PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS PROYEK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

(1)

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS PROYEK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI

SEKOLAH MENENGAH ATAS

Oleh:

Muhammad Ilham NIM 4123131061

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Ilham dilahirkan di Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 11 Maret 1994. Ibu bernama Asmah Anwar dan ayah bernama Nurdin, dan merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 010163 Suka Maju, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, Penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Tanjung Tiram, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Talawi, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(4)

iii

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS PROYEK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI

SEKOLAH MENENGAH ATAS Muhammad Ilham

(NIM 4123131061) ABSTRAK

Pengembangan modul ini bertujuan untuk memperoleh modul berbasis Project Based Learning (PjBL) yang sesuai dengan kriteria penilaian BSNP, mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan modul berbasis proyek lebih tinggi dari nilai KKM, dan untuk mengetahui perkembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Talawi T.A. 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kimia UNIMED yang mengajar kimia umum, seluruh guru kimia SMA Negeri 1 Talawi dan seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 Talawi yang terdiri dari 4 (empat) kelas. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling untuk modul dan random samplinguntuk mengambil 1 kelas yang dijadikan kelas eksperimen.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research dan Development (R&D) dengan pretest-postest satu kelompok (One Group Pretest-Postest Design). Penelitian ini menggunakan angket penilaian BSNP dan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor.

Hasil penelitian menunjukkan modul yang dikembangkan memenuhi kriteria BSNP, data yang diperoleh: Kelayakan Isi (3,33), Kelayakan Bahasa (3,46), Kelayakan Penyajian (3,42) dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi. Untuk data hasil belajar dianalisis dengan uji-t pihak kanan. Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh harga thitung> ttabel (11,8694 > 1,699). Berdasarkan analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu hasil belajar kimia siswa yang menggunakan modul berbasisProject Based Learninglebih besar dari nilai KKM (70). Nilai afektif dan psikomotorik siswa juga berkembang, untuk rata-rata nilai afektif siswa yaitu + 73,06 dan rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu + 79,22.


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Kimia Berbasis Proyek Pada Materi Hidrolisis Garam di Kelas XI Sekolah Menengah Atas.Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S dan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan arahan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia yaitu Umi Khairiah, S.Pd, Surya Dharma, S.Pd dan siswa/i kelas XI MIA SMA Negeri 1 Talawi yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya Ayahanda Nurdin dan Ibunda Asmah Anwar yang selama ini selalu terus berjuang dengan penuh pengorbanan dalam mendidik dan membesarkan saya, setiap doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh apapun, memberikan nasihat, semangat dan motivasi yang luar biasa, terima kasih telah menjadi orang tua terbaik sepanjang masa sehingga saya dapat memperoleh gelar Sarjana. Kepada


(6)

v

Abang saya Harizal terima kasih untuk doa, semangat dan perhatian yang telah diberikan kepada saya.

Ucapan terima kasih penuh cinta untuk Bang Zurlkarnain, Kak Ervi Agustini, dan Adikku Wahyudi yang selama ini memberi semangat, do’a dan selalu menghibur dikala rasa putus asa datang menghampiri. Sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini guna meraih gelar sarjana (S1).

Terima kasih penulis ucapkan kepada sahabat Ibrani Antony Aruan dan Suri Hartati yang senantiasa tanpa bosan terus membantu penulis dikala penulis membutuhkan bantuan. Terima kasih juga untuk teman- teman Kimia Dik-C 2012 UNIMED. Tak lupa untuk teman satu PS saya Febiana Wulandari, yang membantu penulis dalam proses penelitian dan dalam penyusunan skripsi.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk memperkaya ilmu pengetahuan dalam memajukan pendidikan di Negeri ini.

Medan, Agustus 2016 Penulis


(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Identifikasi Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Rumusan Masalah 5

1.6. Tujuan Penelitian 5

1.7. Manfaat Penelitian 5

1.8. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Bahan Ajar 7

2.2 Jenis Bahan Ajar 8

2.3 Modul Sebagai Bahan Ajar 8

2.3.1 Pengertian Modul 8

2.3.2 Manfaat dan Tujuan Penyusunan Modul 9

2.3.3 Karakteristik Modul 10

2.4 Prinsip Penyusunan Modul 11

2.5 Pengembangan Modul 13


(8)

vii

2.6.1 Komponen Kelayakan Isi Buku Teks 15 2.6.2 Komponen Kelayakan Bahasa Buku Teks 15 2.6.3 Komponen Kelayakan Penyajian Buku Teks 15 2.6.4 Komponen Kelayakan Kegrafikan Buku Teks 15

2.7 Model Pembelajaran 16

2.8 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) 17 2.8.1 Defenisi Pembelajaran Berbasis Proyek 17 2.9 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek 18 2.10 Peranan Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran Berbasis

Proyek 19

2.11 Langkah-Langkah Pelaksanaan Project Based Learning (PjBL) 19 2.12 Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek 21 2.13 Kekurangan Project Based Learning 22

2.14 Hasil Belajar 22

2.15 Kerangka Konseptual 24

2.16 Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.2 Populasi dan Sampel 26

3.2.1 Populasi 26

3.2.2 Sampel 26

3.3 Variabel Penelitian 27

3.4 Rancangan Penelitian 27

3.5 Prosedur Penelitian 28

3.6 Teknik Pengumpulan Data 31

3.7 Instrumen Penelitian 31

3.7.1 Instrumen Penilaian Modul 32

3.7.2 Instrumen Tes Hasil Belajar 32

3.8 Uji Coba Instrumen Tes 33


(9)

viii

3.8.2 Reliabilitas Tes 34

3.8.3 Tingkat Kesukaran Soal 35

3.8.4 Daya Pembeda Soal 35

3.8.5 Distruktor (Pengecoh) 36

3.9 Teknik Analisis Data 36

3.9.1 Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 37 3.9.2 Analisis Angket BSNP Standarisasi Modul 37 3.9.3 Analisis Hasil Uji Coba Modul 38

3.9.3.1 Uji Normalitas 38

3.9.3.2 Uji Homogenitas 39

3.9.3.3 Uji Hipotesis 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 41

4.1 Hasil Penelitian 41

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 41

4.1.1.1 Pengembangan Modul 41

4.1.1.1.1 Standarisasi Modul Berbasis Proyek 42

4.1.1.2 Hasil Uji Coba Modul 42

4.1.1.2.1 Validitas Tes 42

4.1.1.2.2 Reabilitas Instrumen Tes 43 4.1.1.2.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 43 4.1.1.2.4 Daya Beda Instrumen Tes 43

4.1.1.2.5 Distruktor 43

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 44 4.1.2.1 Hasil Kelayakan Modul Berbasis Proyek 44 4.1.2.2 Hasil Uji Coba Modul Berbasis Proyek 44 4.1.2.2.1 Hasil Belajar Kognitif Siswa 44 4.1.2.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain) 46 4.1.2.2.3 Penilaian Aspek Afektif dan Aspek Psikomotorik 47

4.1.3 Analisis Data Penelitian 49


(10)

ix

4.1.3.2 Analisis Uji Coba Modul 49

4.1.3.2.1 Uji Normalitas Data 49

4.1.3.2.2 Uji Homogenitas Data 50

4.1.3.2.3 Uji Hipotesis 51

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 56

DAFTAR PUSTAKA 57


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah Standarisasi Modul 30 Gambar 3.2 Skema Desain Penelitian Hasil Belajar Siswa 30 Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretest dan Postest Siswa 46 Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Afektif Siswa 48 Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa 48


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 27 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket BSNP 32 Tabel 3.3 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Modul 38 Tabel 3.4 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 39 Tabel 4.1 Hasil Standarisasi Modul Berbasis Proyek 44 Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 45 Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen 46 Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Afektif dan Psikomotorik Siswa 50 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data 50 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa 50 Tabel 4.7 Hasil Uji HipotesisPenelitian 51


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Kimia 60 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 66 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes (Sebelum Validasi) 92 Lampiran 4 Instrumen Penelitian (Sebelum Validasi) 104 Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Validasi) 113 Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Tes (Setelah Validasi) 114 Lampiran 7 Instrumen Penelitian (Setelah Validasi) 122 Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Setelah Validasi) 127 Lampiran 9 Instrumen Penilaian Modul Oleh Guru dan Dosen 128 Lampiran 10a Modul Hidrolisis Garam 137 Lampiran 10b Kunci Jawaban Proyek 165 Lampiran 11 Perhitungan Uji Validitas Data 170 Lampiran 12 Tabel Validitas Data 174 Lampiran 13 Perhitungan Uji Reliabilitas 175 Lampiran 14 Tabel Reliabilitas Data 176 Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 177 Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 178 Lampiran 17 Perhitungan Daya Pembeda Soal 179 Lampiran 18 Tabel Daya Pembeda Butir Tes 181

Lampiran 19 Distruktor 182

Lampiran 20 Tabel Distruktor 183 Lampiran 21 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test 184 Lampiran 22 Angket Penilaian BSNP Dosen dan Guru

Lampiran 23 Hasil Penilaian Modul Berbasis Project Based Learning 218 Lampiran 24 Data Penelitian 227 Lampiran 25 Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Postest 228 Lampiran 26 Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Nilai

Pretest Dan Posttest 229 Lampiran 27 Tabel Varian Dan Standar Deviasi Gain Eksperimen 230


(14)

xiii

Lampiran 28 Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Data

Gain 231

Lampiran 29 Perhitungan Uji Normalitas 232 Lampiran 30 Uji Homogenitas 235 Lampiran 31 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar 236 Lampiran 32 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 238 Lampiran 33 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 240 Lampiran 34 Tabel Penilaian Afektif Siswa 241 Lampiran 35 Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa 242 Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 243 Lampiran 37 Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2) 244 Lampiran 38 Tabel Distribusi-t (Tabel t) 245 Lampiran 39 Jadwal Kegiatan Penelitian 246 Lampiran 40 Dokumentasi Penelitian 247


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran tentang keteraturan dan keindahan alam sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, (2) memupuk sikap ilmiah, (3) memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, (4) meningkatkan kesadaran terhadap aplikasi ilmu kimia, (5) memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya, (6) menerapkan konsep-konsep kimia untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (7) membentuk sikap positif terhadap kimia (Permendikbud Nomor 59, 2014).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa di SMAN 1 Talawi diketahui bahwa kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit karena belajar kimia menuntut siswa dan guru menghubungkan konsep lain yang membuat hal ini menjadi benar-benar kompleks dan padat dengan konsep. Guru menampilkan rumus-rumus matematika, simbol kimia, dan pengukuran ilmiah secara bersamaan untuk menggambarkan fenomena yang tidak jelas bagi siswa. Selain itu, konsep kimia sering dilihat sebagai konsep abstrak yang tidak berlaku di luar sekolah seperti struktur atom, laju reaksi, dll (Stieff danWilensky, 2003). Hasil wawancara siswa dan guru juga menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan bapak/ibu guru cenderung berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru jarang menggunakan variasi metode pembelajaran. Proses pembelajaran kimia di kelas cenderung monoton dan kurang menarik. Siswa hanya menerima penjelasan materi kemudian mengerjakan soal-soal latihan.

Berdasarkan kurikulum 2013, materi hidrolisis garam merupakan materi dalam pembelajaran kelas XI MIA di semester II. Kompetensi dasar dari dimensi pengetahuan yaitu menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis, sedangkan kompetensi dasar dari dimensi keterampilannya yaitu merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk


(16)

2 menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis (permendikbud No. 59 tahun 2014). Untuk menguasai kompetensi dasar ini, dibutuhkan suatu media pembelajaran yang berisi tentang kemampuan siswa untuk merancang percobaan, dan melakukan percobaan hidrolisis garam melalui pendekatan saintifik. Salah satu media pembelajaran adalah modul. Modul merupakan media instruksional yang berperan sangat penting dalam pembelajaran. Modul memberikan panduan instruksional bagi para pendidik yang akan memungkinkan guru mengajar tanpa harus melihat silabus karena bahan ajar tersebut telah dirancang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang berlaku. Dalam hal ini dipastikan modul akan memacu proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ada (Gultom dkk, 2015).

Pengembangan modul kimia yang diintegrasikan dengan model pembelajaran inovatif telah banyak dilakukan di semua tingkat satuan pendidikan (Kurniawati dan Dhamas, 2013; Kusuma dan Kusoro, 2010). Pengembangan modul yang diintegrasikan dengan model pembelajaran inovatif bertujuan agar pembelajaran menjadi menyenangkan, dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dan dapat menjadikan peserta didik untuk belajar aktif agar pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered). Pengembangan modul juga harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwenang yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan kurikulum yang berlaku (Mardapi, 2007).

Salah satu model pembelajaran yang inovatif adalah model pembelajaran

project based learning. Model ini cukup menantang bagi siswa dan dianggap sebagai suatu model pembelajaran yang efektif untuk membelajarkan siswa secara aktif karena mereka didorong untuk tidak tergantung sepenuhnya pada guru, tetapi diarahkan untuk dapat belajar lebih mandiri. Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun sikap ilmiah siswa sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan bermakna melalui pengalaman yang nyata (Siwa dkk, 2013). Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang


(17)

3 sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Siwa dkk, 2013). Lebih lanjut menurut Addiin dkk (2014), Model PjBL merupakan salah satu model yang disarankan diterapkan dalam pembelajaran kimia pada Kurikulum 2013. Hal itu dikarenakan pada model PjBL ini membuat proyek-proyek yang menghendaki siswa untuk, (1) memecahkan masalah nyata dan isu-isu yang memiliki kepentingan untuk orang lain; (2) secara aktif terlibat dalam pembelajaran mereka dan memilih hal-hal penting selama projek; (3) menunjukkan secara nyata bahwa mereka telah belajar konsep-konsep kunci dan keterampilan. Untuk meningkatkan softskillnya, peserta didik perlu diberikan keterampilan memecahkan masalah, keterampilan teknis, dan keterampilan kognitif, maka metode pembelajaran berpusat pada peserta didik seperti pembelajaran berbasis proyek adalah tepat. Menurut Mihardi dkk (2013) PjBL adalah pendekatan yang signifikan dalam meningkatkan potensi mengubah cara pengajaran dan pembelajaran pasif untuk memungkinkan siswa dengan alat dan media dukungan yang ada untuk meningkatkan hasil belajar.

Salah satu hal menarik mengapa project based learning penting untuk diterapkan ditunjukkan oleh beberapa penelitian yang mendahuluinya. Hasil penelitian Rose dan Agung Tri Prasetya (2014) membuktikan bahwa strategi pembelajaran project based learning dengan media modul sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran kimia pokok materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang ditinjau dari hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Adapun penelitian lain yang dilakukan oleh Ida, dkk (2013) mengenai pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap pemahaman konsep kimia dan keterampilan berpikir kritis yang menyatakan bahwa bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan beberapa masalah dan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan modul pembelajaran kimia SMA berbasis proyek pada pokok bahasan hidrolisis garam dan melakukan penelitian yang berjudul


(18)

4 “Pengembangan Modul Kimia Berbasis Proyek Pada Materi Hidrolisis Garam Di Kelas XI Sekolah Menengah Atas”

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan modul kimia berbasis proyek pada materi hidrolisis garam di kelas XI Sekolah Menengah Atas. 1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit karena guru menampilkan rumus-rumus matematika, simbol kimia, dan pengukuran ilmiah secara bersamaan untuk menggambarkan fenomena yang tidak jelas bagi siswa

2. Pembelajaran yang digunakan guru masih berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga proses pembelajaran kimia di kelas cenderung monoton dan kurang menarik 3. Keterbatasan sumber belajar yang ada yaitu hanya buku teks yang harus

memperhatikan kesesuaian materi ajar dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa belajar secara maksimum.

4. Masih kurangnya sumber belajar yang terintegrasi dengan model pembelajaran yang inovatif

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bahan ajar yang digunakan adalah modul yang dikembangkan.

2. Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran berbasis proyek. 3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 1

Talawi Tahun Ajaran 2015/2016.

4. Materi yang diajarkan adalah hidrolisis garam. 5. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013


(19)

5 6. Menyusun dan mengembangkan modul berbasis Project Based Learning

pada materi hidrolisis garam yang sesuai dengan kriteria BSNP

7. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa melalui lembar kerja siswa yang ada dalam modul. 1.5. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah modul yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

2. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan modul berbasis Project Based Learning (PjBL)lebih besar dari nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu 70?

1.6. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh modul berbasis Project Based Learning pada materi hidrolisis garam yang sesuai dengan kriteria penilaian BSNP.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan modul berbasis

Project Based Learning (PjBL).

1.7. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, modul yang dibuat dapat memberikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat sumber belajar serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

2. Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peserta didik, bahan ajar dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri dan dapat meningkatkan hasil belajar

4. Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Talawi.


(20)

6 1.8. Defenisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah:

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Materi ajar merupakan salah satu sumber belajar yang memberikan kesempatan cukup besar dalam upaya memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

3. Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri.

4. Project Based Learning(PjBL) adalah pemanfaatan proyek dalam proses

belajar mengajar, dengan tujuan memperdalam pembelajaran, di mana siswa menggunakan pertanyaan-pertanyaan investigatif dan juga teknologi yang relevan dengan hidup mereka.

5. Modul berbasis proyek adalah modul yang menekankan pada pembelajaran kontekstual dengan menggunakan proyek yang meletakkan peserta didik dalam sebuah peran aktif yaitu sebagai pemecah masalah, pengambil keputusan, peneliti, dan pembuat dokumen.

6. Hasil belajar adalah hasil kegiatan belajar siswa yang menggambarkan penguasaan terhadap bahan ajar yang mencakup aspek kognitif yang terdiri dari C1 (hafalan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), dan C4 (analisis) dan dinyatakan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Modul yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dari pengolahan data yang diperoleh: Kelayakan Isi =3,33; Kelayakan Bahasa =3,46; Kelayakan Penyajian = 3,42; dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi.

2. Dari penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan pengolahan data yang ada, maka didapat hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan modul berbasis Project Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM. Kemampuan afektif dan psikomotorik siswa mengalami perkembangan pada tiap pertemuan dengan rata-rata nilai afektif + 73,06 dan rata-rata nilai psikomotorik +79,22.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan modul berbasis Project Based Learning sebagai model dan media alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia siswa.

2. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan hasil belajar dalam mendesain pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan lebih memperhatikan kelemahan dalam model pembelajaran ini, dan dapat mengkolaborasikan dengan media yang sejalan dengan perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman dalam belajar.


(22)

57 DAFTAR PUSTAKA

Addiin, Istiqomah, Tri Redjeki, Sri Retno D.A., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret

3(4),7-16

Ahmadi. Iif Khoiru, Sofan Amri, Tatik Elisah, (2011), Strategi Pembelajaran

Sekolah Terpadu, Prestasi Pustaka Raya, Jakarta

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit

PT Bumi Aksara, Jakarta.

Belt, S.T., Evans, E.H., McCreedy, T., Overton, T.L., and Summerfield, S., (2002), A Problem Based Learning Approach To Analytical and Applied Chemistry, University Chemistry Education, 6(2), 65-72.

Gultom, Erdiana, Manihar Situmorang, Ramlan Silaban, (2015), Pengembangan

Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia, Laporan Hasil Penelitian, Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 1-11

Hamid, Hamdani, (2013), Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia,

Pustaka Setia, Bandung

Ida Ayu Kade Sastrika., I Wayan Sadia., I. W. Mudarawan., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep

Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis, e-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha3(1), 1-7

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014). Materi Pelatihan Guru

Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Kurniawati, Ivatul Laily, Dhamas Mega Amarlita, (2013), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X Dalam Materi Hidrokarbon, Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA, 3(1), 78-82 Kusuma, Ersanghono, Kusuro Siadi, (2010), Pengembangan Bahan Ajar Kimia

Berorientasi Chemo- Enterpreneurship Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Dan Life Skill Mahasiswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1),

544-551

Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung


(23)

58 Mihardi, Satria, Mara Bangun Harahap, Ridwan Abdullah Sani, (2013), The

Effect of Project Based Learning Model With KWL Worksheet on Student Creative Thinking Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice, 4(25), 188-200

Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah

Prastowo, Andi, (2014), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode yang Menarik dan Menyenangkan, Diva Press, Jakarta

Rose, Retha Aliefyan, Agung Tri Prasetya, (2014), Keefektifan Strategi Project

Based Learning Berbantuan Modul Pada Hasil Belajar Kimia Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8(2), 1360-1369

Sani, M., dan Joko, J., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek pada Mata Kuliah Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Listrik di

Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Pendidikan

Teknik Elektro, 4(1), 259 -267.

Sari, T.D., dan Haryudo, S.I., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI TIPTL SMK Negeri 7 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 4(2), 621-627. Silitonga, P., M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha

Ilmu, Yogyakarta

Silitonga, Pasar Maulim, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata

Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa, Proseding Semirata FMIPA Universitas Lampung:

236-246

Siwa, IB., I.W. Muderawan, I.N. Tika, (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains

Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa, E- Journal Program Pasca Sarjana

Universitas Ganesha, 3(1), 1-13

Stieff, M., and Wilensky, U., (2003), Connected Chemistry-Incorporating

Interactive Simulations into the Chemistry Classroom, Journal of Science


(24)

59

Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sumarni, W., (2015), The Strengths and Weaknesses of the Implementation of

Project Based Learning: A Review, International Journal of Science and

Research, 4(3), 478-484.


(1)

6. Menyusun dan mengembangkan modul berbasis Project Based Learning pada materi hidrolisis garam yang sesuai dengan kriteria BSNP

7. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa melalui lembar kerja siswa yang ada dalam modul. 1.5. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah modul yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?

2. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan modul berbasis Project Based Learning (PjBL)lebih besar dari nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu 70?

1.6. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh modul berbasis Project Based Learning pada materi hidrolisis garam yang sesuai dengan kriteria penilaian BSNP.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan modul berbasis Project Based Learning (PjBL).

1.7. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, modul yang dibuat dapat memberikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat sumber belajar serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

2. Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peserta didik, bahan ajar dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri dan dapat meningkatkan hasil belajar

4. Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Talawi.


(2)

6 1.8. Defenisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah:

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Materi ajar merupakan salah satu sumber belajar yang memberikan kesempatan cukup besar dalam upaya memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

3. Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri.

4. Project Based Learning(PjBL) adalah pemanfaatan proyek dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan memperdalam pembelajaran, di mana siswa menggunakan pertanyaan-pertanyaan investigatif dan juga teknologi yang relevan dengan hidup mereka.

5. Modul berbasis proyek adalah modul yang menekankan pada pembelajaran kontekstual dengan menggunakan proyek yang meletakkan peserta didik dalam sebuah peran aktif yaitu sebagai pemecah masalah, pengambil keputusan, peneliti, dan pembuat dokumen.

6. Hasil belajar adalah hasil kegiatan belajar siswa yang menggambarkan penguasaan terhadap bahan ajar yang mencakup aspek kognitif yang terdiri dari C1 (hafalan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), dan C4 (analisis) dan dinyatakan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Modul yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dari pengolahan data yang diperoleh: Kelayakan Isi =3,33; Kelayakan Bahasa =3,46; Kelayakan Penyajian = 3,42; dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi.

2. Dari penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan pengolahan data yang ada, maka didapat hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan modul berbasis Project Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM. Kemampuan afektif dan psikomotorik siswa mengalami perkembangan pada tiap pertemuan dengan rata-rata nilai afektif + 73,06 dan rata-rata nilai psikomotorik +79,22.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan modul berbasis Project Based Learning sebagai model dan media alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia siswa.

2. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan hasil belajar dalam mendesain pembelajaran.


(4)

57

DAFTAR PUSTAKA

Addiin, Istiqomah, Tri Redjeki, Sri Retno D.A., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret

3(4),7-16

Ahmadi. Iif Khoiru, Sofan Amri, Tatik Elisah, (2011), Strategi Pembelajaran

Sekolah Terpadu, Prestasi Pustaka Raya, Jakarta

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Belt, S.T., Evans, E.H., McCreedy, T., Overton, T.L., and Summerfield, S., (2002), A Problem Based Learning Approach To Analytical and Applied Chemistry, University Chemistry Education, 6(2), 65-72.

Gultom, Erdiana, Manihar Situmorang, Ramlan Silaban, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada

Pengajaran Termokimia, Laporan Hasil Penelitian, Pendidikan Kimia

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 1-11

Hamid, Hamdani, (2013), Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia,

Pustaka Setia, Bandung

Ida Ayu Kade Sastrika., I Wayan Sadia., I. W. Mudarawan., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis, e-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha3(1), 1-7

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014). Materi Pelatihan Guru

Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015, Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Kurniawati, Ivatul Laily, Dhamas Mega Amarlita, (2013), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X Dalam Materi Hidrokarbon, Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA, 3(1), 78-82 Kusuma, Ersanghono, Kusuro Siadi, (2010), Pengembangan Bahan Ajar Kimia

Berorientasi Chemo- Enterpreneurship Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Life Skill Mahasiswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1), 544-551

Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung


(5)

Mihardi, Satria, Mara Bangun Harahap, Ridwan Abdullah Sani, (2013), The Effect of Project Based Learning Model With KWL Worksheet on Student Creative Thinking Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice, 4(25), 188-200

Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah

Prastowo, Andi, (2014), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode yang Menarik dan Menyenangkan, Diva Press,

Jakarta

Rose, Retha Aliefyan, Agung Tri Prasetya, (2014), Keefektifan Strategi Project

Based Learning Berbantuan Modul Pada Hasil Belajar Kimia Siswa,

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8(2), 1360-1369

Sani, M., dan Joko, J., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek pada Mata Kuliah Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Listrik di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Pendidikan

Teknik Elektro, 4(1), 259 -267.

Sari, T.D., dan Haryudo, S.I., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI TIPTL SMK Negeri 7 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 4(2), 621-627. Silitonga, P., M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha

Ilmu, Yogyakarta

Silitonga, Pasar Maulim, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata

Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Proseding Semirata FMIPA Universitas Lampung: 236-246

Siwa, IB., I.W. Muderawan, I.N. Tika, (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa, E- Journal Program Pasca Sarjana

Universitas Ganesha, 3(1), 1-13

Stieff, M., and Wilensky, U., (2003), Connected Chemistry-Incorporating Interactive Simulations into the Chemistry Classroom, Journal of Science


(6)

59 Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sumarni, W., (2015), The Strengths and Weaknesses of the Implementation of Project Based Learning: A Review, International Journal of Science and

Research, 4(3), 478-484.