2 Draft CALK 2010
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1
Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
a. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri atas satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan adalah Pemerintah Provinsi DIY
atau suatu organisasi dilingkungan Pemerintah Provinsi DIY atau organisasi lainnya
jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan.
b. Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan sebagaimana dimaksud diatas
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
c. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan
oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
4.2
Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a. Pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan menggunakan basis kas.
b. Pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana menggunakan basis akrual.
4.3
Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a. Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara penerimaan atau pada
Rekening Kas Umum Daerah.
b. Pendapatan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam laporan realisasi anggaran
dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
c. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran atau
Rekening Kas Umum Daerah.
d. Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam laporan realisasi anggaran dan
rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Belanja disajikan dalam laporan realisasi anggaran sesuai dengan klasifikasi dalam
anggaran.
e. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah.
f. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.
g. Pembiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam laporan realisasi
anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan disajikan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
51
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
h. Penjelasan sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan
realisasinya, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
i. Kas diakui pada saat kas diterima oleh bendahara penerimaan/Rekening Kas Umum
Daerah dan pada saat dikeluarkan oleh bendahara pengeluaran/ Rekening Kas Umum
Daerah.
j. Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya.
k. Piutang diakui sebesar nilai nominal dari piutang.
l. Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir periode akuntansi.
m. Terhadap persediaan yang rusak/usang tidak dicatat sebagai nilai persediaan dalam
lembar muka laporan keuangan (neraca) tetapi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
n. Persediaan disajikan sebesar:
1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
2) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
3) Nilai wajar atau didasarkan pada dokumen yang menyertainya apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
o. Investasi dicatat sebesar :
1) Biaya perolehan apabila Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,
misalnya saham dan obligasi jangka pendek.
2) Nilai wajar apabila jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk
nilai pasar.
3) Nilai nominal apabila Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham,
misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek.
4) Dicatat sebesar nilai tercatat atau nilai wajar lainnya apabila Investasi tidak
memiliki pasar yang aktif
p. Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode yaitu :
1) Metode biaya jika kepemilikan investasi pemerintah daerah kurang dari 20%
pada BUMD
2) Metode ekuitas jika kepemilikan investasi pemerintah 20% sampai 50%, atau
kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan, atau
kepemilikan lebih dari 50%
3) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika kepemilikan investasi
pemerintah bersifat nonpermanen yang digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat
q. Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek
pembangunan pemerintah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang
dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
52
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
r. Pengakuan hasil investasi dicatat sebagai pendapatan investasi (termasuk kelompok
Lain-lain PAD Yang Sah) apabila :
1)
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupa
bunga deposito, bunga obligasi dan deviden tunai (cash dividend).
2)
Hasil investasi berupa deviden tunai yang diperoleh dari penyertaan modal
pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya,
s. Pengakuan hasil investasi tidak dicatat sebagai pendapatan hasil investasi dan
mengurangi nilai investasi pemerintah, apabila bagian laba yang diperoleh oleh
pemerintah apabila menggunakan metode ekuitas, kecuali untuk dividen dalam
bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi pemerintah dan ekuitas
dana yang diinvestasikan dengan jumlah yang sama.
t. Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan.
u. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya
perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan
semua biaya lainnya yang terjadi
berkenaan dengan pembangunan aset tetap
tersebut.
v. Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset dan
dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya
perolehan. Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
w. Tanah diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian
atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh
hak, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang
dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai
bangunan tua yang terletak
pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua
tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
x. Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang
telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai.
Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi,
serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai
peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
y. Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini
antara lain meliputi harga pembelian atau biaya
pengurusan IMB, notaris, dan pajak.
53
konstruksi, termasuk biaya
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
z. Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya
ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi
dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
aa. Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Sedangkan biaya administrasi dan
biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang
biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset
atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Demikian pula biaya permulaan dan praproduksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu
untuk membawa aset ke kondisi kerjanya. Untuk biaya perolehan suatu aset yang
dibangun dengan cara swakelola ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti
aset yang dibeli.
1)
Apabila dalam pembelian terdapat potongan dagang dan rabat maka setiap
potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian.
2)
Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui setiap terjadi pembayaran
3)
Penyusutan untuk aset tetap bagi pemerintah daerah belum dilaksanakan.
4)
Aset Bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit dan harus diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset bersejarah yang memberikan
potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai
contoh bangunan bersejarah yang digunakan untuk ruang perkantoran akan
diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
5)
Bagian lancar kewajiban jangka panjang diakui pada saat reklasifikasi dalam
periode berjalan atau berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa pembayaran
bagian lancar kewajiban jangka panjang yang telah diakui dalam periode
berjalan atau sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca.
6)
Kewajiban kepada fihak ketiga adalah sebesar jumlah yang belum dibayar
untuk barang tersebut pada tanggal neraca.
7)
Kewajiban Bunga adalah sebesar biaya bunga yang telah terjadi tetapi belum
dibayar oleh pemerintah daerah pada tanggal penyusunan neraca.
8)
Kewajiban
Perhitungan
Fihak
Ketiga
(PFK)
adalah
sebesar
saldo
pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai dengan
tanggal neraca.
9)
Kewajiban dalam negeri perbankan adalah sebesar jumlah yang belum dibayar
pemerintah yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari duabelas bulan
setelah tanggal neraca.
10) Kewajiban jangka panjang lainnya diakui pada akhir periode akuntansi
berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan jangka panjang yang
telah diakui dalam periode berjalan.
54
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
11) Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang diukur dengan nilai
nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. Kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang yang diukur dalam mata uang asing
dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal transaksi.
12) Ekuitas dana diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah aktiva
dikurangi dengan utang yang ada pada periode akuntansi yang bersangkutan.
4.4
Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah
a. Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran untuk
memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi,
dan atau memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset
tersebut.
b. Pengeluaran Belanja Modal yang nilainya melebihi batasan minimum kapitalisasi
aset tetap yang ditetapkan dan dimanfaatkan untuk kegiatan pemerintahan daerah
serta tidak untuk dijual, harus dikapitalisasi.
c. Pengeluaran Belanja Pemeliharaan/Rehabilitasi dapat dikategorikan sebagai Belanja
Modal jika mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan
volume aset yang telah dimiliki harus dikapitalisasi menambah Aset Tetap.
d. Pengeluaran yang dikapitalisasi adalah sebagai berikut:
e. Pengadaan tanah meliputi biaya pembebasan, pembayaran honor tim, biaya
pembuatan sertifikat, biaya pematangan, pengukuran dan pengurugan dan belanja
yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
f.
Pembelian peralatan dan mesin meliputi harga barang, ongkos angkut, biaya asuransi,
biaya pemasangan, biaya selama masa uji coba dan belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
g. Pembuatan peralatan, mesin dan bangunan yang dilaksanakan melalui kontrak berupa
pengeluaran sebesar nilai kontrak ditambah biaya perencanaan dan pengawasan,
biaya perijinan dan jasa konsultan.
h. Pembuatan peralatan, mesin dan bangunan yang dilaksanakan secara swakelola
meliputi biaya langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi biaya bahan
baku, upah tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, dan
biaya perijinan.
i.
Pembangunan gedung dan bangunan yang dilaksanakan melalui kontrak berupa
pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, jasa
konsultan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama dan belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
55
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
j.
Pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak
langsung sampai siap pakai meliputi bahan baku, upah tenaga kerja, sewa peralatan,
biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, biaya pengosongan dan
pembongkaran
bangunan
lama
dan
belanja
yang
terkait
dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
k. Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan melalui kontrak berupa nilai
kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya
pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah yang
diperuntukkan untuk keperluan pembangunan dan belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
l.
Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan dengan swakelola meliputi
biaya langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi bahan baku, upah
tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan,
biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah yang
diperuntukkan untuk keperluan pembangunan dan belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
m. Pembelian Aset Tetap lainnya meliputi harga kontrak/beli, ongkos angkut, biaya
asuransi dan belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai
dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
n. Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan melalui kontrak berupa nilai
kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan.
o. Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan dengan swakelola meliputi biaya
langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi bahan baku, upah tenaga
kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, jasa
konsultan dan belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai
dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
p. Batas minimal kapitalisasi aset tetap dan aset lainnya yang disajikan pada Neraca
Pemerintah Provinsi DIY adalah:
1) Tanah minimal sebesar Rp10.000.000,00,
2) Peralatan dan Mesin minimal sebesar Rp500.000,00,
3) Gedung dan bangunan minimal sebesar Rp10.000.000,00,
4) Jalan minimal sebesar Rp130.000.000,00/km,
5) Jembatan minimal sebesar Rp2.200.000,00/m,
6) Irigasi minimal sebesar Rp400.000,00/ha,
7) Sungai minimal sebesar Rp135.000.000,00/pekerjaan dan Aset Tetap lainnya
minimal sebesar Rp500.000,00.
q. Harga perolehan Aset Tetap dan Aset Lainnya yang ada di bawah batas minimal
yang telah ditentukan disajikan secara ekstra komtabel dan tetap dicatat dalam Daftar
Barang Inventaris Daerah
56
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Rincian dan Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
5.1.1
Pendapatan
2010
2009
Rp1.374.205.096.491,03
Rp1.286.067.485.169,33
Pendapatan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2010
dianggarkan
sebesar
Rp1.374.205.096.491,03
Rp1.275.220.502.557,00.
(107,76%),
sehingga
Realisasi
lebih
dari
sebesar
anggaran
sebesar
Rp98.984.593.934,03 (7,76%), dengan rincian sebagai berikut:
5.1.1.1
Pendapatan Asli Daerah
Rp740.202.076.369,03
Rp645.145.551.075,74
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun
Anggaran
2010
yang
diakui
secara
kas
sebesar
Rp740.202.076.369,03 atau (115,86%), sehingga lebih dari anggaran sebesar
Rp101.320.664.485,03 (15,86%), dengan rincian sebagai berikut:
No
Uraian
2010
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
I
PENDAPATAN ASLI
638.881.411.884,00
740.202.076.369,03
115,86
645.145.551.075,74
1
DAERAH
PAJAK DAERAH
539.653.461.500,00
634.710.019.496,80
117,61
541.192.265.769,60
Pajak Kendaraan Bermotor
260.489.549.000,00
280.867.269.350,00
107,82
252.834.227.445,00
(PKB)
Bea Balik Nama Kendaraan
175.972.454.000,00
241.213.887.400,00
137,07
181.956.118.600,00
Bermotor
Pajak Bahan Bakar Kendaraan
100.801.881.000,00
110.083.609.715,00
109,21
104.090.628.453,00
2.389.577.500,00
2.545.253.031,80
106,51
2.311.291.271,60
Bawah Tanah
RETRIBUSI DAERAH
31.556.968.029,00
32.836.503.243,89
104,05
34.785.228.680,57
Retribusi Jasa Umum
20.086.556.900,00
20.918.271.010,89
104,14
22.634.317.893,57
2.182.004.000,00
2.132.014.245,89
97,71
6.617.297.082,57
95.100.000,00
116.678.300,00
122,69
101.209.250,00
Ulang
Retribusi Pelayanan Pendidikan
288.461.900,00
377.899.500,00
131,00
244.087.476,00
dan Pelatihan
Retribusi Pelayanan
418.234.000,00
421.933.688,00
100,88
Ketenagakerjaan
Retribusi Pelayanan Pertanian
4.500.000,00
4.500.000,00
100,00
4.500.000,00
dan Peternakan
Retribusi Pelayanan Bidang
4.700.000,00
5.338.190,00
113,58
6.609.700,00
Bermotor
Pajak Air Permukaan dan Air
2
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Retribusi Pelayanan Tera/Tera
%
Kehutanan dan Perkebunan
Retribusi Pelayanan Perikanan
5.046.000,00
Hasil Penjualan Bibit/Benih
Retribusi Jasa Sertifikasi
Realisasi
10.641.385,00
15.000.000,00
57
16.035.087,00
103,45
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
2.000.000,00
2010
2.000.000,00
100,00
246.000.000,00
246.000.000,00
100,00
204.000.000,00
85.000.000,00
93.228.000,00
109,68
81.400.000,00
Wilayah
Retribusi Pelayanan Umum
16.745.057.000,00
17.502.644.000,00
104,52
15.359.527.000,00
(Bus Trans Jogja)
Retribusi Jasa Usaha
11.064.973.129,00
11.322.639.308,00
102,33
9.645.853.147,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan
834.626.129,00
885.878.829,00
106,14
3.169.291.942,00
Daerah
Retribusi Tempat Pelelangan
600.000.000,00
619.652.459,00
103,28
Retribusi Tempat
183.500.000,00
252.180.500,00
137,43
172.749.000,00
3.000.000,00
3.000.000,00
100,00
3.070.000,00
122.900.000,00
165.647.000,00
134,78
196.826.500,00
5.845.891.000,00
5.864.692.120,00
100,32
4.895.734.855,00
0,00
0,00
483.867.500,00
500.150.000,00
103,37
502.206.600,00
500.000,00
500.000,00
100,00
0,00
34.071.600,00
74.321.500,00
218,13
0,00
2.956.616.900,00
2.956.616.900,00
100,00
0,00
405.438.000,00
595.592.925,00
146,90
2.505.057.640,00
32.900.000,00
98.300.000,00
298,78
95.600.000,00
Retribusi Dispensasi Kelebihan
0,00
0,00
0,00
2.016.685.000,00
Muatan
Retribusi Ijin Pos dan
0,00
0,00
0,00
20.295.000,00
Telekomunikasi
Retribusi Ijin Pelayanan
15.000.000,00
25.000.000,00
166,67
15.000.000,00
Kesehatan
Retribusi Ijin Pelayanan
185.000.000,00
233.794.925,00
126,38
174.623.640,00
dibidang Sosial
Retribusi Ijin Pelayanan
20.500.000,00
17.530.000,00
85,51
17.885.000,00
Perpustakaan
Retribusi Ijin Penggantian
Uraian
Retribusi Jasa
Retribusi Pelayanan Panti
Sosial
Retribusi Pelayanan
2009
Pemukiman dan Prasarana
Penginapan/Pesanggrahan/Villa
Retribusi Pelayanan
Kepelabuhan
Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olahraga
Retribusi Penjualan Produksi
Usaha Daerah
Retribusi Pasar Grosir
dan/Atau Pertokoan
Retribusi Bibit/Benih
Retribusi Penggunaan Jasa
Mobil Box
Retribusi Sewa Rumah Dinas
Retribusi Perijinan Tertentu
Retribusi Ijin Trayek
705.974.250,00
20.343.000,00
35.693.000,00
175,46
32.494.000,00
STNK Hilang
Retribusi Ijin Cek Fisik Residu
1.775.000,00
4.350.000,00
245,07
5.125.000,00
Kendaraan Dinas
Rekomendasi Bengkel Karoseri
250.000,00
0,00
0,00
250.000,00
0,00
0,00
0,00
96.850.000,00
18.000.000,00
40.625.000,00
225,69
30.250.000,00
1.000.000,00
1.750.000,00
175,00
0,00
Retribusi Izin Insidentil
17.500.000,00
58.530.000,00
334,46
0,00
Retribusi Kartu Pengawasan
86.920.000,00
68.720.000,00
79,06
0,00
Rekomendasi Ketinggian
Bangunan/Tower
Rertibusi Ijin Sertifikat
Registrasi Uji Tipe
Retribusi Izin Jasa Titipan
58
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
Uraian
Rekomendasi Izin Operasi
3
HASIL PENGELOLAAN
6.250.000,00
2010
11.300.000,00
180,80
2009
0,00
26.953.742.568,00
26.333.869.884,77
97,70
20.094.713.175,83
24.655.093.638,00
23.777.408.754,62
96,44
18.131.270.634,15
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
Bagian Laba atas Penyertaan
Modal pada Perusahan milik
Daerah
- PD. Tarumartani
877.684.885,00
0,00
0,00
1.413.233.236,00
23.777.408.753,00
23.777.408.754,62
100,00
16.718.037.398,15
464.979.901,00
458.361.686,00
98,58
364.979.901,00
Patungan
- PT. Anindya Mitra
100.000.000,00
123.361.686,00
123,36
Internasional
- PT. Yogya Indah Sejahtera
335.000.000,00
335.000.000,00
100,00
335.000.000,00
29.979.901,00
0,00
0,00
29.979.901,00
Bagian Laba pada Lembaga
1.833.669.029,00
2.098.099.444,15
114,42
1.598.462.640,68
Keuangan Non Bank
- BUKP
1.833.669.029,00
2.098.099.444,15
114,42
1.598.462.640,68
40.717.239.787,00
46.321.683.743,57
113,74
49.073.343.449,74
1.629.957.871,00
879.664.366,00
53,97
Olahraga
Pendapatan BLUD pada RS
4.213.000.000,00
5.064.947.429,86
120,22
Grhasia
Lain-lain PAD Yang Sah pada
2.000.250.000,00
1.763.748.000,00
88,18
11.982.828.000,00
10.239.034.000,00
85,45
Pelatihan
Lain-lain PAD Yang Sah pada
1.000.000,00
13.900.000,00
1390,00
Dinas Kelautan dan Perikanan
Jasa Giro
9.500.000.000,00
8.738.577.935,26
91,99
10.544.362.746,17
10.000.000.000,00
13.254.543.810,03
132,55
12.852.945.215,88
1.040.503.916,00
766.652.378,93
73,68
3.282.493.089,80
350.700.000,00
488.646.464,00
157,87
1.765.000,00
0,00
5.111.969.359,40
100,00
13.719.297.397,89
- Bank Pembangunan Daerah
(BPD)
Bagian Laba atas Penyertaan
Modal pada Perusahaan
- PT. Asuransi Bangun Askrida
4
LAIN-LAIN PAD YANG
SAH
Pendapatan BLUD pada BLPT
Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informasi
Lain-lain PAD Yang Sah pada
8.672.480.000,00
Badan Pendidikan dan
Bunga Deposito
Tindak Lanjut Hsl Temuan
BPK
Hasil Penjualan Aset Daerah
Yang tdk Dipisahkan
Pendapatan yang tidak
dianggarkan
Realisasi Pendapatan yang tidak dianggarkan sebesar Rp5.111.969.359,49 adalah realisasi
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tidak dianggarkan yang berada pada beberapa
SKPD dengan data sebagai berikut:
No.
Uraian
Pendapatan yang tidak dianggarkan:
59
Realisasi (Rp)
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No.
Uraian
Realisasi (Rp)
242.000,00
1
Denda Sewa Tanah milik Pemda di Sentolo
2
Denda Sewa Tanah di Jalan Panjaitan 66, Mantrijeron Yogyakarta
36.300,00
3
Denda Sewa Tanah di Jalan Wisata Babarsari Yogyakarta
48.620,00
4
Sewa Tanah di Jongkang Wedomartani Ngemplak
5
Sewa Tanah dan bangunan di Jalan Wates-Purworejo Km 10 Dusun Saweran
6
Denda atas keterlambatan sewa di Basement Mall
7
Ganti Rugi atas Kerugian Daerah berdasar LHP Khusus (Anggota Dewan)
8
Denda pengembalian pinjaman Dana Bergulir
9
Pengembalian Belanja dan Penerimaan lainnya
10
Temuan Inspektorat
632.254.347,00
11
Denda Keterlambatan Pekerjaan
206.879.477,60
12
Pengembalian Gaji dan Tunjangan
324.718.724,00
13
TP TGR
14
APC Tipiring
15
Bantuan Langganan Internet
16
Sharing Parkir Bandara
17
Rekomendasi Bangunan Tower
53.250.000,00
18
Sewa Tempat Pemasangan Iklan Bus Trans Jogja
52.475.000,00
19
Sewa Tempat Pemasangan Iklan Selter
25.264.000,00
20
Pembayaran Kelebihan Beban Penggunaan Listrik Shelter
21
Pembayaran Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan
23
Pembayaran Ekspedisi muatan pesawat udara
24
Ijin Perpanjangan Tanda Pabrik untuk Timbangan Meja
25
Pendapatan dari Pengembalian buku anggota yang terlambat
26
Penjualan Hasil Hutan
2.074.000,00
6.505.500,00
147.179.225,00
76.098.550,00
3.274.539.912,80
54.720.618,00
922.000,00
4.200.000,00
178.482.399,00
2.838.000,00
14.750.000,00
500.000,00
75.000,00
2.623.000,00
51.092.686,00
5.111.969.359,40
JUMLAH
5.1.1.2
Pendapatan Transfer
200.000
Rp628.770.389.122,00
Rp631.011.121.383,59
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 yang diterima secara kas sebesar Rp628.770.389.122,00 atau (99,65%),
sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp3.067.230.551,00 (0,35%), dengan rincian
sebagai berikut:
No
Uraian
II
PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana
1
2
3
Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
(Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum
2010
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2009
%
Realisasi (Rp)
84.155.762.023,00
82.386.124.407,00
97,90
70.922.769.996,59
4.936.010.650,00
5.435.867.715,00
110,13
2.758.403.387,00
527.471.247.000,00
527.471.247.000,00
100,00
523.919.948.000,00
60
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
4
2010
Uraian
Anggaran (Rp)
Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan Transfer
Dana perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat-
5
6
Realisasi (Rp)
11.384.100.000,00
100,00
33.410.000.000,00
627.947.119.673,00
626.677.339.122,00
99,80
631.011.121.383,59
0,00
0,00
0,00
0,00
3.890.500.000,00
2.093.050.000,00
53,80
0,00
3.890.500.000,00
2.093.050.000,00
75,13
0,00
631.837.619.673,00
628.770.389.122,00
99,51
631.011.121.383,59
Dana Penyesuaian
Jumlah Pendapatan Transfer
5.1.1.3
%
11.384.100.000,00
Lainya
Dana Otonomi Khusus
Lainnya
Total Pendapatan Transfer
2009
Realisasi (Rp)
Lain-lain Pendapatan Daerah
Rp5.232.631.000,00
Rp9.910.812.710,00
yang Sah
Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah yang diterima oleh Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2010 yang diakui secara kas sebesar
Rp5.232.631.000,00,
atau
(116,24%),
sehingga
lebih
dari
anggaran
sebesar
Rp731.160.000,00 (16,24%), dengan rincian sebagai berikut:
2010
No
Uraian
I
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
1
2
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
YANG SAH
PENDAPATAN HIBAH
4.501.471.000,00
5.232.631.000,00
7.124.862.710,00
Sumbangan Dealer Otomotif
2.183.573.500,00
2.849.202.000,00
Main Dealer
18.000.000,00
10.500.000,00
PT. Sari Husada
21.000.000,00
0,00
PT Jasa Raharja
2.278.897.500,00
2.372.929.000,00
116,24
130,48
58,33
0,00
104,13
Pendapatan Hibah Dari Luar Negeri
0,00
0,00
0,00
3.227.156.210,00
Sisa Dana Sumbangan Pihak 3
0,00
0,00
0,00
0,00
PENDAPATAN LAINNYA
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS
0,00
0,00
0,00
2.785.950.000,00
0,00
0,00
0,00
2.785.950.000,00
4.501.471.000,00
5.232.631.000,00
116,24
9.910.812.710,00
Daerah
Jumlah
5.1.2
Belanja dan Transfer
Rp1.354.594.058.106,00
2.205.698.000,00
15.000.000,00
7.000.000,00
1.670.008.500,00
Rp1.327.487.848.943,00
Belanja dan Transfer Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 dianggarkan sebesar Rp1.483.751.313.694,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.354.594.058.106,00
(91,30%),
sehingga
kurang
dari
anggaran
sebesar
Rp129.157.255.589,00 (8,70%). Rincian realisasi belanja terdiri dari:
5.1.2.1
Belanja Operasi
Rp1.013.766.227.865,00
Rp936.163.935.514,00
Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 sebesar Rp1.013.766.227.865,00 atau (91,64%), dengan rincian sebagai
berikut:
61
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
1
Uraian
2010
2009
Anggaran (Rp)
455.347.124.347,00
Realisasi (Rp)
422.486.005.710,00
%
92,78
Realisasi (Rp)
396.975.357.637,00
405.181.835.763,00
355.885.366.573,00
87,83
350.913.011.793,00
19.464.200,00
19.464.200,00
100,00
45.778.400,00
0,00
0,00
0,00
0,00
89.895.291.845,00
89.895.291.845,00
100,00
15.550.887.300,00
98.866.347.612,00
88.513.099.537,00
89,53
96.290.500.384,00
2
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
3
Jasa
Belanja Bunga
4
Belanja Subsidi
5
6
Belanja Hibah
Belanja Bantuan
7
Sosial
Belanja Bantuan
56.967.000.000,00
56.967.000.000,00
100,00
76.388.400.000,00
Keuangan
Jumlah Belanja
1.106.277.063.767,00
1.013.766.227.865,00
91,64
936.163.935.514,00
Operasi
5.1.2.2
Belanja Modal
Rp123.424.755.631,00
Rp192.938.051.429,00
Realisasi Belanja Modal Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 adalah sebesar Rp123.424.755.631,00 atau (77,32%) dengan rincian
sebagai berikut:
No
2010
Uraian
1
Belanja Tanah
2
Belanja Peralatan & Mesin
3
Belanja Gedung &Bangunan
4
Belanja Jalan Irigasi, & Jaringan
5
Belanja Aset Tetap Lainnya
6
Anggaran (Rp)
Belanja Aset Lainnya
Jumlah
5.1.2.3
Belanja Tak Terduga
2009
Realisasi
%
35.397.600.000,00
22.302.477.164,00
28.658.797.640,00
43.872.586.878,00
Realisasi (Rp)
63,01
12.771.312.542,00
26.082.150.459,00
91,11
30.209.608.823,00
35.581.010.890,00
81,10
38.992.227.553,00
50.182.997.430,00
38.056.934.610,00
75,84
109.051.971.856,00
1.406.149.600,00
1.287.679.908,00
89,63
982.136.155,00
117.655.000,00
114.502.600,00
97,32
930.794.500,00
159.635.786.548,00
123.424.755.631,00
77,32
192.938.051.429,00
Rp2.735.672.140,00
Rp0,00
Realisasi Belanja Tak Terduga Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 adalah sebesar Rp2.735.672.140,00, dengan rincian sebagai berikut:
No
1
Uraian
Belanja Tidak Terduga
5.1.2.4
Belanja Transfer
2010
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
3.171.060.905,00
2.735.672.140,00
Rp214.667.402.470,00
2009
%
Realisasi (Rp)
86,27
0,00
Rp198.385.862.000,00
Realisasi Belanja Transfer Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar Rp214.667.402.470,00
atau (100,00.%), dengan rincian sebagai berikut:
No
Uraian
1
Bagi Hasil Pajak Ke
2
Kabupaten/Kota
Bagi Hasil Retribusi Ke
2010
2009
Anggaran (Rp)
211.990.205.240,00
Realisasi (Rp)
211.990.205.235,00
%
100,00
Realisasi (Rp)
195.517.562.900,00
2.677.197.235,00
2.677.197.235,00
100,00
2.868.299.100,00
Kabupaten/Kota
62
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
3
0,00
0,00
0,00
0,00
214.667.402.475,00
214.667.402.470,00
100,00
198.385.862.000,00
Bagi Hasil Lainnya Ke
Kabupaten/Kota
Jumlah
5.1.2.4
Surplus/Defisit
Rp19.611.038.385,03
Rp(41.420.363.773,67)
Surplus/Defisit sebesar Rp19.611.038.385,03 atau (9,41%). Jumlah tersebut merupakan
selisih antara total realisasi pendapatan dan total realisasi belanja Tahun Anggaran 2010.
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
No
1
2
2010
Uraian
Pendapatan
Belanja + Transfer
Surplus/Defisit
5.1.3
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
1.275.220.502.557,00
1.374.205.096.491,03
107,76
1.286.067.485.169,33
1.483.751.313.694,00
1.354.594.058.106,00
91,30
1.327.487.848.943,00
(208.530.811.137,00)
19.611.038.385,03
9,41
(41.420.363.773,67)
Pembiayaan Netto
Rp212.465.503.121,33
Rp272.910.115.159,00
Realisasi Pembiayaan Netto Pemerintah Provinsi DIY Tahun Anggaran 2010 adalah
sebesar Rp212.465.503.121,33 yang terdiri atas:
5.1.3.1
Pembiayaan Penerimaan
Rp256.568.355.188,33
Rp285.824.680.009,00
Daerah
Realisasi pembiayaan penerimaan daerah Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar
Rp256.568.355.188,33 yang berasal dari penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SiLPA), penerimaan piutang daerah, dan penerimaan dari biaya penyusutan kendaraan.
5.1.3.2
Pembiayaan Pengeluaran
Rp44.102.852.067,00
Rp12.914.564.850,00
Daerah
Realisasi pembiayaan pengeluaran daerah Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar
Rp44.102.852.067,00, yang berasal dari pembentukan dana cadangan, penyertaan
modal Pemda, pembayaran pokok utang, dan pembayaran kewajiban tahun lalu yang
belum terselesaikan, dengan rincian sebagai berikut:
No
III
Uraian
2010
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
257.674.320.409,33
256.568.355.188,33
99,57
285.824.680.009,00
231.489.751.385,33
231.489.751.385,33
100,00
279.499.643.186,00
PEMBIAYAAN
1
1
Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan Sisa Lebih
2
Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian
0,00
0,00
0,00
16.565.000.000,00
23.947.092.976,00
3
4
5
Pinjaman Daerah
63
144,56
0,00
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
6
7
2010
Uraian
Penerimaan Piutang Daerah
Penerimaan dari Biaya
2009
Anggaran (Rp)
8.503.500.000,00
Realisasi (Rp)
0,00
%
Realisasi (Rp)
5.445.531.350,00
1.116.069.024,00
1.131.510.827,00
101,38
879.505.473,00
44.102.852.067,00
89,73
12.914.564.850,00
Penyusutan Kendaraan
2
Pengeluaran Pembiayaan
49.152.852.067,00
1
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
0,00
0,00
2
21.187.852.067,00
21.187.852.067,00
100,00
10.200.000.000,00
3
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Utang
50.000.000,00
50.000.000,00
100,00
100.000.000,00
4
Pemberian Pinjaman Daerah
27.915.000.000,00
22.865.000.000,00
81,91
0,00
5
Penyelesaian Kegiatan DPA-L
Pembayaran Kewajiban Tahun
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.039.564.850,00
208.521.468.342,33
212.465.503.121,33
6
Lalu Yang Belum Terselesaikan
Pembiayaan Netto
1.575.000.000,00
101,89
272.910.115.159,00
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp21.187.852.067,00
merupakan tambahan modal disetor pada BPD DIY sebesar Rp21.017.852.067,00
dan PT. Askrida sebesar Rp170.000.000,00.
Pembayaran Pokok Utang sebesar Rp50.000.000,00 merupakan pelunasan Utang
kepada Departemen Keuangan yang jatuh tempo pada Tahun 2010.
Pemberian Pinjaman Daerah sebesar Rp22.865.000.000,00 merupakan penambahan
Dana Bergulir pada:
Uraian
Jumlah (Rp)
Dana Bergulir melalui Dinas Perindagkop
3.750.000.000,00
Dana Bergulir DPM PHP melalui Dinas Pertanian
2.630.000.000,00
Dana Bergulir LDPM melalui Badan Ketahanan Pangan &
Penyuluhan
8.885.000.000,00
Dana Bergulir Penguatan LDPM melalui Badan Ketahanan &
Penyuluhan
600.000.000,00
Dana Bergulir Koperasi melalui BUKP
5.1.3.3
Sisa Lebih Pembiayaan
7.000.000.000,00
Rp232.076.541.506,36
Rp231.489.751.385,33
Anggaran
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar
Rp232.076.541.506,36.
Jumlah tersebut merupakan selisih antara total realisasi
pendapatan dan total realisasi belanja dan transfer ditambah dengan pembiayaan netto
Tahun Anggaran 2010, dengan perhitungan sebagai berikut:
No
Uraian
64
2010
2009
Realisasi (Rp)
Realisasi (Rp)
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
1
2
3
Jumlah Pendapatan
2010
Uraian
Jumlah Belanja+ Transfer
Surplus/(Defisit)
2009
1.374.205.096.491,03
1.286.069.578.464,33
1.354.594.058.106,00
1.327.489.942.238,00
19.611.038.385,03
(41.420.363.773,67)
4
Pembiayaan Netto
212.465.503.121,33
272.910.115.159,00
5
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
232.076.541.506,36
231.489.751.385,33
65
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
5.1.4
Aset
5.1.4.1
Aset Lancar
5.1.4.1.1
Kas di Rekening Kas
Rp4.894.129.521.843,09
Rp3.716.314.526.858,51
Rp242.890.455.371,88
Rp.242.483.428.225,14
Rp212.837.947.818,70
Rp. 209.364.253.842,33
Daerah
Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2010 sebesar Rp212.837.947.818,70
merupakan kas yang berada di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Yogyakarta
Diponegoro dan Bank Tabungan Negara, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara
Indonesia yang berupa:
1)
Rekening Giro
No
Uraian
2010 (Rp)
1
BPD Provinsi DIY
65.300.302.076,48
47.925.612.782,19
2
Bank Mandiri
12.835.956.960,50
11.827.840.075,95
3
BNI
812.018.401,00
464.723.654,00
4
BTN
34.490.823.681,82
30.324.654.962,29
5
BRI
14.398.846.698,90
13.821.422.367,90
127.837.947.818,70
104.364.253.842,33
Jumlah
2)
2009 (Rp)
Deposito Berjangka
No
Uraian
2010 (Rp)
2009 (Rp)
1
BTN
70.000.000.000,00
70.000.000.000,00
2
BRI
0,00
20.000.000.000,00
3
BNI
5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
4
Bank Mandiri
10.000.000.000,00
10.000.000.000,00
85.000.000.000,00
105.000.000.000,00
Jumlah
Adapun rincian deposito berjangka Pemerintah Provinsi DIY adalah sebagai berikut:
(1) BTN
No
Nomor
Tanggal
Nominal (Rp)
1
A 1106264
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
2
A 1106381
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
3
A 1106834
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
4
A 1265142
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
5
A 1194700
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
6
A 1265143
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
7
A 1194701
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
Jumlah
70.000.000.000,00
(2) BNI
66
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
1
Nomor
AB 755703
Tanggal
Nominal (Rp)
24 Desember 2008
5.000.000.000,00
Jumlah
5.000.000.000,00
(3) Bank Mandiri
No
1
Nomor
AC 013255
Tanggal
Nominal (Rp)
5 Januari 2009
10.000.000.000,00
Jumlah
5.1.4.1.2
10.000.000.000,00
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas
di
Bendahara
Rp00,00. Semua
Rp0,00
Penerimaan
per
31
Rp24.134.240,00
Desember
2010
sebesar
pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerimaan telah
disetorkan ke Kas Daerah sesuai dengan ketentuan.
5.1.4.1.3
Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas
di
Bendahara
Rp18.161.266.290,00
Pengeluaran
per
31
Rp22.491.607.623,00
Desember
2010
sebesar
Rp18.161.266.290,00 merupakan kas yang berada di Bendahara Pengeluaran, pada
15 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Rincian saldo Per 31 Desember 2010
adalah sebagai berikut:
No
1
Uraian
2010 (Rp)
Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran
Jumlah
2009 (Rp)
18.161.266.290,00
22.491.607.623,00
18.161.266.290,00
22.491.607.623,00
Daftar sisa kas di Bendahara Pengeluran Per 31 Desember Tahun 2010
adalah sebagai berikut:
7.387.117,00
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
(Rp)
7.387.117,00
Pemuda dan Olahraga
Dinas Kesehatan
226.083.344,00
226.083.344,00
3
R.S. Grhasia
254.568.166,00
254.568.166,00
4
Dinas PU-ESDM
Dinas Perhubungan,
No
Nama SKPD
1
Dinas Pendidikan,
2
5
Neraca UM BUD
(Rp)
Utang PFK
(Rp)
3.011.150.592,00
4.129.200,00
507.852.776,00
295.200,00
Jasa Giro
(Rp)
4.702.202,00
Lain-Lain
(Rp)
3.019.981.994,00
508.147.976,00
Komunimasi dan
6
Infomasi
Badan Pemberdayaan
2.800,00
2.800,00
6.143.000,00
6.143.000,00
Perempuan dan
8
Masyarakat
Dinas Sosial
Dinas Perindagkop dan
70.422,00
70.422,00
9
UKM
Badan Kerjasama dan
42.986.330,00
42.986.330,00
10
Penanaman Modal
Dinas Kebudayaan
42.267.200,00
42.267.200,00
7
67
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
11
Neraca UM BUD
(Rp)
Nama SKPD
Sekretariat Daerah
- Biro Administrasi
Pembangunan
-Biro Kesra
4.900,00
DPPKA
Badan Ketahanan
9.219.421.766,00
1.513.475,00
15
Pangan dan Penyuluhan
Badan Perpustakaan dan
16
Arsip Daerah
Dinas Pertanian
3.993.052,00
4.424.856.699,00
421.993,00
9.219.843.759,00
1.513.475,00
137.297.692,00
137.297.692,00
23.307,00
1.222.162,00
53.962.969,00
4.287.550,00
58.250.519,00
154.108.838,00
50.260.997,00
204.369.835,00
18.073.270.832,00
78.854.904,00
Dinas Pariwisata
Dinas Kelautan dan
5.1.4.1.4
19.881.957,00
1.198.855,00
Perikanan
Jumlah
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
(Rp)
4.900,00
14
18
Lain-Lain
(Rp)
6.268.900,00
4.400.981.690,00
17
Jasa Giro
(Rp)
6.268.900,00
Sekretariat DPRD
12
13
Utang PFK
(Rp)
Kas di BLUD
9.140.554,00
Rp1.165.322.855,66
Kas di BLUD per 31 Desember 2010 sebesar
18.161.266.290,00
Rp0,00
Rp1.165.322.855,66 merupakan
Pendapatan BLUD yang belum digunakan untuk operasional BLUD pada RS
Grhasia dan BLPT Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan rincian sebagai
berikut:
No
1
2
Uraian
2010 (Rp)
RS Grhasia
Bendahara Penerimaan
851.947.429,66
Bendahara Pengeluaran
242.236.610,00
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
71.138.816,00
Bendahara Pengeluaran BLPT
1.165.322.855,66
Jumlah
Kas pada Neraca per 31 Desember 2010 tersebut belum termasuk:
1) RS. Grhasia
1
041.211.000815 (BPD)
RS Grhasia
Saldo per 31 Des
2010 (Rp)
945.542,00
2
00000029-01-001040-30-2 (BRI)
RS Grhasia
1.730.164.019,26
No.
No Rekening
SKPD
Jumlah
895.133.510,12
Rekening Nomor 041.211.000815 pada Bank BPD DIY merupakan rekening
penampungan Dana Luncuran Program Askesos Kementrian Kesehatan dan
rekening Nomor 00000029-01-001040-30-2 tersebut merupakan rekening Dana
Jamkesmas yang diluncurkan oleh Kementrian Kesehatan untuk Program
Jamkesmas pada RS Grhasia.
2) Rekening Bencana Alam Gunung Merapi Yogyakarta
68
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Rekening tersebut untuk menampung dana partisipasi yang diperuntukan bagi
korban bencana alam gunung merapi yang diserahkan kepada Gubernur DIY
untuk dipergunakan merehabilitasi cacat fisik tubuh korban maupun untuk
sarana-dan prasarana pemukiman korban erupsi Gunung Merapi dengan saldo
per 31 Desember 2010 sebesar Rp15.524.067.241,20 dengan rincian sebagai
berikut:
No.
No Rekening
1
20.02.9.00024-1
2
3
2010 (Rp)
2009 (Rp)
20.02.9.00021-9
Gubernur DIY untuk Bencana MerapiKR
Gubernur DIY untuk Bencana Merapi
746.905.876,20
20.05.9.00036-2
Bendahara Bencana Alam Merapi Yk
187.752.023,00
4
5
Nama
300.269,00
Deposito pada BPD DIY
001.111.000141
2.300.000.000,00
Gubernur DIY U/B Alam Merapi
15.524.067.241,20
15.524.067.241,20
Jumlah
3.234.958.168,20
Saldo rekening 20.02.9.00024-1, 20.02.9.00021-9, 20.05.9.00036-2 telah ditutup
dan dilimpahkan ke rekening 001.111.000141. Selain itu, saldo deposito per 31
Desember 2009 sebesar Rp2.300.000.000,00 telah dicairkan dan dilimpahkan ke
rekening 001.111.000141.
5.1.4.1.6
Piutang Pendapatan Daerah
Rp435.899.248,00
Rp2.385.229.366,14
Piutang Pendapatan Daerah per 31 Desember 2010 sebesar Rp435.899.248,00 yang
terdiri dari:
5.1.4.1.6.1 Piutang Pajak Daerah
Rp93.447.750,00
Rp833.164.301,00
Piutang Pajak Daerah per 31 Desember 2010 sebesar Rp93.447.750,00 merupakan
Pendapatan Pajak Daerah yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi DIY Tahun
2010 dengan rincian sebagai berikut:
No
1
2
3
Uraian
2010 (Rp)
Tagihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Tagihan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB)
Tagihan pajak Air Bawah Tanah (PABT)
Jumlah
2009 (Rp)
73.521.850,00
129.161.450,00
19.925.900,00
24.410.650,00
0,00
679.592.201,00
93.447.750,00
833.164.301,00
Tagihan PKB sebesar Rp73.521.850,00 adalah Pajak Kendaraan Bermotor yang
sudah jatuh tempo dan seharusnya sudah diterima oleh Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta tetapi sampai dengan 31 Desember 2010 belum
dibayar oleh Wajib Pajak.
Tagihan BBNKB sebesar Rp19.925.900,00 adalah Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor yang seharusnya sudah diterima Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tetapi sampai dengan 31 Desember 2010 belum dibayar oleh Wajib
Pajak.
69
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Tagihan Pajak Air Bawah Tanah sebesar Rp0,00. Hal tersebut sesuai dengan
Surat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 973/4123 tanggal 29
Desember 2010 perihal Penyerahan Urusan Pajak Air Tanah, maka terhitung
akhir bulan Desember 2010 pengelolaan Pajak Air Tanah diserahkan kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota. Dengan demikian untuk masa pajak bulan
Desember 2010 pengelolaan dan pemungutan dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota termasuk Pajak Air Tanah yang telah jatuh tempo tetapi uangnya
belum diterima (Tunggakan/Piutang).
Tagihan PKB dan BBNKB yang disajikan dalam neraca per 31 Desember 2010
merupakan PKB dan BBNKB dari wajib pajak yang telah mendaftar ulang dan
seharusnya telah diterima, tetapi sampai dengan tanggal 31 Desember 2010
belum dilunasi oleh Wajib Pajak.
Tagihan PKB dan BBNKB yang berasal dari tunggakan kartu (wajib pajak belum
daftar ulang) sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 44 Tahun 2009
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi DIY serta mengacu
pada Buletin Teknis SAP Nomor 06 tentang Akuntansi Piutang belum diakui
sebagai tagihan/piutang tetapi merupakan potensi pajak daerah.
Piutang Pajak Daerah merupakan saldo Piutang Pajak Daerah yang ada di Kantor
Pelayanan Pajak Daerah dengan rincian sebagai berikut:
No
Uraian
1
KPPD Kota Yogyakarta
2
PKB (Rp)
BBNKB (Rp)
48.048.050,00
12.501.750,00
KPPD Bantul
1.659.000,00
1.368.800,00
3
KPPD Kulon Progo
6.499.850,00
362.500,00
4
KPPD Gunungkidul
1.353.000,00
0,00
5
KPPD Sleman
15.961.950,00
5.692.850,00
Jumlah
73.521.850,00
19.925.900,00
5.1.4.1.6.2 Piutang Retribusi
Rp342.451.498,00
Rp267.497.885,00
Piutang Retribusi per 31 Desember 2010 sebesar Rp342.451.498,00 yang terdiri
dari:
No
1
Uraian
2010 (Rp)
Dinas Pariwisata
Piutang Pasien RS Grhasia
2
2009 (Rp)
337.451.498,00
Dinas Pariwisata
70
207.497.885,00
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Piutang atas sewa aset milik Dinas Pariwisata
3
5.000.000,00
0,00
0,00
15.000.000,00
40.000.000,00
342.451.498,00
267.497.885,00
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Piutang atas sewa aset milik BLPT
Piutang atas penggunaan Stadion Mandala Krida
Jumlah
5.000.000,00
Piutang
Retribusi
Pelayanan
Kesehatan
pada
RS
Grhasia
sebesar
Rp337.451.498,00 adalah tagihan pasien sejak Tahun 2001 sampai dengan 31
Desember 2010, dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
Jumlah Piutang
Penderita
Jumlah
Sisa Piutang
Angsuran
(Rp)
No.
T. A.
1
2001
42
18.479.745,00
893.985,00
17.585.760,00
2
2002
55
19.669.965,00
2.539.965,00
17.130.000,00
3
2003
25
30.376.045,00
2.250.000,00
28.126.045,00
4
2004
24
11.487.840,00
0,00
11.487.840,00
5
2005
28
20.781.425,00
0,00
20.781.425,00
6
2006
12
21.707.940,00
3.100.410,00
18.607.530,00
7
2007
6
19.824.320,00
417.290,00
19.407.030,00
8
2008
18
61.769.370,00
30.471.100,00
31.298.270,00
27
50.000.541,00
9.926.556,00
40.073.985,00
9
2009
55.480.379,00
55.480.379,00
0,00
10
2010
96.209.578,00
26.045.567,00
70.164.011,00
62.789.602,00
0,00
62.789.602,00
468.576.750,00
131.125.252,00
337.451.498,00
(Rp)
(orang)
52
Jumlah
(Rp)
Piutang Pasien Periode Tahun 2001-2005 telah diusulkan penghapusan kepada
Gubernur DIY dengan Surat Nomor 910/2619 tanggal 24 Agustus 2008 melalui
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset namun sampai dengan
tanggal 31 Desember 2010 belum mendapatkan persetujuan.
Piutang Retribusi pada Dinas Pariwisata sebesar Rp5.000.000,00 merupakan
sewa aset milik Dinas Pariwisata kepada pihak ketiga sebesar Rp5.000.000,00,
yaitu sewa wartel TIC yang belum bisa terlunasi karena adanya peristiwa Gempa
bumi Tahun 2006.
5.1.4.1.6.3 Piutang Lain-lain
Rp1.533.845.425,14
Rp1.586.086.801,14
Piutang Lain-lain per 31 Desember 2010 Rp1.533.845.425,14 terdiri dari:
No
Uraian
1
Bagian Lancar Tagihan Kemitraan
2
Bagi hasil SDA
3
5
2010 (Rp)
2009 (Rp)
335.000.000,00
0,00
1.362.240,00
1.010.614,00
Deviden PT. Anindya Mitra Indonesia
276.320.901,14
399.682.587,14
Piutang pendapatan atas sewa PT JEC
0,00
828.393.600,00
6
Klaim RS Grhasia kepada Jamkesda Kab. Sleman
0,00
55.480.379,00
7
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
921.162.284,00
0,00
1.533.845.425,14
1.284.567.180,14
Jumlah
71
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Bagian Lancar Tagihan Kemitraan sebesar Rp335.000.000,00 merupakan hak
pemerintah atas kontrak kemitraan dengan PT. Yogya Indah Sejahtera yang
besarannya per tahun telah ditetapkan dalam Akte Perjanjian Bersama Kontrak
Bagi Tempat Usaha dan Kontrak Bagi Keuntungan Nomor 53 Tanggal 12
September 1992 dan Addendum ke II tanggal 14 Agustus 1998, dimana kontrak
kemitraan ini mencapai lebih dari 30 tahun.
Bagi Hasil Sumber Daya Alam per 31 desember 2010 adalah target pendapatan
dari Dana Perimbangan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Tahun
Anggaran 2010 yang belum terealisasi sampai dengan tanggal 31 Desember
2010.
Deviden PT. Anindya Mitra Indonesia sebesar Rp276.320.901,14 merupakan
deviden PT. Anindya Mitra Indonesia yang belum disetor ke Kas Daerah sampai
dengan tanggal 31 Desember 2010.
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2010 merupakan piutang
akibat adanya tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP TGR) yang
akan jatuh tempo pada Tahun Anggaran 2011 atau satu tahun sejak tanggal
neraca.
5.1.4.1.6.4
Biaya Dibayar Dimuka
Rp85.688.376,00
Rp0,00
Saldo Biaya Dibayar Dimuka sebesar Rp85.688.376,00 merupakan Uang Muka
Kegiatan Sustainable Capasity Building for Desentralization (SCBD) kepada PT. PPA
Consultant yang belum dikembalikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010
sebesar Rp85.688.376,00. Pemberian uang muka sesuai dengan Perjanjian Kontrak
Nomor 902/2111/V/2010. Dalam kontr
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1
Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
a. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri atas satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan adalah Pemerintah Provinsi DIY
atau suatu organisasi dilingkungan Pemerintah Provinsi DIY atau organisasi lainnya
jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan.
b. Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan sebagaimana dimaksud diatas
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
c. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan
oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
4.2
Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a. Pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan menggunakan basis kas.
b. Pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana menggunakan basis akrual.
4.3
Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a. Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara penerimaan atau pada
Rekening Kas Umum Daerah.
b. Pendapatan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam laporan realisasi anggaran
dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
c. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran atau
Rekening Kas Umum Daerah.
d. Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam laporan realisasi anggaran dan
rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Belanja disajikan dalam laporan realisasi anggaran sesuai dengan klasifikasi dalam
anggaran.
e. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah.
f. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.
g. Pembiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam laporan realisasi
anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan disajikan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
51
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
h. Penjelasan sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan
realisasinya, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
i. Kas diakui pada saat kas diterima oleh bendahara penerimaan/Rekening Kas Umum
Daerah dan pada saat dikeluarkan oleh bendahara pengeluaran/ Rekening Kas Umum
Daerah.
j. Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya.
k. Piutang diakui sebesar nilai nominal dari piutang.
l. Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir periode akuntansi.
m. Terhadap persediaan yang rusak/usang tidak dicatat sebagai nilai persediaan dalam
lembar muka laporan keuangan (neraca) tetapi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
n. Persediaan disajikan sebesar:
1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
2) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
3) Nilai wajar atau didasarkan pada dokumen yang menyertainya apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
o. Investasi dicatat sebesar :
1) Biaya perolehan apabila Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,
misalnya saham dan obligasi jangka pendek.
2) Nilai wajar apabila jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk
nilai pasar.
3) Nilai nominal apabila Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham,
misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek.
4) Dicatat sebesar nilai tercatat atau nilai wajar lainnya apabila Investasi tidak
memiliki pasar yang aktif
p. Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode yaitu :
1) Metode biaya jika kepemilikan investasi pemerintah daerah kurang dari 20%
pada BUMD
2) Metode ekuitas jika kepemilikan investasi pemerintah 20% sampai 50%, atau
kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan, atau
kepemilikan lebih dari 50%
3) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika kepemilikan investasi
pemerintah bersifat nonpermanen yang digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat
q. Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek
pembangunan pemerintah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang
dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
52
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
r. Pengakuan hasil investasi dicatat sebagai pendapatan investasi (termasuk kelompok
Lain-lain PAD Yang Sah) apabila :
1)
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupa
bunga deposito, bunga obligasi dan deviden tunai (cash dividend).
2)
Hasil investasi berupa deviden tunai yang diperoleh dari penyertaan modal
pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya,
s. Pengakuan hasil investasi tidak dicatat sebagai pendapatan hasil investasi dan
mengurangi nilai investasi pemerintah, apabila bagian laba yang diperoleh oleh
pemerintah apabila menggunakan metode ekuitas, kecuali untuk dividen dalam
bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi pemerintah dan ekuitas
dana yang diinvestasikan dengan jumlah yang sama.
t. Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan.
u. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya
perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan
semua biaya lainnya yang terjadi
berkenaan dengan pembangunan aset tetap
tersebut.
v. Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset dan
dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya
perolehan. Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
w. Tanah diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian
atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh
hak, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang
dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai
bangunan tua yang terletak
pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua
tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
x. Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang
telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai.
Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi,
serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai
peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
y. Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini
antara lain meliputi harga pembelian atau biaya
pengurusan IMB, notaris, dan pajak.
53
konstruksi, termasuk biaya
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
z. Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya
ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi
dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
aa. Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Sedangkan biaya administrasi dan
biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang
biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset
atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Demikian pula biaya permulaan dan praproduksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu
untuk membawa aset ke kondisi kerjanya. Untuk biaya perolehan suatu aset yang
dibangun dengan cara swakelola ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti
aset yang dibeli.
1)
Apabila dalam pembelian terdapat potongan dagang dan rabat maka setiap
potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian.
2)
Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui setiap terjadi pembayaran
3)
Penyusutan untuk aset tetap bagi pemerintah daerah belum dilaksanakan.
4)
Aset Bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit dan harus diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset bersejarah yang memberikan
potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai
contoh bangunan bersejarah yang digunakan untuk ruang perkantoran akan
diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
5)
Bagian lancar kewajiban jangka panjang diakui pada saat reklasifikasi dalam
periode berjalan atau berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa pembayaran
bagian lancar kewajiban jangka panjang yang telah diakui dalam periode
berjalan atau sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca.
6)
Kewajiban kepada fihak ketiga adalah sebesar jumlah yang belum dibayar
untuk barang tersebut pada tanggal neraca.
7)
Kewajiban Bunga adalah sebesar biaya bunga yang telah terjadi tetapi belum
dibayar oleh pemerintah daerah pada tanggal penyusunan neraca.
8)
Kewajiban
Perhitungan
Fihak
Ketiga
(PFK)
adalah
sebesar
saldo
pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai dengan
tanggal neraca.
9)
Kewajiban dalam negeri perbankan adalah sebesar jumlah yang belum dibayar
pemerintah yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari duabelas bulan
setelah tanggal neraca.
10) Kewajiban jangka panjang lainnya diakui pada akhir periode akuntansi
berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan jangka panjang yang
telah diakui dalam periode berjalan.
54
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
11) Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang diukur dengan nilai
nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. Kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang yang diukur dalam mata uang asing
dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal transaksi.
12) Ekuitas dana diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah aktiva
dikurangi dengan utang yang ada pada periode akuntansi yang bersangkutan.
4.4
Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah
a. Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran untuk
memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi,
dan atau memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset
tersebut.
b. Pengeluaran Belanja Modal yang nilainya melebihi batasan minimum kapitalisasi
aset tetap yang ditetapkan dan dimanfaatkan untuk kegiatan pemerintahan daerah
serta tidak untuk dijual, harus dikapitalisasi.
c. Pengeluaran Belanja Pemeliharaan/Rehabilitasi dapat dikategorikan sebagai Belanja
Modal jika mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan
volume aset yang telah dimiliki harus dikapitalisasi menambah Aset Tetap.
d. Pengeluaran yang dikapitalisasi adalah sebagai berikut:
e. Pengadaan tanah meliputi biaya pembebasan, pembayaran honor tim, biaya
pembuatan sertifikat, biaya pematangan, pengukuran dan pengurugan dan belanja
yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
f.
Pembelian peralatan dan mesin meliputi harga barang, ongkos angkut, biaya asuransi,
biaya pemasangan, biaya selama masa uji coba dan belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
g. Pembuatan peralatan, mesin dan bangunan yang dilaksanakan melalui kontrak berupa
pengeluaran sebesar nilai kontrak ditambah biaya perencanaan dan pengawasan,
biaya perijinan dan jasa konsultan.
h. Pembuatan peralatan, mesin dan bangunan yang dilaksanakan secara swakelola
meliputi biaya langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi biaya bahan
baku, upah tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, dan
biaya perijinan.
i.
Pembangunan gedung dan bangunan yang dilaksanakan melalui kontrak berupa
pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, jasa
konsultan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama dan belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
55
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
j.
Pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak
langsung sampai siap pakai meliputi bahan baku, upah tenaga kerja, sewa peralatan,
biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, biaya pengosongan dan
pembongkaran
bangunan
lama
dan
belanja
yang
terkait
dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
k. Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan melalui kontrak berupa nilai
kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya
pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah yang
diperuntukkan untuk keperluan pembangunan dan belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
l.
Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan dengan swakelola meliputi
biaya langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi bahan baku, upah
tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan,
biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah yang
diperuntukkan untuk keperluan pembangunan dan belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
m. Pembelian Aset Tetap lainnya meliputi harga kontrak/beli, ongkos angkut, biaya
asuransi dan belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai
dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
n. Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan melalui kontrak berupa nilai
kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan.
o. Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan dengan swakelola meliputi biaya
langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi bahan baku, upah tenaga
kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, jasa
konsultan dan belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai
dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
p. Batas minimal kapitalisasi aset tetap dan aset lainnya yang disajikan pada Neraca
Pemerintah Provinsi DIY adalah:
1) Tanah minimal sebesar Rp10.000.000,00,
2) Peralatan dan Mesin minimal sebesar Rp500.000,00,
3) Gedung dan bangunan minimal sebesar Rp10.000.000,00,
4) Jalan minimal sebesar Rp130.000.000,00/km,
5) Jembatan minimal sebesar Rp2.200.000,00/m,
6) Irigasi minimal sebesar Rp400.000,00/ha,
7) Sungai minimal sebesar Rp135.000.000,00/pekerjaan dan Aset Tetap lainnya
minimal sebesar Rp500.000,00.
q. Harga perolehan Aset Tetap dan Aset Lainnya yang ada di bawah batas minimal
yang telah ditentukan disajikan secara ekstra komtabel dan tetap dicatat dalam Daftar
Barang Inventaris Daerah
56
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Rincian dan Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
5.1.1
Pendapatan
2010
2009
Rp1.374.205.096.491,03
Rp1.286.067.485.169,33
Pendapatan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2010
dianggarkan
sebesar
Rp1.374.205.096.491,03
Rp1.275.220.502.557,00.
(107,76%),
sehingga
Realisasi
lebih
dari
sebesar
anggaran
sebesar
Rp98.984.593.934,03 (7,76%), dengan rincian sebagai berikut:
5.1.1.1
Pendapatan Asli Daerah
Rp740.202.076.369,03
Rp645.145.551.075,74
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun
Anggaran
2010
yang
diakui
secara
kas
sebesar
Rp740.202.076.369,03 atau (115,86%), sehingga lebih dari anggaran sebesar
Rp101.320.664.485,03 (15,86%), dengan rincian sebagai berikut:
No
Uraian
2010
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
I
PENDAPATAN ASLI
638.881.411.884,00
740.202.076.369,03
115,86
645.145.551.075,74
1
DAERAH
PAJAK DAERAH
539.653.461.500,00
634.710.019.496,80
117,61
541.192.265.769,60
Pajak Kendaraan Bermotor
260.489.549.000,00
280.867.269.350,00
107,82
252.834.227.445,00
(PKB)
Bea Balik Nama Kendaraan
175.972.454.000,00
241.213.887.400,00
137,07
181.956.118.600,00
Bermotor
Pajak Bahan Bakar Kendaraan
100.801.881.000,00
110.083.609.715,00
109,21
104.090.628.453,00
2.389.577.500,00
2.545.253.031,80
106,51
2.311.291.271,60
Bawah Tanah
RETRIBUSI DAERAH
31.556.968.029,00
32.836.503.243,89
104,05
34.785.228.680,57
Retribusi Jasa Umum
20.086.556.900,00
20.918.271.010,89
104,14
22.634.317.893,57
2.182.004.000,00
2.132.014.245,89
97,71
6.617.297.082,57
95.100.000,00
116.678.300,00
122,69
101.209.250,00
Ulang
Retribusi Pelayanan Pendidikan
288.461.900,00
377.899.500,00
131,00
244.087.476,00
dan Pelatihan
Retribusi Pelayanan
418.234.000,00
421.933.688,00
100,88
Ketenagakerjaan
Retribusi Pelayanan Pertanian
4.500.000,00
4.500.000,00
100,00
4.500.000,00
dan Peternakan
Retribusi Pelayanan Bidang
4.700.000,00
5.338.190,00
113,58
6.609.700,00
Bermotor
Pajak Air Permukaan dan Air
2
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Retribusi Pelayanan Tera/Tera
%
Kehutanan dan Perkebunan
Retribusi Pelayanan Perikanan
5.046.000,00
Hasil Penjualan Bibit/Benih
Retribusi Jasa Sertifikasi
Realisasi
10.641.385,00
15.000.000,00
57
16.035.087,00
103,45
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
2.000.000,00
2010
2.000.000,00
100,00
246.000.000,00
246.000.000,00
100,00
204.000.000,00
85.000.000,00
93.228.000,00
109,68
81.400.000,00
Wilayah
Retribusi Pelayanan Umum
16.745.057.000,00
17.502.644.000,00
104,52
15.359.527.000,00
(Bus Trans Jogja)
Retribusi Jasa Usaha
11.064.973.129,00
11.322.639.308,00
102,33
9.645.853.147,00
Retribusi Pemakaian Kekayaan
834.626.129,00
885.878.829,00
106,14
3.169.291.942,00
Daerah
Retribusi Tempat Pelelangan
600.000.000,00
619.652.459,00
103,28
Retribusi Tempat
183.500.000,00
252.180.500,00
137,43
172.749.000,00
3.000.000,00
3.000.000,00
100,00
3.070.000,00
122.900.000,00
165.647.000,00
134,78
196.826.500,00
5.845.891.000,00
5.864.692.120,00
100,32
4.895.734.855,00
0,00
0,00
483.867.500,00
500.150.000,00
103,37
502.206.600,00
500.000,00
500.000,00
100,00
0,00
34.071.600,00
74.321.500,00
218,13
0,00
2.956.616.900,00
2.956.616.900,00
100,00
0,00
405.438.000,00
595.592.925,00
146,90
2.505.057.640,00
32.900.000,00
98.300.000,00
298,78
95.600.000,00
Retribusi Dispensasi Kelebihan
0,00
0,00
0,00
2.016.685.000,00
Muatan
Retribusi Ijin Pos dan
0,00
0,00
0,00
20.295.000,00
Telekomunikasi
Retribusi Ijin Pelayanan
15.000.000,00
25.000.000,00
166,67
15.000.000,00
Kesehatan
Retribusi Ijin Pelayanan
185.000.000,00
233.794.925,00
126,38
174.623.640,00
dibidang Sosial
Retribusi Ijin Pelayanan
20.500.000,00
17.530.000,00
85,51
17.885.000,00
Perpustakaan
Retribusi Ijin Penggantian
Uraian
Retribusi Jasa
Retribusi Pelayanan Panti
Sosial
Retribusi Pelayanan
2009
Pemukiman dan Prasarana
Penginapan/Pesanggrahan/Villa
Retribusi Pelayanan
Kepelabuhan
Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olahraga
Retribusi Penjualan Produksi
Usaha Daerah
Retribusi Pasar Grosir
dan/Atau Pertokoan
Retribusi Bibit/Benih
Retribusi Penggunaan Jasa
Mobil Box
Retribusi Sewa Rumah Dinas
Retribusi Perijinan Tertentu
Retribusi Ijin Trayek
705.974.250,00
20.343.000,00
35.693.000,00
175,46
32.494.000,00
STNK Hilang
Retribusi Ijin Cek Fisik Residu
1.775.000,00
4.350.000,00
245,07
5.125.000,00
Kendaraan Dinas
Rekomendasi Bengkel Karoseri
250.000,00
0,00
0,00
250.000,00
0,00
0,00
0,00
96.850.000,00
18.000.000,00
40.625.000,00
225,69
30.250.000,00
1.000.000,00
1.750.000,00
175,00
0,00
Retribusi Izin Insidentil
17.500.000,00
58.530.000,00
334,46
0,00
Retribusi Kartu Pengawasan
86.920.000,00
68.720.000,00
79,06
0,00
Rekomendasi Ketinggian
Bangunan/Tower
Rertibusi Ijin Sertifikat
Registrasi Uji Tipe
Retribusi Izin Jasa Titipan
58
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
Uraian
Rekomendasi Izin Operasi
3
HASIL PENGELOLAAN
6.250.000,00
2010
11.300.000,00
180,80
2009
0,00
26.953.742.568,00
26.333.869.884,77
97,70
20.094.713.175,83
24.655.093.638,00
23.777.408.754,62
96,44
18.131.270.634,15
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
Bagian Laba atas Penyertaan
Modal pada Perusahan milik
Daerah
- PD. Tarumartani
877.684.885,00
0,00
0,00
1.413.233.236,00
23.777.408.753,00
23.777.408.754,62
100,00
16.718.037.398,15
464.979.901,00
458.361.686,00
98,58
364.979.901,00
Patungan
- PT. Anindya Mitra
100.000.000,00
123.361.686,00
123,36
Internasional
- PT. Yogya Indah Sejahtera
335.000.000,00
335.000.000,00
100,00
335.000.000,00
29.979.901,00
0,00
0,00
29.979.901,00
Bagian Laba pada Lembaga
1.833.669.029,00
2.098.099.444,15
114,42
1.598.462.640,68
Keuangan Non Bank
- BUKP
1.833.669.029,00
2.098.099.444,15
114,42
1.598.462.640,68
40.717.239.787,00
46.321.683.743,57
113,74
49.073.343.449,74
1.629.957.871,00
879.664.366,00
53,97
Olahraga
Pendapatan BLUD pada RS
4.213.000.000,00
5.064.947.429,86
120,22
Grhasia
Lain-lain PAD Yang Sah pada
2.000.250.000,00
1.763.748.000,00
88,18
11.982.828.000,00
10.239.034.000,00
85,45
Pelatihan
Lain-lain PAD Yang Sah pada
1.000.000,00
13.900.000,00
1390,00
Dinas Kelautan dan Perikanan
Jasa Giro
9.500.000.000,00
8.738.577.935,26
91,99
10.544.362.746,17
10.000.000.000,00
13.254.543.810,03
132,55
12.852.945.215,88
1.040.503.916,00
766.652.378,93
73,68
3.282.493.089,80
350.700.000,00
488.646.464,00
157,87
1.765.000,00
0,00
5.111.969.359,40
100,00
13.719.297.397,89
- Bank Pembangunan Daerah
(BPD)
Bagian Laba atas Penyertaan
Modal pada Perusahaan
- PT. Asuransi Bangun Askrida
4
LAIN-LAIN PAD YANG
SAH
Pendapatan BLUD pada BLPT
Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informasi
Lain-lain PAD Yang Sah pada
8.672.480.000,00
Badan Pendidikan dan
Bunga Deposito
Tindak Lanjut Hsl Temuan
BPK
Hasil Penjualan Aset Daerah
Yang tdk Dipisahkan
Pendapatan yang tidak
dianggarkan
Realisasi Pendapatan yang tidak dianggarkan sebesar Rp5.111.969.359,49 adalah realisasi
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tidak dianggarkan yang berada pada beberapa
SKPD dengan data sebagai berikut:
No.
Uraian
Pendapatan yang tidak dianggarkan:
59
Realisasi (Rp)
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No.
Uraian
Realisasi (Rp)
242.000,00
1
Denda Sewa Tanah milik Pemda di Sentolo
2
Denda Sewa Tanah di Jalan Panjaitan 66, Mantrijeron Yogyakarta
36.300,00
3
Denda Sewa Tanah di Jalan Wisata Babarsari Yogyakarta
48.620,00
4
Sewa Tanah di Jongkang Wedomartani Ngemplak
5
Sewa Tanah dan bangunan di Jalan Wates-Purworejo Km 10 Dusun Saweran
6
Denda atas keterlambatan sewa di Basement Mall
7
Ganti Rugi atas Kerugian Daerah berdasar LHP Khusus (Anggota Dewan)
8
Denda pengembalian pinjaman Dana Bergulir
9
Pengembalian Belanja dan Penerimaan lainnya
10
Temuan Inspektorat
632.254.347,00
11
Denda Keterlambatan Pekerjaan
206.879.477,60
12
Pengembalian Gaji dan Tunjangan
324.718.724,00
13
TP TGR
14
APC Tipiring
15
Bantuan Langganan Internet
16
Sharing Parkir Bandara
17
Rekomendasi Bangunan Tower
53.250.000,00
18
Sewa Tempat Pemasangan Iklan Bus Trans Jogja
52.475.000,00
19
Sewa Tempat Pemasangan Iklan Selter
25.264.000,00
20
Pembayaran Kelebihan Beban Penggunaan Listrik Shelter
21
Pembayaran Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan
23
Pembayaran Ekspedisi muatan pesawat udara
24
Ijin Perpanjangan Tanda Pabrik untuk Timbangan Meja
25
Pendapatan dari Pengembalian buku anggota yang terlambat
26
Penjualan Hasil Hutan
2.074.000,00
6.505.500,00
147.179.225,00
76.098.550,00
3.274.539.912,80
54.720.618,00
922.000,00
4.200.000,00
178.482.399,00
2.838.000,00
14.750.000,00
500.000,00
75.000,00
2.623.000,00
51.092.686,00
5.111.969.359,40
JUMLAH
5.1.1.2
Pendapatan Transfer
200.000
Rp628.770.389.122,00
Rp631.011.121.383,59
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 yang diterima secara kas sebesar Rp628.770.389.122,00 atau (99,65%),
sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp3.067.230.551,00 (0,35%), dengan rincian
sebagai berikut:
No
Uraian
II
PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana
1
2
3
Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
(Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum
2010
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
2009
%
Realisasi (Rp)
84.155.762.023,00
82.386.124.407,00
97,90
70.922.769.996,59
4.936.010.650,00
5.435.867.715,00
110,13
2.758.403.387,00
527.471.247.000,00
527.471.247.000,00
100,00
523.919.948.000,00
60
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
4
2010
Uraian
Anggaran (Rp)
Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan Transfer
Dana perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat-
5
6
Realisasi (Rp)
11.384.100.000,00
100,00
33.410.000.000,00
627.947.119.673,00
626.677.339.122,00
99,80
631.011.121.383,59
0,00
0,00
0,00
0,00
3.890.500.000,00
2.093.050.000,00
53,80
0,00
3.890.500.000,00
2.093.050.000,00
75,13
0,00
631.837.619.673,00
628.770.389.122,00
99,51
631.011.121.383,59
Dana Penyesuaian
Jumlah Pendapatan Transfer
5.1.1.3
%
11.384.100.000,00
Lainya
Dana Otonomi Khusus
Lainnya
Total Pendapatan Transfer
2009
Realisasi (Rp)
Lain-lain Pendapatan Daerah
Rp5.232.631.000,00
Rp9.910.812.710,00
yang Sah
Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah yang diterima oleh Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2010 yang diakui secara kas sebesar
Rp5.232.631.000,00,
atau
(116,24%),
sehingga
lebih
dari
anggaran
sebesar
Rp731.160.000,00 (16,24%), dengan rincian sebagai berikut:
2010
No
Uraian
I
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
1
2
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
YANG SAH
PENDAPATAN HIBAH
4.501.471.000,00
5.232.631.000,00
7.124.862.710,00
Sumbangan Dealer Otomotif
2.183.573.500,00
2.849.202.000,00
Main Dealer
18.000.000,00
10.500.000,00
PT. Sari Husada
21.000.000,00
0,00
PT Jasa Raharja
2.278.897.500,00
2.372.929.000,00
116,24
130,48
58,33
0,00
104,13
Pendapatan Hibah Dari Luar Negeri
0,00
0,00
0,00
3.227.156.210,00
Sisa Dana Sumbangan Pihak 3
0,00
0,00
0,00
0,00
PENDAPATAN LAINNYA
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS
0,00
0,00
0,00
2.785.950.000,00
0,00
0,00
0,00
2.785.950.000,00
4.501.471.000,00
5.232.631.000,00
116,24
9.910.812.710,00
Daerah
Jumlah
5.1.2
Belanja dan Transfer
Rp1.354.594.058.106,00
2.205.698.000,00
15.000.000,00
7.000.000,00
1.670.008.500,00
Rp1.327.487.848.943,00
Belanja dan Transfer Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 dianggarkan sebesar Rp1.483.751.313.694,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.354.594.058.106,00
(91,30%),
sehingga
kurang
dari
anggaran
sebesar
Rp129.157.255.589,00 (8,70%). Rincian realisasi belanja terdiri dari:
5.1.2.1
Belanja Operasi
Rp1.013.766.227.865,00
Rp936.163.935.514,00
Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 sebesar Rp1.013.766.227.865,00 atau (91,64%), dengan rincian sebagai
berikut:
61
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
1
Uraian
2010
2009
Anggaran (Rp)
455.347.124.347,00
Realisasi (Rp)
422.486.005.710,00
%
92,78
Realisasi (Rp)
396.975.357.637,00
405.181.835.763,00
355.885.366.573,00
87,83
350.913.011.793,00
19.464.200,00
19.464.200,00
100,00
45.778.400,00
0,00
0,00
0,00
0,00
89.895.291.845,00
89.895.291.845,00
100,00
15.550.887.300,00
98.866.347.612,00
88.513.099.537,00
89,53
96.290.500.384,00
2
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
3
Jasa
Belanja Bunga
4
Belanja Subsidi
5
6
Belanja Hibah
Belanja Bantuan
7
Sosial
Belanja Bantuan
56.967.000.000,00
56.967.000.000,00
100,00
76.388.400.000,00
Keuangan
Jumlah Belanja
1.106.277.063.767,00
1.013.766.227.865,00
91,64
936.163.935.514,00
Operasi
5.1.2.2
Belanja Modal
Rp123.424.755.631,00
Rp192.938.051.429,00
Realisasi Belanja Modal Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 adalah sebesar Rp123.424.755.631,00 atau (77,32%) dengan rincian
sebagai berikut:
No
2010
Uraian
1
Belanja Tanah
2
Belanja Peralatan & Mesin
3
Belanja Gedung &Bangunan
4
Belanja Jalan Irigasi, & Jaringan
5
Belanja Aset Tetap Lainnya
6
Anggaran (Rp)
Belanja Aset Lainnya
Jumlah
5.1.2.3
Belanja Tak Terduga
2009
Realisasi
%
35.397.600.000,00
22.302.477.164,00
28.658.797.640,00
43.872.586.878,00
Realisasi (Rp)
63,01
12.771.312.542,00
26.082.150.459,00
91,11
30.209.608.823,00
35.581.010.890,00
81,10
38.992.227.553,00
50.182.997.430,00
38.056.934.610,00
75,84
109.051.971.856,00
1.406.149.600,00
1.287.679.908,00
89,63
982.136.155,00
117.655.000,00
114.502.600,00
97,32
930.794.500,00
159.635.786.548,00
123.424.755.631,00
77,32
192.938.051.429,00
Rp2.735.672.140,00
Rp0,00
Realisasi Belanja Tak Terduga Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2010 adalah sebesar Rp2.735.672.140,00, dengan rincian sebagai berikut:
No
1
Uraian
Belanja Tidak Terduga
5.1.2.4
Belanja Transfer
2010
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
3.171.060.905,00
2.735.672.140,00
Rp214.667.402.470,00
2009
%
Realisasi (Rp)
86,27
0,00
Rp198.385.862.000,00
Realisasi Belanja Transfer Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar Rp214.667.402.470,00
atau (100,00.%), dengan rincian sebagai berikut:
No
Uraian
1
Bagi Hasil Pajak Ke
2
Kabupaten/Kota
Bagi Hasil Retribusi Ke
2010
2009
Anggaran (Rp)
211.990.205.240,00
Realisasi (Rp)
211.990.205.235,00
%
100,00
Realisasi (Rp)
195.517.562.900,00
2.677.197.235,00
2.677.197.235,00
100,00
2.868.299.100,00
Kabupaten/Kota
62
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
3
0,00
0,00
0,00
0,00
214.667.402.475,00
214.667.402.470,00
100,00
198.385.862.000,00
Bagi Hasil Lainnya Ke
Kabupaten/Kota
Jumlah
5.1.2.4
Surplus/Defisit
Rp19.611.038.385,03
Rp(41.420.363.773,67)
Surplus/Defisit sebesar Rp19.611.038.385,03 atau (9,41%). Jumlah tersebut merupakan
selisih antara total realisasi pendapatan dan total realisasi belanja Tahun Anggaran 2010.
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
No
1
2
2010
Uraian
Pendapatan
Belanja + Transfer
Surplus/Defisit
5.1.3
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
1.275.220.502.557,00
1.374.205.096.491,03
107,76
1.286.067.485.169,33
1.483.751.313.694,00
1.354.594.058.106,00
91,30
1.327.487.848.943,00
(208.530.811.137,00)
19.611.038.385,03
9,41
(41.420.363.773,67)
Pembiayaan Netto
Rp212.465.503.121,33
Rp272.910.115.159,00
Realisasi Pembiayaan Netto Pemerintah Provinsi DIY Tahun Anggaran 2010 adalah
sebesar Rp212.465.503.121,33 yang terdiri atas:
5.1.3.1
Pembiayaan Penerimaan
Rp256.568.355.188,33
Rp285.824.680.009,00
Daerah
Realisasi pembiayaan penerimaan daerah Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar
Rp256.568.355.188,33 yang berasal dari penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SiLPA), penerimaan piutang daerah, dan penerimaan dari biaya penyusutan kendaraan.
5.1.3.2
Pembiayaan Pengeluaran
Rp44.102.852.067,00
Rp12.914.564.850,00
Daerah
Realisasi pembiayaan pengeluaran daerah Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar
Rp44.102.852.067,00, yang berasal dari pembentukan dana cadangan, penyertaan
modal Pemda, pembayaran pokok utang, dan pembayaran kewajiban tahun lalu yang
belum terselesaikan, dengan rincian sebagai berikut:
No
III
Uraian
2010
2009
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
257.674.320.409,33
256.568.355.188,33
99,57
285.824.680.009,00
231.489.751.385,33
231.489.751.385,33
100,00
279.499.643.186,00
PEMBIAYAAN
1
1
Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan Sisa Lebih
2
Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian
0,00
0,00
0,00
16.565.000.000,00
23.947.092.976,00
3
4
5
Pinjaman Daerah
63
144,56
0,00
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
6
7
2010
Uraian
Penerimaan Piutang Daerah
Penerimaan dari Biaya
2009
Anggaran (Rp)
8.503.500.000,00
Realisasi (Rp)
0,00
%
Realisasi (Rp)
5.445.531.350,00
1.116.069.024,00
1.131.510.827,00
101,38
879.505.473,00
44.102.852.067,00
89,73
12.914.564.850,00
Penyusutan Kendaraan
2
Pengeluaran Pembiayaan
49.152.852.067,00
1
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
0,00
0,00
2
21.187.852.067,00
21.187.852.067,00
100,00
10.200.000.000,00
3
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Utang
50.000.000,00
50.000.000,00
100,00
100.000.000,00
4
Pemberian Pinjaman Daerah
27.915.000.000,00
22.865.000.000,00
81,91
0,00
5
Penyelesaian Kegiatan DPA-L
Pembayaran Kewajiban Tahun
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.039.564.850,00
208.521.468.342,33
212.465.503.121,33
6
Lalu Yang Belum Terselesaikan
Pembiayaan Netto
1.575.000.000,00
101,89
272.910.115.159,00
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp21.187.852.067,00
merupakan tambahan modal disetor pada BPD DIY sebesar Rp21.017.852.067,00
dan PT. Askrida sebesar Rp170.000.000,00.
Pembayaran Pokok Utang sebesar Rp50.000.000,00 merupakan pelunasan Utang
kepada Departemen Keuangan yang jatuh tempo pada Tahun 2010.
Pemberian Pinjaman Daerah sebesar Rp22.865.000.000,00 merupakan penambahan
Dana Bergulir pada:
Uraian
Jumlah (Rp)
Dana Bergulir melalui Dinas Perindagkop
3.750.000.000,00
Dana Bergulir DPM PHP melalui Dinas Pertanian
2.630.000.000,00
Dana Bergulir LDPM melalui Badan Ketahanan Pangan &
Penyuluhan
8.885.000.000,00
Dana Bergulir Penguatan LDPM melalui Badan Ketahanan &
Penyuluhan
600.000.000,00
Dana Bergulir Koperasi melalui BUKP
5.1.3.3
Sisa Lebih Pembiayaan
7.000.000.000,00
Rp232.076.541.506,36
Rp231.489.751.385,33
Anggaran
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar
Rp232.076.541.506,36.
Jumlah tersebut merupakan selisih antara total realisasi
pendapatan dan total realisasi belanja dan transfer ditambah dengan pembiayaan netto
Tahun Anggaran 2010, dengan perhitungan sebagai berikut:
No
Uraian
64
2010
2009
Realisasi (Rp)
Realisasi (Rp)
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
1
2
3
Jumlah Pendapatan
2010
Uraian
Jumlah Belanja+ Transfer
Surplus/(Defisit)
2009
1.374.205.096.491,03
1.286.069.578.464,33
1.354.594.058.106,00
1.327.489.942.238,00
19.611.038.385,03
(41.420.363.773,67)
4
Pembiayaan Netto
212.465.503.121,33
272.910.115.159,00
5
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
232.076.541.506,36
231.489.751.385,33
65
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
5.1.4
Aset
5.1.4.1
Aset Lancar
5.1.4.1.1
Kas di Rekening Kas
Rp4.894.129.521.843,09
Rp3.716.314.526.858,51
Rp242.890.455.371,88
Rp.242.483.428.225,14
Rp212.837.947.818,70
Rp. 209.364.253.842,33
Daerah
Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2010 sebesar Rp212.837.947.818,70
merupakan kas yang berada di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Yogyakarta
Diponegoro dan Bank Tabungan Negara, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara
Indonesia yang berupa:
1)
Rekening Giro
No
Uraian
2010 (Rp)
1
BPD Provinsi DIY
65.300.302.076,48
47.925.612.782,19
2
Bank Mandiri
12.835.956.960,50
11.827.840.075,95
3
BNI
812.018.401,00
464.723.654,00
4
BTN
34.490.823.681,82
30.324.654.962,29
5
BRI
14.398.846.698,90
13.821.422.367,90
127.837.947.818,70
104.364.253.842,33
Jumlah
2)
2009 (Rp)
Deposito Berjangka
No
Uraian
2010 (Rp)
2009 (Rp)
1
BTN
70.000.000.000,00
70.000.000.000,00
2
BRI
0,00
20.000.000.000,00
3
BNI
5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
4
Bank Mandiri
10.000.000.000,00
10.000.000.000,00
85.000.000.000,00
105.000.000.000,00
Jumlah
Adapun rincian deposito berjangka Pemerintah Provinsi DIY adalah sebagai berikut:
(1) BTN
No
Nomor
Tanggal
Nominal (Rp)
1
A 1106264
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
2
A 1106381
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
3
A 1106834
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
4
A 1265142
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
5
A 1194700
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
6
A 1265143
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
7
A 1194701
1 Desember 2007
10.000.000.000,00
Jumlah
70.000.000.000,00
(2) BNI
66
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
1
Nomor
AB 755703
Tanggal
Nominal (Rp)
24 Desember 2008
5.000.000.000,00
Jumlah
5.000.000.000,00
(3) Bank Mandiri
No
1
Nomor
AC 013255
Tanggal
Nominal (Rp)
5 Januari 2009
10.000.000.000,00
Jumlah
5.1.4.1.2
10.000.000.000,00
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas
di
Bendahara
Rp00,00. Semua
Rp0,00
Penerimaan
per
31
Rp24.134.240,00
Desember
2010
sebesar
pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerimaan telah
disetorkan ke Kas Daerah sesuai dengan ketentuan.
5.1.4.1.3
Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas
di
Bendahara
Rp18.161.266.290,00
Pengeluaran
per
31
Rp22.491.607.623,00
Desember
2010
sebesar
Rp18.161.266.290,00 merupakan kas yang berada di Bendahara Pengeluaran, pada
15 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Rincian saldo Per 31 Desember 2010
adalah sebagai berikut:
No
1
Uraian
2010 (Rp)
Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran
Jumlah
2009 (Rp)
18.161.266.290,00
22.491.607.623,00
18.161.266.290,00
22.491.607.623,00
Daftar sisa kas di Bendahara Pengeluran Per 31 Desember Tahun 2010
adalah sebagai berikut:
7.387.117,00
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
(Rp)
7.387.117,00
Pemuda dan Olahraga
Dinas Kesehatan
226.083.344,00
226.083.344,00
3
R.S. Grhasia
254.568.166,00
254.568.166,00
4
Dinas PU-ESDM
Dinas Perhubungan,
No
Nama SKPD
1
Dinas Pendidikan,
2
5
Neraca UM BUD
(Rp)
Utang PFK
(Rp)
3.011.150.592,00
4.129.200,00
507.852.776,00
295.200,00
Jasa Giro
(Rp)
4.702.202,00
Lain-Lain
(Rp)
3.019.981.994,00
508.147.976,00
Komunimasi dan
6
Infomasi
Badan Pemberdayaan
2.800,00
2.800,00
6.143.000,00
6.143.000,00
Perempuan dan
8
Masyarakat
Dinas Sosial
Dinas Perindagkop dan
70.422,00
70.422,00
9
UKM
Badan Kerjasama dan
42.986.330,00
42.986.330,00
10
Penanaman Modal
Dinas Kebudayaan
42.267.200,00
42.267.200,00
7
67
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
No
11
Neraca UM BUD
(Rp)
Nama SKPD
Sekretariat Daerah
- Biro Administrasi
Pembangunan
-Biro Kesra
4.900,00
DPPKA
Badan Ketahanan
9.219.421.766,00
1.513.475,00
15
Pangan dan Penyuluhan
Badan Perpustakaan dan
16
Arsip Daerah
Dinas Pertanian
3.993.052,00
4.424.856.699,00
421.993,00
9.219.843.759,00
1.513.475,00
137.297.692,00
137.297.692,00
23.307,00
1.222.162,00
53.962.969,00
4.287.550,00
58.250.519,00
154.108.838,00
50.260.997,00
204.369.835,00
18.073.270.832,00
78.854.904,00
Dinas Pariwisata
Dinas Kelautan dan
5.1.4.1.4
19.881.957,00
1.198.855,00
Perikanan
Jumlah
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
(Rp)
4.900,00
14
18
Lain-Lain
(Rp)
6.268.900,00
4.400.981.690,00
17
Jasa Giro
(Rp)
6.268.900,00
Sekretariat DPRD
12
13
Utang PFK
(Rp)
Kas di BLUD
9.140.554,00
Rp1.165.322.855,66
Kas di BLUD per 31 Desember 2010 sebesar
18.161.266.290,00
Rp0,00
Rp1.165.322.855,66 merupakan
Pendapatan BLUD yang belum digunakan untuk operasional BLUD pada RS
Grhasia dan BLPT Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan rincian sebagai
berikut:
No
1
2
Uraian
2010 (Rp)
RS Grhasia
Bendahara Penerimaan
851.947.429,66
Bendahara Pengeluaran
242.236.610,00
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
71.138.816,00
Bendahara Pengeluaran BLPT
1.165.322.855,66
Jumlah
Kas pada Neraca per 31 Desember 2010 tersebut belum termasuk:
1) RS. Grhasia
1
041.211.000815 (BPD)
RS Grhasia
Saldo per 31 Des
2010 (Rp)
945.542,00
2
00000029-01-001040-30-2 (BRI)
RS Grhasia
1.730.164.019,26
No.
No Rekening
SKPD
Jumlah
895.133.510,12
Rekening Nomor 041.211.000815 pada Bank BPD DIY merupakan rekening
penampungan Dana Luncuran Program Askesos Kementrian Kesehatan dan
rekening Nomor 00000029-01-001040-30-2 tersebut merupakan rekening Dana
Jamkesmas yang diluncurkan oleh Kementrian Kesehatan untuk Program
Jamkesmas pada RS Grhasia.
2) Rekening Bencana Alam Gunung Merapi Yogyakarta
68
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Rekening tersebut untuk menampung dana partisipasi yang diperuntukan bagi
korban bencana alam gunung merapi yang diserahkan kepada Gubernur DIY
untuk dipergunakan merehabilitasi cacat fisik tubuh korban maupun untuk
sarana-dan prasarana pemukiman korban erupsi Gunung Merapi dengan saldo
per 31 Desember 2010 sebesar Rp15.524.067.241,20 dengan rincian sebagai
berikut:
No.
No Rekening
1
20.02.9.00024-1
2
3
2010 (Rp)
2009 (Rp)
20.02.9.00021-9
Gubernur DIY untuk Bencana MerapiKR
Gubernur DIY untuk Bencana Merapi
746.905.876,20
20.05.9.00036-2
Bendahara Bencana Alam Merapi Yk
187.752.023,00
4
5
Nama
300.269,00
Deposito pada BPD DIY
001.111.000141
2.300.000.000,00
Gubernur DIY U/B Alam Merapi
15.524.067.241,20
15.524.067.241,20
Jumlah
3.234.958.168,20
Saldo rekening 20.02.9.00024-1, 20.02.9.00021-9, 20.05.9.00036-2 telah ditutup
dan dilimpahkan ke rekening 001.111.000141. Selain itu, saldo deposito per 31
Desember 2009 sebesar Rp2.300.000.000,00 telah dicairkan dan dilimpahkan ke
rekening 001.111.000141.
5.1.4.1.6
Piutang Pendapatan Daerah
Rp435.899.248,00
Rp2.385.229.366,14
Piutang Pendapatan Daerah per 31 Desember 2010 sebesar Rp435.899.248,00 yang
terdiri dari:
5.1.4.1.6.1 Piutang Pajak Daerah
Rp93.447.750,00
Rp833.164.301,00
Piutang Pajak Daerah per 31 Desember 2010 sebesar Rp93.447.750,00 merupakan
Pendapatan Pajak Daerah yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi DIY Tahun
2010 dengan rincian sebagai berikut:
No
1
2
3
Uraian
2010 (Rp)
Tagihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Tagihan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB)
Tagihan pajak Air Bawah Tanah (PABT)
Jumlah
2009 (Rp)
73.521.850,00
129.161.450,00
19.925.900,00
24.410.650,00
0,00
679.592.201,00
93.447.750,00
833.164.301,00
Tagihan PKB sebesar Rp73.521.850,00 adalah Pajak Kendaraan Bermotor yang
sudah jatuh tempo dan seharusnya sudah diterima oleh Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta tetapi sampai dengan 31 Desember 2010 belum
dibayar oleh Wajib Pajak.
Tagihan BBNKB sebesar Rp19.925.900,00 adalah Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor yang seharusnya sudah diterima Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tetapi sampai dengan 31 Desember 2010 belum dibayar oleh Wajib
Pajak.
69
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Tagihan Pajak Air Bawah Tanah sebesar Rp0,00. Hal tersebut sesuai dengan
Surat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 973/4123 tanggal 29
Desember 2010 perihal Penyerahan Urusan Pajak Air Tanah, maka terhitung
akhir bulan Desember 2010 pengelolaan Pajak Air Tanah diserahkan kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota. Dengan demikian untuk masa pajak bulan
Desember 2010 pengelolaan dan pemungutan dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota termasuk Pajak Air Tanah yang telah jatuh tempo tetapi uangnya
belum diterima (Tunggakan/Piutang).
Tagihan PKB dan BBNKB yang disajikan dalam neraca per 31 Desember 2010
merupakan PKB dan BBNKB dari wajib pajak yang telah mendaftar ulang dan
seharusnya telah diterima, tetapi sampai dengan tanggal 31 Desember 2010
belum dilunasi oleh Wajib Pajak.
Tagihan PKB dan BBNKB yang berasal dari tunggakan kartu (wajib pajak belum
daftar ulang) sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 44 Tahun 2009
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi DIY serta mengacu
pada Buletin Teknis SAP Nomor 06 tentang Akuntansi Piutang belum diakui
sebagai tagihan/piutang tetapi merupakan potensi pajak daerah.
Piutang Pajak Daerah merupakan saldo Piutang Pajak Daerah yang ada di Kantor
Pelayanan Pajak Daerah dengan rincian sebagai berikut:
No
Uraian
1
KPPD Kota Yogyakarta
2
PKB (Rp)
BBNKB (Rp)
48.048.050,00
12.501.750,00
KPPD Bantul
1.659.000,00
1.368.800,00
3
KPPD Kulon Progo
6.499.850,00
362.500,00
4
KPPD Gunungkidul
1.353.000,00
0,00
5
KPPD Sleman
15.961.950,00
5.692.850,00
Jumlah
73.521.850,00
19.925.900,00
5.1.4.1.6.2 Piutang Retribusi
Rp342.451.498,00
Rp267.497.885,00
Piutang Retribusi per 31 Desember 2010 sebesar Rp342.451.498,00 yang terdiri
dari:
No
1
Uraian
2010 (Rp)
Dinas Pariwisata
Piutang Pasien RS Grhasia
2
2009 (Rp)
337.451.498,00
Dinas Pariwisata
70
207.497.885,00
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Piutang atas sewa aset milik Dinas Pariwisata
3
5.000.000,00
0,00
0,00
15.000.000,00
40.000.000,00
342.451.498,00
267.497.885,00
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Piutang atas sewa aset milik BLPT
Piutang atas penggunaan Stadion Mandala Krida
Jumlah
5.000.000,00
Piutang
Retribusi
Pelayanan
Kesehatan
pada
RS
Grhasia
sebesar
Rp337.451.498,00 adalah tagihan pasien sejak Tahun 2001 sampai dengan 31
Desember 2010, dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
Jumlah Piutang
Penderita
Jumlah
Sisa Piutang
Angsuran
(Rp)
No.
T. A.
1
2001
42
18.479.745,00
893.985,00
17.585.760,00
2
2002
55
19.669.965,00
2.539.965,00
17.130.000,00
3
2003
25
30.376.045,00
2.250.000,00
28.126.045,00
4
2004
24
11.487.840,00
0,00
11.487.840,00
5
2005
28
20.781.425,00
0,00
20.781.425,00
6
2006
12
21.707.940,00
3.100.410,00
18.607.530,00
7
2007
6
19.824.320,00
417.290,00
19.407.030,00
8
2008
18
61.769.370,00
30.471.100,00
31.298.270,00
27
50.000.541,00
9.926.556,00
40.073.985,00
9
2009
55.480.379,00
55.480.379,00
0,00
10
2010
96.209.578,00
26.045.567,00
70.164.011,00
62.789.602,00
0,00
62.789.602,00
468.576.750,00
131.125.252,00
337.451.498,00
(Rp)
(orang)
52
Jumlah
(Rp)
Piutang Pasien Periode Tahun 2001-2005 telah diusulkan penghapusan kepada
Gubernur DIY dengan Surat Nomor 910/2619 tanggal 24 Agustus 2008 melalui
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset namun sampai dengan
tanggal 31 Desember 2010 belum mendapatkan persetujuan.
Piutang Retribusi pada Dinas Pariwisata sebesar Rp5.000.000,00 merupakan
sewa aset milik Dinas Pariwisata kepada pihak ketiga sebesar Rp5.000.000,00,
yaitu sewa wartel TIC yang belum bisa terlunasi karena adanya peristiwa Gempa
bumi Tahun 2006.
5.1.4.1.6.3 Piutang Lain-lain
Rp1.533.845.425,14
Rp1.586.086.801,14
Piutang Lain-lain per 31 Desember 2010 Rp1.533.845.425,14 terdiri dari:
No
Uraian
1
Bagian Lancar Tagihan Kemitraan
2
Bagi hasil SDA
3
5
2010 (Rp)
2009 (Rp)
335.000.000,00
0,00
1.362.240,00
1.010.614,00
Deviden PT. Anindya Mitra Indonesia
276.320.901,14
399.682.587,14
Piutang pendapatan atas sewa PT JEC
0,00
828.393.600,00
6
Klaim RS Grhasia kepada Jamkesda Kab. Sleman
0,00
55.480.379,00
7
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
921.162.284,00
0,00
1.533.845.425,14
1.284.567.180,14
Jumlah
71
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010
Bagian Lancar Tagihan Kemitraan sebesar Rp335.000.000,00 merupakan hak
pemerintah atas kontrak kemitraan dengan PT. Yogya Indah Sejahtera yang
besarannya per tahun telah ditetapkan dalam Akte Perjanjian Bersama Kontrak
Bagi Tempat Usaha dan Kontrak Bagi Keuntungan Nomor 53 Tanggal 12
September 1992 dan Addendum ke II tanggal 14 Agustus 1998, dimana kontrak
kemitraan ini mencapai lebih dari 30 tahun.
Bagi Hasil Sumber Daya Alam per 31 desember 2010 adalah target pendapatan
dari Dana Perimbangan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Tahun
Anggaran 2010 yang belum terealisasi sampai dengan tanggal 31 Desember
2010.
Deviden PT. Anindya Mitra Indonesia sebesar Rp276.320.901,14 merupakan
deviden PT. Anindya Mitra Indonesia yang belum disetor ke Kas Daerah sampai
dengan tanggal 31 Desember 2010.
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2010 merupakan piutang
akibat adanya tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP TGR) yang
akan jatuh tempo pada Tahun Anggaran 2011 atau satu tahun sejak tanggal
neraca.
5.1.4.1.6.4
Biaya Dibayar Dimuka
Rp85.688.376,00
Rp0,00
Saldo Biaya Dibayar Dimuka sebesar Rp85.688.376,00 merupakan Uang Muka
Kegiatan Sustainable Capasity Building for Desentralization (SCBD) kepada PT. PPA
Consultant yang belum dikembalikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010
sebesar Rp85.688.376,00. Pemberian uang muka sesuai dengan Perjanjian Kontrak
Nomor 902/2111/V/2010. Dalam kontr