PENERAPAN PEER DAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENILAI KINERJA SISWA SMA DALAM PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.
Hendra Gunawan S. ,2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 5
E. Penjelasan Istilah ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peer Assessment ... 8
B. Kelebihan dan Kelemahan Peer Assessment ... 9
C. Self Assessment ... 10
D. Kelebihan dan Kelemahan Self Assessment ... 12
E. Peer dan Self Assessment dalam Pembelajaran ... 14
F. Perbandingan Peer dan Self Assessment dengan Penilaian yang Lain.. 14 Halaman
(2)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
iv
G. Kegiatan Praktikum ... 16
H. Penilaian Kinerja ... 18
I. Keterampilan Proses Sains ... 19
J. Tinjauan Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 25
B. Subjek Penelitian ... 25
C. Alur Penelitian... 25
D. Instrumen Penelitian ... 27
E. Prosedur Penelitian ... 31
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Teknik Pengolahan Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peer dan Self Assessment... 41
B. Peer dan Self Assessment dalam Mengungkap Kemampuan Kinerja Siswa ... 51
C. Kemampuan Siswa Melaksanakan Peer dan Self Assessment. ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
(3)
(4)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai beberapa cabang ilmu. Salah satu cabang ilmu tersebut adalah ilmu kimia. Pada hakikatnya ilmu kimia mencakup dua hal yaitu kimia sebagai produk dan sebagai proses. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip kimia. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan kimia. Keterampilan-keterampilan tersebut disebut keterampilan proses, dan sikap-sikap yang dimiliki para ilmuan disebut sikap ilmiah. Oleh karena itu, kedua hakikat ilmu kimia tersebut sebaiknya ada dalam proses pembelajaran kimia di sekolah dan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Salah satu bentuk proses pembelajaran kimia yang dapat mengakomodasi kedua hakikat ilmu kimia yaitu pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan praktikum.
Kegiatan praktikum merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar kimia. Firman (2000) mengungkapkan bahwa kegiatan praktikum dapat dipakai untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses, membangkitkan minat belajar, serta memberikan bukti-bukti bagi kebenaran teori. Selain itu, kegiatan praktikum juga dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa dalam membangun konsep-konsep kimia, memberikan kemudahan kepada siswa
(5)
untuk mempelajari konsep kimia yang abstrak, serta membantu bertahannya konsep kimia dalam benak siswa untuk jangka waktu yang panjang.
Penilaian merupakan hal yang tidak boleh dikesampingkan dalam suatu proses kegiatan pembelajaran kimia termasuk pada kegiatan praktikum. Pemilihan penilaian yang tepat dalam kegiatan praktikum akan membantu guru melihat secara jelas sampai dimana tingkat penguasaan belajar siswanya dalam kegiatan praktikum dan dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran praktikum itu sendiri. Hal senada juga diungkapkan Chittenden (Arifin, 2012) tujuan penilaian yaitu untuk menelusuri proses belajar peserta didik, mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik, menemukan kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran serta mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
Penilaian praktikum biasanya cenderung fokus terhadap aspek kognitif melalui tes tertulis, laporan individu maupun kelompok dan aspek afektif melalui penilaian sikap. Padahal selain kedua aspek tersebut, aspek psikomotor berupa aktivitas kinerja siswa selama kegiatan praktikum berlangsung hendaknya juga menjadi fokus dalam penilaian. Penilaian terhadap aspek aktivitas kinerja siswa dapat dinilai melalui penilaian kinerja siswa. Penilaian terhadap kinerja siswa di suatu sekolah biasanya hanya dilaksanakan oleh seorang guru. Penilaian kinerja yang seperti ini jelas memiliki kekurangan diantaranya guru kesulitan untuk memperhatikan secara teliti terhadap kinerja masing-masing siswanya, sehingga menyebabkan luputnya perhatian guru terhadap kinerja pada sebagian siswa. Hal
(6)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
senada juga diungkapkan oleh Boud dan Falchikov (Orsmond, 2004) yang menyatakan bahwa guru memiliki keterbatasan untuk mengetahui kinerja siswanya dan siswa memiliki pandangan yang lebih luas terhadap pencapaian mereka. Oleh karena itu, perlu dicari bentuk penilaian kinerja lain yang dapat menutupi keterbatasan tersebut. Salah satu bentuk alternatif penilaian kinerja tersebut adalah peer dan self assessment.
Peer assessment merupakan suatu bentuk penilaian yang dilakukan seorang
siswa terhadap siswa lainnya (Centre of Educational Development, 2002), sedangkan menurut Boud (Zulharman, 2007) self assessment merupakan keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi kriteria atau standar untuk diterapkan dalam pembelajaran dan membuat keputusan mengenai pencapaian kriteria atau standar tesebut. Dengan kata lain, self assessment merupakan sebuah proses dimana siswa mempunyai tanggung jawab untuk menilai hasil belajarnya sendiri. Peer assessment secara terpisah memiliki kelebihan yaitu siswa mendapatkan pembelajaran atau pengetahuan dari hasil kinerja rekan sejawatnya, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam proses pembelajaran, sedangkan kelebihan self assessment secara terpisah yaitu siswa dapat mengetahui kekurangan mereka dalam belajar karena siswa dilibatkan secara langsung untuk menilai diri mereka sendiri. Kedua hal tersebut dapat menjadi umpan balik bagi siswa untuk memperbaiki kualitas belajarnya. Oleh karena itu, peer dan self assessment hendaknya digunakan bersama-sama agar saling mendukung dan memaksimalkan kelebihan dari masing-masing penilaian tersebut. Peer dan self
(7)
assessment juga dapat melatih siswa untuk bersikap jujur, objektif dan memiliki rasa tangggung jawab.
Penelitian peer assessment ataupun self assessment sudah banyak dilakukan sebelumnya yaitu Karomna (2009), Ornelia (2009), Aprilianti (2009), Yumiasih (2009), Siswara (2009), Sudrajat (2010), Hamzah (2010), Ma’ruf (2010), Kurniadi (2011), Purnama (2011), Wulandari (2011), Nurhayati (2011) . Diantara penelitian-penelitian tersebut hanya Kurniadi (2011) dan Wulandari (2011) yang meneliti peer assessment ataupun self assessment terhadap praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Kurniadi (2011) dan Wulandari (2011) secara terpisah menyebutkan bahwa peer assessment atau self assessment mampu mengungkap kinerja siswa dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Namun dalam pelaksanaannya tersebut terdapat keterbatasan yaitu pelaksanaan peer dan self assessment yang masih terpisah, kurang intensifnya tahap pemotivasian dan pelatihan peer atau self assessment, sehingga penulis menjadi tertarik mengkolaborasikan peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah pokok dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah Penerapan Peer dan Self assessment untuk Menilai Kinerja Siswa SMA dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit?”
(8)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Rumusan masalah pokok tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian yaitu:
1. Bagaimanakah pelaksanaan peer dan self assessment dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit untuk menilai kinerja siswa?
2. Apakah peer dan self assessment dapat mengungkap kemampuan kinerja siswa dalam kegiatan praktikum elektrolit dan nonelektrolit?
3. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam melaksanakan peer dan self assessment dalam kegiatan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi atau gambaran tentang penerapan peer dan self assessment yang digunakan secara bersama-sama untuk mengungkap kinerja siswa SMA kelas X dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Siswa
a. Melatih siswa untuk menilai secara jujur dan objektif terhadap diri sendiri maupun temannya.
(9)
b. Meningkatkan motivasi siswa untuk lebih baik dalam melaksanakan kegiatan praktikum.
c. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri maupun temannya.
d. Siswa mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam kegiatan praktikum melalui umpan balik.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat mengetahui penerapan peer dan self assessment pada proses penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum.
b. Memberikan alternatif penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum. c. Memudahkan guru dalam proses penilaian kinerja terhadap siswa.
3. Bagi Peneliti
a. Sebagai informasi mengenai kelebihan dan kekurangan peer dan self assessment dalam pembelajaran.
b. Memberikan gambaran mengenai pelaksanaan peer dan self assessment. c. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
E. Penjelasan Istilah
Agar istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian menjadi jelas, maka akan dijelaskan mengenai definisi istilah-istilah tersebut yaitu :
1. Penerapan berarti proses, cara, perbuatan menerapkan atau pemanfaatan (Suharso, 2002).
(10)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2. Assessment merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin, 2012).
3. Peer assessment merupakan suatu bentuk penilaian yang dilakukan seorang siswa terhadap siswa lainnya (Centre of Educational Development, 2002).
4. Self assessment merupakan suatu keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi kriteria atau standar untuk diterapkan dalam belajar dan membuat keputusan mengenai pencapaian kriteria atau standar tersebut (Boud (Zulharman, 2007)). 5. Kinerja berarti sesuatu yang dicapai siswa, prestasi yang diperlihatkan siswa atau
merupakan kemampuan kerja (Suharso, 2002).
6. Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori (Suharso, 2002).
(11)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut Ruseffendi (1988) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya
.
Adapun menurut Firman (2007) penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik, seperti frekuensi, persentase, rata-rata, variabilitas (rentang dan simpangan baku), serta citra visual dari data misalnya dalam bentuk grafik.B. Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri yang ada di kota Sukabumi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X yang berjumlah 21 orang yang merupakan siswa-siswa pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.
C. Alur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti alur penelitian seperti Gambar 3.1 di bawah ini
(12)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tahap persiapan
Tahap pelaksanaan
Tahap akhir
Analisis materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
Pengembangan Kriteria-kriteria Kinerja dalam peer dan self assessment
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan Instrumen Penelitian : Lembar peer dan self assessment,
Lembar Observasi peer dan self assessment, Angket dan Pedoman
wawancara
Validasi Instrumen Penelitian dan LKS
Pemotivasian serta Pelatihan peer dan self assessment
Pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assesmnent
Pengkomunikasian hasil Feedback Angket Analisis data Kesimpulan Wawancara Data hasil penelitian
revisi Optimalisasi prosedur
kerja praktikum dan penyusunan LKS
Kajian silabus kimia SMA kelas X Studi Literatur mengenai peer dan self assessment
(13)
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan rubrik pelaksanaan peer dan self assessment. Rubrik ini berisi tahapan-tahapan pelaksanaan peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa dalam praktikum dan mengandung beberapa komponen seperti kriteria ideal pelaksanaan peer dan self assessment, indikator pencapaian, keterlaksanaan tahapan pelaksanaan, dan sumber data. Dari rubrik ini disusun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
Rubrik pelaksanaan peer dan self assessment yang digunakan bukan merupakan hasil susunan peneliti secara keseluruhan, melainkan hasil pengembangan rubrik penelitian sebelumnya yang disusun oleh Kurniadi (2011) dan Wulandari (2011). Selain sudah dikembangkan, rubrik peer dan self assessment yang dibuat peneliti mempunyai perbedaan dengan yang sebelumnya yaitu isinya lebih difokuskan terhadap kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan pada masing-masing tahap pelaksanaan peer dan self assessment. Pelaksanaan peer dan self assessment yang digunakan untuk menilai kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit berpedoman pada kriteria ideal pelaksanaan peer dan self assessment sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria-kriteria Pelaksanaan Peer dan Self Assessment
Tahap Kriteria-kriteria
Pemotivasian serta Pelatihan peer dan self assessment
Siswa menghadiri tahap pemotivasian serta pelatihan Siswa diberi informasi mengenai pengertian, tujuan dan manfaat pelaksanaan peer dan self assessment
Siswa diberi informasi mengenai praktikum menggunakan peer dan self assessment dengan pola A, B dan C
(14)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tahap Kriteria-kriteria
Siswa diberi informasi mengenai waktu untuk pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment
Pelaksanaan praktikum
menggunakan peer dan self asessment
Siswa mengerti kriteria penilaian pada lembar peer dan self assessment
Siswa mengisi secara lengkap dan mengumpulkan lembar peer dan self assessment tepat waktu
Siswa melakukan peer dan self assessment dengan leluasa Siswa melakukan peer dan self assessment dengan jujur Siswa melakukan peer dan self assessment dengan objektif Siswa melakukan peer dan self assessment dengan percaya diri
Siswa tidak terganggu konsentrasinya dengan pelaksanaan peer dan self assessment
Pengkomunikasian hasil
Siswa diberi informasi mengenai hasil penilaian peer dan self assessment secara tertulis
Siswa diberi informasi mengenai hasil penilaian peer dan self assessment secara lisan
Siswa dan guru mendiskusikan hasil penilaian peer dan self assessment
Feedback
Siswa mengungkapkan kritik dan saran untuk pelaksanaan peer dan self assessment
Siswa lebih mempersiapkan diri dalam belajar khususnya kegiatan praktikum selanjutnya
Siswa termotivasi untuk belajar lebih giat dengan adanya peer dan self assessment
Siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerjanya dalam praktikum menggunakan peer dan self assessment Pemanfaatan hasil Hasil peer dan self assessment mampu mengungkap aspek
yang dinilai
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa
Lembar peer dan self assessment berbentuk daftar cek (check list) yang akan diisi oleh siswa. Lembar peer dan self assessment ini digunakan untuk mengungkap kinerja siswa selama melaksanakan praktikum. Lembar peer dan self assessment ini berisi kriteria-kriteria penilaian kinerja praktikum. Lembar peer dan self assessment
(15)
ini berisi 23 kriteria penilaian yang dikembangkan sesuai dengan aspek kinerja yang diperlukan dalam praktikum larutan elektolit dan nonelektrolit seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.2. Aspek kinerja beserta kriteria-kriteria penilaian kinerjanya lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran B.1 halaman 94.
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Kinerja Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
No Aspek Kinerja Kriteria Penilaian Kinerja
1 Persiapan
praktikum
Memeriksa kelengkapan alat yang diperlukan pada kegiatan praktikum.
Memeriksa kelengkapan bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum.
Mengecek kondisi bola lampu, baterai dan kabel. Mencuci gelas kimia dengan air keran
Membilas gelas kimia dengan aquades.
2 Pelaksanaan praktikum
Menghubungkan baterai dengan kabel.
Menempatkan bola lampu pada dudukan lampu yang telah terhubung dengan kabel.
Masing-masing elektroda karbon dijepit dengan penjepit buaya yang telah terhubung dengan kabel. Memeriksa rangkaian alat.
Menuangkan larutan tidak berceceran. Menuangkan larutan sampai tanda batas. Mencelupkan kedua elektroda karbon ke dalam larutan uji sampai ¾ bagian elektroda karbon. Mengamati nyala lampu.
Membersihkan elektroda karbon dengan aquades. Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu. Membersihkan gelas kimia dengan air kran.
3 Kebersihan setelah praktikum
Membersihkan elektroda karbon dengan aquades. Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu. Membersihkan gelas kimia dengan air kran. Mengembalikan alat pada tempatnya semula. Mengembalikan sisa bahan pada tempat semula Membuang limbah praktikum pada tempat yang telah disediakan.
(16)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Secara umum kriteria-kriteria penilaian kinerja tertera pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Kriteria-Kriteria Penilaian Kinerja Siswa No.
Tahap Jumlah Indikator
Kinerja yang Dinilai
1. Tahap Persiapan Praktikum 5
2. Tahap Pelaksanaan Praktikum 11
3. Kebersihan Setelah Praktikum 7
2. Lembar observasi peer dan self assessment
Lembar observasi peer dan self assessment mempunyai isi yang sama dengan lembar peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa. Lembar observasi peer dan self assessment digunakan oleh 3 orang observer yaitu guru kimia SMA Negeri 2 Sukabumi dan dua mahasiswa jurusan pendidikan kimia FPMIPA UPI untuk menilai kinerja siswa dan sebagai pembanding dari hasil lembar peer dan self assessment.
3. Angket siswa
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). Angket yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa butir pertanyaan dalam bentuk kolom pilihan jawaban ya dan tidak, juga disertai kolom alasan. Angket ini disusun berdasarkan kriteria ideal pelaksanaan peer dan self assessment yang ada pada rubrik pelaksanaan peer dan self assessment.Untuk lebih lengkapnya, angket dapat dilihat pada Lampiran B.5. Angket Siswa halaman 107.
(17)
4. Pedoman wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006). Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan hasil angket dan observasi. Banyaknya butir pertanyaan dalam wawancara berjumlah 13 pertanyaan. Butir wawancara untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.6. Pedoman Wawancara halaman 111.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan ini dapat adalah sebagai berikut :
1. Kajian silabus kimia SMA kelas X.
2. Kajian materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. 3. Studi literatur peer dan self assessment.
4. Pengembangan kriteria ideal pelaksanaan peer dan self assessment. 5. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(18)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pada tahap ini dilakukan optimalisasi prosedur kerja praktikum terhadap prosedur kerja praktikum yang dibuat oleh Kurniadi (2011), selain itu peneliti melakukan optimalisasi terhadap jenis larutan, voltase dan arus listrik yang digunakan pada penelitian peneliti. Setelah melakukan optimalisasi prosedur kerja praktikum, jenis larutan, voltase dan arus listrik, penelitipun melakukan penyusunan LKS.
7. Penyusunan instrumen penelitian. 8. Validasi instrumen penelitian dan LKS. 9. Perizinan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Berdasarkan rubrik pelaksanaan peer dan self assessment yang peneliti kembangkan, tahap-tahap pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pemotivasian dan pelatihan peer dan self assessment, pelaksanaan praktilkum menggunakan peer dan self assessment, pengkomunikasian hasil, pemberian feedback, dan pemanfaatan hasil.
a. Tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment
Pada tahap ini, siswa diberi informasi mengenai pengertian tujuan dan manfaat peer dan self assessment. Hal ini bertujuan agar siswa lebih terarah dalam melakukan peer dan self assessment karena mereka mengetahui apa tujuan dan manfaatnya. Selain itu, pada tahap ini peneliti juga menjelaskan perbedaan kertas lembar peer assessment dan lembar self assessment, proses pelaksanaan praktikum
(19)
dengan pola A, B dan C, serta cara penilaian kinerja menggunakan peer dan self assessment sehingga diharapkan siswa tidak kebingungan pada saat pelaksanaan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit maupun pada pelaksanaan penilaiannya. Selain itu, pada tahap ini masing-masing siswa dibagi ke dalam kelompok A, B dan C yaitu sebanyak 21 orang dibagi ke dalam 3 kelompok besar yang telah ditentukan dan kelompok besar tersebut terdiri dari 7 orang. Setiap orang dari kelompok besar pertama diberi kode 1A-7A, kelompok besar kedua diberi kode 1B-7B, sedangkan kelompok besar ketiga diberi kode 1C-7C. Setelah itu, satu orang dari kelompok A gabung dengan satu orang dari kelompok B dan satu orang dari kelompok C sehingga diperoleh 7 kelompok kecil yang terdiri dari tiga orang (1A, 1B dan 1C; 2A, 2B, dan 2C; dan seterusnya). Siswa juga diberi tahu bahwa walaupun dalam satu kelompok terdiri atas satu anggota A, satu anggota B dan satu anggota C, namun pada saat melakukan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dilakukan secara individu sehingga ada tiga putaran praktikum.
b. Tahap pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment Pada tahap pelaksanaan ini dilaksanakan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit secara individu dengan pola A, B dan C. Praktikum dilakukan sebanyak tiga kali putaran. Putaran pertama yaitu masing-masing siswa dari kelompok A mendapatkan LKS larutan elektrolit dan nonelektrolit sementara kelompok B mendapatkan lembar peer assessment kinerja dan kelompok C memegang stopwacth, selanjutnya pada saat siswa dari kelompok A melakukan praktikum, siswa dari kelompok B mengisi lembar peer assessment sebagai penilaian terhadap kinerja
(20)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kelompok A sedangkan siswa dari kelompok C mengukur waktu praktikum untuk siswa dari kelompok A. Siswa kelompok A mengumpulkan LKS, lalu dilanjutkan dengan mengisi lembar self assessment sementara siswa kelompok B mengumpulkan lembar peer assessment dan siswa dari kelompok C mengukur waktu pengisian lembar self assessment oleh siswa dari kelompok A.
Putaran kedua yaitu ketiga kelompok berganti peran, masing-masing siswa dari kelompok B mendapatkan LKS dan melakukan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit sementara siswa dari kelompok C mengisi lembar peer assessment sebagai penilaian terhadap kinerja kelompok B dan siswa dari kelompok A memegang stopwacth untuk mengukur waktu praktikum kelompok B. Siswa kelompok B mengumpulkan LKS, lalu dilanjutkan dengan mengisi lembar self assessment sementara siswa kelompok C mengumpulkan lembar peer assessment dan siswa dari kelompok A mengukur waktu pengisian lembar self assessment oleh siswa dari kelompok B.
Putaran ketiga masing-masing siswa dari kelompok C mendapatkan LKS dan melakukan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit sementara siswa dari kelompok A mengisi lembar peer assessment sebagai penilaian terhadap kinerja kelompok C dan siswa dari kelompok B memegang stopwatch untuk mengukur waktu praktikum kelompok C. Siswa kelompok C mengumpulkan LKS, lalu dilanjutkan dengan mengisi lembar self assessment sementara siswa kelompok A mengumpulkan lembar peer assessment dan siswa dari kelompok B mengukur waktu pengisian lembar self assessment oleh siswa dari kelompok C.
(21)
Desain pelaksanaan praktikum menggunakan lembar peer dan self assessment dengan pola A, B dan C seperti Gambar 3.1 di bawah ini :
Gambar 3.2 Desain Pelaksanaan Praktikum dengan Pola A, B dan C
Pada saat melakukan praktikum, kinerja setiap siswa dinilai oleh observer. Penilaian ini diperlukan sebagai pembanding terhadap penilaian yang dilakukan oleh siswa.
c. Tahap pengkomunikasian hasil
Pada tahap ini hasil penilaian berdasarkan lembar peer assessment, self assessment dan berdasarkan observer dikomunikasikan secara tulisan dan lisan kepada siswa sehingga siswa mengetahui makna hasil penilaian. Selain itu, siswa juga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerja mereka dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Siswa 1A melakukan praktikum & self assessment
Siswa 1C mengukur waktu pelaksanaan
peerdan self assessment Siswa 1B
melakukan peer assessment
(22)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu d. Tahap feedback
Tahap ini termasuk tahap penting dalam penerapan peer dan self assessment karena dengan adanya peer dan self assessment diharapkan siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerja praktikumnya, meningkatkan kinerja dalam berpraktikum serta menumbuhkan sikap untuk belajar memperbaiki proses belajarnya yang kurang.
e. Tahap pemanfaatan hasil
Hasil penerapan peer dan self assessment diharapkan dapat mengungkap kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dan dapat digunakan sebagai penilaian formatif yang digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran siswa dan memberikan alternatif bagi guru dalam melakukan penilaian aspek psikomotor.
3. Tahap Analisis Hasil Penelitian
Seluruh data hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut dihubungkan dengan literatur yang ada sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan yang tepat mengenai penerapan peer dan self assessment dalam menilai kinerja praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian diperoleh dari berbagai sumber seperti Tabel 3.4 dibawah ini.
(23)
Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
No. Jenis Data Penelitian Sumber Data Penelitian
1. Pelaksanaan peer dan self assessment
Rubrik pelaksanaan peer dan self assessment, angket, dan wawancara 2. Kinerja siswa Lembar peer dan self assessment dan
lembar observasi peer dan self assessment
3. Kemampuan siswa melakukan peer dan self assessment
Kesesuaian penilaian lembar peer dan self assessment yang dilakukan oleh siswa dengan penilaian pada lembar observasi peer dan self assessment oleh observer
G. Teknik Pengolahan Data
1. Data Pelaksanaan Peer dan Self assessment
a. Menganalisis pelaksanaan peer dan self assessment menggunakan data hasil angket, wawancara, dan observasi ke dalam masing-masing tahapan peer dan self assessment yang sesuai.
b. Melakukan interpretasi terhadap data pelaksanaan peer dan self assessment.
2. Data Peer dan Self assessment untuk Mengungkap Kinerja Siswa
a. Menghitung jumlah kriteria kinerja yang dilakukan oleh siswa berdasarkan lembar peer dan self assessment kemudian dihitung persennya dengan cara :
� = � ℎ � �
(24)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
b. Menghitung jumlah kriteria kinerja yang dilakukan siswa berdasarkan lembar observasi observer kemudian dihitung persennya dengan cara :
� = � ℎ � �
ℎ × 100%
c. Mengkategorikan persen penilaian kinerja berdasarkan siswa (peer dan self assessment) dan observer menggunakan skala kategori kemampuan peer dan self assessment menurut (Purwanto,2008) pada Tabel 3.5 di bawah ini.
Tabel 3.5 Skala Kategori Kemampuan Peer dan Self Assessment
No. Skala Kemampuan Kategori
1. 86%-100% Sangat Baik
2. 76%-85% Baik
3. 60%-75% Cukup
4. 55%-59% Kurang
5. ≤54% Kurang Sekali
d. Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori baik menurut siswa maupun observer dengan cara :
� � � = � ℎ �
ℎ ℎ � × 100%
e. Menganalisis data hasil kategorisasi tersebut dengan cara membandingkan persen jumlah siswa dalam setiap kategori berdasarkan penilaian siswa dan observer.
(25)
3. Data Kemampuan Siswa Melakukan Peer dan Self assessment
a. Mentabulasi data yang berasal dari lembar peer dan self assessment serta lembar observasi yang dilakukan observer terhadap kinerja siswa dalam melakukan praktikum.
b. Membandingkan kesesuaian antara penilaian yang dilakukan oleh siswa (peer dan self assessment) dan observer, lalu menghitung persen kemampuan siswa melakukan peer dan self assessment dengan cara :
� � � = � ℎ � �
ℎ ℎ � × 100%
c. Hasil pengolahan data selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kemampuan siswa melakukan peer dan self assessment pada kegiatan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Pengkategorian kemampuan tersebut sama dengan Tabel 3.5 diatas.
d. Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori baik menurut siswa maupun observer dengan cara :
� � � = � ℎ �
ℎ ℎ � × 100%
4. Data Hasil Angket Siswa
a. Mentabulasi jawaban angket
b. Menghitung persentase jawaban siswa untuk setiap pertanyaan pada angket dengan cara :
� � = � ℎ
(26)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
c. Melakukan interpretasi terhadap jawaban angket dengan cara membuat penafsiran sebagai berikut:
Tabel 3.6 Skala Kategori Jawaban Angket Siswa
No. Persentase Siswa Menjawab “Ya” Kategori
1 0% Tidak satupun
2 1% - 30% Sebagian kecil
3 31% - 49% Hampir separuhnya
4 50% Separuhnya
5 51% - 80% Sebagian besar
6 81% - 99% Hampir seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Koentjaraningrat (Sudrajat, 2010) 5. Data Hasil Wawancara
a. Data hasil wawancara ditranskripkan
b. Tiap jawaban hasil wawancara dihubungkan dengan data lain yang berkaitan.
(27)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan peer dan self assessment dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dilakukan melalui beberapa tahapan. Semua tahapan terlaksana dengan sangat baik yaitu pada tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment (95,2%), pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment (87,7%), pengkomunikasian hasil (100%), feedback (89,3%), serta pemanfaatan hasil (100%).
2. Kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat terungkap melalui peer dan self assessment. Aspek kinerja yang dapat diungkap melalui peer dan self assessment memiliki kategori sangat baik meliputi aspek persiapan praktikum (87,2%), pelaksanaan praktikum (89,6%), dan kebersihan setelah praktikum (89,1%).
3. Kemampuan siswa dalam melakukan peer dan self assessment untuk menilai kinerja yaitu sebanyak (76,2%) siswa dapat melakukan peer dan self assessment dengan kategori sangat baik dan (23,8%) siswa dapat melakukan peer dan self assessment dengan kategori baik.
(28)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
B. Saran
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian untuk perbaikan terhadap penerapan peer dan self assessement dalam menilai kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit, antara lain yaitu :
1. Tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment sebaiknya dilakukan lebih efektif lagi sehingga siswa dapat lebih memahami manfaat penerapan peer dan self assessment serta pada proses pelaksanaannya siswa tidak mengalami kebingungan dengan pola praktikum A, B dan C.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian pada topik yang sama dengan menggunakan metode Research and Development sehingga dihasilkan suatu produk lembar peer dan self assessment yang standar untuk praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3. Bagi peneliti selanjutnya juga bisa melakukan penelitian penerapan peer dan self assessment dalam menilai kinerja siswa dengan topik yang berbeda serta dapat memuat banyak aspek keterampilan kinerja siswa seperti titrasi.
4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mencari data-data mengenai penilaian kinerja siswa yang tanpa menggunakan peer dan self assessment agar dapat dibandingkan dengan penilaian kinerja siswa yang menggunakan peer dan self assessment, sehingga dapat diperoleh hasil penilaian kinerja siswa yang paling baik dan layak untuk digunakan.
(29)
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianti, C D. (2009). Penerapan Peer Assessment dalam Menilai Perencanaan Praktikum Siswa Kelas XI pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya : Airlangga University Press.
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Bostock, S. (2000). Student Peer Assessment. online . Tersedia: http://cob.niu.edu/ [Juni 2012].
Centre of Educational Development. (2002). Peer and Self Assessment. online . Tersedia:http://62.gu.edu.au [Juni 2012].
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
. (2007). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gieonedhana. (2011). Perlunya Self Assessment dalam Praktek Penilaian Hasil Belajar. online . Tersedia: http://gieonedhana.blogspot.com/2011/03/self-assessment.html [Juni 2012].
Hamzah, M. (2010). Penerapan Peer Assessment pada Kegiatan Praktikum Titrasi Argentometri untuk Menilai Kinerja Siswa SMK Kelas XI. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
(30)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Karomna, D. (2009). Penerapan Self Assessment dalam Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas XI pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Kurniadi, H. (2011). Penerapan Peer Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Ma’ruf, N. (2010). Penerapan Peer Assessment untuk Menilai Kinerja Siswa SMK Kelas XI dalam Praktikum Titrasi Asam-Basa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Mahmudah, S. (2012). Penilaian Kinerja (Performance Assessment) untuk Menilai Kemampuan Siswa dalam Merancang dan Membuat Hasil Karya Berdasarkan Konsep Udara pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Tesis SPS UPI : tidak diterbitkan
Nurhayati, Y. (2011). Penerapan Peer Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Ornelia, H. (2009). Penerapan Self Assessment dalam Menilai Laporan Siswa SMA pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Orsmond, P. (2004). Self And Peer Assessment Guidance On Practice In The Biosciences. Great Britain: The Higher Education Academy Centre For Bioscience.
Purnama, Y D. (2011). Penerapan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Purwanto, N M. (2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(31)
Race, P. (2001). A Briefing On Self,Peer, and Group Assessment. London: LTSN Generic Centre. online . Tersedia:
http://www.bioscience.heacademy.ac.uk/ftp/Resources/gc/Assess9.rtf
Rostina, S. (2012). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Pembelajaran Zat Aditif pada Makanan dengan Metode Praktikum. Tesis SPS UPI : tidak diterbitkan
Ruseffendi dan Achmad. (1988). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rustaman, N. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Siswara, D R. (2009). Penerapan Peer Assessment pada Kegiatan Praktikum Penjernihan Air untuk Menilai Kemampuan Kerjasama Siswa SMA. Skripsi SPS UPI : tidak diterbitkan
Spiller, D. (2009). Assessment Matters : Self-Assessment and Peer Assessment. Teaching Development : The University of Waikato. online . Tersedia:
http://www.waikato.ac.nz/tdu/pdf/8_SelfPeerAssessment.pdf [Juli 2012]. Sudrajat, R. (2010). Penerapan Self Assessment untuk Menilai Kinerja Siswa SMK
Kelas XI dalam Praktikum Titrasi Asam-Basa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Suharso dan Retnoningsih, A. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. Semarang: Widya Karya.
Wulandari, D. (2011). Penerapan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Yumiasih, N. (2009). Penerapan Peer dan Self Assessment untuk Mengungkap Kontribusi pada Proyek Kelompok Pembuatan Sistem Koloid. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
(32)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Zulharman. (2007). Self dan peer assessment sebagai penilaian formatif dan sumatif.[online]. Tersedia:http://zulharman79.wordpress.com/2007/05/29/self-dan-peer-assessment-sebagai-penilaian-formatif-dan-sumatif/ [Januari 2012].
(1)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan peer dan self assessment dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dilakukan melalui beberapa tahapan. Semua tahapan terlaksana dengan sangat baik yaitu pada tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment (95,2%), pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment (87,7%), pengkomunikasian hasil (100%), feedback (89,3%), serta pemanfaatan hasil (100%).
2. Kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat terungkap melalui peer dan self assessment. Aspek kinerja yang dapat diungkap melalui peer dan self assessment memiliki kategori sangat baik meliputi aspek persiapan praktikum (87,2%), pelaksanaan praktikum (89,6%), dan kebersihan setelah praktikum (89,1%).
3. Kemampuan siswa dalam melakukan peer dan self assessment untuk menilai kinerja yaitu sebanyak (76,2%) siswa dapat melakukan peer dan self assessment dengan kategori sangat baik dan (23,8%) siswa dapat melakukan peer dan self assessment dengan kategori baik.
(2)
B. Saran
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian untuk perbaikan terhadap penerapan peer dan self assessement dalam menilai kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit, antara lain yaitu :
1. Tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment sebaiknya dilakukan lebih efektif lagi sehingga siswa dapat lebih memahami manfaat penerapan peer dan self assessment serta pada proses pelaksanaannya siswa tidak mengalami kebingungan dengan pola praktikum A, B dan C.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian pada topik yang sama dengan menggunakan metode Research and Development sehingga dihasilkan suatu produk lembar peer dan self assessment yang standar untuk praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3. Bagi peneliti selanjutnya juga bisa melakukan penelitian penerapan peer dan self assessment dalam menilai kinerja siswa dengan topik yang berbeda serta dapat memuat banyak aspek keterampilan kinerja siswa seperti titrasi.
4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mencari data-data mengenai penilaian kinerja siswa yang tanpa menggunakan peer dan self assessment agar dapat dibandingkan dengan penilaian kinerja siswa yang menggunakan peer dan self assessment, sehingga dapat diperoleh hasil penilaian kinerja siswa yang paling baik dan layak untuk digunakan.
(3)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianti, C D. (2009). Penerapan Peer Assessment dalam Menilai Perencanaan Praktikum Siswa Kelas XI pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya : Airlangga University Press.
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Bostock, S. (2000). Student Peer Assessment. online . Tersedia: http://cob.niu.edu/ [Juni 2012].
Centre of Educational Development. (2002). Peer and Self Assessment. online . Tersedia:http://62.gu.edu.au [Juni 2012].
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
. (2007). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gieonedhana. (2011). Perlunya Self Assessment dalam Praktek Penilaian Hasil Belajar. online . Tersedia: http://gieonedhana.blogspot.com/2011/03/self-assessment.html [Juni 2012].
Hamzah, M. (2010). Penerapan Peer Assessment pada Kegiatan Praktikum Titrasi Argentometri untuk Menilai Kinerja Siswa SMK Kelas XI. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
(4)
Karomna, D. (2009). Penerapan Self Assessment dalam Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas XI pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Kurniadi, H. (2011). Penerapan Peer Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Ma’ruf, N. (2010). Penerapan Peer Assessment untuk Menilai Kinerja Siswa SMK Kelas XI dalam Praktikum Titrasi Asam-Basa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Mahmudah, S. (2012). Penilaian Kinerja (Performance Assessment) untuk Menilai Kemampuan Siswa dalam Merancang dan Membuat Hasil Karya Berdasarkan Konsep Udara pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Tesis SPS UPI : tidak diterbitkan
Nurhayati, Y. (2011). Penerapan Peer Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Ornelia, H. (2009). Penerapan Self Assessment dalam Menilai Laporan Siswa SMA pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Orsmond, P. (2004). Self And Peer Assessment Guidance On Practice In The Biosciences. Great Britain: The Higher Education Academy Centre For Bioscience.
Purnama, Y D. (2011). Penerapan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Purwanto, N M. (2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(5)
Hendra Gunawan S. ,2012
Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Race, P. (2001). A Briefing On Self,Peer, and Group Assessment. London: LTSN Generic Centre. online . Tersedia:
http://www.bioscience.heacademy.ac.uk/ftp/Resources/gc/Assess9.rtf
Rostina, S. (2012). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Pembelajaran Zat Aditif pada Makanan dengan Metode Praktikum. Tesis SPS UPI : tidak diterbitkan
Ruseffendi dan Achmad. (1988). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rustaman, N. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Siswara, D R. (2009). Penerapan Peer Assessment pada Kegiatan Praktikum Penjernihan Air untuk Menilai Kemampuan Kerjasama Siswa SMA. Skripsi SPS UPI : tidak diterbitkan
Spiller, D. (2009). Assessment Matters : Self-Assessment and Peer Assessment. Teaching Development : The University of Waikato. online . Tersedia:
http://www.waikato.ac.nz/tdu/pdf/8_SelfPeerAssessment.pdf [Juli 2012]. Sudrajat, R. (2010). Penerapan Self Assessment untuk Menilai Kinerja Siswa SMK
Kelas XI dalam Praktikum Titrasi Asam-Basa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Suharso dan Retnoningsih, A. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. Semarang: Widya Karya.
Wulandari, D. (2011). Penerapan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Yumiasih, N. (2009). Penerapan Peer dan Self Assessment untuk Mengungkap Kontribusi pada Proyek Kelompok Pembuatan Sistem Koloid. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
(6)
Zulharman. (2007). Self dan peer assessment sebagai penilaian formatif dan sumatif.[online]. Tersedia:http://zulharman79.wordpress.com/2007/05/29/self-dan-peer-assessment-sebagai-penilaian-formatif-dan-sumatif/ [Januari 2012].