TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP PERANTAMAN BACAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI DESA SIMPANG EMPAT KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN ASAHAN.

(1)

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP PERAN TAMAN

BACAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN

MINAT BACA MASYARAKAT DI DESA SIMPANG

EMPAT KABUPATEN ASAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

HAFIZ RAMADHAN NIM. 109171010

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBARPERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan Oleh :

Hafiz Ramadban NIM 109171010

Program Studi Pendidikan Luar Sekolab Jurusan Pendidikan Luar Sekolab

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat dan Disetujui Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, 29 Januari 2014 Dosen Pembimbing

Prof.Dr. Yusnadi,M.S

~P.196101091987031003

Disetujui Oleb: Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolab

Dra. Rosdiana Lubis, M.Pd


(3)

LEMBARPENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh :

HAFIZ RAMADHAN NIM.109171010

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Telah dipertahankan pada ujian skripsi pada tanggal29 Januari 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Medan, 29 Januari 2014

Panitia Ujian

Sekretaris,

Drs. Nasrun,M.s

Dra~M.Pd


(4)

i ABSTRAK

Hafiz Ramadhan, Nim 109171010, Tanggapan Masyarakat Terhadap Peran Taman Bacaan Masyarakat dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di Desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa baik tanggapan masyarakat terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat Nurul Ilmi dalam meningkatkan minat baca di desa Simpang Empat Kabupaten Asahan.

Menurut pendapat Thomas Miftah (1992:139) mengemukakan bahwa “Tanggapan adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan dan penerimaan”

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu menganalisa data-data dalam upaya pembedahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan objek penelitian berdasarkan penelitian ke lokasi penelitian sebagaimana adanya dengan menggunakan perhitungan sebaran frekuensi, dan besaran angka persentase. Yang menjadi Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang berada di sekitar Taman Bacaan Masyarakat Nurul Imi yang berumur 7 tahun ke atas yaitu sebanyak 108 orang. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan angket, dan dianalisis dengan memperhitungkan persentase. Rumus yang digunakan dalam menganalisa data yaitu : P = F

N x 100%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek kesadaran, sebanyak 62,96% responden menyatakan bahwa responden menyadari akan pentingnya peran Taman Bacaan dalam meningkatkan minat baca. Kemudian dilihat dari aspek Penilaian mayoritas responden menyatakan sebanyak 62,78% responden memberi penilaian yang baik terhadap peran Taman Bacaan. Untuk aspek sikap, sebanyak 82,13% responden menyatakan memberikan sikap yang baik atau menerima dengan baik peran Taman Bacaan Masyarakat. Dari hasil penelitian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa masyarakat memberi tanggapan yang baik terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat.


(5)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ………... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II : KAJIAN TEORITIS A. Kerangka Teori ……….. 11

1. TanggapanMasyarakat ………. 11

1.1 Kesadaran ……….. 15

1.2 Penilaian ……… 16

1.3 Sikap ………... 16

1.4 Hubungan Tanggapan, kesadaran, sikap, dan penilaian ……… 18

2. Pengertian Taman Bacaan Masyarakat ……… 19

3. Tujuan, manfaat, fungsi dan peran Taman Bacaan Masyarakat ……….. 21

3.1 Fungsi Taman Bacaan Masyarakat ……… 22

3.2 Manfaat Taman Bacaan ………. 23

3.3 Peran Taman Bacaan Masyarakat ………... 23

4. Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat ………. 26

4.1 Koleksi Taman Bacaan Masyarakat ……….. 26

4.2 Layanan Pada Taman Bacaan Masyarakat ……….... 27

4.3 Peraturan dan Tata Tertib TBM ... 28

4.4 Pengelola Taman Bacaan Masyarakat ………... 29

4.5 Tugas-tugas Pengelola TBM ………... 30

5. Minat Baca ... 31

5.1 Pengertian Minat Baca ... 31

5.2 Tujuan dan Manfaat Membaca ... 32


(6)

vii BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 37

C. Operasional Variabel Penelitian ... 38

1. Variabel Penelitian ... 38

2. Defenisi Operasional ... 38

D. Alat Pengumpulan Data ... 39

E. Teknik Analisis Data ... 42

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 44

1. Lokasi Penelitian ... 44

2. Sejarah singkat TBM Nurul Ilmi ... 44

3. Visi dan Misi TBM Nurul Ilmi ... 45

4. Pengguna TBM Nurul Ilmi ... 46

5. Layanan TBM Nurul Ilmi ... 46

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 48

1. Data Tanggapan Masyarakat berdasarkan Sub variable kesadaran ... 49

2. Data Tanggapan Masyarakat berdasarkan Sub variabel Penilaian ... 62

3. Data Tanggapan Masyarakat berdasarkan Sub variabel Sikap ... 71

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 88

Daftar Pustaka ... 89


(7)

vi

DAFTAR GAMBAR


(8)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian ... 91

Lampiran 2 : Rekapitulasi Angket Kesadaran ... 98

Lampiran 3 : Rekapitulasi Angket Penilaian ... 99

Lampiran 4 : Rekapitulasi Angket Sikap ... 100

Lampiran 5 : Rekapitulasi hasil tanggapan masyarakat ... 101

Lampiran 6 : Foto Papan nama PKBM ... 103

Lampiran 7 : Foto MADING TBM ... 103


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang manusiawi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini tidak saja terjadi tanpa adanya suatu proses pembelajaran yang dilakukan. Pendidikan Non Formal sebagai sebuah bagian dari sistem pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam rangka pengembangan dan implementasi belajar sepanjang hayat (life long learning). Melalui membaca cakrawala pengetahuan akan berkembang, bahkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia membaca merupakan kegiatan yang produktif serta bersifat relasional. Minat baca lebih dipengaruhi karena kebiasaan dan latihan. Kebiasaan dan latihan ini dapat dilakukan di lingkungan pendidikan, baik pendidikan formal maupun Non Formal.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan Pendidikan Non Formal di Indonesia. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan wadah yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan minat baca masyarakat. Salah satu Program di PKBM adalah Taman Bacaan Masyarakat. Berdasarkan sejumlah survei yang dilakukan oleh lembaga survei baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih rendah baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas minat untuk


(10)

2

membaca di kalangan masyarakat. Adapun beberapa laporan hasil survei maupun hasil studi yang dilakukan adalah sebagai berikut :.

1. Hasil survei yang dilakukan Departemen Pendidikan Nasional tahun 1995 menyatakan, sebanyak 57 persen pembaca dinilai sekadar membaca, tanpa memahami dan menghayati apa yang dibacanya.

2. Statistik yang dikeluarkan UNICEF didalam beberapa dasawarsa terakhir masih saja menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang penduduknya dalam mengkonsumsi bacaan, baik berupa koran, majalah, maupun buku, tergolong relatif sedikit.(Wasil Abu Ali).

3. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 menunjukan, bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%) dan atau mendengarkan radio (40,3%) dari pada membaca koran (23,5%). (sumber:www.bps.go.id)..

Melihat realitas tersebut sungguh memprihatinkan kondisi masyarakat Indonesia berkaitan dengan budaya membaca di kalangan masyarakatnya. Dengan demikian sudah menjadi tanggung jawab bahwa TBM sebagai sumber ilmu memiliki peran strategis dalam mewujudkan masyarakat yang gemar dan berbudaya membaca. Banyak persepsi masyarakat yang muncul dan berkembang tentang TBM. TBM dianggap hanya sebagai gudang buku-buku yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Kalangan lembaga pengelola TBM juga dikesankan ekslusif karena TBM dianggap kurang sosialisasi kepada masyarakat. Selanjutnya,


(11)

3

persepsi yang berkembang adalah, TBM hanyalah untuk kalangan civitas akademik ( pelajar, mahasiswa, guru dan dosen).

Taman Bacaan Masyarakat sebagai wadah pengembangan budaya baca menuju masyarakat cerdas, mandiri, terampil, dan berakhlak mulia perlu dikembangakan, dibina, serta diberikan fasilitas sehingga peran dan fungsinya untuk mendorong berkembangnya minat dan budaya baca masyarakat dapat diwujudkan. Namun akhir-akhir ini Taman Bacaan Masyarakat diabaikan dan budaya baca mulai kurang diminati masyarakat. Hal ini dikarenakan banyak faktor seperti kurang lengkapnya koleksi buku yang disediakan, kurang profesionalnya petugas perpustakaan, jarak tempuh yang relatif jauh dari TBM, dan suasana yang cenderung membosankan. Seperti telah diketahui persepsi TBM pada umumnya merupakan sebuah ruangan yang penuh buku-buku, rak-rak, dan meja berderet dengan tatanan kursi rapi. Tulisan harap tenang terpampang jelas di dinding. Persepsi ini tidak sepenuhnya salah karena keberadaan TBM seperti ini masih banyak kita jumpai. Untuk menarik minat baca masyarakat, peran TBM diharapkan lebih kreatif mengemas ide, seperti dengan mengadakan perlombaan untuk siswa dan masyarakat umum, workshop, pelatihan-pelatihan keterampilan yang lebih variatif agar minat baca dan kreatifitas anak anak lebih tergali. Rendahnya minat baca masyarakat yang sebagian besar berada di desa-desa yang jauh dari kawasan perkotaan, karena masyarakat di pelosok perdesaan sulit untuk mengakses fungsi perpustakaan yang selama ini relatif hanya berjalan di ibu kota kabupaten/kota saja. Keberadaan Taman Bacaan Masyarakat atau TBM dan komunitas baca sangat berperan penting dalam mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap budaya membaca. Penduduk di kecamatan Simpang


(12)

4

Empat rata-rata bermata pencaharian sebagai petani sehingga waktu mereka sehari-hari dihabiskan di sawah. Tak ada waktu luang yang tersisa karena sehabis dari sawah mereka pun masih disibukkan dengan mencari rumput untuk makan hewan peliharaannya. Ini adalah tantangan bagi generasi muda desa saat ini untuk memperjuangkan budaya membaca di tengah-tengah masyarakat yang kesehariannya disibukkan dengan aktifitas di sawah sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk sekedar menyempatkan diri membaca buku. Jika seorang petani meluangkan waktunya sehari 15 menit saja untuk membaca maka petani tersebut dapat memperoleh wawasan dan informasi dari buku yang dibacanya. Misalnya, seorang petani membaca buku tentang pertanian maka petani tersebut mendapatkan ilmu tentang bercocok tanam yang modern, mengerti berbagai hama penyakit tanaman dan sebagainya sehingga ilmu yang didapatkan secara tidak langsung bermanfaat bagi petani tersebut.

Fungsi TBM sebagai pengikis buta aksara diharapkan dapat berjalan maksimal. Apalagi, Indonesia masih memiliki target pemberantasan buta aksara yang cukup tinggi. Pada 2000 lalu, angka buta aksara masih 15,4 juta orang. Masih ada 12,7 juta warga usia 15 tahun ke atas yang belum melek huruf. Pada 2009 ini, pemerintah menargetkan angka buta aksara bisa berkurang hingga 7,7 juta orang (www.depdiknas.go.id), bukan jumlah yang sedikit dan bukan pula pekerjaan mudah.

Namun sayang, TBM yang diharapkan mampu turut andil mengurangi rendahnya minat baca di Indonesia belum mampu berbuat secara maksimal. Selain itu juga, TBM sebagai sarana penyebar informasi ternyata belum bisa


(13)

5

menjalankan fungsinya dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dari data jumlah pengunjung perpustakaan di seluruh Indonesia yang terdiri dari 33 perpustakaan milik pemerintah maupun swasta dari tahun 2006-2008 (www.budpar.go.id) yang menunjukkan adanya penurunan jumlah pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun yaitu, 4.708.016, 4.433.688, dan 4.421.739.

Minat baca masyarakat yang rendah tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi tanggung jawab semua warga negara dalam menyediakan bahan bacaan yang berkualitas. Pemerintah melalui Badan Perpustakaan Daerah selalu menggalakkan budaya membaca pada masyarakat, bahkan mendorong pihak-pihak pemerhati pendidikan untuk membuka atau menyediakan Taman Bacaan Masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan mengayomi masyarakat itu sendiri. Taman Bacaan Masyarakat atau yang biasa disebut TBM, merupakan salah satu bukti keikutsertaan masyarakat untuk membantu kinerja Perpustakaan dalam menyediakan bahan bacaan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang termasuk kedalam perpustakaan umum akan terus memainkan peran penting dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di dunia pendidikan. Adapun tujuan utama TBM adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas di dunia pendidikan maupun pengetahuan masyarakat. Oleh karena itu Taman Bacaan Masyarakat dituntut untuk mengembangkan koleksi dan sistem pelayanannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat.


(14)

6

Untuk meningkatkan kualitas layanan TBM sebagai pengembang layanan baca maka, TBM harus menjadi layanan informasi praktis yang dibutuhkan masyarakat sekitar TBM. Sesuai dengan peran tersebut TBM harus berisi berbagai jenis bahan bacaan yang memberikan informasi umum yang dibutuhkan masyarakat sekitar TBM. Secara teoritis pengembangan budaya baca diawali dengan kemampuan membaca, kemauan/berminat membaca, kebiasaan membaca dan budaya baca. Selain itu untuk mengembangkan budaya baca harus bersendikan, kemudahan memperoleh bahan bacaan, kemenarikan bahan bacaan, kenyamanan lingkungan membaca dan faktor lainnya yang mendukung tumbuhnya minat dan kegemaran membaca.

Di Asahan terdapat TBM , yaitu Nurul Ilmi. Taman bacaan ini dikelola oleh seorang bapak yang tidak kenal lelah, rugi, dan mempunyai cara tersendiri untuk membangun suatu TBM yang berpotensi tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Taman Bacaan Masyarakat Nurul Ilmi yang dikelola oleh bapak Edi Subeno merupakan sebuah taman bacaan yang siap melayani masyarakat umum, dimana Taman Bacaan Masyarakat ini melayani masyarakat dari latar belakang yang beraneka ragam, tidak saja usia penggunanya yang beragam, pendidikan, pekerjaan, status sosial, ekonomi yang berbeda-beda. Hal ini menuntut TBM Nurul Ilmi bekerja lebih keras untuk menyediakan berbagai jenis bahan bacaaan atau buku yang diinginkan oleh penggunanya. TBM Nurul Ilmi yang berada di Desa Simpang Empat Dusun VII a Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan tepatnya di Jalan Pendidikan No.18 Simpang Empat tidak hanya melayani masyarakat yang berada di daerah Simpang Empat saja, akan tetapi banyak pengguna yang datang dari daerah lain seperti Simpang Empat,


(15)

7

Kisaran, Simpang Kawat dan daerah-daerah lain di Asahan. Namun Sejauh ini TBM yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal dan optimal oleh masyarakat. Sebagian TBM yang kurang diminati oleh warga belajar lebih pada karena pengelolaan yang kurang maksimal dan kurangnya motivasi masyarakat untuk membaca. Berdasarkan pada data dan fakta sebagaimana diuraikan di atas, maka perlu kiranya dilakukan kajian secara sistemik mengenai penyelenggaraan TBM di Kabupaten Asahan, khususnya di TBM Nurul Ilmi, sehingga dapat diketahui profil dan komponen-komponen penyelenggaraannya, untuk kemudian dicoba dikaji secara mendalam untuk merumuskan kelebihan dan kekurangan guna perbaikan sistem yang sudah ada dalam kerangka menyusun rekomendasi bentuk atau model yang sesuai dengan karakteristik masyarakat.

TBM Nurul Ilmi yang berdiri pada tahun 2006, dengan jumlah koleksi lebih kurang 1.000 eksemplar yang merupakan koleksi pribadi yang dimiliki oleh TBM Nurul Ilmi sendiri, dengan jumlah anggota tetap pada tahun itu tercatat 250 orang. Peranan TBM Nurul Ilmi dalam menyediakan bahan bacaan tidak terlepas dari upaya peningkatan minat baca masyarakat. Banyak hal yang diupayakan oleh TBM Nurul Ilmi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, tidak hanya menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan, akan tetapi pihak pengelola TBM Nurul Ilmi selalu mengadakan berbagai kegiatan untuk merangsang minat baca pengguna, salah satunya mengadakan kegiatan perlombaan bagi anggota yang banyak membaca bahan bacaan yang ada pada TBM Nurul Ilmi dan mengadakan perlombaan dongeng anak dikalangan masyarakat sekitar TBM Nurul Ilmi. Dengan adanya TBM Nurul Ilmi ditengah masyarakat Asahan ikut membantu kinerja pemerintahan dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan siap


(16)

8

bersaing dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. TBM Nurul Ilmi memberikan layanan membaca gratis di tempat atau lokasi TBM Nurul Ilmi, dan apabila pengguna atau pengunjung ingin meminjam untuk dibawa pulang akan dikenakan biaya peminjaman yang bervariasi antara Rp.2000 sampai dengan Rp.3000 sesuai dengan harga pembelian buku tersebut. Bagi pengguna yang ingin memiliki koleksi bahan bacaan Nurul Ilmi dapat dilakukan dengan cara pembelian sesuai dengan harga ditetapkan.

Di Asahan masih banyak TBM yang belum berkembang, hal ini dikarenakan pengadaan koleksi dan sistem pelayanannya kurang memuaskan. Dan koleksi sangat berpengaruh dengan minat baca masyarakat. Sungguh besar peranan yang diharapkan dari TBM dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Namun pada kenyataannya banyak TBM yang belum mencapai keberhasilan. Keterbatasan koleksi membuat TBM yang lain belum berperan dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

Untuk itu hadirnya penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat sangat berarti bagi masyarakat yang sudah tahu betapa pentingnya aktifitas membaca maka tidak ada salahnya jika memberikan sumbangan berupa buku dan ragi kepada para anggota Taman Bacaan Masyarakat agar Taman Bacaan Masyarakat tetap aktif dan menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Dimana Peran Taman Bacaan Masyarakat merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi pengetahuan dan sebagai sarana untuk membangun komunitas antara sesama pengguna Taman Bacaan Masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang “ Tanggapan Masyarakat Terhadap Peran


(17)

9

Taman Bacaan Masyarakat dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat melalui

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Nurul Ilmi ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, sebagai berikut :

1. Keinginan masyarakat di Desa Simpang Empat untuk membaca relatif rendah.

2. Isi atau koleksi Taman Bacaan Masyarakat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

3. Lokasi Taman Bacaan Masyarakat relatif jauh dari tempat tinggal, sehingga masyarakat sulit untuk mengunjungi TBM.

4. Budaya baca yang belum mendukung masyarakat dalam memanfaatkan TBM.

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka peneliti membatasi masalah penelitian pada “ Tanggapan Masyarakat terhadap Peran Taman Bacaan Masyarakat dalam meningkatkan minat baca ”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “ Seberapa baik tanggapan masyarakat terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat dalam meningkatkan minat baca di Desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan ?”


(18)

10

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat Nurul Ilmi dalam meningkatkan minat baca di desa Simpang Empat Kabupaten Asahan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. TBM Nurul Ilmi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pengembangan layanan pada TBM yang ada di Asahan untuk mengembangkan TBM nya.

2. Referensi bagi masyarakat pemerhati pendidikan untuk mengembangkan Taman Baca Masyarakat di tengah masyarakat.

3. Sebagai rujukan bagi peneliti lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan Taman Bacaan Masyarakat sebagai lembaga yang berpartisipasi meningkatkan minat baca masyarakat.


(19)

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil tanggapan masyarakat di desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan sebagai berikut :

1. Taman Bacaan Nurul Ilmi

Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga atau unit layanan yang menyediakan bahan bacaan untuk sekelompok masyarakat di suatu wilayah dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Adapun peranan dari TBM yaitu sebagai tempat informasi, sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, sebagai tempat hiburan edukatif, sebagai pembinaan watak dan moral, sebagai tempat berperan keterampilan. Dengan adanya TBM masyarakat dapat meningkatkan minat baca dan dapat suatu pemecahan dari masalah yang dihadapi.

2. Hasil Angket

a. Aspek Kesadaran

62,96% Masyarakat memberi tanggapan yang baik terhadap peran TBM, masyrakat menyadari bahwa peran TBM sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat, hal ini dilihat dari Tanggapan masyarakat terhadap peran TBM dengan menggunakan indikator kesadaran. Dengan adanya TBM masyarakat dapat menambah informasi, serta menambah wawasan dan pengetahuan. Masyarakat menyadari dan menghayati bahwa peran Taman Bacaan Masyarakat


(20)

87

sangat diperlukan oleh masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Sebanyak 31,67% masyarakat memberi tanggapan yang kurang baik, masyarakat kurang menyadari akan pentingnya peran TBM, mereka merasa TBM hanya sedikit membantu dalam meningkatkan minat baca dan hanya 5,37% masyarakat memberi tanggapan yang tidak baik terhadap peran TBM.

b. Aspek Penilaian

Sebanyak 62,78% masyarakat memberikan penilaian yang baik terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat Nurul Ilmi karena mereka beranggapan kegiatan yang dilakukan di dalam TBM sesuai dengan keinginan masyarakat. 29,91% responden memberikan penilaian kurang baik terhadap peran TBM, mereka beranggapan TBM mempunyai kekurangan yang masih membutuhkan perbaikan untuk keefektifan TBM dan 7,31% masyarakat memberikan penilaian tidak baik terhadap peran TBM.

c. Aspek Sikap

Sebanyak 82,13% masyarakat memiliki sikap yang positif dalam menerima TBM, mereka beranggapan bahwa sebagian besar masyarakat telah berkunjung dan memanfaatkan TBM untuk meningkatkan minat baca masyarakat serta menambah pengetahuan dengan melakukan kegiatan membaca di TBM. 16,02% masyarakat memiliki sikap yang kurang menerima TBM dan merasa TBM kurang berperan dalam meningkatkan minat baca masyarakat dan 1,85% responden tidak menerima TBM, karena merasa terlalu banyak kekurangan.


(21)

88

B. Saran

Berdasarkan temuan data di lapangan dan kesimpulan penelitian ini, saran-saran berupa rekomendasi dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. TBM memiliki peran yaitu sebagai sebagai tempat informasi, sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, sebagai tempat hiburan edukatif, sebagai pembinaan watak dan moral, sebagai tempat berperan keterampilan, dengan adanya peran tersebut diharapkan agar mengoptimalkan peran-peran yang telah ada sehingga dapat membantu kelancaran TBM dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

2. Berdasarkan jumlah persentase jawaban responden sebanyak 69,29% masyarakat memberi tanggapan yang baik terhadap peran TBM dalam meningkatkan minat baca, dan masyarakat beranggapan bahwa peran TBM sangat penting, oleh karenanya perlu ditingkatkan sarana dan prasarana untuk menumbuhkan minat baca masyarakat.

3. Berdasarkan jumlah persentase jawaban responden sebanyak 25,86 masyarakat menyatakan ragu-ragu dan 4,85% masyarakat memberi beranggapan tidak merasakan manfaat dari adanya TBM, oleh karenanya perlu ditingkatkan sarana dan prasarana secara optimal agar tujuan dari TBM dapat tercapai. Bagi masyarakat hendaknya menyadari akan pentingnya TBM bagi perkembangan ilmu pengetahuan kesadaran akan pentingnya membaca bagi kehidupan, sehingga apa yang menjadi tujuan TBM dapat tercapai.


(22)

89

DAFTAR PUSTAKA

Acuan Pengajuan dan pengelolaan Dana Program Taman Bacaan

Masyarakat.2010. Jakarta: Direktorat Dikmas.

Ajip Rosidi. 1983. Pembina Minat Baca. Surabaya : TP Bina Ilmu

Amrin. 2011. Pemberdayaan Taman Bacaan Masyarakat Berbasis Wira Usaha

Pola 3 Dimensi.Medan : Pustaka TBM MRD

Amrin. 2011.Cara Praktis Merintis Dan Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat. Pustaka.Medan : TBM MRD

Amrin.2011. Acuan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat.Medan : Pustaka TBM MRD

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Baderi, Athaillah. 2003. Gerakan Nasional Membaca ; Suatu Pemikiran Ke Arah

Akuntabilitas Pemerintah. Jakarta : Perpustakaan Nasional. RI

Budi Wijaya, Arif, 1979. Pedoman Pembinaan Taman Bacaan Masyarakat.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Delly, Dadang. 2005. Strategi Dinas Pendidikan, Dalam Meningkatkan Budaya

Baca Masyarakat. Bandung : Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Daerah

Jawa Barat.

Dora.2012.Tanggapan Anggota Terhadap Peran Kelompok Tani Maju Jaya Di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo.Medan : Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

F.Party.1982.Dasar-dasar Psikologi.Jakarta:Erlangga. Gulo, Dali.1982.Psikologi Umum.Jakarta:Erlangga.

Hamid.2010.Taman Bacaan Masyarakat.Jakarta : Djambatan

http://www.carapedia.com/pengertian-definisi-masyarakat-menurut-para-ahli-info488.html. Diakses 16 April 2012

http://www.suliatnipaksttni.blogspot.com/2012/04/pengertian-masyarakat menurut-para-ahli.html. Diakses 16 Oktober 2011

http://www.rimanews.com/read/20120811/72138/survei-unesco-minat-baca- masyarakat-indonesia-paling-rendah-di-asean. Diakses 14 Mei 2012


(23)

90

Panduan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat.2006. Jakarta: Direktorat

PLS Depdiknas.

Panduan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat.2006. Jakarta: Direktorat

PLS Depdiknas.

Pamuntjak, Rusina-syahrial. 1976. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan

Purwono, 2007, Mermbaca, Membangun Generasi Cerdas, diakses dari http://www.penulislepas.com, diakses pada tanggal 25 November 2008. Rachman,Philips.1996.ThePsychological Management of Chronic Pain: A

Treatment Manual.edisi kedua.Oxford University Press :Incorporated

Reitz.2004.Public Library.Unesco: Deglish

Roesma, Lili. 1994. Minat Baca Masyarakat. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono,2013.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfabeta

Sutarno NS. 2006. Membangun Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta:Gramedia Sagala,Syaiful.2009.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta Thomas Miftah.1992.Tanggapan dan Jenisnya.Jakarta:Gholia Indonesia. Walgito Bimo.2003.Psikologi Sosial.Yogyakarta:Andi.

Wasil,Abu Ali, Mempelajari tak Sekedar Membaca, diakses dari http://www.nu.or.id, diakses pada tanggal 25 November 2008


(1)

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat Nurul Ilmi dalam meningkatkan minat baca di desa Simpang Empat Kabupaten Asahan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. TBM Nurul Ilmi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pengembangan layanan pada TBM yang ada di Asahan untuk mengembangkan TBM nya.

2. Referensi bagi masyarakat pemerhati pendidikan untuk mengembangkan Taman Baca Masyarakat di tengah masyarakat.

3. Sebagai rujukan bagi peneliti lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan Taman Bacaan Masyarakat sebagai lembaga yang berpartisipasi meningkatkan minat baca masyarakat.


(2)

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil tanggapan masyarakat di desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan sebagai berikut :

1. Taman Bacaan Nurul Ilmi

Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga atau unit layanan yang menyediakan bahan bacaan untuk sekelompok masyarakat di suatu wilayah dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Adapun peranan dari TBM yaitu sebagai tempat informasi, sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, sebagai tempat hiburan edukatif, sebagai pembinaan watak dan moral, sebagai tempat berperan keterampilan. Dengan adanya TBM masyarakat dapat meningkatkan minat baca dan dapat suatu pemecahan dari masalah yang dihadapi.

2. Hasil Angket

a. Aspek Kesadaran

62,96% Masyarakat memberi tanggapan yang baik terhadap peran TBM, masyrakat menyadari bahwa peran TBM sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat, hal ini dilihat dari Tanggapan masyarakat terhadap peran TBM dengan menggunakan indikator kesadaran. Dengan adanya TBM masyarakat dapat menambah informasi, serta menambah wawasan dan pengetahuan. Masyarakat menyadari dan menghayati bahwa peran Taman Bacaan Masyarakat


(3)

sangat diperlukan oleh masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Sebanyak 31,67% masyarakat memberi tanggapan yang kurang baik, masyarakat kurang menyadari akan pentingnya peran TBM, mereka merasa TBM hanya sedikit membantu dalam meningkatkan minat baca dan hanya 5,37% masyarakat memberi tanggapan yang tidak baik terhadap peran TBM.

b. Aspek Penilaian

Sebanyak 62,78% masyarakat memberikan penilaian yang baik terhadap peran Taman Bacaan Masyarakat Nurul Ilmi karena mereka beranggapan kegiatan yang dilakukan di dalam TBM sesuai dengan keinginan masyarakat. 29,91% responden memberikan penilaian kurang baik terhadap peran TBM, mereka beranggapan TBM mempunyai kekurangan yang masih membutuhkan perbaikan untuk keefektifan TBM dan 7,31% masyarakat memberikan penilaian tidak baik terhadap peran TBM.

c. Aspek Sikap

Sebanyak 82,13% masyarakat memiliki sikap yang positif dalam menerima TBM, mereka beranggapan bahwa sebagian besar masyarakat telah berkunjung dan memanfaatkan TBM untuk meningkatkan minat baca masyarakat serta menambah pengetahuan dengan melakukan kegiatan membaca di TBM. 16,02% masyarakat memiliki sikap yang kurang menerima TBM dan merasa TBM kurang berperan dalam meningkatkan minat baca masyarakat dan 1,85% responden tidak menerima TBM, karena merasa terlalu banyak kekurangan.


(4)

88

B. Saran

Berdasarkan temuan data di lapangan dan kesimpulan penelitian ini, saran-saran berupa rekomendasi dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. TBM memiliki peran yaitu sebagai sebagai tempat informasi, sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, sebagai tempat hiburan edukatif, sebagai pembinaan watak dan moral, sebagai tempat berperan keterampilan, dengan adanya peran tersebut diharapkan agar mengoptimalkan peran-peran yang telah ada sehingga dapat membantu kelancaran TBM dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

2. Berdasarkan jumlah persentase jawaban responden sebanyak 69,29% masyarakat memberi tanggapan yang baik terhadap peran TBM dalam meningkatkan minat baca, dan masyarakat beranggapan bahwa peran TBM sangat penting, oleh karenanya perlu ditingkatkan sarana dan prasarana untuk menumbuhkan minat baca masyarakat.

3. Berdasarkan jumlah persentase jawaban responden sebanyak 25,86 masyarakat menyatakan ragu-ragu dan 4,85% masyarakat memberi beranggapan tidak merasakan manfaat dari adanya TBM, oleh karenanya perlu ditingkatkan sarana dan prasarana secara optimal agar tujuan dari TBM dapat tercapai. Bagi masyarakat hendaknya menyadari akan pentingnya TBM bagi perkembangan ilmu pengetahuan kesadaran akan pentingnya membaca bagi kehidupan, sehingga apa yang menjadi tujuan TBM dapat tercapai.


(5)

89

Acuan Pengajuan dan pengelolaan Dana Program Taman Bacaan Masyarakat.2010. Jakarta: Direktorat Dikmas.

Ajip Rosidi. 1983. Pembina Minat Baca. Surabaya : TP Bina Ilmu

Amrin. 2011. Pemberdayaan Taman Bacaan Masyarakat Berbasis Wira Usaha Pola 3 Dimensi.Medan : Pustaka TBM MRD

Amrin. 2011.Cara Praktis Merintis Dan Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat. Pustaka.Medan : TBM MRD

Amrin.2011. Acuan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat.Medan : Pustaka TBM MRD

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Baderi, Athaillah. 2003. Gerakan Nasional Membaca ; Suatu Pemikiran Ke Arah Akuntabilitas Pemerintah. Jakarta : Perpustakaan Nasional. RI

Budi Wijaya, Arif, 1979. Pedoman Pembinaan Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Delly, Dadang. 2005. Strategi Dinas Pendidikan, Dalam Meningkatkan Budaya Baca Masyarakat. Bandung : Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Daerah Jawa Barat.

Dora.2012.Tanggapan Anggota Terhadap Peran Kelompok Tani Maju Jaya Di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo.Medan : Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

F.Party.1982.Dasar-dasar Psikologi.Jakarta:Erlangga. Gulo, Dali.1982.Psikologi Umum.Jakarta:Erlangga.

Hamid.2010.Taman Bacaan Masyarakat.Jakarta : Djambatan

http://www.carapedia.com/pengertian-definisi-masyarakat-menurut-para-ahli-info488.html. Diakses 16 April 2012

http://www.suliatnipaksttni.blogspot.com/2012/04/pengertian-masyarakat menurut-para-ahli.html. Diakses 16 Oktober 2011

http://www.rimanews.com/read/20120811/72138/survei-unesco-minat-baca- masyarakat-indonesia-paling-rendah-di-asean. Diakses 14 Mei 2012


(6)

90

Panduan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat.2006. Jakarta: Direktorat PLS Depdiknas.

Panduan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat.2006. Jakarta: Direktorat PLS Depdiknas.

Pamuntjak, Rusina-syahrial. 1976. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan

Purwono, 2007, Mermbaca, Membangun Generasi Cerdas, diakses dari http://www.penulislepas.com, diakses pada tanggal 25 November 2008. Rachman,Philips.1996.ThePsychological Management of Chronic Pain: A

Treatment Manual.edisi kedua.Oxford University Press :Incorporated

Reitz.2004.Public Library.Unesco: Deglish

Roesma, Lili. 1994. Minat Baca Masyarakat. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono,2013.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfabeta

Sutarno NS. 2006. Membangun Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta:Gramedia Sagala,Syaiful.2009.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta Thomas Miftah.1992.Tanggapan dan Jenisnya.Jakarta:Gholia Indonesia. Walgito Bimo.2003.Psikologi Sosial.Yogyakarta:Andi.

Wasil,Abu Ali, Mempelajari tak Sekedar Membaca, diakses dari http://www.nu.or.id, diakses pada tanggal 25 November 2008


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Taman Bacaan Terhadap Peningkatan Minat Baca di Rumah Baca Lontung Samosir

15 154 103

Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Dalam Meningkatkan Minat Baca (Studi Kasus TBM Plus Mas Raden Medan). Medan : Program Studi Perpustakaan Ilmu Budaya USU

15 103 67

Peranan Anak Perempuan Dalam Keluarga Pada Masyarakat Karo, studi Deskriptif di Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

4 72 147

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG TEATER MAMANDA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL (Studi pada masyarakat Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat– Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan)

7 35 49

Upaya dan Faktor Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat (TBM): Studi Kasus TBM Sanggar Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela Ilmu

4 27 0

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI DESA SUNGAI LAMA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN ASAHAN.

1 5 23

KEBERADAAN MUSIK DALAM ACARA RITUAL PERUMAH BEGU PADA MASYARAKAT KARO DI DESA GAMBER KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

1 8 22

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN RUMAH ADAT KARO SEBAGAI CAGAR BUDAYA DI DESA LINGGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

0 2 22

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 16

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 2