Pengaruh Orientasi Kewirausahan,Lingkungan Bisnis Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Umkm Kuliner Pagaruyung Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dituntut untuk
memiliki kapabilitas dinamik dan strategi yang mampu menangkap peluang dan
memperbaharui pasar. Tekanan dan persaingan bisnis global mempengaruhi Unit
Usaha Kecil dan Menengah (UKM), seperti halnya globalisasi, peningkatan
teknologi, perubahan demografi dan sosial, kemampuan untuk melakukan inovasi,
dukungan dana, maupun kewirausahaan. Tetapi, dalam kenyataannya, tuntutan
dari lingkungan bisnis saat ini, ternyata masih sulit untuk dipenuhi Usaha Kecil
dan Menengah (Kuncoro, 2006)menyatakan bahwa Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) di Indonesia secara kualitas sulit berkembang di pasar karena menghadapi
beberapa masalah internal, yaitu rendahnya kualitas sumberdaya manusia seperti
kurang terampilnya sumberdaya manusia, kurangnya orientasi kewirausahaan
(entrepreneurial orientation) rendahnya penguasaan teknologi dan manajemen,
minimnya informasi.
Fakta menunjukkan bahwa meskipun memiliki sejumlah kelebihan yang
memungkinkan usaha kecil menengah (UKM) dapat bertahan dalam menahan
badai krisis, tidak semua usaha kecil dapat lepas dari akibat buruk krisis ekonomi
(Handoyo, 2001).Hal tersebut disebabkan UKM memiliki lingkungan bisnis yang

dinamis dan penuh ketidakpastian (seperti pesaing, pelanggan, supplier, regulator
dan asosiasi usaha), serta intensitas persaingan yang cukup tinggi. Tidak bisa
dipungkiri hal tersebut menjadi pemicu yang menyebabkan munculnya

Universitas Sumatera Utara

ketimpangan kinerja dan produktivitas antara UKM dengan usaha berskala besar.
Penyebab lemahnya kinerja dan produktivitas UKM diduga kuat karena lemahnya
karakter kewirausahaan serta belum optimalnya peran manajerial dalam
mengelola usaha pada lingkungan bisnis yang cepat berubah seperti saat ini
(Hanifah, 2011).
Kinerja usaha mengacu pada kesuksesan yang dirasakan oleh pelaku usaha
(Kader, et.al, 2009) kinerja usaha adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang
telah dilakukan oleh pemilik dan atau manajer dalam menjalankan bisnis. Pelham
dan Wilson (dalam Prakoso, 2005) mendefinisikan kinerja usaha sebagai sukses
produk baru dan pengembangan pasar, dimana kinerja usaha dapat diukur melalui
pertumbuhan penjualan dan porsi pasar. Kinerja akan menghasilkan nilai tambah
baik bagi usaha maupun pelaku usaha sebagai pemilik tidak mampu bertahan, dan
ada juga yang tumbuh baru (www.medanbisnisdaily.com).
Kinerja usaha mempengaruhi seberapa besar karyawan memberikan

kontribusi kepada perusahaan.Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu. Kinerja mempengaruhi
hasil atau tujuan perusahaan jika kinerja buruk maka tujuan perusahaan tidak
dapat tercapai sebaliknya jika kinerja karyawan baik maka tujuan perusahaan akan
tercapai sesuai dengan perencanaan perusahaan. Menurut Mangkunegara (2007:9)
kinerja usaha adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Banyak hal yang sangat mempengaruhi kinerja
usahaseorang karyawan antara lain yaitu berasal dari dalam diri karyawan itu

Universitas Sumatera Utara

sendiri seperti orientasi kewirausahaan, lingkungan bisnis dan kemampuan
manajemen.
Orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) adalah orientasi
perusahaan yang memiliki prinsip pada upaya untuk mengidentifikasi dan
mengeksploitasi

kesempatan


(Lumpkin

&

Dess,

1996).Miller

(1983)

mendefinisikan orientasi kewirausahaan sebagai orientasi untuk menjadi yang
pertama dalam hal inovasi di pasar, memiliki sikap untuk 2 mengambil risiko, dan
proaktif terhadap perubahan yang terjadi pasar.
Miller dan Friesen (1983) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki
orientasi kewirausahaan yang kuat akan memiliki kemampuan untuk melakukan
inovasi lebih kuat dibandingkan perusahaan lain. Sementara itu Lumpkin dan
Dess

(1996),


menyatakan

bahwa

perusahaan

yang

memiliki

orientasi

kewirausahaan yang kuat, akan lebih berani untuk mengambil risiko, dan tidak
cuma bertahan pada strategi masa lalu.
Pada lingkungan yang dinamis, orientasi kewirausahaan jelas merupakan
hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.Berani mengambil
risiko merupakan sikap wirausahawan yang melibatkan kesediaannya untuk
mengikat sumber daya dan berani menghadapi tantangan dengan melakukan
eksploitasi atau terlibat dalam strategi bisnis dimana kemungkinan hasilnya penuh
ketidakpastian (Keh et al. 2002).Proaktif mencerminkan kesediaan wirausaha

untuk mendominasi pesaing melalui suatu kombinasi dan gerak agresif dan
proaktif, seperti memperkenalkan produksi baru atau jasa di atas kompetisi dan
aktivitas untuk rnengantisipasi permintaan mendatang untuk menciptakan

Universitas Sumatera Utara

perubahan dan membentuk lingkungan. Inovatif mengacu pada suatu sikap
wirausahawan untuk terlibat secara kreatif dalam proses percobaan terhadap
gagasan baru yang memungkinkan menghasilkan metode produksi baru sehingga
menghasilkan produk atau jasa baru, baik untuk pasar sekarang maupun ke pasar
baru. Orientasi kewirausahaan yang tinggi berhubungan erat dengan penggerak
utama keuntungan sehingga seorang wirausahawan mempunyai kesempatan untuk
mengambil keuntungan dan munculnya peluang-peluang tersebut, yang pada
akhirnya berpengaruh positif terhadap kinerja usaha (Wiklund, 1999).
Lingkungan bisnis juga merupakan faktor yang penting dalam suatu
organisasi.Lingkungan bisnis merupakan salah satu sumber daya yang paling
menetukan keberhasilan perusahaan.Menurut Sutrisno (2009:116) lingkungan
bisnis adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan
yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan. Lingkungan bisnis meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu

pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja
antara orang-orang yang ada ditempat tersebut. Setiap karyawan ingin memiliki
lingkungan yang nyaman agar pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik. Jika lingkungan kerja tidak nyaman maka pekerjaan akan terganggu dan
membuat pekerjaan yang dikerjakan tidak mencapai target. karyawan dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaanya di pengaruhi oleh banyak faktor, sehingga
ada karyawan yang kinerjanya baik dan ada karyawan yang kinerjanya kurang
baik. Kondisi kerja seperti sarana saat dia bekerja sangat mendukung karyawan
untuk meningkatkan kinerjanya.

Universitas Sumatera Utara

Lingkungan bisnis turut mempengaruhi kinerja dari UMKM. Pearce dan
Robinson (1991) mengidentifikasi tiga jenis lingkungan bisnis yaitu lingkungan
jauh seperti ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi; lingkungan industri
seperti hambatan masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang subtitusi,
dan kompetisi; dan lingkungan operasi seperti kopetitor, kreditor, konsumen,
tenaga kerja, dan pemasok. Faktor-faktor lingkungan tersebut juga dapat
mempengaruhi kinerja dari suatu UMKM.
Berkaitan dengan aspek lingkungan, Wilkinson (2002) menyatakan bahwa

usaha kecil dan mikro akan tumbuh bilamana lingkungan aturan/kebijakan
mendukung lingkungan makro ekonomi dikelola dengan baik, stabil, dan dapat
diprediksi; informasi yang dapat dipercaya dan mudah diakses, dan lingkungan
sosial yang mendukung keberhasilan kinerja usaha tersebut.
Salah satu aspek yang dapat menunjang kinerja usaha karyawan dalam
mencapai

kesuksesan

bekerja

adalah

kemampuan

manajemen.Kemampuan

manajemen merupakan carauntuk membuat perencanaan, mengorganisasi,
mengarahkan atau melakukan penugasan dan melakukan pengawasan bagi
perusahaan.Dengan kemampuan manajemen yang memadai karyawan diharapkan

dapat mengatasi segala permasalahan pekerjaan sehingga tugas pekerjaan dapat
diselesaikan dengan lebih baik. Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta
menentukan perilaku dan hasilnya. Menurut Robbins dan Judge (2008:57),
kemampuan

manajemen

adalah

kapasitas

yang

dimiliki

individu

dalam

menyelesaikan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan.Ada 4 komponen penting

dalam kemampuan manajemen yaitu membuat perencanaan,

mengorganisasi,

mengarahkan dan pengawasan.

Universitas Sumatera Utara

Perencanaan dalam sebuah perusahaan dan organisasi merupakan hal penting
yang harus dilakukan agar program-program tersebut dapat menunjang
terlaksananya tujuan dari perusahaan atau organisasi yang tentunya ditentukan
bagaimana caraseorang manager menyusun sebuah perencanaan tersebut.
Menurut Echdar (2013:115) organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja
dalam sebuah organisasi, salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas
tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan
visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah
organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun
lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Terry (2008:181) pengarahan adalah mengintegrasikan usaha–usaha
anggota suatu kelompok sedemikian rupa, sehingga dengan selesainya tugas–

tugas yang diserahkan kepada mereka, mereka memenuhi tujuan–tujuan
individual dan kelompok.
Menurut Terry (2008:183) pengawasan merupakan bagian dari fungsi
manajemen yang berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai
dengan

efektif

dan

efisien.Fungsi

manajemen

lainnya

seperti

perencanaan,pengorganisasian, pelaksanakan tidak akan dapat berjalan dengan
baik apabila fungsi pengawasan ini tidak dilakukan dengan baik.Demikian pula

halnya dengan fungsi evaluasi terhadap pencapaian tujuan manajemen akan
berhasil baik apabila fungsi pengawasan telah di lakukan dengan baik.
Bisnis usaha kuliner adalah bisnis pemasaran jasa, yang mana selain menjual
produk makanan dan minuman, juga menawarkan jasa dan pelayanan kepada

Universitas Sumatera Utara

pelanggan, sebagai salah satu keunggulan kompetitif dibanding pesaing.Kualitas
pelayanan menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009:75).
Wisata kuliner Medan terdapat tempat wisata kuliner yang tidak kalah unik,
salah satunya yaitu Pagaruyung, yaitu lokasi wisata kuliner di tengah kota Medan
yang menghadirkan aneka olahan makanan khas India. Berbagai menu makanan
yang ditawarkan di kawasan ini antara lain roti canai, martabak india, dan nasi
briani.
Selain makanan khas India, terdapat aneka macam makanan khas nusantara
seperti sate, bandrek, martabak jus, teh tarik, mie, dan lain sebagainya. Tetapi
kawasan ini memiliki dua menu istimewa yang sulit didapatkan di tempat lain
yaitu mie keling khas medan dan martabak telur khas India.
Meskipun saat ini di kota Medan sudah muncul banyak lokasi wisata kuliner
baru, nyatanya Pagaruyung tetap menjadi destinasi wisata favorit di Medan berkat
kekhasan suasana dan menu yang disajikannya.
Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut dengan judul:“ Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Lingkungan
bisnsi dan Kemampuan Manajemen terhadap Kinerja Usaha pada UKM
Kuliner Pagaruyung”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dalam melakukan penelitian ini
merumuskan masalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

“Apakah orientasi kewirausahaan, lingkungan bisnisdan kemampuan manajemen ,
berpengaruh terhadap kinerja usaha padaUKM kuliner Pagaruyung?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk

mengetahui

pengaruh

Orientasi

Kewirausahaan,

lingkungan

bisnisKemampuan Manajemen terhadap Kinerja Usaha padaUKM kuliner
Pagaruyung.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagaiberikut :
1. Bagi Peneliti
Dapat menjadi tambahan dan memperluas wawasan peneliti khususnya dalam
bidang kewirausahaan.
2. Bagi Mahasiswa
Memberi manfaat untuk memperluas gambaran atau menjadi studi penunjang
dalam penelitian selanjutnya.
3. Bagi Pelaku Bisnis Khususnya UKM
Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan dalam berwirausaha
dansebagai bahan masukan kepada para pelaku usaha UKM yang ingin
memperbaiki kinerja dan mengembangkan bisnisnya.
4. Bagi Masyarakat Luas

Universitas Sumatera Utara