Pengaruh pengetahuan warga tentang perbankan syariah terhadap minat memilih produk Bank Muamalat: studi kasus santri Pondok Pesantren Darunnajah

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN WARGA TENTANG PERBANKAN SYARIAH TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK BANK

MUAMALAT

(Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Darunnajah) SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenehui Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sajana Ekonomi Syariah (S.E,Sy)

Kautsar Audytra Muhammad NIM. 109046100132

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435/2014


(2)

ii

DiajukankepadaFakultasSyariahdanHukumuntukMemenehui Salah SatuSyaratMemperolehGelarSajanaEkonomiSyariah (S.E,Sy)

Oleh :

KautsarAudytra Muhammad NIM. 109046100132

Pembimbing

M. Buchori Muslim, Lc, MA NIP. 197606262009011

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435/2014


(3)

(4)

iv Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salahsatu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 September 2014


(5)

v ABSTRAK

Kautsar Audytra Muhammad. NIM 109046100132. PENGARUH PENGETAHUAN WARGA TENTANG PERBANKAN SYARIAH TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT (STUDI KASUS PADA WARGA PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH). Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/ 2014

Dalam penelitian skripsi ini menggunakan empat variabel terikat dan satu variabel bebas, Pengetahuan definisi (X1), pengetahuan lokasi (X2), pengetahuan prinsip (X3), pengetahuan Produk (X4) dan Minat Warga (Y). Penulisan skripsi ini menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh data primer dengan cara memberikan kuesioner kepada responden lalu diolah menggunakan regresi linear berganda. Sebagai tambahan untuk memperkuat teori, penulis juga mengadakan studi kepustakaan. Melalui studi kepustakaan ini dilakukan dengan menelaah buku-buku, dokumen-dokumen, rujukan, artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ternyata pengetahuan definisi, lokasi, prinsip-prinsip, produk-produk berpengaruh nyata terhadap minat warga untuk memilih Bank Muamalat.

Kata kunci: perbankan syariah, prinsip-prinsip perbankan syariah, produk-produk perbankan syariah, perilaku konsumen, dan minat.


(6)

vi

Hidayah dan Keajaiban-Nya, sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Saudara, Keluarga dan Para Sahabatnya.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Muamalat, Fakulas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses penelitian skripsi ini bukan tidak ada hambatan, melainkan penuh dengan liku-liku yang membuat penulis harus bekerja keras dalam mengumpulkan data-data yang sesuai dengan maksud dan tujuan melakukan penelitian. Untuk itu, penulis dengan ikhlas ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. DR. H. J.M. Muslimin phd, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif M.Ag, MH., dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA., Ketua Prodi Program Studi Muamalat dan Sekretaris Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mochamad Bukhori Muslim, Lc, MA., Dosen pembimbing yang senantiasa membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran-saran. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(7)

vii

4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa kuliah. Semoga amal kebaikannya mendapat balasan di sisi Allah SWT.

5. Yang saya cintai, my super dad Onny and my wondermom Zubaidah yang senantiasa selalu berdoa untuk kebahagiaan dan kesuksesan hidupku dan yang selalu menjadi motivasi bagi penullis untuk terus berjuang, tak lupa juga untuk kedua adikku tersayang lulu dan marjan, semoga kita dapat membahagiakan kedua orang tua kita sebagaimana mereka membahagiakan kita.

6. Kepada saudari Rizka Persia Pasadena terimakasih atas segala doa dan dukungannya yang selalu menyertai saya.

7. Kepada para penghuni warnet Easy Boss Ijal latif, Arvin, Dobleh, kak Doti, Zen, Nikolay atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini, menyediakan tempat berteduh, nongkrong, ngadem dan banyak lagi cerita seru yang lainnya. Terima kasih banyak

8. Kepada Ocean yang rela menghentikan sejenak kesibukannya untuk membiarkan anggotanya menyelesaikan salah satu kewajibannya .

9. Kepada teman seperjuangan Agus Priyadi yang membantu dan membimbingku kejalan yang lurus dan benar sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.


(8)

viii

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat dan member kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan, khusunya pada ekonomi islam.

Petukangan, 14 februari 2014


(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG... iii

LEMBAR PERNYATAAN... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masaalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masaalah ... 5


(10)

x

H. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI... 13

A. MINAT ... 13

1. Pengertian Minat ... 13

2. Unsur-unsur Minat ... 16

3. Indikator Minat ... 16

B. BANK ... 19

1. Pengertian Bank ... 19

2. FungsiPokok Bank ... 19

C. BANK SYARIAH ... 20

1. Pengertian Bank Syariah ... 20

2. Tujuan Bank Syariah... 24

3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Non Syariah ... 25

4. Prinsip-prinsip Dasar Dalam Produk-produk Bank Syariah ... 26

5. Pengembangan Produk-produk Bank Syariah ... 28

6. Perkembangan Bank Syariah ... 31

D. Keistimewaan Bank Syariah ... 34


(11)

xi

F. Proses Keputusan Konsumen... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 39

A. Pendekatan ... 39

B. Jenis Penelitian... 39

C. Objek Penelitian ... 40

D. Sumber dan Kriteria Data Penelitian ... 40

E. Populasi dan Sample ... 40

F. Variabel dan Operasional Variabel ... 41

G. Teknik Analisis Data... 42

1. Uji Validitas dan Realibilitas ... 44

A. Pengujian Validitas ... 44

B. Pengujian Realibilitas ... 48

2. Regresi Linear Berganda... 52

A. Koefisien Determinasi ... 52

B. Uji Parsial... 53

C. Uji Simultan(F) ... 54


(12)

xii

B. Hasil Penjelasan Responden ... 58

C. Pembahasan... 67

1. Uji Asumsi Klasik... 67

2. Analisa Regresi Linear Berganda ... 71

BAB V PENUTUP... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA... 81


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I (HasilujiValiditas) .86

LAMPIRAN II (HasilUjiReliabilitas) ..89

LAMPIRAN III (UjiRegresi Linear Berganda) .90


(14)

xiv Tabel :

2.1 Perbedaan Bank Syariahdan Bank Non Syariah ... 26

2.1.1 Uji Validitas Variabel Definisi ... 46

2.1.2 Uji Validitas Variabel Lokasi ... 46

2.1.3 Uji Validitas Variabel Prinsip-prinsip ... 47

2.1.4 Uji Validitas Variabel Produk-Produk... 47

2.1.5 Uji Validitas Minat ... 48

3.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Definisi ... 49

3.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lokasi ... 50

3.2.3 Uji RealibilatasVariabel Prinsip... 50

3.2.4 Uji Realibilitas Variabel Produk ... 51

3.2.5 Uji Realibilitas Variabel Minat ... 51

4.2.1.A Pengetahuan Definisi 1 ... 59

4.2.1.B Pengetahuan Definisi 2... 60

4.2.2.A Pengetahuan Lokasi 1 ... 61

4.2.2.B Pengetahuan Lokasi 2... 62


(15)

xv

4.2.3.B Pengetahuan Prinsip 2 ... 64

4.2.4.A Pengetahuan Produk 1... 65

4.2.4.B Pengetahuan Produk 2 ... 66

4.2.5 Minat Warga ... 67

4.3.1 Uji Normalitas .69 4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 70

4.3.3 Uji Heteroskedastitas... 71

4.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 72

4.3.5 Model Summaryb... 75

4.3.6 Coefficientsa... 77


(16)

xvi Gambar :

4.1.1 JenisKelamin ... 56

4.1.3 Usia... 57

4.2.2.A Lokasi 1 ... 61

4.2.2.B Lokasi 2 ... 62

4.2.3.A Prinsip-Prinsip 1 ... 63

4.2.3.B Prinsip-prinsip 2 ... 64

4.2.4.A Produk IB Muamalat ... 65

4.2.5 Minat... 66


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Bank secara umum adalah lembaga intermediasi yang dalam menjalankan kegiatan usahanya bergantung pada dana masyarakatdan kepercayaan baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam menajalankan kegiatan usaha tersebut bank menghadapi berbagai resiko, baik resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional maupun resiko reputasi.1 Sedangkan, Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.2

Bank syariah muncul pertama kali di Mesir, lembaga dengan nama Mit Ghamr Bank binaan Ahmad Najjar tersebut hanya beroperasi di pedesaan Mesir dan berskala kecil, namun institusi tersebut mampu menjadi pemicu yang sangat berarti bagi perkembangan sistem finansial dan ekononomi islam.3 Lalu bank syariah berkembang di berbagai negara islam seperti Paskitan, Kuwait, Bahrain Uni Emirat Arab, Malaysia, Iran. Berkembangnya Bank-bank Syariah di Negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan.4

1

Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance,Pedoman Good Corporate Gorvenance Perbankan Indonesia, januari 2004,hal.1

2

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008,pasal 3

3

Ahmad el-Najjar,Ban Bila Fawaid Ka Istiratijayyah lil tanmiyah al-iqtishadiyyah, Penerjemah Muhammad Bisri, (Jeddah: King Abdul Aziz University Press, 1972), hal.35

4

M. Syafi i Antonio,Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 25


(18)

Bank Syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan Bank Konvensional. Perbedaan yang paling mendasar adalah pada bagaimana memperoleh keuntungan, dimana pada bank konvensional dikenal dengan perangkat bunga, sedangkan pada Bank Syariah melarang adanya bunga yaitu dengan menggunakan prinsip bagi hasil.5

Perkembangan bank syariah di Indonesia cukup berkembang pesat, walaupun demikian, jumlah bank maupun kantor bank yang sudah cukup banyak, namun jumlah aset Bank Syariah masih kecil di bandingkan bank konvensional. Perbankan Syariah di Indonesia yang masih muda umurnya, dituntut untuk bersaing dengan Perbankan Konvensional. Lebih jauh dari itu, sebagai lembaga intermediasi keuangan, Perbankan Syariah juga dituntut untuk memainkan peranan yang sangat vital dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa sebagaimana perbankan yang berbasis sistem bunga.

Keberadaan Bank Syariah saat ini, seolah-olah hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Padahal seharusnya Perbankan Syariah di Indonesia disalurkan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Ini berarti potensi pengembangannya masih besar dengan keberpihakan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa Perbankan Syariah mempromosikan stabilitas keuangan dan lebih tahan krisis.6

5

M. Syafi i Antonio,Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 34

6

Erlangga Djumena, Bank Syariah Lebih Tahan Krisis di akses tanggal 14 agustus 2013 darihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis


(19)

3

Perbankan syariah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai

Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Seperti halnya bank konvensional, bank syariah mempunyai fungsi utama yaitu menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta member jasa bank lainnya.7

Bank syariah adalah lembaga keuangan/ perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada al-Qur an dan Hadits Nabi SAW.8Bank syariah ini lahir sebagai salah satu solusi alternative terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok secara bathil, dan menurut jumhur ulama riba hukumnya haram.

Bank muamalat didirikan dengan maksud untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah kedalam transaksinya. Pertanyaan selanjutnya bagaimana respon para warga pesantren tentang adanya perbankan syariah dan apakah mereka berminat untuk mempraktikan konsep syariah. Jika melihat status warga pesantren yang banyak mempelajari ilmu agama, fiqh, dan bagaimana bermuamalah dengan syar i. maka semakin besar peluang bagi bank muamalat untuk mempromosikan produknya kepada mereka. Tetapi permasalahannya disini adalah semakin melekatnya konsep bank

7

Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi ke-10 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 11.

8

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Edisi Revisi ke-2 (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), hal. 15.


(20)

konvensional dikalangan para warga dan masuk kekalangan pesantren, sehingga membuat banyak warga yang menggunakan jasa bank konvensional.

Salah satu faktor paling mendasar dalam mengembangkan produk-perbankan syariah di kalangan warga adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan pengalaman aktual yang tersimpan dalam kesadaran manusia. Pengetahuan adalah informasi, informasi bisa diperoleh melalui berbagai media, seperti iklan pada majalah, televisi, Koran, radio, pamphlet, bahkan bisa juga melalui pengalaman seseorang.

Disinilah peran bank syariah untuk melakukan sosialisasi kepada para warga pesantren terkait tentang pengetahuan perbankan syariah, baik itu dari definisinya, lokasinya, prinsipnya, macam-macam produknya. Agar warga tahu bahwa perbankan syariah adalah bank yang menggunakan prinsip syar i sesuai dengan Al-Qur an dan Hadits.

Penelitian tentang pengaruh pengetahuan terhadap minat memilih produk pada perbankan syariah telah banyak dilakukan sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain. Pertama, dari segi sampelnya yaitu warga PP.Darunnajah Jakarta. Kedua, dari segi variable yaitu pengetahuan warga tentang definisi, lokasi, prinsip, dan produk-produk perbankan syariah.Ketiga, dari segi objeknya yaitu bank muamalat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun bermaksud untuk mengkaji pengaruh pengetahuan warga tentang perbankan syariah terhadap minat memilih produk yang akan saya susun dalam skripsi yang berjudul Pengaruh


(21)

5

Pengetahuan Warga Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Muamalat (Studi Kasus Warga Pondok Pesantren Darunnajah).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan tema yang penulis angkat, maka identifikasi masalah yang penulis temukan adalah:

1. Bagaimana pengaruh pengetahuan Definisi perbankan syariah terhadap minat warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?

2. Bagaimana pengaruh pengetahuan Lokasi perbankan syariah terhadap minat warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan Prinsip-prinsip perbankan syariah terhadap minat warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?

4. Bagaimana pengaruh pengetahuan Produk-produk perbankan syariah terhadap minat warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Serta dapat mempermudah proses analisa itu sendiri. Oleh karena itu, penulis membatasi pembahasan atas permasalahan yang akan dikaji,antara lain :


(22)

2. Penelitian mengambil populasi warga Pondok Pesantren Darunnajah. warga yang dimaksud adalah tenaga pengajar, ustad dan ustadzah.

3. Isu yang diangkat adalah pengaruh pengetahuan warga terhadap minat menggunakan produk Bank Muamalat yang terdapat dipesantren Darunnajah. Sejauh mana faktor pengetahuan yang dimiliki oleh warga darunnajah tentang ekonomi islam khususnya perbankan syariah dapat mempengaruhi minatnya untuk menggunakan produk bank muamalat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pengetahuan warga Pondok Pesantren Darunnajah tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Bank Muamalat?

2. Faktor apa yang paling dominan untuk mempengaruhi warga Pondok Pesantren Darunnajah memilih produk Bank Muamalat?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini antara lain adalah:

a. Menganalisis pengaruh pengetahuan definisi perbankan syariah terhadap minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank Muammalat.


(23)

7

b. Menganalisis pengaruh pengetahuan Lokasi perbankan syariah terhadap minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank Muammalat. c. Menganalisis pengaruh pengetahuan Prinsip-prinsip perbankan syariah

terhadap minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank Muammalat.

d. Menganalisis pengaruh pengetahuan Produk-produk perbankan syariah terhadap minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank Muammalat.

2. Manfaat penelitian ini antara lain adalah: a. Kegunaan ilmiah

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan dapat di jadikan sebagai rujukan tentang pengaruh pengetahuan tentang perbankan syariah terhadap minat akan produk-produk bank Muammalat. b. Kegunaan terapan

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya bagi penyusun,.Umumnya bagi instansi yang bersangkutan dan lembaga-lembaga yang berkecimpung dalam dunia ekonomi dan bisnis islami.

F. Review Studi Terdahulu

No Nama Penulis /

Tahun / Judul

Isi Perbedaan

1 Nailus Sa adah/ 2010/Analisis terhadap alasan masyarakat untuk

a. Menganalisis alasan utama masyarakat dalam menentukan untuk menjadi nasabah bank BNI syariah

Pada penelitian ini meneliti faktor kebutuhan masyarakat untuk menjadi nasabah


(24)

menjadi nasabah BNI syariah ditinjau dari perspektif

marketing mix.

dari perspektif marketing mix

b. Secara umum variabel independen (produk, harga, lokasi, dan promosi) berpengaruh secara signifikan sebesar 97,6 % terhadap variabel dependen yaitu keputusan untuk menjadi nasabah.

bank syariah. Yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap peluang masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sampel yang digunakan adalah masyarakat bukan nasabah bank syariah.

2 Achmad Syaifudin /2012/ Pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologis nasabah terhadap keputusan memilih

pengadaian

a. Skripsi ini bertujuan menganalisis bagaimana faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk memilih pengadaian syariah.

Pada penelitian ini meneliti faktor kebutuhan masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah. Yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap peluang


(25)

9

syariah. b.Hasil dari penelitian ini, dari jumlah 523 populasi dan 100 responden sebagai sampel, menunjukkan bahwa secara parsial faktor budaya, sosial, pribadi, dan juga psikologis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih pengadaian syariah. namun jika diuji secara simultan maka ada pengaruh yang sifgnifikan sebesar 7,498.

masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sampel yang digunakan adalah masyarakat bukan nasabah bank syariah.

3 Asyraf Wajdi Dususuki dan Nurdianawati Irwani Abdullah/

a. Dalam penelitian ini terdapat 3 faktor yang mempengaruhi masyarakat malaysia memilih bank

Pada penelitian ini meneliti faktor kebutuhan masyarakat untuk menjadi nasabah


(26)

2007/jurnal

berjudul ; Why do Malaysian

Costumers

patronise islamic bank.

syariah. Tiga faktor tersebut adalah : (1) reputasi dan pelayanan, (2) Conviernce / harga produk dan (3) tanggung jawab sosial dari bank syariah tersebut.

bank syariah. Yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap peluang masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sampel yang digunakan adalah masyarakat bukan nasabah bank syariah.

Tabel

Review studi terdahulu

G. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun pedoman penulisan yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012.


(27)

11

H. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan hasil penulisan yang terstruktur dan sesuai dengan kaidah penulisan, maka sistematika penulisan ini disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, dan teknik penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai pengertian minat, definisi Bank Syariah, perilaku konsumen dan proses keputusan konsumen. BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian, jenis dan objek penelitian, sumber dan criteria data, populasi dan sampel penelitian, teknik analisis data dan pengolahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisa yang telah dilakukan dan kemudian akan dipaparkan secara sistematis.


(28)

BAB V PENUTUP

Bab ini mamuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian serta beberapa saran yang akan ditujukan kepada para pihak terkait dan berkepentingan.


(29)

13

1 . Pengertian Minat

Tiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk berhubungan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungannya, jika sesuatu itu memberikan kesenangan pada dirinya kemungkinan ia akan berminat terhadap sesuatu itu.

Minat muncul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan berarti bagi dirinya. Kebutuhan disini yaitu seperti kebutuhan akan aktualisasi diri, kebutuhan estetis, kebutuhan kognitif, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan fisiologi.1

Dilihat dari segi bahasa minat berarti "Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan".2Dalam ensiklopedi umum disebutkan bahwa minat adalah "kecenderungan bertingkah laku yang terarah pada

1

Nigel C. Benson dan Simon Grove, Mengenal Psikologi For Beginners, (Bandung: Mizan, 2000), cet. Ke- 1, hal. 110

2

Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet. Ke-3, hal. 583


(30)

obyek kegiatan atau pengalaman tertentu".3 WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menyatakan bahwa minat adalah perkataan atau ungkapan, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.4

Sedangkan minat rnenurut istilah, penulis kemukakan dari beberapa ahli psikologi sebagai berikut :

a. Menurut Drs. Mahfudh Shalahuddin minat ada1ah "Perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, minat adalah suatu sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan .5 b. Menurut Alisuf Sabri minat adalah "Suatu kecenderungan untuk

selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus .6

c. Menurut Muhibbin Syah minat adalah " Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu .7

d. Slameto berpendapat minat adalah "Suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh .8

3

Hasan Shadily, EnsiklopediUmllm, (Jakarta: lchtiar Barn-van Hoeve, (983), jilid IV, hal. 2252

4

W. J. S. Pocrwadarminta, Kamlls llmllm Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka,1984), hal. 650

5

Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina lImu, (1990), hal. 95

6

AlisufSabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman llmu Jaya, (1996), cet. Ke- 2, h. 84 7

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), cet. Ke-6, h. 136

8

Slameto, Belajar dan F'aktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Adi Mahasatya, 2002), cet. Ke- 4, hal. 180


(31)

15

e. Crow & Crow mengatakan " Minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.9 Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli psikologi diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang (positif) terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai kebutuhan dan memberi kepuasan kepadanya. Sesuatu itu dapat berupa aktifitas, orang, pengalaman atau benda yang dapat dijadikan sebagai stimuli atau rangsangan yang memerlukan respon terarah. Apabila sesuatu itu dianggapnya sesuai dengan kebutuhan atau menyenangkan baginya maka sesuatu itu akan dilaksanakan. Namun sebaliknya, apabila sesuatu itu tidak menyenangkan maka sesuatu itu akan ditinggalkannya.

Siswa yang memiliki minat dapat mengekspresikannya melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka menyukai suatu hal dari pada hal yang lain, dapat pula mereka memanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktititas, sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto bahwa "Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut". Selain itu minat juga mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam belajar,

9

L. Crow & A. Crow, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Nur Cahya, 1989), Terjemahan dari Educational Psycologi, cet. Ke-l, hal. 302


(32)

karena dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya.10

2. Unsur-unsur minat

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdurrahman Abror dalam bukunya Psikologi Pendidikan bahwa minat itu mengandung tiga unsur, yaitu :

a. unsur kognisi (mengenal) dalam pengertian bahwa minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut.

b. unsur emosi (perasaan) karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang)

c. unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari dua unsur diatas yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.11

Dengan unsur-unsur yang dikandung oleh minat tersebut maka minat dapat dianggap sebagai respon sadar, sebab kalau tidak demikian maka minat tidak akan berarti apa-apa.

3. Indikator minat

10

Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), cet. ke-25, hal. 27

11

Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993), cet.Ke- 4, hal. 112


(33)

17

Setiap individu memiliki perbedaan dalam beberapa hal, misalnya saja pada minatnya. Perbedaan itu dapat diketahui melalui gejala-gejala yang ditampakkan oleh individu itu sendiri.

Seorang siswa yang sedang belajar di sekolah, minatnya akan dapat diketahui oleh guru yang mengajarnya melalui indikator minat diantaranya:

a. Adanya perhatian dan kesadaran terhadap suatu benda atau objek

Apabila kita mencurahkan perhatian pada suatu benda atau obyek, maka kita akan menyadari benda itu sepenuhnya. Artinya pada saat itu hanya benda itulah yang paling kita sadari, sedang benda-benda lain disekitarnya memang sedikit banyak masih kita sadari, meskipun tingkatan derajatnya tidak sama.12

b. Adanya perasaan (biasanya perasaan senang)

Perasaan berkaitan erat dengan pengenalan, diaJami oJeh setiap individu dengan rasa suka atau tidak suka, duka atau gembira dalam bermacam gradasi atau derajat tingkatan.13 Perasaan yang merupakan indikator minat yang menunjang belajar adalah perasaan senang, suka, gembira ketika individu melakukan proses pengenalan terhadap obyek yang dituju.

c. Adanya dorongan (Motivating Force)

12

M Alisuf Sabri, Penganfar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: Pedoman ilmu Jaya, (1993), cet. Ke- I, hal. 43

13

Kartini Kurtono, Patologi Sosial 3: Gangguan-Gangguan Kejiwaan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997), Ed. 2, hal. 129


(34)

Dorongan untuk belajar yang timbul pada diri individu siswa akan berperan sebagai"Motivaling Force" yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk tekun belajar.

d. Adanya sikap

Setiap perilaku dapat mencerminkan seorang siswa apakah ia berminat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru bidang studi tertentu atau ia kurang berminat bahkan tidak berminat. Sikap bukanlah dibawa sejak lahir tetapi dipelaiari dan dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman yang dialami oleh individu. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan apabila kualitas sikap dari segi intensitasnya berbeda-beda, karena daya atau kekuatan stimulasi dan keadaan fisik serta jiwa (emosi dan motivasi) individu tidak sama.

Definisi sikap yang dikemukakan oleh Gordon Allport seperti yang dikutip oleh Abdurrahman Abror sebagai berikut : "Sikap adalah keadaan kesiapan mental dan susunan syaraf yang mempengaruhi atau yang dinamis terhadap respon individu atas semua obyek atau situasi yang berhubungan Sikap memiliki tiga aspek, ketiga aspek tersebut yang dimaksud menurut Triandis adalah:

1. Kognitif, yaitu mengenai gagasan atau preposisi-preposisi yang menyatakan hubungan antara situasi dan objek sikap. Gagasan pokok yang digunakan aspek ini adalah jika individu menghadapi ketidaktetapan atau ketidaksesuaian (inconsistency or dissonance) di antara kepercayaan atau


(35)

19

pendirian maka akan berusaha keras untuk mencapai ketetapan dan dalam proses ini sikapnya bisa mengalami perubahan.

2. Afektif, yaitu mengenai emosi atau perasaan yang menyertai gagasan, dapat bersifat positif (menyenangkan) dan mungkin pula bersifat negatif (tidak menyenangkan).

3. Konatif, yaitu mengenai kecenderungan atau kesiapan untuk bertindak, jenis-jenis tindakan yang diambil individu jelas sangat dipengaruhi oleh sikap.14

Berdasarkan ketiga aspek tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sikap itu penting untuk dimiliki oleh liap individu siswa atau peserta didik, karena "Sikap dalam proses belajar berfungsi sebagai "Motivating Force" yaitu sebagai kekuatan yang akan menggerakkan orang untuk belajar. Jadi siswa yang sikapnya negative (menolak/tidak senang) kepada pelajaran atau gurunya, tidak akan tergerak untukbelajar, sebaliknya siswa yangsikapnya positif akan digerakkan oleh sikapnya yang positif itu untuk mau belajar.

.

1. Pengertian Bank

Pengertian bank15adalah :

a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

14

Abdur Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993), cet.Ke- 4, hal. 108

15


(36)

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

c. Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Fungsi pokok bank adalah :

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya pada masyarakat. d. Menawarkan jasa keuangan lainnya.

1. Pengertian Bank Syariah

Bank Syariah adalah bank yang menjalankan prakteknya sesuai dengan prinsip syariah. Dimana yang dimaksud dengan prinsip syariah16 adalah sebagai berikut :

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan

16


(37)

21

kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank ke pihak lain (ijarah wa itiqna).

Kemudian diperjelas lagi dengan adanya Undang-Undang RI no. 21 tahun 2008 tanggal 16 Juli tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dimana yang dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangakan pengertian dari masing-masing lembaga seperti Bank Syariah, Bank Umum Syariah, BPRS dan UUS adalah sebagai berikut :17

a. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

b. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

17


(38)

c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang didalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. d. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja

dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.

Perbankan syariah merupakan bank yang menerapkan nilai-nilai syariah salah satu di antaranya pelarangan unsur riba, seperti dijelaskan beberapa ayat Al Qur an sebagai berikut:

a. Surat Al Imran ayat 130 yang memiliki makna :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

b. Surat An Nisa ayat 161 yang memiliki makna:

Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka siksa yang pedih


(39)

23

Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, padahal riba itu tidak menambah pada sisi allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat dengan maksud mencari ridha Allah SWT, mereka adalah orang-orang yang melipatgandakan

d. Surat Al Baqarah ayat 276 yang memiliki makna :

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak menyukai orang-orang yang tetap dalam kefakiran

Adapun pelarangan riba juga telah disebutkan dalam beberapa hadits, di antaranya:

a. Riwayat Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah menyatakan bahwa Nabi SAW bersabda:

Tinggalkanlah tujuh hal yang membinasakan. Orang-orang bertanya: Apa itu wahai Rasul?. Beliau menjawab: Syirik kepada Allah SWT, sihir, membunuh jiwa orang yang diharamkan Allah SWT, kecuali dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada saat datangnya serangan musuh dan menuduh wanita mukmin yang suci tetapi lalai.

b. Riwayat Al Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Daud serta At Tirmidzi dari Jabir bin Abdulloh bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Allah SWT melaknat pemakan riba, yang memberi makannya, saksi-saksinya dan penulisnya.


(40)

2. Tujuan Bank Syariah

Secara umum tujuan berdirinya bank syariah adalah dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Adapun secara khusus tujuan bank syariah diantaranya18:

a. Menjadi perekat nasionalisme baru, artinya bank syariah dapat menjadi fasilitator aktif bagi terbentuknya jaringan usaha ekonomi kerakyatan. b. Memberdayakan ekonomi masyarkat dan beroperasi secara transaparan,

artinya pengelolaan bank syariah harus didasarkan pada visi ekonomi kerakyatan dan upaya ini terwujud apabila ada mekanisme operasi yang transparan.

c. Memberikan return yang lebih baik, artinya investasi bank syariah tidak memberikan janji yang pasti mengenai return yang diberikan kepada investor karena tergantung besarnya return. Apabila keuntungan lebih besar, investor akan ikut menikmatinya dalam jumlah lebih besar.

d. Mendorong penurunan spekulasi di pasar keuangan, artinya bank syariah lebih mengarahkan dananya untuk transaksi produktif

e. Mendorong pemerataan pendapatan, artinya salah satu transaksi yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional adalah pengumpulan dana Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS). Peranan ZIS sendiri diantaranya untuk memeratakan pendapatan masyarakat.

f. Meningkatkan efisiensi mobilisasi dana

18

Muhammad,Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi.(Yogyakarta: UII Press, 2006) hal. 15.


(41)

25

g. Uswah hasanahsebagai implementasi moral dalam penyelenggaraan usaha bank.

3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Non Syariah

Perbankan di Indonesia menganut dual system banking (bank syariah dan bank non syariah), tapi keduanya memiliki perbedaan-perbedaan. Dimana perbedaan tersebut menjadikan kedua bank tersebut sangat bertolak belakang secara dasar. Perbedaan tersebut adalah

!"#

$% &'( 'k )yariah dan Bank Non Syariah

Bank Syariah Bank Non Syariah

1. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa

1. Memakai perangkat bunga dalam kegiatan operasionalnya

2. Melakukan kegiatan

investasi pada sektor yang halal saja

2. Melakukan kegiatan investasi ke sektor yang halal dan haram

3. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan

3. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditor-debitor 4. Profit dan falah oriented 4. Profit oriented

5. Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi kegiatan operasional perbankan

5. Tidak terdapat dewan sejenis


(42)

4. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Produk-Produk Bank Syariah

Secara garis besar, transaksi ekonomi yang didasarkan pada syariat Islam ditentukan oleh hubungan akad. Akad-akad yang berlaku dalam keseharian pada dasarnya terdiri atas lima prinsip dasar. Adapun kelima prinsip yang akan ditemukan dalam lembaga keuangan syariah di Indonesia adalah19:

a. Prinsip Simpanan Murni (Al-Wadiah)

Prinsip simpanan murni meruapakan fasilitas yang diberikan oleh bank syariah untuk memberikan kesempatan pada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dana dalam bentuk Al-Wadi ah. Fasilitas ini diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti halnya giro dan tabungan. Istilah Al-Wadi ah dalam dunia perbankan konvensional lebih di kenal dengan giro.

b. Bagi Hasil (Syirkah)

Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah. Prinsip Mudharabah ini dapat digunakan sebagai dasar baik produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan dan penyertaan.

19

Muhammad,Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi.(Yogyakarta: UII Press, 2006) hal. 16.


(43)

27

c. Prinsip Jual Beli (At-Tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam melakukan pembelian barang atas nama bank. Bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). Implikasinya dapat berupa:murabahah, salam, danistishna.

d. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)

Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama, ijarah (sewa murni) seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya. (operatimg lease). Secara tekhnik bank dapat membeli dahulu barang yang dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang tersebut disewakan dalam waktu yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, bai al-takjiri atau ijarah muntahiya bitamlik, yang merupakan penggabungan sewa dan beli dimana penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa. e. Prinsip Jasa / Fee (Al-Ajr Walumullah)

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain: Bank Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa, Transfer dan lain-lain.


(44)

5. Pengembangan Produk-Produk Bank Syariah

Pada dasarnya kegiatan usaha perbankan dapat dibagi menjadi tiga baian besar, yaitu :20

a. Penghimpunan Dana (funding)

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan adalah prinsip Wadi ah dan mudharabah. Wadia h yang diterapkan adalah wadi ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda dengan wadi ah amanah yang mempunyai prinsip harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang ditipkan. Pada wadi ah dhamanah pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Mudharabah disini dimana bank sebagai mudhorib (pengelola) dan deposan sebagai shohibul mal (pemilik modal). Mudharabah dibagi atas dua yakni muthlaqah dan moqayyadah. Mudharabah muthlaqah adalah deposan memberikan hak sepenuhnya pada bank untuk memutar atau menginvestasikan dananya. Sedangkan mudharabah muqoyyadah adalah deposan memberi batasan pada bank untuk menginvestasikan dananya. Sebagai contoh batasan pada tempat, jenis usaha dan lainnya.

20

Adiwarman A. Karim.Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2004) hal. 97.


(45)

29

b. Penyaluran Dana (financing)

Dalam menyalurkan dananya, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan kepada tujuan penggunaannya, yakni:

1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya, dibedakan menjadi pembiayaan murabahah, pembiayaan salam, dan pembiayaan istishna. Murabahahdisini dimana bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok disertai dengan margin yang disepakati. Dalam murabahah penyerahan barang dilakukan setelah akad san pembayaran dapat dilakukan secara cicilan. Salamadalah transaksi jual beli dengan barang yang belum ada. Disini pembayaran dilakukan secara tunai dimuka dan penyerahan dilakukan setelahnya. Disini bank bertindak sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual. Istishna merupakan transaksi yang mirip dengan salam, akan tetapi pembayaran dapat dilakukan secara cicilan.

Landasan hukumnya adalah surat Al-Baqarah (2) 275 :

orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.


(46)

Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terusberhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka mereka itu penghuni-penghuni neraka, mereka itu kekal didalamnya.

2) Pembiayaan dengan prinsip sewa

Prinsip syaria ah yang digunakan yakni ijarah dan ijarah muntahiya bitamlik. Pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Sedangkan IMBT merupakan sewa yang diikuti pemindahan kepemilikan.

3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah. Musyarakah disini dimana baik bank dan nasabah sama memberikan kontribusi dengan keuntungan dan kerugian yang ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Mudharabah dimana salah satu pihak sebagai pemilik modal dan yang satunya lagi sebagai pengelola.

4) Pembiayan dengan akad pelengkap

Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tetapi ditujukan untuk mempermudah pelaksaan pembiayaan. Yang termasuk dalam akad pelengkap ini adalah hiwalah (peralihan hutang), rahn(gadai), qardh(pinjaman uang), wakalah(perwakilan), dankafalah (garansi bank).


(47)

31

c. Jasa (service)

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries, bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan pada nasabah. Jasa tersebut antara lain yaitusharf(jual beli valuta asing) danijarah(sewa) misalnya penyewaan kotak penyimpan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian).

6. Perkembangan Bank Syariah

Dengan adanya berbagai perkembangan perundangan dan kebijakan yang ada di Indonesia membawa Bank Syariah pada perkembangan yang cukup signifikan. Dilhat dari kebijakan dan perundangan yang ada telah memberi efek yang cukup baik bagi dunia perbankan syariah. Dimulai dari titik tolak landasan hukum bank syariah melalui UU no 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dalam UU tersebut prinsip syariah sudah dinyatakan walaupun masih samar yang dinyatakan sebagai bagi hasil. Kemudian prinsip ini benar-benar dinyatakan secara tegas dalam UU No 10 Tahun 1998, kemudian diperbaharui menjadi UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No 3 Tahun 2004. Undang-undang ini memberikan arahan bagi konvensional untuk membuka cabang syariah atau mengkonversikan diri menjadi bank syariah.

Landasan hukum bank syariah di Indonesia semakin kuat dengan dikeluarkannya UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Ada beberapa hal penting yang menjadi catatan dari UU tersebut :


(48)

a. Adanya kewajiban mencantumkan kata syariah bagi bank syariah, kecuali bagu ank-bank syariah yang telah beroperasi sebelum berlakunya UU No 21 Tahun 2008 (pasal 5 No. 4). Bagi bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) diwajibkan mencantumkan nama syariah setelah nama bank (pasal 5 no. 5).

b. Satu-satunya pemegang fatwa yang berkaitan dengan syariah adalah MUI. Karena fatwa MUI harus diterjemahkan menjadi produk perundang-undangan (dalam hal ini Peraturan Bank Indonesia/PBI), dalam rangka penyusunan PBI, BI membentuk komite perbankan syariah yang beranggotakan unsur-unsur dari BI, Depatemen Agama, dan unsur-unsur masyarakat dengan komposisi yang berimbang dan memiliki keahlian di bidang syariah (pasal 26).

c. Adanya definisi baru mengenai transaksi Murabahah. Dalam definisi lama dijelaskan bahwa Murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan. Menurut UU No 21 Tahun 2008 disebutkan bahwa akan Murabahah merupakan akad pembiayaan suatu barang dengan penegasan harga beli kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga lebih dengan keuntungan yang disepakati. Diubahnya kata jual beli dengan kata pembiayaan menjadi solusi bagi perbankan syariah. Karena dengan adanya perubahan tersbut berarti bank transaksiMurabahahmenjadi transaksi yang bebas pajak.

Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut membuat perbankan syariah semakin menuju pada lembaga yang menuju pada kesyari ahan. Dimana untuk


(49)

33

menjaga hal tersebut maka dibentuklah Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk mengawasi operasional bank.21

Keberadaan DPS tersebut dalam kepengurusan bank syariah adalah atas persetujuan Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional (DSN) atas usul yang diajukan oleh pemilik bank syariah yang bersangkutan. Demikian menurut Pasal 31 PBI No. 6/24/PBI/2004.

Selain adanya pereturan-peraturan serta fungsi DPS dalam membantu penjalanan Bank Syariah, BI selaku regulatorpun berperan dalam operasional Bank Syariah di Indonesia. Aturan-aturan operasional yang dikeluarkan BI sebagai landasan operasional Bank Syariah dikenal dengan istilah PBI (Peraturan Bank Indonesia).22 Selain peraturan dari BI tersebut, juga ada peraturan lain yang mendukung operasional bank syariah, yaitu Keputusan Presiden dan ketentuan lain dalam bentuk fatwa yang dikeluarkan oleh MUI dan DSN.

Semua pendukung diatas memungkinkan untuk dunia perbankan syariah di Indonesia mengalami perkembangan. Walaupun belum sampai pada tahap yang benar-benar ideal, tapi setidaknya perkembangan perbankan syariah di indonesia telah mengarah pada arah yang baik. Sejak diawali oleh berdirinya bank Muamalat pada tahun 1992 yang berawal dari lokakarya MUI, setelah itu perbankan syariah berkembang sangat pesat, dari satu Bank Umum Syariah (BUS) dan 76 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) pada tahun 1998 menjadi tiga Bank Umum Syariah (BUS), 20 Unit Usaha Syariah (UUS), dan

21

Muhammad,Lembaga Ekonomi Syariah(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) hal. 48. 22

Cik Basir.Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan Mahkamah Syariah(Jakarta: Kencana, 2009) hal. 57.


(50)

105 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) pada Desember 2006. Sedangkan sampai Mei 2010 setidaknya terdapat 10 Bank Umum Syariah (BUS), 24 unit syariah (UUS) dan 144 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

*+ ,- . / 0 . 1-WAAN BANK SYARIAH

Bank Syariah sebagai alternatif perekonomian Indonesia dan bagi bank-bank konvensional yang dianggap kurang berhasil di dalam mengemban misi utamanya memiliki keistemewaan-keistimewaan yang juga merupakan perbedaan jika dibandingkan dengan Bank Konvensional.

Keistimewaan-keistimewaan Bank Syariah tersebut adalah:32

1. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabahnya.

2. Diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga akan menimbulkan akibat-akibat yang positif. Akibat-akibat itu adalah:

a. Cost push inflation, yaitu akibat sistem bunga pada Bank Konvensional dapat dihilangkan, sehingga Bank Syariah diharapkan mampu menjadi pendukung kebijaksanaan moneter yang handal.

b. Memungkinkan persaingan antar Bank Syariah ditentukan oleh fungsi edukatif bank di dalam membina nasabah dengan kejujuran, keuletan dan profesionalisme.

3. Di dalam Perbankan Syariah, tersedia fasilitas kredit kebaikan ( al-Qardhul Hasan) yang diberikan secara cuma-cuma.


(51)

35

4. Keistimewan yang paling menonjol dari Perbankan Syariah adalah yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada kebersamaan dalam hal:23

a. Mendorong kegiatan investasi dan menghambat simpanan yang tidak produktif melalui sistem operasi profit dan loss sharing sebagai pengganti bunga, baik yang diterapkan kepada nasabah al-mudharabah dan al-musyarakah, maupun yang diterapkan kepada banknya sendiri.

b. Memerangi kemiskinan dengan membina golongan ekonomi lemah dan tertindas (dhuafa dan mustadh afin) melalui bantuan hibah yang diarahkan oleh bank secara produktif.

c. Mengembangkan produksi, menggalakan perdagangan dan memperluas kesempatan kerja melalui kredit pemilikan barang/peralatan modal dengan pembayaran tangguh ( al-murabahah) dan pembayaran cicilan (al-ba i u bithaman ajil) yang disalurkan kepada pengusaha produsen, perantara dan konsumen.

d. Meratakan pendapatan melalui sistem bagi hasil dan kerugian (profit and loss sharing) baik yang diberlakukan kepada banknya sendiri selaku mudharib atau pemegang amanah maupun kepada peminjam dalam operasi mudharabah dan musyarakah.

23

Cik Basir.Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan Mahkamah Syariah(Jakarta: Kencana, 2009), hal. 24


(52)

e. Penerapan sistem bagi hasil berarti tidak membebani biaya di luar kemampuan nasabah dan akan terjamin adanya

keterbukaan .

f. Sebagai alternatif kehidupan ekonomi yang berkeadilan.

2. 32 4 5L6 7879 :; 8 < 2 :

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau oganisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.24 Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh perilaku individu, kelompok atau organisasi dalam mengambil sebuah keputusan. Perilaku seseorang dapat terbentuk oleh kondisi-kondisi terntu sehingga dapat menimbulkan perbedaan saat pengambilan keputusan antara individu satu dengan individu yang lain.

=. 34 9;2 ;72 38 > 8 ;6 :79 :; 8 <2 :

Dalam pengambilan keputusan konsumen mempunyai proses yang dapat dilihat dari tahap-tahap sebagai berikut:25

24

A.A Anwar Prabu Mangkunegara,Perilaku Konsumen Edisi Revisi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2002), hal. 4

25

Kotler,Pemasaran di Indonesia: Analisa Perncanaan Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat 2002), hal. 204


(53)

37

1. Menggali Kebutuhan

Proses membeli atau mengkonsumsi dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Setiap konsumen memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda-beda sehingga membuat hal tersebut dapat membedakan pengambilan keputusan pada setiap konsumen.

2. Pencarian Informasi

Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari informasi lebih lanjut atau mungkin tidak, pencarian informasi lebih lanjut berguna untuk konsumen mengetahui produk yang akan dipakai. Informasi bisa diketahui lewat media cetak ataupunonlinekarena pada saat ini teknologi sudah semakin berkembang sehingga dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan inforrmasi suatu produk yang sesuai kebutuhan.

3. Evaluasi Alternatif

Setelah melalui tahap pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih. Pemilihan alternatif ini mulai dari suatu proses evaluasi tertentu.

4. Keputusan pembelian

Ini adalah tahap akhir, dalam pengambilan keputusan konsumen membentuk pilihan mereka diantara merek yang tergabung dalam perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu pilihan untuk membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya.


(54)

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah memakai suatu produk atau jasa, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar belum selesai setelah produk dibeli atau jasa digunakan oleh konsumen, namun akan berlangsung hingga periode waktu pasca pembelian.

Setelah melakukan pemakain produk atau jasa konsumen akan menilai apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan dengan baik atau tidak, jika konsumen merasa terpuaskan maka kemungkinan besar konsumen akan memakai kembali produk yang telah ia pilih, namun jika konsumen tidak merasa terpuaskan besar kemungkinan untuk konsumen berpindah kepada produk lain yang dianggap lebih mampu memenuhi kebutuhannya.


(55)

39 ? @?AA A

BC DODE PENELITIAN A. Pendekatan

Pendekatan penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian survey dengan menggunakan pendekatan anilisis data kuantitatif, yaitu menggambarkan dengan menganalisis minat memilih Bank Muamalat. Penelitian survey yang dimaksud adalah pengertian yang dikemukakan oleh Arikunto, informasi yang diperoleh dari penilitian survey dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula dikumpulkan dari sebagian populasi. Survey yang dilakukan pada semua populasi dinamakan survey populasi atau penelitian sensus, sedangkan jika penelitian data hanya dilakukan pada sebagian populasi disebut sebagai survey sample.1

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif atau penelitian survey yaitu penelitian yang menggunakan kuisoner sebaga instrumen penelitian.2Penelitian ini akan meneliti tentang data kajian yang bersifat numerik/angka yang nantinya akan menghasilkan interpretasi data.

1

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rineka Cipta, 1998), hal, 245.

2

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah,Metode Penelitian Kuantitatif :Teori dan Aplikasi,(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2006), Ed.1. hal, 49.


(56)

C. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Warga Pondok Pesantren Darunnajah yang terletak di Jakarta Selatan.

D. Sumber dan Kriteria Data Penelitian

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang penulis peroleh dari kuisioner yang sudah disebar dipondok pesantren dsarunnajah. dan juga data sekunder yang diperoleh dari buku, dokumen, majalah, internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti dan juga untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

E. Populasi dan Sample 1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karateristik tertentu. Populasi pada penelitian ini adalah Warga Pondok Pesantren Darunnajah.

2. Sample

Sample adalah salah satu teknik atau cara mengambil sampel yangrepresentative dari populasi. Penggunaan sample dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 sample kuisioner.


(57)

41

F. Variabel dan Operasional Variabel

(X) (Y)

1. Variabel Penelitian a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau yang mempengaruhi variabel dependen (variabel terikat), variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang definisi, lokasi, prinsip-prinsip, dan produk- produk perbankan Syariah.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, dalam penelitian ini variabel dependen adalah minat menggunakan produk Bank Muamalat.

1. Pengetahuan Definisi Perbankan Syariah 2. Pengetahuan lokasi Bank

Muamalat

3. Pengetahuan Prinsip Bank Syariah

4. Pengetahuan Produk-produk Bank Muamalat


(58)

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sample kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistic.3

Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi normal salah satunya dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov-Smirnov. Kurva Z Z table atau nilai asymp. Sig. (2-tailed) > pada table uji Kolmogorov-Smirnov.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independen. Jika

3

Imam Ghozali,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS(Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2006), hal. 110.


(59)

43

variabelindependen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabelindependensama dengan nol.4

Uji multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Semakin tinggi VIF makatolerancesemakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah data model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan lain, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk melihat adanya masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :

1) Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasikan terdapat heteroskedastisitas.

4

Imam Ghozali,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS(Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2006), hal. 91


(60)

2) Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Validitas dan Realibilitas a. Pengujian Validitas

Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen pengukur penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.5 Pengujian ini untuk mengetahui kebenaran instrumen penelitian agar dapat memberikan informasi yang akurat tentang hal yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner/instrumen penelitian yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain, jika sebuah kuesioner penelitian sudah dinyatakan valid berarti kuesioner mampu memperoleh data yang tepat dari yang hendak diteliti. validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS versi 17pada tabelCorrelations, jika butir pertanyaan itu valid terdapat tanda (*) pada hasilPearson Correlation.

5

Eti Rochaety, dkk,Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007). hal. 57


(61)

45

Tabel 3.1.1

Uji Validitas Variabel Definisi Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

A1 18.0000 5.778 .081 .543 .793

A2 18.5000 4.944 .484 .719 .702

A3 18.4000 3.156 .810 .728 .572

A4 18.1000 4.100 .501 .773 .698

A5 17.7000 3.789 .866 .892 .579

A6 18.8000 5.956 .173 .681 .760

Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar N = 100 = 0,195. Pada lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan definisi sebanyak 4 butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.

Tabel 3.1.2

Uji Validitas Variabel Lokasi Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

B1 13.4000 9.822 .693 .650 .679

B2 13.4000 11.600 .385 .460 .779

B3 13.5000 8.722 .738 .683 .652

B4 13.5000 11.611 .341 .468 .796


(62)

Nilai rtabelpada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan lokasi sebanyak 5 butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.

Tabel 3.1.3

Uji Validitas Variabel Prinsip-prinsip Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

C1 35.4000 30.044 .779 .954

C2 35.6000 30.267 .424 .965

C3 36.0000 28.000 .721 .955

C4 36.1000 29.433 .719 .955

C5 36.1000 29.433 .719 .955

C6 36.2000 26.622 .930 .947

C7 36.1000 29.433 .719 .955

C8 36.2000 26.622 .930 .947

C9 36.1000 26.322 .965 .946

C10 36.1000 26.322 .965 .946

C11 36.1000 26.322 .965 .946

Nilai rtabelpada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan prinsip-prinsip sebanyak 11 butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.


(63)

47

Tabel 3.1.4

Uji Validitas Variabel Produk-produk Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D1 18.9000 6.100 .553 .977 .826

D2 19.1000 6.100 .705 .897 .800

D3 19.1000 5.211 .785 .958 .783

D4 18.9000 6.544 .656 .857 .811

D5 19.0000 6.889 .602 .750 .821

D6 19.2000 6.178 .536 .968 .829

D7 19.0000 7.333 .389 .250 .844

Nilai rtabelpada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan prinsip-prinsip sebanyak 7 butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.

Tabel 3.1.5 Uji Validitas Minat

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

E1 17.6000 5.600 .363 .681

E2 17.8000 4.844 .355 .710

E3 18.0000 5.778 .365 .678

E4 18.3000 6.456 .456 .677


(64)

E6 19.8000 5.733 .521 .647

E7 17.8000 5.733 .521 .647

Nilai rtabelpada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan prinsip-prinsip sebanyak 7 butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.

b. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel).6

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi suatu alat pengukuran dalam gejala yang sama. Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahapan berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrumen penelitian yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.7

Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Menghitung reliabilitas menggunakan rumus Alpha cronbach.

6

Edwin Mustafa dan Hardius Usman,Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007),hal. 116

7

Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro)


(65)

49

maka batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan. Batasan tersebut adalah:

1. Koefisien Mendekati 1 . Sangat Baik 2. Koefisien Diatas 0,8 . Baik

3. Koefisien Dibawah 0,6 . Tidak Reliabel

Tabel 3.2.1

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Definisi

Hasil print out menjelaskan bahwaCroanbach s Alphauntuk uji realibilitas variabel pengetahuan definisi sebesar 0,738 yang berarti variabel pengetahuan definisi reliabel karena 0,738 > 0,6. Maka, variabel definisi dalam penelitian ini reliabel layak untuk diuji.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items


(66)

Tabel 3.2.2

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lokasi

Hasil print out menjelaskan bahwaCroanbach s Alphauntuk uji realibilitas variabel pengetahuan lokasi sebesar 0,771 yang berarti variabel pengetahuan lokasi reliabel karena 0,771 > 0,6. Maka, variabel lokasi dalam penelitian ini reliabel layak untuk diuji.

Tabel 3.2.3

Uji Reliabilitas Variabel Prinsip Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.956 .957 11

Hasil print out menjelaskan bahwaCroanbach s Alphauntuk uji realibilitas variabel pengetahuan Prinsip sebesar 0,956 yang berarti variabel pengetahuan prinsip reliabel karena 0,956 > 0,6. Maka, variabel prinsip dalam penelitian ini reliabel layak untuk diuji.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items


(67)

51

Tabel 3.2.4

Uji Reliabilitas Variabel Produk Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.840 .843 7

Hasil print out menjelaskan bahwaCroanbach s Alphauntuk uji realibilitas variabel pengetahuan Produk-produk sebesar 0,840 yang berarti variabel

pengetahuan Produk-produk reliabel karena 0,840 > 0,6. Maka, variabel Produk dalam penelitian ini reliabel layak untuk diuji.

Tabel 3.2.5

Uji Reliabilitas Variabel Minat Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.791 5

Hasil print out menjelaskan bahwaCroanbach s Alphauntuk uji realibilitas variabel pengetahuan Produk-produk sebesar 0,791 yang berarti variabel

pengetahuan Produk-produk reliabel karena 0,791 > 0,6 . Maka, variabel Produk dalam penelitian ini reliabel layak untuk diuji.


(68)

3. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda (multiple liniear regression) bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.8Regresi linear berganda (multiple liniear regression) bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.9

a. Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi berguna mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.10

8

Ety Rochaety, dkk,Metode Penelitian Bisnis : dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), ed.1, hal.138

9

Ety Rochaety, dkk,Metode Penelitian Bisnis : dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), ed.1, hal.138

10

Bhuono Agung Nugroho,Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, (Yogyakarta, 2005) hal. 51


(69)

53

b. Uji Parsial (t)

Uji parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah :

Menentukan Hodan H1:

H. H0: H1 = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang nyata antara variabel independen dengan variabeldependen.

1. H0 : H1 0, berarti terdapat pengaruh yang nyata antara variabel independen dengan variabeldependen.

Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

 Jika sig > 0.05, maka H1diterima


(70)

c. Uji Simultan (F)

Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.11Hipotesis yang digunakan adalah :

 Ho : 1, 2, 3 = 0, variabel independen tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabeldependen.

 H1 : 1, 2, 3 0, variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabeldependen.

Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

 Ho ditolak dan H1 diterima, apabila F hitung > F tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen secara nyata.

 Ho ditolak dan H1 diterima, apabila F hitung< F tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependensecara nyata

11


(71)

55

.

H. Hipotesa

 Hoditerima dan Haditolak berarti pengetahuan tentang definisi, lokasi, prinsip-prinsip, dan produk-produk yang mempengaruhi minat tidak berpengaruh terhadap minat warga untuk menggunakan Bank Muamalat.

 Hoditolak dan Haditerima berarti pengetahuan tentang definisi, lokasi, prinsip-prinsip, dan produk-produk yang mempengaruhi minat berpengaruh terhadap minat warga untuk menggunakan Bank Muamalat.


(72)

56

Z[\] ^_^\`^ a b^ _cd `e[_cfa[\ y^ a g ] ch^gc`^ a ` [i^]^ \ [_i fa][a y^cj e k ^\g^ lfa] f` l[_^ aj\ [a m^\ ea a^n^ b o ^ `^\j ^ _ [h^ ay^` pqq f\^ a g \[_i fa][a ] ci [\ fd[b `fa] c _c \[_i fa] [a r [a e\ ej n [ac_ `[d^r cas ]^ a e_c^. l[ag`d^ _ ctc`^ _c^ a ]^d ^r i[a[d cj c^ a cac h[\j en e^ a eaj e` r [ag[j ^ bec g^rh^\^ a er er \[_i fa] [a _[h^g^ c fhn[`i [a[dcjc^ au

^. o[ac _v [d ^rca

wx yzxO{N|N|

m^\c }^rh^ \ ~u p.p r [a^ j ^ `^a h^ bk ^ ]^\c pqq \ [_i fa][a ] c] frca^ _c fd [b €^`c-d^ `c, y^ cje _[h^ ay^` ‚ f\^ag \ [_i fa][a ^j ^e _ [j^\^ ] [a g^ a ‚%. ƒ[]^ ag`^a k^\ g^h [\n[ac _`[d^rcai[\[ri e^ a_[h^ ay^`„~f\^a g^j^ e_[j ^\^][a g^ a„ ~….


(73)

57

† ‡ˆ‰Š‹ ŒŽ Šˆ ‡ ‘’ˆ“‡ ˆ ‘ Š“Š ”Š‰Š ‘ ‡Šˆ• ‡ˆ “Š– ˆˆŠ— Š˜ “™˜– –™Šˆ ™‡‘ Š“Š• ‡ ˆŠ ‰Š‘‡ ˆ ‰Š— Š– • Š““Šˆ–•Š“š Š˜™Š‡ ˆŠ“Šˆ‰‰Š‘Ž‡Œ˜‹‡ ˆ ‰‡• Š ˜– • ‡ˆ•Šˆ‰ ‘‡ ŒŠˆ™ŠˆyŠ Š˜“ Šˆ‹ ‡‹ Ž ™ ‘‡ˆ‰‡• Š˜–Šˆ• ‡ˆ•Šˆ‰ Ž Š‹ yŠˆ ‰‹‡ ˆ“ŠŽ Š‹.

Œ› œŠ

ž Ÿ ž ¡¢£¤£¥

¦Š ‰Š‹ ŒŠ §›¨›© ‹‡ ˆyŠ• Š™ŠˆŒ Š˜”Š ”Š ‰Š Œ‡ –  Š “ŒŠ” Š˜ ª¨ •Š˜– ˆ ‡ŒŠˆyŠ™ ¨¨ ’ Šˆ ‰ ‡ ‘’ ˆ“‡ ˆ Š• Š–  ‡ • ŠŠ “‡ ˆ ‰Šˆ ¨¨%, ”Š ‰Š Œ‡–Š ª¨-ª« •Š˜– ˆ  ‡ŒŠˆyŠ ™ §¬ ’ Šˆ ‰ ‡ ‘’ ˆ“‡ ˆ Š•Š– ‡• ŠŠ “‡ ˆ ‰Šˆ §¬%, Š ˆyŠ Œ‡–Š Ž‡ Œ ˜ “Š  ª« • Š˜– ˆ ‡ ŒŠˆyŠ™ § ­ ’  Šˆ‰ ‡ ‘ ’ ˆ“‡ˆ Š• Š– ‡• ŠŠ “‡ˆ ‰Š ˆ § ­%. ¦Š‘Š• “Š‹ ŒŽ ™‡‹‘– Ž Šˆ ŒŠ˜”Š ™‡ Œ ŠˆyŠ™Šˆ ”Š‰Š ‘Š“Š –  Š yŠˆ ‰ Œ‡ ‘’• ‡ ˆ ‹ ‡Ž Š™– ™Šˆ •  ˆ“Š™Š ˆ ˆ®‡•Š – ˆ• – ™‹ Š Š“‡‘ Šˆ ‡‘‡• ‹‡ ˆŠŒ– ˆ ‰“Šˆ™‡‰ Š• Šˆ‘‡ŒŠˆ™ŠˆŽŠ ˆˆyŠ.


(74)

B¯ ° ±² ³ ´µ¶· ¸¶´ ±² ±·¹ ¶² º » · ¼¶·

½¾¿ÀÁÂà ÄÅ ÄÆ ÄÇ È¾È ¾ ¿ ÄÉÄ ÇÄÊ ÀÆ É¾Ëy¾ÈÄ¿ÄË Á ¾ Ê ÀÌ˾ ¿ Ã¾Ë ÃÄË Í É¾Ë ÍÄ¿ ÂÇ É¾Ë; ÃÄÇÂÄËÎ Ä¿Í Äþ ¿Ç ÄÅ ÄÉÏ ÀË ÄÃϾËÍÍÂËÄÁ Ä˽ ÄËÁÐ ÂÄÏ ÄÆÄÃ.

Ñ. Ò¾ÓÀË ÀÊ À

Ô ±Õ ¶´Ö¯ ׯ دÙ

½ ÄËÁÊyÄ ¿À ÄÇÄÅÄÆÄǽ ÄË ÁyÄË ÍÈ ¾ ¿ÅÄÊÄ¿Á ÄËÇÂÁ  ÏÚ Æ-Qur an, Assunah,

Fatwa ulama, dan pemerintah.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0

kurang setuju 62 62.0 62.0 71.0

setuju 28 28.0 28.0 99.0

sangat setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.2.1.A diproleh data sebesar 62 orang responden atau setara dengan 62% kurang setuju Bank Muamalat adalah bank yang berdasarkan hukum Al-Qur an, Assunah, Fatwa ulama, dan Pemerintah. Sebanyak 28 orang responden atau setara dengan 28% berpendapat setuju Bank Muamalat adalah bank yang berdasarkan hukum Al-Qur an, Assunah, Fatwa ulama, dan Pemerintah. Sebesar 9 orang responden atau setara dengan 9% berpendapat tidak setuju dan 1 orang responden atau setara dengan 1 % menjawab sangat setuju. Dapat diambil kesimpulan bahwa responden setuju bahwa Bank Muamalat adalah bank yang berdasarkan hukum Al-Qur an, Assunah, Fatwa ulama, dan Pemerintah.


(75)

59

Û ÜÝ Þßàáâáãáä

å æçæè éêéçëæ ìçè ìç íéçîæçíéçï ðïè æñò é íðó éïðô. Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang setuju 48 48.0 48.0 48.0

setuju 39 39.0 39.0 87.0

sangat setuju 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

õæöîéïéöë éç èéò æ ô ÷øùøú øõ î ðêöûôæó îéè é ïæò æï éö ÷ü ûöéçí öæïêûçîæç éèéì ïæè éöé î æ ç íéç ÷ü% ëì öé çí ïæèìý ì õ éçë þ ìéñ éô éè ñ æçæè éêëéç ëæ ìçè ìçíéç îæ ç íé ç ïyï èæñò é íðó éïðô. ÿæò éçyé ë ûöéçíöæïêûçîæ çéèéìï æè éö éîæ ç íéç % ò æ öêæçî éê éè ïæè ìý ìõ éçëþ ì éñ éôéèñæ çæèéêëéçëæ ìçè ìç íéçî æçíéçïðïè æñò é íðóéï ð ô. ÿæòæï éöú ûöéç í öæïêûçîæ ç éèéì ï æ è éöé î æç íéç ú % ò æ öêæçî éêéè ïéç íéè ï æèìýì. éê éè î ð éñ ò ðô ëæïðñêìô éç òéó é ï æòéíðéç òæïéö öæï êûçî æç èéóì ò éóé õ éçë þìéñ éô éè ñæ çæèéêëéçëæìçèìçíéçîæ çíéçïðïè æñò é íðóéïðô.


(1)

LAMPIRAN V Identitas Responden

A. Usia

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <21 tahun 11 11.0 11.0 11.0

21-27 tahun 49 49.0 49.0 60.0

27< tahun 40 40.0 40.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

B. Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 74 74.0 74.0 74.0

perempuan 26 26.0 26.0 100.0


(2)

Identitas Responden

1. Nama :

2. Usia : a. <21 tahun b. 21-27 tahun c. 27< tahun 3. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Petunjuk Pengisian Kuisioner

- Mohon dengan hormat, kesediaan saudara untuk menjawab seluruh pertanyaan yang disediakan.

- Berilah tanda X pada kolom sesuai keadaan yang sesungguhnya.

- Ada empat alternative jawaban untuk menjawab variable pengetahuan tentang perbankan syariah, pengetahuan lokasi perbankan syariah, pengetahuan prinsip-prinsip perbankan syariah, pengetahuan produk-produk perbankan syariah, dan minat menggunakan produk Bank Muamalat. Yaitu:

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS)

3= Kurang Setuju (KS) 4= Setuju (S)


(3)

Variable Independent NO Pernyataan Variabel Pengetahuan tentang definisi Bank

Syariah (X1)

(STS) (TS) (KS) (S) (SS)

1. Bank Muamalat adalah Bank Syariah Pertama di Indonesia.

2. Sistem bunga dalam bank konvensional tidak digunakan dalam bank syariah

3 Bank syariah adalah Bank yang berdasarkan hukum Al-Qur an, Assunah, Fatwa ulama, dan pemerintah.

4. Perbankan syariah di Indonesia sudah cukup berkembang 5. Penetapan keuntungan dengan sistem bagi hasil.

6. Perbankan syariah bersifat tolong menolong dan bebas dari riba

NO Pernyataan Variabel Pengetahuan Lokasi Bank Syariah (X2) (STS) (TS) (KS) (S) (SS) 1. Lokasi Bank Muamalat cabang darunnajah mudah dicapai

2.

Lokasi Bank Muamalat cabang darunnajah dekat dengan area perbelanjaan

3. Tempat parkir pada bank Muamalat Darunnajah memadai 4. Tempat parkir pada bank Muamalat Darunnajah aman 5. Transportasi menuju bang Muamalat Darunnajah mudah

NO Pernyataan Variabel Pengetahuan Prinsip-prinsip Bank Syariah(X3)

(STT) (TT) (KT) (T) (ST)

1. Pembiayaan Bank Muamalat dengan sistem bagi hasil, jual beli, dan agunan tunai


(4)

2. Di dalam Bank Muamalat terdapat penyaluran dana zakat, infak, wakaf, dan shodaqoh

3. Akad

­®¯ °±°² °²

4. Akad

­®³ ´°¯°µ°²

5. Akad

¶·¸°¹°²

6. Akad

­®º² °¯°±°²

7. Akad

»°¹°¼

8. Akad

½³¾·³¿ °

9. AkadW

°º·°²

10. Akad

À°²¿

11. Tidak menggunakan instrument bunga, spekulasi dan sistem

Á² °¯°¯

NO Pernyataan Variabel Pengetahuan Produk-produk Perbankan Syariah (X4)

(STT) (TT) (KT) (T) (ST)

1. Tahu tentang Produk tabungan dan deposito Bank Muamalat

2.

Tahu tentang Sarana penyimpanan dana di Bank Muamalat dalam mata uang rupiah maupun valas adalah Giro ¸°º·°² ´°º º² °¼°¿°²

3. Salah satu produk Bank Muamalat adalah tabungan iB Muamalat rencana edukasi

4. Bank Muamalat memudahkan transfer dengan layanan Bank Muamalat¿Â¾-±°¿µ ·¿Á


(5)

5. Tahu tentang adanya DPS (Dewan Pengawas Syariah) dalam perbankan syariah

6. Tahu tentang Produk pembiayaan pada bank syariah 7. Tahu tentang produk gadai dalam perbankan syariah

Variabel Dependent

1. Apakah fasilitas yang ada diperbankan syariah sudah cukup baik a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

2. Pelayanan yang diberikan oleh perbankan syariah sudah cukup baik a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

3. Menggunakan perbankan syariah lebih memuaskan dan nyaman dari pada bank konvensional

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju


(6)

4. Dalam praktiknya perbankan syariah tidak sama dengan perbankan konvensional

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

5. Menggunakan perbankan syariah lebih menguntungkan dari pada bank konvensional

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

6. Apakah anda mempunyai tabungan di bank muamalat a. Ya

b. Tidak

7. Alasan anda menggunakan perbankan syariah a. Karena perbankan syariah bebas dari riba b. Karena saya beragama islam

c. Karena perbankan syariah lebih menguntungkan d. Ikut-ikutan saja

e. Alasan Lainnya ...