Hubungan Antara Tinea Pedis dengan Terjadinya Onikomikosis di RSUP H. Adam Malik Medan

HUBUNGAN ANTARA TINEA PEDIS DENGAN TERJADINYA
ONIKOMIKOSIS DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN

TESIS

Oleh

E. HERIAWATI SITEPU
NIM 097105003

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA TINEA PEDIS DENGAN TERJADINYA
ONIKOMIKOSIS DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN


TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Dokter Spesialis
dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis Bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

E. HERIAWATI SITEPU
NIM 097105003

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS


Tesis ini adalah hasil karya penulis sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah penulis nyatakan dengan benar

Nama

: E.Heriawati Sitepu

NIM

: 097105003

Tanda tangan :

Universitas Sumatera Utara

HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Tesis


: Hubungan antara Tinea Pedis dengan Terjadinya
Onikomikosis di RSUP H.Adam Malik Medan

Nama

: E. Heriawati Sitepu

Nomor Induk

: 097105003

Program Studi

: Pendidikan Dokter Spesialis

Bidang

: Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Menyetujui :

Pembimbing I

(dr. Kamaliah Muis, Sp.KK)

Pembimbing II

(Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK)
NIP : 196507252005011001

Ketua Departemen

(Dr. dr. Nelva K. Jusuf, Sp.KK(K), FINSDV)
NIP : 196705011997032001

Plh Ketua Program Studi

(Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK)
NIP : 196507252005011001

Tanggal Lulus : 28 April 2017


Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA TINEA PEDIS DENGAN TERJADINYA
ONIKOMIKOSIS DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
E. Heriawati Sitepu, Imam Budi Putra, Kamaliah Muis
Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara RSUP H. Adam Malik Medan-Indonesia

ABSTRAK
Latar belakang: Tinea pedis merupakan infeksi dermatofita pada kaki dan jari
kaki, sedangkan onikomikosis merupakan infeksi jamur pada lempeng kuku atau
bantalan kuku. Riwayat infeksi jamur pada kaki meningkatkan risiko terjadinya
onikomikosis terutama bila tidak diobati atau pengobatan tidak tepat.Tinea pedis
dapat menyebabkan onikomikosis dan telah dihubungkan dengan onikomikosis
pada 30-59% kasus. Infeksi jamur pada kaki dapat menjadi lebih luas, kaki
merupakan reservoir jamur dari mana jamur dapat menyebar ke tempat lain.
Infeksi sering ditularkan dengan autoinokulasi yang menyebabkan kondisi
tambahan seperti tinea manum, tinea inguinalis dan tinea unguium.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara tinea pedis dengan terjadinya

onikomikosis di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan potong lintang.. Subjek penelitian ini mengikutsertakan sebanyak 40
subjek dengan dugaan tinea pedis dan onikomikosis yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Pada subjek dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
dermatologis dan pengambilan spesimen kerokan kulit kaki dan kuku. Pada
spesimen dilakukan pemeriksaan mikroskopik langsung dengan menggunakan
KOH dan bila hasil KOH positif dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur jamur.
Hasil: Tidak terdapat hubungan signifikan antara tinea pedis dengan terjadinya
onikomikosis di RSUP H.Adam Malik Medan (p=0,180). Subjek dengan dugaan
tinea pedis dan onikomikosis terbanyak adalah pada perempuan (65%), paling
banyak pada kelompok usia 37-46 tahun (35%), pendidikan tamat SMP (40%) dan
pekerjaan pembantu rumah tangga (22,5%). Gambaran klinis tinea pedis terbanyak
adalah tipe interdigitalis (91%) dan pada onikomikosis yang terbanyak adalah tipe
DLSO (83.3%). Tinea pedis disertai onikomikosis dijumpai pada 12 orang subjek
(30%) dengan gambaran klinis terbanyak adalah tinea pedis tipe interdigitalis dan
onikomikosis tipe DLSO (75,0%). Spesies dermatofita penyebab tinea pedis yang
paling banyak didapat adalah T.mentagrophytes (63,7%) dan T.rubrum (27,3%),
demikian juga spesies dermatofita penyebab onikomikosis yang paling banyak
adalah T.mentagrophytes (55,6%) dan T.rubrum (44,4%).

Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara tinea pedis dengan
terjadinya onikomikosis di RSUP H.Adam Malik Medan, tipe tinea pedis paling
banyak adalah tipe interdigitalis, tipe onikomikosis yang paling banyak adalah tipe
DLSO, spesies dermatofita penyebab tinea pedis dan onikomikosis terbanyak
adalah T.mentagrophytes.
Kata kunci : tinea pedis, onikomikosis, hubungan

i
Universitas Sumatera Utara

ASSOCIATION BETWEEN TINEA PEDIS AND ONYCHOMYCOSIS
AT H. ADAM MALIK GENERAL HOSPITAL MEDAN
E. Heriawati Sitepu, Imam Budi Putra, Kamaliah Muis
Department of Dermatovenereology Faculty of Medicine,
University Sumatera Utara, H.Adam Malik General Hospital Medan-Indonesia

ABSTRACT
Background: Tinea pedis is a dermatophyte infection on the feet and toes while
onychomycosis is a fungal infection of the nail plate or nail bed. A history of
fungal infection of the feet increased the risk of the occurrence of onychomycosis,

especially when left untreated or treatment were not appropriate. Tinea pedis can
cause onychomycosis and has been associated with onychomycosis in 30-59% of
cases. Fungal infections of the feet can become more widespread, the foot is a
fungal reservoir from which the fungus can spread to other site of the body.
Infection often transmitted by autoinoculation which led to additional conditions
such as tinea manum, tinea inguinal and tinea unguium.
Objective: to determine the association between tinea pedis and the occurrence of
onychomycosis at H.Adam Malik General Hospital Medan.
Methods: This study is a analytic observational with cross sectional design. This
study involved 40 subjects with suspected tinea pedis and onychomycosis who
meet the inclusion and exclusion criteria. We conducted anamnesis, dermatologic
examination and collection of samples that were skin and nail scrapings and nail
clipping. The samples then examined on microscopic directly by using KOH and
if KOH result positive then fungal culture examination was done.
Results: There was no significant association between tinea pedis and the
occurrence of onychomycosis at H.Adam Malik General Hospital (p = 0.180).
Subject with suspected tinea pedis and onychomycosis mostly women (65%),
mostly in the age group 37-46 years (35%), mostly graduated from junior high
school education (40%) and mostly housekeepers (22.5%). The most prevalence
type of tinea pedis were interdigitalis (91 %) and the most prevalence type of

onychomycosis were DLSO (83.3%).The number of subject with definite tinea
pedis concomitant with onychomycosis were found 12 subject (30%) with clinical
type mostly interdigitalis and DLSO (75,0%). T.mentagrophytes (63.7%) was the
most found in tinea pedis lesion, followed by T.rubrum (27.3%), as well as in
onychomycosis, the most found was T.mentagrophytes (55.6%) and T.rubrum
(44.4%), respectively.
Conclusions: There was no significant association between tinea pedis and the
occurrence of onychomycosis at H.Adam Malik General Hospital Medan, the
most prevalence type of tinea pedis and onychomycosis were interdigitalis and
DLSO, respectively and the mostly found dermatophytes species caused tinea
pedis and onychomycosis were T.mentagrophytes.
Keywords: tinea pedis, onychomycosis, association

ii
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan kemuliaan penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa
Yang Maha Pengasih, karena hanya atas rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tesis ini yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar

keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.
Dalam menjalani pendidikan spesialis ini, berbagai pihak telah turut berperan
serta sehingga terlaksananya seluruh rangkaian pendidikan ini. Pada kesempatan
yang berbahagia ini, penulis sampaikan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat :
1. dr. Kamaliah Muis, Sp.KK, selaku pembimbing utama tesis ini yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta dengan penuh kesabaran
selalu membimbing, memberikan nasehat, masukan, koreksi dan motivasi
kepada saya selama proses penyusunan tesis ini.
2. Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK, selaku pembimbing kedua tesis ini
dan sebagai Plh Ketua Program Studi Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah bersedia
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta dengan penuh kesabaran selalu
membimbing, memberikan nasehat, masukan, koreksi dan motivasi kepada
saya selama proses penyusunan tesis ini.
3. Dr. dr. Nelva K. Jusuf, Sp.KK(K), FINSDV, sebagai Ketua Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti
Pendidikan Dokter Spesialis di bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H.,
M.Hum., yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat
melaksanakan studi pada Universitas yang Bapak pimpin.
5. Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Dr. dr. Aldy
Safruddin Rambe, Sp.S(K), yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
6. dr. Chairiyah Tanjung, SpKK(K), FINSDV, FAADV dan dr. Richard
Hutapea, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, sebagai anggota tim penguji, yang
telah memberikan bimbingan dan koreksi untuk penyempurnaan tesis ini.
7. Para Guru Besar, Prof. Dr. dr. Irma D. Roesyanto-Mahadi, SpKK(K), Alm.
Prof. Dr. dr. Marwali Harahap, SpKK(K), Alm Prof. dr. Mansur A. Nasution,
SpKK(K), FINSDV, Prof. dr. Diana Nasution, FINSDV, Sp.KK(K) serta
seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK
USU, RSUP. H. Adam Malik Medan dan RSU Dr. Pirngadi Medan yang tidak

iii
Universitas Sumatera Utara

dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan membimbing saya
selama mengikuti pendidikan ini.
8. Bapak Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan dan Direktur RSU Dr. Pirngadi
Medan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada saya selama
menjalani pendidikan keahlian ini.
9. dr. Sofyan Lubis, D.M.M., dr Dian Dwi Wahyuni, Sp.MK, ibu Hj Rafida S.Si.
dan seluruh Staf Departemen Mikrobiologi FK USU yang telah membimbing
dan membantu saya selama melaksanakan penelitian.
10. Dr. dr. Juliandi Harahap, M.A., sebagai staf pengajar Departemen Ilmu
Kedokteran Komunitas USU, yang telah membantu saya dalam metodologi
penelitian dan pengolahan statistiknya.
11. Seluruh staf/pegawai dan perawat di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin, baik di RSUP. H. Adam Malik Medan, RSU Dr. Pirngadi Medan,
atas bantuan, dukungan dan kerjasama yang baik selama ini.
12. Seluruh subjek yang terlibat dalam penelitian saya ini, serta seluruh pasien
yang telah membantu saya memperoleh ilmu dan kesempatan belajar di
bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin sejak awal hingga akhir
pendidikan.
13. Kedua orangtuaku tercinta, ayahanda alm. Piher Sitepu, S.E. dan ibunda
Lusiana Bangun, yang dengan penuh cinta kasih, keikhlasan, kesabaran dan
penuh pengorbanan untuk mengasuh, mendidik dan membesarkan saya, dan
senantiasa mendoakan, membantu dan menyemangati saya di dalam menjalani
pendidikan ini. Kiranya hanya Tuhan Yang Mahakuasa yang dapat membalas
segalanya dan semoga ayahanda alm. tercinta mendapat tempat di sisi Allah
Bapa Yang Maha Pengasih.
14. Suamiku tercinta, Ir. Rudi Warsa Tarigan, terima kasih yang setulus-tulusnya
atas segala pengorbanan, kesabaran dan pengertiannya serta untuk selalu
memberikan dukungan, doa, semangat, bantuan di setiap saat hingga saya
dapat menyelesaikan pendidikan ini.
15. Anak-anakku tersayang, Cynthia Veronika Tarigan, Kevin Randal Tarigan,
Kevan Liasta Tarigan dan Christian Marcelino Tarigan atas segala pengertian
dan menjadi pendorong semangat untuk menyelesaikan pendidikan ini.
16. Adik-adik saya tercinta dan seluruh keluarga, terima kasih atas doa dan
dukungan yang telah diberikan kepada saya selama ini.
17. Semua teman-teman PPDS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu yang telah memberikan bantuan, dukungan dan kerjasama selama
menjalani masa pendidikan dan penyelesaian tesis ini, saya ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Saya menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

iv
Universitas Sumatera Utara

kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Akhir kata, dengan penuh kerendahan hati, izinkanlah saya untuk
menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya atas segala kesalahan,
kekhilafan dan kekurangan yang telah saya lakukan selama proses penyusunan
tesis dan selama saya menjalani pendidikan. Semoga segala bantuan, dorongan
dan petunjuk yang telah diberikan kepada saya selama mengikuti pendidikan,
kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Mahakuasa.

Medan, 28 April 2017
Penulis

dr. E.Heriawati Sitepu

v
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN

i
ii
iii
vi
ix
x
xi
xii

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
1.3.2 Tujuan khusus
1.4 Manfaat Penelitian

1
1
3
3
3
3
4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinea Pedis
2.1.1 Epidemiologi
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Faktor predisposisi
2.1.4 Patogenesis
2.1.5 Gambaran klinis
2.1.6 Diagnosis banding
2.1.7 Diagnosis
2.1.8 Pemeriksaan penunjang
2.1.9 Penatalaksanaan
2.2 Onikomikosis
2.2.1 Epidemiologi
2.2.2 Etiologi
2.2.3 Faktor predisposisi
2.2.4 Patogenesis
2.2.5 Gambaran klinis
2.2.6 Diagnosis banding
2.2.7 Diagnosis
2.2.8 Pemeriksaan penunjang
2.2.9 Penatalaksanaan
2.3 Tinea Pedis dan Onikomikosis
2.4 KerangkaTeori
2.5 Kerangka Konsep
2.6 Hipotesis Penelitian

5
5
5
6
7
7
10
12
13
14
18
19
19
20
20
21
23
25
25
26
30
32
35
36
36

vi
Universitas Sumatera Utara

BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu penelitian
3.2.2 Tempat penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.7.1 Kriteria inklusi
3.7.2 Kriteria eksklusi
3.5 Besar Sampel
3.6 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
3.7 Identifikasi Variabel
3.7.1 Variabel bebas
3.7.2 Variabel terikat
3.8 Definisi Operasional
3.9 Alat,Bahan dan Cara Kerja
3.9.1 Alat dan bahan
3.9.2 Cara kerja
3.10 Kerangka Operasional
3.11 Pengolahan dan Analisis Data
3.12 Ethical Clearance

37
37
37
37
37
37
37
38
38
38
38
38
39
39
39
39
39
41
41
41
45
46
46

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Subjek Penelitian
4.1.1 Jenis kelamin
4.1.2 Kelompok usia
4.1.3 Tingkat pendidikan
4.1.4 Pekerjaan
4.2 Hasil Pemeriksaan KOH
4.3 Hasil Pemeriksaan Kultur Jamur
4.3.1 Hasil pemeriksaan kultur jamur
dari spesimen kerokan kaki
4.3.2 Hasil pemeriksaan kultur jamur
dari spesimen kuku
4.4 Diagnosis Tinea Pedis dan Onikomikosis
4.5 Gambaran Klinis Tinea Pedis dan Onikomikosis
4.5.1 Gambaran klinis tinea pedis
4.5.2 Gambaran klinis onikomikosis
4.5.3 Gambaran klinis tinea pedis disertai
onikomikosis
4.6 Spesies Dermatofita Penyebab Tinea Pedis
dan Onikomikosis
4.7 Spesies Dermatofita pada Kasus Tinea Pedis
disertai Onikomikosis

47
47
47
50
51
52
54
55
55
56
57
59
59
61
63
64
68

vii
Universitas Sumatera Utara

4.8 Hubungan antara Tinea Pedis dengan
Terjadinya Onikomikosis
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

69
74
74
75

DAFTAR PUSTAKA

76

LAMPIRAN

81

viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Distribusi subjek penelitian berdasarkan kelompok usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan pendidikan
Distribusi subjek penelitian berdasarkan pekerjaan
Distribusi hasil pemeriksaan KOH dari
kerokan kaki dan kuku
Distribusi spesies dermatofita, yeast dan mold nondermatofita
dari hasil kultur spesimen kerokan kulit kaki
Distribusi spesies dermatofita, yeast dan mold nondermatofita
dari hasil kultur spesimen kuku
Distribusi tinea pedis dan onikomikosis
Distribusi tinea pedis berdasarkan tipe klinis
Distribusi onikomikosis berdasarkan tipe klinis
Distribusi tinea pedis disertai onikomikosis
berdasarkan tipe klinis
Distribusi spesies dermatofita penyebab tinea pedis
dan onikomikosis
Distribusi spesies dermatofita pada kasus tinea pedis
disertai onikomikosis
Hubungan tinea pedis dengan onikomikosis

47
50
51
52
54
55
56
59
54
61
63
64
68
69

ix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No.
2.1
2.2
2.3
3.1

Judul

Halaman

Karakteristik dermatofita pada media kultur
Kerangka teori
Kerangka konsep
Kerangka operasional

16
35
36
45

x
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9

Judul

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Halaman

Naskah penjelasan kepada subjek penelitian .............................. 81
Persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent) ................... 83
Status penelitian.......................................................................... 84
Health research ethical committee ............................................. 88
Hasil SPSS .................................................................................. 89
Data penelitian ............................................................................ 95
Foto gambaran klinis .................................................................. 97
Foto hasil kultur jamur................................................................ 98
Daftar riwayat hidup ................................................................. 100

xi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN

ALA
APC
C.albicans
CD
CI
CO2
C.parapsilosis
DLSO
DM
DMSO
DNA
E.floccosum
EO
FK USU
HIV
IKKK
IFN
IL
kDa
KOH
Lansia
MALDI-TOF MS

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

M. canis
M. gypseum
MHC
NK
OR
PAMPS
PAS
PCR
PCR-ELISA

=
=
=
=
=
=
=
=
=

PDA
PDT
pH
PNS
POLRI
PSO
RFLP
RNA
RS
RSUP
SD

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

Aminolevulinic acid
Antigen presenting cell
Candida albicans
Cluster of differentiation
Confidence interval
Karbondioksida
Candida parapsilosis
Distal and lateral subungual onychomycosis
Diabetes mellitus
Dimetil sulfoksida
Deoxyribo Nucleic Acid
Epidermophyton floccosum
Endonyx onychomycosis
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Human immunodeficiency virus
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Interferon
Interleukin
kiloDalton
Kalium hidroksida
Lanjut usia
Matrix assisted laser desorption ionization – time of
flight mass spectrometry
Microsporum canis
Microsporum gypseum
Mayor histocompability complex
Natural killer
Odds ratio
Pathogen associated molecular pattern
Periodic acid schiff
Polymerase chain reaction
Polymerase chain reaction-enzyme-linked
immunosorbent assay
Potato dextrose agar
Photodynamic therapy
Power of hydrogen
Pegawai Negeri Sipil
Kepolisian Republik Indonesia
Proximal subungual onychomycosis
Restriction fragment length polymorphism
Ribo nucleic acid
Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Pusat
Sekolah Dasar

xii
Universitas Sumatera Utara

SDA
S.dimidiatum
SMF
SMP
SMA
SWO
TEWL
TDO
T.interdigitale
T.mentagrophytes
TNF
TNI
T.rubrum
T.tonsurans
T. violaceum

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

Sabouraud’s dextrose agar
Syctalidium dimidiatum
Satuan Medis Fungsional
Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Atas
Superficial white onychomycosis
Trans epidermal water lose
Total dystrophic onychomycosis
Trichophyton interdigitale
Trichophyton mentagrophytes
Tumor necrosis factor
Tentara Nasional Indonesia
Trichophyton rubrum
Trichophyton tonsurans
Trichophyton violaceum

xiii
Universitas Sumatera Utara