Status Dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Pada Tanah Bekas Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Abu vulkanik adalah material kimia yang dikeluarkan gunung merapi pada saat
erupsi. Di dalam abu vulkanik terkandung beberapa senyawa kimia, diantaranya adalah
mengandung sulfur atau belerang (S) aluminium (Al) dan besi (Fe). Material vulkanik
yang berasal dari letusan gunung merapi berpotensi meningkatkan kesuburan lahan
pertanian di kemudian hari. Menurut Hanafiah dkk. (2009) material ini merupakan bahan
yang kaya akan unsur hara, sehingga dapat memperbaharui sumberdaya lahan. Meskipun
demikian, timbunan material vulkanik dalam jumlah banyak juga dapat berdampak
negatif dan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman terutama terhadap tanah sebagai
media tumbuhnya. Masalah yang ditimbulkan pada lahan yang baru terdampak material
vulkanik untuk dijadikan sebagai media tanam adalah sifat fisik, kimia dan biologinya
yang tidak mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
Abu vulkanik gunung merapi

memiliki sifat yang khas yaitu apabila jatuh

kepermukaan tanah menyebabkan material abu vulkanik tersebut cepat mengeras dan
sulit ditembus oleh air baik dari atas atau bawah permukaan tanah sehingga menyebabkan

bulk density tanah tinggi. Sedangkan ruang pori total aerasi tanah dan air tersedia pada

lapisan tanah relatif baik karena banyak mengandung air yang cukup tinggi. Sifat fisik
tanah diantaranya adalah struktur, tekstur, bulk density, warna, kadar air, dan laju
infiltrasi (Winarso, 2005).
Letusan gunung merapi juga mempengareuhi sifat kimia tanah. Peran dari sifat
kimia tanah adalah menentukan dan menjelaskan reaksi-reaksi kimia yang menyangkut
dalam masalah ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Kerusakan sifat kimia
yang diakibatkan letusan gunung merapi yaitu pH tanah, kemasaman, KTK, dan bahan
organik (Soelaeman dan Abdullah, 2014).

Dampak sifat biologi akibat letusan gunung merapi adalah respirasi
mikroorganisme tanah yang dapat menggambarkan metabolic aktifitas mikroorganisme di
dalam tanah. Salah satu contoh nya yaitu mikoriza. Mikoriza juga bermanfaat untuk
memperbaiki unsur hara dan tanah yang bermasalah, memberi manfaat pada pertumbuhan
dan hasil tanaman dengan cara meningkakan kemampuan tanaman untuk mendapatkan
penyerapan air dan hara, transfer hara, membantu pertumbuhan awal bibit, dan
mengifesiensi pemupukan. Penyerapan unsur hara pada tanaman yang ada dalam tanah
yaitu dengan meningkatnya penyerapan unsur hara P dan juga meningkatkan unsur hara
lainnya seperti N, Ca, Cu, Mn, K, dan Mg. Oleh karena itu mikoriza berperan penting
dalam meningkatkan produktifitas lahan bermasalah (Prihastuti,2007)
Hubungan dalam penjelasan tersebut maka dilakukan penelitian ini untuk

mengetahui status dan keanekaragamanfungi mikoriza arbuskula (FMA) pada tanah bekas
letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Tujuan Penelitian
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui statusdan keanekaragaman fungi
mikoriza arbuskula (FMA) pada tanah bekas letusan Gunung Sinabung.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
mengenai status dan keanekaragaman jenis fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada tanah
bekas letusan Gunung Sinabung.