PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM SESUAI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN DAN BERBASIS PROYEK.

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI
PADA MATERI HIDROLISIS GARAM SESUAI MODEL
PEMBELAJARAN PENEMUAN DAN
BERBASIS PROYEK

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia

OLEH:
AHMAD FAUZI SYAHPUTRA YANI
8136142001

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

PENGEMBANGAN PENTINTLIN PRAKTIKUM KIMIA SMA
KELAS XI MATERI HIDROLISIS GARAM SESUAI
MODEL PEMBELAJARAN PBNEMUAN

DAIY BERBASIS PROYEK
Disusun dan diajukan oleh

Nama
Nim

: Ahmad Fauzi Syahputra Yani

:8136142001

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Hari Rabu Tanggal0S

April20l5

dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia


Medan, l0 April2015

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Pembimbing II

Dr.

in Muchtar, M.Si
17 199203 L 004

Nip.19600618 198703 I 002

Mengetahui

:

Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia

Pascasarjana

Medan

'ffi{irW..t\
,,,msiraban,

M.si

Nip.19600618 198703 I 002

#"^

{

I Muin Sibuea- M.Pd
103 I 002


PENGEMBANGAN PENUNTTIN PRAKTIKTIM KIMIA SMA
KELAS XI MATERI HIDROLISIS GARAM SESUAI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
DAI{ BERBASIS PROYEK
Disusun dan diajukan oleh

Nama

: Ahmad Fauzi Syahputra Yani

Nim

:8136142001

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Hari Rabu Tanggal 08

April2015 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan


Program Studi Pendidikan Kimia

Medan, l0 April20l5

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Pembimbing II

Dr.

%

Prrf. ;r.' (^m

in Muchtar, M.Si
17 199203 1 004
Mengetahui


lan Silaban, M.Si
Nip.19600618 198703 1 002

:

Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia

lMuin
Nip.l96006l8 198703 I 002

Sibuea- M.Pd

103 1 002

PERSETUJUAF{ DEWAF{ PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAIY KIMIA

No


Tanda Tangan

Nama

Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si
Nip. 19670317 199203 I 004

Prof. Dr. Ramlan Siiaban. M.Si
Nip.19600618 198703 1 002

-

Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S
Nip. l953W2a 198012 I 001

Dr. Mahmud, M.Sc

Nip. 19s8a222198903 1 002


Eddiyanto, Ph.D

Nip. 19670425 199403 l0l2

Prodi

Ahmad Fauzi Syahputra Yani
8136142001
Pendidikan Kimia

TanssalLulus

08 April2015

Nama

Nim

Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data
.Pernyataan


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

:

Ahmad Fauzi Syahputra Yani

NIM

8136142001

Angkatan

23

Prodi

Pendidikan Kimia


JudulTesis

Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas Xl Pada Materi

Hidrolisis Garam Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan
Berbasis Proyek

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;
2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata di kemudian hari terbukti bahwa saya telah melakukan salah satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, Ap".l

2015


Saya yang membuat pernyataan,

ABSTRAK

AHMAD FAUZI SYAHPUTRA YANI. Pengembangan Penuntun Praktikum
Kimia Sma Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam Sesuai Model Pembelajaran
Penemuan Dan Berbasis Proyek. Program Pascasarjana Universtitas Negeri
Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penuntun praktikum hidrolisis
garam sesuai model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek. Penuntun
praktikum dikembangkan berdasarkan sintaks model pembelajaran penemuan dan
berbasis proyek. Penuntun praktikum yang telah disusun divalidasi oleh dosen
dan diujicobakan ke sekolah. Lokasi penelitian yaitu SMA Dharma Pancasila
Medan dengan waktu penelitian pada bulan Februari sampai Maret 2015. Sampel
penelitian diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen I yang diajar
menggunakan penuntun praktikum sesuai model penemuan dan kelas eksperimen
II yang diajar menggunakan penuntun praktikum sesuai model pembelajaran
berbasis proyek. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada dosen dan guru
diketahui bahwa nilai rata-rata penuntun berbasis proyek lebih tinggi
dibandingkan dengan penemuan. Hal ini bertolak belakang dengan peningkatan
hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar yang diajar dengan menggunakan
penuntun penemuan yaitu sebesar 79,48% dan yang diajar dengan menggunakan
penuntun berbasis proyek yaitu sebesar 60,33%. Hal ini terjadi karena umumnya
siswa masih belum terbiasa mencari dan menyusun sendiri rancangan praktikum
sebagaimana yang harus dilakukan pada kelas yang menerapkan model berbasis
proyek.
Kata kunci: Praktikum, penemuan, proyek

i

ABSTRACT

AHMAD FAUZI SYAHPUTRA YANI. Development of Practical guide
Chemical Class XI In accordance Hydrolysis Content Model and Project-Based
Learning discovery. Universtitas Graduate Program of Medan, 2015.
This research aims to develop practical guidance hydrolysis according to the
model of project-based learning and discovery. Guidance lab developed based
syntax-based models of learning and discovery projects. Guiding lab that had been
developed and tested validated by lecturers to school. Location Dharma Pancasila
research that high school field with a study in February and March 2015. The
study sample was taken as much as two classes of experimental class I taught
using practical guide appropriate experimental models of discovery and class II
are taught using practical guide appropriate project-based learning model. Based
on the results of a questionnaire given to lecturers and teachers in mind that the
average value of project-based guide is higher than the discovery. This is contrary
to improving student learning outcomes. Improved learning outcomes are taught
using a guiding discovery is equal to 79.48% and are taught using a project-based
guide that is equal to 60.33%. This happens because most students are still not
accustomed to seeking and developing their own design practice as it should be
done on a class that implements a project-based model.
Keywords: Practicum, discovery, project

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-nya yang tak terhingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Sma Kelas Xi Pada Materi Hidrolisis
Garam Sesuai Model Pembelajaran Penemuan Dan Berbasis Proyek. Tesis
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dan tak lupa pula sholawat beserta
salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga dengan memperbanyak
sholawat kepada beliau kita tergolong umatnya yang mendapat syafaat di yaumil
mahsyar kelak. Aamiin.
Ucapan dan penghargaan terutama penulis sampaikan kepada bapak Dr.
Zainuddin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing

I dan bapak Prof. Dr. Ramlan

Silaban, M.Si. yang dengan segala kebesaran hati telah berkenan untuk
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Prof Dr.
Albinus Silalahi, M.S., Bapak Dr. Mahmud, M.Si., dan Bapak Eddiyanto, Ph.D
selaku penguji yang telah memberikan saran-saran membangun sehingga
penelitian dalam tesis ini dapat berlangsung dengan baik. Ucapan terima kasih
kepada ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si yang telah menjadi validator penuntun
praktikum yang dikembangkan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana UNIMED yang telah mencurahkan pikiran dan
tenaga membimbing dan memberikan pengetahuan kapada mahasiswa. Ucapan
terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Dharma Pancasila, Bapak Rudi
ii

Hermansyah, S.Pd. selaku guru kimia, dan Staf Pegawai, yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan arahan kepada saya selama melakukan penelitian di
SMA Swasta Dharma Pancasila Medan, serta siswa siswi kelas XI yang
membantu kelancaran dalam penelitian. Penulis sampaikan terima kasih kepada
keluargaku tercinta, Ibunda Murni, S.Pd. Ayah Suyadi yang telah memberikan
banyak pengorbanan selama penulis menjalani perkuliahan di UNIMED, juga
adik-adik yang telah memberikan semangat. Ucapan terimakasih juga penulis
ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan, mahasiswa/i Prodi Pendidikan Kimia
Pascasarjana dan sahabat-sahabat penulis serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Kiranya isi tesis ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

April 2015

Penulis

Ahmad Fauzi S.Y.

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR........................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ...................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL .............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I.PENDAHULUAN ................................... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang Masalah ........................ Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi Masalah............................... Error! Bookmark not defined.
1.3. Batasan Masalah .................................... Error! Bookmark not defined.
1.4. Rumusan Masalah.................................. Error! Bookmark not defined.
1.5. Tujuan Penelitian................................... Error! Bookmark not defined.
1.6. Manfaat Penelitian ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II.KAJIAN TEORITIS ............................. Error! Bookmark not defined.
2.1. Kerangka Teoritis .................................. Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Hakikat Teori Pembelajaran............... Error! Bookmark not defined.
2.1.2. Penuntun Praktikum Dalam Pembelajaran KimiaError! Bookmark not defined.
2.1.3. Praktikum Dalam Proses Belajar Mengajar KimiaError! Bookmark not defined.
2.1.4. Pendekatan Ilmiah/Saintifik ................ Error! Bookmark not defined.

2.1.5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Dengan Pendekatan Ilmiah/SaintifikError! Bookmark not defin
2.1.6. Tujuan Pendekatan Ilmiah/Saintifik. .. Error! Bookmark not defined.
2.1.7. Pendekatan Saintifik/Ilmiah Dengan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning). ....... Error! Bookmark not defined.
2.1.8.

Pendekatan

Saintifik/Ilmiah

Dengan

Model

Pembelajaran

Penemuan........................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.9. Ringkasan Hasil Penelusuran LiteraturError! Bookmark not defined.
2.2. Hidrolisis Garam ................................... Error! Bookmark not defined.
2.3. Hipotesis................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III.METODE PENELITIAN.................... Error! Bookmark not defined.
v

vi

2.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian .............. Error! Bookmark not defined.

2.2.

Populasi dan Sampel .......................... Error! Bookmark not defined.

2.3.

Analisis pembelajaran kimia di SMA Dharma Pancasila.Error! Bookmark not defined.

2.4.

Desain Penelitian................................ Error! Bookmark not defined.

2.5.

Prosedur Penelitian............................. Error! Bookmark not defined.

2.6.

Teknik Pengumpulan Data.................. Error! Bookmark not defined.

2.7.

Teknik Analisis Data .......................... Error! Bookmark not defined.

3.7.1. Uji Normalitas.................................... Error! Bookmark not defined.
3.7.2. Uji Homogenitas ................................ Error! Bookmark not defined.
3.7.3. Uji Hipotesis ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.7.4. Uji Validitas Angket........................... Error! Bookmark not defined.
3.7.5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ........ Error! Bookmark not defined.
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ............ Error! Bookmark not defined.
4.1.

Hasil Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined.

4.1.1. Deskripsi Umum Penelitian ................ Error! Bookmark not defined.
4.1.2. Pengembangan Penuntun Praktikum... Error! Bookmark not defined.
4.1.3. Standarisasi Penuntun Praktikum Hidrolisis GaramError! Bookmark not defined.

4.1.4. Analisis Penuntun Praktikum Kimia yang Telah DikembangkanError! Bookmark not defined
4.1.4.1.

Aspek Cakupan Praktikum.......... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.2.

Aspek Sistematika Penyajian ...... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.3.

Aspek Mengandung Wawasan PruduktifitasError! Bookmark not defined.

4.1.4.4.

Aspek Merangsang KeingintahuanError! Bookmark not defined.

4.1.4.5.

Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life Skill)Error! Bookmark not defined.

4.1.4.6.

Aspek Desain.............................. Error! Bookmark not defined.

4.1.4.7.

Aspek Bahasa ............................. Error! Bookmark not defined.

4.1.5. Analisis

Pembelajaran

Praktikum

Menggunakan

Penuntun

Praktikum Hidrolisis Sesuai Model Pembelajaran Penemuan Dan
Model Berbasis Proyek....................... Error! Bookmark not defined.
4.1.5.1.

Model Penemuan ........................ Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2.

Model Berbasis Proyek ............... Error! Bookmark not defined.

vii

4.1.6. Aplikasi

Penuntun

Praktikum

Kimia

Berdasarkan

Model

pembelajaran penemuan dan Tipe Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa ............. Error! Bookmark not defined.
4.1.6.1.

Uji Normalitas ............................ Error! Bookmark not defined.

4.1.6.2.

Uji Homogenitas Data................. Error! Bookmark not defined.

4.1.6.3.

Uji Hipotesis ............................... Error! Bookmark not defined.

4.2.

Pembahasan Hasil Penelitian .............. Error! Bookmark not defined.

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN.............. Error! Bookmark not defined.
5.1.

Kesimpulan ........................................ Error! Bookmark not defined.

5.2.

Saran .................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA......................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Model Penemuan dan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Berdasarkan Cakupan MateriError! Bookmark not defined.
Gambar 4.2. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Model Penemuan dan Model

Pembelajaran Berbasis Proyek Berdasarkan Sistematika PenyajianError! Bookmark not defin
Gambar 4.3. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Model Discovery dan Model
pembelajaran berbasis proyek Berdasarkan Mengandung Wawasan
Pruduktifitas....................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4. Uji kelayakan penuntun praktikum model penemuan dan model
pembelajaran

berbasis

proyek

berdasarkan

merangsang

keingintahuan ..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.5. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Model Penemuan dan Model
pembelajaran berbasis proyek Berdasarkan Mengembangkan
Kecakapan Hidup (Life Skill).............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Model Penemuan dan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Berdasarkan DesainError! Bookmark not defined.
Gambar 4.7. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Model Penemuan dan Model
pembelajaran berbasis proyek Berdasarkan Bahasa.Error! Bookmark not defined.

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ............................................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. RPP Penemuan................................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. RPP Proyek.................................................................................... 90
Lampiran 4. Instrument Tes …………………………………………………….94
Lampiran 5. Tingkat Kognitif Instrument Tes …………………………………97
Lampiran 6 Angket Kelayakan Isi …………………………………………….101
Lampiran 7 Tabulasi Hasil Angket Dosen dan Guru ………………………….102
Lampiran 8. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Penuntun Praktikum Sesuai
Model Penemuan ………………………………………………104
Lampiran 9. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Penuntun Praktikum Sesuai
Model Pembelajaran Berbasis Proyek ……………………….105

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya
melalui membaca, menulis atau mendengarkan saja. Sebagian besar siswa
mengonggap pelajaran kimia sulit meskipun siswa mengakui telah berusaha
semaksimal mungkin untuk belajar namun masih saja mereka gagal dalam bidang
studi ini. Kesulitan dalam mempelajari kimia juga berhubungan dengan
karakteristik kimia yang bersifat absirak. Selain itu materi kimia yang diajarkan
sangat banyak, terkadang guru yang mengajarkan tidak mempertimbangkan
pemahaman siswa yang penting kurikulum terkejar.
Salah satu kendala siswa belajar kimia adalah kurangnya siswa diajak untuk
melatih kemampuan berpikir mengenai proses kimia yang dipelajari di materi
pelajaran. Hal ini didukung oleh Derlina (2013) yang menyatakan bahwa
rendahnya tingkat kemampuan berpikir siswa dapat disebabkan oleh kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tidak memfasilitasi siswa untuk
berlatih mengembangkan kemampuan berpikir formalnya.
Materi pelajaran kimia di SMA/MA secara umum memiliki karakteristik
bersifat abstrak sehingga diperlukan kemampuan guru untuk menjadikan lebih
konkrit (Suharta dan Lynna, 2013). Pembelajaran yang abstrak cenderung
membuat jenuh dan akhirnya siswa merasa malas untuk mempelajarinya. Oleh

2

karena itu pembelajaran harus dirancang aplikatif dan dekat dengan kehidupan
sehari-hari.
Dalam pembelajaran ilmu kimia ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu
kimia sebagai produk temuan para ilmuwan berupa takta, konsep, prinsip, hukum, teori
dan kimia sebagai proses berupa kerja ilmiah (Jahro, 2009). Kegiatan praktikum tidak
dapat dipisahkan dari pembelajaran kimia. Hal ini senada dengan yang dikemukakan
Lunetta dan Hofstein (dalam Silawati, 2006) yang mengadopsi teori Bloom bahwa di
dalam pembelajaran ada tiga domain yang tidak boleh ditinggalkan yaitu pengetahuan
(cognitive, intelectual), keterampilan (psychomotor) dan afektif (attitudinal). Domain yang
pertama yaitu pengetahuan memberikan pengalaman dan pengenalan dalam hal
pengembangan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah. Domain kedua yaitu keterampilan,
bermanfaat bagi keterampilan motorik dalam hal ini keterampilan tangan yang
menumbuhkan sikap hati-hati, teliti dalam pengamatan, dan menumbuhkan rasa tanggung
jawab. Domain terakhir adalah tentang sikap dengan melaksanakan praktikum akan
menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa ingin tahu atau tertarik. Mengembangkan dan
melaksanakan aktivitas praktikum dapat mendukung tiga domain tersebut yang sangat
penting bagi perkembangan nalar siswa sebagaimana sering diungkapkan, saya
mendengar, saya lupa, saya melihat, saya ingat, saya mengerjakan, saya mengerti.
Praktikum kimia tanpa siswa mengetahui dan memahami yang dilakukan
dalam praktikum juga percuma. Setelah selesai praktikum siswa haruslah
memahami tujuan praktikum. Oleh karena itu pendekatan pembelajaran yang
tepat mutlak diperlukan. Dalam hal ini pendekatan yang sesuai dalam ilmu kimia

diantaranya yaitu Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dan
Penemuan (Discovery)
Discovery Learning merupakan model pengajaran yang menekankan pada
pentingnya membantu siswa memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin
ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan
keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery
(penemuan pribadi). Ketika discovery diterapkan di bidang sains dan ilmu social,
ia menekankan penalaran induktif dan proses penyelidikan yang menjadi karakter
khas metode ilmiah (Arends, 2007). Hal ini sesuai dengan konsep-konsep ilmu
kimia yang didapat melalui penyelidikan dan penemuan.
Pendekatan ilmiah yang disebutkan di atas adalah bagian dari pembelajaran
konstruktivis. Pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh Plato dan
Aristoteles kemudian diikuti oleh John Dewey dan Lev Vygotsky pada abad
kedua puluh ini. Deryakulu, & Simsek (dalam Tuysuz C, 2010) mengemukakan
ide untuk menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivis telah diterima
hampir di seluruh dunia, metode yang menitikberatkan pembelajaran berpusat di
peserta didik ini telah memberikan kesempatan yang cukup baik bagi peserta
didik untuk membangun pengetahuan mereka sendiri. Kemampuan peserta didik
memunculkan kemampuan individu, kecerdasan dan berpikir kreatif hanya dapat
dicapai melalui metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik itu
sendiri.
Pada pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivis, peserta didik
secara aktif mengembangkan pengetahuan mereka dengan berfikir, melakukan,

dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. (Tatli, 2011). Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Tatli dan Ayas (2012), pemanfaatan laboratorium
merupakan implementasi dari pendekatan konstruktivisme karena efektif
meningkatkan kemampuan mengembangkan pemahaman peserta didik melalui
interaksi dengan lingkungan sekitar mereka.
Laboratorium memainkan peran penting dalam pembelajaran kimia yang
efektif. Penambahan jam praktikum untuk pembelajaran kimia menjadi sangat
penting. Karena, sebagian besar isi pelajaran sains adalah topik abstrak, maka
untuk membuat peserta didik memahami topik-topik seperti itu perlu
menggunakan metode pembelajaran student centered berbasis konstruktivis.
Laboratorium sangat penting untuk memahami konsep-konsep kimia yang
abstrak karena dengan praktikum, maka konsep-konsep abstrak tersebut dapat
dipahami menjadi konsep yang konkret oleh peserta didik.
Banyak peneliti di bidang pendidikan sains mengakui bahwa studi
laboratorium meningkatkan minat dan kemampuan siswa untuk mata pelajaran
sains serta dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
peserta didik dalam mencapai tujuan praktikum.
Laboratorium memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran
pendidikan sains, dan tenaga pendidik sains disarankan untuk menerapkan
kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran karena banyaknya manfaat yang
dapat diperoleh peserta didik dalam melakukan praktikum. Beach dan Stone
(1988) mengatakan bahwa pembelajaran kimia paling efektif dapat dilakukan
melalui kegiatan praktikum dan mereka juga menjelaskan situasi ini dengan

perumpamaan “orang yang belajar menggambar, namun tanpa cat dan kanvas
atau mencoba belajar bersepeda, tanpa menggunakan sepeda sama halnya dengan
belajar kimia, tanpa melakukan praktikum” (Tezcan dan Bligin, 2004).
Keinginan untuk membuat kegiatan belajar mengajar di kelas sangat ideal
dan menuntut sejumlah besar bahan yang harus dikuasai siswa, guru terkadang
kesulitan dalam menyusun praktikum berkualitas. Banyak kendala yang dialami
oleh guru dalam memaksimalkan kegiatan laboratorium siswa. Menurut
penelitian yang telah dilakukan (Tuysuz, 2010), ada kendala dalam implementasi
praktis di sekolah, termasuk tidak tersedianya modul laboratorium kimia yang
dapat menyebabkan siswa dalam melakukan praktikum tidak maksimal, guru juga
tidak memiliki panduan dalam menilai keterampilan proses sains dan sikap
ilmiah, selain itu bahan dan alat-alat yang mahal untuk laboratorium kimia juga
menjadi kendala dalam pelaksanaan laboratorium kimia sekolah.
Penelitian terkait efektifitas pemanfaatan laboratorium sudah banyak
dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Pemanfaatan laboratorium secara
signifikan

meningkatkan

minat

dan

pemahaman

peserta

didik

dalam

pembelajaran kimia, namun terdapat beberapa hal yang menjadi kendala yaitu,
masih

kurangnya

penuntun

praktikum

yang

disusun

khusus

untuk

mengembangkan keterampilan siswa. Selain itu pemanfaatan lingkungan sekitar
dalam proses praktikum masih belum maksimal.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan
pengembangan penuntun praktikum kimia SMA dalam bentuk sebuah penuntun
praktikum. Alur pelaksanaan praktikumnya disusun sesuai dengan model

pembelajaran penemuan dan model pembelajaran berbasis proyek. Dengan
demikian, penulis/peneliti mencoba menulis tentang “Pengembangan Penuntun
Praktikum Kimia Sma Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam Sesuai
Model Pembelajaran Penemuan Dan Berbasis Proyek”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1.

Pengembangan penuntun praktikum untuk SMA berdasarkan model
pembelajaran penemuan dan berbasis proyek

2.

Bentuk penuntun praktikum kimia pada pokok bahasan hidrolisis untuk
SMA kelas XI.

3.

Efektifitas pembelajaran kimia dengan menggunakan penuntun praktikum
pada pokok bahasan hidrolisis untuk SMA kelas XI berdasarkan model
pembelajaran penemuan

4.

Efektifitas pembelajaran kimia dengan menggunakan penuntun praktikum
pada pokok bahasan hidrolisis untuk SMA kelas XI berdasarkan model
pembelajaran berbasis proyek

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah dalam identifikasi masalah diatas, maka
penelitian ini hanya dibatasi pada:

1.

Pembelajaran dengan model yang digunakan pada penuntun praktikum
adalah model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek

2.

Efektifitas pembelajaran tersebut didasarkan pada hasil belajar peserta
didik.

3.

Hasil belajar peserta didik yang akan diukur dibatasi pada ranah kognitif
dari taksonomi Bloom yang meliputi aspek pengetahuan (C1), pemahaman
(C2), penerapan (C3), analisis (C4) serta pada ranah afektif dan ranah
psikomotorik.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Apakah terdapat perbedaan sintak antara penuntun praktikum hidrolisis
garam sesuai model pembelajaran penemuan dan penuntun praktikum
hidrolisis garam sesuai model pembelajaran berbasis proyek?

2.

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara sebelum dan
sesudah diajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum sesuai model
pembelajaran penemuan?

3.

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara sebelum dan
sesudah diajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum sesuai model
pembelajaran berbasis proyek?

4.

Apakah terdapat perbedaan efektifitas proses pembelajaran antara yang
diajarkan menggunakan penuntun praktikum hidrolisis garam sesuai model

pembelajaran penemuan dengan yang diajarkan menggunakan penuntun
praktikum hidrolisis garam sesuai model pembelajaran berbasis proyek?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan penuntun praktikum sesuai model pembelajaran penemuan
dan penuntun praktikum sesuai model pembelajaran berbasis proyek.
2. Perbedaan peningkatan hasil belajar secara signifikan antara sebelum dan
sesudah diajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum sesuai model
pembelajaran penemuan.
3. Perbedaan peningkatan hasil belajar secara signifikan antara sebelum dan
sesudah diajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum sesuai model
pembelajaran berbasis proyek.
4. Efektifitas proses pembelajaran yang dibelajarkan dengan menggunakan
penuntun praktikum hidrolisis garam sesuai model pembelajaran penemuan
dan berbasis proyek.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1.

Untuk guru kimia, penambahan penuntun kimia pada materi hidrolisis
garam untuk mengajar.

2.

Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membantu peserta didik dalam
melakukan praktikum kimia pada materi hidrolisis garam untuk

mencapai keberhasilan yang maksimal.
3.

Untuk para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait
penelitian dan terinspirasi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

109

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

1.1.Simpulan
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan
1. Penuntun praktikum sesuai model pembelajaran penemuan berbeda dengan
penuntun praktikum sesuai model pembelajaran berbasis proyek yaitu pada
sintaks yang diterapkan pada proses belajar mengajar.
2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan penuntun praktikum sesuai
model pembelajaran penemuan diperoleh sig < 0,05 sehingga Ha diterima
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar sebelum dan
sesudah diajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum sesuai model
pembelajaran penemuan.
3. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan penuntun praktikum sesuai
model pembelajaran berbasis proyek diperoleh sig < 0,05 sehingga Ha
diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
sebelum dan sesudah diajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum
sesuai model pembelajaran berbasis proyek.
4. Kelas eksperimen I memiliki rata-rata persen peningkatan hasil belajar
sebesar 79,48% dan kelas eksperimen II sebesar 60,33%

yang artinya

efektifitas penggunaan penuntun praktikum sesuai model pembelajaran
penemuan lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan penuntun praktikum
sesuai model pembelajaran berbasis proyek.
72

73

5. Penuntun praktikum model berbasis proyek tidak lebih efektif daripada model
penemuan. Salah satu penyebabnya yaitu masih asingnya model berbasis pada
praktikum di sekolah sehingga kreatifitas siswa dalam menerapkan model
berbasis proyek belum maksimal.
1.2.Saran
Adapun saran dalam penelitian ini, yaitu
1. Guru tidak hanya mengajarkan teori kimia saja tapi haruslah diimbangi
dengan praktikum. Hal ini dilakukan untuk menanamkan bahwa kimia tidak
hanya kumpulan teori yang ada dalam buku saja tapi benar-benar terbukti.
Praktikum yang dilakukan haruslah membuat siswa paham mengenai konsep
dalam hal ini model penemuan membantu siswa untuk menemukan konsep
kimia berdasarkan data percobaan dan model berbasis proyek membantu
siswa mengaplikasikan konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebelum praktikum dengan model berbasis proyek siswa hendaknya terlebih
dahulu membaca literatur untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan untuk
menyusun prosedur yang dibutuhkan saat praktikum sehingga pada saat
praktikum siswa tidak bingung mengenai prosedur yang harus dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. 2007. Learning to Teach Buku 2 Edisi Ketujuh. Yogyakarta Pustaka
Pelajar.
Bagci, N., & Simsek, S. (1999). The influence of different teaching methods in
teaching physics subjects on student’s success, The Journal of Gazi
Education Faculty. 19(3), 7988 Situmorang (2009)
Bryant, R. J., & Edmunt, A. M. (1987). They like lab-centered science. The
Science Teacher, 54(8), 42-45.
Chang, R. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga Erlangga
Derlina. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model
Pembelajaran Konstruktivis Untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir
Logis Siswa SMA. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian
Unimed Tahun 2013 Bidang Pendidikan.
Fitrian, S. 2014. Pengembangan Prodesur Praktikum Katalis terhadap Laju
reaksi Berbasis Green Chemistry. Lampung. Digilib UNILA.
Hake,

R.

1999.

Analyzing

Chage/Gain

Scores.

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf

(Maret

2015)
Herdian.

2010.

Metode

Pembelajaran

Discovery (Penemuan).

https://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/metodepembelajaran-discovery-penemuan/

(diakses

15

Desember

2014)
Indarti, dkk. 2013. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Kemampuan
Memecahkan Masalah Siswa Kelas X Sman 8 Malang
74

75

Jahro, I.S. 2009. Desain Praktikum Alternatif sederhana (PAS) Wujud Kreativitas
Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran
Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia1(2): 44-47
Jubandi, A. (2010), Penerapan Problem Base Learning (PBL) Yang
Diintegrasikan dengan Media Berbasis Komputer pada Pembelajaran
Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan
Krisna1.

2009.

Pengertian

Dan

Ciri-ciri

Pembelajaran.

http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciripembelajaran/(diakses 14 Desember 2014)
Lagowsky. 2002. The Role Of The Laboratory In Chemical Education. Texas.
The University of Texas at Austin.
Masruroh, S. 2014. Implementasi Pendekatan Scientific pada Kurikulum 2013
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Bidang Kompetensi
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Prosiding Konvensi APTEKINDO
ke 7 FPTK UPI Bandung.
Sintawati, Reni. 2014. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Sma
Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Asam Basa. UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Silawati, Tutisiana. 2006 Microscience Experience: Sebuah Alternatif Praktikum Bagi
Mahasiswa Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh, Voume. 7, Nomor 2, September 2006, 113-120
Sinambela, Pardomuan. 2013. Kurikulum 2013 Dan Implementasinya Dalam
Pembelajaran. Jurnal Generasi kampus vol 6. No. 2

76

Situmorang, H., Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer Dalam
Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains 3(1):45-51
Situmorang, H. 2013. Efektivitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah kejuruan Pada pengajaran Sistem
Koloid. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 19(1): 28-36
Situmorang, R. 2013. Pengaruh Metode Peta Pikiran terhadap Hasil belajar siswa pada
Materi Suhu dan Kalor di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi.. Jurnal Penelitian Bidang
Pendidikan Volume 19(1): 19-27.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya
Suharta & Lynna P. 2013. Pengembangan Karakter Kejujuran dan Kemandirian
Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis
Masalah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Unimed
Tahun 2013 Bidang Pendidikan.
Tatli Z. (2011). Development, Application and Evaluation of Virtual Chemistry
Laboratory Experiments for "Chemical Changes" Unit at Secondary
School 9th Grade Curriculum.PhD. Karadeniz Technical University.
Tatli, Z., & Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of
constructivist Learning Environment, Turkish Online Journal of Distance
Education, 13: 1-12
Taufiq. A.K. 2010. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Luar Sekolah.
http://id.netlog.com/adekhaerudin/blog/blogid=25922
Desember 2014)

(diakses

12

77

Tezcan, H., & Bilgin, E. (2004). Affects of laboratory method and other factors
on the student success in the teaching of the solvation subject at the high
schools. J Gazi Educ Fac , 24:175-191.
Tuysuz, C. 2010. The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement
and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): 37-53
Tim Pascasarjana UNIMED,

(2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan

Tesis & Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED
Wasonowati, RTR, dkk. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl)
Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ipa Sma Negeri 2 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun
2014
Widyantini, Theresia. 2014. Penerapan Model Project Based Learning (Model
Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII.
PPPPTK Matematika
Wijayanto, Dedi dkk. 2013. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Sma
Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Asam Basa. UNM

78