Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Serdang Bedagai Dengan Menggunakan Analisis Jalur
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modal Pembangunan yaitu usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik. Pada umumnya tujuan–tujuan pembangunan adalah pembinaan bangsa atau
perkembangan sosial ekonomi. Pembangunan nasional pada dasarnya adalah meningkatkan
kesejahteraan umum yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam upaya
mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut dibutuhkan antara lain tersedianya sumber
daya manusia yang tangguh, mandiri dan berkualitas.
Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator terciptanya pembangunan yang
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur mutu modal manusia, United
Nations Development Program (UNDP) mengenalkan konsep mutu modal manusia yang
diberi nama Human Development Indeks atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis
sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun
melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka
harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan
gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur
dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap
sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai
pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.
Kabupaten Serdang Bedagai penduduknya berjumlah 594.383 jiwa atau 131.844 keluarga
dengan kepadatan penduduk rata-rata 313 jiwa per kilometer persegi. Dari jumlah penduduk
tersebut, tingkat pengangguran terbuka relatif kecil yakni 14.774 jiwa atau sekitar 3 persen.
Sementara keragaman budaya yang ada tergambar dari multi etnis yang ada, yakni Melayu
65%, Jawa 13%, Batak Karo 6%, Batak Simalungun 4%, Angkola, Mandailing, Minang,
Banjar, Aceh, Nias dan Tionghoa-Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2
Potensi terbesar yang dimiliki Kabupaten Serdang Bedagai adalah persawahan yang
memproduksi 354.355 ton gabah dari luas lahan 68.967 hektar pada tahun 2003. Produksi ini
surplus 134.115 ton yang didistribusikan ke berbagai daerah, disusul oleh ubi kayu 272.173
ton.
Meningkatnya kesejahteraan ekonomi diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dan meningkatkan kualitas hidup serta pencapaian standar hidup layak sehingga
dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks
(HDI) di suatu daerah karena bermanfaat untuk membandingkan kinerja pembangunan
manusia baik antar negara maupun daerah (Mudrajad:2006). Pembangunan manusia menjadi
penting karena apabila suatu daerah tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang potensial
maka dapat menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun memajukan
daerahnya.
Analisis jalur sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk melihat pengaruh
langsung dan tidak langsung antar variabel bebas dengan variabel bebas lainnya maupun
antar variabel bebas dengan variabel terikat. Dan juga untuk melihat sejauh mana masingmasing variabel memberikan kontribusi terhadap variabel terikatnya dari model jalur yang
dihasilkannya. Dan model trimming merupakan model yang digunakan untuk memperbaiki
model jalur yang telah dibuat jika ada variabel yang tidak signifikan.
Berdasarkan keterangan di atas, maka penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel pengeluaran riil perkapita, angka melek huruf, angka harapan hidup dan rata-rata
lama sekolah terhadap IPM di Kabupaten Serdang Bedagai dalam bentuk penulisan berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Kabupaten Serdang Bedagai Dengan Menggunakan Analisis Jalur”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: Apakah
variabel pengeluaran riil perkapita, melek huruf, harapan hidup dan rata-rata lama sekolah
memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap kemajuan IPM di
Kabupaten Serdang Bedagai?
Universitas Sumatera Utara
3
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya terbatas pada analisis permasalahan yang dianalisis untuk menentukan
pengaruh variabel pengeluaran riil perkapita, angka melek huruf, angka harapan hidup dan
rata-rata lama sekolah terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Serdang
Bedagai.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh
penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti.
2.
Sebagai salah satu informasi untuk dijadikan acuan dalam meningkatkan pembangunan
manusia dalam hal peningkatan sumber daya manusia bagi pemerintah Kabupaten
Serdang Bedagai .
3.
Dapat menambah pengetahuan dan berguna sebagai salah satu informasi mengenai
Indeks Pembangunan Manusia.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1.
Untuk melihat bagaimana pengaruh faktor variabel pengeluaran riil perkapita, melek
huruf, harapan hidup dan rata-rata lama sekolah terhadap Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).
2.
Untuk mengetahui variabel pengeluaran riil perkapita, melek huruf, harapan hidup dan
rata-rata lama sekolah memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung
terhadap kemajuan IPM di Kabupaten Serdang Bedagai.
1.6 Tinjauan Pustaka
Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi)
yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar
variabel X1,X2, dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresi
yang merupakan dasar perhitungan koefisien jalur. Kemudian, dalam perhitungan digunakan
Universitas Sumatera Utara
4
jasa komputer berupa software dengan program SPSS (Riduwan, Engkos Achmad
Kuncoro,2007).
Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) mengatakan bahwa dalam penelitian sosial tidak
semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variabel alami, tetapi terfokus pada upaya
untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel (Riduwan, Engkos Achmad
Kuncoro,2007).
Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu:
1. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen
[variabel penyebab/variabel bebas (X)] terhadap sebuah variabel endogen [variabel
akibat/variabel terikat (Y)], misalnya: X1
Y
2. Anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasionalitas antara variabel
eksogen, misalnya X1
X2 (Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro,2007).
Metode analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab-akibat
yang terjadi pada regresi linier berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel
terikat atau tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. (Robert
D Rutherford: 1993).
Perbedaan antara model regresi dan model analisis jalur, dapat dilihat dalam tabel
berikut: (Kadir, 2016)
Tabel 1.1 Perbandingan Model Regresi dan Model Analisis Jalur
Aspek
Model Regresi
Tujuan
Mengkaji pengaruh langsung Mengkaji
dan
Model Analisis Jalur
memprediksi
variabel
pola
hubungan
nilai kausal, pengaruh langsung
kriterion Y atas dan pengaruh tak langsung
prediktor X1,X2,X3,...,Xn
Terminologi
Skala dan data
Independen Variabel (IV)
Variabel Penyebab (eksogen)
Dependen Variabel (DV)
Variabel Akibat (endogen)
Matriks
minimal
skala Matriks
minimal
skala
interval dan data berbentuk
Universitas Sumatera Utara
5
interval dan data mentah
Rumusan Masalah
Apakah
variabel Apakah
X1,X2,X3,...,Xn
terhadap
skor baku
Y
variabel
berpengaruh X1,X2,X3,...,Xn
baik
berpengaruh
secara langsung dan tak langsung
parsial maupun simultan
terhadap Y
Hubungan antar Independen Tidak mempelajari hubungan Mempelajari
hubungan
Variabel (IV)
antara IV
Persyaratan analisis
1. Data Galat taksiran Y atas Sama dengan model regresi
X
berdistribusi
antara IV
normal ditambah 2 syarat:
dan homogen.
2. Hubungan IV-DV linier.
3. Tidak
terjadi
multikolineritas antar IV.
4. Tidak ada autokolerasi
(residual
bersifat
independen)
1. Tidak ada arah kausalitas
yang
berbalik
atau
bersifat rekursif.
2. Seluruh
error
tidak
berkorelasi dengan error
lainnya
dan
dengan
variabel dalam model.
Model diagram jalur berdasarkan paradigma hubungan variabel:
X1
X2
X4
X3
e
Gambar 1.1 Diagram Jalur Hubungan Kausal Dari X1, X2, X3 ke X4
Diagram jalur tersebut terdiri atas persamaan struktural, yaitu X1, X2, X3, X4 disebut
sebagai variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen.
Adapun rumus persamaan jalurnya dapat dituliskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
6
dimana :
= variabel terikat
= koefisien ke-i ; i= 1,2, … ,k
= variabel bebas ke-i ; i= 1,2, … ,k
= eror
1.7 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan adalah:
1.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan
informasi dengan cara mengadakan penelitian di Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi
Sumatera Utara dan menulis data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang pengumpulannya bukan diusahakan
sendiri oleh peneliti tetapi data yang diolah/diperoleh dari BPS Provinsi Sumatera Utara.
2.
Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
a. Menentukan variabel eksogen dan variabel endogen,
b. Menggambarkan diagram jalur lengkap,
c. Merumuskan persamaan struktural,
d. Menghitung koefisien jalur,
e. Menghitung besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel eksogen
terhadap variabel endogen
3.
Membuat dan memaknai kesimpulan.
BAB 2
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modal Pembangunan yaitu usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik. Pada umumnya tujuan–tujuan pembangunan adalah pembinaan bangsa atau
perkembangan sosial ekonomi. Pembangunan nasional pada dasarnya adalah meningkatkan
kesejahteraan umum yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam upaya
mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut dibutuhkan antara lain tersedianya sumber
daya manusia yang tangguh, mandiri dan berkualitas.
Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator terciptanya pembangunan yang
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur mutu modal manusia, United
Nations Development Program (UNDP) mengenalkan konsep mutu modal manusia yang
diberi nama Human Development Indeks atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis
sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun
melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka
harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan
gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur
dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap
sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai
pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.
Kabupaten Serdang Bedagai penduduknya berjumlah 594.383 jiwa atau 131.844 keluarga
dengan kepadatan penduduk rata-rata 313 jiwa per kilometer persegi. Dari jumlah penduduk
tersebut, tingkat pengangguran terbuka relatif kecil yakni 14.774 jiwa atau sekitar 3 persen.
Sementara keragaman budaya yang ada tergambar dari multi etnis yang ada, yakni Melayu
65%, Jawa 13%, Batak Karo 6%, Batak Simalungun 4%, Angkola, Mandailing, Minang,
Banjar, Aceh, Nias dan Tionghoa-Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2
Potensi terbesar yang dimiliki Kabupaten Serdang Bedagai adalah persawahan yang
memproduksi 354.355 ton gabah dari luas lahan 68.967 hektar pada tahun 2003. Produksi ini
surplus 134.115 ton yang didistribusikan ke berbagai daerah, disusul oleh ubi kayu 272.173
ton.
Meningkatnya kesejahteraan ekonomi diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dan meningkatkan kualitas hidup serta pencapaian standar hidup layak sehingga
dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks
(HDI) di suatu daerah karena bermanfaat untuk membandingkan kinerja pembangunan
manusia baik antar negara maupun daerah (Mudrajad:2006). Pembangunan manusia menjadi
penting karena apabila suatu daerah tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang potensial
maka dapat menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun memajukan
daerahnya.
Analisis jalur sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk melihat pengaruh
langsung dan tidak langsung antar variabel bebas dengan variabel bebas lainnya maupun
antar variabel bebas dengan variabel terikat. Dan juga untuk melihat sejauh mana masingmasing variabel memberikan kontribusi terhadap variabel terikatnya dari model jalur yang
dihasilkannya. Dan model trimming merupakan model yang digunakan untuk memperbaiki
model jalur yang telah dibuat jika ada variabel yang tidak signifikan.
Berdasarkan keterangan di atas, maka penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel pengeluaran riil perkapita, angka melek huruf, angka harapan hidup dan rata-rata
lama sekolah terhadap IPM di Kabupaten Serdang Bedagai dalam bentuk penulisan berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Kabupaten Serdang Bedagai Dengan Menggunakan Analisis Jalur”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: Apakah
variabel pengeluaran riil perkapita, melek huruf, harapan hidup dan rata-rata lama sekolah
memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap kemajuan IPM di
Kabupaten Serdang Bedagai?
Universitas Sumatera Utara
3
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya terbatas pada analisis permasalahan yang dianalisis untuk menentukan
pengaruh variabel pengeluaran riil perkapita, angka melek huruf, angka harapan hidup dan
rata-rata lama sekolah terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Serdang
Bedagai.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh
penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti.
2.
Sebagai salah satu informasi untuk dijadikan acuan dalam meningkatkan pembangunan
manusia dalam hal peningkatan sumber daya manusia bagi pemerintah Kabupaten
Serdang Bedagai .
3.
Dapat menambah pengetahuan dan berguna sebagai salah satu informasi mengenai
Indeks Pembangunan Manusia.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1.
Untuk melihat bagaimana pengaruh faktor variabel pengeluaran riil perkapita, melek
huruf, harapan hidup dan rata-rata lama sekolah terhadap Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).
2.
Untuk mengetahui variabel pengeluaran riil perkapita, melek huruf, harapan hidup dan
rata-rata lama sekolah memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung
terhadap kemajuan IPM di Kabupaten Serdang Bedagai.
1.6 Tinjauan Pustaka
Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi)
yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar
variabel X1,X2, dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresi
yang merupakan dasar perhitungan koefisien jalur. Kemudian, dalam perhitungan digunakan
Universitas Sumatera Utara
4
jasa komputer berupa software dengan program SPSS (Riduwan, Engkos Achmad
Kuncoro,2007).
Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) mengatakan bahwa dalam penelitian sosial tidak
semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variabel alami, tetapi terfokus pada upaya
untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel (Riduwan, Engkos Achmad
Kuncoro,2007).
Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu:
1. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen
[variabel penyebab/variabel bebas (X)] terhadap sebuah variabel endogen [variabel
akibat/variabel terikat (Y)], misalnya: X1
Y
2. Anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasionalitas antara variabel
eksogen, misalnya X1
X2 (Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro,2007).
Metode analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab-akibat
yang terjadi pada regresi linier berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel
terikat atau tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. (Robert
D Rutherford: 1993).
Perbedaan antara model regresi dan model analisis jalur, dapat dilihat dalam tabel
berikut: (Kadir, 2016)
Tabel 1.1 Perbandingan Model Regresi dan Model Analisis Jalur
Aspek
Model Regresi
Tujuan
Mengkaji pengaruh langsung Mengkaji
dan
Model Analisis Jalur
memprediksi
variabel
pola
hubungan
nilai kausal, pengaruh langsung
kriterion Y atas dan pengaruh tak langsung
prediktor X1,X2,X3,...,Xn
Terminologi
Skala dan data
Independen Variabel (IV)
Variabel Penyebab (eksogen)
Dependen Variabel (DV)
Variabel Akibat (endogen)
Matriks
minimal
skala Matriks
minimal
skala
interval dan data berbentuk
Universitas Sumatera Utara
5
interval dan data mentah
Rumusan Masalah
Apakah
variabel Apakah
X1,X2,X3,...,Xn
terhadap
skor baku
Y
variabel
berpengaruh X1,X2,X3,...,Xn
baik
berpengaruh
secara langsung dan tak langsung
parsial maupun simultan
terhadap Y
Hubungan antar Independen Tidak mempelajari hubungan Mempelajari
hubungan
Variabel (IV)
antara IV
Persyaratan analisis
1. Data Galat taksiran Y atas Sama dengan model regresi
X
berdistribusi
antara IV
normal ditambah 2 syarat:
dan homogen.
2. Hubungan IV-DV linier.
3. Tidak
terjadi
multikolineritas antar IV.
4. Tidak ada autokolerasi
(residual
bersifat
independen)
1. Tidak ada arah kausalitas
yang
berbalik
atau
bersifat rekursif.
2. Seluruh
error
tidak
berkorelasi dengan error
lainnya
dan
dengan
variabel dalam model.
Model diagram jalur berdasarkan paradigma hubungan variabel:
X1
X2
X4
X3
e
Gambar 1.1 Diagram Jalur Hubungan Kausal Dari X1, X2, X3 ke X4
Diagram jalur tersebut terdiri atas persamaan struktural, yaitu X1, X2, X3, X4 disebut
sebagai variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen.
Adapun rumus persamaan jalurnya dapat dituliskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
6
dimana :
= variabel terikat
= koefisien ke-i ; i= 1,2, … ,k
= variabel bebas ke-i ; i= 1,2, … ,k
= eror
1.7 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan adalah:
1.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan
informasi dengan cara mengadakan penelitian di Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi
Sumatera Utara dan menulis data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang pengumpulannya bukan diusahakan
sendiri oleh peneliti tetapi data yang diolah/diperoleh dari BPS Provinsi Sumatera Utara.
2.
Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
a. Menentukan variabel eksogen dan variabel endogen,
b. Menggambarkan diagram jalur lengkap,
c. Merumuskan persamaan struktural,
d. Menghitung koefisien jalur,
e. Menghitung besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel eksogen
terhadap variabel endogen
3.
Membuat dan memaknai kesimpulan.
BAB 2
Universitas Sumatera Utara