Analisis Kandungan Logam Besi (Fe), Tembaga (Cu), Dan Zinkum (Zn) Didalam Obat Tradisional Param

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan berbagai spesies tanaman.
Dari 40.000 jenis tanaman yang tumbuh didunia, 30.000 jenis diantaranya tumbuh
di Indonesia dan 26% telah dibudidayakan, sementara sisanya masih tumbuh liar.
Kurang lebih terdapat sekitar 940 jenis tumbuhan yang mempunyai khasiat obat
dari tanaman yang telah dibudidayakan dan baru sekitar 250 jenis yang sudah
dimanfaatkan sebagai obat. Kandungan dan komposisi zat aktif setiap tanaman
dapat berbeda-beda sehingga antara tanaman obat yang satu dengan yang lainnya
mempunyai efek yang berbeda pula. (Sari. 2008)

Kekayaan spesies tanaman ini termasuk kekayaan keanekaragaman obat
tradisional atau lebih sering dikenal tanaman herbal. Obat tradisional telah dikenal
dan banyak digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat. Umumnya,
pemanfaatan obat tradisional lebih diutamakan sebagai upaya untuk menjaga
kesehatan.


Popularitas dan perkembangan obat tradisional kian meningkat seiring
dengan slogan “kembali ke alam” yang kian menggema. Dalam penggunaan obat
tradisional ada beberapa aspek mutu yang perlu diperhatikan dalam membuat
ataupun mengkonsumsi obat tradisional menurut keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.4.2411
Tahun 2004 antara lain cemaran logam berat, residu pestisida, aflatoksin, dan
cemaran mikroorganisme. Di masyarakat karo obat tradisional juga digunakan
masyarakat diantaranya adalah param, param digunakan untuk menjaga kesehatan
dan mengobati penyakit dan pemakaian param tersebut digunakan sebagai obat

Universitas Sumatera Utara

luar dan dapat dikonsumsi juga. Param tersebut dibuat dari daun, bunga, buah dan
biji tumbuh-tumbuhan. Dimana didalam tumbuh-tumbuhan selain terkandung zat
aktif organik juga terkandung logam dimana logam tersebut ada yang termasuk
logam-logam berbahaya yaitu logam berat yang berasal dari tanah yang diserap
oleh tumbuhan apabila param tersebut digunakan dalam waktu yang cukup lama
maka logam tersebut dapat terakumulasi didalam tubuh manusia dan dapat
menimbulkan efek samping walaupun efek yang ditimbulkannya tersebut tidak
langsung dirasakan karena logam yang terakumulasi tersebut pelan-pelan dapat

menimbulkan penyakit dan merusak organ tubuh. Param yang digunakan sebagai
obat oleh masyarakat Karo ini ada dua macam yaitu pertama hanya digunakan
sebagai obat luar dan yang kedua dapat dikonsumsi. Analisis dan penentuan
logam dapat dilakukan dengan metode Spektroskopi Nyala antara lain
Spektroskopi Serapan Atom dan Inductively Coupled Plasma Spektrometry (ICP).
ICP dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif logam dalam jumlah
sampai 45 unsur sekali analisis atau penentuan tetapi alat ini mahal,
operasionalnya agak sulit dibandingkan SSA. SSA adalah metode penentuan
logam yang paling banyak digunakan karena operasi alat tersebut lebih mudah,
cepat dan sensitif dan dapat menentukan logam berat dalam kisaran ppm.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk menganalisis
kandungan logam dalam param. Analisa kandungan logam didalam param secara
kualitatif dilakukan dengan ICP dan penentuan logam dalam param dengan
menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom karena metode ini lebih
sensitif dan spesifik dalam menentukan kadar logam dalam sampel yang berisi
berbagai macam senyawa.

1.2.Permasalahan

1. Apakah param yang dikonsumsi dan yang digunakan sebagai obat luar

mengandung logam Fe, Cu dan Zn ?
2. Berapakah kadar logam Fe, Cu dan Zn didalam param tersebut ?

Universitas Sumatera Utara

3. Apakah kadar logam yang terkandung di dalam param tersebut masih
memenuhi standar ambang batas menurut BPOM ?

1.3.Pembatasan Masalah

1. Param yang dijadikan sampel didalam penelitian ini adalah param yang
digunakan sebagai obat luar dan yang dikonsumsi, diambil dari tiga daerah
yang berbeda di Tanah Karo Yaitu Desa Serdang, Seribujandi, dan
Tigapanah.
2. Penentuan kandungan logam Fe, Cu, dan Zn dilakukan dengan metode
Spektrofotometri Serapan Atom.

1.4.Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat Fe, Cu, dan

Zn dari param yang digunakan sebagai obat luar dan yang dikonsumsi.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Fe, Cu, dan Zn dari param
tersebut masih sesuai dengan standart yang ditetapakan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah yang bermanfaat bagi
masyarakat khususnya masyarakat Karo mengenai kadar kandungan logam Fe,
Cu, dan Zn yang ada didalam param juga penelitian ini dapat menjadi data dasar
untuk standarisasi kandungan logam dalam param.

Universitas Sumatera Utara

1.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakuka n di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dan di Laboratorium
Terpadu Universitas Sumatera Utara.


1.7. Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium.
2. Sampel param yang digunakan diambil secara purposif dari Desa Tigapanah,
Desa Serdang, dan Desa Seribujandi.
3. Untuk penentuan Fe, Cu, dan Zn sampel terlebih dahulu didestruksi kering.
4. Kandungan Fe, Cu, dan Zn di dalam sampel ditentukan dengan menggunakan
SSA dengan panjang gelombang untuk Fe=248,3 nm, Cu=324.75 nm, dan
Zn=213.86 nm dengan menggunakan kurva kalibrasi.

Universitas Sumatera Utara