Hubungan Dan Besar Risiko Kadar Lipid Serum Terhadap Gangguan Fungsi Kognitif Pada Pasien Stroke Iskemik Dan Non Stroke Chapter III IV

BAB III
METODE PENELITIAN

III.1. TEMPAT DAN WAKTU
Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK – USU/ RSUP
H.Adam Malik Medan dan RS jejaring dari tanggal 30 Juni 2016 s/d 15
Oktober 2016.

III.2. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit.
Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling
konsekutif.
III.2.1. Populasi Sasaran
Semua penderita stroke iskemik akut dengan hipertensi dan
diabetes melitus, stroke iskemik akut dengan hipertensi, stroke iskemik
dengan diabetes melitus dan non stroke yang ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan CT scan kepala.
III.2.2. Populasi Terjangkau
Semua penderita stroke iskemik akut dengan hipertensi dan
diabetes melitus, stroke iskemik akut dengan hipertensi, stroke iskemik
dengan diabetes melitus dan non stroke yang dirawat di ruang rawat inap

terpadu (Rindu) A4 di Departemen Neurologi FK-USU/RSUP H. Adam
Malik Medan dan RS jejaring.

Universitas Sumatera Utara

III.2.3. Besar Sampel
Ukuran sampel dihitung menurut rumus : (Lemeshow dkk, 1990)

(Z
n≥

(1−α / 2 )

2 P (1 − P ) + Z (1− β ) P1 (1 − P1 ) + P2 (1 − P2 )

(P1 − P2 )2

)

2


Dimana :
Z (1−α / 2 ) = deviat baku alpha. Untuk α = 0,05 maka nilai baku normalnya
adalah 1,96
Z (1− β ) = deviat baku alpha. Untuk

β = 0,20, maka nilai baku normalnya

adalah 0,842
P1 = proporsi gangguan kognitif pada penderita stroke iskemik= 0,0849

(8,49 %) (Desmond dkk, 2002)
P2 = perkiraan proporsi gangguan kognitif pada penderita stroke iskemik

yang diteliti= 0,4849 (48,49 %)
P1 − P2 = beda proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar= 0,40

Maka sampel minimal untuk masing-masing kelompok sebanyak 19 orang,
sehingga total sampel minimal adalah 76 orang.


III.2.4. Kriteria Inklusi
III.2.4.1. Penderita Stroke Iskemik Akut

Universitas Sumatera Utara

1. Semua penderita stroke iskemik akut yang dirawat di ruang rawat
inap di RSUP H. Adam Malik Medan dan RS jejaring, dimana
penderita stroke iskemik akut terdiri atas: stroke iskemik akut
dengan hipertensi dan diabetes melitus, stroke iskemik akut dengan
hipertensi dan stroke iskemik akut dengan diabetes melitus.
2. Memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian ini.
III.2.4.2. Penderita Non Stroke
1. Semua penderita bukan stroke yang dirawat di ruang rawat inap di
RSUP H. Adam Malik Medan dan RS jejaring.
2. Memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian ini.

III.2.5. Kriteria Eksklusi
1. Penderita dengan gangguan kesadaran pada saat pemeriksaan
fungsi kognitif.
2. Penderita dengan afasia.

3. Penderita dengan hemiparesis dekstra.
4. Penderita dengan gangguan psikiatri.
5. Penderita dengan gagal hati.
6. Penderita dengan gagal ginjal stadium akhir.
7. Penderita dengan infeksi saluran pernafasan yang berat.
8. Penderita dengan pemakaian obat dislipidemia.
III.3. BATASAN OPERASIONAL

Universitas Sumatera Utara

1. Stroke iskemik adalah episode disfungsi neurologis disebabkan
infark fokal serebral, spinal dan infark retinal (Sacco dkk, 2013).
Dengan fase akut dari stroke selama 7 hari pertama dari onset
stroke (Jauch dkk, 2013). Pada penelitian ini pasien stroke iskemik
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: pasien stroke iskemik
dengan hipertensi dan diabetes melitus, pasien stroke iskemik
dengan hipertensi dan pasien stroke iskemik dengan diabetes
melitus.
2. Non Stroke adalah penderita yang tidak mengalami stroke. Pada
penelitian ini akan diambil pasien dengan nyeri punggung bawah,

kelemahan tungkai.
3. Lipid serum adalah kadar lipid dalam sirkulasi darah, mencakup
kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, kolesterol HDL (Segen,
2002). Pada penelitian ini akan ditetapkan: (Singh-Manoux dkk,
2008; Grundy dkk, 2001)
a.Kolesterol total
rendah

: ˂200mg/dl

sedang

: 200-239mg/dl

tinggi

: ≥240mg/dl

b.K-LDL
rendah


: ˂130mg/dl

sedang

: 130-159mg/dl

tinggi

: ≥160mg/dl

Universitas Sumatera Utara

c.Trigliserida
rendah

: ˂150mg/dl

sedang


: 150-199mg//dl

tinggi

: ≥200mg/dl

d.K-HDL
rendah

: ˂ 40mg/dl

sedang

: 40-59 mg/dl

tinggi

: ≥60mg/dl

4. Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar

seperti berpikir, mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa.
Fungsi kognitif juga merupakan kemampuan atensi, memori,
pertimbangan, pemecahan masalah, serta kemampuan eksekutif
seperti merencanakan, menilai, mengawasi, dan melakukan
evaluasi. Fungsi kognitif dapat dinilai dengan Mini Mental State
Examination dan Clock Drawing Test (Strub dan Black, 2000).
5. Gangguan kesadaran adalah keadaan dimana skor skala koma
Glasgow dibawah 15, atau pasien dalam keadaan apatis,
somnolen, sopor atau koma (Mackay dkk, 2000).
6. Afasia merupakan suatu gangguan berbahasa yang disebabkan
oleh disfungsi otak (Lumempouw, 2011).
7. Hemiparesis dekstra adalah kelumpuhan tubuh pada sisi kanan
(Mardjono dan Sidharta, 2006).

Universitas Sumatera Utara

8. Gangguan psikiatri atau mental dikonseptualisasikan sebagai
sindrom perilaku atau psikologis klinis yang bermakna atau pola
yang terjadi pada individu, terkait dengan adanya distress
(misalnya, gejala yang menyakitkan) atau disabilitas (yaitu

gangguan satu atau lebih area fungsi yang penting) atau
peningkatan risiko kematian, sakit, disabilitas, atau hilangnya
kebebasan yang bermakna (Stein dkk, 2010).
9. Obat dislipidemia adalah obat yang dapat memperbaiki profil lipid
serum (Adam, 2006).
10. Gagal hati adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi hati
yang sangat berat melebihi kemampuannya untuk memperbaiki
kerusakan hepatosit, ditandai dengan adanya ikterus, mudah
mengalami perdarahan, asites, gangguan kesadaran, dan lain-lain
(Johnson, 2012).
11. Chronic kidney disease (CKD) adalah kerusakan ginjal atau
penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR/ glomerular filtration rate) <
60 ml/menit/1,73 m2 untuk jangka waktu
≥ 3 bulan (Lydia dkk,
2011). Pada gagal ginjal stadium akhir (end- stage renal disease),
GFR menurun berat ˂ 15 ml/min/1,73 m2) (Suwitra, 2006).
12. Infeksi saluran pernafasan yang berat merupakan infeksi berat
yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai
hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga
tengah, pleura), dengan gejala demam

≥38

ºC disertai batuk dan

Universitas Sumatera Utara

atau sakit tenggorokan disertai dengan sesak napas dan
membutuhkan perawatan rumah sakit (Bratasena dkk, 2012).

III.4. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian

ini

bersifat

deskriptif

analitik


dengan

metode

pengumpulan data secara potong lintang dengan sumber data primer
diperoleh dari semua penderita stroke iskemik dan non stroke yang
dirawat

di ruang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan dan RS

jejaring.

III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN
III.5.1. Instrumen
III.5.1.1. Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan kadar lipid serum
diukur dengan menggunakan alat Cobas 6000.
III.5.1.2.CT scan kepala, merk Hitachi seri W 450
III.5.1.3.Mini

mental

state

examination

(MMSE)

adalah

metode

pemeriksaan untuk menilai fungsi kognitif yang telah secara luas
digunakan oleh para klinisi untuk praktek klinik maupun penelitian.
Skor mulai dari 0-30. Nilai skor 27-30 = normal,