Treaty Room - Treaty
P E R S E T U J U A N
ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN
MENGENAI
KERJASAMA KEBUDAYAAN
I
I-
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Federal
Jerman
( selanj utnya
Berhasrat
untuk
disebut
sebagai para P ihak) ;
memperkokoh
hubungan
persahabatan
dan kerjasama antara rakyat kedua negara dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan; dan
Berkeyakinan
majukan
keuntungan
bahwa
kerjasama
bersama
dan
kebudayaan
saling
akan
me-
pengertian
antara
berusaha meningkatkan
penge-
rakyat kedua negara;
Telah menyetujui sebagai berikut
Pasal 1
( 1)
Kedua
belah
Pihak
akan
tahuan bersama dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan
dari
kedua
negara
dan
saling
membantu dalam
mencapai tujuan tersebut.
( 2)
Persetujuan
ini memuat
syarat-syarat yang pokok bagi
kerjasama kebudayaan dan ilmu pengetahuan antara kedua
belah Pihak.
ini
kedua
ngaturan
Untuk memudahkan pelaksanaan Persetujuan
belah
khusus
Pihak
yang
dapat
membuat
pengaturan-pe-
akan mencakup bidang- bidang ke-
giatan menurut syarat-syarat Persetujuan ini .
. .I I . .
I
I
- 2 -
Pasal 2
(1)
Kedua belah Pihak,
undangan
masing-masing
syarat-syarat
kan
sesuai dengan peraturan perundang-
yang
dan memajukan
yang
berlaku
disetujui
dan
bersama,
berdasarkan
akan
memudah-
kegiatan-kegiatan bagi peningkatan
kerjasama kebudayaan dan ilmu pengetahuan antara kedua
belah Pihak.
(2)
Kedua belah Pihak,
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan masing-masing yang berlaku,
kepada
tenaga-tenaga
yang disetujui
ahli
dan
akan memberikan
perorangan-perorangan
untuk ditunjuk atau disediakan,
kemu-
dahan-kemudahan yang berkenaan dengan masuk dan keluarnya
mereka
dari
dan
ekspor
imper
luaran
dan
negara
kemu dahan-kemudahan
barang-barang
izin kerja dan
pelaksanaan
Pihak,
izin
rumahtangga,
penge-
tinggal yang diperlukan,
tugas-tugas
mereka
di
negara
tuan
rumah.
(3)
Kedua
belah
Pihak,
sejauh
diperbolehkan
aturan perundang-undangan yang berlaku,
untuk
membebaskan
ayat
( 1)
dan
( 2)
orang-orang
di
at as
yang
dari
oleh
per-
akan berusaha
dimaksud
dalam
pengenaan pajak dan
biaya-biaya lainnya.
( 4)
Lembaga- lembaga
program
dan
kerjasama
orang-orang
kebudayaan
yang
ini
terlibat
akan
diatur
dalam
dalam
suatu pengaturan yang terpisah sesuai dengan semangat
Persetujuan ini.
Pasal 3
Dengan maksud untuk menggalakkan kerjasama, di bidang ilmu
pengetahuan
dan
pendidikan,
termasuk
universitas-univer-
sitas dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi, sekolah-sekolah
umum dan
kejuruan,
organisasi-organisasi dan
lembaga-lem-
.. I I ..
I
-
baga
orang
pendidikan
dewasa,
luar
3 -
sekolah,
balai-balai
sekolah
latihan
lembaga pendidikan dan riset
lain,
pendidikan
kerja
serta
untuk
lembaga-
kedua belah P ihak akan
berusaha untuk
(1)
mendukung
kegiatan
masing-masing
saling
berkunjung
oleh
delegasi
untuk tukar menukar keterangan dan pe-
ngalaman;
( 2)
mendukung tukar menukar
ilmuwan- ilmuwan dan
sarj ana-
sarj ana,
administrator-administrator
universitas ,
guru-guru,
instruktur-instruktur, mahasiswa-mahasiswa,
pelajar-pelajar dan tenaga-tenaga tugas belajar untuk
tujuan-tujuan
observasi,
studi,
penelitian
dan
la-
tihan;
(3)
memajukan
tukar
dan pendidikan,
kapan
penerangan
menukar
buku-buku
alat -alat
dan
ilmu
pengetahuan
ban tu pengaj aran,
peragaan,
film -f ilm
perleng-
pengajaran
dan juga pengorganisasian pameran yang berkaitan;
( 4)
memajukan
hubungan
antar
universitas-universitas
dan
lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang lain dari kedua
negara dan
antar
lembaga-lembaga kebudayaan dan ilmu
pengetahuan la i nnya .
Pasal 4
(1)
Kedua belah Pihak akan mencari kemungkinan-kemungkinan
untuk memberikan bea siswa dalam latihan dasar, latihan
lanjutan dan penelitian bagi para mahasiswa-mahasiswa ,
ilmuwan-ilmuwan
persyaratan
dari
dan
sarjana-sarjana
Pihak
lain,
asalkan
yang
memenuhi
syarat-syarat-
nya dipenuhi.
( 2)
Kedua belah P ihak sepakat bahwa kegunaan dari kegiatankegiatan
program
lat i han
bea
dasar
siswa
yang
dan
lanjutan khususnya dalam
disetu j ui
untuk
t ujuan
in i
.. I I ..
I
•
- 4 akan
ditentukan
negara
Untuk
dengan
lainnya
program
pengakuan yang selayaknya di
terhadap
bea
ij azah resmi
siswa
kedua
yang diperoleh.
belah
Pihak
setuju
bahwa ijazah resmi yang diperoleh selama latihan dasar
atau
lanjutan
akan
diakui
di
negara
lainnya
untuk
memasuki suatu pekerjaan atau karir.
Pasal 5
Kedua belah P ihak akan berusaha untuk mendorong pelaj aran
bahasa, kebudayaan dan kesusasteraan negara lainnya.
Pasal 6
Dalam
rangka
menanamkan
ngenai kesenian,
pengetahuan
timbal
langkah
yang
lebih
baik me-
kesusasteraan dan bidang-bidang yang ber-
kaitan dari negara lainnya,
azas
yang
balik,
tepat
akan
dan
kedua belah Pihak berdasarkan
berusaha
melaksanakan
membantu satu sama
lain
langkahterutama
dalam hal :
( 1)
pengaturan
terhadap pertunj ukan
ansambel,
konser ,
drama
dan
oleh art is-art is dan
pertunjukan
kesenian
lainnya yang melakukan kunjungan;
(2)
pengorganisasian pameran-pameran dan ceramah-ceramah;
(3)
pengorganisasian kegiatan saling berkunjung oleh wakilwakil dari berbagai lapisan kehidupan kebudayaan terutama kesusasteraan, musik , pertunjukan dan seni rupa,
pengembangan
dan
kerj asama ,
partisipasi
dalam
tukar
menukar
kongres - kongres
pengalaman,
dan
peristiwa
yang sama;
(4)
membantu
perkembangan
penerbitan,
hubungan
perpustakaan,
dal am
kearsipan
dan
bidang-bidang
museum,
dan
pertukaran spesialis dan bahan-bahan;
.. I I ..
- 5 -
(5)
penerbitan
terjemahan
karya
sastra,
buku-buku
ilmu
pengetahuan dan teknik.
Pasal 7
Kedua belah Pihak akan sejauh mungkin mendukung kerjasama
kebudayaan antar lembaga-lembaga penyiaran radio,
dan
I
film
masing-masing
serta
produksi
dan
televisi
tukar menukar
film-film dan media audio-visual lain yang dapat menunjang
tujuan Pesetujuan ini.
Pasal 8
Kedua belah Pihak akan mendorong pertukaran wartawan-wartawan dan penerb it-penerbit serta tukar menukar keterangan
dan penerbitan mengenai negara masing-masing.
Pasal 9
Kedua belah Pihak akan berusaha memajukan pertukaran pemuda
serta
dan
kerjasama
antara
lembaga-lembaga
organisasi-organisasi
pendidikan
dan
latihan
kepemudaan
luar
sekolah
untuk pemuda.
Pasal 10
I
Kedua
belah
perkembangan
dan
Pihak
kerjasama
keolahragaan.
kerjasama
akan
antar
mendorong
dalam
Khususnya,
bidang
kerj asama
lembaga-lembaga
team-team olahraga ,
dan guru-guru.
dan
berusaha
pendidikan
jasmani
ini akan mencakup
akademis
tenaga-tenaga
membantu
ahli,
dan
pertukaran
pelatih- pelatih
Pasal 11
Kedua belah Pihak akan berusaha keras menjalankan langkahlangkah
bersama
untuk
memelihara
dan
menyebar-luaskan
.. I I ..
- 6 -
keterangan
mengenai
Khususnya,
hal
melestarikan
dan
warisan
ini
dan
hasil-hasil
akan
kebudayaan
mencakup
memperbaiki
karya
seni
masing-masing.
langkah-langkah
monumen-monumen
serta
kerjasama
untuk
purbakala
dalam bidang
museum dan kearsipan.
Pasal 12
I
Jika diperlukan atau atas permintaan salah satu dari kedua
belah Pihak,
ngadakan
wakil-wakil dari
pertemuan
di
Republik
Indonesia pada tanggal
ninj au
kembali
kedua belah Pihak akan meFederal
Jerman
atau
di
yang disepakati bersama untuk me-
program-program
yang
telah
dilaksanakan
berdasarkan Persetujuan ini dan untuk menyusun rekomendasi
mengenai kerjasama kebudayaan selanjutnya.
Pasal 13
(1)
Persetujuan
ini
berlaku
terhadap
wilayah
Republik
Indonesia seperti dirumuskan dalam peraturan Perundangundangannya
dan
bagian-bagian
landas
kontinen
dan
lautan sekitarnya yang berbatasan, atas mana Pemerintah
Republik Indonesia memiliki Kedaulatan ,
daulat
hak-hak ber-
atau hak-hak lainnya sesuai dengan
hukum
in-
ternasional.
I
(2)
Untuk tujuan Persetujuan ini dan apabila dipergunakan
dalam pengert ian
Jerman
berarti
Federal
Jerman
laut-laut
Republik
J erman
geograf is,
wilayah
Federal
dan
dimana
berlaku,
wilayah
ist ilah Republik
dan
Republik
Jerman
sesuai
Hukum
setiap
Federal
Dasar
daerah
Federal
Republik
di
Jerman,
dimana
mempunyai hak menurut
dengan
hukum
luar
internasional
hukum
untuk
melaksanakan hak-haknya tentang dasar laut dan tanah
dibawahnya serta sumber-sumber alamnya .
. . I I ..
- 7 -
Pasal 14
Persetujuan
ini
akan
meliputi
juga
Land
Berlin ,
kecuali
jika Pemerintah Republik Federal Jerman menyatakan sebaliknya kepada Pemerintah Republik Indonesia dalam jangka waktu
t iga
bulan
setelah
tanggal
mulai
berlakunya
Persetuj uan
ini.
Pasal 15
I
Setiap
perselisihan
yang
timbul
karena
penafsiran
atau
pelaksanaan Persetujuan ini diselesaikan secara bersahabat
melalui
musyawarah
atau
perundingan
antara
kedua
belah
Pihak.
Pasal 16
Persetujuan ini akan mulai berlaku pada tanggal kedua belah
Pihak mempertukarkan pemberitahuan bahwa ketentuan-ketentuan
Konstitusional
masing-masing
untuk
mulai
berlakunya
Per-
setujuan ini sudah dipenuhi .
Pasal 17
( 1)
Persetuj uan
tahun
dan
ini akan berlaku untuk j angka waktu lima
selanjutnya
berturut-turut
untuk
diperpanjang
jangka
secara
diam-diam
waktu dua tahun kecuali
Persetujuan ini dibatalkan secara tertulis o l eh salah
satu Pihak enam bulan sebelumn ya.
( 2)
Jika Persetujuan
batalan
ini
tersebut,
tidak berlaku lagi karena pem-
maka
ketentuan-ketentuannya
akan
terus berlaku untuk jangka waktu dan sejauh yang diperlukan
untuk menj amin
pelaksanaan dari pengaturan -
pengaturan khusus yang akan diadakan berdasarkan Pasal
1
(2)
Persetujuan
pengaturan
Pasal
1
( 2)
khusus
ini .
Masa
yang
nkan
Persetujuan
ini
b erlakunya
pengaturan-
diadakan berdasarkan
t idak
akan
terpe ngar uh
.. I I . .
•
-
8 -
oleh pembatalan Persetujuan ini.
Sebagai
yang telah
Bukti,
dikuasakan
para
penandatangan
oleh
Pemerintah
di
bawah
ini,
masing-masing,
menandatangani Persetujuan ini.
Dibuat di Jakarta pada tanggal セ@ セ@
tahun
I
dua
seribu sembilan ratus
naskah
Jerman
dan
asli,
delapanpuluh delapan,
masing-masing
Inggris,
yang
s」カーuNセHZL・ャGエ@
dalam
semuanya
dalam
bahasa Indonesia,
mempunyai
kekuatan
hukum yang sama.
Dalam hal penafsiran-penaf siran yang berbeda dari naskah
bahasa
Indonesia
dan
bahasa
Jerman,
maka naskah bahasa
Inggris yang berlaku.
UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
I
UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK FEDERAL JERMAN
Signed
Signed
L.B. Moerdani
Theodor WALLAU
ABKOMMEN
zwischen der Regierung der Republik Indonesien
und
der Regierung der Bundesrepublik Deutschland
Ober kulturelle Zusarnrnenarbeit
Die Regierung der Republik Indonesien und die Regierung der
Bundesrepublik Deutschland (im folgenden als "Parteien" bezeichnet)in dem Wunsch, die freundschaftlichen Beziehungen und die Zusammenarbeit zwischen den Volkern beider Lander auf dem Gebiet
de r Kultur und der Wissenschaft zu vertiefen,
I
in der Oberzeugung, daB die kulturelle Zusammenarbeit den gegenseitigen Nutzen und das Verstandnis zwischen den Volkern beider
Lander fordern wird sind wie folgt ubereingekommen:
Artikel 1
( 1)
Die beiden Part e ien s ind bestrebt, die gegenseitigen Kennt nisse auf den Gebieten Kultur und der Wissenschaft ihrer
Lander zu verbes s ern und einander bei der Erreichung dieses
Zieles zu unterstutzen.
(2)
Dieses Abkommen enthalt die Rahmenbedingungen fur die
kulturelle und wissenschaftliche Zusammenarbeit zwischen den
beiden Parteien . Zur Erleichterung der Durchfuhrung dieses
Abkommens konnen die beiden Parteien gesonderte Vereinbarungen schlieBen, die einzelne Tatigkeit s bereiche im
Rahmen dieses Abkommens zum Geg e nstand haben.
I
Artikel 2
(1)
Die beiden Parteien erleichtern und fordern in Obereinstimmung
mit ihren jeweils geltenden Gesetzen und sonstigen Rechtsvor s chrift e n und un te r de n van ihnen z u ve r ei nb a r e nd e n Be dingungen Tat ig ke i t e n z ur Verbes s erung der ku lt ur e ll e n und
wis se ns ch aftl i ch e n Zusamm e n ar be it z wis ch e n de n be id e n
Part eie n .
-2-
(2)
Seide Parteien gewahren in Obereinstimmung mit ihren jeweils
geltenden Gesetzen und sonstigen Rechtsvorschriften den entsandten oder vermitelten Fachkraften und Einzelpersonen Unterstutzung bei der Ein- und Ausreise, der Ein- und Ausfuhr ihres
Umzugsguts, der Erteilung der notwendigen Arbeits- und Aufenthaltserlaubnis sowie bei der Durchfuhrung ihrer Aufgaben im
Gastland.
(3)
I
Seide Parteien bemuhen sich, die in den Absatzen 1 und 2 genannten Personen van Steuern und sonstigen Abgaben zu befreien,
soweit die geltenden Gesetze und sonstigen Rechtsvorschriften
dies zulassen.
(4)
Einrichtungen und Personen, die an Programmen der kulturellen
Zusammenarbeit beteiligt sind, werden Gegenstand einer gesonderten Vereinbarung im Geiste dieses Abkommens sein.
Artikel 3
Auf dem Gebiet der Wissenschaft und des Bildungswesens einschlieBlicr
der Hochschulen, allgemeiner und berufsbildender Schulen, Organisationen und Einrichtungen der auBerschulischen beruflichen Bildung
und Erwachsenenbildung, der Schul- und Berufsbildungsverwaltungen
sowie anderer Sildung- und Forschungseinrichtungen sind die beiden
Parteien bestrebt, die Zusammenarbeit zu fordern, indem sie:
1.
die gegenseitige Entsendung van Delegat i onen zum Zweck des
Informations- und Erfahrungsaustauschs unterstutz e n;
2.
den Austausch van Wis se nschaftl ern, Hochschulverwaltungsp e rsonal, Lehrkraften, Ausbildern, Studenten, Schulern und
Auszubildenden zu Beobachtungs-, Studien-, Forschungs- und
Ausbildungszw e cken unterstOtzen;
3.
de n Au s tau s ch van wiss e ns ch a ftlicher, pa dag ogi s ch er und
di da ktisch e r Liter atur, Lehr-, Anschauung s- und Informat i on smat e ri a l und Lehr f ilm e n s ow i e di e Ve r a ns taltung einschla g iger
Au s st e llungen forde r n;
-3-
4.
die Beziehungen zwischen den Hochschulen und anderen Einrichtungen des Hochschulbereichs beider Lander sowie zwischen
anderen kulturellen und wissenschaftlichen Einrichtungen forderr
Artikel 4
( 1)
Beide Parteien werden nach Moglichkeit qualifizierten Studenten
und Wissenschaftlern der jeweils anderen Partei Stipendien zur
Aus- und Fortbildung sowie fur Forschungsarbeiten zur Verfugung stellen, sofern die Voraussetzungen hierfur bestehen.
( 2)
Beide Parteien stimmen darin uberein, daB der Nutzen von Ausund FortbildungsmaBnahmen - und insbesondere von zu diesem
I
Zweck vereinbarter Stipendienprogrammen - von der angemessenen
Anerkennung der dabei erworbenen formalen Qualifikation im
jeweils anderen Land abhangt. In bezug auf Stipendienprogramme
vereinbaren die Parteien , daB die bei Aus- und FortbildungsmaBnahmen erworbenen formalen Qualifikationen im jeweils
anderen Land in einer Weise anerkannt werden, die den Zugang
zu beruflichen Tatigkeiten und Laufbahnen ermoglicht.
Artikel 5
I
Beide Parteien sind bestrebt, das Studium der Sprache, der Kultur
und der Literatur des jeweils anderen Landes zu fordern.
Artikel 6
Um bessere Kenntnisse der Kunst, Literatur und verwandter Gebiete des
jeweils anderen Landes zu vermitteln, bemuhen sich die beiden Parteien
auf der Grundlage der Gegenseitigkeit, entsprechende MaBnahmen durchzufuhren und einander dabei zu unterstutzen, insbesondere
1.
bei Gastspiel e n von Kunstlern und Ensembles, bei der Veranstaltung von Konzerten, Theaterauffuhrungen und anderen
kunstlerischen Darbietungen;
I
I
-4-
2.
bei der Durchfuhrung van Ausstellungen sowie der Organisation
van Vortragen und Vorlesungen;
3.
bei der Organisation gegenseitiger Besuche van Vertretern der
verschiedenen Bereiche des kulturellen Lebens, insbesondere
der Literatur, der Musik, der darstellenden und bildenden
Kunste, zur Entwicklung der Zusammenarbeit, zum Erfahrungsaustausch sowie zur Teilnahme an Tagungen und ahnlichen Veranstaltungen;
4.
bei der Forderung van Kontakten auf den Gebieten des Verlagswesens, der Bibliotheken, Archive und Museen sowie beim Austausch van Fachleuten und Material;
5.
bei der Herausgabe van Obersetzungen van Werken der schongeistigen, wissenschaftlichen und Fachliteratur.
Artikel 7
Beide Parteien unterstutzen im Aahmen ihrer Moglichkeiten auf dem
Gebiet des Filmwesens, des Fernsehens und des Horfunks die kulturelle
Zusammenarbeit der betreffenden Einrichtungen in ihren jeweiligen
Landern sowie die Herstellung und den Austausch van Filmen und anderen
audiovisuellen Medien, die den Zielen dieses Abkommens dienen konnen.
Artikel 8
Beide Parteien fordern den Austausch van Jaurnalisten und Publ izisten
sowie van Informationen und Publikationen uber das jeweils andere
Land.
Artikel 9
Beide Parteien bemuhen sich, den Jugendaustausch sowie die Zu sammenarbeit z wischen den Jugendorganisat ia nen und Institutionen
der auBerschulischen Jugendbildung zu fordern.
-5Artikel 10
Seide Parteien befurworten und fordern nach Moglichkeit die Zusammenarbei t auf dem Gebiet der Leibeserziehung und des Sports. Dies umfaBt
insbesondere die Zusammenarbeit zwischen akademischen Einrichtungen
sowie den Austausch von Sportmannschaften, Sachverstandigen, Trainern
und Lehrern.
Artikel 11
I
Seide Parteien bemuhen sich, gemeinsame MaBnahmen zur Erhaltung und
Verbreitung ihres kulturellen Erbes durchzufuhren. Dazu gehoren
insbesondere MaBnahmen zur Erhaltung und Restaurierung von
historischen Saudenkmalern und von Kunstwerken sowie die Zusammenarbei t auf den Gebieten des Museums- und Archivwesens.
Artikel 12
Die Vertreter der beiden Parteien treten nach Sedarf oder auf Ersuchen einer Partei zu einem vereinbarten Zeitpunkt abwechselnd
in Indonesien oder in der Sundesrepublik Deutschland zusammen, um
hinsichtlich der im Rahmen dieses Abkommens durchgefuhrten Programme
Silanz zu ziehen und Empfehlungen fur die weitere kulturelle
Zusammenarbeit zu erarbeiten.
Artikel 13
(1)
Dieses Abkommen findet auf das Hoheitsgebiet der Republik
Indonesien Anwendung, wie es in ihren Gesetzen definiert
ist, und auf die Teile des Festlandsockels und der angrenzenden Meere, Ob er welche die Republik Indonesien in Obereinstimmung mit dem Volk errec ht Hoh eitsge walt, Hoheit srechte
oder andere Rechte ausubt .
-6-
(2)
Im Sinne dieses Abkommens bedeutet der Ausdruck Bundesrepublik
Deutschland, wenn er im geographischen Sinne verwendet wird,
das Hoheitsgebiet, in dem das Grundgesetz fur die Bundesrepublik Deutschland in Kraft ist, und alle Gebiete auBerhalb
der Hoheitsgewasser der Bundesrepublik Deutschland, in denen
die Bundesrepublik Deutschland nach deutschem Recht und in
Obereinstimmung mit dem Volkerrecht ihre Rechte hinsichtlich
des Meeresbodens und seines Untergrunds sowie ihrer Naturschat ze ausuben darf.
I
Artikel 14
Dieses Abkommen gilt auch fur das Land Berlin, sofern nicht die
Regierung der Bundesrepublik Deutschland gegenuber der Republik
Indonesien innerhalb van drei Monaten nach Inkrafttreten dieses
Abkommens eine gegenteilige Erklarung abgibt.
Artikel 15
Etwaige Streitigkeiten, die sich aus der Auslegung oder Durchfuhrung dieses Abkommens ergeben, werden zwischen den beiden
Parteien durch Konsultationen oder Verhandlungen gutlich beigelegt.
Artikel 16
Dieses Abkommen tritt an dem Tag in Kraft, an dem die Parteien
einander davon unterrichten, daB ihre jeweiligen rechtlichen Voraussetzungen fur das Inkrafttreten des Abkommens erfullt sind .
Artikel 17
(1)
Dieses Abkommen gilt fur die Dauer van funf Jahren und
verlangert sich danach jeweils um zwei weitere Jahre, sofern
es nicht van einer Partei mit einer Frist van sechs
Monaten schriftlich gekundigt wird.
-7(2)
Tritt es durch Kundigung auBer Kraft, so gelten seine Bestimmungen fur einen Zeitraum und in einem Umfang weiter, die
fur die Durchfuhrung der gesonderten, nach Artikel 1 Absatz 2
zu schlieBenden Vereinbarungen erforderlich sind. Die Geltungsdauer der nach Artikel 1 Absat z 2 zu schlieBenden gesonderten
Vereinbarungen wird von der KOndigung dieses Abkommens nicht
beruhrt .
Zu Urkund dessen haben die hierzu von ihren Regierungen gehorig
befugten Unterzeichneten dieses Abkommen unterschrieben.
Geschehen zu Jakarta am 28 . September 1988 in zwei Urschriften,
jede in indonesischer, deutscher und englischer Sprache, wobei
jeder Wortlaut verbindlich ist. Bei unterschiedlicher Auslegung
des indonesischen und des deutschen Wortlauts ist der englische
Wortlaut maBgebend.
Fur die Regierung
der Repu)rl"lk Indonesien
Signed
Fur die Regierung
der Bundesrepublik Deutschlan<
Signed
A G R E E M E N T
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE GOVERNMENT OF THE FEDERAL REPUBLIC OF GERMANY
ON CULTURAL CO-OPERATION
I
The
Government
of
the
Republic
of
Indonesia and
the Government of the Federal Republic of Germany (hereinafter referred to as the Parties);
Desiring
to
intensify
relations
of
friendship
and co-operation between the people of t he two countries
in the fields of culture and science; and
Convinced
mutual
benefit
that cultural co-operation will promote
and
understanding between
the people
of
both countries;
Have agreed as follows
Article 1
(1 )
The
two
knowledge
parties
in
shall endeavour
the
field
of
to
culture
improve
and
mutual
science of
their countries and to assist each other in achieving this aim.
(2)
This
Agreement
cultural
and
parties.
To
Agreement
science
two
wh ich
the
basic
co- operation
faci lit ate
the
arrangements
embodies
the
parties
conditions
between
the
for
two
implement at ion
of
may
special
will cover
conclude
areas
this
of activities
wit h i n the terms of this Agreement .
. . I I ..
- 2 -
Article 2
( 1)
Both
Parties
vailing
shall,
laws
and
in
accordance with
regulations
mutually agreed upon,
and
on
t heir
terms
pre-
to
be
facilitate and promote activi-
ties for the enhancement of cultural and scientific
cooperation between both parties.
( 2)
Both Parties shall,
in accordance with their prevail-
ing laws and regulations,
or provided
with
experts
regard
country,
to
the
and
their
individuals any facilities
entering
importation
household
effects,
work
residence
and
afford the agreed seconded
the
and
and
leaving
exportation
issuance
permits,
of
and
of
the
the
the
their
r equisite
performance
of their tasks in the host country.
(3)
Both
Parties
prevailing
exempt ion
to
the
shall
laws
from
persons
endeavour,
and
in
regulations
taxes
and
r e ferred
other
to
so
far
permit,
to
charges
in
as
the
grant
applicab l e
paragraphs
1
to
2
above.
(4)
Institutions
and
co-operation
programs
separate
personnel
arrangement
will
involved
be
within
in
dealt
t he
cultural
with
spirit
in
of
a
this
Agreement.
Article 3
In the field of science and education, includ i ng universities and other institutions of higher education ,
and
of
vocational
non-formal
vocational
organizations
training and
adu l t
and
institutions
education ,
school and
train i ng authorities as well as other educa-
tional
and
with
view
a
schools,
general
research
to
institutions,
e ncourag i ng
both
co-operation
parties
shall
endeavour to
.. I I . .
-
(1)
support
mutual
3 -
visits
by
delegat ions
to
exchange
information and experience;
( 2)
support
the
students,
exchange
pupils
of
trainees
and
and
scientists
for
scholars,
observation,
study, research, and training purposes;
( 3)
promote
the
literature,
tration
exchange
of
scientific and educational
teaching aids,
materials
and
in format ion
instructional
and demons-
films
as well
as the organization of relevant exhibitions;
(4)
promote
other
relations
between
institutions
of
the
universities
higher education
of
and
the
two
countries and between other cultural and scientific
institutions.
Article 4
(1)
Both
Parties
basic
shall
training,
further
scholarships
for
and
of
scholars
seek
possibilities
training
qualified
the
other
and
to
research
students,
party,
award
scientists
provided
that
the pre - requisit es are met.
(2)
Both
Parties
agree
that
the
utility
of
basic
or
further training activities especially of scholarship
programmes agreed fo r this purpose shall be determined
by
appropriate
recognition
of
the
qualifications
formal
scholarship programmes
in
the
other
thus
country
acquired.
both parties
For
agree t hat the
formal qualifications acquired during basic or further
training
in
a
shall
manner
be recogniz e d
permitting
in
access
the
to
other
country
occupations
and
careers .
. .I I ..
I
-
4 -
Article 5
Both Parties shall endeavour to encourage the study
the language,
country.
culture
and
literature
of
the
of
other
Article 6
In
order
to
literature
the
two
impart
and
to
better
related
parties
endeavour
a
knowledge
fields
shall ,
carry out
on
of
the
the
of
the
other
basis
of
art ,
country,
reciprocity,
appropriate measures and assist
each other in particular
(1)
with
by
regard
to
visiting
and plays,
the
arrangement
artists
and
of
performances
ensembles,
of
concerts
as well as other artistic performances;
(2)
in the organization of exhibitions and lectures;
( 3)
in
the
tatives
in
organization
of
the
various
particular
of
spheres
literature ,
and fine arts,
exchanges
of mutual visits by represenof
music,
cultural
the
life ,
performing
in the development of co-operation,
experience ,
and
participation
in
congresses and similar events;
( 4)
in fostering contacts in the fields of publishing,
libraries ,
archives
and
museums,
and
in
exchange
of specialists and materials;
(5)
in the publication of translation of literary works
scientific and technical literature.
Article 7
Both parties
shall as far as possible support cultural
co-operation
between
their
respective
film,
television
and radio broadcasting institutions as well as the production and exchange of films and o t her audio-visual media
which may serve the purpose of this Agreement .
. . I I ..
-
5 -
Article 8
Both
and
Parties
shall
publicists
and
encourage
of
exchange
information
of
and
journalists
publications
on
their respective countries.
Article 9
Both Parties
shall endeavour to promote youth exchanges
as
co-operation
well
and
as
institutions
of
between
non-formal
youth
youth
organizations
education
and
training.
Article 10
Both
Parties
co- operation
sports.
shall
in
encourage
the
field
In particular,
and
of
endeavour
phys ical
to
foster
education
and
this include co-operation between
academic institutions and exchange of sport teams, experts,
coaches, and teachers.
Article 11
Both
parties
shall
to
preserve
and
In
particular,
strive
to
carry out
disseminate
this
shall
their
incl ude
joint measures
cultural
measures
heritage .
to
conserve
and restore ancient monuments and works of arts as well
as
co-operation
in
the
field
of museums
and archives.
Artic le 12
As
necessary or
Parties,
the
upon
the request
representatives
of
of
one
of
the
the
two
Parties
two
shall
meet in the Federal Republic of Germany or in I ndonesia
on
dates
mutually
agreed
upon
in
order
to
rev i ew the
programmes that have been carried out under this Agreerrent
and
to
draw
up
recommendations
for
further
cultural
co-operation.
..II ..
I
I
- 6 -
Article 13
(1)
This
Agreement
the
Republic
and
such
of
parts
adjacent seas,
has
shall
apply
Indonesia
of
the
in
as
the
territory
defined
continental
in
of
its
shelf
laws
and
the
over which the Republic of Indonesia
sovereignty,
sovereign
rights
or other rights
in accordance with international law.
For
(2 )
geographycal
a
sense,
Germany means
of
the
Federal
all
areas
Federal
Republic
Republic
Republic
of
Germany
if
used
in
Republic
Federal
area where
the Basic Law of
of
is
Germany
in
territorial
the
of
term
the
the
outside
and
this Agreement
the purpose of
Germany
is
waters
where
entitled
force,
the
and
of
the
Federal
under
German
Law
and in conformity with international law to exercise
its rights with respect to the Sea-bed and its sub
soil as well as their natural resources.
Article 14
This Agreement shall also apply to Land Berlin, provided
that the Government of the Federal Republic of Germany
not
does
of
the
make
a
Republic
contrary declaration
of
Indonesia
to the Government
with i n
months
three
of
the date of entry into force of this Agreement.
Article 15
Any dispute arising from the interpre t ation or implementation
of
this
consultation
Agreement
or
shall
negotiation
be
settled
between
the
amicably by
two
parties.
Article 16
This
which
Agreement
the
respective
two
shall
Parties
enter
into
force
on
exchange no tif ication
constitutional
requirements
for
the
date
on
that
their
the
entry
.. I I ..
I
-
7 -
into force of this Agreement have been fulfilled .
Article 17
( 1)
This Agreement shall be valid for a period of five
years
two
and
shall be tacitly extended for successive
year periods unless
it is denounced in writing
be either Party giving six months notice in advance.
(2)
If it ceases to have effect on account of denunciation,
the
its
provisions
period
the
and
shall
to
the
implementation
of
continue
extend
the
to
apply
necessary to
special
to be concluded under Article 1
( 2)
for
secure
arrangements
of this Agree-
ment. The period of validity of the special arrangements
to be
Agreement
concluded
shall
not
under Ar t icle 1
be
affected
by
( 2)
the
of this
denuncia-
tion of this Agreement.
IN
WITNESS
authorized
by
WHEREOF ,
their
the
respective
undersigned
governments
being
have
duly
signed
this Agreement.
DONE in Jakarta on NウセエMHIG|ヲL⦅@
in
two originals ,
in the German,
language
respectively,
case
divergent
of
2. d セ@
all
1
QYAセ@
Indonesian and English
texts
interpretations
being
of
authentic.
the
German
In
and
Indonesian texts, the English text shall prevail.
For the Government of the
For the Government of the
Republic_)){ Indonesia
Federal Republic of Germany
Signed
L.B. Moerdani
Signed
Theodor WALLAU
ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN
MENGENAI
KERJASAMA KEBUDAYAAN
I
I-
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Federal
Jerman
( selanj utnya
Berhasrat
untuk
disebut
sebagai para P ihak) ;
memperkokoh
hubungan
persahabatan
dan kerjasama antara rakyat kedua negara dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan; dan
Berkeyakinan
majukan
keuntungan
bahwa
kerjasama
bersama
dan
kebudayaan
saling
akan
me-
pengertian
antara
berusaha meningkatkan
penge-
rakyat kedua negara;
Telah menyetujui sebagai berikut
Pasal 1
( 1)
Kedua
belah
Pihak
akan
tahuan bersama dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan
dari
kedua
negara
dan
saling
membantu dalam
mencapai tujuan tersebut.
( 2)
Persetujuan
ini memuat
syarat-syarat yang pokok bagi
kerjasama kebudayaan dan ilmu pengetahuan antara kedua
belah Pihak.
ini
kedua
ngaturan
Untuk memudahkan pelaksanaan Persetujuan
belah
khusus
Pihak
yang
dapat
membuat
pengaturan-pe-
akan mencakup bidang- bidang ke-
giatan menurut syarat-syarat Persetujuan ini .
. .I I . .
I
I
- 2 -
Pasal 2
(1)
Kedua belah Pihak,
undangan
masing-masing
syarat-syarat
kan
sesuai dengan peraturan perundang-
yang
dan memajukan
yang
berlaku
disetujui
dan
bersama,
berdasarkan
akan
memudah-
kegiatan-kegiatan bagi peningkatan
kerjasama kebudayaan dan ilmu pengetahuan antara kedua
belah Pihak.
(2)
Kedua belah Pihak,
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan masing-masing yang berlaku,
kepada
tenaga-tenaga
yang disetujui
ahli
dan
akan memberikan
perorangan-perorangan
untuk ditunjuk atau disediakan,
kemu-
dahan-kemudahan yang berkenaan dengan masuk dan keluarnya
mereka
dari
dan
ekspor
imper
luaran
dan
negara
kemu dahan-kemudahan
barang-barang
izin kerja dan
pelaksanaan
Pihak,
izin
rumahtangga,
penge-
tinggal yang diperlukan,
tugas-tugas
mereka
di
negara
tuan
rumah.
(3)
Kedua
belah
Pihak,
sejauh
diperbolehkan
aturan perundang-undangan yang berlaku,
untuk
membebaskan
ayat
( 1)
dan
( 2)
orang-orang
di
at as
yang
dari
oleh
per-
akan berusaha
dimaksud
dalam
pengenaan pajak dan
biaya-biaya lainnya.
( 4)
Lembaga- lembaga
program
dan
kerjasama
orang-orang
kebudayaan
yang
ini
terlibat
akan
diatur
dalam
dalam
suatu pengaturan yang terpisah sesuai dengan semangat
Persetujuan ini.
Pasal 3
Dengan maksud untuk menggalakkan kerjasama, di bidang ilmu
pengetahuan
dan
pendidikan,
termasuk
universitas-univer-
sitas dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi, sekolah-sekolah
umum dan
kejuruan,
organisasi-organisasi dan
lembaga-lem-
.. I I ..
I
-
baga
orang
pendidikan
dewasa,
luar
3 -
sekolah,
balai-balai
sekolah
latihan
lembaga pendidikan dan riset
lain,
pendidikan
kerja
serta
untuk
lembaga-
kedua belah P ihak akan
berusaha untuk
(1)
mendukung
kegiatan
masing-masing
saling
berkunjung
oleh
delegasi
untuk tukar menukar keterangan dan pe-
ngalaman;
( 2)
mendukung tukar menukar
ilmuwan- ilmuwan dan
sarj ana-
sarj ana,
administrator-administrator
universitas ,
guru-guru,
instruktur-instruktur, mahasiswa-mahasiswa,
pelajar-pelajar dan tenaga-tenaga tugas belajar untuk
tujuan-tujuan
observasi,
studi,
penelitian
dan
la-
tihan;
(3)
memajukan
tukar
dan pendidikan,
kapan
penerangan
menukar
buku-buku
alat -alat
dan
ilmu
pengetahuan
ban tu pengaj aran,
peragaan,
film -f ilm
perleng-
pengajaran
dan juga pengorganisasian pameran yang berkaitan;
( 4)
memajukan
hubungan
antar
universitas-universitas
dan
lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang lain dari kedua
negara dan
antar
lembaga-lembaga kebudayaan dan ilmu
pengetahuan la i nnya .
Pasal 4
(1)
Kedua belah Pihak akan mencari kemungkinan-kemungkinan
untuk memberikan bea siswa dalam latihan dasar, latihan
lanjutan dan penelitian bagi para mahasiswa-mahasiswa ,
ilmuwan-ilmuwan
persyaratan
dari
dan
sarjana-sarjana
Pihak
lain,
asalkan
yang
memenuhi
syarat-syarat-
nya dipenuhi.
( 2)
Kedua belah P ihak sepakat bahwa kegunaan dari kegiatankegiatan
program
lat i han
bea
dasar
siswa
yang
dan
lanjutan khususnya dalam
disetu j ui
untuk
t ujuan
in i
.. I I ..
I
•
- 4 akan
ditentukan
negara
Untuk
dengan
lainnya
program
pengakuan yang selayaknya di
terhadap
bea
ij azah resmi
siswa
kedua
yang diperoleh.
belah
Pihak
setuju
bahwa ijazah resmi yang diperoleh selama latihan dasar
atau
lanjutan
akan
diakui
di
negara
lainnya
untuk
memasuki suatu pekerjaan atau karir.
Pasal 5
Kedua belah P ihak akan berusaha untuk mendorong pelaj aran
bahasa, kebudayaan dan kesusasteraan negara lainnya.
Pasal 6
Dalam
rangka
menanamkan
ngenai kesenian,
pengetahuan
timbal
langkah
yang
lebih
baik me-
kesusasteraan dan bidang-bidang yang ber-
kaitan dari negara lainnya,
azas
yang
balik,
tepat
akan
dan
kedua belah Pihak berdasarkan
berusaha
melaksanakan
membantu satu sama
lain
langkahterutama
dalam hal :
( 1)
pengaturan
terhadap pertunj ukan
ansambel,
konser ,
drama
dan
oleh art is-art is dan
pertunjukan
kesenian
lainnya yang melakukan kunjungan;
(2)
pengorganisasian pameran-pameran dan ceramah-ceramah;
(3)
pengorganisasian kegiatan saling berkunjung oleh wakilwakil dari berbagai lapisan kehidupan kebudayaan terutama kesusasteraan, musik , pertunjukan dan seni rupa,
pengembangan
dan
kerj asama ,
partisipasi
dalam
tukar
menukar
kongres - kongres
pengalaman,
dan
peristiwa
yang sama;
(4)
membantu
perkembangan
penerbitan,
hubungan
perpustakaan,
dal am
kearsipan
dan
bidang-bidang
museum,
dan
pertukaran spesialis dan bahan-bahan;
.. I I ..
- 5 -
(5)
penerbitan
terjemahan
karya
sastra,
buku-buku
ilmu
pengetahuan dan teknik.
Pasal 7
Kedua belah Pihak akan sejauh mungkin mendukung kerjasama
kebudayaan antar lembaga-lembaga penyiaran radio,
dan
I
film
masing-masing
serta
produksi
dan
televisi
tukar menukar
film-film dan media audio-visual lain yang dapat menunjang
tujuan Pesetujuan ini.
Pasal 8
Kedua belah Pihak akan mendorong pertukaran wartawan-wartawan dan penerb it-penerbit serta tukar menukar keterangan
dan penerbitan mengenai negara masing-masing.
Pasal 9
Kedua belah Pihak akan berusaha memajukan pertukaran pemuda
serta
dan
kerjasama
antara
lembaga-lembaga
organisasi-organisasi
pendidikan
dan
latihan
kepemudaan
luar
sekolah
untuk pemuda.
Pasal 10
I
Kedua
belah
perkembangan
dan
Pihak
kerjasama
keolahragaan.
kerjasama
akan
antar
mendorong
dalam
Khususnya,
bidang
kerj asama
lembaga-lembaga
team-team olahraga ,
dan guru-guru.
dan
berusaha
pendidikan
jasmani
ini akan mencakup
akademis
tenaga-tenaga
membantu
ahli,
dan
pertukaran
pelatih- pelatih
Pasal 11
Kedua belah Pihak akan berusaha keras menjalankan langkahlangkah
bersama
untuk
memelihara
dan
menyebar-luaskan
.. I I ..
- 6 -
keterangan
mengenai
Khususnya,
hal
melestarikan
dan
warisan
ini
dan
hasil-hasil
akan
kebudayaan
mencakup
memperbaiki
karya
seni
masing-masing.
langkah-langkah
monumen-monumen
serta
kerjasama
untuk
purbakala
dalam bidang
museum dan kearsipan.
Pasal 12
I
Jika diperlukan atau atas permintaan salah satu dari kedua
belah Pihak,
ngadakan
wakil-wakil dari
pertemuan
di
Republik
Indonesia pada tanggal
ninj au
kembali
kedua belah Pihak akan meFederal
Jerman
atau
di
yang disepakati bersama untuk me-
program-program
yang
telah
dilaksanakan
berdasarkan Persetujuan ini dan untuk menyusun rekomendasi
mengenai kerjasama kebudayaan selanjutnya.
Pasal 13
(1)
Persetujuan
ini
berlaku
terhadap
wilayah
Republik
Indonesia seperti dirumuskan dalam peraturan Perundangundangannya
dan
bagian-bagian
landas
kontinen
dan
lautan sekitarnya yang berbatasan, atas mana Pemerintah
Republik Indonesia memiliki Kedaulatan ,
daulat
hak-hak ber-
atau hak-hak lainnya sesuai dengan
hukum
in-
ternasional.
I
(2)
Untuk tujuan Persetujuan ini dan apabila dipergunakan
dalam pengert ian
Jerman
berarti
Federal
Jerman
laut-laut
Republik
J erman
geograf is,
wilayah
Federal
dan
dimana
berlaku,
wilayah
ist ilah Republik
dan
Republik
Jerman
sesuai
Hukum
setiap
Federal
Dasar
daerah
Federal
Republik
di
Jerman,
dimana
mempunyai hak menurut
dengan
hukum
luar
internasional
hukum
untuk
melaksanakan hak-haknya tentang dasar laut dan tanah
dibawahnya serta sumber-sumber alamnya .
. . I I ..
- 7 -
Pasal 14
Persetujuan
ini
akan
meliputi
juga
Land
Berlin ,
kecuali
jika Pemerintah Republik Federal Jerman menyatakan sebaliknya kepada Pemerintah Republik Indonesia dalam jangka waktu
t iga
bulan
setelah
tanggal
mulai
berlakunya
Persetuj uan
ini.
Pasal 15
I
Setiap
perselisihan
yang
timbul
karena
penafsiran
atau
pelaksanaan Persetujuan ini diselesaikan secara bersahabat
melalui
musyawarah
atau
perundingan
antara
kedua
belah
Pihak.
Pasal 16
Persetujuan ini akan mulai berlaku pada tanggal kedua belah
Pihak mempertukarkan pemberitahuan bahwa ketentuan-ketentuan
Konstitusional
masing-masing
untuk
mulai
berlakunya
Per-
setujuan ini sudah dipenuhi .
Pasal 17
( 1)
Persetuj uan
tahun
dan
ini akan berlaku untuk j angka waktu lima
selanjutnya
berturut-turut
untuk
diperpanjang
jangka
secara
diam-diam
waktu dua tahun kecuali
Persetujuan ini dibatalkan secara tertulis o l eh salah
satu Pihak enam bulan sebelumn ya.
( 2)
Jika Persetujuan
batalan
ini
tersebut,
tidak berlaku lagi karena pem-
maka
ketentuan-ketentuannya
akan
terus berlaku untuk jangka waktu dan sejauh yang diperlukan
untuk menj amin
pelaksanaan dari pengaturan -
pengaturan khusus yang akan diadakan berdasarkan Pasal
1
(2)
Persetujuan
pengaturan
Pasal
1
( 2)
khusus
ini .
Masa
yang
nkan
Persetujuan
ini
b erlakunya
pengaturan-
diadakan berdasarkan
t idak
akan
terpe ngar uh
.. I I . .
•
-
8 -
oleh pembatalan Persetujuan ini.
Sebagai
yang telah
Bukti,
dikuasakan
para
penandatangan
oleh
Pemerintah
di
bawah
ini,
masing-masing,
menandatangani Persetujuan ini.
Dibuat di Jakarta pada tanggal セ@ セ@
tahun
I
dua
seribu sembilan ratus
naskah
Jerman
dan
asli,
delapanpuluh delapan,
masing-masing
Inggris,
yang
s」カーuNセHZL・ャGエ@
dalam
semuanya
dalam
bahasa Indonesia,
mempunyai
kekuatan
hukum yang sama.
Dalam hal penafsiran-penaf siran yang berbeda dari naskah
bahasa
Indonesia
dan
bahasa
Jerman,
maka naskah bahasa
Inggris yang berlaku.
UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
I
UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK FEDERAL JERMAN
Signed
Signed
L.B. Moerdani
Theodor WALLAU
ABKOMMEN
zwischen der Regierung der Republik Indonesien
und
der Regierung der Bundesrepublik Deutschland
Ober kulturelle Zusarnrnenarbeit
Die Regierung der Republik Indonesien und die Regierung der
Bundesrepublik Deutschland (im folgenden als "Parteien" bezeichnet)in dem Wunsch, die freundschaftlichen Beziehungen und die Zusammenarbeit zwischen den Volkern beider Lander auf dem Gebiet
de r Kultur und der Wissenschaft zu vertiefen,
I
in der Oberzeugung, daB die kulturelle Zusammenarbeit den gegenseitigen Nutzen und das Verstandnis zwischen den Volkern beider
Lander fordern wird sind wie folgt ubereingekommen:
Artikel 1
( 1)
Die beiden Part e ien s ind bestrebt, die gegenseitigen Kennt nisse auf den Gebieten Kultur und der Wissenschaft ihrer
Lander zu verbes s ern und einander bei der Erreichung dieses
Zieles zu unterstutzen.
(2)
Dieses Abkommen enthalt die Rahmenbedingungen fur die
kulturelle und wissenschaftliche Zusammenarbeit zwischen den
beiden Parteien . Zur Erleichterung der Durchfuhrung dieses
Abkommens konnen die beiden Parteien gesonderte Vereinbarungen schlieBen, die einzelne Tatigkeit s bereiche im
Rahmen dieses Abkommens zum Geg e nstand haben.
I
Artikel 2
(1)
Die beiden Parteien erleichtern und fordern in Obereinstimmung
mit ihren jeweils geltenden Gesetzen und sonstigen Rechtsvor s chrift e n und un te r de n van ihnen z u ve r ei nb a r e nd e n Be dingungen Tat ig ke i t e n z ur Verbes s erung der ku lt ur e ll e n und
wis se ns ch aftl i ch e n Zusamm e n ar be it z wis ch e n de n be id e n
Part eie n .
-2-
(2)
Seide Parteien gewahren in Obereinstimmung mit ihren jeweils
geltenden Gesetzen und sonstigen Rechtsvorschriften den entsandten oder vermitelten Fachkraften und Einzelpersonen Unterstutzung bei der Ein- und Ausreise, der Ein- und Ausfuhr ihres
Umzugsguts, der Erteilung der notwendigen Arbeits- und Aufenthaltserlaubnis sowie bei der Durchfuhrung ihrer Aufgaben im
Gastland.
(3)
I
Seide Parteien bemuhen sich, die in den Absatzen 1 und 2 genannten Personen van Steuern und sonstigen Abgaben zu befreien,
soweit die geltenden Gesetze und sonstigen Rechtsvorschriften
dies zulassen.
(4)
Einrichtungen und Personen, die an Programmen der kulturellen
Zusammenarbeit beteiligt sind, werden Gegenstand einer gesonderten Vereinbarung im Geiste dieses Abkommens sein.
Artikel 3
Auf dem Gebiet der Wissenschaft und des Bildungswesens einschlieBlicr
der Hochschulen, allgemeiner und berufsbildender Schulen, Organisationen und Einrichtungen der auBerschulischen beruflichen Bildung
und Erwachsenenbildung, der Schul- und Berufsbildungsverwaltungen
sowie anderer Sildung- und Forschungseinrichtungen sind die beiden
Parteien bestrebt, die Zusammenarbeit zu fordern, indem sie:
1.
die gegenseitige Entsendung van Delegat i onen zum Zweck des
Informations- und Erfahrungsaustauschs unterstutz e n;
2.
den Austausch van Wis se nschaftl ern, Hochschulverwaltungsp e rsonal, Lehrkraften, Ausbildern, Studenten, Schulern und
Auszubildenden zu Beobachtungs-, Studien-, Forschungs- und
Ausbildungszw e cken unterstOtzen;
3.
de n Au s tau s ch van wiss e ns ch a ftlicher, pa dag ogi s ch er und
di da ktisch e r Liter atur, Lehr-, Anschauung s- und Informat i on smat e ri a l und Lehr f ilm e n s ow i e di e Ve r a ns taltung einschla g iger
Au s st e llungen forde r n;
-3-
4.
die Beziehungen zwischen den Hochschulen und anderen Einrichtungen des Hochschulbereichs beider Lander sowie zwischen
anderen kulturellen und wissenschaftlichen Einrichtungen forderr
Artikel 4
( 1)
Beide Parteien werden nach Moglichkeit qualifizierten Studenten
und Wissenschaftlern der jeweils anderen Partei Stipendien zur
Aus- und Fortbildung sowie fur Forschungsarbeiten zur Verfugung stellen, sofern die Voraussetzungen hierfur bestehen.
( 2)
Beide Parteien stimmen darin uberein, daB der Nutzen von Ausund FortbildungsmaBnahmen - und insbesondere von zu diesem
I
Zweck vereinbarter Stipendienprogrammen - von der angemessenen
Anerkennung der dabei erworbenen formalen Qualifikation im
jeweils anderen Land abhangt. In bezug auf Stipendienprogramme
vereinbaren die Parteien , daB die bei Aus- und FortbildungsmaBnahmen erworbenen formalen Qualifikationen im jeweils
anderen Land in einer Weise anerkannt werden, die den Zugang
zu beruflichen Tatigkeiten und Laufbahnen ermoglicht.
Artikel 5
I
Beide Parteien sind bestrebt, das Studium der Sprache, der Kultur
und der Literatur des jeweils anderen Landes zu fordern.
Artikel 6
Um bessere Kenntnisse der Kunst, Literatur und verwandter Gebiete des
jeweils anderen Landes zu vermitteln, bemuhen sich die beiden Parteien
auf der Grundlage der Gegenseitigkeit, entsprechende MaBnahmen durchzufuhren und einander dabei zu unterstutzen, insbesondere
1.
bei Gastspiel e n von Kunstlern und Ensembles, bei der Veranstaltung von Konzerten, Theaterauffuhrungen und anderen
kunstlerischen Darbietungen;
I
I
-4-
2.
bei der Durchfuhrung van Ausstellungen sowie der Organisation
van Vortragen und Vorlesungen;
3.
bei der Organisation gegenseitiger Besuche van Vertretern der
verschiedenen Bereiche des kulturellen Lebens, insbesondere
der Literatur, der Musik, der darstellenden und bildenden
Kunste, zur Entwicklung der Zusammenarbeit, zum Erfahrungsaustausch sowie zur Teilnahme an Tagungen und ahnlichen Veranstaltungen;
4.
bei der Forderung van Kontakten auf den Gebieten des Verlagswesens, der Bibliotheken, Archive und Museen sowie beim Austausch van Fachleuten und Material;
5.
bei der Herausgabe van Obersetzungen van Werken der schongeistigen, wissenschaftlichen und Fachliteratur.
Artikel 7
Beide Parteien unterstutzen im Aahmen ihrer Moglichkeiten auf dem
Gebiet des Filmwesens, des Fernsehens und des Horfunks die kulturelle
Zusammenarbeit der betreffenden Einrichtungen in ihren jeweiligen
Landern sowie die Herstellung und den Austausch van Filmen und anderen
audiovisuellen Medien, die den Zielen dieses Abkommens dienen konnen.
Artikel 8
Beide Parteien fordern den Austausch van Jaurnalisten und Publ izisten
sowie van Informationen und Publikationen uber das jeweils andere
Land.
Artikel 9
Beide Parteien bemuhen sich, den Jugendaustausch sowie die Zu sammenarbeit z wischen den Jugendorganisat ia nen und Institutionen
der auBerschulischen Jugendbildung zu fordern.
-5Artikel 10
Seide Parteien befurworten und fordern nach Moglichkeit die Zusammenarbei t auf dem Gebiet der Leibeserziehung und des Sports. Dies umfaBt
insbesondere die Zusammenarbeit zwischen akademischen Einrichtungen
sowie den Austausch von Sportmannschaften, Sachverstandigen, Trainern
und Lehrern.
Artikel 11
I
Seide Parteien bemuhen sich, gemeinsame MaBnahmen zur Erhaltung und
Verbreitung ihres kulturellen Erbes durchzufuhren. Dazu gehoren
insbesondere MaBnahmen zur Erhaltung und Restaurierung von
historischen Saudenkmalern und von Kunstwerken sowie die Zusammenarbei t auf den Gebieten des Museums- und Archivwesens.
Artikel 12
Die Vertreter der beiden Parteien treten nach Sedarf oder auf Ersuchen einer Partei zu einem vereinbarten Zeitpunkt abwechselnd
in Indonesien oder in der Sundesrepublik Deutschland zusammen, um
hinsichtlich der im Rahmen dieses Abkommens durchgefuhrten Programme
Silanz zu ziehen und Empfehlungen fur die weitere kulturelle
Zusammenarbeit zu erarbeiten.
Artikel 13
(1)
Dieses Abkommen findet auf das Hoheitsgebiet der Republik
Indonesien Anwendung, wie es in ihren Gesetzen definiert
ist, und auf die Teile des Festlandsockels und der angrenzenden Meere, Ob er welche die Republik Indonesien in Obereinstimmung mit dem Volk errec ht Hoh eitsge walt, Hoheit srechte
oder andere Rechte ausubt .
-6-
(2)
Im Sinne dieses Abkommens bedeutet der Ausdruck Bundesrepublik
Deutschland, wenn er im geographischen Sinne verwendet wird,
das Hoheitsgebiet, in dem das Grundgesetz fur die Bundesrepublik Deutschland in Kraft ist, und alle Gebiete auBerhalb
der Hoheitsgewasser der Bundesrepublik Deutschland, in denen
die Bundesrepublik Deutschland nach deutschem Recht und in
Obereinstimmung mit dem Volkerrecht ihre Rechte hinsichtlich
des Meeresbodens und seines Untergrunds sowie ihrer Naturschat ze ausuben darf.
I
Artikel 14
Dieses Abkommen gilt auch fur das Land Berlin, sofern nicht die
Regierung der Bundesrepublik Deutschland gegenuber der Republik
Indonesien innerhalb van drei Monaten nach Inkrafttreten dieses
Abkommens eine gegenteilige Erklarung abgibt.
Artikel 15
Etwaige Streitigkeiten, die sich aus der Auslegung oder Durchfuhrung dieses Abkommens ergeben, werden zwischen den beiden
Parteien durch Konsultationen oder Verhandlungen gutlich beigelegt.
Artikel 16
Dieses Abkommen tritt an dem Tag in Kraft, an dem die Parteien
einander davon unterrichten, daB ihre jeweiligen rechtlichen Voraussetzungen fur das Inkrafttreten des Abkommens erfullt sind .
Artikel 17
(1)
Dieses Abkommen gilt fur die Dauer van funf Jahren und
verlangert sich danach jeweils um zwei weitere Jahre, sofern
es nicht van einer Partei mit einer Frist van sechs
Monaten schriftlich gekundigt wird.
-7(2)
Tritt es durch Kundigung auBer Kraft, so gelten seine Bestimmungen fur einen Zeitraum und in einem Umfang weiter, die
fur die Durchfuhrung der gesonderten, nach Artikel 1 Absatz 2
zu schlieBenden Vereinbarungen erforderlich sind. Die Geltungsdauer der nach Artikel 1 Absat z 2 zu schlieBenden gesonderten
Vereinbarungen wird von der KOndigung dieses Abkommens nicht
beruhrt .
Zu Urkund dessen haben die hierzu von ihren Regierungen gehorig
befugten Unterzeichneten dieses Abkommen unterschrieben.
Geschehen zu Jakarta am 28 . September 1988 in zwei Urschriften,
jede in indonesischer, deutscher und englischer Sprache, wobei
jeder Wortlaut verbindlich ist. Bei unterschiedlicher Auslegung
des indonesischen und des deutschen Wortlauts ist der englische
Wortlaut maBgebend.
Fur die Regierung
der Repu)rl"lk Indonesien
Signed
Fur die Regierung
der Bundesrepublik Deutschlan<
Signed
A G R E E M E N T
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE GOVERNMENT OF THE FEDERAL REPUBLIC OF GERMANY
ON CULTURAL CO-OPERATION
I
The
Government
of
the
Republic
of
Indonesia and
the Government of the Federal Republic of Germany (hereinafter referred to as the Parties);
Desiring
to
intensify
relations
of
friendship
and co-operation between the people of t he two countries
in the fields of culture and science; and
Convinced
mutual
benefit
that cultural co-operation will promote
and
understanding between
the people
of
both countries;
Have agreed as follows
Article 1
(1 )
The
two
knowledge
parties
in
shall endeavour
the
field
of
to
culture
improve
and
mutual
science of
their countries and to assist each other in achieving this aim.
(2)
This
Agreement
cultural
and
parties.
To
Agreement
science
two
wh ich
the
basic
co- operation
faci lit ate
the
arrangements
embodies
the
parties
conditions
between
the
for
two
implement at ion
of
may
special
will cover
conclude
areas
this
of activities
wit h i n the terms of this Agreement .
. . I I ..
- 2 -
Article 2
( 1)
Both
Parties
vailing
shall,
laws
and
in
accordance with
regulations
mutually agreed upon,
and
on
t heir
terms
pre-
to
be
facilitate and promote activi-
ties for the enhancement of cultural and scientific
cooperation between both parties.
( 2)
Both Parties shall,
in accordance with their prevail-
ing laws and regulations,
or provided
with
experts
regard
country,
to
the
and
their
individuals any facilities
entering
importation
household
effects,
work
residence
and
afford the agreed seconded
the
and
and
leaving
exportation
issuance
permits,
of
and
of
the
the
the
their
r equisite
performance
of their tasks in the host country.
(3)
Both
Parties
prevailing
exempt ion
to
the
shall
laws
from
persons
endeavour,
and
in
regulations
taxes
and
r e ferred
other
to
so
far
permit,
to
charges
in
as
the
grant
applicab l e
paragraphs
1
to
2
above.
(4)
Institutions
and
co-operation
programs
separate
personnel
arrangement
will
involved
be
within
in
dealt
t he
cultural
with
spirit
in
of
a
this
Agreement.
Article 3
In the field of science and education, includ i ng universities and other institutions of higher education ,
and
of
vocational
non-formal
vocational
organizations
training and
adu l t
and
institutions
education ,
school and
train i ng authorities as well as other educa-
tional
and
with
view
a
schools,
general
research
to
institutions,
e ncourag i ng
both
co-operation
parties
shall
endeavour to
.. I I . .
-
(1)
support
mutual
3 -
visits
by
delegat ions
to
exchange
information and experience;
( 2)
support
the
students,
exchange
pupils
of
trainees
and
and
scientists
for
scholars,
observation,
study, research, and training purposes;
( 3)
promote
the
literature,
tration
exchange
of
scientific and educational
teaching aids,
materials
and
in format ion
instructional
and demons-
films
as well
as the organization of relevant exhibitions;
(4)
promote
other
relations
between
institutions
of
the
universities
higher education
of
and
the
two
countries and between other cultural and scientific
institutions.
Article 4
(1)
Both
Parties
basic
shall
training,
further
scholarships
for
and
of
scholars
seek
possibilities
training
qualified
the
other
and
to
research
students,
party,
award
scientists
provided
that
the pre - requisit es are met.
(2)
Both
Parties
agree
that
the
utility
of
basic
or
further training activities especially of scholarship
programmes agreed fo r this purpose shall be determined
by
appropriate
recognition
of
the
qualifications
formal
scholarship programmes
in
the
other
thus
country
acquired.
both parties
For
agree t hat the
formal qualifications acquired during basic or further
training
in
a
shall
manner
be recogniz e d
permitting
in
access
the
to
other
country
occupations
and
careers .
. .I I ..
I
-
4 -
Article 5
Both Parties shall endeavour to encourage the study
the language,
country.
culture
and
literature
of
the
of
other
Article 6
In
order
to
literature
the
two
impart
and
to
better
related
parties
endeavour
a
knowledge
fields
shall ,
carry out
on
of
the
the
of
the
other
basis
of
art ,
country,
reciprocity,
appropriate measures and assist
each other in particular
(1)
with
by
regard
to
visiting
and plays,
the
arrangement
artists
and
of
performances
ensembles,
of
concerts
as well as other artistic performances;
(2)
in the organization of exhibitions and lectures;
( 3)
in
the
tatives
in
organization
of
the
various
particular
of
spheres
literature ,
and fine arts,
exchanges
of mutual visits by represenof
music,
cultural
the
life ,
performing
in the development of co-operation,
experience ,
and
participation
in
congresses and similar events;
( 4)
in fostering contacts in the fields of publishing,
libraries ,
archives
and
museums,
and
in
exchange
of specialists and materials;
(5)
in the publication of translation of literary works
scientific and technical literature.
Article 7
Both parties
shall as far as possible support cultural
co-operation
between
their
respective
film,
television
and radio broadcasting institutions as well as the production and exchange of films and o t her audio-visual media
which may serve the purpose of this Agreement .
. . I I ..
-
5 -
Article 8
Both
and
Parties
shall
publicists
and
encourage
of
exchange
information
of
and
journalists
publications
on
their respective countries.
Article 9
Both Parties
shall endeavour to promote youth exchanges
as
co-operation
well
and
as
institutions
of
between
non-formal
youth
youth
organizations
education
and
training.
Article 10
Both
Parties
co- operation
sports.
shall
in
encourage
the
field
In particular,
and
of
endeavour
phys ical
to
foster
education
and
this include co-operation between
academic institutions and exchange of sport teams, experts,
coaches, and teachers.
Article 11
Both
parties
shall
to
preserve
and
In
particular,
strive
to
carry out
disseminate
this
shall
their
incl ude
joint measures
cultural
measures
heritage .
to
conserve
and restore ancient monuments and works of arts as well
as
co-operation
in
the
field
of museums
and archives.
Artic le 12
As
necessary or
Parties,
the
upon
the request
representatives
of
of
one
of
the
the
two
Parties
two
shall
meet in the Federal Republic of Germany or in I ndonesia
on
dates
mutually
agreed
upon
in
order
to
rev i ew the
programmes that have been carried out under this Agreerrent
and
to
draw
up
recommendations
for
further
cultural
co-operation.
..II ..
I
I
- 6 -
Article 13
(1)
This
Agreement
the
Republic
and
such
of
parts
adjacent seas,
has
shall
apply
Indonesia
of
the
in
as
the
territory
defined
continental
in
of
its
shelf
laws
and
the
over which the Republic of Indonesia
sovereignty,
sovereign
rights
or other rights
in accordance with international law.
For
(2 )
geographycal
a
sense,
Germany means
of
the
Federal
all
areas
Federal
Republic
Republic
Republic
of
Germany
if
used
in
Republic
Federal
area where
the Basic Law of
of
is
Germany
in
territorial
the
of
term
the
the
outside
and
this Agreement
the purpose of
Germany
is
waters
where
entitled
force,
the
and
of
the
Federal
under
German
Law
and in conformity with international law to exercise
its rights with respect to the Sea-bed and its sub
soil as well as their natural resources.
Article 14
This Agreement shall also apply to Land Berlin, provided
that the Government of the Federal Republic of Germany
not
does
of
the
make
a
Republic
contrary declaration
of
Indonesia
to the Government
with i n
months
three
of
the date of entry into force of this Agreement.
Article 15
Any dispute arising from the interpre t ation or implementation
of
this
consultation
Agreement
or
shall
negotiation
be
settled
between
the
amicably by
two
parties.
Article 16
This
which
Agreement
the
respective
two
shall
Parties
enter
into
force
on
exchange no tif ication
constitutional
requirements
for
the
date
on
that
their
the
entry
.. I I ..
I
-
7 -
into force of this Agreement have been fulfilled .
Article 17
( 1)
This Agreement shall be valid for a period of five
years
two
and
shall be tacitly extended for successive
year periods unless
it is denounced in writing
be either Party giving six months notice in advance.
(2)
If it ceases to have effect on account of denunciation,
the
its
provisions
period
the
and
shall
to
the
implementation
of
continue
extend
the
to
apply
necessary to
special
to be concluded under Article 1
( 2)
for
secure
arrangements
of this Agree-
ment. The period of validity of the special arrangements
to be
Agreement
concluded
shall
not
under Ar t icle 1
be
affected
by
( 2)
the
of this
denuncia-
tion of this Agreement.
IN
WITNESS
authorized
by
WHEREOF ,
their
the
respective
undersigned
governments
being
have
duly
signed
this Agreement.
DONE in Jakarta on NウセエMHIG|ヲL⦅@
in
two originals ,
in the German,
language
respectively,
case
divergent
of
2. d セ@
all
1
QYAセ@
Indonesian and English
texts
interpretations
being
of
authentic.
the
German
In
and
Indonesian texts, the English text shall prevail.
For the Government of the
For the Government of the
Republic_)){ Indonesia
Federal Republic of Germany
Signed
L.B. Moerdani
Signed
Theodor WALLAU