T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga dalam Pemberian Diet pada Penderita Hipertensi di Desa Mamek, Provinsi Kalimantan Barat T1 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara berkembang, dengan
salah satu penyakit yang masih menjadi masalah utama
yaitu hipertensi. Penyakit hipertensi sering disebut sebagai
(silent killer) karena seseorang yang menderita hipertensi
selama bertahun-tahun kurang menyadari dirinya menderita
hipertensi, bahkan sampai terjadi kerusakan organ vital
yang cukup berat. Apabila hipertensi tidak diperhatikan,
maka akan mengakibatkan stroke hingga kematian (Adib,
2009).
Jumlah penderita hipertensi menurut WHO (2013)
adalah 839 juta kasus hipertensi dan diperkirakan menjadi
1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total
penduduk dunia. Prevalensi hipertensi nasional pada tahun
2013
ialah
25,8%
penduduk
Indonesia
mengalami
hipertensi. Jika tahun 2016, penduduk Indonesia sebesar
252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang
terkena
hipertensi.
Prevalensi
hipertensi
tertinggi
di
Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas (2013) terdapat di
1
Provinsi Bangka Belitung (30,9%) atau secara absolut
sebanyak 30,9% x 1.380.762 jiwa= 426.655 jiwa (Depkes
RI, 2014).
Faktor penyebab hipertensi berhubungan dengan
gaya hidup yang kurang baik. Faktor lain selain gaya hidup
adalah kelebihan lemak (obesitas), mengkonsumsi garam
dapur yang berlebihan, merokok dan minum alkohol (Adib,
2009). Faktor penyebab hipertensi ini dikuatkan oleh hasil
penelitian Anggara dan Prayitno (2013) tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas
Telaga
Murni
menunjukkan
Cikarang
bahwa
Barat,
hasil
penelitiannya
faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan tekanan darah adalah faktor umur, pendidikan,
pekerjaan, indeks masa tubuh (IMT), kebiasaan merokok,
alkohol, kurangnya berolahraga, asupan natrium, asupan
kalium yang berhubungan dengan tekanan darah.
Pentingnya dilakukan diet rendah garam, rendah
kolestrol dan rendah lemak bagi penderita hipertensi adalah
untuk
membantu
menurunkan
tekanan
darah
dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal. Diet pada
penderita hipertensi juga ditujukan untuk menurunkan faktor
risiko lain seperti penimbunan garam atau air dalam jaringan
tubuh, berat badan yang berlebih dan tingginya kadar lemak
2
kolesterol. Selama melakukan diet hipertensi keluarga dan
penderita perlu memperhatikan adanya penyakit degeneratif
lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan
diabetes mellitus (Herdiana, 2016).
Dalam
upaya
diet
hipertensi,
keberhasilan
pengobatan tidak luput dari pengetahuan, sikap, dan
kepatuhan penderita. Selain itu peran keluarga sangat
berperan penting dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi yaitu diet rendah garam, rendah kolestrol dan
rendah lemak (Adib, 2009).
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Partilia (2012), penelitian tentang hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan diit rendah garam
dan ketaatan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi
di RSUD Tugurejo Semarang (Jawa Tengah). Hasil
penelitiannya menunjukan adanya hubungan signifikan
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit rendah
garam. Dalam hal ini sangatlah penting untuk meningkatkan
peran keluarga dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi.
Penelitian yang dilakukan oleh Sumantri (2014), di
salah
satu
Kecamatan
Sukolulo,
Kabupaten
Pati
menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan hipertensi pada
3
keluarga berpengaruh terhadap kepatuhan diet rendah
garam pada penderita hipertensi. Dalam penelitiannya
disimpulkan bahwa perawat perlu untuk memberikan
pendidikan kesehatan, tidak hanya pada pasien tetapi juga
melibatkan keluarganya.
Penelitian serupa lainnya dilakukan oleh Ranat dkk
(2008) menunjukan bahwa kepatuhan penderita dalam
pengobatan, kesulitan dalam mengikuti diet, dan merokok
memicu terjadinya hipertensi. Kesimpulan penelitian yang
mereka lakukan bahwa perlu adanya dukungan keluarga
bagi penderita hipertensi.
Dari beberapa penelitian tentang hipertensi di atas,
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dalam pengobatan
hipertensi
tidak
lepas
dari
pengetahuan,
sikap
dan
kepatuhan keluarga dalam mengatur diet pada penderita
hipertensi. Kepatuhan diet ini meliputi diet rendah garam,
rendah
kolestrol
dan
rendah
lemak.
Tetapi
saat
mengobservasi peran keluarga di Desa Mamek Propinsi
Kalimantan Barat dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi, peran keluarga masih kurang. Observasi yang
peneliti lakukan adalah peneliti mencicipi secara langsung
makanan yang dimasak oleh keluarga. Pada saat peneliti
mencicipi
makanan
yang
keluarga
masak,
peneliti
4
merasakan masakan terasa asin dan penderita juga masih
mengkonsumsi daging anjing dan babi. Saat peneliti
merasakan masakan terasa asin peneliti juga meminta
teman peneliti untuk merasakan masakan yang disediakan
dan teman peneliti juga merasakan bahwa masakan
tersebut terasa asin.
Desa Mamek merupakan Desa yang terletak di
Kecamatan
Menyuke,
Kabupaten
Landak,
Propinsi
Kalimantan Barat. Daerah ini juga tidak lepas dari penderita
hipertensi
dengan
berbagai
faktor
penyebab
serta
bermacam-macam karakter keluarga. Desa Mamek memiliki
347 penduduk, dari 347 penduduk terdapat 27 orang yang
memiliki penyakit hipertensi. Hasil studi pendahuluan yang
telah peneliti lakukan pada 22 Desember 2015 di Desa
Mamek, dari hasil wawancara terhadap 2 anggota keluarga
yang menderita hipertensi menunjukkan bahwa keluarga
mengetahui adanya diet khusus pada penderita hipertensi.
Tetapi keluarga tetap mengkonsumsi garam yang tinggi,
makanan yang sering di makan adalah ikan asin, tempuyak
(durian yang sudah di fermentasikan), daging anjing dan
daging babi. Keluarga juga mengatakan memiliki kebiasaan
minum kopi di pagi hari dan kadang-kadang merokok.
Aktivitas yang sering dilakukan oleh penderita hipertensi
5
hanya berkebun dan tidak melakukan olahraga selain
berkebun.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti tentang peran keluarga dalam
pemberian diet pada penderita hipertensi di Desa Mamek,
Propinsi Kalimantan Barat.
1.2.
Fokus Penelitian
Berdasarkan hasil latar belakang masalah di atas
maka fokus
penelitian yang penulis lakukan dalam
penelitian ini adalah peran keluarga dalam pemberian diet
makanan pada penderita hipertensi. Dengan demikian
diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan peran keluarga
dalam pemberian diet pada penderita hipertensi di Desa
Mamek, Propinsi Kalimantan Barat.
1.3.
Signifikansi dan Keunikan Penelitian
Peran
keluarga
dalam
pemberian
diet
pada
penderita hipertensi sangatlah penting, terutama dalam
mengatur pola makan. Tetapi setiap individu mempunyai
masalah masing-masing dalam menentukan pilihannya,
terutama dalam mengatur pola makan. Penelitian yang
dilakukan
oleh
Partilia
(2012)
menggunakan
metode
penelitian kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan
kuisioner.
Hasil
penelitiannya
menunjukan
adanya
6
hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dalam
kepatuhan diit garam pada penderita hipertensi. Pada
penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang peran
keluarga dalam pemberian diet pada penderita hipertensi di
Desa
Mamek,
Propinsi
Kalimantan
Barat
dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan
menggunakan wawancara mendalam.
1.4.
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan tentang peran keluarga dalam
pemberian diet pada penderita hipertensi di Desa Mamek
Propinsi Kalimantan Barat.
1.5.
Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan
promosi kesehatan diet hipertensi dan memberikan
sumbangan ilmu teoritik untuk keperawatan komunitas.
2. Praktis
Diharapkan
penelitian
ini
dapat
menambah
pemahaman dan wawasan bagi keluarga di Desa
Mamek maupun Puskesmas Darit mengenai pentingnya
peran keluarga dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi.
7
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara berkembang, dengan
salah satu penyakit yang masih menjadi masalah utama
yaitu hipertensi. Penyakit hipertensi sering disebut sebagai
(silent killer) karena seseorang yang menderita hipertensi
selama bertahun-tahun kurang menyadari dirinya menderita
hipertensi, bahkan sampai terjadi kerusakan organ vital
yang cukup berat. Apabila hipertensi tidak diperhatikan,
maka akan mengakibatkan stroke hingga kematian (Adib,
2009).
Jumlah penderita hipertensi menurut WHO (2013)
adalah 839 juta kasus hipertensi dan diperkirakan menjadi
1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total
penduduk dunia. Prevalensi hipertensi nasional pada tahun
2013
ialah
25,8%
penduduk
Indonesia
mengalami
hipertensi. Jika tahun 2016, penduduk Indonesia sebesar
252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang
terkena
hipertensi.
Prevalensi
hipertensi
tertinggi
di
Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas (2013) terdapat di
1
Provinsi Bangka Belitung (30,9%) atau secara absolut
sebanyak 30,9% x 1.380.762 jiwa= 426.655 jiwa (Depkes
RI, 2014).
Faktor penyebab hipertensi berhubungan dengan
gaya hidup yang kurang baik. Faktor lain selain gaya hidup
adalah kelebihan lemak (obesitas), mengkonsumsi garam
dapur yang berlebihan, merokok dan minum alkohol (Adib,
2009). Faktor penyebab hipertensi ini dikuatkan oleh hasil
penelitian Anggara dan Prayitno (2013) tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas
Telaga
Murni
menunjukkan
Cikarang
bahwa
Barat,
hasil
penelitiannya
faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan tekanan darah adalah faktor umur, pendidikan,
pekerjaan, indeks masa tubuh (IMT), kebiasaan merokok,
alkohol, kurangnya berolahraga, asupan natrium, asupan
kalium yang berhubungan dengan tekanan darah.
Pentingnya dilakukan diet rendah garam, rendah
kolestrol dan rendah lemak bagi penderita hipertensi adalah
untuk
membantu
menurunkan
tekanan
darah
dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal. Diet pada
penderita hipertensi juga ditujukan untuk menurunkan faktor
risiko lain seperti penimbunan garam atau air dalam jaringan
tubuh, berat badan yang berlebih dan tingginya kadar lemak
2
kolesterol. Selama melakukan diet hipertensi keluarga dan
penderita perlu memperhatikan adanya penyakit degeneratif
lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan
diabetes mellitus (Herdiana, 2016).
Dalam
upaya
diet
hipertensi,
keberhasilan
pengobatan tidak luput dari pengetahuan, sikap, dan
kepatuhan penderita. Selain itu peran keluarga sangat
berperan penting dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi yaitu diet rendah garam, rendah kolestrol dan
rendah lemak (Adib, 2009).
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Partilia (2012), penelitian tentang hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan diit rendah garam
dan ketaatan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi
di RSUD Tugurejo Semarang (Jawa Tengah). Hasil
penelitiannya menunjukan adanya hubungan signifikan
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit rendah
garam. Dalam hal ini sangatlah penting untuk meningkatkan
peran keluarga dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi.
Penelitian yang dilakukan oleh Sumantri (2014), di
salah
satu
Kecamatan
Sukolulo,
Kabupaten
Pati
menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan hipertensi pada
3
keluarga berpengaruh terhadap kepatuhan diet rendah
garam pada penderita hipertensi. Dalam penelitiannya
disimpulkan bahwa perawat perlu untuk memberikan
pendidikan kesehatan, tidak hanya pada pasien tetapi juga
melibatkan keluarganya.
Penelitian serupa lainnya dilakukan oleh Ranat dkk
(2008) menunjukan bahwa kepatuhan penderita dalam
pengobatan, kesulitan dalam mengikuti diet, dan merokok
memicu terjadinya hipertensi. Kesimpulan penelitian yang
mereka lakukan bahwa perlu adanya dukungan keluarga
bagi penderita hipertensi.
Dari beberapa penelitian tentang hipertensi di atas,
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dalam pengobatan
hipertensi
tidak
lepas
dari
pengetahuan,
sikap
dan
kepatuhan keluarga dalam mengatur diet pada penderita
hipertensi. Kepatuhan diet ini meliputi diet rendah garam,
rendah
kolestrol
dan
rendah
lemak.
Tetapi
saat
mengobservasi peran keluarga di Desa Mamek Propinsi
Kalimantan Barat dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi, peran keluarga masih kurang. Observasi yang
peneliti lakukan adalah peneliti mencicipi secara langsung
makanan yang dimasak oleh keluarga. Pada saat peneliti
mencicipi
makanan
yang
keluarga
masak,
peneliti
4
merasakan masakan terasa asin dan penderita juga masih
mengkonsumsi daging anjing dan babi. Saat peneliti
merasakan masakan terasa asin peneliti juga meminta
teman peneliti untuk merasakan masakan yang disediakan
dan teman peneliti juga merasakan bahwa masakan
tersebut terasa asin.
Desa Mamek merupakan Desa yang terletak di
Kecamatan
Menyuke,
Kabupaten
Landak,
Propinsi
Kalimantan Barat. Daerah ini juga tidak lepas dari penderita
hipertensi
dengan
berbagai
faktor
penyebab
serta
bermacam-macam karakter keluarga. Desa Mamek memiliki
347 penduduk, dari 347 penduduk terdapat 27 orang yang
memiliki penyakit hipertensi. Hasil studi pendahuluan yang
telah peneliti lakukan pada 22 Desember 2015 di Desa
Mamek, dari hasil wawancara terhadap 2 anggota keluarga
yang menderita hipertensi menunjukkan bahwa keluarga
mengetahui adanya diet khusus pada penderita hipertensi.
Tetapi keluarga tetap mengkonsumsi garam yang tinggi,
makanan yang sering di makan adalah ikan asin, tempuyak
(durian yang sudah di fermentasikan), daging anjing dan
daging babi. Keluarga juga mengatakan memiliki kebiasaan
minum kopi di pagi hari dan kadang-kadang merokok.
Aktivitas yang sering dilakukan oleh penderita hipertensi
5
hanya berkebun dan tidak melakukan olahraga selain
berkebun.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti tentang peran keluarga dalam
pemberian diet pada penderita hipertensi di Desa Mamek,
Propinsi Kalimantan Barat.
1.2.
Fokus Penelitian
Berdasarkan hasil latar belakang masalah di atas
maka fokus
penelitian yang penulis lakukan dalam
penelitian ini adalah peran keluarga dalam pemberian diet
makanan pada penderita hipertensi. Dengan demikian
diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan peran keluarga
dalam pemberian diet pada penderita hipertensi di Desa
Mamek, Propinsi Kalimantan Barat.
1.3.
Signifikansi dan Keunikan Penelitian
Peran
keluarga
dalam
pemberian
diet
pada
penderita hipertensi sangatlah penting, terutama dalam
mengatur pola makan. Tetapi setiap individu mempunyai
masalah masing-masing dalam menentukan pilihannya,
terutama dalam mengatur pola makan. Penelitian yang
dilakukan
oleh
Partilia
(2012)
menggunakan
metode
penelitian kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan
kuisioner.
Hasil
penelitiannya
menunjukan
adanya
6
hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dalam
kepatuhan diit garam pada penderita hipertensi. Pada
penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang peran
keluarga dalam pemberian diet pada penderita hipertensi di
Desa
Mamek,
Propinsi
Kalimantan
Barat
dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan
menggunakan wawancara mendalam.
1.4.
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan tentang peran keluarga dalam
pemberian diet pada penderita hipertensi di Desa Mamek
Propinsi Kalimantan Barat.
1.5.
Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan
promosi kesehatan diet hipertensi dan memberikan
sumbangan ilmu teoritik untuk keperawatan komunitas.
2. Praktis
Diharapkan
penelitian
ini
dapat
menambah
pemahaman dan wawasan bagi keluarga di Desa
Mamek maupun Puskesmas Darit mengenai pentingnya
peran keluarga dalam pemberian diet pada penderita
hipertensi.
7