PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER (MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KOLOID.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOO PERATIF TIPE TWO
STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
(MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA PADA MATERI KOLOID
Oleh:
Normalia Amanda
NIM 4103331036
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Disertai
Media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point) Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Materi Koloid”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,
pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution,
M.Si, dan Ibu Dra. Nurmalis, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada
Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Hj. Erlinda Kepala Sekolah SMAN 6 Medan dan Ibu Dra.
Husnidar, M.Si selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA-1 dan XI IPA-2.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu staff pegawai SMAN 6
Medan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi,
yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani hidup, sosok
yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis
disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Malasito dan ibunda tersayang
Mardiah Pulungan. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Adik tersayang,
yakni Muhammad Khoirul Fah Rozi yang selalu memberikan semangat dan
v
mendoakan penulis. Serta tak lupa juga penulis sampaikan kepada sosok yang telah
hadir dan memberikan warna ceria dalam kehidupan, yang memberikan motivasi
dan mendoakan penulis, yakni kekasih hati penulis dr. Mohd. Reza Lubis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2010 yang telah memberi warna
dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan.
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat terkasih sekaligus sesama
dosen pembimbing penulis Ranti Fitriani yang selalu mendengarkan dan memberi
dukungan moral serta motivasi kepada penulis, serta Anggi Cahya Deli yang samasama berjuang mulai dari pengerjaan proposal hingga kelulusan penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2014
Penulis
Normalia Amanda
NIM 4103331036
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO
STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
(MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA PADA MATERI KOLOID
Normalia Amanda (NIM. 4103331036)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point) terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi koloid di SMAN 6
Medan T.A 2013/2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas XI IPA yang ada di SMAN 6 Medan sebanyak 4 kelas dan
setiap kelas terdiri dari +36 siswa. Sedangkan sampel dilakukan secara purpossive
sampling sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen I diajar dengan menggunakan
model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen II diajar dengan
model Konvensional. Dan kedua model menggunakan media yang sama. Sebelum
proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pre-test serta setelah
selesai pengajaran dilakukan post-test. Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata
pre-test siswa kelas eksperimen I (28,778 +4,328) dan post-test (84,556+5,091)
dengan persen peningkatan belajar = 78,48% sedangkan nilai rata-rata pre-test
siswa kelas eksperimen II (28,667 + 4,269) dan post-test (75,889+6,359) dengan
persen peningkatan belajar 66,30%. Kemudian berdasarkan hasil uji t diperoleh
thitung = 6,4 dan harga ttabel = 1,669 (thitung > ttabel) pada α = 0,05 yang menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point)
lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) pada
materi Koloid.
Kata Kunci : hasil belajar, kooperatif, Two Stay Two Stray, konvensional,
Microsoft Power Point
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Rumusan Masalah
6
1.4. Batasan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
7
1.7. Definisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar
9
2.2. Hasil Belajar
10
2.3. Karakteristik Pembelajaran Kimia
10
2.4. Model Pembelajaran
12
2.4.1. Pengertian Model Pembelajaran
12
2.4.2. Model Pembelajaran Konvensional
13
2.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif
14
2.4.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
16
2.4.5. Kebaikan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray
21
vii
2.5. Media Pembelajaran
21
2.5.1. Pengertian Media Pembelajaran
21
2.5.2. Manfaat Penggunaan Media
22
2.5.3. Pemilihan Media
23
2.5.4. Media Berbasis Komputer
24
2.5.5. Penggunaan Program Microsoft Power Point
24
2.6. Sistem Koloid
25
2.6.1. Dispersi
25
2.6.2. Macam – macam Koloid
28
2.6.3. Sifat-sifat Koloid
28
2.6.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
34
2.6.5. Pembuatan Koloid
34
2.6.6. Peranan Koloid dalam Kehidupan
36
2.7. Kerangka Konseptual
37
2.8. Hipotesis Penelitian
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
39
3.1.1. Lokasi Penelitian
39
3.1.2. Waktu Penelitian
39
3.2. Populasi dan Sampel
39
3.2.1. Populasi
39
3.2.2. Sampel
39
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
40
3.3.1. Variabel
40
3.3.2. Instrumen Penelitian
40
3.4. Rancangan/Desain Penelitian
44
3.5. Prosedur Pengumpulan Data
45
3.6. Tehnik Pengumpulan Data
48
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
51
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
51
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
53
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
59
4.2.1. Uji Normalitas
59
4.2.2. Uji Homogenitas
60
4.2.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar
60
4.2.4. Uji Hipotesis
62
4.3. Pembahasan
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
70
5.2. Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
71
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan
Pembelajaran Kooperatif
Tabel 2.2
16
Sintaks atau tahapan pembelajaran model kooperatif
tipe TSTS
20
Tabel 2.3
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
27
Tabel 2.4
Jenis – jenis Koloid
28
Tabel 2.5
Perbedaan Sol Liofil dan Sol Liofob
34
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
39
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
44
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
44
Tabel 3.4
Rancangan Penelitian
44
Tabel 4.1
Analisis Kisi-kisi Instrumen Soal
53
Tabel 4.2
Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
54
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan
Indikator Pada Kelas Eksperimen I
Tabel 4.4
Hasil Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen I
Tabel 4.5
55
Hasil Observasi Akativitas Belajar Siswa Berdasarkan
Indikator Pada Kelas Eksperimen II
Tabel 4.6
55
56
Hasil Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen II
57
Tabel 4.7
Rata-rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa
58
Tabel 4.8
Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Tes
59
Tabel 4.9
Uji Normalitas Data Pre-Test Dan post-Test
59
Tabel 4.10
Uji Homogenitas Sampel
60
Tabel 4.11
Persen Peningkatan Hasil Belajar
61
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis Data Post-Test
62
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Skema jalannya diskusi secara Two Stay Two Stray
19
Gambar 2.2
Larutan Gula
26
Gambar 2.3
Suspensi Pada Campuran Air Dan Tepung
26
Gambar 2.4
Koloid yang Terjadi pada Susu
27
Gambar 2.5
Peristiwa Efek Tyndall
29
Gambar 2.6
Peristiwa Gerak Brown Pada Koloid
30
Gambar 2.7
Peristiwa Adsorbsi Pada Koloid
31
Gambar 2.8
Peristiwa Elektroforesis
32
Gambar 2.9
Penambahan koloid dengan muatan yang berbeda
mengakibatkan koagulasi
32
Gambar 2.10 Peristiwa Dialisis
34
Gambar 3.1
Diagram Alir Penelitian
47
Gambar 4.1
Hasil Belajar Kimia Siswa
54
Gambar 4.2
Grafik Hasil Observasi Aktivitas berdasarkan kategori
aktivitas kelas eksperimen I
Gambar 4.3
Grafik Hasil Observasi Aktivitas berdasarkan kategori
aktivitas kelas eksperimen II
Gambar 4.4
56
57
Grafik Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa selama
pembelajaran kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
58
Gambar 4.5
Persen Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
61
Gambar 4.6
Nilai hasil belajar, aktivitas belajar siswa dan motivasi
siswa
68
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Jadwal Kegiatan Penelitian
74
Lampiran 2.
Silabus
76
Lampiran 3.
RPP
78
Lampiran 4.
Soal Diskusi Kelompok
95
Lampiran 5.
Penilaian Soal
106
Lampiran 6.
Format Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
110
Lampiran 6a. Kriteria Penilaian
111
Lampiran 7.
Kisi – kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi
114
Lampiran 8.
Instrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Validasi
124
Lampiran 9.
Format Lembar Jawaban
132
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi
133
Lampiran 11. Media Microsoft Power Point Untuk Materi Koloid
134
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Test
148
Lampiran 13. Perhitungan Reabilitas Test
151
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test
153
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Butir Test
156
Lampiran 16. Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi
159
Lampiran 17. Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Validasi
167
Lampiran 18. Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi
172
xii
Lampiran 19. Tabulasi Data Nilai Siswa
173
Lampiran 20. Uji Normalitas Data
175
Lampiran 21. Perhitungan Uji Homogenitas
179
Lampiran 22. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
182
Lampiran 23. Pengujian Hipotesis
187
Lampiran 24. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
189
Lampiran 25. Data Aktivitas Belajar Kimia Siswa
201
Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian
203
Lampiran 27. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment
208
Lampiran 28. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (χ2)
209
Lampiran 29. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
210
Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
211
Lampiran 31 Hasil Diskusi Kelompok Siswa
212
Lampiran 32 Taksonomi Bloom
220
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses
pendidikan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu,
seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan ide-ide baru untuk mengembangkan
cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Dalam penyajian materi seorang guru
harus pandai memilih model, pendekatan, strategi, dan media yang tepat serta cara
penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa tidak merasa bosan
tapi justru malah tertarik untuk belajar (Faturrohman, 2007).
Pembelajaran perlu memperhatikan interaksi dan kerjasama antara siswa
dengan guru dan antara siswa dengan siswa. Hal ini diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk belajar yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran. Salah satu yang dapat memunculkan kondisi tersebut adalah dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif
adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa,
interaksi, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan motivasi siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan mampu bekerjasama dan
saling membantu dalam kelompok kecil sehingga mendapatkan penghargaan
(Yustini dan Mariani, 2005).
Pembelajaran yang baik tidak lepas dari pengaruh model pembelajaran
yang diterapkan. Guru yang biasa mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran yang tetap dalam setiap pertemuan akan membuat siswa bosan,
mengantuk, pasif, dan tidak memiliki semangat dalam belajar. Model pembelajaran
yang inovatif sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar yang nantinya
akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa juga dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan.
Metode-metode inovatif sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar yang
nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa . Pemilihan dan
penggunaan metode inovatif menjadi tugas pendidik untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran (Sardiman, 2008).
2
Pada pokok bahasan koloid merupakan materi kimia yang diajarkan pada
siswa kelas XI SMA semester genap. Materi ini membahas tentang sistem koloid,
pengelompokan koloid, sifat - sifat koloid, dan pembuatan koloid. Secara
keseluruhan materi koloid memiliki karakteristik pemahaman konsep dan uraian.
Pada materi koloid, tidak terdapat penggunaan dan penerapan rumus dalam
pemahamannya, tetapi siswa dituntut untuk banyak mengahapal dan memahami
konsepnya. Hal ini lah yang dapat menyebabkan pelajaran menjadi kurang menarik
sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa (Zulfadhilah, 2008).
Berdasarkan penelitian mahasiswa Universitas Pedidikan Ganesha
Singaraja mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TSTS Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMAN 1 SELEMADEG
menyatakan “Hasil belajar diharapkan mengalami perubahan yang positif antara
keadaan awal dengan keadaan akhir setelah siswa mengalami proses
pembelajaran. Peningkatan hasil belajar kimia siswa mustahil dapat diwujudkan
tanpa adanya perubahan yang positif dalam proses pembelajaran. Guru sebagai
ujung tombak penyelenggaraan pendidikan di lapangan, memegang peranan yang
sangat strategis dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa”(Ni Wayan,
2010).
Hasil observasi yang dilakukan dan wawancara terhadap guru Kimia di
SMA Negeri 6 Medan menunjukkan secara keseluruhan bahwa pembelajaran yang
dilakukan sudah cukup beragam, diantaranya dengan metode ceramah, diskusi, dan
sesekali melakukan praktikum. Namun hal ini masih saja kurang mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya juga dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan
masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru. Artinya dalam pembelajaran
ini guru memainkan peran pusat dalam strategi ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,
berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan,
teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat (Sanjaya, 2006).
Padahal konsep-konsep kimia tidak mudah dipahami oleh siswa hanya
dengan mendengar atau membaca buku. Kesulitan siswa dalam memahami konsep
3
dapat menurunkan minat serta hasil belajarnya. Oleh karena itu, seorang guru harus
pandai memilih model dan media yang tepat dalam proses pembelajaran, sehingga
hasil yang diharapkan tercapai.
Untuk mengatasi hal itu dipilih suatu pendekatan model pembelajaran
kooperatif Two Stay Two Stray pada materi koloid, yang merupakan sumber belajar
yang dirancang oleh guru, dilakukan melalui pengembangan prosedur kegiatan
belajar mengajar Kimia, sehingga kegiatan belajar mengajar tentang koloid akan
membuat siswa aktif, tidak membosankan dan membantu meningkatkan hasil
belajar siswa (Istarani, 2011).
Penelitian oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yaitu Yanti
Damayanti mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two
Stray menggunakan CD Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sebesar 84.3% (Damayanti, 2008). Hasil penelitian lain pada pembelajaran kimia
menunjukkan rata – rata hasil belajar dengan pembelajaran Two Stay Two Stray
terhadap hasil belajar kimia siswa mengalami peningkatan, yaitu setelah dilakukan
perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh nilai rata-rata untuk kelas kontrol
72,59 dengan simpangan baku 10,63 dan untuk kelas eksperimen 82,81 dengan
simpangan baku 10,16 (Andi, 2013). Selanjutnya penelitian yang berjudul,
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi
Hidrokarbon”, mengalami peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen
lebih besar dari pada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 68% dan 57% dengan
rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 78,9 termasuk kategori
aktif (Isnaini, 2013).
Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray ini dapat
memperkaya pengalaman siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang
dikerjakan secara berkelompok. Siswa bekerja sama dalam kelompoknya
mempelajari sub pokok materi tertentu. Dalam satu kelompok ada siswa yang
tinggal dalam kelompoknya dan ada siswa bertamu ke kelompok lain, tiap anggota
4
kelompok bertugas mencari dan memberikan informasi materi tertentu (Istarani,
2011).
Keberhasilan suatu pembelajaran juga tergantung dengan adanya media
pembelajaran. Media merupakan satu diantara sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran yang dapat menyampaikan materi dengan tepat sasaran, termasuk
salah satunya adalah media berbasis komputer (power point). Seperti hasil
penelitian penggunaan media Power Point pada pokok bahasan hidrokarbon yang
dilakukan oleh Novi (2010) memberikan hasil peningkatan pembelajaran sebesar
56,67%. Selanjutnya penelitian oleh Syarini (2007) pada pokok bahasan
termokimia dengan menggunakan media komputer memberikan hasil peningkatan
rata-rata uji kemampuan awal siswa 30,54 meningkat menjadi 80,27 pada uji
kemampuan akhir siswa dan keefektifan medianya 32,62 %.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2012) dengan judul
penelitian “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Menggunakan
Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur
Atom Kelas XI SMA” menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa persentasi rata-rata
keberhasilan belajar kimia siswa (gain) pada kelas eksperimen adalah 67,31 %,
sedangkan persentasi rata-rata keberhasilan belajar kimia siswa (gain) pada kelas
kontrol adalah 38,58 %. Dan penelitian yang dilakukan oleh Abdon (2012) dengan
judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Didukung
Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimi Siswa Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid”, yang mana rata-rata hasil belajar dan gain yang diajar dengan
model kooperatif tipe TPS berturut-turut adalah 78,74 dan 66,91% sedangkan hasil
belajar kimia dan gain yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional
adalah 73,02 dan 59,24%, yang mana terdapat selisih gain sebesar 7,67%.
Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray menggunakan media
berbasis komputer (Microsoft Power Point) diharapkan dapat membantu kesulitan
siswa memahami materi koloid, sehingga diperoleh hasil belajar yang baik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
5
judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Disertai Media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point) Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Materi Koloid”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Interaksi antara siswa dengan guru kemudian antara siswa dengan siswa masih
kurang.
2.
Koloid merupakan materi pelajaran yang mencakup pemahaman konsep dan
uraian
yang
menyebabkan
pelajaran
menjadi
kurang
menarik
dan
membosankan sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
3.
Metode pembelajaran yang digunakan belum bervariasi dan model TSTS
belum pernah dilakukan di SMAN 6 Medan.
4.
Media pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih belum maksimal
digunakan.
5.
Aktivitas belajar siswa SMAN 6 Medan di kelas dalam pembelajaran masih
kurang.
6.
Masih rendahnya nilai hasil belajar kimia yang dilihat dari hasil ulangan siswa
dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh
pihak sekolah. Siswa yang dikatakan tuntas belajar kimia harus memenuhi
kriteria ketuntasan minimal 72. Dari data rekap nilai ulangan semester itu
masih banyak siswa yang belum mencukupi KKM dimana dari seluruh siswa
kelas XI IPA yang berjumlah 142 orang sebanyak 65 orang (45,8 %) siswa
mendapatkan nilai dibawah KKM.
7.
Berdasarkan hasil observasi wawancara dengan guru PKS maka nilai UN 2011
rata-rata nilai peserta UN tiga tahun terakhir untuk program IPA Kimia sebesar
8,24. Dengan nilai terendah yaitu 70,61 dan tertinggi yaitu sebesar 90,50.
6
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, maka rumusan masalah ini
adalah : Apakah hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
menerapkan model pembelajaran Konvensional disertai media berbasis komputer
(Microsoft Power Point) pada materi koloid di SMA Negeri 6 Medan ?
1.1.Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAN 6 Medan.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Koloid
3. Media yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas Microsoft
Power Point.
4. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray pada kelas eksperimen I dan model Pembelajaran
Konvensional pada kelas eksperimen II.
5. Hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran
kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray disertai Media Berbasis Komputer
(Microsoft Power Point).
1.2.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : Untuk
mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan Model
Pembelajaran Konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft Power
Point) pada materi Koloid.
7
1.1. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi siswa
:
Dapat
meningkatakan
kualitas
belajar
siswa
sehingga
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa karena adanya model
pembelajaran, yang dapat mendukung dalam proses belajar.
b. Bagi guru
: Guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar
mengajar terutama pada pokok bahasan Koloid, karena telah mengetahui model
dan media yang sesuai untuk digunakan.
c. Bagi sekolah : Sebagai bahan referensi dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas sekolah khususnya dan kualiatas pendidikan serta mutu pendidikan.
d. Bagi peneliti : Untuk menambah wawasan peneliti maupun pembaca lainnya
tentang model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Dan dapat
memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas
dan dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
disertai media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point). Selain itu hasil
penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.7. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray adalah model dua tinggal dua tamu
yang merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan membagi siswa
menjadi beberapa kelompok yang beranggotaan 4 orang, 2 orang bertugas
sebagai tamu untuk mencari informasi tentang koloid dari kelompok lain secara
terpisahkan sedangkan 2 anggota lainnya tetap di kelompoknya tetap bertugas
membagi hasil kerja dan informasi kepada 2 siswa SMAN 6 T.A. 2013/2014
yang bertamu ke kelompok tersebut.
2. Media komputer yang digunakan peneliti dibuat dengan komputer bersifat visual
yang menggunakan aplikasi Microsoft Power Point dan memuat materi Koloid.
Berbagai penerapan konsep dan uraian yang terdapat pada media dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga memiliki nilai praktis, di
antaranya dapat membangkitkan aktivitas siswa, interaksi antar siswa dan
motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat.
8
3. Sistem Koloid merupakan pokok bahasan kimia yang digunakan peneliti di
SMAN 6 Medan pada kelas XI IPA semester genap yang membahas tentang :
(1) mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid; (2)
mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi;
(3) mendeskripsikan sifat – sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialysis,
elektroforesis, koagulasi dan adsorbsi); (4) menjelaskan koloid liofob dan liofil;
(5) mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan sehari - hari; (6)
menjelaskan proses pembuatan koloid.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer
(Microsoft Power Point) memberikan hasil yang lebih baik (84,55 + 5,091) dan
mengalami peningkatan sebesar 78,48%, daripada hasil belajar siswa yang diajar
dengan pembelajaran konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point) (75,889 + 6,359) yang mengalami peningkatan sebesar 66,30%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis
komputer (Microsoft Power Point) dalam upaya meningkatkan hasil belajar
kimia siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disarankan
memilih ruangan kelas yang luas agar mempermudah siswa membentuk
kelompok diskusi.
3. Bagi peneliti
selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis
komputer (Microsoft Power Point) agar lebih memperhatikan kelemahan –
kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih
baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdon, H.S., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps (Think
Pair Share) Didukung Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid. Jurusan Kimia, FMIPA Unimed.
Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan November
2010)
Andi, L.G., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Two Stay
Two Stray (Tsts) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu
Dan Kalor Di Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu T.P 2012/2013. Jurusan
Kimia, FMIPA Unimed. Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMEDJournal (diposkan November 2010)
Annisa, R.H., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan
Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan Struktur Atom Kelas XI SMA Jurusan Kimia, FMIPA
Unimed. Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan
Januari 2011)
Arikunto, S., (2004), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cetakan ke6, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, (1997), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Bachtiar, W Harsja., (2008). Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Damayanti, Y., (2008). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two
Stray (TSTS) Menggunakan CD Pembelajaran. Tesis, FMIPA, Universitas
Negeri Semarang, Semarang.
Dimyanti dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, Z., (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
72
Faturrohman, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep
Umum & Konsep Islami. Bandung, Refika Aditama.
Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, PT Bina Aksara, Jakarta.
Isnaini, D., (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray (TSTS) Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Jurusan Kimia, FMIPA Unimed. Jurnal.
http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (di poskan Desember 2013)
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Juniarti, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal
Dua Bertamu Dibandingkan Tipe Jigsaw Yang Didukung Media Berbasis
Komputer Pada Pokok Bahasan Termokimia. Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Gramedia, Jakarta.
Muchtaridi, (2007), Kimia 2 SMA untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Yudhistira.
Ni Wayan,S.M., (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TSTS Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMAN 1
SELEMADEG.
Jurusan
Kimia,
FMIPA
Undiksha.
Jurnal.
http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan pada Desember
2010)
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media.
Sardiman, A.M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT
Raja Grafindo Perkasa.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
UNIMED, Medan.
73
Simatupang, N.I., (2010), Penerapan Media Power Point pada Model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) untuk
Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Hidrokarbon.
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sunyono,
(2005),
http://p-pendidikankimia.blogspot.com/2011/12/masalahkesulitan-dalam-pembelajaran.html (diposkan pada hari Kamis, 08
Desember 2011)
Suprijono, A., (2009), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,
http://www.referensimakalah.com/2013/01/Pembelajaran-kooperatif-tipeTwo-Stay-Two-Stray-TS-TS.html (diposkan pada Januari 2013)
Susilowati, (2007), Sains Kimia Prinsip dan Terapannya, Solo, P.T. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Syarini, E., (2007), Efektifitas Penggunaan Media Komputer dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Pokok Bahasan Termokimia, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Wahana, (2004), Menyusun Presentasi dengan Microsoft PowerPoint XP Secara
Profesional,
file:///D:/media-berbasis-komputer-dan-media%20ppt.html
(diposkan pada hari Sabtu, 21 April 2012).
Zulfadhilah, (2008), Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And
Learning Dibandingkan Numbered Head Together Dengan Media Berbasis
Komputer Dalam Upaya Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Sman 1 Batang Kuis,
Skripsi, FIMPA, Unimed, Medan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://www.google.co.id/imgres?
http://www.google.co.id/search?biw
STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
(MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA PADA MATERI KOLOID
Oleh:
Normalia Amanda
NIM 4103331036
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Disertai
Media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point) Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Materi Koloid”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,
pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution,
M.Si, dan Ibu Dra. Nurmalis, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada
Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Hj. Erlinda Kepala Sekolah SMAN 6 Medan dan Ibu Dra.
Husnidar, M.Si selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA-1 dan XI IPA-2.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu staff pegawai SMAN 6
Medan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi,
yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani hidup, sosok
yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis
disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Malasito dan ibunda tersayang
Mardiah Pulungan. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Adik tersayang,
yakni Muhammad Khoirul Fah Rozi yang selalu memberikan semangat dan
v
mendoakan penulis. Serta tak lupa juga penulis sampaikan kepada sosok yang telah
hadir dan memberikan warna ceria dalam kehidupan, yang memberikan motivasi
dan mendoakan penulis, yakni kekasih hati penulis dr. Mohd. Reza Lubis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2010 yang telah memberi warna
dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan.
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat terkasih sekaligus sesama
dosen pembimbing penulis Ranti Fitriani yang selalu mendengarkan dan memberi
dukungan moral serta motivasi kepada penulis, serta Anggi Cahya Deli yang samasama berjuang mulai dari pengerjaan proposal hingga kelulusan penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2014
Penulis
Normalia Amanda
NIM 4103331036
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO
STAY TWO STRAY DISERTAI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
(MICROSOFT POWER POINT) TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA PADA MATERI KOLOID
Normalia Amanda (NIM. 4103331036)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point) terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi koloid di SMAN 6
Medan T.A 2013/2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas XI IPA yang ada di SMAN 6 Medan sebanyak 4 kelas dan
setiap kelas terdiri dari +36 siswa. Sedangkan sampel dilakukan secara purpossive
sampling sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen I diajar dengan menggunakan
model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen II diajar dengan
model Konvensional. Dan kedua model menggunakan media yang sama. Sebelum
proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pre-test serta setelah
selesai pengajaran dilakukan post-test. Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata
pre-test siswa kelas eksperimen I (28,778 +4,328) dan post-test (84,556+5,091)
dengan persen peningkatan belajar = 78,48% sedangkan nilai rata-rata pre-test
siswa kelas eksperimen II (28,667 + 4,269) dan post-test (75,889+6,359) dengan
persen peningkatan belajar 66,30%. Kemudian berdasarkan hasil uji t diperoleh
thitung = 6,4 dan harga ttabel = 1,669 (thitung > ttabel) pada α = 0,05 yang menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point)
lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft Power Point) pada
materi Koloid.
Kata Kunci : hasil belajar, kooperatif, Two Stay Two Stray, konvensional,
Microsoft Power Point
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Rumusan Masalah
6
1.4. Batasan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
7
1.7. Definisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar
9
2.2. Hasil Belajar
10
2.3. Karakteristik Pembelajaran Kimia
10
2.4. Model Pembelajaran
12
2.4.1. Pengertian Model Pembelajaran
12
2.4.2. Model Pembelajaran Konvensional
13
2.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif
14
2.4.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
16
2.4.5. Kebaikan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray
21
vii
2.5. Media Pembelajaran
21
2.5.1. Pengertian Media Pembelajaran
21
2.5.2. Manfaat Penggunaan Media
22
2.5.3. Pemilihan Media
23
2.5.4. Media Berbasis Komputer
24
2.5.5. Penggunaan Program Microsoft Power Point
24
2.6. Sistem Koloid
25
2.6.1. Dispersi
25
2.6.2. Macam – macam Koloid
28
2.6.3. Sifat-sifat Koloid
28
2.6.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
34
2.6.5. Pembuatan Koloid
34
2.6.6. Peranan Koloid dalam Kehidupan
36
2.7. Kerangka Konseptual
37
2.8. Hipotesis Penelitian
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
39
3.1.1. Lokasi Penelitian
39
3.1.2. Waktu Penelitian
39
3.2. Populasi dan Sampel
39
3.2.1. Populasi
39
3.2.2. Sampel
39
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
40
3.3.1. Variabel
40
3.3.2. Instrumen Penelitian
40
3.4. Rancangan/Desain Penelitian
44
3.5. Prosedur Pengumpulan Data
45
3.6. Tehnik Pengumpulan Data
48
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
51
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
51
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
53
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
59
4.2.1. Uji Normalitas
59
4.2.2. Uji Homogenitas
60
4.2.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar
60
4.2.4. Uji Hipotesis
62
4.3. Pembahasan
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
70
5.2. Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
71
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan
Pembelajaran Kooperatif
Tabel 2.2
16
Sintaks atau tahapan pembelajaran model kooperatif
tipe TSTS
20
Tabel 2.3
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
27
Tabel 2.4
Jenis – jenis Koloid
28
Tabel 2.5
Perbedaan Sol Liofil dan Sol Liofob
34
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
39
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
44
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
44
Tabel 3.4
Rancangan Penelitian
44
Tabel 4.1
Analisis Kisi-kisi Instrumen Soal
53
Tabel 4.2
Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
54
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan
Indikator Pada Kelas Eksperimen I
Tabel 4.4
Hasil Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen I
Tabel 4.5
55
Hasil Observasi Akativitas Belajar Siswa Berdasarkan
Indikator Pada Kelas Eksperimen II
Tabel 4.6
55
56
Hasil Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen II
57
Tabel 4.7
Rata-rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa
58
Tabel 4.8
Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Tes
59
Tabel 4.9
Uji Normalitas Data Pre-Test Dan post-Test
59
Tabel 4.10
Uji Homogenitas Sampel
60
Tabel 4.11
Persen Peningkatan Hasil Belajar
61
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis Data Post-Test
62
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Skema jalannya diskusi secara Two Stay Two Stray
19
Gambar 2.2
Larutan Gula
26
Gambar 2.3
Suspensi Pada Campuran Air Dan Tepung
26
Gambar 2.4
Koloid yang Terjadi pada Susu
27
Gambar 2.5
Peristiwa Efek Tyndall
29
Gambar 2.6
Peristiwa Gerak Brown Pada Koloid
30
Gambar 2.7
Peristiwa Adsorbsi Pada Koloid
31
Gambar 2.8
Peristiwa Elektroforesis
32
Gambar 2.9
Penambahan koloid dengan muatan yang berbeda
mengakibatkan koagulasi
32
Gambar 2.10 Peristiwa Dialisis
34
Gambar 3.1
Diagram Alir Penelitian
47
Gambar 4.1
Hasil Belajar Kimia Siswa
54
Gambar 4.2
Grafik Hasil Observasi Aktivitas berdasarkan kategori
aktivitas kelas eksperimen I
Gambar 4.3
Grafik Hasil Observasi Aktivitas berdasarkan kategori
aktivitas kelas eksperimen II
Gambar 4.4
56
57
Grafik Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa selama
pembelajaran kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
58
Gambar 4.5
Persen Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
61
Gambar 4.6
Nilai hasil belajar, aktivitas belajar siswa dan motivasi
siswa
68
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Jadwal Kegiatan Penelitian
74
Lampiran 2.
Silabus
76
Lampiran 3.
RPP
78
Lampiran 4.
Soal Diskusi Kelompok
95
Lampiran 5.
Penilaian Soal
106
Lampiran 6.
Format Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
110
Lampiran 6a. Kriteria Penilaian
111
Lampiran 7.
Kisi – kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi
114
Lampiran 8.
Instrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Validasi
124
Lampiran 9.
Format Lembar Jawaban
132
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi
133
Lampiran 11. Media Microsoft Power Point Untuk Materi Koloid
134
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Test
148
Lampiran 13. Perhitungan Reabilitas Test
151
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test
153
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Butir Test
156
Lampiran 16. Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi
159
Lampiran 17. Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Validasi
167
Lampiran 18. Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi
172
xii
Lampiran 19. Tabulasi Data Nilai Siswa
173
Lampiran 20. Uji Normalitas Data
175
Lampiran 21. Perhitungan Uji Homogenitas
179
Lampiran 22. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
182
Lampiran 23. Pengujian Hipotesis
187
Lampiran 24. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
189
Lampiran 25. Data Aktivitas Belajar Kimia Siswa
201
Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian
203
Lampiran 27. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment
208
Lampiran 28. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (χ2)
209
Lampiran 29. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
210
Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
211
Lampiran 31 Hasil Diskusi Kelompok Siswa
212
Lampiran 32 Taksonomi Bloom
220
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses
pendidikan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu,
seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan ide-ide baru untuk mengembangkan
cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Dalam penyajian materi seorang guru
harus pandai memilih model, pendekatan, strategi, dan media yang tepat serta cara
penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa tidak merasa bosan
tapi justru malah tertarik untuk belajar (Faturrohman, 2007).
Pembelajaran perlu memperhatikan interaksi dan kerjasama antara siswa
dengan guru dan antara siswa dengan siswa. Hal ini diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk belajar yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran. Salah satu yang dapat memunculkan kondisi tersebut adalah dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif
adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa,
interaksi, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan motivasi siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan mampu bekerjasama dan
saling membantu dalam kelompok kecil sehingga mendapatkan penghargaan
(Yustini dan Mariani, 2005).
Pembelajaran yang baik tidak lepas dari pengaruh model pembelajaran
yang diterapkan. Guru yang biasa mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran yang tetap dalam setiap pertemuan akan membuat siswa bosan,
mengantuk, pasif, dan tidak memiliki semangat dalam belajar. Model pembelajaran
yang inovatif sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar yang nantinya
akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa juga dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan.
Metode-metode inovatif sangat diperlukan untuk memotivasi siswa belajar yang
nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa . Pemilihan dan
penggunaan metode inovatif menjadi tugas pendidik untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran (Sardiman, 2008).
2
Pada pokok bahasan koloid merupakan materi kimia yang diajarkan pada
siswa kelas XI SMA semester genap. Materi ini membahas tentang sistem koloid,
pengelompokan koloid, sifat - sifat koloid, dan pembuatan koloid. Secara
keseluruhan materi koloid memiliki karakteristik pemahaman konsep dan uraian.
Pada materi koloid, tidak terdapat penggunaan dan penerapan rumus dalam
pemahamannya, tetapi siswa dituntut untuk banyak mengahapal dan memahami
konsepnya. Hal ini lah yang dapat menyebabkan pelajaran menjadi kurang menarik
sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa (Zulfadhilah, 2008).
Berdasarkan penelitian mahasiswa Universitas Pedidikan Ganesha
Singaraja mengenai Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TSTS Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMAN 1 SELEMADEG
menyatakan “Hasil belajar diharapkan mengalami perubahan yang positif antara
keadaan awal dengan keadaan akhir setelah siswa mengalami proses
pembelajaran. Peningkatan hasil belajar kimia siswa mustahil dapat diwujudkan
tanpa adanya perubahan yang positif dalam proses pembelajaran. Guru sebagai
ujung tombak penyelenggaraan pendidikan di lapangan, memegang peranan yang
sangat strategis dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa”(Ni Wayan,
2010).
Hasil observasi yang dilakukan dan wawancara terhadap guru Kimia di
SMA Negeri 6 Medan menunjukkan secara keseluruhan bahwa pembelajaran yang
dilakukan sudah cukup beragam, diantaranya dengan metode ceramah, diskusi, dan
sesekali melakukan praktikum. Namun hal ini masih saja kurang mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya juga dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan
masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru. Artinya dalam pembelajaran
ini guru memainkan peran pusat dalam strategi ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,
berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan,
teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat (Sanjaya, 2006).
Padahal konsep-konsep kimia tidak mudah dipahami oleh siswa hanya
dengan mendengar atau membaca buku. Kesulitan siswa dalam memahami konsep
3
dapat menurunkan minat serta hasil belajarnya. Oleh karena itu, seorang guru harus
pandai memilih model dan media yang tepat dalam proses pembelajaran, sehingga
hasil yang diharapkan tercapai.
Untuk mengatasi hal itu dipilih suatu pendekatan model pembelajaran
kooperatif Two Stay Two Stray pada materi koloid, yang merupakan sumber belajar
yang dirancang oleh guru, dilakukan melalui pengembangan prosedur kegiatan
belajar mengajar Kimia, sehingga kegiatan belajar mengajar tentang koloid akan
membuat siswa aktif, tidak membosankan dan membantu meningkatkan hasil
belajar siswa (Istarani, 2011).
Penelitian oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yaitu Yanti
Damayanti mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two
Stray menggunakan CD Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sebesar 84.3% (Damayanti, 2008). Hasil penelitian lain pada pembelajaran kimia
menunjukkan rata – rata hasil belajar dengan pembelajaran Two Stay Two Stray
terhadap hasil belajar kimia siswa mengalami peningkatan, yaitu setelah dilakukan
perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh nilai rata-rata untuk kelas kontrol
72,59 dengan simpangan baku 10,63 dan untuk kelas eksperimen 82,81 dengan
simpangan baku 10,16 (Andi, 2013). Selanjutnya penelitian yang berjudul,
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi
Hidrokarbon”, mengalami peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen
lebih besar dari pada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 68% dan 57% dengan
rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 78,9 termasuk kategori
aktif (Isnaini, 2013).
Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray ini dapat
memperkaya pengalaman siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang
dikerjakan secara berkelompok. Siswa bekerja sama dalam kelompoknya
mempelajari sub pokok materi tertentu. Dalam satu kelompok ada siswa yang
tinggal dalam kelompoknya dan ada siswa bertamu ke kelompok lain, tiap anggota
4
kelompok bertugas mencari dan memberikan informasi materi tertentu (Istarani,
2011).
Keberhasilan suatu pembelajaran juga tergantung dengan adanya media
pembelajaran. Media merupakan satu diantara sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran yang dapat menyampaikan materi dengan tepat sasaran, termasuk
salah satunya adalah media berbasis komputer (power point). Seperti hasil
penelitian penggunaan media Power Point pada pokok bahasan hidrokarbon yang
dilakukan oleh Novi (2010) memberikan hasil peningkatan pembelajaran sebesar
56,67%. Selanjutnya penelitian oleh Syarini (2007) pada pokok bahasan
termokimia dengan menggunakan media komputer memberikan hasil peningkatan
rata-rata uji kemampuan awal siswa 30,54 meningkat menjadi 80,27 pada uji
kemampuan akhir siswa dan keefektifan medianya 32,62 %.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2012) dengan judul
penelitian “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Menggunakan
Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur
Atom Kelas XI SMA” menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa persentasi rata-rata
keberhasilan belajar kimia siswa (gain) pada kelas eksperimen adalah 67,31 %,
sedangkan persentasi rata-rata keberhasilan belajar kimia siswa (gain) pada kelas
kontrol adalah 38,58 %. Dan penelitian yang dilakukan oleh Abdon (2012) dengan
judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Didukung
Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimi Siswa Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid”, yang mana rata-rata hasil belajar dan gain yang diajar dengan
model kooperatif tipe TPS berturut-turut adalah 78,74 dan 66,91% sedangkan hasil
belajar kimia dan gain yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional
adalah 73,02 dan 59,24%, yang mana terdapat selisih gain sebesar 7,67%.
Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray menggunakan media
berbasis komputer (Microsoft Power Point) diharapkan dapat membantu kesulitan
siswa memahami materi koloid, sehingga diperoleh hasil belajar yang baik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
5
judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Disertai Media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point) Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Materi Koloid”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Interaksi antara siswa dengan guru kemudian antara siswa dengan siswa masih
kurang.
2.
Koloid merupakan materi pelajaran yang mencakup pemahaman konsep dan
uraian
yang
menyebabkan
pelajaran
menjadi
kurang
menarik
dan
membosankan sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
3.
Metode pembelajaran yang digunakan belum bervariasi dan model TSTS
belum pernah dilakukan di SMAN 6 Medan.
4.
Media pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih belum maksimal
digunakan.
5.
Aktivitas belajar siswa SMAN 6 Medan di kelas dalam pembelajaran masih
kurang.
6.
Masih rendahnya nilai hasil belajar kimia yang dilihat dari hasil ulangan siswa
dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh
pihak sekolah. Siswa yang dikatakan tuntas belajar kimia harus memenuhi
kriteria ketuntasan minimal 72. Dari data rekap nilai ulangan semester itu
masih banyak siswa yang belum mencukupi KKM dimana dari seluruh siswa
kelas XI IPA yang berjumlah 142 orang sebanyak 65 orang (45,8 %) siswa
mendapatkan nilai dibawah KKM.
7.
Berdasarkan hasil observasi wawancara dengan guru PKS maka nilai UN 2011
rata-rata nilai peserta UN tiga tahun terakhir untuk program IPA Kimia sebesar
8,24. Dengan nilai terendah yaitu 70,61 dan tertinggi yaitu sebesar 90,50.
6
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, maka rumusan masalah ini
adalah : Apakah hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
menerapkan model pembelajaran Konvensional disertai media berbasis komputer
(Microsoft Power Point) pada materi koloid di SMA Negeri 6 Medan ?
1.1.Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAN 6 Medan.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Koloid
3. Media yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas Microsoft
Power Point.
4. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray pada kelas eksperimen I dan model Pembelajaran
Konvensional pada kelas eksperimen II.
5. Hasil belajar siswa setelah diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran
kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray disertai Media Berbasis Komputer
(Microsoft Power Point).
1.2.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : Untuk
mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan Model
Pembelajaran Konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft Power
Point) pada materi Koloid.
7
1.1. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi siswa
:
Dapat
meningkatakan
kualitas
belajar
siswa
sehingga
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa karena adanya model
pembelajaran, yang dapat mendukung dalam proses belajar.
b. Bagi guru
: Guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar
mengajar terutama pada pokok bahasan Koloid, karena telah mengetahui model
dan media yang sesuai untuk digunakan.
c. Bagi sekolah : Sebagai bahan referensi dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas sekolah khususnya dan kualiatas pendidikan serta mutu pendidikan.
d. Bagi peneliti : Untuk menambah wawasan peneliti maupun pembaca lainnya
tentang model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Dan dapat
memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas
dan dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
disertai media Berbasis Komputer (Microsoft Power Point). Selain itu hasil
penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.7. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray adalah model dua tinggal dua tamu
yang merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan membagi siswa
menjadi beberapa kelompok yang beranggotaan 4 orang, 2 orang bertugas
sebagai tamu untuk mencari informasi tentang koloid dari kelompok lain secara
terpisahkan sedangkan 2 anggota lainnya tetap di kelompoknya tetap bertugas
membagi hasil kerja dan informasi kepada 2 siswa SMAN 6 T.A. 2013/2014
yang bertamu ke kelompok tersebut.
2. Media komputer yang digunakan peneliti dibuat dengan komputer bersifat visual
yang menggunakan aplikasi Microsoft Power Point dan memuat materi Koloid.
Berbagai penerapan konsep dan uraian yang terdapat pada media dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga memiliki nilai praktis, di
antaranya dapat membangkitkan aktivitas siswa, interaksi antar siswa dan
motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat.
8
3. Sistem Koloid merupakan pokok bahasan kimia yang digunakan peneliti di
SMAN 6 Medan pada kelas XI IPA semester genap yang membahas tentang :
(1) mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid; (2)
mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi;
(3) mendeskripsikan sifat – sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialysis,
elektroforesis, koagulasi dan adsorbsi); (4) menjelaskan koloid liofob dan liofil;
(5) mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan sehari - hari; (6)
menjelaskan proses pembuatan koloid.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis komputer
(Microsoft Power Point) memberikan hasil yang lebih baik (84,55 + 5,091) dan
mengalami peningkatan sebesar 78,48%, daripada hasil belajar siswa yang diajar
dengan pembelajaran konvensional disertai media berbasis komputer (Microsoft
Power Point) (75,889 + 6,359) yang mengalami peningkatan sebesar 66,30%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis
komputer (Microsoft Power Point) dalam upaya meningkatkan hasil belajar
kimia siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disarankan
memilih ruangan kelas yang luas agar mempermudah siswa membentuk
kelompok diskusi.
3. Bagi peneliti
selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media berbasis
komputer (Microsoft Power Point) agar lebih memperhatikan kelemahan –
kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih
baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdon, H.S., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps (Think
Pair Share) Didukung Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid. Jurusan Kimia, FMIPA Unimed.
Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan November
2010)
Andi, L.G., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Two Stay
Two Stray (Tsts) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu
Dan Kalor Di Kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu T.P 2012/2013. Jurusan
Kimia, FMIPA Unimed. Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMEDJournal (diposkan November 2010)
Annisa, R.H., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan
Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan Struktur Atom Kelas XI SMA Jurusan Kimia, FMIPA
Unimed. Jurnal. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan
Januari 2011)
Arikunto, S., (2004), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cetakan ke6, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, (1997), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Bachtiar, W Harsja., (2008). Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Damayanti, Y., (2008). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two
Stray (TSTS) Menggunakan CD Pembelajaran. Tesis, FMIPA, Universitas
Negeri Semarang, Semarang.
Dimyanti dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, Z., (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
72
Faturrohman, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep
Umum & Konsep Islami. Bandung, Refika Aditama.
Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, PT Bina Aksara, Jakarta.
Isnaini, D., (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray (TSTS) Dengan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Jurusan Kimia, FMIPA Unimed. Jurnal.
http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (di poskan Desember 2013)
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Juniarti, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal
Dua Bertamu Dibandingkan Tipe Jigsaw Yang Didukung Media Berbasis
Komputer Pada Pokok Bahasan Termokimia. Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Gramedia, Jakarta.
Muchtaridi, (2007), Kimia 2 SMA untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Yudhistira.
Ni Wayan,S.M., (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TSTS Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMAN 1
SELEMADEG.
Jurusan
Kimia,
FMIPA
Undiksha.
Jurnal.
http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Journal (diposkan pada Desember
2010)
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media.
Sardiman, A.M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT
Raja Grafindo Perkasa.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
UNIMED, Medan.
73
Simatupang, N.I., (2010), Penerapan Media Power Point pada Model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) untuk
Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Hidrokarbon.
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sunyono,
(2005),
http://p-pendidikankimia.blogspot.com/2011/12/masalahkesulitan-dalam-pembelajaran.html (diposkan pada hari Kamis, 08
Desember 2011)
Suprijono, A., (2009), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,
http://www.referensimakalah.com/2013/01/Pembelajaran-kooperatif-tipeTwo-Stay-Two-Stray-TS-TS.html (diposkan pada Januari 2013)
Susilowati, (2007), Sains Kimia Prinsip dan Terapannya, Solo, P.T. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Syarini, E., (2007), Efektifitas Penggunaan Media Komputer dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Pokok Bahasan Termokimia, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Wahana, (2004), Menyusun Presentasi dengan Microsoft PowerPoint XP Secara
Profesional,
file:///D:/media-berbasis-komputer-dan-media%20ppt.html
(diposkan pada hari Sabtu, 21 April 2012).
Zulfadhilah, (2008), Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And
Learning Dibandingkan Numbered Head Together Dengan Media Berbasis
Komputer Dalam Upaya Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Sman 1 Batang Kuis,
Skripsi, FIMPA, Unimed, Medan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://www.google.co.id/imgres?
http://www.google.co.id/search?biw