Eksplorasi Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang masih mempunyai hutan tropis
terbesar di dunia. Total areal tanah perhutanan di Indonesia diperkirakan kurang
lebih 143,3 juta hektar atau hampir 75,4 % dari seluruh tanah yang mencapai
193,3 juta hektar. Hal ini menunjukkan secara alamiah hutan merupakan sumber
alam yang sangat penting di Indonesia. Hutan-hutan tersebut mempunyai berbagai
fungsi seperti penghasil produk-produk kayu maupun non kayu termasuk tanaman
obat, hutan lindung yang melindungi persediaan air dan mencegah erosi tanah,
sebagai cadangan alami, dan sebagai tempat rekreasi yang menyimpan
keanekaragaman flora dan fauna (Kusumawati, dkk. 2003).
Sumber daya tumbuhan di hutan tropis Indonesia yang sangat kaya
mendukung peluang pengembangan tanaman obat. Hal tersebut karena Indonesia
memiliki 30.000 spesies tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies
diketahui berkhasiat obat, dan baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai
bahan baku pada industri obat tradisional. Kondisi ini membuka peluang
pengembangan selebar-lebarnya bagi tanaman obat dan penggalian potensi
spesies-spesies

tumbuhan


berkhasiat

obat

yang

belum

termanfaatkan

(Hapsoh dan Yaya, 2011).
Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional juga semakin banyak
diminati oleh masyarakat karena telah terbukti bahwa obat yang berasal dari
tumbuhan lebih menyehatkan dan tanpa menimbulkan adanya efek samping jika
dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari bahan kimia. Namun, yang
1

2


menjadi permasalahan bagi peminat obat tradisional adalah kurangnya
pengetahuan dan informasi memadai mengenai berbagai jenis tumbuh-tumbuhan
yang biasa digunakan sebagai ramuan obat-obatan tradisional dan bagaimana
pemanfaatannya (Arief, 2001).
Dari data-data survey juga dapat diketahui bahwa penduduk pedesaan di
Indonesia terlebih lagi yang terpencil di sekitar hutan, sering kali menggunakan
tanaman-tanaman liar yang ada di hutan untuk pengobatan. Dari kenyataan seperti
yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa masih banyak tanaman yang
tumbuh di hutan tropis Indonesia yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan
sebagai tanaman obat.
Hutan Batang Toru merupakan ekosistem yang sangat unik dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi. Secara administratif, kawasan hutan Batang
Toru merupakan bagian dari tiga wilayah Kabupaten yaitu Tapanuli Utara,
Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Kawasan HBTBB memiliki beberapa tipe
ekosistem mulai dari ekosistem dataran rendah, perbukitan hingga pegunungan.
Variasi habitat yang ada di kawasan ini merupakan ekosistem yang masih asli dan
relatif utuh. Tingginya potensi keberadaan tumbuhan obat di Sumatera Utara
belum semua terdata. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian eksplorasi
tanaman-tanaman yang tumbuh liar yang berkhasiat sebagai tumbuhan obat di
kawasan hutan yang berada di hutan Batang Toru, khususnya Kecamatan

Adiankoting.

3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis,
potensi, dan pemanfaatan tumbuhan obat yang terdapat di kawasan hutan Batang
Toru Blok Barat, khususnya Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat maupun dinas terkait seperti Dinas Kehutanan tentang potensi hasil
hutan non kayu khususnya tumbuhan obat di kawasan hutan Batang Toru Blok
Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.