Perilaku Ibu yang Memiliki Anak Usia Sekolah Tentang Mengkonsumsi Makanan Empat Sehat Lima Sempurna di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

27

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
2.1.1. Konsep Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk
hidup yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012).
Sebab itu semua makhluk hidup mulai dari binatang sampai dengan
manusia, mempunyai aktivitas yang menggambarkan kehidupan masing-masing.
Aktivitas manusia sangat kompleks, secara garis besar dikelompokkan menjadi
dua yakni:
a. Aktivitas-aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain, misalnya berjalan,
bernyanyi, tertawa, menangis, dan sebagainya.
b. Aktvitas-aktivitas yang tidak dapat diamati oleh orang lain, misalnya
berpikir, berfantasi, berencana, dan sebagainya.

Menurut Ensiklopedia Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi atau
reaksi organisme terhadap lingkungannya. Robert Kwick (1974, dalam Kholid
2012), menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Skinner (1938, dalam

Notoadmodjo (2012), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang.teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” (Stimulus – organisme –
respon). Selanjutnya teori Skinner ini menjelaskan adanya dua jenis respon, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

28

a. Respondent respons atau reflexive, yakni respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan-rangsangan

tertentu

yang

disebut

eliciting

stimulus,


karena

menimbulkan respon-respon yang relatif tetap. Misalnya: makanan lezat akan
menimbulkan nafsu makan, cahaya terang akan menimbulkan reaksi mata
tertutup, dan sebagainya. Respondent respons juga mencakup perilaku emosional,
misalnya: mendengar berita musibah akan menimbulkan rasa sedih, mendengar
berita suka atau gembira akan menimbulkan rasa sukacita, dan sebagainya.
b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul
dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau rangsangan yang lain.
Perangsang yang terakhir ini disebut reinforcing stimuli atau reinforcer, karena
berfungsi untuk memperkuat respon. Misalnya: apabila seorang petugas kesehatan
melakukan tugasnya dengan baik adalah suatu respon terhadap gaji yang cukup
(stimulus), kemudian karena kerja baik tersebut juga menjadi stimulus untuk
memperoleh promosi pekerjaan. Jadi, kerja baik tersebut sebagai reinforcer untuk
memperoleh promosi pekerjaan.
2.1.2. Jenis Perilaku
Berdasarkan teori “S-O-R” (Stimulus – Organisme – Respon) menurut
Skinner, maka perilaku manusia dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih
terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap

Universitas Sumatera Utara

29

terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservable behavior” atau
“covert behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. Contoh: Ibu
hamil tahu pentingnya periksa kehamilan untuk kesehatan bayi dan dirinya sendiri
adalah domain pengetahuan (knowledge). Kemudian ibu tersebut bertanya kepada
tetangganya dimana tempat periksa kehamilan yang dekat, yang selanjutnya
kecenderungan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, inilah yang disebut
domain sikap (attitude).
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan atau praktik yang dapat diamati orang lain dari luar (observable
behavior). Contoh: seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke puskesmas
atau ke bidan praktik, seorang penderita TB Paru minum obat anti TB Paru secara

teratur, seorang akan menggosok gigi setelah makan, dan sebagainya. Contohcontoh tersebut adalah berbentuk tindakan nyata, dalam bentuk kegiatan atau
dalam bentuk praktis.
Skema 2.1 Teori S-O-R
Respon Tertutup:
1. Pengetahuan
2. Sikap

Stimulus

Organisme

Respon Terbuka:
1. Tindakan/praktik

(Notoadmodjo, 2010)

Universitas Sumatera Utara

30


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap
merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang masih
bersifat terselubung dan disebut covert behavior. Sedangkan tindakan nyata
seseorang sebagai respon terhadap stimulus (practice) merupakan overt behavior.
2.1.3. Domain Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respon sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan.
Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon
tiap-tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap
stimulus yang sama disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang
bersangkutan, yang bersifat given (bawaan). Misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat
emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
b. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering
merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa perilaku merupakan totalitas
penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau

resultant antara berbagai faktor (faktor internal dan eksternal). Benyamin Bloom
(1908, dalam Notoadmodjo 2012) membedakan adanya tiga ranah/domain
perilaku,

yakni kognitif (cognitive), afektif (affective) dan psikomotor

Universitas Sumatera Utara

31

(psychomotor). Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra
pendengaran dan penglihatan. Menghasilkan pengetahuan dengan baik sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap suatu objek.
Pengetahuan seseorang terhadap objek tertentu mempunyai intensitas atau
tingkat yang berbeda-beda, secara garis besarnya dibagi dalam enam tingkat

sebagai berikut:
a. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya: tahu bahwa buah tomat banyak
mengandung vitamin C, jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit
demam berdarah dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, dan sebagainya.
Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu, dapat menggunakan
pertanyaan- pertanyaan seperti: apa tanda- tanda anak yang kurang gizi,
bagaimana cara memberantas sarang nyamuk, dan sebagainya.
b. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi seseorang harus dapat menginterpretasikan

Universitas Sumatera Utara

32

secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Misalnya orang yang
memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah dengue, bukan hanya
sekedar menyebutkan 3M (mengubur, menutup dan menguras), tetapi harus dapat

menjelaskan mengapa harus melakukan 3M tersebut.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui
tersebut pada situasi yang lain. Misalnya seseorang yang telah paham tentang
proses perencanaan, maka ia akan dapat membuat perencanaan program kesehatan
di tempat ia bekerja atau di mana saja.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila
orang tersebut telah dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan atau
membuat diagram terhadap pengetahuan atas objek tersebut. Misalnya: dapat
membedakan antara antara nyamuk Aedes aegypti dengan nyamuk biasa, dapat
membuat diagram siklus hidup cacing kremi, dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen- komponen


Universitas Sumatera Utara

33

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang telah ada. Misalnya
dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang halhal yang telah dibaca atau didengar, dan dapat membuat kesimpulannya.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Misalnya: seorang ibu dapat menilai atau menentukan
seorang anak menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat
ikut keluarga berencana bagi keluarga, dan sebagainya.
2. Sikap (attitude)
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu
yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senangtidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). Campbell
(1950, dalam Notoadmodjo 2010) mendefinisikan sikap itu sebagai suatu sindrom
atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek, sehingga sikap ini
melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan lainnya.

Menurut Newcomb, seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Dengan kata lain, fungsi sikap belum merupakan

Universitas Sumatera Utara

34

tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi perilaku
(reaksi tertutup).
Sikap terdiri dari empat tingkatan yang berdasarkan intensitasnya, yakni:
a. Menerima (receiving)
Menerima disini berarti orang atau subjek mau menerima stimulus yang
diberikan (objek). Misalnya sikap seseorang terhadap periksa hamil, dapat
diketahui atau diukur dari kehadiran ibu untuk mendengarkan penyuluhan tentang
antenatal care di lingkungannya.
b. Menanggapi (responding)
Menanggapi disini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap
pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya seorang ibu yang mengikuti
penyuluhan antenatal care tersebut ditanya atau diminta menanggapi oleh

penyuluh, kemudian ia menjawab atau menanggapinya.
c. Menghargai (valuing)
Menghargai disini berarti subjek atau seseorang yang memberikan nilai
positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain,
bahkan mengajak atau mempengaruhi orang lain merespon. Misalnya seorang ibu
yang mengikuti penyuluhan antenatal care tersebut mendiskusikan dengan
suaminya, atau mengajak tetangganya untuk sama- sama ikut penyuluhan.
d. Bertanggungjawab (responsible)
Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggungjawab terhadap apa
yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu

Universitas Sumatera Utara

35

berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain
yang mencemoohkan atau adanya resiko lain. Misalnya seorang ibu yang sudah
mau mengikuti penyuluhan antenatal care, ia harus berani untuk mengorbankan
waktunya atau diomeli mertuanya karena meninggalkan rumah.
3. Tindakan atau praktik (practice)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sikap adalah kecenderungan
untuk bertindak (praktik), maka sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab
untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau
sarana dan prasarana. Misalnya seorang ibu hamil sudah tahu bahwa periksa
kehamilan itu penting untuk kesehatannya dan janinnya, dia sudah ada niat (sikap)
untuk periksa kehamilan. Agar sikap meningkat menjadi tindakan, maka
diperlukan fasilitas atau pelayanan kesehatan yang mudah dicapainya. Apabila
tidak, maka kemungkinan ibu tersebut tidak akan memeriksakan kehamilannya.
Praktik atau tindakan ini dibedakan menjadi tiga tingkatan, yakni:
a. Respon terpimpin (guided response)
Praktik terpimpin terjadi apabila subjek atau seseorang telah melakukan
sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.
Misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya tetapi masih menungggu
diingatkan oleh bidan atau tetangganya.
b. Praktik secara mekanisme (mechanism)
Praktik secara mekanisme terjadi apabila subjek atau seseorang telah
melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis. Misalnya seorang ibu

Universitas Sumatera Utara

36

selalu membawa anaknya ke Posyandu untuk ditimbang dan diperiksa
kesehatannya tanpa harus menunggu perintah atau tanpa harus diingatkan.
c. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang, artinya
apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
dilakukan modifikasi atau tindakan yang berkualitas. Misalnya seseorang
menggosok gigi bukan hanya sekedar gosok gigi, melainkan dengan teknikteknik yang benar.
2.2. Makanan yang Termasuk Kedalam Empat Sehat Lima Sempurna
2.2.1. Pengertian Makanan Empat Sehat Lima Sempurna
Makanan empat sehat lima sempurna adalah makanan yang mengandung
karbohidrat (nasi), protein (lauk-pauk), mineral dan serat (sayur-sayuran), vitamin
(buah-buahan), kalsium (susu).
2.2.2. Karbohidrat
Menurut Fauji, (2011). Aktivitas Fisik dan Kaitannya dengan kecukupan
dan tingkat konsumsi cairan pada remaja dan dewasa. Karbohidrat atau hidrat
arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi,
dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan
energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di
negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total
kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada

Universitas Sumatera Utara

37

negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan
sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya
dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Definisi
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung
atom karbon, hidrogen dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan
oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi
sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari
-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber
karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanyadijumpai di dalam susu.
Klasifikasi karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan
Available Carbohydrate (karbohidrat yang tersedia), yaitu karbohidrat yang dapat
dicerna,diserap sertadimetabolismesebagai karbohidrat. Unvailable arbohydrate
(karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa
oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.


Penggolongan karbohidrat yang paling sering dipakai dalam ilmu gizi
berdasarkan jumlah molekulnya adalah :

1. Monosakarida Heksosa (mengandung 6 buah karbon) -Glukosa -Fruktosa Galaktosa Pentosa (mengandung 5 buah karbon) -Ribosa -Arabinosa Xylosa

Universitas Sumatera Utara

38

2. Disakarida - Sukrosa - Maltosa - Laktosa
3. Polisakarida - Amilum - Dekstrin - Glikogen - Selulosa
Monosakarida karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh
karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya
manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu
berakhiran -osa. Dalam Ilmu gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting
yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa terkadang orang menyebutnya
gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buahbuahan, sayur-sayuran, madu, sirup, jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh
glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut kadar gula darah) dan
berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada
keadaan fisiologis kadar gula darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat
meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada
penderita Diabetes Mellitus. Fruktosa disebut juga gula buah ataupun levulosa.
Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak dijumpai pada mahkota
bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat
dari hasil pemecahan sukrosa.
Galaktosa tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada
di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa. Disakarida merupakan
gabungan antaradua monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3
jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.

Universitas Sumatera Utara

39

Sukrosa adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih
sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert.
Mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan
satu molekul fruktosa. Sumber tebu (100% mengandung sukrosa), ubi ungu, gula
nira (50%), selai, jelly. Maltosa Mempunyai dua molekul monosakarida yang
terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil
pemecahan amilum, lebih mudah dicerna dan rasanya lebih enak dan nikmat.
Dengan jodium amilum akan berubah menjadi warna biru.


Fungsi karbohidrat
Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik

bahan makanan, seperti rasa, warna dan tekstur. Fungsi karbohidrat di dalam
tubuh adalah:
1. Fungsi utamanya sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi untuk aktifitas
tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada
beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat
menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama bila
karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan
jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang
disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat
sebagai penghasil energi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi

Universitas Sumatera Utara

40

utamanyasebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus,
maka keadaan kekurangan energi dan protein tidak dapat dihindari lagi.
3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah
terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh.
Laktosa misalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa
merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.
6.Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung
serat dietary fiber berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.
2.2.3. Protein (Lauk – Pauk)
Istilah protein diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakar kimia
Belanda bernama Mulder, yang merupakan salah satu dariorang-orang pertama
yang mempelajari kimia dalam protein secarasistematik. Ia secara tepat
menyimpulkan peranan inti dari proteindalam sistem hidup dengan menurunkan
nama dari bahasa Yunaniproteios, yang berarti “bertingkat pertama”. Protein
merupakanmakromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari
sel.Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama darisistem
komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksibiokimia di dalam sel.
Karena itulah sebagian besar aktivitas penelitianbiokimia tertuju pada protein
khususnya hormon, antibodi dan enzim.
Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20asam
amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asamamino yang khas.

Universitas Sumatera Utara

41

Di dalam sel, protein terdapat baik pada membranplasma maupun membran
internal yang menyusun organel sel sepertimitokondria, retikulum endoplasma,
nukleus dan badan golgi denganfungsi yang berbeda-beda tergantung pada
tempatnya.Protein-proteinyang terlibat dalam reaksi biokimia sebagian besar
berupa enzim.


Fungsi dan Peranan Protein

Protein memegang peranan penting dalam berbagai prosesbiologi. Peran-peran
tersebut antara lain:
1. Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis olehenzim dan
hampir semua enzim adalah protein
2. Transportasi dan penyimpanan
Berbagai

molekul

kecil

dan

ion-ion

ditansport

oleh

protein

spesifik.Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobindan
transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.Contoh
lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yangmerupakan
protein fibrosa.

Universitas Sumatera Utara

42

5. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapatmengenal serta
berkombinasi dengan benda asing seperti virus,bakteri dan sel dari organisme lain.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh olehprotein
reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitifterhadap cahaya
ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnyaadalah protein reseptor pada
sinapsis.
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diaturoleh
protein faktor pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhansaraf mengendalikan
pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu,banyak hormon merupakan protein Sumber
Protein.
Menurut Sloane, (2004). Protein lengkap yang mengandung semua jenis
asam aminoesensial, ditemukan dalam daging, ikan, unggas, keju, telur, susu,
tumbuhan berbiji, suku polong-polongan, dankentang.Protein tidak lengkap
ditemukan dalam sayuran, padi-padian,dan polong-polongan.

2.2.4. Mineral dan Serat (Sayur – sayuran)
Menurut Aswatini (2008) Konsumsi Sayur dan Buah di Masyarakat dalam
Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI), Jakarta. Sayuran merupakan bahan
makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan bahan makanan nabati. Bagian

Universitas Sumatera Utara

43

tumbuhan yang dapat dimakan dan dijadikan sayur adalah daun, batang, bunga
dan buah muda sehingga dapat dikatakan bahwa semua bagian tumbuhan dapat
dijadikan sayur.
Sayur sayuran merupakan makanan sehat yang cukup penting kita
perhatikan untuk mencegah berbagai penyakit. Contoh: kangkung, sawi, lobak,
kacang panjang, tomat, bayam, brokoli, kol, daun ubi, wortel, dan sebagainya.
Kandungan gizi sayur-sayuran adalah mineral dan serat.
Sayur-sayuran yang baik bagi tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau
seperti bayam, brokoli, kangkung, dan sawi, sayur-sayuran hijau banyak
mengandung zat hijau daun atau klorofil yang berfungsi sebagai antidioksidan dan
mempengaruhi sistem imun. Sayur- sayuran hijau banyak mengandung
sulfarophane, isothiocynate. Fungsi kedua zat ini adalah meransang komponen
pemecah unsur kimia penyebab kanker.


Sawi: sawi mengandung zat hijau karena dapat menyehatkan tulang,
mencegah kanker, baik untuk diabetes, menyehatkan kulit dan rambut
membantu tidur dan suasana hati. Sayuran sawi memiliki vitamin K yang
mengandung folat, thiamin, niacin fosfor dan kalium.



Wortel: wortel sangat bermanfaat bagi tubuh khususnya mata, karena
mengandung kandungan gula alami. Warna kuning dan orange pada buah
mengandung zeaxathin, beta karoten serta vitamin c. Kalium pada sayuran
yang berwarna kuning berguna menurunkan tekanan darah tinggi dan
melancarkan metabolisme tubuh. Serat pada wortel berfungsi untuk
meningkatkan kandungan insulin dalam darah.

Universitas Sumatera Utara

44



Kubis, brokoli, kembang kol: memiliki kandungan tinggi indoles,
kandungan ini memiliki perlindungan anti kanker seperti kanker usus dan
payudara. Sayuran brokoli dan kembang kol juga memiliki flavonoid yang
berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh.

Manfaat secara umum adalah:


sumber serat yang baik : mengkosumsi sayuran setiap hari dapat
membantu pencernaan dan melancarkan pembuangan kotoran di dalam
tubuh. Serat pada sayuran berfungsi menyerap air ekstra dalam usus
sehingga dapat mencegah wasir dan sembelit.



Anti kanker : sayuran memiliki kandungan indoles yang merupakan zat
pelindung anti kanker. Sayuran merupakan sumber antidioksidan bagi
tubuh yang berfungsi mengurangi risiko kanker



Protein dan asam amino : Asam amino banyak terdapat pada sayursayuran seperti bayam, dan kacang-kacangan. Asam amino berfungsi
mengganti sumber protein yang hilang

2.2.5. Vitamin (Buah – buahan)

Vitamin adalah molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai
fungsi yang sangat bervariasi. Fungsi vitamin dalam metabolisme yang
paling utama adalah sebagai kofaktor. Di dalam tubuh diperlukan dalam
jumlah sedikit micronutrient. Biasanya tidak disintesis di dalam tubuh, jika
dapat disintesis jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan tubuh, sehingga harus
diperoleh dari makanan atau diet.

Universitas Sumatera Utara

45

Vitamin dalam arti luas adalah senyawa organik, bukan karbohidrat,
lemak maupun protein, yang memiliki peranan vital uutuk berjalannya fungsi
tubuh yang normal, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil. Vitamin
adalah zat gizi

yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan

mambantu proses metabolisme tubuh yang normal. Beberapa vitamin tidak
dapat dibuat tubuh dalam jumlah cukup, sehingga harus dilengkapi dari bahan
pangan, kecuali vitamin D. Defisiensi vitamin tertentu akan menyebabkan
berkembangnya suatu sindrome yang spesifik untuk tiap-tiap vitamin.
Beberapa vitamin tidak diperlukan dalam diet, dikarenakan vitamin-vitamin
tersebut dapat disintesis sendiri dengan bantuan miklofora usus.


Kandungan vitamin banyak terdapat di buah-buahan. Contohnya : manga,
rambutan, manggis, papaya, jambu biji merah.

Menurut Aswatini (2008) Konsumsi Sayur dan Buah di Masyarakat dalam
Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI), Jakarta. Buah adalah organ pada
pertumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
ovarium. Buah-buahan merupakan santapan terakhir dalam suatu acara makan
atau dapat dimakan kapan saja untuk mendapatkan rasa manis. Buah biasanya
dimakan mentah, tetapi dapat juga diolah atau diawetkan

Buah-buahan berfungsi bagi sebagai antidioksidan karena pada kulit buah
mengandung

pigmen

warna

klorofil

seperti

jambu.

Semakin

gelap

warnanya semakin besar perlindungan antidioksidannya pada tubuh.

Universitas Sumatera Utara

46



Manfaat buah warna hijau: buah hijau mengandung vitamin C, beta
karoten, folat dan kalsium. Fungsi dari vitamin yang terkandung pada buah
berwarna hijau adalah menurunkan kolesterol, mendukung kesehatan
mata, menormalkan waktu percernaan dan melawan radikal bebas.



Buah warna kuning: mengandung beta karoten, kalium dan vitamin c.
Kalium pada buah berfungsi menurunkan tekanan darah tinggi dan
melancarkan metabolisme tubuh. Buah berwarna kuning juga efektif
melawan kanker.



Buah warna ungu: buah ungu mengandung magnesium untuk melancarkan
pencernaan dan memurunkan kadar kolesterol. Buah berwarna ungu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah peradangan.



Buah warna merah: warna merah pada buah mengandung asam ellagic dan
hesperidin yang berfungsi mencegah kanker serta menghambat radikal
bebas.

2.2.6. Kalsium (susu)

Susu berasal dari sumber protein hewani, fungsinya sangat baik bagi
pertumbuhan tulang dan meningkatkan energi. Selain susu dari protein hewani,
juga ada susu dari protein nabati yakni susu kedelai. Jika Anda memiliki
kelebihan berat badan, dapat mengkonsumsi susu rendah lemak.


susu almond: susu ini cocok bagi seseorang yang alergi pada laktosa,
laktosa berlebih dapat menyebabkan produksi gas dan diare.

Universitas Sumatera Utara

47



susu kedelai: susu kedelai mengandung kandungan lemak jenuh yang
rendah. Susu kedelai dapat membantu program diet dan cocok dijadikan
susu pengganti susu sapi.



susu kambing: susu kambing mengandung 170 kalori, 10 gram lemak dan
27 mg kolesterol. Susu kambing memiliki anti alergi yang baik bagi tubuh.



Susu sapi: susu sapi memiliki kalori yang sangat banyak yakni 80-150
kalori. Bagi wanita susu sapi baik untuk menambah energi saat PMS juga
dapat mengurangi stres di akhir hari.

2.3. Peran dan Fungsi Orang Tua Dalam Upaya Pemenuhan Gizi Seimbang
Anak
2.3.1. Pengertian Peran
Peran

adalah

perilaku

atau

lembaga

yang

punya

arti

penting

bagistruktursosial.Dalam hal ini maka, kata peranan lebih banyak mengacu pada
penyesuaian diri pada suatu proses. Menurut Notoadmojo, (2003).Peran adalah
sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam
terjadinya sesuatu hal atau peristiwa.
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa peran adalah
tugas yang menjadi tanggung jawab seseorang melaksanakan sesuatu. Peran yang
dimaksud adalah peran guru dalam upaya pemenuhan gizi seimbang anak.

Universitas Sumatera Utara

48

2.3.2. Peran Orang Tua
Sejak dalam kandungan peran orangtua sangatlah penting, orangtua harus
mencukupi gizi anak dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein,
lemak dan karbohidrat. Balita menderita gizi buruk, baru akan diketahui saat anak
berusia satu sampai lima tahun, anak harus menerima asupan makanan seimbang.
Jika berat badan anak kurang, maka asupan gizi harus diperbanyak sesuai
kebutuhan. Anak-anak usia 0-5 tahun diperlukan kekreatifan orangtua
memberikan asupan makanan. Anak harus diberikan air susu ibu (ASI) ekslusif
selama enam bulan, setelah enam bulan sampai anak berumur satu tahun
dikenalkan dengan makanan kasar.
Gizi buruk biasa terjadi dikalangan masyarakat ekonomi rendah namun
bukan mustahil, masyarakat ekonomi atas juga mengalami gizi buruk. Orangtua
harus menyiasati menu makanan anak yaitu dengan makanan yang berfariasi
misalnya setiap hari menunya berbeda. Masyarakat kurang mampu yang tidak bisa
membeli daging, telur atau ikan, bisa menggantinya dengan tahu, tempe, toge atau
jenis makanan lainnya yang mengandung protein, lemak dan karbohidrat yang
sama. Rata-rata, anak kecil tidaksuka makan sayuran. Orangtua bisa
menyuguhkan makanan yang anak suka dengan disisipkan makanan protein
misalnya bayam bisa dibungkus dengan telur.

2.4. Peran Orang Tua Dalam Upaya Pemenuhan Gizi Seimbang Anak
Peranan orang tua yaitu seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan

Universitas Sumatera Utara

49

individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dalam keluarga,
kelompok dan masyarakat. Peran keluarga sangatlah penting bagi anak usia
sekolah, terutama terhadap status gizi mereka. Adapun perannya adalah sebagai
pendidik dan penyedia.
Anak-anak sekolah pada umumnya berperilaku makan yang tidak sehat
dan mereka makan supaya tidak lapar. Tetapi pilihan makanan mereka masih
berubah-ubah. Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang tua kurang
memperhatikan status gizi anak, khususnya pada orang tua yang sibuk bekerja di
luar mereka hanya memberikan uang saku tanpa membekali makanan yang
bergizi dari rumah.
Mereka terpengaruh iklan makanan dan makanan ringan yang kelihatan
menarik tetapi miskin gizi. Mereka makin sering makan di luar, karena itu orang
tua harus lebih memperhatikan gizi anak dan memberikan gizi yang seimbang dan
tidak membiasakan anak jajanan di luar.
Mengemukakan bahwa sikap orang tua yang paling berpengaruh adalah
sikapibunya. Makanan yang tidak disukai ibu umumnya juga tidak disukai
anaknya. Keputusan konsumsi keluarga melibatkan lima peranan yang dipegang
oleh ibu yaitu: Peran ibu sebagai penjaga pintu yang artinya ibu sebagai pemberi
inisiatif dalam membeli suatu produk dan mencari informasi tentang produk
tersebut untuk mengambil suatu keputusan. Ibu berperan dalam mempengaruhi
pembelian suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan. Ibu berperan dalam
menentukan produk apa yang akan dibeli. Umumnya ibumemberikan pendidikan

Universitas Sumatera Utara

50

kepada anak anaknya sejak anak tersebut dilahirkan. Ibu merupakan guru pertama
dan terpenting bagi anak.

Universitas Sumatera Utara