201708101434546.BabVITugasUmumPemerintahan Final14Maret2016

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
A.

KERJASAMA ANTAR DAERAH
Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, setiap daerah dituntut

untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Namun mengingat berbagai
keterbatasan yang ada di setiap daerah, maka hubungan kerjasama antar daerah
menjadi sangat penting. Kerjasama antar daerah yang baik merupakan prasyarat
untuk terbentuknya sinergitas dan sinkronisasi program-program pembangunan
secara menyeluruh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Program pembangunan nasional hanya akan dapat berhasil secara efektif jika
didukung dengan program kerjasama antara daerah yang mengarah pada
peningkat mantapan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah
yang lain, keserasian pembangunan daerah, sinergitas pengelolaan potensi antar
daerah. Kerjasama antar daerah yang dapat dilaksanakan dengan baik dapat
mengeliminir kesenjangan antar daerah, khususnya dalam penyelenggaraan dan
peningkatan kinerja pelayanan publik.

Selanjutnya Pemerintah telah mengatur melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah serta
turunannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah.
Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam
rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain :
1.

Kerjasama Kedungsepur
Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota Semarang

dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten
Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga dan
Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi komitmen
bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 /
0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun 2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382
tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama Program Pembangunan di Wilayah
Kedungsepur
Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil yang
telah dicapai pada tahun 2015 antara lain :


Hal. 512

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

a) Rapat koordinasi membahas Finalisasi Draft Perjanjian Kerjasama
Bidang Pariwisata yang bertujuan merevisi kembali Draft Promosi,
Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan se-wilayah Kedungsepur;
b) Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama Bidang Pariwisata
dilaksanakan tanggal 19 Maret 2015 pada saat Rakor Kerjasama Antar
Daerah Kedungsepur Tingkat Bakorwil I Provinsi Jawa Tengah Di
Kabupaten Demak, dengan hasil yaitu telah ditandatangani naskah
Perjanjian Kerjasama tentang Promosi, Pemasaran Pariwisata dan
Kebudayaan se-wilayah Kedungsepur;
c) Partisipasi

Dinas

Pariwisata


se-wilayah

Kedungsepur

mengikuti

pameran di Kabupaten Demak pada bulan Oktober 2015.

2.

APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia).
APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) merupakan wadah

yang dibentuk oleh Pemerintah Kota dimana anggotanya terdiri dari seluruh Kota
di Indonesia yang berjumlah 98 kota dan saat ini di ketuai oleh Walikota Manado
dengan Direktur Eksekutif APEKSI Pusat sebagai sekretarisnya.
Dalam pengkoordinasiannya, APEKSI terbagi dalam beberapa Komisariat
Wilayah (Komwil), dimana Kota Semarang tergabung dalam Komwil III yang
beranggotakan 25 (dua puluh lima) Pemerintah Kota di wilayah Provinsi Banten,
DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY.

Kegiatan-kegiatan APEKSI Pusat yang telah dilaksanakan pada tahun 2015
adalah sebagai berikut :
a) Rakernas APEKSI Tahun 2015 di Kota Ambon pada tanggal 5 – 7 Mei 2015
dengan tema Optimalisasi Kemaritiman Nasional dalam rangka mendorong
Pembangunan Infrastruktur Kota dan Kota Pantai . Adapun agenda kegiatan
yang dilaksanakan antara lan:

1) Welcome Diner, Selasa 5 Mei 2015 Pukul 19.00 WIT bertempat di halaman
The Natsepa Resort and Conference Center dilaksanakan tukar menukar
cindera mata serta penyerahan secara simbolis bibit tanaman pohon kas
daerah yang disampaikan oleh masing-masing Ketua komwil APEKSI
kepada Walikota Ambon.
2) Penanaman Pohon Kas Daerah. Dilangsungkan di halaman Lantamal IX
Ambon pada Rabu 6 Mei 2015 penanaman bibit pohon asem khas Kota

Hal. 513

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Semarang diakukan oleh Asisten Adm. Informasi dan Kerjasama Sekda Kota

Semarang.
3) Diskusi Panel dan Sidang Pleno, Rabu 6 Mei 2015 pukul 09.00 WIT
berlokasi di Ballrom The Natsepa Resort and Conference Center.
4) Pawai Budaya
Dalam kegiatan Pawai Budaya yang berlangsung pada hari yang sama
(Rabu, 6 Mei 2015 pukul 15.00 WIT) diawali di Halaman depan Balaikota
Ambon dan berakhir di Lapangan Merdeka Ambon.
5) Indonesia City Expo 2015
Berlangsung mulai tanggal 6 Mei 2015 sampai dengan 10 Mei 2015
bertempat di Lapangan Merdeka Ambon kegiatan Indonesia City Expo 2015
dibuka oleh Gubernur Provinsi Maluku Bapak Said Assagaff, Pemerintah
Kota Semarang berpartisipasi dalam ICE ini dengan menempati stand Hall B
2 dengan menampilkan hasil khas Kota Semarang seperti Batik
Semarangan, tas kulit, berbagai macam kerajinan sulam pita.
6) Panggung Kesenian
Berlangsung pada tanggal 6 Mei 2015 pukul 20.00 WIT bertempat di
Ambon City Center Mall.
Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (Rakernas APEKSI) berlangsung pada hari Kamis 7 Mei
2015 pukul 09.00 WIT dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik

Indonesia Ir. Joko Widodo dilaksanakan di Ballroom The Natsepa Resort
and Conference Center dengan peserta dari masing-masing Kota dengan
salah satu hasil keputusan rencana Kerja dan rekomendasi penetapan
pelaksanaan Rakernas Apeksi Tahun 2016 terpilih adalah Kota Jambi
b) Rapat Kerja Teknis APEKSI Tahun 2015 di Jakarta Barat pada tanggal 21 – 23
Oktober

5 dengan tema

)mplementasi Penyelenggaraan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di
daerah .

Sedangkan kegiatan yang diselenggarakan oleh APEKSI Komwil III pada

tahun 2015 yaitu:
a) Rakerkomwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Bandung pada tanggal 23-25 April
2015 dengan tema )novasi Daerah Sebagai Upaya Percepatan Pembangunan


Dan Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor
Tahun

5 tentang Pemerintahan .
Hal. 514

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Adapun hasil yang dicapai adalah:
1) Rekomendasi Eksternal
Mendorong pemerintah untuk mempercepat pembahasan peraturan
pemerintah sebagai tindaklanjut dari :
-

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

-


Undang-Undang

Nomor

30

Tahun

2014

tentang

Administrasi

Pemerintahan;
-

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


2) Beberapa rekomendasi terhadap beberapa hal yang spesifik, diantaranya :
-

Personil


Peninjauan kembali tentang syarat Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Daerah yang harus
mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN).



Mendesak segera untuk menertibkan Peraturan Pemerintah sebagai
Peraturan Petunjuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN).

-

Keuangan Daerah
Segera menerapkan Remunerasi untuk Pemerintah Daerah


-

Pemerintahan Umum
Peningkatan

Eselonnering

untuk

Sekretaris

Daerah,

Asisten

Pemerintahan dan Camat.
-

Kewenangan

Peninjauan

kembali

kewenangan

urusan

Pendidikan,

UKM,

Perhubungan dan Sengketa Konsumen.
-

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Merekomendasikan

peningkatan

kualitas

lingkungan

dengan

pendekatan budaya atau gerakan Eco Culture City.
3) Raker KOMWIL III APEKSI merekomendasikan usulan Tuan Rumah MUNAS
APEKSI Tahun 2016 di Kota Tangerang Selatan.
4) Menetapkan kota tempat penyelenggaraan Rakor Komwil III APEKSI Tahun
2015 di Kota Bogor pada Bulan Oktober 2015 sedangkan Raker Komwil III

Hal. 515

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

APEKSI tahun 2016 di Kota Cirebon sebelum penyelenggaraan Munas
APEKSI Tahun 2016.
5) Untuk pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi
seluruh Komwil III APEKSI, masing-masing anggota Komwil III APEKSI akan
mengalokasikan dana tambahan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) pada tahun 2015 yang akan dikoordinasikan oleh Dewan Smart City
APEKSI.
6) Sedangkan untuk Diskusi Panel Best Practise dengan Tema Prolanis Plus
One Stop Service Pengelolaan (ipertensi dan Diabetes Mellitus di

Puskesmas Cibodas Kota Bandung .

b) Rapat Teknis Komwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Cirebon, Jawa Barat pada
tanggal 24 November 2015 dengan acara membahas rencana pelaksanaan
Rakor Komwil III Apeksi tahun 2015 sebagai salah satu program kerja Komwil
III Apeksi tahun 2015, dengan hasil :
1) Pelaksanaan Rakor Komwil III APEKSI tahun 2015 tidak jadi dilaksanakan
karena terkendala masalah pengesahan anggaran perubahan Pemkot Bogor
sebagai tuan rumah.
2) Pelaksanaan Raker Komwil III APEKSI tahun 2016 akan dilaksanakan di
Kota Cirebon lagi dengan tema yang akan ditetapkan kemudian.

3.

Citynet Indonesia dan Citynet Asia Pasific
Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu anggota CITYNET pada tahun

2015 menghadiri the 33rd Executive Committee and International Seminar pada
tanggal 5 – 7 Oktober 2015 dan the 3rd CityApp pada tanggal 7 – 8 Oktober 2015
di Kabupaten Sidoarjo. Adapun kegiatan yang diikuti oleh Delegasi Pemerintah
Kota Semarang antara lain :
a) Tanggal 5 Oktober 2015
Pembukaan secara resmi dan sambutan-sambutan
b) Tanggal 6 oktober 2015
1) Diskusi Panel dengan Keynote Speech oleh Sekjen CITYNET dan Bupati
Sidoarjo;
2) High Level Panel Discussion, bertindak sebagai fasilitator adalah Mr. Vijay
Jagnnathan selaku Sekjen CITYNET dengan pembicara :
-

Lorenzo Santucci dari UNESCAP

-

Stefan Sjostrom dari Microsoft

Hal. 516

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

-

Dr. Bernadia I Tjandradewi dari UCLG Aspac

-

Rudra Singh Tamang dari Khatmandu Metropolitan City

-

Beth Lorimer dari World Council

-

Prof. Myungrae Cho dari Korea Institute for Sustainable Development

3) Sesi I Internasional Seminar dengan tema Asian Perspective on Sustainable
Urbanization : Livable City yang dimoderatori oleh Mary Jane Ortega,
Citynet Special Advisor dengan pembicara :
-

Sarah Reed dari UNDP

-

Kirtee Shah dari Asian Coalition for Housing Rights

-

Wifredo Priles, Jr dari Naga City

-

Dr. Hj. Ritaneny, MH.Kes dari Kota Sukabumi

4) Sesi II International Seminar dengan tema Asian Perspective on Sustainable
Urbanization : Disaster resilience yang dimoderatori oleh Kendra Hirata
selaku project Development Director CITYNET Yokohama Project Office
dengan pembicara :
-

Hang Thi Thanh Pham dari UNISDR

-

Violeta Seva dari City Government of Makati

-

Rudra Singh Tamang dari Khatmandu Metropolitan City

-

)lliza Sa’aduddin Walikota Banda Aceh

c) Tanggal 7 Oktober 2015

1) Mengikuti pembukaan acara CityApp ke-3 di Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo yang difasilitasi oleh CITYNET dan Microsoft;
2) Site Visit ke lokasi endapan lumpur lapindo ;
3) Site Visit ke Budidaya Lele yang merupakan proyek bantuan dari CITYNET;
4) Diskusi tentang Flood Management;
5) Diskusi tentang Smart Cities;
6) Penutupan bersamaan dengan jamuan makan malam.
Adapun untuk tahun 2016, kegiatan ini akan diadakan di Kota Colombo, Sri Lanka.
CITYNET memiliki program antara lain Workshop and Trainning Programs
yang diadakan beberapa kali dalan setahun secara rutin, Citynet Services, Safer
Cities Programs, dan Cluster yang terdiri dari beberapa tema (Climate Change,
Disaster, Infrastructure, dan MDGs).
CITYNET-Indonesia merupakan salah satu Chapter dari CITYNET-Asia
Pacific yang berkedudukan di Seoul – Korea Selatan yang berfungsi sebagai
wahana jejaring antar stakeholder pembangunan perkotaan yang bertujuan untuk

Hal. 517

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

membangun

komunikasi

dan

pertukaran

best

practices

dalam

proses

pembangunan daerah.
Sepanjang tahun 2015 Sekretariat Citynet-Indonesia yang saat ini dipegang
oleh Pemerintah Kota Balikpapan tidak menyelenggarakan kegiatan Rapat Kerja
maupun Sharing Best Practice.
Adapun kegiatan Citynet Indonesia tahun 2015 ini yaitu Short Course &
Study Visit on Healthy Cities and Hospital Management yang diselenggarakan pada
tanggal 16 – 26 Oktober 2015 di beberapa Negara Eropa seperti Belanda, Belgia,

Perancis dan Swiss hasil kerjasama Citynet-Idonesia dengan Erasmus University
Rotterdam dengan peserta para pejabat kota-kota anggota CITYNET-Indonesia
termasuk Pemerintah Kota Semarang.
Berikut ini hasil dari kegiatan Short Course & Study Visit on Healthy Cities
and Hospital Management :
a) Pembelajaran Tentang Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat
Pada umumnya layanan kesehatan di negara-negara Eropa dibedakan menjadi
2 (dua) bagian utama:
1) Layanan kesehatan jangka panjang, termasuk rehabilitasi kecacatan,
pemeliharaan kesehatan lansia dan perawatan akhir kehidupan (end of life
treatment). Pembiayaan ditanggung oleh asuransi pemerintah yang
anggarannya dari pajak warga negara.
2) Layanan kuratif jangka pendek, termasuk semua jenis layanan primer oleh
dokter keluarga atau klinik. Pembiayaannya ditanggung asuransi swasta
yang harus dimiliki oleh seluruh warga dan penduduk.
b) Pembelajaran Tentang Manajemen Rumah Sakit yang meliputi :
1) Tinjauan Pelayanan Klinis
2) Tinjauan Kebijakan & Strategi Good Clinical Governance
3) Tinjauan Alokasi Sumber Daya
4) Tinjauan Kebijakan & Strategi Good Clinical Governance
4.

SISTER CITY
Kerjasama Sister City (Kota Kembar) telah dirintis sejak tahun 1993 yaitu

dengan Kota Brisbane Australia, berikut kegiatan Sister City yang dilakukan tahun
2015 sebagai berikut :
a) Sister City Kota Semarang – Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea
Dalam rangka mempererat hubungan sister city antara Pemerintah Kota
Semarang dan Pemerintah Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea yang telah

Hal. 518

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

terjalin sejak tahun 2013, Walikota Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea
mengundang Walikota Semarang beserta jajarannya untuk berkunjung ke
Jung-Gu untuk merundingkan rencana tindak lanjut perjanjian kerjasama ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu dari LoI menjadi MoU sebagai payung induk dari
perjanjian-perjanjian teknis antar dinas yang akan dikerjasamakan oleh kedua
kota.
Kegiatan kunjungan kerja tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 – 14 Agustus
2015. Delegasi Pemerintah Kota Semarang yang terdiri dari Dinas Bina Marga

Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang dan Bagian Kerjasama Setda Kota
Semarang yang berkunjung ke Kota Jung-Gu, Kota Metropolitan Ulsan, Korea
Selatan untuk belajar, saling bertukar pengalaman dan alih pengetahuan dalam
bidang perencanaan pembangunan perkotaan dan pembangunan infrastruktur
khususnya jalan dan jembatan serta variable pengikutnya. Selain itu turut serta
dalam rombongan, unsur legislatif yang diwakili oleh Wakil Ketua DPRD Kota
Semarang untuk berdiskusi dengan DPRD Kota Jung-Gu terkait sinkronisasi
dan harmonisasi unsur legislatif dengan unsur eksekutif utamanya dalam
membahas kepentingan dan kebutuhan Kota Semarang dalam pengalokasian
anggaran dan pengawasan kinerja pemerintah.
Pada kegiatan kunjungan tersebut dibahas tentang wacana pembuatan rencana
kerja (Action Plan) oleh dinas teknis yaitu Dinas Bina Marga Kota Semarang
dan Kota Jung-gu agar dapat segera mewujudkan kerjasama yang dapat
diimplementasikan secara nyata dan saling menguntungkan bagi kedua kota.
Rencana Kerja tersebut kemudian segera disusun dan dimusyawarahkan oleh
kedua dinas hingga mencapai kata mufakat dan akhirnya pada Bulan
September 2015, Walikota Jung-Gu beserta jajarannya dan anggota DPRD serta
beberapa tokoh masyarakat Jung-Gu berkunjung ke Kota Semarang untuk
menandatangani Rencana Kerja tersebut sekaligus sebagai kunjungan balasan.
Hingga akhir tahun 2015 antara Dinas Bina Marga Kota Semarang dengan
Dinas Bina Marga Jung-Gu telah menjalin komunikasi dan pihak Dinas Bina
Marga Jung-Gu kembali mengunjungi Kota Semarang terkait realisasi program
dalam Rencana Kerja dimaksud.
Direncanakan pada tahun 2016 Dinas Bina Marga Kota Semarang akan
mengirim stafnya untuk magang di Dinas Bina Marga Jung-Gu dan Walikota
Jung-Gu juga akan mengundang Walikota Semarang untuk berkunjung ke Jung-

Hal. 519

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Gu dalam rangka menandatangani MoU. Adapun konsep MoU tersebut telah
diajukan ke DPRD Kota semarang untuk mendapat persetujuan.
b) Sister City Kota Semarang – Fuzhou, Tiongkok
Pemerintah Rakyat Kota Fuzhou telah mendesak Pemerintah Kota Semarang
untuk segera meningkatkan status kerjasama dari LoI (sejak tahun 2004)
menjadi MoU. Melalui kegiatan Cross-Straits Fair for Economy and Trade (CFET)
ke-17 yang diselenggarakan pada tanggal 18 – 22 Mei 2015 di Kota Fuzhou,

Provinsi Fujian, Tiongkok, Walikota Fuzhou mengundang Walikota Semarang

untuk menghadiri kegiatan tersebut sekaligus untuk membahas tindaklanjut
kerjasama dari LoI menjadi MoU.
Selain itu Pemerintah Kota Fuzhou juga mengundang Staf dari Pemerintah Kota
Semarang untuk mengikuti kegiatan

5 Fujian Program for ASEAN

Government Officials and International Friendship Province/State/City Liaison
Officers yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok.

Adapun rencana penandatanganan MoU belum dapat dilaksanakan pada tahun
2015 karena akhir masa jabatan Walikota dan menunggu hingga dilantiknya
Walikota Semarang terpilih pada tahun 2016.
c) Sister City Kota Semarang – Beihai, Tiongkok
Sister City antara Kota Semarang dan Kota Beihai pada beberapa tahun
belakangan ini tidak ada kegiatan yang signifikan disebabkan oleh putusnya
komunikasi kedua kota.
Pada tahun 2015 melalui Konsulat Jenderal Tiongkok di Kota Surabaya, pihak
Kota Beihai menghubungi kembali Kota Semarang dan menyampaikan
maksudnya untuk mengaktifkan kembali kerjasama sister city yang telah
terjalin sejak tahun 2007 (LoI) dan tahun 2008 (MoU).
Sebagai itikad baik, Pemerintah Kota Beihai mengundang seorang perwakilan
dari Pemerintah Kota Semarang untuk menjadi tamu kehormatan pada
kegiatan kontes Bahasa China yang diselenggarakan di Kota Beihai pada Bulan
September 2015. Karena sesuatu hal, Pemerintah Kota Semarang tidak dapat
mengirimkan perwakilannya untuk menjadi tamu kehormatan dalam kontes
tersebut. Namun demikian hubungan kedua kota tetap terjalin dengan baik
melalui kontak person kedua belah pihak yang berkomunikasi via email.
d) Sister City Kota Semarang – Split, Kroasia
Kedua kota telah berencana untuk meningkatkan status kerjasama menjadi
MoU yang difasilitasi oleh Duta Besar RI di Zagreb, Kroasia dan draft MOU telah

Hal. 520

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

dibahas di tingkat Kota dan telah dikirim ke DPRD Kota Semarang sejak awal
tahun 2015 untuk mendapat persetujuan. Saat ini Pemerintah Kota Semarang
masih menunggu keluarnya surat persetujuan dari DPRD Kota Semarang.
Walikota Split sendiri sudah berencana untuk berkunjung ke Kota Semarang
namun hingga kini belum dapat diwujudkan karena terkendala masalah
pilkada di masing-masing kota.
e) Sister City Kota Semarang – Brisbane, Australia
Hubungan kedua kota mengalami pasang surut terkait isu-isu nasional yang
melanda kedua Negara. Namun pada prinsipnya kedua kota tetap beritikad
baik untuk terus memelihara kerjasama sister city yang telah terjalin selama
lebih dari 22 tahun ini.

5.

Kerjasama dengan Pemerintah Daerah Lain
Pada tanggal 16 Desember 2015 telah ditandatangani Kesepakatan Bersama

antara Pemerintah Kota Semarang dengan Pemerintah Denpasar Nomor
415.4/658/2015; Nomor 415.4/33/KB/BKS/2015 tentang Jaringan Lintas
Perkotaan Kerjasama Bidang Perekonomian, Seni Budaya, Manajemen Perkotaan
dan Peningkatan Sumber Daya Manusia.
Kemudian Kesepakatan tersebut akan ditindak lanjuti dengan Perjanjian
Kerjasama Antara Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kota Semarang
dengan Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil, Dan Menengah Kota Denpasar pada
Tahun 2016.
6.
NO
1.

Kerjasama Antar Daerah / Lembaga
LEMBAGA
PT. Kereta Api Indonesia
(persero)

KETERANGAN
 Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (persero) tentang
Addendum (Perubahan) Perjanjian Nomor 205/P/HK/D6/2011-No.590/77
tanggal 20 Juli 2011 tentang Persewaan Tanah Milik PT. Kereta Api Indonesia
(persero) Untuk Kolam Polder / Float Control Pengendali Banjir Kali Banger
Kota Semarang.
 Luas ± 11,50 Ha terletak di Jalan Ronggowarsito Kel. Kemijen Semarang Timur.
 Harga sewa addendum sebesar Rp. 1.862.520.275 (satu milyar delapan ratus
enampulu dua juta limaratus dua puluh ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah)
 Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari
 Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 20 juli 2011
sampai dengan tanggal 19 juli 2016
 Addendum persewaan tanah milik PT KAI Persero untuk Kolam Polder/Float
Control/Pengendalian Banjir di depan Stasiun Tawang Semarang, masa berlaku
terhitung sejak 13 Juli 2014 – 12 Juli 2019)

Hal. 521

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

NO
2.

LEMBAGA
PT. Kereta Api Indonesia
(persero)

KETERANGAN
 Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (persero) tentang
Persewaan Tanah Milik . Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder /
Float Control / Pengendalian Banjir di Depan Stasiun Semarang Tawang.
 Luas ± 1,85 Ha terletak di Jalan Taman Tawang Kel. Kemijen Kec. Semarang
Timur.
 Harga sewa untuk 5 (lima) tahun sebesar Rp. 1.528.344.000 (satu milyar lima
ratus dua puluh delapan juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah)
 Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari
 Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 13 juli 2014
sampai dengan tanggal 12 juli 2019

3.

Balai

Besar

Sungai

Wilayah

 Perjanjian Kerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana

Juana

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas

Pemali

(BBWS)

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air dan Energi Simber Daya Mineral Kota Semarang, Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota Semarang, Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan
Reklame Kota Semarang, Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang dan Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Semarang Nomor : SI 0103-Ao.1/11, Nomor :
614/4156/2014 Nomor : 611.32/16198 Nomor : 610/06235 Nomor :
910/3821 Nomor : 660.1/1466/BI/XI/2014 Nomor : 233/1287 tentang
Pengelolaan Kanal Banjir Barat di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
 Obyek perjanjian kerjasama ini adalah sungai dan prasarana sungai Kanal
Banjir Barat dari Tugu Suharto sampai dengan muara di Kota Semarang
 Pembiayaan bersumber dari APBN, APBD Prov. Jateng, APBD Kota Semarang
dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.
 Jangka waktu 5 (lima) tahun

4

PT. Badan Penyelenggara
Jaminan Kesehatan (BPJS)

5

Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM)

 Kesepakatan Bersama, tentang Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional Bagi
penduduk Jawa Tengah, masa berlaku 4 Mei 2015 – 3 Mei 2016.

 Kesepakatan Bersama antara PDAM Kota Semarang dan PDAM Kab. Kendal
tentang Pemanfaatan Air Bawah Tanah, hingga saat ini belum ditandatangani

B.

KERJASAMA PIHAK KETIGA

1.

Pengelolaan Kawasan Taman Budaya Raden Saleh
Dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan dan pengelolaan Kawasan

Hiburan dan Wisata di Kompleks Taman Budaya Raden Saleh Semarang beserta
fasilitas pendukungnya bertaraf internasional yang berdaya guna untuk
meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang, maka
Pemerintah Kota Semarang melakukan kerjasama dengan PT TRANS RITEL
PROPERTI

melalui

Kesepakatan

Bersama

(MoU)

No

019.6/92/2015



No.001/DIRUT/TRP/III/15 tanggal 6 Maret 2015 dengan jangka waktu selama 1
(satu) tahun.

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini adalah mendirikan perusahaan
patungan untuk membangun dan mengelola kawasan hiburan dan wisata bertaraf
internasional yang dapat menjadi salah satu ikon Kota Semarang. Dalam hal ini
Pemerintah

Kota

Semarang

berkewajiban

Hal. 522

menyiapkan

perangkat

guna

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

pembentukan perusahaan patungan sedangkan PT. TRANS RITEL PROPERTI
menyusun kajian kelayakan/dokumen perencanaan terkait pembangunan dan
pengelolaan kawasan wisata tersebut.
2.

Pembangunan Semarang Expo Center
Sehubungan dengan rencana pembangunan Semarang Expo Center yang

telah dilakukan penandatangan MoU dengan PT. BS Merdeka Sriwijaya dan
berakhir pada tanggal 21 April 2015, PT. BS Merdeka Sriwijaya sebagai
pemrakarsa wajib menyerahkan dokumen perencanaan awal/kajian kelayakan
(FS), akan tetapi hingga akhir jangka waktu MoU tersebut pihak pemrakarsa belum
menyerahkan dokumen tersebut. Berdasarkan kesepakatan dalam MoU Pasal 4,
dinyatakan bahwa perpanjangan dapat dilakukan sekali selama 6 (enam) bulan
dan masa perpanjangan juga sudah terlampaui sejak tanggal 21 Oktober 2015,
sedangkan pihak PT. BS Merdeka Sriwijaya yang ditunjuk sebagai pihak
pemrakarsa kerjasama untuk pembangunan dan pengelolaan Semarang Expo
Center tidak juga memberikan progress yang signifikan sehingga kegiatan fasilitasi
seleksi mitra kerjasama juga tidak bisa berjalan di tahun 2015.
3.

Kerjasama Pembangunan Menara Telekomunikasi Microcell Kamuflase
Sarana Penerangan Jalan Umum (PJU)
Dalam rangka pengendalian pembangunan menara telekomunikasi serta

memenuhi kebutuhan lampu penerangan jalan umum (PJU), Pemerintah Kota
Semarang sepakat mengadakan kerjasama dengan PT. Iforte Solusi Infotek dalam
hal sewa menyewa lahan untuk penempatan titik lokasi pembangunan menara
telekomunikasi microcell kamuflase sarana penerangan jalan umum (PJU)
sebanyak 38 (tiga puluh delapan) titik lokasi di wilayah kota semarang.
Adapun jangka waktu kerjasama selama 5 ( lima ) Tahun terhitung mulai
tanggal 4 Mei 2015 s/d 3 Mei 2020) dengan nilai sewa selama 5 ( lima ) tahun
sebesar Rp. 1.364.000.000,- (Satu milyar tiga ratus enam puluh empat juta
rupiah) dan telah lunas dibayar dimuka sebelum penandatangan perjanjian
kerjasama.
4.

Kerjasama Pengelolaan Sementara Lapangan Gombel Golf Semarang
Pemerintah Kota Semarang sepakat mengadakan kerjasama dengan

Persatuan Golf Indonesia (PGI) Provinsi Jawa Tengah dalam hal perpanjangan
pengelolaan sementara tanah dan bangunan lapangan gombel golf semarang
beserta fasilitasnya yang terletak di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan

Hal. 523

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Adapun jangka waktu kerjasama adalah
sampai dengan ditunjuknya pengelola tetap atau maksimal 1 (satu) tahun
terhitung mulai tanggal 23 Januari 2015 s/d 22 Januari 2016. Sedangkan besaran
nilai sewa lahan yang ditetapkan adalah Rp. 100.000.000,- / bulan.
5.

Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi
Pemerintah Kota Semarang juga melaksanakan kerjasama dengan perguruan

tinggi dalam rangka Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Kerjasama yang dilakukan diantaranya dengan Universitas
Islam Negeri Walisongo. Ruang lingkup Kerjasama meliputi :
a)

Penelitian & Pengembangan,

b)

Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi; serta

c)

Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang &
Penyelesaian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn
batas kemampuan, material dan personalia.
Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama 5 ( lima ) tahun terhitung

mulai tanggal 8 Mei 2015 s/d 7 Mei 2020.

C.

KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

1.

FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH
Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah yang selanjutnya disebut Forkopimda telah
diatur secara khusus. Forum ini digunakan untuk membahas dan menunjang
kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Anggota
Forkopimda kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian,
pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di
Daerah.
Dalam forum koordinasi ini dibahas materi-materi antara lain :
1)

Membahas langkah-langkah preventif guna menjaga kondusifitas Kota
Semarang, baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
keamanan

2)

Mencari solusi terbaik mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh
Pemerintah Kota Semarang dengan melibatkan instansi terkait agar tercipta
stabilitas di berbagai bidang.

Hal. 524

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

3)

Membahas materi yang dirumuskan oleh Komunitas Intelijen Daerah
(KOMINDA) Kota Semarang yang secara rutin dilaksanakan di Bidang
Kesbang Pol dan Linmas Kota Semarang.

4)

Sosialisasi program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan,
dengan tujuan agar unsur FORKOMPIMDA Kota Semarang memberikan
dukungan dalam pencapaian tujuan pembangunan.
Adapun hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah :

1)

Tercapainya

koordinasi

yang

sinergis

antar

pimpinan

sehingga

permasalahan–permasalahan yang terjadi dan yang diperkirakan akan
terjadi dapat tereliminir / tereliminasi, sehingga tercapai kondusifitas di
wilayah Kota Semarang.
2)

Terjadinya komunikasi antar pimpinan, sehingga apa yang diprogramkan /
yang menjadi visi dan misi Walikota dalam mewujudkan tujuan
pembangunan Kota Semarang dapat didukung oleh pimpinan di Kota
Semarang.

3)

Terjalinnya tali silaturahmi sehingga tidak terjadi gesekan / kesalahpahaman
antar Instansi.

4)

Rekomendasi yang dihasilkan dalam FORKOMPIMDA dijadikan acuan untuk
dilaksanakan oleh Instansi terkait dan kemudian diadakan evaluasi di
pertemuan / forum yang akan datang.

2.

KOORDINASI BIDANG PERTANAHAN
Penyelenggaraan

urusan

pertanahan

memerlukan

kerjasama

dan

koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan instansi vertikal khususnya Badan
Pertanahan Nasional. Hal ini khususnya dilihat dari proses kegiatan pengadaan
tanah untuk kepentingan umum.
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diperlukan guna mendorong
percepatan pembangunan daerah dengan berpedoman pada azas Kemanusiaan,
Demokratis dan Berkeadilan. Hal ini dimaksudkan agar tetap menjamin
kepentingan hukum pihak yang berhak.
Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dari tahun
ke tahun terus mengalami perubahan seiring perkembangan dan tuntutan
kebutuhan masyarakat, sehingga dilakukan penyempurnaan dengan terbitnya
regulasi yang mengatur antara lain :

Hal. 525

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

a)

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

b)

Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan

Tanah

Bagi

Pembangunan

untuk

Kepentingan

Umum

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 148 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
c)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya
Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;

d)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.2/2013 tentang Biaya
Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;

e)

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

f)

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum.
Beberapa kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang

dilaksanakan di Kota Semarang selama Tahun 2015 antara lain:
1.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN / NORMALISASI KALI
TENGGANG
Proses pengadaan tanah untuk pembangunan / normalisasi Kali Tenggang
pada Tahun 2015 belum dapat diselesaikan hingga batas waktu penetapan
lokasi berakhir, sehingga prosesnya akan dilaksanakan mengacu ke
mekanisme aturan pengadaan tanah yang baru yaitu Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2012.

Hal. 526

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

2.

PENGADAAN

TANAH

UNTUK

PEMBANGUNAN

KOLAM

RETENSI

(RETARDING POND)
Upaya penyelesaian terhadap proses pengadaan tanah untuk pembangunan
kolam retensi terus dilakukan, antara lain:
a. Rapat Koordinasi pada tanggal 5 Maret 2015 dengan PT. Pelindo III dan
PT. Tanah Mas Baruna yang hasilnya menyepakati bahwa nilai ganti rugi
tidak melebihi dari harga yang ditetapkan Appraisal. Selanjutnya hasil
kesepakatan dan mekanismenya akan dikonsultasikan ke BPK
Perwakilan Jawa Tengah;
b. Konsultasi ke BPK Perwakilan Jawa Tengah diperoleh jawaban melalui
surat Nomor 6867/S/XVIII.SMG/2015 Tanggal 30 November 2015
perihal Jawaban Tindak Lanjut LHP BPK tentang Pembayaran Ganti Rugi
Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Kolam Retensi yang intinya
bahwa agar tetap mematuhi peraturan perundang-undangan serta tidak
menimbulkan kerugian negara/ daerah;
c. Pemerintah Kota Semarang telah memohon bantuan kepada Kepala
Kejaksaan Negeri dengan mengirim surat Nomor 593/5458 Tanggal 22
Desember 2015 perihal Permohonan bantuan penyelesaian pembayaran
ganti rugi tanah untuk pembangunan kolam retensi yang terletak di
Kelurahan Panggong Lor Kecamatan Semarang Utara.
3.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL BATANG –
SEMARANG.
Proses pengadaan tanah guna pembangunan jalan tol Semarang – Batang
sempat vakum sampai dengan Tahun 2014, menunggu kejelasan dari

Kementrian Pekerjaan Umum. Selanjutnya pada Tahun 2015 kegiatan
Pengadaan tanah dimaksud dimulai kembali dengan mendasarkan pada
Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga
Peraturan Presiden atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum yang menyebutkan bahwa proses pengadaan tanah yang telah
mendapatkan penetapan lokasi maka dapat dimulai langsung pada tahap
pelaksanaan.
Luas lahan yang akan dibebaskan sejumlah 2.399 bidang dengan luas
652.608 M2. Adapun proses yang sedang dilaksanakan adalah masih dalam
tahap pengumuman.

Hal. 527

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

4.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA
API (DOUBLE TRACK) LINTAS PEKALONGAN-SEMARANG.
Pemerintah

melalui

Kementrian

Perhubungan

Direktorat

Jendral

Perkeretaapian memiliki program pembangunan jalur ganda kereta api lintas
utara Jawa yang menghubungkan Jakarta- Surabaya termasuk di dalamnya
melewati wilayah Kota Semarang, yaitu jalur Pekalongan – Semarang dan

Semarang Bojonegoro.

Terhadap sisa tanah yang belum selesai maka mekanismenya mengacu ke
peraturan yang baru :
a. kebutuhan pengadaan tanah ≤ 5 lima (a, maka dapat dilaksanakan
secara langsung oleh Satker PT. KAI;

b. kebutuhan pengadaan tanah > 5 (lima) Ha, maka dilaksanakan menurut
ketentuan peraturan yang baru, yaitu dimulai dengan pembuatan
dokumen perencanaan.
5.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA
API (DOUBLE TRACK) LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO.
Pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang selanjutnya
adalah Jalur Ganda Lintas Semarang – Bojonegoro. Adapun perkembangan
proses pengadaan tanah yang dilaksanakan selama Tahun 2015 adalah

berakhirnya waktu penetapan lokasi, sehingga proses penyelesaiannya
berlaku sama seperti pembangunan Jalur Ganda Kereta Api (Double Track)
Lintas Pekalongan - Semarang.
6.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN JALAN
KARTINI – JOLOTUNDO – GAJAH
Pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan Kartini –

Jolotundo – Gajah terletak di wilayah Kelurahan Sambirejo Kecamatan
Gayamsari. Jalan ini merupakan penghubung antara Jalan Kartini dengan

Jalan Gajah dengan target bidang tanah seluas ± 10.835 M2 yang terdiri dari
99 bidang tanah.
Adapun perkembangan proses pengadaan tanah pada Tahun 2015 sebagai
berikut:
a. Realisasi pembayaran 1 (satu) bidang tanah a.n. Karno;
b. Terhadap persoalan tanah wakaf sudah selesai proses perubahan nadzir
dan menunggu persetujuan dari Menteri Agama tentang pelepasan hak
atas tanah/ tukar menukar sebagian tanah wakaf Nomor 2/Sambirejo

Hal. 528

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

seluas ± 1.756 M2 dengan tanah HM Nomor 415/ Kauman seluas ± 272 M2
beserta bangunan di atasnya yang terkena pengadaan tanah untuk
pembangunan dan pelebaran jalan Kartini – Jolotundo – Gajah di Kota
Semarang.

7.

PENGADAAN TANAH NORMALISASI KALI BERINGIN
Sebagai salah satu usaha Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi
permasalahan banjir yang terjadi di Kota Semarang khususnya di wilayah
Kecamatan Tugu, maka dilaksanakan kegiatan normalisasi Kali Beringin yang
terletak di Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangunharjo Kecamatan Tugu.
Adapun target awal pelaksanaan sejumlah 153 bidang berubah menjadi 156
bidang dikarenakan terdapat 1 bidang yang pecah menjadi 4 bidang (pecah
waris) dengan luas ± 67.446 M2, dengan realisasi sampai dengan Tahun
2015 sebagai berikut:
TARGET

No.

1

BIDANG

156

LUAS

REALISASI
2014
2015
BIDANG LUAS BIDANG LUAS

67.446

121

35.573

12

2.447

KETERANGAN
Sisa 23 bidang tanah yaitu :
- Eks bengkok = 6 bidang
- PT. IPU = 7 bidang
- Warga = 10 bidang

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2015

8.

PENGADAAN TANAH EMBUNG HULU KALI BERINGIN
Terkait dengan normalisai Kali Beringin maka direncanakan pembuatan
Embung Hulu Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Ngadirgo Kecamatan
Mijen dan Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan. Namun demikian setelah
diteliti lebih lanjut terdapat ketidaksesuaian/ kesalahan penetapan lokasi,
dimana Embung yang berada di Kelurahan Wates berasal dari Kali Beringin
sedangkan Embung yang berada di Kelurahan Ngadirgo berasal dari Kali
Plumbon.
Sehingga mengacu ketentuan peraturan yang terbaru perlu dilakukan ulang
penetapan lokasi sekaligus diadakan kajian lingkungan, Studi Kelayakan (FS)
dan Studi Land Acquisition and Resettelment Action Plan (LARAP).

9.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN UNDERPASS JATINGALEH
Pengadaan

tanah

untuk

pembangunan

underpass

Jatingaleh

yang

dilaksanakan sejak tahun 214 telah mengacu kepada Undang-undang nomor
2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan
Umum.

Hal. 529

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Pada Tahun 2014 telah dilakukan tahap pembayaran ganti rugi sebanyak
59 bidang tanah. Sedangkan dari target sejumlah 41 bidang dengan luas
5.573 M2, pada Tahun 2015 dapat diselesaikan sejumlah 22 bidang dengan
luas 2.974 M2. Sehingga sisa sejumlah 19 bidang akan diselesaikan pada
tahun anggaran 2016.

3.

KOORDINASI BIDANG STATISTIK

(Koordinasi Bidang Statistik dengan BPS)
1. Kebijakan dan Kegiatan
a. Forum Koordinasi
Koordinasi di bidang Statistikdiperlukan dalam rangka meningkatkan
efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Data
statistik yang obyektif dan dapat dipercaya menunjang keberhasilan
perencanaan pembangunan.
b. Materi Koordinasi
Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang statistik dalam rangka
akurasi dan validitas data :
a.

Penerbitan buku-buku yang berisi analisis, kajian dan paparan data
statistik;

b. Survei dan sensus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat
(terutama yang dilaksanakan oleh BPS) dengan dukungan dari
Pemerintah Kota Semarang.
c. Instansi Vertikal yang Terlibat
Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota
Semarang dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik Pasal 17,
menyebutkan bahwa Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan
statistik dilakukan oleh BPS dengan instansi pemerintah dan
masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
a. Sumber dan Jumlah Anggaran
1) Penerbitan buku-buku
Anggaran berasal dari APBD Kota Semarang dengan jumlah
anggaran untuk tahun 2014 sejumlah Rp. 600.000.000,- dan terserap
sejumlah Rp. 579.175.550,-

Hal. 530

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

2) Survei dan Sensus
Anggaran berasal dari Pemerintah Pusat (APBN)
b. SKPD Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah
1) Penerbitan buku-buku
Bappeda Kota Semarang
2) Survei dan Sensus
Kecamatan

dan

Kelurahan

sebagai

petugas

lapangan

dan

kontributor data serta SKPD lain yang secara teknis terkait langsung
dengan survei dan sensus yang dilaksanakan
c. Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan
1) Penerbitan buku-buku
2) Survei dan Sensus


Survey PPLS (Program Perlindungan Sosial)



Survey Industri



Susenas

d. Hasil dan Manfaat Koordinasi
1) Penerbitan buku-buku
Kerjasama dalam penyusunan Buku-buku Statistik yang diperlukan
dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan di Kota
Semarang sudah dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan
berlangsung lama. Pada tahun 2015, buku-buku yang diterbitkan
adalah sebagai berikut :
- Buku Kota Semarang Dalam Angka Tahun 2014
- Buku Profil Kependudukan Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Tahun 2013/2014
- Buku Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014
- Buku Analisis Ekonomi Regional Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Statistik Ketahanan Sosial Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Saku Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Statistik Kegiatan Ekonomi Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Statistik Perhotelan Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kota Semarang
Tahun 2014

Hal. 531

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

- Buku Pemerataan Pendapatan (Gini Ratio) dan Pola Konsumsi
Kota Semarang Tahun 2014
- Buku Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2014
2) Survei dan Sensus


SURVEY PPLS (Program Perlindungan Sosial), up-dating
datakemiskinan
Kegiatan ini lebih mendasarkan pada pemahaman bahwa
penanggulangan kemiskinan dibutuhkan suatu sinergitas dan
keterpaduan secara berkelanjutan sehingga dibutuhkan adanya
up-dating data kemiskinan sebagai bahan dasar perumusan
kebijakan selanjutnya. Koordinasi tersebut dalam rangka
mendukung

pelaksanaan

pendataan

dilapangan

dengan

melibatkan petugas dari Kelurahan dan Kecamatan dalam hal :
-

Rekruitmen

petugas

penjaringan

yang

berasal

dari

masyarakat secara langsung ( Karang Taruna, Ketua RT/RW).
- Koordinasi pendataan dan sosialisasi.
Survey PPLS ini bersifat insidentil dan tergantung kebutuhan
Pusat, selama ini sudah dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.


SURVEY INDUSTRI
Kegiatan ini diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi
terhadap peningkatan investasi di Kota Semarang, khususnya
disektor industri, yang diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan kajian lebih lanjut bagi para pelaku usaha untuk
berinvestasi sekaligus dalam rangka penyusunan kebijakan
dibidang ketenagakerjaan.



SUSENAS
Kegiatan

ini

merupakan

upaya

identifikasi

kemandirian

masyarakat dilihat dari kemampuan sektor ekonominya. Dalam
upaya validasinya, telah dilaksanakan pendataan oleh Tim
dengan metode terjun langsung ke masyarakat. Dengan data ini
diharapkan dapat dirumuskan kebijakan-kebijakan dibidang
perekonomian yang lebih mengarah kepada penguatan program
ekonomi kerakyatan.

Hal. 532

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

e. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi
1) Penerbitan buku-buku
Buku-buku yang diterbitkan telah dikirimkan kepada seluruh SKPD
di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Perguruan Tinggi,
Instansi Vertikal di Kota Semarang serta berbagai instansi yang
membutuhkan, baik pemerintah maupun non-pemerintah.
2) Survei dan Sensus
Data hasil survei dan sensus dikirimkan oleh BPS Kota Semarang
kepada Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan kompilasi dengan data
dari daerah lain. Setelah itu, dilakukan analisis atas data yang telah
dikompilasi sebagai bahan penyusunan berbagai kebijakan. Selain
itu, sebagian data hasil survei dan sensus juga digunakan sebagai
bahan kajian dan analisis mengenai kondisi di Kota Semarang yang
disajikan dalam bentuk buku statistik yang diterbitkan oleh Bappeda
Kota Semarang
3. Permasalahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam koordinasi bidang Statistik
adalah :
a. Ketergantungan

yang

cukup

tinggi

terhadap

BPS

dalam

hal

pengumpulan data potensi daerah, karena terbatasnya sumberdaya
yang

ada

di

lingkungan

Pemerintah

Kota

Semarang

dalam

pengumpulan data secara mandiri.
b. Sebagai instansi vertikal, BPS memiliki penjenjangan organisasi sampai
ke tingkat pusat, sehingga beberapa keputusan membutuhkan waktu
yang cukup lama, karena menunggu adanya keputusan resmi dari BPS
Pusat.
c. Untuk mendasarkan SNA (Standard National Account), PDRB yang
disajikan harus mendasarkan pada Tahun Dasar 2010, sehingga
diperlukan penyesuaian perhitungan.
Untuk mengatasi permasalahan pada koordinasi bidang statistik, solusi
yang ditempuh adalah :
a. Mempererat kerja sama dan peningkatan koordinasi dengan BPS untuk
memperoleh data yang dibutuhkan.
b. Membuat komitmen/perjanjian sementara dengan BPS Kota Semarang
apabila terdapat keputusan yang perlu segera diambil, dengan

Hal. 533

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

ketentuan bahwa apabila komitmen/perjanjian tersebut nantinya tidak
sesuai dengan yang diputuskan oleh BPS Pusat, maka yang menjadi
acuan adalah keputusan BPS Pusat.
c. Penyajian PDRB Kota Semarang tahun 2014 telah menggunakan Tahun
Dasar 2010

4.

PENEGASAN BATAS WILAYAH

Penegasan batas wilayah bertujuan untuk menjaga kepastian terhadap batas
wilayah administrasi daerah. Selain itu penegasan batas dimaksudkan guna
menjaga stabilitas keamanan, sosial dan politik masing – masing daerah. Sehingga
akan tercipta stabilitas dan sinergitas hubungan antara dua wilayah yang
berbatasan.
a.

Penegasan Batas Antar Daerah
Kegiatan Penegasan Batas Daerah antara Kota Semarang dengan daerah yang

berbatasan telah selesai dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
Penegasan Batas Daerah sebagai berikut:
-

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2014 tanggal 19 Maret 2014
tentang Batas Daerah Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal Provinsi Jawa
Tengah;

-

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2014 tanggal 13 Oktober
2014 Tentang Batas Daerah Kota Semarang dengan Kabupaten Demak Provinsi
Jawa Tengah; dan

-

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 6 Juni 2015
Tentang Batas Daerah Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang Provinsi
Jawa Tengah.
Namun demikian bukan berarti bahwa kerjasama penegasan batas daerah

benar-benar telah selesai. Masih terdapat kegiatan pemeliharaan pilar batas yang
bertujuan untuk menjaga kepastian batas wilayah administrasi melalui
keberadaan pilar sebagai bukti fisik di lapangan. Selanjutnya pada tahun ini telah
diadakan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal, Demak, dan
Kabupaten Semarang guna membahas perjanjian kerjasama pemeliharaan pilar
batas khususnya mengatur jumlah dan nama pilar yang menjadi tanggung jawab
masing-masing Pemerintah Daerah.

Hal. 534

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

b.

Batas Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Semarang
Pelaksanaan penegasan batas wilayah administrasi kecamatan dimulai

Tahun 2010 dengan kegiatan pemetaan batas kecamatan. Sampai dengan Tahun
2014 telah dilaksanakan pemetaan batas kecamatan sejumlah 11 kecamatan
dengan total 130 pilar. Selanjutnya pada Tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 16
pilar di 5 kecamatan yaitu Semarang Selatan, Gayamsari, Genuk, Tembalang dan
Candisari. Dengan demikian sampai dengan Tahun 2015 seluruh kecamatan di
Kota Semarang telah selesai dilaksanakan penegasan batas kecamatan dengan
jumlah keseluruhan 146 pilar. Selanjutnya secara bertahap akan dilaksanakan
kegiatan penegasan batas kelurahan di Kota Semarang sejumlah 177 Kelurahan.

D.

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
Kondisi geografis Kota Semarang yang diantaranya terdiri dari wilayah

pesisir, dataran rendah, perbukitan serta secara geologis memiliki daerah patahan,
rentan terhadap bencana alam terutama banjir dan tanah longsor. Banjir di
wilayah Kota Semarang dapat disebabkan oleh hujan lokal, banjir kiriman dari
wilayah Kabupaten Semarang/Kendal dan rob air laut.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :
1)

Bencana Alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.

2)

Bencana non alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

3)

Bencana sosial Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.
Bencana dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan

Hal. 535

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

tertentu dapat menghambat pembangunan. Oleh karena itu pengelolaan bencana
dilaksanakan melalui Pencegahan terjadinya bencana dan penanggulangan apabila
bencana tidak dapat dicegah. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik
melalui pengurangan ancaman bencana ma