PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO.

PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB MUAMALAT PRIMA DI BANK
MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO
SKRIPSI

Oleh:
ANA NUR FARISA AGUSTINA
NIM. C04211008

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
2015

PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB MUAMALAT PRIMA DI
BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Ekonomi Syariah

Oleh:
Ana Nur Farisa Agustina
NIM. C04211008

Universitas Islam Negeri SunanAmpel
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Ekonomi Syariah
SURABAYA
2015

ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian dengan judul ‚Pemasaran Produk Tabungan
iB Muamalat Prima di Bank Muamalat KCP Mojokerto‛. Penelitian ini bertujuan
untuk menjawab permasalahan tentang: 1. Bagaimana implementasi pemasaran
produk Tabungan iB Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia kantor cabang
pembantu Mojokerto. 2. Bagaimana hasil pemasaran Tabungan iB Muamalat Prima
pada tahun 2013-2014.

Data penelitian ini diperoleh dari Bank Muamalat Indonesia kantor cabang
pembantu Mojokerto sebagai objek penelitian dan data ini dihimpun melalui kajian
dokumen yang sesuai dengan pembahasan. Berdasarkan dalam penelitian lapangan
(field research) ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan menggunakan
pola pikir deduktif untuk mendapatkan kesimpulan yang khusus.
Dalam skripsi ini strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank Muamalat
Indonesia kantor cabang pembantu Mojokerto terhadap produk Tabungan iB
Muamalat Prima adalah dengan mensosialisasikan pada media yang ada seperti
media cetak, media online, brosur, pemasangan spanduk di tempat-tempat strategis,
melakukan open tabel atau pembukaan stan-stan diinstansi pemerintahan kota
Mojokerto serta penjualan secara personal selling yang dianggap efektif dalam
proses sosialisasi.
Dan hasil pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima dari tahun 20132014 mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 dana yang dihimpun melalui produk
Tabungan iB Muamalat Prima mencapai 7 M, dengan, tetapi pada tahun tersebut
belum mencapai target dana yang telah ditetapkan yaitu sebesar 9,36 M. Dan pada
tahun 2014, terjadi kenaikan yang signifikan dengan menghimpun dana sebesar 35
M, dan ini melebihi dari target yang harus dicapai yaitu sebesar 9,36 M.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM .......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TRANSLITERASI ......................................................................... xi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ............................... 6
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
D. Kajian Pustaka ........................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................

9


F. Kegunaan Hasil Penelitian ........................................................ 10
G. Definisi Operasional .................................................................. 10
H. Metode Penelitian......................................................................

11

I. Sistematika Pembahasan ...........................................................

13

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II KONSEP PEMASARAN DAN TABUNGAN MUD}A>RABAH
A. Konsep pemasaran ......................................................................

17

1. Pengertian Pemasaran ............................................................


17

2. Strategi Pemasaran .................................................................

18

3. Bauran Pemasaran ..................................................................

22

4. Evaluasi pemasaran .................................................................

28

B. Konsep Tabungan Mud}a>rabah ....................................................

29

1. Pengertian Tabungan ..............................................................


29

2. Pengertian Mud}a>rabah ............................................................

30

3. Landasan Hukum Mud}a>rabah .................................................

31

4. Tabungan Mud}a>rabah .............................................................

32

BAB III PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB MUAMALAT PRIMA
DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................... 36
1. Sejarah Bank Muamalat Indonesia ............ .......................... 36
2. Visi, Misi dan Difrensiasi Bank Muamalat Indonesia ......... 38
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Mojokerto .. 39

4. Produk-produk Bank Muamalat Indonesia...................... ...... 41
B. Pemasaran Produk Tabungan iB Muamalat Prima di Bank
Muamalat Indonesia KCP Mojokerto ......................................... 48

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB MUAMALAT
PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO
A. Analisis Implementasi Pemasaran Produk Tabungan iB Muamalat
Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP
Mojokerto………………………………………………………… 58
B. Analisis Hasil Pemasaran Produk Tabungan iB Muamalat Prima
tahun 2013-2014 .......................................................................
BAB V

67

PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................


70

B. Saran ..........................................................................................

71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TRANSLITERASI

Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term)
yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman transliterasi yang
digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Konsonan
No

Arab


Indonesia

Arab

Indonesia

1.

‫ا‬



‫ط‬

t}

2.

‫ب‬


b

‫ظ‬

z}

3.

‫ت‬

t

‫ع‬



4.

‫ث‬


th

‫غ‬

gh

5.

‫ج‬

j

‫ف‬

f

6.

‫ح‬

h}

‫ق‬

q

7.

‫خ‬

kh

‫ك‬

k

8.

‫د‬

d

‫ل‬

l

9.

‫ذ‬

dh

‫م‬

m

10.

‫ر‬

r

‫ت‬

t

11.

‫ز‬

z

‫و‬

w

12.

‫س‬

s

‫ه‬

h

13.

‫ش‬

sh

‫ء‬



14.

‫ص‬

s}

‫ي‬

Y

15.

‫ض‬

d}

Sumber: Kate L. Turabian. A Manual of Writers of Term Papers,
Disertations (Chicago and London: The University of Chicago Press,1987).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Vokal
1. Vokal Tunggal (monoftong)
Tanda dan Huruf Arab

Nama

Indonesia

fath}ah

A

kasrah

i

d}ammah

u

Catatan: Khusus untuk hamzah, penggunaan apostrof hanya berlaku jika
hamzah berh}arakat \ sukun atau didahului oleh huruf yang berh}arakat
sukun. Contoh: iqtid}a@’ (‫)اقتضاء‬
2. Vokal Rangkap (diftong)
Tanda dan Huruf Nama
Arab

Contoh

Ket.

fath}ah dan ya’

ay

a dan y

fath}ah dan wawu

aw

a dan w

:bayna (‫)يبن‬
: mawd}u@‘ (‫)موضوع‬

3. Vokal Panjang (mad)
Tanda dan
Huruf Arab

Contoh

Indonesia

Nama

Indonesia

Keterangan

fath}ah dan alif

a@

a dan garis di atas

kasrah dan ya’

i@

i dan garis di atas

d}ammah dan wawu

u@

u dan garis di atas

: al-jama@‘ah (‫)الجماعة‬
: takhyi@r (‫)تخيير‬
: yadu@ru (‫)يدور‬

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Ta@’Marbu@t}ah
Transliterasi untuk ta’ marbu@t}ah ada dua :
1. Jika hidup (menjadi mud}a@f) transliterasinya adalah t.
2. Jika mati atau sukun, transliterasinya adalah h.
Contoh : shari@‘at al-Isla@m (‫)شريعةااسام‬
:shari@‘ah isla@mi@yah (‫)شريعة إسامية‬

D. Penulisan Huruf Kapital
Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase (ungkapan) atau
kalimat yang ditulis dengan transliterasi Arab-Indonesia mengikuti ketentuan
penulisan yang berlaku dalam tulisan. Huruf awal (initial latter) untuk nama
diiri, tempat, judul buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan huruf besar.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era perbankan syariah di Indonesia dimulai pada 1992 dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai lembaga perbankan syariah
yang pertama. Sejak saat itu, tingkat pertumbuhan perbankan syariah di Tanah
Air sangat signifikan, rata-rata mencapai 70% setiap tahun.1 Tercatat tahun
2013 telah hadir 11 bank umum syariah, 23 Unit Usaha Syariah dan 160 Bank
Perkreditan Rakyat Syariah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.2
Pesatnya perkembangan sektor bisnis ini terutama terjadi sejak
dikeluarkannya UU No. 10 Tahun 1998, yang memungkinkan para pemain di
dunia perbankan mengimplementasikan dual banking business. Selain itu situasi
nasional pada tahun 1998 ketika industri perbankan nasional mengalami krisis
kepercayaan dari nasabahnya sendiri, yaitu masyarakat Indonesia, turut
mendorong perbankan nasional untuk terjun ke bisnis perbankan syariah
sebagai salah satu upaya alternatif rehabilitasi dunia perbankan.
Pertumbuhan pesat perbankan syariah di Indonesia ini mendorong
lahirnya

inisiatif-inisiatif

strategis,

mulai

kebijakan

untuk

penerapan

1

Hermawan Kertajasa dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 2006), 195.
2
www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah, diunduh 29 September 2014.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

profesionalisme di bidang syariah hingga ke penerapan prinsip-prinsip syariah di
dunia perbankan. Hal ini ditunjang oleh semakin berkembangnya komunitaskomunitas masyarakat syariah di Indonesia yang memacu terus perkembangan
produk-produk syariah yang baru.
Dengan munculnya berbagai produk syariah yang baru dengan
keunggulan yang kompetitif, maka mampu mendorong munculnya persaingan
usaha antar bank syariah maupun bank konvensional. Karena produk merupakan
ujung tombak perbankan dalam memikat calon nasabah, agar berkenan untuk
menyimpan dananya di bank tersebut.
Salah satunya adalah Bank Muamalat Indonesia yang berhasil
meluncurkan produk baru bulan juli tahun 2012. Produk tersebut berupa
tabungan berjangka yang bernama Tabungan iB Muamalat Prima. Tabungan iB
Muamalat Prima merupakan produk simpanan atau pendanaan yang berakad

mud}a>rabah mut}laqah, yang didesain bagi nasabah premium baik perorangan
maupun non perorangan yang menginginkan bagi hasil tinggi setara deposito.3
Bagi hasil tinggi didapatkan sesuai dengan jumlah uang yang ditabungkan oleh
nasabah. Karena dalam Tabungan iB Muamalat Prima memiliki spesifikasi
khusus dibandingkan dengan tabungan mud}a>rabah lainnya, diantaranya untuk
setoran awal Rp 5.000.000 untuk perorangan dan Rp 25.000.000 untuk non
perorangan dengan nisbah counter yang ditetapkan oleh bank yaitu, 5% untuk
3

Brosur Tabungan Ib Muamalat Prima

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

nasabah dan 95% untuk bank, dan wa'ad nisbah tergantung dari jumlah
tabungan, apabila saldo rata-rata yang dimiliki oleh nasabah mencapai kurang
dari 25.000.000, maka tidak akan memperoleh wa'ad nisbah. Wa’ad nisbah
merupakan konitmen bank yang berupa tambahan nisbah atas nisbah counter
yang berlaku. 4
Produk Tabungan iB Muamalat Prima yang dibuat dengan tujuan untuk
memperoleh dana murah (cash account saving account atau CASA) dari
nasabah, terus ditingkatkan pemasarannya oleh Bank Muamalat Indonesia
khususnya

cabang

pembantu

Mojokerto

mengingat

masih

banyaknya

masyarakat yang enggan menggunakan produk ini karena mereka cenderung
terbiasa menggunakan produk bank konvensional. Sehingga para karyawan
Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto gencar melakukan sosialisasi produk
Tabungan iB Muamalat Prima mulai dari promosi melalui iklan, brosur, baliho,
melakukan open table yang di institusi-institusi pemerintahan kota Mojokerto,

personal selling serta pemberian hadiah atau cideramata bagi nasabah yang
loyal. Strategi pemasaran tersebut dilakukan untuk menarik minat nasabah atau
calon nasabah, agar mau menggunakan produk tersebut. Dan strategi ini dinilai
efektif untuk memperkenalkan dan mengembangkan produk Tabungan iB
Muamalat Prima, mengingat Tabungan iB Muamalat Prima ini produk baru dan
produk unggulan dari Bank Muamalat Indonesia kantor cabang Mojokerto.
4

Faradifta Anggun A, Wawancara, Mojokerto, 24 Oktober 2014.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Sebagai produk unggulan dari Bank Muamalat Indonesia khususnya BMI
cabang pembantu Mojokerto, volume penjualan Tabungan Prima iB Muamalat
mencapai 3,5 milyar, sejak bulan oktober 2012 sampai januari 2013.5 Dan untuk
dapat meningkatkan jumlah nasabah agar semakin banyak serta untuk dapat
mencapai target yang telah ditentukan, maka Bank Muamalat Indonesia kantor
cabang pembantu Mojokerto, perlu meningkatkan efektivitas kegiatan
pemasaran, mengingat hampir setiap bank syariah pasti memiliki produk
tabungan yang sejenis dengan produk tersebut.
Kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan suatu
keharusan untuk dijalankan dalam dunia perbankan. Tanpa kegiatan pemasaran
jangan harapkan kebutuhan dan keinginan pelanggan akan terpenuhi. Hal itu
dimaksud untuk menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin
meningkat serta terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mitra akan suatu produk
atau jasa dari lembaga keuangan tersebut.
Menurut Philip Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.6 Dari pengertian
tersebut dapat diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi

5
6

Niken Kumalasari, Wawancara, Mojokerto, 24 Oktober 2014.
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 2, (Jakarta: Prenhalindo, 1997), 8.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa.7 Untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perusahaan perlu
melakukan riset pemasaran, karena dengan melakukan riset pemasaran inilah
bisa diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya.
Dan dalam memasarkan suatu produk diperlukan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup beberapa hal
atas

kesempatan-kesempatan,

pemilihan

sasaran-sasaran,

pengembangan

strategi, perumusan rencana, implementasi serta pengawasan.8 Dengan demikian
strategi pemasaran dapat memberi gambaran secara jelas dan terarah mengenai
apa yang harus dilakukan dalam setiap kesempatan atau peluang pada pasar
sasaran.
Untuk meningkatkan jumlah nasabah, strategi pemasaran harus
dilakukan dengan sifat jujur dan terus terang, baik jujur dalam berkata dan
bersikap. Dimana bank syariah harus mempromosikan secara jelas mengenai
produk tersebut baik dari segi produk, harga, dan fasilitas yang ditawarkan agar
mampu menangkat citra dari produk itu sendiri.
Dan untuk mengetahui efektivitas pemasaran yang dilakukan oleh bank
Muamalat Indonesia KCP Mojokerto terhadap Tabungan iB Muamalat Prima
maka diperlukan evaluasi pemasaran terhadap produk tersebut. Dari penjelasan
7
8

Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana 2010),53.
Save M. Dagun, Kamus Besar ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LKPN, 2000), 804.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul ‚Pemasaran Produk
Tabungan iB Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto‛.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah
dalam penelitian ini. Adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
a. Perkembangan minat nasabah terhadap Tabungan iB Muamalat Prima
sejak tahun 2013.
b. Strategi pemasaran yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia KCP
Mojokerto terhadap Tabungan iB Muamalat Prima.
c. Kendala yang dihadapi dalam melakukan pemasaran produk Tabungan iB
Muamalat Prima.
d. Hasil pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima tahun 2013-2014.
2. Batasan Masalah
Untuk menghasilkan penelitian yang lebih terfokus pada judul skripsi,
maka peneliti hanya meneliti strategi pemasaran Produk Tabungan iB
Muamalat Prima dan hasil pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima
dari tahun 2013-2014 di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pemaparan latar belakang masalah di atas dan untuk
memperjelas arah dari penelitian ini, maka masalah dalam penelitian yang
penulis rumuskan adalah:
1. Bagaimana implementasi pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima di
Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto?
2. Bagaimana hasil pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima pada tahun
2013-2014 ?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian
yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga
terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada. 9
Dalam penelusuran penulisan sejak awal sampai saat ini, masih belum
ditemukan penelitian atau karya tulis yang secara spesifik membahas tentang
‚Pemasaran Produk Tabungan iB Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia
KCP Mojokerto‛, yang fokus pembahasannya mengenai strategi pemasaran
yang digunakan oleh BMI Mojokerto dalam mengembangkan produk Tabungan
iB Muamalat Prima dan sejauh mana hasil pemasaran produk tersebut dari tahun
2013-2014.

9

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel, Petunjuk Penulisan Skripsi, 8.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dari referensi yang penulis telusuri sebenarnya sudah banyak peneliti
yang menulis tentang pemasaran, diantaranya:
1. Adinda Mathovani Aziza yang mengangkat judul skripsi mengenai ‛Analisa

Strategi Pemasaran Produk Blife Investlink Syariah di PT. BNI Insurance
Divisi Syariah‛,10 2011. Inti dari skripsi ini adalah dalam memasarkan
produk Blife invesLink Syariah, PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah
menggunakan strategi pemasaran: segmentasi, target pasar, serta bauran
pemasaran.
2. Almar Atush Sholihah yang mengangkat judul skripsi mengenai ‚Strategi

Pemasaran Syariah Produk Tabungan Wadi’ah Dan Pembiayaan Mud}a>rabah
Dan Cara Mengatasi Kendalanya di BMT NU Sejahtera Cab. Manyaran
Semarang,‛11 2013. Inti dari skripsi ini adalah strategi pemasaran yang
dilakukan BMT NU Sejahtera Cab. Manyaran Semarang menggunakan
prinsip syariah yaitu dengan menggembalikan cara bisnis yang beradab dan
bermoral,

tanpa

adanya penipuan, penzaliman,

dan memanfaatkan

kelemahan orang untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dan didasari
oleh konsep 4p yaitu product, price, place dan promotion. Dalam mengatasi
kendala yang dihadapi, BMT NUS Cab. Manyaran Semarang melakukan
cara yang biasa dilakukan oleh perusahaan seperti melakukan pengembangan
10

Adinda Mathovani Aziza, ‚Analisa Strategi Pemasaran Produk Blife Investlink Syariah di PT. BNI
Syariah Insurance Divisi Syariah‛, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2011).
11
Almar Atush Sholihah, ‚Strategi Pemasaran Syariah Produk Tabungan Wadi’ah dan Pembiayaan
Mudharabah dan Cara Mengatasi Kendalanya di BMT NU Sejahtera Cab. Manyaran Semarang‛ ,
(Semarang: IAIN Wali Songo, 2013).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

produk atau inovasi produk, mengembangkan SDM, memperbaiki sistem
atau alat promosi yang ada.
3. Nur Sa’adah yang mengangkat judul skripsi mengenai ‚Strategi Pemasaran

Produk Talangan Haji Di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Ungaran
Semarang‛,122013. Inti skripsi ini adalah dalam melakukan strategi
pemasaran produk talangan haji di Bank Syariah Mandiri (BSM) cabang
Ungaran Semarang ada beberapa aspek yaitu, pertama aspek diferensiasi ada
dua komponen yaitu pelayanan dan citra. Kedua aspek marketing mix
(bauran pemasaran) yaitu produk, harga, lokasi dan promosi.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian tersebut
adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima
yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto.
2. Untuk mengetahui hasil pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima
pada tahun 2013-2014.

12

Nur Sa’adah,‛ Strategi Pemasaran Produk Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang
Ungaran Semarang‛, (Semarang: IAIN Wali Songo, 2013).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

F. Kegunaan Hasil Penelitian
1. Secara Teoritis yaitu, untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
ekonomi islam. Terutama mengenai pemasaran produk tabungan mudh abah mut}laqah ini memberikan banyak
manfaat

bagi

nasabahnya

diantaranya,

menguntungkan, fleksibel, aman, nyaman, dan
kemudahan.14
H. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan
pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian terhadap pemasaran produk Tabungan iB
Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto..
1. Data yang dikumpulkan
Berdasarkan rumusan masalah seperti yang dikemukakan di atas,
maka data yang akan dikumpulkan adalah, pemasaran terhadap produk
Tabungan iB Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto
meliputi:
a. Strategi pemasaran terhadap produk Tabungan iB Muamalat Prima.
b. Kendala yang dihadapi ketika melakukan pemasaran produk Tabungan iB
Muamalat Prima.
14

www.muamalatbank.com (diakses 4 agustus 2015)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Perkembangan minat nasabah terhadap Tabungan iB Muamalat Prima.
d. Hasil pemasaran Tabungan iB Muamalat Prima mulai tahun 2013-2014.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bank Muamalat Indonesia KCP
Mojokerto, Jl. Gajah Mada No. 98D Mojokerto.
3. Sumber Data
a. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang dibutuhkan untuk
memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian,
sumber primer di sini diambil dari beberapa informan kunci, sedangkan
yang dimaksud informan kunci adalah partisipan yang karena
kedudukannya dalam komunitas memiliki pengetahuan khusus mengenai
orang lain, proses, maupun peristiwa secara lebih luas dan terinci
dibandingkan orang lain.15 Untuk sumber data primer pada penelitian ini,
data yang diperoleh berupa hasil wawancara dengan pengurus Bank
Muamalat Indonesia KCP Mojokerto yang bergerak pada bidang

funding.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang dibutuhkan untuk
mendukung sumber primer yang diperoleh melalui pihak lain, tidak

15

Samiaji Seroja, Penelitian Kualitatif Dasar-dasar, (Jakarta; PT. Indeks, 2012), 59.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

langsung diperoleh peneliti sendiri. Data sekunder biasanya berwujud
data dokumentasi atau laporan yang tersedia.16 Adapun data tersebut
diperoleh dari:
1) Muhammad, Manajemen Bank Syariah
2) Kasmir, Pemasaran Bank
3) Philip Kothler, Manajemen Pemasaran
4) Ismail, Perbankan Syari'ah
5) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan
berada di Bank Muamalat Indonesia Mojokerto.
6) Dokumen-dokumen pendukung lainnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penggumpulan data, ada beberapa metode yang digunakan
oleh penulis diantaranya adalah:
a. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena yang diselidiki17 tentang pemasaran produk
Tabungan iB Muamalat Prima di Bank Muamalat KCP Mojokerto agar
mendapatkan data yang akurat dan valid untuk menyusun penelitian ini.
b.

Interview (wawancara) merupakan Suatu bentuk komunikasi verbal
dalam bentuk percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi18

16

Azwar Saifudin, Metodelogi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), 91.
Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), 136.
18
Nasution, Metodelogi Reseach Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),113.
17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dengan Faradifta Anggun A.(Relationship Manager Funding), Niken
Kumalasari (Syariah Funding Eksekutive) dan Riska Karomah
(Customer Service) Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto.
c. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.19 Dokumentasi dalam penelitian ini berupa profil produkproduk Bank Muamalat Indonesia serta brosur mengenai Tabungan iB
Muamalat Prima.
5. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari lapangan maupun pustaka, maka
dilakukan analisis data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Editing yaitu Pemeriksaan kembali data-data yang diperoleh terutama dari
segi kelengkapan, kejelasan makna, keserasian dan keselarasan antara
satu dengan yang lainnya.20
b. Organizing yaitu Menyusun dan mensistematikan data yang diperoleh
dalam kerangka uraian yang telah dirumuskan.21 Untuk memperoleh
bukti-bukti dan gambaran-gambaran secara jelas tentang pemasaran
produk tabungan muamalat prima di Bank Muamalat Indonesia KCP
Mojokerto.
19

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 240.
Soertono, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UU AMP YKPN, 2004,
127.
21
Ibid, 154.
20

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6. Teknik Analisis Data
Setelah penulis mengumpulkan data yang dihimpun, kemudian
dianalisis dengan menggunakan model analisis deskriptif verifikatif, yakni
menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat dari data-data yang
diteliti, kemudian dikonfirmasikan dengan data literatur.22 Konfirmasi data
lapangan dengan data literatur merupakan cara kerja verifikatif untuk
menganalisis data tentang apakah pemasaran yang dilakukan Bank Muamalat
Indonesia KCP Mojokerto sudah sesuai dengan yang direncanakan di awal
atau tidak.
Untuk mendukung model analisis yang demikian, maka pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan induktif. Pendekatan ini dipilih agar
kesimpulan yang diperoleh mampu menjawab permasalahan dalam penelitian
ini.
I. Sistematika Pembahasan
Agar pembahasan dalam penelitian ini sistematis dan kronologis sesuai
dengan alur berpikir ilmiah, maka dibutuhkan sistematika pembahasan yang
tepat. Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut:
Bab satu, merupakan pendahuluan, berisi auraian tentang: latar belakang
masalah, identifikasi
22

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, kajian

Burhan Bugin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2010),147.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab dua, landasan teori, menguraikan teori-teori yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti yaitu mengenai konsep dasar pemasaran
produk tabungan mud}ar> abah diantaranya pengertian pemasaran, strategi
pemasaran, bauran pemasaran, evaluasi pemasaran dan tabungan mud}ar> abah.
Bab tiga, tentang diskripsi profil Bank Muamalat Indonesia yang
meliputi sejarah singkat perusahaan, visi misi BMI, struktur organisasi beserta
produk-produk yang dimiliki Bank Muamalat Indonesia dan strategi pemasaran
Tabungan iB Muamalat Prima.
Bab empat, menganalisis data yang didapat dari hasil pengamatan
mengenai pemasaran yang berisikan strategi pemasaran produk tabungan
muamalat prima dan hasil pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Prima
tahun 2013-2014.
Bab lima, merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KONSEP PEMASARAN DAN TABUNGAN MUD{A>RABAH

A. Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil
tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian

marketing dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang
lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk
mengombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan
lancar.
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan
manajerial yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan
menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama
lain. 23
Sementara menurut Solati Siregar bahwa pemasaran lembaga
keuangan atau jasa keuangan adalah usaha untuk menciptakan dan melayani
23

Philip Kotler dan Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, edisi 12 (Jakarta: PT. Macanan Jaya
Cemerlang, 2009),6.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

permintaan pasar atau nasabah sehingga memperoleh keinginan bagi
lembaga keuangan dan masyarakat.24
Sedangkan

definisi

pemasaran,

menurut

World

Marketing

Association (WMA) yang diajukan oleh Hermawan Kartajaya adalah sebagai
berikut,‛ Pemasaran adalah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari satu inisiator
kepada stakeholder. Maka, dalam syariah marketing seluruh proses baik
proses penciptaaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai

(value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsipprinsip muamalah yang islami.25
Pemasaran dimulai dari kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh
menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan
keinginan manusia inilah yang menjadi konsep dasar pemasaran.
2. Strategi Pemasaran
Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berasal dari
kata stratos yang berarti militer, dan ag berarti memimpin, yang artinya seni
atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.26 Konsep ini relevan dengan situasi
pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jendral dibutuhkan
untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan
24

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta:UPP AMP YKPN,2005),222.
Hermawan Kertajasa dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:PT Mizan
Pustaka,2006), 26.
26
Fandy Tjiptono,Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:ANDI Yogyakarta, 2008), 3.
25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian
dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu.
Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam
dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl Von Clausewitz.
Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan
sumber daya dan usaha suatu organisasi. 27
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi adalah rencana
untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun
dalam jangka panjang yang didasarkan pada riset pasar, penilaian,
perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan, serta distribusi.28
Dari berbagai pengertian di atas, secara umum strategi dapat
diartikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi
serta mengimplementasikan misinya.
Sedangkan strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan, dimana strategi perusahaan merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan saran kebijakan dan aturan yang memberi arah
kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing
tingkatan-tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
27
28

Ibid.
http://kbbi.web.id/strategi (Diakses 25 April 2015)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu berubah.29
Tull dan Kahle mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
sasaran.30
Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, suatu perusahaan harus
memiliki strategi-strategi yang matang, yang dapat mewujudkan visi dan
misi dari perusahaan tersebut, diantaranya:
a. Tahap perkenalan
Dalam meluncurkan produk baru, manajemen perusahaan dapat
menetapkan tingkat harga yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel
pemasaran, harga pokok,promosi, dan kualitas produk.31
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
pemasaran. Harga sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
sangat menentukan dapat diterimanya produk atau jasa perbankan. Tujuan
dari penentuan harga ini adalah menjadikan produk atau jasa yang

29

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran:Dasar,Konsep, dan Strategi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004), 168.
30
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 6.
31
Philip Kotler dan Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, 393.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ditawarkan laku dipasaran dan juga penentuan harga diharapkan dapat
meningkatkan jumlah nasabah.32
Produk yang dikeluarkan dan penetapan harga yang telah ditentukan
agar dapat diterima masyarakat atau nasabah dan dirasakan manfaatnya
serta keunggulan produk dari produk pesaing tentu harus dilakukan
promosi atau sosialisasi. Tujuan dari promosi ini adalah untuk
mengendalikan produk tersebut kepada masyarakat atau nasabah dan
berusaha menarik calon nasabah baru. Fungsi lain dari promosi adalah
mempengaruhi nasabah untuk membeli atau mempergunakan produk atau
jasa yang ditawarkan. Hal ini juga dapat meningkatkan citra bank di mata
nasabahnya.
b. Tahap pertumbuhan
Pada tahap ini ditandai dengan lonjakan cepat dalam penjualan suatu
produk yang dapat dilihat dari penjualan. Hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan dan perkembangan bank yang semakin banyak dinikmati
oleh nasabah. Dalam tahap ini perusahaan harus dapat menahan cepatnya
pertumbuhan pasar selama mungkin dengan cara:33
1) Meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada produk
dan peningkatan gaya.
2) Memasuki segmen pasar baru.
32
33

Samsul Anam, Manajemen Pemasaran, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press,2013), 104.
Philip Kotler dan Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, 394.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3) Lebih meningkatkan sosialisasi atau promosi untuk memberikan
pemahaman yang lebih pada calon nasabah.
3. Bauran pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan strategi kombinasi
yang dilakukan oleh perusahaan dalam bidang pemasaran. Hampir semua
perusahaan melakukan strategi ini guna mencapai tujuan pemasarannya,
apalagi dalam kondisi persaingan yang demikian ketat saat ini. Kombinasi
yang terdapat dalam komponen marketing mix harus dilakukan secara
terpadu. Artinya, dalam pelaksanaan dan penerapan komponen ini harus
dilakukan dengan memperhatikan antara satu komponen dengan komponen
lainnya. Karena antara satu komponen dengan komponen lainnya saling
berkaitan erat guna mencapai tujuan perusahaan dan tidak efektif jika
dijalankan sendiri-sendiri.
Elemen-elemen yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix)
adalah product (produk), price (harga), Place (tempat atau saluran distribusi),

Promotion (promosi) atau yang lebih dikenal dengan sebutan 4P.
a. Product (produk)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dibeli,digunakan, atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.34
34

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 95.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapat
respons yang positif. Bahkan cenderung mengalami kegagalan jauh lebih
besar dibandingkan keberhasilannya. Untuk mengantisipasi agar produk
yang diluncurkan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka
peluncuran produk diperlukan strategi-strategi tertentu. Khusus yang
berkaitan dengan produk, strategi ini kita kenal dengan nama strategi
produk.
b. Price (Harga)
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam
kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,
mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa
perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap
produk yang ditawarkan nantinya.
Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan dengan berbagai
tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dari penentuan harga secara
umum

adalah

sebagai

berikut:35

untuk

bertahan

hidup,

untuk

memaksimalkan laba, untuk memperbesar market share, mutu produk,
dan karena persaingan.

35

Ibid,137.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Place (Tempat)
Yang dimaksud dengan lokasi bank adalah tempat di mana
diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat pengendalian
perbankan. Penentuan lokasi suatu bank merupakan salah satu kebijakan
yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis
sangat memudahkan nasabah berurusan dengan bank. Dalam menentukan
lokasi suatu bank ada dua faktor yang sangat mempengaruhi yaitu faktor
primer dan faktor sekunder.36
1) Faktor primer
Pertimbangan dalam faktor primer dalam menentukan lokasi
bank adalah:
a. Dekat dengan pasar.
b. Dekat dengan perumahan.
c. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang
diinginkan.
d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api
atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara.
e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon, dan sarana
lainnya.
f.

36

Sikap masyarakat.

Kasmir, Pemasaran Bank, 138.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2) Faktor sekunder
Pertimbangan dalam faktor sekunder dalam penentuan lokasi
bank adalah:
a. Biaya untuk investasi dilokasi seperti biaya pembelian tanah atau
pembangunan gedung.
b. Prospek perkembangan harga tanah, gedung, atau kemajuan di
lokasi tersebut.
c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau
perumahan.
e.

Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.

d. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga
kegiatan di atas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap
bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tujuan

utama

dari

promosi

adalah

menginformasikan,

mempengaruhi, dan membujuk, serta meningatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.37
37

Fandy Tjiptono, strategi pemasaran, 221.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dalam praktiknya paling tidak ada empat macam sarana promosi
yang digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk
maupun jasanya, diantaranya yaitu periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), dan penjualan pribadi
(personal selling).
a. Periklanan (Advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank.
Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta
keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi
lewat iklan adalah berusaha untuk menarik, dan mempengaruhi calon
nasabahnya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan
dengan berbagai media, seperti lewat, pemasangan billboard (papan
nama) di jalan-jalan strategis, percetakan brosur, pemasangan spanduk,
koran, majalah, televisi, radio dan media lainnya.
b. Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, serta kegiatan
lainnya. Kegiatan pubisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata
para nasabahnya. Oleh karena itu, publisitas perlu diperbanyak lagi.
Dengan tujuan, agar nasabah mengenal bank lebih dekat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Promosi penjualan (Sales promotion)
Di samping promosi lewat iklan, promosi lainnya bisa dilakukan
melalui promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi
penjualan adalah meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan
jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah
untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu
saja agar nasabah tertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkan
promosi penjualan yang semenarik mungkin misalnya pemberian
cinderamata, hadiah, serta kenang-kenagan lainnya pada nasabah loyal.
d. Penjualan pribadi (Personel selling)
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service,
satpam, sampai pejabat bank. Personal selling juga dilakukan melalui
merekrut tenaga-tenaga salesman dan salesgirl untuk melakukan
penjualan door to door. Penjualan secara personal selling akan
memberikan beberapa keuntungan bank, yaitu, bank dapat langsung
bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, dapat memperoleh
informasi langsung dari nasabah tentang kelemahan produk kita dari
nasabah dan memungkinkan terjalin hubungan akrab antara bank dan
nasabah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4. Evaluasi Pemasaran
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah rencana telah dapat
direalisasikan atau tidak. Beberapa indikator yang dapat memberikan sinyal
apakah kita berhasil atau gagal, dapat dilihat sebagai berikut:38
a. Volume penjualan berkaitan dengan penjualan yang diinginkan, maka perlu
disesuaikan dengan target yang telah ditetapkan untuk :
1) Dana pihak ketiga ( funding) dapat dilihat dari jumlah dana yang dapat
dikumpulkan pada suatu periode.
2) Pembiayaan (financing) dapat dilihat dari berapa banyak dana yang
telah ditempatkan dalam bentuk pembiayaan dan investasi produktif
lainnya dan memberikan pendapatan yang diinginkan.
b. Pangsa Pasar
Pangsa pasar berkaitan dengan apakah telah diperoleh bagian pasar
yang lebih besar dari sebelumnya yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah nasabah yang ada dan jangkauan lokasi yang dilayani
oleh lembaga.
c. Citra dan Positioning
Citra dan positioning berhubungan dengan apakah lembaga dan
produk kita sudah dikenal luas oleh pasar sasaran kita atau wilayah kerja
bank syari'ah.
38

Muhammad, Manajemen Bank Syariah,231.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

d. Tingkat laba
Tingkat laba adalah berhubungan dengan apakah upaya dalam
pemasaran secara signifikan meningkatkan jumlah laba yang diperoleh
bank syari'ah. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan rugi atau laba
lembaga setiap periodenya.
B. Konsep Tabungan Mud{a>rabah
1. Pengertian Tabungan
Berdasarkan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan
atas undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud
dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.39 Dalam hal ini,
Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa
tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip

wadi'ah dan mud{ar> abah.40

39

Afnil Ghuza, Himpunan Undang-undang Perbankan Republik Indonesia, (Jakarta:ASA
Mandiri,2009),245.
40
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2007), 297.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Pengertian Mud{a>rabah

Mud{ar> abah berasal dari kata d{ar> ab, berarti memukul atau berjalan.41
Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses
seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.
Secara teknis, al-mud{ar> abah adalah akad perjanjiban antara dua pihak
atau lebih untuk melakukan kerja sama usaha.42 Satu pihak akan
menempatkan modal sebesar 100% yang disebut dengan s{a>h}ibul ma>l, dan
pihak lainnya sebagai pengelola usaha, disebut dengan mud{ar> ib. Keuntungan
usaha secara mud{ar> abah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya
kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola,
maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Adapun rukun dari akad mud{ar> abah yang harus dipenuhi dalam
transaksi adalah sebagai berikut:43
a. Pelaku akad, yaitu s{a>hibul ma>l (pemodal) adalah pihak yang memiliki dan

mud{ar

Dokumen yang terkait

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TABUNGAN “MUAMALAT PRIMA” PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR KAS BATU

0 5 21

Pengaruh pengetahuan warga tentang perbankan syariah terhadap minat memilih produk Bank Muamalat: studi kasus santri Pondok Pesantren Darunnajah

8 89 114

Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Muamalat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor

9 47 121

Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima Ib Dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) Pada Bank Muamalat Indonesia

3 35 136

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN SHAR E PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA

0 0 18

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN IB MUAMALAT PRIMA PADA BANK MUAMALAT KANTOR KAS RUNGKUT SURABAYA TUGAS AKHIR - PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN IB MUAMALAT PRIMA PADA BANK MUAMALAT KANTOR KAS RUNGKUT SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN IB MUAMALAT PRIMA PADA BANK MUAMALAT KANTOR KAS RUNGKUT SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

ANALISIS PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB PEMBELIAN DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB PEMBELIAN DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SA

0 0 103

PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SOLO TUGAS AKHIR - PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SOLO - Tes

1 1 91

ANALISIS PEMBIAYAAN IB MUAMALAT MULTIGUNA PADA SKIM MURABAHAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN IB MUAMALAT MULTIGUNA PADA SKIM MURABAHAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA -

0 0 80