PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP KEBERHASILAN TEKNIK GULUNG PADA CABANG OLAHRAGA GULAT.

(1)

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP KEBERHASILAN TEKNIK GULUNG

PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Pendidikan

Sarjana Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

SHELLA ABDILLAH SUNJAYA 0800693

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP KEBERHASILAN TEKNIK

GULUNG PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

Oleh

Shella Abdillah Sunjaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Shella Abdillah Sunjaya 2008 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SHELLA ABDILLAH SUNJAYA 0800693

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP KEBERHASILAN TEKNIK GULUNG

PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Dosen Pembimbing I

(Drs. Abdul Kadir AA, M.Sc) NIP. 194805191973061001

Dosen Pembimbing II

(Dr. Komarudin M.Pd) NIP. 197204031999031003

Mengetahui,

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,

(Dr. R. Boyke Mulyana) NIP. 19621023198903100


(4)

ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP KEBERHASILAN TEKNIK GULUNG

PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

Pembimbing I : Drs. Abdul Kadir A.A, M.Sc. Pembimbing II : Dr. Komarudin, M.Pd.

Shella Abdillah Sunjaya* 0800693

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel atlet gulat Jawa Barat sebanyak 14 orang. Dalam metode ini penulis melakukan percobaan berupa pemberian perlakuan terhadap sampel yaitu melakukan latihan kekuatan otot lengan dan latihan fleksibilitas sendi panggul. Dalam metode ini dilakukan tes awal untuk mengetahui data awal sampel sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan hasil latihan.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data secara statistik parametrik dengan uji-t menunjukan bahwa thitung (2,18)ttabel (1,78), sehingga dapat

disimpulkan bahwa latihan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2008


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Maslah Penelitian ……….. 4

C. Tujuan Penelitian……… 5

D. Manfaat Penelitian ………. 5

E. Batasan Penelitian……….. 6

F. Penjelasan Istilah……… 6

BAB II KAJIAN TEORITIS……… 8

A. Hakekat Olahraga gulat……….. 8

B. Hakekat Kondisi Fisik……….... 10

1. Komponen Kondisi Fisik……….. 11

C. Pelatihan Kekuatan Otot Lengan……… 14


(6)

E. Fleksibilitas Sendi Panggul……… 21

F. Teknik Gulung Dari Depan……… 30

1. Macam-macam teknik gulung……….. 30

2. Analisis gerak gulung dari depan………. 30

3. Cara melatih teknik gulung dari depan……… 34

G. Anggapan Dasar………. 38

H. Hipotesis………. 40

BAB III PROSEDUR PENELITIAN………. 41

A. Metode Penelitian………... 41

B. Populasi dan Sampel………... 41

C. Desain Penelitian……….………... 42

D. Instrumen Penelitian ……….. 43

E. Pelaksanaan Latihan………... 46

F. Prosedur Pengolahan Data………... 49

G. Hipotesis Statistik………... 52

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA………... 53

A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data……….. 53

B. Diskusi Penemuan………... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 61

DAFTAR PUSTAKA………... 63

LAMPIRAN………. 65


(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang mempunyai ciri khas yang saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan lawan dengan cara menarik, mendorong, membanting dan menjegal dengan tujuan posisi kedua bahu lawan menempel di atas matras, sehingga terjadilah touché kemenangan mutlak Gulat menurut PGSI (1980: 1) yaitu:

Gulat adalah suatu kegiatan yang menggunakan tenaga didalamnya dimungkinkan mengandung suatu perkelahian, pertarungan yang sengit untuk mengalahkan lawan dengan saling menarik, mendorong, membanting dan mengunci.

Mengacu pada pendapat di atas, jelas sekali bahwa olahraga gulat sering kali menggunakan tenaga lawan sebagai cara untuk menaklukan lawan. Atas dasar itu teknik-teknik gulat disesuaikan dengan gaya dan posisi pegulat pada waktu melaksanakan pergulatan. Menurut Prawirasaputra (1996: 1) bentuk latihan teknik di tinjau dari posisi adalah “Teknik gulat pada posisi berdiri dapat dilihat dari cara melaksanakannya dalam beberapa gerakan yaitu: tarikan, dorongan, angkatan, kaitan, kayang, kombinasi, dan bantingan. Sedangkan posisi parterre

yaitu: tarikan, dorongan, angkatan, pitingan, kuncian, gulungan, kayang dan kombinasi.” Menurut Prawirasaputra (1993: 1) dalam olahraga gulat terbagi atas 3 (tiga) teknik dasar yaitu: “Teknik serangan, teknik pertahanan, dan teknik counter. Teknik serangan terbagi dalam beberapa gerakan yaitu: tarikan, dorongan, angkatan, kaitan, kayang, kombinasi, dan bantingan. Sedangkan teknik pertahanan terbagi dalam tiga posisi yaitu: posisi pertahanan atas, posisi pertahanan dalam posisi katak, dan posisi pertahanan dalam posisi telungkup.”

Dengan demikian mengutip dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa teknik gulung termasuk salah satu teknik serangan dan counter attack pada posisi parterre. Seorang pegulat harus mempunyai serangan dan counter attack


(8)

2

yang baik. Dalam serangan gulat ada yang disebut teknik gulung, teknik gulung banyak bentuk dan jenisnya, diantaranya gulung dari depan, gulung pada dada, gulung pada pinggang, gulung pada paha dan gulung pada kaki. Teknik gulung tersebut dapat dikembangkan menjadi beberapa bagian.

Pada teknik gulung ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap keberhasilan gulung dari depan. Berikut proses pelaksanaan teknik gulung dari depan adalah 1) Pada teknik gulung dari depan, pegulat terlebih dahulu menggepit (dalam posisi parterre) dari atas bagian leher lawannya dengan lengan kanan dan lengan kiri menarik dan menguasai lengan kanan lawan kearah depan sehingga lawan hilang keseimbangannya ke depan; 2) Kedua lengan, tangan penyerang berpegang satu sama lain dan kedua lutut diangkat dan diluruskan; 3) Pegangan dipererat supaya tidak lepas pada waktu berputar ke kiri dengan menggunakan putaran panggul sambil melakukan kayang; 4) Kepala mengenai matras dan kaki kiri disilangkan didepan kaki kanan; 5) Akibat kaki kiri disilang dan diputar panggul sekuatnya sehingga posisi badan terputar sampai telungkup dan kembali pada posisi awal.

Posisi menggepit lawan dari awal tetap dipertahankan karena bisa dilakukan gulungan sampai 3 kali dalam satu ronde sehingga nilai yang diperoleh 6 poin. Apabila nilai/poin yang diperoleh kedua pegulat selisih 6 poin maka pertandingan diberhentikan oleh wasit, berarti pegulat menang muthlak.

Seorang pegulat yang berhasil melakukan gulung dari depan satu kali dengan sempurna akan mendapatkan poin 2, apabila tidak sempurna namun berhasil mendapatkan poin 2 untuk lawan dan 1 untuk pegulat yang melakukan teknik, dan apabila pegulat terhenti sesaat pada waktu menggulung lawan maka posisi poin yang didapat adalah 2-2.

Berdasarkan pengalaman menjadi atlet dan pengamatan dalam setiap pertandingan, sering terlihat para pegulat gagal menggunakan gulung dari depan. Gagalnya seorang pegulat dalam melakukan gulung dari depan disebabkan kurang baiknya teknik yang dimiliki juga disebabkan faktor kondisi fisik. Untuk dapat melakukan teknik dengan baik dalam latihan maupun bertanding tentu sangat memerlukan kemampuan fisik yang baik, teknik, taktik serta mental. Berkaitan


(9)

3

dengan hal tersebut Harsono (1988: 100) menjelaskan bahwa: “Untuk dapat meningkatkan keterampilan dan prestasi atlet yang maksimal, ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu (1) latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktik, dan (4) latihan mental.” Komponen kondisi fisik yang dominan harus dimiliki sesuai dengan konsep permasalahan yang akan diteliti yaitu kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul. Kekuatan menurut Harsono (1988: 200) adalah “Kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap tahanan.”

Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot lengan untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap tahanan. Kekuatan lengan yang baik akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap hasil gulungan, ketika pegulat menguasai kepala lawannya dengan lengan kanan dan lengan kiri menguasai lengan kanan lawannya, gerak yang terjadi kuat sehingga lawan tidak bisa melepaskan diri, hal tersebut bisa dilakukan ketika pegulat mempunyai kekuatan/strength yang baik. Tidak hanya komponen fisik kekuatan tetapi fleksibilitas sendi panggul pun dibutuhkan untuk menunjang gerak menggulung dan memperbaiki sikap tubuh. Pada saat melakukan gulung dari depan, fleksibilitas sendi panggul diperlukan ketika pegulat yang akan menggulung memutar tubuhnya dengan cepat.

Fleksibilitas menurut Harsono (1988: 163) adalah “Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi.” Sedangkan fleksibilitas menurut Matjan (2005: 28) adalah “Tingkat ruang gerak suatu persendian.” Menurut Nurhasan dan Cholil (2007: 176) adalah ”Kemampuan seseorang untuk menggerakan tubuh dan bagian bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami menimbulkan cedera pada persendian dan otot disekitar persendian itu.”

Fleksibilitas sendi panggul adalah kemampuan sendi panggul untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi panggul yang seluas-luasnya. Fleksibilitas sendi panggul mempunyai peranan pada gerak menggulung, pada saat menggulung otot-otot dan sendi panggul bergerak dibantu oleh lengan dan kepala,


(10)

4

kemudian panggul melakukan gerak rotasi untuk menghasilkan gulung dari depan yang maksimal.

Dari latar belakang di atas, kedua komponen fisik tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas kemampuan teknik gulung dari depan sehingga pegulat dapat melakukan teknik yang benar dan sempurna dan penulis mempunyai ketertarikan untuk melakukan penelitian pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

B. Masalah Penelitian

Dalam upaya mendapatkan temuan-temuan baru sering kali di hadapkan kepada berbagai macam permasalahan yang muncul dan memerlukan penyelesaian. Selanjutnya permasalahan ini di angkat ke dalam suatu penelitian ilmiah supaya mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1.Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan?

2.Apakah terdapat pengaruh yang signifikan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan?

3.Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendipanggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang akan diungkap dan dirumuskan oleh penulis maka dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kekuatan otot lengan terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan.


(11)

5

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendipanggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan.

D. Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian atau penulisan seseorang maupun kelompok diharapkan dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi atlet gulat. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Secara teoritis hasil penelitian ini berguna untuk memberikan informasi ilmiah dalam bidang olahraga, khususnya olahraga gulat serta ilmu kepelatihan olahraga pada umumnya.

b. Memberikan informasi ilmiah tentang berbagai macam teknik gulungan, khususnya teknik gulung dari depan.

c. Memberikan informasi secara teoritis terutama yang berkaitan dengan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul yang berpengaruh pada keberhasilan teknik gulung dari depan.

2. Secara praktis

a. Secara praktis hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada pembina olahraga atau pelatih khususnya cabang olahraga gulat.

b. Sebagai salah satu bahan informasi, tentang pengaruhkekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan, sehingga dapat memberikan pola latihan yang sesuai untuk penerapan teknik gulung dari depan.

c. Sebagai landasan untuk proses pembinaan dalam mencari bibit-bibit atlet gulat yang potensial.


(12)

6

E. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam pelaksanaan dan pada tujuan yang akan dicapai, maka permasalahan dalam penelitian dibatasi sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian hanya ditujukan pada pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan. 2. Pengukuran dan pengujian terbatas pada unsur kekuatan otot lengan,

fleksibilitas sendi panggul dan teknik gulung dari depan. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet gulat Jawa Barat.

4. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 14 orang.

5. Teknik yang digunakan adalah teknik gulung dari depan.

F.Penjelasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan. Menurut Harsono (1988: 200) kekuatan adalah “Kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap tahanan.” 2. Lengan. Menurut Damiri (1994: 54) lengan adalah “Merupakan alat gerak

yang mempunyai fungsi menarik, mendorong, memindahkan, melempar

benda dan lain sebagainya.”

3. Harsono (1988: 177) memaparkan tentang kekuatan otot lengan yaitu: Kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, disebabkan :

- Oleh karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik. - Kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi otot/orang

dari kemungkinan cedera.

- Dengan kekuatan, atlet akan dapat lebih cepat memukul lebih keras, melempar dan membanting lebih efesien, membantu memperkuat fleksibilitas sendi-sendi.


(13)

7

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil suatu pengertian bahwa inti dari kekuatan lengan adalah kemampuan otot lengan untuk menghasilkan tegangan terhadap tekanan atau beban.

4. Fleksibilitas. Menurut Harsono (1988: 163) fleksibilitas adalah “Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi.” Feksibilitas juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot tendon dan legamen. Jadi berdasarkan uraian diatas maka fleksibilitas sendipanggul adalah kemampuan sendi panggul untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi yang seluas-luasnya.

5. Parterre. Menurut Gable (2010: 134) parterre adalah “Kedua pegulat bertarung tidak dalam posisi berdiri, secara literal berarti di atas tanah.”


(14)

41

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada dasarnya penelitian merupakan langkah tindak lanjut dari rasa keingintahuan penulis dalam masalah ilmu pengetahuan. Dengan kata lain penelitian merupakan kegiatan yang berorientasi mencari pemecahan suatu permasalahan dengan benar.

Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan, pengumpulan dan analisis data. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Tentang metode eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono (2010: 11) metode eksperimen adalah: “Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.”

Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul sedangkan variabel terikatnya adalah keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat.

B. Populasi dan Sampel

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. Berdasarkan kutipan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, (2010: 173). Maka populasi dari penelitian ini adalah atlet gulat Jawa Barat.


(15)

42

Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010: 124) purposive sampling yaitu:

“Pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Artinya setiap unit/individu

yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. yaitu: 1) Atlet yang sering latihan; 2) Jumlah sampelnya banyak; 3) Mengikuti latihan dengan sungguh-sungguh; 4) Mengikuti latihan sesuai dengan program yang sudah diatur. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengambil sampel atlet gulat Jawa Barat 14 orang.

C. Desain Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Pretest-Posttest Group Design. Seperti pola yang dijelaskan oleh Arikunto (2010:78) sebagai berikut :

Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen

(O2) disebut post-test. Desain penelitian dapat diliha pada Gambar 3.1

O1 X O2

Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sumber: Arikunto, 2010: 78) Keterangan :

X = Perlakuan menggunakan bentuk latihan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul

O1 = Tes awal


(16)

43

Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis jelaskan dalam Gambar 3.2.

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian (Sumber: Arikunto, 2010: 23)

D.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan pertanyaan penelitian. Artinya instrumen yang digunakan harus dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur. Tentang hal tersebut oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 6) dikatakan bahwa:

“Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu objek tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan objek tersebut secara

objektif .”

Sesuai dengan konsep penelitian yaitu Pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat.” Maka penulis memakai instrumen push and pull hand dynamometer untuk mengukur kekuatan lengan, lucky meter test untuk mengukur

SAMPEL

TES AWAL

TES AKHIR

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

KESIMPULAN PERLAKUAN


(17)

44

fleksibilitas sendi panggul, dan hasil teknik gulung dari depan menggunakan wasit, stop watch, dan video. Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan di bawah ini, sebagai berikut :

1. Alat ukur kekuatan otot lengan

Untuk mengetahui besarnya kekuatan otot lengan maka digunakan alat ukur yang dinamakan hand dynamometer. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Tujuan : Mengukur komponen kekuatan otot Lengan b. Alat : Alat pengukur dynamometer dan alat tulis.

c. Pelaksanaan : Orang coba memegang alat (push and pull hand dynamometer), berusaha menekan dan menarik alat dengan kedua tangan bersamaa, kemudian alat tersebut akan menunjukan berapa besarnya kemampuan lengan untuk menekan dan mendorong alat tersebut. Masing-masing diberi tiga kali kesempatan.

d. Penilaian : Kemampuan daya tarik dan daya dorong yang dilakukan oleh orang tersebut dari dua kali kesempatan.

2. Alat ukur fleksibilitas sendi panggul

Tes untuk mengetahui fleksibilitas sendi panggul diberikan tiga kali kesempatan pada masing-masing orang untuk mengetahui fleksibilitas sendi panggul sesuai dengan arah teknik gulungan. Maka penulis menggunakan alat ukur (lucky meter). Alat ukur ini mempunyai reliabilitas tes 0,88 dan validitas tes 0,77. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan di bawah ini :

a. Tujuan : Mengukur komponen Fleksibilitassendipanggul. b. Alat : Alat pengukur lucky meter, meja datar, alat tulis dan

formulir

c. Pelaksanaan : 1. Orang coba berdiri membelakangi meja datar yang tersimpan alat lucky meter, secara sejajar


(18)

45

dengan meja dan alat tersebut. Pasang sabuk dan bersiap untuk melakukan putaran pinggang. 2. Putar pinggang ke kiri dan kekanan semaksimal

mungkin dengan kedua kaki tetap tidak bergerak, kemudian lihat titik jangkauan pinggang pada alat

lucky meter.

3. Orang coba diberi dua kali kesempatan.

d. Penilaian : Data yang diambil dari orang coba sebagai data penelitian dari 2 kali kesempatan adalah hasil putaran terjauh dari fleksibilitas sendi panggul baik arah ke kiri maupun ke kanan dengan menggunkan alat lucky

meter, jarak dicatat dalam satuan (cm). 3. Alat ukur teknik gulung dari depan

Tes untuk mengetahui hasil teknik gulung dari depan menggunakan juri/wasit. Adapun pelaksanaan tes kemampuan teknik gulung dari depan sebagai berikut :

a. Tujuan : Mengukur teknik gulung dari depan

b. Alat : Matras, peluit, video, stop watch dan alat tulis c. Pelaksanaan

d. Penilaian :

:

Pegulat melakukan teknik gulung dari depan dinilai dari kesempurnaan gerakan dengan menggunakan juri,dan wasit.

Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh adalah 2 poin. Dalam melakukan teknik gulung dari depan, setiap naracoba diberi kesempatan masing-masing dua kali percobaan. 4. Pengumpulan data diperoleh dari :

a. Tes awal. b. Tes akhir.

5. Alat dan perlengkapan : a. Stop watch


(19)

46

b. Matras

c. Perlengkapan alat tulis d. Naracoba dan tester e. Kamera.

f. Peluit

6. Pelaksanaan tes :

a. Untuk tes awal. Dicari kekuatan otot lengan dan fleksibilitas terlebih dahulu pada sampel,dengan menggunakan alat push and pull hand dynamometer dan lucky meter. Selanjutnya melakukan tes gulung dari depan dengan cara setiap sampel berpasangan yang telah ditentukan sesuai dengan berat badan yang seimbang berada pada tugasnya masing-masing yaitu sampel bertahan dan sampel yang melakukan teknik gulung dari depan, dilakukan secara sempurna dengan aba-aba peluit. Keberhasilan teknik gulung dari depan dihitung saat sampel terbanting dengan sempurna. Sebagai parameter keberhasilan teknik gulung dari depan penilaian menggunakan wasit.

b. Setelah dilakukan treatment sampel selanjutnya dilakukan tes akhir untuk kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul dan tes teknik gulung dari depan dengan tata cara melakukan tes akhir tidak jauh beda dengan tes awal. sampel diberi dua kali kesempatan.

E.Pelaksanaan Latihan

Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini, perlu adanya perencanaan latihan atau program latihan yang menunjang pada keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel diberikan bentuk latihan kekuatan otot lengan dengan menggunakan program weight trainning dan latihan fleksibilitas sendi panggul.

Untuk mendapatkan hasil atau perkembangan yang positif terhadap kondisi fisik, teknik dan mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini penulis membuat jadwal sebanyak 2 kali seminggu sebanyak 16 kali. Menurut Ellington Darden yang dikutip oleh Harsono


(20)

47

(1988:194) menjelaskan bahwa: “Penelitian menunjukan bahwa istirahat yang dianjurkan sedikitnya adalah 48 jam dan tidak lebih dari 96 jam.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan yang diberikan sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Hal ini betujuan untuk membantu para pemain dalam mempertahankan dan meningkatkan komponen kondisi fisik, teknik dan mental. Dalam penelitian ini penulis melaksanakan latihan selama 8 minggu dengan 16 kali pertemuan dan dua kali pertemuan perminggunya yaitu hari senin dan kamis. Dalam penelitian ini penulis melakukan latihan dua kali seminggu, yaitu :

1. Senin, pukul 16.00 – 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung. 2. Kamis, pukul 16.00 – 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :

a. Pendahuluan

Sebelum dimulai latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan latihan kondisi fisik, khususnya untuk peningkatan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas panggul yang berpengaruh pada keberhasilan teknik gulung dari depan.

b. Pemanasan

Sebelum pelaksanaan latihan inti dimulai, terlebih dahulu diberikan latihan pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian melakukan peregangan dinamis yang bertujuan untuk memperbaiki kelentukan agar mengurangi kemungkinan cedera pada saat latihan, seperti yang dikatakan Harsono (1988: 163): “Perbaikan dalam kelentukan akan dapat: mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan, membantu memperkembang prestasi, menghemat pengeluaran tenaga dan membantu memperbaiki sikap tubuh.” Pemanasan dilaksanakan kurang lebih selama sepuluh menit.

c. Latihan inti

Pada latihan inti ini sampel melakukan latihan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul. Sampel melaksanakan latihan sesuai dengan program


(21)

48

latihan yang telah penulis lampirkan. Mengenai cara pemberian volume dan pembebanan untuk kedua bentuk latihan tersebut, penulis memperhatikan prinsip-prinsip latihan untuk kekuatan, yaitu:

a) Penulis menekankan pada penggunaan metode set, dengan dilakukan secara repetisi atau pengulangan. Latihan diselingi istirahat antar set berdasarkan parameter kekuatan.

b) Beratnya beban adalah berat masing-masing naracoba yang telah dihitung berdasarkan tes awal.

c) Usaha yang dilakukan harus maksimal, sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan.

d) Pembebanan latihan menggunakan system step type approach atau system tangga, yaitu minggu pertama sampai ketiga beban ditambah sesuai dengan kemampuan naracoba, pada minggu keempat beban diturunkan sehingga sama dengan minggu kedua. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Harsono (1988: 105) berikut :

Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara bertahap. Pada cycle ke empat beban diturunkan (ini adalah yang disebut

unloading phase), yang maksudnya adalah untuk melakukan regenerasi. Maksud regenerasi adalah agar atlet dapat mengumpulkan tenaga atau mengakumulasi cadangan-cadangan fisiologis dan psikologis untuk persiapan beban latihan yang lebih berat lagi di tangga-tangga ke lima dan enam.

Selanjutnya tentang cycle Harsono (1988: 106) menjelaskan kembali

sebagai berikut : “Setiap tangga disebut mikro-cycle. Sedangkan jumlah setiap tiga tangga disebut makro cycle.” Dari kedua pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa lamanya waktu untuk setiap tangga dalam penelitian ini adalah satu minggu. Dalam hal ini penulis berpegang pada pendapat (Harre: 1982) yang dikutip Harsono (1998: 106) mengatakan : “Macro-cycle

adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang bisa memakan waktu enam bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun; meso-cycle lamanya antara tiga sampai enam minggu; dan micro-cycle kurang dari tiga minggu, bisa satu atau dua minggu.”


(22)

49

d. Pendinginan

Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot. Pada pendinginan dilakukan dengan gerakan pasif atau PNF (Proprioceptif Neuromuscular Facilitation).

F. Prosedur Pengolahan Data

Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu pengaruh yang berarti melalui data-data tersebut. Pengolahan data dilakukan

dengan menggunakan metode statistika yang diambil dari buku “Statistika”

karangan Nurhasan (2007), kemudian penulis menggunakan buku karangan Suharsimi arikunto (2010) sebagai panduan.

Pengolahan data pada tahap ini tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu (kekutan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul). Terhadap variabel terkait yaitu (keberhasilan teknik gulung). Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik dengan menggunakan uji Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut: 1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dengan menggunakan

pendekatan Nurhasan (2007: 4):

Keterangan :

X = Nilai rata-rata yang dicari X = Skor yang didapat

n = Jumlah orang/peristiwa/responden

n X


(23)

50

∑ = Menyatakan jumlah

2. Menghitung simpangan baku, dengan pendekatan Nurhasan (2007: 10):

1 2   

n X X S Keterangan :

S = Nilai simpangan baku yang dicari N = Jumlah orang

 2

X

X = Jumlah dari nilai rata-rata dikurangi skor yang dikuadratkan

3. Menguji homogenitas, pendekatan yang digunakan menurut Nurhasan (2007: 49) adalah sebagai berikut:

Variansi terbesar F =

Variansi terkecil

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (

)=0,05. Kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung < F tabel , dan

kedua kelompok dikatakan heterogen apabila F hitung > F tabel .

4. Menguji normalitas data dengan menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (2007:38-39) adalah:

a. Hitung nillai rata-rata

 

X dan simpangan baku (S).

b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan :

S X X

Zi 

c. Tentukan luas daerah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). Jika nilai Zi

nya negatif, maka ketentuannya (0,5 – hasil tabel Zi) dan jika nilai Z nya


(24)

51

d. Selanjutnya dihitung proporsi S (Zi) dengan pendekatan urutan skor dibagi

jumlah keseluruhan.

 

n Uru Zi

S  tan

e. Menghitung selisih F (Zi) –S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

f. Hasil selisih tersebut ambil harga yang terbesar (Lo).

g. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata yang dipilih. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah: hipotesis diterima apabila Lo < L tabel dan hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel.

5. Uji signifikansi perbedaan dua rata-rata satu pihak Uji t Rumus :

2 1 2 1 1 1 n n S X X t   

Dimana :

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1       n n S n S n S

Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis

 Terima hipotesis jika thitung t - 0,05  Tolak hipotesis jika thitung t1 - 0,05

Batas kritis penolakan dan penerimaan Hipotesis

Dk = n1 + n2– 2 1 - 

= 7+ 7 – 2 1- (0,05)


(25)

52

G.Hipotesis Statistik

Untuk menguji hipotesis nol (Ho), hipotesis statistic digunakan sebagai berikut :

: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

:Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

:Tidak terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

: Terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

: Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.


(26)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian mengenai penerapan kekuatan otot lengan dan flexibilitas terhadap peningkatan hasil gulungan pada cabang olahraga gulat, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan lengan terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih atau Pembina cabang olahraga gulat hendaknya, harus memperhatikan unsur-unsur kondisi fisik yang sesuai untuk meningkatkan kualitas dari teknik-teknik yang ada pada cabang olahraga gulat, sesuai dengan analisa gerakan tersebut ada kesesuaian sehingga menghasilkan gerakan yang maksimal, seperti kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul merupakan komponen kondisi fisik yang dapat mendukung tercapainya teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. Selain faktor kondisi fisik, sebaiknya pelatih juga memperhatikan aspek-aspek lainnya seperti takti, teknik, mental sehingga atlet akan benar-benar matang.

2. Bagi para atlet gulat penulis menyarankan untuk melatih kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul apabila ingin memiliki kemampuan teknik


(27)

62

gulung dari depan yang baik, dan meningkatkan kondisi fisik lainnya untuk mendukung teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian sebaiknya meneliti komponen kondisi fisik yang lainnya sehingga terlihat bahwa suatu teknik itu harus didukung oleh beberapa kondisi fisik.

4. Bagi klub gulat penulis menyarankan untuk lebih menspesifikasi pada salah satu teknik untuk dikuasai oleh atletnya, sehingga atlet mempunyai teknik yang dapat menjadi andalan pada saat bertanding. Lebih baiknya lagi klub mengadakan turnamen rutin untuk memantau kemampuanteknik yang dimiliki atlet, khususnya teknik gulung dari depan.

5. Bagi pemerhati olahraga penulis menyarankan untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana dilapangan, serta kesejahteraan dan pembinaan yang baik sehingga atlet dapat lebih termotivasi lagi untuk berprestasi.


(28)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa. T.O. (1999). Perioduzation Training For Sport. USA

Damiri, A. (1994). Anatomi manusia. Diktat Fakultas penddikan Olahraga dan kesehatan.UPI Bandung

Delavier. (2006). Muscular Anathomy.USA.

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat bahasa edisi keempat . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Erawan. B. (2008). Modul Kuliah Gulat. Bandung : FPOK UPI Gble. D. (1999). Coaching Wrestling Succsesfully. USA.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek psikologis dalam coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

Lutan. R. (2007). Modul Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. FPOK UPI

Matjan, B. (2005). Olahraga dan Cedera. FPOK UPI. : Bandung Mysnyk. M. (1994). Winning Wrestling Moves. USA.

Nurhasan. (2007). Model Tes dan Pengukuran Keolahragaan. FPOK UPI

Persunay. P.L. (2006). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi Se-Indonesia. Bandung : FPOK UPI


(29)

64

Prawira Saputra. S. (1993). Bentuk-bentuk Latihan Teknik dan Kondisi Fisik Olahraga Gulat. Bandung. PGSI

Prawira Saputra. S. (1996). Bentuk-bentuk Latihan Teknik dan Kondisi Fisik Olahraga Gulat. Bandung. PGSI

Prawira Saputra. S. (2010). Olahraga Gulat (bagi pemula dan anak-anak). Bandung. PGSI

Satriya. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI Siswanto. O. (2010). Peraturan Gulat Internasional. PGSI : Jakarta

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

(2009).Back-Extension.http://budibuilding.blogspot.com. 20 Agustus 2013

(2012). Tips Olahraga Yang Benar. http://tipsolahragabenar.blogspot.com. 20 Agustus 2013


(30)

65

DAFTAR PUSTAKA (SUMBER LAIN)

http://tipsolahragabenar.blogspot.com/2012/04/tips-push-up-sit-up-back-up-dan-pull-up.html

http://budibuilding.blogspot.com/2009/10/back-extension.html


(1)

52

Shella Abdillah Sunjaya, 2013

Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G.Hipotesis Statistik

Untuk menguji hipotesis nol (Ho), hipotesis statistic digunakan sebagai berikut :

: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

:Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

:Tidak terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

: Terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

: Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.


(2)

61

Shella Abdillah Sunjaya, 2013

Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian mengenai penerapan kekuatan otot lengan dan flexibilitas terhadap peningkatan hasil gulungan pada cabang olahraga gulat, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan lengan terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih atau Pembina cabang olahraga gulat hendaknya, harus memperhatikan unsur-unsur kondisi fisik yang sesuai untuk meningkatkan kualitas dari teknik-teknik yang ada pada cabang olahraga gulat, sesuai dengan analisa gerakan tersebut ada kesesuaian sehingga menghasilkan gerakan yang maksimal, seperti kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul merupakan komponen kondisi fisik yang dapat mendukung tercapainya teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. Selain faktor kondisi fisik, sebaiknya pelatih juga memperhatikan aspek-aspek lainnya seperti takti, teknik, mental sehingga atlet akan benar-benar matang.

2. Bagi para atlet gulat penulis menyarankan untuk melatih kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul apabila ingin memiliki kemampuan teknik


(3)

62

Shella Abdillah Sunjaya, 2013

Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

gulung dari depan yang baik, dan meningkatkan kondisi fisik lainnya untuk mendukung teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian sebaiknya meneliti komponen kondisi fisik yang lainnya sehingga terlihat bahwa suatu teknik itu harus didukung oleh beberapa kondisi fisik.

4. Bagi klub gulat penulis menyarankan untuk lebih menspesifikasi pada salah satu teknik untuk dikuasai oleh atletnya, sehingga atlet mempunyai teknik yang dapat menjadi andalan pada saat bertanding. Lebih baiknya lagi klub mengadakan turnamen rutin untuk memantau kemampuanteknik yang dimiliki atlet, khususnya teknik gulung dari depan.

5. Bagi pemerhati olahraga penulis menyarankan untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana dilapangan, serta kesejahteraan dan pembinaan yang baik sehingga atlet dapat lebih termotivasi lagi untuk berprestasi.


(4)

63

Shella Abdillah Sunjaya, 2013

Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa. T.O. (1999). Perioduzation Training For Sport. USA

Damiri, A. (1994). Anatomi manusia. Diktat Fakultas penddikan Olahraga dan kesehatan.UPI Bandung

Delavier. (2006). Muscular Anathomy.USA.

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat bahasa edisi keempat . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Erawan. B. (2008). Modul Kuliah Gulat. Bandung : FPOK UPI Gble. D. (1999). Coaching Wrestling Succsesfully. USA.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek psikologis dalam coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

Lutan. R. (2007). Modul Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. FPOK UPI

Matjan, B. (2005). Olahraga dan Cedera. FPOK UPI. : Bandung Mysnyk. M. (1994). Winning Wrestling Moves. USA.

Nurhasan. (2007). Model Tes dan Pengukuran Keolahragaan. FPOK UPI

Persunay. P.L. (2006). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi Se-Indonesia. Bandung : FPOK UPI


(5)

64

Shella Abdillah Sunjaya, 2013

Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Prawira Saputra. S. (1993). Bentuk-bentuk Latihan Teknik dan Kondisi Fisik Olahraga Gulat. Bandung. PGSI

Prawira Saputra. S. (1996). Bentuk-bentuk Latihan Teknik dan Kondisi Fisik Olahraga Gulat. Bandung. PGSI

Prawira Saputra. S. (2010). Olahraga Gulat (bagi pemula dan anak-anak). Bandung. PGSI

Satriya. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI Siswanto. O. (2010). Peraturan Gulat Internasional. PGSI : Jakarta

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

(2009).Back-Extension.http://budibuilding.blogspot.com. 20 Agustus 2013

(2012). Tips Olahraga Yang Benar. http://tipsolahragabenar.blogspot.com. 20 Agustus 2013


(6)

65

Shella Abdillah Sunjaya, 2013

Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

(SUMBER LAIN)

http://tipsolahragabenar.blogspot.com/2012/04/tips-push-up-sit-up-back-up-dan-pull-up.html

http://budibuilding.blogspot.com/2009/10/back-extension.html


Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN BANTINGAN PINGGUL PADA ATLET GULAT PPLP LAMPUNG TAHUN 2014

4 27 65

PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI-YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT.

0 2 21

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI, FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, DAN KONTRIBUSI POWER TUNGKAI, FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL MENEMBAK SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA :studi deskriptif pada tim sepakbola sma negeri 1 mandir

2 12 20

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SELANGKANGAN PADA OLAHRAGA GULAT.

2 13 25

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT.

4 13 69

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT PERUT, DAYA TAHAN OTOT LENGAN, FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, DAN DAYA TAHAN CARDIOVASKULAR TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK CRANE DALAM CABANG OLAHRAGA RENANG INDAH.

0 5 38

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PINGGANG DENGAN HASIL BANTINGAN PADA TEKNIK TSURI GOSHI DALAM OLAHRAGA JUDO.

0 10 33

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM CABANG OLAHRAGA SOFTBALL.

0 1 29

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITAS PANGGUL TERHADAP HASIL PANJAT DINDING KATEGORI RINTISAN (LEAD) PADA CABANG OLAHRAGA PANJAT DINDING.

0 0 38

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT - repository UPI S KOR 0900081 Title

0 0 3