Perangkat Akreditasi (Rakornas I)
PERANGKAT AKREDITASI
PERANGKAT AKREDITASI
HASIL UJICOBA
HASIL UJICOBA
“Akreditasi Bermutu untuk
Pendidikan Bermutu”
Disampaikan pada
RAKORNAS I
BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH
Jakarta, 21-23 Maret 2014
(2)
Melalui penjelasan dan diskusi tentang
materi Perangkat Akreditasi peserta
diharapkan memahami
PERUBAHAN
PERANGKAT sesuai hasil Review dan
Ujicoba baik dari segi Instrumen Akreditasi,
Petunjuk Teknis, maupun Instrumen
Pengumpulan Data dan Informasi
Pendukung
Tujuan
(3)
A.
PENGERTIAN PERANGKAT AKREDITASI
Perangkat akreditasi merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, terdiri atas:
1.
Instrumen akreditasi
2.
Petunjuk teknis pengisian instrumen akreditasi
3.
Instrumen pengumpulan data dan informasi
pendukung
4.
Teknik penskoran dan pemeringkatan hasil
(4)
1. Dapat diukur
(measurable).
2. Tidak menimbulkan banyak penafsiran
(non multi-interpretation).
3. Merujuk aspek (standar) yang jelas
(standard reffered)
.
4. Tidak mengintegrasikan banyak aspek
(double aspects).
5. Butir instrumen yang satu tidak
“meniadakan” butir yang lain.
B.
KRITERIA BUTIR PERNYATAAN INSTRUMEN
(5)
1.
Terdapat beberapa butir instrumen yang perlu
disesuaikan dengan kondisi di lapangan
2.
Terdapat beberapa butir juknis yang dapat
menimbulkan multitafsir
3.
Terdapat beberapa butir dalam Instrumen
pengumpulan data dan informasi pendukung yang
belum lengkap.
4.
Teknik penskoran dan pemeringkatan hasil akreditasi
SMA/MA
bobot butir belum dibedakan
nilai akhir belum memakai pembulatan
5.
Perangkat akreditasi SLB yang terdiri atas perjenis
ketunaan perlu disederhanakan.
(6)
1.
Diperoleh instrumen akreditasi yang memenuhi
aspek kelayakan baik dari segi keterbacaan
maupun kesesuaian dengan kondisi di lapangan
2.
Tersedia juknis yang dapat dipahami oleh semua
pihak
3.
Tersedia Instrumen pengumpulan data dan
informasi pendukung yang lengkap
4.
Penyesuaian teknik penskoran SMA/MA dengan
jenjang lain
5.
Perangkat akreditasi SLB disederhanakan
menjadi perjenjang pendidikan
(7)
E. PERUBAHAN
PERANGKAT
(8)
1. PERUBAHAN BUTIR BERDASARKAN STANDAR
PERANGKAT AKREDITASI SMA/MA
No
Standar
Jumlah Butir
Nomor Butir
Lama
Baru
Lama
Baru
1
Isi
15
18
1--15
1--18
2
Proses
10
9
16--25
19--27
3
SKL
25
25
26--50
28--52
4
Tendik
20
20
51--70
53--72
5
Sarpras
30
30
71--100
73--102
6
Pengelolaan
20
20
101--120 103--122
7
Pembiayaan
25
24
121--145 123--146
8
Penilaian
20
19
146--165 147--165
(9)
No. 3 Lama
3. Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP.
A Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 7 (tujuh)
tahap penyusunan
B Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 5 (lima) atau
6 (enam) tahap penyusunan
C Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 3 (tiga) atau
4 (empat) tahap penyusunan
D Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang mencakup 1 (satu) atau
2 (dua) tahap penyusunan.
E Tidak mengembangkan kurikulum.
3. Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 7 (tujuah) prinsip
pengelolaan KTSP.
A Menggunakan 7 prinsip pengelolaan KTSP
B Menggunakan 5 – 6 prinsip pengelolaan KTSP C Menggunakan 3-4 prinsip pengelolaan KTSP D Menggunakan 1-2 prinsip pengelolaan KTSP
E Tidak menggunakan prinsip pengelolaan kurikulum
No. 3 Baru
(10)
No. 3 Lama
Penyusunan KTSP melalui mekanisme 7 (tujuh) kegiatan sebagai berikut:
1.Melibatkan tim penyusun (guru, konselor, kepala sekolah/madrasah. Komite
sekolah/madrasah).
2.Dilakukan melalui workshop.
3.Kegiatan reviu dan revisi.
4.Menghadirkan narasumber.
5.Tahap finalisasi.
6.Pemantapan dan penilaian.
7.Dokumen hasil penyusunan kurikulum
Tujuh prinsip pengelolaan KTSP adalah:
1.berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan
lingkungannya;
2.beragam dan terpadu;
3.tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
4.relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5.menyeluruh dan berkesinambungan;
6.belajar sepanjang hayat; dan
7.seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
Jawaban dibuktikan dengan bentuk kegiatan yang menerapkan prinsip-prinsip
pengelolaan KTSP.
Contoh 1: PERUBAHAN PETUNJUK TEKNIS AKREDITASI SMA/MA
(11)
No. 3 Lama
No. 3 Baru
No Mekanisme yang dilalui dalam penyusunan KTSP sekolah/madrasah
1 2 3 4 5 6 7
No
Prinsip Pengelolaan
Bentuk Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
Contoh 1: PERUBAHAN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG
AKREDITASI SMA/MA
(12)
F. PERUBAHAN
PERANGKAT
(13)
No. 2 Lama
2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.
A Mengembangkan KTSP bersama seluruh guru mata pelajaran, Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
B Mengembangkan KTSP bersama perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
C Mengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan tanpa melibatkan konselor
D Mengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran tanpa melibatkan DU/DI, Konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
E Tidak mengembangkan kurikulum.
2. Program keahlian mengembangkan kurikulum bersama-sama Tim Pengembang Kurikulum berpedoman
pada panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
A
Bersama seluruh guru mata pelajaran dalam Program keahlian, Ketua program keahlian, Kepala Sekolah/Madrasah, Nara sumber dari Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), konselor, komite sekolah/madrasah, dan penyelenggara lembaga pendidikan
B Bersama seluruh guru mata pelajaran dalam program keahlian, Ketua program keahlian, Kepala Sekolah/Madrasah, Nara sumber dari Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), dan konselor
C Bersama seluruh guru mata pelajaran dalam program keahlian, Ketua program keahlian, Kepala Sekolah/Madrasah, dan Nara sumber dari Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI)
D Bersama seluruh guru mata pelajaran dalam program keahlian, Ketua program keahlian, dan Kepala Sekolah/Madrasah
E Tidak mengembangkan kurikulum
No. 2 Baru
(14)
Tim Pengembang kurikulum adalah tim yang bertugas antara lain menyusun kurikulum sekolah/madrasah.
Keterlibatan Tim Pengembang kurikulum dibuktikan dengan dokumen undangan, berita acara rapat, dan daftar hadir dari berbagai pihak yang terlibat (seluruh guru mata
pelajaran, ketua program keahlian, kepala sekolah/madrasah, konselor, DU/DI, komite sekolah/madrasah dan penyelenggara lembaga pendidikan).
Pengembangan KTSP dibuktikan dengan ketersediaan dokumen Standar Kompetensi Keahlian Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), dan berita acara rapat dari berbagai pihak sebagai bukti keterlibatan pihak terkait.
Bagi sekolah/madrasah yang belum memiliki komite sekolah/madrasah, dapat digantikan oleh yayasan atau lembaga penyelenggara pendidikan atau sejenisnya. Konselor adalah guru bimbingan dan penyuluhan (BP) atau nama lain yang sejenis. Pengembangan KTSP dibuktikan dengan ketersediaan dokumen Standar Kompetensi Keahlian Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), dan berita acara rapat dari berbagai pihak sebagai bukti keterlibatan pihak terkait. Bagi sekolah/madrasah yang belum
memiliki komite sekolah/madrasah, dapat digantikan oleh yayasan atau lembaga penyelenggara pendidikan atau sejenisnya.
No. 2 Lama
No. 2 Baru
(15)
No. 3 Lama
No. 3 Baru
Contoh 1: PERUBAHAN PADA PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
PENDUKUNG PERANGKAT AKREDITASI SMK
(16)
G. PERUBAHAN
PERANGKAT
(17)
17
Contoh 1: PERUBAHAN PADA INSTRUMEN PERANGKAT AKREDITASI SMP/MTs
No. 60 Lama
No. 60 Baru
60.
Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang
ditunjukkan dengan kemajuan/keberhasilan dalam mengelola: (1)
kesiswaan, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan
kurikulum, (4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6)
hubungan masyarakat.
A.
Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 6 aspek atau
lebih
B.
Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 4 — 5 aspek
C.
Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 2 — 3 aspek
D.
Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 1 aspek
E.
Tidak menunjukkan pencapaian kemajuan
60.
Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang
ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa.
A.
Sebanyak 76% ⎯ 100% siswa lulus ujian akhir
B.
Sebanyak 51% ⎯ 75% siswa lulus ujian akhir
C.
Sebanyak 26% ⎯ 50% siswa lulus ujian akhir
D.
Sebanyak 1% ⎯ 25% siswa lulus ujian akhir
E.
(18)
Contoh 1: PERUBAHAN PADA PETUNJUK TEKNIS PERANGKAT AKREDITASI SMP/MTs
No. 60 Lama
Jawaban dibuktikan dengan dokumen yang menunjukkan keberhasilan/kemajuan dalam pengelolaan berikut.
a. pengelolaan kesiswaan ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah peminat ke
sekolah/madrasah dan peningkatan prestasi siswa baik hasil ujian maupun berbagai kegiatan perlombaan dalam dua tahun terakhir;
b. pengelolaan guru dan tenaga kependidikan: seluruh guru telah memiliki kualifikasi S-1 atau D-IV dan mengikutsertakan guru dalam program pengembangan profesionalisme guru;
c. pengembangan kurikulum: setiap guru sudah memiliki silabus dan atau RPP lengkap untuk setiap mata pelajaran yang diampu;
d. sarana dan prasarana: perkembangan sarana dan prasarana pendidikan dalam dua tahun terakhir sesuai kebutuhan pembelajaran;
e. pembiayaan: adanya peningkatan jumlah pemasukan sekolah/madrasah terutama dana dari masyarakat dalam dua tahun terakhir (dalam hal ada kebijakan
pemerintah/pemerintah daerah yang membebaskan biaya pendidikan, maka bagi sekolah/madrasah negeri persyaratan ini dianggap sudah terpenuhi);
f. hubungan masyarakat: adanya berbagai kerjasama dengan pihak terkait seperti lembaga pendidikan berkualitas di dalam maupun luar negeri.
No. 60 Baru
Jawaban dibuktikan dengan data lulusan sekolah/madrasah yang diterima di
jenjang pendidikan selanjutnya (pendidikan menengah) terakreditasi pada dua
tahun terakhir.
(19)
Contoh 1: PERUBAHAN PADA PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
PENDUKUNG PERANGKAT AKREDITASI SMP/MTs
No. 60 Baru
No.
Jenis Kemajuan
Tahun
1
Jumlah siswa pendaftar
2
Rata-rata Nilai Ujian
3
Jumlah guru tersertifikasi
4
Jenis ekstrakurikuler
5
Sarana dan prasarana
6
Keuangan
7
Dukungan masyarakat
60. Kemampuan manajerial kepala sekolah/madrasah.
60. Kemampuan manajerial kepala sekolah/madrasah.
No. 60 Lama
No. Jumlah siswa peserta UN
Jumlah siswa lulus
Jumlah tidak lulus
orang
persen
orang
persen
1
2
3
60. Kemampuan manajerial kepala sekolah/madrasah.
(20)
H. PERUBAHAN
PERANGKAT
(21)
21
Contoh 2: PERUBAHAN PADA INSTRUMEN PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
No. 18 Lama
No. 18 Baru
18.
Sekolah/Madrasah memiliki kalender pendidikan yang memuat
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun pelajaran, (2) minggu
efektif, (3) pembelajaran efektif, dan (4) hari libur.
A.
Memuat 4 macam pengaturan waktu
B.
Memuat 3 macam pengaturan waktu
C.
Memuat 2 macam pengaturan waktu
D.
Memuat 1 macam pengaturan waktu
E.
Tidak memiliki kalender pendidikan
18.
Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu
efektif,
pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender akademik yang
dimiliki.
A.
Menyusun kalender akademik sekolah secara rinci dan
jelas
B.
Menyusun kalender akademik sekolah secara rinci
C.
Menyusun kalender akademik sekolah secara kurang rinci
D.
Menyusun kalender akademik sekolah secara tidak rinci
E.
(22)
Contoh 2: PERUBAHAN PADA PETUNJUK TEKNIS PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
No. 18 Lama
No. 18 Baru
Kalender
pendidikan
sekolah/madrasah disusun berdasarkan standar isi
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Jawaban dibuktikan dengan mengecek dokumen kalender pendidikan yang
dimiliki sekolah/madrasah.
Minimal ada 4 jadwal kegiatan pada kalender akademik antara lain:
1) awal tahun pelajaran;
2) minggu efektif belajar;
3) waktu pembelajaran efektif; dan
4) hari libur.
Kalender akademik sekolah/madrasah disusun berdasarkan standar isi
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Kata ”rinci” yang dimaksud adalah penjelasan tentang kapan waktu
ulangan, kegiatan ekstrakurikuler siswa, pembagian rapor, rapat dengan
komite sekolah, dan sejenisnya.
Jawaban dibuktikan dengan mengecek kalender pendidikan
sekolah/madrasah.
(23)
Contoh 2: PERUBAHAN PADA PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
PENDUKUNG PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
18. Dokumen kalender pendidikan sekolah/madrasah.
Keterangan: * Isilah dengan tanda ceklis (√) pada kolom jawaban
“ada” atau “tidak”.
No. 18 Baru
No.
Komponen
Ada
Ketersediaan (*)
Tidak
1
Jadwal awal tahun pelajaran
2
Minggu efektif
3
Pembelajaran efektif
(24)
(1)
19 Contoh 1: PERUBAHAN PADA PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
PENDUKUNG PERANGKAT AKREDITASI SMP/MTs
No. 60 Baru
No. Jenis Kemajuan Tahun
1 Jumlah siswa pendaftar
2 Rata-rata Nilai Ujian
3 Jumlah guru tersertifikasi
4 Jenis ekstrakurikuler
5 Sarana dan prasarana
6 Keuangan
7 Dukungan masyarakat
60. Kemampuan manajerial kepala sekolah/madrasah.
60. Kemampuan manajerial kepala sekolah/madrasah.
No. 60 LamaNo. Jumlah siswa peserta UN Jumlah siswa lulus Jumlah tidak lulus orang persen orang persen
1
2
3
60. Kemampuan manajerial kepala sekolah/madrasah.
(2)
20
H. PERUBAHAN
PERANGKAT
(3)
21
Contoh 2: PERUBAHAN PADA INSTRUMEN PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
No. 18 Lama
No. 18 Baru
18.
Sekolah/Madrasah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun pelajaran, (2) minggu efektif, (3) pembelajaran efektif, dan (4) hari libur.
A. Memuat 4 macam pengaturan waktu B. Memuat 3 macam pengaturan waktu C. Memuat 2 macam pengaturan waktu D. Memuat 1 macam pengaturan waktu
E.
Tidak memiliki kalender pendidikan 18.
Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif,
pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender akademik yang dimiliki.
A. Menyusun kalender akademik sekolah secara rinci dan jelas B. Menyusun kalender akademik sekolah secara rinci
C. Menyusun kalender akademik sekolah secara kurang rinci D. Menyusun kalender akademik sekolah secara tidak rinci
E.
(4)
22 Contoh 2: PERUBAHAN PADA PETUNJUK TEKNIS PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
No. 18 Lama
No. 18 Baru
Kalender pendidikan sekolah/madrasah disusun berdasarkan standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Jawaban dibuktikan dengan mengecek dokumen kalender pendidikan yang dimiliki sekolah/madrasah.
Minimal ada 4 jadwal kegiatan pada kalender akademik antara lain: 1) awal tahun pelajaran;
2) minggu efektif belajar;
3) waktu pembelajaran efektif; dan 4) hari libur.
Kalender akademik sekolah/madrasah disusun berdasarkan standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Kata ”rinci” yang dimaksud adalah penjelasan tentang kapan waktu ulangan, kegiatan ekstrakurikuler siswa, pembagian rapor, rapat dengan komite sekolah, dan sejenisnya.
Jawaban dibuktikan dengan mengecek kalender pendidikan sekolah/madrasah.
(5)
23 Contoh 2: PERUBAHAN PADA PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
PENDUKUNG PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
18. Dokumen kalender pendidikan sekolah/madrasah.
Keterangan: * Isilah dengan tanda ceklis (√) pada kolom jawaban
“ada” atau “tidak”.
No. 18 Baru
No. Komponen AdaKetersediaan (*)Tidak
1 Jadwal awal tahun pelajaran
2 Minggu efektif
3 Pembelajaran efektif
(6)