KAJIAN TENTANG PRAKTIK ETNOMEDISIN PADA MASYARAKAT DESA KESUGIHAN KECAMATAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP

PENGOBATAN PIJAT ANAK DENGAN MEDIA SIKIL KIDANG :
KAJIAN TENTANG PRAKTIK ETNOMEDISIN PADA
MASYARAKAT DESA KESUGIHAN KECAMATAN KESUGIHAN
KABUPATEN CILACAP

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Oleh :
Tri Ayunita
NIM 3401412108

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

i

ii


iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
x

Melalui kesabaran, seseorang dapat meraih lebih daripada melalui kekuatan
yang dimilikinya.
(Edmund Burke)
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Alloh SWT yang telah melimpahkan segala rizki-Nya kepada saya
sehingga saya dapat mengenyam Pendidikan Tinggi di Universitas
Negeri Semarang
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat yang luar
biasa dalam setiap langkah hidupku
3. Keluarga besar tercinta yang selalu memberikan senyuman dan
rangkulan yang hangat kepada saya

4. Teman–teman dekat dan terbaik bagi saya di Kabupaten Cilacap (Mas
Adi , Diana, Debi , Imah,Arif, Anggit, Bodro , Nurfi)
5. Teman-teman seperjuangan saya (Ana dan Vinta ) di Kos Wisma Sari
Kartika yang sama-sama sedang memperjuangkan skripsi
6. Almamater FIS UNNES tercinta

v

PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk segala bentuk bantuan yang telah diberikan, penulis
menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof.

Dr.

Fathur


Rokhman,M.Hum

Selaku

Rektor

Universitas

Negeri

Semarangyang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk segera
menyelesaikan studi.
2. Drs.Moh.Solehatul Mustofa,MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk
melakukan penelitian
3. Kuncoro Bayu Prasetyo,S.Ant,M.A Selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan
Antropologi serta Dosen Pembimbing I yang telah sabar memberikan bimbingan
dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
4. Asma Luthfi,S.Th.I,M.Hum Selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar

memberikan bimbingan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini
5. Seluruh informan yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan penulis
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini

vi

vii

SARI
Ayunita,Tri. 2016, Pengobatan Pijat Anak dengan Media Sikil Kidang :Kajian
tentang Praktik Etnomedisin Pada Masyarakat Desa Kesugihan Kecamatan
Kesugihan Kabupaten Cilacap.Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES.
Pembimbing I Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant,M.A dan Pembimbing II Asma
Luthfi,S.Th.I,M.Hum . 138 halaman.
Katan Kunci : Pengobatan tradisional, Pijat, Sikil kidang
Masalah gangguan tumbuh kembang anak menjadi permasalahan serius dalam
keluarga. Masyarakat Desa Kesugihan menghadapi masalah tersebut dengan cara
pergi ke pengobatan pijat anak dengan media sikil kidang. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui: (1) Sistem pengetahuan kesehatan pada pengobatan pijat
anak dengan media sikil kidang, (2) Praktik pengobatan pijat anak dengan media sikil
kidang, dan 3.) Faktor-faktor yang mempengaruhi pasien memilih pijat dengan media
sikil kidang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan metode
pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik triangulasi dengan cara membandingkan data
pengamatan dan hasil wawancara terhadap dukun, pasien dan warga dari 4 dusun
yang ada di Desa Kesugihan. Peneliti kemudian melakukan pengamatan kembali
terhadap sumber data dengan maksud mengcroscek data supaya benar-benar valid.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1). Sistem pengetahuan kesehatan pada
pengobatan pijat anak dengan media sikil kidang berasal dari turun temurun.
Penyebab gangguan tumbuh kembang anak pada pengobatan ini, dapat dipandang
dengan sistem naturalistik terlihat dari proses penyembuhannya yakni dengan cara
dipijat yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan pasien, dan sistem personalistik
terlihat dari asal-usul penyakit, yakni kesalahan orang yang melanggar pantangan
sewaktu hamil dan pernah menyakiti hati orang lain, dansikil kidang sebagai media
pijatyang dianggap mempunyai kekuatan;2.) Praktik pengobatan pijat anak balita
dilakukansetiap selasa kliwon dan dan jumat kliwon.Media utama yang digunakan
adalah sikil kidang, dengan cara mengeluskan sikil kidang pada telapak kaki,lutut,

punggung dan pundak pasien.;3.)Faktor yang mempengaruhi pasien memilih
pengobatan ini, yaitu pengalaman keberhasilan pasien yang pernah pijat, intervensi
keluarga,dan kepercayaan terhadap dukun, serta biaya pengobatan yang terjangkau.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penelitian di atas, antara lain
sebagai berikut :1). Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk lebih meningkatkan
kebutuhan gizi anak dan memperhatikan pantangan yang harus dihindari saat hamil,
supaya anak terhindar dari masalah gangguan tumbuh kembang anak; 2). Kepada
pemerintah diharapkan mendekatkan akses pelayanan kesehatan pada masyarakat.

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................ vi
SARI................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN DAN DAFTAR GAMBAR .............................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
E. Batasan Istilah .................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 10
A. Deskripsi Teoritis .........................................................................
1. Konsep Etiologi Penyakit........................................................
2. Teori Sistem Medis ................................................................
B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ..................................
C. Kerangka Berpikir .........................................................................

ix

10

10
13
15
21

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................
A. Latar Penelitian ...........................................................................
B. Fokus Penelitian ..........................................................................
C. Sumber Data ................................................................................
D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ..........................................
E. Teknik Validitas Data ................................................................
F. Teknik Analisis Data ...................................................................

23
23
24
25
28
37
40


BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 47
A. Gambaran Umum Lokasi Desa Kesugihan ................................. 47
1. Kondisi Geografis Desa Kesugihan ....................................... 47
2. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Religi Masyarakat Desa
Kesugihan ............................................................................... 49
3. Layanan Kesehatan Desa Kesugihan ..................................... 54
B. Sistem Pengetahuan Kesehatan Pada Pengobatan Pijat Anak
dengan Media Sikil Kidang ......................................................... 57
1. Gangguan Tumbuh Kembang Anak Balita dalam
Perspektif Dukun .................................................................... 60
2. Makna Sikil Kidang dalam Pengobatan Pijat Anak Balita ..... 64
3. Metode Perawatan Kesehatan Pasien Selama Menjalani
Pengobatan Pijat Anak dengan Media Sikil Kidang .............. 67
C. Praktik Pijat Anak Balita dengan Media Sikil Kidang ................. 78
1. Proses Pemijatan Anak dengan Media Sikil Kidang .............. 81
2. Respon Orang Tua Pasien Pasca Pengobatan Pijat Anak
dengan Media Sikil Kidang .................................................... 86
3. Respon Masyarakat Terhadap Pengobatan Pijat Anak
denganMedia Sikil Kidang ..................................................... 89

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasien Memilih Pijat
dengan Media Sikil Kidang .......................................................... 96
1. Pengalaman Keberhasilan Pasien yang Pernah Pijat
dengan Media Sikil Kidang .................................................... 97
2. Intervensi atau Campur Tangan Keluarga.............................. 98
3. Kepercayaan yang Tinggi Terhadap Dukun .......................... 99
4. Biaya Pengobatan yang Relatif Lebih Terjangkau............... 102
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 105
A. Simpulan .................................................................................... 105
B. Saran ........................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 107
LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Perbedaan Sistem Personalistik dengan Sistem Naturalistik ............ 12
Tabel 2 : Daftar Informan Utama ..................................................................... 26
Tabel 3 : Daftar Informan Pendukung ............................................................. 27

Tabel 4 :Jumlah Penduduk Desa Kesugihan .................................................... 48
Tabel 5 : Jumlah Penduduk Menurut Agama ................................................... 51

xi

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
Halaman
Daftar Bagan
Bagan 1 : Kerangka Berpikir............................................................................ 21
Daftar Gambar
Gambar 1: Para Petani Desa Kesugihan yang Sedang Bekerja di Sawah ........ 50
Gambar 2: Pondok Pesantren APIK ................................................................. 52
Gambar 3: Salah Satu Tempat Praktik Bidan yang Ada di Desa Kesugihan ... 55
Gambar 4: Rumah Mantri Kesehatan Hewan di Desa Kesugihan ................... 56
Gambar 5: Sikil Kidang yang Digunakan sebagai Media Pijat Anak Balita .... 65
Gambar 6: Tahap Pertama Proses Pemijatan Pasien dengan Media
Sikil KidangPada Bagian Kaki ......................................................................... 82
Gambar 7: Tahap Kedua Proses Pemijatan Pasien dengan Media Sikil
Kidang Pada Bagian Punggung......................................................................... 83
Gambar 8: Tahap Ketiga Proses Pemijatan Pasien dengan Media Sikil Kidang
Pada Bagian Pundak ............................................................................... 84

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

a. Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Jurusan Sosiologi
dan Antropologi ................................................................................. 109
b. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................. 110
c. Instrumen Penelitian........................................................................... 111
d. Pedoman Observasi ............................................................................ 113
e. Pedoman Wawancara untuk Petugas Desa Kesugihan ...................... 117
f. Pedoman Wawancara untuk Dukun Pijat Media Sikil Kidang............ 120
g. Pedoman Wawancara untuk Orang Tua Pasien Pada Pengobatan
Pijat Anak dengan Media Sikil Kidang ............................................... 126
h. Pedoman Wawancara untuk Masyarakat Desa Kesugihan ................ 130
i. Daftar Nama Informan ....................................................................... 133
j. Peta Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap ..... 138

xiii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberadaan suatu penyakit bagi masyarakat modern maupun tradisional
ditandai ketika seseorang tidak menjalankan peran normalnya secara wajar (Foster,
2006:50).Ditinggalkannya peran normal tersebut biasanya terjadi akibat rasa sakit
yang dialami manusia. Tubuh yang sakit akanmenghambat segala aktivitas
manusia, terlebih dampak yang paling menakutkan dari sakit adalah kematian.
Demi

mencegah

kemungkinan

buruk

tersebut,

manusia

pada

akhirnya

memutuskan untukmelakukan tindakan penyembuhan, dengan harapan sakit yang
diderita tidak semakin parah.
Sakit yang ditimbulkan dari penyakit tidak hanya menyerang orang dewasa
saja, namun juga menyerang anak khususnya anak balita. Tingkat kekebalan tubuh
anak balita yang terbilang lemah, akandengan mudah terserang penyakit yang
dapat menimbulkan masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurut Hidayat (2005), masalah tumbuh kembang anak merupakan masalah
yang perlu diketahui atau dipahami sejak anak masih kecil hingga anak tumbuh
menjadi dewasa, yang menurut WHO sampai usia 18 tahun sedangkan menurut
Undang-undang Kesejahteraan Anak RI No. 4 Tahun 1979 sampai dengan usia 21
tahun sebelum menikah.
Riyanti dan Hanifah (2013), menjelaskan bahwa gangguan perkembangan
anak terdiri dari gangguan gerak kasar (berjalan, duduk, merangkat), gerak halus
1

(memberikan barang), bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian,ini
berhubungan dengan pemberian asi eklusif. Berdasarkan penelitian di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa lambatnya perkembangan anak tidak hanya disebabkan
faktor keturunan saja, namun juga karena kurangnya perhatian asupan gizi dan
perawatan kesehatan dari orang tua. Ini merupakan cara pandang medis modern
mengenai penyebab penyakit yang menganggu perkembangan anak balita, dapat
saja berbeda dengan cara pandang masyarakat tradisional seperti masyarakat Desa
Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami anak balita adalah
gangguan perkembangan motorik. Menurut IGAN dalam Soetjiningsih dan Ranuh
(2013), Perkembangan motorik merupakan gangguan perkembangan pergerakan
badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat , saraf tepi dan otot yang
menyebabkan anak tidak dapat melalui tahap pertumbuhan dan perkembangan
secara wajar.

Perkembangan motorik dibagi menjadi 2 yaitu perkembangan

motorik kasar ( berguling, duduk, merayap, merangkat, berdiri , berjalan, dan
berlari) dan motorik halus (memegang dan melepaskan benda, mencorat-caret ,
menggambar benda atau orang).
Perkembangan anak yang tidak wajar menjadi permasalahan serius apabila
keluarga tidak responsive terhadap kondisi anak. Terlebih, perkembangan anak
yang lambat justru akan menjadi perbincangan masyarakat sekitar, yang berakibat
pada terganggunya kehidupan dalam keluarga. Setiap orang tua sebenarnya
memiliki strategi pilihan dalam mengatasi permasalahan tersebut, dengan memilih
2

datang ke pengobatan modern atau ke pengobatan tradisional.Tujuan mereka
sebenarnya sama yaitu untuk menyembuhkan gangguan perkembangan anak
mereka. Namun, setelah berobat ada yang mengalami perubahan bersifat progress,
dan ada pula yang belum mendapatkan banyak perubahan. Ketidakberhasilan
orang tua dalam menyembuhkan penyakit anak mereka, membuat orang tua
mencari alternative lain, dengan mencoba pengobatan tradisional melalui pijat
dengan media sikil kidang yang ada di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan
Kabupaten Cilacap.
Kepercayaanmasyarakat Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten
Cilacap terhadap pengobatan tradisional, berhubungan dengan budaya yang masih
dilestarikan oleh masyarakat itu sendiri. Dimana, ketika dikaitkan dengan unsur
kebudayaan, maka pengetahuan masyarakat tentang cara menyembuhkan penyakit
secara tradisional, tergolong dalam unsur kebudayaan sistem pengetahuan. Seperti
yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (2009:165) , yang menjelaskan bahwa
ada 7 unsur kebudayaan diantaranya adalah : 1) bahasa, 2)sistem pengetahuan, 3)
Organisasi sosial, 4) Sistem peralatan hidup dan teknologi, 5) Sistem mata
pencaharian, 6) Sistem religi, dan 7) Kesenian. Pengobatan tradisional melalui
pijat dengan media sikil kidang di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan
Kabupaten Cilacap, menjadi salah satu bagian dari unsur kebudayaan mereka
terkait dengan cara mengobati penyakit secara tradisional.
Pengobatan pijat anak dengan media sikil kidang merupakan pengobatan
tradisional dengan cara penyembuhan yang sangat unik. Keunikan pengobatan ini
3

terletak pada proses pemijatan yang dilakukan, yaitu menggunakan media berupa
sikil kidang. Sikil kidang merupakan local concept untuk menyebut kaki kijang,
dimana kaki dalam bahasa jawa berarti sikil dan kijang yang berarti kidang.
Masyarakat memercayai bahwa di dalam sikil kidang tersebut mempunyai
kekuatan yang “Ndung” (kekuatan besar). Adanya kekuatan yang “ndung” dalam
media tersebut dipercaya dapat membantu menyembuhkan penyakit yang
mengganggu perkembangan anak balita.
Namun, seiring berjalannya praktik pengobatan pijat anak ini, dalam
praktiknya juga tidak menutup kemungkinan adanya suatu masalah. Masalah yang
muncul adalah perbedaan sugesti pada setiap orang, Khairuddin (tanpa tahun : 66),
menjelaskan bahwa sugesti merupakan pandangan seseorang yang tanpa pikir
panjang diterima oleh orang lain. Perbedaan pandangan masyarakat terhadap
praktik pengobatan ini , yaitu ada orang yang memandang bahwa penyembuhan
penyakit dengan media sikil kidang ini merupakan hal yang tidak masuk akal, itu
hanya pijat biasa dan penggunaan sikil kidang dalam pengobatan ini hanya untuk
menarik perhatian masyarakat supaya berobat ke tempat tersebut. Selain itu, ada
juga orang-orang termasuk keluarga pasien, yang memandang bahwa pengobatan
ini dapat membantu mereka menyembuhkan gangguan perkembangan anak balita,
sehingga banyak orang yang mencoba datang ke dukun pijat media sikil kidang
untuk

menyembuhkan anak mereka yang kondisinya lemah dan belum bisa

berjalan.

4

Keberadaan dukun yang masih diakui peranannya dalam meyembuhkan penyakit
di tengah pengobatan modern yang semakin maju,cara penyembuhannya yang
unik, dan adanya kepercayaan masyarakat terhadap sikil kidang yang dipercaya
mempunyai “kekuatan besar” untuk menyembuhkan penyakit yang mengganggu
perkembangan anak balita, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengobatan Pijat Anak dengan Media Sikil Kidang : Kajian tentang
Praktik Etnomedisin Pada Masyarakat Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan
Kabupaten Cilacap”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas , maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana sistem pengetahuan kesehatan yang ada dalam pengobatan pijat
anak dengan media sikil kidang ?

2. Bagaimana praktik pengobatan pijat anak dengan media sikil kidang ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasien memilih pengobatan pijat
anak dengan media sikil kidang ?

5

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang ada di atas, maka tujuan
dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem pengetahuan kesehatan yang ada dalam pengobatan
pijat anak dengan media sikil kidang

2. Untuk mengetahui praktik pijat anak dengan media sikil kidang
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pasien memilih
pengobatan pijat anak dengan media sikil kidang.

D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat secara teoritis dan secara
praktis bagi penulis, mahasiswa, dan masyarakat. Berikut manfaat teoritis dan
manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini :

a. Manfaat Teoritis
1. Dapat

mengembangkan

ilmu

pengetahuan

khususnya

antropologi

kesehatan.
2. Hasil penelitian ini dapat mendukung proses pembelajaran pada mata
pelajaran Antropologi SMA Kelas X, materi Budaya, Perwujudan,Unsur,
Isi atau Substansi Budaya dan Nilai Budaya. Para siswa dapat mempelajari
pengobatan tradisional pijat media sikil kidang yang merupakan salah satu
pengetahuan tentang cara menyembuhkan penyakit yang menjadi bagian

6

dari kebudayaan suatu masyarakat

tradisional,

sebagai

tambahan

pengetahuan siswa untuk memperdalam materi tentang budaya.
3. Menambah wawasan dan informasi bagi penelitian selanjutnya mengenai
pengobatan tradisional menggunakan suatu media.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti diperoleh informasi tentang kondisi masyarakat Desa
Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap , bahwa di desa
tersebut terdapat suatu tempat pengobatan tradisional dengan menggunakan
media sikil kidang
2. Bagi masyarakat dapat dijadikan informasi berkenaan dengan keberadaan
pengobatan dengan pijat menggunakan media sikil kidang, yang berguna
untuk membantu masyarakat dalam upaya menyembuhkan penyakit yang
mengganggu perkembangan anak balita.

E. BATASAN ISTILAH
Peneliti sengaja mencantumkan penjelasan terkait dengan istilah yang terdapat
pada judul, untuk menghindari kesalahan penafsiran kata atau istilah pada
penelitian ini dan istilah yang belum diketahui masyarakat secara umum,
diharapkan dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca.

7

a. Pengobatan tradisional
Pengobatan atau penyembuhan secara tradisional adalah pengobatan
alami tanpa tambahan unsur kimia yang dapat menimbulkan efek samping
(Utomo,2005). Kuntari dalam ardani (2013), menjelaskan bahwa pengobatan
tradisional oleh dukun merupakan tahapan-tahapan subyektif yang tidak dapat
diukur, karena tidak memiliki variable yang jelas, dan metode yang digunakan
pun tidak bisa diukur kebenarannya. Pengobatan secara tradisional yang
dimaksud dalam penelitian ini , yaitu pengobatan atau penyembuhan secara
tradisional dengan cara dipijat menggunakan suatu media yaitu sikil kidang
yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang kepada keluarga.
b. Pijat
Riksani dalam Haryanti (2015) , menjelaskan pijat adalah metode
penyembuh tradisional yang sangat dikenal oleh masyarakat secara umum.
Salah satunya seperti pijat bayi, yang telah lama dipraktikan khususnya dalam
kehidupan masyarakat tradisional, teknik dan gerakannya memang tidak dapat
dijelaskan secara ilmiah, namun dipercayai mempunyai banyak manfaat bagi
bayi.Sedikit berbeda dengan ini, penulis akan lebih berfokus pada pijat anak
balita (anak usia dibawah lima tahun) yang mengalami gangguan dalam
tumbuh kembangnya pada masyarakat Desa Kesugihan.

8

c. Sikil Kidang
Sikil kidang merupakan istilah lokal dari masyarakat Desa Kesugihan
Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap untuk menyebut suatu media yang
digunakan dalam pengobatan pijat anak.Kata Sikil yang berarti Kaki, dan
Kidang yang berarti Kijang.Benda tersebut merupakan Kaki dari hewan
Kijang yang digunakan sebagai media pengobatan tradisional di Desa
Kesugihan.
d. Etnomedisin
Etnomedisin merupakan istilah kontemporer yang berasal dari rasa ingin
tahu para ahli antropologi,dengan 2 alasan, yaitu alasan teoritis maupun alasan
praktis. Secara teoritis, kepercayaan medis tradisional menjadi unsur utama
dalam setiap kebudayaan masyarakat. Secara praktis, pengetahuan tentang
kepercayaan medis secara tradisional dimanfaatkan untuk mendukung
perencanaan

program

pelayanan

kesehatan

masyarakat

tradisional

(Foster,2006:61-62). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
etnomedisin adalah suatu kajian tentang sistem medis tradisional yang
menjadi kepercayaan suatu masyarakat dan budaya masyarakat itu sendiri.

9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DESKRIPSI TEORITIS
A. Konsep Etiologi Penyakit
Foster dan Anderson (2006) menjelaskan etiologi penyakit merupakan
cara memandang penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat suatu
penyakit pada masyarakat tradisional. Cara memandang penyakit dibagi
menjadi dua sistem yaitu sistem personalistik dan sistem naturalistik.Sistem
personalistik memandang penyakit sebagai gangguan makhluk gaib (hantu
atau roh jahat) dan adanya manusia iri yang sengaja berusaha menganggu
kehidupan

seseorang.Sistem

naturalistik

lebih

memandang

penyakit

disebabkan karena ketidakseimbangan cairan dalam tubuh manusia.Unsurunsur emosional yang menyebabkan manusia sakit yaitu iri, sedih, malu, dan
takut.Keempat unsur tersebut dapat dikategorikan ke dalam sistem
personalistik atau pun sistem naturalistik, namun harus disesuaikan dengan
kondisi penyebab penyakit.
Simpulan dari pernyataan di atas yaitu pada sistem personalistik terdapat
3 komponen terpenting di dalamnya, seperti makhluk gaib, manusia (agen
yang menghendaki manusia sakit), dan diperlukan kekuatan supranatural
untuk mengusir penyakit.Komponen yang terpenting dalam sistem naturalistik
yaitu cairan tubuh yang seimbang, sehingga untuk memulihkan kesehatan

10

diperlukan upaya untuk mencukupi kebutuhan cairan yang kurang di dalam
tubuh dengan melakukan pengobatan.
Prinsip hubungan sebab akibat penyakit dapat dijelaskan sebagai
berikut:Pertama, etiologi-etiologi penyakit komprehensif dan terbatas
merupakan penjelasan manusia mengalami sakit, pada sistem personalistik
manusia sakit karena adanya gangguan makhluk gaib, sedangkan pada sistem
naturalistik penyakit hanya sebatas disebabkan karena ketidakseimbangan
cairan tubuh. Kedua, penyakit,religi dan magi, pada sistem personalistik
religi terdapat hubungan dengan unsur religi dan magi, dan pada sistem
naturalistik,unsur religi dan magi hanya sedikit sekali berperan di
dalamnya.Ketiga, tingkatan penyebab merupakan suatu tingkatan yang
menyebabkan manusia sakit, pada sistem personalistik terdiri dari 2 tingkatan
yaitu agen (dukun,sihir,dewa) dan teknik pengobatannya, sedangkan pada
unsur naturalistik hanya ada satu tingkatan penyebab yaitu kelebihan atau
kekurangan cairan. Keempat, shaman dan pengobat lain, shaman (orang yang
memiliki kekuatan supranatural) berperan pada sistem personalistik namun,
tidak pada sistem naturalistik.Kelima, diagnosis,pada sistem personalistik
diagnosis dilakukan oleh dukun,pada sistem naturalistik diagnosis dilakukan
oleh pasien sendiri (Foster,2006:80-83).

11

Perbedaan antara sistem personalistik dan sistem naturalistik,ini dapat
dilihat seperti berikut :
Tabel 1. Perbedaan Sistem Personalistik dengan Sistem Naturalistik
Aspek
Sistem Personalistik
Sistem Naturalistik
Penyebab penyakit
Agen
(dukun
sihir, Ketidakseimbangan
hantu,roh jahat)
cairan tubuh
Penyembuh
Dukun sihir atau shaman Penyembuh tradisional
(yang memiliki kekuatan seperti tabib dan dukun
supranatural)
Cara menyembuhkan
Pengusiran
terhadap Diobati
makhluk yang mengganggu
Unsur religi dan magi Ada
Sedikit
(seperti ritual)
Diagnosis
Dilakukan oleh dukun
Dilakukan oleh pasien
sendiri,
penyembuh
hanya
mengobati
pasien
Sumber : buku antropologi kesehatan (Foster/Anderson:2006)
Beberapa aspek yang dapat membedakan antara sistem personalistik dan
naturalistik yaitu penyebab penyakit, penyembuh, cara penyembuhan, ada
tidaknya unsur religi dan magi, serta cara mendeteksi penyakit atau diagnosis.
Hal yang terpenting dalam upaya menyembuhan penyakit pada masyarakat
tradisional adalah diperlukannya peran seorang penyembuh seperti tabib dan
dukun.
Koentjaraningrat (1984) menegaskan bahwa dukun yang dapat mengobati
atau menyembuhkan penyakit sering kali menggunakan ilmu gaib dan
mendeteksi penyakit dari teorinya. Menurut endaswara (2004:54-55), dukun
yang ada di masyarakat tradisional dapat diklasifikasikan menjadi 4
macam,yaitu 1. Dukun produktif, ialah dukun yang mempunyai ilmu putih,

12

yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan namun dengan tujuan yang
baik, 2.Dukun protektif, ialah dukun yang mempunyai ilmu pamutren yang
berfungsi mencegah hal yang membahayakan keselamatan orang, 3.Dukun
destruktif, ialah dukun yang membahayakan orang lain, 4.Dukun ramal dan
petangan yaitu dukun yang mempunyai kepintaran untuk meramal orang lain.
Strauss (1997) menjelaskan bahwa keampuhan seorang dukun juga
memerlukan adanya kepercayaan terhadap sihirnya atau kemampuannya,
kepercayaan tersebut antara lain kepercayaan dukun terhadap kemampuannya,
kepercayaan pasien terhadap kemampuan dukun, dan kepercayaan masyarakat
sekitar terhadap si dukun. Berbagai penjelasan tentang dukun yang telah
diuraikan diatas maka dapat dikatakan bahwa dukun mempunyai peranan
besar dalam penyembuhan penyakit secara tradisional, dan berdasarkan fungsi
nya dukun juga dapat dikategorikan sendiri-sendiri, seperti yang telah
dijelaskan oleh endaswara. Selain itu untuk mempermudah proses
penyembuhan penyakit juga memerlukan adanya kepercayaan terhadap
kemampuan dukun , baik kepercayaan dari si dukun sendiri, pasien maupun
masyarakat.
B. Teori Sistem Medis
Foster dan Anderson (2006), menjelaskan sesederhananya suatu sistem
medis di dalamnya terdapat 2 sistem, yaitu sistem teori penyakit dan sistem
perawatan kesehatan. Sistem teori penyakit merupakan suatu pemikiran
mengenai penjelasan tentang penyakit, sebab-sebab penyakit,dan teknik
13

penyembuhan yang dilakukan oleh penyembuh. Sistem perawatan kesehatan
merupakan cara-cara perawatan kesehatan yang melibatkan beberapa pihak
selain penyembuh, seperti keluarga dan masyarakat dalam merawat orang
yang sakit.
Beberapa unsur universal dalam sistem medis sebagai berikut: 1) sistem
medis adalah bagian integral dari kebudayaan, 2) penyakit ditentukan oleh
kebudayaan, 3) sistem-sistem medis memiliki segi-segi pencegahan dan
pengobatan, dan 4) sistem medis memiliki sejumlah fungsi selain untuk
memulihkan kesehatan. Fungsi dari sistem perawatan kesehatan sendiri yaitu
selain untuk memperhatikan orang sakit, juga dimanfaatkan oleh si pasien
dalam memainkan peran sosial orang sakit untuk istirahat sementara. Fungsi
sistem teori penyakit juga tidak hanya menjelaskan sebab-sebab penyakit,
namun juga berfungsi meberikan rasional bagi pengobatan,menjelaskan
mengapa sakit, memberikan sanki dan norma budaya sosial moral,
memberikan rasional untuk konservasi, dan mengatasi agresi atau bahaya,
serta memberikan kesadaran rasa nasionalis dari pengobatan tradisional
(Foster,2006:48-58).
Setiap masyarakat tradisional mempunyai kepercayaan medis masingmasing, baik terhadap penyebab penyakit, penyembuh penyakit, dan cara
mengobati, serta cara merawat orang sakit. Segala unsur yang mereka
percayai dalam penyembuhan penyakit secara tradisional, mempunyai fungsi
untuk menyelamatkan orang sakit dari bahaya yang mengancam kesehatan
14

dan menyelaraskan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan masyarakat yang
selama ini dianut ,akan lebih terinternalisasi ke dalam diri setiap anggota
masyarakat, terkait dengan kesadaran akan pentingnya menghindari
pantangan, taat terhadap norma dan percaya terhadap penyembuhan
tradisional seperti dukun atau penyembuh lain, yang dianggap dapat
menyembuhkan penyakit.
Penelitian ini menggunakan konsep etiologi penyakit dan teori sistem
medis yang dikemukakan oleh Foster dan Anderson, karena dinilai relevan
dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Praktik pijat dan
penggunaan suatu media dalam pengobatan tradisional menurut peneliti dapat
dianalisis dengan konsep etiologi penyakit dan teori sistem medis, guna
menjelaskan sistem pengetahuan kesehatan yang ada dalam pengobatan pijat
mediasikil kidang dan praktik pemijatan dengan media sikil kidang. Konsep
etiologi penyakit dan teori sistem medis yang dikemukakan Foster dan
Anderson diharapkan dapat digunakan untuk mengungkap permasalahan yang
diangkat oleh peneliti sehingga hasil analisisnya dapat bermanfaat sebagai
tambahan ilmu pengetahuan tentang antropologi kesehatan khususnya kajian
tentang pengobatan tradisional yang masih dipercayai oleh masyarakat
tradisional.
2. KAJIAN HASIL-HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Peneliti sengaja mencantumkan penelitian terdahulu untuk membedakan
penelitian ini dengan penelitian lain, diantaranya yaitu:
15

1. Penelitian Kasniyah (2008) dalam jurnal dengan judul “Fenomena Budaya
Dalam Penyembuhan Penyakit Secara Tradisional : Pijat refleksi dan
Transfer Penyakit dengan Media Binatang”menjelaskan bahwa penyembuhan
penyakit secara tradisional menjadi fenomena budaya terkait dengan cara
pencapaian kesempurnaan ilmu. Tujuan penelitian ini

yaitu untuk

mengungkap cara seorang penyembuh memperoleh ilmu dan menjelaskan
teknik penyembuhannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyembuh
mendapatkan ilmu secara turun temurun dengan diberi wisik melalui bisikan,
mimpi dan melakukan laku prihatin. Praktik pijat refleksi dilakukan pada
titik-titik tertentu, dan transfer penyakit pasien menggunakan binatang anjing,
kambing, kelinci dan bulus. Kondisi organ yang diambil dari tubuh binatang,
memberikan tanda si pasien sehat atau sakit.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti
yaitu sama-sama meneliti tentang pengobatan tradisional menggunakan media
dan metode yang digunakan pun sama yaitu menggunakan metode penelitian
kualitatif. Perbedaannya yaitu fokus penelitian ini lebih kepada cara
pencapaian kesempurnaan ilmu yang dilalui penyembuh, sedangkan peneliti
yang akan dilakukan lebih berfokus pada praktik pengobatan tradisional dan
sistem pengetahuan kesehatan yang ada dalam pengobatan pijat media sikil
kidang. Penelitian ini menggunakan konsep pencapaian kesempurnaan ilmu
dari koentjaraningrat, sedangkanpeneliti menggunakan konsep etiologi
penyakit dan teori sistem medis.
16

2. Penelitian Alia (2008) dalam jurnal dengan judul “ Belian Sasak di Tengah
Pengobatan Modern”menjelaskan pengobatan tradisional yang masih
berperan di masyarakat suku sasak-Lombok. Tujuan penelitian ini, yaitu
untuk mengungkap alasan masyarakat memilih pengobatan tersebut dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berobat ke belian sasak. Hasil
penelitian menunjukan bahwa alasan masyarakat memilih berobat ke belian
sasak yaitu masyarakat takut berobat ke pengobatan modern yang dinilai
beresiko tinggi, kepercayaan masyarakat yang menganggap penyakit tertentu
datangnya dari makhluk gaib. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
berobat ke belian sasak adalah pekerjaan, jarak tempat tinggal, pendidikan dan
kepercayaan.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu sama-sama
meneliti tentang pengobatan tradisional dan metode yang digunakan pun sama
yaitu metode penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang dilakukan peneliti yaitu dapat dilihat pada fokus dan konsep yang
digunakan. Fokus penelitian ini adalah faktor-faktor masyarakat memilih
pengobatan tradisional dan konsep yang digunakan adalah konsep belian
sasak dan konsep pengobatan modern, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan lebih berfokus padapraktik pengobatan pijat dengan suatu media
dan

sistem

pengetahuan

kesehatan

yang

ada

dalam

pengobatan

tersebut.Penelitian yang akan dilakukan juga menggunakan konsep yang

17

berbeda yaitu konsep etiologi penyakit dan teori sistem medis menurut foster
dan anderson.
3. Penelitian Saputra (2012) dengan judul “Sistem Pengobatan Tradisional Pada
Masyarakat Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten
Padang Pariaman” menjelaskan sistem pengobatan tradisional yang masih
dipercayai oleh suatu masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengungkap jenispenyakit dan teknik pengobatan penyakit. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Masyarakat Sikucur membedakan beberapa jenis penyakit
yang dikategorikan berbahaya dan ringan. Faktor penyebab penyakit adalah
lingkungan serta kondisi alam dan juga kemarahan makhluk-makhluk halus.
Cara pengobatanya yaitu pegobatan dari dalam (memakan atau meminum
ramuan) dan pengobatan dari luar (mengusapkan atau mengoleskan ramuan
kesekujur tubuh penderita).
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti
yaitu sama-sama meneliti pengobatan secara tradisional dan menggunakan
teori etiologi penyakit serta menggunakan metode penelitian kualitatif.
Namun, selain peneliti menggunakan teori etiologi penyakit, peneliti yang
akan dilakukan juga menggunakan teori sistem medis untuk mengetahui teori
penyakit dari perspektif dukun dan perawatan kesehatan pasien. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada fokus
penelitian. Fokus penelitian ini yaitu pada sistem pengobatan penyakit
masyarakat yang bersifat umum yaitu penyakit ringan dan berat, sedangkan
18

penelitian yang dilakukan peneliti lebih berfokus pada praktik pengobatan
pijat anak dengan media sikil kidang yang berusaha mengatasi penyakit yang
lebih bersifat khusus yaitu gangguan tumbuh kembang yang dialami anak
balita.
4. Penelitian Rutemberwa (2013) dalam jurnal internasional dengan judul “Use
of Tradisional Medicine for The Threatment of Diabetes in Eastern Uganda :
A Qualitative Exploration of Reason For Choice” menjelaskan tentang pasien
diabetes yang menggunakan obat tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk

mengeksplorasi

mengapa

pasien

diabetes

menggunakan

obat

tradisional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa alasan untuk minum obat
tradisional yaitu kesulitan mengakses rumah sakit, obat diabetes di luar
lingkungan , obat tradisional dapat diterima serta berjumlah besar,murah dan
pembayaran diangsur. Pasien diabetes menggunakan obat tradisional karena
adanya pengaruh keluarga , teman dan dukun.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti
yaitu sama-sama mengkaji tentang pengobatan tradisional dan sama-sama
menggunakan

metode

penelitian

menggunakan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

penelitian

kualitatif.

dilakukan peneliti yaitu

dapat dilihat pada fokus penelitian , penelitian ini berfokus pada penggunaan
obat tradisional oleh pasien diabetes. Penelitian yang akan dilakukan lebih
berfokus pada

praktik pengobatan tradisional melalui pijat dan sistem

pengetahuan kesehatan yang ada dalam pengobatan tersebut.
19

5. Penelitian Torri dan Hollenberg (2012) dalam jurnal internasional dengan
judul “Tradisional Medicine and Primary Health Care : Leading Example
from Around the World” menjelaskan tentang obat tradisional yang digunakan
sebagai penunjang kesehatan primer. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mempresentasikan

dan

mendiskusikan

contoh

terkemuka

bagaimana

tradisional / Obat Adat (TM) digunakan sebagai primary kesehatan (PHC).
Hasil penelitian menunjukan bahwa praktik TM (obat tradisional) dapat
meningkatkan PHC (Kesehatan Primer) bersama dengan modal sosial dan
kesehatan masyarakat.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti
yaitu sama-sama meneliti tentang pengobatan secara tradisional. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada fokus dan
metodenya. Penelitian ini berfokus pada pengobatan tradisional / herbal, dan
menggunakan metode etnografi, sedangkan penelitian yang akan dilakukan
lebih berfokus pada praktik pengobatan pijat anak dengan media sikil kidang
dan sistem pengetahuan kesehatan pada pengobatan tersebut, dengan metode
penelitian kualitatif.
Penelitian

terdahulu

hanya

mampu

mengungkap

keberadaan

pengobatan atau penyembuhan secara tradisional masih ada dan masih dipercayai
oleh masyarakat, jadi belum ada penelitian yang mengungkap praktik pijat anak
dengan media sikil kidang dan sistem pengetahuan kesehatan yang ada dalam
20

pengobatan pijat.Peneliti juga menggunakan teori yang berbeda dari sebelumnya,
yaitu konsep etiologi penyakit dan teori sistem medis menurut Foster dan
Anderson (2006).Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat menambah
ilmu pengetahuan khususnya antropologi kesehatan.
3. KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir menggambarkan alur pemikiran peneliti, dantujuan dari
pembuatan kerangka berpikir yaitu supaya pembaca dapat memahami arah
pemikiran peneliti secara mudah. Berikut kerangka berpikir yang digunakan
peneliti:

Anak Sakit : Mengalami gangguan dalam pertumbuhan
dan perkembangannya

Pengobatan modern

Pengobatan tradisional

Pengobatan Pijat Anak dengan Media Sikil Kidang

Sistem pengetahuan
kesehatan yang ada dalam
pengobatan pijat anak
dengan media sikil kidang

Praktik pengobatan
pijat anak dengan
media sikil kidang

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pasien memilih
pengobatan ini

Konsep Etiologi Penyakit dan Sistem Medis
menurut Foster dan Anderson
Bagan 1.1 Kerangka berpikir
21

Keterangan :
Gangguan perkembangan yang dialami anak balita, seperti susah berbicara,
berjalan dan sering demam tinggi menjadi permasalahan serius dalam keluarga, ini
mendorong para orang tua melakukan upaya pencarian pengobatan. Ada yang pergi
ke pegobatan modern seperti rumah sakit, namun kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak sepenuhnya mengatasi permasalahan tersebut.Orang tua kemudian
mencari jalan lain, seperti pergi ke pengobatan tradisional yakni “Pengobatan Pijat
Anak dengan Media Sikil Kidang” di Desa Kesugihan.Bendayang digunakan sebagai
media pada pengobatan tersebut, dipercayai masyarakat mempunyai kekuatan yang
“Ndung” kekuatan yang besar untuk menyembuhkan anak yang kondisinya lemah
dan belum bisa berjalan.
Keberadaan dukun pengobatan tradisional yang masih diakui peranannya, cara
peyembuhan yang unik dan adanya kepercayaan masyarakat terhadap sikil kidang
yang dipercayai mempunyai kekuatan besar, mendorong saya untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengobatan Pijat Anak dengan Media Sikil Kidang : Kajian
tentang Etnomedisin Pada Masyarakat Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan
Kabupaten Cilacap”. Fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu 1)Sistem
pengetahuan kesehatan yang ada dalam pengobatan pijat anak dengan media sikil
kidang, 2)Praktik atu proses pemijatannya, dan 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi
pasien memilih pengobatan tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan yang diangkat oleh peneliti adalah konsep etiologi penyakit dan teori
sistem medis menurut Foster dan Anderson.
22

BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem pengetahuan kesehatan yang ada pada pengobatan pijat anak
dengan media sikil kidang berasal dari turun temurun. Penyebab gangguan
tumbuh kembang anak pada pengobatan pijat anak dengan media sikil
kidang dapat dipandang dengan sistem naturalistik dan personalistik.
Sistem naturalistik dapat dilihat dari proses penyembuhannya yakni
dengan cara dipijat yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan pasien.
104

Sistem personalistik dapat dilihat dari asal-usul penyakit gangguan
tumbuh kembang anak, yakni kesalahan orang yang melanggar pantangan
hamil dan pernah menyakiti hati orang lain, dan penggunaan sikil kidang
sebagai media pijatyang dianggap benda keramat, karena di dalamnya
dipercaya ada suatu agen aktif yang memiliki kekuatan ndung atau besar
untuk mendorong anak segera berjalan.

2. Praktik pengobatan pijat anak balita dilakukan di rumah dukun pijat.
Pemijatan dilakukan setiap selasa kliwon dan dan jumat kliwon, karena
sudah ketentuan dari sesepuh dukun pijat. Kedua hari tersebut juga
dimaknai sebagai hari keramat, dimana apabila sikil kidang digunakan
pada saat hari selasa kliwon dan jumat kliwon, maka kekuatan yang ada di
dalamnya semakin besar sehingga dapat berfungsi secara baik, untuk
menyembuhkan gangguan tumbuh kembang anak. Media utama yang
dipakai adalah sikil kidang, dengan cara mengeluskan dan menekan sikil
kidang secara pelan pada telapak kaki, lutut, punggung dan pundak
pasien.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasien berobat ke pengobatan pijat
anak dengan media sikil kidang meliputi faktor pengalaman keberhasilan
pasien yang pernah pijat dengan media sikil kidang , faktor intervensi atau
campur tangan keluarga, dan faktor kepercayaan yang tinggi terhadap
dukun, serta faktor biaya pengobatan yang relatif lebih terjangkau. Salah
satu faktor yang paling penting adalah faktor kepercayaan keluarga pasien
terhadap kemampuan dukun pijat karena keampuhan seorang dukun
memerlukan adanya kepercayaan dari keluarga pasien, namun juga harus
disertai dengan kepercayaan dukun terhadap kemampuannya serta
kepercayaan masyarakat terhadap dukun pijat.

105

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas , maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk lebih meningkatkan
kebutuhan gizi anak dan memperhatikan kepercayaan masyarakat umum
mengenai pantangan-pantangan yang harus dihindari sewaktu hamil,
supaya anak terhindar dari masalah gangguan tumbuh kembang.
2. Kepada pemerintah diharapkan mendekatkan akses pelayanan kesehatan
pada masyarakat Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten
Cilacap, untuk memudahkan masyarakat dalam mengatasi penyakit yang
diderita, khususnya masalah perkembangan anak balita.

106

DAFTAR PUSTAKA
Alia,Mirna Nur. 2008. Belian Sasak di Tengah Pengobatan Modern.Bandung: Jurnal
UPI.Vol.1. No.1.(diakses pada pukul 13.42 tanggal 13 Maret 2015)
Ardani, Irfan. 2013. Eksistensi Dukun dalam Era Dokter Spesialis.Surabaya :Jurnal
kajian sastra dan budaya. Vol.1 No.2 . (diakses pada pukul 13.54 tanggal 13
Maret 2015)
Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta
Endaswara,Suwardi. 2004. Dunia Hantu Orang Jawa.Yogyakarta : Narasi
Hidayat,Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba
Medika.
Riyanti,Fina dan Lilik Hanifah. 2013 . Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan
Perkembangan Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa Carikan Juwiring Klaten.
Surakarta :Jurnal Kebidanan Indonesia .Vol.5.No.2 (diakses pada pukul 10.12
tanggal 26 Januari 2016)
Foster, Goerge M dan Anderson.2006.Antropologi Kesehatan.Terjemahan. Jakarta:
UI Press
Haryanti,Y.D.2015.TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI
DUKUH SAMBENG DESA SAMBENG TODANAN BLORA.Surakarta :
STIKES SURAKARTA
Kasniyah, Naniek. 2008. Fenomena Budaya Dalam Penyembuhan Penyakit Secara
Tradisional: Pijat Refleksi dan Transfer Penyakit dengan Media Binatang.
Yogyakarta :Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik Tahun 22, Nomor 4:
333-342 , UGM ( diakses pada pukul 20.16 wib tanggal 21 Maret 2015)
Khairuddin.(tanpa tahun).Sosiologi Keluarga. Yogyakarta : Liberti
Koentjaraningrat.1984.Kebudayaan Jawa.Jakarta:Balai Pustaka
Koentjaraningrat.2000.Pengantar Antropologi.Jakarta:Rieneka Cipta

107

Moleong,J.L.2011.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Rutemberwa, Elizeus.dkk.2013. Use of tradisional medicine the treatment of diabetes
in Eastern Uganda : a qualitative exploration of reason for choice. Uganda
:Jurnal BMC internasional and Human Right. Vol.13 no.1 (diakses di
http:biomedcentral.cm/1472-698X/13/1 pada pukul 13.56 tanggal 29 Mei
2015)
Saputra,Doni.2012.Sistem Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Nagari Sikucur
Kecamatan V Kota Kampung Dalam Kab.Padang Pariaman. Padang: Skripsi
FISIP Universitas Andalas
Soetjiningsih dan Gde Ranuh (eds). 2013. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Strauuss.Levis Claude.1997. Refleksi Budaya : Mitos ,Dukun & Sihirnya. Yogyakarta
: Kanisius
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Torrid dan Hollenberg.2012.Tradisional medicine and primary health care : leading
examples from around the world . USA : Jurnal International Research
Congress on Integrative Medicine and Health DOI : 10. 1186/1472-6882-12S1-P400 (diakses pada pukul 17.26 tanggal 23 Maret 2015)
Utomo, Prayogo. 2005. Apresiasi Penyakit Pengobatan Secara Tradisional dan
Modern. Jakarta: PT Rineka Cipta

108

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25