STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 7/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI (KAJ.
Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 7/PUU-XI/2013
Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang
Mahkamah Konstitusi
(Kajian Legal Standing/ Kedudukan Hukum Pemohon).
Ririn Olivia Siallagan
110110090356
Abstrak
Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk melakukan
judicial review yang dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan tertentu
yang diatur dalam hukum acara. Salah satu ketentuan tersebut mengatur
mengenai syarat kerugian, yang pada perkembangannya dapat berupa
kerugian yang bersifat nyata dan aktual atau potensial dipastikan akan
terjadi dengan penalaran yang wajar. Akan tetapi, yang terjadi dalam
Perkara Mahkamah Konstitusi Nomor 7/PUU-XI/2013 ialah pemohon tidak
dapat membuktikan bahwa kerugian potensial yang dialami pemohon
dapat dipastikan akan terjadi berdasarkan penalaran yang wajar. Dalam
hal ini penulis ingin mengkaji apakah pertimbangan hakim dalam
memberikan legal standing kepada para pemohon sesuai dengan hukum
tata negara yang berlaku di Indonesia.
Penyusunan tugas akhir ini bersifat deskriptif analisis dengan
menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaannya. Selain
itu, penyusunan tugas akhir ini juga menggunakan pendekatan yuridis
normatif, yaitu dititikberatkan pada isi dokumen dalam penelitian
kepustakaan untuk mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa
bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan legal standing.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa
keputusan hakim konstitusi atas Perkara Nomor 7/PUU-XI/2013 tidak
sesuai dengan perkembangan pengertian kerugian potensial yang
dipastikan akan terjadi berdasarkan penalaran yang wajar, yang
dikembangkan oleh Mahkamah Konstitusi sendiri melalui putusanputusannya.
iv
Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang
Mahkamah Konstitusi
(Kajian Legal Standing/ Kedudukan Hukum Pemohon).
Ririn Olivia Siallagan
110110090356
Abstrak
Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk melakukan
judicial review yang dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan tertentu
yang diatur dalam hukum acara. Salah satu ketentuan tersebut mengatur
mengenai syarat kerugian, yang pada perkembangannya dapat berupa
kerugian yang bersifat nyata dan aktual atau potensial dipastikan akan
terjadi dengan penalaran yang wajar. Akan tetapi, yang terjadi dalam
Perkara Mahkamah Konstitusi Nomor 7/PUU-XI/2013 ialah pemohon tidak
dapat membuktikan bahwa kerugian potensial yang dialami pemohon
dapat dipastikan akan terjadi berdasarkan penalaran yang wajar. Dalam
hal ini penulis ingin mengkaji apakah pertimbangan hakim dalam
memberikan legal standing kepada para pemohon sesuai dengan hukum
tata negara yang berlaku di Indonesia.
Penyusunan tugas akhir ini bersifat deskriptif analisis dengan
menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaannya. Selain
itu, penyusunan tugas akhir ini juga menggunakan pendekatan yuridis
normatif, yaitu dititikberatkan pada isi dokumen dalam penelitian
kepustakaan untuk mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa
bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan legal standing.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa
keputusan hakim konstitusi atas Perkara Nomor 7/PUU-XI/2013 tidak
sesuai dengan perkembangan pengertian kerugian potensial yang
dipastikan akan terjadi berdasarkan penalaran yang wajar, yang
dikembangkan oleh Mahkamah Konstitusi sendiri melalui putusanputusannya.
iv