Gambaran Resiliensi Remaja Putri Korban (Prostitusi) Eksploitasi Seksual Komersil

280

INFORMED CONSENT

Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden
Tema Penelitian

: Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual
Komersil (Prostitusi)

Peneliti

: Indah Rasulinta Sebayang

NIM

: 071301109
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak

ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancara sebagai

responden dalam penelitian mengenai resiliensi remaja putri korban eksploitasi
seksual komersil (prostitusi).
Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan
manfaat penelitiaannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan
tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada saya.
Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan
akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan
penelitian saja.
Medan, 25 November 2011

(Responden)

(Indah Rasulinta Sebayang)

Universitas Sumatera Utara

281

INFORMED CONSENT


Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden
Tema Penelitian

: Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual
Komersil (Prostitusi)

Peneliti

: Indah Rasulinta Sebayang

NIM

: 071301109
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak

ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancara sebagai
responden dalam penelitian mengenai resiliensi remaja putri korban eksploitasi
seksual komersil (prostitusi).

Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan
manfaat penelitiaannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan
tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada saya.
Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan
akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan
penelitian saja.
Medan, 23 Januari 2012

(Responden)

(Indah Rasulinta Sebayang)

Universitas Sumatera Utara

282

LEMBAR OBSERVASI

Responden


:

Waktu Wawancara

:

Tempat Wawancara :
Wawancara

:

Observasi Selama Wawancara Berlangsung
-

Universitas Sumatera Utara

283

PEDOMAN WAWANCARA


Pedoman wawancara disusun berdasarkan sumber dan faktor resiliensi.
Adapun pedoman wawancaranya sebagai berikut :
1. Pemaknaan remaja terhadap dukungan dari lingkungan sosialnya (I HAVE) :
-

Bagaimana keadaan dirumah responden setelah responden kembali
tinggal bersama keluarga ?

-

Apakah ada perubahan dengan perilaku mereka kepada responden ?

-

Bagaimana bentuk dukungan yang responden peroleh dari ayah dan
ibu kamu setelah kejadian yang menimpa responden.

-


Bagaimana keluarga responden memberikan responden fasilitas
kesehatan setelah responden kembali tinggal bersama mereka

-

Bagaimana keluarga responden memberikan responden fasilitas
pendidikan setelah responden kembali tinggal bersama mereka

-

Bagaimana keluarga responden memberikan respoden keamanan dan
kesejahteraan setelah responden kembali tinggal bersama mereka

-

Bagaimana cara keluarga responden untuk membuat responden
kembali menjadi sosok yang mandiri.

-


Ketika responden ada masalah, siapa orang yang responden percaya
ketika responden ingin menceritakan masalah responden tersebut

-

Kenapa responden memilih orang tersebut untuk menjadi teman cerita
responden ?

-

Apakah saat ini responden sudah memiliki pacar ?

-

Sudah berapa lama responden berpacaran (jika ada).

Universitas Sumatera Utara

284


-

Saat ini kegiatan apa saja yang responden lakukan untuk mengisi
waktu luang responden ?

-

Selain

dukungan

dari

keluarga,

dari

mana

saja


responden

mendapatkan dukungan untuk mandiri ?
-

Bagaimana perlakuan keluarga besar reponden kepada responden saat
ini ?

2. Sumber resiliensi yang berkaitan dengan kekuatan pribadi yang dimiliki
remaja. Yang terdiri dari perasaan, sikap, dan keyakinan pribadi (I AM) :
-

Bagaimana kepercayaan diri responden saat ini setelah kejadian yang
menimpa responden ?

-

Bagaimana saat ini responden memandang masa depan responden ?


-

Saat ini apa harapan-harapan kamu untuk masa depan responden ?

-

Bagaimana perasaan responden terhadap diri responden sendiri ?

-

Setelah kejadian yang menimpa responden, apakah responden menjadi
orang yang lebih mandiri atau malah sebaliknya ?

-

Bagaimana cara responden bertanggung jawab terhadap setiap
perbuatan yang responden lakukan ?

-


Bagaimana cara responden bertanggung jawab terhadap setiap
konsekuensi dari perbuatan responden ?

-

Bagaimana

cara

responden

menanggapi

teman

yang

sedang

membutuhkn bantuan responden ?
-

Bagaimana cara responden

menanggapi keluarga yang sedang

membutuhkn bantuan responden ?

Universitas Sumatera Utara

285

-

Bagaimana persepsi responden tentang kemampuan yang ada dalam
diri responden ?

-

Bagaimana hubungan responden

saat ini dengan keluarga besar

responen ?
-

Hal-hal apa saja yang pernah responden lakukan untuk membuat
keluarga responden menjadi bahagia ?

3. Sumber resiliensi yang berkaitan dengan keterampilan-keterampilan sosial
dan interpersonal remaja (I CAN) :
-

Bagaimana cara responden

membangun kepercayaan responden

dengan orang lain setelah kejadian yang menimpa responden ?
-

Apakah saat ini responden memiliki teman dekat ?

-

Bisakah responden menceritakan seberapa dekat hubungan responden
tersebut ?

-

Ketika responden sedang berselisih paham dengan teman responden,
bagaimana cara responden menyelesaikannya ?

-

Ketika responden sedang berselisih paham dengan ayah responden,
bagaimana cara responden menyelesaikannya ?

-

Ketika responden sedang berselisih paham dengan ibu responden,
bagaimana cara responden menyelesaikannya ?

-

Ketika responden sedang berselisih paham dengan saudara kandung
responden, bagaimana cara responden menyelesaikannya ?

Universitas Sumatera Utara

286

-

Bagaimana

cara

membicarakan atau

responden

menanggapi

ketika

orang

lain

mengungkit peristiwa yang pernah responden

alami ?
-

Ketika responden sedang berkumpul bersama keluarga, responden
lebih sering diam atau lebih banyak bercerita ?

-

Ketika responden

sedang berkumpul bersama teman, apakah

responden lebih banyak diam atau banyak bercerita ?
-

Setelah kejadian yang responden alami, bagaimana cara responden
bergaul dengan orang lain dilingkungan tempat responden tinggal ?

-

Bagaimana cara responden berkomunikasi dengan orang yang
mengungkit masa lalu responden ?

-

Saat ini bagaimana hubungan responden dengan ayah dan ibu
responden ?

-

Jika responden sedang merasa marah atas apa yang terjadi, apa yang
biasa responden lakukan ?

Universitas Sumatera Utara

287

RANGKUMAN WAWANCARA
1. Hasil wawancara peneliti dengan orangtua responden I (Adek) :
(P) :

Bagaiman sikap keluarga setelah mengetahui responden I menjadi korban
pelacuran ?

(J) :

Keluarga Adek mengaku sangat terkejut ketika mendapat kabar bahwa
Adek telah menjadi korban pelacuran di kota B. Mereka tidak menyangka
jika niat baik Adek untuk membantu meringankan biaya keluarga dan
membantu biaya sekolah keempta adiknya berujung pada pengalaman
pahit yang harus Adek terima. Akan tetapi keluarga tetap berbesar hati dan
menerima kehadiran Adek kembali ditengah-tengah mereka. Mereka pun
tidak mempermasalahkan keadaan Adek yang sudah tidak seperti sedia
kala lagi. Semaksimal mungkin, keluarganya tidak menganggap Adek
berbeda dari mereka serta berusaha menjadi sahabat bagi Adek.

(P) :

Bagaimana keluarga melihat perlakuan orang-orang disekitar sini kepada
Adek setelah Adek menjadi korban pelacuran ?

(J) :

Lingkungan sosial tempat Adek tinggal ada yang mampu menerima
kehadiran Adek kembali ditengah-tengah mereka, namun ada juga yang
tidak. Tetapi kebanyakan dari mereka mampu menerima kehadiran Adek
kembali serta mempersilakan Adek kembali bergaul dengan teman-teman
sebayanya. Dan lingkungan sosialnya pun memberikan dukungan moral
kepada Adek agar Adek bangkit dari keterpurukannya dengan kembali
melibatkan Adek pada setiap kegiatan sosial yang diadakan. Sejauh ini

Universitas Sumatera Utara

288

menurut orangtua Adek tidak ada yang merugikan Adek meskipun ada
juga yang mencemooh keadaan Adek.
(P) :

Apa yang keluarga lakukan untuk membuat Adek tidak semakin terpuruk ?

(J) :

Ayah dan ibu Adek serta saudara-saudaranta tetap memberikan semangat
kepada Adek. Serta memberikan nasihat yang mengungkapkan jika Adek
termasuk orang yang beruntung dapat bebas dari kehidupan pelacuran
serta tidak mengalami sakit seperti kebanyakan orang lainnya. Keluarga
juga selalu mengajak Adek untuk sholat bersama serta melakukan
pengajian untuk membuat Adek berpasrah kepada Allah SWT dan
meyakini jika segala sesuatu ada hikmah yang akan diperoleh nantinya.
Serta meyakini jika Adek mempunyai masa depan yang cerah kalau
dirinya mau bangkit dan berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi
dirinya sendiri.

(P) :

Bagaimana dukungan mandiri yang keluarga berikan ?

(J) :

Keluarga membiarkan Adek melakukan apa yang terbaik sesuai dengan
apa yang Adek anggap baik namun tetap berada pada nilai-nilai yang
ditanamkan keluarga. Meski pada awalnya keluarga Adek sempat turut
campur dengan menentukan apa yang harus Adek lakukan, akan tetapi
setelah Adek mengatakan jika dirinya mampu mengambil keputusan
sendiri, kedua orangtuanya pun kemudian mengizinkan Adek untuk
memiliki sikap atas dirinya sendiri. Tentu saja tetap dalam control kedua
orangtuanya, dengan kata lain berdiskusi dahulu sebelum Adek
mengambil keputusan.

Universitas Sumatera Utara

289

(P) :

Apakah ada peraturan yang harus Adek patuhi dirumah ?

(J) :

Kedua orantuanya mengatakan mereka memang memberikan Adek
peraturan yang harus Adek patuhi. Tujuan dari peraturan tersebut adalah
untuk menghindarkan Adek dari orang-orang yang ingin mengambil
keuntungan dari keadaan Adek. Peraturan tersebut salah satunya adalah,
orangtuanya belum mengizinkan Adek menjalin hubungan cinta dengan
laki-laki. Karena takur laki-laki yang menjadi pacar Adek tidak mencintai
Adek sepenuh hati melainkan hanya ingin mendapatkans sesuatu. Kedua
orangtuanya pun bersyukur karena Adek tidak membantah apa yang
menjadi peraturan mereka dan tetap mematuhi aturan yang diberi oleh
orangtuanya.

2. Hasil wawancara peneliti dengan orang dilingkungan sosial Adek :
(P) :

Bagaimana tanggapan kamu ketika tahu Adek menjadi korban pelacuran ?

(J) :

Orang-orang dilingkungan sosial Adek mengaku sangat terkejut dengan
musibah yang menimpa Adek, apalagi pelakunya adalah sahabat Adeks
sendiri dan berasal dari lingkungan yang sama dengan Adek. Hal
tersebutlah yang membuat warga sekitar tempat tinggal Adek tidak habis
pikir serta ikut prihatin dengan apa yang telah menimpa Adek.

(P) :

Bagaiman perlakuan warga (kalian) kepada Adek setelah dia kembali ?

(J) :

Kebanyakan warga bersimpati atas musibah yang Adek alami. Oleh sebab
itu ketika Adek kembali warga berusaha untuk kembali membaurkan Adek
kedalam kegiatan sosial yang ada. Warga juga mengetahui Adek tidak
menginginkan musibah tersebut menimpanya, namun hal itu semua terjadi

Universitas Sumatera Utara

290

karena ketidaktahuan Adek akan niat buruk sahabatnya tersebut. Adek
juga orang yang dikenal baik dan ramah serta tidak memilih-milih ketika
berteman sehingga hal itu yang membuat warga tidak mengasingkannya.
3. Hasil wawancara peneliti dengan keluarga responden 2 (Lia) :
(P) :

Bagaiman sikap keluarga setelah mengetahui responden I (Lia) menjadi
korban pelacuran ?

(J) :

Keluarga Lia mengaku mereka sangat terkejut dengan peristiwa yang
menimpa Lia. Apa lagi pelakunya adalah ayah tirinya sendiri. Meski tidak
pernah curiga serta melihat gelagat aneh yang dipertunjukkan Lia maupun
ayah tirinya selama Lia dijadikan pelacur nanum keluarga mengakui jika
mereka kecolongan serta sangat menyesali peristiwa tersebut. Terutama
ibu kandung Lia yang merasa jika dirinya merupakan orang yang paling
bertanggung jawab atas kejadian itu. Oleh sebab itu keluarga berusaha
sebaik mungkin untuk memberikan perlindungan serta memenuhi semua
kebutuhan yang Lia butuhkan.

(P) :

Bagaimana keluarga melihat perlakuan orang-orang disekitar sini kepada
Lia setelah Lia menjadi korban pelacuran ?

(J) :

Ibunya mengaku jika warga mengucilkan Lia serta tidak mau menerima
kehadiran Lia dilingkungan tersebut setelah Lia menjadi korban pelacuran
serta melahirkan seorang anak laki-laki. Warga selalu menghina serta
menjauhi Lia dan anaknya bahkan tak jarang warga juga mengeluarkan
kata-kata yang tidak pantas kepada Lia. oleh sebab itu, Lia tidak memiliki
teman dari lingkungan tempat tinggalnya.

Universitas Sumatera Utara

291

(P) :

Apa yang keluarga lakukan untuk membuat Lia tidak semakin terpuruk ?

(J) :

Keluarga selalu memberikan pertolongan kepada Lia, memenuhi semua
kebutuhan Lia serta menjadikan diri mereka sebaga sahabat Lia karena
keluarga menyadari Lia terkucilkan dari lingkungan sosialnya.

(P) :

Bagaimana dukungan mandiri yang keluarga berikan ?

(J) :

Keluarga memberikan Lia modal usaha untuk memulai satu usaha baru
sehingga Lia memiliki kegiatan yang kelak mampu menafkahinya dan
anaknya.

(P) :

Apakah ada peraturan yang harus Lia patuhi dirumah ?

(J) :

Keluarga tidak pernah memberikan peraturan rumah untuk Lia, mereka
menyakini jika Lia sudah dewasa dan sudah mampu mengatahui apa yang
baik untuk dirinya dan apa yang tidak. Keluarga tidak ingin dengan adanya
peraturan yang mereka terapkan akan semakin membuat Lia merasa tidak
nyaman tinggal bersama keluarganya.

4. Hasil wawancara dengan orang dilingkungan sosial Lia :
(P) :

Bagaimana tanggapan kamu ketika tahu Lia menjadi korban pelacuran ?

(J) :

Warga sekitar mengaku sangat terkejut dengan musibah yang dialami oleh
Lia. Mereka tidak menyangka jika ayah tiri Lia yang mereka pandang baik
tega melakukan hal keji kepada anak tirinya, apa lagi menurut warga
sekitar biaya hidup ayah tirinya tersebut ditanggung oleh ibu Lia yang
bekerja sebagai pedagang jagung dan padi.

(P) :

Bagaiman perlakuan warga setelah Lia menjadi korban pelacuran ?

Universitas Sumatera Utara

292

(J) :

Warga mengaku sangat kasihan atas apa yang terjadi kepada Lia. sudah
jatuh tertimpa tangga pula, sudah dijadikan pelacur, punya anak pula dan
tidak jelas siapa bapak dari anaknya. Namun rasa kasihan tersebut berubah
menjadi muak ketika keluarga Lia menuduh bahwa anak ketua adat di
daerah tersebutlah yang yang telah menghamili Lia. Warga mengatakan
jika keluarga Lia begitu saja percaya ucapan yang dilontarkan oleh ayah
tirinya tersebut tanpa membuktikan terlebih dahulu. Sehingga anak kepala
suku itu sempat dipaksa dan dipukul oleh keluarga Lia. Setelah
mengetahui jika tuduhan tersebut tidak terbukti, keluarga Lia tidak pernah
mendatangi rumah kepala adat didaerah tersebut untuk meminta maaf
hingga saat ini. Itulah yang membuat warga tidak menyukai kehadiran Lia
dan keluarganya.

5. Wawancara tambahan dengan paman responden II (Lia) :
(P) :

Sebenarnya apa alasan ayah tiri Lia memperkosan Lia dan menjadikannya
sebagai pelacur ?

(J) :

Menurut paman Lia, alasan ayah tirinya memperkosa serta menjual Lia
kepada laki-laki hidung belang adalah rasa sakit hati ayah tirinya tersebut
kepada ibu Lia. Dikatakan paman Lia, ketika dirinya menanyai alasan
ayah tirinya berbuat keji kepada Lia ayah tiri Lia mengaku sering
dibentak, dihina serta merasa harga dirinya direndahkan oleh sang istri.
Karena tidak mampu membalas rasa sakit hatinya kepada istrinya, ayah tiri
Lia kemudian melampiaskan rasa tersebut kepada Lia. Paman Lia
mengatakan sebelum Lia diperkosa, ayahnya meminum minuman keras

Universitas Sumatera Utara

293

terlebih dahulu. Karena rasa sakit hati tersebutlah Lia kemudian
mengalami pengalaman pahit. Paman Lia juga mengatakan hingga saat ini
alasan tersebut disembunyikan dari Lia, mereka tidak ingin Lia membenci
ibu kandungnya sendiri.

Universitas Sumatera Utara