Aspek Hukum Dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Antara PT Siar Haramain International Wisata Dengan Jemaah (Studi Pada PT Siar Haramain International Wisata)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama

Islam. Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010
menunjukkan bahwa jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia tercatat sebanyak
207.176.162 (dua ratus tujuh juta seratus tujuh puluh enam ribu seratus enam
puluh dua) atau setara dengan 87,18% (delapan puluh tujuh koma delapan belas
persen) dari total penduduk Indonesia1. Konsekuensi dari jumlah tersebut bahwa
Indonesia termasuk negara pengirim jemaah Haji terbesar di dunia.

Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan termasuk ibadah
pokok yang wajib hukumnya terhadap orang yang sanggup dan mampu
melakukannya. Dasar kewajiban Haji terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 196
dan surat Ali Imran ayat 97.


Kewajiban untuk melaksanakan Haji hanya sekali untuk seumur hidup.
Pembatasan ini dijelaskan oleh nabi dengan hadisnya yang berasal dari Ibnu
Abbas. Menurut riwayat lima perawi hadis ucapannya yaitu:

Rasul Allah mengajak kami berbicara dan ia bersabda “Sesungguhnya Allah
telah mewajibkan haji atasmu”. Maka Aqra’ bin Habis berdiri dan bertanya:
“Apakah setiap tahun ya Rasul Allah”. Nabi menjawab: “Kalau saya jawab

                                                            
1

http://www.dokumenpemudatqn.com/2013/07/persentase-jumlah-umat-islamberbagai.html?m=1 diakses tanggal 16 Januari 2016 pukul 10.06 wib.

Universitas Sumatera Utara

begitu tentu akan diwajibkan. Haji hanya satu kali dan lebih dari itu adalah
perbuatan sunat”2.
Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian
Agama yang dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji (Ditjen BIPH). Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan

tugas nasional dan menjadi tanggung jawab Pemerintah di bawah koordinasi
Menteri Agama. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Dalam tataran Ibadah Haji diselenggarakan oleh Pemerintah, pelaksanaan
Ibadah Haji menjadi isu penting yang mengundang perhatian dari berbagai pihak.
Departemen Agama sebagai penyelenggara formal Ibadah Haji dinilai kurang
optimal ditinjau dari masalah-masalah profesionalisme pelaksanaan Haji,
efisiensi, akuntabilitas, serta tingkat kepuasan dan kenyamanan jemaah Haji.
Tumbuhnya kritik atas pelaksanaan Haji yang diselenggarakan oleh
Departemen Agama, mendorong lahirnya berbagai pandangan yang menghendaki
perubahan pola penyelenggaraan pelaksanaan Haji yang merupakan kewenangan
Departemen Agama untuk diserahkan kepada pihak swasta3.

Setiap tahunnya jumlah penduduk Islam Indonesia yang melaksanakan
Haji semakin bertambah. Menurut data yang tercatat, pada tahun 2012 Indonesia
mengirim jemaah Haji sebanyak 221.000 (dua ratus dua puluh satu ribu) orang

                                                            
2


Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, Jakarta, Kencana, 2010, hlm. 60.

3

A. Chunaini Saleh, Penyelenggaraan Haji Era Reformasi: Analisis Internal Kebijakan
Publik Departemen Agama, Tangerang, Pustaka Alvabet Anggota IKAPI, 2008, hlm. 2-3.

Universitas Sumatera Utara

dengan rincian 190.000 (seratus sembilan puluh ribu) Haji Reguler dan sisanya
Haji Khusus4.

Pada tahun 2013, jumlah jemaah Haji Indonesia sebanyak 156.467 (seratus
lima puluh enam ribu empat ratus enam puluh tujuh) setelah adanya pemotongan
kuota sebesar 20% (dua puluh persen)5. Tahun 2014, jemaah Haji Indonesia
sebanyak 168.800 (seratus enam puluh delapan ribu delapan ratus) dengan
rincian Haji Reguler 155.200 (seratus lima puluh lima ribu dua ratus) dan
Haji Khusus 13.600 (tiga belas ribu enam ratus) orang6.

Lamanya daftar tunggu untuk melaksanakan Haji Reguler menyebabkan

sebagian masyarakat beralih untuk melaksanakan Haji Khusus dan Umrah yang
diselenggarakan oleh Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah yang telah
memperoleh izin.

Pelaksanaan pemberangkatan jemaah Haji Khusus dan Umrah yang
diselenggarakan oleh Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah menggunakan
suatu perjanjian. Perjanjian secara langsung menciptakan hubungan hukum bagi
para pihak tercermin pada hak dan kewajiban yang dibebankan kepada masing-

                                                            
4

http://nasional.tempo.co/read/news/2012/11/15/173441866/jemaah-haji-indonesiaterbanyak-di-dunia diakses tanggal 27 September 2015 pukul 22.01 wib.
5
http://www.beritasatu.com/nasional/144431-jemaah-haji-dari-indonesia-tahun-ini-156467orang.html diakses tanggal 27 September 2015 pukul 21.17 wib.
6
http://www.antaranews.com/berita/455840/seluruh-jamaah-haji-indonesia-tuntas-ke-tanahsuci diakses tanggal 27 September 2015 pukul 21.08 wib.

Universitas Sumatera Utara


masing pihak. dengan kata lain, dalam hubungan hukum terdapat kekuasaan
wewenang (bevoegdheid) dan kewajiban (plicht)7.

Perjanjian antara Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah dengan calon
jemaah yang merupakan fokus pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada Pasal
36 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang
menegaskan bahwa Biro Penyelenggara Haji Khusus dan Umrah wajib
memberikan pelayanan kepada calon jemaah serta menuangkannya dalam bentuk
perjanjian yang disepakati antara Biro Penyelenggara dengan calon jemaah.
Sayangnya sebagian besar calon jemaah Haji Khusus dan Umrah tidak
banyak mengtahui tentang perjanjian yang telah disepakatinya dengan pihak
travel. Kebanyakan dari calon jemaah hanya mendaftarkan diri ke Biro
Penyelenggara tanpa bertanya lebih lanjut mengenai fasilitas dan pelayanan yang
berhak mereka peroleh. Kondisi seperti ini jugalah yang dimanfaatkan oleh
sebagian besar Biro Penyelenggara.

Ada beberapa travel yang tidak transparan mengenai detil perjanjian yang
telah dibuat, sehingga dalam kondisi seperti ini calon jemaah yang seharusnya
mendapat perlindungan justru dirugikan. Oleh karena itu, penulis merasa perlu

untuk melakukan penelitian mengenai perjanjian antara Biro Penyelenggara
dengan calon jemaah terkait pelayanan yang diterima calon jemaah berdasarkan
Pasal 36 Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang                                                            
7

Chainur Arrasjid, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2001, hlm. 113.

Universitas Sumatera Utara

Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, serta
bagaimana pelaksanaan dari perjanjian yang telah disepakati tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Aspek Hukum dalam Perjanjian Penyelenggaraan Ibadah
Haji dan Umrah antara PT Siar Haramain International Wisata dengan Jemaah
(Studi pada PT Siar Haramain International Wisata).

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, beberapa permasalahan pokok

yang akan dibahas oleh penulis dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana keabsahan perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
yang dilakukan oleh PT Siar Haramain International Wisata dengan jemaah
Haji dan Umrah ditinjau dari hukum perdata?
2. Bagaimana pelaksanaan perjanjian dan perlindungan hukum yang diberikan
kepada jemaah dalam melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah?
3. Apa hambatan dan bagaimana mengatasinya dalam pelaksanaan perjanjian
penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah?

Universitas Sumatera Utara

C.

Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya,

maka diperlukan adanya tujuan untuk mengarahkan suatu penulisan, yaitu:


1. Untuk mengetahui keabsahan perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan
Umrah yang dilakukan oleh PT Siar Haramain International Wisata dengan
jemaah Haji dan Umrah ditinjau dari hukum perdata.
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian dan perlindungan
hukum yang diberikan kepada jemaah dalam melaksanakan Ibadah Haji
dan Umrah.
3. Untuk mengetahui hambatan dan cara mengatasinya dalam pelaksanaan
perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis adalah manfaat dari penulisan hukum yang bertalian dengan
pengembangan ilmu hukum. Manfaat teoritis dari penulisan ini adalah:
a. Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu hukum pada umumnya dan hukum perdata khususnya mengenai
perjanjian penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang dilakukan oleh
biro penyelenggara dengan jemaah Haji dan Umrah.
b. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan literatur

dalam dunia kepustakaan tentang perjanjian penyelenggaraan Ibadah

Universitas Sumatera Utara

Haji dan Umrah yang dilakukan oleh biro penyelenggara dengan jemaah
Haji dan Umrah.
c. Hasil penulisan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi
penulisan-penulisan karya ilmiah lainnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penulisan ini adalah:

a. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi biro
penyelenggara Haji dan Umrah untuk meningkatkan pelayanan kepada
calon jemaah.
b. Hasil

penulisan

ini


diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan

masyarakat, khususnya calon jemaah Haji dan Umrah yang memakai
jasa travel penyelenggara Haji dan Umrah.
E.

Metode Penulisan
Untuk memperoleh kebenaran data yang dipercaya, maka suatu penelitian

harus menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan,
mengembangkan

dan


menguji

kebenaran

suatu

pengetahuan

dengan

menggunakan metode-metode ilmiah. Suatu penelitian secara umum juga
diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan
secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian hukum adalah:

Suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan
pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa
gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya. Disamping itu, juga

Universitas Sumatera Utara

diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap faktor hukum tersebut,
untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahanpermasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan8.

Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini telah dilakukan
untuk mendukung penulisan ini sehingga hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam upaya pengumpulan data tersebut,
metode yang digunakan dalam penulisan skrispsi ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Yuridis Normatif yang didukung
dengan studi lapangan. Penelitian Yuridis Normatif adalah telaah yang
dilaksanakan untuk memecahkan masalah hukum secara normatif yang pada
dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka dan dokumen-dokumen hukum yang relevan dengan permasalahan
hukum yang dikaji. Bahan-bahan hukum tersebut disusun secara sistematis,
dikaji dan ditarik suatu kesimpulan terkait dengan masalah yang diteliti. Selain
penelitian secara yuridis normatif, penelitian ini juga disertai studi lapangan di
PT Siar Haramain International Wisata.

2. Sifat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Deskriptif Analitis yang
mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori
hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam

                                                            
8

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI Press, 1981, hlm. 43.

Universitas Sumatera Utara

pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenaan dengan objek penelitian9,
yakni hukum dalam perjanjian penyelenggaraan Haji dan Umrah antara biro
penyelenggara dengan jemaah.

3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data
sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
resmi, buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian
dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi dan peraturan perundangundangan10, termasuk data yang diperoleh dari studi lapangan di PT Siar
Haramain International Wisata.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:

a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri
dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek penelitian.
Bahan hukum primer yang digunakan antara lain Undang-Undang Nomor
13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Undang-Undang
Nomor 34 tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Menjadi Undang-Undang, Peraturan Menteri Agama Nomor 15 tahun 2012
                                                            
9

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2014, hlm. 105-106.
Ibid, hlm. 106.

10

Universitas Sumatera Utara

tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus, Peraturan Menteri Agama
Nomor

22

tahun

2011

tentang

Standar

Pelayanan

Minimal

Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Peraturan
Menteri Agama Nomor 18 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan
Ibadah Umrah.

b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yaitu buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah hukum
yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer yang terkait
dengan objek penelitian ini.

c. Bahan Hukum Tertier
Bahan hukum tertier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan mengenai bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder
yang berasal dari kamus, ensiklopedia, majalah, surat kabar dan
sebagainya.

4. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan dalam menelaah dan mengkaji
permasalahan dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan yaitu data
yang diperoleh melalui kepustakaan yang bersumber dari peraturan perundangundangan, buku-buku, dokumen resmi, publikasi dan hasil penelitian11.
                                                            
11

Ibid, hlm. 107.

Universitas Sumatera Utara

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengkaji bahan-bahan pustaka dengan
cara membaca, mengunjungi perpustakaan, mempelajari buku-buku dan
peraturan

perundang-undangan

terkait

serta

mengakses

internet

untuk

mengumpulkan data sebagai penunjang bahan penelitian.

Dalam

penulisan

skripsi

ini,

selain

melalui

studi

kepustakaan,

pengumpulan data juga didukung dengan data yang diperoleh melalui studi
lapangan yaitu dengan cara melakukan penelitian pada PT Siar Haramain
International Wisata dengan melaksanakan pengamatan dan wawancara dengan
Bapak Muhammad Nur Basir selaku Direktur PT Siar Haramain International
Wisata.

5. Analisis Data
Berdasarkan sifat penelitian yang menggunakan metode penelitian bersifat
deskriptif analitis, analisis data yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif
terhadap data primer dan data sekunder. Deskriptif tersebut meliputi isi dan
struktur hukum positif, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan isi
atau makna aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan
permasalahan hukum yang menjadi objek kajian. Data yang diperoleh tersebut
disusun secara sistematis dan selanjutnya ditarik suatu kesimpulan yang dituangkan
dalam bentuk tulisan yang berasal dari studi kepustakaan dan studi lapangan.

F.

Keaslian Penulisan
Penelitian ini berjudul “Aspek Hukum dalam Perjanjian Penyelenggaraan

Ibadah Haji dan Umrah antara PT Siar Haramain International Wisata dengan
Jemaah (Studi pada PT Siar Haramain International Wisata)”. Judul ini telah

Universitas Sumatera Utara

melalui tahap pemeriksaan (cek bersih) yang dilakukan oleh Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara Cabang Fakultas Hukum/Pusat Dokumentasi dan
Informasi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada tanggal 22 Agustus
2015.

Dari hasil penelusuran tersebut telah diketahui bahwa belum ada judul
skripsi yang sama dengan judul skripsi ini. Judul tersebut didasarkan oleh ide,
gagasan, pemikiran dan fakta yang terjadi di masyarakat yang ditulis menjadi
karya ilmiah (skripsi) oleh penulis. Penelitian ini merupakan hasil karya penulis
sendiri

sehingga

secara

Pengambilan/pengutipan

substansi

tulisan

karya

dapat
orang

dipertanggungjawabkan.
lain

dilakukan

dengan

menyebutkan sumbernya seperti yang tertera dalam catatan kaki dan daftar
kepustakaan.

G.

Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dalam 5 (lima) bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari

beberapa sub bab. Antara bab dan sub bab merupakan suatu rangkaian yang
sistematis. Untuk mempermudah dalam memaparkan materi skripsi ini, akan
digambarkan sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi pengantar yang di dalamnya terurai mengenai latar
belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penelitian, metode penulisan, keaslian penulisan dan diakhiri
dengan sistematika penulisan.

Universitas Sumatera Utara

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian perjanjian, asas-asas
dalam

perjanjian, syarat sah perjanjian, teori-teori tentang

lahirnya perjanjian, jenis-jenis perjanjian, dan berakhirnya
perjanjian.
BAB III

KETENTUAN YANG MENGATUR PENYELENGGARAAN
IBADAH

HAJI

DAN

UMRAH

ANTARA

BIRO

PENYELENGGARA DENGAN JEMAAH HAJI DAN UMRAH
Dalam

bab

ini

dibahas

hal-hal

yang

berkaitan

dengan

penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yaitu mengenai
penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah, ketentuan-ketentuan
dalam penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah serta menjelaskan
tentang jemaah Haji dan Umrah sebagai pengguna jasa pada PT
Siar Haramain International Wisata selaku penyelenggara Ibadah
Haji dan Umrah.
BAB IV

ASPEK

HUKUM

PENYELENGGARAAN

DALAM
IBADAH

PERJANJIAN

HAJI

DAN

UMRAH

ANTARA PT SIAR HARAMAIN INTERNATIONAL WISATA
DENGAN JEMAAH (Studi pada PT Siar Haramain International
Wisata)
Bab ini menyajikan data yang diperoleh dari penelitian/studi
lapangan yang telah dilakukan di PT Siar Haramain International
Wisata

yang

antara

lain

mengenai

keabsahan

perjanjian

penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang dilakukan antara

Universitas Sumatera Utara

penyelenggara (PT Siar Haramain International Wisata) dengan
jemaah Haji dan Umrah ditinjau dari hukum perdata, pelaksanaan
perjanjian dan perlindungan hukum kepada jemaah dalam
melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah serta hambatan dan cara
mengatasinya dalam perjanjian penyelenggaran Haji dan Umrah
tersebut.
BAB V

PENUTUP
Pada bab akhir ini, penulis menarik kesimpulan terhadap
pembahasan dimulai dari Bab I sampai dengan Bab IV, serta
memberikan saran-saran yang didapat penulis selama proses
penelitian dan penulisan.

Universitas Sumatera Utara