Analisis Faktor Risiko Stunting Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Tapanuli Utara

ABSTRAK

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam
waktu lama yang diawali sejak masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan.
Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Tapanuli Utara
sebesar 61,2% sebagai urutan ke lima terburuk di Indonesia. Tujuan Penelitian ini
untuk mengetahui faktor risiko yang menyebabkan terjadinya stunting
Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan kasus kotrol
pada anak kelas satu sekolah dasar. Sampel kasus terdiri dari 78 orang anak yang
mengalami stunting dan sampel kontrol sebanyak 78 orang memiliki status gizi normal
dengan karakteristik yang sama dalam hal jenis kelamin, umur dan sekolah (individual
matching). Pengaruh faktor risiko terhadap stunting dianalisis dengan conditional
logistic reggression.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh makan (OR=16,7;PAR=64,4),
status ekonomi (OR=15,9 ; PAR=74,1) dan frekuensi diare (OR=3,9; PAR=55,8)
merupakan faktor risiko dominan terjadinya stunting.
Untuk mengurangi faktor risiko terjadinya stunting direkomendasikan agar
dilakukan peningkatan anggaran program perbaikan gizi masyarakat, menyusun
program penanggulangan gizi masyarakat melalui pendekatan perubahan perilaku
dengan kajian positif defiance dan membentuk pos gizi di setiap desa, revitalisasi
posyadu, mengaktifkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai media edukasi bagi

para murid sekolah memperoleh informasi tentang perawatan kesehatan dan gizi.

Kata kunci : Stunting, Anak Sekolah Dasar, Status Gizi

ABSTRACT

Stunting is a growth disorder caused by malnutrition in a long time since the
beginning of the fetus up to the first 2 years of life. Basic health survey 2007 (Riskesdas)
showed that the prevalence of stunting in North Tapanuli district was 61.2% as the fifth
in Indonesia. The purpose of this study to is know the risk factors that cause stunting
among of primary school children.
This is an observational study with case-control design of first grade of primary
school children. Samples of cases amounted to 78 people of children who are stunted
and control samples amounted to 78 people with normal nutritional status as used
similar characteristik on sex, age, and the school. The effect of that risk faktor on
stunting were analyzed with conditional logistic reggression.
The results showed that the history of rearing eating pattern
(OR= 16,7;PAR= 64,4), family economics (OR= 15,9 ; PAR= 74,1), and frequency of
diarrhea (OR= 3,9; PAR= 55,8) were the dominant risk factor for stunting.
To reduce the risk factors for stunting, it is recommended to increse budged

for public nutrition improvement program, develop preventing of nutrition community
programs through behavior change positive defiance by the post of nutrition in each
village,revitalition of the posyadu, activity of the Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) as
a medium of education for the students to get information about health care and
nutrition.

Key Words: Stunting, Primary School Children, Nutritional Status