GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
“PANU”

• Definisi
Panu adalah penyakit
kulit yang di sebabkan oleh
jamur Pityrosporum Ovale,
yang
kemudian
jamur
tersebut berkembang biak di
kulit
manusia
dan
kemuncukannya di tandai
dengan
adanya
bercakbercak putih di area kulit.

Etiologi







penyebab utama terjadinya panu di kulit ialah jamur Pityrosporum Ovale
atau yang di kenal saat ini adalah jamur Malasezia furfur.
kebiasaan hidup yg tidak baik
keadaan lingkungan yg lembab
dan faktor keturunan
malnutrisi ( obesitas )

Manifestasi klinis
Gambaran klinisnya secara umum terbagi menjadi 3 :
1. Papulosquamous
2. Inverse Pityriasis versicolor
3. Folliculitis

pemeriksaan penunjang
a. pemeriksaan laboratorium

b. Histopatologi

asuhan keperawatan
1. Anamnesa
a. pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Riwayat psikososial
b. pemeriksaan fisik secara umum.
keadaaan umum kulit, warna, turgor, kelembaban, lesi,

2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut dan gatal berhubungan dengan adanya lesi
pada kulit
2. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
perubahan fungsi barier kulit
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan
kulit yang tidak baik

5. Kurang pengetahuan perawatan kulit dan cara-cara
menangani kelainan kulit

Intervensi keperawatan
Dx 1 Nyeri akut berhubungan dengan adanya infeksi
Noc :
1. Mencapai peredaan gangguan rasa
2. Mengutarakan dengan kata-kata
bahwa rasa
nyeri ataupun gatal telah
reda
3. Menunjukkan kulit utuh ; kulit
menunjukan kemajuan dalam penampilan
yang sehat
NIC :
1. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presoitasi)
2. Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien

4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu
5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Lakukaan penanganan nyeri dengan teknik faarmakologi

dx 2 ; kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan barier kulit
NOC :
1.Mempertahankan integritas kulit
2.Tidak ada maserasi
3.Tidak ada tanda-tanda cedera termal
4.Tidak sampai infeksi
NIC :
1.Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi
2.Hilangkan kelembaban dari kulit
3.Jaga dengan cermat terhadap resiko infeksi dan cederma
termal

Dx 3 : Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan
pruritus

NOC :
1. Mencapai tidur yang nyenyak
2. Melaporkan peradaan rasa gatal
3. Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat
Mengenali tindakan untuk meningkatkan tidur

NIC :
1. Cegah dan obat kulit yang kering
2. Naasihati pasien untuk melakukan hal yang dapat
meningkatkan tidur, diantaranya

Dx 4 : Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan penampakan kulit yang tidak baik
NOC :
1. Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima
keadaan diri
2. Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan
diri
3. Menguatkan kembali dukungan positif dari dirisendiri
Mwgutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat

NIC :
1. Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien (menghindari kontak
mata, ucapan yang merendahkan diri sendiri, ekspresi perasaan
muak terhadap kulitnya sendiri)
2. Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan
3. Berikan kesempatan untuk pengungkapan. Dengarkan (dengan
cara yang terbuka;tidak menghakimi) untuk mengekspresikan
kepedulian terhadap perubahan citra tubuh pasien.
4. Bantu pasein yang cemas dalam mngembangkan kemampuan
utuk menilai diri dan mengenali serta mengatasi masal