempo permainan atau mempercepat tempo permainan.


(42)

2. Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya naik atau tidak menarik mundur didaerah pertahanan.

2.4 Keterampilan Gerak

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas (2005: 1180). Menurut Yanuar Kiram (1992:11) keterampilan adalah tindakan yang memerlukan aktivitas gerak yang harus dipelajari supaya mendapatkan bentuk gerakan yang benar.

Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif. (Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000:57). Sedangkan Gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu. (Soedarminto,1992:77). Menurut Phil. Yunuar Kiram (1992:1) menjelaskan bahwa gerak yaitu sesuatu yang ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati.

Keterampilan gerak merupakan kemampuan yang penting didalam kehidupan sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Salah satu tujuan pemberian program pendidikan jasmani kepada pelajar adalah agar pelajar menjadi terampil dalam melakukan aktivitas fisik. Keterampilan gerak fisik yang diperoleh melalui pendidikan jasmani bukan saja berguna untuk menguasai cabang olahraga tertentu atau menjadi olahragawan berprestasi baik, tetapi juga berguna dalam melakukan tugas yang memerlukan gerak fisik dalam kehidupan sehari-hari (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:243).

Keterampilan gerak meliputi tiga kategori yaitu : a Keterampilan adaptif sederhana.


(43)

b Keterampilan adaptif terpadu. c Keterampilan adaptif kompleks.

Untuk menguasai gerakan keterampilan tersebut diperlukan proses belajar dan berlatih. Gerakan bisa dikuasai dengan baik apabila dipraktekan berulang-ulang. Jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan proses belajar dan berlatih untuk kategori gerakan keterampilan seperti didepan tidak sama. Semakin kompleks gerakan keterampilan yang dipelajari, akan memerlukan waktu yang lebih lama.

2.4.1 Klasifikasi Keterampilan Gerak

Pengklasifikasian keterampilan gerak bisa dibuat berdasarkan beberapa sudut pandangan. Berikut ini disajikan beberapa klasifikasi, yaitu berturut-turut mengenai :

2.4.1.1 Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan

Keterampilan gerak dikaji berdasarkan kecermatan pelaksanaan. Kecermatan pelaksanaan gerakan bisa ditentukan antara lain oleh jenis otot-otot yang terlibat. Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar, dan ada yang melibatkan otot-otot halus.

2.4.1.2 Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan

Apabila diperlukan, gerakan keterampilan ada yang dengan mudah diketahui. Dengan karakteristik seperti itu, keterampilan gerak bisa dibedakan menjadi tiga ketegori yaitu keterampilan gerak diskret, keterampilan gerak serial, keterampilan gerak kontinu.


(44)

Didalam melakukan suatu gerak keterampilan, ada kalanya pelaku meghadapi kondisi lingkungan yang tidak berubah dan ada kalanya berubah-ubah. 2.4.2 Unsur – Unsur Pendukung Gerakan yang Terampil

Seseorang yang memiliki gerakan terampil adalah seseorang yang mampu melakukan gerakan secara efisien dan secara mekanis. Misalnya orang yang terampil bermain sepak bola, maka ia mampu antara lain menyepak, menggiring, atau menghentikan bola dengan gerakan yang benar dan melakukannya secara efisien. Melakukan secara efisien berarti menggunakan tenaga sekecil mungkin untuk menyelesaikan tugas gerak dengan sebaik-baiknya (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:256).

Adapun berbagai unsur-unsur kemampuan atau kondisi yang diperlukan untuk mendukung gerakan yang efisien adalah :

2.4.2.1 Unsur kemampuan fisik

Fisik merupakan sarana utama untuk melakukan gerakan. Agar gerakan yang dilakukan bisa efisien, kemampuan dan kondisi fisiknya harus baik. Mengenai kamampuan dan kondisi fisik sendiri ada berbagai macam yang diperlukan untuk mendukung gerakan. Macam-macam kemampuan itu yaitu kecepatan reaksi, kekuatan, katahanan, kecepatan, fleksibilitas, dan ketajaman indera.

2.4.2.2 Unsur Kemampuan Mental

Mental adalah pikiran, jadi kemampuan mental yaitu kemampuan untuk berfikir. Didalam kemampuan mental ini termasuk juga kemampuan imajinasi. 2.4.2.3 Unsur Kemampuan Emosional


(45)

Seperti halnya unsur fisik dan mental, unsur emosional juga merupakan faktor penentu penampilan yang efisien. Yaitu pada kemampuan mengendalikan emosi dan perasaan, tidak ada gangguan emosional, merasa perlu dan ingin mempelajari atau melakukan gerakan dan memiliki sikap yang positif terhadap prestasi gerak.

2.5 Karakteristik gerak anak usia 12-13 tahun 2.5.1 Ukuran dan bentuk tubuh usia 12-13 tahun 2.5.1.1 Ukuran tubuh pada usia 12-13 tahun

Perubahan fisik utama pada masa ini adalah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan dan rata-rata perubahannya dari tahun ketahun mengalami peningkatan baik itu perempuan (setelah haid) maupun laki-laki perubahan fisik bertambahnya berat badan anak tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan otot bertambah besar, jadi meskipun anak usia 12-13 tahun dengan pesat bertambah berat, tetapi sering kelihatannya kurus dan kering ( Elizabeth B. Hurlock,1999 : 188).

2.5.1.2 Bentuk tubuh pada usia 12-13 tahun

Perubahan bentuk atau proporsi tubuh pada masa ini terjadi pada daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Hal ini tampak jelas pada hidung, kaki, dan tangan. Barulah pada bagian akhir masa remaja seluruh daerah tubuh mencapai ukuran dewasa, meskipun perubahan besar terjadi sebelum masa puber usai (Elizabeth B. Hurlock, 1999 : 188).


(46)

2.5.2 Perkembangan sikap dan perilaku

Perkembangan sikap dan perilaku pada usia 12-13 tahun terjadi pada saat tertentu akibat dari perubahan sosial dan bukan akibat dari perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima pada anak usia ini dari orang tuanya, kakak-adik, guru, dan teman-teman, semakin besar harapan-harapan sosial pada periode ini, semakin besar akibat psikologis dari perubahan-perubahan fisik. Perubahan anak pada sikap dan perilaku pada umumnya yang paling serius, paling kuat terjadi karena anak ingin menyendiri, adanya sifat kebosanan, emosi yang terlalu tinggi, seringnya kurang percaya diri dan terlalu sederhana Elizabeth B. Hurlock (1999 : 191-192).


(47)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam sebuah penelitian penggunaan metodologi penelitian adalah syarat mutlak, karena berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodologi penelitiannya. Menurut Sutrisno hadi (1998 : 4), metodologi penelitian sebagai kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras, maksudnya adalah agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai karya ilmiah setinggi-tingginya.

Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan diarahkan pada tujuan penelitian, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal pertanggung jawaban metodologi penelitian yaitu :

3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian

Metode penentuan obyek penelitian ini meliputi cara penentuan populasi, sampel penelitian dan variabel penelitian

3.1.1 Penentuan Populasi

Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus ( Suharsimi Arikunto, 1997:108 ).


(48)

S. Margono ( 2005: 118 ), menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Berdasarkan pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah pemain PSD umur 12-13 tahun yang berjumlah 55 peserta.

3.1.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1997 : 109).

Menurut Sutrisno Hadi (1998 : 221) sampel adalah sebagian dari populasi. Sedangkan teknik sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel.

Dalam penelitian pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu semua populasi pemain PSD umur 12-13 tahun yang berjumlah 55 peserta. 3.1.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat diartikan sebagai obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997 : 99). Variabel yang diteliti harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tingkat keterampilan gerak dasar sepak bola pemain PSD umur 12-13 tahun. 3.2 Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat maka diperlukan alat pengukur data yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu alat ukur atau instrumen penelitian. Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode (Suharsimi Arikunto, 1997 : 126).


(49)

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Suharsimi Arikunto, 1997 : 126). Dalam hal ini alat yang digunakan yaitu bola, stopwacth, kerucut, tali, lapangan, meteran, peluit dan lain-lain. Sedangkan tes yang digunakan yaitu tes keterampilan sepak bola, Menurut Sukatamsi (1984: 234) Tes mengukur keterampilan teknik dasar bermain sepak bola, mencakup beberapa butir tes yaitu sebagai berikut :

1) Menendang bola dengan kaki bagian dalam.

2) Menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam. 3) menyundul bola.

4) Menggiring bola. 5) Melempar bola.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang sesuai maka peneliti menggunakan metode survei dan teknik tes.

Metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan mengenai kemampuan teknik dasar sepak bola dengan menggunakan teknik tes dan pengukuran keterampilan teknik dasar bermain sepak bola.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data atau penggolongan data merupakan satu langkah penting dalam penelitian. Dalam pelaksanaannya terdapat dua jenis analisa data yang dikatakan Sutrisno Hadi (1998 : 221), bahwa dalam suatu penelitian seorang


(50)

peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis statistik dan analisis non statistik.

Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan perhitungan statistik menggunakan analisis deskriptif presentase.

Adapun rumus yang digunakan:

DP =N n

x 100% Keterangan:

n = jumlah nilai faktor faktual

N = jumlah seluruh nilai jawaban ideal % = tingkat prosentase yang dicapai (M. Ali, 1993: 186).

3.5. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: a. Menentukan nilai tertinggi

Skor maksimal yang diperoleh adalah 5 x 8 = 40 b. Menentukan angka persentase terendah

Skor maksimal yang diperoleh adalah 5 x 4 = 20 c. Rentang nilai : 40 – 20 = 20

d. Interval kelas persentase : 20 : 3 = 6,67

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel criteria.


(51)

Tabel 3. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

No Interval Kriteria

1 2 3

33,34 – 40,00 26,68 – 33,33 20,00 – 26,67

Baik Sedang Kurang (Mohammad Ali, 1987:184)


(52)

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap tes keterampilan gerak dasar sepak bola di PSD Kabupaten Demak yang diperoleh dengan survey tes, dapat dihitung dengan analisis data statistik dibawah ini yaitu : 4.1.1 Analisis Deskriptif Presentase Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Hasil analisis deskriptif persentase keterampilan gerak dasar sepak bola secara keseluruhan dengan menghitung total item yang telah diujikan mulai dari tes gerak menendang, menggiring bola, menyundul, sampai Throw- in dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Grafik Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola Interval kriteria frekuensi persentase Rata-rata 33,34 – 40,00 baik 17 30.91%

30,8 26,68 – 33,33 sedang 33 60.00%

20,00 – 26,67 kurang 5 9.09%

Jumlah 55 100.00%

Terdapat 33 peserta (60%) memiliki keterampilan dasar bermain sepak bola dalam kategori sedang dengan persentase skor antara 57-77, selebihnya 17 peserta (31%) dalam kategori baik dengan persentase skor antara 78-100 dan sebanyak 5 peserta atau (9%) dalam kategori kurang dengan persentase skor antara 33-56. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini


(53)

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 30.91% 60.00% 9.09% Pe r s e n t a s e Kriteria

Baik Sedang Kurang

Gambar 13. Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola

4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase Keterampilan Tiap Item Gerak Dasar Sepak Bola

Hasil analisis deskriptif keterampilan tiap item gerak dasar bermain sepak bola yang telah dilaksanakan oleh peserta latihan PSD Kabupaten Demak yaitu : 4.1.2.1 Tendangan Dengan Kaki Bagian Dalam

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 29.09% 61.82% 9.09% Pe r s e n t a s e Kriteria

Baik Sedang Kurang

Gambar 14

Grafik Keterampilan Tendangan Kaki Bagian Dalam

Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan kaki bagian dalam dengan kategori baik sebanyak 16 peserta


(54)

untuk kategori sedang sebanyak 34 peserta, dan untuk kategori kurang sebanyak 5 peserta.

Tabel 4.2. Keterampilan Tendangan Kaki Bagian Dalam

Interval kriteria frekuensi persentase

≥ 8 baik 16 29.09%

6 – 7 sedang 34 61.82%

≤ 5 kurang 5 9.09%

Jumlah 55 100.00%

Terlihat dari tabel 4.2 terdapat 34 peserta (62%) mampu menendang bola dengan kaki bagian dalam sebanyak 6-7 kali dalam kategori sedang, selebihnya 16 peserta (29%) mampu menendang bola dengan kaki bagian dalam sebanyak

≥8 kali dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 5 peserta (9%) yang mampu menendang bola dengan kaki bagian dalam sebanyak ≤ 5 kali dalam kategori kurang.

4.1.2.2 Tendangan Dengan Kaki Kura-Kura Bagian Dalam

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 14.55% 69.09% 16.36% Pe r s e n t a s e Kriteria

Baik Sedang Kurang

Gambar 15


(55)

Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan kura-kura bagian dalam dengan kategori baik sebanyak 8 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 38 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 9 peserta.

Tabel 4.3. Keterampilan Tendangan Kura Bagian Dalam

Interval kriteria frekuensi persentase

≥ 8 baik 8 14.55%

6 – 7 sedang 38 69.09%

≤ 5 kurang 9 16.36%

Jumlah 55 100.00%

Terlihat dari tabel 4.3 terdapat 38 peserta (69%) mampu menendang bola dengan kura-kura bagian dalam sebanyak 6-7 kali dalam kategori sedang, selebihnya 8 peserta (15%) mampu menendang bola dengan kura-kura bagian dalam sebanyak ≥8 kali dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 9 peserta (16%) yang mampu menendang bola dengan kura-kura bagian dalam sebanyak ≤5 kali dalam kategori kurang.

4.1.2.3 Menggiring Bola

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 21.82% 61.82% 16.36% Pe r s e n t a s e Kriteria

Baik Sedang Kurang


(56)

Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan menggiring bola dengan kategori baik sebanyak 12 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 34 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 9 peserta.

Tabel 4.4. Keterampilan Menggiring Bola

Interval kriteria frekuensi persentase

<23 baik 12 21.82%

23 – 26 sedang 34 61.82% > 26 kurang 9 16.36%

Jumlah 55 100.00%

Terlihat dari tabel 4.4 terdapat 34 peserta (62%) mampu menggiring bola antara 23-26 detik dalam kategori sedang, selebihnya 12 peserta (22%) mampu menggiring bola <23 detik dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 9 peserta (16%) yang mampu menggiring bola >26detik dalam kategori kurang.

4.1.2.4 Menyundul Bola

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 25.45% 61.82% 12.73% Pe r s e n t a s e Kriteria

Baik Sedang Kurang

Gambar 17


(57)

Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan menyundul bola dengan kategori baik sebanyak 14 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 34 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 7 peserta.

Tabel 4.5. Keterampilan Menyundul Bola

Interval kriteria frekuensi persentase

≥ 8 baik 14 25.45%

5 – 7 sedang 34 61.82%

≤ 5 kurang 7 12.73%

Jumlah 55 100.00%

Terlihat dari tabel 4.5, terdapat 14 peserta (25%) yang memiliki keterampilan heading dalam kategori baik karena mampu melakukan heading sebanyak 8 kali, selebihnya 34 peserta (62%) sudah memiliki kemampuan sedang karena mampu melakukan heading sebanyak 6 kali. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 7 peserta (13%) yang masih dalam kategori kurang karena hanya mampu melakukan heading sebanyak 4 kali.

4.1.2.5 Melempar Bola

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 16.36% 70.91% 12.73% Pe r s e n t a s e Kriteria

Baik Sedang Kurang


(58)

Dari grafik diatas dapat diperoleh hasil, peserta yang dapat melakukan item tendangan dengan melempar bola dengan kategori baik sebanyak 9 peserta, dengan kategori sedang sebanyak 39 peserta, dan dengan kategori kurang sebanyak 7 peserta.

Tabel 4.6. hasil deskriptif tes keterampilan melempar bola Interval kriteria frekuensi persentase

≥ 16 baik 9 16.36%

13 – 15 sedang 39 70.91%

≤ 12 kurang 7 12.73%

Jumlah 55 100.00%

Terlihat dari tabel 4.6 terdapat 39 peserta (71%) mampu melempar bola antara 13-15 meter dalam kategori sedang, selebihnya 9 peserta (16%) mampu melempar bola ≥16 meter dalam kategori baik. Meskipun demikian masih perlu upaya meningkatkan kemampuan ini sebab masih ada 7 peserta (13%) yang mampu melempar bola ≤12 meter dalam kategori kurang.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Keterampilan dasar bermain sepak bola merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai oleh para peserta latihan sepak bola untuk meningkatkan kemampuan bermain sepak bola. Berdasarkan hasil analisis ternyata sebagian besar memiliki kemampuan yang sedang, hanya sepertiga dari seluruh peserta yang memiliki kemampuan baik dan sisanya memiliki kemampuan yang kurang, secara keseluruhan diperoleh 5 peserta yang memiliki kemampuan kurang. Menurut keterangan dari pelatih sepak bola di PSD Kabupaten Demak, tidak semua peserta latihan sepak bola yang beliau latih menguasai teknik dasar


(59)

bermain sepak bola dengan baik. Ada beberapa peserta yang kurang dalam penguasaan teknik dasar. Karena disebabkan kurangnya porsi latihan yang didapat dari beberapa peserta dan jarak antara rumah dengan tempat latihan yang terlalu jauh.

Penyebab lain adalah kurang terprogramnya pelatih dalam memberikan pelatihan. Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan observasi awal, tampak bahwa pelatih dalam pemberian latihan monoton dan tidak memperhatikan prinsip-prinsip latihan yang meliputi penambahan beban, pengulangan meningkat dan memiliki target, sehingga peserta menjadi cepat bosan karena tidak adanya variasi-variasi latihan yang diberikan oleh pelatih. Sarana dan prasarana yang kurang memadai juga berpengaruh dalam mendukung kegiatan latihan, seperti lapangan, bola, gawang dan sarana pendukung lainnya, disamping itu faktor lain yang menyebabkan kurangnya kemampuan peserta adalah minimnya pertandingan-pertandingan yang dilakukan sebagai tolak ukur dan pembanding dengan tim sepak bola lain.

Berdasarkan data yang diperoleh ternyata masih ada peserta yang memiliki keterampilan tendangan kaki bagian dalam, tendangan dengan kura-kura bagian dalam, menggiring bola, menyundul bola, dan melempar bola dengan kategori kurang. Menurut keterangan dari pelatih, peserta yang kurang menguasai teknik dasar sepak bola disebabkan adanya beberapa peserta yang kurang cepat menangkap setiap kali diberikan materi latihan baru sehingga cenderung tertinggal dengan peserta lain.


(60)

Teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan pemberian latihan khusus, antara lain dengan latihan menendang bola dengan kaki bagian dalam di depan tembok yang jaraknya 5 meter atau 10 meter. Cara lain yang dapat dilakukan dengan latihan menendang bola dengan kaki bagian dalam dengan bola yang digantung dengan tali (Sukatamsi, 1984: 54-55).

Sedangkan untuk melatih menendang bola dengan kura-kura bagian dalam, caranya hampir sama dengan menendang bola dengan kaki bagian dalam tetapi hanya jarak nya saja yang berbeda, jarak nya 8 sampai 15 meter (Sukatamsi, 1987: 119).

Keterampilan peserta dalam menggiring bola tergolong sedang, tetapi masih terdapat peserta yang kurang menguasai teknik tersebut, hal ini diakui juga oleh pelatih. Untuk melatih teknik dasar menggiring bola dapat dilakukan dengan latihan menggiring bola melewati lintasan yang berbentuk angka delapan melalui dua buah tiang pancang dengan jarak masing-masing 8-10 meter (Sukatamsi, 1987: 166).

Keterampilan peserta dalam menyundul bola juga tergolong sedang, tetapi masih terdapat peserta yang kurang menguasai teknik tersebut. Untuk melatih teknik dasar menyundul bola yaitu dengan menyundulkan bola pada dinding dengan jarak kurang lebih 2-3 meter. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyundul bola secara berpasangan yang saling berhadapan dengan jarak antara peserta masing-masing 3-8 meter (Sukatamsi, 1984: 175-176). Sedangkan untuk melatih teknik dasar melempar bola yaitu dengan melempar bola secara berhadap-hadapan (Sukatamsi, 1987: 186-187).


(61)

4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian

Dalam penelitian ini telah diusahakan menghindari adanya kemungkinan kesalahan selama melakukan penelitian sehubungan dengan pengambilan data, maka dibawah ini dikemukakan adanya variasi yang dikendalikan meliputi beberapa faktor tersebut adalah :

a). Faktor Kesungguhan Hati

Kesungguhhan hati setiap anak dalam melakukan kegiatan penelitian tidaklah sama, sehingga mempengaruhi hasil penelitian. Untuk menghindarinya maka diupayakan agar anak sungguh-sungguh dalam melakukan tes dengan pelatih sebanyak dua orang.

b). Faktor Cuaca

Karena pelaksanaan tes di lapangan terbuka, maka faktor cuaca sangat diperhitungkan, khususnya hujan yang dapat mengganggu jalannya penelitian. Bila hal ini terjadi, maka proses penilaian pada hari itu diganti hari lain.

c). Faktor Peralatan

Faktor peralatan juga diperhatikan, maka sebelum pelaksanaan tes semua peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes harus tersedia, sehingga pelaksanaan tes dapat berjalan dengan lancar.

d). Faktor Tenaga Penilai

Karena kegiatan dalam tes ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang sangat tinggi, maka faktor penilai harus diperhatikan. Dengan penelitian ini, tenaga pembantu dalam pelaksanaan penelitian harus dibekali tentang cara-cara proses penelitian dan segala peraturan dalam pelaksanaan sebelum tes


(62)

dilaksanakan, sehingga dalam pelaksanaan pengambilan tes bejalan dengan benar dan kesalahan dapat dikurangi sekecil mungkin.


(63)

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan teknik dasar permainan sepak bola pada pemain umur 12-13 tahun di klub PSD Kabupaten Demak berada dalam kategori sedang. 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran antara lain sebagai berikut:

1. Keterampilan teknik dasar bermain sepak bola pada dasarnya dapat dimiliki serta dikuasai pemain sepak bola secara maksimal melalui latihan-latihan yang terprogram dan direncanakan dengan baik serta didukung dengan pertandingan-pertandingan yang terencana.

2. Pemberian latihan teknik dasar bermain sepak bola hendaknya diberikan sejak usia dini agar lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain.

Dalam pelaksanaan latihan para pemain hendaknya tidak meninggalkan prinsip-prinsip latihan diantaranya penambahan beban, pengulangan, meningkat, dan memiliki target.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Jakarta:Gramedia Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Fuchs, Erich dkk. 1981. Sepak Bola Pembinaan Teknik dan Kondisi. Jakarta: Gramedia

Luxbacher, Joseph A.2004. Sepak Bola edisi kedua. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

Masri Singarimbun. 1985. Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT. Pustaka

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-Prinsip dan Penerapannya. Jakarta

Phil Yanuar Kiram. 1992. Belajar Motorik. Jakarta: Dirjendikti

Remmy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti Scheuneumann, Timo. 2005. Dasar Sepak Bola Modern untuk Pemain dan

Pelatih. Malang: Dioma

Sucipto, dkk. 2000. Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta

Suherman, A. 2000. Dasar-Dasar Penjas. Jakarta: Depdikbud

Sukatamsi. 1984. Teknik dasar bermain sepak bola. Solo : Tiga serangkai Sumardianto. 2000. Sejarah Olahraga. Jakarta: Depdikbud

Sutrisno, Hadi. 1998. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset Syarifudin, A. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud

Wiel, Coerver. 1985. Petunjuk Latihan Dasar Sepakbola. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.


(65)

(66)

Lampiran 1

Tabel 7

Hasil Penelitian Survey

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Menyundul Bola

No Nama Menyundul Bola Keterangan

Hasil Nilai

1 khoiril anam 7 6 Sedang

2 oki 7 6 Sedang

3 Puji Listiyono 6 6 Sedang

4 Ryan 7 6 Sedang

5 Bowo 7 6 Sedang

6 Sofi 5 4 Cukup

7 Iyas 7 6 Sedang

8 Arma 9 8 Baik

9 Puji 8 8 Baik

10 Ibnu 6 6 Sedang

11 safi'i 7 6 Sedang

12 Slamet 8 8 Baik

13 Titan 7 6 Sedang

14 Anan 6 6 Sedang

15 Tri Haryanto 6 6 Sedang

16 David 8 8 Baik

17 Hery 8 8 Baik

18 Adit 5 4 Cukup

19 Harmoko 7 6 Sedang

20 Sukirman 8 8 Baik

21 Edy Siswanto 6 6 Sedang

22 Siswo Utomo 7 6 Sedang

23 Muzaidin 7 6 Sedang

24 M. Arifin 6 6 Sedang

25 Moh. Anwar 8 8 Baik

26 Agung Wibowo 8 8 Baik


(67)

Lanjutan tabel 7

28 Saefudin 7 6 Sedang

29 Iwan kardiman 9 8 Baik

30 Kurniawan 7 6 Sedang

31 Tri setiyo 8 8 Baik

32 Agus purwanto 7 6 Sedang

33 Solikin 7 6 Sedang

34 Edi winarno 6 6 Sedang

35 A.zaim 6 6 Sedang

36 Aris riyanto 5 4 Cukup

37 Zaenal abidin 7 6 Sedang

38 M.ramdani 7 6 Sedang

39 Siswoyo 8 8 Baik

40 Hartanto 9 8 Baik

41 Purnomo 7 6 Sedang

42 Sutikno 7 6 Sedang

43 Kristanto 5 4 Cukup

44 Aritin 6 6 Sedang

45 Toni kristanto 6 6 Sedang

46 Teguh riyanto 7 6 Sedang

47 Nur azis 7 6 Sedang

48 Eri utomo 9 8 Baik

49 M. sodig 8 8 Baik

50 Ali mustofa 7 6 Sedang

51 Efendi 6 6 Sedang

52 Arif hidayat 7 6 Sedang

53 Angga indrawan 7 6 Sedang

54 A. samuri 5 4 Cukup

55 Zamroni 4 4 Cukup

Keterangan :

Baik : Poin 8 (dengan meloncat) Sedang : Poin 6 (dengan meloncat) Cukup : Poin 4 (dengan berdiri)


(68)

Lampiran 2

Tabel 8

Hasil Penelitian Survey

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Menggiring Bola

No Nama Menggiring Bola Keterangan Hasil Nilai

1 khoiril anam 25,34 6 Sedang

2 oki 21,76 8 Baik

3 Puji Listiyono 25,27 6 Sedang

4 Ryan 21,06 8 Baik

5 Bowo 24,8 6 Sedang

6 Sofi 29 4 cukup

7 Iyas 23,97 6 Sedang

8 Arma 25,28 6 Sedang

9 Puji 23,42 6 Sedang

10 Ibnu 24,48 6 Sedang

11 safi'i 26,84 4 cukup

12 Slamet 24,36 6 Sedang

13 Titan 30,38 4 cukup

14 Anan 23,4 6 Sedang

15 Tri Haryanto 25,3 6 Sedang

16 David 22,3 8 Baik

17 Hery 25,3 6 Sedang

18 Adit 26,57 4 cukup

19 Harmoko 24,2 6 Sedang

20 Sukirman 22,25 8 Baik

21 Edy Siswanto 25,36 6 Sedang

22 Siswo Utomo 24,5 6 Sedang

23 Muzaidin 23,45 6 Sedang

24 M. Arifin 25,3 6 Sedang

25 Moh. Anwar 21,45 8 Baik

26 Agung Wibowo 22,3 8 Baik


(69)

Keterangan :

Baik : Poin 8, ≤ 23 detik Sedang : Poin 6, 23-26 detik Cukup : Poin 4, ≥ 26 detik

Lanjutan tabel 8

28 Saefudin 24,75 6 Sedang

29 Iwan kardiman 22,13 8 Baik

30 Kurniawan 23,45 6 Sedang

31 Tri setiyo 21,3 8 Baik

32 Agus purwanto 25,34 6 Sedang

33 Solikin 24,8 6 Sedang

34 Edi winarno 23,97 6 Sedang

35 A.zaim 25,97 6 Sedang

36 Aris riyanto 30,67 4 cukup

37 Zaenal abidin 23,8 6 Sedang

38 M.ramdani 24,86 6 Sedang

39 Siswoyo 22,65 8 Baik

40 Hartanto 21,43 8 Baik

41 Purnomo 23,45 6 Sedang

42 Sutikno 24,22 6 Sedang

43 Kristanto 27,78 4 cukup

44 Aritin 25,56 6 Sedang

45 Toni kristanto 24,45 6 Sedang

46 Teguh riyanto 25,8 6 Sedang

47 Nur azis 23,45 6 Sedang

48 Eri utomo 22,25 8 Baik

49 M. sodig 21,67 8 Baik

50 Ali mustofa 24,56 6 Sedang

51 Efendi 25,45 6 Sedang

52 Arif hidayat 23,8 6 Sedang

53 Angga indrawan 25,78 6 Sedang

54 A. samuri 27,8 4 cukup


(70)

Lampiran 3

Tabel 9

Hasil Penelitian Survey

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Melempar Bola

No Nama Melempar Bola Keterangan

Hasil Nilai

1 khoiril anam 15,2 6 Sedang

2 oki 16,05 8 Baik

3 Puji Listiyono 12,52 6 Sedang

4 Ryan 13,1 6 Sedang

5 Bowo 14,75 6 Sedang

6 Sofi 11,55 4 Cukup

7 Iyas 15,35 6 Sedang

8 Arma 13,4 6 Sedang

9 Puji 14,5 6 Sedang

10 Ibnu 12,55 6 Sedang

11 safi'i 13,08 6 Sedang

12 Slamet 13,09 6 Sedang

13 Titan 14,6 6 Sedang

14 Anan 12,85 6 Sedang

15 Tri Haryanto 15,7 6 Sedang

16 David 13,3 6 Sedang

17 Hery 14,25 6 Sedang

18 Adit 11,35 4 Cukup

19 Harmoko 16,25 8 Baik

20 Sukirman 13,45 6 Sedang

21 Edy Siswanto 14,25 6 Sedang

22 Siswo Utomo 15,2 6 Sedang

23 Muzaidin 13,75 6 Sedang

24 M. Arifin 12,45 6 Sedang

25 Moh. Anwar 16,11 8 Baik

26 Agung Wibowo 16,3 8 Baik


(71)

Lanjutan tabel 9

28 Saefudin 13,45 6 Sedang

29 Iwan kardiman 16,25 8 Baik

30 Kurniawan 12,52 6 Sedang

31 Tri setiyo 13,2 6 Sedang

32 Agus purwanto 14,35 6 Sedang

33 Solikin 15,2 6 Sedang

34 Edi winarno 13,78 6 Sedang

35 A.zaim 14,67 6 Sedang

36 Aris riyanto 11,45 4 Cukup

37 Zaenal abidin 13,9 6 Sedang

38 M.ramdani 14,35 6 Sedang

39 Siswoyo 16,63 8 Baik

40 Hartanto 17,35 8 Baik

41 Purnomo 13,8 6 Sedang

42 Sutikno 14,45 6 Sedang

43 Kristanto 11,87 4 Cukup

44 Aritin 14,9 6 Sedang

45 Toni kristanto 13,35 6 Sedang

46 Teguh riyanto 12,9 6 Sedang

47 Nur azis 12,95 6 Sedang

48 Eri utomo 16,25 8 Baik

49 M. sodig 17,5 8 Baik

50 Ali mustofa 13,85 6 Sedang

51 Efendi 14,76 6 Sedang

52 Arif hidayat 13,6 6 Sedang

53 Angga indrawan 14,65 6 Sedang

54 A. samuri 11,5 4 Cukup

55 Zamroni 11,45 4 Cukup

Keterangan :

Baik : Poin 8, ≥16 m Sedang : Poin 6, 13-15 m Cukup : Poin 4, ≤ 12 m


(72)

Lampiran 4

Tabel 10

Hasil Penelitian Survey

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Menendang Menggunakan Kaki Bagian Dalam

No Nama Kaki bagian dalam Keterangan

Hasil Nilai

1 khoiril anam 7 6 Sedang

2 oki 9 8 Baik

3 Puji Listiyono 8 8 Baik

4 Ryan 7 6 Sedang

5 Bowo 7 6 Sedang

6 Sofi 9 8 Baik

7 Iyas 8 8 Baik

8 Arma 7 6 Sedang

9 Puji 8 8 Baik

10 Ibnu 8 8 Baik

11 safi'i 8 8 Baik

12 Slamet 7 6 Sedang

13 Titan 8 8 Baik

14 Anan 7 6 Sedang

15 Tri Haryanto 7 6 Sedang

16 David 7 6 Sedang

17 Hery 7 6 Sedang

18 Adit 6 6 Sedang

19 Harmoko 8 8 Baik

20 Sukirman 7 6 Sedang

21 Edy Siswanto 7 6 Sedang

22 Siswo Utomo 6 6 Sedang

23 Muzaidin 7 6 Sedang

24 M. Arifin 6 6 Sedang

25 Moh. Anwar 8 8 Baik

26 Agung Wibowo 8 8 Baik


(73)

Lanjutan tabel 10

28 Saefudin 6 6 Sedang

29 Iwan kardiman 8 8 Baik

30 Kurniawan 7 6 Sedang

31 Tri setiyo 6 6 Sedang

32 Agus purwanto 6 6 Sedang

33 Solikin 7 6 Sedang

34 Edi winarno 6 6 Sedang

35 A.zaim 6 6 Sedang

36 Aris riyanto 4 4 Cukup

37 Zaenal abidin 6 6 Sedang

38 M.ramdani 7 6 Sedang 39 Siswoyo 8 8 Baik 40 Hartanto 8 8 Baik 41 Purnomo 7 6 Sedang

42 Sutikno 6 6 Sedang

43 Kristanto 5 4 Cukup

44 Aritin 6 6 Sedang

45 Toni kristanto 7 6 Sedang

46 Teguh riyanto 7 6 Sedang

47 Nur azis 6 6 Sedang

48 Eri utomo 8 8 Baik

49 M. sodig 8 8 Baik

50 Ali mustofa 7 6 Sedang

51 Efendi 6 6 Sedang

52 Arif hidayat 7 6 Sedang

53 Angga indrawan 7 6 Sedang

54 A. samuri 5 4 Cukup

55 Zamroni 4 4 Cukup Keterangan :

Baik : Poin 8, artinya jumlah memasukan bola ≥ 8 Sedang : Poin 6, artinya jumlah memasukan bola 6 dan 7 Cukup : Poin 4, artinya jumlah memasukan bola ≤ 5


(74)

Lampiran 5

Tabel 11

Hasil Penelitian Survey

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Menggunakan Kura-Kura Kaki Bagian Dalam

No Nama Kura-Kura Kaki Bagian dalam Keterangan

Hasil Nilai

1 khoiril anam 7 6 Sedang

2 oki 6 6 Sedang

3 Puji Listiyono 6 6 Sedang

4 Ryan 5 4 Cukup

5 Bowo 5 4 Cukup

6 Sofi 6 6 Sedang

7 Iyas 5 4 Cukup

8 Arma 6 6 Sedang

9 Puji 7 6 Sedang

10 Ibnu 5 4 Cukup

11 safi'i 7 6 Sedang

12 Slamet 6 6 Sedang

13 Titan 6 6 Sedang

14 Anan 6 6 Sedang

15 Tri Haryanto 6 6 Sedang

16 David 7 6 Sedang

17 Hery 7 6 Sedang

18 Adit 6 6 Sedang

19 Harmoko 8 8 Baik

20 Sukirman 7 6 Sedang

21 Edy Siswanto 6 6 Sedang

22 Siswo Utomo 6 6 Sedang

23 Muzaidin 7 6 Sedang

24 M. Arifin 7 6 Sedang

25 Moh. Anwar 8 8 Baik

26 Agung Wibowo 8 8 Baik


(75)

Lanjutan tabel 11

28 Saefudin 7 6 Sedang

29 Iwan kardiman 8 8 Baik

30 Kurniawan 7 6 Sedang

31 Tri setiyo 6 6 Sedang

32 Agus purwanto 6 6 Sedang

33 Solikin 7 6 Sedang

34 Edi winarno 6 6 Sedang

35 A.zaim 7 6 Sedang

36 Aris riyanto 5 4 Cukup

37 Zaenal abidin 6 6 Sedang

38 M.ramdani 6 6 Sedang

39 Siswoyo 8 8 Baik

40 Hartanto 8 8 Baik

41 Purnomo 7 6 Sedang

42 Sutikno 6 6 Sedang

43 Kristanto 4 4 Cukup

44 Aritin 6 6 Sedang

45 Toni kristanto 6 6 Sedang

46 Teguh riyanto 7 6 Sedang

47 Nur azis 7 6 Sedang

48 Eri utomo 8 8 Baik

49 M. sodig 8 8 Baik

50 Ali mustofa 6 6 Sedang

51 Efendi 7 6 Sedang

52 Arif hidayat 7 6 Sedang

53 Angga indrawan 6 6 Sedang

54 A. samuri 4 4 Cukup

55 Zamroni 5 4 Cukup

Keterangan :

Baik : Poin 8, artinya jumlah memasukan bola ≥ 8 Sedang : Poin 6, artinya jumlah memasukan bola 6 dan 7 Cukup : Poin 4, artinya jumlah memasukan bola ≤ 5


(1)

Lampiran 10 ¾ Menggiring bola

Menggiring bola berliku-liku (zig-zag) melalui 10 buah tiang pancang, jarak antara masing-masing tiang pancang dua meter. Garis start sama dengan garis finish dan terletak dua meter dari tiang pancang pertama. Pemain berdiri dengan bola diletakkan diatas tanah dibelakang garis start, menggiring bola berliku-liku melalui 10 tiang pancang, pada tiang pancang ke-10 berputar kembali menggiring bola berliku-liku melalui tiang pancang hingga bersama bola melului finish. Setiap terjadi kesalahan, bola terlanjur melampaui beberapa tiang pancang atau bola bergulir kesamping, bola segera diambil dengan menggiring bola ketiang pancang yang seharusnya dilaluinya.

Mengukur keterampilan menggiring bola. Alat yang digunakan berupa : a. Bola 1 buah

b. Stop watch c. Kerucut d. Lapangan e. Meteran f. Peluit

Kesempatan melaksanakan tes 2 kali Keberhasilan :

Waktu yang dicapai mulai start hingga kembali kefinish dicatat dalam detik. Waktu terbaik yang dinilai.


(2)

Baik : poin 8, (< 23 detik) Sedang : poin 6, (23-26 detik) Cukup : poin 4, ( > 26 detik)

Gambar 22

Diagram lapangna tes menggiring bola Sukatamsi (1984:258)


(3)

Lampiran 11 ¾ Melempar bola

Melempar bola tanpa maupun dengan ancang-ancang kearah yang telah ditentukan. Kesempatan melempar 2 kali.

Mengukur keterampilan melempar bola. Alat yang digunakan berupa :

a. Bola 1 buah b. Kerucut c. Lapangan d. Meteran e. Stop watch f. Peluit Keberhasilan:

Jarak lemparan dihitung dari garis batas melempar sampai pada titik jatuhnya bola diukur dalam meter. Keberhasilan jarak yang terjauh.

Penilaian :

Baik : poin 8, ( ≥ 16 meter) Sedang : poin 6, (13-15 meter) Cukup : poin 4, ( ≤ 12 meter)


(4)

Gambar 23

Diagram lapangan tes melempar bola Sukatamsi (1984:259)


(5)

Gambar 24 Tes Melempar Bola

Gambar 25

Tes Menendang dengan Kura-Kura Bagian Dalam

Gambar 26 Tes Menyundul Bola


(6)

Gambar 27 Alat-Alat Penelitian